3.4.sistm reproduksi wanita_2_2.ppt

42
SISTEM REPRODUKSI WANITA Yunita ST,dr

Upload: dada-doni

Post on 09-Feb-2016

61 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

TRANSCRIPT

Page 1: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

SISTEM REPRODUKSI

WANITA

Yunita ST,dr

Page 2: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

SISTEM REPRODUKSI WANITASistem Reproduksi Wanita, terdiri atas :• 2 Ovarium• 2 Oviduk/ Tuba Palopii• Uterus• Vagina• Genitalia Eksterna

Selama periode setelah menarche sampai sebelum Menopouse, sistem ini mengalami perubahan siklis dalam struktur maupun aktivitas fungsional. Modifikasi ini dikendalikan oleh mekanisme neurohumoral. Menarche adalah waktu pertama kali mendapat haid, dan menopouse merupakan periode bervariasi saat mana perubahan siklisnya tidak teratur dan akhirmya menstruasi berhenti sama sekali (klimaksterium).

Page 3: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Page 4: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

OvariumBadan berbentuk buah kenari dengan panjang 5 cm, lebar 1,5 cm dan tebal 1 cm. Terdiri atas 2 bagian :

Medulla Mengandung jaringan vaskular luas pada Jaringan ikat selular longgar

Korteks Tempat dijumpainya folikel ovarium yang

mengandung oosit.Permukaan ovarium ditutupi oleh epitel selapis gepeng atau kuboid (epitel germinal), dibawahnya terdapat tunika albugenia yang membuat ovarium berwarna keputihan.

Page 5: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Folikel Ovarium• Terbenam dalam stroma korteks• Pada sebuah folikel terdiri atas sebuah oosit yang

dikelilingi oleh satu atau lebih • lapisan sel folikel sel granulose.• Jumlah polikel dalam kedua ovarium wanita

dewasa muda normal kurang lebih 400. 000.• Hanya satu ovum yang dilepaskan saat

menstruasi atau saat massa reproduktif• Masa reproduktif wanita 30-40 tahun dengan

jumlah total ovum yang dilepaskan sekitar 450• Semua folikel dan oositnya tidak menjadi

matang, akan berdegenerasi menjadi atretik.

Page 6: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Folikel Primordial• Paling banyak dijumpai sebelum kelahiran • Setiap folikel terdiri atas sebuah oosit primer dan

dibungkus oleh selapis sel folikel gepeng• Oositnya merupakan sel bulat dengan diameter 25

mikrometer, intinya eksintris, dan memiliki anak inti yang besar, organ dalam sitoplasma bergumpal dekat inti, t’dpt banyak mitokondria, beberapa kompleks golgi dan sistem retikulum endoplasma.

• Sel folikel gepeng saling melekat melalui desmosom• Sebuah lamina basal terdapat dibawah sel folikel dan

merupakan batas antara folikel avaskular dan stroma.

Page 7: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Folikel Berkembang• Pertumbuhan folikel melibatkan sel – sel folikel, juga oosit primer

dan stroma disekitar folikel.• Inti sel disebut vesikel germinal• Mitokondria banyak dan tersebar merata dalam sitoplasma,

retikulum endoplasma mengalami hipertropi, dan kompleks golgi bermigrasi di bawah permukaan sel.

• Sel folikel membentuk satu lapis sel kuboid disebut folikel primer unilaminer

• Selnya berproliferasi melalui mitosis dan membentuk epitel berlapis folikel/ lap granulose disebut folikel multilaminer

• Terdapat zona pelusida yang terdiri dari 3 glikoprotein, mengelilingi oosit

• Filopodia dari sel folikel dan mikrovili dari oosit menerobos zona pelusida dan saling berkontak melalui taut rekah.

Page 8: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

• Disaat terjadi modifikasi, stroma yg langsung mengelilingi folikel akan b’diferensiasi m’btk teka folikuli lalu akan b’diferensiasi lagi menjadi teka interna dan teka eksterna.

• Sel–sel teka interna memiliki ciri ultra struktur yaitu banyak retikulum endoplasma licin, mitokondria dengan krista tubular dengan banyak tetes lipid,sel ini menghasilkan androstenedion, dari sel-sel granulose yang mengkonversinya menjadi estradiol

• Suatu foikel berkembang tampak timbunan cairan folikel (likuor folikuli) terutama karena ukuran dan jumlah sel granulose bertambah.

• Rongga yang berisikan cairan ini bersatu dan membentuk hanya satu rongga yaitu antrum dan folikelnya disebut folikel sekunder (vesicular).

• Cairan folikel ini mengandung transudat dari plasma dan produk yang disekresi dari sel folikel yaitu glikosaminoglikan, beberapa protein dan dengan konsentrasi tinggi.

• Sel dari lapisan granulose lebih banyak berkumpul pada satu dinding folikel dan membentuk bukit kecil sel-sel yang disebut kumulus oophorus.

Page 9: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Folikel Matang (Graaf)• Berdiameter sekitar 2,5 cm• Tampak sebagai vesikel transparan yang menonjol

dipermukaan ovarium• Karena penimbunan cairan, rongga folikel makin

membesar dan oosit melekat pada dinding folikel.• Sel granulose tidak membelah sehingga

lapisannya akan menipis• Sel granulosa menyusun lapisan pertama sekitar

ovum karena mereka berkontak langsung dengan zona pelusida dan akan memanjang membentuk korona radiata.

Page 10: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Atresia Folikel• Folikel mengalami atresia, dimana sel-sel folikel dan oosit

mati akibat dari sel-sel fagositik.• Proses ini ditandai dengan terhentinya mitosis di sel-sel

granulose, terlepasnya sel granulose dari lamina basal dan matinya oosit.

• Keadaan saat terjadinya atresia yang sangat mencolok pada Setelah kehamilan Saat pengaruh hormon ibu terputus Selama pubertas dan kehamilan Saat modifikasi hormon yang kualitatif dan kuantitatif.

Page 11: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Kelenjar Interstisial• Terdapat sel interstisial yaitu sel – sel teka

interna yang seringkali menetap dan menjadi secretor streroid yang cukup aktif.

• Sel interstisial sudah ada sejak kanak- kanak hingga menopouse, sel-sel ini adalah sumber dari androgen ovarium.

Page 12: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Ovulasi• Proses ovulasi terjadi karena pecahnya folikel matang dengan pembebasan ovum,

yang akan ditangkap oleh ujung tuba uterine yang melebar.• Pada ovulasi ini hanya 1 ovum yang dilepaskan ovarium, jika 2 atau lebih yang di

lepaskan terjadi kembar fraterna.• Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus haid (hari ke14 dari 28 hari siklus haid).• Rangsangannya berasal dari suatu gelombang sekresi hormon LH (lutein hormon)

oleh kelenjar hifofisis anterior.• Jika terjadi peningkatan LH di dalam darah, aliran darah ke ovarium meningkat,

akan menyebabkan edema yaitu keluarnya protein plasma lewat kapiler dan venula pasca kapiler, dilepaskan prostaglandin, histamin, vasopresin dan kolagenase.

• Sel-sel granulose membuat banyak asam hialuronat dan berkurang sehingga menyebabkan lemahnya dinding luar folikel karena degradasi kolagen, matinya sel, iskemia bersamaan dengan ini mengakibatkan pecahnya dinding luar folikel karena naiknya tekanan cairan antrum dan terjadi kontraksi sel-sel otot polos.

Page 13: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt
Page 14: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

• Zona pelusida dan ovum, sel-sel yang meliputinya dan cairan antrum akan meninggalkan ovarium dan masuk ke dalam tuba uterine.

• Sebelum ovulasi,ovum sel korona radiata melepaskan diri dari dinding folikel dan mengapung dalam cairan folikel.

• Suatu tanda akan terjadinya ovulasi : stigma pada permukaan folikel, tempat darah tidak mengalir lagi,perubahan warna dan tembus pandangnya dinding folikel.

• Ujung tuba uterine yang menghadap ovarium berbentuk corong dan banyak terdapat fimbria, yang berfungsi untuk menangkapovum karena letak ujungnya sangat dekat dengan ovarium.

• Ovum akan di buahi setelah memasuki infundibulum (tuba uterina) tempat ia dibuahi dan akan menjadi zigot dan nilai mengalami pembelahan. zigot mengalami pembelahan dan diangkut ke uterus sekitar 5 hari.

Page 15: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Asal dan Pematangan Oosit• Oosit dibentuk semasa kehidupan intrauterine dan

jumlahnya tidak meningkat sesudah kehamilan.• Sel yang menjadi precursor oosit disebut sel benih

primordial (dari endoderm kantung kuning telur)• Folikel primordial dan folikel yang sedang berkembang

mengandung oosit primer eguivalen dengan spermatosit primer dari tubulus seminiferus oosit ini berada pada profase dan pembelahan meosis pertama.

• Kromosomnya terbagi rata diantara sel anak.• Satu dari oosit sekunder mendapat hampir seluruh

sitoplasmanya sedangkan yang lainnyamenjadi badan polar pertama.

Page 16: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

• Setelah badan polar pertama dikeluarkan dan masih berada dikorteks ovarium, inti dari ovum mulai melakukan pembelahan meosis kedua yang berhenti pada metafase dan akan rampung bila terjadi pembuahan (masuknya spermatozoa ke dlm ovum)

• Masuknya sperma memulihkan jumlah diploid kromosom dan berfungsi sebagai perangsang bagi ovum.

• Bila tidak terjadi pembuahan, maka ovum mengalami autosis dalam tuba uterin tanpa m’selesaikan pembelahan kedua.

Page 17: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Korpus Luteum • Setelah ovulasi, sel granulose dan sel dari teka interna

membentuk kelenjar endokrin sementara yaitu korpus luteum.

• Korpus luteum pada bagian korteks ovarium akan mensekresi progesterone dan estrogen.

• Akibat dari pelepasan cairan folikel menyebabkan kolaps dinding folikel sehingga berkerut

• Walaupun sel-sel granulose tidak membelah setelah ovulasi tetapi tetap membesar

• Sekitar 80% sel granulose dari parenkim korpus luteum menjadi sel lutein granulose (penghasil steroid)

• Sel teka interna ikut membentuk korpus luteum dengan menjadi sel lutein teka.

Page 18: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

• Korpus luteum dibentuk sebagai akibat rangsangan hormon lutein (pada pars distal hipofisis)

• Korpus luteum menghasilkan progesterone untuk menghambat produksi LH sehingga ia akan berdegenerasi.

• Jika tidak hamil, korpus luteum hanya bertahan 10 – 14 hari (selama pembelahan ke 2) dan LH berdegenerasi dan menghilang keadaan ini disebut korpus luteum menstruasi

• Bila hamil gonadotropik korionik (dari plasenta) merangsang korpus luteum dan terus menghasilkan progesterone hingga akhir kehamilan ini disebut korpus luteum kehamilan.

• Sel korpus luteum menstruasi dan kehamilan mengalami degenerasi melalui autolisis

Page 19: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Tuba Uterina / Oviduct / Tuba FallopiTuba uterine, tabung berotot yang mudah digerakkan, denganpanjang sekitar 12 cm. Salah satu ujungnya membuka kedalam rongga peritoneum sebelahnya lagi menembus dinding uterus. Ujung bebas tuba uterine memiliki juluran mirip jemari yaitu fimbria. Dindingnya terdiri atas 3 lapisan yaitu :A. Lapisan Mukosa

Dilapisi oleh epitel selapis silindris dan terdiri dari 2 jenis sel, satunya dilengkapi silia dan yang lainnya bersifat sekretorik. Sel yang dilengkapi dengan silia akan menghasilkan suatu secret yang berupa cairan, yang berfungsi nutritive dan protektif bagi ovum dan untuk pengaktifan spermatozoa.

Lamina propria darimukosa ini terdiri atas jaringan ikat longgar

Page 20: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

B. Lapisan Muskularis Terdiri dari serat otot polos yang disusun berupa lapisan sirkular dalam dan lapisan longitudional luar.

C. Lapisan Serosa Terdiri dari peritoneum visceral

Ovidak berfungsi menampung ovum yang dilepaskan ovarium dan membawanya kearah uterus. Pada saat ovulasi, oviduk mengadakan gerakan aktif, fimbria dari infundibulum membantu menemukan ovum yang dilepaskan

Page 21: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

UTERUSUterus adalah organ yang berbentuk avokat yg terdiri dari badan (korpus) yang terdapat diatas penyempitan rongga rahim (osinternum), dan serviks, yang terdapat dibawah osinternum, bagian korpus uteri yang terdapat diatas pangkal tuba uterine disebut fundus.Dinding uterus disusun oleh 3 lapisan yaitu : Lapisan Serosa Atau Adventisia Adanya jaringan ikat dan mesotel

Page 22: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Lapisan Miometrium • Miometrium adalah lapisan paling tebal dari uterus, yang terdiri dari

berkas serat otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Berkas otot polos membentuk 4 lapisan yaitu lapisan pertama dan keempat terdiri atas serat yang tersusun memanjang yang parallel terhadap sumbu panjang organ, lapisan tengah mengandung pembuluh darah besar.

• Selama kehamilan, miometrium mengalami masa pertumbuhan akibat dari hiperplasi (bertambahnya jumlah sel otot polos) dan hipertropi (bertambah nya ukuran sel). Pada saat itu sel otot polos memiliki ciri ultrastruktur sebagai pengahasil protein dan aktif mensintesis kolagen.

• Setelah kehamilan, terjadi destruksi pada sebagian sel otot polos, pengurangan ukuran dan degradasi enzimatik terhadap kolagen mengakibatkan uterus mengecil mendekati ukuran pra-hamil (involusi)

Page 23: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Lapisan Endometrium Atau Mukosa Uterus• Endometrium terdiri dari epitel dan lamina propria yang mengandung

kelenjar tubular simpleks bercabang bagian dalamnya. Dilapisi oleh epitel selapis silindris dan merupakan campuran sel sekresi dan sel bersilia

• Pada lamina propria terdapat jaringan ikat yang banyak mengandung fibroblas dan substansi amorf, serat jaringan ikatnya banyak mengandung serat retikulum. Lapisannya dibagi 2 zona yaitu :

Stratum fungsional, yang merupakan bagian yang dilepaskan saat haid dan diperbaharui setiap siklus haid.

Stratum basalis, bagian yang dipertahankan selama haid yang diberi epitel dan lamina propria baru bagi endometrium baru.

o Pembuluh darah yang menyuplai ke endometrium memiliki arti penting dalam pelepasan periodiknya.

o Arteri akuarta tersusun melingkar pada lapisan tengah miometriumo Dari arteri akuarta terdapat 2 perangkat arteri untuk memperdarahi

endometrium yaitu Arteri yang menyuplai stratum basalis dan Arteri spiralis yang membawa darah ke stratum fungsionalis

Page 24: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Serviks Uteri Serviks uteri adalah bagian uterus yang terbawah yang berbentuk

silindris, bagian ini berbeda struktur histologisnya dari uterus yang lain. Serviks uteri dilapisi oleh epitel selapis silindris penghasil mucus, memiliki sedikit

serat otot polos dan banyak jaringan ikat padat, bagian luarnya menonjol kedalam vagina yang ditutupi epitel berlapis gepeng.

Mukosa serviks mengandung kelenjar serviks mukosa, mukosa ini tidak mengelupas selama siklus menstruasi. Bila saluran kelenjar ini tersumbat, secret yang bertahan berakibat pelebaran dan membentuk kista Nabothi.

Selama kehamilan kelenjar mukosa serviks berproliferasi dan mengeluarkan banyak mukus yang lebih kental. Secret berperan penting pada saat ovulasi, karena secretnya bersifat cair yang memungkinkan masuknya sperma kedalam uterus. Pelebaran serviks yang mendahului kelahiran karena akibat kolagenolisis hebat yang merupakan suatu proses mempermudah pelunakan.

Page 25: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt
Page 26: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Siklus Menstruasi• Kerja hormon ovarium (estrogen dan progesterone) menyebabkan

endometrium mengalami modifikasi. Secret yang dikeluarkan waktu haid terdiri dari : endometrium yang berdegenerasi bercampur darah dari pembuluh darah yang pecah. Siklus menstruasi t.a:

Fase MenstruasiFase menstruasi terjadi pada hari ke 1 – 4 dari siklus. Bila tidak terjadi pembuahan dan implantasi maka korpus luteum akan berhenti berfungsi sekitar 14 hari. Kadar estrogen dan progesterone menurun pada waktu endometrium mengalami involusi, Jika terjadi implantasi, embrio menghasilkan HCG (hormon corionik gonadotropin). Akhir dari fase ini endometrium akan mengalami penipisan.

Page 27: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Fase Proliferasi (fase folikuler) terjadi hari ke 5 – 14Proliferasi sel kelenjar dan berpindahnya sel tersebut ke permukaan mengawali terjadinya siklus menstruasi dimulai lagi. Terjadi pembentukan folikel ovarium dan produksi estrogen sehingga disebut juga fase folikular. Proliferasi sel berlanjut selama fase ini dan membentuk kelenjar dan epitel permukaan yang melapisi endometrium. Juga terjadi proliferasi sel jaringan ikat dan pelekatan substansi dasar dalam lamina propria yang berakibat tumbuhnya endometrium. Akhir dari fase ini terjadi peubahan a.l:

• Tebal endometrium 2 – 3 mm• Kelenjar – kelenjar merupakan tubulus lurus dengan lumen sempit• Banyak terdapat sisterna retikulum endoplasma kasar• Komplek golgi bertambah besar untuk persiapan aktvitas sekresi• Arteri spiralis tumbuh kedalam stroma baru

Page 28: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Fase sekresi (fase luteal) terjadi hari ke 15 – 28 hari

• Fase ini dimulai setelah ovulasi, tergantung dari progesterone yang disekresi dari korpus luteum yang bekerja pada kelenjar yang telah berkembang oleh kerja estrogen, untuk menghasilkan glikoprotein yang merupakan sumber nutrisi bagi embrio sebelum implantasi. Pada fase ini kelenjar sangat berkelok dan sel menimbun glikogen dibawah intinya sampai mencapai ketebalan 5 mm akibat penimbunan secret dan edema dari stroma. Jarang terjadi mitosis selama fase sekresi

Page 29: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Implantasi dan kehamilan• Ovum manusia dibuahi pada 1/3 lateral tuba uterina. • Mitosis berulang m’btk kumpulan sel disebut morula. Morula

dibungkus zona pelusida yang besarnya sama dengan ovum yang dibuahi.

• Rongga dipusat morula terbentuk akibat penggumpalan cairan yang dipindahkan dari lumen oviduk secara berangsur, sel-sel membentuk bola berisi cairan yaitu blastosis.Sel – sel yang dihasilkan dari segmentasi zigot disebut blastomer.

• Blastomer menyusun diri dalam lapisan perifer (trofoblas) yang menebal pada tempat pengumpulnya sel (massa sel dalam) dan menonjol kedalam rongga, tahap perkembangan ini ± sama dengan hari ke 4 atau ke 5 setelah ovulasi.

• Saat tahap blastosis, zona pelusida menipis, dan menghilang sehingga memungkinkan sel – sel trofoplas menerobos mukosa dan berkontak langsung dengan endometrium. Implantasi atau nidasi, mencakup penerobosan melalui epitel uterus dengan sedikit tanda nekrosis (implantasi interstisial).

• Implantasi terjadi bila endometrium berada dalam fase sekresi.

Page 30: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

• Sekitar hari ke 7 sampai hari ke 9 setelah embrio, kelenjar uterus mengandung glikoprotein dan glikogen, pembuluh – pembuluh melebar, lamina propria sedikit lembab.

• Selama implantasi, trofoblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan yaitu:

Sinsitiotrofoblas Sitotrofoblas. • Pada sinsitiotrofoblast, lapisan sinsitum luar berinti banyak,

yang terjadi akibat penyatuan sitotrofoblas mononukleus. Permukaan sinsitiotrofoblas ditaburi mikrovili tidak teratur, dan sitoplasma superfisial mengandung vesikel,menampakkan banyak RE kasar, sebuah kompleks golgi yang berkembang baik dan banyak terdapat mitokondria. Sinsitiotrofoblas mengandung tetes lipid.

• Sitotrofoblas terdiri dari lapisan sel lonjong mononukleus tidak teratur tepat dibawah sinsiotrofoblas.

Page 31: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

• Setelah implantasi embrio, endometrium mengalami perubahan sel stroma membesar dan berbentuk poligonal dan disebut sel desidua.

• Sel desidua dibagi menjadi : Desidua basalis , terletak diantara embrio dan miometrium. Desidua kapsularis, terletak diantara embrio dan lumen uterus

korion Desidua parietalis• Bagian trofoblas berbentuk juluran panjang disebut vilus primer.• Mesenkim ekstraembrional dan trofoblas membentuk korion Pada sisi desidua kapsularis, karion membentuk juluran tipis yg

disebut korion laeve Pada sisi desidua basalis, korion tumbuh subur dan membentuk

korion frondosum. Lapis-lapis korion dari arah permukaan sinsiotrofoblas dan

sitotrofoblas merupakn mesenkim ekstraembrional. Bila mesenkim menyusup dalam vilus primer, ia akan menjadi

vilus sekunder.

Page 32: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt
Page 33: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt
Page 34: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

PLASENTA• Plasenta adalah organ sementara, merupakan tempat

berlangsungnya pertukaran fisiologik antara ibu dan fetus. Plasenta adalah satu-satunya organ yang terdiri atas sel-sel yang berasal dari 2 individu yang beda

A.Bagian Fetus• Bagian fetus flasenta, yaitu korion, memiliki lempeng

korion pada tempat munculnya vili yang berasal dari mesenkim ekstraembrional. Dikelilingi oleh sinsiotrofoblas dan sitotrofoblas. Vilus korion dapat terjulur bebas pada desidua basalis, keduanya memiliki struktur yang sama, permukaan vilus terdapat banyak darah dari lakuna desidua basalis, sehingga terjadi pertukaran substansi antara darah ibu dan fetus

Page 35: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

B.Bagian Maternal• Bagian maternal plasenta yaitu desidua basalis

mengeluarkan darah dari arteri dan menerima darah vena dari lakuna yang terletak diantara vili sekunder. Saat sitotrofoblas tidak utuh lagi dan kapiler vilus berdekatan dengan permukaan, maka percampuran sedikit darah mungkin terjadi. Pada saat itu dinding kapiler fetus dipisahkan dari darah ibu hanya oleh sinsitiotrofoblas.

• Selama kehamilan, sel-sel stroma jaringan ikat desidua basalis dan sedikit sel dari desidua parietalis dan desidua kapsularis membentuk sel – sel desidua yang besar dan membuat protein serta senyawa lainnya.

• Pada akhir kehamilan cukup bulan, plasenta berbentuk cakram. Tali pusat biasanya muncul dipusat plasenta dan menghubungkan sirkulasi fetus dan sirkulasi ibu.

Page 36: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

C.Histofisiologis• Darah vena fetus mencapai plasenta melalui 2

arteri umbilikalis yang bercabang dan berakhir menjadi pembuluh-pembuluh dari vili korion.

• Plasenta bersifat permeabel dan menghasilkan hormon gonadotropin korionic, tirotropin korionic, kortikotropin korinic, estrogen, progesteron, juga menghasilkan hormon protein disebut somatomamotropin korionic manusia, yang mempunyai kegiatan laktogenetik dan perangsang pertumbuhan. Semua hormon diatas dibuat oleh sinsiotrofoblas.

Page 37: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

VAGINA

Dinding vagina t.a 3 lapisan yaitu: Lapisan Mukosa

Tersusun oleh epitel berlapis gepeng, tebal 150-200µm dan sel-selnya mengandung sedikit keratohialin. Dibawah pengaruh estrogen, epitel vagina membuat dan mengumpulkan banyak glikogen, yang dikeluarkan kedalam lumen vagina bila sel-sel vagina mengelupas. Bakteri dalam vagina memetabolisir glikogen dan membentuk asam laktat, yang berfungsi memelihara PH rendah dalam vaginaLamina propria dari mukosa vagina t.a jaringan ikat longgar dengan serat elastin. Dilamina propria tidak terdapat kelenjar tetapi sangat vaskular yang menjadi sumber eksudat cair yang merembas melalui epitel gepeng selama rangsangan seksual, Mukosa vagina tidak memiliki ujung saraf sensoris, dan beberapa ujung saraf bebas yang ada hanya ujung saraf nyeri.

Page 38: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

Lapisan MuskularisLapisan muskularis vagina t.a berkas memanjang serat otot polos. Terdapat sedikit berkas serat melingkar, terutama pada bagian yang paling dalam (dekat mukosa)Diluar lapisan muskular, sebuah jaringan ikat padat yaitu adventisia, kaya akan serat elastin tebal, menyatukan vagina dengan jaringan sekitarnya.

Lapisan Adventisia.

Page 39: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

SITOLOGI EKSFOLIATIFPada mukosa vagina dewasa, terdapat 5 jenis sel, yaitu:• Sel-sel bagian dalam stratum basal (sel basal)• Sel –sel bagian luar stratum basal (sel

parabasal)• Sel – sel dari lapis intermedial• Sel pra-tanduk • Sel bertanduk.

Page 40: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

GENITALIA EKSTERNATerdiri atas: Klitoris

Klitoris dibentuk oleh badan erektil yang berakhir pada glandula klitoris rudimenter dan sebuah prepusium. Klitoris ditutup oleh epitel berlapis gepeng.

Labia minoraLabia minora adalah lapisan kulit dengan jaringan ikat mirip spons sebagai pusat,dengan serat – serat elastin, dan dibungkus oleh epitel berlapis gepeng yang memiliki lapisan tipis sel bertanduk pada permukaannya. Pada permukaan luar dan dalam labia minora terdapat kelenjar sebacea dan kelenjar keringat. labia mayora adalah lipatan kulit yang mengandung jaringan lemak dan lapisan tipis otot polos. Permukaan dalam sama dengan labia minora. Permukaan luar ditutupi oleh kulit dan rambut.

Labia mayora dan beberapa kelenjar yang bermuara kedalanm vestibulum, sebuah ruangan yang tertutup oleh labia minor. Uretra dan ductus kelenjar vestibularis bermuarake dalam vestibulum.Kedua glandula vestibularis mayor, atau kelenjar bartholin, terletak dikiri kanan vestibulum, kelenjar ini homolog dengan bulbouretra pada pria glandula vestibularis minor lebih tersebar dan lebih banyak terdapat di klitoris dan uretra kelenjar vestibularis mengeuarkankan mukus.

Page 41: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

HUBUNGAN TIMBAL – BALIK ENDOKRIN• Fungsi reproduksi wanita diatur oleh hipotalamus, sel

saraf dalam hipotalamus membuat dan mencurahkan polipeptida spesifik kedalam pembuluh darah portal yang bekerja pada lobus anterior hipofisis untuk melepaskan gonadotropin lalu merangsangan sekresi hormon ovarium (estrogen dan progesteron). Folikel ovarium yang berkembang menghasilkan estrogen, dan korpus luteum menghasilkan estrogen dan progesteron. Sumber utama estrogen pada folikel ovarium manusia adalah sel granulosa, yang memiliki semua enzim untuk mengkonversi kolesterol menjadi estradiol 17 P, yang terdapat dalam darah dan dihasilkan oleh sel teka interna dari folikel dan dengan cepat dikonversi menjadi estron, kemudian dimetabolisir menjadi estriol Gonadotropin hipofisis.

Page 42: 3.4.SISTM REPRODUKSI WANITA_2_2.ppt

SELAMAT BELAJAR !!!!!!