pengembangan instrumen penilaian sikap ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia...

17
1 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL MENGGUNAKAN SKALA GUTTMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SISWA KELAS 4 SEMESTER 2 DI SALATIGA TAHUN 2015/2016 ARTIKEL Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Oleh Maria Meilinda 292012304 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2016

Upload: others

Post on 22-Jan-2021

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

MENGGUNAKAN SKALA GUTTMAN BERDASARKAN

KURIKULUM 2013 SISWA KELAS 4 SEMESTER 2

DI SALATIGA TAHUN 2015/2016

ARTIKEL

Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh

Maria Meilinda

292012304

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2016

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

2

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

3

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

4

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

5

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

MENGGUNAKAN SKALA GUTTMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

SISWA KELAS 4 SD DI SALATIGA SEMESTER 2

TAHUN 2015/2016

Maria Meilinda

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas kristen satya wacana

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan instrumen penilaian sikap spiritual yang berkualitas untuk mengukur sikap spiritual siswa berdasarkan kurikulum 2013 kelas 4 sd di salatiga dengan target pencapaian menghasilkan produk instrumen penilaian yang berkualitas dan visibilitas sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar untuk mengukur sikap spiritual siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development/R&D). Prosedur utama penelitian ini adalah melakukan analisis produk instrumen pneilaian sikap spiritual yang dikembangkan; mengembangkan produk awal, analisis butir pernyataan, uji coba lapangan dan revisis produk. Penelitian ini dilakukan di tiga SD Negeri di salatiga. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara dan observasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa instrumen penilaian sikap spiritual berkualitas dan layak digunakan dalam pembelajaran untuk menilaia sikap spiritual siswa SD kelas 4 di Salatiga dengan tema Tempat Tinggalku subtema Keunikan Daerah Tempat tinggalku dan menghasilkan 20 item pernyataan yang dikembangkan menggunakan skala Guttman yang sudah direvis, diujicobakan dan di analisis validitas dan reliabilitas sehingga menghasilkan instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa.

Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual, Skala Guttman

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kurikulum 2013 penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam penilaian sikap, pendidik melakukan penilaian

melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala

penilaian yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Peniaian

pengetahuan pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan dan

penugasan. Dan pada penilaian keterampilan pendidik menilai kompetensi melalui penilaian

kinerja. Penilaian sikap dalam kurikulim 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu

sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa,

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

6

dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia,

mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari

menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai

wujud eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan. Didalam standar

penilaian pendidikan nomor 66 tahun 2013, juga dijelaskan bahwa dalam prisip penilaian

harus objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel dan edukatif. Sedangkan untuk

melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman

sejawat, dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian

antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian yang disebut rubrik, sedangkan pada

jurnal berupa catatan pendidik.

Dari hasil observasi, guru membutuhkan instrumen yang lengkap, dapat menilai sikap

dalam proses pembelajaran, praktis, mudah, lengkap, instrumen yang baik dan luas, instrumen

yang dapat mengukur sikap baik spiritual, sosial dan kepribadian, serta dapat

diimplemantasikan dalam sehari-hari, dan objektif serta dapat menilai sesuai kondisi. Untuk

itu mengembangkan instrumen penilaian ranah sikap spiritual dengan menggunakan model

skala Guttman, untuk memberikan sumbangan pemikiran berupa instrumen penilaian sikap

untuk memudahkan guru dalam menilai sikap dan lebih objektif dalam menentukan penilaian

sikap spiritual siswa.

Tujuan Khusus

Penelitian pengembangan instrumen penilaian sikap spiritual ini bertujuan untuk :

1. Mampu melakukan penilaian instrumen aspek sikap spiritual pada pembelajran

tematik kelas 4 tema 8 subtema 2 Keunikan Daerah Tempat Tinggalku berdasarkan

kurikulum 2013.

2. Instrumen aspek sikap spiritual terdiri dari 20 nutir pernyataan dengan 2 alternatif

jawaban.

3. Instrumen aspek sikap spiritual disusun berdasarkan materi tema 8 subtema 2

Keunikan Daerah tempat tinggalku dalam kurikulum 2013.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mnberi insformasi dan pengetahuan untuk

mengembangkan dunia pendidikan khususnya dalam hal pengembangan instrumen penilaian

sikap spiritual. Manfaat Praktis untuk :

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

7

1. Memberi kemudahan pada guru SD untuk melakukan penilaian aspek sikap

spiritual padap embelajaran tematik kelas 4 semester 2 tema 8 subtema 2

berdasarkan kurikulum 2013.

2. Memperoleh dan mengembangkan instrumen aspek sikap spiritual pada materi

dan subtema yang lain.

Kajian Pustaka

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan

bahwa Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik untuk kelas 4

semester 2 terdiri 5 tema yaitu tema 5 Pahlawan ku Tema 6 Indahnya negeriku Tema 7 cita-

cita ku Tema 8 Tempat tinggal ku Tema 9 Makanan ku Sehat dan Bergizi. Dari tema 8

Tempat Tinggal Ku terdiri dari subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Subtema 2

Keunikan Daerah Tempat Tinggalku subtema 3 Aku Bangga Dengan Daerah Tempat

Tinggalku. berikut adalah sajian tema dan penjabaran dari sub tema:

Tabel 2.1 Pembelajaran Tematik Kelas 4 Semester II

Tema Sub Tema

5 Pahwlanku 1 Perjuangan Para Pahlawan 2 Pahlawanku Kebanggaanku 3 Sikap Kepahlawanan

6 Indahnya Negeriku 1 Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan 2 Keindahan Alam Negeriku 3 Indahnya Peninggalan Sejarah

7 Cita-citaku 1 Aku dan Cita-citaku 2 Hebatnya Cita-citaku 3 Giat Berusaha Meraih Cita-cita

8 Tempat Tinggalku

1 Lingkungan Tempat Tinggalku 2 Keunikan Daerah Tempat Tinggalku 3 Aku Bangga dengan Daerah Tempat

Tinggalku

9 Makananku Sehat dan Bergizi

1 Makananku Sehat dan Bergizi 2 Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi 3 Kebiasaan Makanku

Sumber : Buku Guru SD/MI Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 Pada pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 disekolah, guru harus

menggunakan pendekatan ilmiah (scientific) dalam proses pembelajaran yang menyentuh

tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam Buku Guru IPS Kelas 7 SMP

(2014, 8) mendefinisikan pendekatan scientifik sebagai pembelajaran yang dirancang

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

8

sedemikian rupa, sehingga peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau

prinsip melalui tahapan –tahapan mengamati, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan

inormasi, mengolah informasi dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan kesimpulan

(5M). Daryanto (2014:51) mendefinisikan bahwa “pendekatan pembelajaran scieintific adalah

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksi

konsep, hukum atau prinsip”. Sependapat dengan itu, Kurniasih, Imas, dkk (2014:29-30)

mengartikan pendekatan pembelajaran scientific adalah “pembelajaran yang memberikan

siswa kesempatan berperan secara aktif membangun konsep, hukum atau prinsip dengan

melibatkan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran”. Dari beberapa pendapat di

atas disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang

dirancang oleh guru dengan menggunakan pendekatan keilmuan yang menuntun siswa

bersikap objektif dan rasional. Dalam setiap pembelajaran, guru tidak hanya mentransfer

materi kepada peserta didik, namun juga harus melakukan evaluasi belajar, sehingga hasil

belajar dari setiap siswa dapat diketahui. Menurut Wardani Naniek Sulistya (2012:54 ) hasil

belajar adalah besarnya skor yang diperoleh melalui pengukuran pada saat proses belajar (non

tes) dan pengukuran pada hasil belajar (tes). Menurut Abdurrahman dalam Jihad dan Haris

(2013:14) hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik sebagai hasil dari proses belajar yang

dilakukan oleh peserta didik. Hasil belajar harus diidentifikasi melalui informasi hasil

pengukuran penguasaan bidang/materi dan aspek perilaku baik melalui teknik tes dan nontes.

Penguasaan materi yang dimaksud adalah derajat pencapaian kompetensi hasil belajar seperti

yang dikehendaki dalam standar proses dan dinyatakan dalam aspek perilaku yang terbagi

dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor Wardani Naniek Sulistya, dkk: (2012:109)

dalam Asesmen Pembelajaran SD 2012.

Dalam kurikulum 2013. Penilaian sikap juga dibagi menjadi dua kompetensi sikap,

yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peseta didik yang beriman dan

bertakwa, misalnya menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut. Sikap spiritual

sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa,

sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan

harmoni kehidupan. Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1:

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Sejalan dengan kebijakan nasional

dalam pelatihan kurikulum 2013 terpadu sikap spiritual adalah sikap peserta didik yang

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

9

berkaitan dengan iman dan taqwa terhadap Tuhan yang maha Esa, yaitu menghargai ajaran

agama yang dianutnya penjelasan lebih dalam dapat dilihat dalam tabel 2.2 dibawah ini :

Tabel 2.2 Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Tema 8 Tempat Tinggalku

Sumber : Buku Guru SD/MI Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 Tema 8 Tempat Tinggalku subtema 2 Keunikan Daerah Tempat tinggalku.

Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, ada tiga istilah yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lainnya, yakni pengukuran, asesmen dan evaluasi. Pengukuran dalam

dalam Wardani dkk (2012 : 47) kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan

angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda. Pengukuran adalah penetapan

angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu Allen dan Yen

dalam (Wardani dkk 2012 :48). Untuk menetapkan angka dalam pengukuran, perlu sebuah

alat ukur yang disebut dengan instrumen. Ada instrumen yang standar dan tidak standar.

Dalam dunia pendidikan isntrumen yang sering digunakan seperti tes, lembar observasi,

panduan wawancara, skala sikap dan angket. Menurut Harjono (2002) dalam Wardani dkk

(2012 : 140) istilah instrumen diartikan sebagai alat pengukur. Arikunto, S (2007) dalam

Wardani dkk (2012 : 140) menyatakan bahwa instrumen adalah alat yang berfungsi untuk

memudahkan pelaksanaan sesuatu tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan

efisien. Instrumen sikap adalah alat ukur ranah afektif yang dipergunakan untuk mengetahui

sikap peserta didik terhadap suatu objek, misalnya terhadap kegiatan sekolah, mata

pelajaran, pendidik, dan sebagainya. Hasil pengukuran sikap berguna untuk menentukan

strategi pembelajaran yang tepat. Skala Guttman adalah skala komulatif. Jika seseorang

menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, responden akan mengiyakan pertanyaan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

PPKn IPA IPS

1. Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar.

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

10

yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu

variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik

untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti yang

sering disebut dengan universal.

Pada skala Guttman terdapat beberapa pernyataan yang diurutkan secara hierarki

untuk melihat sikap tertentu sesorang. Jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan

sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap

pernyataan berikutnya. Jadi, skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang

bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Yaitu yang digunakan adalah pilihan Ya – Tidak. Data

yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif yang berbeda).

Contoh :

1. Apakah anda menyukai pelajaran matematika Ya atau tidak

a. Ya b. Tidak

Contoh skala diatas dibuat dalam bentuk pilihan ganda dan bisa juga dibuat dalam bentuk

checklist. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah

bernilai (0). Misalnya untuk jawaban benar (1) dan salah (0). Analisis dilakukan seperti pada

skala Likert.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang didefinisikan (research

and development/R&D) yang didefinisikan oleh Borg dan Gall. Menurutnya, siklus R & D

mengacu pendapat Sukmadinata (2007:184) dapat disederhanakan menjadi tiga langkah

utama, dimana masing-masing langkah mencakup beberapa langkah operasional. Tiga

langkah utama tersebut adalah (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap desain dan

pengembangan produk, (3) tahap pengujian produk. Langkah penelitian ini secara detil dapat

dilihat pada gambar 3.1 dihalaman berikut

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

11

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Febuari 2016 sampai bulan Mei 2016, pada

siswa kelas 4 SD di Salatiga yakni SD Negeri Kumpulrejo 03, SD Negeri Salatiga 05 dan SD

Negeri Blotongan 01.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, wawancara

dan observasi. Data dokumentasi dipergunakan untuk merekam peristiwa proses pembelajaran

yang berlangsung selama pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mengetahui apakah guru

sudah melakukan penilaian sikap spiritual dengan tepat menggunakan alat ukur yang sesuai.

Observasi digunakan untuk mencari informasi apakah guru menggunakan alat untuk

mengukur sikap spiritual siswa.

Teknik Analisis Data

Data hasil uji validasi dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif persentase dan

kategoris untuk menggambarkan kelayakan produk instrumen kawasan afektif model

Guttman.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini ada 11 langkah yakni penelitian pendahuluan, mengembangkan

perencanaan pembelajaran, uji coba lapangan permulaan, revisi produk utama, uji lapang

utama, revisi produk operasional, uji lapang operasional dan revisi produk akhir.

Penelitian Pendahuluan

& pengumpulan RPP dan

informasi

Menyusun

perencanaan

prototipe

Mengembang

kan dan ahli

media

Uji ahli

materi

Melakukan Uji

Lapangan

Revisi

produk

permulaan

Uji lapangan utama

Revisi produk

operasional

Uji

lapangan

akhir

Revisi

produk

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

12

Pada saat studi pendahuluan dilakukan observasi dan pengamatan terhadap kurikulum

dan alat penilaian yang digunakan oleh guru Sekolah Dasar yang melibatkan tiga Sekolah

sebagai subjek penelitian. Dari observasi ini didapatkan hasil bahwa kurikulum yang

digunakan oleh SDN Blotongan 01 dan SDN Kumpulrejo 03 adalah kurikulum KTSP dan

SDN Salatiga 05 menggunakan Kurikulum 2013 dilihat dari Silabus dan RPP yang digunakan

oleh guru dari Ketiga Sekolah Dasar yang dijadikan subjek penelitian perangkat pembelajaran

ini sudah mencantumkan nilai karakter yang harus dicapai untuk setiap materi pokok yang

diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dari tiga guru di Sekolah Dasar

didapatkan informasi bahwa penilaian afektif sikap spiritual tetap dilakukan yaitu dengan

pengamatan dan tugas-tugas. Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung di dalam

kelas, sedangkan tugas-tugas diberikan sebagai pekerjaan rumah yaitu dengan merangkum

materi atau mencari materi tambahan serta mengerjakan soal latihan yang terdapat di dalam

buku lembar kerja siswa. Penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari melalui pengamatan

namun tidak secara keseluruhan dari semua peserta didik dinilaia dengan cermat. Untuk

menentukan sikap spiritual siswa diberikan tugas-tugas dari buku siswa, jika siswa sudah

mengerjakan semua tugas yang diberikan guru maka nilai sikap spiritual siswa baik (B).

Dilihat dari daftar nilai siswa kelas 4 terdapat dua aspek yang harus dinilai oleh guru,

yaitu pengetahuan dan sikap. Dimana penilaian pengetahuan siswa dapat dilakukan per KD

yang meliputi penilaian nilai ulangan harian dan tugas, sedangkan penilaian sikap dilakukan

tiga kali dalam waktu satu semester. Penilaian kognitif menggunakan angka bulat (10-100)

sedangkan penilaian sikap menggunakan huruf (A-D Pada daftar nilai tersebut juga dapat

dilihat bahwa 100% siswa mendapatkan nilai B pada penilaian sikap spiritual. Hal ini kurang

mencerminkan sikap siswa yang sebenarnya, karena penilaian terhadap siswa hanya

digeneralisasikan. Berdasarkan masalah disimpulkan bahwa penilaian sikap spiritual belum

menggunakan instrumen penilaian sikap spiritual yang berkualitas, karena tidak adanya

penilaian menggunakan instrumen yang tepat, tidak dibuat indikator penilaian sesuai KKO

sikap spiritual dan tidak dapat berfungsi untuk mengukur seluruh karakteristik penilaian sikap

spiritual. Oleh karena itu, dikembangkan instrumen penilaian sikap spiritual siswa dengan

memperhatikan kaidah penulisan instrumen non tes dan akan di ujikan untuk mengetahui

kualitas instrumen secara teoritik dan empris. Dalam pembuatan kisi-kisi, menggunakan

tingkatan ranah afektif dara Kata Kerja Operasional (KKO) pada taksonomi Bloom yang

meliputi menerima (A1), menanggapi (A2), menilaia (A3), mengelola (A4), menghayati (A5).

Hasil uji ahli perlu dilakukan revisi terutama dalam penyesuaian pernyataan sesuai

dengan indikator dan materi sesuai Kompetendi Dasar dalam tema 4 Tempat tinggalku

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

13

subtema 2 Keunikan Daerah Tempat Tinggalku, perludatambahkan indikator yang

menggambarkan masing-masing Kompetensi Dasar yang untuk membuat instrumen penilaian

sikap spiritual.

Instrumen penelitian yang berupa instrumen skala sikap menggunakan Skala Guttman

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen

adalah sebagai berikut :

1) Tingkat kesukaran butir soal

Pada uji coba kelompok setelah diananlisis tingkat kesukaran soal tergolong

sedang dengan rata-rata proporsi peserta didik yang menjawab benar dari 20 butir

pernyataan yang ujikan dengan 15 peserta didik sebagai subjek uji coba menunjukan hasil P

= 0,333 dilihat dari hasil analisi bahwa nilai P > 0.26 dan P < 0.76 makan tingkat kesukaran

butir pernyataan tergolong kategori sedang.

2) Analisis Validitas

Pada uji coba kelompok kecil,hasil uji validitas terhadap instrumen penilaian

domain afektif dengan skala guttman digunakan rtabel sebesar 0,300. Setelah dilaksanakan

ujicoba terdapat 2 ( 10%) item pernyataan yang tidak valid dengan rhitung 0,254 < 0,300

nomor soal yang tidak valid adalah 3 dan 11, sedangkan 18 (90%) item pernyataan lainnya

sudah valid dengan rata-rata rhitung 0,400 > 0,300. Indeks keandalan instrumen sudah baik,

dilihat dari hasil analisis reliabilitas hasil r11 = 0,717 sedangkan rtabel =0,576. Karena r11 > rtabel

maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel.

Berdasarkan hasil analisis daya beda, validitas dan reliabilitas instrumen tersebut

daapt disimpulkan bahwa draf 1 instrumen penilaian domain afektif 16 (80%) item memiliki

daya beda yang baik, 13 (65%) item pernyataan valid dan indeks keandalan tergolong baik.

Dalam instrumen tersebut masih terdapat banyak pernyataan yang belum valid, hal ini

disebabkan karena hanya berbekal pengalaman secar teoritik. Sehingga masih banyak

terdapat item pernyataan kurang tepat dalam penyusunan klimatnya. Oleh karena itu untuk

menghasilkan instrumen penilaian domain afektif yang lebih baik, dilakukan revisi terhadap

draf I instrumen yaitu untuk item pernyataan tidak valid dan memiliki daya beda kecil.

Revisi instrumen didasarkan pada hasi ujicoba kelompok kecil. Hasil analisis ujicoba

kelompok kecil menunjukan masih ada 2 item pernyataan yang tidak valid,dengan rhitung

0,254 diantaranya pernyataan nomor 1 dan 11. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan untuk

soal-soal yang memiliki daya beda kecil dan tidak valid. Dari hasil uji lapang untuk kelas

kecil di hitung analisis validitas dan reliabilitas instrumen.

1) Tingkat kesukaran butir pernyataan

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

14

Berdasarkan uji lapangan yang dilakukandengan melibatkan tiga Sekolah Dasar yang

ada di Salatiga didapat hasil analisis tingkat kesukaran butir pernyataan terdapat 7

butir pernyataan tergolong Sukar dengan jumlah P = 0.25 , 5 butir pernyataan

tergolong kategori mudah dengan P > 0.76 dan 8 soal tergolong kategori sedang

dengan P < 0.76.

2) Analisis Validitas

Hasil uji validitas terhadap instrumen domain afektif dengan rtabel sebesar 0,244,

setelah dianalisis dengan program SPSS 16.0, item yang valid yaitu sebesar 17 (85%)

dan 3 item tidak valid yaitu item nomor 14,15,16.

Tabel.4.1 Hasil Analisis validitas Uji Lapangan

No Kriteria Nomor Butir Jumlah Persentase

(%)

1 Tidak

Valid

14,15,16 3 15

2 Valid 1,2,3,4,5,

6,7,8,9,1

0,11,12,1

3,18,19,2

0

17 85

Berdasarkan hasil analisis dalam tabel 4.1 di atas di dapatkan hasil untuk setiap

kriteria pengukuran dimana item pernyataan yang tidak valid. Pernyataan-pernyataan

yang tidak valid di sebabkan karenan konstruksinya yang kurang bagus, sehingga

mengarahkan siswa untuk menjawab pada kategori “Tidak”.

3) Analisis Reliabilitas Instrumen

Hasil analisis reliabilitas menunjukan hasil r11 =0,721 karena r11 > rtabel sebesar 0,244

maka dapat disimpulkan bahwa intrumen penelitian reliabe. Karena instrumen

penilaian domain afektfi ini > 0,700, maka dapat disimpulkan pula bahwa reliabilitas

instrumen adalah baik.

Berdasarkan hasil analisis uji lapangan, secara umum instrumen sudah berfungsi

dengan baik. Namun, masih ada beberapa pernyataan yagn tidak valid, yaitu nomor

14,15,16. Karena tidak membuat penelitian lanjutan lagi, mak untuk pernyataan-pernyataan

yang tidak valid tidak akan dimasukan dalam produk akhir instrumen penilaian domain

afektif. Dengan dibuangnya pernyataan-pernytaan tidak valid tersebut juga tidak akan

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

15

mempengaruhi ketercapaian indikator penilaian yang ingin dicapai. Hasil penilaian domain

afektif sikap spiritual siswa kelas 4 dianalisis berdasarkan skor tiap pernyataan ranah afektif

sikap spiritual dan skor total atau gabungan dari seluruh karakteristik penilaian afektif sikap

spiritual yang diperoleh dari hasil uji lapangan dengan menggunakan draf II instrumen

penilaian domain afektif sikap spiritual. Fungsi dari tabulasi skor ini adalah untuk

mengetahui perbedaan nilai afektif siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria

penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Spiritual Siswa kelas 4 Subtema 2 Keunikan daerah

Tempat tinggalku

Rentang Skor Frekuensi Persentase

(%) Kriteria Nilai

16 – 20 4 11 Baik Sekali A

11 -15 31 89 Baik B

6 – 10 0 Kurang Baik C

1 – 5 0 Tidak Baik D

Jumlah 35 100

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diketahui nilai afektif siswa kelas 4 untuk kategori

sikap spiritual dari 35 siswa, 4 siswa (11%) siswa kriteria nilainya baik sekali, 31 (89%)

siswa kriteria Baik. Skor tertinggi untuk penilaian sikap adalah 18 dan skor terendah 14

dengan rata-rata skor 15, sehingga daapt disimpulkan bahwa nilai siswa kelas 4 untuk

kategori sikap spiritual adalah Baik.

Berarti sebagian besar siswa dikelas 4 memperhatikan dapat menerima dengan

baik penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Hasil analisis reliabilitas yang dilakukan

pada ujicoba menghasilkan indeks reliabilitas hasil r11 = 0,717 sedangkan rtabel =0,576. Karena

r11 > rtabel maka instrumen penilaian domain afektif tergolong baik. Dilihat dari hasil analisis

reliabilitas instrumen dari ujicoba hingga uji lapangan reliabel sehingga tidak diragukan lagi

keajegkannya dan mampu menggambarkan nilai afektif responden yang sebenarnya. Sesuai

dengna rencana awal produk akhir dari intrumen penilaian sikap spiritual ini terdiri dari 20

item pernyataan, dimana setiap indikator tersebut terdiri dari A1 (16%), A2 (24%), A3

(26%), A4 (8%) dan A5 (26%). Produk akhir instrumen penilaian domain afektif lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9. Sebelum menghasilkan produk akhir instrumen

penilaian domain afektif, dalam penyusunan draf awal sampai draf akhir ada beberapa

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

16

kendala yang dihadapi peneliti yaitu sulitnya menyusun indikator penilaian domain afektif

yang yang sesuai dengan aspek yang diukur. Oleh karena itu masukan dari ahli sangat

bermanfaat untuk peneliti. Pada pelaksanaan uji lapangan juga menghadapi kendala yaitu

mengajak siswa untuk benar-benar juju dalam mengerjakan instrumen. Namun, dengan

pendekatan yang baik kepada siswa kendala dapat terselesaikan dengan demikian hasil uji

lapangan ini benar-benar dapat dipercaya.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengembangan draf awal instrumen, yaitu

dengan validasi ahli, hasil validasi ahli menyatakan instrumen penilaian domain afketif layak

dengan rata persentase 63 %. Pengembangan draf I instrumen melalui ujicoba pertama hasil

analisis validitas instrumen penilaian domain afektif pada ujicoba hasilnya 7 ( 35%) item

pernyataan yang tidak valid dengan rhitung < 0,300, sedangkan 13 (65%) item pernyataan

lainnya sudah valid dengan rhitung > 0,300. Sedangkan analisis reliabilitas instrumen reliabel

dengan r11 = 0,717. Pengembangan draf II instrumen, pelaksanaan uji lapangan hasil analisis

item yang valid yaitu sebesar 17 (85%) dan 3 item tidak valid. Indeks reliabel menunjukan

keajegkan hasil yaitu r11 =0,721 karena r11 > rtabel sebesar 0,244 berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya yang pernah dilakukan menunjukan indeks reliabel 0,700, dalam pengembangan

instrumen penilaian sikap spiritual dengan indek reliabilitas > 0,700, instrumen penilaian

sikap spiritual ini dikatakan baik.

Saran

untuk mengembangkan instrumen penilaian domain afektif Ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan yaitu penulisan indikator sesuai dengan KKO ranah afektif, penggunaan

bahasa yang tepat serta perbedaan penyusunan kalimat pada setiap kriteria pengukuran sikap

spiritual. Kiranya adanya pelatihan guru untuk membuat instrumen penilaian domain afektif

untuk menilaia domain afektif siswa dan kepada siswa harus lebih jujur ketika memberikan

tanggapan saat mengisi instrumen penilaian domain afektif.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2011. Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Kemendikbud. (2014). Permendikbud No. 57 tentang Kurikulum 2013 Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ......instrumen penilaian sikap spiritual yang baik sebagia alat ukur sikap spiritual siswa. Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Sikap Spiritual,

17

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan praktiknya/Sukardi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, nana syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Undang-Undang, Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wardani, Naniek Sulistya, dkk.2012. Asesmen Pembelajaran SD.BBM. Salatiga :

Widya Sari.

Wardani, Naniek Sulistya, dan Slameto. 2012. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar SD.

Salatiga : widya Sari.

Wardani Naniek Sulistya.Slameto.2012. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Salatiga.

WidyaSari