analisis statik gable frame 3d

27
ANALISIS STATIK GABLE FRAME 3D 1. Untuk membuat model Gable yang diinginkan, langkah-langkahnya yaitu: a. Aktifkan program SAP, klik File pada toolbar,kemudian pilih New model. b. Ubah unit satuan menjadi KN, m, C . Pilih Grid Only untukmembuat model kemudian klik . c. Ubah Number of Grid Lines sesuai dengan rangka. Juga ubah Grid

Upload: shafira-ayu-maharani

Post on 22-Jul-2015

387 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

ANALISIS STATIK GABLE FRAME 3D 1. Untuk membuat model Gable yang diinginkan, langkah-langkahnya yaitu: a. Aktifkan program SAP, klik File pada toolbar,kemudian pilih New model. b. Ubah unit satuan menjadi KN, m, C. Pilih Grid Only untukmembuat model kemudian klik .

c. Ubah Number of Grid Lines sesuai dengan rangka. Juga ubah Grid

Spacing sesuai jumlah jarak antar Grid. Kemudian klik .

d. Maka pada layar akan mucul rangka sebagai berikut: e. Karena jarak pada grid sumbu Z berbeda, sesuaikan jarak grid dengan : klik 2 kali pada batang grid

akan muncul kotak dialog Define Grid System Data, isi jarak antar grid pada sumbu X dan Sumbu Z sesuai pada rangka kuda-kuda yang diinginkan.

Klik Spacing pada kolom Display Grid As. Setelah mengedit semua data grid sesuai dengan model, klik

2. Membentuk Bahan Material yang akan digunakan: A. Untuk BAJA a. a. Klik pada Toolbar pilih

b. Klik Add New Material

c. Mengubah

Material

Name

dan

Material Type pada General Data kolom dengan BAJA dan Steel. d. Memasukkan data Weight and Mass pada kolom Weight per Unit Volumes = 7850 kg. e. Kemudian Perhatikan Satuan Units dengan mengubah Satuan menjadi N, mm, C. f. Masukkan nilai : pada kolom Isotropic Property Data, 200000 MinimumYeild Stress, Fy = 250 Minimum Tensile Stress, Fu = 410 Modulus Elastisitas =

g. Setelah semua data yang diperlukan dimasukkan, klik

3. Menentukan Penampang Elemen Struktur yang digunakan. A. KOLOM ( Wide Flange 350x175x7x11 ) a. Klik Section pada Toolbar pilih Properties klik

b. Akan

muncul Klik

Tabel Add

Frame New

Properties, Properties

untuk

menentukan

penampang yang diinginkan. c. Pada kolom Frame Sections

Property Type pilih Steelpilih I / Wide Flange. d. Memasukkan data yang diinginkan : Pada Section Name =KOLOM Pada Material ubah mejadi BAJA Pada (t3) isikan Pada (t2) isikan = 0,35 = 0,175

Pada (tf) isikan Pada (tw) isikan Pada (t2b) isikan Pada (tfb) isikan

=0,011 = 0,007 = 0,175 = 0,011

e. Setelah semua data yang diperlukan dimasukkan, klik

B. ATAP ( Wide Flange 400x200x8x13 ) f. Klik Section pada Toolbar pilih Properties klik

g. Akan

muncul Klik

Tabel Add

Frame New

Properties, Properties

untuk

menentukan

penampang yang diinginkan. h. Pada kolom Frame Sections

Property Type pilih Steelpilih I / Wide Flange. i. Memasukkan data yang diinginkan : Pada Section Name = ATAP Pada Material ubah mejadi BAJA Pada (t3) isikan Pada (t2) isikan Pada (tf) isikan Pada (tw) isikan Pada (t2b) isikan Pada (tfb) isikan = 0,4 = 0,2 = 0,013 = 0,008 = 0,2 = 0,011

j. Setelah semua data yang diperlukan dimasukkan, klik

B. Penampang GORDING ( BAJA C 100x50x5x7,5 ) a. Klik Section pada Toolbar pilih Properties klik

b. Akan muncul kotak dialog Frame Properties, Properties Klik untuk Add New

menentukan

penampang yang diinginkan.

c. Pada

kolom

Frame pilih

Sections Steel

Property

Type

pilihCannel. d. Memasukkan data yang diinginkan : Pada Section Name = ATAP Pada Material ubah mejadi BAJA Pada (t3) isikan = 0,1 Pada (t2) isikan = 0,05 Pada (tf) isikan =0,075 Pada (tw) isikan = 0,005

4. Menggambarkan diinginkan

model

struktur

yang

Menggambar model struktur batang a. Klik Draw pilih Draw

Frame/Cable/Tendon. b. Pilih frame Section sesuai kebutuhan pada kotak dialog Properties of Object. c. Gambarkan Struktur sesuai soal.

5. Membuat Type Tumpuan pada Rangka Model a. Klik pada Titik Grid yang ingin ditambahkan tumpuan, b. Klik Assign pada Toolbar pilih JointKlik Reistrant

c. Kemudian klik type tumpuan jepit.

d. Klik 6. Menggambar Model Struktur GORDING pada model GABLE. a. Blok semua struktur gable telah digambar. yang

b. Klik Edit klik Replicate. c. Memasukkan data gording yang diinginkan : Pada dy isikan = 7,5 (jarak antar bidang) Pada number isikan = 4 (banyaknya bidang yang ingin direplicate) Klik .

d. Pilih Frame Section sesuai dengan kebutuhan (GORDING) e. Gambarkan struktur sesuai soal.

7. Menentukan Macam-macam Beban yang bekerja pada model : a. Klik pilih b. Untuk membuat macam macam beban, langkah pertama klik Add Load Patterns pada tabel. c. Selanjutnya Ubah nama pada kolom Load Pattern namenya, kemudian pada toolbar, kemudian

pilih

Type

dari

beban

yang

diinginkan. d. Ulang semua langkah diatas hingga semua bebean yang diinginkan dibuat. e. Setelah semua beban sudah dibuat, klik .

8. Menentukan Kombinasi Beban : jika diadakan Kombinasi pada beban, berikut langkah-langkah yang digunakan: a. Klik pilih b. untuk membuat kombinasi baru, klik Add New Combination pada kotak dialogDefine Loads Combination. c. Selanjutnya Ubah nama pada kolom Load Combination namenya,pilih pada toolbar, kemudian

beban dan besarnya jumlah beban yang diinginkan kombinasi

denganmemilih Load Case Namenya

dan isi jumlah besarnya beban pada kolom Scale faktornya. d. Setelah jumlah kombinasi sudah

dimasukkan, klik Add.

e.

Ulang semua langkah diatas hingga semua kombinasi telah didata.

f.

Setelah semua kombinasi beban sudah dibuat, klik .

9. Menentukan Beban beban yang bekerja pada struktur: A. Untuk beban MATI pada GORDING ; a. Klik pada GORDING yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar pilih Frame Loads Klik Distributed.

c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads. Untuk Beban Merata mati, pada gording Options pilih DEAD. pada Coord System pilih

GLOBAL pada GRAVITY pada Uniform Load isikan atap tengah : 376 kg atap tepi : 176 kg Direction pilih

pada Options klik Add to Existing Loads.

d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan pada atap gording, klik .

B. Untuk beban HIDUP pada GORDING ;

a. Klik pada Gording yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar pilih Frame Loads Klik Distributed. c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads. Untuk Beban Merata hidup, pada kolom Options pilih LIVE. pada Coord System pilih

GLOBAL pada GRAVITY pada Uniform Load isikan : atap tengah : 167 kg atap tepi : 167 kg Direction pilih

pada Options klik Add to Existing Loads.

d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan pada atap gording, klik .

C. Untuk beban ANGIN HORISONTAL pada GORDING ; a. Klik pada Gording yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar pilih Frame Loads Klik Distributed. c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads Pada Options pilih WIND Pada Coord System pilih

LOCAL Pada Directions pilih 3 Pada Uniform loads isikan Untuk angin tekan = 376 kN/m Untuk angin hisap = 267 kN/m pada Options klik Add to Existing Loads.

d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan . D. Untuk beban ANGIN VERTIKAL pada GORDING ; a. Klik pada Gording yang akan diberi beban. b. Klik Assign pada Toolbar pilih Frame Loads Klik Distributed. c. Maka akan muncul kotak dialog Frame Distributed Loads Pada Options pilih WIND Pada Coord System pilih pada gording, klik

LOCAL Pada Directions pilih 2 Pada Uniform loads isikan Untuk angin tekan = 367 kN/m Untuk angin hisap = 176 kN/m

pada Options klik Add to Existing Loads.

d. Setelah memasukkan beban yang diinginkan . E. Untuk beban GEMPA arah X ; a. Klik pada Joint yang berada di sumbu Y yang ingin diberikan beban gempa. b. Klik Assign pada Toolbar pilih Join LoadsKlik Forces. c. Maka akan muncul kotak dialog Joint Forces Pada Options pilih GEMPA X Pada Force Global X isikan 376 kN pada Options klik Add to Existing Loads. d. Setelah memasukkan beban gempa yang diinginkan pada joint, klik . pada gording, klik

F. Untuk beban GEMPA arah Y ; a. Klik pada Joint yang berada di sumbu X yang ingin diberikan beban gempa. b. Klik Assign pada Toolbar pilih Join LoadsKlik Forces. c. Maka akan muncul kotak dialog Joint Forces Pada Options pilih GEMPA Y Pada Force Global Y isikan 267 kN pada Options klik Add to Existing Loads. d. Setelah memasukkan beban gempa yang diinginkan pada joint, klik .

10. Menentukkan Type Analysis Structure ( Truss 3D ) a. Klik pada toolbar Analyze klik Set Analysis options.

b. Klik pada gambar Space Frame pada kotak dialog Analysis Options. c. Klik .

11. Untuk

menganalisis

struktur,

berikut

langkah langkahnya; a. Klik pada toolbar Analyze pilih Run analysis klik Run Now. b. Setelah muncul tabel Set Load Cases to Run, klik pada Case Name untuk memilih Run Case atau Do Not Run Case. c. Selanjutnya klik Run Now.

d. Maka akan muncul data analisis struktur seperti, 12. Untuk melihat analisis hasil gaya momen dan gaya geser : A. Menentukan Reaksi Frame a. Klik Display pada toolbar pilih klik . b. Ubah Case / Combo Name sesuai Kombinasi Beban yang bekerja pada gaya. c. Selanjutnya pada kolom

Component , Klik Moment 3-3

d. Klik

.

e. Maka akan muncul hasil analisis data struktur: B. Untuk mengetahui momen maksimal dari gaya-gaya batang: a. Klik kanan pada batang, maka akan muncul Object. b. Pada Display Option , pilih Show Max. Diagram For Frames

C. Untuk melihat hasil Tabel Analisis momen dan geser Struktur, dengan; a. Klik Display pada toolbar klik

b. Tandai

Analysis

Results

yang

meliputi Joint Output, Element Output, Structure Output pada tabel Choose Tables For Display

yang

mucul

pada

layar,

Klik

c. selanjutnya mengubah Units pada tabel Assembled Joint Masses yang muncul dilayar menjadi Element joint Forces Frames.

d. maka akan mucul tabel hasil analisis pada Element joint Forces

Frames.

Untuk

memudahkan

melihat data yang telah dihasilkan program SAP 2000, tabel analisis berikut dapat di Export ke dalam Microsoft Excel dengan cara; Klik File pada Toolbar tabel pilih Export All Tables Klik To Excel.

e. dengan mengeksport seluruh table ke Excel, akan memudahkan Engineer untuk menganalisis hasil data gaya geser dan gaya momen pada Portal.

D. Setelah

data

dimasukkan

ke

dalam

Microsoft Excel, klik save pada toolbar. Kemudian klik Close untuk Keluar dari Aplikasi. 13.