3. konseling & anastesi

22
KONSELING OLEH : dr. JOKO PRANOTO

Upload: joko-wiwied

Post on 26-Jun-2015

1.267 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 1. OLEH : dr. JOKO PRANOTO

2. Konseling adalah: proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematis dengan panduanketrampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, T U J U A NMembantu seorang untuk mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar/upaya untuk mengatasi masalah tersebut. 3. Tahap pemberian informasi dalam konseling: 1. konseling awal 2. konseling khusus/pemantapan 3. konseling kunjungan ulang 4. Selain aspek pengetahuan, aspek ketrampilanperlu juga memelihara komunikasi.Komunukasi terdiri dari:1. Motivasi2. Penyuluhan3. konseling 5. KARAKTERISTIK 3 JENIS KOMUNIKASIKOMUNIKASITUJUAN ISIARAH SIFAT TEMPATMotivasi Mengarah- PromosiSearah Kepenting- Di mana kan an petugas sajaPenyuluhan Menjelas- Edukatif Searah KewajibanDi mana kanatau berat petugassajasebelahKonselingMembim- FaktaDua arah Kepenting- Ruangan bingan klien atautempatkhusus 6. Konselor yang efektif adalah: Mampu menciptakan suasana nyaman dan aman bagi klien Menimbulkan rasa saling percaya diantara konselor-klien Mampu mengenali hambatan sosio-kultural setempat Mampu menyampaikan informasi objektif, lengkap danjelas (bahasa yang mudah dimengerti). Mau mendengar aktif dan bertanya secara efektif danspontan Memahami dan mampu menjelaskan berbagai aspekkesehatan reproduksi Mampu mengenali keinginan klien dan keterbatasanpenolong Membuat klien bertanya, berbicara dan mengeluarkanpendapat Menghormati hak klien, membantu dan memperhatikan 7. Komunikasi digolongkan :1. Komunukasi verbal2. Komunikasi non-verbal 8. 1. Komunikasi verbalPertukaran informasi menjadi secara interaktif mendengarkan lawan bicara atau sebaliknyaKontak mata sangat membantu kelancaran komunikasiPengamatan bahasa dan gaya bicaraBerlangsung dua arah / timbal balikPemahaman dan penyerapan informasi, berlangsung relatif cepat dan baik 9. 2. Komunikasi non-verbal Melalui observasi dari gerak-gerik, ekspresi, geraktubuh dan isyarat Sulit untuk menyelami maksud dan perasaan klien Sering terjadi salah persepsi Konselor lebih banyak mengambil inisiatif Komunikasi terganggu apabila kedua belah pihak tidakmengupayakan komunikasi verbal 10. Gallen dan Leitenmaier (1987) memberikanakronim GATHER sgb langkah langkah konseling:G-Greet = memberi salam, mengenalkan diri dan membuka komunikasiA-Ask = menanyakan keluhan/kebutuhan klien dan menilai apakah keluhan/keinginan yang disampaikan memang sesuai dengan kondisi yg dihadapiT-Tell = beritahukan bahwa persoalan pokok yg dihadapi oleh klien adalah seperti yg tercermin dari hasil tukar informasi dan harus dicarikan upaya penyelesaian 11. H-Help = bantu klien untu memahami masalah utamanya dan harus diselesaikan. Jelaskan beberapa cara yg dapat menyelesaikan masalahnya, termasuk keuntungan dan keterbatasannya. Minta klien untuk memutuskan cara terbaikE-Explain = Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan/dianjurkan dan hasil yg diharapkan mungkin dapat segera terlihat atau diobservasi beberapa saat hingga menampakan hasil seperti yg diharapkan. Jelaskan pada siapa dan dimana pertolongan lanjutan atau darurat dapat diperolehR-Refer dan Return visit = rujuk apabila fasilitas tidak memungkinkan atau buat jadwal kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih elah diberikan. 12. Tujuan persiapan prabedah1. Mengenal pasien, mengetahui masalah saat ini, mengetahui riwayat penyakit dahulu serta keadaan / masalah yang mungkin menyertai pada saat ini.2. Menciptakan hubungan dokter-pasien3. Menyusun rencana penatalaksanaan sebelum, selama dan sesudah anestesi / operasi4. Informed consent 13. Penilaian catatan medik1. Membedakan masalah obstetri / ginekologi dengan masalah non-obstetri yang terjadi pada kehamilan.2. Jenis operasi yang direncanakan3. Indikasi / kontraindikasi4. Ada/tidak kemungkinan terjadinya komplikasi, faktor penyulit5. Obat-obatan yang pernah / sedang / akan diberikan untuk masalah saat ini yang kemungkinan dapat berinteraksi dengan obat / prosedur anestesi6. Hasil-hasil pemeriksaan penunjang / laboratorium yang diperlukan 14. Pemeriksaan pasien1. Anamnesis : Penting tentang riwayat penyakit yang dapat menjadi penyulit / faktor risiko tindakan anestesi (asma, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, gangguan pembekuan darah, dsb), riwayat operasi / anestesi sebelumnya, riwayat alergi, riwayat pengobatan, kebiasaan merokok / alkohol / obat- obatan.2. Pemeriksaan fisik : tinggi / berat badan, tanda vital lengkap,3. Pada kasus obstetri sebelum operasi perlu dipastikan kesejahteraan janin (dengan fetal monitoring). 15. Dalam tindakan operasi dikenal 3 jenis anestesi1. Anastesi lokal2. Anastesi regional3. Anastesi Umum1. Anastesi lokalPrinsip: melakukan bloking terhadapsyaraf yang menuju dan keluar dari lokasiyang akan ditindak, sehingga tidak adaimpuls yang dihantarkan sehinggatercipta keadaan anestesi. 16. 2. Anastesi regional Melakukan blok pada ketinggian tertentu di syarafspinal sehingga wilayah yang lebih luas padatubuh dibawah dermatom blok bisa teranastesi. Jenis:Spinal blok, epidural blok dan kombinasi 17. 3. Anastesi Umum Prinsip: memberikan obat yang ditujukan terutama ke pada SSP untuk menciptakan keadaan: analgesi, relaksasi otot dan penurunan kesadaran. Persiapan terhadap anestesi regional dan Umum: Informed consent Dalam anamnesis perlu diketahui adanya riwayat penyakit yang berhub dengan: kardiovaskuler, respirasi, hepar, metabolik, kelainan pembekuan darah, alergi obat 18. Persiapan terhadap anestesi regional dan Umum: Puasa 6 jam untuk operasi elektif Pemakaian NGT atau kumbah lambung untukemergensi. Lambung dikosongkan untuk menghindariregurgitasi yang berakibat aspirasi pneumonia Pasien hamil rencana SC sebaiknya berbaringmiring sebelum induksi anastesi Gigi palsu dan sejenisnya yang potensialmasuk ke trakea dilepaskan 19. Untuk mengurangi efek dari aspirasi pneumonimaka dianjurkan: Memberikan hanya makanan lunak selamaproses melahirkan Menghisap isi lambung dengan NGT Memberikan metoklorpamid injeksi Memberikan simetidin dan sejenisnya 1 jamsebelum induksi Pemberian antasid 20. Paska bedah pasien dimonitor ketat terhadap komplikasianastesi dan komplikasi bedah Terhadap anastesi Pada anastesi umum : pengawasan diutamakan pada airway dan TD sampai pasien sadar betul Pada anastesi spinal : tidur telentang dg posisi kepala lebih tinggi 1 bantal selama 24 jam dan TD sampai stabil Terhadap komplikasi bedah: Perdarahan Pemantauan terhadap nyeri paska operasi Untuk anestesi umum, perlu menunggu bising ususuntuk bisa diberikan intake oral. Kelalaian dan ketidaktahuan terhadap komplikasi yangterjadi dapat berakibat fatal