LAPORAN PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN
Kalibrasi Instrumen Ukur (Karakteristik Statik)
Dosen Pembimbing : Ir. Heriyanto
Kelompok : IV (Empat)
Nama Anggota : 1. Herman Yosef
2. Ima Rismalawati
3. M. Rifky Ahyani
4. M. Galih Perdana
Kelas : 2A-TKPB
Tanggal Praktikum : Rabu, 28 September 2010
Tanggal Penyerahan : Rabu, 6 Oktober 2010
JURUSAN TEKNIK KIMIA
TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
KALIBRASI INSTRUMEN UKUR (KARAKTERISTIK STATIK)
I. Tujuan Praktikum Mampu melakukan kalibrasi instrument ukur secara baik dan benar. Menentukan ketelitian dan ketepatan instrumenukur
II. Data Pengamatan
Tabel I. Pengukuran Naik
Data (i)
Suhu Standar (x) Suhu terukur
(y)
Standar deviasi
Nominal Nyata
1 0 6,90 0,00 4,879
2 25 25,9 24,0 1,343
3 40 40,6 41,0 0,283
4 80 73,2 84,0 7,636
5 0 7,00 0,20 4,808
6 25 26,0 24,0 1,414
7 40 39,5 40,0 0,353
8 80 77,5 78,0 0,353
9 0 6,90 0,00 4,879
10 25 26,0 24,0 1,414
11 40 39,8 40,0 0,141
12 80 70,0 80,0 7,071
13 0 6,90 0,00 4,879
14 25 26,0 24,0 1,414
15 40 39,0 40,0 0,707
16 80 78,0 84,0 4,242
Tabel II. Pengukuran Turun
Data (i)
Suhu Standar (x) Suhu terukur
(y)
Standar deviasiNominal Nyata
1 80 79,2 80,6 0,99
2 40 38,7 41,7 2,12
3 25 26,1 24 1,49
4 0 6,90 -0,3 5,09
5 80 71,3 83,3 8,48
6 40 38,1 42,8 3,32
7 25 26,1 24,3 1,27
8 0 7,10 -0,3 5,23
9 80 78,2 80,9 1,91
10 40 37,4 40,1 1,91
11 25 26,1 24,3 1,27
12 0 7,00 -0,2 5,09
13 80 70,1 81,9 8,34
14 40 36,9 39,4 1,77
15 25 26,3 24,3 1,41
16 0 6,90 -0,2 5,02
III. Pengolahan DataPengukuran Naik Data ke 1 – 4
Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C6,90 0,0025,9 24,040,6 41,073,2 84,0
0 10 20 30 40 50 60 70 800
102030405060708090
f(x) = 1.2644496690234 x − 9.09208036970746R² = 0.999445347983771
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Suhu Standar
Suhu
Ter
ukur
Data 5 – 8
Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C7,00 0,2026,0 24,039,5 40,077,5 78,0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 900
102030405060708090
f(x) = 1.09428089255578 x − 5.48553347084192R² = 0.996309388138692
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Suhu Standar
Suhu
Ter
ukur
Data 9 – 12
Suhu nyata (x) , ˚C
Suhu terukur (y), ˚C
6,90 0,2026,0 24,039,8 40,070,0 78,0
0 10 20 30 40 50 60 70 800
10
20
30
40
50
60
70
80
90
f(x) = 1.23032934899041 x − 8.34199952523292R² = 0.999823268274412
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Y-ValuesLinear (Y-Values)
Suhu Standar
Suhu
Ter
ukur
Data 13 – 16
Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C6,90 0,0026,0 24,039,0 40,078,0 84,0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 900
102030405060708090
f(x) = 1.17653025562432 x − 7.09047132952124R² = 0.999142320650927
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Suhu Standar
Suhu
Ter
ukur
Pengukuran Turun Data 1 – 4
Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C79,2 80,638,7 41,726,1 246,90 -0,3
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90-100
102030405060708090
f(x) = 1.10951300532078 x − 5.35637812572657R² = 0.992088796854357
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Suhu Standar
Suhu
Ter
ukur
Data 5 – 8
Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C71,3 83,338,1 42,826,1 24,37,10 -0,3
0 10 20 30 40 50 60 70 80-100
102030405060708090
f(x) = 1.305865621121 x − 9.02910939296363R² = 0.998450420179662
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Suhu Standar
Suhu
Ter
ukur
Data 9 – 12
Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C78,2 80,937,4 40,126,1 24,37,00 -0,2
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90-100
102030405060708090
f(x) = 1.12832588597488 x − 5.67051481111627R² = 0.993767127460116
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Suhu Standar
Suhu
Sta
ndar
Data 13 – 16
Suhu nyata (x) , ˚C Suhu terukur (y), ˚C70,1 80,636,9 41,726,3 246,90 -0,3
0 10 20 30 40 50 60 70 80-100
102030405060708090
f(x) = 1.28545249439529 x − 8.55510992855476R² = 0.996892524972805
Grafik Suhu Standar vs Suhu Terukur
Suhu Standar
Suhu
Sta
ndar
IV. Pengolahan Data
A. Ketelitian pengukuran
1. Pengukuran Turun
∆ y= Sy
√nt
= 8,48
√4 3,182
= 13,491
B. Ketepatan Pengukuran
1. Pengukuran Turun
∆ x= ∆ yB
= 13,4911.305
= 10,338
∆ xdalam persen skala penuh
∆ x= ∆ yB
= 13,4911.305 ( 100 %
Ymax−Ymin ) =
13,4911.305
( 100 %250−0 )
= 4.14% span
V. Pembahasan
Herman Yosef Aditya. P (091424013)
Pada praktikkum kali ini kami melakukan percobaan Kalibrasi Instrumen Ukur
(karakteristik Statik). Percobaan karakteristik statik ini merupakan suatu rangkaian
pengukuran yang berkaitan dengan nilai pengukuran dan ketepatan (akurasi) serta ketelitian
(presisi) pada pembacaan instrumen ukur standar dan terkalibrasi. Pada percobaan kali ini
digunakan alat termometer gelas dan termometer yang telah terkalibrasi. Pengukuran
dilakukan dua bagian, yaitu pengukuran naik dan pengukuran turun. Pengukuran naik
dilakukan dari suhu yang rendah dan terus bertambah hingga suhu yang tinggi, hal ini
dilakukan untuk mendapatkan nilai yang terukur hasil regresi (y) dan nilai standar (x) yang
kemudian didapat kurva kalibrasi yang berbentuk linier.
Pada percobaan ini digunakan termometer kalibrasi dan termometer standar.
Pemakaian kedua termometer dilakukan untuk mengetahui tingkat ketelitian (presisi) dan
keakuratan(akurasi) pembacaan instrumen tersebut sehingga akan diketahui seberapa besar
penyimpangan nilai ukur instrumen dari nilai yang sebenarnya.
Dari percobaan didapatkan ketepatan sebesar 10,338 dan dalam persen skala penuh
didapatkan sebesar 0,0414 serta didapatkan ketelitian sebesar 13,491, dari hasil perhitungan
presisi dan akurasi dari masing – masing pengukuran dapat dilihat bahwa presisi dan akurasi
dari instrumen ini cukup baik, sehingga instrumen ini masih cukup baik untuk digunakan.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dan tepat, dapat dilakukan kalibrasi alat ukur yang
digunakan sehingga dapat meminimalisir kesalahan pembacaan dari alat ukur yang akan
digunakan serta faktor-faktor yang memengaruhi ketelitian dan ketepatan pangukuran pada
saat pengukuran adalah keadaan alat ukur yang digunakan.
Mohhamad Galih Perdana (091424017)
Pada praktikum ini kami melakukan kalibrasi Instrumen Ukur (karakteristik Statik) yang
bertujuan untuk menentukan ketelitian dan ketepatan instrument ukur sehingga akan
diketahui seberapa besar penyimpangan nilai ukur dari nilai yang sebenarnya.
Pada praktikum ini yang digunakan adalah thermometer gelas dan thermometer yang
terkalibrasi. Praktikum ini terbagi menjadi dua tahap yaitu taha pengukuran naik dan
pengukuran turun. Pengukuran naik di mulai dari suhu 0oC lalu air biasa yang suhunya sekitar
25oC kemudian ke air yang dipanaskan hingga 40oC dan 80oC sedangkan untuk pengukuran
turun sebaliknya. Ini dilakukan untuk mendapatkan nilai yang terukur hasil regresi (y) dan
nilai standar (x) yang kemudian didapat kurva kalibrasi dari seluruh rentang pengukuran
dengan regresi linier.
Dari hasil pengukuran didapatkan tersebut didapatkan ketepatan sebesar 10,338 dan
dalam persen skala penuh didapatkan sebesar 0,0414 serta didapatkan ketelitian sebesar
13,491. Banyak hal yang memperngaruhi ketidak telitian atau ketidaktepatan thermometer
salah satunya adalah suhu penangas yang tidak konstan.
Moh. Rifki Ahyani (091424016)
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan untuk melakukan kalibrasi
instrument ukur yang ada di laboratorium, instrument ukur yang akan kami kalibrasi
adalah thermometer gelas dan sebagai pembandingnya kami menggunakan thermometer
yang terkalibrasi.
Dari hasil pengukuran didapatkan linieritas kurva yang diambil berdasarkan
tingkat histerisis tertinggi yaitu y = 1.285x - 8.555, dari hasil perhitungan didapatkan
ketepatan sebesar 10,338 dan dalam persen skala penuh didapatkan sebesar 4,14% span
sedangkan didapatkan ketelitian sebesar 13,491 nilai ketepatan dan ketelitian alat yang
didapat sangat besar atau alat tidak teliti dan tidak tepat. Beberapa hal yang mempengruhi
untuk menentukan nilai ketelitian dan ketepatan alat salah satunya adalah pada saat
pengukuran suhu pada media yang akan diukur yang seharusnya dilakukan secara
bersamaan oleh kedua alat ukur tersebut (thermometer gelas dan termmeter terkalibrasi)
sehingga akan meminimalisir tingkat kesalahan pembacaaan suhu. Hal inilah yang
menyebabkan nilai ketelitian dan ketepatan dari hasil percobaan kami menjadi sangat
besar karena kami melakukan pengukuran suhu oleh kedua termometer dengan waktu
yang sedikit berbeda.
Ima Rismalawati (091424015)
Pada praktikum instrumentasi dan pengukuran telah dilakukan Kalibrasi Instrumen
Ukur (Karakteristik Statik). Kalibrasi Instrumen Ukur (Karakteristik Statik) merupakan suatu
rangkaian pengukuran yang berhubungan dengan nilai pengukuran dan pengendaliannya
yang meliputi kecepatan respon dan ketepatan (akurasi). Pada praktikum ini dilakukan
tahapan pengukuran naik dan turun. Pada pengukuran naik dilakukan pengukuran suhu dari
suhu terkecil ke suhu terbesar, sedangkan pada pengukuran turun, pengukuran dilakukan
sebaliknya dari pengukuran naik. Media yang diukur suhunya dalam pengukuran naik dan
turun adalah suhu es (0oC), air dingin (25oC), air hangat (40oC) dan air panas (80oC).
Nilai R2 yang didapat pada persamaan kurva kalibrasi pengukuran naik dan turun
dapat dikatakan baik karena nilainya mendekati 1, nilai yang mendekati 1 tersebut
menyatakan kelinearitasan suatu persamaan garis.
Pada praktikum instrumentasi dan pengukuran menggunakan termometer standar dan
termometer kalibrasi. Digunakannya kedua termometer tersebut bertujuan untuk mengetahui
tingkat ketelitian dan keakuratan dari instrumen ukur tersebut. Selain juga dapat menjadi
pembanding suhu yang diukur oleh kedua termometer. Ketelitian yang didapat dari percobaan
adalah sebesar 13,491, ketepannya sebesar 10,388 dan dalam persen skala penuh sebesar
0,0414. Nilai – nilai ketelitian dan ketepatan yang didapat menandakan bahwa alat ukur
tersebut masih baik untuk digunakan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi ketelitian dan ketepatan pada saat praktikum
diantaraya adalah suhu penangas yang tidak konstan, rentang waktu yang berbeda dalam
mengukur suhu dari yang terendah ke tinggi atau dari tinggi ke rendah dan keadaan alat ukur
yangdigunakan apakan masih layak untuk dipakai atau tidak, karena sangat mempengaruhi
pembacaan suhu. Selain itu juga yang mempengaruhi nilai ketelitian dan ketepatan adalah
pencatatan suhu ketika shu belum konstan. Ketiga hal tersebut mempengaruhi pembacaan
suhu yang sebenarnya sehingga nilai dari ketelitian dan ketepannya akan lebih besar dari
yang seharusnya. Usaha untuk memperkecil ketelitian dan ketepatan diantaranya adalah
mengatur supaya suhu penangas konstan dan adanya rentang waktu yang sama dari satu
media ke media lain yang diukur.
VI. KesimpulanHerman Yosef Aditya. P (091424013)
Ketepatan yang didapatkan (∆ x) = 10,388Dalam persen skala penuh (∆ x) = 0,0414 Ketelitian yang didapatkan (∆ y) = 13,491
Mohhamad Galih Perdana (091424017)
Ketepatan yang didapatkan (∆ x) = 10,388 Dalam persen skala penuh (∆ x) = 0,0414 Ketelitian yang didapatkan (∆ y) = 13,491 Salah satu hal yang memengaruhi ketidakpastian pengukuran adalah suhu penangas
yang tidak konstan.
Mohamad Rifki Ahyani (091424016)
Nilai Ketepatan yang didapatkan (∆ x) = 10,388 Nilai ketepatan dalam persen skala penuh (∆ x) = 4.14% span Nilai Ketelitian yang didapatkan (∆ y) = 13,491 Hal yang mempengaruhi nilai ketelitian dan ketepatan alat salah satunya adalah rentan
waktu antara pengukuran suhu oleh thermometer gelas dan thermometer terkalibrasi. Sebaiknya pengukuran suhu dilakukan secara bersamaan oleh thermometer gelas dan thermometer terkalibrasi.
Ima Rismalawati (091424015)
Nilai ketelitian yang didapat (∆ y) = 13,491 Nilai ketepatan yang didapat (∆ x) = 10,388 Dalam skala penuh (∆ x) = 0,0414 Nilai R2 mendekati 1, menandakan kelinearitasan persamaan garis tersebut. Faktor – faktor yang mempengaruhi ketelitian dan ketepatan diantaranya adalah suhu
penangas yang tidak konstan, rentang waktu yang berbeda, keadaan alat ukur itu sendiri, selain itu juga faktor yang mempengaruhi ketelitian dan ketepatan adalah pencatatan suhu yang belum konstan.
VII. Daftar PustakaChamidy, Harita N. 2007. Pengukuran Variabel Prosese Instrumentasi Dan
Pengukuran. Polban : Bandung.
Jobsheet Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran
Lampiran
Foto-foto saat praktikum berlangsung
Ketika pengukuran pada air bersuhu sekitar 80oC
Ketika pengukuran pada air bersuhu sekitar 00C