3 berhasilkah kebijakan moneter
DESCRIPTION
ambil manfaatTRANSCRIPT
3. Berhasilkah kebijakan moneter tersebut ? Gambarkan dampak keberhasilan atau
kegagalan tersebut !
Gambaran umum tentang kebijakan moneter dalam ekonomi makro Indonesia :
Dalam jangka pendek :
ketika terjadi inflasi (uang di masyarakat) tingkat suku bunga naik menstabilkan harga produksi.
Jadi, kebijakan Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki
keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar, dalam
analisis ekonomi makro, memiliki pengaruh penting terhadap tingkat output perekonomian, juga
terhadap stabilitas harga-harga. Uang beredar terlau tinggi tanpa disertai kegiatan produksi yang
seimbang, akan ditandai dengan naiknya tingkat harga-harga pada seluruh barang.
Pada dasarnya tingkat bunga memiliki hubungan yang positif dengan nilai tabungan
masyarakat, khususnya Deposito. Semakin tinggi tingkat bunga, semkain besar pula minat
masyarakat untuk menabung.
Untuk jangka panjang :
kestabilan harga produksi tercapai suku bunga diturunkan kembali (stabilkan
lagi) adanya investasi luar dalam PDB tetap stabil atau
meningkat.
Perubahan tingkat bunga dapat terjadi karena faktor dalam negeri dan faktor luar negeri.
Dari dalam negeri, meningkatnya minat masyarakat untuk menabung atau mendepositokan
uangnya akan mendorong tingkat bunga cenderung untuk turun, begitu pula sebaliknya.
Pengembalian bentuk investasi lain juga dapat mempengaruhi tingkat bunga. Jika
berinvestasi di surat berharga (saham misalnya) dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi,
maka masyarakat akan mengalihkan dananya ke surat berharga tersebut, dan mengurangi
keinginannya membuka deposito. Untuk mengembalikan minat masyarakat tentunya perbankan
akan menaikkan tingkat bunga agar deposito kembali menarik masyarakat. Tingkat bunga juga
dapat berubah jika pemerintah menghendakinya.Pemerintah perlu merubah tingkat bunga, bila
pemerintah melihat pertumbuhan ekonomi terlalu rendah dan perlu ditingkatkan. Untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan menurunkan tingkat bunga, agar dunia
industri dapat melakukan investasi dan ekspansi usahanya dengan kredit yang murah. Begitu
pula sebaliknya.
Tingkat suku bunga di stabilkan kembali karena tingkat bunga akan memiliki hubungan
yang negatif dengan investasi. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin kecil investasi yang
terwujud. Perhatikan gambar berikut.
Ketika Tingkat bunga sebesar i0 nilai investasi adalah sebesar So , dan ketika tingkat bunga naik
menjadi i1 maka nilai investasi akan turun menjadi S1.
Dari tingkat bunga yang diatur sedemikian rupa oleh pemerintah bertujuan untuk
menjaga kestabilan atau peningkatkan PDB kita. Untuk membuktikanya dapat dilihat dari
gambar berikut.
Dari gambar di atas tingkat bunga mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan suku
bunga dimaksudkan agar tujuan jangka pendek yaitu untuk mengatasi inflasi, dan penurunan
suku bunga ditujukan ketika kestabilan tercapai agar para investor kembali berinvestasi. Oleh
sebab itu inflasi dengan invertasi dengan tingkat suku bunga sangat berpengaruh dengan PDB.
Sebagai indikator keberhasilan kebijakan moneter ini, dapat dilihat dari data GDP(PDB) yang
terus mengalami kenaikan Seperti pada data BPS di bawah ini.
Total PDB tahun 2004-2008
2004 2005 2006 2007 2008
Produk Domestik
Bruto
2,295,826.2 2,774,281.1 3,339,216.8 3,949,321.4 4,954,028.9
Produk Domestik
Bruto Tanpa Migas
2,083,077.9 2,458,234.3 2,967,040.3 3,532,807.7 4,426,384.7