modul vi-andi
TRANSCRIPT
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 1/11
MODUL VI
PENGUAT INSTRUMENTASI
I. PENDAHULUAN
Penguat instrumentasi adalah suatu penguat loop tertutup (closed loop) dengan masukan
diferensial, dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi nisbah penolakan modus
bersama (Common Mode Rejection Ratio - CMRR). Fungsi utama penguat instrumentasi
adalah untuk memperkuat tegangan yang tepat berasal dari suatu sensor atau tranducer
secara akurat.
II. TUJUAN PRAKTIKUM
- Mengetahui tentang rangkaian penguat instrumentasi
- Memahami bagian ± bagian rangkaian penguat instrumentasi
- Menganalisa penurunan rumus rangkaian instrumentasi
III. ALAT DAN KOMPONEN
1. 1 set osiloskop dan probe
2. Multimeter
3. 2 Set function generator
4. Kabel jumper secukupnya
5. 2 Set power suplly Variabel DC (+ -)
6. Potensiometer (10K) 4 buah
7. IC Op-Amp (LM741)
IV. TEORI DASAR
Penguat instrumentasi adalah suatu penguat loop tertutup (closed loop) dengan masukan
diferensial, dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi nisbah penolakan modus
bersama (Common Mode Rejection Ratio - CMRR). Fungsi utama penguat instrumentasi
adalah untuk memperkuat tegangan yang tepat berasal dari suatu sensor atau tranducer
secara akurat.Rangkaian ekuivalen penguat instrumentasi adalah sebagai berikut.
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 2/11
Gambar VI.1: rangkaian ekuivalen suatu penguat instrumentasi
Keterangan :
Besaran R icm adalah hambatan atau impedansi masukan difeensial. e0,0 adalah tegangan
keluaran tanpa beban (terbuka) dan R 0 adalah hambatan atau impedansi keluaran. Karena
penguat instrumentasi adalah penguat loop terbuka. Maka tak perlu dipasang rangkaian
umpanbalik untuk menggunakannya seperti halnya penguat operasional (op-amp).Penguat
instrumentasi yang bermutu tinggi dibuat dalam bentuk hybrid yaitu campuran IC dan
komponen diskrit.Satu contoh penguat instrumentasi adalah penguat Burr-Brown
3620.Spesifikasi penguat ini adalah sebagai berikut:
Drift rendah : 25 µv/oc
Bising rendah : 1 µVpp
CMRR tinggi : 100 dB
Impedansi masukan tinggi : 300 M (diferensial) dan 1G CM (common mode)
Kisaran penguatan : 1 hingga 10.000
Penguat instrumentasi dapat dibuat dengan menggunakan op-amp. Mutu penguat ini
bergantung pada mutu op-amp yang digunakan yang menyangkut offset masukan,
impedansi masukan, drift pada tegangan keluaran, CMRR, PSRR dan sebagainya.
Disamping itu CMRR dan ketepatan penguatan op-amp amat bergantung kepada presisi
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 3/11
dari komponen pasif yang digunakan.Marilah kita bahas 2 rangkaian penguat instrumentasi
menggunakan op-amp.
Rangkaian yang lazim digunakan orang untuk membuat penguat instrumentasi dengan op-
amp adalah sepertigambar IV.2.
Gambar VI.2 suatu penguat instrumentasi
Kita dapat bagi rangkaian di atas menjadi dua bagian yaitu bagian 1 terdiri dari OA1 dan
OA2, dan bagian 2 terdiri dari OA3. Marilah kita bahas bagian II lebih bagian kitalu kiskan
lagi pada gambar berikut.
Gambar VI.3 rangkaian penguat diferensial menggunakan op-amp
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 4/11
Oleh karena hambatan masukan diferensial dari op-amp amat tinggi maka dapat dianggap
I1 = 14 = 0 sehingga:
Ia = Ia¶ danI b = I b¶
Dengan menggunakan hukum Kirchoff kita peroleh :
ea ± V o = (R2 + R6 ) I a
eb ± 0 = (R5 + R7 ) I b
selanjutnya kita gunakan suatu sifat op-amp yang lain yaitu bahwa masukan inverting dan
non inverting ada dalam keadaan hubung singkat virtual oleh sebab ini:
V o = -I a R6 + I 6 R7
Dari ketiga persamaan ini kita peroleh :
V o= -I a R6 + I 6 R7 V o =
eb ± (ea - V o )
V o = ( 1+
)(
eb ±
ea )
Agar tegangan Vo sebanding dengan selisih tegangan isyarat masukan maka harus dibuat
agar :
=
atau
=
Sebaiknya digunakan R 5=R 2 dan R 7=R 6 maka:
V o = ( 1+
)(
eb-ea )
V o=-
(ea-eb)
Jadi, Av,dif =
= -
Penguatan common mode dapat kita peroleh bila kita gunakan
eb = ea = eCM ««««««««««««««««««««««««..(1)
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 5/11
Gambar VI.4 Rangkaian penguat diferensial dengan menggunakan common mode.
Persamaan menjadi
V o = ( 1+
)(
±
)eCM ««««««««««««««««««(2)
Seperti telah digunakan di atas jika digunakan R7=R6 dan R5=R2 kita peroleh penguat
diferensial akan tetapi dalam prakteknya tidak mungkin membuat dua hambatan tepatsama.
Resistor yang dijual ditoko mempunyai toleransi minimum 1%.
Misalkan
±
= ¨<< 1
Maka V o = ( 1+
)¨eCM
Av,CM =
=( 1 +
)¨
Dari persamaan di atas kita peroleh common mode Rejection ratio.
CMRR=
=
(
)
CMRR= (
)
Tampak bila ¨ = 1% = 0.01 dan R 2 = R 6 maka CMRR = 60 = 30 dB
Jadi agar diperoleh CMRR yang tinggi diperlukan komponen dengan presisi yang tinggi
pula.
Marilah kita kembali kepada gambar VI.2 dan kita lukiskan bagian I
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 6/11
Gambar VI.5 bagian I rangkaian pada gambar VI.2
Oleh karena masukan inverting dan non inverting pada op-amp ada pada keadaan
hubung singkat virtual, maka tegangan pada titik A = ea dan pada titik B = e b,
disamping itu karena hambatan masukan diferensial pada op-amp mempunyai harga
sana besar maka arus I1 = I2 = 0 akibatnya:
V PQ = V P ± V Q = I (R1 + R3 + R4 )
Akan tetapi V A ± V b = ea ± eb = IR3
Sehingga I =
Sehingga V = ( 1 +
)(ea ± eb )
Persamaan eb = ea = eCM maka VPQ = 0 sehingga Av,CM= 0, yang berarti bahwa pada
rangkaian gambar IV.2 penurunan CMRR disebabkan oleh bagian II saja. Ini berarti
bahwa dipandang dari segi CMRR hanya R 2, R 6, R 5dan R 7 yang harus mempunyai
nilai yang presisi.
Penguatan dari seluruh rangkaian gambar IV.2 dapat diperoleh dengan
menggabungkan persamaan 1 dan 2 yaiu :
Av,dif = ( 1 +
)(
)
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 7/11
Suatu contoh rangkaian instrumentasi ditunjukan pada gambar IV.6 yang digunakan adalah
tipe CA 3140 yaitu CMOS-input op-amp dengan Zin(CM)=1012, CMRR=90dB, unity gain
bandwith 7,5 MHz dan PSRR = 90dB. IC CA 3240 adalah dua CA 3140 yaitu dalam satu
IC ada dua op-amp seperi CA 3140.
Gambar VI.6 penguat diferensial presisi
Spesifikasi penguat diatas adalah respon frekuensi (-3 dB) dc hingga 1 Mhz; slew rate
= 1,5 V/us, CMRR = 86 dB.Penguatan = 35-60 dB.
Suatu rangkaian penguat instrumentasi lain ditunjukkan padagambar VI.7
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 8/11
Gambar IV.7 suatu rangkaian penguat instrumentasi
Rangkaian diatas digunakan penguat instrumentasi buatan Burr Brown yaitu BB 3627,
suatu penguat insrumentasi dengan drift amat rendah. Keuntungan dibandingkan dengan
rangkaian pertama adalah hanya diperlukan dua op-amp dan empat buat resistor. R5 tak
perlu dipasang bila diinginkan penguatan tegangan sama besar. (1+
)
Kita gunakan dua sifat op-amp yaitu bahwa masukan invering dan non inverting ada dalam
keadaan hubung singkat virtual, dan bahwa hambatan diferensial antara kedua masukan ini
amat besar.Sehingga arus yang masuk dapat diabaikan. Dari gambar IV.7 kita peroleh
Io = I1+I2
Io =(Eo- Ea)/ R 4
I1= (Ea - E b)(1+
) / R 3
I2 =(Ea ± E b)/ R 5
Dari hubungan ± hubungan di atas kita dapatkan :
Eo= Ea (1+
+
) ± E b (
+
+
)
Bila dibuat agar R 2R 4 = R 1R 3 yaitu dengan memilih R 2 = R 3dan R 4 = R 5 maka
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 9/11
Eo= (1+
+
) (Ea-E b)
Io = I1+I2
I2 =(Ea ± E b)/ R 5
I3 =
± I2
Ec ± Ea = R 2(
-
)
Ec = Ea +
+
-
= Ea (1 +
+
) -
I1 =
=
(E b (1 +
) ± Ea (1+
+
))
Io = I1+I2
=
(E b (1 +
) ± Ea (1+
+
)) +
Vo ± E b = R 4Io
=
[E b (1 +
) ± Ea (1+
+
)] +
(E b - Ea)
= E b +
E b (1 +
) ± Ea
(1+
+
) +
(E b - Ea)
= E b (1+
+
+
) ± Ea (1+
+
+
+
)
(1+
+
+
+
+
+
) = 1
R 4 = R 1R 2 = R 3
= (E b - Ea)(1+
+
-
)
= (E b - Ea)(1+
+
-2
)
= (E b - Ea)(100 + 2
)
Atau Av,dif = (1+
+
) bila R 2 R 4 tidak tepat sama dengan R 1R 3, sehingga dapat
dituliskan
= 1 + ¨
Dengan ¨ << 1 maka untuk isyara Ea = E b = ECM
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 10/11
Eo = ( ) ECM
Kita peroleh Common Mode Rejection yaitu :
CMMR =
¨
Tampak bahwa R 5 tidak mempengaruhi AV,CM sehingga dapat digunakan untuk mengatur
penguatan tanpa mengubah CMRR.
V. PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Rangkaian penguat differensial menggunakan op-amp
1. Rangkaliah sebuah rangkaian sesuai dengan gambar VI.3
2. Berikan VA = 5V, VB = 0 V(ground), dan frekuensi 1Khz-10Khz. Ubah nilai
potensiometer pada R2, R5, R6, dan R7 sesuai dengan di jurnal
3. Berikan VCC = + 20 V, VDD = -20 V
4. Isi data-data yang diperlukan di jurnal
5. Gambarkan bentuk sinyal input dan sinyal output pada jurnal
6. Tentukan nilai penguatannya
B. Rangkaian penguat differensial menggunakan common mode
1. Rangkaliah sebuah rangkaian sesuai dengan gambar VI.4
2. Berikan VCM = 5 V, dan frekuensi 1Khz-10Khz
3. Ubah nilai potensiometer pada R2, R5, R6, dan R7 sesuai dengan di jurnal
4. Ukur tegangan di V0
5. Isi data-data yang diperlukan di jurnal
6. Gambarkan bentuk sinyal input dan sinyal output pada jurnal
7. Tentukan nilai penguatannya CMMR-nya
5/13/2018 MODUL VI-andi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modul-vi-andi 11/11
C. Rangkaian Penguat Instrumentasi
1. Rangkailah sebuah rangkaian sesuai dengan gambar VI.5
2. Berikan VA = 5V , VB = 10V, dan frekuensi 1Khz-10Khz
3. Tentukan nilai R2, R5, R6, dan R7 sesuai dengan di jurnal
4. Isi data-data yang diperlukan di jurnal
5. Gambarkan bentuk sinyal input dan sinyal output pada jurnal
6. Tentukan nilai penguatan instrumentasinya