28.spek teknis kantor dpubmp

Upload: mochamad-aminudin-haqqi

Post on 28-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    1/16

    SPESIFIKASI TEKNIS

    A. PENJELASAN UMUM

    I. URAIAN UMUM

    1. PEKERJAAN a. Pekerjaan ini adalah meliputi Perbaikan Gedung Kantor Dinas PU Bina Marga

    dan Pengairan Bagian Utara.

    b.

    Istilah Pekerjaan mencakup semua penyediaan tenaga kerja ( tenaga ahli,

    tukang, buruh dan lainnya ), bahan bangunan dan peralatan /perlengkapanyang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.

    c.

    Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, gambar

    gambar rencana, berita acara rapat penjelasan pekerjaan serta addenda yang

    disampaikan selama pelaksanaan.

    2. PERATURAN

    TEKNIS

    UMUM

    Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan ketentuan umum dan

    peraturan seperti tercantum dibawah ini juga segala perubahan perubahan

    hingga kini yaitu :

    1. Peraturan Beton Indonesia Th 1971

    2. SNI-03-2847-2002

    3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983

    4.

    Permen PU No. 45/PRT/M/2007 tentang : Pedoman Teknis PembangunanBangunan Gedung Negara

    5. Peraturan Perburuhan Indonesia ( tentang pengerahan tenaga kerja ) antara

    lain tentang larangan memperkerjakan anak anak dibawah umur.

    6.

    Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan

    Umum tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan

    konstruksi.

    7. Peraturan peraturan Pemerintah Daerah setempat mengenai bangunan-

    bangunan

    3. DOKUMEN

    KONTRAK

    a.

    Dokumen kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :

    1. Surat perjanjian pekerjaan

    2.

    Surat penawaran harga dan perincian penawaran3. Gambar gambar kerja / pelaksanaan

    4. Rencana kerja dan syarat syarat

    5. Addendum yang disampaikan pengawas lapangan selama masa

    pelaksanaan

    b. Kontraktor wajib meneliti gambar gambar, RKS dan dokumen kontrak

    lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan / ketidak sesuaian

    antara RKS dan gambar gambar pelaksanaan, atau antara gambar satu

    dengan gambar lainnya, Kontraktor wajib untuk memberitahukan /

    melaporkannya kepada Konsultan Pengawas lapangan.

    Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :

    1.

    Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambardetail, maka yang dipakai adalah gambar detail.

    2.

    Bila terdapat skala gambar dan ukuran gambar tidak sesuai, maka ukuran

    dengan angka dalam gambar yang diikuti.

    3. Bila kontraktor meragukan tentang perbedaan antara gambargambar

    yang ada baik mengenai mutu bahan yang dipakai maupun konstruksi

    dengan Dokumen Pengadaan, maka kontraktor berkewajiban untuk

    menanyakan kepada Pengawas/Direksisecara tertulis.

    4. Kontraktor berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal

    tersebut diatas, setelah menerima dokumen dan hal tersebut akan dibahas

    dalam rapat penjelasan.

    5.

    Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor diharuskan meneliti kembalisemua dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat

    Penjelasan .

    6. Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan

    pelaksanaan pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau

    kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor pelaksana harus

    melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah

    dilaksanakan tersebut dan memperbaiki / melaksanakannya kembali

    setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi

    apapun dari pihak pihak lain.

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    2/16

    II. LINGKUP PEKERJAAN

    1. KETERANGAN

    UMUM

    Yang termasuk dalam kontrak pekerjaan ini adalah pekerjaan Perbaikan

    Gedung Kantor Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Bagian Utara yang terdiri

    dari :

    1. Pekerjaan Persiapan

    2. Pekerjaan Bongkaran

    3. Pekerjaan Tanah & Urugan

    4.

    Pekerjaan Pasangan5. Pekerjaan Pasangan & Plesteran

    6. Pekerjaan Beton

    7.

    Pekerjaan Kusen dan Pengunci

    8.

    Pekerjaan Rangka atap & Penutup atap

    9. Pekerjaan Plafond

    10. Pekerjaan Lantai

    11.

    Pekerjaan Pengecatan

    12.

    Pekerjaan Instalasi Listrik

    13. Pekerjaan Sanitasi

    14. Pekerjaan Pemasangan Huruf, Simbol dan Pagar

    Uraian pekerjaan lebih detail seperti diuraikan pada perencanaan dan Bill OfQuatity ( B.Q )

    2. JENIS DAN

    MUTU BAHAN

    (1) Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi

    yang ditunjuk, bila bahan-bahan bangunan dari semua jenis memenuhi

    syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang dianjurkan untuk

    dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Konsultan Pengawas

    (secara tertulis).

    (2) Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah

    dan kualitas yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.

    Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Dokumen Pengadaan ini dan

    Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang dipergunakanmaupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang

    tercantum.

    (3) Bila bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenis-jenisnya,

    dimana bahan-bahan bangunan tersebut mempunyai beberapa macam

    mutu, maka harus ditetapkan untuk melaksanakan mutu I (satu) untuk

    dipergunakan.

    (4) Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong harus

    mengajukan contoh bahan yang akan digunakan kepada Pengawas

    Lapangan yang akan diajukan User dan Konsultan Perencana untuk

    mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi

    ketentuan seperti disyaratkan atau yang dinyatakan ditolak olehPengawas Lapangan tidak boleh digunakan dan harus segera

    dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu

    2 x 24 jam.

    (5) Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas Lapangan ternyata

    masih dipergunakan oleh Kontraktor, maka Pengawas Lapangan

    memerintahkan untuk membongkar kembali bagian pekerjaan yang

    menggunakan bahan tersebut. Semua kerugian akibat pembongkaran

    tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    (6) Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai,

    Pengawas Lapangan berhak meminta kepada Kontraktor untuk

    memeriksakan bahan itu ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan yangresmi dengan biaya Kontraktor. Sebelum ada kepastian hasil

    pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan untuk

    melanjutkan bagian-bagian pekerjaan yang menggunakan bahan

    tersebut.

    (7) Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh PPK atau Pengelola

    Teknik harus segera disediakan tanpa kelamBatan atas biaya

    Kontraktor dan harus sesuai dengan standart. Contoh tersebut diambil

    dengan cara begitu rupa sehingga dapat dianggap bahwa bahan

    tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti, contoh

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    3/16

    tersebut disimpan sebagai dasar penolakan, bila ternyata bahan atau

    cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas

    maupun sifat-sifatnya.

    (8) Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian

    rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan

    dan terhindarnya bahan-bahan dari kerusakan.

    (9) Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di

    bawah ini, sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkandisini akan diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai

    persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.

    Air

    Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan

    plesteran, beton dan penyiraman guna pemeliharaan harus air

    tawar, tidak mengandung minyak, garam, asam dan zat organik

    lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat, sebagai air untuk

    keperluan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi

    diperlukan rekomendasi laboratorium.

    Semen Portland (PC)

    Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merekuntuk penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen

    bengunan, belum mengeras sebagian atau keseluruhannya.

    Penyimpanannya harus dilakukan dengan cara dan didalam tempat

    yang memenuhi syarat sebagai air untuk menjamin kebutuhan

    kondisi sesuai persyaratan di atas.

    Pasir (Ps)

    Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari

    kotoran, lumpur, asam, garamdan bahan organik lainnya, yang

    terdiri atas.

    1.

    Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yanglazim disebut pasir urug.

    2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran

    sebagian terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm

    yang lazim dipasarkan disebut pasir pasang

    3.

    Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya

    mendapat rekomendasi dari laboratorium.

    Batu Pecah (Split)

    Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam

    pecah, bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan

    kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI

    1971.

    (10) Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik

    pembuatan dari suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk

    menunjukan kualitas dan type dari barang-barang yang disetujui oleh

    PPK.

    3. GAMBAR -

    GAMBAR

    (1) Gambar-gambar Rencana

    Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar denah,

    tampak, potongan, gambar detail konstruksi, gambar situasi dan

    sebagainya yang telah dilaksanakan oleh Konsultan Perencana telah

    disampaikan kepada kontraktor beserta dokumen-dokumen lain.

    Kontraktor tidak boleh mengubah dan menambah tanpa mendapat

    persetujuan tertulis dari PPK/Direksi. Gambar-gambar tersebut tidak

    boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan

    pekerjaan kontraktor ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.

    (2) Gambar-gambar Tambahan

    Apabila Direksi menganggap perlu untuk membuat gambar-gambar

    tambahan detail (gambar penjelasan) maka Konsultan Perencana harus

    membuat tersebut dan disahkan oleh PPK. Gambar-gambar tersebut

    termasuk dalam suatu kesatuan Dokumen Pelaksanaan/Kontrak.

    (3) As Build Drawing

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    4/16

    Gambar sesuai dengan sebagaimana yang dilaksanakan untuk semua

    pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik perubahan

    atas perintah PPK atau tidak, kontraktor harus membuat gambar-gambar

    yang disesuaikan dengan apa yang telah dilaksanakan (As Build

    Drawing). Yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar-gambar

    kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut

    harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatan

    ditanggumg oleh kontraktor.(4) Gambar-gambar ditempat Pekerjaan

    Kontraktor harus menyimpan dilokasi pekerjaan 1 (satu) set gambar-

    gambar lengkap, kontrak pelaksanaan termasuk Dokumen Pengadaan,

    Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule, gambar-gambar perubahan

    terakhir pada masa pelaksanaan pekerjaan (dalam kondisi baik dapat

    dibaca dengan jelas), agar tersedia jika sewaktu-waktu PPK/Direksi atau

    petugas yang berwenang memerlukannya.

    4. PERSIAPAN

    DILAPANGAN

    (1) Keamanan Bahan Bangunan

    Kontraktor disarankan untuk mengamankan bahan-bahan bangunan

    yang akan digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindunganbahan-bahan bangunan, kontraktor diwajibkan menyediakan ruang

    untuk keperluan Direksi dengan perlengkapannya : buku tamu dan buku

    direksi seperlunya.

    (2) Jalan Masuk Ketempat Pekerjaan

    Jalan masuk ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan disarankan untuk

    diadakan oleh kontraktor, bilamana diperlukan disesuaikan dengan

    kebutuhan dan kepentingan pekerjaan. Apabila jalan masuk sudah ada

    milik pihak lain, maka apabila pekerjaan telah selesai, segala kerusakan

    dibetulkan kembali seperti semula dengan biaya yang dibebankan

    sepenuhnya kepada kontraktor.

    5. JADWAL

    PELAKSANAAN

    Pada saat kontraktor akan memulai pelaksanaan di lapangan atau setelah

    kontraktor menerima SPMK harus segera mengadakan persiapan antara lain

    berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Bar Chart atau kurva S

    secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang

    direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam

    kontrak dan harus disahkan PPK. Bar Chart atau kurva S tersebut harus selalu

    berada di lokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti dengan perkembangan hasil

    pelaksanan pekerjaan di lapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna

    merah. Bila terdapat/terlihat hamBatan semua pihak harus segera mengadakan

    langkah-langkah untuk penanggulangan hamBatan yang akan terjadi.

    6. ALAT ALAT

    PELAKSANAAN/

    PENGUKURAN

    (1) Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan/

    menyiapkan alat-alat, baik untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun

    peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil

    pekerjaan antara lain : pompa air, beton molen dan lain sebagainya.

    (2) Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar

    (waterpas) dan tegak lurusnya bangunan lurusnya bangunan harus

    ditentukan dengan memakai alat ukur waterpas instrumen (theodolite).

    7. SYARAT

    SYARAT CARA

    PEMERIKSAAN

    BAHAN

    BANGUNAN

    (1)

    Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang

    baik antar pekerjaan dan tidak akan mengerjakan tenaga kerja yang tidak

    sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan

    kepadanya.

    (2) Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan

    yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua

    pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang

    tidak sesuai dengan standar ini dapat dianggap defektif.

    (3) Dalam pengajuan penawaran kontraktor harus mempertimbangkan biaya-

    biaya pengujian/pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Di luar jumlah

    tersebut kontraktor tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman

    yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

    (4) Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    5/16

    yang ditentukan.

    (5) Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan dulu

    kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

    (6) Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor dilapangan

    pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus

    segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam

    waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

    (7)

    Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor tetapiternyata tidak sesuai dengan Dokumen Pengadaan atau gambar dan

    ditolak Konsultan Pengawas, maka harus segera dihentikan dan

    selanjutnya dibongkar oleh Kontraktor atas biaya Kontraktor dalam waktu

    yang telah ditetapkan Konsultan Pengawas.

    (8) Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan

    yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan semua

    pekerjaan akan berkualitas baik, bebas dari cacat.

    8. PEKERJAAN

    TIDAK BAIK

    (1) PPK berhak mengeluarkan instruksi agar kontraktor membongkar

    pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur

    untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang-barang baik yangsudah maupun yang belum dimasukan dalam pekerjaan atau yang sudah

    dilaksanakan. Ongkos untuk pengerjaan dan sebagainya menjadi beban

    kontraktor, untuk disempurnakan sesuai kontrak.

    (2) PPK berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat

    pekerjaan yaitu pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja

    yang tidak sesuai dengan kontrak.

    9. DIREKSIKEET /

    GUDANG

    BAHAN / PAPAN

    NAMA PROYEK

    Kontraktor harus menyediakan kebutuhan ruang untuk kantor dan gudang

    material yang memenuhi syarat teknis dan menyediakan ruang khusus untuk

    Pengawas Lapangan. Direksikeet agar dilengkapi dengan peralatan minimal :

    1.

    Papan tulis lengkap dengan spidol dan penghapus.2.

    Meja untuk rapat kapasitas 10 orang.

    3.

    Papan untuk menempel gambar.

    4. Peralatan P3K dan 3 set peralatan safety ( helmet, sabuk pengaman dan

    shoes )untuk tamu.

    Kontraktor juga harus membuat toilet untuk pematusan pekerja serta

    menyediakan penerangan secukupnya untuk pekerjaan over time . Semua biaya

    yang diakibatkan oleh aktiftas tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    Kontraktor harus membuat papan nama proyek dan dipasang pada lokasi

    pekerjaan atau tempat lainnya yang mudah terlihat sesaat setelah

    penandatanganan kontrak dilakukan. Biaya pembuatan papan nama ini sudah

    harus diperhitungkan oleh Kontraktor.

    10. KUANTITAS

    DAN KUALITAS

    PEKERJAAN

    a. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk harus dianggap seperti

    apa yang tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diuraikan dalam

    uraian dan syarat-syarat.

    b. Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang merubah atau mempengaruhi

    penerapan atau interprestasi dari apa yang tergantung dalam syarat-syarat

    ini.

    c.

    Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan

    bagian-bagian dari gambar atau uraian dan syarat-syarat tidak boleh

    merubah (membatalkan) kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan

    dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh PPK.d. Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin sewaktu-

    waktu diberikan kepada kontraktor tidak boleh merupakan bagian dari

    kontrak inidan harga-harga yang dimuat dalam daftar harga tetap

    digunakan, meskipun ada ketidak sesuaian antara harga-harga itu dengan

    harga pasar.

    e.

    Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau ketetapan-ketetapan yang

    tepat dari syarat-syarat inidan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat

    ini, segala kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan

    harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak yang

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    6/16

    bersangkutan.

    11. PEKERJAAN

    BOUWPLANK

    Pekerjaan bouwplank dilaksanakan untuk menentukan koordinat bangunan

    rencana berikut penentuan elevasi agar diperoleh posisi bangunan yang sesuai

    dengan rencana.

    Bahan yang dipakai :

    Tiang : Kayu Meranti ukuran minimum 5/7 cm jarak min 100 cm.

    Papan duga : Kayu Meranti ukuran 3 / 20 cm yang diketam satu sisi /permukaan atasnya.

    Tiang penyangga papan bouwplank harus menancap kuat kedalam tanah

    dengan jarak interval maximum 1,50 m tegak lurus . Jarak dari galian paling

    tepi dibuat 2.00 m .

    Papan duga dibuat dengan elevasi + 0.50 dari lantai rencana dan dipaku 2 bh

    pada setiap tiang.

    Kontraktor berkewajiban menjaga posisi bouwplank dari segala gangguan baik

    dari pengoperasian alat alat maupun aktifitas pekerja.

    B. PEKERJAAN SIPIL

    1. PEKERJAAN

    GALIAN TANAH

    A. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukandalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah di bawah dasar

    elevasi seperti pada gambar rencana atau ditentukan oleh Direksi Lapangan,

    tidak terganggu, jika terganggu Kontraktor harus mengurug kembali lalu

    dipadatkan sesuai syarat yang tertera dalam spesifikasi di bawah ini.

    B. Syarat-syarat Pelaksanaan.

    1.

    Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-

    syarat yang ditentukan menurut keperluan.

    2. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap

    galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur,

    maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali

    dengan sirtu, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembalidasar yang waterpas.

    3.

    Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu

    penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan

    pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus

    menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.

    4.

    Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi

    galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan

    atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.

    5. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah

    pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan

    lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara padabangunan tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan

    mengalami kerusakan.

    6.

    Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah

    mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman

    pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk

    Direksi Lapangan.

    7.

    Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah

    yang bersih bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat

    sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan

    penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak di dalam garis bangunan

    harus diisi kembali dengan tanah urug yang diratakan dan diairi sertadipadatkan sampai mencapai 95% kepadatan kering maksimum yang

    dibuktikan dengan test laboratorium.

    2. PEKERJAAN

    TANAH &

    URUGAN

    Yang dimaksudkan di sini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah

    dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan

    sebagai pemikul beban.

    2.4.1. Lingkup Pekerjaan

    1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    peralatan, metode kerja dan alat-alat bantu yang dibutuhkan demi

    terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    7/16

    2. Pekerjaan urugan ini meliputi seluruh detail yang

    disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi

    Lapangan.

    3. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan

    penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa, puing-puing, sampah-

    sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya

    untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

    2.4.2. Bahan-bahan1. Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum diberi

    10 cm urugan pasir padat (setelah disirami, diratakan dan dipadatkan)

    di bagian atas dari urugan dibawah plat-plat beton bertulang, beton

    rabat dan pondasi dangkal.

    2. Urugan yang dipakai di bawah lapisan pasir padat tersebut adalah

    dari jenis tanah silty clay yang bersih tanpa potongan-potongan

    bahan-bahan yang bisa lapuk serta bahan batuan yang telah dipecah-

    pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut tidak boleh lebih besar

    dari 15 cm.

    3. Direksi Lapangan mengharuskan agar supaya semua bahan urugan

    hanya terdiri dari mutu yang terbaik yang dapat dipergunakan.Sebelum memulai pekerjaan kontraktor harus menyerahkan contoh

    material dengan dilampiri data laboratorium, selambat-lambatnya 7

    (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan.

    2.4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

    1. Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis

    sedemikian, sehingga dicapai suatu lapisan setebal 15 cm dalam

    keadaan padat.

    2. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan

    alat pemadat/compactor vibrator type yang telah disetujui oleh

    Direksi Lapangan.

    3. Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanahsupaya daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.

    4. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan

    batu-batu yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori

    harus diisi dengan batu-batu kecil dan tanah yang dipadatkan.

    5. Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ke tempat

    pembuangan yang ditentukan oleh Direksi Lapangan.

    6. Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan

    dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.

    2.4.4. Pengujian Mutu Pekerjaan

    1. Direksi Lapangan harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah

    dapat dilaksanakan untuk menentukan kepadatan relatif yangsebenarnya di lapangan.

    2. Jika kepadatan di lapangan kurang dari 95 % dari kepadatan

    maksimum, maka Kontraktor harus memadatkan kembali tanpa biaya

    tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan

    3. PEKERJAAN

    PONDASI BATU

    KALI

    1. Pasangan pondasi adalah langsung dari batu kali belah atau batu karang

    yang keras tidak berpori dengan batu kali belah / batu karang dengan

    perekat 1 PC : 6 PS { pasir yang dipakai adalah pasir pasang }.

    2.

    Kedalaman pondasi yang disyaratkan harus dipakai, kecuali kondisi galian

    yang menemui batu-batuan .

    3. Untuk kondisi galian berbatu, pondasi langsung diatas batu dengan

    tertebih dahulu membersihkan permukaan batu dengan air dan disiramdengan air semen agar terjadi ikatan yang homogin antara dasar pondasi

    dan pasangan baru.

    4.

    Perubahan kedalaman pondasi ( apabila tidak sesuai dengan yang

    diisyaratkan digambar ) akan diperhitungkan pekerjaan tambah / kurang.

    5. Pelaksanaan pekerjaan ini bila akan dilaksanakan terlebih dahulu harus

    mendapat persetujuan dari direksi.

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    8/16

    4. PEKERJAAN

    PASANGAN &

    PLESTERAN

    1. Semua pasangan dinding batu bata dibuat dengan campuran 1 Pc : 4

    Psr, sedangkan untuk dinding trasraam dibuat dengan campuran

    1 : 4. { pasir yang dipakai adalah pasir pasang }.

    Bata yang digunakan harus berkualitas baik dari hasil pembakaran

    yang masak dan berukuran sama menurut aturan normalisasi serta

    warnanya.

    Sebelum bata dipasang, bata harus direndam dulu didalam air hingga

    jenuh. Semua bahan harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam

    Peraturan Umum untuk bahan bahan di Indonesia ( PUBI 1970 Ni

    3 ). Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemasangan batu

    bata antara lain :

    Tidak diperbolehkan memakai batu bata yang pernah dipakai

    (bekas ) atau batu bata yang pecah pecah.

    Pasangan tembok dengan luas maximum 9 m2, bila lebih harus

    dipasang beton praktis ( kolom / ring balok ).

    Semua voog ( siar ) diantara pasangan batu bata pada hari

    pemasangan harus dikeruk sedalam 1 cm pada bagian luar dan

    dalam.

    Perancah ( andang ) tidak boleh dipasang menembus tembok

    2. Untuk pekerjaan plesteran dilaksanakan sebagai berikut :

    Plesteran dinding diatas trasram terdiri dari campuran yang

    sama dengan spesi pasangan dindingnya.

    Plesteran dinding bata merah dibuat dengan campuran 1 PC : 3

    Psr.

    Plesteran untuk sudut - sudut sponning (benangan) dengan

    campuran l PC : 3 Ps.

    Semua plesteran setelah cukup kering selama satu minggu

    berturut - turut harus dibasahi5. PEKERJAAN

    BEKISTING

    Syarat syarat material sebagai berikut :

    JENIS

    PEKERJAANRANGKA PANEL PERANCAH

    Sloof

    Kolom

    Balok Latei

    Ring balk

    Ky.

    Bekisting

    Papan kayu Kayu Bekisting

    6. PEKERJAAN

    BETON

    1 Scope pekerjaan :

    Meliputi semua tenaga, equipment dan bahan untuk menyelesaikan semuapekerjaan beton sesuai dengan gambargambar konstruksi dengan

    memperhatikan ketentuanketentuan tambahan dari arsitek, perencana

    dalam pelaksanaannya.

    2 Pedoman pelaksanaan :

    Kecuali ketentuan lain dalam ketentuan ketentuan berikut ini maka

    sebagai pedoman untuk pelaksanaan beton sesuai dengan Peraturan Beton

    Indonesia dan PBI 1971.

    3

    Beton yang disyaratkan dalam pekerjaan ini sebagai berikut :

    JENIS

    PEKERJAANMUTU SLUMP TYPE / JENIS

    Sloof, Kolom,

    Balok Latei, Ring

    Balk

    K 200 7 ~ 12 Site mix

    Balok gantung,

    Plat Dak

    K 200 7 ~ 12 Site mix

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    9/16

    4 Bahanbahan :

    1. Portland cement :

    Digunakan Portland cement yang umum digunakan untuk pekerjaan

    ini yaitu semen Gresik type I. Merk yang dipilih tidak dicampur

    campur dalam pelaksanaannya kecuali dengan persetujuan tertulis dari

    pihak Direksi / Pengawas Lapangan. Persetujuan Direksi / Pengawasan

    Lapangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan

    a

    Tidak adanya stok dipasaran dari merk yang tersebut diatas.b Kontraktor memberikan jaminan data data tehnis bahwa mutu

    semen penggantinya adalah dengan kualitas yang setaraf dengan

    mutu semen yang tersebut diatas.

    c

    BatasBatas pembetonan dari penggunaan merk semen berlainan

    harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

    2. A g r e g a t :

    a

    Kualitas agregat harus memenuhi syaratsyarat PBI 1971. Agregate

    berupa batu pecah ex crushed stone yang mempunyai susunan

    gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak

    poreus). Kadar lumpur dari agregat tidak boleh melebihi dari 4 %

    berat.b Dimensi maximum agregat tidak lebih dari 2,50 Cm dan tidak lebih

    dari seper empat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi

    yang bersangkutan.

    c Untuk bagian dimana susunan besi beton sangat rapat maka

    agregat yang dipakai adalah ukuran 1 ~ 2 cm

    4.

    Pembesian / bending schedule

    Pembesian untuk tulangan beton memiliki mutu U 24

    Pelaksanaan diharuskan mengggunakan alat bar cutter dan bar bender

    mekanis . Semua jenis besi beton bekas dilarang dipakai pada proyek

    ini dan juga besi yang berkarat berupa serpihan serpihan .

    5.

    Admixtures ( bahanbahan tambahan ) dalam adukan beton :Untuk pembetonan pada umumnya tidak diharuskan menggunakan

    admixtures, jika diperlukan dapat diusulkan kepada Konsultan

    Pengawas dan Konsultan Perencana.

    6. Penyimpanan :

    Pengiriman dan penyimpanan bahan - bahan pada umumnya harus

    sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan / FIFO sistem

    Semen harus didatangkan dalam bentuk kemasan sak yang tidak

    pecah ( utuh ) tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang

    tercantum dalam sak, segera setelah diturunkan disimpan dalam

    gudang yang kering, terlindung dari pengarug cuaca, berventilasi

    secukupnya dan lantai terbebas dari tanah semen harus masih dalamkeadaan fresh ( belum mulai mengeras ), jika ada bagian yang mulai

    mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan dengan tangan

    bebas dan jumlahnya tidak lebih dari 5 % berat dan pada campuran

    tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang

    sama.Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus

    tetap terjamin.

    Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang terlindung dan

    terpisah dari satu dan lain jenisnya / gradasinya dan diatas lapis

    pelindung untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.

    7. Begesting dan Selimut beton :

    a

    Begesting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak adaperubahan bentuk yang nyata dan cukup menampung beban-beban

    sementara sampai dengan jalannya kecepatan pembetonan.Semua

    begesting harus diberi penguat datar dan silangan, sehingga

    kemungkinan bergeraknya begesting selama pelaksanaan dapat

    ditiadakan, juga harus cukup dapat menghindarkan keluarnya adukan /

    campuran .

    Susunan begesting dengan penunjangpenunjang harus teratur

    sehingga pada waktu pembongkaran tidak akan merusak dinding balok

    atau kolom beton yang bersangkutan.

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    10/16

    b Kayu penyangga dan silangansilangan adalah menjadi tanggung

    jawab Kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensi yang tepat

    dari begesting adalah menjadi tanggung jawabnya.

    c Pada bagian terendah ( dari setiap tahap pengecoran ) dari begesting

    kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk

    inspeksi dan pembersihan.

    d Kayu begesting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum air

    pembasahan tersebut pada sisi bawah dan untuk perancah dapatmemakai kayu atau schafolding

    e Bekisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga pembesian tidak

    menempel pada bekisting, hal ini dimaksudkan untuk memberi jarak

    antara tulangan dengan Batas pengecoran yang nantinya menjadi

    selimut beton. Untuk mencapai hal ini maka besi tulangan harus diberi

    beton deking dengan mutu yang sama dengan beton yang

    direncanakan atau minimal dari komposisi campuran 1PC : 2 Psr :

    3Kr, ketebalan beton deking disesuaikan dengan persyaratan minimal

    selimut beton. Untuk plat beton minimal 1,5 cm, balok dan kolom

    minimal 2,5cm, pondasi telapak dan poer minimal 3,5 cm.

    8.

    Siar siar pelaksanaan :a Siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa

    hingga tidak banyak mengurangi kekuatan dari konstruksi.

    b Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran

    kolom harus ada waktu antara yang cukup untuk mengeras. Balok,

    pertebalan miring dari balok dan kepala-kepala kolom harus dianggap

    sebagai bagian sistem lantai dan harus dicor bersama sama dengan plat

    lantai.

    c Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan pada

    daerah dimana pengaruh gaya melintang sudah banyak berkurang,

    apabila pada balok ditengah-tengah bentangnya terdapat pertemuan

    atau persilangan dengan balok lain, maka siar pelaksanaan ditempatkansejauh 2 kali lebar balok dari pertemuan atau persilangan itu.

    d

    Siar siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu air semen tepat

    sebelum pengecoran lanjutan dimulai.

    9. Penggantian besi :

    a

    Dalam hal mana berdasarkan pengalaman Kontraktor terdapat

    kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian

    yang ada , Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak

    mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini

    diberitahukan pada Konsultan Perencana.

    Jika hal tersebut pada ( a ) akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai

    kerja lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelahada persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana dan diketahui /

    disetujui oleh Pemberi Tugas

    b

    Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai

    dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan

    penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan

    catatan :

    Harus ada persetujuan dari Konsultan Perencana dan disetujui Pemberi

    Tugas

    10. Mengaduk dan pengecoran beton :

    a Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan begesting,

    tulangan beton, pemasangan instalasi - instalasi yang harus ditanam,penyokong, pengikat dan penyiapan permukaan yang berhubungan

    dengan pengecoran telah disetujui oleh Konsultan Pengawas . Sebelum

    pekerjaan cor dilaksanakan oleh Kontraktor harus mengajukan

    permohonan tertulis kepada Konsultan Pengawas dalam waktu 24 jam

    sebelum pengecoran. Beton tidak boleh berhubungan dengan air yang

    mengalir sebelum beton tersebut cukup keras.

    Semua permukaan cetakan dan material tertanam yang dilekati specie /

    mortar adukan beton yang terlebih dahulu dicor harus dibersihkan dari

    adukan adukan tersebut sebelum pengecoran dilanjutkan.

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    11/16

    b Dimana permukaan permukaan yang harus ditutup ( dicor ) dengan

    beton mempunyai sifat menyerap ( apsortetipe ) dan dimana perlu

    untuk memudahkan pasangan tulangan dan pengecoran beton dasar

    pondasi tanah, seperti yang ditentukan dalam gambar. Kontraktor

    harus memasangan lantai kerja ( blinding course ) yang terdiri lapisan

    beton dengan tebal sesuai dengan ukuran dan terdapat dalam gambar.

    Lantai kerja harus dihamparkan secara merata ( Uniform ) diatas tanah

    dasar pondasi dan dibiarkan mengeras selama 24 jam.c Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras kecuali

    dipasang atap sementara ( terpal atau sejenisnya )

    Perawatan Beton:

    a Setelah dicor, beton harus dilindungi dari pengaruh cuaca sehingga

    terhindar dari pengeringan secara cepat dengan cara disiram air atau

    direndam khusus untuk beton plat

    b Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus

    diperhatikan

    c Beton harus dibasahi sedikitnya selama dua minggu setelah pengecoran

    secara terus menerus, antara lain dengan cara menutupinya dengan

    karung-karung basah, pada pelat-pelat lantai dengan menggenangi

    dengan air.

    d Pada hari-hari pertama setelah selesai pengecoran, proses pengerasan

    beton tidak boleh diganggu, pelat lantai tidak boleh dipergunakan

    untuk penimbunan bahan-bahan atau aktivitas lainnya.

    11. Pembongkaran cetakan (bekisting) dan acuan.

    a Cetakan dan acuan beton hanya boleh dibongkar apabila bagian

    konstruksi tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk

    memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang timbul,

    kekuatan ini harus ditunjukkan oleh hasil hasil test benda uji

    b

    Apabila untuk menentukan saat pembongkaran cetakan tidak dibuatbenda uji, maka cetakan dan acuan beton baru boleh dibongkar pada

    umur 3 minggu.

    c Apabila ada jaminan bahwa setelah cetakan dan acuan dibongkar beban

    yang bekerja pada konstruksi tidak melampaui 50%, maka

    pembongkaran boleh dilakukan setelah beton berumur 2 minggu.

    7. PEKERJAAN

    KUSEN &

    PENGUNCI

    1.

    Kusen

    Kusen Alumunium warna coklat 4

    2.

    Pintu & Jendela

    Rangka & Kusen Pintu Alumunium

    Rangka & Kusen Jendela Alumunium3.

    Kualitas Kusen Alumunium

    Semua jenis jendela dan pintu aluminium difabrikasi di Work

    Shop/ Pabrik.

    Semua sambungan dikerjakan dengan mesin sehingga rapi,

    kokoh dan dengan bentuk sambungan yang sesuai standard

    toleransi. Untuk sambungan yang tahan air harus diberi sealant

    dari bagian yang tidak terlihat mata.

    Perakitan jendela maupun pintu aluminium dilaksanakan di

    Work Shop/Pabrik sehingga selain kwalitas perakitan sesuai

    standard yang disyaratkan juga mempercepat prosespemasangan di lapangan.

    4.

    Kaca :

    Spesifikasi pekerjaan kaca ditentukan sebagai berikut :

    Jenis kaca : Kaca bening

    Tebal : 5 mm8. PEKERJAAN

    RANGKA DAN

    PENUTUP ATAP

    1 Rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan dengan

    ketentuan sebagai berikut :

    1.Merk dagang : Smart truss /setara

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    12/16

    2.

    Kwalitas : Galvalum.

    3.Tebal propil : Seperti uraian dibawah berikut ini

    1.

    UMUM

    Pekerjaan rangka atap yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah meliputi

    pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang ( truss)

    yang telah dilapisi bahan zicalume untuk ketahanan terhadap karat.

    Rangka atap yang digunakan harus merupakan produksi dari pabrik

    yang berkopenten dalam penelitian,teknologi dan berpengalaman lebih

    dari 15 tahun ( bukan industry rumah tangga ).

    Rangka atap berbentuk segitiga kaku yang terdiri dari rangka utama

    atas ( top chord), rangka utama bawah ( bottom chord)dan rangka pengisi.

    Seluruh rangka tersebut disambung dengan meenggunakan baut

    menakik sendiri ( selef drilling screw) dengan jumlah yang cukup. Untuk

    meletakkan material penutup atap / genteng , dipasang rangka dari reng

    ( batten) langsung diatas stuktur rangka atap utama dengan jarak yang

    disesuaikan dengan ukuran genteng.

    Pekerjaan ini meliputi pengiriman material kelapangan, perangkaian(assembling dan erection seperti yang tercantum dalam gambar kerja (

    shop drawing )yang meliputi

    a. Pekerjaan rangka atap (roof truss).

    b. Pekerjaan reng ( batten).

    c.

    Pekerjaan jurai dalam ( valley gutter).

    Lingkup pekerjaan ini tidak meliputi :

    a.

    Setting level ring balk.

    b. Pemasangan penutup atap.

    c.

    Pemasangan kap finishing atap.2.

    PERSYARATAN MATERIAL RANGKA ATAP.

    Material rangka atap yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang

    diuraikan dalam sub bab ini. Satuanukuran panjang yang digunakan

    adalam millimeter ( mm) dan ukuran ketebalan material baja yang

    dimaksud adalah ketebalan baja dasar ( Base Material Thickness / BMT )

    Material structure rangka atap

    Properti mechanical baja :

    a. Baja mutu tinggi G550 ( sertifikat bahan harus dilampirkan)

    b.

    Tegangan leleh minimum ( Minimum yield strength): 550 MPa.

    c.

    Modulus Elastisitas : 2,1 x10 MPa.d. Modulus Geser : 8 x 10 MPa.

    Lapisan pelindung terhadap karat ( Protective Coating )

    Rangka batang harus mempunyai lapisan karat seng dan aluminium

    (Zincalume /AZ ) dengan komposisi sebagai berikut :

    55 % Aluminium (AL ).

    43,50 % Seng (Zinc ).

    1,50 % Silicon (Si).

    Ketebalan pelapisan : 100 gr / m - 150 gr/m (AZ 100 AZ 150 .

    Geometri profil rangka atap

    Rangka atapProfil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip channel.

    a. C100.100 (tinggi profil 1,00 mm dan tebal 1,00 mm) berta 1,29

    kg/m. untuk rangka batang utama (top chord dan bottom chord

    ).

    b. C100.100 (Tinggi profil 1,00 mm dan tebal 0,75 mm ) berat 0,97

    kg/m. untuk rangkat batang pengisi (web).

    Reng (batten )

    Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat ( U terbalik )

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    13/16

    dengan spesifikasi tinggi profil 41 mm dan tebal 0,48 mm, berat 0,58

    kg/m, yang pada sisi kanan kiri sepanjang profil dilipat kedalam selebar

    5 mm.

    Talang jurai dalam ( valley gutter ).

    Jika pada design bentuk atap terdapat pertemuan 2 bidang atap dengan

    membentuk sudut tertentu , maka pada pertemuan sisi dalam harus

    menggunakan talang ( valley gutter) untuk mengalirkan air hujan.

    Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan

    ketebalan 0,45 mm dan telah dibentuk menjadi talang lembah.

    Alat sambung.

    Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk

    fabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri ( self drilling screw)

    dengan spesifikasi sebagai berikut ;

    1.

    Kelas ketahanan korosi minimum : Class 2 ( Minimum Corrosion

    Rating).

    2. Ukuran baut untuk structure rangka atap (truss fastener) adalah

    type 12 x 14 x 20 dengan ketentuan sebagai berikut :

    Diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm ).

    Jumlah ulir per inchi (treands per inch/TPI : 14 TPI.

    Panjang : 20 mm.

    Ukuran kepala baut : 5/16 ( 8 mm hex. Socket )

    Material : AISI 1022 Heat treated

    carbon steel.

    Kuat geser rata-rata ( shear,average) : 8,8 Kn.

    Kuat tarik minimum ( tensile,min) : 15,3kN

    Kuat torsi minimum (torque, min) : 13,2 kNm.

    3.

    Ukuran baut untuk structure reng (batten fastener) adlah type 10-16x16 dengan ketentuan sebagai berikut :

    Diameter ulir : 10 gauge ( 4,87 mm )

    Jumlah ulir per inchi 9treads per inch/TPI: 16 TPI

    Panjang : 16 mm.

    Ukuran kepala baut : 5/16 ( 8 mm hex. Socket )

    Material : AISI 1022 Heat treated

    carbon steel.

    Kuat geser rata-rata ( shear,average) : 6,8 Kn.

    Kuat tarik minimum ( tensile,min) : 11.9kN

    Kuat torsi minimum (torque, min) : 8,4 kNm.Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan

    pada gambar kerja . Pemasangan baut harus menggunakan alat bor

    listrik minimum 560 watt dengan kemampuan putaran alat

    minimum 2000 rpm.

    Tumpuan ring balok.

    Conector yang digunakan adalah dari material profil C100.100 yang

    dibentuk mengikuti kebutuhan. Conector ini merupakan alat

    sambung antara rangka utama dengan ring balok yang sudah

    diperhitungkan gaya hisapnya sesuai dengan design yang berlaku.

    Penutup atap

    1. Genteng : Genteng karang pilang Ex. Ambulu

    2. Bubungan : Bubungan sejenis.

    Pemasangan rangka atap baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga

    yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat , hal ini diperlukan

    untuk memperoleh sertifkat / garansi yang dikeluarkan oleh pabrik.

    Demikian juga untuk pekerjaan penutup atap harus dikerjakan

    tenaga ahli dibidang itu untuk mendapatkan garansi resmi dari

    pabrik pembuat.

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    14/16

    Pekerjaan tersebut diatas bisa danggap prestasi / dimasukkan dalam

    bobot laporan mingguan jika Kontraktor telah menyerahkan surat

    jaminan dari pabrik .9. PEKERJAAN

    PLAFOND

    Bahan dan Teknis :

    1.

    Semua bahan rangka plafond menggunakan kalsiboard Rangka

    Allumunium Hollow sesuai gambar rencana

    2. Penutup plafond yang dipasang harus dalam keadaan baik dan tanpa

    cacat atau noda lainnya( air,minyak,dan kotoran lainnya)Pelaksanaan :

    1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama

    Gambar Kerja dan memeriksa keadaan di tempat pekerjaan yang akan

    dilaksanakan

    2. Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana

    langit-langit, maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja disiplin yang

    bersangkutan.

    3. Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada

    Konsultan Pengawas/ Direksi, untuk mendapatkan keputusan yang harus

    dilaksanakan. Koordinasi harus selalu berada di bawah petunjuk dan

    pengarahan dari Konsultan Pengawas/Direksi.4. Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari bahan

    dan material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain

    mengikuti Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.

    5. Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka

    langit-langit disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi

    6.

    Bahan untuk semua kayu list plafon yang dipakai adalah kayu meranti

    yang memenuhi persyaratan

    7. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan jarak

    pemakuan maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-langit.

    Lubang bekas paku harus ditutup dengan dempul, kemudian diratakan

    dengan permukaan memakai ampelas halus.8.

    Setiap pertemuan sudut harus diadu manis. Setiap perselingan dan

    pertemuan harus tegak lurus dan rapi.

    10. PEKERJAAN

    LANTAI &

    DINDING

    1. Keramik lantai

    Bahan : Keramik 40 x 40 cm

    Produksi : Roman / Milan / Setara Kwalitas ( KW ) 1

    Spesi : 1 Pc : 2 Pasir

    2.

    Keramik yang akan dipasang, ukuran diagonalnya harus benar-benar

    sama, masing-masing tepinya benar-benar menyiku dan tidak cacat

    Cara Pemasangan :

    1. Pada saat pemasangan, Keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak,

    tidak cacat atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.2. Seluruh pemasangan Keramik harus dengan merendam sampai jenuh air,

    kemudian ditiriskan berbaris sampai kering.

    3. Pola pemasangan Keramik harus sesuai dengan gambar kerja/shop

    drawing atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

    4. Bila diperlukan pemotongan ubin keramik, maka harus terlebih dahulu

    dipergunakan alat pemotong khusus sesuai dengan petunjuk pabrik. Hasil

    pemotongan harus siku dan lurus (tidak bergerigi), bagian sisi yang

    terpotong dihaluskan dengan ampelas, sehingga membentuk pinggiran

    yang serupa dengan sebelum dipotong.

    5.

    Pemasangan Keramik harus benar-benar rata. Permukaannya harus tepat

    pada peil finish atau ketebalan finish dan sesuai dengan kemiringanseperti disyaratkan dalam gambar kerja.

    6.

    Keramik yang telah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda

    aduk parekat dan aduk pengisi siar dengan lap/kain yang dibasahi dengan

    air bersih dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.

    7. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, Keramik harus dihindarkan dari

    injakan/ pemberian beban.

    8. Bila terjadi kerusakan/cacat, Kontaktor diwajibkan untuk memperbaiki

    kembali dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Biaya untuk pekerjaan

    ini adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    15/16

    pekerjaan tambah.

    9. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau jaringan

    pipa sudah harus terpasang pada tempatnya. Kontraktor harus

    mempelajari gambar kerja dan koordinasi dengan pekerjaan plumbing

    dibawah pengarahan Konsultan Pengawas

    11.

    PEKERJAANPENGECATAN BAHAN1. Pengertian cat disini meliputi emulsi, enamel, fernis, sialer semen

    emulsion, filler dan pelapis pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar.

    2.

    Semua cat yang akan dipakai harus mendaptkan persetujuan Konsultan

    Pengawas, Pemberi Tugas dan Pengelola Teknik Proyek.

    Untuk pengecatan dinding Exterior dan pengecatan kalsiplank

    menggunakan cat produksi (Cathilac / setara)

    Untuk pengecatan dinding interior dan pengecatan plafond

    menggunakan cat produksi (catilac / setara).

    3. Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok sedang cat kayu

    digunakan merk yang sama dengan merk cat jadi yang dipilih.

    PEKERJAAN1. Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding seperti yang

    dinyatakan dalam gambar.

    2. dan plafond hanger bagian bawah semua bidang yang akan dicat.

    3. Mengecat semua bidang langit langit.

    4.

    Warna semua jenis cat ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas /

    Pemberi Tugas.

    12. PEKERJAAN

    INSTALASI

    LISTRIK

    Lingkup pekerjaan Elektrikal meliputi pekerjaan pekerjaan pemasangan ;

    1.

    Instalasi Penerangan Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah

    memenuhi SPLN dan LMK yang ditandai adanya tulisan pada kabel

    tersebut,jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut ; Untuk Instalasi Titik lampu/saklar adalah jenis kabel NYM

    Untuk Instalasi Stop Kontak adalah jenis kabel NYM

    2. Untuk instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus dilindungi

    dengan pipa PVC listrik dia 5/8 dan diklem padadinding bata

    3.

    Penampang minimum kabel adalah 2,5 mm merk yang dapat digunakan

    adalah merk SUPREME,PRIMA atau setara. Penyambungan kabel

    menggunakam Terminal Box dan dengan sistim Terminal.

    4. Untuk jaringan kabel luar bangunan dipergunakan kabel NYY yaitu

    kabel distribusi antara main panel ke pembagi dengan ukuran sesuai

    gambar kerja.Penarikan kabel harus dilaksanakan sedemikian

    rupa,sehingga rapih dan teratur .stop kontak dan Saklar yang digunakanadalah setaraf merk BROCO dan dipasang dengan system inbow.Sistem

    pentanahan untuk seluruh stop kontak pada setiap bangunan adalah

    terpusat

    Persyaratan Umum ;

    1. Seluruh pekerjaan Elektrikal ini harus dikerjakan oleh kontraktor yang

    ahli dan berpengalaman serta memiliki SIKA yang masih

    berlaku.Instalatur listrik harus melakukan testing atas seluruh instalasi

    yang dikerjakan dengan disaksikan oleh konsultan pengawas.

    2. Instalasi Listrik yang dipasang dipersiapkan untuk menahan tegangan

    sebesar 220 volt. Masa pemeliharaan pekerjaan listrik adalah selama 3

    bulan, terhitung sejak dilakukan penyerahan pertama pekerjaan listriksecara keseluruhan.selama masa pemeliharaan tersebut Instalatur listrik

    berkewajiban untuk melaksanakan perbaikan /penyerpurnaan atas

    kerusakan /cacat yang timbul selama masa pemeliharaan.

    3.

    Pekerjaan Elektrikal dapat diterima oleh konsultan pengawas, apabila

    disertai dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan.

    Persyratan Pelaksanaan

    1. Untuk pemasangan kabel-kabel dan komponenekomponen lainnya yang

    harus tertanam di dalam dinding/plesteran dilaksanakan pipa-pipa jalur

    kabel pada balok beton,harus disiapkan sebelum pengecoran balok beton

  • 7/25/2019 28.Spek Teknis Kantor Dpubmp

    16/16

    dilaksanakan

    2. Untuk Kabel daya Pendistribusian dari Main Panel ke Panel

    pembagi/distribusi ke titik DAya yang harus melewati tanah,harus

    dipasang tertanam dan terlindungi. Kabel Daya/tanah digunakan Label

    NYY+Sparing Pipa PVC

    13.

    PENUTUP

    Semua sisa-sisa bahan bangunan dan sampah lainnya serta alat-alatbantu harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan, segera setelah pekerjaan

    selesai atas biaya Kontraktor.

    Untuk itu Kontraktor harus memperhitungkannya dalam penawaran

    khusus mengenai mobilisasi/demobilisasi peralatan serta pembersihan

    seluruh lokasi sebelum dan setelah pekerjaan selesai.

    Guna mendapatkan hasil pekerjaan ini yang baik, apabila bagian

    bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak

    dimasukkan atau tidak disebut kata demi kata dalam bestek ini, maka

    haruslah dilaksanakan oleh Kontraktor dan diterima sebagai hal yang

    disebutkan.

    Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan danmemperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan

    kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah sempurna

    Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian

    di lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan

    Pengawas/Direksi dan Kontraktor. Bila diperlukan akan dibicarakan

    bersama konsultan perencana

    Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan

    kemudian dalam Rapat Penjelasan (Aanwiijzing),dan akan dituangkan /

    dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.