2a965 jurnal desember 2012

13
1 RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR KONSULTAN KESEHATAN ANAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Lutfiyah Dwi Setia 1) 1) Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Ponorogo Jl. Budi Utomo 10 Ponorogo email : [email protected] ABSTRAK Sistem pakar konsultan kesehatan untuk gangguan kesehatan pada Anak, sebuah aplikasi yang menggantikan kepakaran seorang bidan atau dokter Anak. Dalam sistem pakar ini penulis akan menerapkan algoritma Forward Chaining, kemudian menyiapkan sistem pakar ini sebagai aplikasi client/server dengan menggunakan media internet sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sistem pakar ini. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ini adalah pertanyaan-pertanyaan seorang dokter ahli yang telah dimasukkan dalam sistem pakar ini. Dari jawaban yang diberikan, pasien akan mendapatkan hasil akhir tentang penyakit yang dideritanya. Setelah pasien mengetahui penyakit yang dialaminya, maka sistem pakar konsultan kesehatan ini akan memberikan informasi yang berupa nasehat cara perawatan pasien, cara pencegahan penyakitnya, informasi tentang rumah sakit yang bisa menanganinya dan informasi apotik terdekat. Sehingga pasien bisa lebih banyak mendapatkan informasi yang diperlukan sebelum memutuskan untuk memilih rumah sakit mana yang akan dirujuk, dokter mana yang akan didatangi dan apotik mana yang akan dipilihnya. Dalam penelitian ini penulis membuat sistem pakar konsultan kesehatan untuk gangguan kesehatan pada Anak, sebuah aplikasi yang menggantikan kepakaran seorang bidan atau dokter Anak. Dalam sistem pakar ini penulis akan menerapkan algoritma Forward Chaining, kemudian menyiapkan sistem pakar ini sebagai aplikasi client/server dengan menggunakan media internet sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sistem pakar ini. Kata Kunci : Sistem pakar, diagnosa I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan Teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin global saat ini, menuntut setiap individu masyarakat untuk mampu mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, andal dan efisien untuk setiap permasalahan yang sedang dihadapi, baik dalam kehidupan keluarga maupun perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Job Carter, salah seorang partner Andersen Consulting Incorporation yang menyatakan bahwa 70% dari biaya pengembangan di industri manufaktur merupakan proses pengambilan keputusan. Dalam kehidupan keluarga modern sering dilakukan aktifitas konsultasi terhadap setiap problem keluarga yang sedang dihadapinya sebelum suatu pengambilan keputusan dilakukan, dan hal ini sering memakan biaya yang tidak sedikit. Dari komponen biaya tersebut, aktifitas konsultasi yang melibatkan seorang pakar (expert) biasanya yang menjadikan komponen biaya menjadi besar, disamping tidak selalu mudah untuk mendapatkan seorang pakar yang tepat, baik waktu ketersediaannya maupun kualifikasinya. Masalah kesehatan merupakan satu masalah yang sering menjadi problem tersendiri. Sebagian besar anggota masyarakat kita masih sering mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan pelayanan dan informasi tentang bagaimana merawat kesehatannya dan bagaimana memilih tindakan yang tepat untuk anggota keluarga yang sedang menderita sakit. Hal ini mungkin tidak begitu terasa bagi mereka yang hidup di kota besar dan memiliki standart hidup yang tinggi, namun bagaimana dengan mereka yang standart hidupnya menengah kebawah? Bagaimana juga dengan mereka yang hidup di daerah terpencil? tentu mereka akan lebih sering

Upload: yudhi-karim-gunawan

Post on 14-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

2a965 Jurnal Desember 2012

TRANSCRIPT

Page 1: 2a965 Jurnal Desember 2012

1

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR KONSULTAN KESEHATAN

ANAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Lutfiyah Dwi Setia 1)

1)

Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Ponorogo

Jl. Budi Utomo 10 Ponorogo

email : [email protected]

ABSTRAK

Sistem pakar konsultan kesehatan untuk gangguan kesehatan pada Anak, sebuah aplikasi yang

menggantikan kepakaran seorang bidan atau dokter Anak. Dalam sistem pakar ini penulis akan

menerapkan algoritma Forward Chaining, kemudian menyiapkan sistem pakar ini sebagai aplikasi

client/server dengan menggunakan media internet sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sistem

pakar ini.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ini adalah pertanyaan-pertanyaan seorang dokter ahli

yang telah dimasukkan dalam sistem pakar ini. Dari jawaban yang diberikan, pasien akan

mendapatkan hasil akhir tentang penyakit yang dideritanya. Setelah pasien mengetahui penyakit yang

dialaminya, maka sistem pakar konsultan kesehatan ini akan memberikan informasi yang berupa

nasehat cara perawatan pasien, cara pencegahan penyakitnya, informasi tentang rumah sakit yang

bisa menanganinya dan informasi apotik terdekat. Sehingga pasien bisa lebih banyak mendapatkan

informasi yang diperlukan sebelum memutuskan untuk memilih rumah sakit mana yang akan dirujuk,

dokter mana yang akan didatangi dan apotik mana yang akan dipilihnya.

Dalam penelitian ini penulis membuat sistem pakar konsultan kesehatan untuk gangguan

kesehatan pada Anak, sebuah aplikasi yang menggantikan kepakaran seorang bidan atau dokter

Anak. Dalam sistem pakar ini penulis akan menerapkan algoritma Forward Chaining, kemudian

menyiapkan sistem pakar ini sebagai aplikasi client/server dengan menggunakan media internet

sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sistem pakar ini.

Kata Kunci : Sistem pakar, diagnosa

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan Teknologi informasi

yang semakin cepat dan persaingan yang

semakin global saat ini, menuntut setiap

individu masyarakat untuk mampu

mengembangkan sistem pendukung

keputusan yang cepat, akurat, andal dan

efisien untuk setiap permasalahan yang

sedang dihadapi, baik dalam kehidupan

keluarga maupun perusahaan. Hal ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh Job Carter, salah seorang partner

Andersen Consulting Incorporation yang

menyatakan bahwa 70% dari biaya

pengembangan di industri manufaktur

merupakan proses pengambilan keputusan. Dalam kehidupan keluarga modern

sering dilakukan aktifitas konsultasi terhadap

setiap problem keluarga yang sedang

dihadapinya sebelum suatu pengambilan

keputusan dilakukan, dan hal ini sering

memakan biaya yang tidak sedikit. Dari

komponen biaya tersebut, aktifitas konsultasi

yang melibatkan seorang pakar (expert)

biasanya yang menjadikan komponen biaya

menjadi besar, disamping tidak selalu mudah

untuk mendapatkan seorang pakar yang tepat,

baik waktu ketersediaannya maupun

kualifikasinya.

Masalah kesehatan merupakan satu

masalah yang sering menjadi problem

tersendiri. Sebagian besar anggota masyarakat

kita masih sering mendapatkan kesulitan untuk

mendapatkan pelayanan dan informasi tentang

bagaimana merawat kesehatannya dan

bagaimana memilih tindakan yang tepat untuk

anggota keluarga yang sedang menderita sakit.

Hal ini mungkin tidak begitu terasa

bagi mereka yang hidup di kota besar dan

memiliki standart hidup yang tinggi, namun

bagaimana dengan mereka yang standart

hidupnya menengah kebawah? Bagaimana

juga dengan mereka yang hidup di daerah

terpencil? tentu mereka akan lebih sering

Page 2: 2a965 Jurnal Desember 2012

2

mengalami kesulitan jika ada anggota

keluarganya yang menderita sakit. Sebagai

contoh bentuk kesulitan yang sering dialami

masyarakat adalah terjadinya suatu kesalahan

dalam diagnosa, kesulitan mencari dokter yang

tepat, mencari rumahsakit yang sesuai dan

apotik yang cocok.

Oleh karena itu pengembangan Sistem

Pendukung keputusan mendapatkan muaranya

dengan makin berkembangnya penggunaan

sistem pakar (Expert system) dalam berbagai

bidang. Misalnya dalam bidang kesehatan,

masih banyak masyarakat kita yang kesulitan

untuk mendapatkan layanan kesehatan

sebagaimana yang dia inginkan, sehingga

untuk melakukan pengambilan keputusan

tentang perawatan kesehatannya dan

pengobatan penyakitnya sering menghabiskan

biaya yang lebih mahal.

Permasalahan

Permasalahan utama untuk

perancangan dan implementasi sistem

perangkat lunak ini adalah :

1. Bagaimana memanfaatkan komputer

sebagai alat Bantu dalam memberikan

layanan konsultasi kesehatan sejak dini

layaknya kepakaran seorang bidan atau

dokter anak dalam mendiagnosa

pasiennya, sehingga klien/user dapat

mengetahui :

a. Jenis penyakit yang diderita

klien berdasarkan gejala awal

gangguan kesehatan anak

b. Bagaimana cara perawatannya?

haruskah ia segera menghubungi

dokter atau bahkan dirujuk ke

rumah sakit?

c. Dalam proses pengobatan, resep

obat apa yang sesuai ?

2. Bagaimana mengimplementasikan

software/sistem pakar ini untuk

menggantikan kepakaran seorang dokter,

sehingga dengan hanya mengakses

komputer yang terhubung dengan

internet saja, anggota masyarakat akan

bisa mendapatkan informasi dengan

cepat dan tepat bagaimana cara

mengatasi atau cara penanganan

berbagai penyakit pada keluarganya.

Batasan Masalah

Adapun Batasan permasalahan pada

Sistem Pakar Konsultan Kesehatan Anak ini

adalah sebagai berikut :

1. Pada aplikasi sistem pakar konsultan

kesehatan anak ini, konsultasi yang

dilayani ialah pada 9 gangguan kesehatan

yang sering terjadi pada bayi usia pra

setahun (0–1 th) dan anak-anak balita,

diantaranya yaitu: Demam pada bayi

(anak), diare pada bayi, gangguan pada

telinga, kemungkinan bayi muda kejang,

anak menderita batuk atau sukar bernapas,

gangguan-gangguan dengan gejala

muntah, memeriksa status Gizi dan

Anemia pada bayi, memeriksa hipotermi

serta memeriksa kemungkinan infeksi

bakteri pada bayi

2. Dalam rule pengambilan keputusan pada

aplikasi sistem pakar konsultan kesehatan

anak ini menggunakan logika AND.

3. Proses konsultasi pada aplikasi sistem

pakar konsultan kesehatan anak ini

dilakukan per-kategori gejala awal yang

paling dominan dialami oleh bayi.

4. Sistem pakar konsultan kesehatan anak ini

akan menghasilkan informasi yang benar

jika user menginputkan jawaban yang

benar.

5. Hasil output sistem berupa diagnosa

penyakit, terapi perawatannya dan anjuran

resep obat.

6. Hasil diagnosa dari sistem ini, tidak

kemudian secara mutlak menghilangkan

peran dokter sesungguhnya.

7. Sistem pakar konsultan kesehatan anak ini

akan menggunakan metode Forward

Chaining dengan bahasa pemrograman

Profesional Home Page (PHP) dan

database MySQL

Tujuan

Tujuan dari dibuatnya proyek tugas

akhir ini adalah :

1. Menyediakan sebuah aplikasi sistem

pakar konsultan kesehatan Anak dalam

rangka membantu untuk mengetahui dan

mendiagnosa penyakit sekaligus

memberikan layanan konsultasi kesehatan

cukup hanya dengan mengakses internet

dimanapun berada dan pada saat kapanpun

dibutuhkan

2. Sistem ini dapat membantu Ibu-ibu rumah

tangga, baby sitter, bidan atau siapapun

yang membutuhkan untuk

mengkonsultasikan gangguan-gangguan

kesehatan khususnya pada anak sehingga

tidak terjadi salah diagnosa dalam

penanganannya.

Sistem ini dapat memberikan

informasi yang bermanfaat kepada user untuk

mencari informasi rumah sakit, dokter, apotik

Page 3: 2a965 Jurnal Desember 2012

3

serta bagaimana menjaga dan merawat

kesehatan yang sesuai dengan penyakit yang

dideritanya.

II. DASAR TEORI

Konsep Kesehatan Anak

2.1.1 Kesehatan Anak Di Daerah Tropis

Negara – negara tropis biasanya

mempunyai populasi yang berusia muda. Kira-

kira separuh diantaranya anak-anak, yang

sering dihinggapi berbagai penyakit.

1. Bayi yang baru lahir (newborn, 28 hari

pertama kehidupan)

Kematian dan penyakit pada bayi yang

baru lahir di negara tropis sulit

diperkirakan. Kedua hal tersebut sering

terjadi karena infeksi, yang paling besar

disebabkan septikaemia dan tetanus,

cedera kelahiran akibat dukun bayi yang

tidak terlatih, prematuritas, dan kelainan

bawaan.

2. Bayi (tahun pertama kehidupan)

Angka kematian bayi (kematian pada

tahun pertama kehidupan per 1000 bayi

yang lahir hidup) biasanya tinggi. Di

Eropa dan Amerika utara dibawah 40. Di

negara tropis, biasanya antara 75 dan 500

walaupun sulit menghitung secara tepat

karena data kelahiran dan kematian

biasanya tidak dicatat. Di daerah tropis,

penyebab kematian bayi bermacam-

macam. Diantaranya, infeksi saluran

pernafasan (terutama pneumonia), diare,

dan marasmus.

3. Anak-anak usia Pra sekolah (1-4 tahun)

Penyakit utama pada tingkat umur ini

adalah kekurangan kalori protein (terutama

kwashiorkor), diare, pneumonia, malaria,

cacingan di saluran pencernaan (khususnya

cacing tambang dan cacing gelang),

tuberkolosis, anemia, campak, batuk rejan,

dan kecelakaan. Sering ditemui anak usia

prasekolah mengidap beberapa penyakit

tersebut sekaligus. Kelompok umur ini

mempunyai angka kematian yang tinggi,

sebagian besar karena penyakit yang telah

disebutkan diatas.

Sistem Pakar (Expert System)

Usaha untuk memahami dan meniru

mekanisme manusia dengan memehami

komputer agar memiliki pengetahuan seperti

seorang pakar, bukan lagi agen-agen karena

adanya perkembangan salah satu bidang dalam

kecerdasan buatan, yaitu sistem pakar.

Pengertian Sistem Pakar

Profesor Edward Feigenbaum dari

Stanford University, Amerika Serikat, salah

seorang pelopor dan aktif di bidang Sistem

Pakar, mendefinisikan Sistem Pakar (Expert

System) sebagai “….an intelligent computer

program that uses knowledge and infenince

procedures to solve problem that are difficult

enough to require significant human expert

for their solution…”(Harmony and

King.1985) (INV. 2001)

Berdasarkan definisi tersebut maka inti

dari sebuah Sistem Pakar terutama pada

penggunaan pengetahuan (knowledge) dan

prosedur yang dapat mewadahi kepekaan

memahami dalam sistem pakar yang kita

rancang.

Pengetahuan dalam rancangan sistem

pakar berisi fakta dan prosedur heuristik.

Fakta tersebut terdiri dari sekumpulan info

yang merupakan andil dari banyak pihak,

memungkinkan untuk di publikasikan dan

biasanya merupakan kesepakatan para pakar

dalam bidang tersebut. Prosedur heuristik

biasanya sangat unik untuk setiap

permasalahan. Prosedur heuristik tersebut

ditemukan berdasarkan argumentasi yang

masuk akal/ aturan-aturan yang merupakan

hasil pendugaan terbaik.

Dalam perkembangannya kemudian

pemakaian sistem pakar dalam menunjang

proses pengambilan keputusan diterapkan

secara luas diberbagai bidang diantaranya,

bisnis, kimia, komunikasi, pendidikan,

elektronik dan sebagainya. Penerapan itu

dimungkinkan karena semakin ketatnya

kompetisi, sulitnya melakukan kontak

dengan pakar, dan semakin kompleksnya

permasalahan yang dihadapi. Dibandingkan

dengan pakar (manusia), maka sistem pakar

memiliki beberapa keunggulan.

Perbandingan antara pakar (manusia) dan

sistem pakar tercantum pada table berikut :

Tabel 2.1. Perbandingan Pakar (Manusia)

Dan Sistem Pakar Faktor Pakar

(Manusia) Sistem Pakar

1. Ketersediaan waktu 2. Jangkauan

Geografis 3. Keselamatan 4. Keusangan/pensiun/

kemudahrusakan 5. Performansi 6. Kecepatan 7. Biaya

Mengenal hari kerja dan masa libur. Lokal Tidak dapat digantikan Ya Bervariasi Bervariasi Tinggi

Selalu tersedia Dapat dimana saja Dapat digantikan Tidak Konsisten Konsisten dan biaya lebih cepat Dapat dijangkau

Page 4: 2a965 Jurnal Desember 2012

4

Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan gabungan

dari 2 bagian utama, yaitu : pertama

lingkungan pengembangan (development

environment) dan lingkungan konsultasi

(consultation (runtime) environment).

Lingkungan pengembangan digunakan oleh

pengembang sistem pakar untuk membangun

komponen-komponen dan meletakkan

pengetahuan (knowledge) dalam basis

pengetahuan/knowledge base sedangkan

lingkungan konsultasi digunakan pemakai

yang bukan ahli (non expert) untuk

mendapatkan pengetahuan seorang ahli

(expert knowledge) dan nasehat (advive).

(TYZ. ’95)

Tiga (3) komponen utama yang

tampak secara virtual pada semua sistem

pakar adalah basis pengetahuan (knowledge

base), mesin penyimpul (inference engine)

dan antar muka pemakai (user interfence).

Ketiga komponen tersebut secara detail bisa

dan terbagi menjadi beberapa komponen

berikut ;

a) Subsistem Perolehan Pengetahuan

(Knowledge Acqistion Subsistem)

Problem pengetahuan

merupakan akumulasi, transfer, dan

transformasi keahlian untuk

penyelesaian masalah dari ahlinya atau

sumber pengetahuan terdokumentasikan

ke program komputer untuk menyusun

atau mengembangkan basis

pengetahuan (Knowledge Base). Sumber

potensial dari pengetahuan / knowledge

adalah seorang ahli, text book, dokumen

multimedia dan database, hasil

penelitian spesifik dan info yang

tersedia di web.

Perolehan pengetahuan dari

seorang ahli merupakan tugas kompleks

dan berat yang sering menjadi

penghambat dalam penyusunan sistem

pakar. Setelah itu diperlukan lagi

seorang perekayasa pengetahuan

(knowledge enginer) untuk

menghubungkan satu atau lebih ahli

dalam pembangunan basis pengetahuan

(TUR.’95).

b) Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan berisi

pengetahuan yang diperlukan untuk

memahami, menformulasikan dan

menyelesaikan problem. Basis

pengetahuan ini disusun oleh 2 elemen:

1. Fakta-fakta seperti situasi

permasalahan dan teori pada

bidang permasalahan

2. Heuristik yang spesifik atau

aturan-aturan yang secara

langsung menggunakan

pengetahuan untuk menyelesaikan

problem spesifik pada domain

tertentu, heuristik

mengekspresikan penentuan

pengetahuan secara informal

dalam suatu bidang aplikasi.

c) Mesin Penyimpul (inference Engine)

Otak dari sistem pakar adalah

mesin penyimpul (inference engine)

yang dikenal juga dengan struktur

pengontrol atau penerjemah aturan (rule

interpreter) yang terdapat di dalam rule

berdasarkan sistem pakar. Komputer ini

merupakan program komputer yang

utama, yang menyediakan metodologi

pemikiran tentang info dalam basis

pengetahuan dan “black board“ yang

akhirnya untuk mengformulasikan

kesimpulan / hasil (TUR.’95)

Mesin penyimpul memiliki 3

elemen utama :

1) Interpreter (Penerjemah Aturan-

aturan), yang mengeksekusi item-

item yang dipilih dengan

menerapkan hubungan aturan-

aturan basis pengetahuan.

2) Penjadwal (scheduler), yang

memelihara kontrol menu / agenda

3) Penjaga konsisten, yang mencoba

untuk memelihara konsisten dari

solusi.

d) Tempat Kerja (Black Board)

Tempat kerja adalah pengingat

sementara dari deskripsi problem saat

ini yang sesuai dengan data masukan,

yang juga digunakan untuk merekam

hasil sementara. Ada 3 tipe keputusan

yang dapat direkam pada black board :

1) Rencana; bagaimana

menyelesaikan masalah.

2) Agenda; tindakan potensial ketika

menunggu eksekusi

3) Solusi; hipotesa sementara dari

sistem.

Page 5: 2a965 Jurnal Desember 2012

5

Black board hanya berada pada

beberapa sistem. Keberadaan black

board sangat bermanfaat ketika terdapat

beberapa solusi dari para ahli.

(TUR.’95)

e) Antar Muka Pemakai (User

Interface)

Sistem pakar berisi bahasa

pemroses yang friendly untuk

komunikasi antar pemakai dan

komputer. Komunikasi ini akan lebih

mudah dilaksanakan dengan bahasa

alami, dalam beberapa kasus dapat

berupa menu dan grafik.

f) User

User adalah orang yang

menggunakan sistem pakar untuk

mendapatkan kesimpulan yang

diinginkan sesuai dengan kondisi

permasalahan.

g) Subsistem penjelasan

Kemampuan untuk melacak

pertanggung jawaban konklusi /

kesimpulan dalam penyelesaian

problem/masalah. Sub sistem penjelasan

dapat melacak pertanggung jawaban dan

menerangkan tentang perilaku sistem

pakar dengan menjawab pertanyaan

secara interaktif seperti :

1) Mengapa suatu pertanyaan tertentu

dijawab oleh Sistem Pakar ?

2) Bagaimana suatu

konklusi/kesimpulan tertentu

dicapai?

3) Mengapa suatu alternative

tertentu ditolak ?

4) Rencana apa yang harus diambil

untuk mencapai solusi ?

h) Sistem penyaring pengetahuan

(Knowledge Refining System)

Seorang ahli memiliki sistem

penjaring pengetahuan, dia mampu

menganalisa hasil pemikirannya,

mempelajari dan mengembangkannya

untuk konsultasi dimasa yang akan

datang. Hal ini sama dengan apa yang

terjadi pada pembelajaran komputer,

programnya harus dapat menganalisa

dan memberi alasan jika hasilnya sukses

ataupun gagal.

RULES DAN RULE CHAINING

Dalam proses deduksi (Chaining)

rules, terdapat 2 macam deduksi, yaitu

Backward chaining dan Forward Chaining.

Untuk membangun sebuah sistem pakar,

developer bebas untuk memilih proses deduksi

mana yang akan digunakan, akan tetapi untuk

lebih memudahkan pembangunan sistem

pakar, developer dapat menggunakan

pertimbangan-pertimbangan berikut ini

sebelum memilih sebuah proses deduksi (SUB

02).

Bagaimana hubungan antara rule dengan

fakta-faktanya, sehingga didapat

konklusinya

Jika masalah yang dihadapi lebih dekat ke

fan-out (sekumpulan fakta yang bisa

menuju kebanyak konklusi) maka

pilihlah Backward Chaining

Jika masalah yang dihadapi lebih dekat ke

fan-in (sekumpulan hipotesis yang bisa

menuju kebanyak konklusi) maka

pilihlah Forward Chaining

Jika terdapat banyak cara untuk

mendapatkan sedikit konklusi, maka

gunakanlah Forward chaining

Jika terdapat sedikit cara untuk

mendapatkan banyak konklusi, maka

pilihlah Backward Chaining

Jika kita belum mendapatkan berbagai

fakta, dan kita tertarik hanya pada satu

konklusi yang mungkin, maka digunakan

Backward Chaining

Jika kita benar-benar sudah mendapatkan

berbagai fakta dan kita ingin

mendapatkan konklusi dari fakta-fakta

itu, maka digunakan Forward Chaining

Gambar 2.2. Contoh Identifikasi Binatang

dengan menggunakan Forward Chaining

Has

Hair R

ul

e1 R

ul

e2

Chews

end

Is a

mammal

R

ul

e3

Is a

Biraff

e

Has a

long neck Has a

tawny

Color Has dark

Sports

Has long

legs

Is an

ingulate

Page 6: 2a965 Jurnal Desember 2012

6

Pada Gambar diatas dapat dilihat sebuah

contoh identifikasi binatang jerapah dengan

metode Forward chaining. Prosesnya

sebagai berikut;

Langkah awal diketahui fakta-fakta: has hair,

chews end, has long legs, has a long neck,

has a tawny color, has dark sports.

Kemudian dengan menggunakan Rule 1 bisa

diketahui fakta is a mammal. Kemudian

dengan menggunakan Rule 2 bisa diketahui

fakta is an ingulate. Kemudian dengan

menggunakan Rule 3 bisa diketahui fakta is

a biraffe.

Gambar 2.3. Contoh Identifikasi Binatang

dengan menggunakan Backward Chaining

Gambar 2.3 diatas merupakan contoh

identifikasi binatang cheetak dengan

menggunakan Backward Chaining. Pada

contoh ini proses deduksinya sebagai

berikut;

Langkah awal kita mengetahui konklusi

cheetak, kemudian dengan menggunakan

rule 1 kita dapat mengetahui fakta-fakta awal

(initial), sedangkan untuk mengetahui is

carnivore kita perlu mengetahui fakta eats

meats. Dan is a mammal dengan

menggunakan rule 2, atau bisa juga dengan

mengetahui has pointing eyes, has claws, has

pointed teeth dan is a mammal dengan

menggunakan rule 4. sedangkan untuk

mengetahui is a mammal kita perlu

mengetahui terlebih dahulu fakta has hair

dengan menggunkan rule 3.

Tipe sistem yang bisa dicari dengan Forward

Chaining [SUB 02] :

1. Sistem yang dipresentasikan dengan

satu atau beberapa kondisi

2. Untuk setiap kondisi, sistem mencari

rules dalam knowledge base untuk rules

yang berkorespondensi dengan kondisi

dalam bagian if

3. Setiap rule dapat menghasilkan

kondisi baru dari konklusi yang

diminta pada bagian Then. Kondisi

baru ini ditambahkan ke kondisi lain

yang sudah ada.

4. Setiap kondisi yang ditambahkan ke

sistem akan diproses. Jika ditemui

suatu kondisi, sistem akan kembali ke

langkah 2 dan mencari rules dalam

knowledge base kembali. Jika tidak

ada konklusi baru, sesi ini berakhir.

Tipe sistem yang dapat dicari dengan

Backward Chaining [SUB 02] :

1. Sistem yang dipresentasikan dengan satu

atau beberapa kondisi

2. Untuk setiap konklusi, sistem mencari

rules dalam knowledge base untuk rule

yang berkorespondensi dengan konklusi

pada bagian then

3. Setiap konklusi dihasilkan dari kondisi-

kondisi yang terdapat pada bagian if.

Selanjutnya kondisi-kondisi tersebut

menjadi konklusi yang dimasukkan ke

stack diatas konklusi yang sudah ada.

4. Setiap konklusi yang ditambahkan ke

sistem akan diproses, jika ditemui suatu

konklusi, sistem akan kembali ke langkah

2 dan mencari rules dalam knowledge

base kembali. Jika tidak ada konklusi

baru, sesi ini berhenti.

III. PEMBAHASAN

Perancangan

Analisa Kebutuhan

Tugas utama pada analisa

kebutuhan ini adalah proses menemukan

permasalahan dan menghasilkan

alternatif pemecahan masalah yang

relevan, sistem menentukan batasan

permasalahan yang akan ditangani.

Identifikasi kebutuhan

Dalam penelitian ini, penulis akan

membuat sebuah aplikasi yang disebut

dengan Sistem Pakar Konsultan

Kesehatan Anak, yaitu sebuah aplikasi

yang menangani tugas seorang dokter

Has

Hair R

ul

e3

Is a

mammal

R

ul

e1

Is a

Cheeta

k

Has a tawny

Color Has dark

Sports

Is a

Carnivo

re

Eats

meats R

ul

e2

Ru

le

4

Has Forward

Pointing eyes

Has Claws Has

Pointed

teeth

Page 7: 2a965 Jurnal Desember 2012

7

untuk mendiagnosa penyakit pasiennya.

Pasien yang telah melakukan konsultasi

dengan sistem pakar ini akan didiagnosa

penyakit yang dideritanya. Selama

proses diagnosa pasien harus menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh sistem pakar dengan memilih

alternatif jawaban yang tersedia dan

harus sesuai dengan yang dialaminya.

Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan ini adalah pertanyaan-

pertanyaan seorang dokter ahli yang

telah dimasukkan dalam sistem pakar

ini. Dari jawaban yang diberikan, pasien

akan mendapatkan hasil akhir tentang

penyakit yang dideritanya. Setelah

pasien mengetahui penyakit yang

dialaminya, maka sistem pakar konsultan

kesehatan ini akan memberikan

informasi yang berupa nasehat cara

perawatan pasien, cara pencegahan

penyakitnya, informasi tentang rumah

sakit yang bisa menanganinya dan

informasi apotik terdekat. Sehingga

pasien bisa lebih banyak mendapatkan

informasi yang diperlukan sebelum

memutuskan untuk memilih rumah sakit

mana yang akan dirujuk, dokter mana

yang akan didatangi dan apotik mana

yang akan dipilihnya.

Dalam tugas akhir ini penulis akan

membuat sistem pakar konsultan

kesehatan untuk penyakit Anak, sebuah

aplikasi yang menggantikan kepakaran

seorang dokter Anak. Dalam sistem

pakar ini penulis akan menerapkan

algoritma Forward Chaining, kemudian

menyiapkan sistem pakar ini sebagai

aplikasi client/server dengan

menggunakan media internet sehingga

masyarakat dapat memanfaatkan system

pakar ini.

Sehingga untuk bisa berjalan

dengan baik, aplikasi ini membutuhkan

beberapa komponen utama :

1. Server Web

2. Browser sebagai Client

3. Server database

4. Bahasa yang disatukan dengan

Server

Adapun Perangkat lunak yang

digunakan adalah :

1. Apache sebagai Server Web

2. Internet Explorer sebagai Browser

3. My SQL sebagai Server database

4. Bahasa pemrograman Profesional

Home Page (PHP)

Alur Program

Secara umum aplikasi sistem

pakar konsultan kesehatan ini pada sisi

klien, mempunyai menu utama yang

menampilkan 4 submenu pilihan yaitu :

1. Konsultasi kesehatan, menampilkan

menu-menu berbagai gejala awal

gangguan kesehatan yang diderita

bayi pra-setahun, sebagai menu

utama untuk menjalankan konsultasi

kesehatan

2. Info Sehat, menampilkan pilihan

berbagai informasi seputar kesehatan

ibu dan anak

3. Links, menampilkan 3 pilihan link,

yaitu :

a. Informasi rumah sakit,

menampilkan menu kota untuk

mencari informasi alamat rumah

sakit berikut fasilitas dan tariff,

sekaligus jadwal besuknya

b. Informasi Dokter, menampilkan

menu kota tempat anda akan

mencari informasi alamat dokter

dan jam prakteknya, sesuai dengan

kota yang anda kehendaki.

c. Informasi apotik, juga

menampilkan menu kota tempat

data alamat apotik yang ada di

kota tersebut

4. Buku tamu, untuk mengisi dan

melihat tanggapan dari para user.

Gambar berikut ini adalah alur

utama yang menggambarkan 4 submenu

tersebut :

Mulai

Login

Klien?

1 Input/update data/informasi

Diagnosa

DB

T

Input Menu Pilihan

Pil = konsultasi?

Pil = info Sehat?

Pil = links?

Pil = Buku Tamu?

A

B Y

Y

Selesai T

T

T

T

C Y

D Y

Y

Gambar3.1 . Diagram Alur Utama

Page 8: 2a965 Jurnal Desember 2012

8

Bila user memilih “konsultasi

kesehatan” maka setelah itu user harus

memasukkan pilih gejala-gejala apa yang

dialami pasien untuk memperoleh hasil

diagnosa penyakitnya, alurnya adalah

seperti gambar berikut :

Bila user ingin langsung mengakses

“info Sehat” maka aplikasi ini akan

menghubungkan dengan database dbkonsultasi

yang berisi tabel info. gambar dibawah adalah

alur programnya.

Gambar 3.3. Diagram Alur Submenu info Sehat

Bila user ingin mengakses “Links”

maka aplikasi ini akan memberikan pilihan

lagi, links kemana yang akan dituju, apakah

info dokter, rumahsakit atau apotik.

Bila user ingin langsung mengakses

“info dokter” maka aplikasi ini akan

menghubungkan dengan database kesehatan

yang berisi tabel dokter. gambar dibawah

adalah alur programnya.

Gambar 3.4. Diagram Alur Submenu info dokter

Bila user memilih “info Rumah sakit”

maka aplikasi ini akan mengakses database

untuk menampilkan informasi rumah sakit

dikota yang dipilih, alur programnya sebagai

berikut :

Gambar 3.5 Diagram Alur Submenu info Rumah

sakit

Bila pengunjung memilih “info apotik”

maka aplikasi ini akan mengakses database

dan menampilkan informasi apotik dikota

yang dipilih. Diagram alurnya adalah :

Gambar 3.6. Diagram Alur Submenu info apotik

Bila pengunjung memilih “buku tamu”

aplikasi akan mengakses database dan melakukan

proses mengisi buku tamu atau menampilkan isi

buku tamu sesuai dengan permintaan pengunjung.

Alur programnya adalah :

Gambar 3.7 Diagram Alur Submenu Buku Tamu

Implementasi

Berikut ini adalah Menu utama yang

merupakan tampilan utama sistem yang

akan menghubungkan semua user ke

menu-menu selanjutnya.

C

Input

kota

Tampilka

n info

dokter

1 Kota=

true ?

Tabel

dokter

Y Y T

C

Input kota

Tampilkan info RS 1 Kota= true ?

Tabel RS

Y Y T

C

Input kota

Tampilkan

info apotik 1 Kota= true

?

Tabel

apotik

Y Y T

D

Isi buku

tamu

Tampilkan

info data

tamu

1

Menampilkan isi buku tamu ?

Tabel Buku

Tamu

Y

T

Mengisi buku tamu? Y

A

Input

gejala Proses

Konsultasi Lihat

hasil

konsultas

i? 1

Gambar3.2 . Diagram Alur Submenu Konsultasi Kesehatan

B

Input pilihan info

pil= true ?

Tabel info

Tampilkan

info Sehat 1 Y

T

Page 9: 2a965 Jurnal Desember 2012

9

Gambar 3.8. Menu Utama ( index.php )

Pengujian

Pada Proses pengujian ini, penulis

mengambil secara acak rule dari sistem

konsultan kesehatan anak, sebagai contoh

adalah rule ke-26 yang merupakan rule

jika terjadi gangguan demam pada anak

pada tahap lanjut.

Gambar 3.9 berikut ini adalah sebagian

aturan if-then yang merupakan hasil

konversi dari pohon keputusan untuk

mengkonsultasikan gangguan kesehatan

jika anak mengalami demam.

Gambar 3.10. berikut ini adalah tampilan

awal pilihan menu konsultasi. User

dipersilahkan untuk memilih gejala awal

yang paling mudah dijumpai pada anak.

Dalam contoh ini misalkan anak

mengalami demam, maka user memilih

gejala awal yang pertama

Gambar 3.10 Pilihan Gejala Awal

Konsultasi Kemudian akan muncul pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan gejala

awal demam pada anak. User

dipersilahkan menjawab pertanyaan

tersebut dengan benar dan tepat sesuai

dengan kondisi anak, sehingga hasil

diagnosanya pun akan tepat.

Berdasarkan rule yang tersebut diatas,

pada prosesnya nanti akan melibatkan

banyak gejala yang ditanyakan pada user

dan diakhir proses akan ditemukan adanya

gangguan Campak dengan komplikasi

pada mata/ mulut bayi

Berikut ini adalah tampilan pertanyaan

gejala yang muncul pertama ketika user

memilih pilihan gejala awal demam.

Perhatikan pertanyaannya, jika kondisinya

sesuai dengan kondisi anak, maka dijawab

ya, tapi jika kondisi pada pertanyaan

tersebut tidak dialami anak, maka dijawab

tidak.

Gambar 3.11 Tampilan pertanyaan

pertama proses konsultasi Jika benar usia anak kurang dari sama

dengan 1 tahun maka jawablah ya, tapi jika

tidak, maka sistem ini belum mencakup

diagnosa pada balita lebih dari 1 tahun.

Kemudian pertanyaan kedua :

Dan

seterusn

ya

Penyakit =

Campak

dengan

komplikasi

pada mata /

mulut If nafas bayi

terasa sesak

=tidak

If usia < 1thn =

ya If suhu >38

oC

= ya

AND

If disertai batuk-

batuk= ya

If nafas cepat

(50x/permnt)= ya

Rule 26 :

If sulit minum

ASI=ya

If kaku kuduk

leher anak =tidak If anak menderita

campak dalam 3

bulan terakhir =

ya If ada kekeruhan

pada Kornea

mata bayi = ya If ada luka di

mulut yang

dalam atau luas

= ya If muncul nanah

di mata = ya

Gambar 3.9. Aturan if - then hasil konversi pohon

keputusan jika anak Demam

Page 10: 2a965 Jurnal Desember 2012

10

Gambar 3.12. Proses konsultasi

pertanyaan 2 Jika pertanyaan kedua sesuai maka dipilih

jawaban ya, kemudian akan muncul

pertanyaan ketiga :

Gambar 3.14. Proses konsultasi

pertanyaan 3 Jika pertanyaan ketiga sesuai maka dipilih

jawaban ya, kemudian akan muncul

pertanyaan keempat:

Gambar 3.15 Proses konsultasi

pertanyaan 4

Jika pertanyaan keempat sesuai maka

dipilih jawaban ya, kemudian akan muncul

pertanyaan kelima:

Gambar 3.16 Proses konsultasi

pertanyaan 5

Jika pertanyaan kelima sesuai maka dipilih

jawaban ya, kemudian akan muncul

pertanyaan keenam:

Gambar 3.17 Proses konsultasi

pertanyaan 6

Jika pertanyaan keenam sesuai maka

dipilih jawaban ya, kemudian akan muncul

pertanyaan ketujuh:

Gambar 3.18 Proses konsultasi

pertanyaan 7

Jika pertanyaan ketujuh tidak sesuai maka

dipilih jawaban tidak, kemudian akan

muncul pertanyaan kedelapan:

Gambar 3.19 Proses konsultasi

pertanyaan 8

Jika pertanyaan kedelapan tidak sesuai

maka dipilih jawaban ya, kemudian akan

muncul pertanyaan kesembilan:

Gambar 3.20 Proses konsultasi

pertanyaan 9

Jika pertanyaan kesembilan tidak sesuai

maka dipilih jawaban ya kemudian akan

muncul pertanyaan kesepuluh:

Gambar 3.21 Proses konsultasi

pertanyaan 10

Jika pertanyaan kesepuluh sesuai maka

dipilih jawaban ya, kemudian akan muncul

pertanyaan kesebelas:

Gambar 3.22 Proses konsultasi

pertanyaan 11

Jika pertanyaan kesebelas sesuai maka

dipilih jawaban ya, kemudian ternyata

berdasarkan diagnosa gejala penyakit

diatas diperoleh hasil bahwa bayi

dimungkinkan mengalami campak dengan

komplikasi pada mata/mulut, seperti

terlihat pada gambar berikut:

Gambar 3.23 Tampilan hasil

konsultasi

Page 11: 2a965 Jurnal Desember 2012

11

Kemudian user akan mendapatkan

langkah-langkah perawatannya dengan

meng-klik link langkah perawatan. Seperti

tampak pada gambar berikut:

Gambar 3.24 Tampilan Terapi

Kemudian user juga akan mendapatkan

Resep Obatnya dengan meng-klik link

resep Obat. Seperti tampak pada gambar

berikut:

Gambar 3.25 Tampilan Resep Obat

Sedangkan untuk mendapatkan informasi

tentang kesehatan ibu dan anak, yang

merupakan penunjang dari langkah

perawatan beserta Panduan pendidikan

anak dini Usia, user dapat langsung

memilih menu info sehat. Seperti terlihat

pada gambar berikut :

Gambar 3.26 Submenu Info sehat (

infobaru.php )

Sedangkan detail informasi pada

submenu infosehat, merupakan rincian

informasi yang memberikan penjabaran

tentang kilas info sehat sesuai dengan

kebutuhan user, contoh detail info dapat

dilihat seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.27 Detail Informasi

kesehatan ( detail.php )

Sedangkan untuk memberikan

kemudahan kepada klien dalam

mendapatkan informasi data dokter beserta

prakteknya, dan informasi rumahsakit

beserta jadwal besuknya juga informasi

apotik beserta jadwal bukanya berdasarkan

kota yang dipilih oleh user.

Gambar berikut adalah tampilan

submenu Links yang menyediakan pilihan

links seperti tersebut diatas, yaitu

informasi rumahsakit, dokter dan apotik.

Gambar 3.28 Tampilan Submenu Links

(links.php)

Gambar 3.29 berikut adalah contoh form

input pilihan kota untuk detail informasi

Rumah sakit di kota yang dipilih, sebagai

contoh kota yang dipilih yaitu kota

Sampang.

Page 12: 2a965 Jurnal Desember 2012

12

Gambar 3.29 Input Pilihan Kota (

pilihkota.php )

Setelah pilihan kota telah diinputkan, maka

akan tampil detail informasi rumah sakit di

kota tersebut, seperti terlihat pada gambar

3.30 sebagai berikut :

Gambar 3.30 Data Rumah Sakit Di

Kota Sampang

( tampilrs.php )

Demikian juga untuk links pilihan

informasi dokter spesialis Anak beserta

jadwal dan tempat praktek dokter tersebut,

juga informasi apotik beserta jadwal buka

apotik tersebut di kota yang dipilih oleh

user, prosedurnya sama dengan link

pelihan rumah sakit seperti telah

disebutkan sebelumnya.

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan perancangan dan

pembuatan sistem konsultan kesehatan anak dan

dilakukan proses analisa maka diperoleh simpulan

:

1. Penerapan konsep sistem pakar konsultan

kesehatan anak akan membantu untuk

mengetahui dan mendiagnosa penyakit

sekaligus memberikan layanan konsultasi

kesehatan anak cukup hanya dengan

mengakses internet dimanapun berada dan

pada saat kapanpun dibutuhkan. Hal ini

sangat mendukung dalam upaya

peningkatan kualitas kesehatan keluarga

dan masyarakat secara luas.

2. Sistem pakar konsultan kesehatan anak ini

juga dapat memberikan informasi yang

bermanfaat kepada user untuk mencari

informasi rumah sakit, dokter, apotik serta

bagaimana menjaga dan merawat

kesehatan yang sesuai dengan penyakit

yang dideritanya

3. Pada aplikasi sistem pakar konsultan

kesehatan anak ini, konsultasi yang

dilayani baru pada 9 gangguan kesehatan

yang sering dialami oleh anak, akan tetapi

sistem ini memungkinkan pengetahuan

pakar dapat selalu dimasukkan,

ditambahkan dan diperbaharui ke dalam

perangkat lunak komputer tanpa perlu

meng-compile ulang

4. Dalam proses konsultasi pada aplikasi

sistem pakar konsultan kesehatan anak ini

hanya dapat dilakukan per-kategori gejala

awal yang paling dominan dialami oleh

bayi.

4.2 Saran

1. Sistem konsultan kesehatan ini bisa

dikembangkan lebih lanjut dengan

menambahkan fasilitas konsultasi

penyakit-penyakit lain

2. Sistem konsultan ini dapat dikembangkan

dengan sistem informasi geografis (SIG)

untuk peta lokasi rumahsakit, dokter dan

apotik dengan jarak terdekat dari lokasi

klien

3. Sistem penginputan data tambahan oleh

user masih belum ada proses verifikasi

untuk kevalidan data yang di inputkan

sehingga memungkinkan kesalahan data

V. DAFTAR PUSTAKA

Baur&Pigford. 1990. Expert System for

Business, Concept and Application.

Boston : Boyd&Fraser Publishing

Company

Hakim. Lukmanul &Uus Musalini. 2003. Cara

Mudah memadukan Web Design dan

Web Programming, Jakarta,Elex Media

Komputindo

Jelliffe. D.B. 1994. Kesehatan Anak Di

Daerah Tropis, Edisi keempat, Jakarta :

Bumi Aksara

Page 13: 2a965 Jurnal Desember 2012

13

Kusumadewi. Sri. 2003. Artificial Intelligence

(Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta :

Graha Ilmu

Mulyana. Y.B. 2003. Trik menggunakan PHP

dan MySQL, Elex Media Komputindo

___________. 1994. Pedoman Deteksi Dini

Tumbuh Kembang Balita, edisi

kedelapan, Jakarta : Departemen

Kesehatan R.I, Direktorat Jendral

Pembinaan kesehatan masyarakat,

Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan

bantuan bank dunia IBRD loan 3298

__________. 2004. Manajemen Terpadu

Balita Sakit ( MTBS ), Departemen

Kesehatan Republik Indonesia

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit.

Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC

Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

2000. Buku Kuliah 1 : Ilmu Kesehatan

Anak. Jakarta : Percetakan

INFOMEDIKA

Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

2000. Buku Kuliah 2 : Ilmu Kesehatan

Anak. Jakarta : Percetakan

INFOMEDIKA

Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

2000. Buku Kuliah 3 : Ilmu Kesehatan

Anak. Jakarta : Percetakan

INFOMEDIKA