3.lap fisiologi 06660047

63
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ hingga tingkat organisme itu sendiri. Adapun fungsi yang dipelajari adalah fungsi kerja yang meliputi fungsi mekanik, fisik dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke- 17, ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni 1657) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh manusia oleh jantung. Ini mengembangkan gagasan René Descartes yang dalam Deskripsi Tubuh Manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan membawa makanan ke sekeliling tubuh. Namun sebenarnya ia hanya mengembangkan gagasan ilmu kedokteran muslim awal khususnya karya Ibnu Nafis, yang telah menyusun asas, arteri dan vena besar di abad ke-13. Menyatakan bahwa berdasarkan pada metodologi ilmiah darah dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung sebelum kembali ke

Upload: noone

Post on 16-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: 3.Lap Fisiologi 06660047

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang

mempelajari tentang fungsi normal dari suatu organisme

mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ hingga

tingkat organisme itu sendiri. Adapun fungsi yang dipelajari

adalah fungsi kerja yang meliputi fungsi mekanik, fisik dan

biokimia dari makhluk hidup.

Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17,

ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya

sirkulasi darah. William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni 1657)

ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah

yang dipompakan sekeliling tubuh manusia oleh jantung.

Ini mengembangkan gagasan René Descartes yang dalam

Deskripsi Tubuh Manusianya bahwa arteri dan vena ialah

pipa dan membawa makanan ke sekeliling tubuh. Namun

sebenarnya ia hanya mengembangkan gagasan ilmu

kedokteran muslim awal khususnya karya Ibnu Nafis, yang

telah menyusun asas, arteri dan vena besar di abad ke-13.

Menyatakan bahwa berdasarkan pada metodologi ilmiah

darah dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung sebelum

kembali ke jantung dan diedarkan kembali dalam sistem

yang tertutup. Hal ini bertentangan dengan pendapat lama

yang sudah diterima sebelumnya yang berasal dari Galen,

dimana ia mengidentifikasi darah vena (merah gelap) dan

arteri (lebih terang dan lebih encer), masing-masing

dengan fungsi berbeda dan terpisah. Darah vena dianggap

berasal dari hati dan darah arteri di hati; darah mengalir

Page 2: 3.Lap Fisiologi 06660047

dari organ-organ itu ke seluruh bagian tubuh di mana

dikonsumsi. Walaupun demikian, Herman Boerhaave yang

sering disebut sebagai bapak fisiologi karena karyanya

berupa buku teks berjudul Institutiones Medical (1708) dan

cara mengajarnya yang cemerlang di Leiden.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan antara work dan recovery ?

2. Bagaimanakah membedakan antara Rp, KE, Y untuk

kerja berat dan ringan ?

1.3. Tujuan Praktikum

a. Tujuan Umum

1. Dapat melakukan pengukuran kerja, berdasarkan

kriteria fisiologi.

2. Memberikan pemahaman bahwa cara kerja atau

beban kerja dapat mempengaruhi aspek fisiologi

manusia.

3. Menentukan besar beban kerja, berdasarkan kriteria

fisiologi.

4. Dapat melakukan perancangan sistem kerja dengan

memanfaatkan hasil pengukuran kerja dengan

metode fisiologi.

b. Tujuan Khusus

1. Dapat mengoprasikan pulsemeter sebagai alat ukur

kerja dengan metode fisiologi.

2. Mampu membuat grafik yang menghubungkan

antara intensitas beban kerja (lari dengan kecepatan

tertentu menempuh jarak tertentu) dengan heart rate

dan lama waktu pemulihan (recovery period).

Page 3: 3.Lap Fisiologi 06660047

3. Mampu membuat persamaan antara heart rate

dengan energy ekspenditure.

4. Dapat menghitung besar energy ekspenditure pada

suatu pekerjaan tertentu berdasarkan intensitas

heart rate.

5. Mampu menentukan besar beban kerja untuk

pekerjaan tertentu.

6. Mampu menghitung waktu istirahat (rest period).

1.4. Manfaat Praktikum

Manfaat yang didapat dari praktikum fisiologi kerja ini yaitu

:

1. Praktikan mampu melakukan pengukuran beban kerja

saat kerja ringan.

2. Praktikan mampu melakukan pengukuran beban kerja

saat kerja berat.

3. Praktikan dapat memahami konsep estimasi dan

mampu memperkirakan interval dari parameter-

parameter pengukuran beban kerja.

4. Praktikan dapat memahami dan mampu melakukan

pengujian hipotesis sebagai sarana pengambilan

keputusan

5. Praktikan dapat memahami kegunaan dan penerapan

dari hasil pengukuran beban kerja.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

1.5.1. Batasan Masalah

1. Alat yang digunakan adalah Treadmill, Stop watch.

2. Metode pengambilan data dengan menggunakan

cara pengukuran.

Page 4: 3.Lap Fisiologi 06660047

3. Lokasi praktikum yaitu di Laboratorium

Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Program

Studi Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

1.5.2. Asumsi

1. Parameter lain sebagai pendukung dianggap tetap

atau diabaikan.

2. Kecepatan dinyatakan dalam km/jam.

3. Pengukuran detak jantung manusia dengan satuan

bit/menit.

4.Kecepatan pengukuran dibedakan menjadi 4, yaitu

: 2,5 km/jam, 3,5 km/jam, 7,5 km/jam, dan 8,5

km/jam.

Page 5: 3.Lap Fisiologi 06660047

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam sistem kerja, manusia berperan sebagai sentral

yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana, pengendali, dan

pengevaluasi sistem kerja, sehingga untuk dapat menghasilkan

rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal sifat‐sifat,

keterbatasan, serta semua kemampuan yang dimiliki manusia.

Ergonomi adalah ilmu yang sistematis dalam

memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan, dan

keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja. Dengan

ergonomi, penggunaan dan penataan/fasilitas dapat lebih efektif

serta memberikan kepuasan kerja.

Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian

ergonomi dapat dikelompokkan dalam lima bidang penelitian,

yaitu :

1. anthropometri

2. biomekanika

3. fisiologi

Page 6: 3.Lap Fisiologi 06660047

4. penginderaan

5. lingkungan fisik kerja

Faktor yang mempengaruhi hasil kerja manusia, secara

garis besar dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. Faktor – faktor intern terdiri dari : sikap, sistem, nilai,

karakteristik, fisik, motivasi, usia, jenis kelamin,

pendidikan, pengalaman, dan lain ‐ lain.

2. Faktor – faktor situasional/eksternal : lingkungan fisik,

mesin, peralatan, metode kerja, dan lain‐lain.

2.1 Pengukuran Kerja dengan Metode Fisiologi.

Lehmann (1995) mendefinisikan kerja sebagai semua

aktivitas yang secara sengaja dan berguna dilakukan

manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya, baik

sebagai individu maupun sebagai umat manusia secara

keseluruhan.

Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua

bagian yaitu kerja fisik (otot) dan kerja mental. Pada kerja

mental pengeluaran energi relatif kecil dibandingkan dengan

kerja fisik dimana pada kerja fisik ini manusia akan

menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, heart

rate, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam

tubuh. Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller

menjadi tiga kelompok besar, sebagai berikut :

1. Kerja total seluruh tubuh. Merupakan aktivitas kerja yang

menggunakan sebagian besar otot, biasanya melibatkan

dua pertiga, tiga per empat kerja otot tubuh.

2. Kerja otot yang membutuhkan energy ekspenditure

karena otot yang dipergunakan lebih sedikit.

Page 7: 3.Lap Fisiologi 06660047

3. Kerja otot statis, otot digunakan menghasilkan gaya

tetapi tanpa kerja mekanik membutuhkan kontraksi

sebagian otot yang lain dan posisi tubuh berada pada

keadaan statis (diam).

Sampai saat ini, metode pengukuran kerja fisik

dilakukan dengan menggunakan standar sebagai berikut:

1. Konsep Horses Power oleh Taylor, tetapi tidak

memuaskan.

2. Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran

energi.

3. Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen.

Triffin mengemukakan kriteria yang dapat digunakan

untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap manusia

terhadap suatu sistem kerja. kriteria tersebut antara lain :

1. Kriteria Faali meliputi, kecepatan denyut jantung,

konsumsi oksigen, tekanan darah, tingkat penguapan,

temperatur tubuh, komposisi kimia dalam darah dan air

seni. Kriteria faali digunakan untuk mengetahui

perubahan fungsi alat‐alat tubuh.

2. Kriteria Kejiwaan melipui, pengujian tingkat kejiwaan

pekerja, seperti tingkat kejenuhan, emosi, motivasi, sikap

dan lain‐lain. Kriteria kejiwaan digunakan untuk

mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul saat

bekerja.

3. Kriteria Hasil Kerja meliputi, hasil kerja yang diperoleh

dari pekerja. Kriteria ini dipergunakan untuk mengetahui

pengaruh seluruh kondisi kerja dengan melihat hasil kerja

yang diperoleh dari pekerja tersebut.

2.2 Kerja Fisik dan Mental.

Page 8: 3.Lap Fisiologi 06660047

Kerja fisik adalah kerja yang membutuhkan energy fisik

otot manusia sebagai sumber tenaganya ( power ). Kerja fisik

disebut juga ‘manual operation‘ dimana performans kerja

tergantung sepenuhnya pada manusia sebagai sumber

tenaga. Dalam kerja fisik konsumsi energi merupakan faktor

utama yang dijadikan penentu berat ringannya suatu

pekerjaan. Kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi

kerja fisik dan kerja mental.

Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan fungsi pada

alat‐alat tubuh, yang dapat diketahui melalui :

1. Konsumsi oksigen (oxygen consumption)

Konsumsi oksigen diartikan sebagai banyaknya oksigen

yang diperlukan tubuh manusia, yang dinyatakan dalam

liter per menit.

2. Laju denyut jantung (heart rate)

Dalam kondisi normal atau istirahat, laju detak jantung

manusia berkisar diantara 70 bit setiap menitnya. Ketika

sedang dalam kondisi bekerja, rata‐rata laju detak jantung

mengalami kenaikan menjadi sekitar 110 bit setiap

menitnya.

Terdapat beberapa definisi denyut jantung menurut

Muller (1962) antara lain yaitu :

1. Denyut jantung selama istirahat (resting pulse) adalah

rata‐rata denyut jantung sebelum pekerjaan dimulai.

2. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) adalah

rata‐rata denyut jantung selama melakukan pekerjaan.

3. Denyut jantung untuk kerja (work pulse) adalah selisih

antara denyut jantung selama bekerja dan istirahat.

4. Denyut jantung selama istirahat total (total recovery atau

recovery cost) adalah jumlah total aljabar denyut jantung

Page 9: 3.Lap Fisiologi 06660047

setelah selesai bekerja sampai denyut jantung berada

pada posisi istirahatnya.

5. Denyut jantung total (total work pulse atau cadilac pulse)

adalah jumlah denyut jantung dari dimulainya suatu

pekerjaan sampai denyut jantung berada pada kondisi

istirahatnya (resting level).

Untuk merumuskan hubungan antara energi dengan

kecepatan jantung, dapat dicari pendekatan kuantitatif

hubungan antara energi dengan kecepatan jantung dengan

analisis regresi. Bentuk regresi hubungan antara energi

dengan kecepatan jantung adalah regresi kuadratis.

Proses metabolisme adalah proses dalam rangka untuk

menghasilkan energi yang diperlukan untuk kerja fisik. Dalam

proses ini zat‐zat makanan akan bersenyawa dengan oksigen

yang dihirup, terbakar dan menghasilkan panas serta energy

mekanik.

Besarnya energi yang dihasilkan atau dikonsumsi

dinyatakan dalam bentuk kilo kalori (Kcal) atau kilo joule (KJ).

Energi untuk gerakan otot didapat dari ATP yang berubah

menjadi ADP. ATP terbentuk kembali dari energi yang berasal

dari glukosa. Agar kandungan glukosa darah tidak turun

akibat direspirasi untuk menghasilkan ATP maka cadangan

glikogen akan menjadi glukosa.

Adrenalin

glycogen >>> lactacidogen >>> glucose + asam laktat

Asam laktat akan dialirkan ke Hepar untuk dijadikan

glukosa. Timbunan asam laktat di otot akan menimbulkan

rasa lelah, pegal, bahkan kejang.

Konversi satuan :

1. 1 Kcal = 4,2 KJ selanjutnya 1 liter 2 O = 4,8 Kcal = 20 KJ

Page 10: 3.Lap Fisiologi 06660047

Dari hasil tentang penelitian fisiologi kerja diperoleh

kesimpulan bahwa 5,2 Kcal per menit merupakan energi

maksimum yang dikonsumsi untuk melakukan pekerjaan

fisik yang berat. Selanjutnya energy yang dihasilkan atau

dikonsumsi dapat dinyatakan dengan daya (Watt).

2. 5,2 Kcal per menit = 1,08 liter 2 O = 21,48 KJ per menit =

364 Watt

Kemudian setelah diketahui besarnya konsumsi energi

yang diperlukan dapat dicari dapat dicari lama waktu yang

diperlukan untuk beristirahat setelah melakukan kerja fisik

yang berat.

Kelelahan adalah proses penurunan efisiensi,

performans kerja dan berkurangnya kekuatan fisik tubuh

untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan. Kelelahan

tersebut jika tidak diatasi akan terakumulasi dari berbagai

macam faktor sehingga akan menyebabkan ketegangan

(stress) atau lelah kronis yang dialami oleh tubuh manusia.

Kelelahan yang disebabkan oleh tidak optimalnya dalam

pemilihan metode kerja akan membawa dampak psikologis

maupun fisiologis.

Untuk merumuskan hubungan antara energy

expenditure dengan kecepatan heart rate (denyut jantung),

dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara energy

expediture dengan kecepatan denyut jantung dengan

menggunakan analisa regresi. Bentuk regresi hubungan

energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum

adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :

Dimana:

Y : Energi (kilokalori per menit)

Page 11: 3.Lap Fisiologi 06660047

X : Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)

Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan

dalam bentuk energi, maka konsumsi energi untuk kegiatan

kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk matematis

sebagai berikut :

KE = Et – Ei

Dimana :

KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat

(kilokalori/menit)

Terdapat tiga tingkat energi fisiologi yang umum :

istirahat, limit kerja aerobik, dan kerja anaerobik. Pada tahap

istirahat pengeluaran energi diperlukan untuk

mempertahankan kehidupan tubuh yang disebut tingkat

metabolisis basah. Hal tersebut mengukur perbandingan

oksigen yang masuk dalam paru-paru dengan karbondioksida

yang keluar. Berat tubuh dan luas permukaan adalah faktor

penentu yang dinyatakan dalam kilokalori/area

permukaan/jam. Rata-rata manusia mempunyai berat 65 kg

dan mempunyai area permukaan 1,77 meter persegi

memerlukan energi sebesar 1 kilokalori/menit.

Kerja disebut aerobik bila pasokan oksigen pada otot

sempurna, sistem akan kekurangan oksigen dan kerja menjadi

anaerobik. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fisiologi yang

dapat ditingkatkan melalui latihan. Aktivitas dan tingkat

energi dan klasifikasi beban kerja dan reaksi fisiologis terlihat

pada tabel 1 dan 2 di bawah ini:

Page 12: 3.Lap Fisiologi 06660047

Tabel 1. Aktivitas Dan Tingkat Energi

ENERGI

(Kkal/

menit)

1 2.5 5 7.5 10

DETAK

JANTUNG

(per menit)

60 75 100 125 150

OKSIGEN

(liter/menit)0.2 0.5 1 1.5 2

Metaboli

s

me

basah

Kerja

ringan

Jalan

(6.5kph)

Kerja

berat

Naik

Pohon

Istirahat Duduk

Angkat

roda 100

kg

Membu

at

tungku

Tidur

Menge

ndarai

Mobil

Bekerja

ditamb

ang

Jalan di

Bulan

Tabel 2. Klasifikasi Beban Kerja Dan Reaksi Fisiologis

Tingkat Pekerjaan

Energy ExpenditureDetak

JantungKonsumsi

EnergiKkal/ menit

Kkal / 8jamDetak / menit

Liter / menit

Undully Heavy

>12.5 >6000 >175 >2.5

Very Heavy10.0 – 12.5

4800 – 6000

150 – 175 2.0 – 2.5

Heavy7.5 – 10.0

3600 – 4800

125 – 150 1.5 –2.0

Moderate 5.0 – 7.5 2400 – 100 – 125 1.0 – 1.5

Page 13: 3.Lap Fisiologi 06660047

3600Light

2.5 – 5.01200 – 2400

60 – 100 0.5 – 1.0

Very Light < 2.5 < 1200 < 60 < 0.5

2.3 Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen

terukur

Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung

dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen

dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8

kcal energi.

T(B – S)

Dimana :

R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recovery)

T : Total waktu kerja dalam menit

B : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit)

S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)

2.4 Konsumsi energi berdasarkan denyut jantung (heart

rate)

Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan

pemulihan, maka recovery (waktu pemulihan) untuk

beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam

keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu

istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang

kronis. Murrel membuat metode untuk menentukan waktu

istirahat sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik :

Dimana :

R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recovery)

B – 0,3R =

Page 14: 3.Lap Fisiologi 06660047

T : Total waktu kerja dalam menit

W: Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam

kkal/menit

S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan

dalam kkal/menit

2.5 Menentukan Waktu Standar Dengan Metode Fisiologis

Pengukuran fisiologi dapat dipergunakan untuk

membandingkan cost energy pada suatu pekerjaan yang

memenuhi waktu standar, dengan pekerjaan serupa yang

tidak standard, tetapi perbandingan harus dibuat untuk orang

yang sama, hasilnya mungkin beberapa orang yang memiliki

performansi 150% hingga 160% menggunakan energi

expenditure sama dengan orang yang performansinya hanya

110% sampai 115%. Waktu standar ditentukan untuk tugas,

pekerjaan yang spesifik dan jelas definisinya. Dr. Lucien

Brouha telah membuat tabel klasifikasi beban kerja dalam

reaksi fisiologi, untuk menentukan berat ringannya suatu

pekerjaan, seperti terlihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jenis Pekerjaan Dengan Konsumsi Oksigen

WORK LOAD

OXYGEN CONSUMPTI

ON (Liter/Minut

e)

ENERGY EXPENDITURE

(Calories/minute)

HEART RATE DURING WORK

(Beats per minute)

Light 0.5 – 1.0 2.5 – 5.0 60 – 100Moderate 1.0 – 1.5 5.0 – 7.5 100 – 125Heavy 1.5 – 2.0 7.5 – 10.0 125 – 150Very Heavy 2.0 – 2.5 10.0 – 12.5 150 - 175

2.6 Fatigue

Page 15: 3.Lap Fisiologi 06660047

Fatigue adalah suatu kelelahan yang terjadi pada

syaraf dan otot-otot manusia sehingga tidak berfungsi lagi

sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang dari sudut

industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan tubuh

manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja

mereka atau menurunkan kualitas produksi, atau kedua-

duanya dari performansi optimum seorang operator. Cakupan

dari kelelahan, yaitu :

1. Penurunan dalam performansi kerja

Pengurangan dalam kecepatan dan kualitas output yang

terjadi bila melewati suatu periode tertentu, disebut

Industry fatigue.

2. Pengurangan dalam kapasitas kerja

Perusakan otot atau ketidakseimbangan susunan saraf

untuk memberikan stimulus, disebut Fungsional fatigue.

3. Laporan-laporan subyektif dari pekerja

Berhubungan dengan perasaan gelisah dan bosan,

disebut Psychologis fatigue.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi fatigue

adalah besarnya tenaga yang dikeluarkan, kecepatan, cara

dan sikap melakukan aktivitas, jenis kelamin dan umur.

Fatigue dapat diukur dengan :

Mengukur kecepatan denyut jantung dan pernapasan,

mengukur tekanan darah, peredaran udara dalam paru-paru,

jumlah oksigen yang dipakai, jumlah CO2 yang dihasilkan,

temperatur badan, komposisi kimia dalam urin dan darah.

Untuk mengukur kelelahan dapat menggunakan alat uji

kelelahan Riken Fatigue.

Page 16: 3.Lap Fisiologi 06660047

BAB III

PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

Berdasarkan pengamatan dan pengukuran langsung

terhadap praktikum fisiologi maka didapatkan data

sebagai berikut :

Pengamatan 1

Page 17: 3.Lap Fisiologi 06660047

Pengukuran Saat Bekerja Kecepatan

2,5 Km/

Jam

Kecepatan

3,5 Km/

Jam

Denyut Jantung Saat Berjalan 100 m 138 96

Denyut Jantung Saat Berjalan 200 m 109 105

Denyut Jantung Saat Berjalan 300 m 124 118

Setelah berjalan sejauh 300 m di treadmill operator

istirahat dan dilakukan pengukuran maka didapat hasil

sebagai berikut :

Pengukuran Saat Istirahat Kecepatan

2,5 Km/

Jam

Kecepatan

3,5 Km/

Jam

Denyut Jantung Saat Istirahat menit

ke-1

180 167

Denyut Jantung Saat Istirahat menit

ke-3

132 141

Denyut Jantung Saat Istirahat menit

ke-5

108 123

Pengamatan 2

Pengukuran Saat Bekerja Kecepatan

7,5 Km/

Jam

Kecepatan

8,5 Km/

Jam

Denyut Jantung Saat Berjalan 100 m 185 89

Denyut Jantung Saat Berjalan 200 m 129 129

Denyut Jantung Saat Berjalan 300 m 110 116

Page 18: 3.Lap Fisiologi 06660047

Setelah berjalan sejauh 300 m di treadmill operator

istirahat dan dilakukan pengukuran maka didapat hasil

sebagai berikut :

Pengukuran Saat Istirahat Kecepatan

7,5 Km/

Jam

Kecepatan

8,5 Km/

Jam

Denyut Jantung Saat Istirahat menit

ke-1

163 180

Denyut Jantung Saat Istirahat menit

ke-3

117 134

Denyut Jantung Saat Istirahat menit

ke-5

109 106

3.2 Pengolahan Data

Perhitungan

Bentuk dari hubungan energi dengan kecepatan

denyut jantung adalah regresi kuadratis, maka untuk

perhitungan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Dimana: Y = Energi (kilo kalori/menit)

X = Kecepatan denyut jantung( denyut/menit)

3.2.1Pengolahan Pengamatan 1 (kerja ringan)

A. Pada Saat Bekerja

Page 19: 3.Lap Fisiologi 06660047

Jumlah Y =

32,97

Rata-rata Y =5,495

Konsumsi energi yang digunakan

KE = Yn – Yo

Dimana :

KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat

(kilokalori/menit)

Jumlah K = 15,33

Rata – rata K = 2,555

Page 20: 3.Lap Fisiologi 06660047

Rp1 =Rest Periode kerja ringan

Rest Periode (Rp1) =

Dimana :

Rp : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recovery)

t : Total waktu kerja dalam menit

W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam

kkal/menit

S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan

dalam kkal/menit

38,41

B. Pada Saat Recovery

Jumlah 49,99

Rata-rata 8,33

Page 21: 3.Lap Fisiologi 06660047

Konsumsi energi yang digunakan

KE = Yn – Yo

Dimana :

KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat

(kilokalori/menit)

Jumlah K = 32,35

Rata – rata K = 5,39

3.2.2Pengolahan Pengamatan 2 (kerja berat)

A. Pada Saat Bekerja

Page 22: 3.Lap Fisiologi 06660047

Jumlah 41,1

Rata-rata 6,85

Konsumsi energi yang digunakan

KE = Yn – Yo

Dimana :

KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat

(kilokalori/menit)

Jumlah K = 23,46

Rata – rata K = 3,91

Rp2 =Rest Periode kerja berat

Page 23: 3.Lap Fisiologi 06660047

Rest Periode (Rp2) =

Dimana :

Rp2 : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (recovery)

t : Total waktu kerja dalam menit

W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam

kkal/menit

S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan

dalam kkal/menit

41,39

B. Pada Saat Recovery

Jumlah 45,92

Rata-rata 7,65

Page 24: 3.Lap Fisiologi 06660047

Konsumsi energi yang digunakan

KE = Yn – Yo

Dimana :

KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu

(kilokalori/menit)

Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat

(kilokalori/menit)

Jumlah K = 28,28

Rata – rata = 4,71

Regresi Linear Sederhana

A. Kerja RinganCorrelations

Kecepatan Bekerja IstirahatPearson Correlation Kecepatan 1,000 -,635 ,074

Bekerja -,635 1,000 ,052Istirahat ,074 ,052 1,000

Sig. (1-tailed) Kecepatan . ,088 ,445Bekerja ,088 . ,461Istirahat ,445 ,461 .

N Kecepatan 6 6 6Bekerja 6 6 6

Page 25: 3.Lap Fisiologi 06660047

Istirahat 6 6 6

Hipotesis :

H0 : antara ketiga variabel tidak ada korelasi

H1 : antara ketiga variabel ada korelasi

Dasar pengambilan keputusan :

jika nilai signifikansinya > 0,05 maka H0 diterima

jika nilai signifikansinya < 0,05 maka H0 ditolak

Untuk tabel correlation didapat hasil sebagai berikut :

1. Pearson Correlation Kecepatan

a. Pada bekerja = - 0,635

b. Pada istirahat = 0,074

2. Sig. (1-tailed) kerja didapat nilai 0,088 pada bekerja dan

nilai 0,445 pada istirahat ( H0 diterima)

3. Untuk nilai N seluruhnya memiliki nilai yang sama yaitu

6

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.1 Regression ,623 2 ,312 1,066 ,447(a)

Residual ,877 3 ,292Total 1,500 5

a Predictors: (Constant), Istirahat, Bekerjab Dependent Variable: Kecepatan

Hipotesis :

H0 : model korelasi tidak bisa digunakan untuk

memprediksi.

H1 : model korelasi bisa digunakan untuk memprediksi.

Dasar pengambilan keputusan :

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

Page 26: 3.Lap Fisiologi 06660047

Setelah melihat tabel ANOVA diatas dapat hasil sebagai

berikut :

Pada model regression :

Sum of Squares = 0,623

Df = 2

Mean squares = 0,312

Pada model residual :

Sum of Squares = 0,877

Df = 3

Mean squares = 0,292

Dan nilai total :

Sum of Squares = 1,5

Df = 5

Dan didapat hasil dari F hitung = 1,066, dengan nilai sig. =

0,477

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error1 (Constant) 3,895 2,208 1,764 ,176

Bekerja -,024 ,016 -,641 -1,450 ,243Istirahat ,002 ,009 ,107 ,243 ,824

a Dependent Variable: Kecepatan

Coefficient Correlations(a)

Model Istirahat Bekerja1 Correlations Istirahat 1,000 -,052

Bekerja -,052 1,000Covariances Istirahat 7,95E-005 -7,55E-006

Bekerja -7,55E-006 ,000a Dependent Variable: Kecepatan

Hipotesis:

H0 = koefisiensi regresi tidak signifikan

H1 = Koefisien regresi signifikan

Dasar pengambilan keputusan

Page 27: 3.Lap Fisiologi 06660047

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

Setelah melihat table diatas maka didapat nilai sebagai

berikut :

Dari Tabel coefficients diperoleh persamaan regresi

linear:

Y = 3,895 + (-0,052) X

Nilai Konstanta sebesar 3,895

Koefisien regresi memiliki nilai = - 0,052

Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel

dependent (Kecepatan) didapatkan nilai t hitung 1,764

dengan nilai signifikansi 0.176

Normality Plot

Page 28: 3.Lap Fisiologi 06660047

Berdasarkan gambar Normality Plot di atas, maka dapat

dilihat bahwa nilai-nilai sebaran berada di antara garis lurus dan

dapat dinyatakan data-data berada di antara sekeliling garis.

B. Kerja BeratCorrelations

Kecepatan Bekerja IstirahatPearson Correlation Kecepatan 1,000 -,508 ,186

Bekerja -,508 1,000 ,129Istirahat ,186 ,129 1,000

Sig. (1-tailed) Kecepatan . ,152 ,362Bekerja ,152 . ,404Istirahat ,362 ,404 .

N Kecepatan 6 6 6Bekerja 6 6 6Istirahat 6 6 6

Hipotesis :

H0 : antara ketiga variabel tidak ada korelasi

H1 : antara ketiga variabel ada korelasi

Dasar pengambilan keputusan :

jika nilai signifikansinya > 0,05 maka H0 diterima

jika nilai signifikansinya < 0,05 maka H0 ditolak

Untuk tabel correlation didapat hasil sebagai berikut :

1. Pearson Correlation Kecepatan

a. Pada bekerja = - 0,508

b. Pada istirahat = 0,186

Page 29: 3.Lap Fisiologi 06660047

2. Sig. (1-tailed) kerja didapat nilai 0,152 pada bekerja

dan nilai 0,362 pada istirahat ( H0 diterima)

3. Untuk nilai N seluruhnya memiliki nilai yang sama yaitu

6

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.1 Regression ,484 2 ,242 ,714 ,557(a)

Residual 1,016 3 ,339Total 1,500 5

a Predictors: (Constant), Istirahat, Bekerjab Dependent Variable: Kecepatan

Hipotesis :

H0 : model korelasi tidak bisa digunakan untuk

memprediksi.

H1 : model korelasi bisa digunakan untuk memprediksi.

Dasar pengambilan keputusan :

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

Setelah melihat tabel ANOVA diatas dapat hasil sebagai

berikut :

Pada model regression :

Sum of Squares = 0,484

Df = 2

Mean squares = 0,242

Pada model residual :

Sum of Squares = 1,016

Df = 3

Mean squares = 0,339

Dan nilai total :

Sum of Squares = 1,5

Page 30: 3.Lap Fisiologi 06660047

Df = 5

Dan didapat hasil dari F hitung = 0,714, dengan nilai sig. =

0,557

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error1 (Constant) 2,040 1,466 1,392 ,258

Bekerja -,009 ,008 -,541 -1,130 ,341Istirahat ,005 ,009 ,255 ,533 ,631

a Dependent Variable: Kecepatan

Coefficient Correlations(a)

Model Istirahat Bekerja1 Correlations Istirahat 1,000 -,129

Bekerja -,129 1,000Covariances Istirahat 7,41E-005 -9,02E-006

Bekerja -9,02E-006 6,59E-005a Dependent Variable: Kecepatan

Hipotesis:

H0 = koefisiensi regresi tidak signifikan

H1 = Koefisien regresi signifikan

Dasar pengambilan keputusan

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

Setelah melihat table diatas maka didapat nilai sebagai

berikut :

Dari Tabel coefficients diperoleh persamaan regresi

linear:

Y = 2,040 + (-0,129) X

Nilai Konstanta sebesar 2,040

Koefisien regresi memiliki nilai = -0,129

Page 31: 3.Lap Fisiologi 06660047

Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan

variabel dependent (Kecepatan) didapatkan nilai t

hitung 1,392 dengan nilai signifikansi 0.258

Normality Plot

Berdasarkan gambar Normality Plot di atas, maka dapat

dilihat bahwa nilai-nilai sebaran berada diantara garis lurus dan

dapat dinyatakan data-data berada di antara sekeliling garis.

Page 32: 3.Lap Fisiologi 06660047

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

4.1.1 Regresi Linear Sederhana

Setelah melihat hasil pengolahan data dengan

menggunakan SPSS diatas maka dapat ditarik analisa

sebagai berikut :

a. Korelasi

Bahwa antara ketiga variabel tidak memiliki

keterhubungan

Page 33: 3.Lap Fisiologi 06660047

Tingkat signifikansi koefisien > 0,05, maka

dinyatakan bahwa tidak ada korelasi (H0 diterima).

Jika melihat dari energi ekspendeture dan recovery

sebenarnya memiliki suatu hubungan yang sangat

erat. Akan tetapi setelah melihat hasil dari korelasi

pada praktikum ini hal itu tidak dapat membuktikan

saling ada hubungan antara keduanya. Mungkin hal

ini disebabkan karena adanya kesalahan yang

dilakukan oleh praktikan pada saat melakukan

pengukuran.

b. Anova

Setelah melihat pengolahan data dari uji ANOVA

regresion, maka dapat dinyatakan bahwa model

korelasi tidak dapat dijadikan sebagai pedoman

untuk memperkirakan recovery.

c. Koefisien

Setelah melihat pengolahan data dari uji koefisien,

maka H0 diterima dan dapat dikatakan koefisiensi

regresi tidak signifikan.

d. Grafik

Setelah melihat grafik di atas dapat dikatakan bahwa

data sudah berdistribusi normal karena sebagian

besar data sudah berada di sekitar garis.

4.1.2Perbandingan Kerja Berat dan Kerja Ringan

A. Kerja Ringan

Pada saat Kerja

Setelah melihat hasil dari pengambilan data

langsung dan pengolahan data untuk mendapatkan

hasil dari Y dapat menggunakan rumus :

Page 34: 3.Lap Fisiologi 06660047

Dan didapat hasil dari Yo = 2,94, untuk

mendapatkan hasil dari Y1 hingga Y6 menggunakan

rumus yang sama untuk mencari Y0 dan didsapat hasil

untuk Y1 = 7,63; untuk Y2 = 4,91; untuk Y3 = 6,21; untuk

Y4 = 3,95; untuk Y5 = 4,6; untuk Y6 = 5,67. setelah

mendapatkan hasil dari Y1 hingga Y6 maka untuk

langkah selanjutnya adalah mancari jumlah total Y

dengan cara menjumlahkan Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 + Y6

dan didapat kan hasil total 32,97 setelah mendapat

hasil dari jumlah Y maka untuk tahap selanjutnya adalah

mencari rata – rata Y, dengan cara Y/6 maka didapat

hasil 5,495.

Sedangkan untuk nilai konsumsi energi rumus

yang digunakan adalah :

KE = Yn – Yo

Maka didapat hasil dari K1 hingga K6 untuk K1 =

4,69; untuk K2 = 1,97; untuk K3 = 3,27; untuk K4 = 1,01;

untuk K5 = 1,66; untuk K6 = 2,73. Setelah mendapatkan

hasil dari K1 hingga K6 maka untuk langkah selanjutnya

adalah mancari jumlah total K dengan cara

menjumlahkan K1 + K2 + K3 + K4 + K5 + K6 dan

didapatkan hasil total 15,33, setelah mendapat hasil

dari jumlah K maka untuk tahap selanjutnya adalah

mencari rata – rata K, dengan cara K/6 maka didapat

hasil 2,555.

Pada saat Recovery

Setelah melihat hasil dari pengambilan data

langsung dan pengolahan data pada saat recovery

Page 35: 3.Lap Fisiologi 06660047

untuk mendapatkan hasi dari Y rumus yang digunakan

tetap- sama yaitu :

Dan didapat hasil dari Yo tetap sama yaitu 2,94,

untuk mendapatkan hasil dari Y1 hingga Y6

menggunakan rumus yang sama untuk mencari Y0 dan

didsapat hasil untuk , untuk , untuk

, untuk , untuk , untuk .

Setelah mendapatkan hasil dari hingga maka

untuk langkah selanjutnya adalah mencari jumlah total

dengan cara menjumlahkan + + + + +

dan didapat kan hasil total 49,99, setelah mendapat

hasil dari jumlah maka untuk tahap selanjutnya

adalah mencari rata – rata , dengan cara /6 maka

didapat hasil 8,33.

Sedangkan untuk nilai konsumsi energi rumus

yang digunakan adalah :

KE = Yn – Yo

Maka didapat hasil dari K1 hingga K6 untuk K1 =

10,02; untuk K2 = 4,06; untuk K3 = 1,89; untuk K4 =

8,19; untuk K5 = 5,01; untuk K6 = 3,18. setelah

mendapatkan hasil dari K1 hingga K6 maka untuk

langkah selanjutnya adalah mancari jumlah total K

dengan cara menjumlahkan K1 + K2 + K3 + K4 + K5 + K6

dan didapat kan hasil total 32,35, setelah mendapat

hasil dari jumlah K maka untuk tahap selanjutnya

adalah mencari rata – rata K, dengan cara K/6 maka

didapat hasil 5,39.

Page 36: 3.Lap Fisiologi 06660047

Setelah mendapat hasil keseluruhan dari pada

saat kerja dan pada saat recovery maka untuk mencari

Rp1 =Rest Periode kerja ringan dapat menggunakan

rumus sebagai berikut :

Rest Periode (Rp1) =

Maka setelah dilakukan penghitungan didapat

hasil 38,41. Untuk itu setelah melihat pengolahan data

dan analisa di atas dapat ditarik suatu pembahasan

yang berisi yaitu:

1. Setelah melihat Pengolahan dan analisa Perhitungan

diatas maka didapat bahwa perbandingan rata-rata Y

dengan bernilai 5,495 : 8,33.

2. Setelah melihat Pengolahan dan analisa Perhitungan

diatas maka didapat nilai perbandingan dari rata-rata

nilai KE dengan adalah 2,555 : 5,39 .

3.Setelah melihat pengolahan dan analisa perhitungan

nilai Rp1 yang mempunyai nilai 38,41.

B. Kerja Berat

Pada saat Kerja

Setelah melihat hasil dari pengambilan data

langsung dan pengolahan data untuk mendapatkan hasi

dari Y dapat menggunakan rumus :

Dan didapat hasil dari Yo = 2,94, untuk

mendapatkan hasil dari Y1 hingga Y6 menggunakan

rumus yang sama untuk mencari Y0 dan didsapat hasil

untuk Y1 = 13,71; untuk Y2 = 6,7; untuk Y3 = 4,99; untuk

Y4 = 3,5; untuk Y5 = 6,7; untuk Y6 = 5,5. Setelah

mendapatkan hasil dari Y1 hingga Y6 maka untuk

Page 37: 3.Lap Fisiologi 06660047

langkah selanjutnya adalah mancari jumlah total Y

dengan cara menjumlahkan Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 + Y6

dan didapatkan hasil total 41,1 setelah mendapat hasil

dari jumlah Y maka untuk tahap selanjutnya adalah

mencari rata – rata Y, dengan cara Y/6 maka didapat

hasil 6,85.

Sedangkan untuk nilai konsumsi energi rumus

yang digunakan adalah :

KE = Yn – Yo

Maka didapat hasil dari K1 hingga K6 untuk K1 =

10,77; untuk K2 = 3,76; untuk K3 = 2,05; untuk K4 =

0,56; untuk K5 = 3,76; untuk K6 = 2,56. Setelah

mendapatkan hasil dari K1 hingga K6 maka untuk

langkah selanjutnya adalah mancari jumlah total K

dengan cara menjumlahkan K1 + K2 + K3 + K4 + K5 + K6

dan didapatkan hasil total 23,46, setelah mendapat

hasil dari jumlah K maka untuk tahap selanjutnya

adalah mencari rata – rata K, dengan cara K/6 maka

didapat hasil 3,91.

Pada saat Recovery

Setelah melihat hasil dari pengambilan data

langsung dan pengolahan data pada saat recovery

untuk mendapatkan hasil dari Y rumus yang digunakan

tetap sama yaitu :

Dan didapat hasil dari Yo tetap sama yaitu 2,94,

untuk mendapatkan hasil dari Y1 hingga Y6

menggunakan rumus yang sama untuk mencari Y0 dan

didsapat hasil untuk 10,6; untuk ; untuk

Page 38: 3.Lap Fisiologi 06660047

; untuk ; untuk ; untuk .

Setelah mendapatkan hasil dari hingga maka

untuk langkah selanjutnya adalah mancari jumlah total

dengan cara menjumlahkan + + + + +

dan didapat kan hasil total 45,92, setelah mendapat

hasil dari jumlah maka untuk tahap selanjutnya

adalah mencari rata – rata , dengan cara /6 maka

didapat hasil 7,65.

Sedangkan untuk nilai konsumsi energi rumus

yang digunakan adalah :

KE = Yn – Yo

Maka didapat hasil dari K1 hingga K6 untuk K1 =

7,66; untuk K2 = 2,64; untuk K3 = 1,97; untuk K4 =

10,02; untuk K5 = 4,26; untuk K6 = 1,73. Setelah

mendapatkan hasil dari K1 hingga K6 maka untuk

langkah selanjutnya adalah mancari jumlah total K

dengan cara menjumlahkan K1 + K2 + K3 + K4 + K5 + K6

dan didapat kan hasil total 28,28, setelah mendapat

hasil dari jumlah K maka untuk tahap selanjutnya

adalah mencari rata – rata K, dengan cara K/6 maka

didapat hasil 4,71.

Setelah mendapat hasil keseluruhan pada saat

kerja dan pada saat recovery maka untuk mencari Rp2

=Rest Periode kerja berat dapat menggunakan rumus

sebagai berikut :

Rest Periode (Rp2) =

Maka setelah dilakukan penghitungan didapat

hasil 41,39. Untuk itu setelah melihat pengolahan data

Page 39: 3.Lap Fisiologi 06660047

dan analisa di atas dapat ditarik suatu pembahasan

yang berisi yaitu :

1. Setelah melihat Pengolahan dan analisa Perhitungan

diatas maka didapat bahwa perbandingan rata-rata

Y dengan bernilai 6,85 : 7,65.

2. Setelah melihat Pengolahan dan analisa Perhitungan

diatas maka didapat nilai perbandingan dari rata-

rata nilai KE dengan adalah 3,91 : 4,71

3. Setelah melihat pengolahan dan analisa perhitungan

nilai Rp2 yang mempunyai nilai 41,39.

4.2Analisa Data Ukur

Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan manusia

terhadap suatu sistem kerja adalah sebagai berikut :

a. Faktor psikologis

Praktikan / operator sebelum melakukan praktikum ini

agar dilihat pekerjaan apakah yang dilakuklan sebelum

memulai praktikum ini. Dalam praktikum ini faktor

psikologis akan sangat mempengaruhi berlangsungnya

praktikum ini. Disini praktikan / operator sebelum

melakukan praktikum ini melakukan kegiatan seperti yang

dia lakukan biasanya hanya saja praktikan / operator

setelah melakukan praktikum ini memiliki urusan yang

penting yang tidak dapat ditunda, oleh sebab itu mungkin

hal tersebut yang mempengaruhi praktikan sehingga data

yang diambil pada awal memulai praktikum tidak memiliki

hubungan yang signifikan.

b. Faktor alat

Untuk faktor alat dalam praktikum ini juga dapat

mempengaruhi dari data yang diambil ketika melakukan

Page 40: 3.Lap Fisiologi 06660047

praktikum, seperti masih kurang pahamnya melakukan

penyetelan alat sebelum praktikum sehingga ketika

melakukan pengambilan data terdapat data yang

seharusnya sudah muncul ternyata tidak muncul. Sebagai

contoh data pulse dalam layar yang ada tidak bisa di

tampilkan terus menerus, sehingga praktikan tidak bisa

mengambil data secara tepat dan akurat.

c. Faktor fisik

Dalam praktikum ini terdapat beberapa data yang

melenceng terlalu besar. Data-data yang melenceng

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pada pengamatan 1, pengukuran saat bekerja pada

kecepatan 2,5 km/jam = 138 bit/menit lalu kemudian

turun dan kemudian naik pada saat berjalan 300 m

pada pengukuran akhir.

2. Pada pengamatan 2, pengukuran saat bekerja pada

kecepatan 8,5 km/jam = 89 bit/menit lalu kemudian

naik dan kemudian turun pada saat berjalan 300 m

pada pengukuran akhir.

4.3 Grafik Pengamatan

1. PENGAMATAN KERJA RINGAN

A. Pada Saat Bekerja Ringan

Page 41: 3.Lap Fisiologi 06660047

Pada kecepatan 2,5 km/jam terjadi penurunan

garis grafik pada pengukuran saat berjalan dari 100 m

ke 200 m, kemudian terjadi kenaikan grafik pada akhir

pengukuran. Pada kecepatan 3,5 km/jam terjadi

kenaikan garis grafik karena karena data yang

didapatkan dari praktikum adalah selalu bertambah

besar, tidak ada data yang menurun.

B. Pada Saat Recovery Kerja Ringan

Page 42: 3.Lap Fisiologi 06660047

Pada hasil grafik ini di dapatkan bahwa semua

data turun. Pada kecepatan 2,5 km/jam terjadi

penurunan garis grafik karena data yang didapatkan

dari praktikum adalah selalu menurun. Pada kecepatan

3,5 km/jam terjadi penurunan garis grafik karena data

yang didapatkan dari praktikum adalah selalu menurun.

2. PENGAMATAN KERJA BERAT

A. Pada Saat Bekerja Berat

Page 43: 3.Lap Fisiologi 06660047

Pada kecepatan 7,5 km/jam terjadi penurunan

garis grafik karena data yang didapatkan dari praktikum

adalah selalu menurun. Penurunan grafik secara

signifikan terjadi pada awal pengukuran. Pada

kecepatan 8,5 km/jam terjadi kenaikan garis grafik,

kemudian garis grafik mengalami penurunan pada akhir

pengukuran.

B. Pada Saat Recovery Kerja Berat

Page 44: 3.Lap Fisiologi 06660047

Pada hasil grafik ini di dapatkan bahwa terjadi

suatu data yang menurun. Pada kecepatan 7,5 km/jam

terjadi penurunan garis grafik karena data yang

didapatkan dari praktikum adalah selalu menurun. Pada

kecepatan 8,5 km/jam terjadi penurunan garis grafik

karena data yang didapatkan dari praktikum adalah

selalu menurun. Hasil akhir pada kedua pengukuran

mendekati sama, sehingga garis grafik berhimpitan

pada akhir pengukuran.

Page 45: 3.Lap Fisiologi 06660047

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

1. Setelah melihat hasil dari pengolahan data dan analisa

data maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya

hubungan antara variabel kecepatan, kerja / work dan

istirahat hal ini dapat dilihat dari pengambilan data, dan

dapat dipaparkan sebagai berikut :

a. Jika pada saat kerja maka pengukuran denyut

jantung akan fluktuatif bisa naik maupun turun

bergantung pada kondisi fisik objek pengukuran.

b. Jika pada saat istirahat maka pengukuran denyut

jantung akan selalu menurun dari data yang diambil

sebelumnya atau data pengukuran akan selalu

mengecil terus menerus.

2. Setelah melihat hasil dari pengolahan data dan analisa

data maka dapat disimpulkan bahwa untuk

membedakan antara Rp, KE, Y adalah sebagai berikut :

a. Untuk membedakan nilai Rp adalah nilai Rp pada

kerja ringan harus lebih kecil dari pada nilai Rp pada

kerja berat.

b. Untuk membedakan nilai KE adalah terdapat pada

nilai rata – rata KE pada kerja ringan harus lebih

kecil dari pada nilai rata – rata KE pada kerja berat.

c. Untuk membedakan nilai Y adalah terdapat pada nilai

rata – rata Y pada kerja ringan harus lebih kecil dari

pada nilai rata – rata Y pada kerja berat.

Page 46: 3.Lap Fisiologi 06660047

5. 2. Saran

Agar pada saat praktikum dilakukan tempat

praktikum jangan terlalu ramai karena akan mengganggu

konsentrasi operator dalam menghitung denyut jantung,

dan agar alat yang digunakan untuk praktek dirawat

validitas parameter pengukurannya agar dalam melakukan

pengukuran praktikan dapat mengetahui langsung tidak

perlu menunggu nilai pulse muncul dan data yang

ditampilkan valid.

Page 47: 3.Lap Fisiologi 06660047

DAFTAR PUSTAKA

Farihah, Tutik. 2008. Buku Panduan Pengenalan SPSS. Jurusan

Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta.

Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi, Konsep Dasar Dan Apikasinya.

Guna Widya, Surabaya.

Tim Asisten APK. 2009. Modul Praktikum Analisis Perancangan

Kerja dan Ergonomi. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Wahid, Sulaiman. 2002. Jalan Pintas Menguasai SPSS. Penerbit

Andi, Yogyakarta.

Page 48: 3.Lap Fisiologi 06660047

LAMPIRAN

Gambar 1. Peralatan Treadmill untuk pengukuran fisiologis

Page 49: 3.Lap Fisiologi 06660047

ABSTRAK

Fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari

tentang fungsi normal dari suatu organisme mulai dari tingkat

sel, jaringan, organ, sistem organ hingga tingkat organisme itu

sendiri. Adapun fungsi yang dipelajari adalah fungsi kerja yang

meliputi fungsi mekanik, fisik dan biokimia dari makhluk hidup.

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui metode pengukuran

kerja berdasarkan kriteria fisiologi. Percobaan dilakukan dengan

menggunakan objek mahasiswa laki-laki dengan berjalan di atas

treadmill. Percobaan ini dibedakan menjadi 2 penggolongan

kerja. Pengukuran kerja ringan dengan kecepatan tread mill 2,5

km/jam dan 3,5 km/jam; dan pengukuran kerja berat dengan

treadmill 2,5 km/jam dan 3,5 km/jam. Metode pengukuran kerja

dilanjutkan dengan pengukuran denyut jantung ketika objek

beristirahat pada menit pertama, ketiga, dan kelima. Rata-rata

energi yang dibutuhkan untuk kerja ringan 5,495 dan untuk

kerja berat 6,85. Konsumsi energi untuk kerja ringan 2,555 dan

untuk kerja berat 3,91. Rata-rata energi yang dibutuhkan untuk

kerja ringan pada saat istirahat 8,33 dan untuk kerja berat pada

saat istirahat 7,65. Konsumsi energi untuk kerja ringan pada saat

istirahat 5,39 dan untuk kerja berat pada saat istirahat 4,71. Rest

period untuk kerja ringan 38,41 menit dan untuk kerja berat

41,39 menit. Perbedaan beban kerja yang ditanggung oleh

seseorang dapat mempengaruhi kondisi fisiologisnya.

Page 50: 3.Lap Fisiologi 06660047

Kata Kunci : Fisiologi, Kerja berat, Kerja ringan, Konsumsi energi,

Rest period, Work, Recovery.

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................i

ABSTRAK...............................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................1

1.1 Latar Belakang ......................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................2

1.3 Tujuan Praktikum....................................................................2

1.4 Manfaat Praktikum.................................................................3

1.5 Batasan Masalah dan Asumsi.................................................3

1.5.1 Batasan Masalah...........................................................3

1.5.2 Asumsi...........................................................................3

BAB II LANDASAN

TEORI..................................................................5

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN

DATA...................................15

3.1 Pengumpulan Data...........................................................15

3.2 Pengolahan Data.............................................................16

BAB IV ANALISA DAN

PEMBAHASAN.................................................. 29

BAB V KESIMPULAN DAN

SARAN.......................................................40

Page 51: 3.Lap Fisiologi 06660047

5.1 Kesimpulan....................................................................40

5.2 Saran...........................................................................41

DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR REVISI

LAMPIRAN