edisi 12 desember 2012

12

Upload: teguh-santoso

Post on 23-Mar-2016

257 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

kabar madura

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 12 Desember 2012
Page 2: Edisi 12 Desember 2012

Polemik kepengurusan DPC Partai Persatuan Nasional

(PPN), yang merupakan peruba-han nama dari Partai Persatuan

Daerah (PPD), Kabupaten Bangkalan, berimbas pada

dicoretnya pasangan calon yang diusung oleh KPU setempat.

SYAIFUL ISLAM, Bangkalan

PPN dan PKNU mengusung pasangan Imam Buchori Cholil-Zainal Alim (Imam-Zain) dalam pemilukada Bangkalan. Awalnya, KPU Bangkalan meloloskan dan menetapkan pasangan Imam-Zain sebagai peserta pemilukada dengan nomor urut 1.

Namun, karena mematuhi putu-san dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, akh-irnya KPU Bangkalan mencoret pasangan Imam-Zain sebagai kontestan menjelang masa kam-panye selesai, tanpa melakukan

banding atas putusan tersebut.PTUN Surabaya mengeluarkan

keputusan itu karena partai pen-gusung (PPN/PPD) sedang terjadi sengketa kepengurusan atau du-alisme kepengurusan.

Kini, tim advokasi dari Imam-Zain melaporkan KPU Bangkalan kepada Dewan Kehormataan Pe-nyelenggara Pemilu (DKPP) dan Badan pengawas Pemilu (Bawas-lu). Selanjutnya akan melaporkan pada Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebelumnya, DPC PPD Bangka-lan melalui kuasa hukumnya, M. Sholeh, menggugat KPU Bangka-lan pada PTUN atas berita acara yang dikeluarkannya nomor 55/BA/X/2012 tanggal 22 Oktober perihal tentang penetapan pas-angan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten Bangkalan tahun 2012.

Sepanjang tentang penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Imam Buchori Cholil-Zainal Alim yang diusung oleh PKNU dan PPN, perubahan nama dari PPD.

Dan keputusan KPU Bang-kalan nomor 57/kpts /KPU-

Kab/014-329656/2012 tentang penetapan nomor urut pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagai peserta

pemilukada Bangkalan 2012, sepanjang nomor urut 1 calon bupati dan wakil bupati Imam Buchori dan Zainal Alim.

”Alasan gugatannya adalah bah-wa yang digugat oleh penggugat adalah keputusan berupa berita acara yang dikeluarkan tergugat nomor 55/BA/X/2012 dan kepu-tusan KPU Bangkalan nomor 57/kpts/KPU-Kab/014-329656/2012,” terang Sholeh.

Selain itu, sambung Sholeh, bahwa obyek sengketa TUN merupakan keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam pasal 1 undang-undang PTUN, yaitu bersifat kongkrit, individual dan final.

Serta bahwa para penggugat adalah pihak yang tidak dituju oleh obyek sengketa dimaksud. Obyek sengketa TUN tersebut diketahui oleh para penggugat pada tanggal 25 Oktober 2012.

”Bentuk-bentuk kerugian para penggugat akibat diterbitkan-nya objek sengketa TUN. Dapat diuraikan meliputi para penggugat adalah Ketua (Mukhlis Alkomi) dan Sekretaris (Rois) dewan pimpinan cabang PPD Bangkalan periode

2008 hingga sekarang,” ucapnya.Bahwa PPD ikut serta dalam

proses pemilihan umum legislatif tahun 2009 dan memperoleh dua kursi di DPRD Bangkalan yaitu Fathonah Rachmaniah dan Rokib. Bahwa tergugat melakukan proses tahapan pemilihan bupati/wakil bupati Kabupaten Bangkalan periode 2013 2018.

Dimana tergugat membuka pendaftaran, pada 16 Agustus 2012 penggugat berkirim surat dengan nomor 03.SP/A/DPCK/35JATIM/VIII/2012 kepada tergugat yang isi surat aquo, menyampaikan karena sesuatu hal partai para penggugat tidak menggunakan haknya men-gajukan calon bupati/wakil bupati Bangkalan periode 2013-2018.

”Atas surat para penggugat aquo, tergugat tidak pernah menangga-pi. Bahwa ternyata dalam perjala-nannya ada pengurus yang men-gaku sebagai pengurus cabang dari PPN, yang katanya perubahan nama dari partai para penggugat mengusung calon bupati/wakil bupati pasangan Imam Buchori-Zainal Alim,” ujarnya. (ed)

Polemik Kepengurusan PPN dan PPD Bangkalan

Berujung Dicoretnya Imam-Zain sebagai Peserta Pemilukada

RABU 12 Desember 20122

Email Redaksi: [email protected]

Puskesmas Terimbas Polusi Peternak

BANGKALAN-Sejumlah pasien yang tengah menjalani rawat inap di Puskes-mas Kwanyar mengeluhkan bau busuk amat menyengat hingga mengganggu pernafasan.

Tidak hanya pasien, bau busuk tersebut juga mengganggu keluarga pasien yang tengah berkun-jung pada saat jam besuk.

Ridwan, sa lah satu pasien pend-erita paru–paru di puskesmas terse-but, mengaku ka-lau dirinya tidak kerasan menjalani r a w a t i n a p d i puskesmas terse-but. “Baunya san-gat menyengat, sampai tidur saya tidak bisa nyenyak,” kata Ridwan pada Kabar Madura, Selasa (11/12).

Meski dari pihak keluarga beberapa pasien telah mengadukan tentang ma-salah ini, tetapi dari pihak puskesmas tidak ada tanggapan. Namun dari staf puskesmas tersebut menjelaskan bahwa bau busuk tersebut berasal dari rumah warga yang lokasinya tepat berada di depan kantor.

Rumah warga terebut adalah pen-gusaha yang memiliki 200 ekor itik. Kemudian yang disebelahnya adalah peternak ayam potong yang memiliki 100 ekor ayam. Kedua peternak terse-but ditengarai tidak memiliki saluran pembuangan limbah. Dengan begitu bau busuk yang ditimbulkan kotorannya tercium hingga radius beberapa puluh meter. (km9/zis)

Baunya san-gat menyengat,

sampai tidur saya tidak bisa

nyenyak,”

RIDWANPasien Puskesmas

LINGKUNGAN

KM/DOK

SATU JEMPOL: Ra Imam dan Zein saat berkampanye sebelum akhirnya dicoret KPUD Bangkalan.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

Kerusakan Taman Kerusakan Taman Capai Rp 200 JutaCapai Rp 200 JutaTak Ada Dana Perbaikan BANGKALAN-Pasca keru-

suhan akibat ketidakpuasan salah satu pasangan calon, sejumlah fasilitas umum di Kota Bangkalan kondisi rusak cukup parah. Salah satu taman yang kondisinya rusak cukup parah lokasinya di dekat kantor KPU Bangkalan diprediksikan nilainya mencapai Rp 200 juta.

Kerusakan tersebut termasuk juga sejumlah taman dan pot bunga yang ada di sepanjang jalan Pemuda Kaffa yang kondisi kerusakannya cukup parah.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangkalan memprediksikan akibat keru-sakan tersebut kerugian yang

diderita mencapai Rp 200 juta. Mengingat biaya pembuatan taman sendiri mencapai Rp 150 juta ditambah 65 pot bunga yang nilainya mencapai Rp 16.250.000, itu belum termasuk paving dan tanaman lainnya yang dirusak.

Sujono, Pengawas Lapangan Pertamanan BLH Kabupaten Bangkalan, mengatakan total biaya perbaikan yang dibutuh-kan bisa mencapai Rp 250 juta apalagi taman-taman tersebut harus segera dibangun ulang untuk mempersiapkan penilaian Adipura.

“Kerugianya mencapai Rp 200 juta mas, ini harus segera diper-baiki untuk penilaian adipura 2013,” ungkap Sujono kepada Kabar Madura.

Namun karena anggaran yang tidak ada, Sujono mempredik-

sikan baru bulan Januari 2013 nanti akan ada dana perbaikan. Sehingga pihaknya saat ini han-ya berusaha membersihkan dan memanfaatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. Sebab anggaran perbaikan pada tahun 2013 tidak tersedia. “Tapi saat ini kami hanya membersihkan dan memanfaatkan yang masih ada, mungkin Januari baru ada anggaran,” tandas Sujono.

Untuk diketahui dalam keru-suhan yang terjadi Senin (10/12) sejumlah oknum massa men-cabut pohon dan merusak pulu-han pot bunga yang terdapat di sepanjang jalan Pemuda Kaffa. Tak hanya itu massa ini juga merusak dengan cara merobo-hkan beberapa lampu peneran-gan jalan umum, sebelum akh-irnya berhasil dihalau mundur oleh aparat keamanan. (fir/zis)

BERSIH-BERSIH: Sejumlah petugas dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) sedang membersihkan jalan Pemuda Kaffa, Selasa (11/12).

Ayah Tewas dan Anak Luka BeratDiseruduk MPUBANGKALAN-Sebuah mobil pen-

umpang umum dengan nopol M 7183 UA menyeruduk motor yang digu-nakan seorang ayah membonceng anaknya, Selasa (11/12) .

Akibatnya sang ayah Muhammad Soleh,45 asal Desa Samaran, Tam-belangan Sampang, meninggal dunia akibat luka berat di kepala. Semen-tara anaknya Amin, 20 mengalami luka berat, dan kini sedang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Syamrabu Bangkalan.

Sedangkan supir MPU, Supie, 32, asal Desa Kamoning Sampang hanya mengalami luka ringan di kaki kanan.

Kejadianya bermula saat MPU yang dari arah Sampang melaju dengan kecepatan tinggi dan menyalip se-buah mobil L300 dan sepeda motor, namun saat menyalip, mobil Elf tetap mengarah ke kanan dan langsung menyeruduk sepeda motor dari arah berlawanan yang di kendarai Moh. Soleh dan anaknya Amin.

Padahal Moh. Soleh telah mengalah dan turun ke pinggir jalan. Setelah kecelakaan baru diketahui ternyata Supie dalam posisi mengantuk, hal tersebut terungkap saat yang ber-sangkutan berada di Kantor Unit Laka Pilres Bangkalan. Kepada petu-gas, Supie, mengaku dirinya tidak sa-dar kalau mobil yang dikendarainya menabrak sepeda motor, yang dia ke-tahui dia terbangun saat merasakan benturan. “Saya tidak tahu, tiba-tiba sudah nabrak” ungkapnya kepada sejumlah aparat kepolisian.(fir/zis)

KM/FIRMAN AKHMADI GHAZALI

NAHAS: Korban luka berat setelah ditabrak MPU, Selasa (11/12).

Page 3: Edisi 12 Desember 2012

3RABU 12 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

HUKUM

Bawa Kue LamaranSAMPANG–Kecelakaan tunggal

kembali terjadi di ruas jalan raya Tanjung Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Kali ini Isuzu Panther dengan nopol P 1963 DD menabrak pagar pembatas sekolah SDN Tanjung 1, Selasa (11/12) pagi. Diduga, karena radiator yang bocor, mobil yang berpenumpang 6 orang menabrak pagar tembok sekolah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Menurut keterangan yang di-peroleh Kabar Madura, mobil Pan-ther melaju dari arah barat menuju ke arah Pamekasan. Setibanya di ruas jalan menikung di depan SDN Tanjung 1, mobil tersebut oleng setelah menambrak tumpukan pasir yang berada di pinggir jalan raya. “Karena tidak dapat mengatasi setir mobil, akhirnya mobil menambrak tembok pagar sekolah yang sebe-lumnya sudah menanbrak tiang listrik,” ujar salah satu warga yang enggan namanya disebutkan.

Budi, sopir mobil naas tersebut, menuturkan sebelum menabrak pagar tembok sekolah tersebut, mo-bil sempat oleng setelah menabrak tumpukan pasir di pinggir jalan. Diduga karena air di radiator habis pada saat itu. “Sebelum turun ke bawah, mobil sempat menabrak pasir itu mas,” bebernya.

Dijelaskan, kejadian tersebut terjadi pada hari menjelang pagi, sekitar pukul setengah 4 pagi. Di saat itu, mobil yang membawa kue buat lamaran tersebut bertolak dari Jember menuju Sumenep. Namun, naas sebelum sampai tujuan, mobil

mengalami kecelakaan. “ Dari Jem-ber mau ke Bluto, Sumenep mas,” ucapnya.

Beberapa warga setempat men-gatakan, mereka mendengar ben-turan deras menjelang dinihari. Mereka melihat satu mobil meng-hantam pagar sekolah. Beberapa warga yang mendengar mengira su-ara benturan keras tersebut berasal dari bunyi ban meletus. Namun, setelah pagi harinya, warga mulai mengetahui asal suara tersebut.

Komite Sekolah sekaligus pemilik rumah di depan SDN Tanjung 1 Hariyanto mengatakan kejadian tersebut membuat kaget seluruh keluarganya. “ Saya kaget mas, ada suara keras dari luar rumah. Setelah saya keluar, gak tahunya mobil nabrak pagar,” ujarnya ke-pada Kabar Madura.

Terkait kronologi kejadiannya, Hariyanto tidak dapat berkomentar banyak. Dirinya hanya mendengar bunyi keras dan hal itu terjadi seki-tar pukul setengah 4 pagi. Akibat ta-brakan tunggal ini, sebagian pagar tembok milik sekolah SDN Tanjung 1 ambrol. Pihak pemilik kendaraan bersedia mengganti kerugian ma-teriil dari kejadian tersebut senilai Rp 1 juta. “ Setelah berunding, dari pihak pemilik mobil bersedia mau mengganti kerugian tembok itu sebesar 1 juta,” jelas mantan Sekdes Dharma Tanjung tersebut.

Akibat mobil yang menabrak pagar tersebut, masyarakat yang pe-nasaran berhamburan ingin melihat secara dekat posisi mobil tersebut. Sehingga jalan tersebut sempat menjadi perhatian pengguna jalan yang lewat. (KM10/zis)

Diduga Radiator Bocor, Tabrak Pagar Sekolah

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

TERJUN BEBAS: Mobil Isuzu Panther menabrak tiang listrik dan pagar sekolah, Selasa (11/12).

Nama Chaeruddin Sastra di Sampang sudah begitu populer sebagai kontributor RRI Sam-pang. Pria yang sudah menjadi wartawan sejak 1963 menjadi sosok yang patut ditiru khususnya

para wartawan muda.

WAWAN AWALLUDDIN HUSNA, Sampang

MEMINJAM slogan RRI, sekali di udara tetap di udara, begitu pula Pa Chae. Wartawan senior di Kabupaten Sampang ini tetap konsisten sebagai wartawan meski usianya sudah cukup sepuh untuk berkeliaran kemana-mana.

Pak Chae mengakui di Madura seka-rang sudah banyak mengalami perkem-bangan. Begitu banyak media massa di pulau garam ini.

Namun ada semacam keprihatinan yang mengganjal perasaan Pak Chae. Saat ini setelah pengaruh kebebasan pers yang harus menjadi perhatian adalah tentang objektifitas dalam pemberitaan serta menjaga kode etik dan praduga tidak bersalah kepada narasumber.

Pak Chae sangat prihatin pemberi-taan akhir-akhir ini yang mengung-kapkan secara blak-blakan terhadap kasus asusila. “Seharusya wartawan tidak mengungkapkan tentang cara bagaimana pelaku melakukan tindak asusila harusnya ada praduga tidak bersalah selagi belum ada putusan dari pengadilan belum tentu dia ber-salah,” kata pria yang kini berusia 69 tahun ini.

Menjadi wartawan sejak tahun 1963, pria yang kini telah berusia 69 tahun ini mengawali karirnya dari RRI Sumenep

kemudian Jawa Pos, Surabaya Post, Bhirawa dan saat ini kembali ke RRI Sampang.

Ia menyambut positif ketika media cetak mengandalkan wartawan yang masih muda karena masih menyimpan semangat yang besar dan masih punya ‘jiwa muda’ yang tinggi “Para waratwan media cetak sekarang banyak mengan-dalkan tenaga muda karena mereka punya semangat yang masih menyala-nyala” kata Pak Chae.

Sampai saat ini Pak Chae masih eksis memburu berita yang ada di wilayah Sampang meski usianya sudah tidak

terbilang muda lagi, dengan sepeda ontelnya setiap hari dia berkeliling kota. “Karena loyalitas saya terhadap peker-jaan jurnalistik jadi saya tekuni terus sampai sekarang” katanya.

Disinggung mengenai perkembangan media cetak saat ini dia mengung-kapkan bahwa kebebasan pers sudah nampak namun yang ditekankan adalah tanggung jawab, dia mengungkapkan pernah pada suatu ketika di zaman Orde Baru memberitakan kasus pencurian meski sumbernya resmi justru dituntut dan diadukan ke pengadilan. “Beritanya tentang, HS, sopir yang mencuri mobil

majikannya, dan berita saya melalui nara sumber resmi yakni dari kapolwil. Setelah dimuat berita ini di berbagai me-dia justru pelaku mendapat vonis bebas dari pengadilan dan menuntuk balik ke-pada saya tapi tidak sampai pengadilan dan diselesaikan melalui pengajuan SP3 (Surat Perintah penghentian perkara).

Belum lama wawancara tiba-tiba dia pamit harus melanjutkan perjalanan. “Saya mau meliput ke KPU Sampang in-gin tahu transparansi anggaran KPUD terhadap pengelolaan dana pilkada 2012,” pungkasnya sambil menggenjot sepeda ontelnya. (zis)

Aktivitas Wartawan Senior Chaeruddin Sastra

Berburu Berita Pakai Sepeda, Tak Mau Kalah dengan Wartawan Muda

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

KONSISTEN: Dengan sepedanya, Pak Chae mencari berita meski usianya sudah hampir mencapai kepala tujuh.

Rois Tuding Jaksa Mengada-ada

SURABAYA –Terdakwa kerusuhan di Dusun Nangkernang, Karanggayam, Omben, Sampang, 26 Agustus 2012, Rois Al Hukama mengajukan eksepsi. Dalam eksepsinya, terdakwa menyebut dakwaan jaksa penuntut umum terlalu dipaksakan.

Melalui penasihat hukumnya, Hidayat SH, Rois Al Hukama menilai jaksa penun-tut umum dinilai mengada-ada dalam membuat dakwaan. Kata Hidayat, dak-waan disebut mengada-ada karena terlihat dari keterangan jaksa bahwa Rois mem-provokasi warga melalui pengeras suara untuk berkumpul di rumah tokoh Syiah Tajul Muluk. Karena kenyatannya, tidak ada pengeras suara di rumah terdakwa. Menurut Hidayat, sebagaimana dibacakan dari eksepsinya, pengeras suara yang ada di masjid pun sudah rusak sejak 14 Agustus 2012. Dan pada saat sholat Jumat tidak bisa digunakan dan belum diperbaiki.

Hidayat juga mengatakan, dakwaan juga error in persona karena terdakwa tidak pernah melakukan pengrusakan, pen-ganiayaan ataupun pembunuhan. "Saat kerusuhan terjadi, terdakwa di rumah bersama polisi dari Polsek Omben," lanjut Hidayat, Selasa (11/12).

Melalui penasihat hukumnya, Rois juga menyangkal kalau dirinya pimpinan warga suni. "Apa yang menjadi dasar ter-dakwa dikatakan sebagai pimpinan suni. Apakah diangkat berdasarkan SK (surat keputusan) atau justifikasi tanpa dasar yang jelas dan lengkap. Ini menunjukkan dakwaan jaksa tidak jelas dan tidak leng-kap. Karena itu harus dibatalkan,"kata Hidayat seperti dikutip dari surya online.

Dengan kenyataan itu, Hidayat meminta terdakwa segera dikeluarkan dari Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng. Menurut Hidayat, terdakwa juga harus dikemba-likan nama baik. Eksepsi kuasa hukum terdakwa ini akan ditanggapi jaksa penuntut umum secara tertulis di sidang Senin depan (17/12). (zis)

Page 4: Edisi 12 Desember 2012

Yang Terjaring Diminta MutasiPAMEKASAN-Sejumlah

petugas dari Dipenda (Dinas Pendapatan Daerah) Tingkat I, merazia dan mendata kenda-raan bermotor yang bernomor polisi (Nopol) luar Jatim (Jawa Timur), kemarin (11/12). Keg-iatan itu dibantu sepenuhnya oleh aparat kepolisian.

Operasi digelar di bundaran Arek Lancor. Hasilnya, banyak kendaraan bermotor yang ter-jaring. Usai didata, kemudian diberikan surat pernyataan untuk memutasi kendaraan bermotornya.

”Operasi ini untuk mendata dan memberikan surat per-nyataan kepada pengguna kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk segera memutasi kendaraan-nya,” tukas Kepala Dipenda Tingkat I, R Abd. Kamali, saat ditemui Kabar Madura, Selasa (11/12) kemarin.

Diakuinya, kegiatan itu ses-uai dengan ketentuan UU 22, tahun 2009 pasal 71, poin D. Bahwa setiap kendaraan ber-motor jika digunakan secara terus-menerus lebih dari tiga bulan di luar wilayah kenda-raan bermotor, harus bayar retribusi.

Hal itulah yang menjadi lan-dasan Dipenda tingkat I untuk menjaring kendaraan bermotor di wilayah hukum Pamekasan, tapi bernopol di luar Pame-kasan. Lebih-lebih lagi yang dari luar Jatim.

”Bahasa sederhananya seperti ini mas, kendaraan yang bernopol di luar Jatim,

bayarnya kan sesuai dengan nopol daerahnya. Sedangkan digunakannya di sini. Sedang-kan pajaknya bayarnya bukan ke sini. Dan pihak kepolisian hanya membantu saja untuk memperlancar operasi ini,” tukas Polres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman.

Ungkapan ini dibenarkan pihak Dipenda tingkat I. Maka

dari itu, para pengguna kenda-raan bermotor yang dimaksud harus segera memutasi kenda-raannya agar PAD (pendapa-tan asli daerah) Pamekasan semakin bertambah.

”Operasi ini sudah dijadwal-kan, yaitu di bulan Desember ini. Ini kali pertama dari dua kali jadwal yang sudah diten-tukan,” ujar Kamali.

Biasanya, tutur Kamali, dari setiap operasi yang dilakukan, kendaraan yang berhasil dida-ta adalah antara 30 sampai 40 kendaraan. Baik roda dua atau pun roda empat. ”Tapi untuk hari ini (kemarin, Red) cukup banyak yang berhasil didata dan disuruh buat pernyataan. Sekitar 50 kendaraan bermo-tor,” katanya.

Kendaraan nopol luar Jatim mana yang paling banyak terjaring? Kamali menjawab, nopol daerah Bali dan Ja-karta. ”Sedang yang lain-nya masih ada juga. Tapi tidak sebanyak di dua daerah tersebut. Mungkin karena banyak orang Pamekasan yang merantau ke Bali dan Ja-karta,” tambahnya. (ong/ed)

RABU 12 Desember 20124

Email Redaksi: [email protected]

L A K A L A N T A S

H O B I

Data Nopol Luar Jatim

KM/FATHOR RAHMAN

TELITI: Sejumlah petugas Dipenda Tingkat I menggelar operasi pengendara yang menggunakan kendaraan bermotor dengan nopol luar Jatim.

KM/FATHOR RAHMAN

RINGSEK: Salah satu motor yang mengalami kecelakaan di Jl Trunojoyo, Selasa (11/12) kemarin.

Beat-Grand BenturanPAMEKASAN-Sebuah kecelakaan ber-

motor terjadi di Jl Trunojoyo, kemarin (11/12). Tepatnya di sebelah timur New Ho-tel Ramayana. Laka lantas (kecelakaan lalu lintas) sekitar pukul 08.00 itu, melibatkan motor Honda Beat nomor polisi (nopol) M 5191 AZ dengan Grand nopol M 5381 FB.

Laka lantas itu terjadi di ruas jalan pro-tokol sisi barat. Menurut penuturan para saksi, laka lantas tersebut disebabkan kelalaian pengendara yang hendak me-nyeberang jalur. Sedang motor satunya melaju dari arah selatan. Kecelakaan akhirnya tidak bisa dihindari.

Sehingga di pagi itu, kendaraan lain yang hendak melintas sempat tersendat. Petugas kepolisian pun akhirnya men-gurainya.

”Saat itu, salah satu motor hendak me-nyeberang jalan. Tiba-tiba muncul motor lain. Terjadilah tabrakan,” tukas salah satu saksi pada Kabar Madura, Shodikin.

Tak berselang lama, Beat warna putih dan Grand yang dikendarai perempuan itu dibawa petugas Satlantas Polres Pame-kasan sebagai barang bukti (BB). ”Untuk para korban kelihatannya tidak apa-apa. Hanya luka yang tidak begitu serius. Yang saya ketahui mereka sudah meninggalkan TKP (tempat kejadian perkara),” imbuh Shodikin. (ong/ed)

PAMEKASAN-Memasuki pergantian musim bukan sebuah keuntungan bagi pe-ternak ayam petelur. Mereka harus menghadapi pergan-tian musim dengan dengan sulitnya mendapatkan pakan ternaknya, ditambah harg-anya yang mahal.

Ahmadi, peternak ayam petelur asal Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, men-gaku saat ini sangat sulit mendapatkan pakan untuk ternaknya. Kalau pun ada harganya sangat jauh dari harga sebelumnya.

”Di desa saya untuk mendapatkan pakan ternak jenis ayam petelur sangat sulit. Bahkan saya sudah cari ke mana-mana sangat langka. Kalaupun ada harg-anya relatif mahal, jauh dari harga sebelumnya,” ujarnya.

Harga telur ayam saat ini juga kurang menguntung-kan bagi peternak. Harg-anya turun menjadi Rp14 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp16 ribu per

kilogram. Turunnya harga tersebut membuat peternak mengeluh.

”Sudah sekitar satu bulan yang lalu kami mengala-mi kesulitan mendapatkan pakan ternak, ditambah har-ga telur turun. Seharusnya kalau pakan ternak sulit didapatkan dan harganya naik, maka seharusnya harga telur juga naik bukan justru turun seperti sekarang ini,” ujarnya dengan nada kesal.

Menurut staf kesehat-an hewan, Dinas Peter-nakan (Disnak) Pamekasan, Fathul Qorib, sebenarnya pakan ternak tidak langka, tapi pihaknya mengakui kalau harga pakan ternak memang naik.

”Harga pakan ternak me-mang naik saat ini tapi masih mudah didapatkan. Penye-bab naiknya harga pakan ternak dikarenak beberapa faktor, yaitu karena impor bahan pokoknya yang ber-asal dari India dan Argen-tina mengalami kenaikan,”

ujarnya yang mengaku juga memelihara ayam petelur.

Kepala Disnak Pamekasan, Bambang Prayogi, men-gatakan bahwa pergantian musim juga ikut mempen-garuhi terhadap harga pakan ternak yang dinilai mahal tersebut. ”Biasanya akan berlangsung selama tiga bulan saja, nanti keadaan ini akan kembali normal seperti sedia kala. Karena memang faktor musim yang menjadi pengaruh, dan hal ini sudah biasa terjadi,” terangnya.

Fathul Qorib menambah-kan, untuk mendapatkan bahan pokok yang dibuat untuk pakan ternak cend-erung lebih sulit dan pacek-lik. Selain itu, harga bahan pokok lainnya yang berasal dari petani juga relatif naik. Ditanya apakah kemungki-nan ada penimbun, ia men-jawab, kalau hal itu jauh dari kemungkinan karena dinilai kurang beruntung kalau menimbun pakan ternak. (ong/rr)

Ganti Musim, Pakan Ternak Langka dan Mahal

Musim Rambutan, Satpol PP Dibuat SibukPAMEKASAN - P a n e n

buah-buahan rupanya mem-buat sejumlah pedagang kaki lima PKL terutama pedagang buah rambutan menjamur. Satuan Polisi Pamong Praja pun kembali dibuat sibuk dengan urusan penertiban para PKL.

“Pihak kami sudah sering mengimbau untuk tidak berjualan di areal yang su-dah dilarang, tapi mereka tetap saja ada. Untuk saat ini, karena memang sedang musim buah, utamanya buah rambutan, jadi PKL semakin bertambah saja,” tukas Kasi Operasi Satpol PP Pame-kasan, Misyanto.

Misyanto mengimbau para PKL untuk tidak menggunak-an areal yang sudah dilarang untuk digunakan berjualan. Sedangkan untuk para PKL yang membandel, petugas langsung membawa barang-nya ke kantor Satpol PP, yang kemudian memanggil peda-gangnya dan aparat desa untuk membuat pernyataan.

“Untuk pedagang yang membandel, ketika diberi peringatan tetap saja berop-

erasi. Maka pihak kami bertindak tegas, membawa barangnya dan memanggil orangnya untuk dibina, lalu kemudian memanggil kepala desanya untuk membuat pernyataan,” kata Misyanto.

Meski demikian, para PKL merasa tidak terima atas yang

dilakukan petugas. Sebab mereka masih belum mene-mukan tempat yang strategis. “Saya baru saja sampai di sini mas, dagangan saya belum juga ada yang terjual. Tapi sudah harus pulang karena kena operasi petugas. Ya mau bagaimana lagi mas, ha-

rus pulang,” ungkap Khabir, salah satu PKL.

Sekadar diketahui, Pemkab mengeluarkan Perda Nomor 5 Tahun 2008 dan Perbup Nomor 39 Tahun 2009 yang isinya mengatur wilayah yang boleh dijadikan tempat jualan.(ong/zis)

KM/FATHOR RAHMAN

HARUS PERGI: Salah satu pedagang buah yang menggunakan mobil di areal Arek Lancor, Selasa (11/12), menjadi sasaran penertiban Satpol PP.

Korban Angin Puyuh Dusun Ombaran, Desa Bulungan Pegantenan

Kalau Bantuan Pemerintah Lama, Lebih Baik Cari UtangKorban angin puting beliung di desa Bulangan Barat Ke-camatan Pegantenan Pame-kasan, hingga saat ini belum menerima bantuan pemer-intah setempat. Seperti apa

kondisinya?

MARZUKIY, Pegantenan

SEMESTINYA, pemerintah harus tanggap menyikapi per-soalan yang menimpa wargan-ya. Karena tidak semua warga bisa memulihkan keadaannya tanpa bantuan orang lain. Ma-sih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan pemerintah.

Seperti musibah yang men-impa warga Dusun Ombaran Desa Bulangan Barat Keca-matan Pegantenan Pame-kasan. Hingga, Selasa(11/12) pemerintah belum juga mem-berikan bantuan agar bisa meringankan beban mereka.

Para korban hanya bisa ber-

harap, pemerintah bisa segera meringankan beban yang me-nimpanya, karena bagaimana pun hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menolong rakyatnya yang kini ditimpa musibah.

“Kami butuh bantuan segera dari pemerintah, karena kami betul betul membutuhkannya, ya kalau sampai lama tidak

usah saja, sebab kami akan tinggal dimana kalau sampai lama, lebih baik cari utangan dulu,” ungkap Musni, 28, korban angin puyuh kepada Kabar Madura.

Menurutnya, pemerintah harus sigap menyikapi perso-alan yang melanda masyara-katnya. Warga tidak boleh ditelantarkan karena tidak

adanya biaya untuk memper-baiki atau bahkan mamban-gun kembali rumahnya yang telah berantakan.

“Alhamdulillah kalau rumah saya tidak terlalu parah, saya kasihan rumahnya orang yang sampai rata dengan tanah itu, kalau tidak segera mendapat bantuan. Ya itu tadi, kalau sampai lama tidak mendapat-

kan bantuan, mendingan ti-dak usah cari utangan saja,” katanya.

Terpisah, Kasi Bantuan Sos-ial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos-nakertrans) Kabupaten Pame-kasan M. Munir mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengantarkan bantuan ke-pada korban angin puting beliung.

“Ini saya sekarang sedang dalam perjalanan menuju Pegantenan bersama bapak bupati,” ungkap Munir pada Kabar Madura, sekitar pukul 16.09 saat dihubungi Kabar Madura melalui ponselnya.

Sebagaimana diketahui, se-hari sebelumnya di desa ini di terjang angin puting beliung, kurang lebih menghancurkan 10 rumah, kejadian itu ber-mula saat hujan yang meng-guyur desa tersebut kurang lebih 30 menit dan disertai angin yang hanya sekitar 20 detik saja. Namun dalam hi-tungan detik tersebut sepuluh rumah diterjang.(zis)

KM/MARZUKIY

KORBAN: Para korban angin puyuh di Dusun Ombaran Desa Bulangan Barat Kecamatan Pegantenan berteduh di langgar miliknya, karena sebagian rumahnya sudah rusak dan hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah.

KM/MARZUKIY

MAHAL: Warga menunjukkan salah satu kelinci kerapan usai dilatih kecepatan larinya.

Kelinci Kerap Tembus Rp 5 JutaPAKONG-Harga kelinci juara di arena

kerapan ternyata selangit. Bagi yang bermi-nat, tak segan membelinya hingga Rp 5 juta.

Untuk bisa meneliti apakah seekor kelinci tergolong larinya jempolan, ada kriteria khusus yang bisa dijadikan pa-tokan. Semisal dilihat dari bentuk tubuh dan juga raut wajah.

”Kalau kelinci seperti milik saya ini, har-ganya hanya Rp 3 juta, karena tidak begitu bagus. Tetapi ada juga yang harganya men-capai Rp 5 juta. Semuanya tergantung kuali-tas barangnya,” ungkap Musahri, 40, warga Desa Lebbek, Kecamatan Pakong.(jck/ed)

Page 5: Edisi 12 Desember 2012

512 Desember 2012RABU

Email Redaksi: [email protected]

KPKNL PAMEKASAN

BANK BRIPT. BRI ( Persero ),Tbk

Cabang Sumenep

Terkait Kasus Penggelembungan Data Madrasah Diniyah

SUMENEP-Kasus dugaan penggelembungan data pe-nerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) di Madrasah Diniyah (MD) Kabupaten Sumenep yang sudah masuk ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, be-berapa bulan lalu, mendapat sorotan tajam.

Pelapor, Makhtub Syar-if, menilai pihak Kejari Sumenep terkesan main-main dalam menangani ka-sus tersebut. Ia mengaku kecewa dengan kinerja Ke-jari yang tidak serius un-tuk menuntaskan laporan dugaan korupsi tersebut.

”Setelah Kejari menindak-lanjuti laporan kita, justru kami menemukan beberapa surat pernyataan yang dibubuhi ma-terai dari setiap kepala sekolah bahwa data yang diberikan kepada Dinas Pendidikan dan Kantor Departemen Agama Sumenep dalam rangka veri-fikasi merupakan data yang sebenarnya,” ungkap Makh-tub, Selasa (11/12).

Ia menduga penanganan kasus tersebut kental dengan nuansa pelemahan yang di-lakukan oleh oknum Kejari Sumenep. Padahal menurut-nya data yang diajukannya tidak bisa dianggap lemah hanya karena ada surat per-nyataan bermaterai.

”Kalau semua proses hu-

kum berakhir dengan surat pernyataan bermaterai sep-erti itu, untuk apa ada kejak-saan dan pengadilan? Seak-an-akan Kejari melemahkan temuan kita walaupun pada waktu itu Kajari tidak menun-jukkan surat pernyataan yang bermaterai tersebut kepada kami,” kritiknya.

”Kasus tersebut harus di-proses secara tuntas hing-ga ditemukan siapa dalang dari penyelewengan dana Bosda tersebut. Kalau Kejari Sumenep main-main dalam kasus ini, kami akan melapor-kan kinerja Kajari ke Kejati Jawa Timur,” ancam Makhtub.

Menanggapi tudingan tersebut, Kasi Intel Kejari Sumenep, N.S.A Aryan-tha, menyatakan bahwa pi-haknya telah melaksanakan pengumpulan data untuk mendalami dugaan kasus penggelembungan data tersebut. Menurutnya Ke-jari telah melakukan telaah atas kasus tersebut untuk disampaikan kepada Kajari.

”Pada intinya data sudah terkumpul dan kita sudah membuat laporannya, tinggal bagaimana disposisi dari Ka-jari. Kebetulan sekarang Kajari sedang cuti,” terangnya pada Kabar Madura saat ditemui di kantornya, Selasa (11/12).

Terkait dengan kejelasan kasus tersebut, Aryantha men-gatakan bahwa semuanya akan disampaikan setelah ada disposisi dari Kajari. ”Terkait hasilnya, nanti akan kami sam-paikan setelah disposisi dari Kajari turun,” kilahnya. (rei/rr)

Kejari Dituding Tak Serius

SUMENEP-Kios para ped-agang yang terletak di ping-gir Jalan Pamoloan terpaksa ditertibkan petugas, Selasa (11/12). Kios-kios tersebut ti-dak memiliki izin dan meng-ganggu kenyamanan peng-guna jalan yang melintas di kawasan tersebut.

Selain itu, penertiban peda-gang tersebut dikabarkan karena lokasi pasar berdem-petan dengan bangunan ge-dung Pondok Pesantren Al-Azhar. Tak ayal penertiban

tersebut membuat sebagian besar pedagang kebingun-gan karena belum adanya kejelasan tempat relokasi bagi mereka.

”Awalnya tempat yang baru ini dikunci karena diakui milik salah seorang warga di desa ini. Tidak ada satu-pun dari kami yang berani menggunakan lahan ini,” aku salah seorang pedagang yang direlokasi petugas ke salah satu lahan kosong di sekitar kawasan tersebut.

Kepala Desa setempat, Rachmad Ariadi, mengakui bahwa sempat terjadi perbe-daan pendapat antara petu-gas dengan Hajjah Mukhlis yang mengklaim sebagai pemilik lahan di pemakaman Desa Pamoloan, tempat relo-kasi para pedagang.

”Memang sempat d i -kunci, bahkan ada plang yang mengatakan bahwa pemakaman ini milik ke-luarganya. Hanya saja dia tidak memiliki bukti konkret

berupa surat-surat tanah. Karena itu kami tetap me-mindahkan pedang ke tem-pat ini. Sebab dalam catatan kami, tanah ini masuk ke tanah TN yang diwakafkan,” ungkap Rachmad Ariadi.

Ia bahkan menantang Hajj-ah Mukhlis untuk menunjuk-kan bukti kepemilikan dan siap membawa kasus terse-but ke ranah hukum. ”Kalau memang Ibu Hajjah Mukhlis tidak terima dan merasa sebagai pemilik tanah ini,

s i l a k a n bawa ka-sus ini ke ranah hu-

kum. Kami siap membukti-kannya. Sebab sesuai data nomer 34 di kelurahan, tanah ini adalah tanah wakaf,” tantangnya.

Sementara Hajjah Mukhlis langsung memilih pergi dan tidak bersedia memberikan keterangan. Saat didatangi di rumahnya, dikatakan ia sedang keluar rumah. ”Maaf ibu sedang keluar. Saya tidak bersedia berkomentar karena tidak tahu menahu soal tanah kuburan tersebut,” jawab seseorang yang ditemui di rumah Hajjah Mukhlis tanpa bersedia menyebutkan na-manya. (aqu/rr)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

PINDAH KE KUBURAN: Pemilik kios di pinggir Jalan Pamoloan membangun kembali tempatnya berdagang di tanah makam setempat yang menjadi tempat relokasi.

Ganggu Jalan, Kios Pamoloan Direlokasi

SUMENEP-Persyaratan Su-rat Pernyataan Miskin (SPM) sebagai syarat untuk mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dari pemerintah me-lalui program Jamkesmas dan Jamkesda dikeluhkan peserta Askeskin. Mereka menilai se-bab persyaratan tersebut dinilai terlalu jelimet dan dan terkesan dipersulit.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sumenep, dr. Jetty Nurdiah Ningrum, menjelas-kan bahwa persyaratan meng-gunakan Jamkesmas untuk memperoleh SPM dari Dinkes harus menggunakan KTP dan KSK serta surat rujukan dari Puskesmas.

”Yang mengurus harus dari pihak keluarga. Sejak dulu aturannya memang seperti itu, namun akhir-akhir ini tanpa ke-luargapun bisa dan kita layani semua. Jadi sekarang ini malah dipermudah,” ungkapnya, Se-lasa (11/12).

Sebelumnya Imam Asy’ari, warga Banuaju Barat Keca-matan Batang-Batang Sumenep mengungkapkan bahwa dirinya

merasa kecewa atas pelayanan Dinkes yang terkesan memper-sulitnya untuk mendapat SPM.

”Saya minta SPM ke Dinkes. Karena saya bukan anggota keluarganya, saya tidak diberi dengan alasan jika orang lain yang bukan keluarga pasien mengurus SPM, maka har-us membawa KTP dan KSK,” terangnya. .

Padahal, kata Imam Asy’ari, untuk mengurus SPM tersebut ia

sudah membawa KSK dan KTP pasien yang sedang dirawat di Puskemas Kecamatan Batang-Batang, ”Padahal saya sudah memberi jaminan KTP dan SIM saya untuk mendapatkan SPM itu, namun tetap tidak bisa jika tidak ada KTP dan KSK pasien,” tandasnya penuh kecewa.

Menyikapi hal tersebut dr. Jetty Nurdiah Ningrum men-gaskan bahwa dalam menge-luarkan SPM pihaknya tidak pernah membeda-bedakan. Menurutnya semua warga akan dilayani dengan baik asal sesuai prosedur.

Jetty menambahkan, per-syaratan yang harus dipenuhi pasien Jamkesmas adalah KSK dan KTP pasien, sedangkan bagi mereka yang mengurus tidak harus bawa persyaratan yang dimaksud. ”Tidak ada yang minta KTP dan KSK orang yang mengurusnya. Kami hanya meminta KTP dan KSK pasien saja. Syarat itu bukan saya yang membuat, tapi dibuat Gubernur dan persyaratan tersebut sudah disosialisasikan ke seluruh ma-syarakat,” tegasnya. (rei/rr)

Prosedur Dinkes Terlalu Njelimet

SUMENEP-Pembahasan Ran-cangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Sumenep 2013 sebesar Rp 1,4 trilliun lebih dipastikan akan tuntas beberapa hari ke depan. Meski sempat terjadi silang pendapat terkait PP No.2 tahun 2012 tentang Hibah dan Ban-sos, DPRD Sumenep akhirnya menemukan solusi, yakni den-gan menganulir PP tersebut sehingga pembahasan RAPBD 2013 tetap berjalan.

Ketua DPRD Sumenep, Imam Hasyim, memastikan bahwa pem-bahasan RAPBD 2013 telah tuntas pada Selasa (11/12). Hal tersebut melenceng dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni tanggal 7 Desember lalu.

Dengan dalih tidak ingin

tergesa-gesa dan lebih akurat dalam pembahasan, DPRD me-nyepakati penambahan waktu selama dua hari. Menurutnya, penambahan waktu tersebut merupakan hasil keputusan dari Badan Musyawarah (Bamus)

DPRD Sumenep. Rencananya hari ini akan dilaku-

kan penyelarasan atau kompilasi antara Banggar dengan Timga dan Kamis (13/12) dilaksanakan penandatanganan. ”Kamis pagi akan dilaksanakan paripurna se-hingga kami pastikan semuanya selesai. Insya Allah tidak akan molor lagi,” janji Imam Hasyim.

Ia menjelaskan, penambahan waktu selama dua hari terse-but sebenarnya karena DPRD Sumenep menginginkan tidak tergesa-gesa dalam pembahasan. Menurutnya dalam pembahasan RAPBD 2013 banyak hal yang dibahas sangat krusial sehingga tidak bagus jika dilakukan se-cara tergesa-gesa. ”Sedangkan kekuatan APBD 2013 Rp 1,4 tril-liun,” terangnya. (bus/rr)

DPRD Pastikan Pembahasan RAPBD 2013 Tuntas

Saya minta SPM ke Dinkes. Karena

saya bukan anggota keluarganya, saya tidak diberi dengan

alasan jika orang lain yang bukan keluarga

pasien mengurus SPM, maka harus

membawa KTP dan KSK.”

IMAM ASY’ARI Warga Banuaju Barat

Kamis pagi akan dilaksanakan

paripurna sehingga kami pastikan

semuanya selesai. Insya Allah tidak akan

molor lagi.”

IMAM HASYIMKetua DPRD

Sumenep

Page 6: Edisi 12 Desember 2012
Page 7: Edisi 12 Desember 2012

PERKEMBANGAN pendidikan di Indonesia tak ubahnya seperti industri. Guru hanya bertindak se-bagai pencetak-pencetak produk massal yang seragam tanpa me-mikirkan dunia berubah menjadi lebih rumit. Cara guru mengajar juga cenderung mengarah pada pembentukan generasi muda yang dingin dan mengagungkan individualisme.

Terdorong bisa terhadap kecen-derungan berlebihan itu, lembaga pendidikan berkembang nyaris tanpa disertai sifat sosial dalam pembelajaran. Sebaliknya, pendi-dikan menekankan prestasi indi-vidu. Penentuan nilai benar-benar bersifat individual dan kadang-kadang didasarkan pada kurva. Jumlah angka sembilan harus sekian, delapan harus sekian, dan seterusnya.

Maka, pembelajar saling bersa-ing untuk meraih nilai dan kehor-matan tinggi. Mereka mengang-gap tujuan pendidikan adalah menghasilkan individu kuat dan mandiri yang dapat bekerja send-iri dan terisolasi. Persaingan di antara pembelajar yang terisolasi tersebut dianggap sebagai pen-dorong untuk mencapai prestasi individual yang lebih besar.

Untuk mencapai prestasi indi-vidu tersebut, pembelajar (siswa) termotivasi dalam wujud berlebi-han. Sehingga sering kali melaku-

kan hal-hal yang bersi-fat di luar batas. Pen-didikan menjadi lahan bisnis. Uang dengan leluasa menguasai jalur pengetahuan, yang katanya hak semua orang, menjadi bagian industri yang bertugas mencetak sebanyak-banyaknya hamba-hamba baru.

Pendidikan sering menjadi kurungan ter-pisah dan nyaris melu-pakan anjuran untuk belajar kelompok. Hal itu diperbu-ruk lewat jalur pendidikan formal (baca sekolah) dengan “model pabrik” yang menerapkan secara sadar teknik-teknik produksi pen-didikan bersifat massal.

Pendidikan sering menjadi ku-rungan terpisah dan nyaris me-lupakan anjuran untuk belajar kelompok. Hal itu diperburuk le-wat jalur pendidikan formal (baca sekolah) dengan “model pabrik” yang menerapkan secara sadar teknik-teknik produksi pendidi-kan bersifat massal.

Kurikulum dibuat untuk jangka waktu tertentu, untuk sekian proses produksi dengan ketentuan yang diatur birokrasi. Lagi-lagi, guru tak bisa berbuat banyak. Mereka takluk pada sistem pem-belajaran seperti itu.

Ditambah lagi, pener-apan cara belajar yang monoton. Bayangkan, di sekolah, anak-anak d i p e r l a k u k a n b a k boneka kayu yang harus duduk tenang terus-menerus. Mer-eka dibebani persoalan sendirian dan harus di-pecahkan dalam kurun waktu terbatas.

Diskusi yang bersi-fat kerja sama jarang terjadi. Bersuara diar-tikan keributan yang

dikaitkan dengan tanda bahwa anak bersangkutan tidak disiplin. Atau bahkan, memiliki tingkat kecerdasan rendah. Yakni, be-rada di kelas paling bawah dari penilaian sang pengajar yang berdiri dengan jarak sangat jauh dari kebersamaan dengan anak-anak sebagai pembelajar. Pen-gajar menjadi makhluk paling tahu dan tak boleh disangsikan kemampuannya.

Individualisme dunia pendidi-kan kerap menghancurkan haki-kat belajar dengan menciptakan suatu lingkungan yang memutus-kan hubungan orang satu dengan yang lain.

Di lembaga pendidikan, mer-eka seolah di-setting sedemikian rupa dan dijejali beragam inisiatif kedirian dengan alasan dunia sek-

arang, zaman yang berubah sering kali tak mengindahkan orang-orang yang masih bergantung pada kelompok. Benar memang.

Namun, yang ditekankan disini bukan bergantung atau tidaknya pada hubungan, melainkan pola kerja sama yang penting arti-nya bagi perkembangan menuju kehidupan nyata. Dunia kerja intinya.

Di sinilah seharusnya, peran guru muncul. Sebaiknya sebelum menentukan menekuni profesi guru, paling tidak sudah terlintas dalam benak mereka bagaimana memacu anak didik untuk men-guasai diri secara keseluruhan. Bukan saja dalam kecerdasan, tetapi dalam hubungan sosial. Konsep mengajar yang bervariasi perlu dikuasai untuk menghindari kejenuhan.

Setiap orang memiliki dan mera-sa nyaman dengan gaya belajar yang beragam. Bergantung pada kecocokan dan tingkat kepuasan masing-masing. Namun, belajar yang baik pada dasarnya bersifat sosial. Mengandung unsur kerja sama. Ada proses interaksi yang bisa memacu pemecahan masalah dengan lebih cepat.

*) Penulis adalah Alumni Ponpes Anuqayah Nirmala

Guluk –guluk Sumenep.

KAUM laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,

oleh karena Allah telah melebih-kan sebahagian mereka (laki-

laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka

(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang

saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena

Allah telah memelihara (mer-eka). Wanita-wanita yang kamu

khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisah-kanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta-atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk me-

nyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha

Besar.

PERBINCANGAN tentang Su-rat An-nisa ini sebenarnya sudah lama menjadi perdebatan di berbagai kalangan masyarakat, mahasiswa atau forum -forum khusus seperti bahtsul masail dan lain-lain. Kadang penafsi-aran dari berbagai ulama masih dianggab sebagai perbedaan yang biasa. Imbasnya, perempuan di mata laki-laki masih di pandang rendah yang cendrung merenda-

hkan martabat seorang perempuan.

Sehubungan dengan ayat di atas, Syekh Mustafa Al-Maraghi mengemukakan tiga kata yaang diang-gap sulit dan perlu dijelaskan dalam ben-tuk tafsir al-Mufradat. Yaitu kata qawwamu-na, al-qunut dan al-hafidzhat li al-mar’ah wa qawwamunaha. Yakni laki-laki adalah pemimpin wanita, apabila laki-laki menjalankan urusan dan menjaga wanita itu (Syekh Ahmad Mustafaal-Maraghi, 1973:27).

Masih dalam konteks ini, Beliau menjelaskan bahwa keutamaan atau kelebihan laki-laki ter-bagi : keutamaan yang bersifat fithriy, yaitu kekuatan fisik dan kesempurnaannya. Kemudian implikasinya adalah kekuatan akal dan kebenaran berpandan-gan mengenai dasar-dasar dan tujuan berbagai perkara. Dan, keutamaan yang bersifat kasbiy, yaitu kemampuan untuk beru-saha mendapatkan rezeki dan melakukan pekerjaan-pekerjaan. Oleh karena itu, kaum laki-laki dibebani memberikan nafkah ke-pada kaum wanita dan memimpin rumah tangga. (Syekh Ahmad

Musthafa Al-Maraghi, 1973: 27)

K e t i k a A l - Q u n u t dijelaskan, maksud-nya adalah ketenan-gan dan ketaatan ke-pada Allah dan suami. Al-hafizhat li al-ghaib adalah wanita-wanita yang memelihara apa-apa yang tidak tampak oleh manusia. Jadi ti-dak hanya ber-khulwat (berdua-duaan me-nyepi) dengan wanita.

Terlepas dari berbagai penaf-isran tersebut, masih banyak di kalangan laki-laki yang me-manfaatkan egonya dan sangat berani menindas perempuan dengan pengakuan; akulah le-laki yang berkuasa dan ini itulah alias Kardi (kareppah dhibi’; Madura). Sehingga sering kita temukan marginalisasi terhadap perempuan. Lebih-lebih dalam kehidupan rumah tangga. Para laki-laki umumnya memperlaku-kan kebijakan-kebijakan sendiri terhadap perempuan. Seperti tidak memberikan kesempatan atau peluang untuk lebih berkembang dan berkreasi. Sehingga perem-puan khususnya di Madura ini masih di tempatkan di dapur, di kasur dan di sumur. Padahal su-dah banyak terbukti kalau perem-

puan juga bisa berperan seperti laki-laki pada umumnya. Bahkan bisa melebihi kapasitas laki-laki. Perempaun menjadi tukang becak, perempaun mencangkul, bahkan perempaun bisa menjadi Presiden seperti Megawati.

Perempuan di Madura ini me-miliki ruang gerak yang begitu sempit dan kadang selalu berse-brangan dengan budaya yang ada. Walau apa yang mereka lakukan itu adalah hal-hal yang positif. Nah, budaya inilah kadang yang membuat mereka kaum perem-puan menjadi vakum dan mun-dur. Walaupun dia memiliki skill dibidang tertentu. Dha’ emma’ah jhak ni’bhini’ (mau kemana wong perempuan). Ungkapan seperti ini masih sering dilontarkan oleh sebagian masyarakat di Madura. Sehingga yang terjadi mereka para kaum perempuan tidak pu-nya ghirah lagi untuk melakukan banyak hal.

Semoga nasib perempuan di Madura ini ke depan lebih pro-gresif dan tidak ada lagi penin-dasan terhadap kaum perempuan.

*) Penulis adalah MahasiswaSTAIN Pamekasan Jurusan

Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan aktif di Organisasi Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI).

VISI pembangunan di era refor-masi diarahkan pada terwujudnya masyarakat Indonesia yang dam-ai, demokratis, berkeadilan, ber-daya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didu-kung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, me-miliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

Perwujutan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan. Terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan menampil-kan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan pro-fesional pada bidangnya masing-masing. Hal tersebut diperlukan, terutama untuk mengantisipasi era kesejagatan, khususnya glo-balisasi pasar bebas di lingkun-gan Negara-negara ASEAN. Seperti AFTA (Asean Free Trade Area), dan AFLA (Asean Labour Area), maupun di kawasan Neg-ara-negara Asia Pasifik (APEC).

Menghadapi hal tersebut, perlu dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara kaffah (menyeluruh). Terutama berkai-tan dengan kualitas pendidikan, yang juga akan berpengaruh pada kualitas lulusannya, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Pendidikan adalah ke-hidupan. Untuk itu, kegiatan belajar ha-rus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill atau life compe-tency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebu-tuhan peserta didik.

U n e s c o ( 1 9 8 4 ) mengemukakan dua prinsip pendidikan yang sangat relevan dengan Pancasila. Pertama, pen-didikan harus diletakkan pada empat pilar. Yaitu; belajar men-getahui (learning to know), be-lajar melakukan (learning to do), belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live togheter), belajar menjadi diri sendiri (learning to be). Kedua, belajar seumur hidup (life long learning).

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan, diakui mempunyai andil yang cukup besar di dalam membesarkan dan mengembangkan dunia pendi-dikan. Pondok pesantren juga dipercaya dapat menjadi alter-natif bagi pemecahan berbagai masalah pendidikan yang terjadi pada saat ini.

Pondok pesantren adalah lem-baga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia. Menurut para ahli, pondok pesantren baru dapat disebut pondok pesantren bila memenuhi 5 syarat. Yaitu: (1) ada kiai, (2) ada pondok, (3) ada

masjid, (4) ada santri, dan (5) ada pengajian kitab kuning.

Pondok pesantren se-bagai komunitas dan sebagai lembaga pen-didikan yang besar jumlahnya dan luas penyebarannya di ber-bagai pelosok tanah air telah banyak mem-berikan saham dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang religius. Lem-

baga tersebut telah banyak mela-hirkan pemimpin bangsa di masa lalu, kini, dan agaknya juga di masa yang akan datang. Lulusan pondok pesantren tak pelak lagi, banyak yang mengambil partisi-pasi aktif dalam pembangunan bangsa. Namun di sisi lain, ada pula anggapan bahwa lulusan pondok pesantren susah diajak maju. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan pondok pesantren yang kebanyakan masih sangat tradisional.

Pondok pesantren yang ada sekarang pada umumnya telah mengalami perubahan dari dam-pak modernisasi. Dengan se-makin beranekaragam sumber-sumber belajar baru, dan semakin tingginya dinamika komunikasi antara sistem pendidikan pondok pesantren dan sistem yang lain, maka santri dapat belajar dari banyak sumber. Hal itu pula yang melahirkan aneka ragam model pondok pesantren. Model-model

itu merupakan jawaban masing-masing pondok pesantren ter-hadap tuntutan era modern yang tidak mungkin dihindari.

Dengan demikian, pondok pesantren yang semula mem-fokuskan pada pendidikan salaf, dengan masuknya materi-materi pelajaran umum yang juga mem-perhatikan kepentingan kedu-niaan. Hal ini didasari bahwa dalam era modern manusia tidak cukup hanya berbekal dengan moral yang baik saja. Tetapi perlu dilengkapi dengan keahlian atau keterampilan yang relevan den-gan kebutuan kerja. Begitu pula terdapat kecenderungan yang kuat bahwa santri membutuhkan ijazah dan pengusaan bidang keahlian, atau ketrampilan yang jelas, yang dapat mengantarkan-nya untuk menguasai lapangan kehidupan tertentu. Ini semua akibat dari adanya tuntutan pe-rubahan modernisasi kelem-bagaan pendidikan, terutama sekali pondok pesantren yang selama ini sangat akrab dengan pendekatan tradisional. Mod-ernisasi di dunia dakwah dan pendididikan Islam kontempo-rer, tidak hanya mengubah basis sosio-kultural dan pengetahuan santri semata. Melainkan juga mengimbas pada masyarakat Is-lam secara keseluruhan.

*) Penulis Adalah Alumnus Mahasiswa STITA Sumenep,

Jurusan PAI ( Pendidikan Agama Islam )

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

Oleh:AINIYATURRAHMAH

Oleh:ABDUR RAHMAN

Oleh:SUKRIE

Guru Ibarat Pencetak Produk

SUNGGUH ironi tim sekelas PMU yang baru promosi ke ISL.. malah tidak disiplin. Weleh-weleh, mau apa ce, koq kayaknya nyantai aja para penggawa PMU. Seka-rang waktunya berlatih dan jaga kekompakan tim.

“The dream team PMU”Caesar Arik sang Batalion APOY Nyalabu Daya,

+6281939297038.

HAYOOO..... P-MU kamu pasti bisa mengharumkan nama Madura.

by_ K-Conk AMS Tanjungbumi, +6282332840996

P-MU teruslah maju untuk kompetisi. Aku yakin kamu pasti bisa, raihlah Aspirasimu. Ayooo terus maju untuk Madura punya. I hope you be the best!

Ttd: Fauzan N Raudlah Najiyah, +6282330911397

PMU mantapkan 18 pemain yang akan menjadi tim inti. Tapi jangan lupakan talenta muda lokal untuk diberi kesempatan untuk mengisi skuat PMU yang banyak merumput di luar Pamekasan. Ketimbang merekrut pemain dengan membayar mahal, tapi hanya sia-sia aja. Maju terus PMU, kamu pasti bisa mewarnai ISL tahun ini..

Boby Pasean, +6281230080255

AWAL manis buat P-MU. Kamu boleh bahagia pada pencapaian ini. Tapi jangan ter-la-lu, karna peperangan masih belum dimulai. OK...??

Aku yg tersakiti oleh D@M@i, +6281952065208

Duel SUDIRMAN dengan MARCEL.Lebih Nyaman di Kasta ISL

P-MU ku.....! Semua laga adalah final bagi P-MU. Jangan sampai terpleset di satu pertandingan. Karena di bawah kita sudah siap menyalip kita. Tiga poin harga mati bagi tim kebanggaan Arek Madura. Bravo P_Mad-ura Unhted, salam 1 hati.

NOER GHELLAP Z4MPANK, +6287849898676

AYO P-MU jhe” sampe” kala laben jiyah semua lawan-lawanmu di ISL n raih kmnangn untuk kami rakyat Madura.

Holis KACONG DDD, +6283853112134

NANTI P-Madura United harus menang saat lawan tim manapun. Kalau bisa menang dengan banyak gol. Ayo Laskar Sapeh Kerap, percepat larimu, supaya bza mewarnai ISL. GO a head P-MU.

Ridho Tifosi P-MU, +6285331277015

P_MU akulah pendukungmu. Terus maju bawa nama Madura hingga luar Negeri. Madura potensi menjadi Cina, bisa dikenal dimana-mana.

V€ra_dnk.co.id, +6282330711717

Posisi Perempuan di Madura

Pengembangan Sistem Pendidikan Pondok Modern dalam Meningkatkan Profesionalisme Santri

RABU 12 Desember 2012 7

Page 8: Edisi 12 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

RABU 12 Desember 20128

Bentuk Dua Tim Pantau Panwaslu Sampang pada Hari-H Pemilukada

SAMPANG-Panitia Pen-gawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sampang mem-bentuk dua tim untuk me-mantau jalannya Pemili-han Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Sampang, 12 Desember 2012.

Ketua Panwaslu Sampang Iskaq Wahyudi menjelaskan, dari dua tim pemantau terse-but, masing-masing berang-gotakan empat orang.

Menurutnya berdasarkan pengalaman tahun-tahun se-belumnya, ada jenis pelang-garan yang rentan terjadi pada saat pemungutan su-ara. Diantaranya, masyara-kat yang mempunyai hak pilih, tetapi tidak mendapat formulir C6 atau undangan pemilih dan mencoblos se-belum waktu yang telah ditentukan oleh KPU.

”Jadi kita harus mengecek langsung apakah undangan

pemilih itu sudah tersebar semua atau tidak. Karena itu modal utama untuk masyara-kat yang mencoblos ke TPS terdekat,” ujarnya kepada Kabar Madura, kemarin (11/12)

Sementara itu, Ketua Pokja Logistik KPU Sampang Her-nandi Kusuma Hadi men-gungkapkan, hingga H-1 pemungutan suara, undan-gan pemilih baru tersebar 60 persen. Namun pihaknya optimistis pada hari-H un-dangan pemilih akan terse-bar ke semua pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

” M e m a n g b e b e r a p a wilayah belum mendapat undangan pemilih. Tergan-tung dari situasi di lapangan. Tapi mulai hari ini, pendis-tribusian undangan pemilih akan tuntas,” tegasnya.

Sekadar diingat, jumlah DPT Pemilukada Sampang sebanyak 676. 064 jiwa. Ter-diri dari laki-laki 332.114 jiwa dan perempuan 343.950 jiwa. Total pemilih tersebut akan menggunakan hak pili-hnya di 1.462 TPS. (fan/ed)

KEAMANAN

SAMPANG-Pelaksanaan pesta demokrasi lima ta-hunan di Kabupaten Sam-pang akan digelar hari ini, Rabu (12/12). Sebagai warga Sampang, calon Bupati A. Fannan Hasib juga bakal menyalurkan hak suaranya. Rencananya, calon Bupati dari pasangan Al-Falah ini akan menyob-los di tempat pemungutan suara (TPS) 11, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang.

Selain A. Fannan Hasib,

ada satu lagi calon bupati yang mencoblos di Kelura-han Rongtengah ini. Yakni Hermanto Subaidi dari pas-angan kandidat yang dikenal dengan nama Hejaz.

Hal ini sebagaimana di-ungkap Ketua PPS (Panitia Pemungutan Suara) Kelu-rahan Rongtengah, Abd. Fatah. ”Ada dua kandidat yang mencoblos di kelura-han ini, A. Fannan Hasib di TPS 11 dan Hermanto Subaidi di TPS 05,” ungkap-nya kepada Kabar Madura,

Rabu (11/12).Sementara i tu, sehari

menjelang hari pencoblosan (7/12), terlihat berbagai per-siapan sudah dilakukan di TPS 11, tempat A. Fannan Hasib menyoblos.

Menurut Abdul Mufid, Ket-ua TPS tersebut menyatakan, tak ada persiapan khusus untuk TPS-nya, meskipun akan didatangi salah satu calon Bupati.

”Tidak ada persiapan is-timewanya. Seperti TPS pada umumnya, saya yakin Be-

liau (A. Fannan Hasib, Red) mengerti kok,” ungkapnya.

Lokasi TPS 11 merupakan tempat tinggal A. Fannan Hasib. Berdasar data DPT (daftar pemilih tetap), calon Bupati ini tercatat sebagai warga RT 01 Kelurahan Rongtengah.

Abdul Mufid juga men-erangkan, ada 385 DPT yang tercatat akan memilih di TPS 11, yang terdiri dari RT 1 dan 2 Kelurahan Rongtengah.

Rencananya, TPS ini juga akan dibuat secara unik.

”Saya dikonfirmasi oleh ketua PPS-nya untuk meng-hias yang baik lokasi TPS ini. Namun mengalir sajalah, biar sambil dikerjakan te-man-teman anggota KPPS,” tambah Abdul Mufid.

TPS yang bertempat di aula SDN Rongtengah 2 ini sampai saat ini menurut Mufid tak ada pengamanan khusus. ”Standar saja, tidak ada pengamanan khusus. Rencananya akan ditem-patkan satu polisi di sana,” terang Mufid. (waw/ed)

KM/WAWAN AWALUDDIN HUSNA

SIAP DIGUNAKAN: Seorang anggota PPS di TPS 11 Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang menyiapkan sejumlah keperluan yang dibutuhkan.

Fannan Nyoblos di TPS 11 Rongtengah

Ada yang berbeda dalam sidang lanjutan gugatan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati H Achmad Syafi i- Khalil Asy’ari (ASRI) di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, kemarin. Lebih dari seratus wanita-pria (waria) ‘menyerbu’ ge-dung yang ada di Jl Letjen Soetoyo Medaeng Waru.

Ada apa?

F. AL AZIZ, Surabaya

KERINGAT mengucur deras dari dahi Sisca Adi, 52. Sesekali keringat itu diusapnya dengan san-gat hati-hati. Barangkali khawatir riasan kosme-tiknya hilang tersapu usapan tisu. Sambil se-sekali menghisap ro-kok yang digamit kedua jarinya, Sisca tampak bercanda dengan sesama

rekannya: waria.Sisca adalah salah satu

dari seratus lebih war-ia yang kemarin men-datangi gedung PTUN Surabaya. Kedatangan para waria ini bertu-juan memberikan du-kungan moral kepada tim hukum ASRI yang mengikuti proses sidang gugatan ASRI.

Tentu saja, kedatangan para waria tersebut men-arik pandangan banyak mata pengunjung sidang. Ditambah lagi dengan gaya pakaian mereka yang terkesan seenaknya membuat mereka jadi so-rotan. Namun sepertinya para waria ini tidak peduli. Mereka bahkan duduk lesehan sambil berceng-kerama. Paling membuat geleng-geleng kepala, banyak di antara mereka yang merokok meski di luar ruang siding.

”Gak ada apa kok Pak, kita hanya ingin mem-berikan dukungan kepa-da pasangan ASRI,” ujar

salah satu waria yang disapa temannya den-gan sapaan Yayuk, yang mengaku lupa kepanjan-gan singkatan dimaksud.

Para waria mulai dari yang muda hingga yang sudah cukup ‘senior’ ikut menyesaki ruang sidang. Tak pelak ru-ang sidang yang sudah dilengkapi pendingin

ruangan itu tetap saja terasa gerah. Sebagian waria yang datang tapi tak dapat tempat ter-paksa duduk di bangku depan ruang sidang.

Dengan hawa ruan-gan yang sudah tidak segar itu, sudah bisa dibayangkan sebagian waria dan peserta si-dang ini mulai berbicara

sendiri. Ketua Majelis Hakim Indaryadi pun mengingatkan agar para peserta sidang tenang.

Meski terkesan tak bisa diatur, para waria ini patuh terhadap seruan majelis hakim. Mereka pun tetap tenang mengi-kuti persidangan hingga akhir. ”Kami harap kepa-da peserta sidang untuk

tenang,” ujar Indaryadi.Koordinator simpati-

san ASRI ini, Sisca Adi mengaku kedatangan mereka merupakan ben-tuk spontanitas. ”Spon-tanitas saja, supaya ng-gak panas situasinya,” ujar waria yang sehari-harinya menerima rias penganten ini.

Sekadar diketahui, si-dang gugatan ASRI ini juga dihadiri simpatisan dan pendukung pasan-gan KH Kholilurrahman-Masduqi (Kompak). Su-paya menghindari tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, dihimpunlah para waria ini. Kabarnya sempat terjadi ketegan-gan antara pendukung Kompak dan ASRI.

Sementara itu, salah satu tim sukses pasangan ASRI, H Maskur mengaku cukup terkejut dengan aksi spontan para waria ini. ”Semoga dengan ke-hadiran mereka bisa se-dikit meredam suasana,” ujar H Maskur. (ed)

Ratusan Waria ‘Serbu ‘ Sidang Pasangan ASRI

Aksi Spontanitas Redamkan Ketegangan

KM/RYAN KALIG

AYO PULANG: Para waria melewati gerbang luar PTUN Surabaya usai mengikuti sidang pasangan calon ASRI yang digelar Selasa (11/12) kemarin.

Istighotsah Sebentuk Doa dan SyukuranSELASA malam (10/12), KPU Sampang adakan istighotsah. Acara bertempat di halaman kantor KPU Sampang terse-but diikuti seluruh komisionernya. Termasuk juga para staf dan sejumlah wartawan. Istighotsah tersebut, diakui ketua

KPU Sampang Abu Dhovier Syah sebentuk doa, terkait akan dimulainya masa pencoblosan hari ini. Termasuk juga wujud syukur atas kemenangan KPU atas gugatan 13 parpol non parlemen di persidangan PTUN Surabaya. Pemba-

caan doa dipimpin langsung ketua KPU Sampang dan didampingi komisionernya, Agus Sumaryono. (fan/ed)

Terjunkan Tiga Peleton ke SampangSUMENEP-Tiga peleton personel Pol-

res Sumenep turut diperbantukan untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbub) Kabu-paten Sampang. Pesta demokrasi tersebut, pencoblosannya digelar hari ini.

Informasi dari Polres Sumenep, jajaran satuan keamanan Polres Sumenep telah memberangkatkan tiga peleton atau 100 persenol bersama tiga perwira. Pemberang-katannya dilakukan Senin (10/12) kemarin.

Kabag Ops Polres Sumenep, Kompol Edy Purwanto men-gatakan, pengiri-man tiga peleton personel tersebut tiada lain untuk memberi bantu-an pengamanan terhadap pelak-sanaan Pilbub di Kabupaten Sam-pang. Sebab, Polres Sumenep juga ber-harap tidak terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan.”Semua ini, merupakan instruksi dari

Polda Jawa Timur,” ujar Kabag Ops Kom-pol Edy Purwanto, Kepada Kabar Madura.

Menurutnya, pengiriman personel ke Kabupaten Sampang tidak ada kaitan bahwa Sampang sangat rawan atau tidak. Tetapi, murni untuk memberi bantuan pengamanan. (bus/ed)

KM/FANDRI ARDIANSYAH

KM / BUSRI THAHA

EDY PURWANTOKabag Ops Polres

Sumenep

Siapkan 1.400 Saksi untuk Hitung Cepat

SAMPANG-Untuk mengeta-hui dengan cepat hasil perole-han suara usai penghitungan, Tim Sukses Al-Falah meny-iapkan 1400 saksi. Mereka akan bertugas di tiap tempat pemungutan suara (TPS) yang ada. Usai penghitungan suara, mereka diwajibkan segera melaporkan hasilnya.

Ketua Divisi Tabulasi Data Al-Falah Ahmad Nuryadi me-nyatakan, para saksi ini sudah dibekali pengetahuan melalui pelatihan beberapa waktu lalu. Selain ditugaskan memonitor-ing jalanya pemungutan suara, mereka juga diminta melapor-kan hasil perolehan suara dari nomor urut 1 hingga 6. Itu tak lain untuk mengetahui secara internal hasil perolehan suara semua pasangan calon.

Teknis pelaporannya sendiri, melalui pesan singkat telepon seluler. Nantinya, ditujukan ke SMS Center Tim Kabupaten Al-Falah.

”Pada intinya, kita mentabu-lasi perolehan suara setiap pasangan calon melalui SMS center,” kata Yayan –sapaan

Ahmad Nuryadi, kepada Ka-bar Madura (11/12).

Untuk menghindari laporan palsu yang bukan dari saksi Al-Falah sendiri, sudah disiap-kan kode khusus yang hanya diketahui masing-masing saksi. Batas waktu pengiriman SMS ditentukan maksimal setelah selesai penghitungan suara dari TPS masing masing.

”Paling tidak, pukul 15.00 sudah dilaporkan semua. Tapi tergantung saksi yang mel-aporkan dari setiap TPS-nya,” tegas Yayan.

Selain itu, jika terjadi lapo-ran yang tidak sesuai, akan disesuaikan dengan berkas C1 dari setiap saksi. Namun jika ada dua laporan, akan dikroscek dengan menelepon melalui nomer SMS Center. Itu untuk memastikan mana informasi yang paling benar.

Apakah hasil tabulasi Tim Al-Falah itu bisa diakses pub-lik? Yayan masih belum bisa memastikan. ”Tergantung nanti sajalah, kita fokus peng-hitungannya dulu,” pungkas-nya. (waw/ed)

Page 9: Edisi 12 Desember 2012

SAMPANG-Pencoblosan putaran Pemilukada Sampang akan digelar hari ini. Namun tidak semua ma-syarakat Kota Bahari bisa menggu-nakan hak pilihnya. Sebab masih ada sejumlah pemilih yang tidak tercan-tum di DPT (daftar pemilih tetap).

”Saya heran kenapa tidak bisa men-coblos. Padahal saat pilkada yang lalu saya mencoblos,” keluh Junaidi, salah seorang warga RT 3 Jalan Rajawali, Kelurahan Karang Dalem, Kecamatan Kota, kemarin (11/12).

Junaidi mengaku tidak sendirian. Sebanyak kurang lebih 150 warga RT 1, 2, 3 dan 4 di TPS 1 Kelurahan Karang Dalem juga tidak bisa men-coblos, karena alasan yang sama. Keluhan itu telah disampaikan ke petugas pemilukada, yakni KPPS setempat. Namun, meski permasala-han tersebut ditanggapi, namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Sebab DPT tidak bisa berubah lagi.

”Di DPT gak ada namanya Mas. Apalagi undangan pemilih dan kartu pemilih,” ungkapnya.

Sedikitnya ditemukan 53 kepala kel-uarga (KK) yang ditengara tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Seperti yang terjadi pada keluarga Muarip, yang seluruh anggota keluarganya tidak mendapatkan kartu pemilih dan undangan pemungutan suara.

Berdasar daftar salinan DPT yang dikirim KPU, tercatat 561 daftar nama warga yang masuk DPT di lingkungan RW 1 Kelurahan Karang Dalem.

Memecahkan keluhan tersebut, warga sepakat mendatangi kelurahan setempat untuk menanyakan kejela-san haknya sebagai pemilih.

Berdasar data yang berhasil dihim-pun, banyak warga dari kelurahan dan desa lainnya juga tidak dapat meng-gunakan hak pilihnya. (KM10/ed)

Email Redaksi: [email protected]

RABU 12 Desember 2012 9

Empat Parpol Terancam Tak Lolos

SUMENEP -Panggi lan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep terhadap empat partai politik (Parpol) calon peserta Pemilu 2014 mendatang, yang tidak me-menuhi persyaratan dalam verifikasi faktual ternyata tak digubris. Buktinya, hingga hari terakhir batas pemang-gilan tersebut, empat Parpol yang harus menghadap tetap tak muncul di Kantor KPU Kabupaten, Jl Kebonagung Sumenep, kemarin (11/12).

Empat Parpol yang di-panggil KPU adalah, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Pengusaha Pe-kerja Indonesia (PPPI) dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). Hingga pukul 16.00 kemarin, tak satupun Parpol tersebut menghadap ke KPU untuk membuktikan, teru-tama keanggotaan Parpol yang tidak jelas alamatnya.

Anggota KPU Kabupaten Sumenep, Muhammad Ilyas mengatakan, Partai SRI ha-rus memverifikasi ulang karena ketika diverifikasi faktual, untuk kepengurusan ada yang tidak hadir. Sedan-gkan keanggotaan ada yang tidak ditemukan alamatnya. Sementara, PDS mulai dari kepengurusan dan keang-gotaannya. Apalagi, lan-jutnya, keanggotaan PDS memang tidak diverifikasi faktual, karena kurang dari 1000 atau 1/1000 dari jumlah penduduk kabupaten.

Menurutnya, PKPB dan PPPI harus menghadap guna dikonfirmasi dari sisi kepen-gurusan dan keanggotaan. Sedangkan Partai Repub-lik tidak perlu menghadap, karena SK kepengurusan se-dang diperbaiki. Sementara, Partai Buruh memang tidak

diverifikasi faktual, karena keanggotaan memang tidak sampai 1000 atau 1/1000 dari jumlah penduduk kabupaten.

”Kalau PKNU dan Partai Republik sudah jelas dan telah lengkap, sehingga tidak perlu menghadap ke KPU. Masa penghadapan itu bersamaan dengan verifi-kasi faktual, yaitu mulai 5-11 Desember. Jadi, selama dua hari (10-11 Desember) masa penghadapan untuk perbai-kan,” jelas Muhammad Ilyas, anggota KPU Sumenep.

Lebih jauh dia menjelas-kan, verikasi faktual baik keanggotan dan kepenguru-san memang telah dilakukan oleh KPU Sumenep mulai 5-11 Desember. Sedangkan pemberitahuan hasil verikasi faktual akan dilaksanakan pada 12-13 Desember men-datang. Setelah itu, kembali akan dilakukan perbaikan yaitu pada 14-18 Desember.

”Jika misalnya ada yang melakukan perbaikan dan KPU akan memverifikasi faktual keanggotaan lagi dan akan turun langsung ke rumah-rumah warga mulai 19-28 Desember. Tapi, kalau tidak ada yang melakukan perbaikan, apanya yang mau di verifikasi faktual lagi untuk perbaikan,” pungkasnya den-gan nada bertanya. (bus/ed)

KM/BUSRI THAHA

MUHAMMAD ILYASAnggota KPU

Kabupaten Sumenep

KM/HAIRUL ANAM

AHMAD HUSAIFIAnggota Panwas

Divisi Pengawasan

Panggilan KPU Tak Digubris

Tak Terpengaruh Dipecatnya Komisioner KPU

PAMEKASAN-Sekalipun lima komisioner Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Pa-mekasan dipecat oleh DKPP (Dewan Kehormatan Peny-elenggara Pemilu), verifi-kasi faktual partai politik di Pamekasan terbilang beres. Tidak ada kendala yang cu-kup berarti.

Hal demikian ditegaskan Anggota Panitia Pengawas

(Panwas) Pemilu-kada Pamekasan Divisi Penga-wasan, Ahmad Husa i f i , s aa t ditemui wartawan Kabar Madura di kantornya, Jalan Trunojoyo, Selasa (11/12).

”Hari ini (kema-rin, red) adalah waktu terakhir verifikasi faktual. Dimulai sejak 5 Desember lalu. Kami menerima berkas dari KPU Pamekasan

untuk kemudian menindaklanjuti-nya ke partai-par-tai yang bersang-kutan,” bebernya.

Ditambahkan, kendala utama dalam menjalani proses verifikasi faktual partai tersebut, ialah kesulitan Pan-was menjumpai para pengurus-n y a . N a m u n bagi Panwas, hal itu tidak berarti

sebagai tantangan yang

cukup rumit.”Kami coba hadapi dengan

tabah. Dan, semangat yang cukup ekstra. Hasil dari veri-fikasi faktual ini, nantinya kami akan kirim via email ke Bawaslu Jawa Timur,” ungkapnya.

Sekalipun rata-rata para pengurus sulit ditemui hingga berkali-kali, terdapat satu pen-gurus yang berkenan mengan-tarkan sendiri berkas verifikasi faktual ke Kantor Panwas.

”Ia adalah Abdus Shomad, Sekretaris PNI Marhae-nisme Pamekasan,” tukas-nya. (anm/ed)

SUMENEP-Masih banyaknya ket-impangan sosial di negeri ini, menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan oleh pemimpin bangsa ini. Ketimpangan tersebut membuat dara manis kelahiran 5 Ok-tober 1990 merasa prihatin.

”Itu menandakan, bahwa para pe-mimpin belum bekerja secara maksi-mal,” kata Nur Ratirani.

Menurut Rani -sapaannya, di berb-agai wilayah, terutama di pedesaan, masih banyak orang miskin yang membutuhkan pertolongan. Dalam hal ini pemerintah harus bekerja se-cara serius, agar kehidupan masyara-kat bisa lebih sejahtera. ”Saya rasa pemerintah tidak boleh tutup mata pada kehidupan mereka,” tuturnya.

Selama ini, dalam amatan Rani, pemerintah masih saja membuat jarak dengan kehidupan riil di masyarakat. Di pelosok-pelosok desa, pembangu-nan infrastruktur berupa jalan masih banyak yang perlu perbaiki. ”Padahal, jalan itu kan juga menjadi kebutuhan riil masyarakat desa saat ini. Jangan hanya jalan kota saja yang diperbai-ki,” timpal perempuan yang tinggal di Pangarangan, Sumenep.

Perempuan yang suka nyanyi dan membaca buku ini men-gaku sangat kagum den-gan rektornya di Unija Sumenep. Sebagai seorang perempuan, ternyata rektornya m a m p u m e m p e r -hatikan kebutuhan mahasiswanya. Rani yang saat ini masih semester V di kam-pus Unija mengaku terinspirasi dengan gaya kepemimpinan rektor perempuan di kampusnya.

”Tak seperti pemimpin bangsa ini, yang mendekati rakyat ketika punya kepentingan. Habis itu, mereka bu-bar,” cetusnya.

Mahasiswi Unija ini mengaku kelak ketika sudah lulus akan mengabdikan seluruh ilmunya untuk kepentingan masyarakat. Hal itu akan dia lakukan tanpa harus meninggalkan peran pentingnya sebagai ibu rumah tangga. ”Kalau bukan yang muda memberi contoh kepada kader bangsa, selan-jutnya siapa lagi? Wong para pemim-pinnya sa ja sudah seperti i t u , ” pungkas

perem-p u a n

Pemimpin Jangan Tutup Mata

DEMA STAIN Gelar Seminar Pemilukada Damai

KM/HAIRUL ANAM

HARAPAN BANGSA: Para peringgi DEMA STAIN Pamekasan berpose bersama usai Seminar Pemilukada Damai di Auditorium Lantai II SMKN 3 Pamekasan, Selasa (11/12).

PAMEKASAN -Terc ip tanya Pemilukada aman dan damai terus didengungkan oleh para mahasiswa. Terbaru, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIN Pamekasan, menggelar Seminar Pemilukada Aman dan Damai di Auditorium Lantai II SMKN 3 Pamekasan, Selasa (11/12).Atas prakarsa Ketua DEMA STAIN Moh. Elman, yang bekerja sama dengan Forum Masyarakat Cinta Damai (Formacida), seminar ini dihadiri oleh semua organisasi kemahasiswaan yang ada di Pamekasan. ”Yakni, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama komisariat dari lima kampus, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersama komisar iat dari l ima kampus, Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) bersama komisariat dari lima kampus, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bersama komisariat dari lima kampus, dan BEM se Pamekasan,” tutur Moh. Elman kepada wartawan Kabar Madura.Dalam penuturan pria yang

dikenal orator ulung ini, tujuan seminar tersebut ialah bagaimana masyarakat bisa tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. ”Makanya kami mengundang para mahasiswa yang sudah dianggap mampu memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat secara luas,” terangnya.

Ditegaskan lagi oleh Elman, t a k j a r a n g m a s y a r a k a t salah paham dalam menilai Pemilukada. Masyarakat yang dihimpit banyak pekerjaan, tak menutup kemungkinan tidak tahu perkembangan politik secara nyata.” K a r e n a i t u , m a s y a r a k a t diharapkan bisa memberikan penjelasan secara detil dan benar. Ini lah yang menjadi

landasan digelarnya acara ini. Sudah selayaknya kita memberikan bimbingan dan arahan kepada masyarakat yang tabu terhadap kebenaran,” terang Elman dalam sambutannya yang cukup memukau para hadirin.Tidak hanya itu, acara tersebut dihadiri oleh Pembantu Ketua III, Dr Atiqullah. Dalam sambutannya, Atiqullah menegaskan bahwa Pamekasan mesti jadi barometer politik sehat.”Pesta rakyat (Pemilukada) m e n u n t u t k e m a j u a n pembangunan di segala bidang. Karena itu, kita harus mampu memilih pemimpin yang dapat menyejahterakan rakyatnya. Tidak hanya mementingkan dir inya sendir i . Kita butuh pemimpin yang ketika mendapati rakyatnya sengsara, ia merasa berdosa,” tekannya.Untuk hal itu, ujar Atiqullah, dalam memilih serta memilah pemimpin, perlu sekali untuk mengedepankan kualitasnya. Pada kesempatan itu pula, Atiqullah memuji sambutan Moh. Elman yang penuh semangat tinggi. (anm/ed/advertorial)

us bekerja se-pan masyara-a. ”Saya rasa h tutup mata a,” tuturnya. matan Rani,

membuat jarak i masyarakat.

a, pembangu-a jalan masih iki. ”Padahal, di kebutuhan

at ini. Jangan ang diperbai-yang tinggal

nep. nyanyi men-

den-ija

i t u , ” pungkasperem-

p u a n

SAMPANG-Majelis Ha-kim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, Selasa (11/12) menolak gu-gatan Ketua Partai Pelopor Sampang, M. Hudi, yang menamakan diri Koalisi Poli-tik Tim Merah Putih yang merupakan gabungan 13 parpol non parlemen dan sebagian parlemen.

Tak hanya itu, amar pu-tusan majelis hakim yang diketuai Darmawan Ginting

juga menerima sepenuh-nya eksepsi pihak tergugat, dalam hal ini Komisi Pemili-han Umum (KPU) Sampang.

”Menghukum kepada pi-hak penggugat biaya perkara sebesar Rp 453.000,” ujar Darmawan Ginting mem-bacakan amar putusannya, kemarin.

Dalam pertimbangannya yang memasukkan keteran-gan para saksi, termasuk pasangan calon yang di-

usung 13 parpol ini, RKH Abdul Haq dan H Imanud-din, majelis menyatakan gu-gatan pihak penggugat tidak jelas alias obscuure libels.

Sebelum mengetok palu putusan, Darmawan Ginting pun memberikan kesempa-tan kepada pihak penggugat bila memang belum puas terhadap hasil sidang, bisa mengajukan langkah hukum.

Sementara itu, Hudi, pihak penggugat, tidak banyak

memberikan komentar ter-kait penolakan gugatannya tersebut. ”Banding, band-ing,” jawab Hudi.

Tentang putusan hakim, ia mengaku bisa menerima. Namun soal langkah hukum, ia mengaku ada rencana un-tuk banding.

Sekadar diketahui, gu-gatan dilayangkan ke PTUN Surabaya tertanggal 2 No-vember 2012 dengan obyek gugatan tahapan dan jadwal

penyelenggaraan pemilu ke-pala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Sampang tahun 2012.

Versi pengggugat, tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilukada Sampang ti-dak sah karena keputusan KPU Sampang bernomor 01/KPTS/KPU-kab/kota tidak melibatkan partai politik non parlemen yang ada di Sampang, termasuk Partai Pelopor. (zis/ed)

SEMENTARA itu, Ketua Pokja Verifikasi dan Hukum KPU Sampang Miftahur-rozak mengaku lega. Kini, dirinya fokus melanjutkan proses Pemilukada Sampang 2012 yang pencoblosannya digelar hari ini (12/12).

Sebelumnya, dalam materi pokok perkaranya, M. Hudi menuntut agar KPU Sam-pang membatalkan proses tahapan-tahapan Pemiluada Sampang dan membatalkan keputusan KPU Sampang tentang pencalonan pasan-gan perseorangan dan jumlah

kursi minimal untuk calon kepala daerah, serta menge-sahkan pencalonan RKH Abdul Haq dan H Imanud-din sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang.

Setelah diputuskan PTUN Surabaya dengan memenang-kan pihak KPU, Miftahurrozak mengaku pihaknya sudah memprediksi dari awal, bahwa materi gugatan yang diajukan penggugat lemah. Itu karena yang dilakukan KPU Sam-pang sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

”Sudah kita prediksi dari

awal bahwa pihak KPU yang memenangkan perkara ini. Berdasarkan fakta-fakta di persidangan menunjukkan, posisi hukum KPU lebih kuat,” katanya kepada Kabar Madura, Selasa (10/12).

”Prinsipnya, berdasarkan fakta di persidangan, materi gugatan dimentahkan oleh eksepsi yang kita bacakan,” kata Miftahurozak.

Dia mengaku Majelis Ha-kim PTUN Surabaya me-nerima eksepsi yang ditun-jukkan di muka persidangan dan menolak gugatan yang

diajukan penggugat, dan menyatakan gugatan ditolak secara keseluruhan.

Dia juga menyatakan, putu-san itu sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Artinya, apa yang sudah dilakukan KPU dalam tahapan-tahapan pemilukada sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Serta, tentang tidak ditetap-kannya pencalonan bupati dan wakil bupati dari pihak penggugat, Miftahurrozak menyatakan keputusan yang dikeluarkan KPU Sampang sudah tepat. (waw/ed)

Menang, Fokus ke Tahapan Pemilukada

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

MIFTAHURROZAKKetua Pokja Verifi kasi dan

Hukum KPU Sampang

Gugatan 13 Parpol Non Parlemen Ditolak

Verifi kasi Faktual Sudah Beres

ISTI

MEW

A

NUR RATIRANINUR RATIRANI

Ada yang Tak Tercantum di DPT

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

BERKUMPUL: Warga Kelurahan Karang Dalem, Kec Kota Sampang, menunjukkan jumlah KTP warga yang tidak mendapatkan hak pilihnya dalam Pemilukada Sampang, kemarin (11/12).

Page 10: Edisi 12 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

RABU 12 Desember 2012 7

Kasek Baru Masih Non-job di Dinas Pendidikan

PAMEKASAN-Kasus penolakan kepala sekolah (kasek) baru di Sekolah Menen-gah Pertama Negeri (SMPN) 4 Pame-kasan, hingga kini belum ada titik terang solusinya. Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan belum memberikan keputusan terkait kasus tersebut.

Sugeng Hariono, kepala sekolah baru yang ditolak warga SMPN 4 Pa-mekasan, saat ini masih dipe-kerjakan di Disdik Pamekasan dan belum jelas nasibnya. Se-mentara SMPN 4 sendiri seka-rang masih tidak mempunyai kepala sekolah secara resmi.

Kabid Ketenagaan Dinas Pen-didikan Kabupaten Pamekasan Ach Nawawi, Selasa (11/12) kemarin mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan jawa-ban terkait target penyelesa-ian kasus tersebut, sebab kata Nawawi, saat ini kasus tersebut sedang ditindaklanjuti untuk kemudian dicarikan solusi terbaiknya.

“Masalah kapan SMPN 4 itu akan ada kepalanya, kami masih belum bisa me-nentukan, tapi doakan mudah-mudahan cepat selesai saja,” ungkapnya kepada Kabar Madura.

Menurutnya, yang terpenting saat ini proses belajar mengajar di lembaga terse-but dapat berjalan sempurna meski belum ada kepala sekolahnya secara formal.

Sehingga peserta didik tidak dijadikan korban atas kasus penolakan kepala seko-lah tersebut.

“Untuk kebijakan yang berkenaan den-gan kepala sekolah di SMPN 4 sudah ada yang menangani dan sudah ada yang mengomunikasikan,” ujar dia.

Sampai hari ini, pihaknya masih belum bisa memberikan kebijakan atas solusi tersebut. “Apakah Pak Sugeng itu tetap sebagai kepala sekolah di sana (SMPN 4, red) atau dimutasi ke sekolah lain. Makanya untuk sementara Sugeng bekerja

di Disdik,” tandasnya.Masih menurut Nawawi, pi-

hak SMPN 4 sendiri saat ini terbagi dalam dua kubu. Kubu pertama, sudah bisa menerima Sugeng Hariono, sedangkan kubu kedua, masih ngotot un-tuk tetap menolak kedatangan Sugeng.

“Hasil pemeriksaan dan data dari lapangan, kita ajukan ke-pada bupati melalui Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan kepangkatan), ya mudah mudahan cepat selesai saja,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Sugeng Hariono yang sebelumnya menjabat Kepala SMPN 8 Pamekasan, ditugaskan untuk memimpin SMPN 4 Pamekasan. Namun kedatangan-nya ditolak oleh pihak sekolah dengan ber-bagai alasan. Salah satunya, pihak sekolah ingin nuansa baru, karena pada tahun 2004 lalu Sugeng pernah menjadi kepala SMPN 4 yang terletak di Jalan Segara Pamekasan tersebut. (jck/yoe)

SMPN 4 Pamekasan Tanpa Kepala

KM/MARZUKIY

ACH. NAWAWIKabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Pamekasan

Anggaran Rp600 Miliar Dianggap Pemborosan

SUMENEP- Menteri Pendidikan dan Ke-budayaan RI telah menetapkan, anggaran untuk pelaksanaan ujian nasional (UN) se-Indonesia, pada tahun 2013, adalah Rp 600 miliar. NIlai anggaran itu, Rp 100 miliar lebih tinggi dibanding tahun 2012 (Rp 500 miliar).

Berbagai kalangan di Sumenep, terutama yang berkecimpung di dunia pendidikan, menilai, kebijakan itu kurang tepat, karena UN seharusnya dihapus bukan malah dit-ambah anggarannya.

Salah satu yang berpendapat demikian adalah Muhammad Suhaidi, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS). Dia mengatakan, UN hingga sekarang masih menjadi perdebatan. Karena itu, dia tak sepakat dengan Pemerintah Pusat yang menetapkan ang-garan UN 2013 lebih besar ketimbang tahun 2012.

“Saya sangat menolak pelaksanaan UN itu, apalagi menambah anggaran, jelas tidak sepakat. Karena sampai saat ini per-soalan UN masih butuh interpretasi yang lebih utuh,” tegas dosen STKIP Sumenep ini, kemarin (11/12).

Alumnus IAIN Sunan Ampel itu ber-harap, pemerintah mengkaji ulang pelak-sanaan UN tahun depan. Sebab, menurut Suhaidi, UN yang dijadikan tolak ukur utama, kelulusan, tidak memberikan efek apa-apa terhadap dunia pendidikan. Bah-kan pelaksanaan UN yang terjadi selama ini justru mendidik anak tidak jujur.

“UN itu menilai bahwa semua kemam-puan anak-anak sama, padahal belum

tentu orang yang pandai seni secara otomatis pintar dalam ilmu eksak, be-gitu sebaliknya. Apakah negara kita ini mau menilai bahwa orang yang pintar itu adalah prang yang pandai mengisi soal atau mengusai pelajaran yang ter-cantum dalam UN itu? Itu kan jelas menafikan potensi lain yang dimiliki anak didik,” terangnya.

Terpisah, salah satu pengamat Pendi-dikan di Sumenep, Rahbini juga angkat bicara ketika anggaran UN tahun depan ditambah. Menurut Megister Manajemen UNY Jokjakarta itu, alokasi anggaran untuk UN hanya pemborosan anggaran saja. Sebab dalam pelaksanaan UN penuh kecurangan dan secara konseptual tidak sesuai dengan konteks hari ini.

“UN sebagai penentu kelulusan tidak punya landasan yuridis yangg jelas. Di UU no.20 thn 2003 tentang sisdiknas pasal 57-59 hanya mengatur mengenai evaluasi pendidikan saja tidak menyebut UN. Lan-dasan UN hanya PP no 19 th 2009. Tetang Standar nasional Pendidikan” tegasnya, menjelaskan.

Lebih jauh Rahbini berpendapat, UN, selama ini, hanya dijadikan instrumen teror mental anak didik serta sebagai me-sin pencetak kecurangan. “Jadi UN harus dihapus sebagai penentu kelulusan,” lan-jutnya, menegaskan.

Kandidat doktor itu menyarankan, dalam menilai anak didik harus ada kelanjutan dari awal hingga akhir, sehingga tidak parsial seperti yang terjadi pada sistem penilaian UN. Selain itu, juga tidak akan memakan biaya yang tinggi. “Jadi kalau UN sampai dianggarkan Rp 600 miliar kan hanya buang-buang anggaran dan tidak ada manfaat yang jelas terhadap dunia pendidikan,” pungkasnya. (rei/yoe)

Ujian Nasional Harus Dihapus

BANGKALAN-Dalam rangka menyukseskan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Bangkalan tahun 2012, yang jatuh pada hari ini (12/12). Seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bangkalan diliburkan.

Penetapan hari libur itu diung-kapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan Moh Mohni. Menurutnya dilibur-kanya semua sekolah yang ada di Kabupaten Bangkalan merupakan ketentuan yang sudah ada. Sebab jika ada pemilukada, sekolah diliburkan.

“Sudah kententuanya, kalau ada pilbub (pemilukada, red) semua sekolah diliburkan.” ungkapnya.

Lebih lanjut Mohni mengatakan partisipasi siswa dalam pesta de-mokrasi 5 tahun sekali tersebut merupakan bagian penting untuk menumbuhkan kesadaran para siswa tentang demokrasi. Serta menanamkan kesadaran politik sejak dini.

“Partisiapasi siswa juga jadi ba-gian penting menumbuhkan kes-adaran berdemokarsi, dan mena-

namkan kesadaran politik sejak dini,” tandasnya.

Tapi. MOhni tak menyebutkan, ketentuan mana yang mewajibkan sekolah meliburkan siswa-sisiwinya saat berlangsungnya pemilukada. Yang jelas, dua hari lalu, sejumlah sekolah di dekat Kantor KPU Bang-kalan terpaksa menghentikan keg-iatan belajar mengajar (KBM)-nya, lantaran kericuhan yang ditimbul-kan massa demonstran pendukung salah satu pasangan calon bupati-wakil bupati. (fir/yoe)

FOTO-FOTO: KM/DOK

PULANG AWAL: Seorang siswi SD tampak didekap erat ibunya, saat melintasi Jl Pemuda Kaffah, Senin lalu (11/12). Dia pulang sebelum waktunya, sementara jalan itu merupakan pusat kericuhan pemilukada.

Hari Ini Semua Sekolah Libur

Page 11: Edisi 12 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

RABU 12 Desember 2012 11SUARA KOMUNITAS

ARENA

Berharap Solusi KLBBANGKALAN-Kisruh elit sepakbola nasi-

onal yang membuat ancaman hukuman dari FIFA semakin mendekat ke Indonesia mem-buat sejumlah suporter Indonesia galau, tidak terkecuali komunitas suporter asal Madura.

Namun beberapa putusan yang dihasilkan dari Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Palangkaraya, Kaliman-tan Tengah, membuat suporter Madura bisa bernafas lega. Pendukung P-MU sempat kha-watir jatuhnya sanksi dari FIFA akan berimbas kepada Laskar Sape Kerap yang berlaga di ajang Indonesia Super League (ISL).

Asadi Sahmin Nafadz, suporter P-MU asal Pasuruan mengaku lega setelah tahu bahwa FIFA masih belum memberikan sanksi kepa-da PSSI dan klub-klub Indonesia, termasuk P-MU. ”Saya memang telah lama berharap agar P-MU berkompetisi di bawah naungan PSSI. Setelah kongres PSSI kemarin, Saya lega setelah mendengar bahwa kompetisi ISL kembali berada di bawah naungan PSSI,” un-gkap Asadi yang mengaku berdarah Madura dari sang ayah.

Hal senada juga yang dituturkan Muk-tasim, suporter Laskar Sape Kerap asal Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelan-gan, Sampang. Ia dan seluruh suporter P-MU asal Sampang mengaku sudah muak dengan pemberitaan tentang kisruh berkepanjangan di elit sepakbola nasional.

”Seharusnya permasalahan PSSI dan KPSI ini bisa diselesaikan lebih cepat apabila semua pihak bisa saling menahan diri dan tidak mengedepankan egonya masing-masing. Sepakbola adalah salah satu alat pemersatu bangsa seperti tujuan didirikan-nya PSSI oleh Ir. Soeratin di tahun 1930, bu-kan menjadi pemecah belah bangsa seperti saat ini,” imbuh remaja yang masih berusia 17 tahun tersebut. (bai/rr)

KM/TABRI S MUNIR

MANTAPKAN KERJASAMA: Punggawa P-MU terus digembleng melakukan kerjasama dan koordinasi antarlini yang selama ini dinilai sebagai salah satu titik lemah Laskar Sape Kerap.

Lakukan Lima Uji Coba Antisipasi Piala Gubernur Jatim Gagal Digelar

PAMEKASAN- Turnamen Piala Gubernur Jawa Timur yang rencananya digelar pada 23-30 Desember mendatang berpeluang besar urung di-gelar. Mundurnya Persegres Gresik United yang ditunjuk menjadi tuan rumah grup A dari kepesertaan disebut menjadi alasan dibatalkannya turnamen pramusim tersebut.

Tidak ingin tergantung ke-pada turnamen tersebut untuk

menguji kekompakan timnya, pelatih kepala P-MU Mustaqim langsung menjadwalkan lima kali pertandingan uji coba hing-ga akhir Desember mendatang.

”Kami menjadwalkan lima kali pertandingan uji coba untuk memupuk kerjasama tim. Rencana kami termasuk pertandingan di Piala Guber-nur. Jika itu nanti gagal, kami akan segera mencari calon lawan yang siap menjadi sparring partner bagi P-MU,” jelasnya usai memimpin anak asuhnya berlatih di Lapangan Kowel, Selasa (11/12) sore.

Dalam Turnamen Piala Gu-bernur Jawa Timur, P-MU yang tergabung dalam grup A

akan melakoni dua pertandin-gan penyisihan grup melawan Persebaya DU dan tuan rumah Persegres Gresik United.

Sementara tiga pertandingan uji coba lain dijadwal dua kali melawan Persebaya DU den-gan sistem home and away dan sekali melawan Deltras Sidoarjo. Laga pertama mela-wan Persebaya DU dijadwal berlangsung Sabtu (15/12) di Stadion Ahmad Yani Sumenep dan laga kedua berlangsung di Stadion 10 November Suraba-ya sepekan kemudian.

”Selain beruji coba mela-wan Persebaya DU, kami juga sudah menjalin kesepakatan dengan Deltras Sidoarjo untuk

melakukan uji coba di Sumenep (Stadion Ahmad Yani, red) pada Rabu tanggal 19 Desember,” tandas mantan pelatih PS Sum-bawa Barat tersebut.

Sebagai alternatif jika Piala Gubernur harus gagal, Mus-taqim merencanakan per-tandingan melawan Deltras akan dilakukan dengan sistem home and away. ”Bisa jadi kami akan melakukan per-tandingan uji coba dengan sistem kandang dan tandang, dengan begitu minimal sudah terpenuhi empat pertandingan uji coba,” pungkas Mustaqim.

Pelatih dan manajemen P-MU sangat berharap Piala Gubernur Jawa Timur tetap

terlaksana sesuai jadwal. Menurut Manajer P-MU, Ach-sanul Qosasi, kesiapan timnya uintuk mengikuti turnamen tersebut akan menjadi ajang pembuktian kesiapan P-MU terjun di ISL.

Ia menambahkan, materi pemain P-MU saat ini sudah fix mencapai 90 persen. ”ISL sudah dekat. Kami tidak akan melakukan bongkar pasang tim lagi. Materi pemain kami sudah fix mencapai 90 persen. Kemungkinan kami hanya akan menghadirkan satu atau dua pemain lagi untuk menggenapi komposisi tim,” ujar Achsanul kepada Kabar Madura, kemarin. (bri/rr)

Pemilukada, Olahraga Sampang Vakum

SAMPANG-Beberapa agenda olahraga di Sampang tersendat beberapa waktu terakhir ini menjelang digelarnya pemilukada yang akan berlangsung Rabu (12/12) besok. Salah satu cabang olahraga yang sementara ber-henti melakukan aktivitas adalah bola voli.

Agenda Persatuan Bola Voli Seluruh Indo-nesia (PBVSI) Sampang tersendat karena tidak adanya kejuaraan yang diikuti atlet-atletnya. Selain itu faktor pemilukada yang dalam beberapa hari ke depan akan menyita banyak perhatian masyarakat, diduga ikut mempengaruhi.

Setelah sukses menggelar Porkab beberapa bulan lalu, induk olahraga bola voli kota ba-hari tersebut belum memiliki agenda dalam waktu dekat ini. Terdekat PBVSI Sampang akan mempersiapkan atlet-atletnya men-yongsong Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur, Januari mendatang.

Menurut Ketua Umum PBVSI Sampang, Muhson, diperkirakan pada awal tahun mendatang PBVSI Sampang akan kembali merapatkan barisan. ”Sekarang masih dalam suasana pemilukada, sehingga tidak ada agenda khusus dari PBVSI Sampang. Insya Allah, Januari mendatang kita sudah persiapan untuk Kejurprov,” terang pria asal Kecamatan Kota Sampang tersebut.

Cabang olahraga pencak silat juga mengal-ami hal yang serupa. Pengurus olahraga asli Indonesia yang berhasil mempersembahkan satu medali emas untuk kontingen Sampang di arena Popda Jawa Timur tersebut men-gaku masih belum memiliki agenda hingga berakhirnya pemilukada Sampang yang akan digelar besok.

”Beberapa agenda memang sengaja kita liburkan. Kita berkonsentrasi ke pemilukada dulu semoga sukses dan berjalan lancar,” ucap sudarmadji, pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sampang, kemarin. (bai/rr)

TIDAK dapat dimungkiri bahwa sepakbola Bangkalan sepan-jang tahun 2012 ini menjadi mi-lik Kecamatan Kamal. Setelah berhasil merebut dominasi Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Kabupaten Bang-kalan beberapa waktu lalu, Kamal menyusul dengan suk-ses menggondol medali emas Pekan Olahraga Kabupaten

(Porkab) Bangkalan 2012.

AHMAD BAIQUNI, Bangkalan

HAL tersebut tidak lepas dari pembinaan intensif yang dilaku-kan di kecamatan yang berbatasan dengan Surabaya tersebut. Nama Djumali menjadi aktor penting dalam pembinaan pesepakbola usia muda yang digembleng di Sekolah Sepakbola (SSB) Basoka Kamal.

Meski harus seorang diri menang-gung segala macam kebutuhan

SSB tersebut, termasuk hal penda-naan, Djumali terus mengobarkan semangat pantang menyerah. Ia rela membiayai kebutuhan SSB Basoka dengan dana pribadinya.

”Semua biaya Saya yang menang-gung. Meskipun terasa agak berat, tapi Saya merasa senang dengan semangat dan prestasi yang di-tunjukkan anak-anak. Itu sudah menjadi bayaran yang lebih dari cukup untuk Saya pribadi,” terang pria yang juga menjadi anggota TNI Angkatan Laut tersebut.

Hamparan tanah yang awalnya lebih mirip sirkuit motocross di Desa Banyu Ajuh ‘disulap’ men-jadi lapangan sepakbola dengan dimensi sesuai standar nasional. Lapangan tersebut menjadi kawah candradimuka pembinaan bibit muda pesepakbola Kamal.

”Dulu permukaan lapangan ini tidak rata. Saya bersama teman-teman menggagas untuk direhab agar bisa dipakai untuk latihan anak-anak. Tentu saja setelah mendapat izin dari pihak Kodim sebagai pemilik lapangan,” kisah Djumali sembari mengenang

masa-masa di tahun 2007 yang menjadi tonggak lahirnya SSB binaannya tersebut.

Perjuangan Djumali mengorbit-kan putera daerah Kamal menjadi pesepakbola yang bermain di level lebih tinggi baru terwujud setelah dua tahun proses penggemblen-gan di Lapangan Desa Banyu Ajuh berlangsung. Salah seorang anak didik Djumali dilirik pemandu bakat Perseba Super U-18 yang berlaga di Liga Remaja dan Sura-tin Cup 2009.

Pasca keberhasilan tersebut, SSB Basoka terus menelurkan prestasi membanggakan. Mereka mewaki-li Kecamatan Kamal di sejumlah turnamen maupun kompetisi di lingkungan PSSI Bangkalan. Tidak jarang mereka mewakili Bangkalan di tingkat Jawa Timur.

Beberapa bulan lalu, tepatnya bulan Mei, SSB Basoka berhasil mencuri perhatian di ajang Dan-one Cup U-12 yang berlangsung di Stadion Gajayana, Malang. Berpeluang mewakili Jawa Timur di tingkat nasional, anak didik Djumali harus pulang ke Bang-

kalan lantaran minimya tersedi-aannya dana untuk melanjutkan perjuangan.

”Di Danone Cup lalu kita gagal melanjutkan perjuangan karena

tidak tersedianya dana. Padahal kami sudah mampu menampil-kan permainan bagus, termasuk menghajar tuan rumah dengan skor telak 5-0. Tapi sayang kami

harus pulang karena tidak mampu menyewa penginapan,” kenang Djumali sambil menerawang jauh mengingat saat-saat menyakitkan tersebut. (bai/rr)

SSB Basoka, Kawah Candradimuka Bibit Muda Pesepakbola Kamal dan Bangkalan

Petik Sejumlah Prestasi Membanggakan, Terkendala Permasalahan Dana

KM/AHMAD BAIQUNI

BERMODALKAN SEMANGAT: Djumali (kanan) memberikan instruksi kepada anak didiknya dalam latihan rutin di Lapangan Desa Banyu Ajuh, Kamal.

SENYUM manis pemain yang saat ini merapat di P-MU akan segera terli-hat, menyusul draf kontrak sebagai pe-main P-MU sudah tinggal menunggu waktu untuk dibubuhi tanda tangan.

”Kami tinggal menunggu finalisasi nama-nama pemain yang akan dikon-trak oleh manajemen. Keputusan siapa yang dikontrak masih menunggu reko-mendasi pelatih, tapi draf kontrak sudah selesai kami siapkan dan pemain ting-gal menandatangani saja,” ujar Achmad Fauzi, tim asistensi manajemen P-MU.

Pernyataan Fauzi patut dipercaya mengingat kedudukannya di P-MU sebagai bagian administrasi di bawah komando Jon Yulianto (Asisten Manajer Bidang Administrasi, red). Perannya sebagai penanggung jawab kebutuhan administrasi yang ber-hubungan dengan tim, termasuk urusan reservasi pemain ke PT Liga Indonesia selaku pelaksana ISL.

Diakui Fauzi, penyelesaian draf kontrak tersebut sehubungan dengan penjelasan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, yang menyatakan jika saat ini tim P-MU sudah terbentuk 90 persen dan tidak akan lagi terdapat bongkar

pasang pemain.Diakui Achsanul jika pemain yang

saat ini merapat ke P-MU statusnya masih prakontrak (kecuali Osas Saha, red) sehingga ketika tampil dalam In-ter Island Cup (IIC) pemainnya terke-

san bermain individual untuk memikat pelatih dan manajemen.

Terpisah, Pelatih Kepala P-MU Mustaqim mengaku jika saat ini me-mang sudah hampir mencapai kata final untuk proses seleksi pemain

P-MU. Kendati demikian, Mustaqim mengaku jika pertandingan P-MU melawan Persebaya DU yang akan di-gelar pada 15 Desember mendatang di Stadion Ahmad Yani Sumenep sebagai ajang pembuktian terakhir pemainnya sebelum dikontrak permanen.

”Kami masih belum mengetahui kualitas permainan Amaobi ketika dalam pertandingan. Pertandingan melawan Persebaya DU akan menjadi pembuktian baginya bahwa dia layak untuk dikontrak dan berbaju P-MU,” ujar Mustaqim.

Amaobi baru dua hari melakukan latihan dan sudah mengalami cedera hamstring usai melakukan latihan tendangan ke gawang, Senin (10/12) lalu. Dalam latihan kemarin sore, pe-main asal Nigeria berpaspor Vietnam tersebut terlihat didampingi agennya yang ternyata seorang perempuan.

”Kami berharap Amaobi bisa tampil maksimal saat uji coba, Sabtu (15/12) mendatang. Semoga cederanya segera membaik dan bisa tampil dan bermain untuk P-MU di kompetisi ISL,” ujar sang agen yang tidak bersedia na-manya disebutkan. (bri/rr)

Manajemen Siapkan Draf Kontrak Pemain

KM/TABRI S MUNIR

RESMI MILIK P-MU: Osas Saha, Stephen Mennoh, dan Tassio Bako (dari kiri ke kanan) tersenyum manis ketika mendengar manajemen telah menyiapkan draf kontrak untuk pemain.

Page 12: Edisi 12 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

RABU 12 Desember 201212

Bek Timnas Merapatke P-MU

Siap Bersaing dengan Tassio Bako dan Firly PAMEKASAN-Manajer P-MU,

Achsanul Qosasi dikabarkan se-dang mendekati bek tengah tim nasional Indonesia, Fachruddin Wahyudi Aryanto. Pemain yang tampil cemerlang saat memben-tengi pertahanan Indonesia ketika mengalahkan Singapura dengan skor 1-0 di AFF Cup lalu tersebut dibutuhkan untuk memperkuat barisan pertahanan P-MU yang minim stok pemain.

Musim lalu pemain kelahiran 19 Februari 1989 tersebut bermain untuk PSS Sleman. Dengan tinggi badang mencapai 195 sentimeter, Fachruddin diharapkan mampu

menjadi tembok tangguh P-MU yang saat ini hanya diisi Muham-madou Tassio Bako, Firly Aprian-syah, dan Khokok Roniarto.

”Ya, kami mengincar Fachruddin yang juga merupakan pemain tim nasional Indonesia di AFF Cup lalu. Saat ini kami masih men-jalani proses negoasiasi. Insya Al-lah besok (hari ini, red) batas akhir proses negosiasi tersebut,” ujar Achsanul Qasasi, kepada Kabar Madura, Senin (10/12).

Jika negosiasi manajemen dan Fachruddin mencapai kesepakatan, pemain asal Klaten, Jawa Tengah tersebut akan bersaing dengan Firly Apriansyah dan Muhammadou Tassio Bako untuk merebutkan posisi starting eleven P-MU.

Kendati demikian, aksi pemain belakang yang rawan menerima kartu kuning menjadi menjadi salah

satu alasan Fachrudin untuk menja-jal peruntungan di P-MU. Hingga kini skuad Laskar Sape Kerap tidak memiliki pemain pelapis untuk posisi stopper kecuali Khokok Roni-arto yang bisa bermain di posisi bek sayap dan bek tengah.

Selain Fachruddin Aryanto, hara-pan bergabungnya Kwon Jun ke P-MU juga masih sangat besar.

Pemain yang pernah merumput bersama PSM Makassar terse-but dikabarkan gagal bergabung dengan Persela Lamongan setelah proses negosiasinya menemui jalan buntu.

”Kemungkinan Kwon Jun akan bergabung P-MU. Secara prinsip kita sudah deal harga, hanya ma-salah tempat tinggal bagi istrinya.

Tapi itu bisa diselesaikan selama masing-masing pihak bersedia sal-ing memahami,” tandas Achsanul.

Sementara itu, upaya Achmad Hisyam Tolle berbaju P-MU musim ini bakal sulit tercapai. Pemain asal Makassar tersebut dikabarkan telah menjalin kes-epakatan dengan Persebaya DU dan hanya menunggu waktu

untuk menandatangani kontrak. Tolle saat ini memang menjadi

buah bibir insan sepak bola In-donesia, di usianya yang baru menapaki 18 tahun, pemain kela-hiran 1994 tersebut sudah me-langlang buana sebagai pemain profesional, bahkan sebelum berlabuh di P-MU sebagai pemain seleksi. bri/rr)

WWW.TIMNASGARUDA.COM

TANGGUH: Fachruddin Wahyudi Aryanto (kiri) menghadang usaha striker Singapura dalam laga kedua grup B AFF Cup 2012 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANGMengucapkan

Selamat dan Terima Kasih

Tanggal 12 - 12 - 2012

NOER TJAHJABupati Sampang

NOER TJAHJABupati Sampang

A FANNAN HASIBBupati SampangWakil

A FANNAN HASIBBupati SampangWakil

Ir. TONTOWI, MM, M.BASekda Sampang

Ir. TONTOWI, MM, M.BASekda Sampang

Ciptakan