2apb3kalibrasi instrumen ukur (karakteristik statik)

19
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN Kalibrasi Instrumen Ukur (Karakteristik Statik) Dosen Pembimbing : Ir. Heriyanto Kelompok : IV (Empat) Nama Anggota : 1. Herman Yosef 2. Ima Rismalawati 3. M. Rifky Ahyani 4. M. Galih Perdana Kelas : 2A-TKPB Tanggal Praktikum : Rabu, 28 September 2010 Tanggal Penyerahan : Rabu, 6 Oktober 2010 JURUSAN TEKNIK KIMIA TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

Upload: ghea-choerunnisa

Post on 01-Jul-2015

417 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

Kalibrasi Instrumen Ukur (Karakteristik Statik)

Dosen Pembimbing : Ir. Heriyanto

Kelompok : IV (Empat)

Nama Anggota : 1. Herman Yosef

2. Ima Rismalawati

3. M. Rifky Ahyani

4. M. Galih Perdana

Kelas : 2A-TKPB

Tanggal Praktikum : Rabu, 28 September 2010

Tanggal Penyerahan : Rabu, 6 Oktober 2010

JURUSAN TEKNIK KIMIA

TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Page 2: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

I. Tujuan Praktikum Mampu melakukan kalibrasi instrument ukur secara baik dan benar. Menentukan ketelitian dan ketepatan instrumenukur

II. Data Pengamatan

Tabel I. Pengukuran Naik

Data (i)

Suhu Standar (x) Suhu terukur

(y)

Standar deviasi

Nominal Nyata

1 0 6,90 0,00 4,879

2 25 25,9 24,0 1,343

3 40 40,6 41,0 0,283

4 80 73,2 84,0 7,636

5 0 7,00 0,20 4,808

6 25 26,0 24,0 1,414

7 40 39,5 40,0 0,353

8 80 77,5 78,0 0,353

9 0 6,90 0,00 4,879

10 25 26,0 24,0 1,414

11 40 39,8 40,0 0,141

12 80 70,0 80,0 7,071

13 0 6,90 0,00 4,879

14 25 26,0 24,0 1,414

15 40 39,0 40,0 0,707

16 80 78,0 84,0 4,242

Page 3: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

Tabel II. Pengukuran Turun

Data (i)

Suhu Standar (x) Suhu terukur

(y)

Standar deviasiNominal Nyata

1 80 79,2 80,6 0,99

2 40 38,7 41,7 2,12

3 25 26,1 24 1,49

4 0 6,90 -0,3 5,09

5 80 71,3 83,3 8,48

6 40 38,1 42,8 3,32

7 25 26,1 24,3 1,27

8 0 7,10 -0,3 5,23

9 80 78,2 80,9 1,91

10 40 37,4 40,1 1,91

11 25 26,1 24,3 1,27

12 0 7,00 -0,2 5,09

13 80 70,1 81,9 8,34

14 40 36,9 39,4 1,77

15 25 26,3 24,3 1,41

16 0 6,90 -0,2 5,02

Page 4: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

III. Pengolahan DataPengukuran Naik Data ke 1 – 4

Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C6,90 0,0025,9 24,040,6 41,073,2 84,0

0 10 20 30 40 50 60 70 800

102030405060708090

f(x) = 1.2644496690234 x − 9.09208036970746R² = 0.999445347983771

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Suhu Standar

Suhu

Ter

ukur

Data 5 – 8

Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C7,00 0,2026,0 24,039,5 40,077,5 78,0

Page 5: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 900

102030405060708090

f(x) = 1.09428089255578 x − 5.48553347084192R² = 0.996309388138692

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Suhu Standar

Suhu

Ter

ukur

Data 9 – 12

Suhu nyata (x) , ˚C

Suhu terukur (y), ˚C

6,90 0,2026,0 24,039,8 40,070,0 78,0

0 10 20 30 40 50 60 70 800

10

20

30

40

50

60

70

80

90

f(x) = 1.23032934899041 x − 8.34199952523292R² = 0.999823268274412

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Y-ValuesLinear (Y-Values)

Suhu Standar

Suhu

Ter

ukur

Page 6: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

Data 13 – 16

Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C6,90 0,0026,0 24,039,0 40,078,0 84,0

0 10 20 30 40 50 60 70 80 900

102030405060708090

f(x) = 1.17653025562432 x − 7.09047132952124R² = 0.999142320650927

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Suhu Standar

Suhu

Ter

ukur

Pengukuran Turun Data 1 – 4

Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C79,2 80,638,7 41,726,1 246,90 -0,3

Page 7: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90-100

102030405060708090

f(x) = 1.10951300532078 x − 5.35637812572657R² = 0.992088796854357

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Suhu Standar

Suhu

Ter

ukur

Data 5 – 8

Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C71,3 83,338,1 42,826,1 24,37,10 -0,3

0 10 20 30 40 50 60 70 80-100

102030405060708090

f(x) = 1.305865621121 x − 9.02910939296363R² = 0.998450420179662

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Suhu Standar

Suhu

Ter

ukur

Data 9 – 12

Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C78,2 80,937,4 40,126,1 24,37,00 -0,2

Page 8: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90-100

102030405060708090

f(x) = 1.12832588597488 x − 5.67051481111627R² = 0.993767127460116

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Suhu Standar

Suhu

Sta

ndar

Data 13 – 16

Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C70,1 80,636,9 41,726,3 246,90 -0,3

0 10 20 30 40 50 60 70 80-100

102030405060708090

f(x) = 1.28545249439529 x − 8.55510992855476R² = 0.996892524972805

Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur

Suhu Standar

Suhu

Sta

ndar

Page 9: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

IV. Pengolahan Data

A. Ketelitian pengukuran

1. Pengukuran Turun

∆ y= Sy

√nt

= 8,48

√4 3,182

= 13,491

B. Ketepatan Pengukuran

1. Pengukuran Turun

∆ x= ∆ yB

= 13,4911.305

= 10,338

∆ xdalam persen skala penuh

∆ x= ∆ yB

= 13,4911.305 ( 100 %

Ymax−Ymin ) =

13,4911.305

( 100 %250−0 )

= 4.14% span

Page 10: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

V. Pembahasan

Herman Yosef Aditya. P (091424013)

Pada praktikkum kali ini kami melakukan percobaan Kalibrasi Instrumen Ukur

(karakteristik Statik). Percobaan karakteristik statik ini merupakan suatu rangkaian

pengukuran yang berkaitan dengan nilai pengukuran dan ketepatan (akurasi) serta ketelitian

(presisi) pada pembacaan instrumen ukur standar dan terkalibrasi. Pada percobaan kali ini

digunakan alat termometer gelas dan termometer yang telah terkalibrasi. Pengukuran

dilakukan dua bagian, yaitu pengukuran naik dan pengukuran turun. Pengukuran naik

dilakukan dari suhu yang rendah dan terus bertambah hingga suhu yang tinggi, hal ini

dilakukan untuk mendapatkan nilai yang terukur hasil regresi (y) dan nilai standar (x) yang

kemudian didapat kurva kalibrasi yang berbentuk linier.

Pada percobaan ini digunakan termometer kalibrasi dan termometer standar.

Pemakaian kedua termometer dilakukan untuk mengetahui tingkat ketelitian (presisi) dan

keakuratan(akurasi) pembacaan instrumen tersebut sehingga akan diketahui seberapa besar

penyimpangan nilai ukur instrumen dari nilai yang sebenarnya.

Dari percobaan didapatkan ketepatan sebesar 10,338 dan dalam persen skala penuh

didapatkan sebesar 0,0414 serta didapatkan ketelitian sebesar 13,491, dari hasil perhitungan

presisi dan akurasi dari masing – masing pengukuran dapat dilihat bahwa presisi dan akurasi

dari instrumen ini cukup baik, sehingga instrumen ini masih cukup baik untuk digunakan.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dan tepat, dapat dilakukan kalibrasi alat ukur yang

digunakan sehingga dapat meminimalisir kesalahan pembacaan dari alat ukur yang akan

digunakan serta faktor-faktor yang memengaruhi ketelitian dan ketepatan pangukuran pada

saat pengukuran adalah keadaan alat ukur yang digunakan.

Page 11: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

Mohhamad Galih Perdana (091424017)

Pada praktikum ini kami melakukan kalibrasi Instrumen Ukur (karakteristik Statik) yang

bertujuan untuk menentukan ketelitian dan ketepatan instrument ukur sehingga akan

diketahui seberapa besar penyimpangan nilai ukur dari nilai yang sebenarnya.

Pada praktikum ini yang digunakan adalah thermometer gelas dan thermometer yang

terkalibrasi. Praktikum ini terbagi menjadi dua tahap yaitu taha pengukuran naik dan

pengukuran turun. Pengukuran naik di mulai dari suhu 0oC lalu air biasa yang suhunya sekitar

25oC kemudian ke air yang dipanaskan hingga 40oC dan 80oC sedangkan untuk pengukuran

turun sebaliknya. Ini dilakukan untuk mendapatkan nilai yang terukur hasil regresi (y) dan

nilai standar (x) yang kemudian didapat kurva kalibrasi dari seluruh rentang pengukuran

dengan regresi linier.

Dari hasil pengukuran didapatkan tersebut didapatkan ketepatan sebesar 10,338 dan

dalam persen skala penuh didapatkan sebesar 0,0414 serta didapatkan ketelitian sebesar

13,491. Banyak hal yang memperngaruhi ketidak telitian atau ketidaktepatan thermometer

salah satunya adalah suhu penangas yang tidak konstan.

Page 12: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

Moh. Rifki Ahyani (091424016)

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan untuk melakukan kalibrasi

instrument ukur yang ada di laboratorium, instrument ukur yang akan kami kalibrasi

adalah thermometer gelas dan sebagai pembandingnya kami menggunakan thermometer

yang terkalibrasi.

Dari hasil pengukuran didapatkan linieritas kurva yang diambil berdasarkan

tingkat histerisis tertinggi yaitu y = 1.285x - 8.555, dari hasil perhitungan didapatkan

ketepatan sebesar 10,338 dan dalam persen skala penuh didapatkan sebesar 4,14% span

sedangkan didapatkan ketelitian sebesar 13,491 nilai ketepatan dan ketelitian alat yang

didapat sangat besar atau alat tidak teliti dan tidak tepat. Beberapa hal yang mempengruhi

untuk menentukan nilai ketelitian dan ketepatan alat salah satunya adalah pada saat

pengukuran suhu pada media yang akan diukur yang seharusnya dilakukan secara

bersamaan oleh kedua alat ukur tersebut (thermometer gelas dan termmeter terkalibrasi)

sehingga akan meminimalisir tingkat kesalahan pembacaaan suhu. Hal inilah yang

menyebabkan nilai ketelitian dan ketepatan dari hasil percobaan kami menjadi sangat

besar karena kami melakukan pengukuran suhu oleh kedua termometer dengan waktu

yang sedikit berbeda.

Page 13: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

Ima Rismalawati (091424015)

Pada praktikum instrumentasi dan pengukuran telah dilakukan Kalibrasi Instrumen

Ukur (Karakteristik Statik). Kalibrasi Instrumen Ukur (Karakteristik Statik) merupakan suatu

rangkaian pengukuran yang berhubungan dengan nilai pengukuran dan pengendaliannya

yang meliputi kecepatan respon dan ketepatan (akurasi). Pada praktikum ini dilakukan

tahapan pengukuran naik dan turun. Pada pengukuran naik dilakukan pengukuran suhu dari

suhu terkecil ke suhu terbesar, sedangkan pada pengukuran turun, pengukuran dilakukan

sebaliknya dari pengukuran naik. Media yang diukur suhunya dalam pengukuran naik dan

turun adalah suhu es (0oC), air dingin (25oC), air hangat (40oC) dan air panas (80oC).

Nilai R2 yang didapat pada persamaan kurva kalibrasi pengukuran naik dan turun

dapat dikatakan baik karena nilainya mendekati 1, nilai yang mendekati 1 tersebut

menyatakan kelinearitasan suatu persamaan garis.

Pada praktikum instrumentasi dan pengukuran menggunakan termometer standar dan

termometer kalibrasi. Digunakannya kedua termometer tersebut bertujuan untuk mengetahui

tingkat ketelitian dan keakuratan dari instrumen ukur tersebut. Selain juga dapat menjadi

pembanding suhu yang diukur oleh kedua termometer. Ketelitian yang didapat dari percobaan

adalah sebesar 13,491, ketepannya sebesar 10,388 dan dalam persen skala penuh sebesar

0,0414. Nilai – nilai ketelitian dan ketepatan yang didapat menandakan bahwa alat ukur

tersebut masih baik untuk digunakan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi ketelitian dan ketepatan pada saat praktikum

diantaraya adalah suhu penangas yang tidak konstan, rentang waktu yang berbeda dalam

mengukur suhu dari yang terendah ke tinggi atau dari tinggi ke rendah dan keadaan alat ukur

yangdigunakan apakan masih layak untuk dipakai atau tidak, karena sangat mempengaruhi

pembacaan suhu. Selain itu juga yang mempengaruhi nilai ketelitian dan ketepatan adalah

pencatatan suhu ketika shu belum konstan. Ketiga hal tersebut mempengaruhi pembacaan

suhu yang sebenarnya sehingga nilai dari ketelitian dan ketepannya akan lebih besar dari

yang seharusnya. Usaha untuk memperkecil ketelitian dan ketepatan diantaranya adalah

mengatur supaya suhu penangas konstan dan adanya rentang waktu yang sama dari satu

media ke media lain yang diukur.

Page 14: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

VI. KesimpulanHerman Yosef Aditya. P (091424013)

Ketepatan yang didapatkan (∆ x) = 10,388Dalam persen skala penuh (∆ x) = 0,0414 Ketelitian yang didapatkan (∆ y) = 13,491

Mohhamad Galih Perdana (091424017)

Ketepatan yang didapatkan (∆ x) = 10,388 Dalam persen skala penuh (∆ x) = 0,0414 Ketelitian yang didapatkan (∆ y) = 13,491 Salah satu hal yang memengaruhi ketidakpastian pengukuran adalah suhu penangas

yang tidak konstan.

Mohamad Rifki Ahyani (091424016)

Nilai Ketepatan yang didapatkan (∆ x) = 10,388 Nilai ketepatan dalam persen skala penuh (∆ x) = 4.14% span Nilai Ketelitian yang didapatkan (∆ y) = 13,491 Hal yang mempengaruhi nilai ketelitian dan ketepatan alat salah satunya adalah rentan

waktu antara pengukuran suhu oleh thermometer gelas dan thermometer terkalibrasi. Sebaiknya pengukuran suhu dilakukan secara bersamaan oleh thermometer gelas dan thermometer terkalibrasi.

Ima Rismalawati (091424015)

Nilai ketelitian yang didapat (∆ y) = 13,491 Nilai ketepatan yang didapat (∆ x) = 10,388 Dalam skala penuh (∆ x) = 0,0414 Nilai R2 mendekati 1, menandakan kelinearitasan persamaan garis tersebut. Faktor – faktor yang mempengaruhi ketelitian dan ketepatan diantaranya adalah suhu

penangas yang tidak konstan, rentang waktu yang berbeda, keadaan alat ukur itu sendiri, selain itu juga faktor yang mempengaruhi ketelitian dan ketepatan adalah pencatatan suhu yang belum konstan.

VII. Daftar PustakaChamidy, Harita N. 2007. Pengukuran Variabel Prosese Instrumentasi Dan

Pengukuran. Polban : Bandung.

Page 15: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

Jobsheet Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran

Lampiran

Foto-foto saat praktikum berlangsung

Ketika pengukuran pada air bersuhu sekitar 80oC

Page 16: 2APB3KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)

Ketika pengukuran pada air bersuhu sekitar 00C