3_difusi
DESCRIPTION
difusiTRANSCRIPT
-
Mekanisme Perpindahan Massa:DIFUSI
Difusi Molekuler dan Difusi Olakan
-
Perpindahan Massa
Difusi
Difusi molekuler
Difusi olakan
Perpindahan Massa Konvektif
-
DIFUSI MOLEKULER
-
Difusi molekuler menekankan pada pergerakan molekul secara individual
melalui suatu media. Pergerakan tersebut dapat terjadi karena setiap
molekul memiliki energy thermal dengan kecepatan rata-rata yang
dipengaruhi oleh suhu. Teori kinetika menyebutkan bahwa setiap molekul
bergerak pada garis lurus dan pada kecepatan tetap. Namun dalam
pergerakannya, molekul akan saling bertabrakan satu sama lain.
Laju difusi sesungguhnya adalah laju netto dari pergerakan suatu molekul
menuju ke satu arah (dari medium dengan konsentrasi tinggi ke medium
dengan konsentrasi rendah) pada satu waktu tertentu yang nilainya lebih
kecil dibandingkan laju pergerakan molekul secara keseluruhan. Oleh
karena itu, laju difusi umumnya sangat lambat.
-
Tumbukan antara satu molekul dengan molekul lain yang berbeda
menjadi penting untuk dipahami ketika mempelajari mengenai
fenomena difusi molekuler.
Menurut teori kinetika, telah dibuktikan bahwa laju penguapan air pada
25 oC pada suatu sistem yang vakum adalah sebesar 3,3 kg/s untuk
setiap meter persegi permukaan air. Namun dengan menambahakan
lapisan udara pada keadaan standar di atas permukaan air, akan
memperlambat laju penguapan sampai dengan 600 kali. Hal yang sama
juga dijumpai pada beberapa cairan, tetapi karena secara umum cairan
memiliki konsentrasi molar yang lebih tinggi dibandingkan gas, difusi
pada cairan lebih lambat dibandingkan difusi pada gas.
-
Difusi molekuler akan terus terjadi hingga tercapai suatu kondisi dimana
setiap bagian memiliki konsentrasi yang sama (keseimbangan).
Difusi molekuler yang berjalan lambat harus dibedakan dengan
peristiwa pencampuran (mixing) misalnya dengan pengadukan atau
adanya pergerakan konvektif dari fluida.
Contoh:Tangki berdiameter 1,5 m terisi dengan larutan garam setinggi
0,75 m. Bayangkan jika di atas permukaan larutan garam tersebut
dimasukkan air murni dengan hati-hati dan diasumsikan bahwa tidak
terjadi pencampuran antara larutan garam dengan air yang
ditambahkan, hingga ketinggian total mencapai 1,5 m. Jika tangki
dibiarkan begitu saja, molekul garam akan mendifusi secara molekuler
ke seluruh bagian cairan di dalam tangki.
-
Lanjutan
Dengan serangkaian perhitungan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi
garam di permukaan mencapai 87,5 % dari konsentrasi
keseimbangannya setelah 10 tahun dan akan mencapai 99 % dari
konsentrasi keseimbangannya setelah 28 tahun.
Dengan suatu percobaan sederhana, jika tangki tersebut diaduk dengan
kecepatan 22 rpm, keseimbangan dapat dicapai hanya dalam waktu 60
detik.
Adanya proses pengadukan akan menyebabkan pergerakan fluida yang
juga membantu proses pencampuran, dan peristiwa ini disebut dengan
eddy diffusion atau difusi olakan.
-
Pada suatu system dengan dua fasa yang tidak berada pada kondisi
keseimbangan, misalnya suatu campuran homogen antara gas ammonia
dan udara dengan air murni. Difusi molekuler dapat terjadi dengan
adanya pergerakan molekul ammonia dari gas ke air. Peristiwa tersebut
akan terus terjadi hingga keadaan keseimbangan tercapai dimana
konsentrasi ammonia akan uniform (serba sama) di masing-masing fasa,
tetapi berbeda di kedua fasa.
Dari penjelasan tersebut perlu diperhatikan bahwa kondisi
keseimbangan tidak selalu berarti bahwa konsentrasi antara satu fasa
dengan fasa lain serba sama (uniform).
-
Kecepatan
1. Kecepatan rata-rata massa
2. Kecepatan rata-rata molar
n
i
ii
n
i
i
n
i
ii uu
u 1
1
1
C
UC
C
UC
U
n
i
ii
n
i
i
n
i
ii
1
1
1
-
Fluks Fluks: banyaknya suatu komponen baik massa maupun mol yang
melintas per satuan luas per satuan waktuFluks dapat didasarkan pada suatu koordinat yang tetap di dalam
suatu ruangan (NA) atau didasarkan pada suatu koordinatyang bergerak dengan kecepatan rata-rata massa ataukecepatan rata-rata molar (JA)
Persamaan empiris untuk fluks molar dinyatakan dalam HukumFICK
JAZ : Fluks molar relatif terhadap kecepatan rata-rata molar
DAB : koefisien difusi (difusivitas) komponen A dalam Bdz
dCA : Gradien konsentrasi ke arah z
dz
dxCD
dz
dCDJ AAB
AABAz
-
dz
dxCD
dz
dCDJ AAB
AABAz
Untuk sistem isotermal dan isobarik, C tetapUntuk sistem biner dengan kecepatan rata-rata arah z tetap,maka
Biner:
UCdz
dxCDUC
UCUCdz
dxCD
UUCJ
AA
ABAZA
AAZAA
AB
AZAAz
C
UCUCU BZBAZA
-
= Fluks komponen A dan B relatifterhadap sumbu tetap z
dan , maka
BZBAZAAAABAZA
BZBAZAA
AABAZA
UCUCxdz
dxCDUC
C
UCUCC
dz
dxCDUC
BZBAZA UCUC dan
AN AZAUC BN BZBUC
BAAAABA NNxdz
dxCDN
-
Difusi molekuler
BAAAABA NNxdz
dxCDN
Gerakan fluida
Pada difusi bahan A melalui media B yang diammaka NB=0Larutan yang sangat encer, xA ~ 0Difusi equimolar lawan arah (equimolar counterdiffusion) NA=-NB
-
I II
Consider the box which is separated into two parts by thepartition P. Into section I, 100 kg water is placed and intosection II, 100 kg ethanol (the densities of the liquids aredifferent, and the partition is so located that the depths of theliquids in each section are the same.Imagine the partition to be carefully removed!!
P
-
Imagine the partition to be carefully removed!! Thus allowingdiffusion of both liquids to occur. When diffusion stops, theconcentration will be uniform throughout at 50 mass percentof each constituent, and the masses and moles of eachconstituent in the two regions will be as indicated in thefigure.
I II
I II
-
It is clear that while the water has diffused to the right andthe ethanol to the left, there has been a net mass movementto the right.
I II
I II
-
I II
kg kmol kg kmol
Initially
H2O 100 5,55 EtOH 100 2,17
Finally
H2O 44,08 2,45 55,92 3,10
EtOH 44,08 0,96 55,92 1,21
Total 88,16 3,41 Total 111,84 4,31
Diffusion in a Binary Solution
-
Diffusion in a Binary Solution
dz
dCD
dz
dCD
dz
CD
C
CNNN
dz
CD
C
CNNN
JNxN
NNN
BBA
AAB
BBA
BBAB
AAB
ABAA
AAA
BA
-
Koefisien Difusi (Difusivitas)
Simbol : DABDimensi :
Satuan : luas/waktu
Difusivitas merupakan sifat spesifik dari suatu senyawa dankondisi dari sistem (suhu, tekanan, konsentrasi, fasa, dankeberadaan dari senyawa lain di dalam sistem)
t
L
L
M
L
tL
M
dz
dC
JD
A
AAB
2
3
2.
-
Koefisien Difusi (Difusivitas)
-
Koefisien Difusi Gas
-
Koefisien Difusi Gas
Jika koefisien difusi suatu gas tidak diketahui nilainya(tidak ada dalam literatur), maka dapat koefisien difusi gasdapat diestimasi berdasarkan teori kinetik gas. Berikutadalah persamaan yang diusulkan oleh Wilke-Leeberdasarkan metode Hirschfelder-Bird-Spotz. Persamaanini berlaku untuk campuran gas-gas non polar ataucampuran antara gas polar dan non polar
AB
ABt
BABA
ABkT
frp
MMT
MMD
2
4 1111249,0084,110 23
-
AB
ABt
BABA
ABkT
frp
MMT
MMD
2
4 1111249,0084,110 23
-
Difusivitas gas sebagai fungsi suhu dan Tekanan:
23
2
1
2
1
1,12,2
T
T
P
PDD
PTPT ABAB
-
Koefisien Difusi Cairan
-
Koefisien Difusi Padatan
Difusi di dalam pori padatan dapat terjadi karena 3 mekanisme yaitu:1. Difusi Fick2. Difusi Knudsen3. Difusi Permukaan
Jika pori-pori padatan cukup besar dan gas relatif berat yangberperan adalah difusi Fick (difusi molekuler)
Difusi Knudsen terjadi ketika ukuran pori sama atau berordersama dengan lintasan bebas rerata molekul yang mendifusi
Difusi permukaan terjadi pada molekul yang telah diserap dipermukaan dan bergerak karena gradien konsentrasi dipermukaan (umumnya tidak begitu penting kecualipenjerapan yang cukup besar)
-
Contoh kasus
Steady-state Molecular Diffusion
-
Difusion through a stagnant gas film
contoh 2 (Welty, 1969):
Through accidental opening of a valve, water has been spilled
on the floor of an industrial plant in a remote, difficult-to-reach
area. It is desired to estimate the time required to evaporate the
water into surrounding quiscent air. The water layer is 0,04
in.thick and may be assumed to remain at constant temperature
of 75 F. The air is also at 75 F and at 1 atm pressure, with an
absolut humidity of 0,002 lb of water per lb of dry air. The
evaporation is assumed to take place by molecular diffusion
through a gas film 0,2 in thick.
-
Analisis:Diinginkan untuk mengestimasi waktu yang diperlukansampai semua air yang tumpah di lantai teruapkan.
Asumsi : Suhu air sama dengan suhu udara dan bernilai konstan
pada 75 F Tekanan udara konstan 1 atm Air yang tumpah di lantai membentuk lapisan dengan
ketebalan 0,04 inchi Proses penguapan air terjadi melalui mekanisme difusi
molekuler melalui lapisan udara yang diam setebal 0,2inchi
-
Difusi molekuler
BAAAABA NNxdz
dxCDN
Gerakan fluida
Pada difusi bahan A melalui media B yang diammaka NB=0Larutan yang sangat encer, xA ~ 0Difusi equimolar lawan arah (equimolar counterdiffusion) NA=-NB
Review: Difusi Molekuler
-
Karena difusi terjadi pada fasa gas, maka persamaan menjadi:
Jika A adalah uap air dan B adalah udara, maka pada kasus initerjadi difusi molekuler bahan A (uap air) melalui media B(udara) yang diam. Sehingga dapat diasumsikan bahwa NB=0
BAAAABA NNydz
dyCDN
=0
AAA
ABA Nydz
dyCDN
BAAAABA NNydz
dyCDN
-
AAA
ABA Nydz
dyCDN
dz
dyCDNyN AABAAA
dz
dyCDNy AABAA 1
dzdy
y
CDN A
A
ABA
1
Kondisi-kondisi batas:pada z=z1 yA=yA1 (kelembaban jenuh uap air di udara)pada z=z2 yA=yA2 (kelembaban absolut uap air di udara)
airlantai
udara
lantai
air
Lapisan udara yang
diam
z2
z1
-
2
1
2
11
A
A
y
y
A
A
AB
z
z
A dyy
CDdzN
Dengan
(P : tekanan udara; T : suhu udara)
lantai
air
Lapisan udara yang
diam
z1
z2
1
2
12 1
1ln
A
AABA
y
y
zz
CDN
RT
PC
-
Penyelesaian:
Basis : luas area 1 ft2
Volume air teruapkan =
Massa air teruapkan =
Mol air teruapkan =
Kecepatan penguapan air dapat dinyatakan dalam fluks dan
dihitung dengan persamaan yang telah dibuat sebelumnya
32 ft 00330in 12
ft 1in 040ft 1 ,,
mm33 lb
gal
lb
ft
gal ,48ft 206,034,870033,0
mol lb
mol lb
lb 18
lb
m
m 0114,0206,0
1
2
12 1
1ln
A
AABA
y
y
zz
CDN
-
Menghitung konsentrasi molar udara
Dari data literatur, diketahui bahwa difusivitas uap air di udara
pada 298,9 K dan 1 atm sebesar 2,58x10-5 m2/s. Untuk
menentukan difusivitas pada 75 oF, dapat digunakan korelasi
berikut: 23
1
2
TABTAB T
TDD
12
1
2
12 1
1ln
A
AABA
y
y
zz
CDN
3
o
o
3 ft
mol lb ,
RRmol lb
ft atm 0,73
atm 1
RT
P
V
nC 002560
535
-
Dengan T1= 298 K = 537,9 R dan T2= 75 F = 535 R, sehingga
Konversi satuan
Menghitung kondisi batas (yA1 dan yA2 )
yA1 adalah kelembaban jenuh udara pada suhu 75 F. Dari psychrometric
chart, diperoleh kelembaban jenuh udara 0,0189 lb H2O/lb udara kering.
Konversi satuan ke dalam lb mol
23
1
2
TABTAB T
TDD
22
25605622
3
,s
mx10,
537,9
5352,58x10D
25-5-
F 75 padaAB
jamft
,jam 1
s 3600
cm30,48
ft 1
s
cm,D
2
2
22
AB 99202560 2
udara mol lb
OH mol lb
udara mol lb
udara lb 29
OH lb
OH mol lb
udara lb
OH lb 2m
2m
2
m
2m 0304,018
0189,0
-
adalah rasio antara uap air dan udara kering,
nilai ini kemudian diubah menjadi fraksi mol
Sedangkan yA2 adalah kelembaban absolut udara. Dari soal diketahui
bahwa kelembaban absolut udara pada 75 F adalah 0,002 lb H2O/lb
udara kering.
Konversi satuan ke dalam lb mol
fraksi mol
0295,00304,1
0304,0A1y
udara mol lb
OH mol lb 20304,0
udara mol lb
OH mol lb
udara mol lb
udara lb 29
OH lb
OH mol lb
udara lb
OH lb 2m
2m
2
m
2m 00322,018
002,0
00320003221
003220,
,
,yA2
-
Kembali ke persamaan:
dengan :
C =
DAB =
z2 z1 = 0,2 in = 0,0167 ft
yA2 = 0,0032
yA1 = 0,0295
kecepatan penguapan
1
2
12 1
1ln
A
AABA
y
y
zz
CDN
3ft
mol lb 00256,0
jam
ft,
2
9920
jamftmol lb
0,00410,02951
0,00321ln
ft 0,0167
jam
ft0,992
ft
mol lb 0,00256
N2
2
3
A
-
Dari perhitungan awal diketahui bahwa untuk mol air yang
teruapkan adalah sebesar 0,0114 lbmol/ft2, sehingga waktu yang
diperlukan oleh tumpahan air agar semuanya teruapkan dapat
dihitung.
s 10010 jam2,78
jamft
mol lb 0,00410
ft
mol lb 0,0114
t
2
2
-
DIFUSI OLAKAN
-
Pada difusi molekuler, baik yang berlangsung pada mediadiam maupun media yang bergerak laminer, maka kecepatandifusi dinyatakan dalam hukum FICKTetapi dalam kenyataan yang lebih banyak dijumpai adalahkeadaan turbulen, sehingga kecepatan perpindahan massamenjadi lebih tinggiTeori untuk keadaan turbulen sampai saat ini belum bisadiformulasikan dengan jelas sehinga lebih banyak digunakankorelasi empiris dari data eksperimen maupun analogi transfermomentum maupun transfer panas
Dengan : difusivitas olakan
dz
dCDJ AmABAz
m
-
QUIZ 3
1. Jelaskan perbedaan difusi molekuler dengandifusi olakan (eddy diffusion)
2. Tentukan komposisi dari masing-masingsenyawa ini setelah keseimbangan tercapai(dalam %mol dan %massa).
100 gram methanol dan 150 gram air
75 gram asam asetat dan 125 gram air
40 gram n-hexane dan 70 gram air