39235114 resume kerangka model analisis kebijakan menurut william n
DESCRIPTION
fhxjccccTRANSCRIPT
Tugas Kebijakan Publik
Resume Kerangka Analisis Kebijakan William N. Dunn
Al Afdal Permana0810842026
Program Studi Ilmu Administrasi NegaraFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas AndalasPadang2010
Resume Kerangka Analisis Kebijakan (William N. Dunn)
Analisis kebijakan mengandung prosedur-prosedur sebagai berikut:
1. Perumusan masalah, menghasilkan informasi mengenai kondisi-kondisi yang
menimbulkan masalah kebijakan
2. Peramalan, menyediakan informasi mengenai konsekuensi di masa mendatang dari
penerapan alternatif kebijakan.
3. Rekomendasi, menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan relatif dari
konsekuensi di masa depan dari suatu pemecahan masalah.
4. Pemantauan, menghasilkan informasi tentang konsekuensi sekarang dan masa lalu
dari diterapkannya alternatif kebijakan.
5. Evaluasi, yang mempunyai nama sama dengan yang dipakai dalam bahasa sehari-
hari, menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi
pemecahan atau pengatasan masalah.
MASALAHKEBIJAKAN
AKSIKEBIJAKAN
KINERJAKEBIJAKAN
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
PeramalanPeramalan
Rekomendasi
Rekomendasi
EvaluasiEvaluasi
PemantauanPemantauan
HASIL-HASILKEBIJAKAN
MASA DEPANKEBIJAKAN
PROSPEKTIF (Ex Ante):Apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan
RETROSPEKTIF (Ex Psot):Apa yang terjadi dan perbedaan apa yang dibuat
PENEMUAN MASALAH:Masalah apa yang
harus diatasi?
PEMECAHAN MASALAH:Apa solusi maslahnya?
BENTUK-BENTUK KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN
1. Analisis Kebijakan Prospektif
Sintesis informasi yang diambil dari alternative dan pilihan kebijakan, yang
dinyatakan dalam wujud perbandingan, prediksi secara kuantitatif dan kualitatif sebagai
dasar atau pedoman keputusan kebijakan, policy analysis vs policy research.
Analisis kebijakan prospektif berupa produksi dan tranformasi informasi sebelum
aksi kebijakan dimulai dan diimplementasikan cenderung menciri cara beroperasi para
ekonom, analis sistem, dan peneliti operasi.
Analisis kebijakan prospektif merupakan suatu alat untuk mensistesakan informasi
untuk dipakai dalam merumuskan alternative dan preferensi kebijakan yang dinyatakan
secara komparatif, diramalkan dalam bahasa kuantitatif dan kualitatif sebagai landasan
atau penuntun dalam pengambilan keputusan kebijakan
2. Analisis Kebijakan Retrospektif
Analisis kebijakan retrospektif, dijelaskan sebagai penciptaan dan tranformasi
informasi sesudah kebijakan diambil, mencakup berbagai tipe kegiatan yang
dikembangkan oleh tiga kelompok analis:
1. Analis yang berorientasi pada disiplin (Discipline- oriented analysts)
(Kajian murni berdasarkan disiplin ilmu)
Mengembangkan dan menguji teori yang didasarkan pada teori dan menerangkan
sebab-sebab dan konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Jarang untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan dan sasaran spesifik dari para pembuat kebijakan
dan tidak melakukan usaha apa pun untuk membedakan variabel-variabel
kebijakan yang merupakan hal yang dapat diubah melalui manipulasi kebijakan,
dan variabel situasional yang tidak dapat dimanipulasi.
Analisi kebijakan yang berorientasi pada disiplin jarang menghasilkan informasi
yang secara langsung bermanfaat untuk merumuskan pemecahan atas masalah-
masalah kebijakan, terutama karena variabel-variabel yang paling relevan bagi
pengujian teori-teori ilmiah umum huga jarang dapat digunakan oleh pembuat
kebijakan untuk melakukan manipulasi kebijakan.
2. Analisi yang berorientasi pada masalah (Problem-oriented analysts)
(Kajian sebab dan konsekuensi kebijakan terhadap masalah kebijakan)
Menerangkan sebab-sebab dan konsekuensi dari kebijakan, dan kurang menaruh
perhatian pada pengembangan dan pengujian teori-teori yang dianggap penting di
dalam disiplin ilmu sosial, lebih menaruh perhatian pada identifikasi variabel-
variabel yang dapat dimanipulasi oleh para pembuat kebijakan untuk mengatasi
masalah. Analisis yang berorientasi pada masalah jarang menyajikan informasi
mengenai tujuan dan sasaran kebijakan yang spesifik dari para pembuat
kebijakan, terutama karena masalah-masalah praktis yang dianalisa biasanya
bersifat umum.
3. Analisis yang berorientasi pada aplikasi (application-oriented analysts)
(Kajian implementasi kebijakan sampai pada sejauh mana outcome dan
manfaat kebijakan, concern terhadap pencapaian tujuan dan objektif dari
policy makers dan stakeholders)
Menerangkan sebab dan konsekuensi kebijakan-kebijakan dan program publik,
tidak menaruh perhatian terhadap pengembangan dan pengujian teori-teori dasar.
Tidak hanya menaruh perhatian pada variabel-variabel kebijakan, tetapi juga
melakukan identifikasi tujuan dan sasaran kebijakan dari para pembuat kebijakan
dan pelaku kebijakan. Informasi mengenai tujuan-tujuan dan sasaran kebijakan
memberi landasan bagi pemantauan dan evaluasi hasil kebijakan yang spesifik,
yang dapat digunakan oleh para praktisi untuk merumuskan masalah-masalah
kebijakan, mengembangkan alternative-alternatif kebijakan baru, dan
merekomendasikan arah tindakan untuk memecahkan maslah.
3. Analisis Kebijakan yang Terintegrasi
Analisis kebijakan yang terintegrasi merupakan bentuk analisis yang
mengkombinasikan gaya operasi para praktis yang menaruh perhatian pada penciptaan
dan transformasi informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan diambil. Analisis
kebijakan yang terintegrasi tidak hanya mengharuskan para analisis untuk mengkaitkan
tahap penyelidikan retrospektif dan perspektif, tetapi juga menuntut para analisis untuk
secara terus menerus menghasilkan dan mentransformasikan informasi setiap saat.
Analis yang terintegrasi bersifat terus-menerus, berulang-ulang, tanpa ujung, paling tidak
dalam prinsipnya. Analisis dapat memulai penciptaan dan transformasi informasi pada
setiap titik dari lingkaran analisis, baik sebelum atau sesudah aksi.
Tiga pendekatan dalam analisis kebijakan:
Pendekatan Empirik/ analitik: menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu
kebijakan
Pendekatan Evaluatif: menilai manfaat (value) dari suatu kebijakan.
Pendekatan Normatif: memberikan rekomendasi untuk perumusan kebijakan
mendatang.
REFERENSI:
Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi kedua.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.