3422-4766-1-sm

12
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006 54 STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PELABUHAN CELUKAN BAWANG I Wayan Redana 1 dan Ida Bagus Putu Adnyana 1 Abstrak: Studi kelayakan ini bertujuan untuk mendapatkan kelayakan pengembangan pelabuhan Celukan Bawang baik secara teknis maupun ekonomis. Studi yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan suatu usulan pengembangan dari pelabuhan Celukan Bawang untuk tahun mendatang. Pengembangan ini meliputi pengembangan fasilitas pelabuhan termasuk juga jaringan jalan yang diperlukan. Studi ini dilakukan dengan melakukan survey dan mendapatkan data dari pelabuhan dan sumber lain. Data yang didapat diolah dengan analisis kelayakan secara teknis maupun ekonomis. Secara teknis, tinjauan meliputi luas dan dalam kolam pelabuhan, pengerukan dan pembangunan fasilitas dermaga. Secara ekonomis dipakai metode analisis discounted cash flow. Studi ini memberikan suatu simpulan bahwa secara teknis dan ekonomis, pelabuhan sangat layak untuk dikembangkan. Kelayakan teknis mendapatkan bahwa terumbu karang (mati) yang menghambat dalam dan luas kolam pelabuhan harus dikeruk. Pembangunan dermaga harus dilakukan. Secara ekonomi semua pekerjaan teknis ini masih cukup layak untuk dilakukan. Kata kunci: studi kelayakan, pelabuhan. FEASIBILITY STUDY OF THE DEVELOPMENT OF CELUKAN BAWANG HARBOUR Abstract : The aim of this feasibility study is to examined the feasibility of the development of Celukan Bawang Harbour. Hence, this studi may suggesting some feasibility work for the future development mention above. The development required including the development of berth fasilities and road network. This studi is conducted by conducting survey and collecting data from the harour and other institutions. The tectnical studi conducted consisting of studi on harbour basin, dredging and berth fasilities. The economic study conducted by utilising discounted cash flow analysis. This study concluded that the development of the arbor is feasible. Dredging of coral has to be undertaken. Study economic analysis revealed that the development of this harbour is feasible. Keywords: feasibility study, harbour. 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar. PENDAHULUAN Bali sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan provinsi pulau, mempunyai 5 (lima) pintu gerbang keluar/ masuk yaitu: Bandara Internasional Ngurah Rai; Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, yang menghubungkan pulau Bali dan pulau Jawa; Pelabuhan Penye- berangan Padang Bai yang menghubung- kan Bali dan Pulau Lombok; Pelabuhan laut Benoa di Teluk Benoa; Pelabuhan laut Celukan Bawang di pantai utara pulau Bali.

Upload: cristian-vatamorgana

Post on 07-May-2017

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3422-4766-1-SM

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

54

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PELABUHAN CELUKAN BAWANG

I Wayan Redana 1 dan Ida Bagus Putu Adnyana 1

Abstrak: Studi kelayakan ini bertujuan untuk mendapatkan kelayakan pengembanganpelabuhan Celukan Bawang baik secara teknis maupun ekonomis. Studi yangdilakukan ini diharapkan dapat memberikan suatu usulan pengembangan daripelabuhan Celukan Bawang untuk tahun mendatang. Pengembangan ini meliputipengembangan fasilitas pelabuhan termasuk juga jaringan jalan yang diperlukan.

Studi ini dilakukan dengan melakukan survey dan mendapatkan data dari pelabuhandan sumber lain. Data yang didapat diolah dengan analisis kelayakan secara teknismaupun ekonomis. Secara teknis, tinjauan meliputi luas dan dalam kolam pelabuhan,pengerukan dan pembangunan fasilitas dermaga. Secara ekonomis dipakai metodeanalisis discounted cash flow.

Studi ini memberikan suatu simpulan bahwa secara teknis dan ekonomis, pelabuhansangat layak untuk dikembangkan. Kelayakan teknis mendapatkan bahwa terumbukarang (mati) yang menghambat dalam dan luas kolam pelabuhan harus dikeruk.Pembangunan dermaga harus dilakukan. Secara ekonomi semua pekerjaan teknis inimasih cukup layak untuk dilakukan.

Kata kunci: studi kelayakan, pelabuhan.

FEASIBILITY STUDY OF THE DEVELOPMENT OFCELUKAN BAWANG HARBOUR

Abstract : The aim of this feasibility study is to examined the feasibility of thedevelopment of Celukan Bawang Harbour. Hence, this studi may suggesting somefeasibility work for the future development mention above. The development requiredincluding the development of berth fasilities and road network.

This studi is conducted by conducting survey and collecting data from the harour andother institutions. The tectnical studi conducted consisting of studi on harbour basin,dredging and berth fasilities. The economic study conducted by utilising discountedcash flow analysis.

This study concluded that the development of the arbor is feasible. Dredging of coralhas to be undertaken. Study economic analysis revealed that the development of thisharbour is feasible.

Keywords: feasibility study, harbour.

1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar.

PENDAHULUAN

Bali sebagai salah satu provinsi diIndonesia yang merupakan provinsi pulau,mempunyai 5 (lima) pintu gerbang keluar/masuk yaitu: Bandara InternasionalNgurah Rai; Pelabuhan Penyeberangan

Gilimanuk, yang menghubungkan pulauBali dan pulau Jawa; Pelabuhan Penye-berangan Padang Bai yang menghubung-kan Bali dan Pulau Lombok; Pelabuhanlaut Benoa di Teluk Benoa; Pelabuhanlaut Celukan Bawang di pantai utara pulauBali.

Page 2: 3422-4766-1-SM

Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

55

Dari dua pelabuhan laut yang ada,sesuai dengan Rencana Tata RuangWilayah Provinsi Bali, disebutkan bahwarencana sistem prasarana transportasi lautadalah dengan penetapan/penataan fungsipelabuhan didukung dengan peningkatanfasilitas pelabuhan, yaitu pelabuhan lautbenoa sebagai pelabuhan penumpang,pariwisata dan nelayan sedangkanpelabuhan laut Celukan Bawang sebagaipelabuhan barang. Namun dalam pelak-sanaan sampai saat ini, fungsi pelabuhanlaut belum berfungsi sesuai yangdirencanakan, hal ini terlihat dari prosesbongkar muat barang yang masih donimandilaksanakan dipelabuhan Benoa. Kondisiini bisa dimaklumi karena hampirsebagian besar kegiatan perekonomiandan pembangunan Bali terkonsentrasidibagian selatan dengan dukungan utamadari sektor pariwisata, restoran, danperhotelan. Dalam rangka pemerataanpembangunan dan merangsang pening-katan perekonomian dan pembangunan didaerah Bali utara, perlu kiranya kitamemfungsikan potensi daerah yang ada dikawasan Bali utara. Salah satunya adalahdengan mengoptimalkan pelabuhan lautyang ada di bali utara, yaitu PelabuhanCelukan Bawang.

Untuk mengoptimalkan pelabuhanCelukan Bawang, ada beberapa perma-salahan yang harus diatasi. Permasalahanutama yang dihadapi sampai saat iniadalah adanya gugusan karang yangmenghalangi alur sandar kapal, sehinggaharus diadakan pemotongan dan penge-rukan untuk memperdalam kolam pela-buhan. Namun untuk dapat melaksanakanprogram ini perlu diperhatikan dampakterhadap perusakan lingkungan di bawahlaut, dimana untuk kawasan ini terdapatterumbu karang yang dapat berpengaruhpada biota laut di daerah pelabuhan.Sehingga diperlukan suatu teknologikhusus untuk pemotongan trumbu karangtersebut.

Tujuan dari pelaksanaan studi iniadalah untuk membuat kajian perencanaandan juga gambaran yang lebih rinci

tentang mengoptimalkan pengembanganpelabuhan Celukan Bawang di kabupatenBuleleng dalam rangka memacu perkem-bangan di daerah Bali Utara. Studi iniakan meninjau kondisi atau optimalisasisarana dan prasarana pelabuhan CelukanBawang dari segi teknis dan sosial-ekonomi. Dari segi teknis akan di lakukankajian tentang lokasi dan tata letakpelabuhan serta dari segi sosial ekonomiakan di lakukan kjian tentang kondisisosial ekonomi di kawasan pelabuhan.Manfaat dari hasil studi ini antara lainadalah untuk bahan penyusunan perenca-naan pembangunan sebagai bahanpengambilan keputusan. Disamping itudengan adanya imformasi ini dapat dimanfaatkan oleh pihak pihak lain yangberkepentingan, baik untuk tujuanpembangunan maupun pengembanganperekonomian.

MATERI DAN METODE

UmumUntuk dapat mendapatkan kelayakan

pengembangan pelabuhan, maka perludibahas tentang Karakteristik kapal yangakan direncanakan masuk kedalampelabuhan, kebutuhan kebutuhan yangdiperlukan agar kapal dapat masuk denganaman kedalam pelabuhan dan fasilitasyang diperlukan untuk mendukungkegiatan bongkar muat kapal didalampelbauhan. Setelah semua keperluanteknis terpenuhi, diperlukan analisiskelayakan secara ekonomi. Pendekatandan metodologi yang dipakai untukmencapai tujuan dari studi kelayakanPelabuhan Celukan Bawang iniberpedoman kepada Standard survey danperencanaan pelabuhan dan analisiskelayakan ekonomi dengan metodediscouted cost.

Karakteristik KapalPanjang dan draft kapal yang

direncanakan masuk ke pelabuhan akansangat menentukan lebar kolam, luaskolam pelabuhan, panjang dermaga dan

Page 3: 3422-4766-1-SM

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

56

turning basin. Karakteristik kapalmeliputi:a. Dead Weight (DWT) adalah berat total

muatan yang mampu dipikul oleh kapalpada draft maximumnya. DWTmerupakan selisih DisplacementLoaded dengan Displacement Light.

b. Length Over All (LOA) adalah panjangkapal dari ujung depan sampai ujung

belakang, sepeti diperlihatkan padaGambar 1.

c. Gross Tonnage (GRT) adalah jumlahvolume ruangan kapal dalam meterkubik. Net Tonnage adalah grosstonnage dikurangi volume ruang awakkapal mesin dan bahan bakar

Gambar 1. Sketsa Dimensi Kapal

Waterways (Kanal)Waterways atau streamline atau kanal

disediakan agar kapal bisa masuk kedalamkolam pelabuhan. Waterways juga harusterlindungi dari pengaruh gelombang danarus. Waterways umumnya direncanakanberdasar kepada rencana kapal terbesaryang diharapkan berlabuh. Pedomanuntuk lebar dari waterways ini diberikanpada Gambar 2. Kedalaman muka airdiukur dari rata-rata muka air yang disebutthe Lowest Low Water Spring (LLWS).

Gambar 2. Lebar Alur Pelayaran DuaJalur

Lay out alur pelayaran sedapatmungkin berbentuk garis lurus denganarus berlawanan dengan arah kapal yangdatang. Apabila terjadi belokan harusmerupakan bentuk kurva lengkung dengan

persyaratan seperti berikut ini (lihatGambar 3).

Gambar 3. Alur Pelayaran pada Belokan

R 3 Loa untuk < 250

R 5 Loa untuk 250 < < 350

R 10 Loa untuk > 350

dengan:R = jari-jari belokanLoa = panjang totalkapal = sudut belokan

Kolam PelabuhanLebar kolam pelabuhan diantara dua

dermaga yang berhadapan ditentukan olehukuran kapal (Loa). Apabila dermagadigunakan untuk tambatan tiga kapal ataukurang, lebar kolam pelabuhan samadengan panjang kapal (Loa), sedangkandermaga untuk empat kapal atau lebih,lebar kolam adalah 1,5 Loa. Luas kolamputar yang digunakan untuk mengubah

R

Lpp

Loa

Draft(D)

1.8B 1.5 B

7.8B

B

Page 4: 3422-4766-1-SM

Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

57

arah kapal minimum adalah luasanlingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjangkapal total (Loa) dari kapal yang terbesaryang menggunakannya. Apabila perpu-taran kapal yang dilakukan denganbantuan jangkar atau kapal tunda, luaskolam putar minimum adalah luaslingkaran dengan jari-jari sama denganpanjang total kapal (Loa). Kedalamankolam pelabuhan diambil 1,1 kali draftkapal pada muatan penuh di bawah elevasimuka air rencana.

Tabel 1. Tinggi Gelombang Kritis diKolam Pelabuhan Centre

Ukuran Kapal

TinggiGelombangKritis untuk

BongkarMuat (Hs)

Kapal kecil (2500GRT)

0,3 m

Kapal sedang dan besar(500 GRT DWT 500.000 GRT)

0,5 m

Kapal sangat besar (>500.000 GRT)

0,7 – 1,5 m

Sesuai Tabel 1 di atas, tinggi gelom-bang yang diharapkan di dalam kolampelabuhan adalah 0.3 m untuk kapal kecildan 0.5 m untuk kapal sedang dan besar.Dari hasil perhitungan, tinggi gelombangmaksimum yang terjadi di dalam kolampelabuhan adalah sebesar 0,5m. Jadi kapalukuran sedang akan dapat berlabuhdengan aman dalam kolam pelabuhan.

Pengerukan (Dredging)Pengerukan adalah suatu kegiatan

pemindahan material di bawah air darisuatu tempat ke tempat lain denganmempergunakan suatu alat. Pengerukanpada umumnya dilakukan pada saatpembangunan atau pengembangan suatupelabuhan. Sistem pengerukan dibagi atasdua klasifikasi yaitu system mekanikaldan hidraulik. System mekanikal memper-gunakan alat-alat besar, dimana dalamsystem ini termasuk clamshell dredge dan

dipper dredge. Sistem hidraulik memper-gunakan prinsip penyedotan dengan mem-pergunakan pipa. Termasuk dalam systemini antara lain cutterhead pipeline dredge.

Permasalahan yang berkaitan denganpengerukan antara lain: Pemilihan alatkeruk yang sesuai; Menentukan apakahada atau tidak hasil pengerukan mengan-dung material yang terkontaminasi;Fasilitas material buangan; Pemeliharaanjangka panjang pada proyek pengerukan;Karakteristik sediment yang akan dikerukuntuk menunjang perencanaan arealbuangan; Kontrol operasional dredginguntuk memproteksi lingkungan sekitarnya.

Secara umum tipe-tipe pengerukanantara lain hydraulic pipeline (cutterhead,dustpan, plain suction dan side caster);hopper dredges dan clamshell dredges.hydraulic dredging adalah sistem penge-rukan untuk memindahkan material lepasdengan menggunakan dustpan, hoppers,hydraulic pipeline plain suction dansidecasters. Mechanical dredging adalahpemindahan material lepas atau kerasdengan menggunakan clamshell, dipperatau ladder dredges.

Pemilihan alat keruk dan metode yangdipergunakan pada umumnya tergantungdari beberapa faktor: Karakteristik fisikdari material yang akan dikeruk; Volumematerial yang akan dikeruk; Kedalamanpengerukan; Jarak ke lokasi penimbunan;Lingkungan fisik antara dredging danareal penimbunan; Level kontaminasi darisedimen hasil pengerukan; Metode pena-nganan material hasil pengerukan;Produksi pengerukan yang diinginkan;Tipe alat keruk yang tersedia.

Pekerjaan SurveyPekerjaan perencanaan/studi kelaya-

kan pelabuhan Celukan Bawang inidilaksanakan mengacu pada KerangkaAcuan Kerja yang telah dibuat olehpemberi tugas. Pekerjaan Survey dilaku-kan apabila data data yang diperlukanmenganalis tidak tersedia atau data yangtersedia tidak akurat untuk menganalisis

Page 5: 3422-4766-1-SM

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

58

permasalahan. Survey yang dilakukanuntuk pekerjaan ini adalah:

Survey HidrografiPasang Surut

Survey untuk menentukan muka airterendah dan tertinggi. Survey ini dilaku-kan secara bersamaan dengan surveykedalaman. Pasang surut terjadi karenapengaruh gaya tarik benda-benda angkasaterutama bulan. Pasang surut terjadisebanyak dua kali dalam dua puluh empatjam. Karena pengaruh bulan maka polagrafik pasang surut akan kembali sepertisemula pada hari ke enam belas.

ArusSurvey ini akan dilakukan dengan alat

current meter. Disamping itu untuk aruspermukaan bisa dilakukan dengan alatsederhana seperti pelampung yang diberibendera. Dengan bantuan dua buah alattheodolith, arah perjalanan dan kecepatanarus dapat diperhitungkan.

AnginData angin selama 25 tahun merupa-

kan data sekunder dan didapat dari BadanMeteorologi dan Geo-Fisika.

Survey BatimetriSurvey ini untuk menentukan keda-

laman laut terutama untuk menggambar-kan countur dasar laut. Untuk itudiperlukan alat echo sounding yangmerupakan pantulan suara kedasar lautdari atas perahu. Dengan rumus v= j/t(kecepatan = jarak dibagi waktu) makajarak (kedalaman dasar laut dapat dihitungdengan mengetahui kecepatan suara.Untuk survey sounding diperlukan alatecho sounding (pengukur kedalaman) dandua buah theodolith atau sebuah GPS(Geo Posisioning System). Studi kela-yakan pelabuhan Celukan Bawang tidakdilakukan Survey Batimetri mengingatPeta countur laut masih sangat akuratdigunakan dan peta yang ada dilakukanSurvey akhir tahun 1999. Peta Counturlaut tahun 1999 ini juga dipakai Pelindo

III untuk merencanakan pengembanganpelabuhan Celukan Bawang.

Tinggi GelombangTinggi gelombang dapat diukur

dengan alat sederhana yaitu perahu, bakukur dan theodolith. Tinggi gelombangjuga dapat dihitung dengan memakaipendekatan data angin. Bila memung-kinkan tinggi gelombang bisa diukur jugadengan memakai alat wave gauge yangdipasang didasar laut.

Survey TopografiSurvey ini dilakukan dengan theo-

dolith sepanjang pesisir pantai CelukanBawang dengan luasan area kurang lebih20 Ha.

Aspek Ekonomi TeknikAnalisa Ekonomi Teknik adalah

sebuah proses seleksi yang dapat diguna-kan untuk membandingkan beberapaalternatif proyek dan memilih yang palingekonomis. Proses itu sendiri membutuh-kan alternatif-alternatif yang layak danmenggunakan cara penyusutan nilai uanguntuk memilih alternatif terbaiknya. Caraperhitungan ekonomi teknik ada tigamacam, yaitu:1. Masa kembali modal/Pay Back Period

(PBP)2. Laju keuntungan bersih rata-rata/

Average rate of return (ARR)3. Aliran kas tersusut/discounted cash

flow yang ditunjukkan dengan besaranangka-angka Nilai Keuntungan Bersihsekarang atau “Net Present Value”,Angka Perbandingan Keuntunganterhadap Biaya atau “Benefit CostRatio”, dan Angka PengembalianInteranal “Internal Rate of Return”.Umumnya analisa ekonomi teknik

dilakukan dengan memperhatikan penyu-sutan nilai uang terhadap waktu. Hal inidisebabkan karena setiap proyek mem-punyai nilai resiko yang berbeda-beda.Suku bunga akan lebih besar untuk proyekdengan resiko yang lebih besar pula.Disamping itu masih ada faktor inflasi.

Page 6: 3422-4766-1-SM

Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

59

Besarnya penyusutan dinyatakan dengansatu angka laju penyusutan (DiscountRate). Dalam pembayaran kas, lajupenyusutan dikatakan pula sebagai sukubunga (Interest Rate). Besar kecilnyaangka laju penyusutan tergantung olehapakah keadaan ekonomi sedang baik atauresesi, bagaimana resiko peminjam uangterhadap kredibilitas peminjam, danberapa lama masa pengembaliannya. Lajupenyusutan atau suku bunga diambilantara 8 - 15 % dengan penggunaan yangumum 12 %. Bila mungkin, perencanaandianjurkan menghitung untuk tiga macamsuku bunga yaitu 10%, 12%, dan 15%.

Dengan menunjukkan besaran nilaiuang sekarang dari benefit (PVB), dannilai uang sekarang dari biaya (PVC),maka nilai keuntungan bersih sekarangatau Net Present Worth (NPW) dapatditulis dengan rumus:

PVCPVBNPW (1)

Sedangkan angka perbandingan keun-tungan terhadap biaya atau Benefit CostRatio (BCR) dapat ditulis sebagai:

PVCPVBBCR (2)

Angka laju pengembalian internal atauInternal Rate of Return (IRR), dimanaangka IRR adalah angka discount rateyang sama dengan angka suku bungasebenarnya terhadap modal (capitalinterest rate), sehingga dengan menya-makan nilai sekarang keuntungan kemu-dian dicari besarnya suku bunga tersebut,atau:

IIRRuntukPVCPVB (3)

Proyek dikatakan layak dilaksanakanbila menunjukkan nilai NPV yang positif,yang berarti juga nilai BCR ,lebih besardari 1 dan nilai IRR akan lebih besardari pada angka laju penyusutan (I) yangberlaku untuk perhitungan.

Untuk menetukan layak tidaknya suatupembangunan fasilitas seperti pelabuhandari segi ekonomi, metode yang seringdiunakan adalah cost benefit analyses atau

analisis biaya manfaat. Metode inidigunakan untuk menyaring kelayakanproyek berdasarkan perbandingan manfaatyang akan diperoleh dan biaya yang akandikeluarkan. Metode ini digunakan padakondisi dimana dana yang tersedia sangatterbatas. Di negara-negara sedang ber-kembang seperti Indonesia, kiranyaanalisis biaya manfaat lebih cocokmengingat keterbatasan dana yangtersedia untuk pembangunan.

Secara garis besar analisis biaya-manfaat terdiri atas tahapan-tahapansebagai berikut:1. Analisa biaya yang terdiri dari biaya

konstruksi dan biaya pemeliharaan.2. Analisa manfaat yang ditimbulkan

oleh pembangunan pelabuhan3. Membandingkan biaya dan manfaat

beserta tingkat sensitivitasnya.

Pembangunan suatu fasilitas sepertipelabuhan juga mempunyai manfaat-manfaat sekunder yang susah sekali atautidak dapat dihitung dalam bentuk uang,seperti misalnya kenaikan tingkat kese-jahteraan masyarakat atau dari aspekbiaya, seperti misalnya pencemaranlingkungan, tidak saja fisik tetapi jugabudaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penetapan Kawasan PelabuhanPosisi geografis Pelabuhan Celukan

Bawang pada batas perairan pelabuhanberada pada 080 –11’-15” LS dan 1140 –49’-54” BT, untuk batas daratanpelabuhan 080 –11’-15” LS dan 1140 –49’-54” BT dengan jarak kurang lebih 120Km dari Ibu kota Denpasar. Fasilitaspelabuhan Celukan Bawang saat inibanyak disinggahi kapal rakyat maupunperahu layar dan mampu menampungkapal dengan panjang lebih dari 100 mterutama kapal-kapal yang singgah kedermaga Semen Tonasa.

Page 7: 3422-4766-1-SM

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

60

Rencana Pengembangan PelabuhanCelukan Bawang

Lay out pelabuhan Celukan Bawangsudah ditetapkan pada tanggal 19 Agustus2002 dengan Keputusan Direksi PT(Persero) PELINDO III Nomor: KEP.26/PJ.3.02/P.III-2002 tentang tata gunalahan pelabuhan Celukan Bawang sampaidengan tahun 2010. Kawasan pelabuhandibagi menjadi 5 zone seperti terlihat padaTabel 2.

Lay Out PelabuhanLay Out Pelabuhan diperlihatkan

seperti pada Gambar 4. Dari penelitianBatimetri dapat digambarkan kontur per-airan pelabuhan. Kedalaman perairanpelabuhan bervariasi dari keadaan 5 msampai 20 m. Pulau karang ditemui padamulut pelabuhan dan pada kolampelabuhan. Kedalaman pulau karang iniadalah 6 m.

Tabel 2. Pembagian Zone PelabuhanZone Nama Zone Luas m2

Zone I Zone Terminal 245.800Zone I.1 Zone terminal penumpang rencana

reklamasi35.500

Zone I.2 Barang Curah 120.100Zone I.3 Barang Cargo 90.200Zone II Port Associated Industries (PAI) 45.000Zone III Perkantoran Bisnis Maritim 79.500Zone IV Perikanan 39.300Zone V Pariwisata/Marina 39.300

Gambar 4. Layout Pelabuhan Celukan Bawang

Page 8: 3422-4766-1-SM

Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

61

Penangkis GelombangPelabuhan Celukan Bawang adalah

pelabuhan alam yang terletak dan terlin-dung dalam teluk. Karena itu penangkisgelombang tidak diperlukan. Dengan ada-nya terumbu karang didepan pelabuhan,secara alam sudah merupakan penangkisgelombang alam.

Analisis Gelombang

AnginGelombang di daerah studi diprediksi

berdasarkan data angin mengingat tidaklengkapnya pencatatan gelombang dilokasi tersebut (meskipun ada datagelombang di laut dalam). Hasil pengu-kuran angin yang didapatkan dari datasekunder berupa kecepatan rerata,kecepatan maksimum serta arahnya yangdiperoleh dari Badan Meteorologi danGeofisika (BMG) Denpasar. Dari data iniakan dapat diprediksi tinggi dan arahgelombang.

Jarak Seret Gelombang (fetch)Dari hasil pengukuran peta, maka

fetch effective hasil hitungan dapat dilihatpada Tabel 3. Fetch effective dari arahlain tidak dicantumkan karena arah terse-but merupakan arah dari daratan, sehinggauntuk keperluan prediksi gelombang tidakdiperlukan.

Tabel 3. Panjang Fetch EfektifArah Panjang

(miles)Timur 171Timur laut 233Utara 122Barat Laut 243Barat 172

Gelombang Signifikan Tahunan DiDaerah Studi

Gelombang signifikan adalah tinggigelombang rerata dari 33% gelombangtertinggi pada populasi. Untuk mempre-diksi gelombang, dianggap bahwa angindengan kecepatan maksimum berhembus

selama 6 jam. Angin maksimum tahunandiubah menjadi data gelombang signifikantahunan dengan menggunakan programACES (Automated Coastal EngineeringSystem). Mengingat lokasi studi adalahmerupakan pantai yang membujur daritimur-barat, maka gelombang dominanyang terjadi hanyalah yang disebabkanoleh angin yang berasal dari Barat, BaratLaut, Utara, Timur laut dan Timur.Dengan cara yang sama gelombangsignifikan (SEA) pada daerah studidiramalkan berdasarkan angin dari arahtersebut diatas dan hasilnya dapat dilihatpada Tabel 4.

Tabel 4. Tinggi gelombang maksimumtahunan

Tahun Umax (knot) Hs (m)1991 30 (W) 9.741992 23 (W) 6.381993 23 (W) 6.381994 22 (W) 5.941995 22 (W) 5.941996 30 (W) 9.741997 20 (W) 5.071998 20 (W) 5.071999 30 (W) 9.742000 22 (W) 5.942001 30 (W) 9.74

Refraksi GelombangKetika gelombang dari laut dalam

mencapai pantai dengan membentuk suatusudut, gelombang akan terjadi prosesrefraksi sebagai tambahan dari prosesshoaling. Selama proses refraksi, puncakgelombang membelok sesuai dengankontur dasar laut dan arah gelombangakan tegak lurus garis kontur dan hal inidapat mengakibatkan gelombang tersebutbertambah tinggi ataupun rendah.

Analisis refraksi gelombang di lokasistudi dilakukan dengan menjalankanprogram khusus untuk perhitunganrefraksi. Hasil analisis refraksi, shoalingdan gelombang pecah untuk gelombangarah Barat Laut dengan tinggi gelombangmaksimum 3m dan periode 7 detik dapatdilihat pada Gambar 5.

Page 9: 3422-4766-1-SM

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

62

Refraction-Shoaling-Breaking

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00

Depth (m)

Wav

e H

eigh

t (m

)

H (rs)Hb (H/L)Hb (d/L)

Gambar 5. Tinggi gelombang akibatrefraksi, shoaling dan gelombang pecah

Angkutan SedimenAngkutan sediment sejajar pantai di

lokasi studi disebabkan oleh gelombang-gelombang dari arah Barat, Barat Laut,Timur laut dan Timur dapat dilihat padaTabel 5. Dari tabel tersebut dapat dilihatbahwa angkutan sediment sejajar pantaiakan terjadi ke arah Timur, besarnyarelative kecil dan tidak mempengaruhiproses erosi ataupun sedimentasi secarasignifikan.

Tabel 5. Angkutan sediment tahunan

Arah Gelombang Rate(yard3/tahun)

Barat 894.656Barat Laut 1.167.193Timur 1.289.743Timur laut 477.291Angkutan netto (ketimur)

294.815

Pengembangan Sistem TransportasiPengembangan pelabuhan Celukan

Bawang sebagai pelabuhan barang akanmempengaruhi system transportasi daratdi Pulau Bali. Barang yang sampai kepelabuhan Celukan Bawang perlu didistri-busikan ke centra-centra pengembanganwilayah dan centra-centra pembangunandi Pulau Bali. Pusat-pusat pengembangandaerah tersebut meliputi Singaraja,Negara, Denpasar dan Semarapura. Pusat-pusat pengembangan di wilayah sepertitersebut di atas sesungguhnya telah dilaluijaringan jalan arteri. Tetapi tingkatpelayanan jalan perlu ditingkatkan untukmelayani truk angkutan barang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkanbahwa banyak alternatif jalur jalan yangmenghubungkan pelabuhan CelukanBawang ke pusat-pusat pengembanganwilayah di Pulau Bali. Empat jalur jalanyang diperkirakan paling dominan adalah:1. Jalur jalan Cekik-Negara2. Jalur Seririt – Pupuan3. Jalur Singaraja – Kintamani4. Jalur Tejakula – Kubu

Dari keempat jalur jalan diatas hanyasatu jalur yang tersedia dengan medancukup datar dan dapat dilalui truk traileryaitu jalur Celukan Bawang–Cekik–Negara. Keempat jalur jalan di atas sangatperlu dikembangkan apabila pelabuhanCelukan Bawang sudah beroperasi secaraoptimal sebagai pelabuhan barang.Pengembangan jalur jalan ini meliputi:pelebaran, penyesuaian alignment,peningkatan perkerasan dan peningkatankekuatan jembatan yang ada pada jalurjalan tersebut.

Pengerukan Material Batuan (rockdredging)

Pengerukan yang direncanakan akandilakukan di kolam pelabuhan adalahuntuk mencapai kedalaman kolampelabuhan yang diinginkan untuk kapalterbesar yang berlabuh. Dasar kolampelabuhan Celukan Bawang yang akandikeruk adalah dari jenis material karang,yang dalam perencanaan pengerukantermasuk dalam kategori rock dredging.Metode-metode yang dipakai untukmemecahkan batuan dapat dibagi atas duametode yaitu non-explosive dan explo-sive. Termasuk yang non-explosive adalahpengerukan dengan metode mekanikal,hidraulik, thermal dan elektromagnetik.

Apabila batuan sangat keras danpengerukan yang diinginkan cukup tebal,metode yang cukup efisien adalahmenggunakan system peledakan. Tetapikemungkinan memakai metode ini harussangat hati-hati, karena lalu lintas kapalakan terhenti. Secara umum, metodepengeboran dan blasting merupakanmetode yang yang paling ekonomis dalam

Page 10: 3422-4766-1-SM

Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

63

kasus batuan yang tebal harus dising-kirkan dan tidak ada batasan khusus dalampenggunaan bahan-bahan eksplosif.Sistem peledakan dan jumlah bahanpeledak yang diperlukan untuk meme-cahkan batuan bervariasi tergantung dariderajat fragmen yang diinginkan, dimensidari batuan yang diledakkan dan tipe daribatuan.

Potensi-potensi Gangguan dalamKegiatan Pengerukan

Pengaruh pengerukan terhadap ling-kungan sekitarnya, terutama terhadapflora dan fauna laut perlu diperhatikandengan baik. Beberapa hal yang perludiperhatikan dalam kegiatan pengerukanantara lain:1. Pada areal yang tidak mengalami

polusi, kegiatan pengerukan padaumumnya tidak menimbulkan efekyang signifikan terhadap kualitas air,baik pengerukan dilakukan dengansystem isolasi maupun tidak.

2. Untuk mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi terhadapkualitas air, informasi yang spesifikharus diperoleh, yang tergantung darikarakteristik daerah pengerukan.

3. Lama pengerukan, yang juga meru-pakan waktu dimana air diijinkanbercampur dengan material hasilpengerukan, akan berdampak besarterhadap kualitas effluent.Beberapa hal yang lebih spesifik yang

kemungkinan menimbulkan dampakpotensial terhadap kegiatan di pelabuhanmaupun lingkungan yang perlu diper-hatikan selama kegiatan pengerukanantara lain: gangguan fisik terhadaphabitat laut, turbidity, sediment suspensidan sedimentasi, entrainment, terhentinyakegiatan bongkar muat kapal, terhalang-nya migrasi habitat laut, berkurangnyakualitas air, dan lain-lain.

Dari uraian di atas, mengingat lokasipengerukan (kolam pelabuhan CelukanBawang) dikelilingi oleh beberapa derma-ga yang relatif cukup dekat dengan lokasipengerukan, diperkirakan pengerukan

dengan sistem peledakan tidak memung-kinkan karena cukup membahayakankonstruksi di sekitarnya karena efekgetaran dan gelombang pasang yang akanterjadi pada saat peledakan. Karenamaterial yang akan dikeruk merupakanhamparan karang yang cukup luas, sistempengerukan yang memungkinkan (tidakmembahayakan lingkungan) adalah me-makai sistem drilling, dengan melubangihamparan karang dibeberapa tempatsesuai dengan ukuran fragmen yangdiinginkan. Tipe pengerukan dapat mema-kai tipe hydraulic dredging ataupunmechanical dredging.

Panjang kapal maksimum yang diren-canakan masuk adalah LOA = 200 m.Untuk itu diperlukan lebar pintu 200m X1,5 m = 300 m. Lebar alur yang tersediapada pintu masuk di pelabuhan CelukanBawang adalah 300 m pada kedalaman 10m. Untuk kedalaman kolam pelabuhan10m, pelabuhan sudah bisa dimasukikapal kargo GRT 10.000 ton denganpanjang 170m; kapal tanker GRT 15.000ton panjang 190m. Diameter kolam putar(turning basin) yang diperlukan di dalamkolam pelabuhan untuk panjang kapalterbesar yaitu 200m adalah 300m. Dengandilakukan pengerukan karang, makadiameter kolam putar yang bisa didapatadalah 300m dengan kedalaman minimum10m. Pengerukan karang yang diperlukanadalah sampai kedalaman 10m denganvolume 25.000 m3

Kelayakan EkonomiBiaya pengembangan pelabuhan

Celukan Bawang yang didapat dan diper-hitungkan pada studi ini diperlihatkanpada Tabel 6. Proyeksi arus kapal. Barangdan penumpang diberikan pada Tabel 7.Analisis manfaat dengan pelaksanaanpengembangan pelabuhan CelukanBawang didapat dari: Pelayanan jasakapal; pelayanan jasa barang; pengusa-haan tanah, bangunan, air dan laut;pendapatan KSO dan handling fee; rupa-rupa usaha; pendapatan diluar usaha;retribusi penumpang mulai tahun 2008.

Page 11: 3422-4766-1-SM

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1, Januari 2006

64

Umur ekonomi pelabuhan dipilih sedemi-kian rupa sehingga pada akhir umurekonomi, baik biaya dan manfaat sudahsangat kecil. Umur ekonomi dipilih 30tahun. Ini tidak berarti setelah 30 tahuntidak bisa dipakai, tetapi biasanya diperhi-tungkan nilai sisa atau salvage value. Padastudi ini nilai sisa tidak diperhitungkan.

Analisis biaya pada studi ini dilakukandengan menggunakan tiga faktor tingkatdiskon yaitu sebesar 12%, 15% dan 18%.Hal ini dilakukan untuk mengantisipasifluktuasi nilai ekonomi yang berubahubah. Tiga hal yang perlu dipertim-bangkan untuk mengetahui ditolak atauditerimanya suatu proyek secara ekonomiyaitu: perbandingan antara manfaat dan

biaya atau benefit cost ratio (BCR), nilaibersih pada saat sekarang atau net presentvalue (NPV) dan laju pengembalian inter-nal atau internal rate of return (IRR). Hasilperhitungan biaya manfaat diperlihatkanpada Tabel 8.

Nilai IRR diperhitungkan sebesarIRR=27,60%. Nilai IRR ini sangat layakdibandingkan dengan tingkat suku bungayang berlaku yaitu 18%.

Uji sensitifitas dilakukan dengantingkat kepekaan 10%. Kondisi denganresiko kerugian paling besar adalahapabila komponen biaya meningkat 10%,sedangkan komponen manfaat turun 10%.Analisis uji sensitifitas diberikan padaTabel 9.

Tabel 6. Biaya Pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang.No Uraian Vol. Sat Harga Satuan(Rp) Jumlah (Rp.)

I Tahap I1 Perpanjangan Dermaga II 1 Ls 2.800.000.000 2.800.000.0002 Pengadaan Tanah 1 Ls 2.000.000.000 2.000.000.0003 Pengerukan terumbu karang 25.000 M3 150.000 3.750.000.0004 Mobilisasi kapal keruk 1 Ls 350.000.000 350.000.000

TOTAL Tahap I 8.900.000.000II Tahap II1 Lapangan barang 40.500 M2 25.000 1.012.500.0002 Gudang barang 7.230 M2 200.000 1.446.000.0003 Bak penampung air 1 300.000.000 300.000.0004 Terminal Penumpang 120 M2 1.500.000 180.000.000

TOTAL Tahap II 2.938.500.000III Tahap III

1 Dermaga kapal Penumpang 1.440 M2 4.000.000 5.760.000.0002 Terminal Penumpang 300 M2 1.500.000 450.000.0003 Dermaga multi purpose 1 Ls 10.000.000.000 10.000.000.0004 Dermaga peti kemas 1 Ls 10.000.000.000 10.000.000.000

TOTAL Tahap III 26.210.000.000

Tabel 7. Proyeksi Arus Kapal, Barang dan PenumpangTahunNo Jenis Pelayanan Satuan

1997 2003 2008 2018I Proyeksi arus kapal1 Luar negeri Unit 0 5 10 50

GRT 0 8.884 11.052 15.3872 Dalam negeri Unit 391 515 593 749

GRT 171.323 258.113 356.651 499.7273 Kapal industri Unit 28 58 99 170

GRT 97.445 171.072 225.815 596.1524 Lain-lain Unit 6 21 32 53

GRT 3.648 12.768 19.152 31.6015 Kapal penumpang 0 0 0 0

Jumlah Unit 425 599 734 1.022GRT 272.416 450.837 612.670 1.142.867

Page 12: 3422-4766-1-SM

Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan …...….............…….......… Redana dan Adnyana

65

Tabel 8. Perhitungan biaya manfaatDiscount Rate 12% 15% 18%

NPV 15.839.743.497 10.143.692.759 6.330.572.885BCR 1,77 1,57 1.40

Tabel 9. Nilai uji sensitifitasBiaya Naik 10%

Manfaat tetapBiaya tetap Manfaat

turun 10%Biaya naik 10%

Manfaat turun 10%NPV 4.750.017.881 4.116.960.593 2.536.405.588BCR 1,273 1,260 1.146

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanDari kajian kelayakan ini dapat ditarik

beberapa simpulan. Rencana pengem-bangan pelabuhan Celukan Bawang sudahtersusun sampai lima tahun kedepan.Untuk mendapatkan dalam perairan yangcukup unutk kapal besar maka terumbukarang harus dipotong. Sesuai denganhasil kajian ini terumbu karang yang adasudah mati. Analisa ekonomi memberikanhasil bahwa pekerjaan pengembanganpelabuhan ini masih layak untukdilakukan.

SaranUntuk meningkatkan pelayanan pada

pelabuhan Celukan Bawang, dan untukmencapai daerah tujuan pemasaran barangdari bongkar muat kapal dengan lebihlancer, disarankan untuk meningkatkantingkat pelayanan jaringan jalan bagi trukbermuatan berat.

UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih disampaikan kepada

Pimpinan dan Staff Bappeda ProvinsiBali, atas kesempatan yang diberikanuntuk melakukan studi analisis kelayakanpengembangan Pelabuhan CelukanBawang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bappeda Provinsi Bali. 2002. LaporanAkhir: Perencanaan/Study Kelayak-

an Pelabuhan Celukan Bawang diKabupaten Buleleng. Denpasar

Budiartha R.M, N. dan Arnatha, I M.1999. Pelabuhan, PT Guna Widya,Surabaya

Husnan, S. dan Muhammad, S. 2000.Analisa Ekonomi Teknik, Andi Off-set, Yogyakarta

Kramadibrata, S. 1985. PerencanaanPelabuhan, Ganeca Exact, Bandung.

Quin Alonzo, Q. 1972. Design and Con-struction of Ports and MarineStructures. 2nd Ed. McGraw-HillBook Company, NY.

Redana, I W. 1988 Diktat Pelabuhan,Jurusan Teknik Sipil, FT. Unud(untuk kalangan sendiri)