4. adi ronaldi dan andi bungawati.pdf
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
1/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit HipertensiDi Puskesmas Marowo kec. Ulubongka
Kabupaten Tojo Una Una
1)Adi Ronaldy
2)Andi Bungawati
1)Bagian Gizi Kesmas Unismuh Palu
2)Politeknik Kesehatan Palu
ABSTRAK
Datadari badan kesehatan dunia World Health Organization(WHO) pada tahun 2002menunjukkan bahwa penyakit tidak menular merupakan 43% beban penyakit di Duniadan menyumbangkan 60% penyebab kematian diseluruh dunia. Diperkirakanpada tahun 2020 penyakit tidak menular (PTM) menjadi 73% penyebab kematian dan
60% beban penyakit di Dunia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Penyakit Hipertensi di Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una.Jenis penelitian ini adalah penelitiananalitik dengan desain Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian ini adalah PuskesmasMarowo Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-Una dan waktu penelitiandilaksanakan pada Bulan Desember 2012 s/d Januari 2013. Jumlah Sampel 96Responden. Analisis Penelitian ini menggunakan Analisis Univariat dan Bivariat denganUji Chi Square.Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermaknaantara Kebiasaaan Merokok dengan penyakit Hipertensi dengan nilai p = 0,007; Tidakada hubungan antara genetik dengan penyakit Hipertensi dengan nilai p = 0,890Tidakada hubungan antara obesitas dengan penyakit hipertensi dengan nilai p =0,950.Pelitian ini menyarankan agar Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten TojoUna-Una untuk lebih meningkatkan dalam mengevaluasi program pemberantasanpenyakit hipertensi, bagi Puskesmas Marowo, untuk dapat meningkatkan sosialisasitentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit hipertensi dan bagi Penelitiselanjutnya, untuk meneliti variabel-variabel lain yang berhubungan dengan penyakithipertensi.
Daftar Pustaka : 20 (1998-2012)Kata Kunci : Hipertensi, Kebiasaan Merokok, Genetik, Obesitas,
PENDAHULUANPenyakit hipertensi merupakan
peningkatan tekanan darah yangmemberi gejala yang berlanjut untuksuatu target organ, seperti strok untukotak, penyakit jantung koroner untukpembuluh darah jantung dan untuk ototjantung. Penyakit ini telah menjadimasalah utama dalam kesehatanmasyarakat yang ada di Indonesiamaupun di beberapa negara yang ada didunia. Diperkirakan sekitar 80% kenaikankasus hipertensi terutama di negara
berkembang tahun 2025 dari sejumlah639 juta kasus di tahun 2000,
diperkirakan menjadi 1,15 miliyar kasusdi tahun 2025. Prediksi ini didasarkan
pada angka penderita hipertensi saat inidan pertambahan penduduk saat ini.Penyakit hipertensi juga merupakanpenyakit yang timbul akibat adanyainteraksi dari berbagai faktor resiko yangdimiliki seseorang. Berbagai penelitiantelah menghubungkan antara berbagaifaktor risiko terhadap timbulnyahipertensi (http;//www.CerminDuniaKedokteran.com).
Perjalanan penyakit hipertensi
sangat perlahan, penderita hipertensimungkin tidak menunjukkan gejala
27
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
2/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
selama bertahun-tahun. Masa laten inimenyelubungi perkembangan penyakitsampai terjadi kerusakan organ yang
bermakna. Bila terdapat gejala, sifatnyanon spesifik, misalnya sakit kepala ataupusing. Kalau hipertensi tidak dirawatmaka mengakibatkan kematian karenalemah jantung, infark Miokardium, stroke,atau gagal ginjal. Penemuan dinihipertensi dan perawatan yang efektifdapat mengurangi kemungkinanmorbilitas dan mortalitas. Dengandemikian pemeriksaan tekanan darahsecara teratur mempunyai arti penting
dalam perawatan hipertensi. (Gunawan,2001).Saat ini terdapat adanya
kecenderungan bahwa masyarakat lebihbanyak menderita hipertensi diakibatkandengan adanya gaya hidup masyarakatyang berhubungan dengan risikopenyakit hipertensi seperti stress,obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makanmakanan yang tinggi kadar lemaknya.
Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan tenyata prevalensi (angkakejadian) hipertensi meningkat denganbertambahnya usia. Dari berbagaipenelitian epidemiologis yang dilakukandi Indonesia menunjukan 1,8-28,6%penduduk yang berusia diatas 20 tahunadalah penderita hipertensi. Saat initerdapat adanya kecenderungan bahwamasyarakat perkotaan lebih banyakmenderita hipertensi dibandingkanmasyarakat pedesaan. Hal ini antara lain
dihubungkan dengan adanya gaya hidupmasyarakat kota yang berhubungandengan risiko penyakit hipertensi sepertistress, obesitas (kegemukan), kurangnyaolah raga, merokok, alkohol, dan makanmakanan yang tinggi kadar lemaknya.Bila ditinjau perbandingan antaraperempuan dan pria, ternyataperempuan lebih banyak menderitahipertensi. Dari laporan Sugiri di JawaTengah didapatkan angka prevalensi
6,0% untuk pria dan 11,6% untukperempuan. Prevalensi di Sumatera
Barat 18,6% pria dan 17,4% perempuan,sedangkan daerah perkotaan di Jakarta(Petukangan) didapatkan 14,6% pria dan
13,7% perempuan. Upaya penyembuhanhipertensi biasanya diarahkan langsungpada faktor risiko penyebabnya. Tetapitidak semua faktor risiko dapat diubahkarena ada beberapa yang bersifat alamidan pemberian dari Yang Maha Kuasa.Faktor risiko yang tidak dapat diubahyakni keturunan, usia, jenis kelamin danras atau etnis. Sedangkan hal-hal yangyang dapat diubah seperti kebiasaanmerokok, kadar kolestrol yang tinggi
dalam darah, kurangnya aktifitas fisik(kurangnya berolah raga), obesitas,mengkonsumsi alkohol, diet yang salahdan stres. (Sunarti, 2002).
Pokok permasalahan dalampenelitian ini, adalah: Faktor faktor yangberhubungan dengan penyakit hipertensidi Puskesmas Marowo, KecamatanUlubongka Kabupaten Tojo Una-una.
METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah
penelitian analitik dengan CrossSectionalStudy, dengan maksud untukmengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan terjadinyaHipertensi di Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka Kabupaten TojoUna una, dimana variabel dependen danindependen diteliti dalam waktubersamaan. Penelitian ini dilaksanakan diPuskesmas Marowo KecamatanUlubongka Kabupaten Tojo Una Una,
pada Bulan Desember 2012 sampaidengan Januari 2013. Populasi dalampenelitian ini adalah Semua Pasien yangberkunjung di Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka Kabupaten TojoUna Una. Sampel penelitian adalahsebagian dari populasi yang akanmenjadi obyek penelitian. Untukmenentukan besarnya sampel dalampenelitian dengan tekhnik accidentalsampling, menggunakan Rumus Estimasi
Proporsi.
28
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
3/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
HASILa.Kebiasaan Merokok
Tabel 1
Distribusi Responden berdasarkan Kebiasaan Merokok di Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una
No Kebiasaan Merokok n %
12
MerokokTidak Merokok
3957
40,659,4
Jumlah 96 100
Sumber Data Primer 2013Tabel 1 Menunjukan bahwa, dari
96 responden ada 39 (40,6%) respondenyang memiliki kebiasaan merokok, dan
yang tidak merokok ada 57 (59,4%)responden.
b. GenetikTabel 2
Distribusi Responden berdasarkan Genetik Penyakit di Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una
No Genetik n %
12
AdaTidak Ada
4353
44,855,2
Jumlah 96 100
Sumber Data Primer 2013Tabel 2 Menunjukan bahwa, yang
ada mempunyai faktor genetik penyakithipertensi sebanyak 43 (44,8%)
responden, dan yang tidak ada faktorgenetik hipertensi sebanyak 53 (55,2%)responden
.c. Obesitas
Tabel 3
Distribusi Responden berdasarkan Obesitas di Puskesmas Marowo KecamatanUlubongka Kabupaten Tojo Una-Una
No Obesitas n %
12
ObesitasTidak Obesitas
5838
60,439,6
Jumlah 96 100
Sumber Data Primer 2013
29
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
4/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
Tabel 3 Menunjukan bahwa dari96 responden yang obesitas sebanyak58 (60,4%) responden dan yang tidak
obesitas sebanyak 38 (39,6%)responden.
d. Kejadian HipertensiTabel 4
Distribusi Responden berdasarkan Kejadian Hipertensi di Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una
No Kejadian Hipertensi n %
12
HipertensiTidak Hipertensi
6135
63,536,5
Jumlah 96 100
Sumber Data Primer 2013Tabel 4 Menunjukan bahwa
responden yang menderita Hipertensiyaitu sebanyak 61 (63,5%) dan yang
tidak hipertensi sebanyak 35 (36,5%)responden
e. Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Penyakit HipertensiTabel 5
Distribusi Responden berdasarkan Hubungan antara Kebiasaan Merokok denganPenyakit Hipertensi di Puskesmas Marowo Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo
Una-Una
KebiasaanMerokok
Kejadian HipertensiTotal
P
XHipertensi Tdk Hipertensi
n % n % n %
MerokokTidak Merokok
3130
79,552,6
827
20,547,4
3957
100100
P = 0,007x = 7,209
61 63,5 35 36,5 96 100
Sumber Data Primer 2013Tabel 5 menunjukan bahwa
responden yang memiliki kebiasaanmerokok dan menderita hipertensisebanyak 31 (79,5%) responden danyang tidak menderita hipertensisebanyak 8 (20,5%) responden.Sedangkan responden tidak merokokyang menderita hipertensi sebanyak 30(52,6%) responden dan yang tidak
menderita hipertensi sebanyak 27(47,4%) responden.
Berdasarkan hasil uji statistik chisquarediperoleh P value = 0,007 < 0,05yang berarti ada hubungan yangbermakna antara Kebiasaan Merokokdengan Penyakit Hipertensi diPuskesmas Marowo KecamatanUlubongka Kabupaten Tojo Una-Una.
30
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
5/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
f. Hubungan antara Genetik dengan Penyakit HipertensiTabel 6
Distribusi Responden berdasarkan Hubungan antara Genetik dengan Penyakit
Hipertensi di Puskesmas Marowo Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una
Genetik
Kejadian HipertensiTotal
P
XHipertensi Tdk Hipertensi
n % n % n %
AdaTidak Ada
2734
62,864,2
1619
37,235,8
4353
100100
P =1,000x =0,019
61 63,5 35 36,5 96 100Sumber Data Primer 2013
Tabel 6 menunjukan bahwaresponden yang mempunyai faktorgenetik menderita penyakit hipertensisebanyak 27 (62,8%) responden danyang tidak menderita hipertensisebanyak 16 (37,2%) responden. Yangtidak mempunyai genetik hypertensinamun yang menderita hipertensisebanyak 34 (64,2%) responden dan
yang tidak menderita hipertensisebanyak 19 (35,8%) responden.
Berdasarkan hasil uji statistik chisquarediperoleh P value = 1,000 > 0,05yang berarti tidak ada hubungan yangbermakna antara Genetik denganPenyakit Hipertensi di PuskesmasMarowo Kecamatan UlubongkaKabupaten Tojo Una-Una.
g. Hubungan antara Obesitas dengan Penyakit Hipertensi
Tabel 7Distribusi Responden berdasarkan Hubungan antara Obesitas dengan Penyakit
Hipertensi di Puskesmas Marowo Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una
Obesitas
Kejadian HipertensiTotal
P
XHipertensi Tdk Hipertensi
n % n % n %
ObesitasTidak Obesitas
3724
63,863,2
2114
36,236,8
5838
100100
P = 1,000x = 0,004
61 63,5 35 36,5 96 100
Sumber Data Primer 2013Tabel 7 menunjukan bahwa
responden dengan Obesitas yangmenderita penyakit hipertensi sebanyak37 (63,8%) dan yang tidak menderitahipertensi sebanyak 21 (36,2%)
Sedangkan responden tidak obesitasyang menderita hipertensi sebanyak 24
respon(63,2%) dan yang tidak menderitahipertensi sebanyak 14 (36,8%)responden.
Berdasarkan hasil uji statistik chisquarediperoleh P value = 1,000 > 0,05
yang berarti tidak ada hubungan yangbermakna antara Obesitas dengan
31
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
6/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
Penyakit Hipertensi di PuskesmasMarowo Kecamatan UlubongkaKabupaten Tojo Una-Una.
PEMBAHASANa. Hubungan antara Kebiasaan
Merokok dengan PenyakitHipertensi
Penelitian ini menunjukan bahwaada hubungna bermakna antarakebiasaan merokok dengan peyakithipertensi di Puskesmas MarowoKecamatan Uloubongka dengan nilai p =0,007, dimana responden yang memilikikebiasaan merokok akan berdampak
negatif pada penderita penyakithipertensi.Hal ini menunjukan bahwa salah
satu penyebab utama yangmembahayakan penyakit hipertensi diPuskesmas Marowo kecamatanUlubongka adalah faktor kebiasaanmerokok, karena hasil penelitian yangditemukan dilapangan sebagian besar(40,6%) responden yang mempunyaikebiasaan merokok.
Berhenti merokok merupakanperubahan gaya hidup yang paling kuatuntuk mencegah penyakit pada penderitahipertensi. Merokok dapatmenghapuskan efektifitas beberapa obatantihipertensi, misalnya pengobatanhipertensi yang menggunakan terapi betablocker dapat menurunkan risikopenyakit jantung dan stroke hanya bilapemakainya tidak merokok.
Hasil Penelitian ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan oleh Spendy
Ilham, Samarinda (2012), dimanamasyarakatnya mempunyai kebiasaanMerokok dan Kebiasaan Merokok adalahfaktor yang menyebabkan Penyakithipertensi. Karena merokokmenyebabkan peningkatan denyutjantung, tekanan darah, dan jugamenyebabkan pengapuran sehinggavolume plasma darah berkurang karenatercemar nikotin, akibatnya viskositasdarah meningkat sehingga timbul
Hipertensi.
b. Hubungan antara Genetik denganKejadian Hipertensi
Faktor-faktor genetika telah lama
dikatakan penting dalam genesis darihipertensi. Salah satu tindakanpenyelidikan yang dilakukan adalahmenilai korelasi tekanan darah dalamkeluarga (familial aggregation) individudengan orang tua yang menderitahipertensi. Beevers dan OBrien (1994)menyatakan bahwa faktor keturunanakan menyumbang sebesar 60% untukterjadinya hipertensi. Lebih jauhdiutarakan bahwa apabila salah satu
saudaranya hipertensi maka resikohipertensi sebesar 30%.Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa genetik tidak ada hubungandengan penyakit hipertensi diPuskesmas Marowo KecamatanUlubongka Kabupaten Tojo Una-Una.Hal ini dapat dilihat dari hasil AnalisisUnivariat bahwa responden yang tidakada genetik penyakit turunan hipertensisebanyak 53 (55,2%) responden.
Hal ini menunjukan bahwa diWilayah kerja Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka responden yangmenderita penyakit hipertensi tidakdisebabkan oleh faktor genetik. Seorangpenderita yang mempunyai sifat genetikhipertensi primer (esensial) apabiladibiarkan secara alamiah tanpaintervensi terapi, bersama lingkungannyaakan menyebabkan hipertensinyaberkembang dan dalam waktu 30-50tahun akan timbul tanda dan gejala
hipertensi dengan kemungkinankomplikasi.
Hasil Penelitian ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan oleh SpendyIlham, Samarinda (2012), penelitiannyatidak ada hubungan genetik denganpenyakit hipertensi, karena karena peranfaktor genetik terhadap timbulnyahipertensi terbukti dengan ditemukannyakejadian bahwa hipertensi lebih banyakpada kembar monozigot (satu sel telur)
dari pada heterozigot (berbeda sel telur).
32
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
7/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
c. Hubungan antara Obesitas denganKejadian Hipertensi
Berat badan merupakan faktor
determinan pada tekanan darah padakebanyakan kelompok etnik di semuaumur. Obesitas dapat didefinisikansebagai kelebihan lemak tubuh. Penandakandungan lemak tubuh yang digunakanadalah indeks massa tubuh (IMT) yangdapat dihitung sebagai : IMT = beratbadan dalam kilogram/ tinggi badandalam m2. Secara klinis, IMT yangbernilai antara 25 dan 29,9 kg/m2 disebutoverweight dan IMT lebih dari 30 kg/m2
disebut obese (Guyton, 2008).(rokokterhadap tekanan darah tinggi)Hasil penelitian menunjukan
bahwa tidak ada hubungan yangbermakna antara obesitas denganpenyakit hipertensi di PuskesmasMarowo Kecamatan UlubongkaKabupaten Tojo Una-Una dengan nilai p= 0,950. Hal ini menunjukan bahwaobesitas bukan salah satu faktor yangmenyebabkan penyakit hipertensi padawilayah kerja Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka.
Berdasarkan hasil univariat bahwadari 96 responden yang obesitassebanyak 58 (60,4%) responden danyang tidak obesitas sebanyak 38 (39,6%)responden. Di Wilayah Kerja PuskesmasMarowo Kecamatan Ulubongka lebihbanyak responden yang obesitas daripada yang tidak obesitas, namun hal inibertolak belakang dengan hasil penelitianyang ditemukan karena dalam penelitian
ini tidak ada hubungan antara Obesitasdengan penyakit hipertensi.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sebagaiberikut :1. Ada Hubungan bermakna antara
kebiasaan merokok dengan penyakithipertensi di Puskesmas MarowoKecamatan Ulubongka Kabupaten
Tojo Una-Una, dengan nilai p = 0,007< 0,05
2. Tidak ada hubungan bermakna antaragenetik dengan penyakit hipertensi diPuskesmas Marowo Kecamatan
Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una,dengan nilai p = 0,890 > 0,05
3. Tidak ada hubungan bermakna antaraobesitas dengan penyakit hipertensidi Puskesmas Marowo KecamatanUlubongka Kabupaten Tojo Una-Una,dengan nilai p = 0,568 > 0,05
SARAN1. Bagi Instansi, diharapkan untuk lebih
meningkatkan dalam mengevaluasiprogram pemberantasan penyakit
hipertensi.2. Bagi Institusi, untuk dapatmeningkatkan sosialisasi tentangfaktor-faktor yang mempengaruhipenyakit hipertensi
3. Bagi Peneliti selanjutnya, untukmeneliti variabel-variabel lain yangberhubungan dengan penyakithipertensi.
DAFTAR PUSTAKAAnonim.Hipertensi.Primer.http://www.scri
bd.com/doc/3498615/HIPERTENSI PRIMER?autodown=doc.(Diakses pada tanggal 26Oktober 2012).
Arief, Irfan. 2007. Hipertensi PenyebabUtama Penyakit Jantung
Armilawaty, Husnul Amalia, RidwanAmiruddin.2007. Hipertensi danFaktor Risikonya Dalam KajianEpidemiologi.
Bustan N, 2007. Epidemiologi Penyakit
Menular. Edisi revisi, PT RinekaCipta Jakarta.
Cortas K, et all. Hypertension. Lastupdate May 11 2008.http//:www.emedicine.com.(Diakses pada tangal 26 Oktober2012).
Gunawan, Lanny, 2001. HipertensiTekanan Darah Tinggi. Kanisius,Yogyakarta.
Kartari. 2000. Pusat Penelitian Penyakit
Tidak Menular, Badan Penelitiandan Pengembangan
33
-
8/13/2019 4. Adi Ronaldi dan andi bungawati.pdf
8/8
Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 27-34 Artikel IV
Kesehatan,DepartemenKesehatan R..I. , Jakarta.
Karnadi, J. 2007. Medical dictionarydefinition of hypertension.(http;//www.CerminDuniaKedokteran.com). Diakses tanggal 26Oktober 2012, pukul 20.00 WIT
Kurniawan, Anie. 2002. Direktorat GiziMasyarakat.
Oceandy. Delvac. 1998. AlumnusFakultas Kedokteran UniversitasAirlangga, Surabaya
Pinzon, Rizaldy 2000. .Fakultas
Kedokteran Universitas GadjahMada,Yogyakarta.Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah,
2011. Dinas Kesehatan Palu.Puskesmas Marowo, 2011. Laporan
Pengendalian Penyakit Menular.Marowo.
Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson.1994.konsep klinis proses-prosespenyakit, Edisi 4, Penerbit BukuKedokteran EGC, Jakarta,
Santi Martini, Lucia Y. 2004. HendratiPerbedaan Risiko KejadianHipertensi Menurut Pola
Merokok.Sulistia, Gan. 1998. Farmakologi dan
Terapi. Bagian Farmakologi.FKUL
Sunarti, Sri. 2002. Hubungan AntaraStres Dengan KejadianHipertensi Di RSUI Kustati.Surakarta.
Sianturi G, 2003. Cegah Hipertensidengan Pola Makan.www.gizi.net/cgi-
bin/berita/fullnews.Diakses padatanggal 12 November 2012Sakung, Jamaluddin. 2012. Materi
Kuliah, MetodePenelitian.Ampana.
Wade, A Hwheir, D N Cameron, A. 2003.Using a Problem Detection Study(PDS) to Identify and CompareHealth Care Privider andConsumer Views ofAntihypertensive therapy. Journalof Human Hypertension.
34
http://www.kmle.com/search.php?Search=hypertensionhttp://www.kmle.com/search.php?Search=hypertensionhttp://www.kmle.com/search.php?Search=hypertensionhttp://www.cerminduniakedokteran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=38&Itemid=12http://www.cerminduniakedokteran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=38&Itemid=12http://www.cerminduniakedokteran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=38&Itemid=12http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnewshttp://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnewshttp://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnewshttp://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnewshttp://www.cerminduniakedokteran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=38&Itemid=12http://www.cerminduniakedokteran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=38&Itemid=12http://www.cerminduniakedokteran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=38&Itemid=12http://www.kmle.com/search.php?Search=hypertensionhttp://www.kmle.com/search.php?Search=hypertensionhttp://www.kmle.com/search.php?Search=hypertension