3 mengenal sifat material 3
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
1/102
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
2/102
Mengenal
Sifat Material (3)Oleh:Sudaryatno Sudirham & Ning
Utari
Open Course
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
3/102
Pengertian Dasar Thermodinamika Sistem Multifasa Difusi Oksidasi Korosi
Cakupan Bahasan
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
4/102
BAB 1
e n g e r t i a n D a s a r T h e r m o d i n a m i k
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
5/102
Thermodinamika merupakan cabang ilmupengetahuan yang mencakup permasalahan
transfer energi dalam skala makroskopis
Thermodinamika tidak membahas hal-halmikroskopis (seperti atom, molekul)
melainkan membahas besaran-besaranmakroskopis yang secara langsung dapat
diukur, seperti tekanan, volume, temperatur
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
6/102
Sistem dan Status Sistem
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
7/102
Sistem
mampu mengisolasisistemataupun
memberikan suatucara interaksi
tertentu antara
Sistem adalah obyekatau kawasan yang menjadiperhatian kitaKawasan di luar sistem disebut lingkungan
mungkin berupa sejumlahmateri atau suatu daerah yangkita bayangkan dibatasi oleh
suatu bidang batas
lingkung
an
siste
m
lingkungan
bidang batasbidang yang membatasisistem terhadaplingkungannya.
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
8/102
Dengan adanya bidang batas antara sistemdan lingkungannya, beberapa kemungkinan
bisa terjaditidak ada transfer
energi
tidak ada transfer
materi
Sistem
ada transfer energi
tidak ada transfermaterimassa sistem tidak berubah
ada transfermaterimassa sistem berubah
sistem
sistemterisolasi
sistem
sistemtertutup
energi
sistem terbukasiste
m
energi
materi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
9/102
tidak dapat
dipengaruhi olehlingkungannya
Perubahan dalam sistem terisolasitidak dapat terus berlangsung
tanpa batas
siste
m
sistemterisolasi
Perubahan-perubahan dalamsistem mungkin saja terjadi
perubahan
temperaturperubahantekanan
Suatu saat akan tercapai kondisikeseimbangan internalyaitu kondisi di mana perubahan-perubahan dalam sistem sudah
tidak lagi terjadi
Sistem
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
10/102
menuju kekeseimbangan internal
keseimbangan eksternal.
sistem dapatberinteraksidengan
lingkungannyaperubahan dalam sistemdibarengi dengan
perubahan dilingkungannya.
Apabila keseimbangan telah tercapai, tidak lagiterjadi perubahan-perubahan di dalam sistem dan
juga tidak lagi terjadi transfer apapun antarasistem dengan lingkungannya
Sistem
sistem
sistemtertutup
energi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
11/102
Status Sistem
Status thermodinamik sistemmerupakan spesifikasi
lengkap susunan dan sifatfisis suatu sistem.
Tidak semua peubahthermodinamik harus diukur guna
menentukan sifat sistem.
Sifat sistem ditentukan olehsatu set tertentu peubah-
peubah thermodinamik.
sudah dapat menentukanstatus sistem, walaupunjumlah itu hanya sebagiandari seluruh besaran fisisyang menentukan status.
sistem
Apabila jumlah
tertentu besaran fisisyang diukur dapatdigunakan untuk
menentukan besaran-besaran fisis yang lain
maka jumlahen ukuran tersebut
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
12/102
Jadi eksistensi sistem ditentukanoleh status-nya, sedangkanjumlah peubah yang perlu diukur
agar status sistem dapatditentukan tergantung dari sistem
itu sendiri.Pengukuran atau setpengukuran peubah yangmenentukan status tersebut
harus dilakukan dalamkondisi keseimbangan
Keseimbangan sistem tercapai apabilasemua peubah yang menetukan sifatsistem tidak lagi berubah.
Status Sistem
sistem
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
13/102
Energi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
14/102
Energi
Energi Internal Sistem
Energi internal, E, adalah sejumlah energiyang merupakan besaran intrinsiksuatusistem yang berada dalam keseimbangan
thermodinamisEnergi internal merupakan fungsi statusPerubahan nilai suatu fungsistatus hanya tergantung dari nilai
awal dan nilai akhirdan tidak tergantung dari alurperubahan dari status awal
menuju status akhir
energ
i
eksterna
l Energienergi kinetik energi
potensialterkait gerak obyek terkait
dengan posisi ataukondisi obyek.
dapat dikonversi timbal balik
E i
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
15/102
Panas
Panas adalah salah satu bentuk energi
Panas bukanlah besaran intrinsiksistem.
Ia bisa masuk ke sistem dan juga bisa keluardari sistem.
Pada sistem tertutup, panas dapatmenembus bidang batas bila antara sistem
dan lingkungannya terdapat gradientemperatur.
sistemSejumlah panas dapat
ditransfer dari lingkunganke sistem
Sejumlah panas dapatditransfer dari sistem kelingkungan
q diberi tanda positif jika ia masuk ke sistem
q diberi tanda negatif jika ia keluar darisistem
Energi
E i
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
16/102
Kerja
Kerja adalah bentuk energi yang ditranfer
antara sistem dengan lingkungannya karenaada interaksi gaya antara sistem dan
lingkungannya.
sistem
Kerja, dengan simbol w, juga bukan besaran intrinsiksistem; bisa masuk ataupun keluar dari sistem
wdiberi tanda positif jika ia masuk ke sistem
wdiberi tanda negatif jika ia keluar dari sistem
Energi
E i
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
17/102
Energi
Konservasi Energi
Energi total sistem dan lingkungannyaadalah terkonservasiEnergi tidak dapat hilang begitu saja ataupundiperoleh dari sesuatu yang tidak ada;
namun energi dapat terkonversi dari satubentuk ke bentuk yang lain
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
18/102
Hukum Thermodinamika Pertama
danEnthalpi
H k Th di ik P t
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
19/102
Hukum Thermodinamika Pertama atau Hukum Kekekalan Energi
Perubahan neto dari energi internal adalah nolsebab jika tidak, akan menyalahi prinsip
konservasi energi.
sistem
sistemterisolasi
Jika status sistemberubah melalui alur
(cara) perubahantertentu, maka energi
internal sistem iniberubah.
Hukum Thermodinamika Pertama
E
status
A
B Sistem kembali padastatus semula melaluialur perubahan yang
berbeda energiinternal akan kembali
pada nilai awalnya
H k Th di ik P t
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
20/102
Perubahan energi internal, yang
mengikuti terjadinya perubahan statussistem, tidak tergantung dari alurperubahan status tetapi hanya tergantung
dari status awal dan status akhirSetiap besaran yang merupakanfungsi bernilai tunggal dari status
thermodinamik adalahfungsi status.
Perubahan nilai hanya tergantung darinilai awal dan nilai akhir
Hukum Thermodinamika Pertama
E th l i
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
21/102
Apabila hanya tekanan atmosfer yang bekerja pada
sistem, maka jika energi panas sebesardqmasukkesistem, energi internal sistem berubah sebesar
tekanan atmosferkonstan
perubahan volume sistem
kerja pada lingkunganPdVMembuat Pkonstan tidak sulit dilakukan. Membuat V
konstan sangat sulit
enthalpiPdan Vadalah peubah thermodinamik
yang menentukan status sistem,sedangkan Eadalah fungsi status, maka Hjuga fungsi bernilai tunggal dari status
Hjuga fungsi status
Enthalpi
Introduksi peubah baru, yangsudah memperhitungkan V
Enthalpi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
22/102
Contoh-1.1.
Perubahan Enthalpi Pada Reaksi Kimia
Jika Hakhir> Hawalmaka H> 0Terjadi transfer energi ke sistem penambahan enthalpi padasistem
proses endothermisJika Hakhir< HawalmakaH< 0 Terjadi transfer energi kelingkungan enthalpi sistem berkurang
proses eksothermisDalam reaksi kimia,reagen (reactant) merupakan status
awal sistem hasil reaksi merupakan status akhir
sistem
Enthalpi
Enthalpi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
23/102
Hukum Hess
Apabila suatu reaksi kimia merupakan jumlahdua atau lebih reaksi, maka perubahan enthalpi
total untuk seluruh proses merupakan jumlahdari perubahan enthalpi reaksi-reaksi
pendukungnya.
Hukum Hess merupakan konsekuensi darihukum kekekalan energi.
Hukum Hess terjadi karena perubahan enthalpiuntuk suatu reaksi adalah fungsi status, suatubesaran yang nilainya ditentukan oleh status
sistem.Perubahan enthalpi yang terjadi baik padaproses fisika maupun proses kimia tidak
tergantung pada alur proses dari status awal
ke status akhir
Enthalpi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
24/102
ProsesReversible dan Irreversible
Proses Reversible dan Irreversible
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
25/102
Proses Reversible
Proses Reversible dan Irreversible
Jika suatu sistem bergeser dari status
keseimbangannya, sistem ini menjalani suatu prosesdan selama proses berlangsung sifat-sifat sistem
berubah sampai tercapai keseimbangan status yangbaru.
Proses reversible merupakan suatu proses perubahanyang bebas dari desipasi (rugi) energi dan dapat
ditelusur balik dengan tepat.
Sulit ditemui suatu proses yang reversible namun jikaproses berlangsung sedemikian rupa sehingga
pergeseran keseimbangan sangat kecil maka prosesini dapat dianggap sebagai proses yang reversible
Proses reversible dianggap dapat berlangsung dalamarah yang berlawanan mengikuti alur proses yang
semula diikuti.Proses irreversible (tidak reversible) merupakan
proses yang dalam perjalanannya mengalami rugi(desipasi) energisehingga tidak mungkin ditelusur
balik secara tepat.
Proses Irreversible
Proses Reversible dan Irreversible
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
26/102
Teorema Clausius
Proses Reversible dan Irreversible
Dalam proses reversible
Dalam proses irreversible
Proses reversible merupakan proses yangpaling efisien, tanpa rugi (desipasi) energi
Proses irreversible memiliki efisiensi lebihrendah
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
27/102
Entropi
Hukum Thermodinamika Ke-duaHukum Thermodinamika Ke-tiga
Entropi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
28/102
Entropi
Proses reversible
proses berlangsung dalamsatu siklus
Untuk proses reversible yang berjalan tidak penuhsatu siklus, melainkan berjalan dari statusA ke
status B dapat dituliskanqrev adalah panasyang masuk ke sistem
pada proses reversible.
Karena masuknya energi panas menyebabkan enthalpi
sistem meningkat sedangkan enthalpi merupakan fungsistatus maka
juga merupakan fungsistatus
S adalah peubah status yang disebutentropi
Hukum Thermodinamika Ke-dua
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
29/102
Hukum Thermodinamika Ke-dua
Proses reversible adalah yang
paling efisien
Tak ada rugienergi
Ada rugi energi
Proses yang umum terjadi adalaqh proses irreversiblePanas dq yang kita berikan ke sistem pada umumnya adalah dqir
Dengan pemberian panas, entropi sistem berubah
sebesardSsistem dan sesuai dengan definisinyamaka tanpa mempedulikanapakah proses yang
terjadi reversible atauirreversible
Hukum Thermodinamika Ke-dua
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
30/102
Dalam sistem tertutup, jika dq cukup kecil makapergeseran status yang terjadi di lingkungan akan
kembali ke status semula. Dengan mengabaikanperubahan-perubahan kecil lain yang mungkin jugaterjadi, proses di lingkungan dapat dianggapreversible. Perubahan entropi lingkungan menjadi
Perubahan entropi neto
yang akan bernilai positif jika proses yang terjadi
adalah proses irreversible karena dalam prosesirreversibledq < dqrev
Proses reversible hanya akan terjadi jika dSneto = 0
Hukum Thermodinamika Ke-dua
Hukum Thermodinamika Ke-dua
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
31/102
Karena proses spontan adalah prosesirreversible di mana dSneto > 0 maka
dalam proses spontan total entropi selalubertambah.
Ini adalah pernyataan HukumThermodinamika Kedua.
Hukum Thermodinamika Ke-dua
Suatuproses spontan terjadi secara alamiah.
Proses ini merupakan proses irreversible, karena jikatidak proses spontan tidak akan terjadi.
Kita ingat bahwa prosesreversible adalah proses
yang hampir tidak bergeserdari keseimbangannyaatau dengan kata lain tidakada perubahan yang cukupbisa diamati. Oleh karena
itu proses spontan tidak
Hukum Thermodinamika Ke-tiga
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
32/102
Atas usulan Planck, Nernst pada 1906 menyatakanbahwa pada temperatur 0 K entropi dari semua sistemharus sama. Konstanta universal ini di-set samadengan nol sehingga
Persamaan ini biasa disebut sebagai HukumThermodinamika Ke-tiga
Hukum Thermodinamika Ke-tiga
Persamaan ini memungkinkandilakukannya perhitungan nilai absolut
entropi dari suatu sistem dengan
membuat batas bawah integrasiadalah 0 K.
entropi Spada
temperaturTdari suatusistem adalah
Dengan mengingat relasidq = CPdT,
kapasitas panas pada tekanan konstan
Arah Reaksi Kimia
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
33/102
Reaksi spontan disebut jugaproduct-favoredreaction
Reaksi nonspontan disebut juga reactant-favored reaction
Pada umumnya, reaksi eksothermis yang terjadi pada temperatur kamar adalahreaksi spontan.
Energi potensial yang tersimpan dalam sejumlah (relatif) kecil atom / molekul reagenmenyebar ke sejumlah (relatif) besar atom / molekul hasil reaksi di tambah atom dan molekul
lingkungannya.Penyebaran energi lebih mungkin terjadi daripada pemusatan (konsentrasi) energi.
Arah Reaksi Kimia
Proses reaksi dari beberapa reagen menghasilkanhasil reaksi.
Jika CdominanterhadapA+B dalam
waktu yang tidak lama,maka reaksi tersebut
disebut reaksispontan
ApabilaA+B tetapdominan terhadap Cdalam waktu yang
lama, maka disebut
reaksi nonspontandiperlukan upaya tertentuagar diperoleh Cyang
dominan
Arah Reaksi Kimia
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
34/102
Di samping energi, materi yang sangat
terkonsentrasi juga cenderung untuk menyebarDengan demikian ada dua cara untuk suatu
sistem menuju kepada status yang lebih mungkinterjadi, yaitu1). melalui penyebaran energi ke
jumlah partikelyang lebih besar;
2). melalui penyebaran partikelsehingga susunan
partikel menjadi lebih acak.Dengan dua cara tersebut
ada empat kemungkinanproses
yang bisa terjadi
Arah Reaksi Kimia
Arah Reaksi Kimia
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
35/102
a). Jika reaksi adalah eksothermis dan susunan materi
menjadi lebih acak, maka reaksi ini merupakan reaksispontan pada semua temperatur.
b). Jika reaksi adalah eksothermis tetapi susunan materimenjadi lebih teratur, maka reaksi ini cenderungmerupakan reaksi spontan pada suhu kamar akan tetapimenjadi reaksi nonspontan pada temperatur tinggi. Hal iniberarti bahwa penyebaran energi dalam proses terjadinyareaksi kimia lebih berperan dibandingkan denganpenyebaran partikel
c). Jika reaksi adalah endothermis dan susunan materimenjadi lebih acak, maka reaksi ini cenderung merupakanreaksi nonspontan pada temperatur kamar tetapicenderung menjadi spontan pada temperatur tinggi.
d). Jika reaksi adalah endothermis dan susunan materimenjadi lebih teratur, maka tidak terjadi penyebaran
Karena reaksi spontan merupakan proses irreversible dimana terjadi kenaikan entropi maka kenaikan entropimenjadi pula ukuran/indikatorpenyebaran partikel
Arah Reaksi Kimia
Arah Reaksi Kimia
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
36/102
Kapasitas Panas dan Nilai Absolut Entropi
Konstanta Untuk Menetukan Kapasitas Panas Padatan [12].cal/mole/K
Material a b Rentang Temperatur K
Ag 5,09 2,04 298 titik leleh
AgBr 7,93 15,40 298 titik leleh
AgCl 14,88 1,00 298 titik lelehSiO2 11,22 8,20 298 848
Entropi Absolut Pada Kondisi Standarcal/mole derajat [12]
Material S Material S
Ag 10.20 0,05 Fe 6,49 0,03
Al 6,77 0,05 Ge 10,1 0,2
Au 11,32 0,05 Grafit 1,361 0,005
Intan 0,583 0,005 Si 4,5 0,05
Arah Reaksi Kimia
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
37/102
Energi Bebas
(free energies)
Energi Bebas
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
38/102
Kelvin memformulasikan bahwa padaumumnya alam tidak memperkenankan
panas dikonversikan menjadi kerja tanpadisertai oleh perubahan besaran yang lain.
Kalau formulasi Kelvin ini kita bandingkandengan pernyataan Hukum Thermodinamika
Ke-dua, maka besaran lain yang berubahyang menyertai konversi panas menjadi kerja
adalah perubahan entropi.
Perubahan neto entropi, yang selalumeningkat dalam suatu proses, merupakan
energi yang tidak dapat diubah menjadi kerja,atau biasa disebut energi yang tak dapat
Energi Bebas
Energi Bebas
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
39/102
Sesuai Hukum Thermodinamika Pertama, jikakita masukkan energi panas ke dalam sistem
dengan maksud untuk mengekstraknya menjadikerja maka yang bisa kita peroleh dalam bentuk
kerja adalah energi yang masuk ke sistemdikurangi energi yang tak bisa diperoleh, yang
terkait dengan entropi.
Karena mengubah energi menjadi kerja adalahproses irreversible, sedangkan dalam prosesirreversible entropi selalu meningkat, maka
energi yang tak dapat diperoleh adalah
TS
entropitemperatur
Energi yang bisa diperoleh disebut energi bebasyang diformulasikan oleh Helmholtzsebagai
Energi Bebas
Hemholtz Free Energy
Energi Bebas
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
40/102
Hemholtz Free Energy
e g ebas
Jika temperatur konstan dan tidak ada kerja yang
dilakukan oleh sistem pada lingkungan maupun darilingkungan pada sistem, maka
Karena
Jadi pada proses isothermal di mana tidakada kerja, energi bebas Helmholtz menurundalam semua proses alamiah dan mencapai
nilai minimum setelah mencapaikeseimbangan
Energi Bebas
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
41/102
g
Gibbs mengajukan formulasi energi bebas, yang
selanjutnya disebut energi bebas Gibbs (Gibbs FreeEnergy), G, dengan memanfaatkan definisi enthalpi
tekanan atmosfer
Jika tekanan dan temperatur konstan (yang tidakterlalu sulit untuk dilakukan), maka
Pada proses irreversibleJadi jika temperatur dan tekanandibuat konstan, energi bebas Gibbmencapai minimum pada kondisikeseimbangan
Gibbs Free Energy
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
42/102
BAB 2
S i s t e m M u l t i f a s a
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
43/102
Pengertian-Pengertian
Pengertian-Pengertian
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
44/102
g g
Fasa
Fasa adalah daerah materi darisuatu sistem yang secara fisisdapat dibedakan dari daerah
materi yang lain dalam sistemtersebut
memiliki struktur atom dansifat-sifat sendiri
dapat dipisahkan secara
mekanis
sistem satu-fasa
&
sistem multi-fasa
Homogenitas
Dalam keseimbangan,setiap fasa adalah homogen
Komponen Sistem
Komponen sistem adalahunsur atau senyawa yangmembentuk satu sistem.
sistem komponen-tunggalsistem multi-komponen.
Diagram KeseimbanganDiagram keseimbangan merupakan diagram di mana kita
bisa membaca fasa-fasa apa saja yang hadir dalam
keseimbangan pada berbagai nilai peubah thermodinamik
Derajat Kebebasan
Derajat kebebasan (degree of freedom) didefinisikansebagai jumlah peubah thermodinamik yang dapatdivariasikan secara tidak saling bergantungan tanpa
mengubah jumlah fasa yang berada dalam keseimbangan.
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
45/102
Larutan Padat
Larutan Padat
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
46/102
Larutan Padat
Atom atau molekul dari satukomponen terakomodasi didalam struktur komponen
yang lain
Larutan padat bisa terjadisecara
subsitusionalinterstisial
Derajat kelarutan
Berbagai derajat kelarutan bisa terjadi
Dua komponen dapat membentuklarutan menyeluruh (saling melarutkan)
jika status keseimbanganthermodinamik dari sembarang
komposisidari keduanya membentuksistem satu fasa.
Hanya larutan substitusional yang
dapat mencapai keadaan ini.
Kaidah Hume-RotheryPerbedaan ukuran atom pelarut dan atom terlarut < 15%.
Struktur kristal dari komponen terlarut sama dengan
komponen pelarut.Elektron valensi zat terlarut dan zat pelarut tidak berbedalebih dari satu.
Elektronegativitas zat terlarut dan pelarut kurang-lebihsama, agar tidak terjadi senyawa sehingga larutanyang terjadi dapat berupa larutan satu fasa.
Larutan Padat
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
47/102
Enthalpi Larutan
Pada reaksi kimia:
Jika Hakhir> Hawal H> 0 penambahan enthalpipada sistem (endothermis)
Jika Hakhir< Hawal enthalpi sistem berkurang(eksothermis).
Dalam peristiwa pelarutan terjadi hal yang mirip yaituperubahan enthalpi bisa negatif bisa pula positif
HB
HA
A BxB
Hlarutan
HB
HA
A BxB
Hlaru
tan
s e b e l u m p e l a r u t a n HB
HA
A BxB
Hlarutan
s e b e l u m p e l a r u t a n
Hlarutan < sebelumpelarutan untuksemua komposisi
Hlarutan > sebelumpelarutan untuksemua komposisi
Hlarutan =sebelum
pelarutan; ini
keadaan ideal
Larutan Padat
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
48/102
Entropi Larutan
Entropi dalam proses irreversible akan meningkat. entropi larutan akan lebih tinggi dari entropi masing-masing komponensebelum larutan terjadi, karena pelarutan merupakan prosesirreversible. jika SA adalah entropi komponen A tanpa kehadiran B, dan SB adalahentropi komponen B tanpa kehadiran A, maka
s e b e l u m p e l a r u t a n
SSB
SA
A BxB
S0
A BxB
S
Entropipelarutan
Sesudah Sebelum
entropi sesudahpelarutan > sebelum
pelarutan
Larutan Padat
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
49/102
Energi Bebas Larutan
Larutan satu fasa yang stabil akan terbentuk jika dalampelarutan itu terjadi penurunan energi bebas.
HB
HA
A BxB
Hlarutan
s e b e l u m p e l a r u t a nHB
HA
A BxB
Hlarutan
s e b e l u m p e l a r u t a n
GH
A BxB
Hlarutan
Glarutan
x1 A BxB
GGlarutan
x1 x2
+
Larutan satu
fasa
Larutanmultifasa antara
komposisi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
50/102
Kaidah Fasa dari Gibbs
Kaidah Fasa Gibbs
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
51/102
Jumlah fasa yang
hadir dalamkeseimbangandalam satusistem
Sistem satu-fasa (F= 1) komponen tunggal (K =1) yang dlam keseimbangan akan memiliki 2derajat kebebasan.
Sistem dua fasa (F= 2) komponen tunggal (K =1) yang dalam keseimbangan memiliki 1 derajatkebebasan.
Sistem tiga fasa (F = 3) komponen tunggal (K =1) yang dalam keseimbangan akan berderajatkebebasan 0 dan invarian.
jumlah derajatkebebasan
jumlah minimumkomponen yangmembentuk sistem
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
52/102
Diagram Keseimbangan FasaSistem Komponen Tunggal
Diagram Keseimbangan, Sistem Komponen Tunggal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
53/102
Sistem Komponen Tunggal: H2O
Karena K= 1 maka komposisi tidak menjadi peubah
T
P
A
DC
B
cair
padat
uap
ab
c
F = 1
D =2tekananP
dan
temperaturT
Diagram Keseimbangan, Sistem Komponen Tunggal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
54/102
T
P
A
D C
B
cair
padat
uap
ab
c
F = 2
D= 1tekanan :
Patau
temperatur: T
Titik Tripel
Sistem Komponen Tunggal: H2O
F = 3
D= 0invarian
Diagram Keseimbangan, Sistem Komponen Tunggal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
55/102
Alotropi(allotropy)
Alotropi: keberadaan satu macam zat (materi)
dalam dua atau lebih bentuk yang sangatberbeda sifat fisis maupun sifat kimianya.
perbedaan struktur kristal,perbedaan jumlah atom dalam molekul,perbedaan struktur molekul.
910
1400
1539ToC
(BCC)
(FCC)
(BCC)
cair
10-12 10-8 10-4 1 102atm
uap
A
B
C
Besi
Diagram Keseimbangan, Sistem Komponen Tunggal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
56/102
Kurva Pendinginan
(BCC)
(FCC)
(BCC)
cair
910
1400
1539
ToC
t
cair+ +
+(BCC)
(FCC)
(BCC)
cair
910
1400
1539
T[oC]
cair+
+
+
temperaturkonstan padawaktu terjadi
peralihan
Diagram Keseimbangan, Sistem Komponen Tunggal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
57/102
Energi Bebas
FCC
BCC
BC
C
T[oC]
910
1400
1539
G
Besi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
58/102
Diagram Keseimbangan FasaSistem Biner
Diagram Keseimbangan, Sistem Biner
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
59/102
Sistem Biner Dengan Kelarutan Sempurna
TA
T
B
A BxB
xcf xca x0 xpfxpa
a
b
d
cl i q u i d u s
s o l i d u s
T
A BxB
x1 x2 x3
c a i rc a i r + p a d a t
p a d a t
a) b)
Karena K= 2 maka komposisi menjadi peubah
Diagram Keseimbangan, Sistem Biner
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
60/102
Sistem Biner Dengan Kelarutan Terbatas
Diagram Eutectic Biner
titik leleh A
a
b
A BxB
Te
+
+L
Cair (L)
L+
liqui
dus
liquidus
soli
dus
so
lv
u
s
c
d
x 1 xe x0 xc xexe
x
e
T
TA
TB
titik leleh B
Diagram Keseimbangan, Sistem Biner
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
61/102
Sistem Biner Dengan Kelarutan Terbatas
Diagram PeritecticBiner
Tp
a
b
TT
A
A B
xB
liquidus
solid
us
so
lv
u
s
sol
vus
solidus
+L
cair (L)
+L
+
x 1 xp x0 xpxlp
TB
c p
titik leleh A
titik leleh B
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
62/102
BAB 3
D i f u s i
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
63/102
Difusi adalah peristiwa di mana terjadi
tranfer materi melalui materi lain.
Transfer materi ini berlangsung karenaatom atau partikel selalu bergerak oleh
agitasi thermal. Walaupun sesungguhnyagerak tersebut merupakan gerak acak tanpaarah tertentu, namun secara keseluruhan
ada arah neto dimana entropi akanmeningkat
proses irreversible
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
64/102
Analisis Matematis
Difusi, Analisis Matematis
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
65/102
Kondisi Mantap
D adalah koefisiendifusi, dC/dxadalahvariasi konsentrasidalam keadaanmantap di mana C0dan Cxbernilaikonstan
Hukum Fick Pertama
xa x
Ca
Cx
materi masuk dixa
materi keluar dix
x
Difusi, Analisis Matematis
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
66/102
Kondisi Transien
Hukum Fick Ke-dua
Jika D tidaktergantung padakonsentrasi maka
xa x
Ca
Cx2
materi masuk dixa
materi keluar dix
xCx0=0Cx1
t2
t1
t=0
Difusi, Analisis Matematis
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
67/102
Persamaan ArrheniusPersamaan Arrhenius adalahpersamaan yang menyangkut
laju reaksi
Q : energi aktivasi(activation energy),R: gas (1,98 cal/mole K),T : temperatur absolut K,
k : konstanta laju reaksi (tidaktergantung temperatur).
Dari hasil eksperimendiketahui bahwakoefisien difusi D
berbentuk samadengan
persamaanArrhenius
Koefisien Difusi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
68/102
Macam Difusi
Difusi, Macam Difusi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
69/102
1.Difusi VolumeDifusi volume (volume diffusion)
adalah transfer materi menembusvolume materi lain
2. Difusi Bidang Batas 3. Difusi Permukaan
permu
ka
an retakan
permu
kaa
n
bidang batasbutiran
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
70/102
Efek Hartley-Kirkendall
Difusi, Efek Hartley-Kirkendal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
71/102
Efek Hartley-Kirkendal menunjukkan bahwa difusitimbal balikdalam alloy biner terdiri dari dua jenispergerakan materi yaitu
A menembus B dan
B menembus A.
Analisis yang dilakukan oleh Darken menunjukkanbahwa dalam proses yang demikian ini koefisiendifusi terdiri dari dua komponen yang dapatdinyatakan denganXA danXB adalah fraksi molar
dari A dan B,DA adalah koefisien difusi Bmenembus A,
DB adalah koefisien difusi A
menembus B
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
72/102
Difusi dan
Ketidaksempurnaan Kristal
Difusi, Ketidaksempurnaan Kristal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
73/102
Kekosongan posisi pada kristal hadir dalamkeseimbangan thermodinamis
Padatan menjadi campuran antara kekosongan danisian.
Sebagai gambaran, Ev= 20 000 cal/mole,
pada 1000K ada satu kekosongan dalam 105 posisiatom.
energi yang diperlukanuntuk membuat satu
posisi kosongjumlah posisi
kosong
total seluruh posisi
Difusi, Ketidaksempurnaan Kristal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
74/102
Dalam kenyataan padatan mengandung pengotoranyang dapat melipatgandakan jumlah kekosongan,
mempermudah terjadinya difusi.
Selain migrasi kekosongan, migrasi interstisial dapatterjadi apabila atom materi yang berdifusi berukurancukup kecil dibandingkan dengan ukuran atommaterial yang ditembusnya
Difusi, Ketidaksempurnaan Kristal
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
75/102
Ketidak-sempurnaan Frenkel dan Schottky tidakmengganggu kenetralan listrik, dan kristal tetap dalam
keseimbangan thermodinamis.
konsentrasi ketidak-sempurnaankd= 1 untuk ion interstisialkd> 1 untuk kekosongan
Ketidak-sempurnaan mana yang akan terjaditergantung dari besar energi yang diperlukanuntuk membentuk kation interstisial ataukekosongan anion.
Pada kristal ionik konduktivitas listrikpadatemperatur tinggiterjadi karena difusi ion dan
hampir tidak ada kontribusi elektron. Olehkarena itu konduktivitas listrik sebandingdengan koefisien difusi.
Frenkel Schottky
konduktivitas listrik oleh konduksi ion
faktor yang tergantung darimacam ketidak-sempurnaan.muatan ketidak-sempurnaan
Difusi, Polimer dan Silikat
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
76/102
Difusi Dalam Polimer Dan Silikat
Dalam polimer, difusi terjadi
dengan melibatkan gerakanmolekul panjang. Migrasi atomyang berdifusi mirip seperti yangterjadi pada migrasi interstisial.Namun makin panjang molekul
polimer gerakan makin sulitterjadi, dan koefisien difusi makinrendah.Pada silikat, ion silikon biasanyaberada pada posisi sentral tetrahedrondikelilingi oleh ion oksigen
Ion positif alkali dapat menempati posisi antar tetrahedra
dengan gaya coulomb yang lemah. Oleh karena itu natriumdan kalium dapat dengan mudah berdifusi menembus silikat
Selain itu ruang antara pada jaringan silikat tiga dimensimemberi kemudahan pada atom-atom berukuran kecil seperti
hidrogen dan helium untuk berdifusi dengan cepat.
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
77/102
BAB 4
O k s i d a s i d a n K o r o s i
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
78/102
Oksidasi
Oksidasi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
79/102
Reaksi reduksi: reaksi di mana oksigen dilepaskandari suatu senyawaUnsur yang menyebabkan terjadinya reduksi disebutunsurpereduksi.
Berikut ini kita akan melihat peristiwaoksidasi melalui pengertian thermodinamika.
Oksidasi: reaksi kimia di mana oksigen tertambahkanpada unsur lain
Unsur yang menyebabkan terjadinya oksidasi disebutunsurpengoksidasi
Reaksiredoks (redox reaction): reaksi dimanasatu
materi teroksidasi dan materi yang lain tereduksi.
Tidak semua reaksi redoks melibatkanoksigen. Akan tetapi semua reaksi redoks
melibatkan transfer elektronReagen yang kehilanganelektron, dikatakan sebagai
teroksidasi
Reagen yang memperolehelektron, dikatakan sebagaitereduksi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
80/102
Proses Oksidasi
Oksidasi, Proses Oksidasi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
81/102
Kecenderungan metal untuk bereaksi dengan oksigendidorong oleh penurunan energi bebas yang mengikuti
pembentukan oksidanyaEnergi Bebas Pembentukan Oksida pada500K dalam Kilokalori.[12].Kalsium -138,2 Hidrogen -58,3
Magnesium -130,8 Besi -55,5
Aluminium -120,7 Kobalt -47,9
Titanium -101,2 Nikel -46,1
Natrium -83,0 Tembaga -31,5
Chrom -81,6 Perak +0,6
Zink -71,3 Emas +10,5
Kebanyakan unsur yang tercantum dalam tabel ini memiliki energibebas pembentukan oksida bernilai negatif, yang berarti bahwaunsur ini dengan oksigen mudah berreaksi membentuk oksida
Oksidasi, Proses Oksidasi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
82/102
Lapisan Permukaan Metal
Energi bebas untuk pembentukan oksida pada perakdan emas bernilai positif. Unsur ini tidak membentukoksida.
Namun material ini jika bersentuhan dengan udara
akan terlapisi oleh oksigen; atom-atom oksigen terikatke permukaan material ini dengan ikatan lemah van derWaals; mekanisme pelapisan ini disebut adsorbsi.
Pada umumnya atom-atom di permukaan materialmembentuk lapisan senyawa apabila bersentuhan
dengan oksigen. Senyawa dengan oksigen inibenar-benar merupakan hasil proses reaksi kimia
dengan ketebalan satu atau dua molekul;pelapisan ini mungkin juga berupa lapisan oksigen
satu atom yang disebut kemisorbsi(chemisorbtion).
Oksidasi, Proses Oksidasi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
83/102
Rasio Pilling-Bedworth
Lapisan oksida di permukaan metal bisa berpori
(misalnya dalam kasus natrium, kalium, magnesium)bisa pula rapat tidak berpori (misalnya dalam kasusbesi, tembaga, nikel).
M: berat molekul oksida (dengan rumusMaOb),D: kerapatan oksida,
a : jumlah atom metal per molekul oksida,m : atom metal,d: kerapatan metal.
Jika < 1, lapisan oksida yang terbentuk akan berpori.Jika 1 , lapisan oksida yang terbentuk adalah rapat,
tidak berpori.>> -
Muncul atau tidak munculnya pori pada lapisan oksidaberkorelasi dengan perbandingan volume oksida yang
terbentuk dengan volume metal yang teroksidasi.
Perbandingan ini dikenal sebagai Pilling-BedworthRatio:
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
84/102
Penebalan Lapisan Oksida
Oksidasi, Penebalan Lapisan Oksida
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
85/102
a). Jika lapisan oksida yang pertama-tama terbentuk
adalah berpori, maka molekul oksigen bisa masukmelalui pori-pori tersebut dan kemudian bereaksi denganmetal di perbatasan metal-oksida. Lapisan oksidabertambah tebal.
metal oksigen
menembuspori-pori
lapisan
oksidaberpori
daerahterjadinya
oksidasi lebihlanjut
Situasi ini terjadi jika
rasio volume oksida-metal kurang dari satu.Lapisan oksida inibersifat non-protektif,tidak memberikan
perlindungan padametal yang dilapisinyaterhadap prosesoksidasi lebih lanjut.
Oksidasi, Penebalan Lapisan Oksida
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
86/102
b). Jika lapisan oksida tidak berpori, ion metal bisaberdifusi menembus lapisan oksida menuju bidangbatas oksida-udara; dan di perbatasan oksida-udara inimetal bereaksi dengan oksigen dan menambah teballapisan oksida yang telah ada.
metalM+e
lapisanoksidatidak
berpori
daerah terjadinya oksidasilebih lanjut
Ion logamberdifusi
menembus oksidaElektron
bermigrasi darimetal kepermukaan oksida
Proses oksidasi berlanjut
di permukaan. Dalam halini elektron bergerakdengan arah yang samaagar pertukaran elektrondalam reaksi ini bisa
terjadi.
Oksidasi, Penebalan Lapisan Oksida
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
87/102
c). Jika lapisan oksida tidak berpori, ion oksigen dapatberdifusi menuju bidang batas metal-oksida dan
bereaksi dengan metal di bidang batas metal-oksida.
metal
e
lapisanoksidatidak
berpori
daerah terjadinya oksidasi
lebih lanjut
Ion oksigen
berdifusimenembus oksidaElektron
bermigrasi darimetal ke
permukaan oksida
O2
Elektron yangdibebaskan daripermukaan logam
tetap bergerak kearah bidang batasoksida-udara. Prosesoksidasi berlanjut diperbatasan metal-oksida.d). Mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah
gabungan antara b) dan c) di mana ion metal danelektron bergerak ke arah luar sedang ion oksigenbergerak ke arah dalam. Reaksi oksidasi bisa terjadi di
dalam lapisan oksida.
Oksidasi, Penebalan Lapisan Oksida
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
88/102
Terjadinya difusi ion, baik ion metal maupunion oksigen, memerlukan koefisien difusi
yang cukup tinggi. Sementara itu gerakanelektron menembus lapisan oksidamemerlukan konduktivitas listrik oksida yangcukup tinggi pula. Oleh karena itu jika lapisanoksida memiliki konduktivitas listrik rendah,
laju penambahan ketebalan lapisan jugarendah karena terlalu sedikitnya elektron
yang bermigrasi dari metal menujuperbatasan oksida-udara yang diperlukanuntuk pertukaran elektron dalam reaksi.
Jika koefisien difusi rendah, pergerakan ionmetal ke arah perbatasan oksida-udara akan
lebih lambat dari migrasi elektron. Penumpukan
ion metal akan terjadi di bagian dalam lapisanoksida dan penumpukan ion ini akanmenghalangi difusi ion metal lebih lanjut.
Koefisien difusi yang rendah dan konduktivitaslistrik yang rendah dapat membuat lapisan
oksida bersifatprotektif, menghalangi proses
L j P b l L i Ok id
Oksidasi, Penebalan Lapisan Oksida
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
89/102
Laju Penebalan Lapisan Oksida
Jika lapisan oksida berpori dan ion oksigen mudahberdifusi melalui lapisan oksida ini, maka oksidasi dipermukaan metal (permukaan batas metal-oksida) akanterjadi dengan laju yang hampirkonstan. Lapisanoksida ini nonprotektif.
dan
Jika lapisan oksida bersifatprotektif, transfer ion danelektron masih mungkin terjadi walaupun denganlambat. Dalam keadaan demikian ini komposisi di kedua
sisi permukaan oksida (yaitu permukaan batas oksida-metal dan oksida-udara) bisa dianggap konstan. Kitadapat mengaplikasikan Hukum Fick Pertama, sehinggadan
Jikax: ketebalan lapisan oksida maka
Oksidasi, Penebalan Lapisan Oksida
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
90/102
Jika lapisan oksida bersifat sangat protektifdengankonduktivitas listrik yang rendah, maka
A, B, dan Cadalah konstan. Kondisi ini berlaku jikaterjadi pemumpukan muatan (ion, elektron) yangdikenal dengan muatan ruang, yang menghalangigerakan ion dan elektron lebih lanjut.Agar lapisan oksida menjadi protektif, beberapa halperlu dipenuhi oleh lapisan ini.Ia tak mudah ditembus ion, sebagaimana;Ia harus melekat dengan baik ke permukaan metal;
adhesivitas antara oksida dan metal ini sangatdipengaruhi oleh bentuk permukaan metal, koefisienmuai panjang relatif antara oksida dan metal, lajukenaikan temperatur relatif antara oksida dan metal;temperatur sangat berpengaruh pada sifat protektif
oksida.
Oksidasi Selektif
Oksidasi, Penebalan Lapisan Oksida
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
91/102
Oksidasi Selektif
Oksidasi Selektif. Oksidasi selektif terjadi pada
larutan biner metal di mana salah satu metal lebihmudah teroksidasi dari yang lain. Peristiwa ini terjadijika salah satu komponen memiliki energi bebas jauhlebih negatif dibanding dengan komponen yang laindalam pembentukan oksida. Kehadiran chrom dalam
alloy misalnya, memberikan ketahanan lebih baikterhadap terjadinya oksidasiOksidasi Internal.Dalam alloy berbahan dasartembaga dengan kandungan alluminium bisa terjadioksidasi internal dan terbentuk Al2O3 dalammatriksnya. Penyebaran oksida yang terbentuk itumembuat material ini menjadi keras.Oksidasi Intergranular. Dalam beberapa alloy oksidasi
selektif di bidang batas antar butiran terjadi jauhsebelum butiran itu sendiri teroksidasi. Peristiwa inmembuat berkurangnya luas penampang metal yangmenyebabkan penurunan kekuatannya.Oksidasi selektif bisa memberi manfaat bisa
pula merugikan.
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
92/102
Korosi
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
93/102
Korosi Karena Perbedaan Metal Elektroda
hubungan listrik
katodaanoda
elektrolit
M1 M2
Peristiwa korosi ini merupakan peristiwa elektro-kimia,
karena ia terjadi jika duametal berbeda yang salingkontak secara listrik berada dalam lingkungan elektrolit
perbedaan Gyang terjadi apabilakedua metal terionisasi dan
melarutkan ion dari permukaanmasing-masing ke elektrolit dalamjumlah yang ekivalen
Jika G < 0 M1 elektron mereduksi ion M2
M1 mengalami korosiBeda tegangan muncul antara M1dan M2
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
94/102
dapat dipandang sebagai dua kali setengah-
reaksi dengan masing-masing setengah-reaksiadalah
Reaksi
dengan
dengan
1 mole metal mentransfer 1 mole elektron 96.500coulomb
Angka ini disebut konstanta Faraday, dan diberi simbolF.
perubahan G adalah negatif jika teganganVpositif
perubahan energibebas
tegangan antara M1 danM2 (dalam volt)
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
95/102
Dengan pandangan
setengah reaksi,tegangan antaraanoda M1 dan katodaM2 dapat dinyatakansebagai jumlah daripotensial setengahreaksi. Potensialsetengah reaksimembentuk deret
yang disebut deretemf(electromotiveforce series).
Deret emf Deret emf pada 25o C, volt. [12].Reaksi Elektroda Potensial Elektroda
NaNa+ + e + 2,172
MgMg+2 + 2e + 2,34
AlAl+3 + 3e + 1,67
ZnZn+2 + 2e + 0,672
CrCr+3 + 3e + 0,71
FeFe+2 + 2e + 0,440
NiNi+2 + 2e + 0,250
SnSn+2 + 2e + 0,136
PbPb+2 + 2e + 0,126
H22H+ + 2e 0,000
CuCu+2 + 2e 0,345
CuCu+ + e 0,522AgAg+ + e 0,800
PtPt+2 + 2e 1,2
AuAu+3 + 3e 1,42
AuAu+ + e 1,68
basis
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
96/102
Korosi Karena Perbedaan Konsentrasi Ion Dalam Elektrolit
dua metal samatercelup dalam elektrolit dengan
konsentrasi berbeda
G per mole tergantung dari
konsentrasi larutan.Anoda melepaskan iondari permukaannya ke
elektrolit danmemberikan elektronmereduksi ion pada
katoda
membran katodaanoda Fe Fe
Fe+2
Fe+2
membran untuk memisahkan elektrolitdi mana anoda tercelup dengan
elektrolit di mana katoda tercelupagar perbedaan konsentrasi dapat
dibuat Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
97/102
Dalam praktik, tidak harus ada membran
Perbedaan kecepatan aliran fluida padasuatu permukaan metal dapatmenyebabkan terjadinya perbedaan
konsentrasi ion pada permukaan metaltersebut
Kecepatan fluida di bagiantengah cakram lebih rendahdari bagian pinggirnya
Konsentrasi ion di bagiantengah lebih tinggi
dibandingkan dengan bagianpinggir
Bagian pinggir akan menjadianoda dan mengalami korosi
cakramlogam
berputar
fluida
Contoh
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
98/102
Korosi Karena Perbedaan Kandungan Gas Dalam Elektrolit
Apabila ion yang tersedia untuk
proses sangat minim, kelanjutanproses yang terjadi tergantungdari keasaman elektrolit
H hasil reduksi menempel dan melapisipermukaan katoda; terjadilah
polarisasipada katoda.
Polarisasi menghambat prosesselanjutnya dan menurunkan V.
Namun pada umumnya atom hidrogenmembentuk molekul gas hidrogen dan
terjadi depolarisasikatoda.
Elektrolit bersifat asamion hidrogen pada katoda
akan ter-reduksi
terjadi reaksi
konsentrasi oksigen menurun konsentrasi ion OH di permukaan
katoda meningkat terjadipolarisasikatoda transfer
elektron dari anoda ke katoda menurun
dan Vjuga menurun
Elektrolit bersifat basa ataunetral
OH terbentuk dari oksigenyang terlarut dan air
Depolarisasikatoda dapat terjadi jikakandungan oksigen di sekitar katoda
bertambah melalui penambahan oksigendari luar
membran katodaanoda Fe Fe
O2 O2
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
99/102
Dalam praktik, perbedaankandungan oksigen ini terjadimisalnya pada fluida dalam tangki
metal
Permukaan fluida bersentuhan
langsung dengan udara sehinggaterjadi difusi gas melalui permukaan
fluida.
Kandungan oksigen di daerah
permukaan menjadi lebih tinggi daridaerah yang lebih jauh daripermukaan
Dinding metal di daerah permukaanfluida akan menjadi katoda
Breather valve
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
100/102
Korosi Karena Perbedaan Stress
Yang mendorong terjadinya korosi adalahperubahan energi bebas
Apabila pada suhu kamar terjadi deformasipadasebatang logam (di daerah plastis), bagian yang
mengalami deformasi akan memiliki energi bebaslebih tinggi dari bagian yang tidak mengalami
deformasi.
Bagian metal di mana terjadi konsentrasi stressakan menjadi anoda dan bagian yang tidak
mengalami stress menjadi katoda.
Korosi
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
101/102
Kondisi Permukaan Elektroda
Proses korosi melibatkan aliran elektron, atau arus
listrik.Jika permukaan katoda lebih kecil dari anoda, makakerapatan arus listrik di katoda akan lebih besar darikerapatan arus di anoda. Keadaan ini menyebabkan
polarisasi katoda lebih cepat terjadi danmenghentikan aliran elektron; proses korosi akanterhenti.
Jika permukaan anoda lebih kecil dari katoda,kerapatan arus di permukaan katoda lebih kecil dari
kerapatan arus di anoda. Polarisasi katoda akanlebih lambat dan korosi akan lebih cepat terjadi.
Terbentuknya oksida yang bersifat protektif akanmelindungi metal terhadap proses oksidasi lebih
lanjut. Lapisan oksida ini juga dapat melindungi metalterhadap terjadinya korosi.
Ketahanan terhadap korosi karena adanyaperlindungan oleh oksida disebutpasivasi. Pasivasi
ini terjadi karena anoda terlindung oleh lapisan
permukaan yang memisahkannya dari elektrolit.
Courseware
-
8/3/2019 3 Mengenal Sifat Material 3
102/102
Mengenal Sifat Material (3)
Sekian
Terimakasih