347-678-1-sm

6
 Artikel Penelitian 79 Abstrak Penelitian dengan desain potong lintang ini bertujuan untuk menguji hubung- an antara kadar kolesterol total dengan tekanan darah. Data dikumpulkan pada 14  _ 21 Juni 2011, terhadap 51 subjek penelitian berusia > 30 tahun yang tidak mengonsumsi obat antihipertensi ataupun antikolesterol, dipilih secara consecutive antara pengunjung Puskesmas Kelurahan Joglo-II, Jakarta. T ekanan darah diukur dengan sfigmomanometer sesuai pedoman baku. Kadar kolesterol total darah sewaktu diukur dari sampel darah tepi dengan alat tes kolesterol. Analisis data menggunakan regresi linier, kore- lasi Pearson dan General Linear Model dengan koreksi Bonferroni. Pada 51 responden (nilai tengah usia 50 tahun, 70,6% perempuan), rerata kadar ko- lesterol total adalah 200 mg/ dL dan rerata tekanan darah adalah 135/84 mmHg. Pada faktor perancu yang disetarakan, kadar kolesterol total yang tinggi berhubungan dengan tingginya tekanan darah sistolik (r = 0,39; nilai p = 0,005) ataupun diastolik (r = 0,43; nilai p = 0,002). Responden pada kelompok kuartil ketiga total kolesterol memili ki tekanan darah 26/11 mmHg lebih tinggi secara bermakna dibandingkan mereka pada kelompok kuartil kedua (nilai p = 0,001 dan nilai p = 0,002 bert urut-turut untuk tekanan darah sistolik dan diastolik). Menjaga kadar kolesterol total dalam batas normal merupakan salah satu upaya untuk mencegah hipertensi. Kata kunci: Kadar kolesterol total, tekanan darah, hipertensi Abstract This cross-sectional study was aimed to examine the association bet- ween total cholesterol levels and blood pressures. Data was collected on June 14  _ 21, 2011, among 51 subjects, aged > 30 years, who were takin g neither antihypertensive nor anticholesterol drug, consecutively selected among peoples attending Joglo-II Sub-district Primary Health Center, Jakarta. Blood pressures were measured using a manual sphygmo- manometer according to the standard protocols. Peripheral blood samples were collected and non-fasting total cholesterol were assessed using a cho- lesterol-test kit. Analyses were perfomed using linear regression, Pearson correlation, and General Linear Model (with Bonferroni correction). In 51 respondents (median age 50 years, 70.6% female), mean total cholesterol level was 200 mg/dL and blood pressure were 135/84 mmHg. After adjust- ment for confounding factors, higher total cholesterol levels were associat- ed with higher systolic (r = 0.39; p value = 0.005) or diastolic (r = 0.43; p va- lue = 0.002) blood pressures. Participant in the third quartile category had blood pressures 26/11 mmHg significantly higher than that of those in the second quartile category (p value = 0,001 and p value = 0,002 for sistolic and diastolic blood pressures, respectively). Maintaining total cholesterol levels within the normal limits may be one way to prevent hypertension. Keywords: T otal cholesterol, blood pressure, hypertension Pendahuluan Hipertensi adalah salah satu penyakit yang umum me- landa di dunia dan merupakan faktor risiko penting un- tuk penyakit jantung serta kontributor utama mortalitas dan morbiditas baik di negara maju maupun di negara berkembang. 1 Menurut laporan kesehatan dunia, pada tahun 2002, sekitar 600 juta orang di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi diperkirakan menye- babkan 7,1 juta kematian setiap tahunnya, angka terse- but mewakili sekitar 13% dari total kematian. 2 Di berba- gai negara di Asia, prevalensi hipertensi bervariasi, ber- kisar antara 15 – 35%. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. 3 Misalnya, prevalensi hipertensi di Vietnam pada tahun 2002 sebesar 14,1% dan hipertensi juga merupakan penyakit yang menye- babkan sejumlah besar kematian di rumah sakit. 2 Kadar Kolesterol Total dan Tekanan Darah Orang Dewasa Indonesia T otal Cholesterol and Blood Pressure Among Indonesian Adults Y ohana Margarita* Princen* Andi* Marcella Erwina Rumawas* Valentinus Budi Kidarsa* Bambang Sutrisna** *Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta, **Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia  Alamat Korespondensi: Marcella Erwina Rumawas, Fakultas K edokteran Universitas Tarumanegara, Jl. Letnan Jenderal S. Parman No. 1 Grogol Jakarta Barat 11440, Hp. 081280979353, e-mail: [email protected]

Upload: william-sonyo

Post on 02-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

  • Artikel Penelitian

    79

    AbstrakPenelitian dengan desain potong lintang ini bertujuan untuk menguji hubung-an antara kadar kolesterol total dengan tekanan darah. Data dikumpulkanpada 14 _ 21 Juni 2011, terhadap 51 subjek penelitian berusia > 30 tahunyang tidak mengonsumsi obat antihipertensi ataupun antikolesterol, dipilihsecara consecutive antara pengunjung Puskesmas Kelurahan Joglo-II,Jakarta. Tekanan darah diukur dengan sfigmomanometer sesuai pedomanbaku. Kadar kolesterol total darah sewaktu diukur dari sampel darah tepidengan alat tes kolesterol. Analisis data menggunakan regresi linier, kore-lasi Pearson dan General Linear Model dengan koreksi Bonferroni. Pada 51responden (nilai tengah usia 50 tahun, 70,6% perempuan), rerata kadar ko-lesterol total adalah 200 mg/dL dan rerata tekanan darah adalah 135/84mmHg. Pada faktor perancu yang disetarakan, kadar kolesterol total yangtinggi berhubungan dengan tingginya tekanan darah sistolik (r = 0,39; nilaip = 0,005) ataupun diastolik (r = 0,43; nilai p = 0,002). Responden padakelompok kuartil ketiga total kolesterol memiliki tekanan darah 26/11 mmHglebih tinggi secara bermakna dibandingkan mereka pada kelompok kuartilkedua (nilai p = 0,001 dan nilai p = 0,002 berturut-turut untuk tekanandarah sistolik dan diastolik). Menjaga kadar kolesterol total dalam batas normal merupakan salah satu upaya untuk mencegah hipertensi. Kata kunci: Kadar kolesterol total, tekanan darah, hipertensi

    AbstractThis cross-sectional study was aimed to examine the association bet-ween total cholesterol levels and blood pressures. Data was collected onJune 14 _ 21, 2011, among 51 subjects, aged > 30 years, who were takingneither antihypertensive nor anticholesterol drug, consecutively selectedamong peoples attending Joglo-II Sub-district Primary Health Center,Jakarta. Blood pressures were measured using a manual sphygmo-manometer according to the standard protocols. Peripheral blood sampleswere collected and non-fasting total cholesterol were assessed using a cho-lesterol-test kit. Analyses were perfomed using linear regression, Pearson

    correlation, and General Linear Model (with Bonferroni correction). In 51 respondents (median age 50 years, 70.6% female), mean total cholesterollevel was 200 mg/dL and blood pressure were 135/84 mmHg. After adjust-ment for confounding factors, higher total cholesterol levels were associat-ed with higher systolic (r = 0.39; p value = 0.005) or diastolic (r = 0.43; p va-lue = 0.002) blood pressures. Participant in the third quartile category hadblood pressures 26/11 mmHg significantly higher than that of those in thesecond quartile category (p value = 0,001 and p value = 0,002 for sistolicand diastolic blood pressures, respectively). Maintaining total cholesterollevels within the normal limits may be one way to prevent hypertension. Keywords: Total cholesterol, blood pressure, hypertension

    PendahuluanHipertensi adalah salah satu penyakit yang umum me-

    landa di dunia dan merupakan faktor risiko penting un-tuk penyakit jantung serta kontributor utama mortalitasdan morbiditas baik di negara maju maupun di negaraberkembang.1 Menurut laporan kesehatan dunia, padatahun 2002, sekitar 600 juta orang di seluruh duniamenderita hipertensi. Hipertensi diperkirakan menye-babkan 7,1 juta kematian setiap tahunnya, angka terse-but mewakili sekitar 13% dari total kematian.2 Di berba-gai negara di Asia, prevalensi hipertensi bervariasi, ber-kisar antara 15 35%. Angka tersebut diperkirakan akanterus meningkat setiap tahunnya.3 Misalnya, prevalensihipertensi di Vietnam pada tahun 2002 sebesar 14,1%dan hipertensi juga merupakan penyakit yang menye-babkan sejumlah besar kematian di rumah sakit.2

    Kadar Kolesterol Total dan Tekanan Darah OrangDewasa Indonesia

    Total Cholesterol and Blood Pressure Among Indonesian Adults

    Yohana Margarita* Princen* Andi* Marcella Erwina Rumawas* Valentinus Budi Kidarsa* Bambang Sutrisna**

    *Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta, **Departemen Epidemiologi Fakultas KesehatanMasyarakat Universitas Indonesia

    Alamat Korespondensi: Marcella Erwina Rumawas, Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanegara, Jl. Letnan Jenderal S. Parman No. 1 Grogol JakartaBarat 11440, Hp. 081280979353, e-mail: [email protected]

  • Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 2, September 2013

    80

    Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tigasetelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7%kematian pada semua umur di Indonesia.4 DataRiskesdas 2007 menyebutkan prevalensi hipertensi diIndonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasipenyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan(52%) dibandingkan laki-laki (48%).5 Oleh karenadampaknya yang berhubungan dengan morbiditas danmortalitas, maka hipertensi merupakan tantangan bagikesehatan masyarakat. Di Puskesmas Kelurahan Joglo II,berdasarkan data tahun 2010, terdapat 565 kasus hiper-tensi dari 15.342 kunjungan sakit, dengan usia terseringpenderita antara 40 _ 70 tahun. Angka ini menempatkanhipertensi pada urutan terbanyak ketiga setelah ISPA danmialgia. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapapetugas Puskesmas Kelurahan Joglo II, banyak pasienyang tidak mengetahui dampak kadar kolesterol total ter-hadap tekanan darah karena tidak adanya fasilitas pe-meriksaan kolesterol di Puskesmas Kelurahan Joglo II.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakahhubungan antara kadar kolesterol total dengan tekanandarah pada laki-laki dan perempuan berusia 30 tahun keatas yang datang ke Puskesmas Kelurahan Joglo II JakartaBarat. Dengan diketahuinya hubungan antara kadar ko-lesterol total dengan tekanan darah, diharapkan dapatmenurunkan prevalensi hipertensi di wilayah kerjaPuskesmas Kelurahan Joglo II.

    MetodePenelitian ini menggunakan desain studi analitik ob-

    servasional potong lintang untuk mengetahui hubunganantara kadar kolesterol total dengan tekanan darah.Besar sampel minimal yang dibutuhkan dihitung denganperkiraan koefisien korelasi antara kadar kolesterol totaldengan tekanan darah minimum sebesar 0,7 ( = 5%; = 20%). Sampel penelitian dipilih secara consecutivenon-random sampling diantara 196 pengunjungPuskesmas Kelurahan Joglo II pada tanggal 14 _ 21 Juni2011 yang berusia > 30 tahun, tidak mengonsumsi obatpenurun kolesterol serta tidak mengonsumsi obat antihipertensi.

    Kadar kolesterol total sewaktu diukur dengan digitalstik tes kolesterol. Pengukuran diawali dengan tindakanantisepsis pada salah satu ujung jari pasien, selanjutnyadilakukan tusukan dengan jarum, darah yang keluar ke-mudian diletakkan pada strip yang telah dipasang padaalat tes kolesterol. Setelah 150 detik hasil dapat dibaca.Pengukuran tekanan darah dilakukan saat pasien dalamkeadaan tenang dan setelah duduk minimal 5 menit.Posisi lengan kanan yang akan diperiksa dan sfigmo-manometer sejajar dengan tinggi jantung. Manset di-pasang 3 cm di atas lipat siku kemudian dikembangkan.Bunyi Korotkoff pertama menunjukkan tekanan darahsistolik sedangkan bunyi Korotkoff kelima (bunyi ter-

    akhir yang didengar pemeriksa) menunjukkan tekanandarah diastolik. Pengukuran dilakukan dua kali berjarakdua menit dan nilai rata-rata kedua pengukuran tersebutdihitung.

    Data usia dan jenis kelamin dikumpulkan denganmetode wawancara menggunakan kuesioner terstruktur.Berat badan dan tinggi badan diukur dalam posisi berdiritegak tanpa mengenakan alas kaki. Berat badan diukurdengan timbangan berat badan manual. Tinggi badan(dalam meter) diukur dengan menggunakan pengukurtinggi badan. Indeks massa tubuh (IMT) dihitung sebagaiberat badan dibagi tinggi badan (pangkat dua) (kg/m2).

    Kadar kolesterol total (mg/dL) adalah variabel bebasdan tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) adalahvariabel tergantung. Distribusi data kadar kolesterol to-tal relatif nomal namun distribusi tekanan darah sistolikmaupun diastolik tidak normal. Untuk mendapatkan dis-tribusi data normal, dilakukan transformasi logaritmikterhadap data tekanan darah sistolik maupun diastolik.Rata-rata geometrik dihitung sebagai eksponen nilaidalam skala logaritmik, untuk menyatakan tekanan darahsistolik ataupun diastolik dalam skala yang sesungguh-nya.

    Data kadar kolesterol total dan tekanan darah anali-sis dalam skala numerik dan juga dalam skala kategorikdengan membagi data kadar kolesterol total tersebutmenjadi empat subkategori berdasarkan nilai kuartil.Data tekanan sistolik dan diastolik dianalisis dalam skalanumerik. Analisis primer yang bertujuan untuk mengujiasosiasi linier antara kadar kolesterol total dan tekanandarah sistolik atau diastolik dilakukan dengan menerap-kan uji statistik korelasi Pearson dan regresi linier.Analisa sekunder yang bertujuan untuk mengetahui be-rapa perbedaan rerata tekanan sistolik atau diastolik an-tara kuartil kategori ke-2, ke-3, dan ke-4 dengan kuartilkategori pertama kadar kolesterol total, dilakukan den-gan menerapkan uji statistik univariate General LinearModel (GLM) dengan koreksi Bonferroni untuk multiplecomparison.

    Faktor-faktor perancu potensial yang dianalisis adalahusia (tahun), jenis kelamin (perempuan/laki-laki) danIMT (kg/m2). Pengaruh faktor perancu potensial diujiberdasarkan metode analysis of covariance denganmenggunakan prosedur univariate GLM. Nilai p < 0,05dinyatakan sebagai adanya hubungan asosiasi statistikyang bermakna.

    HasilDari 51 responden berusia 30 tahun ke atas yang

    datang ke Puskesmas Kelurahan Joglo II Jakarta Barat se-lama periode penelitian (14 21 Juni 2011), didapatkan29,4% laki-laki dan 70,6% perempuan. Pada 51 respon-den tersebut nilai tengah (minimum; maksimum) usiadan IMT berturut-turut adalah 50 (33; 74) dan 24,9

  • 81

    (16,8; 35,9). Kadar kolesterol total darah dibagi dalamempat kategori berdasarkan jumlahnya, dengan nilai ten-gah pada masing-masing kelompok berkisar antara 164 226 mg/dL (Tabel 1). Didapatkan 12 responden(23,5%) memiliki nilai kadar kolesterol total < 173mg/dL; 13 responden (25,5%) memiliki nilai kadar ko-lesterol total 173 199 mg/ dL; 13 responden (25,5%)memiliki nilai kadar kolesterol total 200 222 mg/dL;dan 13 responden (25,5%) memiliki nilai kadar koles-terol total 223 mg/dL. Pada 51 responden, dibanding-kan dengan responden di kelompok kuartil lainnya, usiaresponden pada kelompok kuartil ketiga kadar kolesteroltotal lebih tua; lebih banyak responden perempuan dari-pada laki-laki pada kelompok kuartil pertama dan keem-pat; dan nilai tengah IMT yang lebih tinggi pada respon-den di kelompok kuartil keempat.

    Pada 51 responden, didapatkan rata-rata (persentil 5;95) kadar kolesterol total sebesar 199 (152; 262), semen-tara rata-rata geometrik tekanan darah sistolik dan dias-tolik berturut-turut adalah 133 (100;181) mmHg dan 83(70;100) mmHg. Terdapat hubungan statistik bermaknaantara kadar kolesterol total dan tekanan darah sistolikatau diastolik (nilai p = 0,005 dan nilai p = 0,002, secara

    berurutan), dengan asosiasi searah dan kekuatan hu-bungan lemah untuk tekanan sistolik dan sedang untuktekanan diastolik. Hubungan ini tetap bermakna setelahfaktor usia, jenis kelamin dan IMT disetarakan (nilai p =0,000 dan nilai p = 0,000) (Gambar 1 dan 2).

    Analisis sekunder (Tabel 2) dilakukan untuk menge-tahui perbedaan rerata (interval kepercayaan sebesar95%) tekanan darah sistolik ataupun diastolik pada ma-sing-masing kelompok kuartil kadar kolesterol total.Didapatkan perbedaan statistik yang bermakna reratatekanan darah sistolik ataupun diastolik pada keempatkuartil kadar kolesterol total (nilai p = 0,001 untuktekanan darah sistolik dan nilai p = 0,002 untuk tekanandarah diastolik). Penambahan faktor-faktor perancu po-tensial usia, jenis kelamin dan IMT tidak mempengaruhihasil yang didapatkan (nilai p = 0,000 dan nilai p = 0,000untuk tekanan darah sistolik dan diastolik secara beru-rutan). Hasil analisis lebih lanjut dengan koreksi Bonferroni menunjukkan bahwa pada faktor umur, jeniskelamin dan IMT yang disetarakan, terdapat perbedaanbermakna secara statistik pada rerata tekanan darah sis-tolik sebesar 26 mmHg (nilai p = 0,01) ataupun tekanandarah diastolik sebesar 11 mmHg (nilai p = 0,04) antara

    Tabel 1. Karakteristik Responden

    Kelompok Kuartil Kadar Kolesterol TotalKategori

    Q1 Q2 Q3 Q4

    31313121nKadar kolesterol total (mg/dL)* 164 (113 172) 186 (173c199) 214 (200 222) 226 (223 300)Usia (tahun) 45 (35; 62) 48 (33; 62) 58 (36; 63) 50 (39; 74)Perempuan (%) 10 (83,3) 9 (69,2) 7 (53,8) 10 (76,9)IMT (kg/m2) 23,1 (18,9; 32,9) 24,9 (17,0; 29,1) 25,2 (19,4; 35,9) 25,8 (16,8; 32,9)

    Keterangan :* Nilai tengah (rentang) Nilai tengah (minimum; maksimum) Nilai jumlah (persentase)

    Gambar 1. Asosiasi Linier Antara Kadar Kolesterol Total dengan Tekanan Darah Sistolik pada Usia, Jenis Kelamin, dan IMT yang Disetarakan

    Gambar 2. Asosiasi Linier Antara Kadar Kolesterol Total dengan Tekanan Darah Diastolik pada Usia, Jenis Kelamin, dan IMT yang Disetarakan

    Margarita, Princen, Andi, Rumawas, Kidarsa & Sutrisna, Kadar Kolesterol Total dan Tekanan Darah

    r = 0,43 P-value = 0,002

    r = 0,39 P-value = 0,005

  • Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 2, September 2013

    82

    kelompok kuartil kedua dan ketiga kadar total kolesterol.

    PembahasanPenelitian ini membuktikan hubungan antara kadar

    kolesterol total dengan tekanan darah sistolik dan dias-tolik. Ditemukan perbedaan bermakna rerata tekanandarah sistolik maupun diastolik pada keempat kelompokkuartil kadar kolesterol total (nilai p = 0,001 untuktekanan darah sistolik dan nilai p = 0,002 untuk tekanandarah diastolik). Penambahan faktor perancu potensialseperti usia, jenis kelamin, IMT tidak mempengaruhihubungan ini. Hasil tersebut sesuai dengan penelitianlain serupa yang telah dilakukan di pelbagai tempat dimanca negara. Di Zaria, Nigeria Utara, penelitian yangmembandingkan kadar kolesterol total serum pada 100pasien hipertensi dengan 50 subjek normotensif dap-atkan perbedaan statistik yang bermakna kadar koles-terol total serum pada pasien hipertensi (198 4,64mg/dL) dibandingkan dengan subjek normotensif (174 4,25 mg/dL). Kadar total kolesterol serum meningkatsesuai dengan peningkatan tekanan darah. Konsentrasiserum pada pasien hipertensi lebih tinggi daripada sub-jek normotensif mengindikasikan risiko terkena komp-likasi kardiovaskular dan serebrovaskular yang lebih besar, seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan strokepada pasien hipertensi dengan kadar kolesterol tinggi.6

    Sebuah studi di Iran di antara 250 penderita hiperten-si dan 750 subjek sehat mendapatkan perbedaan statis-tik yang bermakna terhadap kadar kolesterol total danrisiko hipertensi (nilai p < 0,001). Selain itu, denganmenggunakan metode statistik kurva Receiver operatingcharacteristic (ROC) didapatkan total kolesterol 185mg/dL sebagai nilai ambang batas yang optimal terhadaprisiko hipertensi.7 Pan Junqiang, dkk,8 dalam sebuahpenelitian yang melibatkan 1.114 subjek laki laki etnikKazakh yang berusia di atas 30 tahun di Xinjiang men-dapatkan bahwa tekanan darah meningkat sesuai dengan

    tingginya kadar kolesterol total darah, yang mana kadarkolesterol total pada subjek dengan hipertensi lebih ting-gi secara bermakna daripada subjek normotensi.

    Hubungan antara serum kolesterol dan tekanan darahjuga diteliti di Oslo, Nowegia diantara sampel laki-lakiyang berusia 20 49. Hasil penelitian menunjukkan ko-relasi lemah (r = 0,16; nilai p < 0,01) antara tekanandarah dan kolesterol serta didapatkan pada usia 40 _ 49perbedaan kolesterol antara tekanan diastolik < 70mmHg dan 110 mmHg adalah 27,4 mg/dL.9 Penelitiandi London dengan subjek penelitian sekitar 12,000 orangmenunjukkan hubungan yang bermakna antara serumkolesterol dan tekanan darah sistolik maupun diastolikpada usia responden berusia < 65 tahun.10 PenelitianBulpitt, dkk yang dilakukan pada 698 subjek berusia 40 49 tahun menunjukkan asosiasi yang bermakna hanyaantara tekanan darah sistolik yang dengan kolesterolserum (nilai p = 0,01).11 Sebuah kohort di North Karelia,Finlandia pada tahun 1972 _ 1977 yang terdiri dari 293laki-laki dan 321 perempuan yang tidak menggunakanobat antihipertensi melaporkan perubahan tekanan darahpositif berkaitan dengan perubahan dalam serum koles-terol.12

    Hasil penelitian ini juga sejalan dengan salah satupenelitian di Indonesia. Penelitian yang melibatkan 50pasien hipertensi yang datang ke Puskesmas Sungai BesarKota Banjar Baru menunjukkan hubungan statistik yangbermakna antara kadar kolesterol total dan hipertensi(nilai p = 0,002). Pada penelitian tersebut, respondendengan hipertensi tingkat 2 (takanan darah sistolik 160 179 mmHg) dan tingkat 3 (tekanan darah sistolik >180)mayoritas terdapat pada kelompok responden dengankadar kolesterol total antara 200 240 mg/dL. Semen-tara responden dengan hipertensi tingkat 1 (tekanan sis-tolik 140 159 mmHg) mayoritas terdapat pada kelom-pok responden dengan kadar kolesterol total normal (