3 materi kaba 140309 edit tim_kaba_bdm_-nt150320

86
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. 219/PMK.05/2013 www.perbendaharaan.go.id bppk.kemenkeu.go.id TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

Upload: muslem

Post on 30-Sep-2015

251 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Slide 1

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. 219/PMK.05/2013 www.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idTENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PUSATPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015Materi: Direktorat Akuntansi & Pelaporan Keuangan DJPB {Tim KABA: Budiman, Hesti Pratiwi, Aldo Maulana A., Putu J.P., Yuda Pamungkas}FeatPusdiklat Anggaran & Perbendaharaan BPPKPower Point Background Design by: [email protected] by: [email protected]

1Pokok BahasanKebijakan Akuntansi Kewajiban dan EkuitasKebijakan Akuntansi Persediaan, AT dan ALKebijakan Akuntansi Investasi dan PiutangPendahuluan Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi Pendapatan dan BelanjaKebijakan Akuntansi Kas dan Setara KasPENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSIwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

Latar Belakang dan Dasar HukumUU 17 Tahun 2003: Pengakuan pendapatan dan belanja adalah berdasarkan basis akrual. 2005: Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) diatur dengan PP 24 Tahun 2005 yang berbasis Kas Menuju Akrual (CTA).Akuntansi berbasis akrual paling lambat tahun 2008.Berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dengan DPR pada tahun 2009, implementasi akuntansi berbasis akrual ditunda hingga tahun 2015 sebagaimana dalam UU Pertanggungjawaban APBN. Ditindaklanjuti dengan diterbitkannya PP 71/ 2010 tentang SAP (Berbasis Akrual)Standar, Sistem dan Kebijakan AkuntansiTujuan dan Ruang LingkupTujuanMemberikan pedoman bagi entitas akuntansi dan entitas pelaporan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik antar periode maupun antar entitas pelaporan.Memberikan pedoman dalam pelaksanaan sistem akuntansi pemerintah pusat.RuangLingkupKebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat disusun dalam rangka penerapan SAP berbasis akrual di lingkungan pemerintah pusatKEBIJAKAN AKUNTANSI KAS DAN SETARA KASwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

Definisi Kas dan Setara KasJenis-jenisKas dan SetaraKasBentukUang tunaiSaldo simpanan di bankSetara kas

Unit PengelolaBUNNon BUN

TextKas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.Setara Kas adalah investasi jangka pendek pemerintah yang siap dicairkan menjadi kas, bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan, serta mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang terhitung dari tanggal perolehannya.Rekening khusus (special account)Jenis-Jenis Kas dan Setara KasTextPBBPPhPPN&BMCukaiBea MasukPajak EksporBendahara Umum Negara (BUN)Kas pada Rekening Kas Umum Negara dan sub Rekening Kas Umum Negara (sub RKUN)di Bank SentralKas pada Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Sentral atau Bank Umum.

Kas pada Rekening Bank Persepsi dan Bank Operasional yang dikelola Kuasa BUN.

Kas di Bendahara Penerimaan

Non BUN(K/L dan BLU)Kas di Bendahara PengeluaranKas di Badan Layanan Umum (Kas di BLU)Kas lainnya yang dikelola Kementerian Negara/Lembaga (KL) dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.Pengakuan Kas dan Setara Kas1Kas dan setara kas diakui pada saat memenuhi definisi kas dan/ atau setara kas2Kas dan setara kas diakui pada saat penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada pemerintah.Pengukuran dan PenyajianKas dan Setara KasPengukuranKas dan Setara Kas dicatat berdasarkan nilai nominal yg disajikan dalam rupiah. Jika terdapat saldo kas dalam valuta asing maka nilainya disajikan di neraca berdasarkan nilai translasi/ penjabaran valas tersebut kepada rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.Penyajian dan pengungkapanKas dan Setara Kas disajikan dalam Neraca sebagai bagian dari Aset Lancar.Kas dan Setara Kas diperinci dan diberikan analisa dalam CaLK.Perlakuan Khusus1Apabila terjadi transfer/ kiriman uang dari satu rek. pemerintah ke rek. pemerintah lainnya pada akhir periode pelaporan, tetapi rek. yg dituju baru menerima pada awal periode pelaporan TA YAD, maka saldo kas yg ditranfer/ dikirimkan tsb disajikan sebagai Kas dalam Transito.2Rekening Dana Kelolaan pd BLU digunakan untuk menampung dana yang tidak dimasukkan ke dalam Operasional BLU dan Rekening Pengelolan Kas BLU. Rekening Dana kelolaan ini utk menampung a.l. Dana bergulir dan/atau dana yang belum menjadi hak BLU. Maka Rek. Dana Kelolaan tidak diklasifikasikan sbg Kas atau Setara Kas (melainkan Aset Lainnya).KEBIJAKAN AKUNTANSI PIUTANGwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

13Piutang Jangka Pendekadalah jumlah uang yang akan diterima oleh Pemerintah dan/atau hak Pemerintah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian, kewenangan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah, yang diharapkan diterima Pemerintah dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporanPengakuan & Pengukuran Piutang Jangka PendekPengakuan dan PengukuranPiutang diakui saat timbul hak tagih, seperti:Pungutan pendapatan Negara;Perikatan;Pemberian pinjaman;Jual beli;Kemitraan;Imbalan fasilitas/jasa; danKerugian Negara.

Piutang diakui sebesar: - Nilai nominal; atau - Nilai perhitungan.Pengukuran Piutang Jangka Pendek Setelah PengakuanPiutang pajak: nilai nominalPiutang bukan pajak: nilai nominalBagian Lancar TPA: nilai TPA yang akan jatuh tempoBagian Lancar TP/TG : nilai TP/TGR yang akan jatuh tempoBagian Lancar PJP: nilai PJP yang akan jatuh tempoBeban dibayar di muka : nilai yang belum diterimaPiutang BLU: nilai nominalPiutang Transfer : nilai nominal kelebihanke Daerah transfer

PengukuranSetelahPengakuanPenyajian dan PengungkapanPiutang Jangka PendekMetode nilai bersih yang dapat direalisasikan1Piutang jangka pendek disajikan pada pos aset lancar di neraca menurut jenis piutang2Penyajian Piutang dlm mata uang asing pd neraca menggunakan kurs tengah Bank Sentral pd tanggal pelaporan. Selisih penjabaran pos Piutang dlm valas antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sbg kenaikan/penurunan ekuitas periode berjalan.3Penyisihan piutang tidak tertagih disajikan tersendiri dalam neraca dan sebagai pengurang atas jumlah piutang.Penyajian dan PengungkapanPiutang Jangka PendekMetode nilai bersih yang dapat direalisasikan4Pengungkapan Piutang Jangka Pendek dalam CaLK mencakup:Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengakuan, penilaian, dan pengukuran;Rician jenis dan saldo menurut umur;Penjelasan atas penyelesaian piutang (masih di K/L atau sudah diserahkan penyelesaiannya ke PUPN);Jaminan atau sitaan jika ada.Perlakuan Khusus Piutang Jangka PendekPenyajian piutang berupa bagian lancar atas TPA, TP/TGR, dan Piutang Jgk Panjang pd LK interim Sem. I disajikan sebesar TPA, TP/TGR, dan Piutang Jgk Panjang yg akan jatuh tempo dlm 12 bulan setelah tanggal laporan.Piutang yang penagihannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, pencatatan atas piutang tersebut tetap melekat pada satuan kerja instansi yang bersangkutan.Piutang Jangka PanjangPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.Pengakuan dan Pengukuran Piutang Jangka PanjangPiutang Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)Diakui pada saat terjadinya penjualan angsuran.Diakui sebesar tagihan dalam perjanjian.

Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)Diakui pada saat ditetapkannya TP/TGRDiakui sebesar tagihan dalam surat keterangan/keputusan..

Piutang Jangka Panjang LainnyaDiakui pada saat timbulnya hak pemerintah untuk menagih kepada pihak lain.Diakui sebesar nilai nominal transaksi yang berakibat pada timbulnya hak tagih pemerintah.

Penyajian Piutang Jangka PanjangMetode nilai bersih yang dapat direalisasikan1Piutang TPA, Tagihan TP/TGR Jangka Panjang, Penerusan Pinjaman, dan Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah yg jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan disajikan pd neraca sbg Piutang Jangka Panjang.2Piutang TPA, Tagihan TP/TGR/Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman, dan Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan direklasifikasi sebagai Aset Lancar.Penyajian dan Pengungkapan Piutang Jangka Panjang3Penyajian Piutang Jangka Panjang dlm mata uang asing di neraca menggunakan kurs tengah Bank Sentral pada tanggal pelaporan. Selisih penjabaran pos Piutang Jangka Panjang dlm mata uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas periode berjalan4Pengungkapan Piutang Jangka Panjang dalam CaLK mencakup:Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengakuan, penilaian, dan pengukuran;Rincian jenis dan saldo menurut umur;Penjelasan atas penyelesaian piutang (masih di K/L atau sudah diserahkan penyelesaiannya ke PUPN);Jaminan atau sitaan jika ada.Perlakuan Khusus Piutang Jangka PanjangBunga, denda, commitment fee, pinalti, dan biaya lainnya yg sejenis yg timbul dari piutang jangka panjang harus diakui sebagai piutang jangka pendek (aset lancar).Piutang yang penagihannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tetap dicatat pada buku besar dan pelaporan keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan.Penyisihan PiutangPPAKP 201425Penyisihan PiutangPPAKP 201426PPAKP 201427Pemberhentian Pengakuan PiutangPPAKP 201428Pemberhentian Pengakuan PiutangPenghapustagihan piutang diajukan setelah lewat waktu 2 tahun sejak tanggal penetapan penghapusbukuan piutang.PPAKP 201429Pendapatan atas Recovery Piutang Tak TertagihKEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAANwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

DEFINISI DAN JENIS-JENIS PERSEDIAANPersediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yg dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yg dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakatPengakuan dan PengukuranPersediaanMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPeng-akuanPada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal; ataupada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindahPeng-ukuranBiaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiriNilai wajar apabila persediaan diperoleh dari cara lainnya.Penyajian dan pengungkapanPersediaanMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPenyajiandanPeng-ungkapanPencatatan Persediaan adalah dengan metode perpetual;Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, satuan kerja melaksanakan Stock Opname (Inventarisasi Fisik) persediaan yang dilakukan setiap semester. Hasil inventarisasi fisik digunakan sebagai dasar perhitungan beban persediaan dan sebagai dasar penyesuaian data nilai persediaan yang berguna bagi pengendalian pengelolaan persediaan.Pengakuan dan PengukuranBeban PersediaanPeng-akuanBeban persediaan dicatat menggunakan pendekatan aset, yang berarti saldo awal dan setiap penambahan persediaan akan secara otomatis diakui sbg penambah saldo persediaan.Updating nilai saldo persediaan diperhitungkan pada saat persediaan digunakan dengan penyesuaian pada akhir periode pelaporan berdasarkan hasil stock opname.Peng-ukuranNilai beban persediaan diperhitungkan dari total penggunaan persediaan selama periode tahun anggaran atau dengan memperhitungkan saldo awal persediaan ditambah dengan pengadaan persediaan dan dikurangi dengan saldo akhir atau nilai sisa persediaan hasil stock opname.Saldo akhir persediaan yang diperhitungkan dalam perhitungan beban persediaan adalah nilai persediaan hasil stock opname, bukan catatan saldo persediaan dalam hal terjadi perbedaan nilai. Penyajian dan pengungkapanBeban PersediaanMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPe-nyajiandanPengu-ngkapanBeban persediaan disajikan di Laporan Operasional pada bagian Kegiatan Operasional;Koreksi beban persediaan atas beban persediaan TAYL dilakukan langsung pada pos persediaan dengan akun pasangannya ekuitas yang disajikan di Laporan Perubahan Ekuitas.Pengungkapan informasi terkait penyajian nilai beban persediaan antara lain:Metode penilaian persediaan;Perhitungan beban persediaan yang meliputi saldo awal, perolehan dan saldo akhir;Persediaan yang diperoleh atau dikeluarkan dari transaksi hibah atau transfer dari/kepada satker lain;Nilai persediaan yang hilang, rusak atau usang;

Perlakuan Khusus PersediaanBarang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual seperti pita cukai dinilai dengan biaya perolehan terakhir.Persediaan berupa barang yg akan diserahkan kpd masy/ pihak ketiga yg masih dlm proses pembangunan s.d. tgl pelaporan, maka atas pengeluaran2 yg dpt diatribusikan utk pembentukan aset tersebut tetap disajikan sbg persediaan. .Ada kalanya unit pemerintah, krn tugas dan fungsinya, menerima hibah berupa emas, seperti penerimaan Hadiah Tidak Tertebak (HTT) atau Hadiah Yang Tidak Diambil oleh Pemenang pada Kementerian Sosial. Persediaan berupa emas tersebut dicatat sebesar harga wajar pada saat perolehan. Perlakuan Khusus Beban PersediaanBeban persediaan tidak memperhitungkan persediaan yang diperoleh dari:Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat / pemda; dan Belanja Bantuan Sosial berbentuk barang.

Persediaan yang diserahkan kepada Satker Lain dalam satu entitas yang terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai beban persediaan maupun beban hibah, melainkan dicatat sebagai transfer keluar persediaan (transfer out) dan disajikan pada LPE. Persediaan yang diterima dari Satker Lain dalam satu entitas yang terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai pendapatan hibah, melainkan dicatat sebagai transfer masuk persediaan (transfer in) dan disajikan pada LPE.

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAPwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

DEFINISI DAN JENIS-JENIS ASET TETAPAset Tetap adalah aset berwujud yg mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan utk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah dan/atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.Pengakuan dan KriteriaAset TetapMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPeng-akuanAset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan andal.Kri-teriaKriteria Aset Tetap adalah:BerwujudMempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulanBiaya perolehan aset dapat diukur secara andalTidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitasDiperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.Pengukuran Aset TetapMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPeng-ukuranBiaya perolehan digunakan untuk menilai aset tetap.Nilai wajar digunakan untuk mencatat aset tetap yg bersumber dr donasi/hibah atau rampasan/sitaan yg tidak diketahui nilai perolehannya.Penggunaan nilai wajar pada saat tidak ada nilai perolehan atau nilai perolehan tidak dapat diidentifikasiPenyajian dan PengungkapanAset TetapMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPenyajian Aset Tetap adalah berdasarkan biaya perolehan Aset Tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Laporan keuangan harus mengungkapkan utk masing-masing jenis Aset Tetap sebagai berikut:Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount)Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periodeInformasi penyusutanInformasi terkait dalam hal terjadi pertukaran Aset TetapLaporan keuangan juga harus mengungkapkan eksistensi dan batasan hak milik atas Aset Tetap, kebijakan akuntansi Aset Tetap, jumlah pengeluaran pada pos Aset Tetap dalam konstruksi, dan jumlah komitmen untuk akuisisi Aset Tetap.Pengakuan dan PengukuranBeban PenyusutanINTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN Peng-akuanBeban penyusutan dicatat atas dasar eksistensi/ kepemilikan aset tetap, kecuali Tanah dan KDP. Seluruh aset tetap disusutkan kecuali tanah dan KDP dengan tanpa nilai residu / sisa.Masa manfaat aset tetap ditetapkan oleh pengelola barang.Peng-ukuranBeban penyusutan dicatat menggunakan metode garis lurus dengan tanpa nilai residu.Beban Penyusutan diperhitungkan pada akhir periode pelaporan keuangan dan untuk periode satu semester (semesteran). Hal ini berarti kapan pun diperolehnya suatu aset tetap, maka akan disusutkan sebesar nilai penyusutan selama enam bulan atau satu semester. Penyajian dan pengungkapanBeban PenyusutanMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPe-nyajiandanPengu-ngkapanBeban penyusutan disajikan di Laporan Operasional pada bagian Kegiatan Operasional dan Akumulasi penyusutan disajikan di Neraca sebagai pengurang nilai tercatat Aset Tetap;Koreksi beban penyusutan atas beban penyusutan TAYL dilakukan langsung pada akumulasi penyusutan dengan akun pasangannya ekuitas yang disajikan di Laporan Perubahan Ekuitas.Pengungkapan informasi terkait penyajian nilai beban penyusutan antara lain:Metode penyusutan dan nilai residu apabila ada;Masa Manfaat aset tetap;Perhitungan mutasi akumulasi penyusutan yang meliputi saldo awal, beban penyusutan TA berjalan, penyesuaian dan saldo akhir;Penyesuaian pos akumulasi penyusutan karena pelepasan aset tetap atau penghapusbukuan;Perlakuan KhususPenyajian aset bersejarah (heritage assets) tidak disajikan di neraca tetapi diungkapkan dlm CaLK, kecuali yang digunakan sebagai sarana operasional pemerintah.Aset Tetap yg dihentikan dr penggunaan aktif pem. adl tidak memenuhi def. Aset Tetap dan hrs dipindahkan/dire-klasifikasi) ke pos aset lainnya sesuai dgn nilai tercatatnya.Peralatan militer, baik yg umum maupun khusus, adl memenuhi definisi Aset Tetap dan harus diperlakukan prinsip-prinsip yang sama seperti Aset Tetap yang lain.AsetBersejarahReklasifikasiDan KoreksiLainnyaKEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYAwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

DEFINISI DAN JENIS-JENIS ASET LAINNYAAset Tetap adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan.Aset lainnyaDefinisi

PPAKP 201448Goodwill, hak paten, hak cipta, royalti, software, dllAset tetap yang dimanfaatkan oleh pihak ketigaDana abadi umat , Dana abadi pendidikanAset yang akan dihentikan penggunaanPengakuan aset lainnyaPPAKP 201449Pengakuan aset lainnyaPPAKP 201450Pengukuran aset lainnyaPPAKP 201451Penghentian aset lainnyaKhusus untuk aset tak berwujud dapat dihentikan dan dilepaskan, sedangkan tiga jenis aset lainnya tidak bisa.Aset tak berwujud dihentikan dengan cara penjualan, pertukaran, hibah, atau berakhirnya masa manfaatJika aset tersebut dijual sehingga pada saat transaksi belum seluruh nilai buku aset tidak berwujud yang bersangkutan habis diamortisasi, maka selisih harga jual dengan nilai buku diperlakukan sebagai pendapatan/beban dari kegiatan non operasional pada laporan operasional.Penerimaan kas akibat penjualan dibukukan sebagai pendapatan dan dilaporkan pada Laporan Realisasi Anggaran. Kas tersebut juga dikelompokkan sebagai kas dari aktifitas investasi pada Laporan Arus KasPPAKP 2014Kementerian Keuangan52Penyajian dan Pengungkapan Aset lainnyaPPAKP 201453PPAKP 201454Penyajian dan Pengungkapan Aset lainnyaPerlakuan KhususMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPerlakuan Khusus bagi Aset Lainnya berupa software komputer (ATB):Software dapat dikembangkan oleh instansi pemerintah sendiri atau oleh pihak ketiga;Software yang dikembangkan oleh instansi pemerintah sendiri dan sulit untuk diidentifikasi nilai perolehannya, tidak perlu diakui sebagai ATB.Software yang dibeli tersendiri dan tidak terkait hardware harus dikapitalisasi sebagai ATB setelah memenuhi kriteria perolehan aset secara umum;Untuk software yang merupakan bagian integral dari suatu hardware diakui sebagai bagian perolehan hardware dan dikapitalisasi sebagai bagian hardware tersebut;Software yang dibangun oleh pihak ketiga dapat diakui sebagai ATB bila memenuhi definisi dan kriteria ATB.Software yang diniatkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dicatat sebagai persediaan.KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBANwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

DEFINISI DAN JENIS-JENIS KEWAJIBANKewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.Komponen KewajibanUtang TransferUtang BungaUtang Pihak KetigaUtang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)Bagian Lancar Utang Jk. PanjangSurat Perbendaharaan Negara (SPN)Kewajiban DiestimasiKewajiban KontijensiUtang Jk. Pendek LainnyaKewajiban Jk.PendekPinjaman Luar NegeriPinjaman Dalam NegeriUtang Obligasi/Surat Utang Negara (SUN)Utang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)Utang Pembelian CicilanUtang Jk. Panjang LainnyaKewajiban Jk.PanjangPengakuan dan PengukuranKewajiban Jangka PendekMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPeng-akuanSecara umum, kewajiban jangka pendek diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi dilakukan utk menyelesaikan kewajiban yg ada sampai dgn pada saat tgl pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tsb mempunyai nilai penyelesaian yg dpt diukur dgn andalKewajiban diakui pd saat dana pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dgn kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban timbulPeng-ukuranSecara umum, kewajiban jk pendek dicatat sebesar nilai nominal. Apabila kewajiban jk pendek tsb dlm bentuk mata uang asing maka harus dijabarkan dan dinyatakan dlm mata uang rupiah dgn menggunakan kurs tengah bank sentral pada tgl neracaPengakuan dan PengukuranKewajiban Jangka PanjangMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPeng-akuanSecara umum, kewajiban jangka panjang diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan utk menyelesaikan kewajiban yg ada sampai pada saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dpt diukur dgn andalKewajiban diakui pd saat dana pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dgn kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban timbulPeng-ukuranSecara umum, kewajiban jangka panjang dicatat sebesar nilai nominalApabila kewajiban jk panjang tsb dlm bentuk mata uang asing maka harus dijabarkan dan dinyatakan dlm mata uang rupiah dgn menggunakan kurs tengah bank sentral pd tgl neraca.Pengungkapan KewajibanMetode nilai bersih yang dapat direalisasikanPengungkapan Kewajiban Jangka PendekHarus disajikan dalam:NeracaCatatan atas Laporan Keuangan (CaLK)Pengungkapan Kewajiban Jangka PanjangNeracaCaLK:Jumlah saldo berdasarkan tipe pemberi pinjamanJumlah saldo utang pemerintah jk panjang berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan saat jatuh temponyaSyarat-syarat dan konsekuensi perjanjian atas pembayaran utang jk panjang tsbPerlakuan Khusus KewajibanPenyelesaian Kewajiban sebelum Jatuh Tempo:Selisih antara harga perolehan kembali dgn nilai tercatat netto (carrying amount) diungkapkan di CaLK.Tunggakan:Tunggakan atas pinjaman pemerintah disajikan dalam bentuk Daftar Umur Pembayaran kpd Kreditur pd CaLKPenghapusan Utang:Perbedaan yg timbul disajikan di CaLK, yg merupakan selisih lebih antara nilai tercatat utang yg diselesaikan dgn nilai wajar aset yang dialihkan ke krediturPerlakuan Khusus KewajibanRestrukturisasi Utang:Dampak restrukturisasi dicatat secara prospektif sejak restrukturisasi dilaksanakan.Tidak boleh mengubah nilai tercatat utang kecuali nilai tercatat lebih besar dari jumlah pembayaran masa depan.Diungkap pada CaLKJika pembayaran di masa depan < nilai tercatat debitur mengurangi nilai tercatat utang dan mengungkapkan dalam CaLKTidak boleh mengubah nilai tercatat utang jika pembayaran kas di masa depan tidak dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa depan tidak melebihi nilai tercatat utangKEBIJAKAN AKUNTANSI EKUITASwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

EKUITASAdalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.Dalam neraca basis akrual, pemerintah hanya menyajikan satu jenis pos ekuitas.Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas.Ekuitas disajikan dalam Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.LAPORAN PERUBAHAN EKUITASAdalah Laporan yang menyajikan nilai akhir dari ekuitas setelah penambahan dan pengurangan beberapa unsur yang mempengaruhi ekuitas seperti:Surplus/Defisit LODampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/ Kesalahan Mendasar :Koreksi Nilai PersediaanSelisih Revaluasi Aset TetapLain-lainTransaksi Antar Entitas

Adalah nilai yang diperoleh dari laporan operasional yaitu nilai akhir dari jumlah pendapatan entitas dikurangi dengan bebannya, baik dari kegiatan operasional, non operasional maupun pos luar biasa.KOREKSI NILAI PERSEDIAANAdalah nilai yang diperoleh dari selisih antara pencatatan nilai persediaan dengan nilai opname fisik persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.EKUITASSURPLUS/DEFISIT LOSELISIH REVALUASI ASET TETAPAdalah nilai yang diperoleh dari selisih atas kegiatan revaluasi atas nilai aset tetap yang ada pada sebuah entitas berdasarkan suatu kebijakan yang berlaku secara nasional.Adalah transaksi yang menunjukkan hubungan dua entitas yang melakukan satu transaksi keuangan. Terdapat dua jenis transaksi antar entitas, yaitu: (1)Ditagihkan Ke Entitas Lain (DKEL); dan (2) Diterima Dari Entitas Lain (DDEL)Ditagihkan Ke Entitas Lain (DKEL)Adalah akun yang digunakan dalam menjembatani transaksi antar entitas khususnya untuk mencatat pengeluaran kas dari BUN dalam rangka mendanai belanja K/L dan/atau pengeluaran pembiayaan (Pencatatan pada BUN = Debit, Pencatatan pada K/L = Kredit) EKUITASTRANSAKSI ANTAR ENTITASDiterima Dari Entitas LainAdalah akun yang digunakan dalam menjembatani transaksi antar entitas khususnya untuk mencatat penerimaan kas pada BUN yang berasal dari pendapatan K/L dan/atau penerimaan pembiayaan (Pencatatan pada BUN = Kredit, Pencatatan pada K/L = Debit) *Pada tingkat K/L dan BUN, nilai transaksi antar entitas dapat bervariasi, namun dalam konsolidasi secara nasional, maka nilai transaksi antar entitas adalah nol.KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATANwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

Komponen PendapatanTerdapat dalam Laporan OperasionalHak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.Berbasis Akrual.Pendapatan - LOTerdapat dalam LRASemua penerimaan rekening kas umum negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali.Berbasis Kas.Pendapatan - LRAPPAKP 201471Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas Bruto membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonyaDalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi lebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.Contoh : Pendapatan Migas dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Pengakuan Pendapatan-LOPendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundangundangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan yaitu pada saat diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yang berwenang atau adanya dokumen sumber yang menunjukkan pemerintah memiliki hak untuk menagih pendapatan tersebut. Contoh dari pendapatan-LO ini adalah pada saat diterbitkannya surat ketetapan pajak oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai kekuatan hukum mengikat dan harus dibayar oleh wajib pajak. Hal ini merupakan tagihan (piutang) bagi pemerintah dan utang bagi wajib pajak.Pendapatan-LO yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih imbalan yaitu setelah diserahterimakannya barang atau jasa dari pemerintah kepada pihak ketiga. Contoh dari pendapatan-LO ini adalah pendapatan yang diterima dari biaya pengurusan dokumen sipil/negara seperti SIM, STNK dan lain-lain.Pendapatan-LO yang diperoleh dari adanya aliran masuk sumber daya ekonomi, diakui pada saat diterimanya kas atau aset non kas yang menjadi hak pemerintah tanpa terlebih dahulu adanya penagihan. Contoh dari pendapatan LO ini adalah pendapatan kas yang diterima dari pembayaran pajak penghasilan dan pembayaran bea masuk, cukai dan bea keluar dari wajib pajak berdasarkan prinsip self assesment.

71Definisi hak pemerintah yang tidak berasal dari perpajakan dan hibah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.Pengakuan PNBP sebagai Pendapatan PNBP-LO terkait dengan manfaat/benefit dan uang yang dibayarkan oleh wajib bayar. PNBP-LO diakui pada saat:Saat diterima pembayaran PNBP dari Wajib Bayar atas benefit/manfaat yang telah diperoleh Wajib Bayar atau sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan; dan/atauSaat ditetapkan PNBP terutang melalui penetapan Instansi Pengelola PNBP maupun mitra Instansi Pengelola PNBP atas benefit/manfaat telah diterima oleh Wajib Bayar atau sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.

PPAKP 2014Kementerian Keuangan72Pengakuan PNBP-LOVariasi Pengakuan PNBP-LOPPAKP 2014Kementerian Keuangan73Kondisi I: Cash on Delivery (COD)Kondisi dimana manfaat/benefit telah diterima oleh wajib bayar dan pembayaran PNBP telah diterima oleh Instansi Pengelola PNBP atau mitra Instansi Pengelola PNBP.Kondisi ini paling sering dijumpai dalam transaksi PNBP. Wajib bayar terlebih dahulu membayar sejumlah uang (yang besarannya mengacu para peraturan perundangan seperti PP dan PMK), sebelum menerima manfaat/benefit dari instansi pengelola PNBP dan tidak didahului dengan surat penagihan. Manfaat/benefit tersebut dapat berupa penyediaan barang, jasa, fasilitas atau bentuk kemanfaatan lainnya. Contoh transaksi COD antara lain pendapatan yang dipungut dari pelayanan SIM, STNK, paspor, akte nikah, sumbangan pendidikan untuk perguruan tinggi negeri. Karakteristik yang demikian hampir tidak memungkinkan timbulnya piutang PNBP. Selanjutnya, uang yang diterima oleh instansi pengelola PNBP disetorkan oleh Bendahara Penerimaan ke kas negara sesuai ketentuan yang berlaku

. Kondisi II: Direct Transfer (DT)Kondisi dimana manfaat/benefit telah diterima oleh wajib bayar dan uang telah diterima di kas negara tanpa melalui Bendahara Penerimaan (direct transfer) tanpa melalui penetapan PNBP terutang/penagihan kepada wajib bayar. Pendapatan PNBP-LO diakui pada saat pembayaran PNBP diterima di kas negara.Kondisi ini dijumpai dalam transaksi PNBP yang bersifat self assessment, yaitu Wajib bayar menghitung sendiri jumlah kewajiban PNBP dan membayarkan langsung ke kas negara tanpa melalui Bendahara Penerimaan, sebelum tanggal jatuh tempo. Contoh transaksi DT self assessment adalah pembayaran PNBP dari SDA non migas berupa pendapatan royalti batu bara.;

73Variasi Pengakuan PNBP-LOPPAKP 2014Kementerian Keuangan74Kondisi III: Accrued Revenue (AR)Kondisi dimana manfaat/benefit telah diterima oleh wajib bayar namun belum terdapat pembayaran uang oleh wajib bayar, sehingga PNBP terutang ditagihkan oleh instansi pengelola PNBP (K/L, BUN, atau mitra instansi pengelola PNBP ) melaui surat penetapan (accrued revenue). PNBP-LO diakui pada saat ditetapkan PNBP terutang oleh Instansi Pengelola PNBP atau mitra Instansi Pengelola PNBP.Kondisi ini terjadi apabila:Wajib bayar pada transaksi self assessment yang belum membayarkan hingga tanggal jatuh tempo sehingga instansi pengelola PNBP atau mitra instansi pengelola PNBP menerbitkan surat tagihan yang menetapkan PNBP terutang berupa jumlah kewajiban pokok dan dapat pula ditambahkan dengan denda keterlambatan sesuai peraturan perundangan;Wajib bayar pada transaksi self assessment telah membayarkan PNBP namun melampaui tanggal jatuh tempo sehingga instansi pengelola PNBP atau mitra instansi pengelola PNBP menerbitkan surat tagihan yang menetapkan PNBP terutang berupa denda keterlambatan sesuai peraturan perundangan;Wajib bayar pada transaksi DT self assessment belum membayarkan seluruh kewajiban PNBP terutang sehingga timbul PNBP Kurang Bayar yang ditetapkan oleh instansi pengelola PNBP berdasarkan hasil pemeriksaan oleh instansi pemeriksa.

Kondisi IV: Unearned Revenue (UR)Kondisi dimana manfaat/benefit belum diterima oleh wajib bayar namun uang telah diterima di kas negara baik yang didahului dengan surat penetapan maupun tidak (unearned revenue). Meskipun pembayaran PNBP telah diterima di kas negara, namun PNBP-LO diakui pada saat telah benefit/manfaat telah diterima oleh wajib bayar atau berlalunya suatu periode manfaat/benefit tertentu.Uang yang diterima di kas negara pada awalnya diakui sebagai PNBP-LO. Pada tiap tanggal pelaporan, dilakukan penyesuaian sehingga PNBP-LO mencerminkan jumlah periode manfaat yang telah berlalu dan mengakui pendapatan diterima dimuka/pendapatan ditangguhkan. Pendapatan ini merepresentasikan jumlah atau bagian manfaat yang belum diterima oleh wajib bayar.Kondisi ini terjadi dalam transaksi:pembayaran ijin atas pemanfaatan sumber daya alam untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Contoh transaksi ini adalah pembayaran PNBP oleh wajib bayar berupa ijn pemanfaatan frekuensi, ijin penangkapan ikan, provisi sumber daya hutan, dan lain-lain.Penyediaan barang/jasa dalam bentuk kontrak yang melibatkan transaksi pembayaran per termin. pembayaran dividen dimuka (interim) oleh BUMN atas dasar penetapan oleh Kementerian BUMN dan ditagihkan oleh Kementerian Keuangan;pembayaran dividen dimuka (interim) oleh perusahaan minoritas tanpa terlebih dahulu melalui penetapan RUPS;

74Variasi Pengakuan PNBP-LOPPAKP 2014Kementerian Keuangan75Kondisi V: Earning Process Revenue (EPR)Kondisi dimana manfaat/benefit telah diterima oleh wajib bayar, uang telah dibayarkan oleh wajib bayar melalui rekening antara namun belum diterima di kas negara (earning process revenue).Kondisi ini terjadi dalam transaksi penerimaan negara yang membutuhkan earning process mengingat di dalam pembayaran wajib bayar masih terdapat kewajiban pemerintah yang harus dibayarkan kembali kepada wajib bayar sehingga perlu ditampungterlebih dahulu di dalam rekening antara. PNBP-LO diakui pada saat PNBP terutang ditetapkan oleh Instansi Pengelola PNBP atau mitra Instansi Pengelola PNBP. Uang yang diterima di rekening antara diakui sebagai pendapatan ditangguhkan yang merupakan bagian dari kewajiban jangka pendek.

. Kondisi VI: wajib Bayar tidak menerima manfaat/benefitKondisi dimana wajib bayar tidak menerima manfaat/benefit, namun karena ketentuan peraturan peundangundangan wajib melakukan pembayaran kepada kas negara. Contohnya adalah pembayaran TP/TGR atau setoran denda/tilang.

Contoh transaksi ini adalah penerimaan migas dan panas bumi yang masih harus memperhitungkan kewajiban kontraktual pemerintah dan kewajiban lainnya sesuai peraturan perundangundangan.

75Pendapatan Hibah-LOPendapatan Hibah-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas yang berasal dari negara lain, organisasi internasional, pemerintah daerah, perusahaan negara/daerah, individu, kelompok masyarakat, lembaga kemasyarakatan baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa, yang tidak dimaksudkan untuk dibayar kembali oleh pemerintah kepada pemberi hibah dan manfaatnya dinikmati oleh pemerintah.Pendapatan hibah pada Laporan Operasional diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan hibah tersebut atau terdapat aliran masuk sumber daya ekonomi, mana yang lebih dahulu.

PPAKP 201476PENGUKURAN PENDAPATAN-LOPendapatan-LO diukur sebesar nilai bruto dan jumlah tersebut tidak boleh dikompensasikan dengan beban-beban yang ada.PENGUKURAN PNBP-LOPengukuran Pendapatan Hibah-LOPengukuran Pendapatan Hibah-LO adalah: Pendapatan hibah dalam bentuk kas dicatat sebesar nilai kas yang diterima;Pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa/surat berharga yang menyertakan nilai hibah dicatat sebesar nilai nominal pada saat terjadinya penerimaan hibah;Pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa/surat berharga yang tidak menyertakan nilai hibah, dilakukan penilaian dengan berdasarkan:a). Menurut biayanya;b). Menurut harga pasar; atauc). Menurut perkiraan/taksiran harga wajar.Apabila pengukuran atas pendapatan hibah dalam bentuk barang/jasa/surat berharga yang tidak menyertakan nilai hibah tidak dapat dilakukan, maka nilai hibah dalam bentuk barang/jasa cukup diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.Penyajian dan PengungkapanEntitas pemerintah menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan. Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah pusat dikelompokkan berdasarkan pendapatan perpajakan, pendapatan bukan pajak, dan pendapatan hibah. Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.Pendapatan-LO disajikan dalam mata uang rupiah. Apabila realisasi Pendapatan-LO dalam mata uang asing maka nilainya harus dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi Bank Sentral pada tanggal transaksi.Di samping disajikan pada Laporan Operasional, pendapatan-LO juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan-LO.Perlakuan Khusus PendapatanPendapatan - LO:Koreksi Pendapatan LO TAYL Non Perpajakan merupakan penambah/pengurang ekuitas pd periode ditemukannya koreksi.Imbalan bunga atas keterlambatan pengembalian pendapatan perpajakan merupakan pengurang pendapatan tanpa memperhatikan TA pengakuan pendapatan dimaksud.Pendapatan LO yang mempengaruhi Kas:Kelebihan penyetoran pendapatan pada TAYL berdasarkan verifikasi pejabat berwenang yang apabila dikembalikan, maka dikaui sebagai pengembalian pendapatan yang mengurangi nilai ekuitasPerlakuan Khusus PendapatanPerlakuan khusus koreksi Pendapatan LRA:Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya pengurang pendapatan.Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas pendapatan-LRA pada periode penerimaan pengurang pendapatan pada periode yang sama.Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas pendapatan-LRA pada periode sebelumnya pengurang SiLPA/SAL pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian.KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJAwww.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015

DEFINISIBEBAN Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi pendapatan yg hilang, atau biaya yg timbul akibat transaksi tsb dlm periode pelaporan yg berdampak pd penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) yg mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran bersangkutan dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.BELANJAPerlakuan Khusus Perlakuan Khusus Beban:Hibah Aset Tetap yang dimiliki pemerintah yang sebelumnya dibeli dengan Belanja Modal, ketika diserahkan kepada masyarakat/pemda tidak dicatat sebagai belanja/beban hibah melainkan sebagai beban kegiatan non operasional.KESIMPULAN/RESUMEKebijakan Akuntansi digunakan sebagai penetapan pilihan atau penjelasan rinci atas prinsip atau metode akuntansi yang diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).Pengaturan mengenai pilihan metode akuntansi atau petunjuk teknis pencatatan yang belum diatur dalam PMK ini, diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan lainnya.Kementerian Negara/Lembaga dapat menetapkan petunjuk teknis akuntansi di Lingkungan Kementerian Negara/Lembaga dengan melalui pertimbangan dari Menteri Keuangan cq. Ditjen Perbendaharaan.Thank You !www.perbendaharaan.go.idbppk.kemenkeu.go.idPROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH TAHUN 2015