36-16-1-sm

Upload: husein-graphic

Post on 01-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    1/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    1

    STUDI PEMAHA MAN ATURAN ETIK A DALAM KODE ETIK AKUNTAN:SIMULASIAN ETIKA PENG AUDITAN

    Rustiana

    E-mail: [email protected]

    Fakultas Ekonomi Univesitas Atma !a"a #o$"akata

    Abstract

    his paper is to investigate ability of accounting student about code of conduct accounting ethics. The definition of ethics is the philosoptudy of morality, and, accordingly, morality is clearly identified as the characteristic subject matter of ethic. We use ten scenarios concethical dilemmas in auditing. Data was drawn from a sample of 78 accounting students enrolled in accounting seminar and auditing 2 of

    aya "ogya#arta $niversity. Data collection method is used by a personally %uestionnaires survey. Data were analysed by %ualitative technhe results show that accounting students have good ability to learn about ethical dilemmas in auditing. The implications of the study acreasing content of ethic in accounting curricula.

    Keywords: ethic&s dilemma ,code of conduct, accounting students, auditing

    1. PENDAHULUAN

    1.1 Lata %elakan$ Penelitian

    Banyaknya skandal bisnis pada perusahaan-perusahaan besar seperti Sunbeam, Enron, Worldcom, yco, !ealth South dan ban"krutnya #

    sen pada tahun &''&, pro(esi akuntan publik telah dihadapkan pada suatu krisis kepercayaan dan kera"uan atas kredibilitas pro(esi )#ahn, &''&

    tersebut menyebabkan pro(esi akuntan publik menjadi sorotan banyak pihak. Sehin""a sorotan tajam diberikan kepada akuntan publik karena

    "ap memiliki kontribusi dalam banyak kasus keban"krutan perusahaan )+$+ online,&''*. #ejadian-kejadian ini berdampak ne"ati( terhadap pro(esi

    &''& dalam homas &''*. Banyaknya kasus tersebut berimplikasi serius pada peran pendidikan etika akuntansi.

    Etika membantu komunitas bisnis den"an mem(asilitasi dan mendoron" kepercayaan publik den"an produk dan jasanya. alam pro(esi

    un" jaab secara eksplisit dinyatakan den"an berba"ai kode etik seperti yan" diatur oleh or"anisasi pro(esi. i +ndonesia yan" men"atur kode e

    katan $kuntan +ndonesia )+$+*. $lasan utama mempunyai pedoman etika ba"i akuntansi adalah untuk membantu dalam proses pembuatan keputu

    benar dan bukan hanya yan" le"al. #ode etik diperlukan seba"ai pedoman dalam menan"ani situasi etis secara e(ekti(.

    Etika pro(esional merupakan aturan-aturan etika yan" berlaku ba"i an""ota pro(esi yan" dirancan" untuk tujuan ideal maupun tujuan praktis. #od

    can" untuk memenuhi tujuan ideal melalui %rinsip-%rinsip Etika, sedan"kan tujuan praktis diharapkan dapat dicapai melalui $turan Etika yan

    ksa. $turan Etika bisa berubah sesuai den"an perubahan yan" terjadi dalam pro(esi maupun perubahan dalam masyarakat. #esadaran para an

    sukarela melaksanakan #ode etik-nya akan berpen"aruh besar pada martabat reputasi pro(esi )/usu(, &''1*.

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    2/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    &

    %endidikan etika ba"i mahasisa akuntansi pada tin"kat minimal adalah memperkenalkan mahasisa akuntansi den"an kode etik yan"

    ku akuntan. ujuan pro(esi akuntansi adalah memenuhi tan""un" jaabnya den"an standar pro(esionalisme tertin""i,mencapai tin"kat kinerja

    an orientasi kepada kepentin"an publik. %onemon )10* menyatakan baha pertimban"an etika merupakan suatu hal yan" kritikal ba

    sionalisme akuntansi yan" dipercayai banyak pihak seba"ai 2batu penjurn3 dalam praktik akuntan publik. 4r"anisasi pro(esi menyediakan suatu

    ara akuntan melalui strandar pro(essional a"ar dapat membantu dalam men"hadapi dilema etis. ilema etis ini timbul seba"ai akibat dari pemilihan

    baik untuk satu pihak namun tidak baik untuk pihak lain. 5oeb )10 dalam !uss, dkk 1006* berpendapat baha materi- materi akuntansi harus an isu-isu moral.

    1.2 Motivasi Penelitian

    7oti8asi penelitian ini didasarkan pada pertimban"an baha

    . %enelitian men"enai aturan etika akuntan +ndonesia belum banyak dilakukan.

    2. %enelitian ini diharapkan untuk men"isi gapantara dunia praktisi den"an akademisi terkait den"an topik etika audit.

    1.3 Tu&uan Penelitian

    %enelitian ini bertujuan untuk men""ali kemampuan mahasia akuntansi men"enali aturan etika dalam simulasian etika pen"auditan

    . KA!IAN LITERATUR

    2.1 Pen$etian Etika' Etika Po(esional )an Ko)e Etik

    Etika berasal dari bahasa /unani yaitu kata Ethos yan" berarti 2#arakter3. 9ama lain dari etika adalah moralitas yan" berasal dari bahasa 5atin

    mores yan" berarti 2kebiasaan3. 7oralitas ber(okus pada perilakau manusai yan" benar dan salah. adi etika berhubun"an den"an pertanyaan b

    ran" bertindak terhadap oran" lainnya )ohnson dan Boynton, &'';*. Etika menurut 7appes )10 dalam !uss, et al 1006* dide(inisikan seba"ai:

    'The philosophical study of morality, and, accordingly, morality is clearly identified as the characteristic subject matter of ethics

    7enurut

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    3/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    6

    %rinsip Etika %ro(esi dalam #ode Etik +katan $kuntan +ndonesia menyatakan pen"akuan pro(esi akan tan""un" jaabnya kepada publik, pem

    an, dan rekan. %rinsip ini memandu an""ota dalam memenuhi tan""un" jaab pro(esinal dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan

    sonal. %rinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan den"an pen"orbanan keuntun"an pribadi.

    $lasan utama mempunyai pedoman etika dalam akuntansi adalah untuk membantu para akuntan dalam proses pembuatan keputusan, men"ebenar, dan tidak hanya apa yan" le"al. 7asyarakat bisnis serin" dihadapkan pada situasi yan" bera"am dalam lin"kup kerjanya dan berujun" pa

    i dilema etis. +ni membutuhkan suatu pedoman etis yan" dapat membantu penan"anan situasi ini secara e(ekti(. #ode etik diperlukan untuk men

    lah pedoman etis ba"i para an""otanya.

    2.2 Ko)e Etik ikatan Akuntan in)onesia

    #ode Etik +katan $kuntan +ndonesia dimaksudkan seba"ai panduan dan aturan ba"i an""ota, baik yan" berpraktik seba"ai akuntan publik,

    n"an dunia usaha, instansi pemerintah, maupun di lin"kun"an pendidikan dalam pemenuhan tan""un" jaab pro(esionalnya )/usu(, &'''*.

    ujuan pro(esi akuntansi adalah memenuhi tan""un" jaabnya den"an standar pro(esionalisme tertin""i, mencapai tin"kat kinerja tertin""

    asi kepada kepentin"an publik. =ntuk mencapai tujuan tersebut terdapat kebutuhan dasar yan" harus dipenuhi "una mencapai kredibilitas ma

    utuhkan kredibilitas in(ormasi dan sistem in(ormasi )+$+-online,&''>*.

    .3. Kom*osisi Ko)e Etik ikatan Akuntan in)onesia

    #ode Etik +katan $kuntan +ndonesia seba"aimana ditetapkan dalam #on""res ?+++ +katan $kuntan +ndonesia di akarta pada tahun 100 terdiri da

    1. %rinsip Etika

    2. $turan Etika

    3. +nterpretasi $turan Etika

    %rinsip etika memberikan reran"ka dasar ba"i $turan Etika yan" men"atur pelaksanaan pemberian jasa pro(essional oleh an""ota. %rinsip Etika

    #on""res dan berlaku ba"i seluruh an""ota, sedan"kan $turan Etika disahkan oleh Rapat $n""ota !impunan dan hanya men"an"kat an""ota !

    bersan"kutan. +nterpretasi $turan Etika merupakan interpretasi yan" dikeluarkan oelh Badan yan" dibentuk oleh !impunan setelah mem

    apan dari an""ota, dan pihak-pihak berkepentin"an lainnya, seba"ai panduan dalam penerapan $turan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membata

    enerapannya.

    Seba"ai pernyataan ideal dari kode etik, prinsip etika bukan merupakan standar yan" bisa dipaksakan pelaksanaannya. Sebaliknya, atu

    pakan standar minimum yan" telah diterima dan bisa dipaksakan pelaksanaannya.

    #ode Etik +katan $kuntan +ndonesia memuat delapan prinsip etika seba"ai berikut: )1* tan""un" jaab pro(esi )&* kepentin"an public )6* inte

    ti8itas )>* kompetensi dan kehati-hatian pro(essional );* kerahasiaan )A* perilaku pro(essional dan )* standar teknis

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    4/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    .4. Atuan Etika + Kom*atemen Akuntan Pu,lik

    $turan etika ini harus diterapkan oleh an""ota +katan $kuntan +ndoensia - #ompartemen $kuntan %ublik )+$+-#$%* dan sta( pro(esional )baik an

    maupun yan" bukan an""ota +$+-#$%* yan" bekerja pada suatu #antor $kutan %ublik )#$%*. Rekan pimpinan #$% bertan""un" jaab atas ditaatin

    oleh an""ota #$%. $dapun isi $turan Etika #ompartemen $kuntan %ublik adalah seba"ai berikut

    100 +ndependensi, inte"ritas dan obyekti8itas

    101 independensi

    102 inte"ritas dan obyekti8itas

    200 standar umum dan prinsip akuntansi

    201 standar umum

    202 kepatuhan terhadap standar

    203 prinsip-prinsp akuntansi

    300 tan""un" jaab kepada klien

    301 in(ormasi klien yan" rahasia

    302 (ee pro(essional

    400 tan""un" jaab kepada rekan sepro(esi

    401 tan""un" jaab kepada rekan sepro(esi

    402 komunikasi antar akuntan publik

    403 perikatan atestasi

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    5/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    >

    500 tan""un" jaab dan praktik lain

    501 perbuatan dan perkataan yan" mendiskreditkan

    502 iklan, promosi dan ke"iatan pemasaran lainnya

    503 komisi dan fee referral

    504 bentuk or"anisasi dan nama #$%

    3. METODE PENELITIAN

    3.1 -aa Pen$am,ilan Sam*el

    Sampel yan" dipilih adalah mahasisa akuntansi E-=$/ yan" sedan" men"ambil mata kuliah $uditin" & dan Seminar $udit pada semester

    &''. 7ahasisa yan" berpartisipasi dalam penelitian ini ada sebanyak A oran".

    3.2 Teknik Pen$um*ulan Data

    ata dikumpulkan den"an carapersonally administered %uestionnaire)Sekaran,&'''* yakni suatu metode pen"umpulan sampel den"an men

    oner pada sekelompok responden secara lan"sun", pada kelas audit & dan seminar audit.

    #ueisioner terdiri dari dua ba"ian yakni, ba"ian pertama, berisi 1' skenario simulasian etika dalam pen"auditan, yan" mana responden dimi

    atakan penilaian atentan" melan""ar tidaknya pernyataan tersebut den"an $turan Etika dalam +katan $kuntan %ublik. %en"ukuran men""una

    al. Ba"ian kedua, berupa data demo"ra(i responden, yan" berisi jenis kelamin, umur, dan ipk.

    3.3 De(inisi O*easional .aia,el

    $turan Etika merupakan standar minimum yan" telah diterima dan bisa dipaksakan pelaksanaannya )+$+*. $turan etika meliputi )1* independensi

    byekti8itas )&* standar umum dan prinsip akuntansi )6* tan""un" jaab kepada klien )* tan""un" jaab kepada rekan sepro(esi dan )>* tan""u

    raktik lain. %emahaman atas aturan etika diukur den"an 1' skenario simulasian etika dalam pen"auditan )/usu(, &''1*. Responden dim

    erikan respon atas skenario etika audit dalam 6 pilihan yakni: )1* melan""ar )&* tidak melan""ar dan )6* tidak dapat ditentukan

    3.4 Analisis Data

    ata dianalisis den"an men""unakan statistik deskripti( berupa mean untuk masin"-masin" ilustrasi skenario dan dibahasa secara kual

    kan den"an $turan Etika dan %rinsip Etika $kuntan +ndonesia.

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    6/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    ;

    4. HASIL DAN PEM%AHASAN

    4.1 Po(il Res*on)en

    ari hasil olahan statistik, responden berjenis kelamin anita sebanyak ,1D atau 6A oran" dan responden pria ' oran" atau >1,0D. =mur r

    ar &' - & th den"an jumlah terbanyak berumur &1 th sebesar 6' oran" atau 60D sebanyak && oran" berumur && th atau &,;D dan yan" berum

    yak 1& oran" atau 1>,;D. Responden yan" berumur &' th sebanyak oran" atau 1',D. Responden berumur &> th, &A th dan & th masin

    yak 1 oran". Sedan"kan ada & responden yan" tidak mencantumkam umurnya.

    Seba"ian besar responden )>,>D* berasal dari an"katan tahun &'' yakni sebanyak & oran". #emudian diikui responden yan" berasal dari

    &''6 sebanyak &1 oran" atau sebesar &A,6 D. Statistik deskripti( responden berdasar +%# adlah maksimum adalah 6,6 dan minimum sebesar &,

    si standar ',6;. Sedan"kan rata-rata +%# responden adalah &,'.

    4.2 Hasil )an Pem,a/asan Skenaio 0

    uditor memili#i utang pada sebuah ban#, padahal ban# tersebut adalah #lien auditnya

    Sebanyak > oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar )>A,AD* kode etik yan" menjaab baha tindakan auditor tidak melan"

    ebanyak &1 oran" )&;,0D* sedan"kan 1' oran" menjaab tindakan auditor tersebut tidak dapat ditentukan )1&, D* dan sebanyak & oran" tida

    an yan" tersedia.

    %ada skenario 1 ini, hanya >A,AD dari keseluruhan mahasisa, mempunyai kemampuan untuk menilai baha tindakan auditor tersebut melan"

    kuntan +ndonesia untuk aturan etika nomor 1'' men"enai independensi, inte"ritas dan obyekti8itas.

    indakan auditor menurut responden, melan""ar aturan etika nomor 1'1 men"enai independensi, yan" menyatakan baha dalam menjalankan

    ota #$% harus selalu mempertahankan sikap mental yan" independen di dalam memberikan jasa pro(esional seba"aimana diatur dalam Standar %

    an %ublik yan" ditetapkan oleh +$+. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam (akta (in facts maupun dalam penaarance.

    #etika auditor memiliki utan" pada bank yan" menjadi kliennya, maka auditor tidak independen dalam (aktaC independent in fact, karena a

    tin"an keuan"an yakni hubun"an hutan" piutan". Selain melan""ar kode tika akuntan, situasi ini melan""ar pula prinsip keempat yakni obyekti8ita

    ota harus menja"a obyekti8itasnya dan bebas dari benturan kepentin"an dalam pemenuhan keajiban pro(esionalnya. alam hal ini ada

    tin"an akuntan seba"ai auditor independent sekali"us terlibat hubun"an hutan"-piutan" den"an bank klien.

    Ta,el 0Statistik Deski*ti( Skenaio 0

    -umber /lahan Data +rimer

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    7/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    A

    7eskipun hanya >A,AD dari keseluruhan mahasisa yan" mempunyai kemampuan untuk menilai baha tindakan auditor tersebut melan""

    $kuntan +ndonesia, secara keseluruhan menunjukkan baha mahasisa memiliki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi sken

    an baik.

    Skenaio 1

    +endapat wajar tanpa pengecualian diberi#an #eti#a laporan #euangan 0otamadya disusun sesuai dengan prinsip1prinsip yang din -tandar #untansi -e#tor +ubli#.

    %ada table & dapat dibaca baha sebanyak > oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar kode etik );,D* yan" menjaa

    kan auditor tidak melan""ar kode etik sebanyak > oran" );0,&D* 1A oran" menjaab tindakan auditor tersebut tidak dapat ditentukan )&1,

    yak & oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    %ada skenario & ini, sebanyak ;0,&D dari keseluruhan mahasisa, mempunyai kemampuan untuk menilai, baha tindakan auditor ters

    ""ar kode etik akuntan +ndonesia untuk aturan etika nomor &'' men"enai standar umum dan prinsip akuntansi.

    #e ;0,&D mahasisa menyatakan baha ketika auditor memberikan pendapat ajar tanpa pen"ecualian diberikan atas laporan keuan"an #

    telah disusun sesuai den"an prinsip-prinsip yan" diterapkan ean Standar $kuntansi Sektor %ublik, sesuai den"an aturan etika no.&'1. $turan n

    enai Standar =mum yan" menyatakan baha an""ota #$% harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yan" terkait yan" dikeluarkan o

    atur standar yan" ditetapkan +$+, yan" meliputi: kompetensi pro(essional kecermatan dan keseksamaan pro(essional perencanaan dan super8ise

    n yan" memadai.

    Selain itu auditor telah memenuhi aturan etika nomor &'6 men"enai prinsip-prinsp akuntansi yan" menyatakan baha an""ota #$% tidak diperke

    7enyatakan pendapat atau memberikan pene"asan baha laporan keuan"an atau data keuan"an lain suatu entitas disajikan sesuai den"an p

    akuntansi yan" berlaku umum atau

    7enyatakan baha ia tidak menemukan perlunya modi(ikasi material yan" harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut a"ar sesuai den"aakuntansi yan" berlaku

    #e-;0,&D dari responden telah mampu menjaab baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia, sehin""a

    njukkan baha mahasisa memiliki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario & den"an baik.

    Ta,el 1Statistik Deski*ti( Skenaio 1

    -umber /lahan Data +rimer

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    8/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    Skenaio 2

    uditor menahan catatan1catatan #lien sebagai cara untu# mema#sa dila#u#annya pembayaran atas fee audit yang telah lewat wa#tu.

    %ada tabel 6 dapat dibaca, sebanyak ; oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar aturan etika )>0D* yan" menjaab baha

    r tidak melan""ar aturan etika sebanyak &' oran" )&>,;D* sedan"kan 1' oran" menjaab tindakan auditor tersebut tidak dapat ditentukan )1&,

    yak & oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    indakan auditor den"an menahan catatan-catatan klien seba"ai cara untuk memaksa dilakukannya pembayaran tas (ee audit yan" telah le

    melan""ar aturan etika nomor >'' tentan" tan""un" jaab dan praktik lain. Secara khusus melan""ar aturan etika nomor >'1 perbuatan dan

    mendiskreditkan. Setiap an""ota tidak diperkenankan melakukan tindakan danCatau men"ucapkan perkataan yan" mencemarkan pro(esi. Selain m

    n etika nomor '>1 ju"a melan""ar prinsip etika ketujuh yakni perilaku pro(essional. Setiap an""ota harus berperilaku yan" konsisten den"an reputa

    baik dan menjauhi tindakan yan" dapat mendiskreditkan pro(esi.

    #eajiban untuk menjauhi tin"kah laku yan" dapat mendistkredistkan pro(esi harus dipenuhi oleh an""ota seba"ai perujudan tan""un" j

    a penerima jasa, pihak keti"a, an""ota yan" lain, sta(, pemberi kerja dan masyarakat umum.

    7eskipun hanya >0D dari responden yan" mampu menjaab baha tindakan auditor telah melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia, namun

    njukkan baha mahasisa memiliki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario 6 den"an baik.

    Skenaio 3

    uditor membayar utang pensiun #epada orang1orang yang dulu pernah be#erja pada #antor a#untan yang bersang#utan.

    ari tabel dapat dibaca baha sebanyak 1' oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar aturan etika )1&,D* yan" menja

    an auditor tidak melan""ar aturan etika sebanyak >' oran" );,1D* sedan"kan 1; oran" menjaab tindakan auditor tersebut tidak dapat ditentu

    an sebanyak & oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    Ta,el 2Statistik Deski*ti( Skenaio 2

    -umber /lahan Data +rimer

    Ta,el 3Statistik Deski*ti( Skenaio 3

    -umber /lahan Data +rimer

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    9/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    0

    %embayaran utan" pension kepada oran"-oran" yan" dulu pernah bekerja pada kantor akuntan yan" bersan"kutan merupakan suatu tindakan y

    ""ar aturan etika. Bahkan tindakan ini merupakan bentuk kepedulian kantor akuntan public terhadap para karyaan yan" dulu pernah bekerja did

    kan auditor inopiun tidak ada hubun"annya den"an klien.

    alam hal ini, mahasisa yan" dapat menilai tindakan auditor tersebut tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia, lebih dari ;'D yaknD. +ni menunjukkan baha mahasisa memiliki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario den"an baik.

    Skenaio 4

    uditor menjual saham1sahamnya dalam perusahaan #lien pada bulan pril sebelum memulai audit pada perusahaan #lien tersehir tanggal 3 Desember.

    %ada tabel > dapat dibaca, sebanyak &A oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia )6,;

    ab baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia sebanyak 6' oran" )6,>D* 1 oran" menjaab tindakan audito

    dapat ditentukan )&1, D* dan sebanyak 1 oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    indakan auditor pada skenario > ini den"an cara menjual saham-sahamnya pada perusahaan klien sebelum melakukan audit pada laporan

    njukkan baha tindakan tersebut tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia nomor 1'' men"enai independensi, inte"ritas dan obyekti8itas

    s atruan nomor 1'1 tentan" independensi. alam menjalankan tu"asnya an""ota #$% harus selalu mempertahankan sikap mental yan" indep

    memberikan jasa pro(esional seba"aimana diatur dalam Standar %ro(esional $kuntan %ublik yan" ditetapkan oleh +$+. Sikap mental independen

    meliputi independen dalam (acta (in factsmaupun dalam penampilan (in appearance.

    7eskipun auditor tidak la"i memiliki saham pada perusahaan klien, namun pada laporan keuan"an klien yan" diaudit berisi suatu transaksi dima

    h menjadi peme"an" saham pada perusahaan klien. alam hal ini auditor tidak independent in appeareance.9amun sebenarnya dari skenario

    disebutkan berapa banyak jumlah kepemilikan saham yan" pernah dimilki auditor pada perusahaan klien. $pakah pemilikan saham tersebu

    ""a dapat men""an""u kredibilitas laporan keuan"an klien.

    $da yan" menarik dari temuan ini, riset ini menemukan baha jaaban mahasisa antara yan" menyatakan baha tindakan auditor dalam sken"i menjadi dua besar. aaban mahasisa yan" menjaab baha tindakan auditor tersebut melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia &A oran"

    an" menjaab baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia sebanyak 6' oran" )6,>D* hanya terpaut &,&D atau selisi

    diartikan baha pada kelompok mahasisa yan" memilih jaaban baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia, men

    a in(ormasi dari skenario tersebut belum cukup untuk di"unakan memilih jaaban apakah auditor melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia.

    9amun sebenarnya dari $turan Etika $kuntan +ndonesia nomor 1'& tentan" inte"ritas dan obyekti8itas, menyatakan baha dalam menjalankan

    ota #$% harus mempertahankan inte"ritas dan obyekti8itas, harus bebas dari benturan kepentin"an (conflict of interestdan tidak boleh membiar

    aterial (material misstatementyan" diketahuinya atau men"alihkan )mensubordinasikan* pertimban"annya kepada pihak lain. $da benturan ke

    Ta,el 4Statistik Deski*ti( Skenaio 4

    -umber /lahan Data +rimer

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    10/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    1'

    edan" men"audit laporan keuan"an klien, meskipun telah tidak menjadi salah satu in8estor klien, namun pernah menjadi in8estor perusahaan ters

    ukan penu"asan audit.

    Selain itu pada prinsip keempat, setiap an""ota harus menja"a obyekti8itasnya dan bebas dari benturan kepentin"an dalam pemenuhan k

    sionalnya.

    4byekti8itas adalah suatu kualitas yan" memberikan nilai atas jasa yan" diberikan an""ota. %rinsip obyekti8itas men"haruskan an""ota bers

    memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasan"ka atau bias, serta bebas dari benturan kepentin"an atau berada di baah pen"aruh pihak lain.

    $n""ota bekerja dalam berba"ai kapasitas yan" berbeda dan harus menunjukkan obyekti8itas mereka dalam berba"ai situasi. $n""ota dala

    memberikan jasa atestasi, serta konsultasi manajemen. $n""ota yan" lain menyiapkan laporan keuan"an seba"ai seoran" baahan, melakukan j

    k dan

    m kapasitas keuan"an dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintahan. 7ereka ju"a mendidik dan melatih oran"-oran" yan" in"in

    pro(esi. $papun jasa dan kapasistasnya, an""ota harus melindun"i inte"ritas pekerjaannya dan memelihara obyekti8itas.

    $da baiknya auditor mempertimban"kan dalam men"hadapi situasi dan praktik secara spesi(ik berhubun"an den"an aturan etika men"enai ob

    ban"an yan" cukup harus diberikan auditor atas hubun"an- hubun"an )auditor penah menjadi in8estor persuahaaan klien* yan" memun"kinkan p

    tau pen"aruh lainnya untuk melan""ar obyekti8itas harus dihindari.

    -eorang auditor menerima penugasan yang di#etahuinya bahwa ia tida# memili#i #eahlian untu# mela#u#an

    %ada tabel ; dapat dibaca, sebanyak >0 oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia )A>,;ab baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia sebanyak A oran" )0D* 1' oran" menjaab tindakan auditor terse

    ditentukan )1&, D* dan sebanyak & oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    in""inya prosentase jaaban responden )A>,;D* yan" menyatakan baha tindakan auditor pada skenario ; melan""ar $turan Etika $kuntan

    r &'' men"enai standar umum dan prinsip akuntansi, khususnya nomor &'1 tentan" standar umum, yan" menyatakan baha an""ota #$% harus

    ar berikut ini beserta interpretasi yan" terkait yan" dikeluarkan oleh badan pen"atur standar yan" ditetapkan +$+, yan" meliputi: kompetensi pro

    matan dan keseksamaan pro(essional perencanaan dan super8isi dan data rele8an yan" memadai.

    Ta,el 5Statistik Deski*ti( Skenaio 5

    -umber /lahan Data +rimer

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    11/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    11

    %ada skenario ;, auditor mun"kin menerima penu"asan audit khusus seperti audit sistem in(ormasi. =ntuk dapat melakukan audit sistem i

    or harus mempeoleh serti(ikasi audit sistem informasil certified information system audit ),;D* mahasia yan" mempunyai kemampuan untuk menilai baha tindakan auditor melan""ar $turan Etika $kuntan

    njukkan baha mahasisa memiliki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario ; den"an baik.

    uditor telah menetap#an fee sejumlah tertentu untu# seorang #liennya tetapi menyata#an pada #lien tersebut bahwa sesungguhntung pada banya#nya pe#erjaan yang dila#u#an

    %ada tabel A dapat dibaca, sebanyak ' oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia )>1,6

    ab baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia sebanyak &1 oran" &;,)0D* 1> oran" menjaab tindakan audito

    dapat ditentukan )10,& D* dan sebanyak & oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    alam menentukan perikatanCpenu"asan audit, (ee audit telah ditentukan berdasarkan kesepakatan antara klien den"an kantor akuntan pu

    ukan audit keuan"an pada klien pada dokumen %roposal $udit. ika kemudian auditor men"an""ap baha (ee yan" telah disepakati s

    tanCpenu"asan audit ternyata harus berubah menjadi lebih tin""i dari yan" telah disepakati, berarti auditor telah melan""ar $turan Etika $kuntan +

    r 6'& men"enai (ee pro(essional, baha an""ota #$% tidak diperkenankan mendapatkan klien den"an cara menaarkan (ee yan" dapat mer

    Ta,el 6Statistik Deski*ti( Skenaio 6

    -umber /lahan Data +rimer

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    12/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    1&

    si.

    Selain itu, auditor ju"a melan""ar prinsip ketujuh men"enai perilaku pro(essional. %$da prinsip ini, setiap an""ota harus berperilaku yan"

    an reputasi pro(esi yan" baik dan menjauhi tindakan yan" dapat mendiskreditkan pro(esi.

    #eajiban untuk menjauhi tin"kah laku yan" dapat mendistkredistkan pro(esi harus dipenuhi oleh an""ota seba"ai perujudan tan""un" j

    a penerima jasa, pihak keti"a, an""ota yan" lain, sta(, pemberi kerja dan masyarakat umum.

    ari tabel A sebanyak >1,6D mahasisa menyatakan baa auditor pada skenario A telah melan""ar $turan Etika $kunan +ndonesia, yan" bera

    sisa memiliki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario A den"an baik.

    Skenaio 7

    -ebuah #antor a#untan memasang advertensi di surat #habar yang berisi pernyataan bahwa #antor a#untan tersebut hanya mengalam

    aduan di pengadilan dibanding#an dengan #antor1#antor a#untan saingannya.

    %ada tabel dapat dibaca, sebanyak 6> oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia ),0

    ab baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia sebanyak &1 oran" )&;,0D* &' oran" menjaab tindakan audito

    dapat ditentukan )&>,; D* dan sebanyak & oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    %ada ilustrasi skenario tersebut, auditor melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia nomor >'' tentan" tan""un" jaab dan praktik lain, k

    r >'1 tentan" perbuatan dan perkataan yan" mendiskreditkan, yakni an""ota tidak diperkenankan melakukan tindakan danCatau men"ucapkan p

    mencemarkan pro(esi. an auditor ju"a melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia nomor >'& tentan" iklan, promosi dan ke"iatan pemasara

    m aturan tersebut men"atur baha $n""ota dalam menjalankan praktik akuntan publik tidak diperkenankan mencari klien melalui pemasan

    ukan tindakan promosi pemasaran dan ke"iatan pemasaran lainnya sepanjan" tidak merendahkan citra pro(esi. $n""ota yan" berikla

    skreditkan kantor akuntan lain merupakan suatu tindakan yan" ju"a merendahkan citra pro(esi.

    7eskipun hanya ,0D mahasisa yan" berpendapat baha tindakan auditor melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia, secara keseluruhan miki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario den"an baik.

    Skenaio 8

    uditor berhenti dari jabatannya sela#u bendahara di perusahaan #lien pada tanggal 3 4ei, sebelum ia memulai audit atas perusahbut yang bera#hir tanggal 3 Desember

    Ta,el 7Statistik Deski*ti( Skenaio 7

    -umber /lahan Data +rimer

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    13/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    16

    %ada tabel 0, sebanyak 6& oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar )1D* yan" menjaab baha tindakan auditor tidak m

    yak &A oran" )6,;D* 1A oran" menjaab tindakan auditor tersebut tidak dapat ditentukan )&1, D* dan sebanyak & oran" tidak memilih jaa

    ia.

    %ada ilustrasi skenario 0 tersebut, auditor melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia nomor 1'' tentan" +ndependensi, inte"ritas dan oby

    snya nomor 1'1 tentan" independensi. alam menjalankan tu"asnya an""ota #$% harus selalu mempertahankan sikap mental yan" independen

    erikan jasa pro(esional seba"aimana diatur dalam Standar %ro(esional $kuntan %ublik yan" ditetapkan oleh +$+. Sikap mental independen terse

    uti independen dalam (acta (in factsmaupun dalam penampilan (in appearance. 7eskipun saat melakukan audit laporan keuan"an klien, au

    nti dari jabatannya seba"ai bendahara klien, kondisi ini membuat auditor tidak independen dalam penampilan.

    Selain melan""ar independensi, auditor rentan den"an $turan Etika $kuntan +ndonesia nomor 1'& tentan" inte"ritas dan obyekti8itas. alam me

    nya an""ota #$% harus mempertahankan inte"ritas dan obyekti8itas, harus bebas dari benturan kepentin"an (conflict of interest dan ti

    biarkan salah saji material (material misstatementyan" diketahuinya atau men"alihkan )mensubordinasikan* pertimban"annya kepada pihak l

    melakukan audit laporan keuan"an klien, auditor pernah menjadi bendahara pada pada tahun yan" diaudit. #ondisi ini dapat menyebabka

    n"an obyekti8itasnya sehin""a dapat bersikap memihak atau terlibat benturan kepentin"an antara berperan seba"ai auditor den"an kepentin

    hal pada %rinsip Etika keempat, setiap an""ota harus menja"a obyekti8itasnya dan bebas dari benturan kepentin"an dalam pemenuhan

    sionalnya.

    4byekti8itas adalah suatu kualitas yan" memberikan nilai atas jasa yan" diberikan an""ota. %rinsip obyekti8itas men"haruskan an""ota bersmemihak, jujur secara intelektual, tidak berprasan"ka atau bias, serta bebas dari benturan kepentin"an atau berada di baah pen"aruh pihak lain.

    $n""ota bekerja dalam berba"ai kapasitas yan" berbeda dan harus menunjukkan obyekti8itas mereka dalam berba"ai situasi. $n""ota dala

    memberikan jasa atestasi, serta konsultasi manajemen. $n""ota yan" lain menyiapkan laporan keuan"an seba"ai seoran" baahan, melakukan j

    k dan bekerja dalam kapasitas keuan"an dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintahan. 7ereka ju"a mendidik dan melatih ora

    n"in masuk ke dalam pro(esi. $papun jasa dan kapasistasnya, an""ota harus melindun"i inte"ritas pekerjaannya dan memelihara obyekti8itas.

    7eskipun hanya 1D mahasisa yan" berpendapat baha tindakan auditor melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia, secara keseluruhan m

    iki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario 0 den"an baik.

    Skenaio 09

    uditor memberitahu#an informasi rahasia tentang #liennya #epada auditor pengganti.

    Ta,el 8Statistik Deski*ti( Skenaio 8

    -umber /lahan Data +rimer

    Ta,el 09Statistik Deski*ti( Skenaio 09

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    14/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    1

    Sebanyak &0 oran" memilih baha tindakan auditor tersebut melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia )6A,&D* yan" menjaab baha tindakamelan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia sebanyak 6; oran" );,&D* 11 oran" menjaab tindakan auditor tersebut tidak dapat ditentukan )1,

    yak & oran" tidak memilih jaaban yan" tersedia.

    %ada ilustrasi skenario 1' tersebut, auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia nomor '& tentan" komunikasi antar akuntan publik

    berkomunikasi tertulis den"an akuntan publik pendahulu bila men"adakan perikatan (engagementaudit men""antikan akuntan publik penda

    tahun buku yan" sama ditunjuk akuntan publik lain den"an jenis dan periode serta tujuan yan" berlainan. $kuntan publik pendahulu ajib me

    a tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pen""anti secara memadai.

    7eskipun hanya ;,&D mahasisa yan" berpendapat baha tindakan auditor tidak melan""ar $turan Etika $kuntan +ndonesia, secara kes

    sisa memiliki kemampuan untuk menilai tindakan auditor dalam ilustrasi skenario 1' den"an baik.

    +endapat wajar tanpa pengecualian diberi#an #eti#a laporan idak melan""ar ;0.&

    uditor menahan catatan1catatan #lien sebagai cara untu# melan""ar >0.'

    uditor menjual saham1sahamnya dalam perusahaan #lien pada idak melan""ar 6.>

    uditor telah menetap#an fee sejumlah tertentu untu# seorang

    #liennya tetapi menyata#an pada #lien tersebut bahwa

    melan""ar >1.6

    -ebuah #antor a#untan memasang advertensi di surat #habar

    yang berisi pernyataan bahwa #antor a#untan tersebut hanya

    melan""ar .0

    uditor berhenti dari jabatannya sela#u bendahara di perusahaan

    #lien pada tanggal 3 4ei, sebelum ia memulai audit atas

    melan""ar 1.'

    idak melan ar ;.&

    -

    -umber /lahan Data +rimer

    Ta,el 00Kom*ilasi !aa,an 09 Skenaio Etika Au)it

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    15/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    1>

    %ada tabel 11 berisi kompilasi jaaban responden atas 1' skenario ilustrasi auditor terkait den"an $turan Etika $kuntan +ndonesia. %ada ta

    a baha secara keseluruhan rata-rata jaaban responden adalah >'.&;D. +ni menunjukkan baha persepsi mahasisa audit men"enai $turan Et

    Etik $kuntan +ndonesia terkait pelan""aran etika dalam pen"auditan masih relati( baik. !al ini disebabkan, antara lain karena ada beberapa ilus

    mahasisa kuran" mampu membedakan apakah tindakan auditor dalam skenario- skenario tersebut melan""ar atau tidak melan""ar $turan Etikaesia. 7isalnya pada skenario no. >,,0, dan 1' yan" ditunjukkan den"an prosentase jaaban responden pada skenario-skenario tersebut dibaah

    . PENUTUP

    5.1 Sim*ulan

    %enelitian ini menyediakan bukti empiris men"enai persepsi mahasisa audit men"enai $turan Etika dalam #ode Etik $kuntan +ndone

    ""aran etika dalam pen"auditan. $da sebanyak 1' skenario pelan""aran etika dalam pen"auditan yan" di"unakan dalam penelitian ini. !as

    njukkan baha persepsi mahasisa audit men"enai $turan Etika dalam #ode Etik $kuntan +ndonesia terkait pelan""aran etika dalam pen"audi

    baik den"an prosentase sebesar >',&;D.5.2 Kete,atasan

    %enelitian ini memiliki beberapa keterbatasan,pertama,skenario pelan""aran etika audit dalam penelitian ini meskipun telah men""unakan 1'

    n belum dapat meakili den"an baik situasi dan kondisi yan" terkait den"an audit laporan keuan"an yan" sesun""uhnya dalam lin"kun"an bi

    eks. 0edua, pen"ukuran persepsi pelan""aran etika audit hanya didasarkan pada kasus yan" si(atnya hiptetis, ada baiknya men""unakan ka

    benar-benar terjadi di lin"kun"an kantor akuntan public. Tera#hir,responden mahasisa yan" dijadikan sampel hanya berasal dari salah satu

    sasta di /o"yakarta, sehin""a hasil penelitian ini tidak dapat di"eneralisasikan

    5.3 im*likasi

    +mplikasi penelitian ini adalah, pertama,dapat menyediakan "ambaran model karakteristik etika yan" relati( cukup len"kap dalam materi pen

    a,membantu para pendidik akuntansi khususnya bidan" audit untuk semakin mencari dan menambah koleksi 8ariasi skenario dilema etis yan" ter

    si sebenarnya di dunia praktik, untuk diperkenalkan pada para mahasisa kelas-kelas auditin" maupun seminar audit. erakhir, menambah in(orma

    psi etika mahasisa akuntansi pentin"nya memahami tindakan auditor dikaitkan den"an $turan Etika dan %rinsip Etika $kuntansi +ndonesia

    an demikian membantu mempersiapkan sejak dini mahasisa untuk memasuki dunia auditor.

    USTAKA

    $rmstron", 7., )10A*, 27oral e8elopment and $ccountin" Education3, !ournal of ccounting 5ducation,6ol., pp.&A-6.

    ramini, R., R. %eterson dan F. #oGmetsky, )10*, 2

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    16/17

    KIER!A" #olume $%" o&'" h& '*: +al& $%,-$.*

    1;

    6.

    ry, S., . %hillips, R. Reidenbach dan . Robin, )100&*, 2$ 7ultidimensional $nalysis o( Selected Ethical +ssues in $ccountin"3,ccounting :eview,

    pp.&-6'&.

    nline.)&''*. 7enyoal tan""un" jaab pro(esi akuntan publik. rti#el dihttp;www.a#untanpubli#.org;publi#asi; pubis

    ry, R, r., F. . 7oyes, dan $.<

  • 7/25/2019 36-16-1-SM

    17/17

    Studi Pemahaman Aturan Etika Dalam Kode Etik Akuntan: Simulasian Etika Pengauditan

    (Rustiana)

    Seeney .., dan R.W.Roberts., )100A*, H