2201 pengaruh obat terhadap keluhan

14
Meloxicam INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI Meloxicam merupakan suatu obat golongan asam enolat yang merupakan bagian dari obat non anti inflamasi non steroid (OAINS) atau disebut juga NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs). Meloxicam bekerja dengan menghambat enzim Cox-1 dan Cox-2 yang berfungsi untuk menghasilkan prostaglandin yang merupakan pemicu reaksi radang. Penghambatan enzim ini akan mempunyai efek anti inflamasi, analgetik, dan antipiretik untuk menurunkan demam. Meloxicam merupakan golongan OAINS non selektif karena mekanisme kerja yang telah disebutkan diatas. Meloxicam umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri dan dipakai pada keadaan peradangan misalnya pada Rheumatoid Arthritis (RA), osteoarthritis (OA). Meloxicam dikontraindikasikan pada pasien yang sensitive ataupun alergi terhadap meloxicam ataupun OAINS lainnya, pasien dengan gangguan ginjal berat hingga gagal ginjal, wanita hamil dan menyusui, anak – anak, adanya riwayat tukak lambung berulang ataupun episode tukak lambung dalam 6 bulan terakhir, adanya riwayat perdarahan saluran cerna ataupun penyakit perdarahan lainnya. EFEK SAMPING Efek samping yang sering timbul pada pemakaian OAINS adalah iritasi pada lambung hingga dapat menyebabkan tukak lambung hingga perforasi lambung. Efek samping iritasi lambung oleh meloxicam berbandung lurus dengan dosis sehingga dengan dosis

Upload: epparlente

Post on 01-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

2201 Pengaruh Obat Terhadap Keluhan

TRANSCRIPT

MeloxicamINDIKASI DAN KONTRAINDIKASIMeloxicam merupakan suatu obat golongan asam enolat yang merupakan bagian dari obat non anti inflamasi non steroid (OAINS) atau disebut juga NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs). Meloxicam bekerja dengan menghambat enzim Cox-1 dan Cox-2 yang berfungsi untuk menghasilkan prostaglandin yang merupakan pemicu reaksi radang. Penghambatan enzim ini akan mempunyai efek anti inflamasi, analgetik, dan antipiretik untuk menurunkan demam. Meloxicam merupakan golongan OAINS non selektif karena mekanisme kerja yang telah disebutkan diatas.Meloxicam umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri dan dipakai pada keadaan peradangan misalnya pada Rheumatoid Arthritis (RA), osteoarthritis (OA). Meloxicam dikontraindikasikan pada pasien yang sensitive ataupun alergi terhadap meloxicam ataupun OAINS lainnya, pasien dengan gangguan ginjal berat hingga gagal ginjal, wanita hamil dan menyusui, anak anak, adanya riwayat tukak lambung berulang ataupun episode tukak lambung dalam 6 bulan terakhir, adanya riwayat perdarahan saluran cerna ataupun penyakit perdarahan lainnya.EFEK SAMPINGEfek samping yang sering timbul pada pemakaian OAINS adalah iritasi pada lambung hingga dapat menyebabkan tukak lambung hingga perforasi lambung. Efek samping iritasi lambung oleh meloxicam berbandung lurus dengan dosis sehingga dengan dosis yang semakin tinggi, maka angka kejadian iritasi lambung akan meningkat. Umumnya sering ditemukan kasus terjadinya perdarahan saluran cerna hingga perforasi pada orangtua yang sering menggunakan OAINS dalam jangka lama.Efek samping lain yang perlu diperhatikan adalah adanya perburukan fungsi ginjal maupun hati, adanya gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, mual, muntah, adanya bengkak pada tubuh, gangguan sistem saraf pusat, infeksi saluran napas, nyeri kepala, hingga efek samping serius namun jarang terjadi seperti perburukan asma, hepatitis, serangan jantung, stroke dan sindrom Steven Johnson.Penggunaan meloxicam bersamaan dengan obat pengencer darah akan menyebabkan peningkatan resiko terjadinya perdarahan sehingga perlu dimonitor penggunaannya. Penggunaan dengan kortikosteroid maupun dengan alkohol juga akan meningkatkan resiko perdarahan saluran cerna. Penggunaan jangka panjang akan meningkatkan kerusakan ginjal terutama pada pasien usia lanjut dan dengan penyakit lain yang mendasari misalnya penyakit jantung.DOSISPemberian oral: Pada osteoarthritis: 7,5 mg satu kali sehari, jika diperlukan dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg satu kali sehari. Pada rheumatoid arthritis: 15 mg satu kali sehari, dapat dikurangi sampai 7,5 mg/hari tergantung respon klinis.Untuk pasien dengan resiko tinggi diberikan dosis awal 7,5 mg satu kali sehari. Untuk pasien penderita gagal ginjal dosis tidak lebih dari 7,5 mg satu kali sehari. PERINGATAN DAN PERHATIAN: Iritasi saluran cerna, tukak lambung, pendarahan dan perforasi dapat terjadi pada penggunaan obat-obat NSAID. Hati-hati jika diberikan kepada pasien dengan riwayat penyakit gastrointestinal (pendarahan dan tukak), penurunan fungsi ginjal, kegagalan fungsi hati, penyakit hepatik, dehidrasi, hipertensi ataupun asma. Hati-hati jika diberikan pada orang tua. Hati-hati jika digunakan bersamaan dengan antikoagulan. Keamanan penggunaan pada anak belum diketahui dengan pasti. Keamanan penggunaan untuk ibu menyusui belum diketahui dengan pasti maka tergantung dari pentingnya pengobatan bagi si ibu disarankan untuk menghntikan penggunaan obat atau berhenti menyusui. Penderita sebaiknya diberitahu tentang tanda-tanda atau gejala-gejala toksisitas gangguan pencernaan yang serius dan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi. Pengobatan harus dihentikan pada kasus tukak lambung atau perdarahan gangguan saluran pencernaan.EFEK SAMPING OBATEfek samping jarang terjadi, seperti: Gangguan pencernaan: sakit perut, konstipasi, diare, dispepsia, flatulence, mual dan muntah. Seluruh tubuh: edema, pain. Sistem saraf pusat dan periferal: pusing, sakit kepala. Hematologi: anemia. Musculo-skeletal: artralgia, back pain. Psikiatri: insomnia. Sistem pernafasan: batuk, sistem pernafasan bagian atas, infeksi saluran pernafasan. Kulit: pruritus, rash. Saluran kemih: micturition frequency, infeksi saluran kemihINTERAKSI OBAT Risiko pendarahan dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan antikoagulan (walfarin, heparin), anti platelet (ticlopidine, clopidogrel, aspirin, abciximab, dipyridamole, eptifibatide, tirofiban). NSAID dapat menurunkan efek antihipertensi dari ACE Inhibitor, hidralazine dan thiazide. Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko tukak lambung. Aspirin meningkatkan konsentrasi meloxicam dalam serum. Cholestyramine (kemungkinan juga colestipol) meningkatkan meloxicam clearance. NSAID dapat meningkatkan nefrotoksisitas cylosporine. NSAID dapat meningkatkan kadar litium. Konsumsi alkohol dapat meningkatkan iritasi mukosa lambung.AntalginINDIKASIKarena risiko efek sampingnya, penggunaannya sebagai analgesik-antipiretik sangat dibatasi yaitu: - Nyeri akut hebat sesudah luka atau pembedahan. - Nyeri karena tumor atau kolik. - Nyeri hebat akut atau kronik bila analgesik lain tidak menolong. - Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain.KONTRA INDIKASIAlergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir.KOMPOSISITiap tablet mengandung Antalgin 500 mg.DOSIS OralDewasa: 500 - 1000 mg 3 - 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari). Anak-anak: 250 - 500 mg 3 - 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6 tahun dan 2 gram untuk 6 - 12 tahun). Parental: 500 - 1000 mg sekali suntik. Jangan lebih dari 1 gram karena dapat menimbulkan syok.PERHATIAN Pengobatan harus segera dihentikan bila timbul gejala pertama turunnya jumlah sel darah atau granulositopenia atau sakit tenggorokan atau tanda infeksi lain. Hati-hati pada penderita yang pernah memiliki penyakit darah. Jangan digunakan untuk kelainan yang ringan, masih ada obat lain yang lebih aman. EFEK SAMPINGInfeksi lambung, hiperhidrosis. Retensi cairan dan garam. Reaksi elaergi cukup sering: reaksi kulit dan edema angioneurotik. Efek samping yang berat: agranulositosis, pansitopenia dan nefrosis. INTERAKSI OBAT Bila digunakan bersama dengan klorpromazine, dapat menimbulkan hipotermia yang berat. Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui: Jangan diberikan pada wanita hamil karena potensi karsigonik dari metabolit nitrosamin. Penggunaan pada anak: Jangan diberikan pada bayi kurang dari 3 bulan (atau BB < 5 kg).Bottom of FormAsam MefenamatINDIKASI DAN KONTRAINDIKASIAsam mefenamat adalah obat pereda nyeri dan peradangan. Obat ini termasuk non-steroid anti-inflammatory drug (NSAID) yang bekerja menghambat pembengkakan, nyeri, kekakuan, dan demam. Obat ini diindikasikan untuk penderita nyeri ringan sampai sedang dan penyakit dengan peradangan, umumnya nyeri gigi, nyeri menstruasi, nyeri otot atau sendi, dan nyeri setelah melahirkan. Obat ini harus diberikan secara hati hati pada orang dengan riwayat alergi obat NSAID lainnya. Asam mefenamat bersifat mengiritasi lambung sehingga lebih baik tidak digunakan oleh penderita luka lambung atau usus. Obat ini juga dihindari pada penderita gangguan hati atau ginjal karena obat ini dibuang melalui organ tersebut sehingga dapat memperberat kelainan fungsi hati dan ginjal. Ibu hamil trimester ketiga dan ibu menyusui juga merupakan kontraindikasi penberian asam mefenamat karena obat ini dapat menyebabkan kecacatan pada bayi yang dikandung dan dibuang melalui air susu. Anak di bawah 14 tahun tidak disarankan menerima obat ini karena efektivitas dan efek samping asam mefenamat pada anak anak belum diketahui.KOMPOSISITiap tablet salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg.DOSISDigunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan. Dewasa dan anak di atas 14 tahun : Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.Dismenore 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit dan dilanjutkan selama2-3 hari.Menoragia 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan dilanjutkan selama 5 hari atausampai perdarahan berhenti. EFEK SAMPINGDapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.

Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.INTERAKSI OBATObat-obat anti koagulan oral seperti warfarin; asetosal (aspirin) dan insulin.

BisoprololKOMPOSISITiap tablet salut selaput mengandung:Bisoprolol fumarat 5 mgFARMAKOLOGI:Bisoprolol adalah zat penyekat (blocking) adrenoreseptor beta-1 selektif (kardioselektif) sintetik tanpa aktivitas stabilisasi membran yang signifikan atau aktivitas simpatomimetik intrinsik pada dosis terapi. Namun demikian, sifat kardioselektivitasnya tidaklah mutlak, pada dosis tinggi (20 mg) bisoprolol fumarat juga menghambat adrenoreseptor beta-2 yang terutama terdapat pada otot-otot bronkus dan pembuluh darah; untuk mempertahankan selektivitasnya, penting untuk menggunakan dosis efektif terendah.FARMAKODINAMIK:Mekanisme kerja antihipertensi dari bisoprolol belum seluruhnya diketahui. Faktor-faktor yang terlibat adalah:1. Penurunan curah jantung2. Penghambatan pelepasan renin oleh ginjal.3. Pengurangan aliran tonus simpatis dari pusat vasomotor pada otak.Pada orang sehat, pengobatan dengan bisoprolol menurunkan kejadian takikardia yang diinduksi oleh aktivitas fisik dan isoproterenol. Efek maksimum terjadi dalam waktu 1-4 jam setelah pemakaian. Efek tersebut menetap selama 24 jam pada dosis 5 mg.Penelitian secara elektrofisiologi pada manusia menunjukkan bahwa bisoprolol secara signifikan mengurangi frekuensi denyut jantung, meningkatkan waktu pemulihan sinus node, memperpanjang periode refrakter AV node dan dengan stimulasi atrial yang cepat, memperpanjang konduksi AV nodal.Bisoprolol juga dapat diberikan bersamaan dengan diuretik tiazid. Hidroklorotiazid dosis rendah (6,25 mg) digunakan bersamaan dengan bisoprolol fumarat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan samapai sedang.FARMAKOKINETIK:Bioavailabilitas dosis oral 10 mg adalah sekitar 80%. Absorpsi tidak dipengaruhi oleh adanya makanan. Metabolisme lintas pertama bisoprolol fumarat sekitar 20%. Ikatan dengan protein serum sekitar 30%. Konsentrasi puncak plasma pada dosis 5-20 mg terjadi dalam 2-4 jam, dan nilai puncak rata-rata berkisar dari 16 ng/ml pada 5 mg hingga 70 ng/ml pada 20 mg. Pemberian bisoprolol fumarat sekali sehari memperlihatkan adanya variasi kadar plasma puncak intersubyek kurang dari dua kali lipat. Waktu paruh eliminasi plasma adalah 9-12 jam dan sedikit lebih lama pada penderita usia lanjut, hal ini disebabkan menurunnya fungsi ginjal. Steady state dicapai dalam 5 hari, pada dosis sekali sehari. Akumulasi plasmanya rendah pada penderita usia muda dan tua; faktor akumulasi berkisar antara 1,1 sampai 1,3, sesuai dengan yang diharapkan dari kinetik urutan pertama dan pemberian sekali sehari. Konsentrasi plasma pada dosis 5-20 mg adalah proporsional. Karakteristik farmakokinetik dari kedua enansiomer adalah serupa.Bisoprolol fumarat dieliminasi melalui ginjal dan bukan ginjal, sekitar 50% dari dosis, tetap dalam bentuk utuh di urin dan sisanya dalam bentuk metabolit tidak aktif. Kurang dari 2% diekskresikan melalui feses. Bisoprolol fumarat tidak dimetabolisme oleh sitokrom P450 II D6 (debrisoquin hidroksilase).Pada subyek dengan bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit, waktu paruh plasma meningkat kira-kira 3 kali lipat dari orang sehat. Pada penderita sirosis hati, eliminasi bisoprolol fumarat lebih bervariasi dalam hal kecepatan dan secara signifikan lebih lambat dari orang sehat, dengan waktu paruh plasma berkisar antara 8,3 hingga 21,7 jam.INDIKASI:Bisoprolol diindikasikan untuk hipertensi, bisa digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain.KONTRAINDIKASI: Hipersensitif terhadap bisoprolol fumarat Bisoprolol dikontraindikasikan pada penderita cardiogenic shock, kelainan jantung, AV blok tingkat II atau III, bradikardia sinus.DOSISDosis awal 5 mg sekali sehari atau dosis dapat ditingkatkan menjadi 10-20 mg sekali sehari.Pada penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan gangguan ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit), dengan dosi awal 2,5 mg sekali sehari.PERINGATAN DAN PERHATIAN: Hati-hati bila diberikan pada penderita kelainan ginjal dan hati. Obat-obat golongan beta bloker sebaiknya tidak diberikan pada penderita kelainan jantung. Pada penderita bronkospastik sebaiknya tidak diberikan obat-obatan golongan beta bloker karena sifat sektivitas beta-1 yang relatif, tetapi bisoprolol dapat digunakan secara hati-hati pada penderita bronkospastik yang tidak menunjukkan respon atau tidak toleran terhadap pengobatan antihipertensi lain. Beta bloker dapat menutupi beberapa bentuk hipoglikemia khususnya takikardia. Oleh karena itu penderita hipoglikemia atau diabetes yang mendapat insulin atau obat-obatan hipoglikemik harus hati-hati. Begitu juga dengan penggunaan bisoprolol fumarat.EFEK SAMPING: Sistem saraf pusat: dizziness, vertigo, sakit kepala, parestesia, hipoaestesia, ansietas, konsentrasi berkurang. Sistem saraf otonom: mulut kering. Kardiovaskular: bradikardia, palpitasi dan gangguan ritme lainnya, cold extremities, klaudikasio, hipotensi, hipotensi ortostatik, sakit dada, gagal jantung. Psikiatrik: insomnia, depresi. Gastrointestinal: nyeri perut, gastritis, dispepsia, mual, muntah, diare, konstipasi. Muskuloskeletal: sakit otot, sakit leher, kram otot, tremor. Kulit: rash, jerawat, eksim, iritasi kulit, gatal-gatal, kulit kemerah-merahan, berkeringat, alopesia, angioedema, dermatitis eksfoliatif, vaskulitis kutaneus Khusus: gangguan visual, sakit mata, lakrimasi abnormal, tinitus, sakit telinga. Metabolik: penyakit gout. Pernafasan: asma, bronkospasme, batuk, dispnea, faringitis, rinitis, sinusitis. Genitourinaria: menurunnya libido/impotensi, penyakit Peyronie, sistitis, kolik ginjal. Hematologi: purpura Lain-lain: kelemahan, letih, nyeri dada, peningkatan berat badan.INTERAKSI OBAT: Bisoprolol sebaiknya tidak dikombinasikan bersama obat-obatan golongan beta bloker. Bisoprolol sebaiknya digunakan secara hati-hati bila diberikan bersamaan dengan obat-obat penekan otot jantung atau penghambat konduksi AV seperti kalsium antagonis [khususnya fenilalkilamin (verapamil) dan golongan benzotiazepin (diltiazem) atau obat-obatan antiaritmik seperti disopiramid. Penggunaan bersama rifampisin dapat meningkatkan bersihan metabolit bisoprolol.Obat memiliki farmakodinamik dan farmakokinetik yang berbeda pada tubuh. Oleh karena itu setiap obat memiliki indikasi dan kontraindikasi pemakaian serta efek samping yang juga berbeda. Penggunaan obat yang tidak melalui resep dokter dan tidak terkontrol dapat menyebabkan kesalahan penggunaan serta dosis yang tidak sesuai dengan manifestasi klinis. Obat-obatan tersebut juga dapat menimbulkan efek samping apabila penggunaannya tidak dikontrol oleh tenaga kesehatan. Pada kasus ini, pasien mengonsumsi obat-obatan yang dibeli sendiri tanpa resep dokter. Obat-obatan yag digunakan pasien meliputi bisoprolol dan HCT untuk menangani hipertensi yang diderita pasien serta asam mefenamat dan meloxicam yang digunakan pasien untuk meredakan nyeri yang dirasakan pada daerah sendi. Obat-obatan ini, khusunya bisoprolol dan meloxicam memiliki efek samping pada system saraf pusat berupa pusing, penurunan konsentrasi, dan sakit kepala. Selain itu efek samping yang timbul pada penggunaan bisoprolol dapat berupa gangguan visual, sakit mata, sakit telinga, sakit otot, dank ram otot. Penggunaan meloxicam juga dapat berpengaruh pada penurunan kadar Hb sehingga dapat menyebabkan anemia. Beberapa dari efek samping obat ini dirasakan sebagai keluhan oleh pasien. Hal ini memungkinkan bahwa faktor yang menyebabkan keluhan yang dialami pasien selain karena adanya perubahan fisiologis pada usia lanjut namun dapat juga berupa perubahan farmakodinamik dan famakokinetik yang berbeda sehingga efek samping yang ditimbulkan oleh obat semakin meningkat. Hal ini juga dapat ditambah dengan faktor pemberian obat pada pasien yang tidak dikontrol dan direkomendasikan oleh tenaga kesehatan.