cacat tubuh

Upload: nafni3

Post on 20-Jul-2015

141 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Penyandang cacat tubuh / Tunadaksa

Pengertian :Tunadaksa = kelainan fungsi anggota tubuh. adalah ketidakmampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsinya secara normalakibat luka, penyakit atau pertumbuhan yg tidak sempurna (Suroyo, 1977)

Suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yg normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak lahir (White House Conference, 1931)

Klasifikasi Anak Tunadaksa1. 2. Tunadaksa ortopedi Tunadaksa saraf/neorologis Tunadaksa ortopedi : tunadaksa yg mengalami kelainan, kecacatan, ketunaan tertentu pd bagian tulang, otot tubuh, ataupun daerah persendian. Sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh secara normal.

Tunadaksa saraf : tunadaksa yang mengalami kelainan akibat gangguan pada susunan saraf di otak

Beberapa contoh ketunaan ortopedi yg dibawa sejak lahir1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Polydactylism (jari yang lebih dari lima pada masing-masing tangan atau kaki) Syndactylism (jari-jari yang berselaput atau menempel satu dg yang lainnya) Torticolis (gangguan pada leher sehingga kepala terkulai ke muka) Cretinism (Kerdil) Mycrocephalus (kepala yang kecil) Hydrocepalus (kepala yg besar karena berisi cairan) Congenital amputation (bayi yg dilahirkan tanpa anggota tubuh ttt)

Kerusakan pada waktu kelahiran : 1. Erbs Palsy (kerusakan pd syaraf lengan akibat tertekan atau tertarik waktu kelahiran) 2. Fragilitas osium (tulang yang rapuh dan mudah patah) Infeksi 1. TBC tulang, sumsum tulang belakang,pada lutut atau sendi 2. Polio

Kerusakan Traumatik : 1. Amputasi 2. Akibat luka bakar 3. Patah tulang Tumor : 1. Tumor tulang 2. Kista dalam tulang

Penyebab ketunadaksaanPada masa kehamilan : Anoxia prenatal, disebabkan pemisahan bayi dari placenta, penyakit anemia, kondisi jantung yg gawat, shock, percobaan abosrtus Gangguan metabolisme pd ibu Faktor rhesus Kromosom, gen yg tidak sempurna. Pembelahan sel telur, sperma yg kualitasnya buruk. Pada masa kelahiran : Kesulitan saat persalinan krn letak bayi sungsang, atau pinggul ibu terlalu kecil Pendarahan pd otak pd saat kelahiran Kelahiran prematur Gangguan pd placenta yg dpt mengurangi oksigen sehingga mengakibatkan terjadinya anoxia Setelah kelahiran : Faktor penyakit ; meningitis, radang otak, diptheri, partusis dll Faktor kecelakaan Pertumbuhan tubuh/tulang yg tidak sempurna

Tunadaksa saraf : tunadaksa yg mengalami kelainan akibat gangguan pada susunan saraf di otak. Sehingga akan terjadi gangguan pada organisme fisik, emosi dan mental. Contoh : Cerebral palsy (ketidakmampuan/gangguan motorik otak)

Kecacatan Cerebral Palsy, dapat dikelompokkan :1. 2. 3. Spasticity, karakteristik : hiperaktif reflek dan strech reflek Athetosis, karakteristik : gerakan-gerakan menjadi tidak terkendali dan tidak terarah Ataxia, mengakibatkan gangguan pada keseimbangan Tremor, mengakibatkan timbulnya getarangetaran berirama, baik yang bertujuan maupun yang tidak bertujuan Rigidity, mengakibatkan kekakuan pada otototot

4.5.

Pada anak cerebral palsy selain mengalami kesulitan dlm belajar dan perkembangan fungsi kognitifnya, merekapun seringkali mengalami kesulitan dalam komunikasi, persepsi, maupun kontrol geraknya, bahkan beberapa penelitian sebagian besar diketahui anak-anak CP terbelakang mental

Faktor-faktor penyebab Cerebral PalsySebab yg timbul sebelum kelahiran : Faktor kongenital ketidaknormalan sel kelamin pria, sel telur wanita Pendarahan waktu kehamilan Trauma atau infeksi pd waktu kehamilan Kelahiran prematur Keguguran yg sering dialami ibu Usia ibu yg sudah lanjut pd waktu melahirkan anak

Sebab yg timbul pd waktu kelahiran : Penggunaan alat-alat pd waktu proses kelahiran yg sulit, mis : tang, tabung, vacuum Penggunaan obat bius pd proses kelahiranSebab yg timbul setelah kelahiran : Penyakit tbc, radang selaput otak, radang otak, keracunan arsen atau karbon monoksida

Permasalahan yg bisa diderita paca tubuh berkaitan dg lingkungan sosial, dpt dilihat dr 3 (tiga) segi : 1.Sikap keluarga terhadap kecacatan yg diderita anaknya 2.Sikap lingkungan masyarakat thdp kecacatan yg diderita seseorang 3.Reaksi paca sendiri thdp sikap keluarga, lingkungan dan terhadap kecacatannya

Permasalahan pd paca tubuh dpt dikelompokkan menjadi :A. Masalah pribadi B. Masalah Keluarga C. Masalah Masyarakat A. Masalah pribadi Aspek Jasmani Merusak keindahan tubuh (mempengaruhi penampilan) Hilangnya bagian tubuh atau fungsi organ tubuh, akibatnya gerakan, aktivitas dan mobilitas jasmani berkurang

Aspek psikologis Menimbulkan masalah penyesuaian sosial, lebih lanjut dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak tunadaksa akibat :

1.Terhambatnya aktivitas normal sehingga menimbulkan perasaan frustrasi 2.Perilaku/perlakuan orang tua yg tidak tepat 3.Perlakuan orang sekitar yg membedakan anak tunadaksa

Permasalahan2 di atas menimbulkan beberapa permasalahan mental kejiwaan atau psikologis menyangkut perasaan, harga diri, semangat dan daya juang. Akibatnya ybs menjadi : a. pesimis b. rendah diri c. kehilangan kepercayaan diri d. pemalu e. mudah putus asa f. menarik diri dr lingkungan g. diliputi prasangka h. tidak mampu menyesuaikan diri

Gejala-gejala yg cenderung agresif, antara lain : 1. Mudah tersinggung 2. Mudah marah 3. Emosional 4. berontak

Aspek pendidikanKesulitan mengikuti program pendidikan yg berlaku disekolah umum, disebabkan : 1. Tenaga pelaksana 2. Fasilitas yg tersedia 3. Peralatan 4. Proses belajar mengajar

Aspek sosial kemasyarakatan :Keterbatasan kemampuan mobilitas, sulit menjangkau sarana/fasilitas di masyarakat Keterbatasan menjalin hubungan pergaulan secara luas

Aspek ekonomi dan pekerjaan :Kurang mampu menjangkau lapangan pekerjaan yg memadai, sehingga keadaan ekonomi keluarga lemah

Pekerjaan bagi penyandang cacat merupakan :Penentu harga diri Pengakuan thdp Harkat, martabat, keberadaan dirinya ditengah-tengah masyarakat

Kesulitan yg dialami paca tubuh dalam memperoleh pekerjaan :Persaingan Minimnya pendidikan Terbatasnya kemampuan dan keterampilan Keraguan dan prasangka masyarakat

Aspek Perundang-undanganPenyandang cacat pd posisi yg tersisih dikarenakan oleh peraturan yg tertutup dan membatasi dlm hal :Pekerjaan Jabatan Kesempatan kemudahan

B. Masalah Keluarga1. Beban keluarga (uang, tenaga, waktu, fasilitas) 2. Keresahan 3. Ketidakserasian/pertentangan perpecahan

Menyangkut perlakuan salah dari orang tua atau anggota keluarga lainnya :Penolakan anggota keluarga : paca dipingit atau dikurung tidak boleh keluar rmh, tdk disekolahkan dan tidak boleh bergaul dg teman sebaya. Sikap permusuhan yg terbuka (tdk mendapatkan kasih sayang sebagaimana anggota keluarga lainnya) .. Menumbuhkan perasaan dendam, perasaan tidak berdaya, frustrasi, perilaku gugup, dan sikap permusuhan thdp orang lain Keluarga over protected ketergantungan tinggi rasa pd semakin berkurang

Permisivitas yg berlebihan paca egois, menuntut perhatian dan pelayanan yg terus menerus penyesuaian yg buruk di lingkungan keluarga maupun sosial

C. Masalah MasyarakatSebagian sikap dari masyarakat thdp penyandang cacat tubuh meliputi antara lain : Benci Merasa dikotori pandangan dan lingkungannya Membuang muka Terganggu Risih Menghindar Meragukan kemampuannya Merasa iba, kasihan, simpati Memberikan sesuatu sebagai tanda belas kasihan / simpati Merasa terpanggil untuk mencari jalan keluar

Beberapa kegiatan yg dpt dilakukan paca tubuh dlm mencapai proses penyesuaian sosial yg sehatHendaknya paca menghadapi kenyataan secara objektif Paca menyadari masalah yg dihadapi dlm interaksi sosial Mengusahakan pengobatan/terapi semaksimal mungkin Mencari alat bantu/protese yg akan dpt membantu meringankan hambatan akibat kecacatannya Berusaha mendapatkan pendidikan Berusaha memusatkan perhatiannya pd kemampuan yg dimiliki agar dpt dijadikan sublimasi atas berbagai kekurangannya. Berupaya memperoleh bimbingan baik personal maupun vokasional.

Paca Tubuh mengalami permasalahan yg terkait dg keberfungsian sosialnya :Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan fungsi sosial aspek ekonomi produktivitas pendidikan mental psikologis fisik mobilitas

Kebutuhan Difabel TubuhKebutuhan papan Kebutuhan Kebutuhan diri Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan primer (sandang, pangan, alat bantu Kepercayaan dan penghargaan hubungan sosial bimbingan psikososial dukungan sosial dari keluarga aksesibilitas rasa aman, aktualisasi diri

Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Cacat TubuhRehabilitasi adalah segenap tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara maksimal, dan untuk mempersiapkan penyandang cacat secara fisik, mental, sosial dan vokasional sesuai dg kemampuan dan ketidakmampuannya ( L.E. Hinsie, RJ. Campbell). Menurut UU no 4 tahun 1997 dijelaskan Rehabilitasi diarahkan untuk memfungsikan kembali dan mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosial penyandang cacat agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar sesuai dg bakat, kemampuan, pendidikan dan pengalaman

Rehabilitasi sosial adalah kegiatan pelayanan sosial secara utuh dan terpadu melalui pendekatan fisik, mental dan sosial agar penyandang cacat dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara optimal dlm hidup bermasyarakat. (PP. RI no 43 th 1998 tentang upayapeningkatan kesejahteraan sosial penyandang cacat)

Tujuan Rehabilitasi Penyandang CacatPerbaikan fisik secara optimal Penempatan vokasional sehingga dapat bekerja dg kapasitas maksimal Penyesuaian diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan

Rehabilitasi bagi Penyandang Cacat meliputi :Rehabilitasi Medik ; dimaksudkan agar penyandang cacat dapat mencapai kemampuan fungsional secara maksimal Rehabilitasi pendidikan ; dimaksudkan agar penyandang cacat dapat mengikuti pendidikan secara optimal sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya Rehabilitasi vokasional ; dimaksudkan agar penyandang cacat dapat memiliki keterampilan kerja sesuai dg bakat dan kemampuannya

Rehabilitasi sosial ; dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan kemauan dan kemampuan penyandang cacat agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara optimal di masyarakat

HATUR NUHUN