3.dr. m. zafrullah arifin-manajemen cedera kepala
DESCRIPTION
neuroTRANSCRIPT
-
CURRICULUM VITAE
NAMA : DR.dr.M.ZAFRULLAH ,SP.BS (K)
TEMPAT TGL.LAHIR : 20 OKTOBER 1957
ALAMAT :JL.MIJIL NO.6 BANDUNG
DOKTER UMUM FKUP 1985
BEDAH SARAF FKUP 1996
DOKTOR BEDAH SARAF FKUP 2010
JABATAN : KEPALA/KPS DEPARTEMEN B.SARAF FKUP
BDG
-
MANAJEMEN CEDERA KEPALA AKUT:
EPIDURAL HEMATOM & FRAKTUR
DEPRES CALVARIA
Dr.M.Z. Arifin, dr., SpBS(K)
Departemen Bedah Saraf
Fak.Kedokteran Univ.Padjadjaran
Bandung
-
PENDAHULUAN
Cedera apapun yang terjadi pada kepala (scalp,
tulang calvaria, & otak) akibat trauma
Pemeriksaan rontgen polos kepala dan secara klinis
ditemukan adanya fraktur pada tulang kalvaria
(Brookes et al., 1990).
-
Amerika Serikat : 200 kasus / 100.000 penduduk
setiap tahunnya
Indonesia : 1,2 juta kasus setiap tahunnya (BPS
Indonesia, 2008).
Angka kematian akibat trauma kepala
100.000/tahun.
Kecelakaan lalu lintas (50%) : penyebab utama
trauma kepala.
-
Traumatic Brain Injury : primer dan sekunder.
Primer : gangguan anatomi & fisiologi
Sekunder : hipotensi, hipoxia, asidosis, edema, dll
Cedera sekunder : komplikasi dari cedera primer.
-
Fraktur kalvaria trauma kepala.
Diskontinuitas tulang kalvaria.
Fraktur kalvaria :
fraktur linier
fraktur depres
fraktur diastase
fraktur basis
-
Tulang Kepala
Menutupi otak yang bentuknya ireguler
Tempat dari beberapa indera tubuh
Tempat masuknya dunia luar ke dalam saluran
pernafasan & pencernaan.
Calvaria dan tulang wajah.
Calvaria : os. frontal, parietal, temporal, sphenoid, dan
occipital.
Tulang wajah : os nasal, maksila, mandibula,
zygomatik.
-
Scalp
Kulit (Skin)
Jaringan ikat (Connective tissue)
Aponeurosis epicranialis (Aponeurosis epicranialis)
Jaringan areolar longgar (Loose areolar tissue)
Pericranium (Pericranium).
-
Meningen & Cairan Cerebrospinal
3 buah selaput otak :
Duramater
Arachnoid
Piamater.
Fungsi : melindungi otak dari trauma.
Arteri pd duramater terutama arteri meningeal
media seringkali robek apabila terjadi fraktur pada tulang.
-
Cairan cerebrospinalis diproduksi oleh pleksus
khoroideus 30ml/jam.
Ventrikel lateralis foramen Monroe (foramen interventricularis) ventrikel III ductus Mesencephalic (aquaductus Sylvius) ventrikel IV foramen Luscha dan foramen Magendie hemisfer cerebri dan medula spinalis
-
Otak
Cerebral hemispheres (lobus frontalis, parietalis,
temporalis, & occipitalis)
Diencephalon (thalamus, hypothalamus, epithalamus,
& subthalamus)
Midbrain
Pons
Medulla oblongata
Cerebellum
-
Tekanan Intra Kranial
Normal : 4-14 mmHg.
Tekanan intrakranial
diatas 20mmHg :
kerusakan otak.
Doktrin Monro-Kellie.
Isi kavitas kranial : otak,
darah, & cairan
cerebrospinal.
-
Doktrin Monro-Kellie
-
Kompliance Otak : Tekanan Intrakranial ~ Volume
Intrakranial.
-
TTIK kerusakan otak.
Lesi massa fokal pergeseran garis tengah dan herniasi otak.
4 macam herniasi otak :
1. herniasi subfalcine
2. herniasi uncal
3. herniasi transtentorial
4. herniasi tonsillar
-
Tekanan perfusi otak : pertukaran oksigen dan nutrisi
dari pembuluh darah ke jaringan otak.
Tekanan Perfusi Otak =
Tekanan Arteri Rata-Rata Tekanan Intrakranial.
Tekanan intrakranial > 30 mmHg
Tekanan arteri rata-rata < 90 mmHg
Tekanan perfusi otak < 50 mmHg
Morbiditas dari penderita.
-
Herniasi Otak
-
PATOFISIOLOGI CEDERA OTAK
Cedera otak primer : iskemia & berbagai perubahan
fisiologis & metabolik akibat langsung trauma.
Cedera otak sekunder dapat terjadi sesaat setelah
trauma terjadi atau sebagai akibat dari cedera otak
primernya tersebut.
-
Cedera otak primer
Insult sekunder
Cedera otak sekunder.
Mencegah terjadinya cedera otak sekunder.
-
Biomekanika Fisik Cedera Kepala
Kekuatan :
Gaya kontak : kontusio / laserasi pada scalp, fraktur
tulang tengkorak, & kontusio serebri pd tempat
tumbukan.
Gaya inert : translasional, rotasional atau angular akselerasi / deselerasi.
-
Mekanisme Cedera Otak Primer
Tanpa Benturan / Guncangan / Non Impact / Gaya
Inert
Fenomena gerak : Akselerasi Deselerasi
menyebabkan translasi, rotasi, atau angulasi.
-
Benturan / Impact / Gaya Kontak
Perubahan Tekanan : coup vs contra coup.
-
Coup : benturan langsung pada tulang kepala.
Contra coup : berlawanan dengan benturan.
-
o Gelombang kejut (shockwave) :
o Coup
o Contra coup
o Intermediate coup.
o Fokal = terbatas / terlokalisis
o Difus = tersebar
-
o Fenomena kontak/gerak :
- Gaya kompresi
- Gaya tarikan (tensile)
- Gaya menggunting (shear)
Cedera akson saja = tidak tampak secara visual
Cedera Akson + Pembuluh Darah
Ekstravasasi Eritrosit
Petechia Perdarahan
-
Mekanisme Cedera Otak Sekunder
Aliran darah otak normal : 50-55 ml/100 gram otak
per menit.
Trauma : aliran darah ke otak 25-35 ml/100g otak
per menit.
Aliran darah otak normal = tekanan arteri rata-rata
50-150 mmHg.
Aliran darah otak Autoregulasi tekanan darah & Autoregulasi metabolik.
-
Trauma : MAP 50 / > 150 mmHg
autoregulasi tidak berfungsi
aliran darah otak ~ tekanan perfusi otak
pressure-passive flow.
50 mmHg : iskemia.
>150 mmHg : tekanan tinggi intrakranial.
-
Mediator-mediator kimiawi pada
Cedera Otak Sekunder
Asam amino eksitatorik, glutamat dan aspartat pembengkakan, vakuolisasi, & kematian sel.
3 jenis reseptor asam amino eksitatori :
1. Kainate / - amino-3-hydroxy-5-methyl-4-isoxazole propionate (AMPA-KA)
2. N-methyl-D-Aspartate (NMDA)
3. asam amino eksitatorik metabotropik.
-
Mekanisme kerja :
Penurunan kadar kalium intraselular
Peningkatan kadar natrium intraselular
Influks dari kalsium bebas
Aktivasi fosfolipase C pembentukan inositol trifosfat & diasilgliserol intraselular.
-
Asetilkolin, katekolamin, dopamin, & serotonin.
Peningkatan kadar asetilkolin : hilangnya kesadaran.
Kadar serotonin yang tinggi : rendahnya penggunaan
glukosa oleh sel-sel otak.
Proses transmisi sinyal antar sinaps.
-
Sitokin : interleukin (IL-1 , IL-6) TNF.
Meningkatkan respon inflamasi
Cedera otak sekunder.
-
Asam amino eksitatorik, sitokin, dan neurotransmiter
pembengkakan otak.
3 macam :
1. edema vasogenik (open barrier edema)
2. edema sitotoksik (closed barrier edema)
3. edema interstitial.
-
Kerusakan Autoregulasi Metabolik pada Cedera Otak Sekunder (Kegagalan Pompa Na-K effluks K & influks Na + H2O : edema sitotoksik ; Influks Ca bebas
peningkatan radikal bebas)
-
EPIDURAL HEMATOMA
EDH : suatu akumulasi darah antara tabula interna
tulang kalvaria dan duramater yang disebabkan oleh
trauma kepala.
85-95% pasien, EDH ~ fraktur tulang kalvaria.
-
Patofisiologi
70-80% EDH : regio temporoparietal, sumber
perdarahan arteri meningeal media.
EDH menekan nervus kranialis III dilatasi pupil ipsilateral dan hemiparesis kontralateral
EDH :
akut : < 48 jam
subakut : terjadi dalam 2-13 hari
kronis : > 13 hari
-
Anamnesis
Adanya riwayat trauma
Penurunan kesadaran
Lucid interval
Nyeri kepala hebat
Muntah-muntah
Kejang-kejang
-
2 fase gangguan kesadaran :
Gangguan kesadaran awal
dapat ringan atau berat, tergantung berat / ringan
cedera yang diderita, arah dan mekanika trauma,
bahkan mungkin tanpa gangguan kesadaran awal.
Gangguan kesadaran akibat kompresi otak oleh
massa hematoma.
-
Atas dasar dua hal tersebut maka terdapat beberapa
variasi :
Tanpa gangguan kesadaran awal
Gangguan kesadaran (akibat kompresi) disertai :
nyeri kepala progresif, Tekanan darah meningkat, Nadi menurun
(respons cushing), tanda-tanda lateralisasi (pupil dilatasi ipsilateral,
hemiparese kontralateral, Babinski refleks positif).
Tanpa gangguan kesadaran awal
Gangguan kesadaran (akibat kompresi) disertai :
nyeri kepala progresif, Tekanan darah meningkat, Nadi menurun
(respons cushing), tanda-tanda lateralisasi (pupil dilatasi ipsilateral,
hemiparese kontralateral, Babinski refleks positif).
GARIS SADAR(GCS 456)
GARIS SADAR(GCS 456)
PENURUNAN ( GG )KESADARAN
PENURUNAN ( GG )KESADARAN
GG. Kesadaran awalGG. Kesadaran awal
TT
LucidInterval
LucidInterval
.. GCS 456GCS 456Lucid IntervalLucid Interval
.
-
Gangguan kesadaran awal berat,menyatu dng gangguan kesadaran
karena kompresi
Gangguan kesadaran awal berat,menyatu dng gangguan kesadaran
karena kompresi
Gangguan kesadaran IIkarena kompresi
T , N pupil anisokor lateralisasi
Gangguan kesadaran IIkarena kompresi
T , N pupil anisokor lateralisasi
TT
TT
Gangguan kesadaranawal membaik
Gangguan kesadaranawal membaik
Hematoma kecil tidakmenyebabkan kesadaran
Hematoma kecil tidakmenyebabkan kesadaran
Terkesan Kesadaran MembaikTerkesan Kesadaran Membaik
Trauma ringan, Hematoma kecilsadar terus sejak trauma
Trauma ringan, Hematoma kecilsadar terus sejak trauma
GCS 456GCS 456
GCS 456GCS 456
TT
GCS 456GCS 456
-
Pemeriksaan fisik
Cushing respon : hipertensi, bradikardia, dan bradipnea
GCS menurun
Kontusio, laserasi, atau fraktur tulang pada tempat cedera
Pupil yang berdilatasi ipsilateral atau bilateral akibat tekanan tinggi intrakranial atau terjadi herniasi otak.
Triad klasik herniasi transtentorial : koma, pupil dilatasi & refleks cahaya negatif, postural deserebrasi.
Hemiplegi kontralateral
Refleks patologis positif
-
Pemeriksaan penunjang
Foto rontgen kepala
CT-Scan kepala
-
Pengobatan
Medikamentosa (konservatif) atau secara oepratif.
EDH diterapi secara medikamentosa :
ukuran kurang dari 1 cm ketebalannya
volume massa EDH kurang dari 25 cc dan tidak
terdapat defisit neurologis/herniasi otak
EDH yang terjadi bersifat subakut atau kronis dengan
tidak adanya gejala defisit neurologis/ tanda-tanda
herniasi otak
-
Manajemen EDH Konservatif
Rawat inap di rumah sakit : observasi ketat tanda vital & GCS.
Pertahankan MAP diatas 70 mmHg dan PaCO2 25-35 mmHg tekanan perfusi otak & aliran darah otak.
IVFD NaCl 0,9% atau RL : euvolemia
Pemasangan folley kateter : output cairan tubuh
Oksigenasi adekuat : sungkup 10-12 liter/menit.
Cegah cedera otak sekunder.
-
Pemberian mannitol 20% (suatu diuretik osmotik) : mengurangi edema otak dan menurunkan tekanan tinggi intrakranial.
Dosis mannitol yang diberikan yaitu 0,25-1 gram/kgBB secara intravena bolus dalam 15-30 menit dan dapat diulang pemberiannya 6-8 jam berikutnya.
Pemberian steroid : makna klinis ??
Pemberian obat antikonvulsan, seperti fenitoin, untuk mencegah terjadinya kejang.
Pemberian antibiotik : mencegah infeksi dan abses.
-
Manajemen EDH Operatif
Craniotomy evakuasi
EDH menimbulkan penurunan kesadaran
Defisit neurologis & tanda-tanda herniasi otak
Ketebalan EDH pada CT-Scan lebih dari 1 cm
Volume EDH > 25 cc
Pergeseran dari garis tengah.
-
Tujuan dari operasi yaitu :
mengeluarkan bekuan darah
menurunkan tekanan tinggi intrakranial
menghilangkan massa fokal tersebut
melakukan hemostasis pada sumber perdarahan EDH.
-
FRAKTUR DEPRES TULANG KEPALA
Anatomi Fraktur Tulang Kepala
Tulang kepala menebal : glabela, protuberansia occipital eksterna, prosesus mastoideus & angularis eksternal.
Tulang kepala (kalvaria) : tabula eksterna, diploe, tabula interna.
Tulang kalvaria yang berisiko fraktur : tulang parietal & temporal skuamosa, sinus sphenoid, foramen magnum, perbatasan temporal-petrosa, & bagian dalam dari allae sphenoid pada dasar tengkorak.
-
Arti fraktur tulang kepala :
Trauma / benturan yang terjadi cukup besar sehingga
kemungkinan dapat terjadi cedera pada otak
Fraktur tulang kepala seringkali memiliki potensi untuk
terjadinya hematoma pada intrakranial.
-
Fraktur Linier pada Regio Temporoparietal
-
Penegakan Diagnosa Fraktur Tulang
Adanya riwayat trauma
Adanya jejas pada kepala
Adanya hematoma
Foto rontgen kepala
Fraktur basis kranii :
Ecchymosis Palpebra (racoon eyes)
Ecchymosis Mastoid (battle sign)
Halo sign positif.
-
Fraktur Depres Kepala
Benturan energi tinggi pada area yang kecil di
kepala.
Fragmen fraktur tulang kepala terdorong ke arah
intrakranial, dengan kedalaman bervariasi.
Fraktur depres tertutup = simple depressed fracture.
Fraktur depres terbuka = compound depressed fracture.
Foto rontgen kepala : double contour
-
Frekuensi :
frontoparietal (75%)
temporal (10%)
occipital (5%)
tempat lainnya (10%).
75-90% fraktur depres
terbuka.
-
Bone Scan pada CT-Scan Kepala : Fraktur Depres
Temporoparietal Kiri.
-
Manajemen Fraktur Depres
Fraktur depres terbuka harus dilakukan operasi
craniectomy debridement.
Fragmen tulang kepala dapat dikembalikan
kembali :
Luka relatif bersih, tidak terlalu kotor
Waktu kurang dari 24 jam.
-
Indikasi operasi fraktur depres tertutup
memperbaiki defisit neurologis
mengurangi insidensi kejang (epilepsi traumatik)
kosmetik.
-
Indikasi Operasi Elevasi
Fraktur Depres Pada Dewasa
Fraktur depress > 8-10 mm
Defisit neurologis.
Kebocoran cairan cerebrospinal laserasi duramater.
Fraktur depres terbuka craniectomy debridement.
Konservatif : fraktur depres regio sinus venosus dural, terlebih jika pasien tidak mengalami defisit neurologis.
Risiko yang lebih besar.
Keahlian Ahli BedahSaraf.
-
Pasien pediatrik :
Lokasi : regio frontal dan parietal
1/3 kasus : fraktur depres tertutup
-
Indikasi Operasi Fraktur Depres Tertutup
Pada Anak-anak
Terdapat bukti-bukti klinis terjadi penetrasi terhadap
duramater.
Defek tulang yang persisten kosmetik.
Terdapat gejala defisit neurologis fokal akibat
fraktur tersebut.
-
Fraktur Bola Ping-Pong
Terjadi pada area fokal tulang kepala seperti bola
pingpong yang pecah.
Bayi baru lahir karena plastisitas dari tulang kepala.
Konservatif : defek tulang akan terkoreksi seiring
dengan pertumbuhan dari tulang kepala.
-
Fraktur Bola Ping-Pong
-
Indikasi Operatif Fraktur Depres
Bola Ping-Pong
Secara radiologis terdapat fragmen tulang yang
masuk ke dalam intraparenkim otak
Terdapat defisit neurologis
Terjadi peningkatan tekanan intrakranial
Terjadi kebocoran cairan cerebrospinal
Sulit untuk dilakukan pemantauan jangka lama
(indikasi sosial)
-
Perhatian Khusus Cedera Kepala
Pada Pediatrik
Bayi : kepala relatif ukurannya lebih besar
dibandingkan dengan badannya salah satu sumber perdarahan, syok hemoragik.
Pada bayi lebih mudah terjadi peningkatan tekanan
intrakranial sehingga terjadi penurunan tekanan
perfusi otak kerusakan otak iskemik.
Pada anak-anak dan bayi, tulang tengkorak masih
lebih lunak dibandingkan dengan orang dewasa fraktur depres bola ping-pong.
-
TERIMA KASIH