3. bab i

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kesejahteraan masyarakat menuntut produsen untuk menghasilkan daging unggas yang bernilai nutrisi tinggi dan aman untuk dikonsumsi. Tingkat preferensi konsumen cenderung selalu meningkat, konsumen lebih memilih daging unggas yang berkualitas, empuk, aroma yang sedap, serta berkadar protein tinggi dan kadar lemak yang rendah (Danar, 2010). Bahan pakan yang baik akan menunjang keberhasilan peternakan, sehingga berbagai produsen pakan membuat pembaruan untuk mendapatkan produksi optimal. Probiotik merupakan suplemen yang berisi mikroba hidup dan dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan cara memanipulasi komposisi bakteri yang ada dalam saluran pencernaan ternak (Agustina, 2007). Litter (alas kandang) dalam pemeliharaan merupakan sumber penyakit. Di dalam litter banyak sekali terkandung berbagai macam bakteri yang bersifat patogen seperti Salmonella dan Echercia coli yang tentunya dapat mempengaruhi pertumbuhan ayam pedaging, untuk menekan perkembangan bakteri tersebut, pemberian dan aplikasi langsung probiotik (penyemprotan) merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dan sekaligus dapat menekan atau menurunkan amonia dalam kandang. Rendahnya jumlah bakteri patogen pada litter dan berkurangnya amonia dalam kandang diharapkan akan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan ayam pedaging. Bakteri asam laktat, khususnya Lactobacillus sp. yang menguntungkan dan jumlahnya pada saluran pencernaan sekitar

Upload: rizkiandi-ramadhan-sudarsono

Post on 27-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zdfgdasc

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPeningkatan kesejahteraan masyarakat menuntut produsen untuk menghasilkan daging unggas yang bernilai nutrisi tinggi dan aman untuk dikonsumsi. Tingkat preferensi konsumen cenderung selalu meningkat, konsumen lebih memilih daging unggas yang berkualitas, empuk, aroma yang sedap, serta berkadar protein tinggi dan kadar lemak yang rendah (Danar, 2010). Bahan pakan yang baik akan menunjang keberhasilan peternakan, sehingga berbagai produsen pakan membuat pembaruan untuk mendapatkan produksi optimal. Probiotik merupakan suplemen yang berisi mikroba hidup dan dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan cara memanipulasi komposisi bakteri yang ada dalam saluran pencernaan ternak (Agustina, 2007).Litter (alas kandang) dalam pemeliharaan merupakan sumber penyakit. Di dalam litter banyak sekali terkandung berbagai macam bakteri yang bersifat patogen seperti Salmonella dan Echercia coli yang tentunya dapat mempengaruhi pertumbuhan ayam pedaging, untuk menekan perkembangan bakteri tersebut, pemberian dan aplikasi langsung probiotik (penyemprotan) merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dan sekaligus dapat menekan atau menurunkan amonia dalam kandang. Rendahnya jumlah bakteri patogen pada litter dan berkurangnya amonia dalam kandang diharapkan akan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan ayam pedaging.

Bakteri asam laktat, khususnya Lactobacillus sp. yang menguntungkan dan jumlahnya pada saluran pencernaan sekitar 107. Kemampuan mikroorganisme ini dalam menghasilkan berbagai substansi antagonism mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen. Bakteri Lactobacillus sp. merupakan bakteri golongan asam laktat, bersifat non patogen, aman bagi kesehatan, bakteri Lactobacillus ini merupakan flora normal yang ada pada sistem pencernaan, yang digunakan untuk menjaga keseimbangan asam dan basa sehingga pH pada kolon menjadi konstan (Hadiningrat dkk., 2005).

Penambahan probiotik kedalam air minum berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem mikroflora dalam saluran pencernaan dan menyediakan enzim yang mampu mencerna serat kasar, protein, lemak dan mendetoksikasi zat racun atau metabolitnya (Soeharsono, 1999). Konsep memanfaatkan keseimbangan mikroflora inilah yang menjadi landasan penggunaan probiotik untuk menekan perkembangan bakteri patogen. Berdasarkan pemikiran inilah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen probiotik dalam air minum terhadap kualitas fisik daging ayam potong (pedaging), meliputi pH, susut masak, dan daya ikat air.1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penambahan suplemen probiotik dalam air minum terhadap kualitas fisik daging ayam potong (pedaging).1.3 Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk :

Mengetahui pengaruh penambahan suplemen probiotik dalam air minum terhadap kualitas fisik daging ayam potong (pedaging).

1.4 Manfaat PenelitianHasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan kajian ilmiah bagi peneliti maupun peternak mengenai pengaruh penggunaan suplemen probiotik dalam air minum terhadap kualitas fisik daging ayam potong (pedaging).

1.5 Kerangka PikirAyam broiler (ayam pedaging) merupakan jenis ternak yang banyak dikembangkan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan protein hewani. Ayam broiler merupakan ternak ayam yang paling cepat pertumbuhannya, hal ini karena ayam broiler merupakan hasil budidaya yang menggunakan teknologi maju, sehingga memiliki sifat-sifat ekonomi yang menguntungkan.

Broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada usia relatif muda, serta menghasilkan daging berkualitas serat lunak (Murtidjo, 1987).

1.6 HipotesisPenambahan suplemen probiotik dalam air minum meningkatkan kualitas kualitas fisik (pH, susut masak, dan daya ikat air) daging ayam potong (pedaging).