244492051 audit keuangan negara docx

Upload: reni

Post on 05-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    1/26

    AUDIT KEUANGAN NEGARA

    NAMA : Reni Anggraini

    NIM : 12130205

    Jalan Raya Serang - Jakarta, KM, 03 NO 1 B (Pakupatan) Kota Serang - Banten

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    2/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua pendekatan yaitu pengujian kepatuhan

    dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahamai struktur 

     pengendalian intern terhadap siklus penjualan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar 

     pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap

    kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang

    diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda.

    Sebelum membahas lebih lanjut siklus pendapatan ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan

     pengertian pendapatan dan penghasilan. Pendapatan merupakan terjemahan dari istilah revenue

    yang merupakan pendekatan gross sedangkan penghasilan merupakan penterjemahan istilah

    income yang merupakan pendekatan netto. Dengan pengertian peristilahan tersebut istilah

    revenue cycle diterjemahkan dengan siklus pendapatan. Istilah penerimaan digunakan untuk 

    menterjemahkan istilah receipt, sehingga cash receipt di istilahkan dengan penerimaan kas.

    Dalam pembahasan ini, sistem penjualan tidak dibahas mengingat keterbatasan ruang

    lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan membahas salah satu aspek yaitu

    system penjualan kredit dan system penerimaan kas. System penjualan kredit dan system

     penerimaan kas menjadi materi pembahasan dengan pertimbangan sebagian besar perusahaan

    menggunakan mekanisme penjualan kredit dan tunai.

    ransaksi penjualan dalam suatu perusahaan mengakibat transfer kekayaan !dalam hal ini

     barang"barang atau jasa"jasa# kepada pihak lain dan mengakibatkan terbentuknya aktiva baru

     berupa kas atau piutang dagang. $eskipun demikian harus disadari bah%a proses penjualan tidak 

    selalu akan mengakibatkan terbentuknya aktiva baru tersebut, mengingat dalam penjualan sering

    terjadi kegagalan atau pembatalan dari pihak pelanggan.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    3/26

    &leh karena itu dalam siklus pendapatan ditemukan adanya transaksi penyesuaian

     penjualan !sales adjustment#. Sebagai akibatnya siklus pendapatan juga terbentuk dari beberapa

    system yang antar lain'

    (. Sistem Penjualan Kredit !kredit dan tunai#,). Sistem Penerimaan Kas,*. Penyesuaian Penjualan yang meliputi potongan penjualan, return and allo%ance dan

    rekening uncollectible.

    Ketiga subsistem tersebut diatas, secar bersama"sama membentuk siklus pendapatan.

    Ditinjau dari sudut pandang auditor ketiganya memiliki satu kesatuan proses audit yang dengan

    sendirinya mudah mengikuti jejak transaksi dari satu system ke system lainnya, rekening"

    rekening yang terkait dengan siklus pendapatan meliputi'

    (. Penjualan !sales#,

    ). Kos penjualan !cost of sales#,*. Kas,

    +. Piutang Dagang !account receivable,

    . Persediaan !inventory#,-. Potongan Penjualan,

    . Pencadangan dan Kembalian Piutang,

    /. Pencadangan Kerugian Piutang !allo%ance for uncollectible accounts#,

    0. Kerugian Piutang !bad debts e1pence#.

    Semua rekening"rekening tersebut diatas dipengaruhi secara langsung oleh transaksi

    siklus pendapatan. Dengan demikian besarnya jumlah rupiah yang disajikan dalam rekening"

    rekening tersebut saling berelasi dan saling mempengaruhi rekening yang lain.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    4/26

    BAB II

    PEMBAHAAN

    De!ini"i A#$it ikl#" Pen$a%atan $an U&i #'"tanti! 

    Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi

    terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan

    menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan) tersebut. ujuan utama siklus pendapatan

    adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan %aktu yang tepat dengan harga yang

    sesuai.

    Pengujian substantif !Substantive est# adalah prosedur yang digunakan untuk menguji

    kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung mempengaruhi kebenaran

    saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut dengan salah saji moneter !dalam

    satuan mata uang# yang merupakan indikasi yang jelas terjadinya salah saji dalam saldo laporan

    keuangan.

    ujuan pengujian substantive atas transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi

    akuntansi klien telah diotorisasi dengan pantas, dicatat dan diiktisarkan dalam jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan buku tambahan dengan benar.

    T#an A#$it

    ujuan audit terhadap transaksi siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti bah%a

    saldo 2 saldo tranksasi yang terkait dengan siklus pendapatan memperoleh assersi yang

     berkecukupan ! significant assertion # dari manajemen. Asersi menunjukan derajat tanggung

     ja%ab manajemen terhadap informasi keuangan yang secara eksplisit dinyatakan dalam laporankeungan. ujuan auditor dalam rangka audit terhadap assersi manajemen tersebut, antara lain '

    (. 3ksistensi atau okurensi ! e1istence or occurrence #, yang meliputi 'a. Pencatatan transaksi penjualan tercerminkan pada barang 2 barang yang dikirimkan

    kepada pembeli dalam periode yang di audit.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    5/26

     b. Pencatatan transaksi penerimaan kas terceminkan pada penerimaan kas dalam periode

     penjualan kredit serta penerimaan kas.c. Pencatatan transaksi penyesuai penjualan telah memperoleh persetujuan dari pejabat

    yang ber%enang.

    d. Pencatatn saldo piutang dagang benar 2 benar mencerminkan jumlah yang menjadihak perusahaan untuk periode yang di audit.

    ). Kesempurnaan ! completeness #, yang meliputi '

    a. Semua transaksi penjualan kredit, penerimaan kas, penyesuai penjualan

    mencerminkan aktivitas yang terjadi dalam periode yang di audit.

     b. Piutang dagang meliputi semua klaim kepada pelanggan pada saat tanggal neraca.

    c. 4ak 2 hak dan ke%ajiban !rights and obligations #, piutang dagang tagihan kepada

     pihak kedua.

    *. Penilaian atau alokasi ! valuation or allocation #, yang meliputi 'a. Semua transaksi penjualan kredit, penerimaan tunai, penyesuai penjualan telah di

    catat dalam jurnal dengan cermat.

     b. Saldo rekening piutang dagang benar 2 benar mencerminkan hak netto kepada

     pelanggan dan jumlahnya cocok dengan saldo buku pembantu piutang.

    c. 5ekening pencadangan kerguian benar 2 benar mencerminkan perbedaan antara

     piutang groos, dengan piutang netto dapat tergambar dengan masuk akal.

    +. Presentasi dan peungkapan ! presentation and disclosure #, yang meliputi'

    a. Piutang dagang diidentifikasi dan di klasifikasi dengan layak dalam neraca.

     b. Pengungkapan yang memadai terhadap piutang dagang yang di gunakan sebagai

     jaminan.

    c. pencadangan penjualan, dan kerugian piutang diidentifikaasi dengan cermat dan

    diklasifikasi dalam statemen penerimaan ! income statement #.

    Materialita"( Ri"ik)( $an trategi A#$it

    Sumber utama pendapatan suatu perusahaan berasal dari transaksi penjualan baik barang

    maupun jasa. Pendapatan ini merupakan komponen utama dalam membentuk penghasilan

    ! income #. Proses penjualan barang atau jasa dapat dilakukan melalui dua cara yaitu penjualan

    tunai yang menghasilkan penerimaan tunai, dan penjualan kredit yang menghasilkan piutang

    dagang. 4ampir semua operasi perusahaan dilakukan dengan penjualan kredit, dengan tujuan

    menghasilkan perputaran dagangan yang lebih cepat. 4al ini mengakibatkan jumlah saldo

     piutang dalam neraca menjadi relatif besar.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    6/26

    6esarnya saldo piutang tersebut menghasilkan beberapa masalah dalam pengelolaan

     piutang ! tagihan # kepada pihak lain. Permasalahan yang disebabkan oleh kemungkinan adanya

     piutang yang tidak tertagih, kemungkinan penyajian saldo piutang yang telalu tinggi, adanya

     piutang fiktif dan lain 2 lain.

    Dengan keadaan seperti yang digambarkan diatas kesalahan penyajian piutang

    mengandung resiko salah saji yang sangat besar. $engingat tingkat resiko melekat !inherent

    risk# yang sangat tinggi, beberapa perusahaan memperluas struktur pengendalian intern guna

    mendeteksi kesalahan"kesalahan tersebut. Dalam beberapa kasus, diperlukan adanya

     pengurangan yang cukup berarti terhadap resiko pengendalian, eksistensi dan okurensi,

    kesempurnaan dan penilaian atau alokasi yang berkaitan dengan asersi terhadap saldo ataupun

    transaksi siklus pendapatan. Strategi audit yang harus dilakukan oleh auditor dengan pendekatanmencari tingkat resiko pengendalian yang rendah. 7angkah"langkah dalam pengambilan

    keputusan digambarkan dalam gambar peraga ).( sebagai berikut'

    Pe*a+a*an Ter+a$a% tr#kt#r Pengen$alian Intern

    Stuktur pengendalian intern siklus transaksi pendapatan meliputi aspek lingkungan

     pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. erhadap ketiga aspek tersebut

    auditor harus memperoleh pemahaman sehingga dapat menentukan langkah 2 langkah yang

    dipandang perlu dalam melakukan operasi pengauditan.

    1, A"%ek Lingk#ngan Pengen$alian - .)ntr)l en/ir)nt*ent

    Pemahaman terhadap lingkungan pegendalian mengahruskan auditor melakukan langkah"

    langkah a%al untuk mempelajari bagian organisasi, revie% terrhadap diskripsi pekerjaan, dan

    observasi terhadap performance karya%an kunci dalam mengani tugas" tugas yang di bebankan

    kepadanya. Auditor harus me%a%ancarai ! in8uiries # kepada para pejabat perusahaan untuk 

    mengetahui apa yang menjadi tugas"tugasnya serta %e%enang yang dimilikinya dan sampai

    seberapakah tanggung ja%abnya. Disamping itu perlu pula diobservasi mengenai jaminan

    terhadap personel yang menangani penerimaan dan penyimpanan kas. Kebijaksanaan manajemen

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    7/26

    dalam hak ini akan mendorong karya%an bertindak jujur dan mempunyai integritas yang tinggi

     pada perusahaan. Apabila karya%an yang menangani transaksi kas beserta penyimpannya

    cenderung terancam, dia akan cenderung protektif dan akan bertindak curang. &leh karena itu

    maka perlu di %ajibkan menjalankan cuti, adanya rotasi pekerjaan, dan pemeriksaan mendadak 

    dengan maksud agar para personel terdorong untuk bertindak jujur.

    Auditor harus mengetahui metode pengendalian manajemen yang di gunakan klien.

    Apakah menggunakan forcasting penjualan 9 apakah tersedia anggaran yang dapat digunakan

    untuk mengevaluasi performance 9 pertanyaan 2 pertanyaan semacam ini juga harus di ajukan

    kepada manajer yang bertanggung ja%ab dalam bidangnya masing 2 masing.

    2, i"te* Ak#nta"i - A..)#nting "te*

    Pemahaman terhadap sistem akuntasi sangat bermanfaat guna mengetahui metode

     pengolahan data, dokumen kunci, dan catatan yang digunakan. :ambar ).) yang akan disajikan

    menunjukan gambaran ringkas bagaimana suatu transaksi ditangani melalui berbagai prosedur 

    dan penanganan pekerjaan operasional. ;lo%chart tersebut hendaknya dilihat sebagai suatu

    contoh suatu sistem yang dikerjakan dengan manual. Sistem semacam ini mengandalkan

    kecermatan penanganan transaksi akuntasi pada kecermatan pekerjaan klerikal. Sistem biasanya

    di rancang secara spesifik untuk suatu perusahaan, yang tentunya dalam kasus yang berbeda akanditemukan sistem yang berbeda pula.

    Dalam suatu sistem akuntasni yang berbasis computer, proses pengolahan informasi akan

     berbeda, yaitu dengan cara memasukan semua transaksi atau fakt terlebih dahulu ke computer.

    Setelah data dimasukan !fill in#,

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    8/26

    3, Pr)"e$#r Pengen$alian - )ntr)l Pr).e$#re

    Auditor berkepentingan untuk mengetahui apakah prosedur pengendalian dalam

     perusahaan klien diterpakan dalam penanganan siklus transaksi pendapatan. Prosedur 

     pengendalian mencakup lima kategori, yaitu' adanya otorisasi yang layak, pemisahan tugas,

    adanya dokumen dan catatan, akses dalam pengendalian dan adanya prosedur pengecekan oleh

    individu yang berbeda.

    Pengen$alian Intern Ter+a$a% Tran"ak"i Penalan Kre$it

    Dalam upaya memahami sistem pengendalian intern terhadap transaksi penjualan kredit

    ada empat hal yang harus senantiasa diperhatikan, yaitu'

    (.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    9/26

     b. Sales &rder, yaitu dokumen yang dirancang untuk menuliskan perintah penjualan dari

    kepala bagian penjualan kepada pejabat ba%ahan atau bagian 2bagian lain yang terkait,c. Shipping Document, yaitu dokumen yang dirancang untuk menyertai pengiriman barang

    ke alamat pelanggan. Dokumen ini sangat diperlukan oleh bagian pengiriman barang atau

     perusahaan pengangkutan !cargo# untuk menunjukkan legalitas barang"barang yang

    dikirim,

    d. Sales Invoice, yaitu dokumen yang berfungsi untuk memberitahukan kepada pelanggan

     bah%a pesanan telah direalisasi. Dokumen ini berisi jumlah rupiah, kesepakatan

     penjualan, tanggal penjualan serta informasi lain yang berfungsi untuk memperjelas

     pesanan dari pelanggan,

    e. Authori>ed Price 7ist, yaitu dokumen yang berisis daftar harga yang disetujui sebagai

    dasar penentuan transaksi penjualan,

    f. Accounts 5eceivable Subsidiary 7edger, yaitu catatan yang berisi informasi transaksi dansaldo untuk masing"masing pelanggan,

    g. Sales ?ournal, yaitu catatan original mengenai semua transaksi penjualan,h.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    10/26

    dimaksudkan agar dapat mengamankan agar tidak terjadi pemindahan barang"barang dari

    gudang tanpa persetujuan dari pihak yang ber%enang,d. Pengiriman 6arang !Shipping Sales &rders# fungsi ini menangani proses pengiriman

     barang"barang yang dipesan para pelanggan. Pemisahan fungsi operasi !pengiriman#

    dengan fungsi penyimpanan !gudang# sangat diperlukan guna menciptakan sistem

     pengendalian yang memadai. emasuk dalam fungsi ini adalah pengiriman dokumen

     pengiriman barang !bills of landing#,e. Penagihan !billing customers# fungsi ini menangani fungsi pembuatan invoice serta

     pengirimannya kepada pelanggan. Dengan kata lain, bagian yng menangani aktivitas

     billing merupakan kegiatan penagihan kepada para pelanggan. Penagihan akan dilakukan

    oleh bagian ini dengan terlebih dahulu memperhatikan'

    a# Semua barang telah dikirimkan kepada para pelanggan,

     b# agihan hanya untuk barang"barang yang benar"benar telah dikirim,c# 4arga"harga telah disetujui oleh pejabat atasan yang ber%enang,

    f. Pencatatan penjualan !recording the sales# fungsi ini ada pada bagian akuntansi yang

     bertugas melakukan pencatatan secara formal terhadap transaksi penjualan. ;ungsi

     pencatatan dipisahkan dari fungsi operasional agar tercipta penga%asan intern yang

    memadai.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    11/26

    Re"ik) Pengen$alian

    =ntuk memahami terhadap munculnya resiko pengendalian, auditor harus merujuk tiga

    langkah yang antara lain'

    (. $engidentifikasi kemungkinan salah saji,

    ). Identifikasi penga%asan yang dapat melindungi dan mendeteksi terhadap salah saji,

    *. $emperoleh pembuktian terhadap pengujian pengendalian.

    Kemungkinan yang dapat diperhitungkan terhadap resiko pengendalian transaksi

     penjualan kredit adalah'

    (. Penerimaan pesanan dari pelanggan, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualandilakukan untuk pelanggan yang tidak disetujui. Dalam hal ini diperlukan penga%asan

    sebagai berikut'a# Pelanggan adalah orang yang masuk dalam daftar yang disetujui,

     b# Setiap order penjualan harus disetujui pejabat atasan yang ber%enang.

    ). Persetujuan kredit, kemungkinan salah saji dalam bentuk penjualan kredit diberikan tanpa

    diminta persetujuan dari pejabat atasan yang ber%enang. Dalam hal ini diperlukan

     penga%asan sebagai berikut'

    a# 6agian kredit harus melakukan pengecekan semua pelanggan baru,

     b# Dilakukan pengecekan terhadap batasan pemberian pagu kredit, pada setiap pelanggan.

    *. Penanganan penjualan barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk barang yang

    dikeluarkan dari gudang tidak berdasarkan order yang disetujui. Dalam hal ini diperlukan

     penga%asan terhadap semua barang yang dikelurkan dari gudang harus memperoleh

     persetujuan dari pejabat atasan.

    +. Pengiriman barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk'

    a# 6arang yang dikirim mungkin tidak cocok dengan pesanan dari pelanggan, oleh

    karenanya diperlukan adanya pengecekan oleh pega%ai yang independent untuk 

    mengecek barang"barang yang telah dikirim, b# Pengiriman barang yang tidak diotorisasi, yang dikendalikan dengan tekhnik 

     pemisahan fungsi pengiriman dan operasinya, dan disamping itu perlu dia%asi proses

     pengiriman tagihan pada para pelanggan.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    12/26

    . Penagihan, kemungkinan salah saji dalam bentuk tagihan dibuat untuk penjualan fiktif,

    demikian juga beberapa transaksi penjualan pengiriman barang tidak diotorisasi pejabat

    atasan yang ber%enang,

    -. Pencatatan penjualan, kemungkinan salah saji dalam bentuk invoice mungkin tidak 

    dicatat dalam jurnal dan buku pembantunya dan dapat pula invoice dicatat dalam

    rekening pelanggan yang berbeda. &leh karena itu diperlukan pejabat yang independent

    untuk mengecek proses pembukuan serta dibuat laporan mutasi saldo masing"masing

     pelanggan secara periodic

    Peng#&ian #'"tan"i Tran"ak"i Peneri*aan Ka"

    ransaksi penerimaan kas terbentuk karena adanya operasi penjualan tunai dan pelunasan

    utang dari para debitur. Disamping ada sumber penerimaan kas dari beberapa trnsaksi non

    operasional, misalnya penerimaan dari penjualan aktiva tetap, penerimaan bunga deposito,

     penerimaan kas dari akivitas sekunder dll. Semua penerimaan yang berasal dari aktivitas non

    operasional diakui berdasarkan pendekatan netto, artinya kos yang berbentuk penerimaan

    tersebut langsung diperhitungkan dan dibebankan dalam penerimaan kas tersebut. Pengujian

    transaksi penerimaan kas meliputi beragai aspek berikut'

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    13/26

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    14/26

    Proses transaksi penerimaan kas mengandung resiko tinggi, mengingat selama

     proses operasi penerimaan uang tunai dangat mudah berpindah tangan dan mudah tercuri.

    &leh karena itu dalam penangana transksi penerimaan kas diperlukan adanya seperangkat

     prosedur yang dapat menjamin keamanan uang yang diterima serta pencatatan transaksi

     penerimaan kas tersebut. Kemungkinan lain tercurinya sejumlah uang terjadi setelah proses

    transaksi penerimaan uang berlangsung. &leh karenanya manajaemen akan senantiasa

    memberikan jaminan terhadap terjaganya harta milik yang berupa uang tunai ataupun

    aktiva lain yang bernilai sebagai uang.

    Prosedur penerimaan uang dalam suatu egara tidak akan selalu sama persis

    dengan negara lainnya. 4al ini mengingatpengaruh lingkungan bisnis dan undang"undang

    yang berlaku akan mempengaruhinya. Penerimaan kas akan dapat dilakukan melaluisetoran langsung melalui kasir dan penerimaan cek melaui surat !di Amerika Serikat#. im di Indonesia, mengingat kebbiasaan dagang dan undang"

    undang yang melatar belakangi terbentuknya transaksi juga berbeda. &leh karenanya

    auditor di Indonesia juga harus memperhatikan karakterisasi transaksi yang berlaku. Semua

     penerimaan lansung sebaiknya menggunaka register kas yang akan memberikan manfaat

     berikut ini'

    • Dapat ditunjukan secara langsung kepada pelanggan jumlah pembayaran yang

    dilakukannya,

    • erdapat dua pita tercetak, yang satu pelanggan dan yang kedua berada dalam register 

    kas atau terekam di computer guna kepentingan penga%as.

    Dengan adanya register kas ini, penga%asan secara langsung dapat dilakukan terus

    menerus. 4al ini akan memberikan jaminan bah%asanya semua pembayaran dilakukan oleh para

     pelanggan dapat diikuti dan dijamin kebenarannya.

    ). Setoran =ang unai ke 6ank !depositing cash in bank#

    Alternative setoran dari para pelanggan dilakukan secara langsung ke bank klien.

    Apabila pemasaran klien cukup luas seperti Indonesia, biasanya perusahaan semacam ini

    membuka rekening pada beberapa bank yang berfungsi sebagai pengumpul setoran dari

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    15/26

     para pelanggan !distributor daerah#. Situasi bisnis dan karkteristik pasar tersebut

    menyebabkan perusahaan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan pihak bank. Pada

     beberapa kasus perusahaan harus menangani penerimaan harian dalam jumlah yang sangat

     besar. Keadaan ini menyebabkan banj bersedia membuka loket penerimaan di kantor 

     perusahaan. Pendekatan ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, pihak 

     perusahan terbantu dalam penanganan setoran harian dan pihak bank dapat memperoleh

    dana segar yang dapat diputar dengan segera. 6ermacam"macam tekhnik pengumpulan

    uang dari pelanggan ini harus dipahami oleh auditor, sehingga di lapangan dapat

    merumuskan stragtegi audit yang lebih sesuai dengan situasi yang dihadapinya.

    Aspek pengendalian yang sangat penting dalam rangka penerimaan kas,

    mengharuskan penyetoran uang tunai secara langsungke bank pada hari yang sama dengan penerimaan uang tersebut. Penyetoran uang tunai yang diterima hari itu adalah para

     petugas penerimaan uang tersebut, mengingat petugas bagian penyetoran tidak ditugas

    untuk menangani pengeluaran kas. 4al ni menunjukan bah%a tidak ada uang yang

    disimpan lebih dari satu hari di brankas perusahaan. &leh karenanya kasir tidak mungkin

    mengguanakn uang yang diterima hari itu untuk keperluan apapun.

    *. Pencatatan Penerimaan !recording the receipts#

    ;ungsi pencatatan bertugas melakukan pencatatan semua transaksi penerimaan

    uang tunai, dan memposting ke jurnal penerimaan kas. Pengendalian terhadap pencatatan

    ini menyangkut validitas catatan akuntansi yang meliputi ketetapan jumlah yang dicatat

    dan apakah informasi yang di catat merupakan penerimaan yang sesungguhnya. =ntuk 

    menjamin ketepatan pencatatan informasi, maka petugas yang menangani dan

    mempunyai akses dalam proses pencatatan tersebut harus dibatasi. &leh karena itu

     petugas yang melakukan pencatatatan adalah individu yang diberi otoritas melaksanakan

    tugas tersebut

    Peng#&ian #'"tan"i Ter+a$a% al$) Pi#tang

    Pembahasan pengujian substansi dalam siklusini haya menyngkut pengujian terhadap

     piutang saja, mengingat pengujian untuk beberapa rekening lainnya akan dibahas dalam siklus

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    16/26

    yang lain. 3lemen piutang terdiri dari piutang dagang dan piutang %esel kedua elemen tersebut

    secacra dominan membentuk membentuk piutang perusahaan. Piutang dagang adalah piutang

    yang timbul dari aktivitas utama perusahaan dalam menjual barang atau jasa kepada para

    distributor atau konsumen langsung. Piutang terbentuk karena berlakunya kesepakatan bisnis dan

    undang"undang yang berlaku pada suatu negara. Apabila tidak terdapat dasar"dasar hukum yang

    mendasari timbulnya utang piutang, maka utang piutang juga tidak ada. Karakter ini menunjukan

     bah%a ruang lingkup yuridis sangat berperan dalam menentukan eksistemsi piutang !dagang

    maupun %easel#. Auditor harus memperhatikan sisi hokum dalam pelaksanaan penerimaan

     piutang trsebut.

    Perikatan dalam piutang dagang sebatasas pada transaksi jual beli barang dan jasa antara

    klien dengan perusahaan lain, sehingga inisiatif terjadinya perikatan tersebut sangat ditentukanoleh pembeli. Apabila tidak ada permintaan dari pihak lain untuk menunda pembayarannya maka

    transaksi piutang dagang juga tidak ada. Disamping itu kesenjangan %aktu antara saat terjadinya

     proses pegiriman barang, dengan saat penerimaan barang, dan saat realisasi pembaayaran

    seringkali menjadikan masalah penundaan pembayaran tersebut. Dengan melihat keadaan

    tersebut piutang dagang pada hakekatnya berupa klaim ataupun tagihan kepada pihak lain dalam

    rangka proses dagang tersebut. 4al ini menunjukan bah%asanya piutang merupakan kekayaan

     perusahaan yang tidak ber%ujud !intangible# yang keberadaanya dapat dibuktikan melalui

    dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi diantara kedua pihak atau berdasar 

     pengakuan dari pihak lain.

    Dalam audit terhadap saldo piutang dagang, auditor harus melakukan verifikasi

    kebeneran rincian piutang dagang tersebut. $asalah yang harus dihadapai, bagaimana auditor 

    meyakini kebenran angka"angka yang tersaji dalma saldo piutang. Persoalan tersebut harus

    dipecahkan dengan pertanyaan sebagai berikut'

    • 7angkah"langkah !dengan tekhnik tertentu# apa saja yang harus ditempuh9

    • Apakah informasi yang dikumpulkan sudah cukup9

    • 6agaimana cara mengujinya sehingga akuntan yakin terhadap kebeneran informasi yang

    diterimanya9

    • 6agaimana mendokumentasi segala langkah yang dilakukannya dalam kertas kerja

     pemerikasaan9

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    17/26

    Dalam memperoleh keyakinan terhadap assersi dalam statemen keuangan klien auditor 

    harus melakukan program peemrikasaan sebagai berikut'

    @erifikasi kecermatan rekening piutang dagang apakah cocok dengan buku besar !general

    ledger control#, :unakan prosedur penelaahan analytical,

    7akukan konfirmasi piutang dagang sebagai ihak ketiga yang independent,

    7akukan vouching catatan piutang dengan dokumen pendukungnya,

    7akukan pengujian terhadp cuttof penerimaan kas,

    7akukan pengujian transaksi setelah tanggal neraca,

    7akukan verifikasi kecermatan daftar umur piutang,

    6andingkan penyajian piutang dagang dalam neraca dengan Standar Akuntansi

    Keuangan yang berlaku di Indonesia.

    Kedelapan program tersebut harus dikembangkan ke teknik audit yang lebih rinci guna

    mendeteksi assersi piutang dagang. 5incian program dijelaskan dalam uraian berikut ini'

    (. @erifikasi kecermatan rekening Piutang Dagang apakah cocok dengan buku besar.

    Prosedur ini digunakan untuk memperoleh keyakinan terhadap assersi penilaian

    ataupun alokasi rekening piutang dagang. Alasan program audit ini adalah untuk memperoleh

    keyakinan apakah saldo piutang dagang dalam buku besar telah cocok dengan total piutang

    dagang yang disajikan dalam trial balance. Apabila auditor menghadapi risiko pendeteksian

    yang tinggi, maka auditor harus melakukan scanning terhadap jumlah yang tidak biasa dan

    sangat mencurigakan serta melakukan pencocokkan dengan daftar tersebut. Sedangkan

    apabila pendeteksian risiko rendah, maka auditor cukup melakukan verifikasi terhadap saldo

     pelanggan yang material.

    ). :unakan prosedur penelaahan analitikal.

    5atio keuangan digunakan pula dalam prosedur penelaahan analitikal terhadap

     piutang dagang. Prosedur audit ini diterapkan dalam rangka memahami assersi"assersi

    eksistensi atau okurensi, keterlengkapan, dan assersi penilaian atau alokasi. 6erbagai bentuk 

    ratio yang dapat digunakan dalam prosedur analitikal ini, antara lain'

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    18/26

    a# ingkat perputaran piutang dagang

     b# Perbandingan antara piutang dagang dengan utang lancar 

    c# Perbandingan antara piutang tak tertagih dengan penjualan kreditd# Perbandingan antara kerugian piutang dengan piutang yang benar"benar tak tertagih.

    Penggunaan ratio ini sangat penting, mengingat pembandingan ratio dengan tahun

    yang lain ataupun dengan ratio industri yang sejenis akan dapat memberikan petunjuk 

    kemungkinan adanya masalah dalam penyajian piutang dagang tersebut. :ejala yang terlihat

    dari fluktuasi ataupun perubahan yang begitu mencolok memberi indikasi yang meragukan

    terhadap penyajian saldo piutang tersebut. Petunjuk yang diperlihatkan oleh berbagai ratio

    tersebut harus dikembangkan dengan langkah"langkah yang ada dalam program lainnya. Ini

     berarti pelaksanaan suatu program audit tidaklah berdiri sendiri"sendiri, mengingat

    kesemuanya merupakan suatu rangkaian prosedur yang pada akhirnya dalam rangkamencapai tujuan yang sama.

    *. 7akukan konfirmasi Piutang Dagang

    Konfirmasi piutang dagang adalah bentuk komunikasi tertulis yang dilakukan secara

    langsung antara pelanggan secara individual dengan auditor. Prosedur audit ini merupakan

     prosedur standar yang la>im dilakukan sesuai dengan standar pelaksanaan audit yang

    ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Prosedur konfirmasi mempunyai peranan pentingdalam rangka memahami assersi eksistensi atau okurensi penyajian piutang dagang dalam

    laporan keuangan klien. $engingat sumber bukti pencatatan transaksi berasal dari pihak luar 

     perusahaan !pihak ketiga# yang tentunya bersikap independen maka kepercayaan

    terhadapnya mempunyai derajat kecermatan yang sangat tinggi. eknik ini sangat penting

    dalam setiap pelaksanaan audit piutang dagang, sehingga disebutkan dalam standar 

     pelaksanaan audit yang ketiga. 6ahkan, sering disebutkan sebagai mandatory procedure

    dalam pengauditan piutang. $eskipun prosedur konfirmasi merupakan standar yang la>im

    dilaksanakan oleh auditor, namun prosedur audit ini dapat tidak dilakukan dengan kondisi

    dan situasi yang bersifat spesifik. Pengecualian yang layak diterima !berdasar justifikasi

     profesional# adalah sebagai berikut'

    a. ?umlah saldo piutang dagang dalam neraca jumlahnya tidak meterial.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    19/26

     b. Penggunaan prosedur audit ini justru menjadi tidak efektif. Sebagai contoh, apabila

    klien hanya menggunakan sebuah distributor tunggal dalam menyalurkan produknya ke

     pasar.

    c. Adanya ketentuan umum !seperti undang"undang kerahasiaan bank# yang tidak 

    memungkinkan terlaksananya prosedur audit tersebut.

    Dalam menggunakan pengecualian tersebut hendaknya auditor menerapkannya

    dengan hati"hati !prudence#, mengingat dia akan menghadapi risiko tidak dapat memperoleh

    informasi yang memadai. Ini berarti penerapan dalam praktik benar"benar membutuhkan

    keahlian dan pengalaman kerja sebagai auditor yang lama. &leh karena itu, apabila akuntan

    memutuskan untuk tidak menggunakan prosedur konfirmasi, Dia harus menggunakan

     prosedur lain yang dipandang dengan mengantisipasi lemahnya prosedur audit yang

    direncanakannya tersebut. 4al"hal yang perlu dipersiapkan oleh auditor dalam melakukan

     prosedur konfirmasi adalah sebagai berikut'

    (. Penentuan format konfirmasi.Ada dua bentuk teknik konfirmasi yaitu konfirmasi positif dan konfirmasi negatif.

    Konfirmasi positif dilakukan dengan cara meminta debitur menja%ab permintaan

    konfirmasi dengan tidak mempertimbangkan apakah catatan saldo utangnya cocok atau

    tidak dengan jumlah yang diterakan dalam surat konfirmasi. Konfirmasi positif 

    digunakan bila ' !(# ?umlah debitur tidak begitu banyak, !)# mutasi transaksi antara

    klien dengan debitur sering terjadi.

    Sedangkan konfirmasi negatif dilakukan dengan cara meminta debitur menja%ab

     pertanyaan apabila catatan saldo utangnya tidak cocok dnegan jumlah yang diterakan

    dalam surat konfirmasi. Kadangkala dalam surat ja%aban diminta untuk menjelaskan

    alasan terjadinya perbedaan antara catatan debitur dengan klien. Konfirmasi negatif 

    digunakan bila' !(# ?umlah debitur relatif banyak dan jumlahnya relatif kecil"kecil ,dan

    !)# mutasi transaksi untuk masing"masing debitur relatif jarang. Di antara kedua bentuk 

    konfirmasi tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri"sendiri, oleh

    karenanya penggunaannyapun sangat tergantung pada situasi yang ada. Pemilihan di

    antara kedua teknik konfirmasi ini tergantung pada pertimbangan profesional auditor 

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    20/26

    dalam mengantisipasi risiko tidak menemukan kesalahan penyajian dalam laporan

    keuangan.

    Agar tujuan konfirmasi dapat dicapai dengan baik, maka diperlukan perencanaan

    yang matang. Perencanaan konfirmasi piutang dagang meliputi langkah"langkah

     berikut'

    a. Dapatkan daftar piutang dagang beserta kebijaksanaan akuntansi terhadapnya.

     b. entukan apakah akan menggunakan konfirmasi negatif ataukah konfirmasi

     positif 

    c. Siapkan surat konfirmasi !biasanya sudah terstandar#

    d. $intakan persetujuan kepada direktur keuangan atau pejabat yang ber%enang

    menandatangani surat konfirmasi.

    e. Kirimkan surat konfirmasi yang telah ditandatangani pejabat klien, yang dalam

    hal ini hendaknya surat konfirmasi dikirim oleh akuntan pemeriksa sendri, dan

     ja%abannya langsung dialamatkan langsung pada kantor auditor.

    f. 7akukan evaluasi terhadap surat konfirmasi yang tidak kembali, tentukan sikap

    untuk langkah selanjutnya.

    ). Pemilihan %aktu yang dianggap tepat untuk mengajukan permintaan konfirmasi.

    =mur %aktu pengiriman surat konfirmasi dapat menjadi penentu kesuksesan

     prosedur audit ini. Baktu yang dianggap tepat untuk melakukan konfirmasi sangat

    tergantung pada antisipasi resiko deteksi. Apabila risiko deteksinya dinilai rendah,

    maka auditor lebih leluasa menentukan kapan surat konfirmasi akan dikirim kepada

     pihak ketiga. Sebaliknya apabila risiko deteksinya tinggi, penentuan %aktu

     penyelenggaraan konfirmasi menjadi sangat strategis dalam memperoleh ja%aban dari

     pihak ketiga tersebut. Sebagai contoh, penyelenggaraan konfirmasi di a%al pekerjaan

    lapangan akan memunculkan kemungkinan prosedur ini dilaksanakan dengan tidak 

    cermat. $engingat auditor belum memahami masalah yang ada dalam assersi piutang

    tersebut. Kemunkinan seperti ini harus menjadi pertimbangan selama pekerjaan

    lapangan berlangsung.

    *. Penga%asan terhadap penyelenggara konfirmasi.Auditor harus menga%asi setiap langkah proses konfirmasi dengan tujuan

    memperoleh jaminan bah%a pihak ketiga yang dimintai konfirmasi benar"benar pihak 

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    21/26

    yang mempunyai utang kepada klien. :una menghindarkan kemungkinan terjadinya

    kolusi antara klien !pega%ai klien# dengan debitur, maka pemilihan siapa debitur yang

    harus dimintai keterangan sepenuhnya menjadi %e%enang auditor. Para pega%ai klien

     benar"benar hanya membantu pelaksanaan pengiriman surat konfirmasi tersebut.

    +. Disposisi dan evaluasi hasil konfirmasi.?a%aban konfirmasi seringkali menyajikan informasi yang berbeda dengan

    informasi yang diperoleh dari pihak klien. 7angkah yang harus dipertimbangkan oleh

    auditor adalah melakukan evaluasi terhadap ja%aban konfirmasi dari pihak ketiga

    tersebut. Auditor harus mengambil keputusan mengenai perbedaan informasi tersebut,

    apakah mengusulkan membuat adjustment terhadap saldo Disposisi dan evaluasi hasil

    konfirmasi. ?a%aban konfirmasi seringkali menyajikan informasi yang berbeda dengan

    informasi yang diperoleh dari pihak klien. 7angkah yang harus dipertimbangkan oleh

    auditor adalah melakukan evaluasi terhadap ja%aban konfirmasi dari pihak ketiga

    tersebut. Auditor harus mengambil keputusan mengenai perbedaan informasi tersebut,

    apakah mengusulkan membuat adjustment terhadap saldo yang piutang dagang,

    ataukah auditor harus mendiskusikan kepada manajemen mengenai berbedaan

    informasi yang sangat material. Apabila diantara auditor dan klien tidak ada

    kesepakatan auditor harus memberikan catatan tersendiri terhadap penyimpangan yang

    terjadi. Keputusan akhir mengenai hal ini, sepenuhnya menjadi %e%enang auditor in

    chrages, dalam pemberian opini atas laporan keuangan klien tersebut. 7angkah"langkah

    yang ditempuh dalam konfirmasi piutang dagang memberikan keyakinan terhadap

    assersi eksistensi atau okurensi, keterlengkapan, dan hak dan ke%ajiban yang terungkap

    dalam informasi piutang tersebut dalam neraca.

    . 7akukan vouching catatan Piutang dengan dokumen pendukungnya

    Semua dokumen pendukung transaksi penjualan kredit disimpan oleh bagian

    akuntansi. Auditor perlu mencocokkan apakah saldo piutang yang disajikan oleh klien

     benar"benar berdasarkan catatan yang dibuat oleh bagian akuntansi dan mencocokkan

    apakah informasi yang disajikan didukung oleh bukti transaksi yang memadai. Sisi

    debit dicocokkan pendukung invoice penjualan seperti dokumen pengiriman, perintah

     penjualan, dan pesanan dari pelanggan. Sisi kredit dicocokkan ke remittance advices

    dan otorisasi sales adjustment. Pada dasaranya prosedur ini merupakan pelengkap dari

     prosedur konfirmasi, apabila ternyata konfirmasi tidak ditanggapi oleh debitur klien.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    22/26

    Program audit ini akan memberikan keyakinan terhadap assersi eksistensi dan okurensi

     piutang dagang.-. 7akukan pengujian terhadap cut off transaksi penjualan

    Pengertian cut off transaksi penjualan dirancang untuk memperoleh jaminan yang

    kuat bah%a' !(# semua penjualan dan piutang dagang yang disajikan dalam neracamerupakan transaksi yang benar"benar terjadi selama periode akuntansi yang diaudit,

    dan !)# bah%asannya jurnal untuk persediaan dan harga pokok penjualan dicatat untuk 

     periode yang sama. Dalam memilahkan suatu transaksi apakah masuk dalam suatu

     periode akuntansi, akuntan harus memperhatikan klausula pengiriman barang dagangan

    kepada konsumen. Apakah menggunakan ;&6 destination ataukah ;&6 shiping point

    yang keduanya mempunyai dampak yang sangat berbeda terhadap pengakuan

     pendapatan maupun timbulnya hak atas piutang pada pihak ketiga. Auditor harus

    melakukan analisis transaksi mana yang masuk kategori dalam periode akuntansi yang

    diperiksanya, dan mana yang masuk periode akuntansi berikutnya. Prosedur 

     pemeriksaan yang dilakukan antara lain'

    a. 7akukan pengujian dokumen pengiriman barang sebelum dan setelah tanggal

    neraca, untuk menetapkan kategori tanggal dan perjanjian pengiriman barang.

     b. 7akukan penelusuran dokumen pengiriman ke catatan penjualan dan persediaan

    untuk menentukan apakah jurnal pencatatan transaksi telah dilakukan dengan

    tepat.

    c. 7akukan inspeksi terhadap dokumen pengiriman barang yang terjadi sebelum dan

    setelah tanggal neraca, guna menentukan apakah pengiriman barang memang

     benar"benar dapat dipercayai !valid#.

    d. 7akukan %a%ancara dengan para manager perusahaan.

    Dengan melakukan prosedur audit diatas, auditor akan memperoleh keyakinan

    apakah assersi eksistensi dan okurensi saldo piutang dapat dipercaya. 7angkah"langkah

    yang ditempuh tersebut harus didokumentasikan dalam kertas kerja pemeriksaan.

    Komentar dan kesimpulan yang diperoleh harus disajikan dalam tickmark diba%ah

     pemaparan informasi daftar piutang dagang.

    . 7akukan pengujian transaksi penerimaan kas setelah tanggal neraca

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    23/26

    Pengujian terhadap transaksi penerimaan kas setelah tanggal neraca mempunyai

     peran yang sangat penting untuk mendeteksi assersi eksistensi atau okuresi, serta sejauh

    mana keterlengkapan assersi piutang dagang. Setoran yang dilakukan para pelanggan

    setelah tanggal neraca memberi petunjuk eksistensi piutang dagang secara individual.

    Demikian sebaliknya tagihan yang seharusnya jatuh tempo setelah tanggal neraca

    !masih dalam periode audit#, namun tidak ada reaksi dari para pejabat perusahaan

    memberi indikasi adanya piutang dagang fiktif, dalam praktik , kemungkinan adanya

    kolusi antara pelanggan dengan perusahaan dengan mudah dapat dilakukan. Situasi

    semacam ini menjadikan prosedur konfirmasi tidak bermanfaat, mengingat permintaan

    konfirmasi justru akan menghasilkan informasi palsu dari para pelanggan tersebut.

    Sebagai alternatif prosedur konfirmasi, seringkali pengujian transaksi setelah tanggal

    neraca memberikan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan prosedur konfirmasi.

    /. 7akukan verifikasi kecermatan daftar umur piutang

    Daftar umur piutang iasanya disajikan sebagai lampiran laporan keuangan, yang

    memuat rincian debitur yang terkait dengan terbentuknya piutang dagang . Auditor 

    harus mengecek kembali kecermatan perhitungan daftar tersebut guna memperoleh

    keyakinan tehadap assersi saldo piutang dagang. Dalam kasus perusahaan

    menggunanakan pengolahan data dengan komputer, pengujian terhadap kecermatan

     penyajian daftar tersebut diuji dengan paket soft%are audit.

    0. 6andingkan penyajian piutang dagang dalam neraca dengan :AAP

    Auditor harus benar"benar memahami standar pelaporan piutang dagang laporan

    keuangan. &leh karena itu, menjadi tugas auditor untuk membandingkan apakah

    statement yang disajikan laporan keungan telah cocok dengan standar akuntansi

    keuangan yang la>im diterapkan di Indonesia. Auditor perlu memperhatikan bagaimana

    cara"cara penyajian dan pengungkapannya, aik berupa klasifiaksi maupun ungkapan

    hal"hal lain yang dapat mempengaruhi kesimpulan pembaca laporan keuangan klien,

    auditor harus %aspada tergadap kemungkinan piutang dagang tersebut telah dijaminkan

    ataupun kemungkinan telah dijual melalui anjak pitang !factoring#.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    24/26

    Semua pengujian yang dilakukan dalam program di atas harus didokumentasikan

    dalam kertas kerja pemeriksaan. Semua informasi dan kesimpulan yang diperoleh

    dalam menjalankan program tersebut dicatat dalam kertas kerja. 6entuk kertas kerja

    yang dibutuhkan dalam audit ini antara lain'

    (. Daftar piutang dan umur piutang,). Konfirmasi piutang dagang,

    *. Analisi kolektibiltas piutang dagang.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    25/26

    BAB III

    PENUTUP

    Ke"i*%#lan

    Dalam melaksanakan audit, auditor harus menaruh perhatian pada semua bidang

     pertanggung ja%aban manajemen seperti diuraikan diatas, tetapi dengan tingkat tekanan yang

     berbeda"beda dengan masing"masing penugasan. 6idang mana yang akan memeperoleh

     perhatian yang lebih besartergantung pada pertimbangan terhadap bergabai factor yang terlibat

     pada %aktu menentuka arah kegiatan audit dan resiko yang dihadapai organisasi.

    4asil dari tahap pengujian substantive adalah temuan. emuan audit berpangkal dari

     perbandingan kondisi !apa yang sebenrnya terjadi# dengan criteria !apa yang seharusnya terjadi#,

    mengungkap akibat yang ditimbulkan dari perbedaan kondisi dan criteria tersebut serta mencari

     penyebabnya. Pengembangan temuan setelah pengujian substantive dangat menetukan

    keberhasilan tugas audit. =ntuk itu, auditor perlu memahami unsure"unsur temuan, sehingga

     pengembangan temuan menjaid lebih efektif.

  • 8/16/2019 244492051 Audit Keuangan Negara Docx

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemeriksaan_akuntansi_2/bab_2_audit_ 

    terhadap_siklus_pendapatan.pdf 

    http://semuatugaskuliah.blogspot.com/2013/10/audit-siklus-pendapatan.html