38764227-lp-ca-mamae

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah masalah kesehatan utama di Amerika Serikat. Identitas keseluruhannya meningkat sampai 54% dalam 40 tahun, antara tahun 1950 sampai 1989 angka insidens meningkat secara konstan sampai 1% setiap tahun, hingga 1980-an. Ketika angka tersebut melonjak hingga 4% selama tahun 1970 dan 1980-an insiden keseluruhan kanker payudara meningkat hingga 21% diantara wanita dan terus meningkat sampai 42% akibat kanker payudara tetap tidak berubah selama 40 tahun, yang menunjukkan bahwa pengobatan terbaru dengan pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi hanya menghasilkan perbaikan kecil untuk kelangsungan hidup. Sekarang ini tidak ada penyembuhan untuk kanker payudara, karena insidennya yang terus meningkat, angka kematian yang tidak berubah, dan tidak adanya penyembuhan. Penasehat dan aktivis telah menarik perhatian social dan politik dan telah menjadikannya sorotan nasional, aktivitas telah menuntut dan mendapatkan bantuan federal yang meningkat untuk program kanker payudara nasional yang ditujukan untuk menentukan penyembuhan. Statistic terakhir menunjukkan bahwa resiko sepanjang hidup untuk mengalami kanker payudara adalah 1 dari 8 wanita. Resiko ini tidak sama untuk semua kelompok usia. Melihat hal diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini menjadi judul Asuhan Keperawatan Pada Ny. R dengan Gangguan Sistem Reproduksi Ca Mammae. 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum penulisan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan gangguan system repsoduksi kanker mammae adalah agar penyusun dan pembaca dapat menggambarkan, mengerti, dan mendisksuikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan gangguan system repsoduksi Ca Mammae di ruangan R 2 Bedah RSUP H. Adam Malik Medan. 1.2.2 Tujuan Khusus 1

Upload: aan-pohan

Post on 09-Aug-2015

99 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 38764227-LP-CA-MAMAE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker payudara adalah masalah kesehatan utama di Amerika Serikat. Identitas

keseluruhannya meningkat sampai 54% dalam 40 tahun, antara tahun 1950 sampai 1989 angka

insidens meningkat secara konstan sampai 1% setiap tahun, hingga 1980-an. Ketika angka

tersebut melonjak hingga 4% selama tahun 1970 dan 1980-an insiden keseluruhan kanker

payudara meningkat hingga 21% diantara wanita dan terus meningkat sampai 42% akibat kanker

payudara tetap tidak berubah selama 40 tahun, yang menunjukkan bahwa pengobatan terbaru

dengan pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi hanya menghasilkan perbaikan kecil untuk

kelangsungan hidup.

Sekarang ini tidak ada penyembuhan untuk kanker payudara, karena insidennya yang terus

meningkat, angka kematian yang tidak berubah, dan tidak adanya penyembuhan. Penasehat dan

aktivis telah menarik perhatian social dan politik dan telah menjadikannya sorotan nasional,

aktivitas telah menuntut dan mendapatkan bantuan federal yang meningkat untuk program

kanker payudara nasional yang ditujukan untuk menentukan penyembuhan.

Statistic terakhir menunjukkan bahwa resiko sepanjang hidup untuk mengalami kanker

payudara adalah 1 dari 8 wanita. Resiko ini tidak sama untuk semua kelompok usia. Melihat hal

diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini menjadi judul Asuhan Keperawatan

Pada Ny. R dengan Gangguan Sistem Reproduksi Ca Mammae.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum penulisan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan gangguan

system repsoduksi kanker mammae adalah agar penyusun dan pembaca dapat

menggambarkan, mengerti, dan mendisksuikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan

gangguan system repsoduksi Ca Mammae di ruangan R2 Bedah RSUP H. Adam Malik

Medan.

1.2.2 Tujuan Khusus

1

Page 2: 38764227-LP-CA-MAMAE

Adapun tujuan khusus dari para penulis asuhan keperawatan Ny. R dengan gangguan

system reproduksi Ca Mammae adalah :

• Mampu melakukan pengkajian pada Ny. R dengan gangguan system reproduksi : Ca

Mammae.

• Mampu merumuskan diagnose keperawatan pada Ny. R dengan gangguan system

reproduksi Ca Mammae.

• Mampu membuat perencanaan tindakan keperawatan yang sesuai pada Ny. R dengan

gangguan system reproduksi Ca Mammae.

• Mampu melakukan tindakan keperawatan terhadap Ny. R dengan gangguan system

reproduksi Ca Mammae.

• Mampu mengevaluasi dari tindakan keperawatn yang telah diberikan pada Ny. R

dengan gangguan system reproduksi Ca Mammae.

1.1 Sistem Penulisan

System penulisan makalah ini terdiri dari empat bab yaitu :

a. BAB I : Pendahuluan terdiri dari : Latar belakang, tujuan, dan system penulisan.

b. BAB II : Landasan teoritis Medis dan Keperawatan.

c. BAB III : Tinjauan kasus.

d. BAB IV : Kesimpulan dan saran.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2

Page 3: 38764227-LP-CA-MAMAE

2.1 Landasan Teoritis Medis

2.1.1 Definisi

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh

berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan itu

tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian

tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun diatas tulang

belikat. Selain itu, sel-sel kanker bisa bersarang ditulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.

(Erik T, 2005, hal: 39-40)

Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang

berubah menjadi ganas (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu tanggal 29-8-2005,

sumber : Harianto, dkk).

Kanker payudara adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvansi

jaringan disekitarnya dan menyebar ketempat-tempat jauh (Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin,

hal. 96).

2.1.2 Etiologi

Penyebab spesifik kanker payudara belum diketahui secara pasti. Namun beberapa factor

resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu:

1. Riwayat pribadi kanker payudara beresiko mengalami kanker payudara sebelahnya.

2. Tinggi melebihi 170 cm

Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena

pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur

genetic (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.

3. Masa reproduksi yang relative panjang

• Menarche (menstruasi) pada usia muda sebelum usia 12 tahun..

• Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun).

• Wanita yang belum mempunyai anak, lebih lama terpapar dengan hormone esterogen

relative lebih lama dibandingkan wanita yang sudah punya anak.

1. Kehamilan dan menyusui

Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui.

2. Riwayat tumor payudara.

3

Page 4: 38764227-LP-CA-MAMAE

3. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masalah pubertas dan sebelum usia 30 tahun.

4. Kontrasepsi oral.

5. Wanita gemuk (obesitas)

Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula.

6. Preparat hormone estrogen

Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun.

7. Factor genetic

Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2-3 x lebih besar pada wanita yang

ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara.

8. Alcohol.

9. Tidak pernah melahirkan anak.

10. DES (dietilstilbestrol).

Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi

menderita kanker payudara.

11. Stres hebat

(Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2 Brunner & Suddarth ; 1958)

(Erik T, 2005, hal : 43-46)

2.1.2 Anatomi Fisiologi

Secara fisiologi anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus,

ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 75% ke

aksila. Sebagian lagi ke kelenjar parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial dan

ada pula pengaliran yang ke kelenjar interpektoralis.

Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormone. Perubahan pertama ialah

mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan

menopause. Sejak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan

juga hormone hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.

Perubahan kedua ialah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan

menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelumnya menstruasi berikutnya

4

Page 5: 38764227-LP-CA-MAMAE

terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama

beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan

fisik, terutama palapasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu, pemeriksaan foto

mammogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai,

semuanya berkurang.

Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi

besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.

Sekresi hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh

sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus keputing susu.

5

Page 6: 38764227-LP-CA-MAMAE

Gambar : Anatomi Fisiologi Mammae

2.1.3 Patofisiologi

Perubahan Genetik Mutasi Gen Normal

Berkembangbiaknya sel secara tidak terkendali

Infiltrasi sel ke jaringan sekitar sambil merusaknya

Neoplasma ganar mengenai payudara

6

Takut & koping tidak efektif

Page 7: 38764227-LP-CA-MAMAE

– Klien sering bertanya tentang penyakitnya

– Wajah cemas– Klien sering melamun

Obstruksi sirkulasi Infiltrasi ke pemb. Limfe Peningkatan kebutuhan jaringan

Hipoksia pada sel kanker Bendungan pada limfe setempat Hipermetabolisme jaringan

Nekrosis Edema sekitar tumor Penurunan massa otot dan BB

Ukuran pada permukaan payudara Peau d’orange

○ Pori-pori kulit membesar○ Kulit menebal○ Keras dengan batas yang tidak normal○ Tidak dapat digerakkan○ Perubahan warna kulit

2.1.2 Manifestasi Klinis

– Terdapat benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri, dari mulai ukuran kecil

kemudian menjadi besar dan teraba seperti melekat pada kulit, biasanya memiliki

pinggiran yang tidak teratur,

– Keluar cairan abnormal dari puting susu, berupa nanah, darah, cairan encer padahal ibu

tidak sedang hamil,

– Ada perlengketan dan lekukan pada kulit,

– Perubahan warna atau tekstur kulit pada payudara,

– Payudara tampak kemerahan dan kulit disekitar puting susu bersisik,

– Terjadinya luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama,

7

Kerusakkan lategritas kulit

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Gangguan rasa nyaman : nyeri

Page 8: 38764227-LP-CA-MAMAE

– Rasa tidak enak dan tegang,

– Retraksi puting,

– Pembengkakan local,

– Konsistensi payudara yang keras dan padat,

– Benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam

stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker diluar payudara.

– Perubahan bentuk dan besar payudara, adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi

pada areola mammae,

– Edema dengan peant d’orange (keriput seperti kulit jeruk),

– Pengelupasan papilla

mammae,

– Ditemukan lessi pada

pemeriksaan

mammografi,

– Pada stadium lanjut,

bisa timbul nyeri

tulang, penurunan berat

badan, pembengkakan

lengan atau ulserasi

kulit.

2.1.2 Pemeriksaan

Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium meliputi morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA)

dalam serum/plasma, pemeriksaan sitologis.

2. Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari payudara, hal

ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.

3. Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit dengan kista.

4. CT Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carcinoma payudara pada organ lain.

5. Sistologi biopsy aspirasi jarum halus.

6. Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada

peredaran darah dengan sedimental dan sentriifugasi darah.

8

Page 9: 38764227-LP-CA-MAMAE

2.1.2 Penatalaksanaan

Pembedahan

1. Mastektomi parsial (eksisi tumor local dan penyinaran).

Mulai dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas

dengan kulit yang terkena)

2. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar limfe

dilateral otocpectoralis minor.

3. Mastektomi radikal yang dimodifikasi seluruh payudara, semua atau sebagian jaringan

aksial.

– Mastektomi radikal

Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya : seluruh isi aksial.

– Mastektomi radikal yang diperluas

Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.

Non Pembedahan

1. Penyinaran

Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut;

pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.

Penyinaran radiasi biasa dilakukan setelah insisi massa tumor untuk mengurangi

kecenderungan kekambuhan dan menyingkirkan kanker residual. Radiasi penyinaran eksternal

dengan foton yang diberi melalui akselarasi limer, di beri setiap hari selama > 45 minggu dari

seluruh ragio payudara pasca radiasi.

Efek samping bersifat sementara yaitu reaksi kulit sekitar 2 minggu setelah pengobatan

komplikasi radiasi mencakup pneumonitis, fraktur iga dan fibrosis payudara yang jarang terjadi.

2. Kemotrapi

Adjuvan sistemik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut. Kombinasi obat-

obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan

perkembangbiakannya dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja

hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel

kanker di seluruh tubuh.

9

Page 10: 38764227-LP-CA-MAMAE

Preparat yang sering digunakan dalam kombinasi adalah : cytoxan ©, methorexate (m),

fluorouracil (F) dan adrilamycin (A) kombinasi yang biasa digunakan adalah cmf atau CAF.

Pemberian kombinasi kemoterapi didasarkan pada usia, status fisik, penyakit, dan akut tidaknya

dalam percobaan klinik.

Efek samping : Mual, muntah, perubahan rasa kecap, alopesra, mukosis, demotitis,

keletihan, peningkatan BB, depresi sumsum tubuh.

3. Terapi hormone dan endokrin

Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi

adrenalektomi hipofisektomi.

Keputusan pemberian terapi hormonal didasarkan pada indeks reseptor astrogen.

Progesterone dari pemeriksaan uji jaringan tumor diambil saat biopsy.

Preparat yang digunakan :

• Temoxifen

Indikasi : pasca menopause dengan reseptor estrogen dan nodus aksilaris +.

Efek samping : mual, muntah, rasa panas, refeni cairan, dan depresi.

• Diethyustriibestrol

Menghambat pelepasan FSH dan IH untuk menurunkan ekstrogen dan ikatan ekstrogen.

Efek samping : peningkatan BB, fetasi cairan, mual.

• Mengestrol untuk menurunkan reseptor ekstrogen.

Efek samping : peningkatan BB, peningkatan nafsu makan.

• Auksimesteron (halotestin) yang menekan ekstrogen dengan menekan IH dan FSH.

Efek samping : veriksasi (peningkatan pertumbuhan bulu wajah, suara lebih dalam).

• Amihognitotimid (cytodren) yang mengubah androgen menjadi astrogen.

Efek samping : ruam, frasitus.

2.1.2 Komplikasi

Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan hati.

2.1.3 Tindakan Pencegahan

Kanker payudara dapat dicegah dengan cara:

1. Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama.

2. HIndari banyak merokok dan mengkonsumsi alcohol.

10

Page 11: 38764227-LP-CA-MAMAE

3. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), setiap bulan.

4. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya.

5. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Sebaiknya sering

mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kacang

kedelai, sebab kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat untuk

mengurangi resiko terjadinya kanker payudara.

6. Lakukan olahraga secara teratur.

7. Hindari terlampau banyak makan makanan berlemak tinggi.

8. Atasi stress dengan baik, misalnya lewat relaksasi dan meditasi.

9. Makanlah lalap kunir puti (temu mangga) lebih kurang dua ruas jari setiap hari.

2.1 Landasan Teoritis Keperawatan

2.2.1 Pengkajian

AKTIVITAS ISTIRAHAT

Data subjek : Masih memerlukan bantuan untuk BAB, BAK, dan kebersihan

diri/personal hygiene.

Gelisah dan susah tidur malam hari atau adanya factor yang

mempengaruhi tidur, ansietas.

Data objek : Bau badan tidak sedap, mata merah, konjungtiva pucat, BB turun.

MAKANAN/CAIRAN

Data subjek : Kebiasaan diet buruk, misal rendah serat, tinggi lemak, bahan pengawet.

Data objek : Kehilangan napsu makan, perubahan berat badan, berkurangnya massa

otot, perubahan pada kelembaban/turgor kulit, edema, mual, muntah.

INTEGRITAS EGO

11

Page 12: 38764227-LP-CA-MAMAE

Data subjek : Stress konstan (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) menunda mencari

pengobatan.

Stress/takut tentang diagnose, prognosis, harapan yang akan dating.

Data objek : Alopesia, lesi meat, pembedahan, depresi, kehilangan control.

NEUROSENSORI

Data subjek : Pusing, sinkope.

Data objek : Kesadaran menurun.

NYERI/KENYAMANAN

: Nyeri pada penyakit yang luas/metastatic (nyeri local jarang terjadi pada

keganasan dini).

Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan “lucu” pada

jaringan payudara.

Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan

penyakit fibrokistik.

KEAMANAN

Data subjek : Pemajanan kimia toksik, karsiogen.

Data objek ; Demam, ruam kulit, ulserasi, edema, eritema pada kulit sekitar.

INTERAKSI SOSIAL

Data subjek : Kekuatan system pendukung.

Data objek : Rasa bersalah, menarik diri, marah.

SEKSUALITAS

Data subjek ‘: Perubahan pada tingkat kepuasan.

Data objek : Nuligravida lebih besar dari 30 tahun.

Multigravida.

PRIORITAS KEPERAWATAN

1. Membantu pasien/orang terdekat menerima stress situasi/prognosis.

2. Mencegah komplikasi.

3. Membuat program rehabilitasi individual.

4. Memberikan informasi tentang penyakit, prosedur, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.

12

Page 13: 38764227-LP-CA-MAMAE

TUJUAN PEMULANGAN

1. Menerima situasi secara nyata.

2. Komplikasi dicegah/minimal.

3. Program latihan dilakukan.

4. Proses penyakit, prosedur pembedahan, prognosis, dan program terapi dipahami.

2.1.2 Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1. Diagnosa Keperawatan :

Takut dan koping tidak efektif berhubungan dengan diagnosis kanker payudara, pengobatan,

dan prognosisnya.

Hasil yang Diharapkan/Kriteria evaluasi pasien :

– Penurunan stress emosional, ketakutan, dan ansietas.

– Klien dapat mengerti tentang penyakitnya.

Intervensi/Implementasi Keperawatan Rasional

1) Mulai lakukan persiapan emosional

pasien (dan pasangannya) secepat

setelah ia diinformasikan tentang

diagnosis tentative.

2) Kaji :

• Pengalaman pribadi klien dan

pengetahuan tentang kanker payudara.

1) Hal ini memberdayakan pasien untuk

mengerahkan respons koping.

2) Factor-faktor ini sangat

mempengaruhi perilaku dan

kemampuan pasien menghadapi

diagnosis, pembedahan, dan

13

Page 14: 38764227-LP-CA-MAMAE

• Mekanisme koping saat krisis

• System pendukung

• Perasaan mengenal diagnosis.

1) Informasikan pasien tentang riset

terakhir dan modalitas pengobatan

terbaru mengenai kanker payudara.

2) Uraikan pengalaman-pengalaman

yang akan dialami pasien untuk

mengajukan pertanyaan.

3) Lengkapi pasien dengan sumber-

sumber yang tersedia untuk

memfasilitasi penyembuhan.

pengobatan tindak lanjut. Jika pasien

mempunyai saudara atau teman dekat

yang meninggal akibat kanker

payudara, kemungkinan ia akan

berespons secara berbeda dari pasien

yang mempunyai teman yang selamat

dari kanker payudara dan mempunyai

kualitas hidup yang sangat baik.

3) Pilihan-pilihan yang meningkat dan

perbaikan hasil baik secara statistic

maupun secara kosmetik sangat

mengurangi ketakutan dan

meningkatkan penerimaan rencana

pengobatan.

4) Ketakutan akan ketidaktahuan

menurun.

5) Informasi tentang prostetik baru,

spesialis rekonstruksi, dan sumber-

sumber lainnya menguatkan bahwa

perhatian yang besar telah diberikan

pada metode pengobatan terbaru untuk

kanker payudara.

2. Diagnosa Keperawatan :

Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf,

infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek samping therapi

kanker.

Kriteria Hasil yang Diharapkan/Kriteria evaluasi pasien :

– Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas.

14

Page 15: 38764227-LP-CA-MAMAE

– Melaporkan nyeri yang dialaminya.

– Mengikuti program pengobatan.

– Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang

mungkin.

Intervensi/Implementasi Keperawatan Rasional

1) Tentukan riwayat nyeri : lokasi,

frekuensi, durasi intensitas.

2) Evaluasi terapi : pembedahan, radiasi,

kemoterapi.

3) Beri tindakan kenyamanan dasar

(reposisi, gosokkan punggung dan

aktivitas hiburan).

4) Dorong penggunaan keterampilan

manajemen nyeri.

5) Evaluasi penghilangan nyeri nilai

aturan obat bila perlu.

1) Informasi memberi data dasar untuk

mengevaluasi kebutuhan/keefektifan

intervensi.

2) Ketidaknyamanan tentang luas adalah

umum tergantung pada proseduryang

digunakan.

3) Meningkatkan relaksasi dan

membantu memfokuskan kembali

perhatian.

4) Memungkinkan pasien untuk

berpartisipasi secara aktif dan

meningkatkan rasa control.

5) Tujuannya adalah kontrol nyeri

maksimum dengan pengaruh minim

pada aksila.

3. Diagnosa Keperawatan :

Kerusakkan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan edema di sekitar tumor, ulkus

pada permukaan payudara.

Kriteria Hasil yang diharapkan :

– Ulkus tidak membesar.

– Tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Intervensi/Implementasi Keperawatan Rasional

1) Anjurkan menggunakan pakaian

lembut dan longgar pada area tersebut,

anjurkan untuk tidak memakai bra jika

1) Kulit sangat sensitive selama

pengobatan dan setelahnya.

15

Page 16: 38764227-LP-CA-MAMAE

menimbulkan tekanan.

2) Cuci kulit dengan segera memakai

sabun dan air bila agen antineoplastik

tercecer pada kulit yang tidak

terlindungi.

3) Ganti balutan/beri perawatan pada

kulit yang terkena serta indikasi.

4) Awasi semua sisi untuk tanda atau

infeksi luka ; peningkatan edema

nyeri.

2) Mengencerkan obat menurunkan

risiko iritasi kulit/luka bakar kimia.

3) Penggantian balutan atau perawatan

kulit untuk menghindari kerusakan

lebih lanjut/infeksi mempertahankan

area bersih meningkatkan

penyembuhan dan kenyamanan.

4) Mengganggu penyembuhan dimana

dapat memperlambat karena

perubahan disebabkan oleh kanker.

4. Diagnosa Keperawatan :

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik

berkenaan dengan kanker.

Hasil yang diharapkan :

– Diet yang disajikan habis.

– BB tidak menurun (meningkat sesuai tinggi badan).

Intervensi/Implementasi Keperawatan Rasional

1) Pantau intake makanan setiap hari.

2) Timbang dan ukur BB, TB, dan

ketebalan lipatan kulit trisep. Pastikan

penurunan berat badan saat ini.

Timbang BB setiap hari atau sesuai

indikasi.

1) Mengidentifikasi kekuatan/defisiensi

nutrisi.

2) Membantu dalam identifikasi

malnutrisi protein-kalori, khususnya

bila BB kurang dari normal.

3) Kebutuhan jaringan metabolic

16

Page 17: 38764227-LP-CA-MAMAE

3) Dorng klien untuk makan diet tinggi

kalori kaya nutrien dengan intake

cairan yang adekuat. Dorong

penggunaan suplemen dan makan

sering dengan porsi kecil dan sedang.

4) Nilai diet sebelumnya dan segera

setelah pengobatan. Berikan cairan 1

jam sebelum atau 1 jam setelah

makan.

5) Kontrol factor lingkungan, seperti bau

busuk atau bising.

6) Anjurkan teknik relaksasi visualisasi

bimbingan imajinasi, latihan sedang

sebelum makan.

7) Beri antimetik pada jadwal regular

sebelum/selama dan setelah pemberian

agen antineoplasma dan sesuai.

8) Evaluasi keefektifa antimetik.

Kolaborasi :

9) Tinjau pemeriksaan laboratorium

sesuai indikasi jumlah limfosit, serum

transfenin, dan albumin.

ditingkatkan begitu juga cairan (untuk

menghilangkan produk sisa).

Suplemen dapat memainkan peran

penting dalam mempertahankan

masukan kalori dan protein adekuat.

4) Keefektifan penilaian diet sangat

individual dalam menghilangkan mual

pascaterapi. Pasien harus mencoba

untuk menemukan solusi/kombinasi

terbaik.

5) Dapat mencegah mual muntah,

distensi berlebihan, dispepsia yang

menyebabkan penurunan nafsu makan

serta mengurangi stimulus berbahaya

yang dapat meningkatkan ansietas.

6) Untuk menimbulkan perasaan ingin

makan/membangkitkan selera makan.

7) Mual muntah paling menurun

kemampuan dan efek samping

psikologis kemotrapi yang

menimbulkan stress.

8) Individu berespons secara berbeda-

beda pada semua otot-otot, antimetik

mungkin tiidak bekerja, memerlukan

perubahan atau kombinasi terapi obat.

9) Membantu mengidentifikasi derajat

ketidakseimbangan

biokimia/malnutrisi dan

mempengaruhi intervensi diet.

10)- Antimetik bekerja untuk

17

Page 18: 38764227-LP-CA-MAMAE

10) Beri obat sesuai indikasi.

– Fenotiazin, proklomperazin,

antidopaminergik : metoklorpamid.

– Vitamin : A, D, E, B6

– Antacid

mempengaruhi stimulasi pusat muntah

dan kemoresptur.

– Mencegah kekurangan karena

penurunan abserpsi vitamin larut

dalam lemak.

– Meminimalkan iritasi lambung dan

mengurangi resiko ulserasi mukosa.

BAB III

TINJAUAN KASUS

18

Page 19: 38764227-LP-CA-MAMAE

I. BIODATA

A. Identitas Klien

Nama : Ny. R

Tempat/Tanggal Lahir : Binjai, 02 Februari 1968

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Setia Budi No. 88

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

No. Register : 212

Ruangan/Kamar : Rindu/B2 bedah

Golongan darah : O

Diagnose Medis : Ca Mammae

Tanggal Masuk RS : 01/07/2010

Jam : 10.15 WIB

Tanggal Pengkajian : 02/07/2010

B. Penanggung Jawab

Nama : Tn. A. Saleh

Hubungan dengan klien : Suami klien

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Setia Budi No. 88

I. Keluhan Utama

Pembengkakan, nyeri, dan luka yang luas pada payudara kiri.

II. Resume

Pasien masuk RS 01 Juli 2010 pada pukul 10.15 WIB dengan keluhan pembengkakan, nyeri, dan

luka yang luas pada payudara kiri. TTV: TD: 110/60 mmHg, RR: 24x/i, Pols: 112x/i, T: 37oC.

19

Page 20: 38764227-LP-CA-MAMAE

III. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Factor Pencetus : Benjolan di payudara kiri

2. Lamanya keluhan : ± 7 hari

3. Timbulnya Keluhan : Bertahap

4. Bagaimana dirasakan :

Pasien merasakan nyeri di seluruh bagian payudara sebelah kiri dan mengeluarkan bau

yang tidak sedap sehingga merasakan mual, muntah, dan tidak nafsu makan.

5. Bagaimana dilihat :

Pasien tampak gemetar, ketakutan, gelisah, dan meringis kesakitan. Payudara sebelah kiri

tampak membengkak melebihi yang kanan dan lama kelamaan pecah sehingga

mengalami ulkus yang meluas dan tampak memperberat aktivitas pasien dengan sedikit

bergerak, badan tampak lemah, skala nyeri 5-6 (sedang).

6. Factor yang memperberat :

Anggota tubuh yang mengalami benjolan atau pembengkakan (payudara sebelah kiri).

7. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya sendiri :

Istirahat.

8. Upaya yang dilakukan oleh orang lain:

Membawa ke Rumah Sakit.

9. Diagnose Medik : Ca Mammae

I. Riwayat Kesehatan yang lalu

1. Penyakit yang pernah dialami

a. Masa kanak-kanak : Demam tinggi

b. Riwayat kecelakaan : Tidak ada

20

Page 21: 38764227-LP-CA-MAMAE

c. Pernah dirawat/penyakit : Tidak pernah

d. Operasi : Tidak pernah

1. Riwayat alergi

a. Tipe alergi : Tidak ada

b. Reaksi : Tidak ada

c. Tindakan : Tidak ada

1. Imunisasi : Lengkap

I. Kebutuhan Dasar

1. Pola Nutrisi

No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit

a. Diet tipe MB MB TKTP

b. Pola diet Diet yang disajikan

habis 1 porsi

Diet yang disajikan

habis ½ porsi

c. Kehilangan selera makan Tidak ada Berkurang (anoreksia)

d. Mual dan Muntah Tidak ada Ada

e. Frekuensi makan 3x1 3x1

f. Makanan yang disukai Tidak ada yang khusus Tidak ada yang khusus

g. Jumlah makanan 1400 kkal 1000 kkal

h. BB/TB 65kg/170cm 58kg/170cm

2. Kebutuhan Cairan

No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit

a. Jumlah minum 1500-2500cc 1000-2000cc

b. Pola minum 5-8 gelas 4-6 gelas

c. Jenis minum Air putih Air putih

d. Minuman yang disukai Teh manis Teh manis

3. Pola Eliminasi

a. BAB

21

Page 22: 38764227-LP-CA-MAMAE

No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit

a. Frekuensi 2x1 2x1

b. Waktu Pagi/Malam Pagi/Malam

c. Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan

d. Konsistensi Lunak Lunak

b. BAK

No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit

a. Frekuensi 6x1 hari 5x1 hari

b. Warna Kuning jernih Kuning jernih

c. Bau Khas Khas

d. Jumlah 1500cc 1500cc

1. Pola Istirahat dan Tidur

No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit

a. Waktu siang 14.00-16.00 WIB

(2 jam)

15.00-15.30 WIB

( ½ jam)

b. Waktu malam 22.00-05.30 WIB

(7,5 jam)

24.00-05.00 WIB

(5 jam)

c. Lama tidur/hari 9,5 jam 5 jam

d. Kesulitan tidur Tidak ada Suara berisik

e. Cara mengatasi Tidak ada Ruangan harus tenang

2. Kebersihan dan Personal Hygiene

No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit

a. Pemeliharaan badan (mandi) 2x1 hari 1x1 hari

b. Pemeliharaan gigi dan mulut 2x1 hari 1x1 hari

c. Pemeliharaan kuku 2x1 minggu 1x1 minggu

d. Pemeliharaan rambut 1x2 hari 1x3 hari

e. Hambatan dalam melakukan

personal hygiene

Tidak ada Adanya luka yang

dibalut oleh perban

22

Page 23: 38764227-LP-CA-MAMAE

3. Pola Kegiatan/Aktivitas

No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit

a. Olahraga/jenis/frekuensi Tidak ada Tidak ada

b. Kegiatan waktu luang Mengurus pekerjaan

rumah

Istirahat, makan, nonton

TV

c. Jenis pekerjaan Ibu rumah tangga Ibu rumah tangga

d. Jumlah jam kerja Tidak tentu -

e. Kesulitan/keluhan dalam hal Tidak ada Adanya pembengkakan

di payudara kiri

memberatkan pasien

beraktiivitas dengan

sedikit bergerak.

I. Riwayat Keluarga

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

Keterangan genogram : Yang tinggal 1 rumah

23

Page 24: 38764227-LP-CA-MAMAE

II. Riwayat Lingkungan

a. Kebersihan lingkungan rumah : Bersih

b. Bahaya : Jauh dari bahaya

c. Polusi : Tidak ada polusi

I. Riwayat/Keadaan Psikososial

1. Psikologis

• Persepsi terhadap penyakit : Pasien yakin penyakitnya akan sembuh.

• Konsep diri : Pasien bertanya-tanya tentang penyakitnya.

• Emosi : Stabil

• Adaptasi : Dapat beradaptasi pada lingkungan.

1. Social

• Hubungan antara keluarga : Baik

• Hubungan dengan orang lain : Baik

• Perhatian terhadap lawan bicara : Baik

• Kegemaran : Tidak ada

• Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia

1. Spiritual

• Pola ibadah : - Sebelum masuk RS : kadang-kadang

- Sesudah masuk RS : semakin sering

• Keyakinan tentang kesehatan : Pasien yakin penyakitnya akan sembuh.

I. Pengkajian Fisik

24

Page 25: 38764227-LP-CA-MAMAE

Tanda-tanda Vital : TD : 110/60 mmHg

RR : 112x/i

Pols : 80x/i

Temp : 37oC

TB : 170 cm

BB : 58 kg

Kepala : Bentuk : Lonjong

Ukuran : Normal

Posisi : Tegak

Warna dan bentuk rambut : Hitam dan ikal

Kebersihan kulit kepala : Kurang bersih

Mata/penglihatan : Bentuk : Simetris

Sclera : Icterus

Konjungtiva : Anemis

Pupil : Tidak ada kelainan

Posisi : Simetris kanan kiri

Ketajaman penglihatan : Baik, normal 6/6 artinya seorang dapat

melihat dengan sebelah mata dengan

jarak 6 meter.

Pemakaian alat bantu : Tidak ada

Hidung/penciuman : Bentuk : Simetris

Peradangan : Tidak ada

Perdarahan : Tidak ada

Polip/sumbatan : Tidak ada

Fungsi penciuman : dapat membedakan bau-bauan.

Telinga/pendengaran : Bentuk : Normal

Peradangan : Tidak ada

Perdarahan : Tidak ada

Cairan : Tidak ada

Fungsi pendengaran : Baik

Pemakaian alat bantu : Tidak ada

Mulut dan faring : Bibir : Normal

25

Page 26: 38764227-LP-CA-MAMAE

Mukosa gigi : Normal

Lidah : Kotor

Gigi : Lengkap dan tidak ada karies

Tonsil/faring : Tidak membesar

Peradangan : Tidak ada

Perdarahan : Tidak ada

Kebersihan : Kurang

Bau : Tidak ada bau khas

Fungsi pengecapan : Dapat merasakan manis, asam, pahit

Kemampuan menelan : Baik

Leher : Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

Kelenjar tiroid : Tidak membesar

Vena jugularis : Tidak ada peningkatan

Kekakuan : Tidak ada

Thorax : Bentuk rongga : Simetris

Bunyi napas : Bronchial

Irama pernapasan : Tidak teratur

Bunyi jantung : Normal lup-lup

Nyeri dada : Nyeri pada dada sebelah kiri

Produksi sputum : Tidak ada

Abdomen : Bentuk : Baik

Hepar : Tidak ada pembesaran

Lien : Tidak ada kelainan

Ginjal : Tidak ada kelainan

Nyeri tekan : Tidak ada

Bising usus : Normal 12x/i

Neurologi : Kesadaran : Compos Mentis

Status orientasi : Waktu (√), tempat (√), orang (√)

Memori saat ini : Pasien masih ingat memori saat ini

Memori masa lalu : Pasien masih ingat memori yang lain

Perineum dan genetalia: Kebersihan : Bersih

Peradangan : Tidak ada

26

Page 27: 38764227-LP-CA-MAMAE

Haemoroid : Tidak ada

Perdarahan : Tidak ada

Alat genetalia : Bersih

Ekstremitas atas : Bentuk dan kekuatan : Simetris dan lemah

Rentang gerak : Terbatas

Reflek : Baik

Ekstremitas bawah : Bentuk dan kekuatan : Simetris dan lemah

Rentang gerak : Terbatas

Reflek : Baik

Eliminasi : Pola BAB : 2 kali dengan konsistensi feses lunak.

Riwayat perdarahan : Tidak ada

Pola BAK : 5x1 dengan frekuensi : 300cc 1 kali

BAK

Jumlah urin : 1500cc

Retensi urin : Tidak mengalami retensi urin

Karakter urin : Kuning jernih

Integument : Warna : Sawo matang

Integritas : Jelek disekitar payudara sebelah kiri

Kelainan pada kulit : Mengalami ulkus disekitar payudara

sebelah kiri.

II. Data Penunjang Lain

1. Pemeriksaan Laboratorium

Hb : 9,1 gr/dl

Albumin : 2,08 gr/dl

27

Page 28: 38764227-LP-CA-MAMAE

2. Pada foto thorax : bentuk normal/tidak tampak kelainan.

3. USG : korteks/medulla baik, pelvio balik tidak melebar, tidak tampak batu.

4. Pemberian terapi :

• Antibiotic (amoxin) 3x500mg

• Anti analgetik (as. Mefenamat) 3x500mg

• Anti ulsecaria/cimelidin 3x500mg

• Sulfas ferosus 2x1

• Vit C 2x2

• Vitamin : A, D, E, B6

• Antacid

• Inj. RL 5/5 D5%

ANALISA DATA

No. Symptom Etiologi Problem

28

Page 29: 38764227-LP-CA-MAMAE

1.

2.

3.

DS : Pasien mengatakan tidak nafsu

makan, mual, dan muntah.

DO : Pasien tampak lemah.

• Diet yang disajikan habis ½

porsi

• BB sebelum sakit 65 kg

• BB setelah sakit 58 kg

DS : Pasien mengatakan merasa nyeri

diseluruh bagian payudara sebelah

kiri.

DO : Payudara sebelah kiri tampak

membengkak melebihi yang kanan

dan lama kelamaan pecah.

• Mengalami ulkus yang meluas

• Skala nyeri 5-6 (sedang)

DS : Pasien mengatakan daerah ulkus

mengeluarkan bau yang tidak sedap.

DO : Tampak ulkus yang meluas

disekitar payudara sebelah kiri.

• Integritas kulit disekitar

payudara sebelah kiri jelek

DS : Pasien mengatakan takut

mengahadapi perubahan dalam

tubuhnya.

Penurunan massa otot

dan penurunan BB

Ulkus pada

permukaan payudara

Kerusakan permukaan

kulit/jaringan disekitar

payudara kiri

Perubahan nutrisi :

kurang dari kebutuhan

tubuh

Nyeri

Kerusakan integritas

kulit

29

Page 30: 38764227-LP-CA-MAMAE

4.

DO : Pasien tampak gemetar,

ketakutan, dan gelisah.

Ancaman perubahan

pada status kesehatanTakut dan koping

tidak efektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri berhubungan dengan ulkus pada permukaan payudara ditandai dengan pasien

mengatakan merasa nyeri diseluruh bagian payudara sebelah kiri. Pasien tampak meringis

kesakitan, payudara sebelah kiri tampak membengkak melebihi yang kanan dan lama

kelamaan pecah. Mengalami ulkus yang meluas. Skala nyeri 5-6 (sedang).

2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan massa otot

dan penurunan BB ditandai dengan pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual, dan

muntah, pasien tampak lemah. Diet yang disajikan habis ½ porsi, BB sebelum sakit 65 kg,

BB setelah sakit 58 kg.

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit/jaringan

disekitar payudara kiri ditandai dengan pasien mengatakan daerah ulkus mengeluarkan bau

yang tidak sedap. Tampak ulkus yang meluas disekitar payudara sebelah kiri. Integritas kulit

disekitar payudara sebelah kiri jelek.

4. Takut dan koping tidak efektif berhubungan dengan ancaman perubahan pada status

kesehatan ditandai dengan pasien mengatakan takut mengahadapi perubahan dalam

tubuhnya. Pasien tampak gemetar, ketakutan, dan gelisah.

30

Page 31: 38764227-LP-CA-MAMAE

31

Page 32: 38764227-LP-CA-MAMAE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. RDENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI : CA MAMMAE

DIRUANG DI RUANG RINDU B2 (BEDAH) RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Dx Medis : Ca Mammae

Nama Klien : Ny. R

Ruang : Rindu B2 (bedah)

No Tgl Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)

32

Page 33: 38764227-LP-CA-MAMAE

1. 01

Juli

2010

Dx I Rasa nyeri

teratasi.

KH :

Nyeri

berkurang/hil

ang.

1) Tentukan

riwayat

nyeri :

lokasi,

frekuensi,

durasi

intensitas.

2) Evaluasi

terapi :

pembedaha

n, radiasi,

kemoterapi.

3) Beri

tindakan

kenyamana

n dasar

(reposisi,

gosokkan

• Informasi

memberi data

dasar untuk

mengevaluasi

kebutuhan/kee

fektifan

intervensi.

• Ketidaknyama

nan tentang

luas adalah

umum

tergantung

pada

proseduryang

digunakan.

• Meningkatkan

relaksasi dan

membantu

memfokuskan

kembali

08.00

08.30

09.00

10.00

11.30

• Menentukan

riwayat nyeri :

lokasi di sekitar

payudara

sebelah kiri,

frekuensi setiap

melakukan

pergerakan,

durasi intensitas

selama

pergerakan.

• Mengevaluasi

terapi :

pembedahan

masih dalam

perencanaan,

radiasi tidak ada

benjolan.

• Memberi

tindakan

kenyamanan

dasar (reposisi,

gosokkan

S :

Pasien mengatakan

merasa nyeri

diseluruh bagian

payudara sebelah kiri.

O :

Pasien tampak

meringis kesakitan,

payudara sebelah kiri

tampak membengkak

melebihi yang kanan

dan lama kelamaan

pecah. Mengalami

ulkus yang meluas.

Skala nyeri 5-6

(sedang).

A :

Masalah belum

teratasi.

P :

Intervensi

dilanjutkan.

• Tentukan

33

Page 34: 38764227-LP-CA-MAMAE

2. 01

Juli

2010

Dx II Kebutuhan

nutrisi

terpenuhi.

KH :

punggung

dan

aktivitas

hiburan).

4) Dorong

penggunaan

keterampila

n

manajemen

nyeri.

5) Evaluasi

penghilanga

n nyeri.

Kolaborasi :

6) Nilai aturan

obat sesuai

indikasi.

perhatian.

• Memungkinka

n pasien untuk

berpartisipasi

secara aktif

dan

meningkatkan

rasa kontrol.

• Tujuannya

adalah kontrol

nyeri

maksimum

dengan

pengaruh

minim pada

aksila.

• Membantu

mempercepat

12.00

12.30

09.15

09.30

punggung

dengan aktifitas

hiburan) : posisi

semi-fowler,

massasse

punggung,

mendengarkan

musik.

• Mendorong

penggunaan

keterampilan

manajemen

nyeri : relaksasi

(napas dalam).

• Mengevaluasi

penghilangan

nyeri : nyeri

disekitar

payudara

sebelah kiri.

• Menilai aturan

obat sesuai

riwayat

nyeri :

lokasi,

frekuensi,

durasi

intensitas.

• Evaluasi

terapi :

pembedahan

, radiasi,

kemoterapi.

• Beri

tindakan

kenyamanan

dasar

(reposisi,

gosokkan

punggung

dan aktivitas

hiburan).

• Dorong

penggunaan

keterampilan

manajemen 34

Page 35: 38764227-LP-CA-MAMAE

35

Page 36: 38764227-LP-CA-MAMAE

CATATAN PERKEMBANGAN I

No Tgl Dx Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)

1.

2.

02

Juli

2010

02

Juli

2010

Dx I

Dx II

08.00

08.15

08.30

09.00

09.30

09.45

10.00

• Mengajari pasien

mengurangi nyeri

dengan menarik

napas dalam dan

mengeluarkan pelan

napas dalam melalui

mulut.

• Menganjurkan

pasien untuk

berimajinasi dengan

tidak memfokuskan

pikiran dengan rasa

nyeri.

• Menjelaskan pada

pasien bahwa jika

pasien masih mampu

mentoleransi

nyerinya maka tidak

perlu diberikan obat

pada nyeri karena

akan menimbulkan

adikasi.

• Memantau makanan

setiap hari.

• Mengukur BB

pasien setiap hari.

• Menjelaskan pada

pasien bahwa perlu

makanan yang tinggi

S :

Pasien masih merasakan

nyeri di bagian payudara

sebelah kiri.

O :

Klien cooperative dengan

teknik distraksi yang

diajarkan.

A :

Masalah belum teratasi.

P :

Intervensi dilanjutkan.

S :

Pasien mengatakan tidak

nafsu makan.

O :

Diet yang disajikan habis ½

porsi.

A :

Masalah belum teratasi.

P :

Intervensi dilanjutkan.

36

Page 37: 38764227-LP-CA-MAMAE

3.

4.

02

Juli

2010

02

Juli

2010

Dx III

Dx IV

11.00

11.30

11.45

12.00

12.30

kalori, kaya nutrisi

dengan masukan

cairan adekuat.

• Menganjurkan

pasien makan porsi

kecil tetapi sering.

• Menganjurkan

pasien mamakai

pakaian longgar

• Mengeringkan

daerah sekitar luka.

• Menjelaskan kepada

pasien bahwa daerah

luka tidak boleh

digaruk.

• Mengganti balutan

setiap hari.

• Menganjurkan

kepada pasien agar

selalu berdoa.

• Memberi penjelasan

tentang penyakitnya.

• Memberi

semangat/motivasi

kepada pasien.

• Mengatakan pada

S :

Pasien mengatakan luka

mengeluarkan bau tidak

sedap.

O :

Ulkus yang makin

membesar.

A :

Masalah belum teratasi.

P :

Intervensi dilanjutkan.

S :

Pasien sering bertanya

tentang penyakitnya.

O :

Pasien tampak gemetar,

ketakutan, dan gelisah.

A :

Masalah belum teratasi.

P :

Intervensi dilanjutkan.

37

Page 38: 38764227-LP-CA-MAMAE

pasien bahwa bukan

ia saja yang

mengalami penyakit

tersebut, tetapi

masih banyak wanita

lain.

CATATAN PERKEMBANGAN II

No Tgl Dx Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)

38

Page 39: 38764227-LP-CA-MAMAE

1.

2.

3.

03

Juli

2010

03

Juli

2010

03

Juli

2010

Dx I

Dx II

Dx III

08.00

08.30

09.00

09.15

09.30

09.45

10.00

11.00

11.30

11.45

• Menilai skala nyeri.

• Mengatur posisi

pasien senyaman

mungkin.

• Memberikan asam

mefemanat 500mg

oral.

• Menjelaskan kepada

pasien dan keluarga

manfaat nutrisi.

• Menganjurkan

keluarga memberi

makanan tambahan

dari luar, mis : susu,

daging yang sesuai

indikasi.

• Menganjurkan

kepada keluarga

supaya

memperhatikan

kebersihan mulut.

• Menganjurkan

kepada keluarga

memberikan

makanan selingan.

S :

Pasien mengatakan nyeri

yang dialaminya berkurang.

O :

Pasien tidak meringis lagi.

A :

Masalah teratasi sebagian.

P :

Intervensi dilanjutkan.

S :

Pasien mengeluh kurang

nafsu makan.

O :

Diet yang disajikan habis ½

porsi.

A :

Masalah belum teratasi.

P :

Intervensi dilanjutkan.

S :

Pasien mengatakan bau

tidak sedapnya berkurang.

O :

Ulkus tidak basah.

39

Page 40: 38764227-LP-CA-MAMAE

BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

• Pengkajian pada pasien Ca Mammae yaitu Ny. R dilakukan dengan adanya kerjasama

yang baik antara pasien, keluarga pasien, dan penyusun sehingga permasalahan-

permasalahan dapat ditemukan.

• Perencanaan pada Ca Mammae juga melibatkan pasien dan keluarga pasien dimana

mereka diajak bersama-sama merencanakan tindakan dan keperawatan yang akan

dilakukan pasien. Ternyata pasien dan keluarga pasien mempunyai respoon yang baik

terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.

• Pada pelaksanaan tindakan keperawatan untuk menanggulangi masalah pasien Ca

Mammae didasarkan atas rencana keperawatan yang telah ditetapkan.

• Evaluasi pada pasien Ca Mammae sebagian masalah dapat teratasi.

1.1 Saran

• untuk dapat berhasil dan berdaya guna, asuhan keperawatan yang diberikan pada klien

Ca Mammae perlu motivasi untuk tetap berusaha membuat catatan perkembangan dari

klien dan melanjutkan tindakan keperawatan.

40

Page 41: 38764227-LP-CA-MAMAE

• Dalam melaksanakan asuhan keperawatan perlu adanya hubungan interpersonal yang

terbuka antara mahasiswa, perawat, pasien/keluarga pasien, dokter maupun tim

kesehatan lainnya, sehingga terjalin kerjasama dalam peningkatan mutu keperwatan.

41