28.spek teknis kantor dpubmp
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
1/16
SPESIFIKASI TEKNIS
A. PENJELASAN UMUM
I. URAIAN UMUM
1. PEKERJAAN a. Pekerjaan ini adalah meliputi Perbaikan Gedung Kantor Dinas PU Bina Marga
dan Pengairan Bagian Utara.
b.
Istilah Pekerjaan mencakup semua penyediaan tenaga kerja ( tenaga ahli,
tukang, buruh dan lainnya ), bahan bangunan dan peralatan /perlengkapanyang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c.
Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, gambar
gambar rencana, berita acara rapat penjelasan pekerjaan serta addenda yang
disampaikan selama pelaksanaan.
2. PERATURAN
TEKNIS
UMUM
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan ketentuan umum dan
peraturan seperti tercantum dibawah ini juga segala perubahan perubahan
hingga kini yaitu :
1. Peraturan Beton Indonesia Th 1971
2. SNI-03-2847-2002
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
4.
Permen PU No. 45/PRT/M/2007 tentang : Pedoman Teknis PembangunanBangunan Gedung Negara
5. Peraturan Perburuhan Indonesia ( tentang pengerahan tenaga kerja ) antara
lain tentang larangan memperkerjakan anak anak dibawah umur.
6.
Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan
konstruksi.
7. Peraturan peraturan Pemerintah Daerah setempat mengenai bangunan-
bangunan
3. DOKUMEN
KONTRAK
a.
Dokumen kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
1. Surat perjanjian pekerjaan
2.
Surat penawaran harga dan perincian penawaran3. Gambar gambar kerja / pelaksanaan
4. Rencana kerja dan syarat syarat
5. Addendum yang disampaikan pengawas lapangan selama masa
pelaksanaan
b. Kontraktor wajib meneliti gambar gambar, RKS dan dokumen kontrak
lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan / ketidak sesuaian
antara RKS dan gambar gambar pelaksanaan, atau antara gambar satu
dengan gambar lainnya, Kontraktor wajib untuk memberitahukan /
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas lapangan.
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1.
Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambardetail, maka yang dipakai adalah gambar detail.
2.
Bila terdapat skala gambar dan ukuran gambar tidak sesuai, maka ukuran
dengan angka dalam gambar yang diikuti.
3. Bila kontraktor meragukan tentang perbedaan antara gambargambar
yang ada baik mengenai mutu bahan yang dipakai maupun konstruksi
dengan Dokumen Pengadaan, maka kontraktor berkewajiban untuk
menanyakan kepada Pengawas/Direksisecara tertulis.
4. Kontraktor berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal
tersebut diatas, setelah menerima dokumen dan hal tersebut akan dibahas
dalam rapat penjelasan.
5.
Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor diharuskan meneliti kembalisemua dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat
Penjelasan .
6. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan
pelaksanaan pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau
kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor pelaksana harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah
dilaksanakan tersebut dan memperbaiki / melaksanakannya kembali
setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi
apapun dari pihak pihak lain.
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
2/16
II. LINGKUP PEKERJAAN
1. KETERANGAN
UMUM
Yang termasuk dalam kontrak pekerjaan ini adalah pekerjaan Perbaikan
Gedung Kantor Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Bagian Utara yang terdiri
dari :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Bongkaran
3. Pekerjaan Tanah & Urugan
4.
Pekerjaan Pasangan5. Pekerjaan Pasangan & Plesteran
6. Pekerjaan Beton
7.
Pekerjaan Kusen dan Pengunci
8.
Pekerjaan Rangka atap & Penutup atap
9. Pekerjaan Plafond
10. Pekerjaan Lantai
11.
Pekerjaan Pengecatan
12.
Pekerjaan Instalasi Listrik
13. Pekerjaan Sanitasi
14. Pekerjaan Pemasangan Huruf, Simbol dan Pagar
Uraian pekerjaan lebih detail seperti diuraikan pada perencanaan dan Bill OfQuatity ( B.Q )
2. JENIS DAN
MUTU BAHAN
(1) Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi
yang ditunjuk, bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi
syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Konsultan Pengawas
(secara tertulis).
(2) Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah
dan kualitas yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Dokumen Pengadaan ini dan
Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang dipergunakanmaupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum.
(3) Bila bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenis-jenisnya,
dimana bahan-bahan bangunan tersebut mempunyai beberapa macam
mutu, maka harus ditetapkan untuk melaksanakan mutu I (satu) untuk
dipergunakan.
(4) Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong harus
mengajukan contoh bahan yang akan digunakan kepada Pengawas
Lapangan yang akan diajukan User dan Konsultan Perencana untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi
ketentuan seperti disyaratkan atau yang dinyatakan ditolak olehPengawas Lapangan tidak boleh digunakan dan harus segera
dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu
2 x 24 jam.
(5) Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas Lapangan ternyata
masih dipergunakan oleh Kontraktor, maka Pengawas Lapangan
memerintahkan untuk membongkar kembali bagian pekerjaan yang
menggunakan bahan tersebut. Semua kerugian akibat pembongkaran
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
(6) Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai,
Pengawas Lapangan berhak meminta kepada Kontraktor untuk
memeriksakan bahan itu ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan yangresmi dengan biaya Kontraktor. Sebelum ada kepastian hasil
pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan untuk
melanjutkan bagian-bagian pekerjaan yang menggunakan bahan
tersebut.
(7) Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh PPK atau Pengelola
Teknik harus segera disediakan tanpa kelamBatan atas biaya
Kontraktor dan harus sesuai dengan standart. Contoh tersebut diambil
dengan cara begitu rupa sehingga dapat dianggap bahwa bahan
tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti, contoh
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
3/16
tersebut disimpan sebagai dasar penolakan, bila ternyata bahan atau
cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas
maupun sifat-sifatnya.
(8) Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dan terhindarnya bahan-bahan dari kerusakan.
(9) Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di
bawah ini, sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkandisini akan diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai
persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.
Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan
plesteran, beton dan penyiraman guna pemeliharaan harus air
tawar, tidak mengandung minyak, garam, asam dan zat organik
lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat, sebagai air untuk
keperluan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi
diperlukan rekomendasi laboratorium.
Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merekuntuk penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen
bengunan, belum mengeras sebagian atau keseluruhannya.
Penyimpanannya harus dilakukan dengan cara dan didalam tempat
yang memenuhi syarat sebagai air untuk menjamin kebutuhan
kondisi sesuai persyaratan di atas.
Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garamdan bahan organik lainnya, yang
terdiri atas.
1.
Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yanglazim disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran
sebagian terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm
yang lazim dipasarkan disebut pasir pasang
3.
Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
Batu Pecah (Split)
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam
pecah, bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI
1971.
(10) Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik
pembuatan dari suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk
menunjukan kualitas dan type dari barang-barang yang disetujui oleh
PPK.
3. GAMBAR -
GAMBAR
(1) Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar denah,
tampak, potongan, gambar detail konstruksi, gambar situasi dan
sebagainya yang telah dilaksanakan oleh Konsultan Perencana telah
disampaikan kepada kontraktor beserta dokumen-dokumen lain.
Kontraktor tidak boleh mengubah dan menambah tanpa mendapat
persetujuan tertulis dari PPK/Direksi. Gambar-gambar tersebut tidak
boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan kontraktor ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
(2) Gambar-gambar Tambahan
Apabila Direksi menganggap perlu untuk membuat gambar-gambar
tambahan detail (gambar penjelasan) maka Konsultan Perencana harus
membuat tersebut dan disahkan oleh PPK. Gambar-gambar tersebut
termasuk dalam suatu kesatuan Dokumen Pelaksanaan/Kontrak.
(3) As Build Drawing
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
4/16
Gambar sesuai dengan sebagaimana yang dilaksanakan untuk semua
pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik perubahan
atas perintah PPK atau tidak, kontraktor harus membuat gambar-gambar
yang disesuaikan dengan apa yang telah dilaksanakan (As Build
Drawing). Yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar-gambar
kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut
harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatan
ditanggumg oleh kontraktor.(4) Gambar-gambar ditempat Pekerjaan
Kontraktor harus menyimpan dilokasi pekerjaan 1 (satu) set gambar-
gambar lengkap, kontrak pelaksanaan termasuk Dokumen Pengadaan,
Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule, gambar-gambar perubahan
terakhir pada masa pelaksanaan pekerjaan (dalam kondisi baik dapat
dibaca dengan jelas), agar tersedia jika sewaktu-waktu PPK/Direksi atau
petugas yang berwenang memerlukannya.
4. PERSIAPAN
DILAPANGAN
(1) Keamanan Bahan Bangunan
Kontraktor disarankan untuk mengamankan bahan-bahan bangunan
yang akan digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindunganbahan-bahan bangunan, kontraktor diwajibkan menyediakan ruang
untuk keperluan Direksi dengan perlengkapannya : buku tamu dan buku
direksi seperlunya.
(2) Jalan Masuk Ketempat Pekerjaan
Jalan masuk ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan disarankan untuk
diadakan oleh kontraktor, bilamana diperlukan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kepentingan pekerjaan. Apabila jalan masuk sudah ada
milik pihak lain, maka apabila pekerjaan telah selesai, segala kerusakan
dibetulkan kembali seperti semula dengan biaya yang dibebankan
sepenuhnya kepada kontraktor.
5. JADWAL
PELAKSANAAN
Pada saat kontraktor akan memulai pelaksanaan di lapangan atau setelah
kontraktor menerima SPMK harus segera mengadakan persiapan antara lain
berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart atau kurva S
secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang
direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
kontrak dan harus disahkan PPK. Bar Chart atau kurva S tersebut harus selalu
berada di lokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti dengan perkembangan hasil
pelaksanan pekerjaan di lapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna
merah. Bila terdapat/terlihat hamBatan semua pihak harus segera mengadakan
langkah-langkah untuk penanggulangan hamBatan yang akan terjadi.
6. ALAT ALAT
PELAKSANAAN/
PENGUKURAN
(1) Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan/
menyiapkan alat-alat, baik untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil
pekerjaan antara lain : pompa air, beton molen dan lain sebagainya.
(2) Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar
(waterpas) dan tegak lurusnya bangunan lurusnya bangunan harus
ditentukan dengan memakai alat ukur waterpas instrumen (theodolite).
7. SYARAT
SYARAT CARA
PEMERIKSAAN
BAHAN
BANGUNAN
(1)
Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang
baik antar pekerjaan dan tidak akan mengerjakan tenaga kerja yang tidak
sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan
kepadanya.
(2) Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan
yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua
pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang
tidak sesuai dengan standar ini dapat dianggap defektif.
(3) Dalam pengajuan penawaran kontraktor harus mempertimbangkan biaya-
biaya pengujian/pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Di luar jumlah
tersebut kontraktor tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman
yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
(4) Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
5/16
yang ditentukan.
(5) Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan dulu
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
(6) Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor dilapangan
pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus
segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam
waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
(7)
Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor tetapiternyata tidak sesuai dengan Dokumen Pengadaan atau gambar dan
ditolak Konsultan Pengawas, maka harus segera dihentikan dan
selanjutnya dibongkar oleh Kontraktor atas biaya Kontraktor dalam waktu
yang telah ditetapkan Konsultan Pengawas.
(8) Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan
yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan semua
pekerjaan akan berkualitas baik, bebas dari cacat.
8. PEKERJAAN
TIDAK BAIK
(1) PPK berhak mengeluarkan instruksi agar kontraktor membongkar
pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur
untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yangsudah maupun yang belum dimasukan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan. Ongkos untuk pengerjaan dan sebagainya menjadi beban
kontraktor, untuk disempurnakan sesuai kontrak.
(2) PPK berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat
pekerjaan yaitu pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja
yang tidak sesuai dengan kontrak.
9. DIREKSIKEET /
GUDANG
BAHAN / PAPAN
NAMA PROYEK
Kontraktor harus menyediakan kebutuhan ruang untuk kantor dan gudang
material yang memenuhi syarat teknis dan menyediakan ruang khusus untuk
Pengawas Lapangan. Direksikeet agar dilengkapi dengan peralatan minimal :
1.
Papan tulis lengkap dengan spidol dan penghapus.2.
Meja untuk rapat kapasitas 10 orang.
3.
Papan untuk menempel gambar.
4. Peralatan P3K dan 3 set peralatan safety ( helmet, sabuk pengaman dan
shoes )untuk tamu.
Kontraktor juga harus membuat toilet untuk pematusan pekerja serta
menyediakan penerangan secukupnya untuk pekerjaan over time . Semua biaya
yang diakibatkan oleh aktiftas tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Kontraktor harus membuat papan nama proyek dan dipasang pada lokasi
pekerjaan atau tempat lainnya yang mudah terlihat sesaat setelah
penandatanganan kontrak dilakukan. Biaya pembuatan papan nama ini sudah
harus diperhitungkan oleh Kontraktor.
10. KUANTITAS
DAN KUALITAS
PEKERJAAN
a. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk harus dianggap seperti
apa yang tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diuraikan dalam
uraian dan syarat-syarat.
b. Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang merubah atau mempengaruhi
penerapan atau interprestasi dari apa yang tergantung dalam syarat-syarat
ini.
c.
Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan
bagian-bagian dari gambar atau uraian dan syarat-syarat tidak boleh
merubah (membatalkan) kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan
dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh PPK.d. Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin sewaktu-
waktu diberikan kepada kontraktor tidak boleh merupakan bagian dari
kontrak inidan harga-harga yang dimuat dalam daftar harga tetap
digunakan, meskipun ada ketidak sesuaian antara harga-harga itu dengan
harga pasar.
e.
Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau ketetapan-ketetapan yang
tepat dari syarat-syarat inidan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat
ini, segala kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan
harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak yang
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
6/16
bersangkutan.
11. PEKERJAAN
BOUWPLANK
Pekerjaan bouwplank dilaksanakan untuk menentukan koordinat bangunan
rencana berikut penentuan elevasi agar diperoleh posisi bangunan yang sesuai
dengan rencana.
Bahan yang dipakai :
Tiang : Kayu Meranti ukuran minimum 5/7 cm jarak min 100 cm.
Papan duga : Kayu Meranti ukuran 3 / 20 cm yang diketam satu sisi /permukaan atasnya.
Tiang penyangga papan bouwplank harus menancap kuat kedalam tanah
dengan jarak interval maximum 1,50 m tegak lurus . Jarak dari galian paling
tepi dibuat 2.00 m .
Papan duga dibuat dengan elevasi + 0.50 dari lantai rencana dan dipaku 2 bh
pada setiap tiang.
Kontraktor berkewajiban menjaga posisi bouwplank dari segala gangguan baik
dari pengoperasian alat alat maupun aktifitas pekerja.
B. PEKERJAAN SIPIL
1. PEKERJAAN
GALIAN TANAH
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukandalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah di bawah dasar
elevasi seperti pada gambar rencana atau ditentukan oleh Direksi Lapangan,
tidak terganggu, jika terganggu Kontraktor harus mengurug kembali lalu
dipadatkan sesuai syarat yang tertera dalam spesifikasi di bawah ini.
B. Syarat-syarat Pelaksanaan.
1.
Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-
syarat yang ditentukan menurut keperluan.
2. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap
galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur,
maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali
dengan sirtu, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembalidasar yang waterpas.
3.
Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan
pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
4.
Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi
galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan
atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
5. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah
pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan
lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara padabangunan tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan
mengalami kerusakan.
6.
Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman
pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Direksi Lapangan.
7.
Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah
yang bersih bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat
sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan
penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak di dalam garis bangunan
harus diisi kembali dengan tanah urug yang diratakan dan diairi sertadipadatkan sampai mencapai 95% kepadatan kering maksimum yang
dibuktikan dengan test laboratorium.
2. PEKERJAAN
TANAH &
URUGAN
Yang dimaksudkan di sini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah
dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan
sebagai pemikul beban.
2.4.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, metode kerja dan alat-alat bantu yang dibutuhkan demi
terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
7/16
2. Pekerjaan urugan ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi
Lapangan.
3. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan
penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah-
sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya
untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
2.4.2. Bahan-bahan1. Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum diberi
10 cm urugan pasir padat (setelah disirami, diratakan dan dipadatkan)
di bagian atas dari urugan dibawah plat-plat beton bertulang, beton
rabat dan pondasi dangkal.
2. Urugan yang dipakai di bawah lapisan pasir padat tersebut adalah
dari jenis tanah silty clay yang bersih tanpa potongan-potongan
bahan-bahan yang bisa lapuk serta bahan batuan yang telah dipecah-
pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut tidak boleh lebih besar
dari 15 cm.
3. Direksi Lapangan mengharuskan agar supaya semua bahan urugan
hanya terdiri dari mutu yang terbaik yang dapat dipergunakan.Sebelum memulai pekerjaan kontraktor harus menyerahkan contoh
material dengan dilampiri data laboratorium, selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan.
2.4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis
sedemikian, sehingga dicapai suatu lapisan setebal 15 cm dalam
keadaan padat.
2. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan
alat pemadat/compactor vibrator type yang telah disetujui oleh
Direksi Lapangan.
3. Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanahsupaya daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
4. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan
batu-batu yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori
harus diisi dengan batu-batu kecil dan tanah yang dipadatkan.
5. Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ke tempat
pembuangan yang ditentukan oleh Direksi Lapangan.
6. Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan
dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.
2.4.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
1. Direksi Lapangan harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah
dapat dilaksanakan untuk menentukan kepadatan relatif yangsebenarnya di lapangan.
2. Jika kepadatan di lapangan kurang dari 95 % dari kepadatan
maksimum, maka Kontraktor harus memadatkan kembali tanpa biaya
tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan
3. PEKERJAAN
PONDASI BATU
KALI
1. Pasangan pondasi adalah langsung dari batu kali belah atau batu karang
yang keras tidak berpori dengan batu kali belah / batu karang dengan
perekat 1 PC : 6 PS { pasir yang dipakai adalah pasir pasang }.
2.
Kedalaman pondasi yang disyaratkan harus dipakai, kecuali kondisi galian
yang menemui batu-batuan .
3. Untuk kondisi galian berbatu, pondasi langsung diatas batu dengan
tertebih dahulu membersihkan permukaan batu dengan air dan disiramdengan air semen agar terjadi ikatan yang homogin antara dasar pondasi
dan pasangan baru.
4.
Perubahan kedalaman pondasi ( apabila tidak sesuai dengan yang
diisyaratkan digambar ) akan diperhitungkan pekerjaan tambah / kurang.
5. Pelaksanaan pekerjaan ini bila akan dilaksanakan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari direksi.
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
8/16
4. PEKERJAAN
PASANGAN &
PLESTERAN
1. Semua pasangan dinding batu bata dibuat dengan campuran 1 Pc : 4
Psr, sedangkan untuk dinding trasraam dibuat dengan campuran
1 : 4. { pasir yang dipakai adalah pasir pasang }.
Bata yang digunakan harus berkualitas baik dari hasil pembakaran
yang masak dan berukuran sama menurut aturan normalisasi serta
warnanya.
Sebelum bata dipasang, bata harus direndam dulu didalam air hingga
jenuh. Semua bahan harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam
Peraturan Umum untuk bahan bahan di Indonesia ( PUBI 1970 Ni
3 ). Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemasangan batu
bata antara lain :
Tidak diperbolehkan memakai batu bata yang pernah dipakai
(bekas ) atau batu bata yang pecah pecah.
Pasangan tembok dengan luas maximum 9 m2, bila lebih harus
dipasang beton praktis ( kolom / ring balok ).
Semua voog ( siar ) diantara pasangan batu bata pada hari
pemasangan harus dikeruk sedalam 1 cm pada bagian luar dan
dalam.
Perancah ( andang ) tidak boleh dipasang menembus tembok
2. Untuk pekerjaan plesteran dilaksanakan sebagai berikut :
Plesteran dinding diatas trasram terdiri dari campuran yang
sama dengan spesi pasangan dindingnya.
Plesteran dinding bata merah dibuat dengan campuran 1 PC : 3
Psr.
Plesteran untuk sudut - sudut sponning (benangan) dengan
campuran l PC : 3 Ps.
Semua plesteran setelah cukup kering selama satu minggu
berturut - turut harus dibasahi5. PEKERJAAN
BEKISTING
Syarat syarat material sebagai berikut :
JENIS
PEKERJAANRANGKA PANEL PERANCAH
Sloof
Kolom
Balok Latei
Ring balk
Ky.
Bekisting
Papan kayu Kayu Bekisting
6. PEKERJAAN
BETON
1 Scope pekerjaan :
Meliputi semua tenaga, equipment dan bahan untuk menyelesaikan semuapekerjaan beton sesuai dengan gambargambar konstruksi dengan
memperhatikan ketentuanketentuan tambahan dari arsitek, perencana
dalam pelaksanaannya.
2 Pedoman pelaksanaan :
Kecuali ketentuan lain dalam ketentuan ketentuan berikut ini maka
sebagai pedoman untuk pelaksanaan beton sesuai dengan Peraturan Beton
Indonesia dan PBI 1971.
3
Beton yang disyaratkan dalam pekerjaan ini sebagai berikut :
JENIS
PEKERJAANMUTU SLUMP TYPE / JENIS
Sloof, Kolom,
Balok Latei, Ring
Balk
K 200 7 ~ 12 Site mix
Balok gantung,
Plat Dak
K 200 7 ~ 12 Site mix
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
9/16
4 Bahanbahan :
1. Portland cement :
Digunakan Portland cement yang umum digunakan untuk pekerjaan
ini yaitu semen Gresik type I. Merk yang dipilih tidak dicampur
campur dalam pelaksanaannya kecuali dengan persetujuan tertulis dari
pihak Direksi / Pengawas Lapangan. Persetujuan Direksi / Pengawasan
Lapangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan
a
Tidak adanya stok dipasaran dari merk yang tersebut diatas.b Kontraktor memberikan jaminan data data tehnis bahwa mutu
semen penggantinya adalah dengan kualitas yang setaraf dengan
mutu semen yang tersebut diatas.
c
BatasBatas pembetonan dari penggunaan merk semen berlainan
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2. A g r e g a t :
a
Kualitas agregat harus memenuhi syaratsyarat PBI 1971. Agregate
berupa batu pecah ex crushed stone yang mempunyai susunan
gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak
poreus). Kadar lumpur dari agregat tidak boleh melebihi dari 4 %
berat.b Dimensi maximum agregat tidak lebih dari 2,50 Cm dan tidak lebih
dari seper empat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi
yang bersangkutan.
c Untuk bagian dimana susunan besi beton sangat rapat maka
agregat yang dipakai adalah ukuran 1 ~ 2 cm
4.
Pembesian / bending schedule
Pembesian untuk tulangan beton memiliki mutu U 24
Pelaksanaan diharuskan mengggunakan alat bar cutter dan bar bender
mekanis . Semua jenis besi beton bekas dilarang dipakai pada proyek
ini dan juga besi yang berkarat berupa serpihan serpihan .
5.
Admixtures ( bahanbahan tambahan ) dalam adukan beton :Untuk pembetonan pada umumnya tidak diharuskan menggunakan
admixtures, jika diperlukan dapat diusulkan kepada Konsultan
Pengawas dan Konsultan Perencana.
6. Penyimpanan :
Pengiriman dan penyimpanan bahan - bahan pada umumnya harus
sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan / FIFO sistem
Semen harus didatangkan dalam bentuk kemasan sak yang tidak
pecah ( utuh ) tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang
tercantum dalam sak, segera setelah diturunkan disimpan dalam
gudang yang kering, terlindung dari pengarug cuaca, berventilasi
secukupnya dan lantai terbebas dari tanah semen harus masih dalamkeadaan fresh ( belum mulai mengeras ), jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan dengan tangan
bebas dan jumlahnya tidak lebih dari 5 % berat dan pada campuran
tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang
sama.Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus
tetap terjamin.
Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang terlindung dan
terpisah dari satu dan lain jenisnya / gradasinya dan diatas lapis
pelindung untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.
7. Begesting dan Selimut beton :
a
Begesting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak adaperubahan bentuk yang nyata dan cukup menampung beban-beban
sementara sampai dengan jalannya kecepatan pembetonan.Semua
begesting harus diberi penguat datar dan silangan, sehingga
kemungkinan bergeraknya begesting selama pelaksanaan dapat
ditiadakan, juga harus cukup dapat menghindarkan keluarnya adukan /
campuran .
Susunan begesting dengan penunjangpenunjang harus teratur
sehingga pada waktu pembongkaran tidak akan merusak dinding balok
atau kolom beton yang bersangkutan.
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
10/16
b Kayu penyangga dan silangansilangan adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensi yang tepat
dari begesting adalah menjadi tanggung jawabnya.
c Pada bagian terendah ( dari setiap tahap pengecoran ) dari begesting
kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk
inspeksi dan pembersihan.
d Kayu begesting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum air
pembasahan tersebut pada sisi bawah dan untuk perancah dapatmemakai kayu atau schafolding
e Bekisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga pembesian tidak
menempel pada bekisting, hal ini dimaksudkan untuk memberi jarak
antara tulangan dengan Batas pengecoran yang nantinya menjadi
selimut beton. Untuk mencapai hal ini maka besi tulangan harus diberi
beton deking dengan mutu yang sama dengan beton yang
direncanakan atau minimal dari komposisi campuran 1PC : 2 Psr :
3Kr, ketebalan beton deking disesuaikan dengan persyaratan minimal
selimut beton. Untuk plat beton minimal 1,5 cm, balok dan kolom
minimal 2,5cm, pondasi telapak dan poer minimal 3,5 cm.
8.
Siar siar pelaksanaan :a Siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa
hingga tidak banyak mengurangi kekuatan dari konstruksi.
b Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran
kolom harus ada waktu antara yang cukup untuk mengeras. Balok,
pertebalan miring dari balok dan kepala-kepala kolom harus dianggap
sebagai bagian sistem lantai dan harus dicor bersama sama dengan plat
lantai.
c Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan pada
daerah dimana pengaruh gaya melintang sudah banyak berkurang,
apabila pada balok ditengah-tengah bentangnya terdapat pertemuan
atau persilangan dengan balok lain, maka siar pelaksanaan ditempatkansejauh 2 kali lebar balok dari pertemuan atau persilangan itu.
d
Siar siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu air semen tepat
sebelum pengecoran lanjutan dimulai.
9. Penggantian besi :
a
Dalam hal mana berdasarkan pengalaman Kontraktor terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada , Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini
diberitahukan pada Konsultan Perencana.
Jika hal tersebut pada ( a ) akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai
kerja lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelahada persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana dan diketahui /
disetujui oleh Pemberi Tugas
b
Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan
penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan
catatan :
Harus ada persetujuan dari Konsultan Perencana dan disetujui Pemberi
Tugas
10. Mengaduk dan pengecoran beton :
a Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan begesting,
tulangan beton, pemasangan instalasi - instalasi yang harus ditanam,penyokong, pengikat dan penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran telah disetujui oleh Konsultan Pengawas . Sebelum
pekerjaan cor dilaksanakan oleh Kontraktor harus mengajukan
permohonan tertulis kepada Konsultan Pengawas dalam waktu 24 jam
sebelum pengecoran. Beton tidak boleh berhubungan dengan air yang
mengalir sebelum beton tersebut cukup keras.
Semua permukaan cetakan dan material tertanam yang dilekati specie /
mortar adukan beton yang terlebih dahulu dicor harus dibersihkan dari
adukan adukan tersebut sebelum pengecoran dilanjutkan.
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
11/16
b Dimana permukaan permukaan yang harus ditutup ( dicor ) dengan
beton mempunyai sifat menyerap ( apsortetipe ) dan dimana perlu
untuk memudahkan pasangan tulangan dan pengecoran beton dasar
pondasi tanah, seperti yang ditentukan dalam gambar. Kontraktor
harus memasangan lantai kerja ( blinding course ) yang terdiri lapisan
beton dengan tebal sesuai dengan ukuran dan terdapat dalam gambar.
Lantai kerja harus dihamparkan secara merata ( Uniform ) diatas tanah
dasar pondasi dan dibiarkan mengeras selama 24 jam.c Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras kecuali
dipasang atap sementara ( terpal atau sejenisnya )
Perawatan Beton:
a Setelah dicor, beton harus dilindungi dari pengaruh cuaca sehingga
terhindar dari pengeringan secara cepat dengan cara disiram air atau
direndam khusus untuk beton plat
b Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan
c Beton harus dibasahi sedikitnya selama dua minggu setelah pengecoran
secara terus menerus, antara lain dengan cara menutupinya dengan
karung-karung basah, pada pelat-pelat lantai dengan menggenangi
dengan air.
d Pada hari-hari pertama setelah selesai pengecoran, proses pengerasan
beton tidak boleh diganggu, pelat lantai tidak boleh dipergunakan
untuk penimbunan bahan-bahan atau aktivitas lainnya.
11. Pembongkaran cetakan (bekisting) dan acuan.
a Cetakan dan acuan beton hanya boleh dibongkar apabila bagian
konstruksi tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk
memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang timbul,
kekuatan ini harus ditunjukkan oleh hasil hasil test benda uji
b
Apabila untuk menentukan saat pembongkaran cetakan tidak dibuatbenda uji, maka cetakan dan acuan beton baru boleh dibongkar pada
umur 3 minggu.
c Apabila ada jaminan bahwa setelah cetakan dan acuan dibongkar beban
yang bekerja pada konstruksi tidak melampaui 50%, maka
pembongkaran boleh dilakukan setelah beton berumur 2 minggu.
7. PEKERJAAN
KUSEN &
PENGUNCI
1.
Kusen
Kusen Alumunium warna coklat 4
2.
Pintu & Jendela
Rangka & Kusen Pintu Alumunium
Rangka & Kusen Jendela Alumunium3.
Kualitas Kusen Alumunium
Semua jenis jendela dan pintu aluminium difabrikasi di Work
Shop/ Pabrik.
Semua sambungan dikerjakan dengan mesin sehingga rapi,
kokoh dan dengan bentuk sambungan yang sesuai standard
toleransi. Untuk sambungan yang tahan air harus diberi sealant
dari bagian yang tidak terlihat mata.
Perakitan jendela maupun pintu aluminium dilaksanakan di
Work Shop/Pabrik sehingga selain kwalitas perakitan sesuai
standard yang disyaratkan juga mempercepat prosespemasangan di lapangan.
4.
Kaca :
Spesifikasi pekerjaan kaca ditentukan sebagai berikut :
Jenis kaca : Kaca bening
Tebal : 5 mm8. PEKERJAAN
RANGKA DAN
PENUTUP ATAP
1 Rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1.Merk dagang : Smart truss /setara
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
12/16
2.
Kwalitas : Galvalum.
3.Tebal propil : Seperti uraian dibawah berikut ini
1.
UMUM
Pekerjaan rangka atap yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah meliputi
pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang ( truss)
yang telah dilapisi bahan zicalume untuk ketahanan terhadap karat.
Rangka atap yang digunakan harus merupakan produksi dari pabrik
yang berkopenten dalam penelitian,teknologi dan berpengalaman lebih
dari 15 tahun ( bukan industry rumah tangga ).
Rangka atap berbentuk segitiga kaku yang terdiri dari rangka utama
atas ( top chord), rangka utama bawah ( bottom chord)dan rangka pengisi.
Seluruh rangka tersebut disambung dengan meenggunakan baut
menakik sendiri ( selef drilling screw) dengan jumlah yang cukup. Untuk
meletakkan material penutup atap / genteng , dipasang rangka dari reng
( batten) langsung diatas stuktur rangka atap utama dengan jarak yang
disesuaikan dengan ukuran genteng.
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material kelapangan, perangkaian(assembling dan erection seperti yang tercantum dalam gambar kerja (
shop drawing )yang meliputi
a. Pekerjaan rangka atap (roof truss).
b. Pekerjaan reng ( batten).
c.
Pekerjaan jurai dalam ( valley gutter).
Lingkup pekerjaan ini tidak meliputi :
a.
Setting level ring balk.
b. Pemasangan penutup atap.
c.
Pemasangan kap finishing atap.2.
PERSYARATAN MATERIAL RANGKA ATAP.
Material rangka atap yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang
diuraikan dalam sub bab ini. Satuanukuran panjang yang digunakan
adalam millimeter ( mm) dan ukuran ketebalan material baja yang
dimaksud adalah ketebalan baja dasar ( Base Material Thickness / BMT )
Material structure rangka atap
Properti mechanical baja :
a. Baja mutu tinggi G550 ( sertifikat bahan harus dilampirkan)
b.
Tegangan leleh minimum ( Minimum yield strength): 550 MPa.
c.
Modulus Elastisitas : 2,1 x10 MPa.d. Modulus Geser : 8 x 10 MPa.
Lapisan pelindung terhadap karat ( Protective Coating )
Rangka batang harus mempunyai lapisan karat seng dan aluminium
(Zincalume /AZ ) dengan komposisi sebagai berikut :
55 % Aluminium (AL ).
43,50 % Seng (Zinc ).
1,50 % Silicon (Si).
Ketebalan pelapisan : 100 gr / m - 150 gr/m (AZ 100 AZ 150 .
Geometri profil rangka atap
Rangka atapProfil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip channel.
a. C100.100 (tinggi profil 1,00 mm dan tebal 1,00 mm) berta 1,29
kg/m. untuk rangka batang utama (top chord dan bottom chord
).
b. C100.100 (Tinggi profil 1,00 mm dan tebal 0,75 mm ) berat 0,97
kg/m. untuk rangkat batang pengisi (web).
Reng (batten )
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat ( U terbalik )
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
13/16
dengan spesifikasi tinggi profil 41 mm dan tebal 0,48 mm, berat 0,58
kg/m, yang pada sisi kanan kiri sepanjang profil dilipat kedalam selebar
5 mm.
Talang jurai dalam ( valley gutter ).
Jika pada design bentuk atap terdapat pertemuan 2 bidang atap dengan
membentuk sudut tertentu , maka pada pertemuan sisi dalam harus
menggunakan talang ( valley gutter) untuk mengalirkan air hujan.
Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan
ketebalan 0,45 mm dan telah dibentuk menjadi talang lembah.
Alat sambung.
Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk
fabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri ( self drilling screw)
dengan spesifikasi sebagai berikut ;
1.
Kelas ketahanan korosi minimum : Class 2 ( Minimum Corrosion
Rating).
2. Ukuran baut untuk structure rangka atap (truss fastener) adalah
type 12 x 14 x 20 dengan ketentuan sebagai berikut :
Diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm ).
Jumlah ulir per inchi (treands per inch/TPI : 14 TPI.
Panjang : 20 mm.
Ukuran kepala baut : 5/16 ( 8 mm hex. Socket )
Material : AISI 1022 Heat treated
carbon steel.
Kuat geser rata-rata ( shear,average) : 8,8 Kn.
Kuat tarik minimum ( tensile,min) : 15,3kN
Kuat torsi minimum (torque, min) : 13,2 kNm.
3.
Ukuran baut untuk structure reng (batten fastener) adlah type 10-16x16 dengan ketentuan sebagai berikut :
Diameter ulir : 10 gauge ( 4,87 mm )
Jumlah ulir per inchi 9treads per inch/TPI: 16 TPI
Panjang : 16 mm.
Ukuran kepala baut : 5/16 ( 8 mm hex. Socket )
Material : AISI 1022 Heat treated
carbon steel.
Kuat geser rata-rata ( shear,average) : 6,8 Kn.
Kuat tarik minimum ( tensile,min) : 11.9kN
Kuat torsi minimum (torque, min) : 8,4 kNm.Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan
pada gambar kerja . Pemasangan baut harus menggunakan alat bor
listrik minimum 560 watt dengan kemampuan putaran alat
minimum 2000 rpm.
Tumpuan ring balok.
Conector yang digunakan adalah dari material profil C100.100 yang
dibentuk mengikuti kebutuhan. Conector ini merupakan alat
sambung antara rangka utama dengan ring balok yang sudah
diperhitungkan gaya hisapnya sesuai dengan design yang berlaku.
Penutup atap
1. Genteng : Genteng karang pilang Ex. Ambulu
2. Bubungan : Bubungan sejenis.
Pemasangan rangka atap baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga
yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat , hal ini diperlukan
untuk memperoleh sertifkat / garansi yang dikeluarkan oleh pabrik.
Demikian juga untuk pekerjaan penutup atap harus dikerjakan
tenaga ahli dibidang itu untuk mendapatkan garansi resmi dari
pabrik pembuat.
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
14/16
Pekerjaan tersebut diatas bisa danggap prestasi / dimasukkan dalam
bobot laporan mingguan jika Kontraktor telah menyerahkan surat
jaminan dari pabrik .9. PEKERJAAN
PLAFOND
Bahan dan Teknis :
1.
Semua bahan rangka plafond menggunakan kalsiboard Rangka
Allumunium Hollow sesuai gambar rencana
2. Penutup plafond yang dipasang harus dalam keadaan baik dan tanpa
cacat atau noda lainnya( air,minyak,dan kotoran lainnya)Pelaksanaan :
1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama
Gambar Kerja dan memeriksa keadaan di tempat pekerjaan yang akan
dilaksanakan
2. Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana
langit-langit, maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja disiplin yang
bersangkutan.
3. Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas/ Direksi, untuk mendapatkan keputusan yang harus
dilaksanakan. Koordinasi harus selalu berada di bawah petunjuk dan
pengarahan dari Konsultan Pengawas/Direksi.4. Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari bahan
dan material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain
mengikuti Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.
5. Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka
langit-langit disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi
6.
Bahan untuk semua kayu list plafon yang dipakai adalah kayu meranti
yang memenuhi persyaratan
7. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan jarak
pemakuan maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-langit.
Lubang bekas paku harus ditutup dengan dempul, kemudian diratakan
dengan permukaan memakai ampelas halus.8.
Setiap pertemuan sudut harus diadu manis. Setiap perselingan dan
pertemuan harus tegak lurus dan rapi.
10. PEKERJAAN
LANTAI &
DINDING
1. Keramik lantai
Bahan : Keramik 40 x 40 cm
Produksi : Roman / Milan / Setara Kwalitas ( KW ) 1
Spesi : 1 Pc : 2 Pasir
2.
Keramik yang akan dipasang, ukuran diagonalnya harus benar-benar
sama, masing-masing tepinya benar-benar menyiku dan tidak cacat
Cara Pemasangan :
1. Pada saat pemasangan, Keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak,
tidak cacat atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.2. Seluruh pemasangan Keramik harus dengan merendam sampai jenuh air,
kemudian ditiriskan berbaris sampai kering.
3. Pola pemasangan Keramik harus sesuai dengan gambar kerja/shop
drawing atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
4. Bila diperlukan pemotongan ubin keramik, maka harus terlebih dahulu
dipergunakan alat pemotong khusus sesuai dengan petunjuk pabrik. Hasil
pemotongan harus siku dan lurus (tidak bergerigi), bagian sisi yang
terpotong dihaluskan dengan ampelas, sehingga membentuk pinggiran
yang serupa dengan sebelum dipotong.
5.
Pemasangan Keramik harus benar-benar rata. Permukaannya harus tepat
pada peil finish atau ketebalan finish dan sesuai dengan kemiringanseperti disyaratkan dalam gambar kerja.
6.
Keramik yang telah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda
aduk parekat dan aduk pengisi siar dengan lap/kain yang dibasahi dengan
air bersih dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
7. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, Keramik harus dihindarkan dari
injakan/ pemberian beban.
8. Bila terjadi kerusakan/cacat, Kontaktor diwajibkan untuk memperbaiki
kembali dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Biaya untuk pekerjaan
ini adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
15/16
pekerjaan tambah.
9. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau jaringan
pipa sudah harus terpasang pada tempatnya. Kontraktor harus
mempelajari gambar kerja dan koordinasi dengan pekerjaan plumbing
dibawah pengarahan Konsultan Pengawas
11.
PEKERJAANPENGECATAN BAHAN1. Pengertian cat disini meliputi emulsi, enamel, fernis, sialer semen
emulsion, filler dan pelapis pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar.
2.
Semua cat yang akan dipakai harus mendaptkan persetujuan Konsultan
Pengawas, Pemberi Tugas dan Pengelola Teknik Proyek.
Untuk pengecatan dinding Exterior dan pengecatan kalsiplank
menggunakan cat produksi (Cathilac / setara)
Untuk pengecatan dinding interior dan pengecatan plafond
menggunakan cat produksi (catilac / setara).
3. Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok sedang cat kayu
digunakan merk yang sama dengan merk cat jadi yang dipilih.
PEKERJAAN1. Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding seperti yang
dinyatakan dalam gambar.
2. dan plafond hanger bagian bawah semua bidang yang akan dicat.
3. Mengecat semua bidang langit langit.
4.
Warna semua jenis cat ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas /
Pemberi Tugas.
12. PEKERJAAN
INSTALASI
LISTRIK
Lingkup pekerjaan Elektrikal meliputi pekerjaan pekerjaan pemasangan ;
1.
Instalasi Penerangan Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah
memenuhi SPLN dan LMK yang ditandai adanya tulisan pada kabel
tersebut,jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut ; Untuk Instalasi Titik lampu/saklar adalah jenis kabel NYM
Untuk Instalasi Stop Kontak adalah jenis kabel NYM
2. Untuk instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus dilindungi
dengan pipa PVC listrik dia 5/8 dan diklem padadinding bata
3.
Penampang minimum kabel adalah 2,5 mm merk yang dapat digunakan
adalah merk SUPREME,PRIMA atau setara. Penyambungan kabel
menggunakam Terminal Box dan dengan sistim Terminal.
4. Untuk jaringan kabel luar bangunan dipergunakan kabel NYY yaitu
kabel distribusi antara main panel ke pembagi dengan ukuran sesuai
gambar kerja.Penarikan kabel harus dilaksanakan sedemikian
rupa,sehingga rapih dan teratur .stop kontak dan Saklar yang digunakanadalah setaraf merk BROCO dan dipasang dengan system inbow.Sistem
pentanahan untuk seluruh stop kontak pada setiap bangunan adalah
terpusat
Persyaratan Umum ;
1. Seluruh pekerjaan Elektrikal ini harus dikerjakan oleh kontraktor yang
ahli dan berpengalaman serta memiliki SIKA yang masih
berlaku.Instalatur listrik harus melakukan testing atas seluruh instalasi
yang dikerjakan dengan disaksikan oleh konsultan pengawas.
2. Instalasi Listrik yang dipasang dipersiapkan untuk menahan tegangan
sebesar 220 volt. Masa pemeliharaan pekerjaan listrik adalah selama 3
bulan, terhitung sejak dilakukan penyerahan pertama pekerjaan listriksecara keseluruhan.selama masa pemeliharaan tersebut Instalatur listrik
berkewajiban untuk melaksanakan perbaikan /penyerpurnaan atas
kerusakan /cacat yang timbul selama masa pemeliharaan.
3.
Pekerjaan Elektrikal dapat diterima oleh konsultan pengawas, apabila
disertai dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan.
Persyratan Pelaksanaan
1. Untuk pemasangan kabel-kabel dan komponenekomponen lainnya yang
harus tertanam di dalam dinding/plesteran dilaksanakan pipa-pipa jalur
kabel pada balok beton,harus disiapkan sebelum pengecoran balok beton
-
7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp
16/16
dilaksanakan
2. Untuk Kabel daya Pendistribusian dari Main Panel ke Panel
pembagi/distribusi ke titik DAya yang harus melewati tanah,harus
dipasang tertanam dan terlindungi. Kabel Daya/tanah digunakan Label
NYY+Sparing Pipa PVC
13.
PENUTUP
Semua sisa-sisa bahan bangunan dan sampah lainnya serta alat-alatbantu harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan, segera setelah pekerjaan
selesai atas biaya Kontraktor.
Untuk itu Kontraktor harus memperhitungkannya dalam penawaran
khusus mengenai mobilisasi/demobilisasi peralatan serta pembersihan
seluruh lokasi sebelum dan setelah pekerjaan selesai.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan ini yang baik, apabila bagian
bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak
dimasukkan atau tidak disebut kata demi kata dalam bestek ini, maka
haruslah dilaksanakan oleh Kontraktor dan diterima sebagai hal yang
disebutkan.
Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan danmemperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan
kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah sempurna
Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian
di lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan
Pengawas/Direksi dan Kontraktor. Bila diperlukan akan dibicarakan
bersama konsultan perencana
Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan
kemudian dalam Rapat Penjelasan (Aanwiijzing),dan akan dituangkan /
dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.