2a965 jurnal desember 2012
DESCRIPTION
2a965 Jurnal Desember 2012TRANSCRIPT
1
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR KONSULTAN KESEHATAN
ANAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING
Lutfiyah Dwi Setia 1)
1)
Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Ponorogo
Jl. Budi Utomo 10 Ponorogo
email : [email protected]
ABSTRAK
Sistem pakar konsultan kesehatan untuk gangguan kesehatan pada Anak, sebuah aplikasi yang
menggantikan kepakaran seorang bidan atau dokter Anak. Dalam sistem pakar ini penulis akan
menerapkan algoritma Forward Chaining, kemudian menyiapkan sistem pakar ini sebagai aplikasi
client/server dengan menggunakan media internet sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sistem
pakar ini.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ini adalah pertanyaan-pertanyaan seorang dokter ahli
yang telah dimasukkan dalam sistem pakar ini. Dari jawaban yang diberikan, pasien akan
mendapatkan hasil akhir tentang penyakit yang dideritanya. Setelah pasien mengetahui penyakit yang
dialaminya, maka sistem pakar konsultan kesehatan ini akan memberikan informasi yang berupa
nasehat cara perawatan pasien, cara pencegahan penyakitnya, informasi tentang rumah sakit yang
bisa menanganinya dan informasi apotik terdekat. Sehingga pasien bisa lebih banyak mendapatkan
informasi yang diperlukan sebelum memutuskan untuk memilih rumah sakit mana yang akan dirujuk,
dokter mana yang akan didatangi dan apotik mana yang akan dipilihnya.
Dalam penelitian ini penulis membuat sistem pakar konsultan kesehatan untuk gangguan
kesehatan pada Anak, sebuah aplikasi yang menggantikan kepakaran seorang bidan atau dokter
Anak. Dalam sistem pakar ini penulis akan menerapkan algoritma Forward Chaining, kemudian
menyiapkan sistem pakar ini sebagai aplikasi client/server dengan menggunakan media internet
sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sistem pakar ini.
Kata Kunci : Sistem pakar, diagnosa
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi informasi
yang semakin cepat dan persaingan yang
semakin global saat ini, menuntut setiap
individu masyarakat untuk mampu
mengembangkan sistem pendukung
keputusan yang cepat, akurat, andal dan
efisien untuk setiap permasalahan yang
sedang dihadapi, baik dalam kehidupan
keluarga maupun perusahaan. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Job Carter, salah seorang partner
Andersen Consulting Incorporation yang
menyatakan bahwa 70% dari biaya
pengembangan di industri manufaktur
merupakan proses pengambilan keputusan. Dalam kehidupan keluarga modern
sering dilakukan aktifitas konsultasi terhadap
setiap problem keluarga yang sedang
dihadapinya sebelum suatu pengambilan
keputusan dilakukan, dan hal ini sering
memakan biaya yang tidak sedikit. Dari
komponen biaya tersebut, aktifitas konsultasi
yang melibatkan seorang pakar (expert)
biasanya yang menjadikan komponen biaya
menjadi besar, disamping tidak selalu mudah
untuk mendapatkan seorang pakar yang tepat,
baik waktu ketersediaannya maupun
kualifikasinya.
Masalah kesehatan merupakan satu
masalah yang sering menjadi problem
tersendiri. Sebagian besar anggota masyarakat
kita masih sering mendapatkan kesulitan untuk
mendapatkan pelayanan dan informasi tentang
bagaimana merawat kesehatannya dan
bagaimana memilih tindakan yang tepat untuk
anggota keluarga yang sedang menderita sakit.
Hal ini mungkin tidak begitu terasa
bagi mereka yang hidup di kota besar dan
memiliki standart hidup yang tinggi, namun
bagaimana dengan mereka yang standart
hidupnya menengah kebawah? Bagaimana
juga dengan mereka yang hidup di daerah
terpencil? tentu mereka akan lebih sering
2
mengalami kesulitan jika ada anggota
keluarganya yang menderita sakit. Sebagai
contoh bentuk kesulitan yang sering dialami
masyarakat adalah terjadinya suatu kesalahan
dalam diagnosa, kesulitan mencari dokter yang
tepat, mencari rumahsakit yang sesuai dan
apotik yang cocok.
Oleh karena itu pengembangan Sistem
Pendukung keputusan mendapatkan muaranya
dengan makin berkembangnya penggunaan
sistem pakar (Expert system) dalam berbagai
bidang. Misalnya dalam bidang kesehatan,
masih banyak masyarakat kita yang kesulitan
untuk mendapatkan layanan kesehatan
sebagaimana yang dia inginkan, sehingga
untuk melakukan pengambilan keputusan
tentang perawatan kesehatannya dan
pengobatan penyakitnya sering menghabiskan
biaya yang lebih mahal.
Permasalahan
Permasalahan utama untuk
perancangan dan implementasi sistem
perangkat lunak ini adalah :
1. Bagaimana memanfaatkan komputer
sebagai alat Bantu dalam memberikan
layanan konsultasi kesehatan sejak dini
layaknya kepakaran seorang bidan atau
dokter anak dalam mendiagnosa
pasiennya, sehingga klien/user dapat
mengetahui :
a. Jenis penyakit yang diderita
klien berdasarkan gejala awal
gangguan kesehatan anak
b. Bagaimana cara perawatannya?
haruskah ia segera menghubungi
dokter atau bahkan dirujuk ke
rumah sakit?
c. Dalam proses pengobatan, resep
obat apa yang sesuai ?
2. Bagaimana mengimplementasikan
software/sistem pakar ini untuk
menggantikan kepakaran seorang dokter,
sehingga dengan hanya mengakses
komputer yang terhubung dengan
internet saja, anggota masyarakat akan
bisa mendapatkan informasi dengan
cepat dan tepat bagaimana cara
mengatasi atau cara penanganan
berbagai penyakit pada keluarganya.
Batasan Masalah
Adapun Batasan permasalahan pada
Sistem Pakar Konsultan Kesehatan Anak ini
adalah sebagai berikut :
1. Pada aplikasi sistem pakar konsultan
kesehatan anak ini, konsultasi yang
dilayani ialah pada 9 gangguan kesehatan
yang sering terjadi pada bayi usia pra
setahun (0–1 th) dan anak-anak balita,
diantaranya yaitu: Demam pada bayi
(anak), diare pada bayi, gangguan pada
telinga, kemungkinan bayi muda kejang,
anak menderita batuk atau sukar bernapas,
gangguan-gangguan dengan gejala
muntah, memeriksa status Gizi dan
Anemia pada bayi, memeriksa hipotermi
serta memeriksa kemungkinan infeksi
bakteri pada bayi
2. Dalam rule pengambilan keputusan pada
aplikasi sistem pakar konsultan kesehatan
anak ini menggunakan logika AND.
3. Proses konsultasi pada aplikasi sistem
pakar konsultan kesehatan anak ini
dilakukan per-kategori gejala awal yang
paling dominan dialami oleh bayi.
4. Sistem pakar konsultan kesehatan anak ini
akan menghasilkan informasi yang benar
jika user menginputkan jawaban yang
benar.
5. Hasil output sistem berupa diagnosa
penyakit, terapi perawatannya dan anjuran
resep obat.
6. Hasil diagnosa dari sistem ini, tidak
kemudian secara mutlak menghilangkan
peran dokter sesungguhnya.
7. Sistem pakar konsultan kesehatan anak ini
akan menggunakan metode Forward
Chaining dengan bahasa pemrograman
Profesional Home Page (PHP) dan
database MySQL
Tujuan
Tujuan dari dibuatnya proyek tugas
akhir ini adalah :
1. Menyediakan sebuah aplikasi sistem
pakar konsultan kesehatan Anak dalam
rangka membantu untuk mengetahui dan
mendiagnosa penyakit sekaligus
memberikan layanan konsultasi kesehatan
cukup hanya dengan mengakses internet
dimanapun berada dan pada saat kapanpun
dibutuhkan
2. Sistem ini dapat membantu Ibu-ibu rumah
tangga, baby sitter, bidan atau siapapun
yang membutuhkan untuk
mengkonsultasikan gangguan-gangguan
kesehatan khususnya pada anak sehingga
tidak terjadi salah diagnosa dalam
penanganannya.
Sistem ini dapat memberikan
informasi yang bermanfaat kepada user untuk
mencari informasi rumah sakit, dokter, apotik
3
serta bagaimana menjaga dan merawat
kesehatan yang sesuai dengan penyakit yang
dideritanya.
II. DASAR TEORI
Konsep Kesehatan Anak
2.1.1 Kesehatan Anak Di Daerah Tropis
Negara – negara tropis biasanya
mempunyai populasi yang berusia muda. Kira-
kira separuh diantaranya anak-anak, yang
sering dihinggapi berbagai penyakit.
1. Bayi yang baru lahir (newborn, 28 hari
pertama kehidupan)
Kematian dan penyakit pada bayi yang
baru lahir di negara tropis sulit
diperkirakan. Kedua hal tersebut sering
terjadi karena infeksi, yang paling besar
disebabkan septikaemia dan tetanus,
cedera kelahiran akibat dukun bayi yang
tidak terlatih, prematuritas, dan kelainan
bawaan.
2. Bayi (tahun pertama kehidupan)
Angka kematian bayi (kematian pada
tahun pertama kehidupan per 1000 bayi
yang lahir hidup) biasanya tinggi. Di
Eropa dan Amerika utara dibawah 40. Di
negara tropis, biasanya antara 75 dan 500
walaupun sulit menghitung secara tepat
karena data kelahiran dan kematian
biasanya tidak dicatat. Di daerah tropis,
penyebab kematian bayi bermacam-
macam. Diantaranya, infeksi saluran
pernafasan (terutama pneumonia), diare,
dan marasmus.
3. Anak-anak usia Pra sekolah (1-4 tahun)
Penyakit utama pada tingkat umur ini
adalah kekurangan kalori protein (terutama
kwashiorkor), diare, pneumonia, malaria,
cacingan di saluran pencernaan (khususnya
cacing tambang dan cacing gelang),
tuberkolosis, anemia, campak, batuk rejan,
dan kecelakaan. Sering ditemui anak usia
prasekolah mengidap beberapa penyakit
tersebut sekaligus. Kelompok umur ini
mempunyai angka kematian yang tinggi,
sebagian besar karena penyakit yang telah
disebutkan diatas.
Sistem Pakar (Expert System)
Usaha untuk memahami dan meniru
mekanisme manusia dengan memehami
komputer agar memiliki pengetahuan seperti
seorang pakar, bukan lagi agen-agen karena
adanya perkembangan salah satu bidang dalam
kecerdasan buatan, yaitu sistem pakar.
Pengertian Sistem Pakar
Profesor Edward Feigenbaum dari
Stanford University, Amerika Serikat, salah
seorang pelopor dan aktif di bidang Sistem
Pakar, mendefinisikan Sistem Pakar (Expert
System) sebagai “….an intelligent computer
program that uses knowledge and infenince
procedures to solve problem that are difficult
enough to require significant human expert
for their solution…”(Harmony and
King.1985) (INV. 2001)
Berdasarkan definisi tersebut maka inti
dari sebuah Sistem Pakar terutama pada
penggunaan pengetahuan (knowledge) dan
prosedur yang dapat mewadahi kepekaan
memahami dalam sistem pakar yang kita
rancang.
Pengetahuan dalam rancangan sistem
pakar berisi fakta dan prosedur heuristik.
Fakta tersebut terdiri dari sekumpulan info
yang merupakan andil dari banyak pihak,
memungkinkan untuk di publikasikan dan
biasanya merupakan kesepakatan para pakar
dalam bidang tersebut. Prosedur heuristik
biasanya sangat unik untuk setiap
permasalahan. Prosedur heuristik tersebut
ditemukan berdasarkan argumentasi yang
masuk akal/ aturan-aturan yang merupakan
hasil pendugaan terbaik.
Dalam perkembangannya kemudian
pemakaian sistem pakar dalam menunjang
proses pengambilan keputusan diterapkan
secara luas diberbagai bidang diantaranya,
bisnis, kimia, komunikasi, pendidikan,
elektronik dan sebagainya. Penerapan itu
dimungkinkan karena semakin ketatnya
kompetisi, sulitnya melakukan kontak
dengan pakar, dan semakin kompleksnya
permasalahan yang dihadapi. Dibandingkan
dengan pakar (manusia), maka sistem pakar
memiliki beberapa keunggulan.
Perbandingan antara pakar (manusia) dan
sistem pakar tercantum pada table berikut :
Tabel 2.1. Perbandingan Pakar (Manusia)
Dan Sistem Pakar Faktor Pakar
(Manusia) Sistem Pakar
1. Ketersediaan waktu 2. Jangkauan
Geografis 3. Keselamatan 4. Keusangan/pensiun/
kemudahrusakan 5. Performansi 6. Kecepatan 7. Biaya
Mengenal hari kerja dan masa libur. Lokal Tidak dapat digantikan Ya Bervariasi Bervariasi Tinggi
Selalu tersedia Dapat dimana saja Dapat digantikan Tidak Konsisten Konsisten dan biaya lebih cepat Dapat dijangkau
4
Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan gabungan
dari 2 bagian utama, yaitu : pertama
lingkungan pengembangan (development
environment) dan lingkungan konsultasi
(consultation (runtime) environment).
Lingkungan pengembangan digunakan oleh
pengembang sistem pakar untuk membangun
komponen-komponen dan meletakkan
pengetahuan (knowledge) dalam basis
pengetahuan/knowledge base sedangkan
lingkungan konsultasi digunakan pemakai
yang bukan ahli (non expert) untuk
mendapatkan pengetahuan seorang ahli
(expert knowledge) dan nasehat (advive).
(TYZ. ’95)
Tiga (3) komponen utama yang
tampak secara virtual pada semua sistem
pakar adalah basis pengetahuan (knowledge
base), mesin penyimpul (inference engine)
dan antar muka pemakai (user interfence).
Ketiga komponen tersebut secara detail bisa
dan terbagi menjadi beberapa komponen
berikut ;
a) Subsistem Perolehan Pengetahuan
(Knowledge Acqistion Subsistem)
Problem pengetahuan
merupakan akumulasi, transfer, dan
transformasi keahlian untuk
penyelesaian masalah dari ahlinya atau
sumber pengetahuan terdokumentasikan
ke program komputer untuk menyusun
atau mengembangkan basis
pengetahuan (Knowledge Base). Sumber
potensial dari pengetahuan / knowledge
adalah seorang ahli, text book, dokumen
multimedia dan database, hasil
penelitian spesifik dan info yang
tersedia di web.
Perolehan pengetahuan dari
seorang ahli merupakan tugas kompleks
dan berat yang sering menjadi
penghambat dalam penyusunan sistem
pakar. Setelah itu diperlukan lagi
seorang perekayasa pengetahuan
(knowledge enginer) untuk
menghubungkan satu atau lebih ahli
dalam pembangunan basis pengetahuan
(TUR.’95).
b) Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan berisi
pengetahuan yang diperlukan untuk
memahami, menformulasikan dan
menyelesaikan problem. Basis
pengetahuan ini disusun oleh 2 elemen:
1. Fakta-fakta seperti situasi
permasalahan dan teori pada
bidang permasalahan
2. Heuristik yang spesifik atau
aturan-aturan yang secara
langsung menggunakan
pengetahuan untuk menyelesaikan
problem spesifik pada domain
tertentu, heuristik
mengekspresikan penentuan
pengetahuan secara informal
dalam suatu bidang aplikasi.
c) Mesin Penyimpul (inference Engine)
Otak dari sistem pakar adalah
mesin penyimpul (inference engine)
yang dikenal juga dengan struktur
pengontrol atau penerjemah aturan (rule
interpreter) yang terdapat di dalam rule
berdasarkan sistem pakar. Komputer ini
merupakan program komputer yang
utama, yang menyediakan metodologi
pemikiran tentang info dalam basis
pengetahuan dan “black board“ yang
akhirnya untuk mengformulasikan
kesimpulan / hasil (TUR.’95)
Mesin penyimpul memiliki 3
elemen utama :
1) Interpreter (Penerjemah Aturan-
aturan), yang mengeksekusi item-
item yang dipilih dengan
menerapkan hubungan aturan-
aturan basis pengetahuan.
2) Penjadwal (scheduler), yang
memelihara kontrol menu / agenda
3) Penjaga konsisten, yang mencoba
untuk memelihara konsisten dari
solusi.
d) Tempat Kerja (Black Board)
Tempat kerja adalah pengingat
sementara dari deskripsi problem saat
ini yang sesuai dengan data masukan,
yang juga digunakan untuk merekam
hasil sementara. Ada 3 tipe keputusan
yang dapat direkam pada black board :
1) Rencana; bagaimana
menyelesaikan masalah.
2) Agenda; tindakan potensial ketika
menunggu eksekusi
3) Solusi; hipotesa sementara dari
sistem.
5
Black board hanya berada pada
beberapa sistem. Keberadaan black
board sangat bermanfaat ketika terdapat
beberapa solusi dari para ahli.
(TUR.’95)
e) Antar Muka Pemakai (User
Interface)
Sistem pakar berisi bahasa
pemroses yang friendly untuk
komunikasi antar pemakai dan
komputer. Komunikasi ini akan lebih
mudah dilaksanakan dengan bahasa
alami, dalam beberapa kasus dapat
berupa menu dan grafik.
f) User
User adalah orang yang
menggunakan sistem pakar untuk
mendapatkan kesimpulan yang
diinginkan sesuai dengan kondisi
permasalahan.
g) Subsistem penjelasan
Kemampuan untuk melacak
pertanggung jawaban konklusi /
kesimpulan dalam penyelesaian
problem/masalah. Sub sistem penjelasan
dapat melacak pertanggung jawaban dan
menerangkan tentang perilaku sistem
pakar dengan menjawab pertanyaan
secara interaktif seperti :
1) Mengapa suatu pertanyaan tertentu
dijawab oleh Sistem Pakar ?
2) Bagaimana suatu
konklusi/kesimpulan tertentu
dicapai?
3) Mengapa suatu alternative
tertentu ditolak ?
4) Rencana apa yang harus diambil
untuk mencapai solusi ?
h) Sistem penyaring pengetahuan
(Knowledge Refining System)
Seorang ahli memiliki sistem
penjaring pengetahuan, dia mampu
menganalisa hasil pemikirannya,
mempelajari dan mengembangkannya
untuk konsultasi dimasa yang akan
datang. Hal ini sama dengan apa yang
terjadi pada pembelajaran komputer,
programnya harus dapat menganalisa
dan memberi alasan jika hasilnya sukses
ataupun gagal.
RULES DAN RULE CHAINING
Dalam proses deduksi (Chaining)
rules, terdapat 2 macam deduksi, yaitu
Backward chaining dan Forward Chaining.
Untuk membangun sebuah sistem pakar,
developer bebas untuk memilih proses deduksi
mana yang akan digunakan, akan tetapi untuk
lebih memudahkan pembangunan sistem
pakar, developer dapat menggunakan
pertimbangan-pertimbangan berikut ini
sebelum memilih sebuah proses deduksi (SUB
02).
Bagaimana hubungan antara rule dengan
fakta-faktanya, sehingga didapat
konklusinya
Jika masalah yang dihadapi lebih dekat ke
fan-out (sekumpulan fakta yang bisa
menuju kebanyak konklusi) maka
pilihlah Backward Chaining
Jika masalah yang dihadapi lebih dekat ke
fan-in (sekumpulan hipotesis yang bisa
menuju kebanyak konklusi) maka
pilihlah Forward Chaining
Jika terdapat banyak cara untuk
mendapatkan sedikit konklusi, maka
gunakanlah Forward chaining
Jika terdapat sedikit cara untuk
mendapatkan banyak konklusi, maka
pilihlah Backward Chaining
Jika kita belum mendapatkan berbagai
fakta, dan kita tertarik hanya pada satu
konklusi yang mungkin, maka digunakan
Backward Chaining
Jika kita benar-benar sudah mendapatkan
berbagai fakta dan kita ingin
mendapatkan konklusi dari fakta-fakta
itu, maka digunakan Forward Chaining
Gambar 2.2. Contoh Identifikasi Binatang
dengan menggunakan Forward Chaining
Has
Hair R
ul
e1 R
ul
e2
Chews
end
Is a
mammal
R
ul
e3
Is a
Biraff
e
Has a
long neck Has a
tawny
Color Has dark
Sports
Has long
legs
Is an
ingulate
6
Pada Gambar diatas dapat dilihat sebuah
contoh identifikasi binatang jerapah dengan
metode Forward chaining. Prosesnya
sebagai berikut;
Langkah awal diketahui fakta-fakta: has hair,
chews end, has long legs, has a long neck,
has a tawny color, has dark sports.
Kemudian dengan menggunakan Rule 1 bisa
diketahui fakta is a mammal. Kemudian
dengan menggunakan Rule 2 bisa diketahui
fakta is an ingulate. Kemudian dengan
menggunakan Rule 3 bisa diketahui fakta is
a biraffe.
Gambar 2.3. Contoh Identifikasi Binatang
dengan menggunakan Backward Chaining
Gambar 2.3 diatas merupakan contoh
identifikasi binatang cheetak dengan
menggunakan Backward Chaining. Pada
contoh ini proses deduksinya sebagai
berikut;
Langkah awal kita mengetahui konklusi
cheetak, kemudian dengan menggunakan
rule 1 kita dapat mengetahui fakta-fakta awal
(initial), sedangkan untuk mengetahui is
carnivore kita perlu mengetahui fakta eats
meats. Dan is a mammal dengan
menggunakan rule 2, atau bisa juga dengan
mengetahui has pointing eyes, has claws, has
pointed teeth dan is a mammal dengan
menggunakan rule 4. sedangkan untuk
mengetahui is a mammal kita perlu
mengetahui terlebih dahulu fakta has hair
dengan menggunkan rule 3.
Tipe sistem yang bisa dicari dengan Forward
Chaining [SUB 02] :
1. Sistem yang dipresentasikan dengan
satu atau beberapa kondisi
2. Untuk setiap kondisi, sistem mencari
rules dalam knowledge base untuk rules
yang berkorespondensi dengan kondisi
dalam bagian if
3. Setiap rule dapat menghasilkan
kondisi baru dari konklusi yang
diminta pada bagian Then. Kondisi
baru ini ditambahkan ke kondisi lain
yang sudah ada.
4. Setiap kondisi yang ditambahkan ke
sistem akan diproses. Jika ditemui
suatu kondisi, sistem akan kembali ke
langkah 2 dan mencari rules dalam
knowledge base kembali. Jika tidak
ada konklusi baru, sesi ini berakhir.
Tipe sistem yang dapat dicari dengan
Backward Chaining [SUB 02] :
1. Sistem yang dipresentasikan dengan satu
atau beberapa kondisi
2. Untuk setiap konklusi, sistem mencari
rules dalam knowledge base untuk rule
yang berkorespondensi dengan konklusi
pada bagian then
3. Setiap konklusi dihasilkan dari kondisi-
kondisi yang terdapat pada bagian if.
Selanjutnya kondisi-kondisi tersebut
menjadi konklusi yang dimasukkan ke
stack diatas konklusi yang sudah ada.
4. Setiap konklusi yang ditambahkan ke
sistem akan diproses, jika ditemui suatu
konklusi, sistem akan kembali ke langkah
2 dan mencari rules dalam knowledge
base kembali. Jika tidak ada konklusi
baru, sesi ini berhenti.
III. PEMBAHASAN
Perancangan
Analisa Kebutuhan
Tugas utama pada analisa
kebutuhan ini adalah proses menemukan
permasalahan dan menghasilkan
alternatif pemecahan masalah yang
relevan, sistem menentukan batasan
permasalahan yang akan ditangani.
Identifikasi kebutuhan
Dalam penelitian ini, penulis akan
membuat sebuah aplikasi yang disebut
dengan Sistem Pakar Konsultan
Kesehatan Anak, yaitu sebuah aplikasi
yang menangani tugas seorang dokter
Has
Hair R
ul
e3
Is a
mammal
R
ul
e1
Is a
Cheeta
k
Has a tawny
Color Has dark
Sports
Is a
Carnivo
re
Eats
meats R
ul
e2
Ru
le
4
Has Forward
Pointing eyes
Has Claws Has
Pointed
teeth
7
untuk mendiagnosa penyakit pasiennya.
Pasien yang telah melakukan konsultasi
dengan sistem pakar ini akan didiagnosa
penyakit yang dideritanya. Selama
proses diagnosa pasien harus menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh sistem pakar dengan memilih
alternatif jawaban yang tersedia dan
harus sesuai dengan yang dialaminya.
Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan ini adalah pertanyaan-
pertanyaan seorang dokter ahli yang
telah dimasukkan dalam sistem pakar
ini. Dari jawaban yang diberikan, pasien
akan mendapatkan hasil akhir tentang
penyakit yang dideritanya. Setelah
pasien mengetahui penyakit yang
dialaminya, maka sistem pakar konsultan
kesehatan ini akan memberikan
informasi yang berupa nasehat cara
perawatan pasien, cara pencegahan
penyakitnya, informasi tentang rumah
sakit yang bisa menanganinya dan
informasi apotik terdekat. Sehingga
pasien bisa lebih banyak mendapatkan
informasi yang diperlukan sebelum
memutuskan untuk memilih rumah sakit
mana yang akan dirujuk, dokter mana
yang akan didatangi dan apotik mana
yang akan dipilihnya.
Dalam tugas akhir ini penulis akan
membuat sistem pakar konsultan
kesehatan untuk penyakit Anak, sebuah
aplikasi yang menggantikan kepakaran
seorang dokter Anak. Dalam sistem
pakar ini penulis akan menerapkan
algoritma Forward Chaining, kemudian
menyiapkan sistem pakar ini sebagai
aplikasi client/server dengan
menggunakan media internet sehingga
masyarakat dapat memanfaatkan system
pakar ini.
Sehingga untuk bisa berjalan
dengan baik, aplikasi ini membutuhkan
beberapa komponen utama :
1. Server Web
2. Browser sebagai Client
3. Server database
4. Bahasa yang disatukan dengan
Server
Adapun Perangkat lunak yang
digunakan adalah :
1. Apache sebagai Server Web
2. Internet Explorer sebagai Browser
3. My SQL sebagai Server database
4. Bahasa pemrograman Profesional
Home Page (PHP)
Alur Program
Secara umum aplikasi sistem
pakar konsultan kesehatan ini pada sisi
klien, mempunyai menu utama yang
menampilkan 4 submenu pilihan yaitu :
1. Konsultasi kesehatan, menampilkan
menu-menu berbagai gejala awal
gangguan kesehatan yang diderita
bayi pra-setahun, sebagai menu
utama untuk menjalankan konsultasi
kesehatan
2. Info Sehat, menampilkan pilihan
berbagai informasi seputar kesehatan
ibu dan anak
3. Links, menampilkan 3 pilihan link,
yaitu :
a. Informasi rumah sakit,
menampilkan menu kota untuk
mencari informasi alamat rumah
sakit berikut fasilitas dan tariff,
sekaligus jadwal besuknya
b. Informasi Dokter, menampilkan
menu kota tempat anda akan
mencari informasi alamat dokter
dan jam prakteknya, sesuai dengan
kota yang anda kehendaki.
c. Informasi apotik, juga
menampilkan menu kota tempat
data alamat apotik yang ada di
kota tersebut
4. Buku tamu, untuk mengisi dan
melihat tanggapan dari para user.
Gambar berikut ini adalah alur
utama yang menggambarkan 4 submenu
tersebut :
Mulai
Login
Klien?
1 Input/update data/informasi
Diagnosa
DB
T
Input Menu Pilihan
Pil = konsultasi?
Pil = info Sehat?
Pil = links?
Pil = Buku Tamu?
A
B Y
Y
Selesai T
T
T
T
C Y
D Y
Y
Gambar3.1 . Diagram Alur Utama
8
Bila user memilih “konsultasi
kesehatan” maka setelah itu user harus
memasukkan pilih gejala-gejala apa yang
dialami pasien untuk memperoleh hasil
diagnosa penyakitnya, alurnya adalah
seperti gambar berikut :
Bila user ingin langsung mengakses
“info Sehat” maka aplikasi ini akan
menghubungkan dengan database dbkonsultasi
yang berisi tabel info. gambar dibawah adalah
alur programnya.
Gambar 3.3. Diagram Alur Submenu info Sehat
Bila user ingin mengakses “Links”
maka aplikasi ini akan memberikan pilihan
lagi, links kemana yang akan dituju, apakah
info dokter, rumahsakit atau apotik.
Bila user ingin langsung mengakses
“info dokter” maka aplikasi ini akan
menghubungkan dengan database kesehatan
yang berisi tabel dokter. gambar dibawah
adalah alur programnya.
Gambar 3.4. Diagram Alur Submenu info dokter
Bila user memilih “info Rumah sakit”
maka aplikasi ini akan mengakses database
untuk menampilkan informasi rumah sakit
dikota yang dipilih, alur programnya sebagai
berikut :
Gambar 3.5 Diagram Alur Submenu info Rumah
sakit
Bila pengunjung memilih “info apotik”
maka aplikasi ini akan mengakses database
dan menampilkan informasi apotik dikota
yang dipilih. Diagram alurnya adalah :
Gambar 3.6. Diagram Alur Submenu info apotik
Bila pengunjung memilih “buku tamu”
aplikasi akan mengakses database dan melakukan
proses mengisi buku tamu atau menampilkan isi
buku tamu sesuai dengan permintaan pengunjung.
Alur programnya adalah :
Gambar 3.7 Diagram Alur Submenu Buku Tamu
Implementasi
Berikut ini adalah Menu utama yang
merupakan tampilan utama sistem yang
akan menghubungkan semua user ke
menu-menu selanjutnya.
C
Input
kota
Tampilka
n info
dokter
1 Kota=
true ?
Tabel
dokter
Y Y T
C
Input kota
Tampilkan info RS 1 Kota= true ?
Tabel RS
Y Y T
C
Input kota
Tampilkan
info apotik 1 Kota= true
?
Tabel
apotik
Y Y T
D
Isi buku
tamu
Tampilkan
info data
tamu
1
Menampilkan isi buku tamu ?
Tabel Buku
Tamu
Y
T
Mengisi buku tamu? Y
A
Input
gejala Proses
Konsultasi Lihat
hasil
konsultas
i? 1
Gambar3.2 . Diagram Alur Submenu Konsultasi Kesehatan
B
Input pilihan info
pil= true ?
Tabel info
Tampilkan
info Sehat 1 Y
T
9
Gambar 3.8. Menu Utama ( index.php )
Pengujian
Pada Proses pengujian ini, penulis
mengambil secara acak rule dari sistem
konsultan kesehatan anak, sebagai contoh
adalah rule ke-26 yang merupakan rule
jika terjadi gangguan demam pada anak
pada tahap lanjut.
Gambar 3.9 berikut ini adalah sebagian
aturan if-then yang merupakan hasil
konversi dari pohon keputusan untuk
mengkonsultasikan gangguan kesehatan
jika anak mengalami demam.
Gambar 3.10. berikut ini adalah tampilan
awal pilihan menu konsultasi. User
dipersilahkan untuk memilih gejala awal
yang paling mudah dijumpai pada anak.
Dalam contoh ini misalkan anak
mengalami demam, maka user memilih
gejala awal yang pertama
Gambar 3.10 Pilihan Gejala Awal
Konsultasi Kemudian akan muncul pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan gejala
awal demam pada anak. User
dipersilahkan menjawab pertanyaan
tersebut dengan benar dan tepat sesuai
dengan kondisi anak, sehingga hasil
diagnosanya pun akan tepat.
Berdasarkan rule yang tersebut diatas,
pada prosesnya nanti akan melibatkan
banyak gejala yang ditanyakan pada user
dan diakhir proses akan ditemukan adanya
gangguan Campak dengan komplikasi
pada mata/ mulut bayi
Berikut ini adalah tampilan pertanyaan
gejala yang muncul pertama ketika user
memilih pilihan gejala awal demam.
Perhatikan pertanyaannya, jika kondisinya
sesuai dengan kondisi anak, maka dijawab
ya, tapi jika kondisi pada pertanyaan
tersebut tidak dialami anak, maka dijawab
tidak.
Gambar 3.11 Tampilan pertanyaan
pertama proses konsultasi Jika benar usia anak kurang dari sama
dengan 1 tahun maka jawablah ya, tapi jika
tidak, maka sistem ini belum mencakup
diagnosa pada balita lebih dari 1 tahun.
Kemudian pertanyaan kedua :
Dan
seterusn
ya
Penyakit =
Campak
dengan
komplikasi
pada mata /
mulut If nafas bayi
terasa sesak
=tidak
If usia < 1thn =
ya If suhu >38
oC
= ya
AND
If disertai batuk-
batuk= ya
If nafas cepat
(50x/permnt)= ya
Rule 26 :
If sulit minum
ASI=ya
If kaku kuduk
leher anak =tidak If anak menderita
campak dalam 3
bulan terakhir =
ya If ada kekeruhan
pada Kornea
mata bayi = ya If ada luka di
mulut yang
dalam atau luas
= ya If muncul nanah
di mata = ya
Gambar 3.9. Aturan if - then hasil konversi pohon
keputusan jika anak Demam
10
Gambar 3.12. Proses konsultasi
pertanyaan 2 Jika pertanyaan kedua sesuai maka dipilih
jawaban ya, kemudian akan muncul
pertanyaan ketiga :
Gambar 3.14. Proses konsultasi
pertanyaan 3 Jika pertanyaan ketiga sesuai maka dipilih
jawaban ya, kemudian akan muncul
pertanyaan keempat:
Gambar 3.15 Proses konsultasi
pertanyaan 4
Jika pertanyaan keempat sesuai maka
dipilih jawaban ya, kemudian akan muncul
pertanyaan kelima:
Gambar 3.16 Proses konsultasi
pertanyaan 5
Jika pertanyaan kelima sesuai maka dipilih
jawaban ya, kemudian akan muncul
pertanyaan keenam:
Gambar 3.17 Proses konsultasi
pertanyaan 6
Jika pertanyaan keenam sesuai maka
dipilih jawaban ya, kemudian akan muncul
pertanyaan ketujuh:
Gambar 3.18 Proses konsultasi
pertanyaan 7
Jika pertanyaan ketujuh tidak sesuai maka
dipilih jawaban tidak, kemudian akan
muncul pertanyaan kedelapan:
Gambar 3.19 Proses konsultasi
pertanyaan 8
Jika pertanyaan kedelapan tidak sesuai
maka dipilih jawaban ya, kemudian akan
muncul pertanyaan kesembilan:
Gambar 3.20 Proses konsultasi
pertanyaan 9
Jika pertanyaan kesembilan tidak sesuai
maka dipilih jawaban ya kemudian akan
muncul pertanyaan kesepuluh:
Gambar 3.21 Proses konsultasi
pertanyaan 10
Jika pertanyaan kesepuluh sesuai maka
dipilih jawaban ya, kemudian akan muncul
pertanyaan kesebelas:
Gambar 3.22 Proses konsultasi
pertanyaan 11
Jika pertanyaan kesebelas sesuai maka
dipilih jawaban ya, kemudian ternyata
berdasarkan diagnosa gejala penyakit
diatas diperoleh hasil bahwa bayi
dimungkinkan mengalami campak dengan
komplikasi pada mata/mulut, seperti
terlihat pada gambar berikut:
Gambar 3.23 Tampilan hasil
konsultasi
11
Kemudian user akan mendapatkan
langkah-langkah perawatannya dengan
meng-klik link langkah perawatan. Seperti
tampak pada gambar berikut:
Gambar 3.24 Tampilan Terapi
Kemudian user juga akan mendapatkan
Resep Obatnya dengan meng-klik link
resep Obat. Seperti tampak pada gambar
berikut:
Gambar 3.25 Tampilan Resep Obat
Sedangkan untuk mendapatkan informasi
tentang kesehatan ibu dan anak, yang
merupakan penunjang dari langkah
perawatan beserta Panduan pendidikan
anak dini Usia, user dapat langsung
memilih menu info sehat. Seperti terlihat
pada gambar berikut :
Gambar 3.26 Submenu Info sehat (
infobaru.php )
Sedangkan detail informasi pada
submenu infosehat, merupakan rincian
informasi yang memberikan penjabaran
tentang kilas info sehat sesuai dengan
kebutuhan user, contoh detail info dapat
dilihat seperti gambar berikut ini.
Gambar 3.27 Detail Informasi
kesehatan ( detail.php )
Sedangkan untuk memberikan
kemudahan kepada klien dalam
mendapatkan informasi data dokter beserta
prakteknya, dan informasi rumahsakit
beserta jadwal besuknya juga informasi
apotik beserta jadwal bukanya berdasarkan
kota yang dipilih oleh user.
Gambar berikut adalah tampilan
submenu Links yang menyediakan pilihan
links seperti tersebut diatas, yaitu
informasi rumahsakit, dokter dan apotik.
Gambar 3.28 Tampilan Submenu Links
(links.php)
Gambar 3.29 berikut adalah contoh form
input pilihan kota untuk detail informasi
Rumah sakit di kota yang dipilih, sebagai
contoh kota yang dipilih yaitu kota
Sampang.
12
Gambar 3.29 Input Pilihan Kota (
pilihkota.php )
Setelah pilihan kota telah diinputkan, maka
akan tampil detail informasi rumah sakit di
kota tersebut, seperti terlihat pada gambar
3.30 sebagai berikut :
Gambar 3.30 Data Rumah Sakit Di
Kota Sampang
( tampilrs.php )
Demikian juga untuk links pilihan
informasi dokter spesialis Anak beserta
jadwal dan tempat praktek dokter tersebut,
juga informasi apotik beserta jadwal buka
apotik tersebut di kota yang dipilih oleh
user, prosedurnya sama dengan link
pelihan rumah sakit seperti telah
disebutkan sebelumnya.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan perancangan dan
pembuatan sistem konsultan kesehatan anak dan
dilakukan proses analisa maka diperoleh simpulan
:
1. Penerapan konsep sistem pakar konsultan
kesehatan anak akan membantu untuk
mengetahui dan mendiagnosa penyakit
sekaligus memberikan layanan konsultasi
kesehatan anak cukup hanya dengan
mengakses internet dimanapun berada dan
pada saat kapanpun dibutuhkan. Hal ini
sangat mendukung dalam upaya
peningkatan kualitas kesehatan keluarga
dan masyarakat secara luas.
2. Sistem pakar konsultan kesehatan anak ini
juga dapat memberikan informasi yang
bermanfaat kepada user untuk mencari
informasi rumah sakit, dokter, apotik serta
bagaimana menjaga dan merawat
kesehatan yang sesuai dengan penyakit
yang dideritanya
3. Pada aplikasi sistem pakar konsultan
kesehatan anak ini, konsultasi yang
dilayani baru pada 9 gangguan kesehatan
yang sering dialami oleh anak, akan tetapi
sistem ini memungkinkan pengetahuan
pakar dapat selalu dimasukkan,
ditambahkan dan diperbaharui ke dalam
perangkat lunak komputer tanpa perlu
meng-compile ulang
4. Dalam proses konsultasi pada aplikasi
sistem pakar konsultan kesehatan anak ini
hanya dapat dilakukan per-kategori gejala
awal yang paling dominan dialami oleh
bayi.
4.2 Saran
1. Sistem konsultan kesehatan ini bisa
dikembangkan lebih lanjut dengan
menambahkan fasilitas konsultasi
penyakit-penyakit lain
2. Sistem konsultan ini dapat dikembangkan
dengan sistem informasi geografis (SIG)
untuk peta lokasi rumahsakit, dokter dan
apotik dengan jarak terdekat dari lokasi
klien
3. Sistem penginputan data tambahan oleh
user masih belum ada proses verifikasi
untuk kevalidan data yang di inputkan
sehingga memungkinkan kesalahan data
V. DAFTAR PUSTAKA
Baur&Pigford. 1990. Expert System for
Business, Concept and Application.
Boston : Boyd&Fraser Publishing
Company
Hakim. Lukmanul &Uus Musalini. 2003. Cara
Mudah memadukan Web Design dan
Web Programming, Jakarta,Elex Media
Komputindo
Jelliffe. D.B. 1994. Kesehatan Anak Di
Daerah Tropis, Edisi keempat, Jakarta :
Bumi Aksara
13
Kusumadewi. Sri. 2003. Artificial Intelligence
(Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta :
Graha Ilmu
Mulyana. Y.B. 2003. Trik menggunakan PHP
dan MySQL, Elex Media Komputindo
___________. 1994. Pedoman Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita, edisi
kedelapan, Jakarta : Departemen
Kesehatan R.I, Direktorat Jendral
Pembinaan kesehatan masyarakat,
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan
bantuan bank dunia IBRD loan 3298
__________. 2004. Manajemen Terpadu
Balita Sakit ( MTBS ), Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit.
Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
2000. Buku Kuliah 1 : Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : Percetakan
INFOMEDIKA
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
2000. Buku Kuliah 2 : Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : Percetakan
INFOMEDIKA
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
2000. Buku Kuliah 3 : Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : Percetakan
INFOMEDIKA