2–3 · web viewbelum tersosialisasinya sistem usulan program pembangunan yang bersifat e-planning...
TRANSCRIPT
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN OKU TIMUR
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA DAN LITBANG
Dalam tata bahasa, perencanaan maupun pembangunan mempunyai arti yang berbeda.
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan Pembangunan adalah suatu proses perubahan
dari kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik dan atau dari yang belum ada menjadi ada. Dengan
demikian Perencanaan pembangunan adalah suatu proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
pembangunan secara sistimatis dimana pilihan-pilihan tersebut dilakukan secara skala prioritas dan
bermanfaat bagi masyarakat baik secara efisien dan efektif berdasarkan ukuran atau ketentuan yang
dipilih sebelumnya.
Sistem perencanaan pembangunan Nasional dan perencanaan tata ruang sama-sama
menekankan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan
(prioritas) secara berhirarki dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Namun, perencanaan
tata ruang memiliki fokus kepada aspek fisik spasial yang mencakup perencanaan struktur ruang
Secara umum tugas bappeda dan litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dalam lingkup perencanaan,
pengendalian pembangunan dan litbang sesuai Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Timur Nomor 33
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas
Daerah, Badan-Badan Daerah, Kecamatan serta Kelurahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Dalam menjalankan tugas tersebut, Bappeda dan Litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur memiliki beberapa fungsi yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa fungsi, yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah
2. Penyusunan evaluasi, pelaporan program dan kegiatan pembangunan daerah
3. Pengkajian penyusunan rencana strategis pembangunan daerah jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek.
4. Menyusun program-program pembangunan tahunan (propeda) sebagai pelaksanaan rencana-
rencana tersebut pada huruf (a) /, yang dibiayai oleh daerah sendiri ataupun yang diusulkan
kepada pemerintah untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional (propenas).
5. Pelaksanaan koordinator perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh kantor-kantor,
satuan organisasi lainnya dalam lingkungan pemerintah kabupaten, instansi-instansi vertikal dan
bagan-bagan lainnya yang berada dalam wilayah kabupaten.
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 1
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
6. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten bersama-sama dengan badan
pengelolaan keuangan daerah.
7. Pengoordinasian pelaksanaan musrenbang RPJPD, RPJMD dan RKPD.
8. Pengkoordinasian kerjasama dengan pihak luar negeri, antar daerah dan antar lembaga non
pemerintah dalam rangka perencanaan pembangunan daerah.
9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban bupati di bidang pembangunan.
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya..
Tabel 3.1.Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Bappeda
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
No Tugas dan Fungsi Permasalahan
1. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah
1. Kurang optimalnya peran Bappeda dan Litbang dalam penyusunan kebijakan teknis lingkup perencanaan pembangunan daerah.
2. kurang optimalnya data pendukung yang berkualitas dalam perumusan kebijakan teknis lingkup perencanaan pembangunan daerah.
3. Belum tersedianya pemanfaatan standar operasional perencanaan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi bappeda dan litbang
4. Belum adanya rencana induk litbang sebagai dasar pelaksanaan litbang di kabupaten OKU TIMUR
5. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur koordinasi penataan ruang.
6. Belum adanya peraturan perundangan daerah tentang detail tata ruang
2. Penyusunan evaluasi, pelaporan program dan kegiatan pembangunan daerah
1. Sinergitas antara perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan belum optimal
2. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan
3. Belum optimalnya penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
3. Pengkajian penyusunan rencana strategis pembangunan daerah jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek
1. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan.
2. Sinergitas antar dokumen perencanaan jangka panjang, menengah, dan tahunan belum optimal.
4. Menyusun program-program pembangunan tahunan (propeda) sebagai pelaksanaan rencana-rencana pembangunan yang dibiayai oleh daerah sendiri
1. Dokumen perencanaan belum sepenuhnya menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 2
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
No Tugas dan Fungsi Permasalahan
ataupun yang diusulkan kepada pemerintah untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional (propenas)
pembangunan tahunan.2. Belum tersosialisasinya sistem usulan
program pembangunan yang bersifat e-planning dan e-proposal.
5. Pelaksanaan koordinator perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh kantor-kantor, satuan organisasi lainnya dalam lingkungan pemerintah kabupaten, instansi-instansi vertikal dan bagan-bagan lainnya yang berada dalam wilayah kabupaten
1. Masih lemahnya koordinasi perencanaan pembangunan daerah antar SKPD.
2. Peran Bappeda dan Litbang dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor, antar fungsi dan antar SKPD belum optimal.
3. Persepsi dan kemampuan perencanaan belum sama dalam setiap SKPD.
6. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten bersama-sama dengan badan pengelolaan keuangan daerah
1. Belum optimalnya peran Bappeda dalam penyusunan anggaran dan belanja daerah
7. Pengoordinasian pelaksanaan musrenbang RPJPD, RPJMD dan RKPD
1. Belum optimalnya Musrenbang sebagai salah satu mekanisme dalam menyerap aspirasi dalam perencanaan pembangunan.
8. Pengkoordinasian kerjasama dengan pihak luar negeri, antar daerah dan antar lembaga non pemerintah dalam rangka perencanaan pembangunan daerah
1. Belum terdatanya kerjasama antar daerah yang telah dilaksanakan.
2. Belum terdatanya program CSR dari perusahaan/pengusaha
9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban bupati di bidang pembangunan
1. Masih lemahnya koordinasi dengan SKPD dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban Bupati sehingga terjadi keterlambatan data dari instansi terkait.
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Adanya berbagai kepentingan yang bersifat politis yang harus di akomodasi dalam perencanaan dan pengaanggaran
Sumber : Pengolahan dan Analisa Tim Penyusun Renstra Bappeda OKU TIMUR, 2016
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 3
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tabel 3.2.Identifikasi Permasalahan Pelayanan Bappeda
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang DigunakanFaktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan Bappeda
INTERNAL(KEWENANGAN
Bappeda
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGAN Bappeda)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Koordinasi penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan daerah
RPJPD Tahun 2005-2025RPJMD Tahun 2016-2021
1. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2. UU Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Daerah
Menyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD)
Penyusunan Renstra SKPD, Renja SKPD
Dalam penyusunan dokumen perencanaan SKPD belum sepenuhnya mengacu pada Dokumen yang mempedomaninya.
Pengendalian dan evaluasi pembangunan
Setiap tahun di susun Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) BupatiSetiap tahun secara kontiniu melakukan monitoraing, evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan.Penyusunan LAKIP Bappeda dan LitbangPenyusunan Penetapan Kinerja (TAPKIN) Bappeda dan Litbang.
1. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
2. PP Nomor 8 Tahun 20083. Permendagri Nomor 54 Tahun 20104. Permenpan dan RB nomor 53 tahun
2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.
Penyusunan LAKIP Bappeda dan Litbang, Koordinasi penyusunan LKPJ, Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pembangunan
Penyusunan LAKIP Hasil penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP)Masih rendahnya persentase pelaksanaan program terhadap rencana.
Koordinasi penataan ruang Telah tersusun RTRW Kabupaten OKU TIMURTelah tersusun materi teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Strategis Martapura dan Gumawang
UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Penyusunan materi teknis dan draf Perda
Penetapan Perda Belum selesainya penyusunan RDTR Kawasan dan Peraturan Zonasi karena kendala SDM dan Standar Penyusunan Peta Tata Ruang.Masih rendahnya sistem pengendalian pemanfaatan ruang dan penegakan perda.
Data dan Informasi Daerah Dalam Angka (DDA)Indeks pembangunan Manusia (IPM)Produc Domestik Regional Bruto (PDRB)Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Geografic Information System (GIS)
Standar Statistik BPSStandar Badan Informasi Geospasial (BIG)
Pengumpulan data sektoral
Pengumpulan, Analisis, Pengolahan data pengajian data
Data masih sangat minim, kurang variatif dan tidak updateData dari SKPD sulit untuk dikumpulkan.Pengelolaan SIPD dan GIS belum optimal
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 52
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini
Standar yang DigunakanFaktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan Bappeda
INTERNAL(KEWENANGAN
Bappeda
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGAN Bappeda)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan.
Telah ada pegawai yang mengikuti Diklat perencanaan (RPJMD, Renstra, Renja dll)
Kebutuhan personil Bappeda dan Litbang (Subbag Kepegawain dan Umum)
Penyiapan pegawai yang berkompetenPenyediaan biaya transportasi dan akomodasi bagi personil yang mengikuti diklat
Pelaksanaan Diklat Personil yang telah memahami sistem perencanaan dan penelitian pengembangan masih kurang.Belum ada fungsional perencana dan penelitiaBelum dapat melaksanakan pelatihan, kursus, sosialisasi tentang perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan bagi staf internal Bappeda dan Litbang serta SKPD
Meningkatkan inovasi daerah hasil peneltian dan pengembangan.
Telah ada bidang Penelitian pengembangan (Litbang)
UU Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEKPermendagri Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemda
Penyusunan rencana induk litbang
Pelaksanaan diklat penelitiKoordinasi penelitian antar daerah
Belum ada Rencana Induk Penelitian dan pengembangan
Sumber : Pengolahan dan Analisa Tim Penyusun Renstra Bappeda OKU TIMUR, 2016
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 53
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM BUPATI DAN WAKIL BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016-2021
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur Tahun 2016-2021 merupakan tahapan ketiga dari RPJPD Kabupaten OKU TIMUR Tahun
2005-2025.
Dalam tahapan pembangunan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2005-2025 tercantum
bahwa periode ketiga dari tahapan RPJPD Kabupaten OKU TIMUR adalah RPJMD Kabupaten
OKU TIMUR Tahun 2016-2021. Dalam tahapan ini skala prioritas yang akan dicapai adalah
meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan termasuk yang berbasis keunggulan lokal dan didukung
oleh manajemen pendidikan yang efektif dan efisien, meningkatnya derajat kesehatan dan gizi
masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan anak
serta tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang dan meningkatnya ketersediaan infrastruktur
yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta berkembangnya infrastruktur
perdesaan terutama yang mendukung pembangunan pertanian yang sejalan dengan pemenuhan
kebutuhan tempat tinggal.
Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Pemerintah
Kabupaten OKU TIMUR menetapkan visi Kabupaten OKU TIMUR 2016-2021 sebagai berikut ;
“YAKIN OKU TIMUR LEBIH BAIK, AMAN, NYAMAN TANPA JALAN BERLUBANG”
Misi yang ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan seluruh komponen organisasi dan
dapat memicu tindakan dan peran serta masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan positif yang
mengarah pada pencapaian misi dan visi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai VISI Kabupaten
OKU TIMUR seperti tersebut diperlukan MISI yang dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun
tujuan, sasaran dan strategi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, adapun misi Kabupaten
OKU TIMUR tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan infrastruktur yang layak
2. Memberikan rasa aman dan nyaman dengan peningkatan sinergitas antara masyarakat,
pemerintah dan aparat keamanan
3. Mewujudkan kualitas SDM yang profesianal, berbudaya dan berakhlak mulia yang berorientase
pada pelayanan public.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses dan pemerataan pembangunan.
5. Meningkatkan kesejahteraan , kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pada pembangunan pertanian
Memperhatikan visi, misi serta program kepala daerah terpilih periode 2016-2021
maka tugas dan fungsi serta kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian
Pengembangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selaku unsur pendukung Kepala Daerah di
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 54
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
bidang Perencanaan Pembangunan adalah mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan
perencanaan pembangunan daerah dari berbagai sektor untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan,penganggaran, pelaksanaan, dan pengendalian pembanguna serta penelitian dan
pengembangan.
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 55
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tabel 3.3Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
NO MISI DAN PROGRAM BUPATI DAN WAKIL BUPATI TERPILIH PERMASALAHAN PELAYANAN BAPPEDAFAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONGMisi 1 :Mewujudkan Infrastruktur Yang LayakProgram :1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan transportasi.2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pengelolaan Sumber
Daya Air.3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pemerintah dan
fasilitas umum.4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi dan informasi.
Misi 2 :Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Dengan Peningkatan Sinergitas Antara Masyarakat, Pemerintah dan Aparat Keamanan Program1. Meningkatkan stabilitas sosial masyarakat.2. Menciptakan keamanan dan ketertiban.3. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang demokratis
Misi 3 :Mewujudkan Kualitas SDM Yang Profesional, Berbudaya dan Beraklak Mulia Yang Berorientasi Pada Pelayanan Publik Program :1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM aparatur daerah2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pegawai dan masyarakat3. Meningkatkan kapasitas administrasi pemerintahan daerah4. Meningkatkan pengelolaan arsip daerah5. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan6. Meningkatkan pelayanan administrasi pertanahan7. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan8. Meningkatkan Mutu dan Produktivitas Tenaga Kerja
Misi 4 :Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Proses dan Pemerataan PembangunanProgram :1. Meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan daerah
A. ASPEK PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN1. Besarnya tuntutan masyarakat terhadap
infrastruktur utamanya infrastruktur jalan yang layak menyebabkan permasalahan kerangka pendanaan yang cukup tinggi.
2. Prioritas pembangunan yang lebih cenderung mengutamakan sektor infrastruktur menyebabkan semakin minimnya penganggaran untuk sektor lainnya.
3. Kerangka pendanaan lebih banyak bersumber dari dana perimbangan sehingga anggaran pendapatan sangat tergantung pada besaran dana transfer dari pemerintah pusat.
B. ASPEK KOORDINASI DAN SINKRONISASI1. Peran Bappeda dan Litbang dalam fungsi
koordinasi belum optimal terutama dalam penyusunan anggaran.
2. seringkali terjadi ketidaksinkronnya perencanaan antar tahapan perencanaan pembangunan.
1. Masih sering terjadi tumpang tindih tugas dan fungsi Bappeda dan Litbang terutama dalam perencanaan dan penganggaran sehingga dalam penyusunan anggaran tidak mengacu pada perencanaan yang telah disusun di Bappeda dan Litbang.
2. Organisasi perangkat daerah dalam mengajukan usulan pendanaan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat seringkali tidak berkoordinasi dengan Bappeda dan Litbang.
1. Perubahan Nomenklatur organisasi perangkat daerah menimbulkan semangat baru untuk mengembalikan tugas dan fungsi Bappeda dan Litbang sesuai dengan yang diamanatkan oleh peraturan perundangan.
2. Bappeda dan Litbang telah memaksimalkan fungsi koordinasi selama ini.
3. Dukungan dari Bappenas dan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan untuk menjalankan fungsi perencanaan pembangunan daerah
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 56
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
NO MISI DAN PROGRAM BUPATI DAN WAKIL BUPATI TERPILIH PERMASALAHAN PELAYANAN BAPPEDAFAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG2. Meningkatkan pengawasan pembangunan daerah3. Meningkatkan pemerataan pembangunan antar wilayah4. Meningkatkan Peran masyarakat desa dalam pembangunan5. Meningkatkan upaya penyelenggaran penataan ruang6. Meningkatkan pengelolaan SDA dan LH yang lestari7. Meningkatkan pengelolaan mitigasi bencana
Misi 5 :Meningkatkan Kesejahteraan, Kualitas Pendidikan dan Kesehatan MasyarakatProgram :1. Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat3. Mengembangkan minat baca bagi masyarakat4. Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak5. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat6. Meningkatkan usaha pengembangan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera
Misi 6 :Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pada Pembangunan PertanianProgram :1. Mengembangkan Sektor pembangunan pertanian berkelanjutan2. Mengembangkan sektor pariwisata3. Meningkatkan stabilitas pangan4. Mengembangkan perusahaan daerah5. Meningkatkan produktivitas nilai tambah dan pendapatan sektor koperasi
UMKM6. Meningkatkan Investasi Daerah7. Mengembangkan Sektor perindustrian dan Perdagangan
Sumber : Pengolahan dan Analisa Tim Penyusun Renstra Bappeda OKU TIMUR, 2016
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 57
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
3.3. TELAAHAN RENSTRA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DAN RENSTRA PROVINSI SUMATERA SELATAN
Mengacu pada Perpres Nomor 47 Tahun 2009 dan Perpres Nomor 82 Tahun 2007
menyebutkan bahwa tugas pokok Kementerian PPN/Bappenas adalah merumuskan kebijakan dan
koordinasi di bidang perencanaan pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.Selanjutnya, tugas pokok tersebut dijabarkan ke dalam 9 (sembilan)
fungsi, yaitu: 1)penyusunan rencana pembangunan nasional; 2) koordinasi dan perumusankebijakan di
bidang perencanaan pembangunan nasional; 3) pengkajian kebijakanpemerintah di bidang perencanaan
pembangunan nasional; 4) penyusunan programpembangunan sebagai bahan penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan danBelanja Negara yang dilaksanakan bersama-sama dengan Departemen
Keuangan;5) koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumbersumber pembiayaandalam dan
luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersamasamainstansi terkait; 6) koordinasi
kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugasKementerian PPN/Bappenas; 7) fasilitasi dan pembinaan
kegiatan instansipemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional; 8) penyampaianlaporan
hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinyakepada Presiden; serta 9)
penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasiumum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksanasumber daya manusia, keuangan, kearsipan, hukum,
perlengkapan dan rumahtangga. Pelaksanaan tugas Kementerian PPN/Bappenas mengerucut menjadi
4(empat) peran yang saling terkait, yaitu peran sebagai (1) pengambilkebijakan/keputusan (policy
maker), (2) koordinator, (3) think-tank, dan (4)administrator.Keempat peran tersebut dijabarkan ke dalam
pelaksanaan berbagaikegiatan strategis.Sebagai pengambil kebijakan/keputusan,
KementerianPPN/Bappenas menentukan kebijakan dan program dalam rencanapembangunannasional
baik jangka panjang (RPJPN), menengah (RPJMN) maupun tahunan(RKP).Untuk rencana kerja
pemerintah (RKP) yang bersifat tahunan, disusunberikut perkiraan anggarannya, sedangkan perkiraan
anggaran untuk RPJMNdimulai sejak RPJMN 2010-2014.Selain tugas perencanaan tersebut,
KementerianPPN/Bappenas juga berperan dalam turut menentukan kebijakankebijakanpenanganan
permasalahan yang mendesak dan berskala besar, sepertipenanganan pasca bencana alam dan
perubahan iklim (climate change). Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Kementerian
PPN/Bappenasharus memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaanRPJMN
2010- 2014 dan RKP, melalui penyusunan rencana pembangunan nasional(RPJMN, RKP)
yang berkualitas dan pelaksanaan tugas-tugas lainnya dariPresiden/Pemerintah. Kualitas rencana
pembangunan tersebut dilihat dari: 1)adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur; 2)
adanya integrasi,sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan
antarfungsipemerintah, maupun antara pusat dan daerah; 3) adanya keterkaitan dankonsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;serta 4) integrasi (keterkaitan) dan
konsistensi antara pencapaian tujuanpembangunan nasional (RPJMN dan RKP) dengan tujuan
pembangunan yangdilaksanakan oleh masing-masing fungsi pemerintahan baik di tingkat
pusat(Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ RenstraSKPD).
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 58
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Sedangkan keberhasilan pelaksanaan tugastugas lainnya dariPresiden/Pemerintah dilihat dari sejauh
mana tugas-tugas tersebut dimanfaatkanoleh Presiden/Pemerintah. Apabila keseluruhan hal tersebut
dapat terpenuhi, maka berarti KementerianPPN/Bappenas telah mampu berperan dalam mendukung
pencapaian, target,sasaran, misi dan visi RPJMN 2015-2019, dan selanjutnya mendukung pencapaian
tujuan berbangsa dan bernegara sesuai amanat UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. Oleh karena itu, Visi KementerianPPN/Bappenas 2015-2019 adalah:
Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas yangandal, kredibel dan proaktif untuk mendukung
pencapaian tujuan berbangsa danbernegara” Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan
tindakan nyata dalambentuk 3 (tiga) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian PPN/Bappenas,
adalah sebagai berikut: 1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka: a.
mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik\ antardaerah, antarruang,
antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan daerah; b. mewujudkan
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; c.
mengoptimalkan partisipasi masyarakat; d. menggunakan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan
rencanapembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitasterhadap permasalahan
pembangunan, sebagai masukan bagi prosesperencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan
kebijakan pembangunandi berbagai bidang. 3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan
tugas-tugasKementerian PPN/Bappenas.
Dari penjelasan diatas, keterkaitan Bappeda dan Litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur dan Bappenas sama-sama berperan dalam mengawal konsistensi antara
perencanaan,penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian; serta mengintegrasikan (keterkaitan)dan
konsistensi antara pencapaian tujuan pembangunan nasional (RPJMN danRKP) dengan tujuan
pembangunan yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsipemerintahan baik di tingkat pusat
(Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ Renstra SKPD)
Berikut ini Tabel Permasalahan pelayanan Bappeda dan Litbang berdasarkan Renstra
Kementerian Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Selatan disajikan pada Tabel 3.4 dan
Tabel 3.5. berikut ini.
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 59
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tabel 3.4Permasalahan Pelayanan Bappeda dan Litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Bappenas RI beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO SASARAN JANGKA MENENGAH RENSTRA BAPPENAS RI
PERMASALAHAN PELAYANAN BAPPEDA OKU TIMUR
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder s) terhadap RPJMN 2015-2019
RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur belum sepenuhnya menjadi pedoman bagi seluruh stakeholder dalam penyusunan perencanaan pembangunan.
Kecenderungan Organisasi Perangkat Daerah berpendapat bahwa yang menyusun RPJMD adalah Bappeda dan Litbang serta bukan SKPD
Kemampuan dan kesepahaman antar perencana pembangunan belum sama.
Mekanisme dan tata cara penyusunan dokumen-dokumen perencanaan telah sesuai dengan peraturan perundangan yang mengaturnya.
2 Tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RKP
Perencanaan pembangunan tahunan belum sepenuhnya mengacu pada perencanaan pembangunan lima tahunan.
Usulan masyarakat yang disampaikan pada Musrenbang desa dan kecamatan masih banyak yang belum terakomodir dalam program pembangunan
Belum maksimalnya konsistensi perencanaan pembangunan daerah
Keterbatasan pendanaan pembangunan daerah
Sudah ada peran masyarakat dalam proses dan tahapan perencanaan pembangunan.
Potensi CSR yang perlu dimaksimalkan.
3 Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antar ruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antara perencanaan
Sinkronisasi pembangunan antar fungsi dan antar ruang masih kurang maksimal
Rencana Tata Ruang Wilayah belum sepenuhnya dijadikan landasan/acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Ego sektoral Ego daerah yang menghambat
kerjasama antar wilayah/daerah baik antar desa, antar kecamatan dan antar kabupaten.
Belum ada rencana detail tata ruang wilayah yang disyahkan menjadi Perda.
Perubahan dalam struktur dan pola ruang wilayah yang membutuhkan revisi tata ruang belum dapat dilaksanakan.
fungsi koordinator yang selama ini dilaksanakan oleh Bappeda dan litbang.
Sudah pejabat setingkat esselon IV yang mengurusi kerjasama pembangunan.
Telah ada Perda Nomor 13 Tahun 2012 tentang RTRW Kab. OKU TIMUR tahun 2012-2032.
Sumber : Pengolahan dan Analisa Tim Penyusun Renstra Bappeda OKU TIMUR, 2016
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 60
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tabel 3.5Permasalahan Pelayanan Bappeda OKU TIMUR berdasarkan
Sasaran Renstra Bappeda Sumatera Selatan beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO SASARAN JANGKA MENENGAH RENSTRA PROV. SUMSEL
PERMASALAHAN PELAYANAN BAPPEDA OKU TIMUR
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Terwujudnya penyusunan dokumen perencanaan yang berkualitas.
RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur belum sepenuhnya menjadi pedoman bagi seluruh stakeholder dalam penyusunan perencanaan pembangunan.
Kecenderungan Organisasi Perangkat Daerah berpendapat bahwa yang menyusun RPJMD adalah Bappeda dan Litbang serta bukan SKPD
Perubahan regulasi dalam mekanisme dan tata cara penyusunan dokumen perencanaan.
Kemampuan dan kesepahaman antar perencana pembangunan belum sama.
Mekanisme dan tata cara penyusunan dokumen-dokumen perencanaan telah sesuai dengan peraturan perundangan yang mengaturnya.
2 Terwujudnya konsistensi antara perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan
Dokumen perencanaan dalam penyusunanya tidak mengacu pada perundangan dan dokumen perencanaan diatasnya
Penyusunan dokumen SKPD tidak mengacu pada RPJMD, RPJPD atau RTRW
Bappeda kurang dilibatkan dalam penyusunan APBD
Bappeda secara kontiniu melaksanakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengganggaran
3 Meningkatnya kualitas usulan program danKegiatan
Kualitas usulan program dan kegiatan masih rendah
Dalam penyusunan program dan kegiatan dalam APBD belum dilengkapi dengan KAK/TOR
Bappeda terus berupaya dalam melakukan evaluasi terhadap program pembangunan
4 Meningkatnya kualitas dan profesionalisme SDM perencana SDM bidang perencanaan masih minim Kurangnya pelatihan dan bintek tenaga perencana
Banyak tawaran bintek dari lembaga pelatihan
5 Meningkatnya fasilitas pendukung perencanaan pembangunan. Fasiltas sarana prasarana kantor belum mendukung
Penambahan bidang sesuai dengan Nomenklatur organisasi perangkat daerah belum di imbangi dengan penambahan jumlah ruangan sesuai dengan kebutuhan.
Sarana prasarana kantor kurang mendukung
Telah menempati kantor sendiri Telah ada sarana prasarana pendukung
Sumber : Pengolahan dan Analisa Tim Penyusun Renstra Bappeda OKU TIMUR, 2016
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 61
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 sangat
mempertimbangkan pola dan struktur ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Nasional, RTRW Provinsi
Sumatera Selatan dan RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2012-2032 sebagai dasar
untuk menetapkan lokasi program dan kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan
ruang di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Dalam RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
penyusunan program dan kegiatan prioritas di sesuaikan dengan pola ruang, struktur ruang serta
kawasan startegis yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Pengembangan tata ruang wilayah didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kawasan secara makro (bersifat eksternal) maupun mikro wilayah (bersifat internal).
Faktor-faktor determinan yang mempengaruhi perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten OKU TIMUR
dalam konteks eksternal diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Visi Kabupaten OKU TIMUR yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Kabupaten OKU TIMUR 2005-2025 yaitu “OKU TIMUR AMAN, MAJU DAN BERDAYA SAING”.
2. Penetapan Martapura sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) dalam konteks perkotaan di
Provinsi Sumatera Selatan, dengan pertimbangan potensi yang dimiliki untuk maju dan berkembang
sebagai pusat pelayanan wilayah di masa yang akan datang.
3. Kabupaten OKU TIMUR merupakan bagian dari pengembangan sistem transportasi nasional,
dengan jalur lintas regional (jalan nasional) yang melalui Kabupaten OKU TIMUR, yaitu jalur lintas
tengah Sumatera yang menghubungkan arah barat ke timur yaitu Provinsi Bengkulu, Provinsi Jambi,
Palembang, Baturaja, Bandar Lampung dan Pulau Jawa.
Sementara, faktor-faktor internal yang mempengaruhi perumusan tujuan penataan ruang
Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
1. Memiliki potensi wilayah di sektor pertanian (agro), dengan ditandai oleh ketersediaan lahan yang
cukup luas dengan komoditas pertanian bahan pangan (padi) dan lainnya, sebagai sektor unggulan
dan penggerak utama perekonomian kabupaten OKU TIMUR;
2. Sebagian besar wilayah Kabupaten OKU TIMUR atau ± 65% dari total luas wilayah merupakan
kawasan dataran rendah yang berpotensi untuk dijadikan kawasan budidaya;
3. Membutuhkan dukungan pengembangan aksesibilitas wilayah yaitu dilalui Jalur Lintas Tengah (Jalur
regional Sumatera, jalan nasional) dan didukung oleh jaringan jalan provinsi dan kabupaten.
Berdasarkan pertimbangan faktor internal dan eksternal tersebut, maka dapat disusun rumusan
tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2012-2032, yaitu sebagai berikut:
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 62
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
“Mewujudkan Masyarakat Kabupaten OKU TIMUR yang Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing Melalui Pengembangan Tata Ruang Berbasis Agropolitan yang Berwawasan Lingkungan”
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 63
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tabel 3.6Permasalahan Pelayanan Bappeda berdasarkan Telaahan RTRW beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO RENCANA TATA RUANG WILAYAH TERKAIT TUGAS DAN FUNGSI SKPD PERMASALAHAN BAPPEDA
FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5)1 Mengembangkan dua pusat pelayanan primer, yaitu Kota
Martapura dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan, dan Kota Gumawang dengan fungsi utama sebagai pusat kegiatan ekonomi
Belum ada regulasi dalam bentuk Perda yang mengatur pengembangan kawasan Kota Martapura dan Kota Gumawang
Mekanisme pembahasan Materi Teknis dan Persetujuan Subtansi dari Kementarian terkait membutuhkan waktu dan mekanisme
Mekanisme pembahasan Perda yang membutuhkan hal-hal non teknis
Telah disusun Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Martapura dan Kawasan Perkotaan Gumawang.
Telah disusun Materi Teknis Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di kedua kawasan.
2 Kabupaten OKU Timur dibagi dalam empat wilayah pengembangan, dengan pusat kegiatan utama berada di Kota Martapura
Belum ada regulasi dalam bentuk Perda/Perkada yang mengatur pengembangan 4 (empat) wilayah pengembangan
Mekanisme pembahasan Materi Teknis dan Persetujuan Subtansi dari Kementarian terkait membutuhkan waktu dan mekanisme
Mekanisme pembahasan Perda yang membutuhkan hal-hal non teknis
Telah disusun materi teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan KTM
Telah disusun materi teknis Masterplan Kawasan Agropolitan
Telah disusun RPIJM Kawasan Minapolitan3 Pemantapan keterkaitan antar wilayah dengan kota-kota
yang lainnya melalui peningkatan sarana / prasarana perhubungan
Belum ada masterplan yang mengatur masalah transportasi/perhubungan
Belum ada kesepahaman/program prioritas untuk membenahi masalah perhubungan/transportasi
Telah disusun Tatanan Transportasi Lokal (Tatralok) oleh Dinas Perhubungan
4 Penyediaan prasarana perkotaan sesuai dengan fungsi kota dengan pendekatan program pembangunan prasarana kota terpadu
Fasilitas yang dibutuhkan dalam memperkuat fungsi kota belum optimal
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang telah di susun belum di regulasikan dalam bentuk Perkada
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) belum sepenuhnya dilaksanakan.
Pelaksanaan penataan perkotaan belum sepenuhnya mengacu pada RTBL.
Telah disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Kotabaru dan Kawasan Perkantoran
5 Penataan ruang kota melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian tata ruang kota
Pengendalian pemanfaatan ruang belum optimal
Pelaksanaan pembangunan belum sepenuhnya mengacu pada RTRW
Telah ada Perda tentang RTRW Kabupaten
6 Peningkatan aksesibilitas ke wilayah belakang yang dilayani melalui pengembangan jaringan jalan
Belum ada masterplan untuk menataan/peningkatan jaringan jalan dan transportasi
Skala prioritas pada saat ini adalah rehabilitasi jalan dan jembatan sehingga aspek peningkatan kualitas jaringan jalan belum optimal
Telah ada Peta Jaringan Jalan
Sumber : Pengolahan dan Analisa Tim Penyusun Renstra Bappeda OKU TIMUR, 2016
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 64
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGISSesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 6 Tahun 2016,
kedudukan Bappeda dan Litbang adalah sebagai unsur pendukung tugas Kepala Daerah dibidang
perencanaan pembangunan dan penelitian pengembangan. Berdasarkan telaahan terhadap tugas dan
fungsi Bappeda dan Litbang, terhadap Renstra Kementerian Bappenas dan Bappeda Sumatera Selatan
serta terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maka langkah selanjutnya adalah penilaian faktor
internal dan eksternal Bappeda. dan Litbang
Adapun faktor internal dan eksternal Bappeda dan Litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur adalah:
1. Kekuatan (Strength)Kekuatan (strength) yaitu situasi dan kemampuan internal bersifat positif yang
memungkinkan Bappeda dan Litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur memenuhi keuntungan
strategis dalam mencapai visi dan misi yang meliputi:
Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta peraturan
perundangan turunannya memberikan kewenangan bagi Bappeda dan Litbang untuk
menjalankan tugas dan fungsinya.
Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas
Daerah, Badan-Badan Daerah, Kecamatan serta Kelurahan
Pola kerja di Bappeda dan Litbang yang telah sistematik serta nilai-nilai organisasi seperti
kebersamaan, inovasi dan responsive yang memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif
Hubungan koordinasi yang baik antara unsur pimpinan dan staf Bappeda sehingga tercipta
suasana kerja yang kondusif.
Adanya sumber daya aparatur yang sebagian berpendidikan tinggi sehingga menjadi visi jauh
kedepan dan berdedikasi tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan yang diinginkan.
Adanya dukungan dari Kepala Daerah untuk pembangunan jauh ke depan terhadap suatu
perencanaan pembangunan dalam mendukung visi/misi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Dokumen-dokumen perencanaan yang disusun oleh Bappeda sebagai acuan dalam
perencanaan pembangunan daerah.
2. Kelemahan (Weaknes)
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 65
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Kelemahan yaitu situasi ketidakmampuan internal yang mengakibatkan Bappeda dan
Litbang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tidak dapat mencapai visi/misi.
Masih kurangnya tenaga perencana dan peneliti yang terlatih serta penempatan personil
sebagian aparatur kurang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan.
Masih kurangnya sarana prasarana pendukung untuk perencanaan pembangunan serta
penelitian dan pengembangan.
Belum tersedianya data-data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat
sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif dan
berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu/tidak sesuai
jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses dan mekanismenya yang membutuhkan
siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan
Koordinasi perencanaan masih sangat lemah baik koordinasi interen antar bidang maupun
koordinasi perencanaan antar SKPD.
Kurangnya partisipasi PTN maupun swasta dalam dalam proses perencanaan khususnya
dalam bidang penelitian belum cukup berarti memberikan masukan bagi Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
3. Peluang (Opportunity)Peluang merupakan faktor eksternal Bappeda yang dianggap mampu mendukung upaya
pencapaian visi dan misi Bappeda antara lain:
Adanya political will dari pemerintah pusat untuk memberdayakan Bappeda Kabupaten antara
lain dalam bentuk kesempatan pengembangan SDM (pendidikan dan pelatihan) serta
dukungan dari pemerintah provinsi dalam memaksimalkan fungsi bappeda dan litbang
kabupaten/kota.
Kepemimpinan Kepala Daerah yang berkomitmen dalam menciptakan pembangunan yang
pro rakyat.
Adanya otonomi daerah sehingga memberi peran lebih pada pemerintah daerah khususnya
Bappeda.
Tuntutan masyarakat yang menghendaki sistem perencanaan pembangunan yang akuntabel
dan aspiratif serta dukungan dari DPRD, LSM serta komponen masyarakat lainnya dalam
proses perencanaan pembangunan yang lebih aspiratif.
Kondisi geografis dan letak strategis sangat mendukung untuk dijadikan objek perencanaan
kedepan dalam membangun Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebagai kabupaten
terencana.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat mendukung dalam penyusunan
perencanaan pembangunan daerah.
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 66
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Hubungan yang harmonis antara eksekutif dan legislatif yang dapat mempercepat proses
perencanaan pembangunan.
4. Hambatan (Threat)Faktor eksternal Bappeda yang dipandang berpotensi menghambat pencapaian visi dan
misi Bappeda antara lain:
Adanya mekanisme perencanaan yang bersifat top down relatif masih kuat sehingga
kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaanpembangunan dan munculnya
berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara
mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah.
Pengajuan usulan kegiatan pembangunan dari dinas/instansi belum sepenuhnya mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten OKU TIMUR.
Terdapatnya pertentangan/ketidaksesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur
sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan
sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah.
Masih lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD di Kabupaten dan
antara SKPD Provinsi dengan SKPD Kabupaten.
Masih sangat rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan.
Birokrasi yang belum baik dalam menyerap aspirasi masyarakat.
Masih adanya tumpang tindih tugas dan fungsi Bappeda Litbang dengan instansi lainnya
sehingga tugas dan fungsi Bappeda dan Litbang belum maksimal.
Perencanaan pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada saat ini menjadi
urusan daerah yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, hal ini mengingat
perencanaan merupakan awal penyelenggaraan pemerintahan secara umum maupun pembangunan
daerah khususnya.Kondisi perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat dari kinerja aspek-aspek
perencanaan daerah sebagai berikut :
1. Koordinasi Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, berdampak pada dokumen perencanaan pembangunan daerah, seperti dokumen
perencanaanpembangunan jangka panjang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2005-2025
yang harus di revisi. Demikian juga halnya dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur tahun 2016-2021 juga harus disesuaikan dengan Organisasi Perangkat Daerah
yang beru serta dokumen perencanaan pembangunan lainnya yang harus segera disesuaikan
dengan peraturan perundangan yang mengaturnya.\
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 67
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan(BAPPEDA DAN LITBANG)Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
2. Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan DaerahHasil Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur yang masih rendah perlu ditindaklanjuti segera. Monitoring dan evaluasi
pembangunan daerah saat ini masih dilakukan secara manual,dengan mengandalkan laporan-
laporan dari SKPD, sehingga perencanaanpembangunan yang berjalan belum dapat dikendalikan
dan dinilai secara utuh,begitupun dengan pembangunan yang berasal dari dana APBD Propinsi,
maupunAPBN, belum dapat dipantau karena keterbatasan data dan pelaporan yang diberikan
SKPD.
3. Koordinasi Penataan ruangDokumen RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2012-2032 perlu
penyesuaian karena selama 5 (lima) tahun ada berbagai perubahan yang cukup mendasar dalam
penataan ruang. Demikian halnya juga kawasan-kawasan strategis kabupaten pada saat ini belum
ada rencana detailnya.
4. Data dan InformasiData pendukung dalam penyusunan dokumen perencanaan baik tingkat kabupaten
maupun instansi lainnya masih sangat minim dan kurang variatif. Demikian halnya data-data yang
bersifat data elektronik dan spasial masih sangat kurang.
5. Pelayanan Ketatausahaan BappedaFungsi rutin yang dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan urusan perencanaan
pembangunan daerah berupa, ketatausahaan, kepegawaian, sarana kerja dan keuangan selama ini
berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.Namun aspek kepegawaian
masih dipandang belum optimal, mengingat sumber dayamanusia di Bappeda sebagai pelaksana
urusan perencanaan daerah kurang didukungdengan tenaga yang profesional baik dari faktor
pendidikan umum, maupunkemampuan keterampilan dari diklat teknis perencana maupun peneliti.
6. Penelitian dan PengembanganFungsi penelitian dan pengembangan daerah secara umum masih belum optimal karena
merupakan bidang baru di Bappeda dan Litbang dan masih dalam tahap identifikasi dan pendataan
kebutuhan kelitbangan.
Rencana Strategis Bappeda dan LitbangKab. OKU TIMUR Tahun 2016 – 2021 III - 68