(2)dasar-dasar ilmu hama hutan dan pengelolaan hama
DESCRIPTION
hama hutanTRANSCRIPT
Oleh: Dr. Wiwik Ekyastuti
DASAR-DASAR ILMU HAMA HUTAN
DAN PENGELOLAAN HAMA HUTAN
ILMU HAMA HUTAN Pengertian dan definisi Ilmu Hama Hutan adalah ilmu yang
mempelajari hal ikhwal semua binatang yang menimbulkan
kerusakan pada pohon atau tegakan hutan dan hasil hutan.
Misalnya: kerusakan-kerusakan hutan yang disebabkan
oleh serangga, bajing, tikus, babi, rayap dan binatang-
binatang lainnya.
Serangga merupakan kelompok hama paling banyak
menyebabkan kerusakan hutan
Apakah semua serangga adalah Hama
Hutan???
Belum tentu
Tergantung kondisinya Serangga dikatakan sebagai HAMA apabila kerusakan yang diakibatkannya di hutan sudah di atas ambang ekonomi
Perkembangan populasi hama yang tinggi ditentukan oleh potensi reproduksi, kemampuan mempertahankan diri dan daya tahannnya terhadap lingkungan
Bentuk kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga
hama pada pohon dan tegakan hutan
1) Kerusakan langsung, dg cara:
mematikan pohon
merusak sebagian dari pohon
menurunkan pertumbuhan pohon/tegakan
merusak biji dan buah
2) Kerusakan tidak langsung, dg cara:
Mengubah suksesi atau komposisi tegakan
Menurunkan umur tegakan
Mengurangi nilai keindahan
Menjadi vektor penyakit
1. Mematikan pohon
Kematian pohon akibat serangan serangga hama dapat terjadi pada
semua tingkatan perkembangan tanaman dan terjadi tingkat
keparahan yang tinggi apabila menyerang tunas atau tanaman muda
Tanaman jati muda yang terserang Zeuzera coffeae
Kerusakan Langsung
2. Merusak sebagian dari pohon
Kerusakan bagian-bagian dari pohon, misalnya batang pokok,
daun, dan akar. Kerusakan terparah terjadi apabila serangga hama
menyerang batang pokok.
Sengon diserang hama Xystrocera festiva
Kerusakan Langsung
3. Menurunkan pertumbuhan pohon/tegakan
Hama penggerek tunas pada tanaman mahoni mengakibatkan
tanaman menggarpu sehingga dapat menurunkan pertumbuhan
tanaman.
Mahoni yang diserang Hypsipyla robusta
Kerusakan Langsung
4. Merusak biji dan buah
Serangga hama yang merusak biji dan buah dapat menyebabkan
biji tidak dapat ditanam dan buah mengalami gagal masak
Kumbang penggerek Alcidodes dipterocarpi
yang dapat merusak biji dipterokarp
Kerusakan Langsung
Kerusakan Tidak Langsung1) Mengubah suksesi/komposisi tegakan
Intensitas dan frekuensi serangan serangga hama mampu
mempengaruhi tingkat suksesi
2) Menurunkan umur tegakan
Serangan serangga hama yang menyebabkan kerusakan parah,
mampu memaksa pengelola hutan melakukan pemanenan lebih awal
3) Mengurangi nilai keindahan
Hutan juga memberikan nilai estetik dan rekreasi, akan tetapi
serangan serangga hama akan mampu mengurangi nilai tersebut.
4) Membawa penyakit
Aktivitas serangga hama di dalam hutan akan memberikan kontribusi
pada penyebaran fungi, bakteri, dan virus.
Ekologi Serangga Hama Dalam pengendalian serangga hama yang baik tidak
terbatas hanya pada kelompok individu serangga hama,
tetapi juga harus melihat interaksi yang komplek antara
serangga hama dengan komponen ekosistemnya.
Perkembangan Jml Serangga dipengaruhi oleh:
1) Faktor biotik (daya reproduksi dan daya sintas)
• Daya reproduksi adalah kemampuan berkembangbiak
menghasilkan keturunan dari setiap ekor serangga betina yang
dewasa di dalam periode waktu tertentu dalam kondisi sekeliling
yang selalu optimum
• Daya sintas adalah Kemampuan serangga untuk dapat bertahan
hidup pada keadaan yang ada
2) Kualitas dan kuantitas pakan
•Setiap serangga mempunyai kemampuan seleksi terhadap pakan
yang disukai/diminati berhubungan dengan kualitas bagian
tumbuhan, baik kualitas fisik maupun kimia
•Kuantitas pakan adalah ketersediaan jumlah pakan yang disukai
oleh serangga.
3) Ada tidaknya parasit dan predator
• Parasit adalah suatu organisme yang hidup di dalam dan di
luar tubuh organisme lain pada sebagian atau seluruh
siklus hidupnya
• Predator adalah Organisme yang hidup bebas dan
mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain,
baik yang berupa telur, pupa, nimfa, ataupun imago
4) Faktor Abiotik
Faktor abiotik yang penting dalam mempengaruhi kehidupan
serangga adalah suhu, sinar, hujan, kelembaban, dan angin.
Faktor biotik tersebut pada keadaan tertentu dapat
menyebabkan kematian serangga
PENGGOLONGAN SERANGGABerdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan menjadi
2 golongan:
1) Hemimetabola: serangga mengalami metamorfosis tidak
sempurna, dengan tahap perkembangan: telur-nimfa-
imago, contoh: belalang
2) Holometabola: serangga mengalami metamorfosis
sempurna, dengan tahap: telur-larva-pupa-imago,
contoh: Hyblaea puera
Penggolongan serangga dengan melihat bentuk
kerusakannnya:
1) Serangga perusak daun (defoliating insect)
2) Serangga penggerek kulit (inner bark boring insect)
3) Serangga penggerek batang pohon (wood boring insect)
4) Serangga penghisap cairan (sap sucking insect)
5) Serangga penggerek kuncup dan ranting ( bud and twig-
boring insect)
6) Serangga perusak anakan (seedling insect)
7) Serangga perusak akar (root insect)
KLASIFIKASI SERANGGA Serangga termasuk Phylum: Arthropoda
Kelas: Insecta/Hexapoda
Ciri-cirinya (serangga dewasa) :
– Tubuh terdiri dari 3 bagian
– Mempunyai sepasang antena
– Kaki 3 pasang
– Sayap 1-2 pasang atau tidak bersayap
ORDO SERANGGA Klas Insecta terdiri dari 27 Ordo
Contoh ordo serangga:
– Odonata (capung)
– Orthoptera (belalang, jangkrik, kecoa)
– Isoptera (rayap)
– Hemiptera (kepik, walang sangit)
– Hompotera(wereng, aphis, kutu )
– Coleoptera (kumbang)
– Lepidoptera (kupu, ngengat)
– Lalat (Diptera)
– Hymenoptera (lebah)