3.1.1. sejarah dan perkembangan pt bank tabungan negara

23
24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang di industri perbankan di Indonesia. Dibentuk agar masyarakat rajin menabung, sampai pernah dibekukan Jepang. Menyimak perjalanan Bank Tabungan Negara, cukup mengharu biru. Sebab, bank itu lahir ketika rakyat kita tengah merebut kemerdekaan yang dirampas Belanda. Sekitar 1897, berdirilah bank Postspaarbank cikal bakal bank BTN. Postpaarbank berkedudukan di Batavia (Jakarta) yang didirikan untuk mendidik masyarakat pada saat itu agar gemar menabung. Melalui Postspaarbank, masyarakat diperkenalkan lembaga perbaikan secara luas. Meskipun tentunya sistem perbankan yang ada pada saat itu tidak sama dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan sistem perbankan saat ini. Sampai akhir 1931, peranan Pospaarbank dalam penghimpunan dana masyarakat terus menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya minat masyarakat pada saat itu untuk menaruh atau menyimpan uangnya di bank. Sampai dengan akhir 1939, Postpaarbank telah berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 5,4 juta. Sebuah jumlah yang sangat, besar

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

24

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., atau yang lebih dikenal dengan

nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang di industri perbankan di

Indonesia. Dibentuk agar masyarakat rajin menabung, sampai pernah dibekukan

Jepang. Menyimak perjalanan Bank Tabungan Negara, cukup mengharu biru. Sebab,

bank itu lahir ketika rakyat kita tengah merebut kemerdekaan yang dirampas Belanda.

Sekitar 1897, berdirilah bank Postspaarbank cikal bakal bank BTN. Postpaarbank

berkedudukan di Batavia (Jakarta) yang didirikan untuk mendidik masyarakat pada

saat itu agar gemar menabung.

Melalui Postspaarbank, masyarakat diperkenalkan lembaga perbaikan secara

luas. Meskipun tentunya sistem perbankan yang ada pada saat itu tidak sama dan jauh

dari sempurna bila dibandingkan dengan sistem perbankan saat ini. Sampai akhir

1931, peranan Pospaarbank dalam penghimpunan dana masyarakat terus

menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan

semakin banyaknya minat masyarakat pada saat itu untuk menaruh atau menyimpan

uangnya di bank. Sampai dengan akhir 1939, Postpaarbank telah berhasil

menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 5,4 juta. Sebuah jumlah yang sangat, besar

Page 2: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

25

pada masa itu. Prestasi yang berhasil dicapai oleh Postspaarbank itu sebetulnya

sejalan dengan kebijakan sistem desentralisasi yang-dilaksanakan pada saat itu.

Sejarah keberhasilan Postspaarbank, akhirnya membawa dampak positif

dengan mulai dibukanya 4 kantor cabang Postspaarbank masing-masing di Makasar

(saat ini Ujung Pandang), Surabaya, Jakarta, dan Medan. Dalam perjalanannya,

keberhasilan Postspaarbank dalam menghimpun dana masyarakat itu mendapat ujian

pada sekitar 1940 dengan diserbunya Belanda oleh tentara Jerman. Serbuan itu

akhirnya membawa dampak terhadap terkurasnya dana yang telah dihimpun

Postspaarbank secara besar-besaran oleh para nasabahnya. Tidak kurang dari Rp 11

juta dana yang terkuras untuk dibayarkan Postspaarbank kepada nasabah hanya

dalam waktu beberapa hari saja. Namun, nasib baik masih berada pada

Postspaarbank, karena hal itu tidak berlangsung lama. Pada 1941, kepercayaan

masyarakat sudah mulai pulih kembali yang ditandai dengan mulai banyaknya

masyarakat yang menabung uangnya pada Postspaarbank.

Berdasarkan catatan sejarah hanya dalam waktu singkat pada tahun yang

sama, telah terkumpul dana yang dihimpun dari masyarakat sebesar Rp 58,8 juta.

Sejarah kemudian tidak berhasil mencatat keberhasilan Postspaarbank, karena

setahun kemudian atau tahun 1942 dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia,

operasional Postspaarbank praktis mengalami kemacetan karena telah dibekukan.

Kemudian, Jepang masuk dan mengubah semua bentuk pemerintahan dan segala

aspek kehidupan masyarakat di Indonesia sesuai dengan kehendak Jepang yang

berhasil mengusir Belanda pada saat itu dari wilayah Indonesia. Secara resmi pada

tahun itu Jepang telah mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia dan

Page 3: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

26

Postspaarbank yang merupakan bank karya kolonial Belanda dibekukan. Sebagai

gantinya pemerintah Jepang mendirikan Tyokin Kyoku. Pada prinsipnya, misi Tyokin

Kyoku bentukan Jepang tidaklah jauh dengan maksud dan tujuan Postspaarbank

produk kolonial Belanda, yaitu untuk mengajak masyarakat Indonesia gemar

menabung.

Namun, dalam perjalanannya ternyata misi Tyokin Kyoku tidak semulus apa

yang pernah dilakukan Postspaarbank dalam menghimpun dana masyarakat melalui

tabungan tersebut. Ironisnya, Tyokin Kyoku gagal dalam menjalankan misinya karena

masyarakat menganggap bahwa manabung melalui Tyokin Kyoku itu dirasakan

adanya unsur paksaan. Sehingga dengan sendirinya masyarakat enggan untuk

melakukan penabungan pada saat itu. Meskipun demikian, Tyokin Kyoku telah

berhasil membuka cabangya di Jogjakarta pada masa itu.

Setelah kemerdekaan berhasil diraih, Tyokin Kyoku diambilalih pemerintah

Indonesia. Namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos atau disingkat KTP.

Pembentukan KTP pada saat itu diprakarsai oleh Darmosoetanto selaku direktur

pertama KTP. Dalam perjalanannya, pada akhirnya KTP mempunyai peran yang

sangat besar. Peran yang sangat berarti pada saat itu adalah adanya tugas KTP dalam

pengerjaan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Sejarah

telah mencatat bahwa pada masa pendudukan Jepang, peredaran uang yang ada saat

itu ditarik dan diganti dengan uang Jepang. Maka begitu Indonesia merdeka, melalui

KTP itulah uang Jepang yang masih beredar kemudian ditarik dan diganti dengan

uang Indonesia. Ketika Agresi Militer Belanda ke Indonesia, KTP tidak dapat bekerja

Page 4: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

27

dengan aman. Dan,dengan agresi Belanda itu, pada 19 Desember 1946 KTP dan

kantor-kantor cabangya yang telah tersebar di Indonesia resmi diduduki oleh Belanda.

Namun, pada Juni 1949 pemerintah Republik Indonesia membuka kembali

KTP tersebut sekaligus mengganti namanya menjadi Bank Tabungan Pos Republik

Indonesia. Kemudian berganti menjadi Bank Tabungan Pos. Pada 9 Februari 1950,

Bank Tabungan Pos dibekukan dan selanjutnya dibentuklah Bank Tabungan Negara

(BTN). Selanjutnya, tanggal tersebut diperingati sebagai kelahiran Bank BTN.

Perkembangannya terus melejit, sampai sekarang sudah memiliki 1.102 kantor di

seluruh Indonesia.

Pada tahun 1974, Bank Tabungan Negara ditunjuk Pemerintah sebagai satu-

satunya institusi yang menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi golongan

masyarakat menengah ke bawah, sejalan dengan program Pemerintah yang tengah

menggalakkan program perumahan untuk rakyat. Bank Tabungan Negara

mencatatkan saham perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia, dan

menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui

pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA).

Sebagai Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, Bank Tabungan Negara

berkeinginan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mewujudkan impian

mereka untuk memiliki rumah idaman.

Keinginan ini ditunjukkan dengan konsistensi selama lebih dari enam dekade,

dalam menyediakan beragam produk dan layanan di bidang perumahan, terutama

melalui KPR, baik KPR Subsidi untuk segmen menengah ke bawah maupun KPR

Non Subsidi untuk segmen menengah ke atas. Sebagai bank yang fokus pada

Page 5: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

28

pembiayaan perumahan, bank BTN juga sukses meningkatkan posisinya menjadi

peringkat ke-10 bank terbesar di Indonesia dari segi aset serta penyaluran kredit.

Dengan tujuan memberikan hasil terbaik kepada para pemangku kepentingan, bank

BTN senantiasa konsisten dalam menekankan fokusnya sebagai pemimpin

pembiayaan perumahan,

Bank Tabungan Negara bercita-cita menjadi The Leading Housing Bank in

Indonesia with World Class Service. Saat ini, Bank Tabungan Negara fokus pada

pembiayaan sektor perumahan melalui tiga produk utama, yakni perbankan

konsumer, perbankan komersial dan perbankan syariah. Pada tahun 2015 Bank

Tabungan Negara berperan penting dalam membantu program Pemerintah: Sejuta

Rumah Untuk Rakyat, Bank Tabungan Negara telah ditunjuk sebagai salah satu bank

yang mendukung program pemerintah melalui pembiayaan KPR.

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Gambar III.1 Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Unit Kliring

Tata Kerja Unit Kliring di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Kepala Unit Kliring

Wakil Kepala Unit Kliring

Pengawas

Administrasi dan DHN

Pengawas Proses RTGS Pengawas Proses Kliring Debit

Pengawas Proses Kliring Kredit

Staf Administrasi Staf DHN Staf Proses Kliring Kredit

Staf proses RTGS Staf Proses Kliring Debit

Page 6: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

29

1. Kepala Unit Kliring

Tugas Kepala Unit Kliring adalah sebagai berikut :

a. Kepala Unit mengawasi kinerja para pengawas dan staf-stafnya.

b. Memberikan laporan harian kepada Kepala Departemen OBSD.

c. Melaksanakan prosedur kliring dan RTGS.

d. Mendiskusikan Rapat Kerja Anggaran dengan Kepala Unit tiap cabang

dan menegosiasikannya dengan Kepala Departemen.

e. Mengoptimalkan kinerja unit kliring.

2. Wakil Kepala Unit Kliring

Tugas Wakil Kepala Unit Kliring adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi kepada Kepala Unit Kliring tentang kendala-

kendala yang terdapat pada prosedur kliring dan RTGS perharinya.

b. Memberikan perintah langsung kepada para pengawas guna menangani

kendala yang dihadapi dalam prosedur kliring dan RTGS.

c. Menyusun laporan harian terkait prosedur kliring dan RTGS.

3. Pengawas Administrasi dan DHN

Tugas Pengawas Administrasi dan DHN adalah sebagai berikut:

a. Memberikan perintah langsung kepada Staf Administrasi dan DHN.

b. Melakukan pengecekan seluruh laporan tiap Unit dalam OBSD perharinya.

c. Melakukan pengesahan terhadap tiap laporan dan mengarsipkannya.

d. Memperbaharui data yang diperoleh dan mengunduhnya dalam situs SKN-

BI.

Page 7: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

30

e. Memberikan laporan harian kepada Kepala Unit Kliring dan Kepala

Departemen.

4. Pengawas Proses Kliring Kredit

Tugas Pengawas Proses Kliring Kredit adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan terhadap kinerja staf.

b. Memperbaharui data pada situs SKN-BI terkait transaksi harian dan

bulanan.

c. Menghadapi kendala-kendala yang ada selama proses kliring kredit

berlangsung.

5. Pengawas Proses Kliring Debit

Tugas Pengawas Proses Kliring Debit adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan terhadap kinerja staf.

b. Memperbaharui data pada situs SKN-BI terkait transaksi harian dan

bulanan.

c. Melakukan pengecekan ulang terhadap warkat-warkat yang disetor kantor

cabang perharinya.

d. Memberikan laporan harian kepada Kepala Unit Kliring.

6. Pengawas Proses RTGS

Tugas Pengawas Proses RTGS adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi kinerja staf.

b. Memberikan laporan harian kepada Kepala Unit Kliring.

c. Melakukan pengecekan terhadap seluruh transaksi RTGS.

Page 8: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

31

d. Menghadapi kendala-kendala yang terjadi selama proses RTGS

berlangsung.

7. Staf Administrasi

Tugas Staf Administrasi adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pencatatan terhadap seluruh laporan harian yang disusun oleh

tiap unit di OBSD.

b. Mengarsipkan seluruh laporan dan melaporkan kepada pengawas

perharinya.

8. Staf DHN (Daftar Hitam Nasional)

Tugas Staf DHN adalah sebagai berikut:

a. Memperbaharui data DHN dan menyamakan datanya dengan bank-bank

lain setiap harinya.

b. Memblokir tiap rekening yang termasuk dalam DHN.

c. Membuat laporan harian, dan melaporkannya kepada pengawas.

9. Staf Proses Kliring Kredit:

a. Melaksanakan proses kliring kredit.

b. Memperbaharui data pada situs SKN-BI perharinya.

c. Melaporkan kendala yang dihadapi saat melakukan prosedur kliring kredit

kepada pengawas.

10. Staf Proses Kliring Debit

Tugas Staf Proses Kliring Debit adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan proses kliring debit.

b. Memperbaharui data pada situs SKN-BI

Page 9: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

32

c. Memeriksa warkat-warkat yang diterima dari kantor cabang perharinya.

d. Mengarsipkan warkat-wakat yang diterima.

e. Mengkonfirmasi kesalahan yang terdapat pada warkat kepada bank/ kantor

cabang yang bersangkutan.

11. Staf Proses RTGS

Tugas Staf Proses RTGS adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pencatatan perhari tiap transaksi yang diterima.

b. Mengkonfirmasi transaksi kepada bank/ kantor cabang yang bersangkutan.

c. Melaporkan kendala yang diterima kepada pengawas setiap harinya.

3.1.3. Kegiatan Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa tentang Perubahan

Anggaran Dasar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. no. 7 tanggal 12 Oktober

2009, kegiatan usaha Perseroan adalah:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit.

3. Menerbitkan surat pengakuan hutang dan melakukan pinjaman dengan

jaminan aktiva produktif.

Page 10: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

33

4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko Perseroan maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan

surat-surat dimaksud.

b. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-

surat dimaksud.

c. Kertas Perbendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah.

d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

e. Obligasi.

f. Surat Dagang Berjangka Waktu sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

g. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan

peraturan perundang- undangan.

5. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi

maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

6. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

7. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

8. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu

kontrak.

Page 11: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

34

9. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

10. Membeli sebagian atau seluruh agunan, baik melalui pelelangan maupun di

luar pelelangan berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik

agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan,

dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

11. Melakukan kegiatan anjak piutang, sekuritisasi aset, usaha kartu kredit dan

kegiatan wali amanat.

12. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh yang berwenang.

13. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di

bidang keuangan dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan.

14. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat

kegagalan kredit, termasuk kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah, sesuai syarat bahwa Perseroan di kemudian hari harus menarik

kembali penyertaannya, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perseroan

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

15. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pension sesuai ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan;

16. Melakukan kegiatan jasa keuangan, commercial banking dan investment

banking lainnya.

Page 12: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

35

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Data Rata-Rata Tingkat Suku Bunga Deposito

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder salah satunya data

rata-rata tingkat suku bunga dari laporan keuangan neraca PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. 7 periode terakhir yakni dari tahun 2009-2015. Yang telah diolah guna

memperkecil ruang lingkup penelitian tanpa mengubah nilai data yang sebenarnya.

Tabel III.1

Rata-rata Tingkat Suku Bunga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Periode 2009-2015

Tahun

Rata-Rata Tingkat Suku

bunga LN

2009 5.07 1.62

2010 5.936 1.78

2011 6.304 1.84

2012 6.58 1.88

2013 6.614 1.89

2014 6.7 1.9

2015 6.73 1.91

Sumber: Laporan keuangan neraca PT Bank Tabungan (Persero) Tbk.

Page 13: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

36

3.2.2 Data Jumlah Dana Deposito Berjangka

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder salah satunya data

jumlah dana deposito berjangka dari laporan keuangan neraca PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. 7 periode terakhir yakni dari tahun 2009-2015. Yang telah

diolah guna memperkecil ruang lingkup penelitian tanpa mengubah nilai dari data

yang sebenarnya.

Tabel III.2

Jumlah Dana Deposito PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Periode 2009-

2015 (dalam jutaan rupiah)

Tahun

Jumlah Dana Deposito

(Rp) LN

2009 Rp 23.900.453,- 16.99

2010 Rp 31.495.105,- 17.27

2011 Rp 33.992.278,- 17.34

2012 Rp 45.847.025,- 17.64

2013 Rp 52.845.477,- 17.78

2014 Rp 56.855.943,- 17.86

2015 Rp 65.549.287,- 18.00

Sumber: Laporan Keuangan Neraca PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Page 14: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

37

3.2.3 Tabel Penolong

Penulis menyusun tabel penolong untuk memudahkan penulis dalam

penghitungan yang akan diuji. Yang disusun berdasarkan LN (Logaritma Natural) dan

dihitung menggunakan Ms. Excel.

Tabel III.3

Tabel Penolong

Tahun X Y XY X2 Y

2

2009 1.62 16.99 27.52 2.62 288.66

2010 1.78 17.27 30.74 3.17 298.25

2011 1.84 17.34 31.91 3.39 300.68

2012 1.88 17.64 33.16 3.53 311.17

2013 1.89 17.78 33.60 3.57 316.13

2014 1.90 17.86 33.93 3.61 318.98

2015 1.91 18.00 34.38 3.65 324.00

Σ 12.82 122.88 225.25 23.54 2157.87

3.3 Analisis Rata-rata Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Jumlah Dana

Deposito

3.3.1 Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara variable bebas

dengan variable terikatnya. Dalam hal ini peneliti menggunakan rumus Pearson

Product Moment dan IBM SPSS Statistics 22 untuk mengetahui hubungan antara rata-

rata tingkat suku bunga deposito sebagai variabel bebas dengan jumlah dana deposito

sebagai variabel terikat.

Page 15: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

38

Uji Koefisien Korelasi menggunakan Rumus Pearson Product Moment secara

manual:

2222n x x n y y

n xy x yr

(7.23,54) 12,82) }{7.2157,87 122,88) }

7.225,25 12,82.122,88r

2 2

(164,8 164,35)(15105,06 15099,49)

1576,75 1575,32r

(0,44.5,56)

1,43r

2,49

1,43r

1,58

1,43r

r = 0,90

Sedangkan hasil penghitungan menggunakan software IBM SPSS Statistics 22

adalah sebagai berikut:

Page 16: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

39

Tabel III.4

Hasil Analisis Korelasi Pearson

Correlations

Rata-rata

Tingkat Suku

bunga

Jumlah Dana

Deposito

Berjangka

Rata-rata Tingkat Suku

bunga

Pearson Correlation 1 .910**

Sig. (2-tailed) .004

N 7 7

Jumlah Dana Deposito

Berjangka

Pearson Correlation .910** 1

Sig. (2-tailed) .004

N 7 7

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Perumusan masalah:

Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga

deposito dengan jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk?

H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga deposito

dengan jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga deposito

dengan jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

Keputusan:

Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak

Pengambilan keputusan:

Page 17: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

40

Dari hasil penghitungan dan tabel tersebut dapat menjawab perumusan

masalah, yaitu:

Nilai sig 0,004 < 0,05 maka H0 ditolak. Yang berarti bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga deposito dengan jumlah dana deposito

berjangka. Koefisien korelasi positif yang sama besarnya pada hasil penghitungan dan

tabel SPSS yaitu 0,90 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat suku bunga deposito

dengan jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. periode 2009-2015 memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif. Yang

artinya, jika rata-rata tingkat suku bunga deposito mengalami kenaikan, maka jumlah

dana deposito akan mengalami kenaikan pula.

Page 18: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

41

3.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

persentase variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam hal ini peneliti

menggunakan rumus untuk penghitungan manual dan IBM SPSS Statistics 22 untuk

mengetahui pengaruh dari rata-rata tingkat suku bunga deposito sebagai variabel

bebas pada jumlah dana deposito sebagai variabel terikat. Untuk menganalisanya

terbentuklah perumusan masalah sebagai berikut:

Perhitungan koefisien determinasi secara manual menggunakan rumus:

KD = r2.100%

KD= 0,902.100%

KD=0,81.100%=81%

Sedangkan hasil perhitungan koefisien determinasi menggunakan software

IBM SPSS Statistic 22 adalah sebagai berikut:

Tabel III.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi Menggunakan SPSS

Model Summary

Mod

el R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Change

1 .910a .828 .794 .16546 .828 24.061 1 5 .004

a. Predictors: (Constant), Rata-rata Tingkat Suku bunga

Page 19: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

42

Perumusan masalah:

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga

deposito dengan jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk?

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga deposito

dengan jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

Ha2: Ada pengaruh yang signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga deposito

dengan jumlah dana deposito berjangka pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

Keputusan:

Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak.

Pengambilan keputusan:

Dari hasil penghitungan manual dan tabel diatas dapat menjawab perumusan masalah,

yaitu:

Nilai sig 0,004 < 0,05 maka H0 ditolak. Yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari rata-rata tingkat suku bunga terhadap jumlah dana deposito berjangka

pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Perhitungan keduanya, baik secara

manual maupun menggunakan SPSS menunjukkan hasil yang sedikit berbeda yaitu

antara 0,81 dan 0,82. Walaupun begitu, hasil perhitungan keduanya tetap

menunjukkan bahwa antara rata-rata tingkat suku bunga deposito dengan jumlah dana

deposito pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. periode 2009-2015 memiliki

Page 20: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

43

tingkat koefisien determinasi yang sangat kuat. Persentase sumbangan pengaruh

deposito) sebesar 82%. Sedangkan sisanya sebesar 18% dipengaruhi atau dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

3.3.3 Uji Persamaan Regresi

Penulis menggunakan persamaan regresi linear sederhana guna mengetahui

nilai konstanta dan angka koefisien serta uji hipotesis signifikan koefisien regresi

menggunakan persamaan regresi linear sederhana yaitu: Y = a + bx dan software IBM

SPSS 22 Untuk menganalisanya terbentuklah perumusan masalah sebagai berikut:

Tabel III.6

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .659 1 .659 24.061 .004b

Residual .137 5 .027

Total .796 6

a. Dependent Variable: Jumlah Dana Deposito Berjangka

b. Predictors: (Constant), Rata-rata Tingkat Suku bunga

Perumusan masalah:

Apakah persamaan regresi yang terbentuk signifikan?

H0: Persamaan regresi yang terbentuk tidak signifikan

Ha3: Persamaan regresi yang terbentuk signifikan

Keputusan:

Jika sig > 0,05 maka H0 diterima

variabel X (rata-rata tingkat suku bunga deposito) terhadap variabel Y (jumlah dana

Page 21: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

44

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak.

Pengambilan keputusan:

Dari hasil tabel ANOVA diatas dapat menjawab perumusan masalah, yaitu:

Nilai sig 0,004 < 0,05 maka H0 ditolak. Yang artinya, terbentuk regresi yang

signifikan antara rata-rata tingkat suku bunga deposito dengan jumlah dana deposito

berjangka. Dan untuk mengetahui nilai konstanta dan angka koefisien yang terbentuk

dapat dilihat dari hasil penghitungan manual dan tabel berikut:

Rumus persamaan regresi linear sederhana:

Y = a + bx

Dimana nilai a dan b harus dicari terlebih dahulu menggunakan persamaan sebagai

berikut:

n( x2 ) ( x)2

n xy x yb

(7.23,54) (12,82)2

(7.225,25) (12,82.122,88)b

164,8 164,35

1576 ,76 1575 ,32b

0,44

1,43b

b = 3,2

n

y b xa

.( )

7

122,88 (3,2.12,82)a

Page 22: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

45

7

122,88 41,10a

7

81,77a

a = 11,68

Persamaan regresi yang terbentuk antara rata-rata tingkat suku bunga deposito

terhadap jumlah dana deposito pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah

Y = 11,68 + 3,2x

Sedangkan persamaan regresi yang terbentuk menggunakan software SPSS

adalah sebagai berikut:

Tabel III.7 Hasil Penghitungan Persamaan Regresi Menggunakan SPSS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 11.683 1.199 9.747 .000

Rata-rata Tingkat Suku

bunga 3.206 .654 .910 4.905 .004

a. Dependent Variable: Jumlah Dana Deposito Berjangka

Tabel diatas menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh

dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized

Coefficients B. B merupakan koefisien konstanta atau variabel X (rata-rata tingkat

suku bunga deposito) sedangkan a merupakan koefisien variabel atau variable Y

(jumlah dana deposito berjangka). Berdasarkan gambar tersebut terbentuk model

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 11,63 + 3,206X

Page 23: 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara

46

deposito maka jumlah dana deposito akan naik sebesar 3,206. Persamaan diatas tidak

jauh berbeda dengan persamaan yang penulis dapatkan melalui penghitungan secara

manual.

Angka tersebut berarti bahwa setiap penambahan 1 unit rata-rata tingkat suku bunga