3. bab 1 sim
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk
selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan
proses pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses
tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga
dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat
dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu,
pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan
dan untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut
menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan,
mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan
manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan publik.
Namun, sanyangnya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem
Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup,
tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal.
Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang kurang wajar,
rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang tidak
memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam
bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan
upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat.
Seiring dengan berkembangnya teknologi maka semakin berkembang juga
sistem informasi terlebih dalam dunia bisnis yang dinamis mengikuti
perkembangan zaman. Berbagai bisnis sudah berkembang salah satunya
E-Business yang menjadi salah satu trend dalam dunia bisnis saat ini. E-
business menawarkan berbagai macam bisnis yang relavan dan
perkembangannya semakin terlihat seiring berubahnya gaya hidup masyarakat
dan perkembangan teknologi.
2
1.2 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1. Memenuhi tugas matakuliah pengantar sistem informasi.
2. Dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa selanjutnya apabila mendapat
topik yang sama dalam sistem informasi.
3. Membuka wawasan dalam bidang sistem informasi yang
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengenalkan berbagai macam sistem informasi yang ada disekitar kita
pada saat ini.
3
BAB 2
PENJELASAN
2.1 Pengertian Data
Data adalah kumpulan dari fakta, konsep, atau instruksi pada
penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi, perbaikan dan diproses
secara otomatis yang mempresentasikan informasi yang dapat di mengerti
oleh manusia.
Berdasarkan teori ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, data adalah
deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam,
dikelompokkan, dan disimpan dalam jumlah yang besar tetapi belum diolah.
Data dapat dibedakan atas beberapa bagian sebagai berikut.
a. Menurut Sifatnya
1) Data kualitatif
Data kualitatif disajikan bukan dalam bentuk bilangan-bilangan
(non-numerik) seperti suku bangsa, jenis kelamin, agama, dan kualitas
barang.
2) Data kuantitatif
Data kuantitatif disajikan dalam bentuk bilangan-bilangan seperti
jumlah mahasiswa menurut jurusan.
b. Menurut Cara Memperolehnya
1) Data primer
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari
lapangan melalui percobaan, survei dan observasi. Misalnya
mewawancarai langsung siswa SMP untuk meneliti minat mereka
dalam belajar matematika.
2) Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari data primer, biasanya dalam
publikasi. Misalnya peneliti menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
4
c. Menurut Waktu
1) Data silang
Data silang merupakan data yang dikumpulkan dalam waktu yang
sifatnya temporer. Misalnya data hasil penelitian kemampuan
komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika pada semester I
tahun 2013.
2) Data berkala
Data berkala merupakan data yang dikumpulkan setiap periode
tertentu. Misalnya jumlah siswa yang mendaftar ke SMA X dari tahun
2003 sampai tahun 2013.
d. Menurut Sumber
1) Data internal
Data internal merupakan data yang dikumpulkan oleh unit kerja
tertentu dalam lingkungannya untuk keperluan sendiri. Misalnya data
mahasiswa di UPI.
2) Data eksternal
Data eksternal merupakan data yang diambil dari unit lain.
Misalnya data mahasiswa di UPI yang kemudian digunakan oleh BPS,
maka data tersebut merupakan data eksternal bagi BPS.
2.2 Pengertian Informasi
Menurut O’Brien, informasi adalah data yang telah diubah ke dalam
suatu konteks yang memiliki arti dan berguna bagi end user tertentu.
Berdasarkan teori ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi
adalah data yang telah diorganisir sehingga memiliki arti dan berguna bagi
end user.
5
2.3 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien dan Marakas, Sistem adalah sekelompok komponen
yang saling bekerja sama menuju tujuan bersama dengan input dan
menghasilkan output dalam proses transformasi yang teroganisir.
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien dan Marakas, Sistem Informasi adalah dapat berupa
kombinasi yang teroganisir antara orang, perangkat keras, perangkat lunak,
jaringan komunikasi, dan sumber data yang terkumpul, berubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
2.4.1 Sumber Daya Manusia
Menurut O’Brien dan Marakas manusia dibutuhkan untuk
pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini
meliputi pemakai akhir dan pakar SI.
a. Pemakai Akhir adalah orang-orang yang menggunakan sistem
informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut.
b. Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem informasi.
2.4.2 Sumber Daya Hardware
Menurut O’ Brien dan Marakas konsep sumber daya
hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan
dalam pemrosesan informasi.
2.4.3 Sumber Daya Software
Menurut O’Brien dan Marakas , Konsep sumber daya
software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi.
Konsep umum software ini meliputi tidak hanya rangkaian perintah
operasi yang disebut progam, dengan hardware komputer
pengendalian dan langsung, tetapi juga rangkaian perintah
pemrosesan informasi yang disebut prosedur. Berikut ini adalah
contoh-contoh sumber daya software :
6
a. Software sistem, seperti progam sistem operasi, yang
mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer.
b. Software aplikasi, yang memprogam pemrosesan langsung bagi
pemakai akhir.
c. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang
yang akan menggunakan sistem informasi.
2.4.4 Sumber Daya Data
Menurut O’Brien dan Marakas data lebih dari pada hanya
bahan baku mentah sistem informasi. Data dapat berupa banyak
bentuk, termasuk data alfa numerik tradisional, yang terdiri dari
angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi
bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks,terdiri dari
kalimat dan paragraf yang digunakan dalam menulis komunikasi,
data gambar, seperti bentuk grafik dan angka, serta gambar video
grafis dan video, serta data audio, suara manusia dan suara-suara
lainnya, juga merupakan bentuk data yang penting.
2. 5 Manajemen Sistem Informasi
Manajemen Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menyediakan
kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Lebih lengkapnya Sistem Informasi
Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan
dalam organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu,dengan maksud
memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data
yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.Sistem informasi
manajemen dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua
tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level
management), managemen tingkat menengah (middle level management)
dan manajemen tingkat atas (top level management).
7
Top level management dengan executive management dapat terdiri
dari direktur utama (president), direktur (vice-president) dan eksekutif
lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan
dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-
manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management
disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical
level.
2.6 Sistem Informasi Dalam Bisnis
Sistem Informasi Bisnis merupakan kumpulan dari berbagai informasi
yang memiliki kesatuan antara satu dan yang lainnya yang ditujukan untuk
kepentingan bisnis. Dalam mendukung penyampaian suatu informasi maka
dimanfaatkanlah teknologi informasi, yang menggunakan teknologi
computer sebagai media
Utama dalam penyampaian informasi. Istilah ini sendiri merupakan
perkembangan dari istilah Sistem Informasi ( information system ). Semakin
tinggi kualitas teknologi informasi yang digunakan maka tingkat efektfitas
dan efisiensinya semakin baik.
2.7 Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi
Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet,
memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat
membantu segala jenis bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok
kerja, hingga dapat memperkuat posisi kopentitif mereka dalam pasar yang
cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan
untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk
pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.
Gambar berikut memperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna
8
untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dan memberi garis besar
tentang hal yang perlu diketahui mengenai sistem informasi.
Gambar 2.
2.7.1 Konsep-Konsep Dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial
termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi.
Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal dari
teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang
digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi
informasi dalam keunggulan kompetitif.
2.7.2 Teknologi informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu
manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software,
jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.
2.7.3 Aplikasi Bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi,
manajemen dan keunggulan kompetitif bisnis.
2.7.4 Proses Pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi
merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan
sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
9
2.7.5 Tantangan Manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi
informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global
dalam bisnis.
2.8 Aturan dasar SI pada Bisnis
Ada tiga aturan vital agar sistem informasi untuk perusahaan bisnis, yaitu:
- Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
- Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
- Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing
2.9 Aturan E-Business pada Bisnis
e-Business merupakan suatu alat/media/ sumber daya yang digunakan
untuk menjalankan proses bisnis. e-Business biasanya berkaitan dengan
teknologi informasi dan komunikasi, komputer ( data yang telah
terkomputerisasi) dan internet. Agar dalam menjalankan e-Business dapat
berjalan dengan baik terdapat aturan yang harus kita ketahui dan jalankan.
2.9.1 Komunikasi
Yang dimaksud dengan komunikasi adalah adanya fasilitas
atau media yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi,
layanan, transaksi elektronik (pemesanan dan pembayaran secara
elektronik) dan perpindahan barang dari penjual ke pembeli. Media
komunikasi yang memadai yang biasa mempertemukan pelaku e-
Business menjadi syarat utama terselenggaranya.
2.9.2 Komersial (Perdagangan)
Sisi komersial yang disyaratkan pada e-Business adalah
adanya sistem untuk melakukan transaksi online mulai dari
promosi barang, pemesanan barang, pembayaran dan pengiriman
barang. Pembeli barang memesan barang tidak memerlukan
melihat barang secara langsung tetapi melalui gambar atau
spesifikasi yang tercantum dalam website. Sedangkan untuk
pemesanan, sistem shopping online terhubung dengan sistem
inventory untuk mengetahui stock barang sehingga barang yang
10
dibeli memang ada. Untuk pembayaran, sistem shopping online
harus terhubung dengan otoritas pembayaran misalnya bank atau
penyedia kartu kredit agar nilai yang dibayarkan oleh pembeli
berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang
cukup.
2.9.3 Proses Bisnis
Setiap pelaku e-Business yang ingin melalukan transaksi
elektronik dan mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari e-
Business harus melakukan optimalisasi proses bisnis internal
dengan memanfaatkan teknologi informasi agar aliran informasi,
transaksi, maupun lama pengiriman barang menjadi dipersingkat,
biaya transaksi menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan
perdagangan yang dilakukan secara tradisional.
2.9.4 Layanan
Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku e-Business,
penggunaan teknologi informasi dan internet seharusnya
menjadikan layanan ke customer menjadi lebih baik, lebih
ekonomis, dan lebih terjangkau. Misalnya, dimensi barang yang
ditawarkan beserta spesifikasinya bisa diperiksa lebih seksama
sebelum dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan toko
secara fisik, dan bisa diakses dari mana saja dengan menggunakan
internet. Bahkan dengan sistem informasi, customer bisat dilayani
secara khusus dan personal karena datadata aktifitas customer
direkam dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan
pelayanan.
2.9.5 Learning
Untuk meningkatkan “awareness” baik diantara pengguna
maupun pelaku e-Business, proses edukasi sangat penting agar
semakin banyak anggota masyarakat yang menyadari manfaat
Sistem Informasi Bisnis dan kelebihan dari transaksi online.
Perbedaan dengan transaksi tradisional adalah pembeli dan penjual
11
tidak perlu belajar sebelum melakukan transaksi sedangkan
transaksi online karena pengguna maupun pelaku tidak berhadapan
dengan manusia tetapi dengan mesin komputer maka diperlukan
proses edukasi agar mereka bisa menggunakan fasilitas atau media
transaksi dengan lancar.
2.9.6 Kolaborasi
Satu siklus transaksi online antara penjual dan pembeli
melibatkan stakeholder lain yang harus berkolaborasi untuk
menyelesaikan transaksi tersebut. Pada saat pembayaran maka
akan terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan
bank atau penyedia kartu kredit untuk menyelesaikan proses
pembayaran.
Setelah dibayar maka terjadi kolaborasi antara penyedia
shopping online dengan gudang, dan jasa pengiriman barang untuk
mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain yang juga
terlibat adalah pihak asuransi untuk melakukan penjaminan
transaksi maupun atas barang yang dikirim.
2.9.7 Komunitas
Dalam dunia maya (world wide web) komunitas merupakan
salah satu indikator untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam e-
Business, komunitas merupakan media yang cukup penting untuk
belajar dan memperbaiki diri secara terus menerus baik dari sisi
pelaku maupun pengguna dalam hal produk, layanan, maupun
mekanisme transaksi.
2.10 Keuntungan E-Business
Keuntungan dalam menyiapkan kebijakan e-Business saat ini adalah
kita bisa belajar dari kesalahan model bisnis yang terjadi di-era tahun 2000
dimana banyak perusahaan dotcom mengalami kebangkrutan sehingga
berdampak pada menurunnya ekonomi global pada saat itu.Untuk
meningkatkan kemungkinan sukses dalam e-Business dan mengurangi
12
resiko kegagalan maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
melakukan identifikasi faktor sukses. Dari pengalaman sebelumnya, sukses
faktor paling menentukan adalah kombinasi dari faktor-faktor berikut:
1. Biaya (cost)
E-Business perlu menjamin terjadinya ’cost efficiency’ melalui
efisiensi waktu atau volume penjualan yang lebih besar dengan melakukan
optimasi pada proses logistik langsung dari warehouse ke pembeli.
2. Komersial (commerce)
Memaksimalkan keuntungan (profitabilitas) dilakukan dengan
melakukan reengineering seluruh proses bisnis sehingga selain
menurunkan biaya operasional juga meningkatkan kepuasan pelanggan
dan pada akhirnya menaikkan volume penjualan.
3. Konten (content)
Informasi tentang produk atau layanan, berita yang selalu up to date,
informasi yang berguna misalnya tip, advice, variasi produk atau layanan
pendukung yang dibarengi dengan kualitas produk dan layanan yang
prima sehingga pelanggan merasa dilayani secara personal merupakan
kunci sukses utama.
4. Komunitas (community)
Komunitas merupakan media tempat pertukaran pengalaman,
membentuk interest group sehingga menjadi sarana yang efektif untuk
membentuk opini pelanggan, membangun permintaan (generate demand)
dan melindungi kepentingan pengguna maupun pelaku. Komunitas
merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan
sehingga biaya untuk mendapatkan pelanggan baru menjadi minimal.
5. Kenyamanan (convenience)
Kenyamanan dalam melakukan transaksi online merupakan salah
satu kunci sukses. Navigasi yang mudah, cepat, dan informatif akan
membuat pengguna menyukai cara bertransaksi online. Sedangkan
kerumitan nagivasi yang memerlukan beberapa kali clik dan tidak
13
memberikan petunjuk yang mudah dan cepat bisa menyesatkan pengguna
dan membuat pengguna tidak kembali lagi.
6. Konektifitas (connectivity)
Ketersediaan koneksi yang cepat juga merupakan factor penentu
kesuksesan transaksi online. Respon yang cepat dan tidak terputus akan
membuat pengguna merasakan manfaat yang nyata dari e-Business
2.11 Kebijakan E-Business
Kebijakan E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-
rambu agar para pelaku e-Business (stakeholders) bermain dalam arena
(playing field) yang fair dan semua pihak dilindungi hak dan kewajibannya
tanpa mengurangi kemampuannya dalam mengimplementasikan strategi e-
Business masing-masing mencakup kebijakan antara lain :
- Internal : manajemen dan staf
- Pemasok dan manufaktur
- Pelanggan (customer)
- Perantara (intermediaries)
- Lembaga Keuangan
- Pemilik Web (Web service provider)
- Asosiasi
- Komunitas Web
Kebijakan e-Business tidak hanya mengatur/memfasilitasi tindakan
pra-transaksi tetapi juga post-transaksi dimana ada 3 hal penting yang harus
ditangani antara lain:
1. Keabsahan transaksi dimana ada pemegang otoritas yang melakukan
settlement bahwa transaksi sudah selesai dan diterima oleh penjual dan
pembeli
2. Masalah legal misalnya pelanggaran hak cipta. Diperlukan proses hukum
dengan mengacu pada undang-undang yang mengatur hak cipta untuk
barang yang diperdagangkan secara elektronis
14
3. Gangguan keamanan pada transaksi online misalnya pencurian nomor
kartu kredit, fraud, penyalahgunaan user id dan password, dll.
2.12 Aktivitas Sistem Informasi Bisnis
1. Input sumber daya data
Memindai secara optikal barang – barang dengan pengenal yang
menggunakan kode garis.
2. Pemrosesan data menjadi informasi
Seperti menghitung pembayaran karyawan, pajak dan potongan
gaji lainnya.
3. Output produk informasi
Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.
Contohnya, seorang manajer penjualan dapat melihat tampilan video
untuk memeriksa kinerja seorang tenaga kerja penjualan, menerima pesan
suara yang dihasilkan computer melalui telepon, menerima cetakan dari
hasil penjualan bulanan.
4. Penyimpanan sumber daya data
Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem informasi.
Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi
disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian.
5. Pengendalian kinerja sistem
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian
kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik
mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan
balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem
dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian,
aktivitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang
tepat dihasilkan bagi para pemakai akhir.
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem informasi semakin berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi. Sekarang semakin banyak organisasi yang menerapkan sistem
informasi dengan komputerisasi yang memudahkan kerja sistem informasi di
organisasi tersebut. Selain dibidang organisasi sistem informasi juga
berkembang dibidang usaha atau bisnis dengan istilah e-Businiess, yang
semakin berkembang dan bervariasi tetapi memliki tujuan utama untuk
mempermudah end-user atau pengguna. Dengan adanya e-Business semakin
mempermudah dalam bertransaksi dan tak terbatasi oleh jarak selama ada
media yang dapat saling terhubung dan terkomunikasi antar pelaku
e-Business.