251934569-lapkas-1-gea-ppt
DESCRIPTION
lapkas GEATRANSCRIPT
LAPORAN KASUSGEA DENGAN DEHIDRASI RINGAN
SEDANG
Oleh :Dita Ayu Widyasari
Pembimbing : dr. Dede Satia, Sp.PD
IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. R
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Staff PLN Kawal (Bintan)
Alamat : Pantai Impian, Gang Lumba-lumba II No 12
Suku : Melayu
Tinggi Badan : 152 cm
Berat Badan : 40 kg
Indeks Masa Tubuh : IMT = BB / (TBXTB)
40/1, 522 = 17,31
Tanggal Rawat di RS : 4 Agustus 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Bab mencret > 10 kali
Keluhan tambahan
Mual, muntah, lemas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak pagi hari SMRS pasien mengalami bab mencret sebanyak 10x, air lebih banyak daripada ampas warna keruh, lendir (-), darah (-). Keluhan mencret disertai mual (+), muntah (+) frekuensi > 10x berisi makanan yang dimakan. Demam (+), Perut terasa sangat sakit terutama saat mencret dan pasien merasa lemas, pusing dan dingin badannya. Nafsu makan dam minum menurun. Sebelum dibawa ke RS pasien berobat ke dokter umum, namun tidak ada perbaikan, mencret tidak berkurang sehingga pasien dibawa keluarga ke UGD RSAL.
Riwayat Penyakit Dahulu : Maag (+)
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang menderita penyakit seperti Ny.R
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan : Pasien seorang staff PLN di Kawal Bintan, berasal dari keluarga ekonomi menengah, mempunyai
suami dan anak masih balita.
Pasien tinggal di lingkungan rumah yang padat, dekat pantai.
Tidak ada tetangga yang menderita gejala yang sama seperti pasien.
Riwayat mengonsumsi makanan atau obat yang menimbulkan alergi(-).
Riwayat mengonsumsi jajanan luar rumah (+)
PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda Vital
Keadaan Umum : Tampak Lemah
Kesadaran: Composmentis
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi: 102 x/menit
Nafas: 18 x/menit
Suhu: 37,7 ºC
BB: 40 kg
TB: 152 cm
Status gizi : (IMT = 17,31)
b. Pemeriksaan Perorgan Kepala
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-), refleks cahaya (+/+)
Mulut : mukosa kering, lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis
Leher : Pembesaran KGB (-)
Paru Inspeksi : gerakan dada simetris
Palpasi : fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : - Batas kiri linea midclavicularis sinistra ICS V,
- Batas kanan linea parasternal dextra ICS IV
Auskultasi : Suara jantung normal, reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
Palpasi : supel, turgor kulit biasa, hepar tidak teraba, lien tidak teraba. Nyeri tekan epigastrium (+).
Perkusi : Timpani
Ekstremitas Superior : Akral hangat,
tonus otot baik +/+, luka -/-
Inferior : Akral hangat, tonus otot baik +/+, luka -/-, Edema -/-
Status Neurologis Kesadaran :
Composmentis
GCS : E4V4M6
Gerakan Abnormal : Tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium ( Hasil pemeriksaan 04 Agustus 2015)
Hb : 13,3 gr % (N = 13-16 gr%)
Leukosit : 13.300 (N= 4.000-10.000)
Eritrosit : 4,2 (N= 4-6 jt/mm3)
Trombosit : 212.000 (N= 150.000-450.000)
Hematokrit : 37 % (N= 37-43 %)
GD sewaktu : 82 (N= 80-120 mg/dl)
RESUME
Ny.R, 25 th, datang ke RSAL dengan keluhan mencret sejak pagi hari SMRS. Mencret lebih dari 10 kali, konsistensi encer warna keruh , darah (-), lendir (-), mual (+), muntah (+) sebanyak lebih dari 10 kali, nyeri perut (+), demam (+). Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, TD 110/60 mmHg, nadi 102 x/i, RR 18 x/i, suhu 37,7 ºC, mukosa mulut kering, akral hangat, turgor kulit baik, bising usus meningkat, NTE (+). Dari pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis.
Diagnosis Kerja Sementara
Gastroenteritis akut + dehidrasi ringan-sedang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan feses rutin
Rencana TerapiNon farmakologi :
Tirah baringBanyak minumDiet lunak
Farmakologi :IVFD Ringer Laktat 500 cc 12 tetes/menitNew diatab 3x1Ranitidin 2x1Antasid 3x1
Kondisi Awal Pasien MasukS : Mencret (+) lebih dari 10 kali, berwarna keruh, konsistensi cair, lendir (-), darah (-), muntah (+) 10 kali. Volume pasien sulit mengetahui. Mual (+), nyeri ulu hati (+), demam (+), pusing (+).
O : KU : Lemah
• Kesadaran : CM
• TD : 110/60 mmHg
• Nadi : 102 x/menit
• Nafas : 18 x/menit
O : Nafas : 18 x/menit
Suhu : 37,7oC
Kepala : Normochepal
Mata : CA -/- SI -/-
Thorax : BJ I dan II reg, M (-), G (-), Suara pernapasan : Vesikuler, Ronkhi -/-, Whezing -/-
Abdomen : Bising Usus (+), NTE (+)
Ekstremitas: Akral Hangat +/+
A : GEA
P : - IVFD RL guyur 500cc 20tts/I
- Injeksi Ondancetron 4 mg drip IV
- Bed Rest
- Diet Lunak
- RL 30 tetes/i
- Ranitidine 2x1
- Antasida 3xI
- New Diatab 3xII
FOLLOW UPTanggal S O A P
5/08/2015 Mencret berkurang, mual (+), muntah (+) 1 kali
TD 100/70 mmHg
Nadi 80 x/Menit
Nafas 20 x/Menit
Suhu 36,2 ºCMukosa mulut kering, turgor kulit normal, NTE (+)
GEA dengan dehidrasi ringan sedang
- Bed Rest- Diet Lunak- RL 30 tetes/i- Omeprazole 1x1- Antasida 3xI- New Diatab 3xII
Tanggal S O A P
6/08/2015 mencret (-), muntah (-), mual (-), nyeri perut berkurang, lemas (+)
Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign : TD 100/60 mmHg
Nadi 80 x/Menit
Nafas 20 x/Menit
Suhu 36,7 ºC
Mukosa mulut basah, turgor kulit normal, BU (+) normal, NTE (-)
GEA dengan dehidrasi ringan sedang
Asupan cairan ganti peroral, Pasien boleh pulang
Pembahasan
Kasus :
Pasien mengeluh mencret sejak pagi SMRS > 10 kali konistensi cair (+)
Muntah > 10 kali
Nadi : 102x/i
Hasil Lab Leukositosis
Teori : Hal ini sesuai dgn gejala diare
yaitu bab encer atau cair lebih dari tiga kali sehari
Onset gejala tiba-tiba berlangsung kurang dari 14 hari
Mengalami infeksi bakteri
Penilaian Dehidrasi WHO
Yang dinilai SKOR
1 2 3
Keadaan umum Baik Lesu, haus Gelisah, hingga syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan <30x/menit 30-40x/menit >40x/menit
Turgor Biasa Kurang Jelek
Nadi <120x/menit 120-14-x/menit >140x/menit
Jumlah Skor = 8 (dehidrasi ringan-sedang)
Jika skor < 6 : tanpa dehidrasi skor 7-12 : dehidrasi ringan-
sedang skor >/= 13: dehidrasi berat
TINAJAUAN PUSTAKA
GASTROENTERITIS AKUT
DEFINISI
Diare adalah buang air besar dengan jumlah feces yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam feces). Dengan feces berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat. Diare adalah BAB encer atau cair lebih dari tiga kali sehari (WHO/1980).
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
ETIOLOGI
Infeksi bakteri : vibrio, escherichia coli, salmonella, shigella, campylobacter, yershinia, dan lain-lain.
Infeksi virus : Rotovirus, adenovirus, Norwalk virus, echovirus dan lain-lain.
Infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, histolitika, gardia lamblia, tricomona hominis), jamur (candida albicans)
Fungus : kandida/moniliasis.
PATOFISIOLGI/PATOMEKANISME
Osmolaritas intraluminal yang meninggi (diare osmotik) Sekresi cairan dan elektrolit meninggi (diare sekretorik) Malabsorpsi asam empedu, malabsorpsi lemak Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di
enterosit Motilitas dan waktu transit usus abnormal Gangguan permeabilitas usus Inflamasi dinding usus (diare inflamatorik ) Infeksi dinding usus (diare infeksi)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah tepi lengkap (Hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung jenis leukosit)
Kadar elektrolit serum, ureum, dan kreatinin. Pemeriksaan tinja Pemeriksaan Enzym-linked immunosorbent assay
(ELISA)
PENATALAKSANAAN
Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.
Identifikasi penyebab diare akut karna infeksi.
Terapi simtomatik.Terapi Definitif.
Prinsip menentukan jumlah cairan
Mengukur BJ plasma dengan rumus:
Kebutuhan cairan = BJ plasma -1.025 x berat badan x 4 ml
0.001
Metode pierce berdasarkan klinis:
Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan = 5% x berat badan (kg)
Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan = 8% x berat badan (kg)
Dehidrasi berat, kebutuhan cairan = 10% x berat badan (kg)
Metode Daldiyono
Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan cairan peroral (sebanyak mungkin sedikit demi sedikit). Bila skor lebih dari sama dengan 3 disertai syok diberikan cairan per intravena.
• Metode Daldiyono
Klinis skor
Rasa haus/muntah 1
Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1
Tekanan darah sistolik < 60 mmHg 2
Frekuensi nadi > 120 x/menit 1
Kesadaran apati 1
Kesadaran somnolen, sopor atau koma 2
Frekunesi napas > 30 kali/menit 1
Facies Cholerica 2
Vox Cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
Washer womans’s hand 1
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur > 60 tahun -2
Komplikasi
Syok Hipovolemik
Malnutrisi
Hipoglikemi
Prognosis
Penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal.
TERIMA KASIH
WASSALAMULAIAKUM Wr. Wb.