4 as kerja keras, kerja cerdas, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. tiga sub unsur pertama...

38
4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA TUNTAS, KERJA IKHLAS, DAN KERJA BERINTEGRITAS

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

4 ASKERJA KERAS, KERJA CERDAS,KERJA TUNTAS, KERJA IKHLAS, DANKERJA BERINTEGRITAS

Page 2: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Bidang Akuntan NegaraBidang Akuntan Negara

Warga BPKP SulutWarga BPKP Sulut

Bidang Instansi Pemerintah PusatBidang Instansi Pemerintah Pusat

Bidang APDBidang APD

Bidang InvestigasiBidang Investigasi

Bagian Tata UsahaBagian Tata Usaha

Darmawanita BPKP SulutDarmawanita BPKP Sulut

ContentContentContent

DAFTAR ISI

KOLOM REDAKSI

BERITA UTAMA“BER SPIP MENUJU WTP”

KOLOM“PEMBANGUNAN APARATUR DALAM RPJMN 2010-2014”

JURNAL KEGIATAN SOSIALISASI SPIP DI LINGKUNGAN PEMPROV SULUT

PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA SEBAGAI KUNCI

DALAM MEMBANGUN SYSTEM

SOSIALISASI SPIP DI LINGKUNGAN POLDA GORONTALO

DIKLAT SPIP PERTAMA DI PROVINSI SULAWESI UTARA DAN

GORONTALO

INVENTARISASI ASET LPP TVRI SULUT DAN GORONTALO

MENUJU GOOD GOVERNANCE, KABUPATEN BONE BOLANGO

GANDENG BPKP PERTEMUAN REGIONAL PENGAWASAN BIDANG KESRA WILAYAH

INDONESIA BAGIAN TIMUR

PEGAWAI BPKP YANG DIPEKERJAKAN DIHARAPKAN MEMBANTU

PEMDA MENERAPKAN GOOD GOVERNANCE

BIMTEK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMKAB GORUT DAN

PEMKAB BOLAANG MONGONDOW SELATAN

WORKSHOP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PELATIHAN PENGELOLAAN KEUANGAN PDAM, BPAM, DAN BLU-SPAM SE PROVINSI GORONTALO

BUDAYA KERJA FAMILY GATHERING PERWAKILAN BPKP SULUT

TAMAN NASIONAL BUNAKEN

KUNJUNGAN KERJA PT. KEPALA BPKP DAN DEPUTI POLSOSKAM

KE PERWAKILAN BPKP SULUT

PERWAKILAN BPKP SULUT JALAN-JALAN KE BUNAKEN

RENUNGAN

BAKU SEDU

3

4

5

6

10

31

37

38

DAFTAR ISI

Page 3: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

KOLOM REDAKSI

Memasuki usia ke 27 seharusnya BPKP semakin matang

dalam mewujudkan perannya sebagai auditor intern

pemerintah khususnya dalam pemberian jasa konsultansi

dan quality assurance. Infrastruktur dalam pemenuhan

fungsi ini sudah tersedia yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengfendalian Intern

Pemerintah. Sebagai Pembina SPIP, tentu ini bukan hal

yang mudah bagi BPKP. Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008 ibarat jembatan yang digunakan untuk

menyeberang, namun setelah melangkah satu persatu

papan penyangga yang telah dilewati jatuh sehingga tidak

bisa mundur lagi.

Salah satu indikator tercapainya misi ini adalah

meningkatnya opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat/Daerah yang menjadi mitra BPKP. Pada

edisi ini kami menyajikan keberhasilan Pemerintah Daerah

yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Utara dalam meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

dari BPK disamping sajian lainnya yang berkaitan dengan

berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka

peringatan HUT BPKP ke 27, antara lain Sosialisasi SPIP

dalam bentuk seminar sehari yang bertemakan penegakan

integritas dan nilai etika dalam implementasi SPIP dengan

Keynote Speaker dari BAPPENAS.

Kami juga bersyukur dengan telah dilantiknya Kepala BPKP

Bapak Prof. Mardiasmo, Ak MBA, Ph.D, semoga kehadiran

beliau menambah semangat dan memberikan nuansa baru

bagi BPKP dalam berkarya.

Selamat ulang tahun BPKP, semoga ……… JAYA!

Salam Hangat

Pengarah:Kepala Perwakilan

Penasihat:Para Kepala Bidang

Pemimpin Redaksi:Kabid AN

Tim Redaksi:Zulfan, Wahyudi Wicaksono, RickiPrasetyo, Yustina Puspita Hapsari

Reporter:Sutimin, Abdul Rahim Fahmi,

Wahyudi Wicaksono,Ricki Prasetyo, Yustina

Layout & Produksi:Kasubbag Prolap, Ricki Prasetyo,

Wahyudi Wicaksono, StenlyTangkumahat

Alamat Redaksi:

Salam Hangat dari Manado!

CrewsCrewsCrews

BPKP Provinsi Sulawesi UtaraJalan Diponegoro I Nomor 1

Manado 95112Telepon: 0431-853750

Faks. 0431-852989Email: [email protected]

Redaksi menerima tulisan(laporan, reportase, feature, dan

saduran), yang berkaitan denganmasalah pengawasan. Tulisanmenjadi hak milik redaksi. Isi

Tabea Manado News belum tentumencerminkan kebijakan,

pendapat, dan sikap penerbit.

EDISI 3/NOVEMBER 20104

Page 4: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Pemerintah sudah bertekad pada tahun 2012 laporankeuangan pemerintah pusat (untuk tahun anggaran2011) memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian(WTP) dari BPK. Mantan Menteri Keuangan RI, Sri

Mulyani menyatakan hal tersebut merupakan target yang su-dah tidak bisa ditawar lagi. Langkah dalam menuju WTP terse-but sudah dimulai oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negaramelalui satgas Penertiban Barang Milik Negara (BMN) yangdiketuai Suyatno Harun, Sekretaris Direktorat JenderalKekayaan Negara, Lalu Hendry Yujana dan Direktur BMN I, Par-diman dengan memaparkan Road Map Menuju Wajar TanpaPengecualian: Tinjauan dari Aspek pengelolaan BMN pada Ra-pat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada tanggal 22-23 Juni 2010di Hotel Mercure Jakarta.Peran BPKP sebagai Auditor intern pemerintah sangat pentingdalam pencapaian target ini, apalagi dengan telah dikeluar-kannya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dimana BPKPsebagai Pembina SPIP mempunyai tugas cukup berat, bagai-mana SPIP pada instansi pemerintah pusat dan daerah dapatdiimplementasikan dengan baik. Kepala BPKP, Mardiasmodidampingi Deputi Kepala BPKP Bidang Perekonomian, Binsar HSimanjuntak, dalam kunjungannya ke Kementerian Kelautandan Perikanan menyampaikan pedoman teknis penyelengga-raan SPIP kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Mu-hammad. Kepala BPKP mengatakan akan mendukung Kemente-rian Kelautan dan Perikanan untuk mendapatkan opini WTP darisemula opini WDP. Fadel Muhammad, yang mantan GubernurProvinsi Gorontalo, sangat mengapresiasi dukungan BPKP ini,karena sebelumnya Laporan keuangan Kementerian Kelautandan perikanan mendapat opini TMP (Tidak Memberikan Penda-pat). Pengalaman Pemerintah Provinsi Gorontalo dulu selamakepemimpinan Fadel Muhammad pernah mendapat opini WTPdari BPK. Beliau mengakui opini WTP tersebut tidak lepas daridukungan dan bantuan BPKP. Demikian juga dengan beberapaKementerian Lembaga yang telah memperoleh opini WTP.Pada tahun 2010 ini, Pemerintah daerah yang mendapat opiniWTP di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara adalahPemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah KabupatenGorontalo. Raihan opini WTP ini merupakan kebanggaantersendiri bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, karena se-lama ini baru tiga Pemerintah Provinsi yang mendapat opiniWTP yaitu Gorontalo (sekarang WDP), Jawa Tengah dan Su-lawesi Utara. Kepala Perwakilan BPK RI Sulawesi Utara, Mam-pan Manalu, menyampaikan selamat kepada Gubernur Su-lawesi Utara, SH Sarundajang atas capaian ini pada rapat pari-purna istimewa DPRD tanggal 4 Mei 2010 lalu. Bagaimanaproses dan kiat-kiat Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam

meraih opini WTP? Kepala Biro Keuangan dan Aset ProvinsiSulawesi Utara, Praseno Hadi,Ak.,M.M. yang merupakan pega-wai BPKP yang dipekerjakan di Provinsi Sulawesi Utara men-yampaikan dua hal yang perlu dan sudah dilakukannya sejak iamelaksanakan jabatan ini yaitu pembenahan sistem yangberorientasi pada pelayanan dengan prinsip efektif efisien, danpeningkatan kapasitas SDM.Tentunya kedua hal ini tidak akan berjalan dengan baik tanpadukungan penuh Top Leader. Komitmen yang sangat tinggi di-tunjukkan oleh Gubernur SH Sarundajang sehingga ia dapatmengkondisikan lingkungan yang kondusif dalam mendukungtata kelola keuangan yang transparan, akuntabel dan taat pada

peraturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan keteladanan dalam pelaksanaan tugas,prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tone at the topmelalui komitmen yang tinggi dari pimpinan dan terhadap kom-petensi pegawai, merupakan prasyarat dalam membangunsistem pengendalian intern yang andal. Pemerintah KabupatenGorontalo yang dipimpin oleh Bupati David Bobihoe Akib men-dapat opini WTP pada tahun 2010 setelah dua tahun sebelum-nya berturut-turut mendapat opini WDP. Khusus terhadap Pem-Kab Gorontalo sejak awal penyusunan laporan keuangannyadidampingi oleh BPKP Perwakilan Sulawesi Utara melaluiSIMDA. Meskipun SPIP tidak memberikan jaminan mutlak tidakadanya penyimpangan, namun saat ini SPIP merupakan sistemyang paling komprehensif bagi instansi pemerintah untuk mem-berikan jaminan memadai dalam pencapaian tujuan, palingtidak pelaporan keuangan yang andal dengan opini WTP. To-koh di balik pemda pemeroleh WTP tersebut akan berceritabanyak mengenai pengalaman bagaimana mereka menerapkanSPIP dalam pencapaian opini WTP. (Redaksi)

KIAT-KIAT PROVINSI SULAWESI UTARA MERAIH OPINI WTP:

1. Memperbaiki Sistem Sistem pengelolaan keuangan daerah, dengan melengkapi

prosedur tertulis, prosedur pengelolaan transaksi yang ter-komputerisasi dengan SIMDA, bekerja sama dengan bankpersepsi demi tertibnya pencatatan transaksi.

2. Memperbaiki SDM Melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis mengenai pengel-

olaan keuangan daerah, kepada staf Biro Keuangan, Benda-hara, PPTK, PPK-SKPD, hingga Kepala SKPD.

Meningkatkan Komitmen: Komitmen, Kepala Daerah, KepalaSKPD, PPK-SKPD, PPTK, Bendahara, hingga Komitmen DPRDdalam pengelolaan keuangan daerah.

3. Memperbaiki Kultur Meliputi : Budaya Kerja, Budaya Pelayanan, Sistem Kerja. Se-

hingga pelayanan kepada stakeholder lebih cepat, lebih tertib,dan bebas dari unsur KKN.

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBERITA UTAMA

BER SPIP MENUJU WTPBER SPIP MENUJU WTP

EDISI 3/NOVEMBER 20105

Page 5: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBERITA UTAMA

Bagaimana proses dan kiat-kiat Pemerintah Provinsi Su-lawesi Utara dalam meraihopini WTP? Kepada crew Ta-bea, Pak Pras, demikian be-liau akrab disapa, tersenyumsantai sambil menuturkanbahwa langkah pertamayang beliau lakukan setelahmenjabat sebagai KepalaBiro Keuangan dan Asetadalah menindaklanjuti te-muan BPK tahun sebelumnya. Sebagai akuntan,Pak Pras menyadari bahwa perbaikan atas temuantersebut membutuhkan waktu sehingga beliau te-lah memprediksi bahwa opini WTP belum bisadiperoleh untuk Laporan Tahun 2008. Selanjutnyaadalah dengan pembenahan sistem yang berorien-tasi pada pelayanan dengan prinsip efektif efisien,dan peningkatan kapasitas SDM. “Dalam hal inisistem menyangkut prosedur tertulis, prosedurpengelolaan transaksi yang terkomputerasi denganSIMDA,” demikian beliau menerangkan. Pameodalam masyarakat menyatakan bahwa denganSumber Daya Manusia (SDM) yang bagus tapi sis-temnya jelek, masih bisa diperoleh hasil yang lu-mayan. Namun, bila SDM jelek dan sistemnya punjelek tentunya hasilnya pun jelek. Yang diharapkan

disini tentunya adanya sis-tem yang bagus denganSDM yang bagus pula. Olehkarena itu, untuk memban-gun clean government diper-lukan perbaikan sistem danpersonel pengelola keuan-gan. Dalam memperbaikisistem, Provinsi SulawesiUtara menerapkan paketSIMDA untuk menanganiadministrasi keuangan, meli-

puti SIMDA Keuangan, SIMDA Gaji, dan SIMDABarang Milik Daerah. Sedangkan untuk membentukgood people, pengembangan SDM telah dilakukansejak tahun 2008. Langkah yang dilakukan diawalidengan mengikutsertakan seluruh staf Biro Keuan-gan dan Aset dalam diklat Pengelolaan KeuanganDaerah dan kepribadian yang dilanjutkan dengandiklat serupa untuk seluruh Bendahara SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD), Pejabat Pena-tausahaan Keuangan (PPK) SKPD, hingga seluruhKepala SKPD sebagai Pengguna Anggaran maupunKuasa Pengguna Anggaran. Tentunya kedua hal initidak akan berjalan dengan baik tanpa dukunganpenuh Top Leader. Komitmen yang sangat tinggiditunjukkan oleh Gubernur SH Sarundajang se-hingga ia dapat mengkondisikan lingkungan yang

Mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bukanlah hal yang mudah. Untuk mem-peroleh opini tersebut harus dipenuhi kriteria-kriteria yang meliputi kesesuaian dengan kepatu-han terhadap perundang-undangan, kualitas sistem pengendalian internal, full disclosure/pengungkapan menyeluruh, dan kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi pe-merintah (SAP). Oleh karena itu, merupakan suatu kebanggaan pada tahun kelima kepemimpi-nan Gubernur S.H. Sarundajang, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berhasil memperolehpredikat WTP. Penghargaan tertinggi dalam pengelolaan keuangan tersebut diperoleh bukannyatanpa upaya. Banyak langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemerintah Provinsi SulawesiUtara, salah satunya bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan(BPKP). Adapun salah satu bentuk konkrit kerja sama ini adalah dengan mempercayakan ja-batan Kepala Biro Keuangan dan Aset kepada mantan Kabid Akuntabilitas Pemerintah DaerahPerwakilan BPKP Sulawesi Utara, Praseno Hadi, Ak.

PROVINSI SULAWESI UTARAPROVINSI SULAWESI UTARAMENGUBAH KULTUR UNTUKMENGUBAH KULTUR UNTUK

MENCAPAI WTPMENCAPAI WTP

Kabiro Keuangan Sulut, Praseno Hadi saat diwawancara reporter TABEA

EDISI 3/NOVEMBER 20106

Page 6: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBERITA UTAMA kondusif dalam mendukung tata kelola keuanganyang transparan, akuntabel dan taat pada pera-turan perundang-undangan. Apa yang disampaikanoleh Praseno merupakan implementasi dari SPIP,khususnya unsur lingkungan pengendalian. Tigasub unsur pertama lingkungan pengendalian yangmerupakan soft control, dilaksanakan melalui con-toh dan keteladanan dalam pelaksanaan tugas,prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan.Tone at the top melalui komitmen yang tinggi daripimpinan dan terhadap kompetensi pegawai, me-rupakan prasyarat dalam membangun sistem pen-gendalian intern yang andal. Selama ini penyim-pangan yang banyak terjadi disebabkan kelemahanpengendalian intern karena lingkungan pengenda-lian yang tidak kondusif dari sisi soft control.Meskipun SPIP tidak memberikan jaminan mutlaktidak adanya penyimpangan, namun saat ini SPIPmerupakan sistem yang paling komprehensif bagiinstansi pemerintah mencapai tujuan, paling tidakpelaporan keuangan yang andal dengan opini WTP.

Perbaikan yang pertama dilakukan Biro Keuangandan Aset adalah sisi soft control dari SPIP, dalamhal ini sub unsur Lingkungan Pengendalian: komit-men, kompetensi, dan etika. Komitmen yang ter-utama adalah komitmen dari Kepala Daerah,karena tanpa komitmen Kepala Daerah semuayang diupayakan akan menjadi sia-sia, komitmenGubernur Sulawesi Utara tercermin dari ke-hadirannya di tiap pembukaan ataupun penutupanpendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan olehBiro Keuangan dan Aset. Bentuk lain dukunganGubernur S.H. Sarundajang atas pengelolaankeuangan yang tertib tercermin dalam kejadian ditahun 2008 lalu, ketika baru sebulan menjabatKaro Keuangan dan Aset, dan saat itu APBD 2008baru saja disahkan DPRD. Karena masih butuhproses pengisian Daftar Pelaksanaan Anggaran(DPA), maka anggaran belanja tidak ada yang bisakeluar. Akibatnya, semua SKPD mengeluh. Tidakhanya staf, Gubernur pun tidak dilayani permin-taan dana belanjanya lantaran DPA belum selesaiproses. “Dananya ada, tapi kita harus tertib,” ka-tanya waktu itu kepada wartawan. Gubernur yang“tidak terlayani” semacam itu, bukannya marahtapi memuji sikap Karo Keuangan dan Aset yangkomitmen terhadap aturan itu. “Itu haknya, dia,dan (sikap) itu yang saya senang dari dia,” komen-tar Gubernur waktu itu. Selain komitmen KepalaDaerah dibutuhkan juga komitmen Kepala SKPD,serta Bendahara dan Pejabat PenatausahaanKeuangan SKPD, bahkan komitmen dari anggotaDPRD juga sangat dibutuhkan, karena seringkali

permasalahan yang timbul di pemda adalah kesala-han penganggaran. Kesalahan penganggaran initidak dapat dikoreksi karena Peraturan Daerahyang mendasarinya pun tidak dapat dikoreksi. Pen-ganggaran Belanja Modal yang salah dianggarkandalam Belanja Barang dan Jasa, meskipun dalamneraca telah dilakukan koreksi akan tetap dianggapsebagai kesalahan, yaitu salah saji dalam LaporanRealisasi Anggaran. Perbaikan yang diupayakanoleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara setelahperbaikan sistem dan SDM adalah perbaikan kulturatau budaya, yang meliputi Budaya Kerja, BudayaPelayanan, dan Sistem Kerja. Untuk diketahui, se-belum Pak Praseno menjabat, SKPD selalu beropinibahwa pelayanan Biro Keuangan itu lambat, berbe-lit-belit, serta terkesan menghambat bila tidak adauang pelicin. Untuk mengubah kultur serta opinitersebut tentunya dibutuhkan keteladanan daripemimpin. Contoh sederhananya adalah dengantidak menerima uang atas pelayanan dan tidakmenghambat pelayanan. Reformasi yang dilakukanBiro Keuangan antara lain menghilangkan pelaya-nan yang berbelit-belit. Prosedur pencairan SP2Dyang dulunya harus melalui 17 meja sekarang ting-gal melalui satu loket dan pencairan SP2D yangawalnya bisa sampai seminggu kini bisa diselesai-kan dalam 3-4 jam.

Selain itu, semenjak Pak Praseno di Biro Keuangandan Aset, kontraktor tidak lagi diperbolehkan ber-hubungan secara langsung dengan Biro Keuangan.Dengan kata lain, hanya bendahara yang bolehmembawa SPM ke Biro Keuangan. Sejak tahun2008, Provinsi Sulawesi Utara tidak lagi melakukanpencairan dengan cek, melainkan SP2D sebagaisarana pencairan karena cek maupun pencairantunai diyakini akan membuka peluang adanyapenggelapan dan selisih kas. Mekanismenya sendiriadalah setiap kali Bank mencairkan SP2D, lang-sung dilakukan pendebetan pada SIMDA sehinggatidak terjadi adanya selisih kas antara SIMDA den-gan Bank. Setelah berhasil memperoleh opini WTP,target selanjutnya tentu saja untuk memper-tahankan opini WTP tersebut. Untuk itu, BiroKeuangan terus mengevaluasi penganggarandalam hal kesesuaiannya dengan Permendagri No-mor 13 Tahun 2006 dan PP 24 Tahun 2005 tentangStandar Akuntansi Pemerintah (SAP) karena pen-ganggaran yang salah saji dapat menjadi potensikualifikasi laporan keuangan. Selain evaluasi terha-dap penganggaran, dilakukan pula evaluasi perun-tukan belanja untuk menghindari kerugian keuan-gan, serta mengendalikan praktek belanja yangtidak sesuai. (Zulfan/Yudi/Ricki/Yustina)

EDISI 3/NOVEMBER 20107

Page 7: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tak berlebihan bila kata “terus berinovasi” disandang-kan pada kabupaten yang bermoto Dulo Ito Mo-mongu Lipu (Mari kita membangun daerah). Tak per-nah mau ketinggalan dalam hal pembangunan

pengelolaan keuangan daerah, kabupaten yang dipimpin olehDavid Bobihoe Akib ini tercatat sebagai pemerintah daerahpertama yang menerapkan SIMDA BPKP di saat pemda lainmasih melakukan pencatatan pengelolaan keuangan secaramanual, selain itu juga tercatat sebagai salah satu Pemda per-tama yang membuat Perda Satgas SPIP dan dijadikan pilot pro-ject dalam penerapan SPIP. Untuk men-dobrak semangat seluruh aparaturdalam perbaikan Pengelolaan KeuanganDaerah Kabupaten Gorontalo, BupatiDavid mencanangkan slogan ”MenujuWajar Tanpa Pengecualian”. Slogantersebut tidak bertepuk sebelah tangan,slogan tersebut ditanggapi oleh seluruhaparaturnya dengan kerja keras. Kerjakeras serta slogan Pemerintah Kabu-paten Gorontalo terbayarkan dengandiraih opini WTP atas Laporan Keuan-gan Pemerintah Daerah KabupatenGorontalo untuk tahun anggaran 2009. Demi mendapatkanpenjelasan tentang kiat-kiat yang dilakukan oleh KabupatenGorontalo reporter Majalah Tabea melakukan wawancara lang-sung dengan orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo di ru-ang kerjanya.

Menurut David, hal yang pertama dilakukan saat menjabatmenjadi bupati adalah melakukan pelimpahan kewenangankepada Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD), Camat, hingga Kepala Desa sehingga Bupatisebagai Kepala Daerah tinggal mengawasi pelaksanaan danbertanggung jawab atas semua pelaksanaan kegiatan. Setelahkewenangan diberikan David meminta komitmen seluruhaparaturnya. Pembentukan komitmen dilakukan oleh seluruhunsur pemerintah dan pemangku kepentingan di KabupatenGorontalo. Komitmen untuk mencapai WTP dimulai dari Bupati

sebagai Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah,Sekretaris Daerah sebagai Koordinator Pengelolaan KeuanganDaerah, Tim Anggaran, DPRD, Kepala Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) sebagai Pengguna Anggaran, Pejabat PengelolaKeuangan Daerah (PPKD), Pejabat Penatausahaan KeuanganSKPD (PPK-SKPD), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),bendahara, sampai dengan staf pelaksana. Komitmen dituang-kan dalam Kontrak Kinerja dan Pakta Integritas, serta digelora-kan dengan slogan “Menuju Wajar Tanpa Pengecualian”. Sete-lah komitmen terbangun dilanjutkan dengan penyiapan Sumber

Daya Manusia, penyiapan SDM dila-kukan dengan mengupgrade ket-erampilan dan pengetahuan tentangpengelolaan keuangan daerah me-lalui bimbingan teknis/pelatihan danstudi banding serta penciptaankondisi psikologis yang baik yangmenjunjung tinggi etika dan integri-tas, pemberian reward kepada ben-dahara terbaik berdasarkan capaianprestasi dan kinerja.

Untuk menyusun sistem yang baikKabupaten Gorontalo juga melengkapi diri dengan peraturanserta regulasi yang memberikan arah tegas dalam pengelolaankeuangan. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan BPKdalam pemeriksaan keuangan adalah tindak lanjut atas temuanpemeriksaan sebelumnya. Untuk mempercepat dan mengefek-tifkan penyelesaian tuntutan ganti rugi, Kabupaten Gorontaloberinovasi dengan membentuk Majelis Tim Pertimbangan Tun-tutan Ganti Rugi (Majelis TPTGR) yang ditetapkan dengan pera-turan Bupati Nomor 56 Tahun 2009. Mekanisme yang dilakukandalam penyelesaian hasil temuan pemeriksaan yaitu denganpersidangan yang dilaksanakan oleh Majelis TPTGR, yangdipimpin oleh Sekretaris Daerah, Kepala DPPKAD, dan InspekturKabupaten Gorontalo. Dalam Sidang Majelis TPTGR dihadirkantertuntut, dan diberikan kesempatan untuk melakukan pembe-laan, sidang semacam ini menurut David cukup efektif. MenurutDavid, kelemahan Kabupaten Gorontalo yang berpengaruh

Kerja keras dan terus berinovasi mungkin merupakan kata yang cocok untuk mengungkapkan bagaimana perjuan-

gan Kabupaten Gorontalo untuk meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian.

KABUPATEN GORONTALOKABUPATEN GORONTALO

TERUS BERINOVASI DEMI “MENUJU

OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN”

Bupati David Bohihoe Akib saat diwawancarai reporter TABEA

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBERITA UTAMA

EDISI 3/NOVEMBER 20108

Page 8: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBERITA UTAMA pada opini pemeriksaan keuangan tahun sebelumnya adalahadanya kelemahan-kelemahan, yang antara lain: kelemahanpengelolaan aset, karena masih ada beberapa tanah daerahyang belum disertifikatkan, sebagian besar adalah tanah-tanah SD Inpres. Akan tetapi setelah dilaksanakan inventa-risasi dan pensertifikatan seluruh tanah Pemda, pengelolaanaset sudah bukan masalah lagi. Kelemahan berikutnya adalahpelaksanaan Anggaran Dana Desa (ADD), karena sebagian staftidak memahami akuntansi maka pengadministrasian ADD

tersebut cenderung kurang tertib. Untuk mengatasi hal ini,Pemkab Gorontalo merekrut lulusan SMEA yang paham dasarakuntansi. Selain pengadministrasian pada ADD proses ad-ministrasi keuangan pada beberapa SKPD tertentu juga masihmemiliki kelemahan, antara lain administrasi persediaan danbarang habis pakai pada SKPD tertentu dan kelengkapan do-kumen perjalanan dinas. Terhadap kekurangan-kekurangantersebut telah dilakukan perbaikan berupa penerbitan danpemeriksaan dokumen dan bukti-bukti administrasi lainnyadengan memfungsikan tim verifikasi pada tingkat SKPD (PPK)dan verifikasi pada Satuan Kerja Pengelolaan KeuanganDaerah (SKPKD).

Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)memberikan keyakinan yang memadai tercapainya tujuan dansasaran melalui fungsi pengendalian pengelolaan keuangansecara menyeluruh. Meskipun tanggung jawab pengendalianada pada Pimpinan SKPD, pengendalian juga diinternalisasi-kan pada tingkat kegiatan dan individu aparatur pemerintahdengan mengedepankan aspek etika dan integritas. Dengandemikian, kelemahan-kelemahan dan resiko yang mungkintimbul dapat dideteksi sejak dini untuk dilakukan perbaikan.Pengendalian keuangan dilakukan dengan menggunakan Sis-tem Informasi Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah(SIMDA) yang cukup handal dalam menyajikan informasikeuangan dan peningkatan kompetensi SDM dalam imple-mentasi SIMDA melalui bimbingan teknis dan asistensi. Den-

gan SPIP, PemerintahKabupaten Gorontalojuga berusaha men-yampaikan informasisecara transparandan proporsional baikuntuk kepentinganintern pemerintahmaupun masyarakat luas. Hal ini dilaksanakan antara lainmelalui media:

Website : http://www.gorontalokab.go.id dan http://dppkad.gorontalo kab.go.id

Radio : Chek FM (CHanEl Keuangan FM) 89,6 MHz (Kontensiaran : informasi tagihan SPP/SPM/SP2D, kebijakan pe-merintah daerah dan hiburan).

Kios Informasi (Display informasi yang ditempatkan diruang tunggu, berisi informasi hasil verifikasi atau posisitagihan yang diajukan (SPP/SPM) dan penerbitan SP2Doleh BUD/Kuasa BUD, kehadiran pejabat pada dinasPPKAD dan publikasi kegiatan Dinas PPKAD).

Penerapan SPIP di Kabupaten Gorontalo telah diformalkandengan Peraturan Bupati Nomor 10 tahun 2010 dan pemben-tukan Satuan Tugas Penyelenggaraan Sistem PengendalianIntern Pemerintah sesuai dengan Keputusan Bupati GorontaloNomor: 99/25/II/2010. Bupati Gorontalo mengharapkan kerjasama dengan BPKP dapat terus dilanjutkan terutama dalamdukungan Peran BPKP dalam software Sistem InformasiManajemen Pengelolaan Keuangan Daerah (SIMDA) danpemberian jasa konsultasi dalam pengelolaan keuangandaerah.

David menyadari bahwa mendapatkan opini Wajar TanpaPengecualian sedikit lebih mudah daripada memper-tahankannya. Oleh karena itu perlu meningkatkan hasil yangtelah dicapai sekarang melalui:

Melanjutkan dan memelihara komitmen dalam pengel-olaan keuangan yang patuh terhadap perundang-undangan, akuntabel, dan transparan.

Memantapkan SPIP.

Melakukan pembenahan administrasi aktivitas non angga-ran sebagaimana dikehendaki dalam paragraf tambahanpenjelasan hasil pemeriksaan BPK RI atas LKPD tahun2009

Memaksimalkan pemeriksaan Inspektorat KabupatenGorontalo dan menindaklanjuti temuan hasil pemerik-saan.

Selain itu, untuk meningkatkan semangat segenap aparaturKabupaten Gorontalo, David Bobihoe mencanangkan slogan“Selamanya WTP”.

(Sutimin & Fahmi)

KIAT-KIAT KABUPATEN GORONTALO MERAIH OPINI WTP:

1. Pembentukan Komitmen Kepala Daerah, Sekretaris Daerah, DPRD, Tim Anggaran,

Kepala SKPD, PPKD, PPK-SKPD, PPTK, Bendahara danseluruh aparatur yang berkaitan dengan pengelolaankeuangan daerah diwajibkan menandatangani kontrakkinerja dan pakta integritas.

2. Mempersiapkan Sumber Daya Melaksanakan Bimbingan Teknis, Studi Banding, Pencip-

taan lingkungan kerja yang kondusif, pemberian rewardkepada bendahara yang berkinerja terbaik.

3. Kelengkapan Regulasi dan Kepatuhan Menyusun Perda Pengelolaan Keuangan Daerah, Perbup

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah,Peraturan Bupati tentang Kebijakan Akuntansi.

4. Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Membuat Majelis TPTGR

5. Menerapkan SPIP yang andal6. Menerapkan aplikasi SIMDA7. Melakukan Inovasi Untuk Akuntabilitas dan TransparansiPengelolaan Keuangan Daerah.

EDISI 3/NOVEMBER 20109

Page 9: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

KEDUDUKAN BIROKRASI dalam pembangunanadalah mendukung terwujudnya masyarakatyang sejahtera, demokratis dan berkeadilanmelalui upaya pembangunan yang simultan yaitumenciptakan pertumbuhan ekonomi sekaligusmenciptakan pemerataan hasil pembangunan.

Upaya menciptakan pertumbuhan dan pemerataan ini akanberhasil bila ditopang oleh antara lain penyelenggaraanpemerintahan yang berkualitas, dengan ciri: demokratis,terdapat keadilan dan kepastian hukum, tersedia birokrasidengan pelayanan publik yang berkualitas, dan adanya suasanaaman, tertib dan berdaulat.

Banyak indikator untuk mengukur kualitas governance sebuahnegara/pemerintahan, antara lain yang dikembangkan oleh BankDunia. Voice and accountability is a measure of "various aspects of

the political process, civil liberties and political rights,measuring the extent to which citizens of a country are ableto participate in the selection of governments.“ The Voiceand Accountabilty index is comprised of indicators thatmeasure political rights, civil liberties, fairness and regularityof elections, and the freedom of the press.

Political instability and violence is a measure of "perceptionsof the likelihood that the government will be destabilized oroverthrown by possibly unconstitutional and/or violentmeans, including domestic violence and terrorism." Lowscores in this variable indicate that citizens cannot countupon continuity of government policy or the ability topeacefully select and replace those in power. The PoliticalStability index is comprised of indicators that measurepolitical violence, prevalence of torture and kidnapping,existing or threat of insurrection, and the perceived degreeto which the government is able to survive such threats.

Government Effectiveness is a measure of "the quality ofpublic service provision, the quality of the bureaucracy, thecompetence of public servants, and the independence of the

civil service from political pressures." This index describesthe ability of governments to effectively deliver publicservices and make policy. The Government Effectivenessindex is comprised of indicators that measure the efficiencyand impartiality of the civil service and the quality of publicinfrastructure and the bureaucratic framework

Control of corruption is a measure of "perceptions ofcorruption, conventionally defined as the exercise of publicpower for private gain." The authors of the paper argue thatcorruption stems from a lack of respect for the country andits institutions by both government officials and the privatesector, thus representing a failure in governance. The Controlof Corruption index is comprised of indicators that measuretransparency of governance, public perception of corruption,and perceived patterns of nepotism and cronyism.

Quality of regulation is a measure of "the incidence ofmarket unfriendly policies such as price controls orinadequate bank supervision, as well as perceptions of theburdens imposed by excessive regulation in areas such asforeign trade and business development." It attempts todescribe the degree to which governments create anatmosphere that encourages trade and foreign investment.The Regulatory Quality index includes variables that measuregovernment policies towards trade, foreign investment,exchange rates, and access to information regarding lawsand corporate and financial regulations.

Rule of law is a measure of "the extent to which agents haveconfidence in and abide by the rules of society." The degreeto which a society's atmosphere is conducive to regular,orderly social and economic activity and the protection ofprivate property is an important measure of governmenteffectiveness. The Rule of Law index is comprised ofindicators that measure perceptions of the incidence ofcrime, judicial quality and honesty, and the enforceability ofcontracts.

Bank Dunia melakukan studi yang menghubungkan antara skorGovernance Index dari berbagai negara dengan hasilpembangunannya. Hasil pembangunan menggunakan indikatorpendapatan per kapita (income per capita), tingkat kematianbayi (infant mortality rate), dan tingkat melek huruf (adultliteracy rate).Hasil studi menunjukkan korelasi yang signifikan antara kualitasgovernance dengan development outcomes. Semakin baikkualitas governance sebuah negara, semakin baik pula incomeper capita-nya, semakin rendah tingkat infant mortality-nya,dan semakin baik adult-literacy-nya.

Bagaimanakah kualitas governance kita ?

Meningkat dari tahun ke tahun, namun tidak signifikan; Skornya masih rendah;

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoKOLOM

PEMBANGUNAN APARATURPEMBANGUNAN APARATURDALAMDALAM

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONALRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL(RPJMN) 2010(RPJMN) 2010--20142014

Oleh:Drs. Dwi Wahyu Atmaji, MPA

Direktur Aparatur Negara Kementerian PPN/Bappenas(Disarikan dari seminar “Membangun Integritas dan Nilai Etika dalam rangka Implementasi SPIP di Era Reformasi” yang

diselenggarakan oleh BPKP Perwakilan Sulawesi Utara, Manado, 2 Juni 2010)

Gbr. 1

EDISI 3/NOVEMBER 201010

Page 10: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Di tingkat ASEAN, untuk beberapa indikator pada umumnyamasih berada di bawah Thailand dan Malaysia. Terkadang dibawah Phillipina dan Vietnam.

Tbl. 1 : Control of Corruption Index

Tbl. 2 : Government Effectiveness Index

Tbl. 3 : Regulatory Quality Index

Tbl. 4 : Rule of Law Index

Tbl. 5 : Voice and Accountability Index

Tbl. 6 : Political Stability and Absence of Violence Index

Sumber:Governance Matters VIII; Aggregate and Individual GovernanceIndicators 1996–2008, Daniel, Kaufman Aart Kraay, MassimoMastruzzi

RENCANA PEMBANGUNAN DI BIDANG APARATUR

Menyadari pentingnya peranan aparatur/birokrasi untukmenunjang keberhasilan pembangunan di berbagai bidang,pembangunan aparatur menjadi prioritas pertama di dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)2010-2014, sebagai berikut :

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL2010-2014 (INPRES NOMOR 5 TAHUN 2010) - Highlight padaPembangunan Aparatur.

Prioritas Nasional: 11 Prioritas Nasional dan 3 PrioritasLainnya dalam Bidang Polkam, Kesra, dan Perekonomian.PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

Tema Prioritas :Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baikmelalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas,akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dantransparan. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoKOLOM

NO NEGARATAHUN

2004 2005 2006 2007 2008

1 Singapore 2.31 2.17 2.19 2.22 2.34

2 Brunei Darussalam 0.40 0.25 0.24 0.24 0.51

3 Malaysia 0.42 0.32 0.36 0.23 0.14

4 Thailand -0.21 -0.13 -0.24 -0.41 -0.38

5 Indonesia -0.91 -0.87 -0.77 -0.69 -0.64

6 Philippines -0.62 -0.64 -0.79 -0.79 -0.75

7 Vietnam -0.80 -0.80 -0.76 -0.68 -0.76

8 Cambodia -1.05 -1.18 -1.21 -1.11 -1.14

9 Laos -1.10 -1.16 -1.12 -1.04 -1.23

NO NEGARATAHUN

2004 2005 2006 2007 2008

1 Singapore 2.23 2.13 2.29 2.45 2.53

2 Malaysia 0.99 0.99 0.99 1.06 1.13

3 Brunei Darussalam 0.06 0.59 0.77 0.86 0.89

4 Thailand 0.22 0.36 0.25 0.17 0.11

5 Philippines -0.28 -0.11 -0.09 -0.04 0.00

6 Indonesia -0.43 -0.46 -0.37 -0.39 -0.29

7 Vietnam -0.50 -0.30 -0.34 -0.35 -0.31

8 Cambodia -0.89 -0.92 -0.90 -0.86 -0.81

9 Laos -0.92 -1.01 -0.79 -0.87 -0.84

NO NEGARATAHUN

2004 2005 2006 2007 2008

1 Singapore 1.82 1.80 1.76 1.87 1.92

2 Brunei Darussalam 1.19 0.95 0.96 1.00 0.83

3 Malaysia 0.48 0.52 0.51 0.53 0.27

4 Thailand 0.24 0.41 0.23 0.11 0.26

5 Philippines -0.25 -0.05 -0.12 -0.13 -0.05

6 Indonesia -0.63 -0.48 -0.31 -0.30 -0.27

7 Cambodia -0.52 -0.50 -0.61 -0.51 -0.47

8 Vietnam -0.49 -0.58 -0.58 -0.43 -0.53

9 Laos -1.23 -1.20 -1.15 -1.08 -1.25

NO NEGARATAHUN

2004 2005 2006 2007 2008

1 Singapore 1.78 1.79 1.73 1.74 1.73

2 Brunei Darussalam 0.39 0.32 0.29 0.45 0.51

3 Malaysia 0.55 0.58 0.56 0.52 0.49

4 Thailand 0.05 0.11 0.00 -0.07 -0.03

5 Vietnam -0.46 -0.33 -0.44 -0.46 -0.43

6 Philippines -0.62 -0.42 -0.44 -0.54 -0.49

7 Indonesia -0.78 -0.84 -0.74 -0.70 -0.66

8 Laos -1.07 -1.10 -0.99 -0.98 -0.90

9 Cambodia -1.25 -1.18 -1.18 -1.10 -1.08

NO NEGARATAHUN

2004 2005 2006 2007 20081 Indonesia -0.33 -0.18 -0.18 -0.15 -0.142 Philippines 0.03 0.03 -0.08 -0.16 -0.203 Singapore 0.02 0.04 -0.48 -0.45 -0.414 Thailand 0.12 0.03 -0.55 -0.61 -0.565 Malaysia -0.25 -0.17 -0.55 -0.57 -0.586 Cambodia -0.87 -1.00 -0.79 -0.87 -0.947 Brunei Darussalam -0.82 -0.99 -1.06 -1.04 -1.008 Vietnam -1.39 -1.43 -1.59 -1.60 -1.629 Laos -1.55 -1.67 -1.64 -1.66 -1.71

NO NEGARATAHUN

2004 2005 2006 2007 2008

1 Singapore 1.15 1.18 1.30 1.22 1.332 Brunei Darussalam 1.36 1.27 1.23 1.23 1.223 Vietnam 0.21 0.37 0.43 0.28 0.32

4 Malaysia 0.29 0.47 0.34 0.23 0.13

5 Laos -0.58 -0.28 0.01 0.04 -0.016 Cambodia -0.47 -0.50 -0.42 -0.52 -0.277 Indonesia -1.54 -1.25 -1.21 -1.08 -1.008 Thailand -0.41 -0.60 -0.89 -1.01 -1.199 Philippines -1.21 -1.05 -1.30 -1.31 -1.41

Gbr. 1

EDISI 3/NOVEMBER 201011

Page 11: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoKOLOM

ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan didaerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dandata kependudukan yang baik.

Prioritas Bidang Pembangunan: yang terdiri dari 9 BidangPembangunan, yaitu: (1) Bidang Pembangunan Sosial Budayadan Kehidupan Beragama, (2) Bidang Ekonomi, (3) BidangIlmu Pengetahuan dan Teknologi, (4) Bidang Sarana danPrasarana, (5) Politik, (6) Bidang Pertahanan dan Keamanan,(7) Bidang Hukum dan Aparatur, (8) Bidang Wilayah dan TataRuang, (9) Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.Di samping ke 9 bidang pembangunan tersebut, strategipembangunan bidang diperkuat dengan Bab tentangKebijakan Lintas Bidang dan Kebijakan Pengarusutamaan.

Strategi Pembangunan Wilayah, yang terdiri dari 7 wilayahkepulauan: Sumatra, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, NTB-NTT, Maluku, dan Papua.

PEMBANGUNAN APARATUR

A. Kondisi UmumMenggambarkan pencapaian pembangunan aparatur 2004-2009, dalam hal:1. Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN.

Upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yangbersih dan bebas KKN telah menunjukkan hasil yang nyata.

IPK Indonesia, telah menunjukkan peningkatan dari tahunke tahun, dari yang semula 1,7 pada tahun 1999 menjadi2,8 pada tahun 2009.Gbr. 2: Perkembangan Skor IPK Indonesia

Akuntabilitas pengelolaan keuangan negara semakinmeningkat, tercermin dari meningkatnya opini BPK ataslaporan keuangan Instansi PemerintahTbl. 7 : Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan K/L

Tbl. 8 : Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda

2. Kualitas Pelayanan Publik. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan

SUBSTANSI INTI K/LSTRUKTUR (PENATAAN KELEMBAGAAN INSTANSIPEMERINTAH PUSAT)Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas ke-menterian/lembaga yang menangani aparatur negarayaitu Kementerian Negara Pendayagunaan AparaturNegara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), danLembaga Administrasi Negara (LAN) pada 2010; re-strukturisasi lembaga pemerintah lainnya, seperti dibidang keberdayaan UMKM, pengelolaan energi,pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasiBUMN, hingga pemanfaatan tanah dan penataan ruangbagi kepentingan rakyat banyak selambat-lambatnya2014.

Penanggung JawabWakil Presiden

Bekerja samadengan:1.Menneg PAN &Reformasi Birokrasi2.Mensesneg3.Mendiknas4.Menperin5.Menperdag6.Menneg KUKM7.Menteri ESDM8.Menteri KP9.Menkeu10.Menneg PPN/Kepala Bappenas11.Menneg BUMN12.Menteri PU13.Menhut14.Mentan15.Mendagri16.Menristek17.Menkumham18.Kepala BPN19.SekretarisKabinet

OTONOMI DAERAH (KONSOLIDASI PELAKSANAANOTONOMI DAERAH)Penataan otonomi daerah melalui: 1) Penghentian /pembatasan pemekaran wilayah; 2) Peningkatanefisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangandaerah; dan 3) penyempurnaan pelaksanaan pemilihankepala daerah.

SUMBER DAYA MANUSIA (MEMANTAPKANMANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS MERIT UNTUKMENCIPTAKAN PEGAWAI YANG BERINTEGRITAS,KOMPETEN, DENGAN BUDAYA MELAYANI)Penyempurnaan kebijakan pengelolaan PNS yangmeliputi sistem rekrutmen, pendidikan, penempatan,promosi, dan mutasi PNS secara terpusat selambat-lambatnya 2011.

REGULASIPercepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturanperundangan di tingkat pusat maupun daerah hinggatercapai keselarasan arah dalam implementasi pem-bangunan, di antaranya penyelesaian kajian 12.000peraturan daerah selambat-lambatnya 2011.

SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAH(MEMANTAPKAN SINERGI ANTARA PUSAT DAERAH)Penetapan dan penerapan sistem Indikator KinerjaUtama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerin-tah pusat dan pemerintah daerah.

PENEGAKAN HUKUMPeningkatan integrasi dan integritas penerapan danpenegakan hukum oleh seluruh aparat hukum.

DATA KEPENDUDUKAN (MEMASTIKAN TERSEDIANYADATA KEPENDUDUKAN YANG AKURAT BERBASIS TIK)Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) danpengembangan Sistem Informasi dan AdministrasiKependudukan (SIAK) dengan aplikasi pertama padaKartu Tanda Penduduk selambat-lambatnya pada 2011.

URAIAN

2006 2007 2008

JMLHK/L

% JMLHK/L

% JMLHK/L

%

Wajar TanpaPengecualian (WTP)

7 8,75 16 19,75 35 42,17

Wajar DenganPengecualian (WDP)

37 53,75 31 38,27 30 36,14

Tidak MemberikanPendapat (TMP)

36 45,00 33 40,74 18 21,69

Tidak Wajar (TW) 0 0,00 1 1,23 0 0,00

Jumlah 80 100 81 100 83 100

Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2009, BPK-RI

URAIAN

2006 2007 2008

JMLHPEMDA

% JMLHPEMDA

% JMLHPEMDA

%

Wajar TanpaPengecualian (WTP)

3 0,65 4 0,86 8 2,73

Wajar DenganPengecualian (WDP)

326 70,41 283 60,60 217 74,06

Tidak MemberikanPendapat (TMP)

106 22,89 122 26,12 47 16,04

Tidak Wajar (TW) 28 6,05 58 12,42 21 7,17

Jumlah 463 100 466 100 293 100

Sumber: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2009, BPK-RI.*) Data per 31 Juli 2009.

EDISI 3/NOVEMBER 201012

Page 12: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

publik kepada masyarakat telah menunjukkan kemajuanyang berarti, salah satunya ditunjukkan dengan skorintegritas pelayanan publik KPK.

Pada tahun 2007, rata-rata skor integritas dari instansipusat adalah 5.53, sedangkan pada tahun 2008 meningkatmenjadi 6.84. Namun, pada tahun 2009 kembali menurunmenjadi 6,64 dari skala 10.

Untuk unit pelayanan publik di daerah, survei integritaspelayanan publik baru dilakukan pada tahun 2008, yangskor integritasnya secara rata-rata dari unit pelayananpublik yang disurvei adalah 6.69. namun, pada tahun 2009skor ini menurun menjadi 6,46.Gbr. 3: Perkembangan Skor Integritas Pelayanan Publik

Tbl. 9 : Perkembangan Jumlah One Stop Service (OSS) di Daerah

3. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi telah

mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Dari hasil evaluasi terhadap laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah (LAKIP), diketahui bahwa instansi yangdinilai akuntabel kinerjanya semakin meningkat. Hal inisekaligus menunjukkan meningkatnya efektifitas instansipemerintah dalam mencapai sasaran-sasaran kinerjanya.

Berdasarkan indikator Government Effectiveness yangditerbitkan World Bank (Indeks Efektivitas Pemerintahan),Indonesia memperoleh skor -0,43 pada tahun 2004 danmeningkat menjadi -0,29 pada tahun 2008. Inimemperlihatkan kemajuan kapasitas kelembagaanbirokrasi pemerintah.Gbr. 4: Perkembangan Skor Government Effectiveness Ind.

B. Permasalahan1. Permasalahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan yang

Bersih dan bebas KKN, yaitu: Upaya pemberantasan korupsi telah banyak dilakukan dan

hasilnya pun telah mulai dirasakan. Namun, masih banyakhal yang harus diselesaikan lebih lanjut.

IPK Indonesia telah membaik dari tahun ke tahun, tetapinilainya masih rendah (2,8 dari 10). Di samping itu, skortersebut masih relatif rendah jika dibandingkan dengannegara-negara Asia Tenggara lainnya.

Akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, meskipunsemakin menunjukkan kemajuan dari tahun ke tahun,kualitasnya masih perlu banyak pembenahan termasukdalam penyajian laporan keuangan sesuai dengan standarakuntansi pemerintah (SAP).

Opini BPK atas laporan keuangan pemerintah pusat hinggasaat ini masih disclaimer, demikian pula sebagian besaropini LK pemerintah daerah, baik provinsi maupunkabupaten/kota.

Tbl. 10 : Skor IPK Negara-Negara di ASEAN

2. Permasalahan dalam Pelayanan Publik, yaitu: Pemerintah belum dapat menyediakan kualitas pelayanan

publik sesuai dengan tantangan yang dihadapi, yaituperkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin majudan persaingan global yang semakin ketat.

Hasil survei integritas yang dilakukan KPK menunjukkanbahwa kualitas pelayanan publik Indonesia baru mencapaiskor 6,64 dari skala 10 untuk instansi pusat, dan 6,46untuk unit pelayanan publik di daerah. Skor integritasmenunjukkan karakteristik kualitas dalam pelayananpublik, seperti ada tidaknya suap, ada tidaknya SOP,kesesuaian proses pemberian pelayanan dengan SOP yangada, keterbukaan informasi, keadilan dalam pemberianpelayanan serta kemudahan pengaduan masyarakat.

Indeks kemudahan berusaha menunjukkan bahwaIndonesia belum dapat memberikan pelayanan yang baikbagi para investor yang berbisnis atau akan berbisnis diIndonesia, berdasarkan penilaian yang objektif terhadapregulasi berusaha dari negara-negara yang disurveinya,berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoKOLOM

Daerah 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Propinsi - - - - 2 2

Kabupaten - 5 70 217 234 238

Kota - 1 25 69 93 99

Total - 6 95 286 329 339

Sumber: Kementerian Negara PAN dan RB, 2009

NO NEGARANILAI NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN

2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Singapore 9.3 9.4 9.4 9.3 9.2 9.2

2 Brunei Darussalam - - - - - 5.5

3 Malaysia 5.0 5.1 5.0 5.1 5.1 4.5

4 Thailand 3.6 3.8 3.6 3.3 3.5 3.4

5 Indonesia 2.0 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8

6 Vietnam 2.6 2.6 2.6 2.6 2.7 2.7

7 Philipines 2.6 2.5 2.5 2.5 2.3 2.4

8 Cambodia - 2.3 2.1 2.0 1.8 2.0

9 Laos - 3.3 2.6 1.9 2.0 2.0

10 Myanmar 1.7 1.8 1.9 1..4 1.3 1.4

Sumber: Transparency International

EDISI 3/NOVEMBER 201013

Page 13: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoKOLOM

Gbr. 17 : Perbandingan Perizinan Usaha di Indonesia, Thailand,dan Rata-Rata Regional Tahun 2008

3. Permasalahan dalam Kapasitas dan Akuntabilitas KinerjaBirokrasi, yaitu: Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi masih banyak

dikeluhkan. Memang Indonesia mengalami kenaikan daritahun ke tahun dalam penilaian government effectivenessyang dilakukan oleh Bank Dunia, yaitu berdasarkanindikator tersebut Indonesia memperoleh skor -0,43 padatahun 2004, -0,37 pada tahun 2006, dan -0,29 pada tahun2008. Namun, nilai itu masih terlalu rendah, dan masihtertinggal jika dibandingkan dengan kemajuan yangdicapai oleh negara-negara tetangga. Dalam hal ini,efektivitas pemerintahan di Indonesia masih di bawahefektivitas pemerintahan Malaysia dan Thailand. Kondisiini mencerminkan masih adanya permasalahan dalampenyelenggaraan pemerintahan seperti kualitas birokrasi,pelayanan publik, dan kompetensi aparat pemerintah.

Berdasarkan penilaian terhadap LAKIP, jumlah instansiyang dinilai akuntabel baru mencapai 31,08% padapemerintah pusat.

C. Sasaran Pembangunan Aparatur

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, yangditandai dengan :

2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepadapenduduk dan masyarakat, yang ditandai dengan :

3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi,yang ditandai dengan :

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNANAPARATUR (Fokus Prioritas dan Kegiatan Pokok)

1. Fokus Prioritas: Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintah-an yang Bersih dan Bebas KKN.Penegakan hukum yang kuat dan dipercaya, melalui antaralain: penguatan kapasitas instansi penegakan hukum melaluipeningkatan integritas dan integrasi instansi penegakanhukum dalam pemberantasan korupsi. Pencegahan KKNmelalui penegakan sistem integritas aparatur negara, melaluiantara lain: penegakan disiplin, penegakan kode etik,penerapan pakta integritas, penguatan sistem pengawasandan pengendalian internal. Peningkatan partisipasimasyarakat dalam pengawasan, melalui antara lain:sosialisasi peraturan perundangan tentang pemberantasankorupsi, penguatan sistem pengaduan masyarakat.

2. Fokus Prioritas : Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.Memperkuat manajemen dan sistem pelayanan publiknasional, antara lain melalui penyelesaian dan penerapan PPdan Perpres sebagai turunan dari UU 25/2009 tentangPelayanan Publik. Penerapan standar pelayanan minimalpelayanan publik: penyelesaian dan pengimplementasianstandar pelayanan minimal (SPM) dari berbagai sektor.Pengembangan sistem evaluasi kinerja pelayanan publik

3. Fokus Prioritas: Peningkatan Kapasitas dan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah.Penataan kelembagaan instansi pemerintah sejalan denganprinsip structure follow function. Pengembangan sistemketatalaksanaan untuk mendukung peningkatan efisiensi,transparansi, dan akuntabilitas dalam proses kerjapemerintahan. Peningkatan profesionalisme, netralitas, dankesejahteraan SDM aparatur. Peningkatan akuntabilitaskinerja instansi pemerintah.

4. Fokus Prioritas: Pemantapan Pelaksanaan ReformasiBirokrasi.Semua instansi pusat pada 2011 sudah mulai melaksanakanRB, dan diharapkan pada 2014 telah mencapai kinerja yangoptimal. Untuk pemerintah daerah, pada tahun 2011 akandilakukan sosialisasi dan piloting di beberapa daerah, dansecara bertahap pelaksanaan secara menyeluruh tercapaipada tahun 2025.

Beberapa Kegiatan Prioritas Dalam Pembangunan Aparatur

Sasaran Status Awal Tahun 2014

Meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi 2,8(tahun 2009)

5,0

Terlaksananya Rencana Aksi Daerah(RAD) Pemberantasan Korupsi diprovinsi/ kabupaten/kota

72,7%(prov. 2009)

100%

Meningkatnya opini BPK atas LaporanKeuangan Kementrian/Lemabaga (LKK)dengan status Wajar TanpaPengecualian (WTP)

42,17%(IHPS I 2009)

100%

Meningkatnya opini BPK atas LaporanKeuangan Pemerintah Daerah (LKPD)dengan status Wajar TanpaPengecualian (WTP)

2,73%(IHPS I 2009)

60%

Sasaran Status Awal Tahun 2014

Meningkatnya skor IntegritasPelayanan Publik pada unit layanan diinstansi pusat

6,64(tahun 2009)

8,0

Meningkatnya skor IntegritasPelayanan Publik pada unit layanan diinstansi daerah

6,46(tahun 2009)

8,0

Meningkatnya Peringkat KemudahanBerusaha.

122(tahun 2009)

75

Sasaran Status Awal Tahun 2014

Meningkatnya skor IndeksEfektivitas Pemerintahan

- 0,29(tahun 2008)

0,5(skala -2,5 s/d 2,5)

Instansi pemerintah yangakuntabel

24%(tahun 2009)

80%

1. STRUKTUR (PENATAAN KELEMBAGAAN INSTANSI PEMERINTAH)

Konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas kementerian/lembaga yangmenangani aparatur negara yaitu Kementerian Negara PendayagunaanAparatur Negara (PAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan LembagaAdministrasi Negara (LAN) pada 2010; Restrukturisasi lembaga pemerintahlainnya, terutama bidang penguatan keberdayaan UMKM, pengelolaan energi,pemanfaatan sumber daya kelautan, restrukturisasi BUMN, hinggapemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat banyakselambat-lambatnya 2014:

EDISI 3/NOVEMBER 201014

Page 14: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN RPJMN 2010-2014

Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Pengarusutamaan Gender

Kebijakan Pengarusutamaan yang sangat erat denganPembangunan aparatur adalah kebijakan pengarusutamaan tatakelola pemerintahan yang baik yang meliputi :1. Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik secara

konsisten dan berkelanjutan oleh sebuah negara mempunyaiperanan yang sangat penting bagi tercapainya sasaranpembangunan nasional, dan dapat menyelesaikan berbagaimasalah yang dihadapi secara efektif dan efisien.

2. Penerapan tata kelola pemerintah yang baik tersebut harusdilakukan pada seluruh aspek manajemen penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan, mulai dari perencanaan,pelaksanaan, dan pengendaliannya.

3. Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik diharapkanterwujud dalam bentuk pemerintahan yang bersih dan bebasKKN, pelayanan publik yang berkualitas, dan kapasitas danakuntabilitas kinerja birokrasi yang tinggi. Ketiganyamerupakan prasyarat keberhasilan pembangunan.

Tujuannya untuk memastikan tercapainya: (1) Pemerintahanyang Bersih dan Bebas KKN, (2) Pelayanan Publik yangBerkualitas, serta (3) Peningkatan Kapasitas dan AkuntabilitasKinerja Birokrasi. Untuk memastikan bahwa kebijakan nasional dibidang tata kelola pemerintahan yang baik diimplementasikan ditingkat K/L, setiap K/L diharapkan menerapkan indikatorpengarusutamaan di bidang tata kelola pemerintahan yang baik

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoKOLOM

NO KEGIATAN

PRIORITASSASARAN TARGET

SELESAI

1 Koordinasi perencanaandan evaluasi programkelembagaan

Terlaksananya konsolidasistruktural dan peningkatankapasitas Kemeneg PAN danRB, BKN, dan LAN

2010

Terlaksananya penataankelembagaan instansi pemer-intah lainnya

2014

2 Pengembangan Kebija-kan, koordinasi

Terlaksananya penataankelembagaan instansi pemer-intah lainnya, bidang polhuk-hankam

2014

3 Pengembangan Kebija-kan, Koordinasi danEvaluasi KelembagaanPerekonomian

Terlaksananya penataankelembagaan instansi pemer-intah lainnya, bidang Pereko-nomian

2014

4 Pengembangan Kebija-kan, Koordinasi danEvaluasi KelembagaanPerekonomian II

Terlaksananya penataankelembagaan instansi pemer-intah lainnya, bidang pereko-nomian II

2014

5 Pengembangan kebija-kan, koordinasi danEvaluasi KelembagaanKesra

Terlaksananya penataankelembagaan instansiPemerintah lainnya, bidangKesra

2014

6 Penyusunan dan pelak-sanaan kebijakan refor-masi birokrasi

Meningkatnya koordinasipenyusunan kebijakan danreformasi birokrasi

2014

7 Pembinaan dan koordi-nasi penyiapan

Terselenggaranya pemenu-han peraturan perundang-undangan serta organisasidan tataksana

90% pada2014

2. SUMBER DAYA MANUSIA

Penyempurnaan pengelolaan PNS yang meliputi sistem rekrutmen,pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS secara terpusatselambat-lambatnya 2011

NO KEGIATAN PRIORITAS SASARAN

TARGETSELESAI

1 Penyusunan kebijakanperencanaan SDMaparaturPenyusunan kebijakanperencanaan SDMaparatur

Tersusunnya kebijakan (PP)tentangsistem pengadaan /rekruitmen dan Seleksi PNS

1 PP pada2011

Tersusunnya kebijakan (PP)tentangKebutuhan Pegawai(Formasi)

1 PP pada2011

2 Pengembangan kebija-kan pemantapanpengembangan SDMaparatur

Tersusunnya kebijakantentang manajemen ke-pegawaian (UU tentangSDM Aparatur Negara).

1 UU danPP pada

2012

Tersusunnya kebijakantentang pola dasarkarir PNS

1 Perprespada 2010

Tersusunnya kebijakantentang penilaiankinerja pegawai (SKP)

1 PP pada2010

Tersusunnya kebijakantentang penilaian, pengang-katan, pemindahan danpemberhentian dalam dandari jabatan struktural

1 Perprespada 2010

Tersusunnya kebijakandiklat jabatan PNS

1 PP pada2011

Tersusunnya kebijakantentang pengangkatan PNSdalam jabatan Struktural

1 PP pada2011

3. SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAHPenetapan dan penerapan sistem Indikator Kinerja Utama PelayananPublik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

No KEGIATAN PRIORITAS SASARAN TARGET SELESAI

1 Koordinasi perencanaandan evaluasi programpelayanan publik

Tersusunnya peraturanpelaksanaan dariUU No. 25/2009 tentangPelayanan Publik

5 PP dan 1Perpres pada

2010

2 Peningkatan koordinasidan evaluasi pelayanandi bidang kesejahteraansosial

Terlaksananya penilaian,monitoring dan evaluasipelayanan publik

2010

Tersusunnya kebijakanpercepatan peningkatankualitas pelayanan publik

2010

Terlaksananya asistensiuntuk mendorongpenerapan OSS/PTSP

95% pada 2014

3 Peningkatan koordinasidan evaluasi pelayananpublik di bidangpemerintahan umum,hukum dan keamanan

Terlaksananya kompetisiantar unit pelayananpublik/antar instansi danPemerintah Daerah

350 unit dan 120kab/kota pada

2014

NO

KEGIATANPRIORITAS

SASARAN TARGETSELESAI

3Pengembangan kebija-kankesejahteraan SDMaparatur

Tersusunnya kebijakan(UU/ PP) ttgremunerasi dan tunjangankinerja Pegawai Negeri

1 UU pada2010

Tersusunnya kebijakansistem pensiunPNS

1 PP pada2011

Tersusunnya kebijakan ttgsistempengelolaan dana pensiunPNS

1 PP pada2010

EDISI 3/NOVEMBER 201015

Page 15: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoKOLOM

diimplementasikan di tingkat K/L, setiap K/L diharapkanmenerapkan indikator pengarusutamaan di bidang tata kelolapemerintahan yang baik di dalam Renstra K/L masing-masing.Bila belum terakomodasi di dalam Renstra K/L, indikatorpengarusutamaan di bidang tata kelola pemerintahan yang baikdiakomodasi di dalam Renja K/L.

No

ISU/KEBIJAKANNASIONAL

KEBIJAKANINSTANSI

INDIKATOR DISETIAP INSTANSI

SASARAN2014

1. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN1 Penegakan disiplin

PNS di seluruhinstansi pemerintah

Penegakan pera-turandisiplin PNS

Tersedianyasistem penegakandisiplin yangefektif

100%

2 Penerapan paktaintegritas bagipejabat pemerintah

Penerapan paktaintegritas bagipejabat pemerintah

% pejabat telahmenandatangani,melaksanakanpakta integritas

100%

3 Kepatuhanpenyampaian LHKPN

Mewajibkanpejabat untukmelaporkan LHKPN

% pejabat yangtelah melaporkanLHKPN

100%

4 Kebijakanantikorupsi

Mewajibkan pela-poran gratifikasi

Tersedia sistem pe-laporan gratifikasi

100%

5 PenyelenggaraanSistem PengendalianInternal Pemerintah

Penerapan sistempengendalianinternal yang Efektif

Tersedia danterlaksananyaSPIP yang efektif

100%

6 PengembanganSistem e-ProcurementNasional

Penerapan e-procurement dalampengadaan B/J

% pengadaanmenggunakaneprocurement

75%

7 Tindak lanjut hasilpemeriksaan BPK

Peningkatan tindaklanjut atas temuanhasil pemeriksaan

% temuan yangditindaklanjuti

100%

8 Akuntabilitaspengelolaankeuangan Negara

Peningkatan akunta-bilitas pengelolaananggaran danpelaporannya

Opini BPK atas LKK/L

WTP

9 Pengaduanmasyarakat

Tindaklanjutpengaduanmasyarakat

Tersedianyasistem pengaduanmasya-rakat yangefektif

100%

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

1 Penerapan StandarPelayanan pada UnitPenyelenggaraPelayanan Publik

Penerapan StandarPelayanan Publikuntuk seluruh unitpenyelenggarapelayanan publik

% unit penyeleng-gara pelayananpublik yang sudahmenerapkanStandar Pelayanan

100%

2 PenerapanMaklumatPelayanan pada unitpelayanan publik

Menerapkanmaklumatpelayanan utk unitpelayanan publik

% unit pelayananpublik sudahmenerapkanmaklu-matpelayanan

100%

3 PenerapanPelayananTerpadu Satu Pintuuntuk pelayananutama dan investasi

PenerapanPelayananTerpadu Satu Pintu(OSS)

PemerintahDaerahmenerapkan OSS

100%

4 PenerapanManajemenPengaduan

Penerapanmanajemenpengaduan yangefektif

% unit pelayananpublik yg menerap-kan manajemenpengaduan yangefektif

100%

5 Percepatanpeningkatan kualitaspelayanan publik

Menyusun rencanapercepatanpeningkatankualitas pelayananpublik danmelaksanakannya

Terlaksananyarencana peningkat-an kualitaspelayanan publiksesuai batas waktuyang ditetapkan

100%

6 Pelaksanaan evaluasidan penilaianterhadap kinerjapelayanan publik

Melaksanakanmonitoring,evaluasi, danpenilaian kinerja

Tersedianyasistem evaluasikinerja pelayananpublik

90%

No

ISU/KEBIJAKANNASIONAL

KEBIJAKANINSTANSI

INDIKATOR DISETIAP INSTANSI

SASARAN2014

3. Peningkatan kapasitas birokrasi1 Penataan

kelembagaan instansipemerintah

Melakukanrestrukturisasiorganisasi dan tatakerja instansi

% Tersusunnyastruktur kelem-bagaan yangproporsional,efektif, efisien

100%

2 Penataanketatalaksanaaninstansi pemerintah

Penyederhanaanproses bisnis danpenyusunan SOPutama

% SOP utama telahtersusun sesuaidengan prosesbisnis sederhana

100%

3 Pemantapan kualitasmanajemen SDM

Penerapanmanajemen SDMyang berkualitas(transparan, berba-sis kompetensi)

Tersedianya sistemrekrutmen yangtransparan

100%

4 Pengembangan danpenerapan e-Government

Pengembangan danpenerapan e-Government

Tersusunnyarencanapenerapan e-Government yangkonkrit danterukur

100%

5 Sistem kearsipan dandokumentasiberbasisTIK

Penerapanmanajemenkearsipan dandokumentasiberbasis TIK

Manajemenkearsipan dandokumentasisudahdilaksanakandengan sistemberbasis TIK

100%

6 PenyelenggaraanSistem AkuntabilitasKinerja Aparatur

Penerapan sistemakuntabilitas kinerjainstansi pemerintah

% penerapanSAKIP (renstra,penilaian &kontrak kinerja,pengendalian)

100%

EDISI 3/NOVEMBER 201016

Page 16: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Bertempat di RuangH u y u l a K a n t o rGubernur ProvinsiS u l a we s i U t a r a ,

Selasa, 9 Februari 2010,Pemerintah ProvinsiSulawesi Utara bekerjasama dengan PerwakilanBPKP Sulawesi Utaram e n y e l e n g g a r a k a nsosialisasi PeraturanPemerintah Nomor 60 Tahun2 0 0 8 t e n t a n g S i s t e mPengendalian Intern Pemerintah(SPIP) bagi para Kepala Daerahdan Kepala Instansi Vertikal dilingkungan Pemerintah ProvinsiSulawesi Utara.

Acara Sosialisasi diawali dengansambutan Deputi Kepala BPKPBidang Pengawasan InstansiP e m e r i n t a h B i d a n gPerekonomian DR. Binsar H.Simanjuntak Ak., MBA., selakuPenanggung Jawab Satgas PPSPIP. Dalam sambutannya,antara lain beliau mengatakanb a h w a d a l a m r a n g k amewujudkan clean & goodgovernance, fungsi pengawasaneksternal dan internal harusseimbang. Guna mendukung

fungsi internalt e r s e b u td i b u t u h k a nS i s t e mPengendalianI n t e r nP e me r i n t a hsebagai alatp e me r i n t a hu n t u kmembangunk e y a k i n a nm e m a d a it e r h a d a pakuntabilitask e u a n g a n

pemer i n t ah . Se l an j u tnyaGubernur Provinsi Sulawesi UtaraS.H. Sarundajang dalamsambutan pembukaannya

menyampaikan bahwa fungsikebendaharaan di lingkunganPemerintah Provinsi SulawesiUtara masih banyak yang belumm e n g u a s a i t u g a s - t u g a skebendaharaan dengan baik.Gubernur juga meyakini bahwapenyimpangan di lingkunganPemerintah Provinsi SulawesiUtara sudah sangat berkurangatau bahkan tidak ada lagi(dalam arti transparansi),sedangkan kasus-kasus tindakpidana korupsi (tipikor) danperhitungan kerugian negarayang banyak terjadi lebihdiakibatkan karena kelemahandalam administrasi pengelolaankeuangan. Dengan adanyaSistem Pengendalian InternPemerintah ini, Sarundajangberharap bahwa nantinya kasus-

kasus seperti itu dapat di deteksiterlebih dahulu oleh fungsiinternal di masing-masingpemerintah daerah dan instansi.Pendalaman materi SistemPengendalian Intern Pemerintahdisampaikan oleh DR. BonardoHutauruk, Ak., MM. selaku ketuaPokja Satgas PP. SPIP BPKPPusat. Dalam paparannya,Bonardo menekankan pentingnyasub unsur penegakan nilaiintegritas dan etika, komitmenterhadap kompetensi, sertakepemimpinan yang kondusify a n g d i t a n d a i d e n g a np e n g a m b i l a n k e p u t u s a nberdasarkan risiko dan kinerja.

Acara sosialisasi tersebut diikutioleh para Bupati danWalikota di lingkunganProvinsi Sulawesi Utarabeserta jajarannya,Kepala Instansi Vertikal,serta beberapa KepalaSatuan Kerja Perangkat

Daerah di lingkungan ProvinsiSulawesi Utara.

(Humas BPKP Sulut)

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

SOSIALISASI SPIP DI LINGKUNGANPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

“Dalam rangka mewujudkanclean & good governance, fungsieksternal dan internal harusseimbang.” - Binsar Simanjuntak-

EDISI 3/NOVEMBER 201017

Page 17: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKASEBAGAI KUNCI DALAM MEMBANGUN SISTEM

Penegakan Integritas danNilai Etika sebagai Kuncidalam MembangunSistem. Itulah judul

makalah yang dibawakan olehDr. dr. Taufiq Pasiak, M.Kes,M.Pd.I dalam Sosialisasi SistemPengendalian Intern Pemerintah(SPIP) yang berbentuk SeminarS e h a r i d e n g a n t e m a ,” M e m b a n g u nIntegritas danNilai Etika dalamImp lementas iSPIP di EraR e f o r m a s i ” ,Rabu, 2 Juni2 0 1 0 y a n gbertempat diHall Hotel GranPuri Manado.Seminar inidihadiri olehD i r e k t u rAparatur NegaraK e m e n t e r i a nP e r e n c a n a a nPembangunanN a s i o n a l /B a p p e n a s ,Kepala BiroPerencanaan Pengawasan BPKP,Anggota Legislatif dari DPRDProvinsi/Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara dan Gorontalo,Lembaga Swadaya Masyarakat,serta tokoh masyarakat.

Dalam Seminar ini, Dr. TaufiqPasiak menjelaskan bahwadalam pembangunan dibutuhkandua macam modal yaitu modalyang nampak (tangible capital)dan modal yang tidak nampak(intangible capital). Dalam halini, bentuk dari Intangible capitaltersebut di antaranya adalah,Integritas, Kejujuran, Inovasi,

Komitmen, Keterjelasan, danKebersamaan. Intangible capitalmerupakan modal yang sangatpenting namun terkadangterlupakan sehingga sampai saatini belum ada pemerintah daerahataupun instansi pemerintahyang membuat databasenya.Padahal, manfaat dari databaseintangible capital ini sangat lah

b e s a r , m i s a l n y a d a l ampenempatan SDM dalam suatutugas dan jabatan.

Berkaitan dengan SPIP, lebihlanjut Dr Taufiq Pasiakmenjelaskan bahwa SPIP akandapat diterapkan dengan baikapabila SDM dalam lingkunganpengendalian dapat berlakuk o n d u s i f . B e l i a u j u g amenerangkan bahwa sebagaisalah satu usaha untuk mencapailingkungan pengendalian yangkondusif tersebut adalah denganinternalisasi. Internalisasi yangdimaksud dapat dilakukan

melalui dua cara, yaitu eksternaldan internal.

Internal isasi eksternal diantaranya dilakukan dengan carapemberian reward atau insentifdan rekayasa l ingkungan(mendesain lingkungan menjadik o n d u s i f ) . S e d a n g k a ninternalisasi internal dilakukan

dengan carapembe r i anmotivasi danmelakukanmindsetting.Mindsettingdan motivasis e b a g a iu p a y ainternalisasii n t e r n a ldiharapkanm a m p umenciptakanSDM yang“menc inta ipekerjaan”karena SDMy a n gm e n c i n t a ip e k e r j a a n

akan cenderung memiliki rasatanggung jawab yang besarterhadap pekerjaannya, sehinggat e r c i p t a L i n g k u n g a nPengendalian yang kondusif.

(Yudi)

EDISI 3/NOVEMBER 201018

Page 18: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

BUPATI GORONTALO: BPKP MEMILIKI ANDIL ATAS PRESTASIBIDANG KEUANGAN YANG DIRAIH PEMKAB GORONTALO

Sabtu, 6 Maret 2010,bertempat di HotelS a h i d K a w a n u aManado, dilaksanakan

Sosialisasi Peraturan PemerintahNomor 60 Tahun 2008 bagiKepala SKPD dan SatgasP e n y e l e n g g a r a a n S P I PP e m e r i n t a h K a b u p a t e nGorontalo. Acara ini merupakanl angkah kongkre t se r t akomitmen Bupati Gorontalo yangdikenal cukup inovatif dalammenyelenggarakan tata kelolape me r i n t ahan , se ka l i g u smenanggapi hasil pertemuansebelumnya antaraBupati Gorontalo denganKepala Perwakilan BPKPProvinsi Sulut mengenaipenyeleng-garaan SPIPsesuai PP Nomor 60Tahun 2008.Acara sosialisasi inidibuka secara resmi oleh KepalaPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara dan dihadiri 109orang, termasuk Bupati yangmengikuti acara hingga selesai,Sekwan, Kepala Inspektorat,para Asisten, Kepala SKPD,Kepala RSUD, Camat, danPejabat Struktural, serta SatgasPenyelenggaraan SPIP PemkabGorontalo.Bupat i Go ronta lo da lamsambutannya menyatakanbahwa BPKP memiliki andil besar

atas prestasi dibidangkeuangan yang diperolehPemerintah KabupatenGorontalo, yang ditandaiantara lain, sejak tahun 2005sampai dengan 2008, opiniBPK atas LKPD KabupatenGorontalo adalah WajarDengan Pengecualian (WDP).Bupati juga melaporkanbahwa Pemkab Gorontalo

telah membuat Peraturan BupatiNomor 10 Tahun 2010 tentangPenyelenggaraan SPIP dan SuratKeputusan Bupati Nomor 99T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n gP e m b e n t u k a n S a t g a sPenyelenggaraan SPIP. MenurutBupati, pembentukan SatgasP e n y e l e n g g a r a a n S P I Pmerupakan wujud komitmenyang tinggi dari PemkabGorontalo untuk menjadikanSPIP sebagai Internal ControlCulture atau budaya birokrasidalam pengelolaan keuangandaerah dilingkungan Pemkab

Gorontalo. Oleh karena itu,Bupati Gorontalo mengharapkankepada BPKP agar dapatmenjadikan Pemkab Gorontalosebagai pilot project bagipenyelenggaraan SPIP di ProvinsiSulut dan Gorontalo.Kepala Perwakilan BPKP ProvinsiS u l a w e s i U t a r a d a l a msambutannya menyampaikanpenghargaan dan terima kasihkepada Pemkab Gorontalo ataskerja sama yang telah terjalindengan baik selama ini. Dalam

pen i l a i annya , Kabupa t enGorontalo merupakan salah satuPemda yang secara konsistenmenyelenggarakan tata kelolapemerintahan dengan baik, danPemda yang pertama kalim e m b e n t u k S a t g a sPenyelenggaraan SPIP di ProvinsiSulut dan Gorontalo. CondroImantoro mengharapkan bahwapenyelenggaraan SPIP bukanhanya sebagai kewajiban sajat e t ap i j ug a keb u tuhan .Kelemahan sistem pengendalianintern dalam tata kelolapemerintah telah berdampakpada rendahnya opini BPK ataslaporan keuangan daerah,k e t i d a k t a a t a n t e r h a d a pperaturan yang berlaku maupunadanya tindak pidana korupsi.Kelemahan atau hambatanpelaksanaan SPIP, antara laindisebabkan pimpinan yangkurang memiliki komitmen yangtinggi terhadap SPIP, prespektifyang salah dalam membangun

l i n g k u n g a npengendalian, danadanya kesalahan yangd i t imbu l kan o l ehsistem atau individutertentu.S o s i a l i s a s i S P I Pdisampaikan oleh Kabid

Akuntabilitas Pemerintah Daerah(APD), John Z. Nasaputra danPengendali Teknis Bidang APD,R a s k i t a P i n e m . D a l a mpapa rannya , Kab i d APDmenyatakan, penerapkan SPIPdapat dilakukan dengan caramemahami maksud yangterkandung dari setiap unsurSPIP. Acara sosialisasi ini ditutupdengan tanya jawab yang cukupinteraktif dari para peserta.

(Humas BPKP Sulut)

Kabupaten Gorontalo merupakan salah satuPemda yang secara konsisten menyelenggarakantata kelola pemerintahan dengan baik, dan Pemdayang pertama kali membentuk Satgas Penyeleng-

garaan SPIP di Provinsi Sulut dan Gorontalo

EDISI 3/NOVEMBER 201019

Page 19: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

SOSIALISASI SPIP DI LINGKUNGANPOLDA GORONTALO

DIKLAT SPIP BAGI SATGAS PP SPIPPERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA

Bertempat di Aula PoldaGorontalo, Selasa, 23Februari 2010 pukul08.30 s.d.12.00 WITA

dilaksanakan Sosialisasi SistemPengendalian Intern Pemerintah(SPIP). Acara dihadiri olehPejabat Utama Polda danPimpinan Satker meliputiIrwasda, Kabidku, Kapolres,Pejabat Pengelola Keuangan danBarang, serta pegawai lainnya,seluruhnya berjumlah 119 orang.Sosialisasi dibawakan olehMirawati Sudjono, selaku KetuaKoordinator Satgas PembinaanPenyelengga-raan SPIP BPKPsebagai Narasumber, KepalaPerwaki lan BPKP ProvinsiSu l awes i U t a ra , Cond roImantoro, Kasubditwas LembagaPemerintah Bidang PenegakanHukum Deputi Polsoskam,Firmanuddin, Kabid Investigasi,

Dani Kusnandar, dan AuditorPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara.

Mirawati menjelaskan BPKPsebagai pembina penyelenggara-an SPIP berkewajiban untukmenyelenggarakan SPIP dilingkungannya dan membinaimplementasi SPIP, baik dilingkungan Instansi Pemerintahmaupun bagi APIP. Padapemaparan gambaran umumS P I P d a n l i n g k u n g a np e n g e n d a l i a n , M i r a w a t imengatakan bahwa SPIP

membawa konsep baru yangberkembang secara dinamisyang lebih menekankan padaperan manusia atau soft controlsebagai pembuat sistem dansekaligus pelaksana sistem, disamping hard control.

Wakapolda, Herman Koto,mewakili Kapolda menyampaikanbahwa sosialisasi ini bertujuanuntuk mencapai kualitas yangba ik da lam penge lo l aananggaran dan penyusunanlaporan keuangan, sertamenindaklanjuti opini disclaimeratas Laporan Keuangan selama 3tahun terakhir oleh BPK RI.Selain itu, transparansi danakuntabilitas keuangan negarasangat mendukung terwujudnyatata kelola pemerintahan yangbaik dan bersih.

(Humas BPKP Sulut)

Unsur L ingkunganP e n g e n d a l i a nmerupakan fondasiyang sangat penting

bagi unsur-unsur lainnya danirama bagi organisasi dalammencapai tujuannya. “Yangutama dalam unsur ini adalahsikap dan komitmen pimpinanserta seluruh pegawai terhadapintegritas dan etika dalambero rgan i sas i ” . Demik ianpenegasan Direktur InvestigasiInstansi Pemerintah pada DeputiInvestigasi, M. Yusuf, yangmewakili Ketua Satgas SPIPPusat dalam sambutan sekaliguspembukaan kegiatan Diklat SPIPbagi Satgas Pembinaan danP e n y e l e n g g a r a a n S P I PPerwaki lan BPKP Provinsi

S u l a w e s i U t a r a y a n gdilaksanakan di Aula BPKPProvinsi Sulawesi Utara padatanggal 20 April 2010 pukul 8.30W I T A , k e g i a t a n d i k l a tdilaksanakan mulai tanggal 20sampai dengan 24 April 2010.M. Yusuf mengharapkan paraanggota Satgas PP SPIP terusmeningkatkan pengetahu-an dankeahliannya serta peng-alamanpembinaan dari berbagai sumbersehingga dapat menjadi Pembina

SPIP yang baik. Upaya BPKPProvinsi Sulawesi Utara untukmendiklatkan seluruh anggotaSatgas SPIP merupakan upayay a n g s t r a t e g i k u n t u kmeningkatkan kompetensisatgas. Kepala Perwakilan BPKPProv ins i Su lawes i U ta ramengharapkan Satgas SPIPPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara dapat menjadikanPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara sebagai pilotproject dalam pembinaan danpenyelenggaraan SPIP. Olehkarena itu, dalam kesempatandiklat ini seluruh peserta diklath a r u s d a p a t m e n g g a l ipemahaman atas SPIP dari parainstruktur.

(Humas BPKP Sulut)

EDISI 3/NOVEMBER 201020

Page 20: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

Bertempat di Hotel SwisBel Maleosan Manado,tanggal 19 April 2010pukul 8.30 WITA,

dilangsungkan Pembukaan DiklatSPIP bag i Sa tgas SPIPdilingkungan Pemerintah Daerahdi Provinsi Sulawesi Utara danGorontalo. Acara dihadiri olehDirektur Investigasi InstansiPemerintah pada Deputi BidangInvestigasi BPKP, M. Yusuf

mewakili Satgas PP SPIP Pusat,Kepala Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Utara, Condro Imantoroserta undangan yaitu InspekturProvinsi Gorontalo, Nurlan Darisemewakili Gubernur, KepalaDPKAD Kabupaten Gorontalomewakili Bupati, dan fasilitatorDiklat SPIP Pusat dan parapejabat struktural PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Utara.Diklat SPIP tahap pertama inidiikuti oleh 30 peserta dariSatgas SPIP Provinsi Gorontalo,Kabupaten Gorontalo, danKabupaten Boalemo masing-masing 10 orang, dilaksanakanselama lima hari mulai tanggal19 April 2010 sampai dengan 23April 2010. Condro Imantorod a l a m s a m b u t a n n y amenyampaikan bahwa kegiatan

diklat SPIP bagi satgas SPIP inimerupakan yang pertamadilaksanakan di Provinsi SulawesiUtara dan Gorontalo denganpeserta Pemda yang telahmembentuk Satgas SPIP. Diklatini menjadi istimewa karenadibiayai dari anggaran Loan ADBdan STAR SDP sehinggadiselenggarakan di hotel yangcukup representatif. Oleh karenaitu diharapkan seluruh pesertadapat mengikuti kegiatan diklatini sebaik-baiknya. Selanjutnya,M. Yusuf membuka diklat danmenjelaskan esensi masing-masing unsur-unsur SPIP sertamengharapkan komi tmenp i mp i nan dae r ah un t ukmenyelenggarakan SPIP.

(Humas BPKP Sulut)

INVENTARISASI ASSET LPP TVRI SULUT DANGORONTALO

Bertempat di HotelQua l i t y Manado ,d i l a k u k a n r a p a tinventarisasi dan

penilaian aset LPP TVRI untukwilayah Provinsi Sulawesi Utaradan Gorontalo.

Kegiatan tersebut dihadiriDirektur Pengawasan BadanUsaha Perhubungan, Pariwisata,Kawasan Industri, dan JasaL a i n n y a B P K P , H o t m a nNapitupulu, Kepala PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Utara,Condro Imantoro, DirekturPenilaian Kekayaan Negara DJKNKementerian Keuangan, SuyatnoHarun, Direktur Keuangan LPPTVRI, Antar MT Sianturi, KepalaKakanwil XVI DJKN Manado,Sutri Hantoro, Kepala Stasiun

LPP TVRI Sulawesi Utara,Zainuddin Latuconsina, beberapaKepala KPKNL, serta beberapapejabat struktural lainnya.Rapat dibuka oleh DirekturPenilaian Kekayaan Negaradengan menyampaikan tujuanrapat inventarisasi dan penilaianasset TVRI dengan menegaskanbahwa DJKN me lakukanpenilaian terhadap aktiva tetapTVR I be rdasa r kan ha s i linventarisasi BPKP sedangkanpenilaian aktiva lainnya sepertipiutang dan hutang dilakukanoleh pihak BPKP.

Direktur Pengawasan BadanUsaha Perhubungan, Pariwisata,Kawasan Industri, dan JasaLainnya BPKP menyampaikanha s i l i n ve n t a r i s a s i d an

permasalahan yang dijumpaidalam pencatatan dan penataanasset LPP TVRI. Selanjutnyad ipaparkan r inc ian has i linventarisasi dan permasalahanoleh Kepala Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara, antaral a in t anah yang be lumbersertifikat, asset yang fisiknyatidak ditemukan, asset yangfisiknya ada tapi belum/tidaktercatat dalam SIMAK TVRI, danpermasalahan yang lainnya. Ataspermasalahan tersebut rapatmenetapkan beberapa langkahstrategis untuk memecahkanmasalah yang dihadapi danBPKP, Kanwil DJKN, dan LPPTVRI akan berkoordinasi untukmenindaklanjuti hasil rapattersebut.

(Humas BPKP Sulut)

DIKLAT SPIP PERTAMA DI PROVINSISULAWESI UTARA DAN GORONTALO

EDISI 3/NOVEMBER 201021

Page 21: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Ka b u p a t e n B o n eBolango memper-panjang kesepakatandengan BPKP dalam

rangka menciptakan GoodGovernance. Acara MoU inidihadiri oleh Bupati BoneBolango Ismet Mile, besertajajarannya serta Pejabat dilingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara. Dalamsambutannya, Ismet Mi lemenyampaikan bahwa selamalima tahun terakhir ini BPKPtelah banyak memberikanbantuan kepada Pemerintah

Kabupaten Bone Bolangoberkaitan dengan peningkatanakuntab i l i tas pengelo laankeuangan dan pengawasans e h i n g g a B u p a t i d a p a tmengambil keputusan-keputusanstrategis dalam menciptakanpemerintahan yang bersih dantransparan.

Selain itu, Ismet Mile jugamengharapkan agar BPKP dapatm e m b a n t u R e n c a n aPembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD), LaporanAkuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP), SosialisasiAkuntansi Keuangan Daerah(SAKD), Sistem PengendalianIntern Pemerintah (SPIP),Evaluasi PenyelenggaraanPemerintah Daerah (EPPD),Evaluasi Kinerja, PenerapanGood Coorporate Governance(G CG ) B UMD , Ke g i a t anOptimalisasi Pendapatan Asli

Daerah, Fraud Control Plan(FCP), dan pelatihan lainnyadalam rangka meningkatkankompetensi SDM di bidangtersebut serta bantuan tenagakepada Inspektorat Daerahsebagai Quality Assurance untukmeningkatkan mutu hasil audit.

Pada kesempatan itu juga KepalaPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara, Condro Imantoromengatakan, “Sesuai Misi yangdiemban, BPKP akan terusmembantu dan mendukungInstansi Pemerintah Daerahuntuk menye lengga rakanpemerintahan yang baik”.Condro Imantoro pun mengajakPemerintah Kabupaten BoneB o l a n g o u n t u k s e g e r amenerapkan SPIP sehingga tatapemerintahan akan lebih efektifdan efisien dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat.

(Humas BPKP Sulut)

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

MENUJU GOOD GOVERNANCE,KABUPATEN BONE BOLANGO GANDENG BPKP

Pe m e r i n t a h K o t aGorontalo melakukanperpanjangan MoUdengan BPKP Provinsi

Su l awe s i U t a ra . K epa l aPerwaki lan BPKP ProvinsiSu l awes i U t a ra , Cond roImantoro, dalam sambutannyamengatakan bahwa MoU

merupakan kesepakatan duaarah untuk melaksanakan goodgovernance, sehingga antaraPemerintah Daerah dengan BPKPmempunyai persepsi yang samadalam melaksanakan tugas danfungsinya masing-masing. Disisilain, Walikota Gorontalo, AdhanDambea, dalam sambutannyamengatakan bahwa denganadanya MoU yang lalu merasas a ng a t t e r b a n t u d a l a mmelaksanakan tugas dantanggung jawab pemerintahan.Belum lama ini Kota Gorontalomendapatkan award berupabonus dari Menteri Keuangan RI,Walikota mengatakan award dan

keberhasilan tersebut tidak lepasdari asistensi dan bantuan yangselama ini diberikan BPKP,t e ru t ama da l am b i dangpengelolaan keuangan. John Z.Nasaputra, selaku Kepala BidangAPD, menjelaskan bahwa MoUdengan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota masih sangatdiperlukan sebagai entry pointbagi BPKP untuk melaksanakanmisinya. Karena itu model MoUsekarang ini tidak lagi mengenaitugas APD saja, tetapi jugameliputi bidang-bidang lainnya.

(Humas BPKP Sulut)

KOTA GORONTALO MEMPERPANJANG MOU DENGAN BPKP

EDISI 3/NOVEMBER 201022

Page 22: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

PERPANJANGAN MOU PEMERINTAH KABUPATEN POHUWATODENGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA

Sumber Daya ManusiaPemkab Pohuwato saatini belum bekerjasecara maksimal ,

sehingga Bupati mengharapkankerja sama dengan BPKP dapatlebih meningkatkan kinerjaaparatur Pemkab Pohuwato. Haltersebut disampaikan BupatiPohuwato Zainuddin Hasan, padaperpanjangan MoU antaraKabupaten Pohuwato denganPerwakilan BPKP Provinsi Sulut.

MoU antara Kabupaten Pohuwatodengan Perwakilan BPKP Prov.Sulut pertama sekali dimulaisejak tahun 2005, dan masaberlakunya telah habis pada 19Desember 2008. Pada hariSelasa yang lalu, dilakukanpenandatanganan perpanjangan,yaitu Naskah KesepakatanNomor MoU-940/PW18/3/2010dan Nomor 180/02/III/2010tanggal 23 Maret 2010 dalamM a n a j e m e n p e n g e l o l a a nKeuangan Daerah yang BerbasisKinerja antara Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara denganP e m e r i n t a h K a b u p a t e nPohuwato, yang diselenggarakandi Kantor Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara. Dalamsambutannya, Condro Imantoro,Kepala Perwakilan BPKP Provinsi

Su lawes i U ta ra ,menyatakan bahwakerja sama yang telahterjalin selama initelah berlangsungc u k u p b a i k ,khususnya berkaitandengan pengelolaankeuangan daerah dant a t a k e l o l apemerintahan yangb a i k ( g o o dgovernance). Kepala

Perwakilan juga memberikangambaran secara umumbahwasanya domain lingkuptugas BPKP meliputi tiga hal,yakni pengendalian (control),proses tata kelola, sertamanajemen risiko, sehinggatidak akan terjadi tumpang tindihlingkup penugasan antara BPKPdengan pihak Inspektorat DaerahP r o v i n s i / Ko t a / Kab u p a t e n .

Selanjutnya, berkaitan denganamanat Peraturan PemerintahNomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian InternPemerintah (SPIP), PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Utaraantara lain berperan dalammemberikan jasa qual i tyassurance dan konsultasi,misalnya yang berkaitan dengansosialisasi, bimbingan teknis,maupun advising kepada pihakpemerintah daerah Provinsi/Kota/Kabupaten. Disamping itu,membangun sistem yang bersifatprefentif, di mana dapatmencegah sebelum terjadi,untuk menjaga kelangsunganhidup suatu organisasi. Dengandemikian, dapat menjamintercapainya tujuan organisasi,keandalan laporan keuangan,k e a m a n a n a s e t , s e r t apenyelenggaraan pemerintahan

daerah yang sesuai denganketentuan/peraturan yangberlaku. Sehubungan denganperan BPKP, Kepala perwakilanmengharapkan tidak terjadiketergantungan pada BPKP,sehingga untuk kedepannyapemerintah daerah Provinsi/Kota/Kabupaten dapat mandiri.

Dalam kesempatan ini, Bupatiberharap BPKP dapat berperandan membantu mengingatkanberupa tindakan prefentif,sehingga kedepannya sumberdaya yang ada mampumeningkat kinerjanya, Beliaumenilai selama ini aparaturpemda belum bekerja secaraikhlas, rajin, jujur, serta taatkepada Sang Pencipta, tidaksabar ingin cepat sampai padaposisi yang diinginkannya, yangmenimbulkan kondisi yang tidakkondusif (saling sikut). BupatiZa i nud d i n Ha san , y angpengusaha itu, menyampaikanb ah wa d i a t i d a k a ka nmencalonkan kembali untukper iode kedua, ia jugamengingatkan perlunya dibangunkomunikasi yang intensif denganBPKP, dengan alat komunikasiyang ada sekarang dari jauhdapat berkomunikasi denganbaik, tidak perlu harus selaludatang , katanya. Da lammenutup sambutannya, BupatiPohuwato memberikan apresiasiterhadap BPKP, khususnyaPerwakilan Provinsi SulawesiUtara terhadap kerja sama yangtelah terjalin dan berlangsungselama ini.

(Humas BPKP Sulut)

EDISI 3/NOVEMBER 201023

Page 23: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

MEMBANGUN KOMITMEN DI RUMAH DINAS GUBERNUR GORONTALO

UNIMA BERTEKAD MEMPERKUAT TATA KELOLAPERGURUAN TINGGI UNTUK MERAIH WTP

Senyum sumringah danpenuh persahabatanterpancar dari wajahGubernur Gorontalo,

Gusnar Ismail, saat menyambutkedatangan Kepala PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Utara,Condro Imantoro, besertaKapuslitbangwas BPKP, MirawatiSudjono, didampingi InspekturProvinsi Gorontalo, NurlanDarise, dan beberapa pejabatBPKP lainnya dirumah dinasGubernur pada Senin, 22Februari 2010 pukul 21.00 WITA.

Dalam kunjungan silaturrahimi n i , C o n d r o I m a n t o r om e n y a m p a i k a n k e p a d aGubernur, perlunya segeradibentuk Satuan Tugas (Satgas)P e n y e l e n g g a r a a n S P I Pdilingkungan Pemerintah Provinsi

Gorontalo yang nantinya akandiikutsertakan dalam diklat SPIPyang diselenggarakan oleh BPKP.Mirawati Sudjono, selaku KetuaS a t g a s P e m b i n a a nPenyelenggaraan SPIP jugamenyampaikan kepada Gubernurtentang tahapan-tahapanpenyelenggaraan SPIP denganmenetapkan satu atau dua SKPDdilingkungan Pemprov Gorontalosebagai Pilot Project penyeleng-garaan SPIP.

Gubernur mananggapi positif haltersebut. Untuk itu, kedepannyaakan direncanakan suatukegiatan sosialisasi SPIP khususuntuk lingkungan PemerintahProvinsi Gorontalo yang diawalidengan penandatangananperpanjangan MoU antaraPemerintah Provinsi Gorontalodan BPKP oleh Kepala BPKP danGubernur, serta penetapansatgas penyelenggaraan SPIPPemerintah Gorontalo. Gusnarjuga menyampaikan terima kasihatas koordinasi dan kerjasamayang telah dijalin oleh BPKP danPemerintah Provinsi Gorontaloselama ini.

(Humas BPKP Sulut)

Da l a m a c a r apenandatangananMoU antara UNIMAdengan Perwakilan

BPKP Prov. Sulawesi Utara padaJumat malam, 19 Maret 2010,R e k t o r U N I M A , P r o f .Dr.Ph.E.A.Tuerah,M.Si ,DEA,dalam sambutannya sangatmengharapkan kerja samaberjalan secara efektif dari awaldan seterusnya sehingga TataKelola Perguruan Tinggi dapat

diperkuat untuk meningkatkanKinerja UNIMA dan berharapmeraih opini “Wajar TanpaPengecualian (WTP) pada tahun2011“ serta terhindar daripermasalahan-permasalahanKKN. Bahkan Rektor menyampai-kan bahwa pihak UNIMA telahbekerja sama dengan pihakInstansi Penegak Hukum agarpengelolaan keuangan dapatbe r j a l an se sua i denganketentuan yang berlaku, danternyata diarahkan untukkerjasama dengan BPKP.

Harapan Rektor UNIMA tersebutmerupakan niat baik yang harusdirespon dan mendapat apresiasiyang tinggi, tanggapan PT.K e p a l a B P K P d a l a msambutannya. Beliau berharap

Perwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara dapat bersinergimaksimal dengan UNIMA dalammengimplementasikan notakesepahaman .

Acara tersebut yang mengambiltempat di Hotel Quality Manado,yang turut dihadiri oleh PT.Kepala BPKP, Deputi KepalaBPKP Bidang PengawasanInstansi Pemerintah BidangPolsoskam, bertindak selakupihak yang mengetahui padanaskah kesepahaman, paraPembantu Rektor dan Dekan,serta para Kepala PerwakilanBPKP se Indonesia Timur, paraPe j ab a t S t r u k t u r a l d anFungsional di lingkungan BPKPProvinsi Sulawesi Utara.

(Humas BPKP Sulut)

EDISI 3/NOVEMBER 201024

Page 24: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Bertempat di SwissbelH o t e l M a l e o s a nManado, tanggal 18Maret 2010 pukul

19.00 WITA, dilaksanakanpembukaan kegiatan PertemuanRegional Pengawasan BidangKesejahteraan Rakyat WilayahIndonesia Bagian Timur.Kegiatan ini diselenggarakanoleh Kementerian KoordinatorKesra untuk membahas tindaklanjut hasil pengawasan BPKPpada empat Kementerian yaituKementerian Kesehatan, Agama,Pendidikan Nasional dan Sosial.Pelaksanaan kegiatan dibantuoleh Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Utara dan PemerintahProvinsi Sulawesi Utara.

Kegiatan ini dihadiri oleh PT.Kepala BPKP, Kuswono Soeseno,Deputi Kementerian KoordinatorKesra Bidang KoordinasiP e n d i d i k a n ,Agama, danA p a r a t u rNegara, FuadAbdul Hamid,Deputi KepalaBPKP BidangPe ngawasanInstansi Pemerintah BidangPolsoskam, Iman Bastari,Inspektur Jenderal KementerianAgama, Mundzier Suparta,

S e k r e t a r i sI t j e nKementerianP e n d i d i k a nN a s i o n a l ,Suharyanto,S e k r e t a r i sI t j e nKementerianSosial, BennyS e t i aN u g r a h a ,

Sekretaris Provinsi SulawesiUtara, Robby J. Mamuaja,I n s p e k t u r K e m e n t e r i a nKesehatan Wilayah Timur, TujuhKepala Perwakilan BPKP diIndonesia Timur, yaitu ProvinsiSulawesi Utara, SulawesiSelatan, Sulawesi Tengah,Sulawesi Tenggara, NusaTenggara Timur, Maluku, Papua,dan beberapa Kepala Dinasmasing-masing Provinsi terkaitdengan jajaran masing-masing.

Sekretaris Daerah ProvinsiSulawesi Utara, Robby J.Mamuaja, dalam sambutannyamenyatakan terima kasih ataskerja sama dan bantuan yangtelah diberikan oleh BPKP,khususnya Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara, kepadaPemerintah Provinsi SulawesiUtara selama ini. Robby jugamenjelaskan tentang kondisi di

Provinsi Sulawesi Utara yangkondusif dan aman, sertabanyaknya potensi kekayaanalam yang sangat mengagumkan

s e h i n g g a m e n g u n d a n gwisatawan untuk datangberkunjung ke Provinsi SulawesiUtara.

Selanjutnya Deputi KementerianKoordinator Kesra BidangKoordinasi Pendidikan, Agama,dan Aparatur Negara, Fuad AbdulHamid, menyampaikan rasaterima kasih atas kerjasama danbantuan BPKP yang telah terbinadengan baik selama ini. Atasbanyaknya hasil temuan yangbelum ditindaklanjuti, Fuadmeminta bantuan dan koordinasid e n g a n B P K P d a l a mpenyelesaian temuan yangbelum ditindaklanjuti.

PT. Kepala BPKP, KuswonoSoeseno dalam sambutannyayang sekaligus membuka acarayang dilaksanakan dua harisampai dengan 19 Maret 2010tersebut, memaparkan dataterakhir temuan yang belumd i t i ndak lan ju t i . Kuswonomenyarankan perlunya dilakukankoordinasi untuk memfokuskanpenyelesaian tindak lanjutsebelum diserahkan ke jalurhukum. Acara dilanjutkandengan pemaparan o lehInspektur Jenderal/ SekretarisInspektorat Jenderal masing-masing Kementerian terkaitdengan temuan BPKP dantindaklanjutnya.

(Humas BPKP Sulut)

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

PERTEMUAN REGIONAL PENGAWASAN BIDANG KESRAWILAYAH INDONESIA BAGIAN TIMUR

“Perlu dilakukan koordinasi untukmemfokuskan penyelesaiantindak lanjut sebelum diserahkanke jalur hukum. ” - PT. KepalaBPKP, Kuswono Soeseno -

EDISI 3/NOVEMBER 201025

Page 25: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Keberadaan pegawaiB P K P y a n gd i p e k e r j a k a ndiharapkan dapat

mengubah dan mewarnaiPemda dalam menerapkanGood Governance.

Hal tersebut disampaikan olehPT. Kepala BPKP,Kuswono Soesenopada Rapat KerjaPegawai BPKPyang Dipekerjakanp a d a P e m d aWilayah IndonesiaBagian Timur,yang dilaksanakanpada hari Sabtud an M i ng g u ,tanggal 19 dan 20M a r e t 2 0 1 0 ,bertempat di HotelQuality Manado.Hadir pada acarat e r s e b u t P TKepala BPKP,Kuswono Soeseno,d a n D e p u t iPengawasan Bidang Polsoskam,Im an B a s t a r i , D i r e k t u rPengawasan PenyelenggaraanKeuangan Daerah Wilayah IIIpada Deputi Pengawasan BidangPenyelenggaraan KeuanganDaerah sebagai narasumber, AanAdiwisastra dan Nuredy, DirekturP e n g a w a s a n L e m b a g aPemerintah Bidang Kesejahtera-an Rakyat. Raker dihadiri oleh 20orang dari 25 orang pegawaiBPKP yang dipekerjakan diwilayah Indonesia Bagian Timur,seluruh Kepala Perwakilan danKepala Bidang APD di WilayahIndonesia Bagian Timur, meliputiPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara, SulawesiTengah, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tenggara, Maluku,Papua dan Nusa Tenggara Timur.

Raker dibuka oleh PT. KepalaBPKP yang dalam arahannyamenyatakan bahwa sebelumnyabelum ada pertemuan modelseperti ini, yang dihadiri baikoleh pejabat dan pegawai

maupun pegawai BPKP yangd i p e k e r j a k a n , s e h i n g g apertemuan seperti ini diharapkandapat diselenggarakan juga padawilayah lain. Dalam perkembang-annya, untuk masa akan datangB P K P h a n y a a k a nme mpe ke r j a kan peg awa isetingkat Eselon Dua, agar dapatmemberi nilai tambah bagi BPKP.Pegawai yang dipekerjakandiharapkan mampu menjadimotor penggerak penerapanPeraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2008 tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah(SPIP) di Pemerintah Daerah,dan bila dipandang perlupegawai yang dipekerjakantersebut dapat didiklatkan

tersendiri. Sampai saat ini,pegawai BPKP yang dipekerjakansudah mencapai 200 orang lebih,hal ini menandakan bahwa BPKPsangat dibutuhkan oleh Pemdamaupun instansi vertikal.

Deputi Pengawasan BidangPolsoskam, Iman Bastari, pada

p e n g a r a h a n n y amengatakan bahwapegawai BPKP yangdipekerjakan harussering berkoordinasidengan instansiinduk, utamanyadengan KepalaPerwakilan yangwilayah kerjanyameliputi Pemdayang bersangkutan,sehingga t idakte r jad i mutas ipegawai yang tidaktermonitor dan tidaksesua i dengantujuan penempatandi Pemda. Di antarap e g a w a i y a n g

dipekerjakan ”harus guyub” dantidak tertutup.

Praseno Hadi, Kepala BiroKeuangan Provinsi Sulut dalamsesi ”sharing pengalaman”me wak i l i p eg awa i y angdipekerjakan menceritakanpengalaman bekerjanya diProvinsi Sulut, antara lainmenyampaikan bahwa akantetap mencoba memenuhiharapan BPKP untuk menjadiagent of change pada Pemda.Selama ini, kendala yangd i h a d a p i a d a l a h t i d a ktersedianya media untukmengadu kepada para atasan diBPKP, dan disisi lain parapegawai yang dipekerjakan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

PEGAWAI BPKP YANG DIPEKERJAKAN DIHARAPKAN DAPATMEMBANTU PEMDA MENERAPKAN GOOD GOVERNANCE

EDISI 3/NOVEMBER 201026

Page 26: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

menghadapi tekanan kuat darilingkungan tempatnya bekerja.Joseph Kolompoy, Kepala

DPPKAD Kabupaten MinahasaTenggara , men-ce r i t akanpengalamannya di Pemda,

bahwa pada saat ia masuk, dinastersebut baru dibentuk sehinggabelum tersedia dan didukungSOP tentang penatausahaankeuangan daerah, rendahnyajumlah dan kualitas SDM yangada, dan belum adanya Perdamengenai Retribusi. Pada sesidiskusi Raker, dipimpin olehJus t an S i ahaan , K epa laPerwakilan BPKP Provinsi NTTsebagai moderator, dengan narasumber Aan Adiwisastra. Padadiskusi mengemuka beberapapermasalahan yang dihadapipara pegawai BPKP yangdipekerjakan dan beberapausulan kepada pimpinan BPKP.Hasil Raker dibacakan dandiserahkan kepada PT. KepalaBPKP pada saat penutupan.

(Humas BPKP Sulut)

Wo r k s h o pP e n g e l o l a a nKeuangan DaerahP e m e r i n t a h

Kabupaten Minahasa Tenggara(Mitra) diselenggarakan selamaenam hari mulai tanggal 12sampai dengan 17 April 2010bertempat di Hotel Ritzi Manado,bekerja sama dengan PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Utara.Workshop tersebut dikhususkanbagi seluruh Bendaharawan dan

operator SIMDA PemerintahKabupa t en M i naha saTenggara.

Da lam sambutannya ,Kepala Perwakilan BPKPProvinsi Sulut, CondroImantoro menyampaikanp e n g h a r g a a n a t a skomitmen PemerintahKabupa t en M i naha saT e n g g a r a u n t u k

mewujudkan penge l o l aankeuangan yang baik sehinggadiharapkan dapat meningkatkankinerja pelaporan keuangan yangditandai dengan perolehan opiniyang lebih baik. KepalaPerwakilan berpesan melaluik e g i a t a n w o r k s h o p i n id i h a r a p k a n P e m e r i n t a hKabupaten Minahasa Tenggaradapat menerapkan SIMDA secarapenuh dan konsisten, disampingitu juga segera menerapkan

Sistem Pengendalian InternPemerintah (SPIP) sesuai PP No.60 Tahun 2008, yang didahuluidengan sosialisasi.

Selanjutnya, Bupati MinahasaTenggara, yang diwakili olehSekretaris Daerah Fredi F. Londomenyampaikan bahwa kegiatanworkshop pengelolaan keuanganini sangat dibutuhkan untukp e n i n g k a t a n S D M d a npenyamaan persepsi seluruhbendahara dan operator SIMDAterkait dengan ketentuan-ketentuan dan peraturanpengelolaan keuangan daerah,lebih khusus lagi pengelolaankeuangan dengan menggunakanSIMDA Keuangan.

(Humas BPKP Sulut)

WORKSHOP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

EDISI 3/NOVEMBER 201027

Page 27: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Bertempat di TravelloH o t e l M a n a d o ,dilaksanakan kegiatanbimbingan teknis

pengelolaan keuangan negarakerjasama Perwakilan BPKPSu l awe s i U t a r a d e ng anPemerintah Kabupaten GorontaloUtara mulai tanggal 8 sampaidengan 18 Februari 2010.Kegiatan Bimtek diikuti oleh 54orang CPNS yang kelak akanditempatkan sebagai pengelolakeuangan daerah pada PemkabGorontalo Utara.

Materi yang disampaikan dalambimbingan teknis selamasembilan hari ini, antara laingambaran umum mengenaiPermendagri Nomor 13 Tahun2006 disertai pengenalan danpelatihan penggunaan berbagaiformat dokumen anggaran,Permendagri Nomor 55 Tahun2008 tentang Tata CaraPenatausahaan dan PenyusunanLaporan PertanggungjawabanBendahara, penggunaan aplikasiSIMDA Keuangan yang meliputipengganggaran, penatausahaan,pelaporan keuangan, dan materipengadaan barang dan jasasesuai dengan Keppres Nomor80 Tahun 2003. Dalam acarapenutupan tanggal 19 Februari2010, Sekretaris Daerah PemkabGorontalo Utara, Ismail Patamanimenyatakan bahwa kegiatanbimbingan teknis ini merupakanupaya wujud nyata dari PemkabGorontalo Utara meningkatkanketrampilan dan profesionalitasSDM dalam mengelola keuangandaerah sesuai dengan aturan dankaidah hukum yang berlaku.Beliau menginginkan program-program kerja Pemkab GorontaloUtara yang terangkum dalam

GERBANG EMAS (GerakanP e m b e r d a y a a n E k o n o m iMasyarakat) dapat dilaksanakandan dipertanggungjawabkansecara baik guna mewujudkanterc iptanya kesejahteraanmasyarakat. Kepala Perwakilanmenyatakan kegiatan inime rup akan b ag i an d a r ii m p l e m e n t a s i P e r a t u r a nPemerintah No. 60 Tahun 2008tentang SPIP yang dapatmeningkatkan kompetensi,ketrampilan, dan pengetahuanpegawai Pemkab Gorontalo Utaradalam pengelolaan keuangandaerah. Diharapkan setelahkegiatan bimtek ini, didapatkansebuah pencerahan berupaperubahan paradigma atau polapikir atas masalah keuangandaerah yang pada akhirnyamenghasi lkan peningkatankinerja.

Pada pukul 10.30 WITA di HotelG r a n d P u r i M a n a d odi langsungkan pembukaanbimbingan teknis pengelolaankeuangan daerah PemerintahKabupaten Bolaang MongondowSelatan. Acara ini dihadiri olehSekretaris Daerah GunawanLombu, Kepala Badan, danb e b e r ap a Ke p a l a D i na sPemerintah Kabupaten BolaangMongondow Selatan, KepalaPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara, Kabid APD, sertabeberapa Pejabat FungsionalAuditor. Dalam sambutanpembuka Kepala Perwakilan,Condro Imantoro antara lainmenyatakan kegiatan bimbinganteknis ini diharapkan dapatmeningkatkan kompetensi,pengetahuan, dan pemahamanatas pengelolaan keuangandaerah bagi pegawai Pemkab

Bolaang Mongondow Selatansehingga diharapkan hasil opiniaudit BPK terhadap LaporanKeuangan Pemda dapa tmeningkat dan mengeleminirterjadinya tindak pidana korupsi.Bimbingan teknis ini merupakanrealisasi dari penandatangananNota Kesepahaman antara BPKPSulawesi Utara dengan PemkabBolaang Mongondow Selatan,dimana BPKP selaku pembinap e n y e l e n g g a r a a n S P I Psebagaimana diamanatkan dalamPP No. 60 Tahun 2008 tentangSPIP, melakukan 3 (tiga)langkah dalam melaksanakanfungsi pengawasan, yaituPreventif, antara lain diwujudkandengan membangun SistemKeuangan Daerah (SIMDA),Represif, dalam bentuk kegiatanaudit, dan Edukatif melaluikegiatan edukasi sepert iasistensi dan bimbingan teknis.Sekretaris Daerah KabupatenBolaang Mongondow Selatan,Gunawan Lombu membacakanPidato Sambutan Bupati yangsecara tegas mengharapkankegiatan bimbingan teknis inidapat diikuti dan dilaksanakandengan sebaik-baiknya oleh parapeserta karena kegiatan bimteki n i d i m a k s ud k a n u n t u kmeningkatkan profesionalismepegawai demi mewujudkanpengelolaan keuangan daerahyang baik. (Humas BPKP Sulut)

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

BIMTEK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAHKABUPATEN GORONTALO UTARA DAN BOLMONG SELATAN

EDISI 3/NOVEMBER 201028

Page 28: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Sekretaris ProvinsiGorontalo, Drs. IdrisRahim, MM membukaPelatihan Akuntansi

dan Keuangan bagi tenagaadministrasi dan keuanganPDAM/BPAM/BLU SPAM se-Prov ins i Go ronta lo yangdiselengarakan oleh DPDPERPAMSI Gorontalo mulaitanggal 4 Mei sampai dengan 6Mei 2010 di Rahmat Inn Hotel,Kota Gorontalo. Idris Rahimmenambahkan SDM merupakansalah satu sumber daya daerahsehingga dengan SDM yangkompeten, sumber daya yanglain, yakni money, material, danmetode dapat dikelola denganprinsip-prinsip manajemen yangbaik, mulai dari perencanaan,p e n g o r g a n i s a s i a n ,p e l a k s a na an , d a npengendaliannya.

Pembukaan pelatihanakuntansi dan keuangandihadiri Ketua DPPPERPAMSI yang diwakiliDrs. Rifki Basri (BidangPengembangan PDAM).Dalam sambutannya, Ketua DPPPERPAMSI mengatakan saat inisedang dibentuk Tim untukpenyempurnaan KeputusanMenteri Negara Otonomi DaerahNomor 8 Tahun 2000 tentangPedoman Akuntansi PDAM,sehingga t idak ada lagiperbedaan persepsi antara pihakperpajakan, BPKP sebagaiAuditor, dan PDAM.

Kepala Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Utara, Condro Imantorodalam sambutannya pada acarapembukaan pelatihan tersebutmenyampaikan bahwa PDAMmempunyai posisi yang strategis

dalam dalamm e n d u k u n gke b e r ha s i l a np r o g r a mp e m e r i n t a hb e r k a i t a nd e n g a npenyediaan airbersih bagim a s y a r a k a t .W a l a u p u ndipahami PDAMb a n y a km e n g h a d a p ipermasalahan, antara laintingkat kehilangan air tinggi,tingkat penagihan piutangrendah, tarif belum menutupibiaya produksi, inefisiensi tenagakerja serta beban hutang yangcukup berat yang tentunya

berdampak pada k iner jakeuangan dan operasi PDAM.

Untuk mengatasi permasalahantersebut, pemerintah telahme ng e l ua r kan ke b i j a kanpenyehatan Perusahaan DaerahAir Minum (PDAM) melaluiPeraturan Menteri KeuanganNomor: 120/PMK.05/2008tentang Penyelesaian PiutangNegara kepada PDAM. Programin i mensya ra t kan PDAMmenyusun Business Plan sebagaidokumen rencana perbaikankinerja PDAM baik aspek teknis,aspek manajerial, dan aspekkeuangan. Namun demikian,

PDAM harus berupaya untukmengatasi permasalahannya danmendapatkan komitmen dariP imp i nan Dae rah un tukmembantu penyelesaian masalahtersebut.

T e r h a d a p u p a y apeningkatan kinerjaPDAM, BPKP dapatmemberikan kontribusidalam bentuk bimbinganteknis, audit, maupunevaluasi. Oleh karena itu,kegiatan pelatihan yangdiselenggarakan DPDPERPAMSI Gorontalo ini

cukup penting dalam upayameningkatkan pengetahuan danketrampilan SDM di bidangakuntansi dan keuangan diPDAM/BPAM/BLU SPAM se-Provinsi Gorontalo, sehinggapelaporan teknis maupunk e u a n g a n P D A M d a p a tdiandalkan dan mendukungasersi manajemen dalam bidangkeuangan dan kinerja PDAM.

(Humas BPKP Sulut)

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

PELATIHAN PENGELOLAAN KEUANGAN PDAM, BPAM,DAN BLU-SPAM SE PROVINSI GORONTALO

“PDAM harus dikelola dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik, mulaidari perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, dan pengendaliannya.”

- Sekretaris Provinsi Gorontalo, Idris Rahim-

EDISI 3/NOVEMBER 201029

Page 29: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoJURNAL KEGIATAN

BIMTEK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASISSIMDA PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

Pemerintah KabupatenB o a l e m o t e l a hmerasakan manfaatkerja sama dengan

BPKP selama ini, antara laindengan opini WDP oleh BPK ataslaporan keuangan dan lebihtransparan dalam pengelolaankeuangan daerah. Demikianpenegasan Bupati Boalemo, IwanBokings dalam acara pembukaanBimbingan Teknis PengelolaanKeuangan Daerah pada tanggal 6April 2010 pukul 8.30 WITA.

Bimbingan Teknis PengelolaanKeuangan Daerah berbasisSIMDA bagi seluruhBendaharawan, PPK-SKPD, dan PPTK dilingkungan PemerintahKabupaten Boalemo,bertempat di Hotel RitziManado dilaksanakanmulai dari tanggal 6 April 2010sampai dengan 9 April 2010.

Dalam sambutan pembukaan,Bupati Boalemo menyampaikanrasa terima kasihnya kepadaBPKP atas kerja sama yang telahberjalan selama ini. Bupati jugamenyampaikan bahwa Bimtek inim e r u p a k a n k a l i k e d u a

d i l a k s a n a k a nk e r j a s a m adengan BPKP, halini dilaksanakanuntuk terus-m e n e r u sm e n i n g k a t k a nSDM pegawai,terlebih lagi adabeberapa pegawaiyang merupakanpegawai barus e b a g a ib e n d a h a r a .Dengan Bimtek

ini, diharapkan seluruh pengelolakeuangan dapat meningkatkankinerja agar sesuai aturanperundang-undangan yangberlaku. Peningkatan kinerjakeuangan, menurut Bupati,adalah bagian dari buahi m p l e m e n t a s i P e r a t u r a nPemerintah Nomor 60 Tahun2 0 0 8 t e n t a n g S i s t e mPengendalian Intern Pemerintah(SPIP).

Pembukaan bimbingan teknisdilakukan oleh Kepala PerwakilanBPKP Provinsi Sulawesi Utara,Condro Imantoro. Dalam

s a m b u t a n n y a , b e l i a umenyampaikan bahwa dalam erainformasi seperti sekarang,pengelolaan keuangan yangdilakukan secara manual sudahbukan jamannya lagi, namunsesuai perkembangan teknologiinformasi sudah harus dilakukansecara komputerisasi, BPKPsebagai Internal Audi tor

Pemerintah dalam mewujudkantata kelola keuangan yang baiktelah berkontribusi denganmembuat program aplikasiSIMDA yang didalamnya telahterbangun pengendalian interny a n g b a i k . D e n g a nmengaplikasikan SIMDA secarataat dan konsisten, PemerintahDaerah diharapkan dapatmenyelenggaraan pengelolaankeuangan secara transparan danakuntabel, sehingga dapatmeningkatkan kualitas laporankeuangan dan pada gilirannyamemperoleh opini Wajar TanpaPengecualian (WTP) dari BPK.

Dalam rangka mendukungterwujudnya good governancedan clean government dalampenye lenggaraan otonomidaerah, perlu diselenggarakanpengelolaan keuangan daerahsecara profesional, terbuka, danbertanggung jawab sesuaidengan aturan pokok yang telahditetapkan dalam undangundang. Untuk itu, PemerintahDaerah memerlukan sistem yangdapat menghasilkan laporankeuangan dan i n fo rmas i

keuangan lainnya secaralebih komprehensif, yangme l i pu t i i n f o rmas im e n g e n a i p o s i s ikeuangan daerah, kondisikinerja keuangan, danakuntabilitas Pemda.

Kepa l a Pe rwak i l an j ugamenyampaikan harapan kepadaseluruh peserta sebagai gardaterdepan dalam pengelolaankeuangan daerah agar melaluib i m b i ng a n t e k n i s y a n gd i l a k s a n a k a n d a p a tmeningkatkan kinerja keuanganPemerintah Kabupaten Boalemo.

(Humas BPKP Sulut)

“Terima kasih kepada BPKP ataskerja sama yang telah berjalandengan baik selama ini.”- Bupati Boalemo, Iwan Bokings-

EDISI 3/NOVEMBER 201030

Page 30: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBUDAYA KERJA

KUNJUNGAN KERJA PT. KEPALA BPKP DAN DEPUTI POLSOSKAMKE PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI UTARA

Kamis, 18 Maret 2010,pukul 15.00 WITA, PT.Kepala BPKP, KuswonoSoeseno, meresmikan

Gedung Serba Guna KantorPerwaki lan BPKP ProvinsiSulawesi Utara. Turut menghadiriacara peresmian, antara lainDeputi Kepala BPKP BidangPengawasan Instansi PemerintahBidang Polsoskam, Iman Bastari,Kepala Perwakilan BPKP ProvinsiSulawesi Utara, Nusa TenggaraTimur, Sulawesi Tenggara,Papua, serta beberapa pejabatstruktural BPKP.

Kepala Perwakilan BPKP ProvinsiSu l awes i U t a ra , Cond roImantoro, menyampaikan terimakasih atas kesediaan PT. KepalaBPKP, Deputi Kepala BPKPBidang Pengawasan InstansiPemerintah Bidang Polsoskam,serta pejabat struktural BPKPl a i nnya d i t e ng ah - t e ng ahkesibukannya untuk menghadiriacara peresmian Gedung SerbaGuna Kantor Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara. Ruangserba guna ini nantinya akan

digunakan baik untuk acara dilingkungan Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara ataupundapat dipakai sebagai tempatpertemuan dan diklat-diklat bilatelah diperlengkapi denganb e b e r ap a p e r l e ng k ap a n ,misalnya layar fokus, AC, danperlengkapan lainnya. Gedungserba guna ini dapat jugadigunakan sebagai sarana olahraga bagi pegawai di lingkunganPerwaki lan BPKP ProvinsiSu lawes i Utara . Dengandemikian, di tengah kesibukanbeban kerja yang berat adamedia untuk melepaskan penatdengan bermain bulu tangkismisalnya.

Dalam sambutannya PT. KepalaBPKP menyampaikan selamatkepada Kepala Perwakilan dans e l u r u h p e g a w a i a t a spembangunan Gedung SerbaGuna Kantor Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara,diharapkan gedung serba gunatersebut dapat dimanfaatkansebaik-baiknya oleh seluruhpegawai. Dengan berolahraga

diharapkan pegawai akanmemiliki badan yang sehatterdapat jiwa yang kuat,sehingga dapat meningkatkankinerjanya, lanjut beliau.

Pada kesempatan itu, ImanBastar i bersama denganbeberapa pegawai bermainbulutangkis di gedung serbaguna yang baru diresmikantersebut. Kegiatan ini selainsebagai media pengerat antarasesama pegawai BPKP, jugadapat memberikan hiburansejenak di tengah kesibukankerja yang demikian padat.Dengan disaksikan beberapapejabat struktural BPKP,pertandingan ber langsungsemarak penuh tawa dan canda.Acara dilanjutkan denganpengarahan kepada seluruhpegawai sampai dengan pukul17.00 WITA.

Keesokan harinya, Jumat, 19Maret 2010, PT. Kepala BPKP,Kuswono Soeseno, didampingiDeputi Kepala BPKP BidangPengawasan Instansi PemerintahBidang Polsoskam, Iman Bastari,Kepala Perwakilan BPKP ProvinsiSu l awes i U t a ra , Cond roImantoro, dan beberapa PejabatSt ruktura l BPKP la innyameninjau pembangunan rumahdinas Kepala Perwakilan BPKPProvinsi Sulawesi Utara di CasaGracia, Winangun, yang nantinyaakan ditukargulingkan denganrumah dinas Kepala Perwakilanseka rang yang t e r l e t akdilingkungan Gedung KeuanganNegara.

(Humas BPKP Sulut)

EDISI 3/NOVEMBER 201031

Page 31: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBUDAYA KERJA

EDISI 3/NOVEMBER 201032

Page 32: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBUDAYA KERJA

EDISI 3/NOVEMBER 201033

Page 33: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

Taman NasionalBunaken adalahtaman laut yangterletak di SulawesiUtara, Indonesia.Taman ini terletakdi Segitiga Terumbu

Karang, menjadi habitat bagi 390 spesiesterumbu karang dan juga berbagai spesies ikan,moluska, reptil dan mamalia laut. TamanNasional Bunaken merupakan perwakilanekosistem laut Indonesia, meliputi padangrumput laut, terumbu karang, dan ekosistempantai. Taman Nasional Bunaken dapat ditempuh dengan kapal cepat (speed boat) ataukapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30menit dari pelabuhan kota Manado. Taman lautini memiliki biodiversitas kelautan salah satuyang tertinggi di dunia. Selam Scuba menarikbanyak pengunjung ke pulau ini.

Taman nasional ini didirikan pada tahun 1991dan meliputi wilayah seluas 890,65 km². Diwilayah ini, terdapat 22 desa dengan jumlahpenduduk sekitar 35.000 jiwa. Kebanyakan darimereka bekerja sebagai nelayan atau petanikelapa, ubi jalar, pisang, dan rumput laut untukdiekspor, sementara sebagian lainnya bekerjasebagai pemandu, pekerja di cottage dannahkoda kapal. 97% dari taman nasional inimerupakan habitat laut, sementara 3% sisanyamerupakan daratan, meliputi lima pulau:Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen danSiladen. Taman laut Bunaken memiliki 20 titikpenyelaman (dive spot) dengan kedalamanbervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titikselam itu, 12 titik selam di antaranya berada disekitar Pulau Bunaken. Dua belas titikpenyelaman inilah yang paling kerap dikunjungipenyelam dan pecinta keindahan pemandanganbawah laut. Sebagian besar dari 12 titik

penyelaman di Pulau Bunaken berjajar daribagian tenggara hingga bagian barat laut pulautersebut. Di wilayah inilah terdapat underwatergreat walls, yang disebut juga hanging walls,atau dinding-dinding karang raksasa yang berdirivertikal dan melengkung ke atas. Dindingkarang ini juga menjadi sumber makanan bagiikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.

Semua pengunjung Taman Nasional Bunaken(penyelam maupun bukan penyelam) diwajibkanmembayar tarif masuk, sesuai Perda PemdaSulawesi Utara No. 9/2002. Tarif masuk untukorang asing adalah Rp 50.000/hari (sekitar US$6), atau Rp 150.000 (sekitar US$ 17) denganmendapatkan tag (lencana) masuk terbuat dariplastik tahan air yang berlaku untuk satu tahunkalender. Sedangkan tarif untuk wisatawan lokaladalah Rp 2.500/hari. Tag masuk dan tiketharian dapat diperoleh langsung dari semuaanggota NSWA, atau dari loket tiket di PulauBunaken dan Pulau Siladen. Tanda masuktersebut harus dibawa setiap saat parapengunjung berada di dalam kawasan TNB, dantag masuk dapat dengan mudah dikaitkan padaperalatan selam atau snorkeling ataupun padatas ransel. Penerapan sistem tarif masuk inidilaksanakan melalui pemeriksaan langsung olehpara ranger (polisi kehutanan/jagawana) didarat maupun di laut.

Sistem tarif masuk ini diadaptasi dari sistemTaman Laut Bonaire yang terkenal, dan hasildari penjualan tarif masuk tersebut dikelola olehDewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken(DPTNB), suatu badan gabungan para pemangkukepentingan di mana North SulawesiWatersports Association (NSWA) juga duduk didalamnya. Delapan puluh persen dari biaya yang

LETAK GEOGRAFIS

BIAYA MASUK BUNAKEN?

EDISI 3/NOVEMBER 201034

Page 34: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

terkumpul dari sistem pembayaranmasuk digunakan secara spesifikuntuk program konservasi di tamanlaut, termasuk penegakan hukum,pendidikan konservasi, pengelolaan

sampah, dan pembangunan desa secara ramahlingkungan. Sisa 20% dibagi antara pemerintahsetempat, provinsi dan pusat.

Sekalipun Bunaken telah menjadi tamannasional yang dilindungi, namun masih sajaterdapat orang yang memancing di tempattertentu. Hal ini dapat dimaklumi, dikarenakanlebih dari 30.000 orang yang tinggal di 22 desabermukim dalam kawasan taman laut dan telahberada di sana sejak sekurangnya satu abadsebelum taman laut terbentuk. Sementarabanyak dari mereka adalah petani dan nelayanlaut dalam, beberapa di antaranya sangattergantung pada karang-karang untuk bertahanhidup. Zonasi Taman Nasional Laut Bunakentermasuk kawasan yang ditentukan khususuntuk konservasi, untuk wisata, dan untukkeperluan desa. Pembagian ini membolehkanketiga pihak tersebut hidup berdampingandengan damai.

Banyak cara untuk dapat melihat keindahanbawah laut TNB. Cara termudah tanpa harusturun ke laut adalah dengan menaiki perahuyang memiliki tipe glass-bottom-boat. Perahumodel ini memiliki lubang di bagian bawah kapaldimana bagian tersebut tertutupi dengan kacatransparan sehingga sewaktu berada di daerahterumbu karang dapat dengan jelas terlihatpemandangan di bawah laut tersebut. Namunmelihat karang langsung dari kapal ini tidakdapat dinikmati dalam waktu yang lama. Sebab,saat hari mulai siang, permukaan air laut diperairan Bunaken menjadi surut sehingga kapalsudah harus meninggalkan spot karang tersebut.

Snorkeling bisa menjadi alternatif pilihan untukmelihat keindahan TNB. Snorkeling adalahberenang dengan menggunakan masker dan fin

serta alat bantu untukbernafas (snorkel). Caraini menuntut penggunauntuk dapat berenangmeskipun juga dapatd i l akukan denganm e n g g u n a k a n

pelampung. Perairan di Kepulauan Bunakenmemiliki slope dan drop off dengan kedalamandi atas 30 meter. Itulah sebabnya, binatang lautyang jarang ditemu di tempat lain bebasberkeliaran disini. Dengan bersnorkling, banyakikan hias yang beraktivitas di karang-karangdapat terlihat dengan jelas.

Namun bagi para divers, tak lengkap rasanyabila berkunjung ke taman laut ini tanpamelakukan penyelaman dan menyaksikan secaralangsung keindahan bawah airnya. Penyelamandapat dilakukan dengan menggunakan peralatan

scuba. Scuba sendirimerupakan singkatandari (Self ContainedUnderwater BreathingApparatus). Peralatanmenyelam scuba dapat

digunakan baik untuk penyelaman rekreasimaupun penyelaman proesional. Banyak spotdive yang tersebar di sekitar KepulauanBunaken, mulai dari yang landai dimana banyakkeanekaragaman terumbu karang dengan coralyang sangat sehat, air yang sangat jernih,dinding karang berwarna warni yang dipenuhiberbagai macam makhluk laut yang sangatindah. Tempat ini sangat cocok diselami bagidivers pemula, di tempat ini terdapat penyu,ikan napoleon yang langka, ular laut, ikan kecilyang berwarna-warni, lion fish, dan jikaberuntung dapat bertemu lumba-lumba ataupunikan baracuda.

Tempat menyelam lainnya yang lebihmenantang adalah jajaran karang yang curammenjulang ratusan meter ke dasar laut. Konon,pada daerah ini juga terdapat ikan endemik,sering disebut ikan coelalanth sp. Jika menyelamdi spot ini, harus pintar-pintar menjagabouyancy (gaya mengapung), karena bentuknyayang kaya wall dapat membuat lupa dengankedalaman. Jika terlalu sibuk melihatpemandangan karang, kemudian turun terlaludalam ke bawah laut, bakal sangat berbahayabuat keamanan diving itu sendiri. (Ricki)

PILIH SNORKELING ATAU DIVING?

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBUDAYA KERJA

EDISI 3/NOVEMBER 201035

Page 35: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

EDISI 3/JUNI 201036

Se t e l a h s e p e k a nbe rku t a t denganpekerjaan sehari-hari,Sabtu pagi itu terasa

sangat tepat untuk melepaskank e p e n a t a n d a n s e d i k i tmelupakan masalah-masalahkantor. Nama besar Taman LautB u n a k e n p u n s e m a k i nmenggoda. Ya, menyelambersama ratusan ikan berwarna-warni sembari mengintip indahkehidupan yang tersembunyi dibalik pekat birunya lautanmemang menjadi pilihan yangtepat. Bersama keluarga dankaryawan PerwakilanBPKP Sulawesi Utara,Kepala Perwakilan,Condro Imantoro,m e n y e m p a t k a nuntuk menikmatikeindahan TamanLaut Bunaken lebihdekat lagi. Takketinggalan, Istritercinta, dan ketigaputra-putrinya pund i a j a k s e r t am e r a s a k a np e n g a l a m a nmenyelam ini.

Perjalanan menuju Bunakendimulai dari Pelabuhan MarinaManado, menggunakan kapalkecil yang memakan waktukurang lebih 45 menit.Sepanjang perjalanan, rombong-an bisa menikmati keindahanPulau Manado Tua, pegununganManado, serta deretan bangunan-bangunan di sepanjangBoulevard Manado yang terlihatkontras dengan kilauan warna

biru lautan. Sebagai persiapansebelum menyelam, beberapasaat sebelum kapal sampai ditujuan seluruh tim selamdikumpulkan oleh instrukturuntuk briefing rencana penye-laman. Hal ini tentunya perludilakukan untuk memastikansafety penyelaman, terutamakarena ini adalah pengalamandiving yang pertama bagi Beliausekeluarga. Setelah briefingselesai, dan perlengkapan selesaidisiapkan, barulah penyelamandimulai. Di antara rombongantersebut, tampak Icha, putri

bungsu Pak Condro terlihatpaling bersemangat. Senyumlebar tersungging di wajahcantiknya sembari ia terjun kedalam air.

Tidak semua yang turut dalamrombongan ke Bunaken itu turunmenyelam. Selain Pak Condrosekeluarga, hanya Angga danEko (pegawai PFA) saja yangmenyelam, sementara sisanyamemilih untuk snorkeling.Setelah seluruh tim selam

tampak menghilang daripermukaan, tibalah giliran timsnorkeling terjun ke dalam lautuntuk kemudian dibius olehkeindahan terumbu karangpenuh warna. Dan ular laut! Ya,ular laut! Inda dan Rendybertutur bahwa dalampengalaman snorkeling diBunaken yang pertama tersebut,mereka sempat melihat ular lautyang disebut-sebut 10 kali lebihberbisa dari King Cobra.

Sesi diving dan snorkeling hariitu dilakukan dua kali, masing-

masing kuranglebih selama 45menit denganjeda selama 1jam. Kesempatanistirahat itulahyang dimanfaat-kan untuk jalan-jalan di KampungBunaken danmembeli oleh-oleh khasBunaken. Tepatpukul 13.30WITA, tibalah

waktunya rombongan untukkembali menuju Manado diiringiguyuran hujan. Dengan senyumpuas anggota rombonganmelambai ke arah Pulau Bunakendengan janji untuk kembalimengunjunginya dalam waktudekat.

(BPKP SULUT Diving Club)

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBUDAYA KERJA

PERWAKILAN BPKP SULUT JALAN-JALAN KE BUNAKEN

Sabtu pagi , 26 Juni 2010 cuaca sangat cerah. Raut muka cerah tergambar pula di wajah Kepala PerwakilanBPKP beserta keluarga dan karyawan BPKP Sulawesi Utara yang telah mengagendakan Sabtu pagi itu untukbertamasya ke Bunaken untuk diving, snorkeling, atau sekedar menikmati pemandangan.

Page 36: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

EDISI 3/JUNI 201037

Alkisah seorang yang berilmu mendapat informasi bahwapenduduk di desa sebelah menyembah sebuah pohontua dan besar karena beranggapan pohon tersebutmemiliki kekuatan sehingga harus disembah dandiberikan sesajen agar mendapat keselamatan. Merasabahwa perbuatan penduduk desa tersebut adalah syiriksehingga harus segera dihentikan, esok paginya pergilahorang berilmu tersebut dengan membawa kampak untukmemotong pohon yang disembah tersebut. Di tengahperjalanan ia dihadang oleh iblis sehingga terjadilahdialog antara orang berilmu dengan iblis:Iblis: ”Hai manusia mengapa engkau hendak memotongpohon yang disembah di desa sebelah?”Orang berilmu: ”Menyembah pohon tersebut adalahperbuatan syirik, mempersekutukan tuhan”Iblis: ”Tetapi perbuatan mereka tidak merugikan anda”Orang berilmu: ”Benar, tapi aku harus menghentikannyakarena akan mempengaruhi orang lain untukmempercayai dan menyembah pohon tersebut”Iblis: ”Biarlah mereka melakukan perbuatan itu,memotong pohon yang besar itu akan membuatmu lelahdan tidak memberikan manfaat bagimu”Orang berilmu: ”Tidak. Membiarkan perbuatan merekasama berdosanya dengan menyembah pohon tersebut”Karena tidak dapat mencegah orang berilmu tersebut,maka iblis menantangnya untuk berkelahi sehinggaterjadilah perkelahian yang sangat seru. Akhirnya setelahmemakan waktu cukup lama, orang berilmu berhasilmengalahkan iblis. Namun karena cukup lelah dan waktuhampir senja, orang berilmu memutuskan pulang untukberistirahat dan esok paginya akan ke desa sebelahuntuk memotong pohon. Keesokan harinya kembali iadihadang iblis dan terjadilah perkelahian namun orangberilmu dapat mengalahkan iblis. Demikian juga padahari ketiga terjadi perkelahian yang dimenangkan olehorang berilmu. Merasa ia tidak akan dapat mengalahkanorang berilmu, iblis mengubah strateginya danmendatangi orang berilmu seraya berkata: ”Wahai orangyang bijak, daripada kita berkelahi lebih baik engkautidak pergi memotong pohon, tetapi engkau akanmendapatkan sekeping emas di bawah bantalmu.Sekiranya aku tidak menepati janjiku, engkau bebas

untuk memotong pohon tersebut”. Esok paginya orangberilmu mendapati sekeping emas di bawah bantalnya.Sungguh iblis menepati janjinya. Ia berpikir bahwa tidaksalah untuk menunda beberapa waktu untuk memotongpohon sambil mendapatkan beberapa keping emassampai iblis tidak menepati janjinya. Demikianlah selamasebulan setiap pagi orang berilmu mendapatkansekeping emas di bawah bantalnya sehingga ia lupadengan tujuan utamanya. Esok paginya ia tidakmendapatkan sekeping emas di bawah bantalnya, iblistelah mengingkari janjinya. Segera ia mengambil kampakuntuk pergi memotong pohon. Di tengah jalan iadihadang iblis dan terjadilah perkelahian seru, namunkali ini ia dikalahkan oleh iblis.Ia berkata kepada iblis : ”Wahai iblis, selama ini engkaudapat aku kalahkan, mengapa sekarang engkau yangmenang?” Iblis menjawab : ”Wahai manusia, aku tidakdapat mengalahkan engkau selama engkau ikhlasmenjalankan tugasmu. Namun sekarang aku dapatmengalahkanmu karena tujuanmu untuk memotongpohon adalah untuk mendapatkan imbalan emasdariku”.

Pelajaran dari kisah di atas adalah :Ikhlas merupakan niat, tujuan, langkah,perbuatan yang dilakukan hanya untuk

mengharapkan ridho (perkenan) dari Allah Tuhan YangMaha Esa. Tentu ini sesuatu yang tidak mudah karenaharus memiliki kemampuan memilih dan memilahsehingga dapat membedakan apa yang diridhoi dan tidakdiridhoi oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa serta konsistendalam situasi dan kondisi apapun. Ikhlas merupakankekuatan dahsyat yang bersumber dari yang memilikiMaha Kekuatan sehingga iblis pun mengakui tidaksanggup mengalahkan manusia yang ikhlas. Sebagaiumat beragama marilah kita terus belajar untuk dapatmemiliki kekuatan ini, karena kalau hanya mengharapsekeping emas kita akan terjebak dengan tipuan berupakeuntungan sesaat sehingga melupakan misi kita yaitumemberikan manfaat dan berguna bagi orang lain.

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoRENUNGAN

Oleh:Zulfan, Ak.Kepala Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara

IKHLASIKHLAS

Page 37: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan

KONSULTAN YANG MENEBAK JUMLAH DOMBAby: ketawa.com

Seorang gembala menggiring domba-dombanya di padang rumput terpencil ketika tiba-tiba sebuahBMW baru meluncur arahnya. Pengemudi, seorang pemuda dalam setelan Broni, sepatu Gucci,

kacamata hitam Ray Ban dan dasi YSL, melongok keluar jendela dan bertanya gembala, "Jika sayamengatakan dengan tepat berapa banyak domba yang ada dalam kawanan Anda, maukah Anda

memberi aku satu ekor?"

Gembala itu memandang pria itu, lalu melihat sekawanan domba gembalaan dan dengan tenangmenjawab, "Tentu."

Pria muda itu memarkir mobilnya, mengeluarkan IBM ThinkPad yang tersambung ke ponsel, kemudiania berselancar ke website NASA dan menggunakan sistem navigasi satelit, mengamati daerah tersebut,

dan kemudian membuka database dan Excel spreadsheet dengan formula kompleks. Dia mengirimemail melalui Blackberry dan setelah beberapa menit, mendapatkan tanggapan. Akhirnya, ia printlaporan 130 halaman pada printer mininya kemudian berkata kepada gembala itu, "Anda memiliki

tepat 1586 domba".

"Itu benar! silakan ambil salah satu domba," kata gembala.

Pemuda itu memilih satu ekor hewan dan memasukkan ke dalam mobilnya.

Kemudian gembala mengatakan: "Jika saya bisa mengatakan dengan tepat apa pekerjaan Anda, apakahAnda akan memberikan kembali hewan saya?"

"OK, mengapa tidak" jawab orang muda itu.

"Jelas, Anda adalah konsultan," kata gembala itu.

"Itu benar" kata pria muda itu, "tapi bagaimana Anda bisa tahu?"

"Tidak perlu menebak," jawab gembala. "Anda muncul di sini meskipun tidak ada yang memanggilAnda. Anda ingin dibayar untuk jawaban yang sudah saya ketahui, dan Anda ingin dibayar untuksebuah pertanyaan yang tidak pernah saya tanyakan. Dan Anda tidak tahu apa-apa tentang bisnis

saya... Sekarang kembalikan anjing saya!!!!"

Tabea Manado News - Salam Hangat dari ManadoBAKU SEDU

Page 38: 4 AS KERJA KERAS, KERJA CERDAS, 2010(1).pdfperaturan perundang-undangan. Tiga sub unsur pertama ling-kungan pengendalian yang merupakan soft control, dilaksana-kan melalui contoh dan