3 wawancara cacat tubuh

11
WAWANCARA 1. TOPI K : Motivasi hidup Pada Penderita cacat tubuh. 2. TUJUAN : a. Menge tahui motivasi hidup dari subyek sebelum dan sesudah didiagnos is menderita cacat tubuh. b. Mengetahui sikap subyek terhadap motivasi hidup. 3. LANDASAN TEORI Mo ti va si bi sa juga di se bu t ke ku atan / ener gi sese or ang yang da pa t menimbulka n tingk at persist ensi dan entusi asmeny a dalam melak sanakan suatu kegiatan, baik yang berawal dari dalam diri kita sendiri maupun dari luar, seberapa kuat motivasi yang dimiliki seseorang tersebut akan menentukan kepada kualitas  perilaku itu sendiri, baik dalam konteks belaj ar, bekerja maupun dalam kehidupan yang lain. kajian tentang motivasi telah lama mempunyai daya tarik tersendiri, terutama terkait dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja / prestasi seseorang. Teoti motivasi Menurut Abraham Maslow : men gac u pad a lima keb utu han pok ok yang dis usu n secara hir arkis. Tat a lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sbb: . !ebutu han y ang ber si"a t lahir iyah / "isiologis, !ebutu han ini mempun ya i tiga hal pok ok, ya itu sandan g, pan gan dan  papan. #agi pekerja, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah$ hadiah dan "asilitas lainnya seperti kendaraan atau lainnya. Menjadi moti" dasar da ri seseorang untu k be ke rj a, me nj ad i e" ek ti " da n da pa t me mb er ikan  produktivitas yang tinggi bagi organisasi tersebut. %. !ebut uhan keaman an dan ke$sela matan kerja &'a"ety (eeds) !ebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan sese ora ng dal am ked udu kan ny a, jaba tan$ny a, wewena ngn ya dan tan ggu ng  jawabnya sebagai karyawan. *ia dapat bekerja dengan antusias dan penuh

Upload: dewas-noble-idol

Post on 12-Oct-2015

188 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

SKENARIO WAWANCARA

WAWANCARA1. TOPIK :

Motivasi hidup Pada Penderita cacat tubuh. 2. TUJUAN :

a. Mengetahui motivasi hidup dari subyek sebelum dan sesudah didiagnosis menderita cacat tubuh.b. Mengetahui sikap subyek terhadap motivasi hidup.3. LANDASAN TEORI Motivasi bisa juga disebut kekuatan / energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang berawal dari dalam diri kita sendiri maupun dari luar, seberapa kuat motivasi yang dimiliki seseorang tersebut akan menentukan kepada kualitas perilaku itu sendiri, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan yang lain.kajian tentang motivasi telah lama mempunyai daya tarik tersendiri, terutama terkait dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja / prestasi seseorang.Teoti motivasi Menurut Abraham Maslow :mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sbb:1. Kebutuhan yang bersifat lahiriyah / fisiologis, Kebutuhan ini mempunyai tiga hal pokok, yaitu sandang, pangan dan papan. Bagi pekerja, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti kendaraan atau lainnya. Menjadi motif dasar dari seseorang untuk bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi tersebut.2. Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs) Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.3. Kebutuhan sosial / social needs.Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat / kerjasama dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, meningkatkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.4. Kebutuhan akan prestasi / esteem needs.Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbul-simbul dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.5. Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization).Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri sebagai pemenuhan (pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan pengembangan individu. Perilaku yang ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek yang memenuhi kebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya dan sekaligus selaku subjek yang mencapai hasil untuk sasaran-sasaran organisasi.Teori motivasi menurut Herzberg:Ada dua hal, teori ini dikenal dan dikembangkan dengan Model Dua Faktordari motivasi, yaitu faktor motivasional dan factor hygiene atau pemeliharaan Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Ahli psikologi dan konsultan manajemen Frederick Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor kepuasan. Motivasi dua faktornya memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsic dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor faktor extrinsic.4. INDIKATOR PERTANYAAN :A. Pembukaan 1. Maksud dan Tujuan Wawancara

1. Mengucapkan salam2. Memperkenalkan diri kepada subyek

3. Menjelaskan kepada subyek tentang maksud dan tujuan dari wawancara yang dilakukan. 2. Identitas

1) Nama

: Wahyu2) Usia

: 28 tahun3) Anak ke: 1 dari 2 bersaudara4) Alamat

: Bulukumba 5) Pekerjaan: Tidak bekerja.B. Isi1. Motivasi hidup1. Tujuan hidup subyek

2. Keberhasilan yang telah dicapai

3. Kegagalan yang pernah dialami

4. Kelemahan yang dimiliki subyek 5. Bagaimana cara menyikapi kelemahan yang dimiliki

6. Kelebihan yang dimiliki subyek

7. Kesibukan yang dilakukan subyek sehari-hari 2. Cacat tubuh1) Sejak kapan didiagnosis cacat tubuh2) Perasaan yang dialami ketika mengetahui menderita cacat tubuh3) Hal yang dilakukan setelah mengetahui menderita cacat tubuh4) Pengetahuan mengenai cacat tubuh5) Perubahan yang dialami (fisik dan psikologis) setelah menderita cacat tubuh6) Sikap dalam menghadapi cacat tubuh7) Ketakutan yang dirasakan terhadap penyakit cacat ubuh8) Dukungan keluarga dalam menghadapi cacat tubuh9) Harapan subyek terhadap penyakit cacat tubuhC. Penutup1. Memberitahukan bahwa sesi wawancara telah berakhir

2. Mengucapkan terima kasih kembali atas kesediaan dan kerjasamanya selama wawancara

3. Mengucapkan salam

A. DAFTAR PERTANYAAN 1. Pembukaan Selamat pagi, bagaimana keadaan anda hari ini?

Perkenalkan nama saya Suwandi, saya adalah seorang mahasiswa psikologi Universitas Indonesia Timur. Saya membutuhkan bantuan bapak/saudara untuk memperoleh beberapa data. saya meminta kesediaan bapak/saudara untuk diwawancarai karena bapak/saudara memiliki kriteria yang sesuai dengan data yang saya cari. Untuk itu saya sangat mengharapkan kerjasama dari bapak/saudara, dan semoga data-data yang saya butuhkan akan saya peroleh dari hasil wawancara kita nanti.

Sebelum kita mulai wawancaranya, bagaimana jika bapak/saudara memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Apakah bapak/saudara merasa keberatan jika dalam wawancara ini saya menggunakan tape recorder, tentang identitas bapak/saudara tentu saja akan saya rahasiakan karena ini bagian dari kode etik kami. Bagaimana bapak/saudara?2. IsiA. Motivasi Hidup1. Apa sajakah kesibukan yang anda miliki sekarang ?J: kesibukan saya sekarang menjalani pelatihan-pelatihan di panti sosial2. Sejak kapan anda masuk di panti sosial ini?J: saya baru masuk tahun ini, tepatnya bulan 4

3. Atas dasar apa anda masuk di panti sosial ini?J: saya di ajak oleh petugas departemen sosial ini, saya juga ingin mencari keahlian di sini4. Apa tujuan hidup anda ? J: saya sangat ingin membahagiakan kedua orang tua saya, karna mereka berdua yang selalu memotivasi saya untuk menjalani hidup dengan hanya menggunakan satu kaki5. Sebutkan keberhasilan yang telah anda capai? J: Alhamdulillah saya sudah bisa servis motor dan memperbaiki kerusakan motor lainnya6. Sebutkan kegagalan yang pernah anda alami?J: kegagalan yang paling berat yang saya alami, ya waktu kecelakaan dua tahun yang lalu, saya merasa sangat hancur, kaki sebelah kiri saya harus diamputasi, seakan saya tidak percaya7. Apakah makna suatu kegagalan bagi anda? J: dari kegagalan yang saya alami, sekarang saya lebih menghargai hidup dan sekarang saya lebih menyayangi keluarga saya8. Apakah rencana yang ingin anda lakukan di masa mendatang?J: Insya Allah saya ingin membuat usaha sendiri, dan jika departemen sosial bisa membantu saya, saya akan membuat bengkelB. Cacat tubuh1. Sejak kapan anda didiagnosis menderita cacat tubuh?J: sejak dua tahun yang lalu setelah kecelakaan bermotor yang saya alami di Malaysia. Kata dokter kaki kiri saya remuk jadi harus diamputasi2. Cacat tubuh apa yang anda alami ?J: saya kehilangan kaki kiri3. Hal apakah yang anda lakukan setelah mengetahui menderita cacat tubuh ?J: awalnya saya tidak ingin keluar rumah, saya malu4. Perubahan apakah yang anda rasakan setelah didiagnosa cacat tubuh ?J: kalau dari fisik jelas terasa perubahannya. Kalau dari psikis, saya malu dan minder apa lagi kalau banyak orang yang melihat kesaya, tapi sekarang saya tidak mempermasalahkan itu lagi, saya sudah biasa5. Pernahkah anda membagi pengalaman dengan sesama penderita cacat tubuh ?J: pernah, di dalam panti kami saling memberikan semangat satu sama lain6. Ketakutan-ketakutan apakah yang anda rasakan terhadap cacat tubuh?J: awalnya saya sangat takut teman-teman akan mengejek saya, dan saya akan susah mendapatkan kerja, tapi saya merasa beruntung bisa di terima di panti sosial ini7. Bagaimana anda mengatasi ketakutan terhadap cacat tubuh?J: Teman-teman dan keluargalah yang terus mendukung saya, dibalik itu semua saya juga punya keahlian hingga rasa percaya diri saya kembali8. Bagaimana dukungan keluarga dalam menghadapi cacat tubuh yang anda alami?J: keluarga saya sangat mendukung, saya tidak dimanja. Keluarga saya sering menjenguk saya di panti9. Apa harapan anda terhadap penderita cacat tubuh?J: harapan saya agar orang yang menderita cacat tubuh tidak dipandang sebelah mata dan tidak dikucilan, harusnya orang yang menderita cacat tubuh diberikan semangat bukan malah di kucilkan. Dan juga agar orang-orang yang menderita cacat tubuh harus dibuatkan lapangan pekerjaan3. Penutup1. Karena data yang saya butuhkan telah cukup terkumpul, maka wawancara kita sampai disini dahulu. Terima kasih atas kerjasama saudara, keterangan yang telah saudara berikan sangat berarti, apabila terdapat data yang kurang jelas maka saya memohon kesediaan saudara sekali lagi untuk saya wawancarai .2. Selamat pagi. OBSERVASI INTERVIEW

Oleh:

Nama : S U W A N D I

Nim : 12.701.015

Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia Timur Makassar

2013 - 2014