3. analisis dan pemecahan masalah 3.1. tinjauan teori …

23
23 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori Analisis Dalam persaingan pasar yang begitu ketatnya baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil berlomba- lomba untuk menarik perhatian para konsumen melalui beraneka macam cara, Untuk itu media Desain Komunikasi Visual amat diperlukan dalam memantapkan imagenya serta menarik perhatian konsumen. Image dari suatu perusahaan menjadi amat penting terhadap keberhasilan perusahaan tersebut. 3.1.1. Corporate Image dan Corporate Identity 3.1.1.1. Corporate Image Corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan oleh masyarakat atau publik, dalam hal ini konsumen, pesaing, supplier, pemerintah dan masyarakat umum. Corporate image terbentuk dari kontak dengan perusahaan tersebut dan dengan menginterpretasikan informasi mengenai perusahaan tersebut. Informasi-informasi ini didapatkan dari produk-produk dan iklan-iklan perusahaan tersebut.(Christine Suharto Cenadi,1999:74) Sebuah corporate image yang baik harus memiliki karakter-karakter dibawah ini: 1. Memiliki respon emosional yang kuat Kekuatan respon ini berkembang seiring dengan lamanya suatu image digunakan. Suatu image yang baik dapat bertahan menghadapi tekanan-tekanan para pesaing dan mendarahdaging dalam benak konsumen. 2. Memperlihatkan kekuatan Konsumen ingin merasakan kekuasaan dan kekuatan dari suatu perusahaan melalui produk dan jasanya. Konsumen juga membutuhkan perasaan bahwa mereka berurusan dengan perusahaan yang stabil dan dapat diandalkan pada

Upload: others

Post on 28-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

23

3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1. Tinjauan Teori Analisis

Dalam persaingan pasar yang begitu ketatnya baik perusahaan besar

maupun perusahaan kecil berlomba- lomba untuk menarik perhatian para

konsumen melalui beraneka macam cara, Untuk itu media Desain

Komunikasi Visual amat diperlukan dalam memantapkan imagenya serta

menarik perhatian konsumen. Image dari suatu perusahaan menjadi amat

penting terhadap keberhasilan perusahaan tersebut.

3.1.1. Corporate Image dan Corporate Identity

3.1.1.1. Corporate Image

Corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan

dipersepsikan oleh masyarakat atau publik, dalam hal ini

konsumen, pesaing, supplier, pemerintah dan masyarakat umum.

Corporate image terbentuk dari kontak dengan perusahaan

tersebut dan dengan menginterpretasikan informasi mengenai

perusahaan tersebut. Informasi- informasi ini didapatkan dari

produk-produk dan iklan- iklan perusahaan tersebut.(Christine

Suharto Cenadi,1999:74)

Sebuah corporate image yang baik harus memiliki

karakter-karakter dibawah ini:

1. Memiliki respon emosional yang kuat

Kekuatan respon ini berkembang seiring dengan lamanya

suatu image digunakan. Suatu image yang baik dapat

bertahan menghadapi tekanan-tekanan para pesaing dan

mendarahdaging dalam benak konsumen.

2. Memperlihatkan kekuatan

Konsumen ingin merasakan kekuasaan dan kekuatan dari

suatu perusahaan melalui produk dan jasanya. Konsumen

juga membutuhkan perasaan bahwa mereka berurusan

dengan perusahaan yang stabil dan dapat diandalkan pada

Page 2: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

24

saat mereka membeli produk dan jasa atau berinvestasi pada

perusahaan.

3. Memperlihatkan pengalaman, kepercayaan dan tradisi

Jika sebuah perusahaan telah memiliki dan mengembangkan

karakter-karakter ini, maka ia dapat memperkenalkan produk

atau jasa baru berdasarkan “penampilan” terdahulu.

(Christine Suharto Cenadi,1997:74-75)

3.1.1.2. Corporate Identity

Corporate identity adalah suatu bentuk visual dan

ekspresi grafis dari image dan identitas perusahaan. Sebagai

bentuk visual, corporate identity menampilkan symbol yang

mencerminkan image yang hendak disampaikan. Sebagai suatu

ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan

mempengaruhi nasib dari perusahaan tersebut. (Christine Suharto

Cenadi,1999:75)

Tahapan ideal proses identifikasi corporate identity

adalah sebagai berikut:

1.Riset dan analisis

Dengan mengumpulkan informasi, memperjelas permasalahan,

dan menentukan tujuan. Kegiatannya dengan briefing,

wawancara, kuesioner, audit kegiatan perusahaan, audit

komunikasi grafis, analisis temuan data dan presentasi. (saat

seorang desainer mempelajari kliennya)

2.Pengembangan desain

Berisi background perusahaan, struktur organisasi

perusahaan,aktifitas kompetisi, rencana marketing dan

advertising, keperluan teknis, hasil riset terhadap pemakai,

kemungkinan arah gambar dan presentasi (desainer

mengembangkan graphic identity berdasarkan temuan dalam

riset dan analisa)

3.Perbaikan desain

Page 3: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

25

Berisi arah desain sudah disetujui, rekomendasi desain, proto

type/mock up dan presentasi (desainer melakukan pekerjaan

sesungguhnya dengan membawa seluruh komunikasi visual

klien ke dalam identity program)

4.Implementasi

Kedalam corporate identity manual (saat solusi standar dan

patokan dari aplikasi desain menjadi kenyataan) (Napoles,

Veronica,1988:121-124)

Corporate identity 16adalah suatu bentuk visual dan

ekspresi graphis dari image dan identitas suatu perusahaan.

Karakter-karakter yang harus dimiliki oleh sebuah corporate

identity adalah sebagai berikut 17:

1.Simbolisme yang sederhana tetapi mengena

Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand

package symbol yang baik. Semakin sederhana suatu symbol,

semakin jelas pula pesan yang hendak disampaikan.

2.Mempunyai pemicu visual yang kuat

Sebuah symbol yang efektif harus mampu memicu respon

terhadap suatu produk atau perusahaan. Disaat konsumen

berurusan dengan perusahaan itu, maka ia hanya perlu

memikirkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut, dan

nama perusahaan itu akan diingat dengan sendirinya.

3.Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran

Corporate identity adalah alat promosi yang efektif dan aktif.

Walaupun kampanye untuk suatu iklan berakhir, tetapi identitas

tetap dipakai sampai bertahun-tahun.

4.Corporate Identity harus dapat diingat dan mengesankan

Suatu perusahaan yang baik mempunyai sifat yaitu

mengusulkan (suggestiveness) dan mengingatkan (recall). Bila

16 Pada tahun 1959dalam majalah print,William golden,seorang desainer komuikasi visual mengatakan, “ Image adalah bagaimana anda dilihat dan dipersepsikan; identitasadalahsiapadiri anda.” Dikutip dari Christine suharto Cenadi. 17 Christine suharto Cenadi. Hal 76

Page 4: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

26

konsumen ingin membeli suatu produk, maka ia akan teringat

nama suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan (suggestion).

Bila konsumen ini kemudian datang lagi dan membeli produk

yang sama dan ia menghubungkan kembali dengan

produsennya, maka ini disebut mengingatkan (recall).

Sebuah perusahaan yang baik harus dapat

menyampaikan image sesuai dengan identitasnya. Dalam suatu

perusahaan, image adalah kesan yang diberikan oleh

perusahaan itu kepada publik melalui produk-produknya,

kegiatan-kegiatannya, dan usaha-usaha pemasarannya. Karena

itu dibutuhkan sebuah identitas yang kuat sebagai patokan

untuk menciptakan image atau kesan yang ingin disampaikan.

Sebaliknya, image merupakan cerminan dari suatu perusahaan.

(Christine Suharto Cenadi,1999:75-76)

3.1.2. Fungsi Corporate Identity adalah 18:

1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan

Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana

perusahaan tersebut, bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana

di masa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat

dengan tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan

jasanya.

2. Sebagai pemicu sistem operasional

Pertanyaan pertama yang muncul dalam corporate identity adalah

bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini secara

tidak langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut berpikir

dan mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini. Dari sini dapat

ditemukan kelemahan atau kesalahan yang selama ini dilakukan,

sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik dan mantap.

3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik

Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dapat dipercaya dan

diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan

18 Christine suharto Cenadi. Hal 76

Page 5: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

27

modal dalam perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga

yang mendapat banyak keringanan saat ia membutuhkan tambahan

modal dari bank. Produk-produk dari perusahaan ini juga mungkin

menjadi produk yang paling laku dan digemari di pasar.

4. Sebagai alat jual dan promosi

Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk

mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru.

Konsumen yang telah lama memakai produk dari perusahaan tersebut

akan dengan setia terus memakai produk itu. Mereka akan lebih

menerima karena telah membuktikan sendiri bahwa produk itu benar-

benar cocok untuk mereka. (Christine Suharto Cenadi,1999:76-77)

3.1.3. Aplikasi Corporate Identity

Aplikasi corporate identity adalah tahap akhir dalam proses

perancangan dimana dalam proses ini seorang desainer Desain

Komunikasi Visual harus tahu bagian-bagian penting dan efektif dalam

penerapannya sehingga menjadi sebuah kesatuan yang efektif dan

menyatu sehingga menimbulkan image yang khas mencerminkan

perusahaan

3.1.4. Spesifikasi Logo

Sebuah logo terdiri dari dua yaitu logogram dan logotype diman a

logogram berfungsi sebagai sebuah symbol atau karakter untuk

menyampaikan sebuah pesan sehingga mudah diingat. Untuk logotype

berasal dari bentuk typografi yang digunakan sebagai sarana

menyampaikan suatu pesan yang mudah dibaca.

3.1.5. Klasifikasi Logo

3.1.5.1. Klasifikasi Logo Menurut David E. Carter

1. Product orieted mark

Yaitu Logo yang berorie tasi pada produk, apa yang disajikan

tertuang pada bentuk logo tersebut.

2. The abstract

Yaitu jenis logo yang tidak menempatkan nama perusahaan atau

produk sebagai bagian dari logo.

Page 6: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

28

3. The name and design together

Pada logo jenis ini , nama perusahaan atau produk mejadi bagian

dari rancagan logo.

4. The name alone

Jenis logo ini menggunakan bentuk huruf yang khusus, tulisan

tangan, atau bentuk grafis yang menghidari kesan ruwet.

5. Initial

Jenis logo yang menggunakan huruf awal dari nama perusahaan.

6. The initial and design together

Bentuk logo yang menjadikan inisial perusahaan sebagai bagian

dari rancangan sebuah logo.

3.1.5.2.Klasifikasi Logo Menurut John Murphy dan Michael

Rowe

1. Name only logos

Diambil dari suatu nama perusahaan atau produk dengan gaya

tertentu

2. Name/symbol logos

Terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis

yang berkarakter, termuat dalam sebentuk symbol atau visual

sederhana seperti lingkaran, oval atau kotak

3. Initial letter logos

Menggunakan initial (huruf awal) dari warna perusahaan atau

produk

4. Pictorial name logos

Menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen

penting dari gaya logo (biasanya logo- logo yang terkenal berawal

dari metode ini)

5. Associative logos

Berdiri bebas, tidak merupakan nama, tapi punya asosiasi

(berhubungan langsung dengan sebab akibat) dengan nama,

produk atau wilayah aktifitasnya

6. Allusive logos

Page 7: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

29

Bersifat kiasan, tapi hubungannya tidak selangsung seperti

associative logos

7. Abstract logos

Dapat menimbulkan beragam kesan tergantung khalayak.

abstract logo banyak dipakai di Amrik karena bidang usaha yang

sama sehingga logo yang dipakai malah mengingatkan

kompetitornya, maka dibuat abstract logo

3.1.6. Syarat-Syarat Logo

3.1.6.1. Logo Yang Baik Menurut David E. Carter

1.Original and distictic ( asli dan jelas )

Memiliki kekhasan dan keunikan

2. Legible ( Mudah dibaca )

Memiliki keterbacaan yang baik ketika diaplikasikan ke berbagai

ukuran sesuai kebutuhan

3. Simple ( sederhana )

Sederhana, mudah ditangkap, dimengerti dalam waktu relatif

singkat

4. Memorable ( mengesankan )

Cukup mudah diingat karena keunikan atau kekhasannya bahkan

dalam waktu yang relatif lama

5.Easily associated with the company ( Mudah

mencerminkan perusahaan yang bersangkutan )

Mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan

citra perusahaan

6.Easily adaptable for all graphic media ( mudah

diaplikasikan pada semua media grafis )

Mudah diaplikasikan pada berbagai media

3.1.6.2. Logo Yang Baik Menurut Evelyn Lip

1. Harus sesuai dengan kebudayaan

2. Menyandang citra yang diinginkan

3. Menjadi alat komunikasi

Page 8: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

30

4.Seimbang bila diaplikasikan ke dalam warna atau hitam

putih

5. Menggambarkan suatu irama dan proporsi

6. Artistik, elegan, sederhana tapi punya point of interest

7.Harmonis, kombinasi huruf dan tulisan yang tepat

sehingga logis dan jelas

3.1.7. Hal-Hal Yang Dihindari Dalam Membuat Logo

3.1.7.1. Versi David Carter

- Garis terlalu tipis

- Tergantung pada warna untuk berhasil

- Tidak menggunakan inisial abstrak di dekat nama

depan

- Tidak mengena atau sesuai dengan jenis usaha

- Proporsi yang tidak umum

- Terlalu rumit

- Menggunakan bentuk huruf yang aneh-aneh

- Menggunakan cetakan visual

- Imajinasi yang sangat kurang

- Tingkat pendidikan desain

3.1.7.2. Versi Evelyn Lip

- Dalam komunikasi visual, bentuk, garis, dan jarak jika

salah mengorganisasikan akan merusak pola desain yang baik,

lambang yang kreatif dan logis atau legible akan menjadi logo

yang baik ( karena menyampaikan pesan penting secara langsung

dengan cara yang menyenangkan), elemen yang terlalu banyak

- Keseimbangan baik dalam keseimbangan sempurna

maupun konsep yin dan yang seimbang

- Proporsi dan desain

3.1.8. Prinsip-prinsip rancangan agar mendapatkan media komunikasi

yang komunikatif dan estetik ditinjau dari wujud fisik:

1.Fungsional

Page 9: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

31

Perangkat corporate identity yang ada difungsikan secara sistematis

dan konsisten untuk berbagai kepentingan komunikasi visual

2.Efektif

Efektif dalam menjangkau target audiencenya dan dapat mencapai

sasaran yang ditetapkan

3.Komunikatif

Dapat mengkomunikasikan citra, kesan, identitas perusahaan kepada

masyarakat

4.Ekonomis

Desain yang dibuat harus seekonomis mungkin sehingga dapat

menekan biaya yang akan dikeluarkan

5.Praktis

Desain yang dibuat dapat mempunyai kegunaan dan pemakaian yang

praktis

6.Ergonomis

Cukup nyaman dalam pemakaiannya karena sudah sesuai dengan

standar yang ada

7.Estetik

Keseimbangan, proporsi dalam desain, keanggunan artistic, harmoni,

warna, bentuk tulisan perlu diperhatikan sesuai dengan criteria yang

ada agar mempunyai unsure estetik

3.1.9. Asosiasi Dalam Warna

1. Merah

Dapat berarti kemarahan, keberanian, semangat, membahana, vitalitas,

emosional, sensual, kebahagiaan, optimisme, kekuatan, maskulin,

dinamis, mobilitas.

2. Kuning

Dapat berarti pencerahan, kemeriahan, keceriaan, kegembiraan,

kehangatan, kepintaran, aksi, kemudahan.

3. Kuning emas

Dapat berarti kemewahan, kejayaan, kemuliaan, keagungan.

4. Biru

Page 10: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

32

Dapat berarti kalem, sendu,melankolis, tenang, damai, kesunyian,

keluasan, ilmu pengetahuan, teknologi, modern, feminime, konservatif,

rasional

5. Ungu

Dapat berarti kemuliaan, kebesaran, kemewahan, kemandirian,

kekuasaan, memori, keagamaan

6. Hijau

Dapat berarti natural, kemudaan, kepercayaan, pengharapan, ketelitian,

segar, sejuk, kedamaian, rileks, stabilitas, kehidupan

7. Jingga

Dapat berarti kemajuan, perkembangan

8. Coklat

Dapat berarti hangat, bersahabat, dinamis, kesehatan, kekuatan,

maskulin

9. Abu-abu

Dapat berarti maskulin, serius

10. Putih

Dapat berarti suci, mahal, bersih, segar, murni, sportif, kesempurnaan,

kebijaksanaan, kebenaran

11. Hitam

Dapat berarti kegelapan, misteri, perkabungan, bencana, sengsara,

berwibawa, berbobot, konservatif, elegan

12. Oranye

Dapat berarti komunikasi, organic, ambisi, keceriaan, kekayaan,

penerimaan (sumber: mata kuliah DKV 2 , Napoles, Veronica,

1988:131-132)

3.2. Analisis Identifikasi Data dan Hasil Survey

3.2.1. Analisis Data Perusahaan

3.2.1.1. Nama Perusahaan

Nama Panjang Jiwo sudah dianggap baik karena

mengandung suatu makna yang menimbulkan suatu harapan bagi

Page 11: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

33

kesehatannya dan lain dengan nama-nama yang ada dipasaran.

Dari namanya yang diambil dari bahasa Jawa maka telah dapat

menunjukkan produk ini terkesan tradisional.

3.2.1.2. Sejarah Perusahaan

Dengan melihat sejarah perusahaan sebelum didirikan

dimana ketika itu pemilik memiliki sebuah perusahaan permen

tradisional tanpa strategi Komunikasi Visual maka perusahaan ini

akan menggunakan media tersebut untuk mendukung

pemasarannya, karena dalam hal lain perusahaan ini memiliki

prospek yang baik hanya kendalanya pada masalah pemasaran.

Dukungan media Desain Komunikasi visual ini akan menjadi

sebuah strategi yang menggabungkan antara pemasaran, kualitas

dan media Komunikasi Visual yang dilakukannya.

3.2.1.3. Pengelola

Pemilik harus benar-benar melihat peluang dan

mempelajari pasar sehingga dapat mendukung kualitas produk

yang dihasilkannya untuk sampai ketangan konsumen. Melalui

strategi yang diambilnya akan menjadi sebuah penentu dalam

keberhasilan perusahaannya.

3.2.1.4. Lokasi

Lokasi perusahaan masih dibilang strategis karena

terletak di tengah kota walaupun tergolong sebuah kota kecil dan

untuk memperoleh bahan baku juga masih dibilang mudah

karena letak kotanya yang masih didekat kawasan pedesaan.

3.2.1.5. Potensi Perusahaan

Memiliki potensi yang sangat baik kedepan karena

produknya menjadi produk permen tradisional pertama yang

menggunakan media Desain Komunikasi Visual sehingga masih

memiliki peluang diterima dimasyarakat. Selain itu produk yang

dihasilkannya terbuat dari bahan alami yang berkhasiat dan baik

bagi kesehatan tubuh.

3.2.1.6. Kelebihan Secara Umum Pada Panjang Jiwo

Page 12: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

34

Merupakan sebuah perusahaan permen tradisional yang

menghasilkan produk permen dengan bahan alami berkhasiat

yang diproses secara tradisional tanpa menggunakan bahan

pengawet sehingga aman dan baik untuk dikonsumsi. Mengambil

bahan alami yang diperoleh dari bumi Indonesia sehingga tidak

menimbulkan kekhawatiran konsumen dalam mengkonsumsinya.

Memiliki kualitas yang baik dan terpercaya aman bagi

lingkungan karena dalam setiap proses dan pengemasannya

berusaha untuk meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang

tidak bisa didaur ulang.

Peduli akan kesehatan masyarakat dengan menjadi

sponsor dalam sebuah seminar kesehatan pada tanggal 20 Juni

2002 di Graha wisata Niaga Surakarta yang mendatangkan Prof.

Dr. Hembing yang banyak berbicara mengenai kesehatan dan

pengobatan melalui bahan-bahan yang diperoleh dari alam ini.

3.2.1.7. Kekurangan Secara Umum Pada Panjang Jiwo

Belum adanya sentuhan media Desain Komunikasi Visual

yang mendukungnya dalam pemasaran sehingga tidak diketahui

keberadaannya oleh masyarakat, dengan kata lain masih belum

memiliki brand awareness.

3.2.1.8. Obsesi, Rencana ke Depan dan Hambatan

Panjang Jiwo sebagai sebuah perusahaan permen

tradisional memiliki obsesi dalam memajukan perusahaannya

sehingga produknya diterima oleh masyarakat luas. Dimana

produknya akan dapat memenuhi kebutuhan konsumennya akan

kesehatan. Untuk rencana jangka pendeknya Panjang Jiwo akan

melakukan launching produk ke enam kota yaitu Jakarta,

Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bali, Surakarta, Jakarta. Untuk

focus yang utama masih terletak dipusat yaitu Surakarta.

Untuk obsesi jangka panjang dengan mengadakan

penyebaran mencapai seluruh Nusantara untuk kemudian

dilanjutkan eksport produk ke luar negeri dan mendapatkan

Page 13: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

35

kepercayaan masyarakat akan produknya berkualitas dan

berkhasiat bagi kesehatan.

3.2.2. Analisis Data Pemasaran

3.2.2.1. Potensi Pasar

Potensi pasar bagi produk-produk tradisional saat ini

terlihat masih memiliki titik terang yang dapat dimanfaatkan bagi

kemajuan sebuah perusahaan produk tradisional yang baru.

Banyak produk-produk permen yang beredar di pasaran tetapi

tidak ada produk permen tradisional yang dikenal secara

nasional. Produk-produk permen tradisional ini kurang dikenal

oleh masyarakat Indonesia di karenakan media Desain

Komunikasi Visual sebagai sarana penunjang menunjukkan

keberadaannya tidak digunakan sehingga lama-lama mereka

tenggelam dengan banyak munculnya permen-permen modern

yang menggunakan media Desain Komunikasi Visual sebagai

sarana menunjukkan keberadaannya sekaligus sebagai sarana

promosinya. Perusahaan permen tradisional kurang tidak

memperhatikan masalah yang sangat penting untuk memasarkan

produknya kepada masyarakat sehingga lebih mudah dan lancar.

Peluncuran produk permen tradisional Panjang Jiwo dengan

menggunakan strategi baru di mana menggunakan media Desain

Komunikasi Visual sebagai sarana penunjang pemasaran

produknya merupakan suatu gebrakan baru dalam sejarah

pemasaran permen tradisional yang ada. Melalui strategi baru ini

maka akan membuka peluang yang besar bagi Panjang Jiwo

untuk memantapkan diri di pasaran sehingga selangkah lebih

maju dibandingkan perusahaan permen tradisional lain dan

mampu bersaing pula dengan perusahaan-perusahaan permen

modern lainnya. Panjang Jiwo memiliki potensi pasar yang

cukup besar dengan adanya benefit produk yang tidak dimiliki

produk permen lain untuk bersaing dengan produk lainnya.

3.2.2.2. Produk Yang Dipasarkan

Page 14: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

36

Panjang Jiwo merupakan sebuah perusahaan permen

tradisional, maka produk yang di pasarkannya merupakan produk

permen tradisional. Produk permen tradisional yang dipasarkan

oleh Panjang Jiwo terdiri dari lima macam yang dibagi menurut

bahan dasar dan khasiatnya masing-masing. Adapun macam

produk permennya adalah permen khasiat Jahe, permen khasiat

Kunir Asem, permen khasiat Beras Kencur, permen khasiat

Temulawak, permen khasiat Asem.

3.2.2.3. Posisi Produk

Panjang Jiwo mengambil posisi sebagai produk permen

tradisional bagi kalangan menengah atas. Posisi yang diambil

oleh Panjang Jiwo menyebabkannya harus bersaing dengan

banyak perusahaan permen modern lain yang mengambil posisi

yang sama dengan Panjang Jiwo. Panjang Jiwo sebagai produk

tradisional yang mengangkat kekayaan alam Indonesia selain

memiliki posisi menengah keatas dengan wilayah jangkauan

seluruh Indonesia akhirnya juga menjangkau para wisatawan

mancanegara. Jangkauan ini di sebabkan dengan produk Panjang

Jiwo yang tradisional dan memiliki citra Indonesia membuatnya

dapat masuk dalam jangkauan turis mancanegara yang cenderung

menyukai produk tradisional dan memiliki cirri khas Indonesia.

Bagi turis mancanegara sendiri produk ini tidak digunakan

sebagai konsumsi bagi diri mereka sendiri melainkan digunakan

sebagai oleh-oleh walaupun kemungkinan digunakan sebagai

konsumsi pribadi tetap ada.

3.2.2.4. Pesaing 3.2.2.4.1. Permen Gulas

Strength (kekuatan):

Telah menggunakan strategi media Desain Komunikasi

Visual sebagai sarana penunjang pemasarannya sehingga

telah dikenal oleh masyarakat luas.

Weaknesses (kelemahan):

Page 15: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

37

Merupakan produk moderen yang menggunakan proses

kimia dalam produksinya sehingga mengandung bahan

kimia yang tidak baik dikonsumsi oleh tubuh.

Opportunities (Kesempatan):

Menggunakan media Desain Komunikasi Visual yang

telah ada sebagai sarana lebih menanamkan brand image

kepada masyarakat sehingga timbul keloyalan konsumen

kepada produk mereka.

Threats (Ancaman):

Adanya kecenderungan masyarakat yang menyukai

mencoba-coba sesuatu yang baru. Jika masyarakat mulai

sadar bahwa bahan kimia tidak baik bagi kesehatan

sehingga mereka lebih memilih sesuatu yang berbau

tradisional.

USP (Unique Selling Point):

Merupakan produk modern yang telah dikenal luas

melalui Media Desain Komunikasi Visual yang

digunakannya.

3.2.2.4.2. Permen Mouten

Strength (kekuatan):

Telah menggunakan strategi media Desain Komunikasi

Visual sebagai sarana penunjang pemasarannya sehingga

telah dikenal oleh masyarakat luas.

Weaknesses (kelemahan):

Merupakan produk moderen yang menggunakan proses

kimia dalam produksinya sehingga mengandung bahan

kimia yang tidak baik dikonsumsi oleh tubuh.

Opportunities (Kesempatan):

Menggunakan media Desain Komunikasi Visual yang

telah ada sebagai sarana lebih menanamkan brand image

kepada masyarakat sehingga timbul keloyalan konsumen

kepada produk mereka.

Page 16: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

38

Threats (Ancaman):

Adanya kecenderungan masyarakat yang menyukai

mencoba-coba sesuatu yang baru. Jika masyarakat mulai

sadar bahwa bahan kimia tidak baik bagi kesehatan

sehingga mereka lebih memilih sesuatu yang berbau

tradisional.

USP (Unique Selling Point):

Merupakan produk moderen yang telah dikenal luas

melalui Media Desain Komunikasi Visual yang

digunakannya.

3.2.2.4.3. Permen Ting Ting Jahe

Strength (kekuatan):

Merupakan produk permen tradisional yang terbuat dari

bahan-bahan alami tanpa melalui proses-proses kimia.

Weaknesses (kelemahan):

Tidak menggunakan strategi media Desain Komunikasi

Visual sebagai sarana penunjang pemasarannya sehingga

kurang dikenal oleh masyarakat luas.

Opportunities (Kesempatan):

Belum adanya perusahaan permen tradisional lain yang

menggunakan strategi media Desain Komunikasi Visual

sebagai sarana memperkenalkan dan menunjang

pemasarannya.

Threats (Ancaman):

Rasa loyal masyarakat terhadap suatu produk yang telah

ada. Kecenderungan masyarakat menyukai sesuatu yang

lebih berbau teknologi dan moderen sehingga sulit

menerima sesuatu yang berbau tradisional.

USP (Unique Selling Point):

Memiliki bahan alami yang diproses secara tradisional

sehingga aman dikonsumsi oleh tubuh.

3.2.2.4.4. Permen Hasema

Page 17: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

39

Strength (kekuatan):

Merupakan produk permen tradisional yang terbuat dari

bahan-bahan alami tanpa melalui proses-proses kimia.

Weaknesses (kelemahan):

Tidak menggunakan strategi media Desain Komunikasi

Visual sebagai sarana penunjang pemasarannya sehingga

kurang dikenal oleh masyarakat luas.

Opportunities (Kesempatan):

Belum adanya perusahaan permen tradisional lain yang

menggunakan strategi media Desain Komunikasi Visual

sebagai sarana memperkenalkan dan menunjang

pemasarannya.

Threats (Ancaman):

Rasa loyal masyarakat terhadap suatu produk yang telah

ada. Kecenderungan masyarakat menyukai sesuatu yang

lebih berbau teknologi dan moderen sehingga sulit

menerima sesuatu yang berbau tradisional.

USP (Unique Selling Point):

Memiliki bahan alami yang diproses secara tradisional

sehingga aman dikonsumsi oleh tubuh.

3.2.2.5. Sarana Komunikasi Visual Yang Pernah Ada di Panjang

Jiwo

Perusahaan permen tradisional Panjang Jiwo merupakan

perusahaan permen baru sehingga belum pernah menggunakan

sarana komunikasi visual sebagai media promosinya. Melalui

peluncuran pertamanya Panjang Jiwo menggunakan media

Desain Komunikasi Visual sebagai sarana penunjang mencapai

tujuan secara efektif dan efisien serta sebagai sarana mendukung

pemasarannya.

3.2.2.6. Wilayah Pemasaran

Untuk wilayah pemasarannya pada peluncuran

pertamanya masih focus utama di pusat yaitu Surakarta diiringi

Page 18: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

40

lima kota lain yaitu Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan

Jakarta. Cara yang dilakukan untuk kota-kota diluar Surakarta

dengan menggunakan media Desain Komunikasi Visual melalui

media majalah, koran, brosur, poster, billboard (untuk peluncuran

pertama hanya ada di Surakarta) dan media-media pendukung

lainnya.

3.2.2.7. Promosi Yang Telah Dilakukan

Sebagai sebuah perusahaan baru yang akan mengadakan

launching produk pertama kali masih belum pernah melakukan

promosi. Pada saat launching pertama mulai dilakukan promosi

melalui media-media yang dipilih. Untuk media Televisi dalam

jangka pendek ini masih belum dilakukan tetapi untuk jangka

panjang akan mulai direncanakan.

3.2.2.8.Gambaran Tentang Corporate Image dan Corporate

Identity Panjang Jiwo

corporate image telah tergambar pada corporate

identitynya, untuk saat ini sebagai langkah awal perusahaan ingin

lewat corporate identitynya image yang ingin ditanamkan dapat

tercapai sesuai dengan harapan perusahaan.

3.2.3. Analisis Hasil Survey

3.2.3.1. Konsumen

Melihat hasil survey dari 50 orang yang pernah

mengkonsumsi permen dengan usia 20 – 60 tahun dapat diambil

kesimpulan bahwa sebenarnya mereka lebih memilih produk

permen yang mamiliki kealamiahan selain aman bagi kesehatan

juga dapat mereka konsumsi setiap hari. Jika ada produk permen

yang memiliki khasiat bagi kesehatannya mereka akan

mencobanya. Melihat hal ini Panjang Jiwo memiliki prosepek

yang bagus kedepan hanya tinggal bagaimana perusahaan

mengkomunikasikan pesannya serta citra dan identitas

perusahaannya kepada masyarakat untuk mendapat tempat dihati

masyarakat.

Page 19: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

41

3.2.3.2. Pemilik

Pemilik sadar akan pentingnya Strategi media Desain

Komunikasi Visual untuk menyampaikan pesan kepada

masyarakat sehingga produknya dapat dikenal oleh masyarakat

luas. Tanpa adanya dukungan tersebut maka pemasaran dari

produknya akan terhambat dan tidak dapat bersaing dengan

merek-merek lain yang sejenis yang telah menggunakan media

ini untuk menunjukkan keberadaan produknya. Hal ini telah

diketahuinya sejak pengalaman kegagalan usaha pertamanya

yang ketika itu disebabkan oleh tidak adanya strategi komunikasi

visual yang digunakan untuk mengenalkan usahanya serta

meningkatkan citra perusahaannya.

3.2.3.3. Kesimpulan

Dari hasil survey konsumen dan pemilik boleh dibilang

Panjang Jiwo memiliki prospek yang bagus kedepan dimana

konsumen dapat menerima keberadaannya dan perusahaan

menyadari kegunaan dari Strategi Media Desain Komunikasi

Visual untuk menunjukkan citra, identitas serta mengenalkan

produknya di masyarakat sehingga masyarakat menerima dan

mencoba produk tersebut. Media Desain Komunikasi Visual

pada dasarnya di era modern ini memang mengambil peranan

penting dalam menunjang sarana pemasaran bagi perusahaan

tersebut.

3.2.4. Masalah Umum

3.2.4.1. Citra Panjang Jiwo Pada Masyarakat

Panjang Jiwo sebagai sebuah perusahaan permen

tradisional baru ingin membangun citra yang baik di masyarakat.

Panjang Jiwo ingin dikenal sebagai produsen permen tradisional

yang berkualitas baik dan peduli akan kesehatan lewat produk

permennya yang alami dan berkhasiat. Melalui corporate identity

yang baru diharapkan akan dapat memberikan citra yang seperti

diharapkan oleh perusahaan tersebut. Selain image yang

Page 20: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

42

diharapkan tersebut perusahaan juga melakukan

pendekatankonsumen melalui konsep desain yang modern lewat

strategi Desain komunikasi Visualnya. Hal ini dilakukan dengan

harapan akan diterima oleh masyarakat mengingat banyak

pesaing yang terdiri dari perusahaan-perusahaan permen modern.

Perpaduan antara konsep desain modern dan produk tradisional

alami akan digabungkan dalam setiap media Desain Komunikasi

Visualnya.

3.2.4.2. Hubungan Corporate Identity Dengan Keberadaan, Visi

dan Misi Panjang Jiwo

Corporate Identity yang telah ada dirasa cukup untuk

memberikan ciri yang khas bagi perusahaan permen tradisional

Panjang Jiwo. Ciri khas yang ditimbulkan telah menunjukkan

keberadaan, visi, misi dari Panjang Jiwo walaupun kemungkinan

masih terdapat beberapa kekurangan yang masih harus

diperbaiki. Lewat citra yang akan ditampilkannya Panjang Jiwo

sebagai sebuah perusahaan komersial ingin menunjukkan bahwa

perusahaannya peduli akan kesehatan, hal ini ditunjukkannya

lewat produk yang diluncurkannya. Logogramnya telah

menunjukkan sesuatu yang dinamis, ceria dan tidak kaku

sehingga menggambarkan aneka macam rasa yang ada, selain itu

bentuk ini telah menjadi symbol bentuk produk permen Panjang

Jiwo sendiri. Untuk logotype juga telah menunjukkan kesan yang

diharapkan ada. Warna yang dipakai juga telah menunjukkan

kesan-kesan yang diharapkan perusahaan.

3.2.4.3. Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Panjang Jiwo

Pada saat ini Panjang Jiwo masih sebagai sebuah

perusahaan baru sehingga mengharapkan persepsi yang baik dan

dukungan dari masyarakat mengenai produknya tersebut.

Persepsi yang positif dari masyarakat akan membantu

kelangsungan hidup perusahaan saat ini dan dimasa yang akan

datang.

Page 21: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

43

3.2.4.4.Kekuatan Dan Kelemahan Simbol Visual Dalam

Corporate Identity Panjang Jiwo Dibanding Dengan

Pesaing-Pesaingnya

- Kekuatan :

1. Adanya kesan Dinamis dan modern yang ditampilkan baik

itu logogram maupun logotypenya.

2. Merupakan logogram yang original sehingga sesuai dengan

citra yang diharapkan.

3. Bentuknya sederhana dan mudah diingat.

4. Merupakan symbol dari bentuk produknya sendiri.

5. Warna sudah sesuai dengan image yang diharapkan.

6. Logo yang terdiri dari logotype dan logogram masing-

masing dapat berdiri sendiri

- Kelemahan :

1. Merupakan symbol dari sebuah perusahaan baru sehingga

masih belum dikenal oleh masyarakat.

2. Masih memerlukan waktu untuk dapat dikenal secara baik

oleh masyarakat luas.

3.2.5. Masalah Khusus

3.2.5.1. Tampilan Visual

Secara visual tampilan yang dihasilkan telah

menunjukkan citra yang diharapkan oleh perusahaan.

Penggunaan warna dan ilustrasi yang ada berkesan lembut tapi

akan terlihat menonjol jika disandingkan dengan produk-produk

lain yang menggunakan warna-warna kuat. Layout yang ada

tampak legibel, simple dan original. Ke originalanya tampak

pada ilustrasi foto yang digunakan yang belum pernah digunakan

pada merek-merek lainnya. Dengan warna yang khas dan lembut

yang jarang dipakai oleh produk permen merek lain akan

menyebabkannya menarik perhatian. Secara visual telah tampak

adanya kesatuan antara background dan gambar ilustrasinya.

3.2.5.2. Aspek Komunikasi

Page 22: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

44

Bentuk logo yang ada telah memiliki kesederhanaan

bentuk sehingga mudah diingat. Logo ini juga telah menunjukkan

sesuatu yang berkesan informative dan komunikatif dimana telah

menyampaikan pesan yang akan disampaikan oleh perusahaan

lewat logonya. Bentuk logo ini juaga mudah dihubungkan

dengan bidang usahanya karena bentuk logo ini merupakan

ilustrasi bentuk permen dari Panjang Jiwo sendiri. Citra dan

identitas Panjang Jiwo sendiri telah terwujud melalui logonya

karena berkesan ramai, dinamis dan tidak kaku seperti yang ada

dalam produk permenya yang memiliki aneka rasa, enak, alami,

ceria.

3.2.5.3. Aspek Fungsional

Perangkat corporate identity yang ada telah difungsikan

dengan baik hal ini ditunjukkan pada aplikasi untuk berbagai

media Komunikasi Visual baik warna maupun komposisi yang

sistematis dan konsisten.

3.2.5.4. Aspek Ekonomis

Perangkat yang digunakan cukup ekonomis karena

menggunakan bahan-bahan yang tergolong ekonomis juga.

3.2.5.5. Aspek Ergonomis Dan Kenyamanan

Perangkat yang digunakan pada aplikasi corporate

identity sudah cukup nyaman karena telah sesuai dengan standard

yang berlaku.

3.2.5.6. Aspek Praktis

Desain yang ada dibuat sepraktis mungkin namun tidak

menghilangkan nilai kegunaan yang ada.

3.2.5.7. Aspek Efektif

Sistem corporate identitynya sangat efektif dalam

menjangkau target audience yang akan dituju sehingga tepat

sasaran

3.3. Usulan Pemecahan Masalah

Page 23: 3. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1. Tinjauan Teori …

45

Melihat sistem corporate identity yang ada dimana telah memberikan

kesan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan maka pada setiap

aplikasi yang akan dilakukan pada media-media Komunikasi Visual juga

harus disesuaikan dengan citra yang diharapkan. Media yang dipilih harus

disesuaikan dengan target audience dan citra yang diharpkan timbul.

Aplikasinya pada media ini melalui layout pemilihan huruf, warna juga

harus sesuai. Kesemuanya harus menjadi satu kesatuan untuk saling

mendukung sehingga mencapai sasaran yang diharapkan tersebut.