analisa penanganan keluhan pelanggan oleh …
TRANSCRIPT
ANALISA PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN OLEH
CUSTOMER CARE DI PT. XYZ
(Studi Kasus Di Perusahaan Multinasional Yang Bergerak Di
Bidang Produksi Dan Pejualan Produk Petrochemical Carbon
Black Tahun 2017)
Oleh
Dede Suparyani 014201105014
Skripsi Dipersembahkan Untuk
Fakultas Bisnis President University
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
JUNI 2017
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dewan penguji menyatakan skripsi yang berjudul “ANALISA
PENANGNAN KELUHAN PELANGGAN OLEH CUSTOMER CARE DI
PT. XYZ” (Studi Kasus Di Perusahaan Multinasional Yang Bergerak Di
Bidang Produksi Dan Pejualan Produk Petrochemical Carbon Black
Tahun 2017) yang diajukan oleh Dede Suparyani dari Fakultas Bisnis
telah dinilai dan disetujui untuk lulus sidang pada tanggal 29 Mei 2017.
Ketua Panel Penguji
Jhanghiz Syshrivar. BSc., MM.
Penguji 1
Siska Purnama Manurung S.kom., MM.
Penguji II
Dr. Dra. Genoveva, M.M.
iii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING
Skripsi ini yang berjudul “ANALISA PENANGNAN KELUHAN
PELANGGAN OLEH CUSTOMER CARE DI PT. XYZ” (Studi Kasus Di
Perusahaan Multinasional Yang Bergerak Di Bidang Produksi Dan
Pejualan Produk Petrochemical Carbon Black Tahun 2017) disusun dan
diajukan oleh Dede Suparyani untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis telah ditinjau dan dianggap
memenuhi persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu saya
merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang.
Cikarang, Indonesia, 20 Mei 2017
Dr. Dra. Genoveva, M.M Dr. Dra. Genoveva, M.M.
Kepala, Program Studi Managemen Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISA
PENANGNAN KELUHAN PELANGGAN OLEH CUSTOMER CARE DI
PT. XYZ” (Studi Kasus Di Perusahaan Multinasional Yang Bergerak Di
Bidang Produksi Dan Pejualan Produk Petrochemical Carbon Black
Tahun 2017) adalah hasil dari pengetahuan terbaik saya dan belum
pernah diajukan ke universitas lain maupun diterbitkan baik sebagian
maupun keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 20 Mei 2017
Dede Suparyani
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penanganan keluhan pelanggan yang
dilakukan oleh Customer Care. Permasalahan penelitian ini adalah keluhan
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan terhadap aktifitas
transaksi / pembelian dimana Customer Care adalah media komunikasi antara
pihak pelanggan dan penjual. Dalam penelitian ini diajukan model penelitian
untuk menganalisis terhadap penanganan keluhan pelanggan yang dilakukan oleh
Customer Care di PT. XYZ dengan melakukan wawancara kepada pihak
pelanggan dan internal perusahaan PT. XYZ untuk mendapatkan informasi yang
aktual. Penelitian ini menggunakan sampel 4 orang dari pihak pelanggan dan 2
orang dari pihak internal perusahaan PT. XYZ yang terlibat secara langsung
dengan Customer Care dalam proses transaksi dan aktifitas bisnis. Alat analisis
data yang digunakan adalah analisis interaktif. Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa keterlambatan pengiriman, konfirmasi order yang tidak sesuai
permintaan pelanggan, order yang melebihi dari forecast serta over capacity,
semuanya akan terselesaikan jika sumber dari permasalahan tersebut yaitu
"komunikasi" yang lebih intens antara pelanggan dan produsen, dan adanya
kesepakatan dari pihak pelanggan dan produsen untuk hal lead time dalam proses
pembelian dan pengiriman. Sehinga pihak produsen dapat memaksimalkan
kapasitas produksi sampai tingkat optimum dan hasilnya penyedian barang
berjalan dengan lancar serta permintaan pelanggan dapat terpenuhi denan
maksimal.
Kata kunci: Customer Care, Keluhan Pelanggan, Komunikasi
vi
ABSTRACT
This study aimed to analyze the handling of customer complaints made by
Customer Care. The problem of this research is customer complaints about the
services provided by the company to the activity of transaction / purchase where
Customer Care is a communication medium between the customer and the seller.
In this research proposed research model to analyze the handling of customer
complaints made by Customer Care at PT. XYZ by conducting interviews to the
customer and internal company of PT. XYZ to get the actual information. This
study used a sample of 4 people from the customer and 2 people from the internal
company PT. XYZ is directly involved with Customer Care in transaction
processing and business activities. The data analysis tool used is interactive
analysis. This study concludes that delivery delays, order confirmations not in
accordance with customer demand, orders that exceed the forecast and over
capacity, will all be solved if the source of the problem is "communication" is
more intense between customers and producers, and the agreement of the parties
Customers and manufacturers for terms of lead time in the buying and shipping
process. So the producers can maximize the production capacity to the optimum
level and the result of the goods supply runs smoothly and customer demand can
be fulfilled with the maximum.
Keywords: Customer Care, Customer Complaints, Communication.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala taufiq dan
hidayah-NYA kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ANALISA PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN OLEH
CUSTOMER DI PT. XYZ” (Studi Kasus Di Perusahaan Multinasional Yang
Bergerak Di Bidang Produksi Dan Pejualan Produk Petrochemical Carbon Black
Tahun 2017) dengan baik tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah ke haribaan nabi besar beliau baginda rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat yang senantiasa membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar
sarjana strata satu (S1) dalam fakultas bisnis jurusan managemen President
University.
Selesaianya kegiatan dan penyusunan skripsi yang telah penulis laksanakan ini
tidak luput dari bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua pihak, untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada:
1. Allah S.W.T. atas segala curahan kasih sayangaNya sampai detik ini kepada
penulis.
2. Bapak Sonny V. Sutejo. SE. MM, selaku Dosen pembimbing skripsi atas
waktu yang telah diluangkan untuk arahan, bimbingan, petunjuk, dan
nasehat dalam proses pembuatan skripsi hingga selesai
3. Ibu Dr. Dra.Genoveva, M.M. selaku Ketua Program Studi jurusan
Managemen President University
4. Seluruh staf pengajar Fakultas Bisnis President University yang telah
memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.
viii
5. Seluruh jajaran manajemen President University yang telah memberikan
bekal ilmu yang bermanfaat.
6. Seluruh keluarga besar penulis : Ayah, ibu, kakak dan semua keluargaku
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, kalian semua adalah
semangat hidup bagi penulis yang telah memberikan do’a agar selalu
melangkah dengan optimis.
7. Untuk teman-teman managemen 2011 yang tidak dapat penulis tulis satu
persatu, terima kasih karena kalian adalah teman-teman yang paling baik
dan jangan pernah putus tali persaudaraan kita.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah berkenan
memberikan bantuan kepada penulis, semoga Allah memberikan balasan
terbaik, Amiin.
Sempurna adalah dambaan setiap insan, namun banyak kendala dan keterbatasan
kemampuan yang dimiliki penulis selama penyusunan skripsi ini membuat karya
ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya masih banyak kekurangan
disana-sini, oleh karena itu segala saran,masukan dan kritikan dari semua pihak
sangat dihargai sebagai bahan koreksi dan perbaikan bagi penulis.
Akhir kata sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, penulis juga berharap semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Cikarang, 20 Mei 2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ......................................... ii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING .............................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iv
ABSTRACT ....................................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ........................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL
2.1 Landasan Teori Penanganan Keluha Pelanggan ............................ 9
2.1.1 Definisi Keluhan Pelanggan ............................................... 9
2.1.2 Penyebab Terjadinya Keluhan ............................................ 9
2.1.3 Penanganan Keluhan Pelanggan ....................................... 11
2.1.4 Sistem Penanganan Keluhan Pelanggan ........................... 12
x
2.2 Customer Care ............................................................................ 13
2.2.1 Definisi Customer Care ................................................... 13
2.2.2 Peranan Customer Care .................................................... 14
2.2.3 Manfaat Customer Care .................................................... 14
2.2.4 Keahlian Customer Care ................................................... 16
2.3 Kerangka Konseptual ................................................................... 17
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 20
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................ 20
3.3 Metode Penelitian ....................................................................... 21
3.4 Subject Penelitian ....................................................................... 21
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 23
3.5.1 Data Primer ........................................................................ 24
3.5.2 Data Sekunder .................................................................... 26
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................. 26
3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ......................................... 29
3.7.1 Validitas / Transferability ................................................... 30
3.7.2 Relibilitas / Dependability ................................................. 31
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan ........................................................................ 32
4.1.1 Visi, Strategi dan Nilai (Value)(PT. XYZ) ......................... 32
4.1.2 Struktur Organisasi (PT. XYZ) .......................................... 33
4.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan .............................................. 33
4.2.1 Deskripsi Informan Penelitian ........................................... 34
4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................. 35
4.2.3 Pembahasan ....................................................................... 60
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 69
5.2 Saran ........................................................................................... 72
xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Yang Menyampaikan Keluhan Kepada
PT. XYZ ............................................................................................ 4
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 18
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 17
Gambar 3.1 Triangulasi “sumber” pengumpulan data ................................... 26
Gambar 3.2 Model Analisis Interaktif Milles dan Hubberman (1984) ............ 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Cabot Indonesia ..................................... 33
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 2. Hasil Wawancara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan semakin ketatnya persaingan dunia industri, khususnya perusahaan
manufaktur dituntut untuk memproduksi barang dengan kualitas dan pelayanan
yang prima. Adanya peluang-peluang pasar diluar negeri merupakan faktor
pendorong utama yang paling kuat suatu perusahaan berskala international
didalam mengembangkan bisnisnya, dengan cara mendirikan kantor layanan
disuatu negara dimana pangsa pasar berada, memberikan pelayanan serta
perhatian yang sesuai dengan permintaan pelanggan guna mencapai kepuasan
pelanggan.
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin “satis” (artinya cukup baik,
memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan
sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai” (Tjiptono.
2016:204).
Menurut Kotler (2012:13), “Customer satisfaction is the extent to which a
product's perceived performance matches a buyer's expectation”, yang mana
diartikan bahwa Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana kinerja yang dirasakan
terhadap suatu produk sesuai dengan harapan pembeli / pelanggan.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral didalam wacana bisnis dan
manajemen, pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa barang atau jasa
yang dikonsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan pelayanan baik atau
memuaskan. Pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada
pelanggannya. Kepuasan dapat membentuk persepsi dan hal ini dapat
memposisikan produk perusahaan di mata pelanggannya. Hal tersebut penting
2
sebagai acuan dalam pembenahan kualitas pelayanan, sehingga pelayanan yang
diberikan bisa memberikan kepuasan pada tingkat yang optimal.
Pelanggan ingin dimengerti, dipahami, dibantu, dan dicarikan solusi oleh
perusahaan. Karena itu, perlakukan mereka seperti kita memperlakukan diri
sendiri. Memandang enteng keluhan pelanggan akan menghancurkan karier kita
sendiri. Perusahaan akan jatuh citranya karena pelanggan yang tidak puas sangat
mungkin menceritakan pengalaman buruknya kepada pihak lain. Seorang
pelanggan yang senang atau puas terhadap layanan yang diberikan oleh sebuah
perusahaan biasanya akan membagi kepuasan itu kepada orang terdekat atau
keluarga saja. Tetapi jika pelanggan mendapatkan kekecewaan, kemungkinan
besar mereka akan mengabarkan kekecewaan tersebut kepada masyarakat, baik
lewat koran, majalah, internet, bahkan lewat televisi. Karena itu, berhati-hatilah
dengan kekecewaan pembeli. Tidak hanya perusahaan kehilangan satu pelanggan,
tetapi perusahaan juga kehilangan calon pelanggan lain. Disinilah Customer Care
berperan memelihara dan mempertahankan pelanggan perusahaan dan menambah
pelanggan baru. Banyak aspek untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, dan
bukan dengan sekedar memberikan yang terbaik. Dalam era pasar bebas saat ini,
perusahaan tidak hanya wajib menawarkan barang-barang bermutu saja,
melainkan juga menjaga hubungan yang berlanjut dan berkesinambungan dengan
pelanggan. Memberikan pelayanan yang sangat luar biasa dan penuh kepedulian
terhadap pelanggan benar-benar diperlukan dalam memenangkan persaingan
bisnis. Dengan demikian tercipta hubungan jangka panjang antara perusahaan dan
pelanggan (Rangkuti, 2017:5).
Customer Care jika diartikan secara harfiah adalah customer = pelanggan, care =
peduli, Jadi, dalam bahasa Indonesia customer care berarti peduli terhadap
pelanggan atau selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Definisi
tersebut merupakan makna yang secara umum dipakai oleh perusahaan-
perusahaan di Indonesia.
3
Menurut Rangkuti (2017:12), Customer Care adalah proses memberikan
pelayanan yang memiliki kualitas terbaik, baik kepada pelanggan internal maupun
eksternal. Customer Care yang diberikan secara luar biasa akan menghasilkan
indeks kepuasan pelanggan yang relatif tinggi sehingga dapat meningkatkan citra
perusahaan dan hubungan jangka panjang yang baik dengan semua pihak
(stackholder).
Sedangkan menutut menurut Yulian Agung,MBA (2016) yang dikutip dari situs
www.marketing.co.id, Customer Care merupakan layanan yang lebih
mempedulikan kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk dihormati, dihargai, dan
dicarikan solusi atas kebutuhannya yang belum dapat dipenuhi dalam key
customer related atau customer service process. Jadi Customer Care bersifat lebih
luas dan personal dibandingkan Customer Service.
Di perusahaan PT. XYZ yang bergerak dibidang manufaktur dan penjualan
produk Carbon Black untuk bahan aditif penguat karet yang banyak digunakan
dalam produk ban. PT. XYZ mempunyai dua tempat produksi dalam melakukan
aktifitas produksi dan proses pengiriman ke pelanggannya, yaitu Cilegon Plant
dan Merak Plant. Dan posisi Customer Care sebagai ada di kantor pusat di Jakarta
selatan.
PT. XYZ menjadi produsen tunggal untuk produk Carbon Black di Indonesia, dan
yang menjadi pelanggan utama adalah perusahaan yang bergerak dibidang
industri pembuatan ban untuk kendaraan roda empat dan roda dua , industri karet
yang membuat bahan-bahan aksesories yang digunakan di kendaraan roda empat
dan para distributor yang khusus mensuply ke industri yang bergerak dibidang
sub-contraktor dari perusahaan industry ban dan karet.
Carbon Black di bidang industri didefinisikan sebagai bahan bahan hitam yang
berbentuk bubuk atau granula. Terbentuk melalui proses pembakaran bahan bakar
hidrokarbon seperti minyak, gas dengan suplai udara berlebih
4
Menurut Wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/Carbon_Black_(company).
diakses pada tanggal 30 Juni 2017) Carbon Black adalah bahan yang dihasilkan
oleh pembakaran produk minyak bumi yang tidak sempurna seperti tar FCC, tar
batubara, etilena retak tar, dan sejumlah kecil dari minyak sayur.
PT. XYZ dalam menjalankan bisnisnya selalu memproduksi produk dengan
kualitas yang baik dan di dalam memenuhi permintaan pelanggan , selalu
melayani pelanggannya dengan pelayanan yang prima untuk mencapai kepuasan
pelanggan.
PT. XYZ dalam kegiatan proses melayani dan memenuhi permintaan pelanggan
tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Ada banyak keluhan dari
pelanggan yang disampaikan ke PT. XYZ melalui bagian Customer Care. Dari
sekian banyak keluhan pelanggan yang banyak diterima oleh bagian Customer
Care dan terjadi berulang-ulang adalah masalah yang berkaitan dengan
Pengiriman (Delivery), Pemenuhan Order Pembelian Yang Tidak Sesuai Dengan
Harapan Pelanggan, Order Pembelian Yang Melebihi Perencanaan (Forecast) dan
Kapasitas Produksi Yang Belum Optimal.
Berikut data keluhan pelanggan selama empat bulan dari Januari 2017 sampai
dengan Maret 2017.
Tabel 1.1
Jumlah Pelanggan Yang Menyampaikan Keluhan Pada PT. XYZ Selama Empat Bulan Tahun 2017
Bulan Jumlah Pelanggan yang Menyampaikan Keluhan Jenis keluhan
Januari 20 Delay Delivery
Februari 24 Delay Delivery, Order Over Forecast
5
Maret 26 Delay Delivery, Over Capacity
April 27 Order Over Forecast, Over Capacity
Sumber: Data NCR (Non Conformity Report) PT. XYZ Tahun 2017
Dalam penanganan keluhan pelanggan tersebut , perusahaan PT. XYZ
menempatkan bagian Customer Care sebagai media antara pelanggan dan pihak
perusahaan PT. XYZ selaku pemasok / produsen yang bekerjasama dengan
bagian internal perusahaan dalam menangani keluhan tersebut sesuai dengan
standard operasional yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Mempertahankan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Customer Care
merupakan bagian dari strategi humas dalam memberikan kepuasan pelanggan.
Peranan Customer Care pada perusahaan multi nasional hingga saat ini masih
menjadi peran yang sangat penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Hal
tersebut tak lepas dari fungsi dan kedudukannya untuk melayani sekaligus
menjadi jembatan penghubung antara konsumen dan produsen.
Kegiatan Customer Care tidak hanya berhubungan dalam menangani segala
bentuk complain, melainkan melayani kebutuhan pelanggan dalam aktivitas
bisnisnya. Kebutuhan pelanggan sangat beragam, antar lain kebutuhan akan
informasi, produk layanan yang dijual oleh perusahaan, penjelasan alternatif
solusi, penjelasan prosedur transaksi, mengontrol produk, mengontrol pengiriman
dan perencanaan pengiriman ke pelanggan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Dalam melayani pelanggan dalam menangani keluhan, Customer Care tentunya
tidak bekerja sendiri, tetapi Customer Care berhubungan dan mengumpulkan
informasi serta menyampaikan informasi terkait keluhan pelanggan kepada pihak
internal perusahaan seperti bagian Sales, Planning / Supply Chain, Warehouse,
Delivery / Pengiriman dan pihak ketiga selaku Jasa Expedisi dan Bea Cukai.
6
Atas dasar paparan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terkait Perananan Customer Care dalam penelitian dengan judul “ANALISA
PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN OLEH CUSTOMER CARE DI
PT. XYZ” (Studi kasus di perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
Produksi Dan Pejualan Produk Petrochemical Carbon Black tahun 2017).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis menganalisis
masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Keluhan pelanggan terhadap masalah yang sama terjadi berulang
2. Peranan Customer Care dalam menangani keluhan pelangggan.
3. Tindakan yang dilakukan oleh PT. XYZ terhadap keluhan pelanggan
tentang Delivery, Pemenuhan Order, Order Pembelian Melebihi Forecast,
dan Kapasitas Produksi Yang Belum Maksimal.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah
dari penelitian ini adalah:
1. Apa yang penyebabkan keluhan pelanggan terhadap masalah yang sama
terjadi berulang?
2. Apa peranan Customer Care dalam menangani keluhan pelangggan?
3. Apa yang dilakukan oleh PT. XYZ terhadap keluhan pelanggan tentang
Delivery, Pemenuhan Order, Order Pembelian Melebihi Forecast, dan
Kapasitas Produksi Yang Belum Maksimal?
7
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Menganalisa masalah yang dikeluhkan oleh pelanggan yang terjadi
berulang
2. Menganalisa peranan Customer Care dalam penanganan keluhan
pelanggan.
3. Menganalisa kinerja di perusahaan PT. XYZ dalam menangani keluhan
pelanggan
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
.Adapun pembatasan masalah ini dilakukan dengan tujuan agar pembahasan dapat
dilakukan dengan lebih terarah dan tidak terjadi pembahasan yang melebar.
Penelitian ini dibatasi pada 3 (tiga) variabel bebas yaitu Keluhan Pelanggan,
Penanganan Keluhan Pelanggan, dan Customer Care
Tempat penelitian dibatasi di area kerja perusahaan di PT. XYZ selaku
perusahaan multinasional yang bergerak di bidang Produksi Dan Pejualan Produk
Petrochemical Carbon Black.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak
antara lain :
1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literatur dan
acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya
mengenai kegiatan Customer Care yang dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan bisnisnya. dapat memperluas wawasan apabila kelak
menghadapi masalah, terutama yang erat hubungannya dengan pekerjaan
8
dibidang produksi dan penjualan didalam memberikan pelayanan prima
terhadap pelanggannya.
2. Bagi pihak perusahaan yaitu perusahaan multinasional yang bergerak
dibidang produksi dan penjualan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang pentingnya peranan Customer Care untuk
menciptakan citra perusahaan, memelihara dan mempertahankan
pelanggan perusahaan dan menambah pelanggan baru. Khususnya didalam
menangani keluhan pelanggan sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi pelayanan terhadap pelanggan didalam mencapai
keberhasilan serta kelangsungan suatu bisnis.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dengan hasil yang diperoleh diharapkan dapat
memberikan informasi tambahan tentang cara menangani keluhan
pelanggam dan keahlian yang diperlukan sebagai seorang Customer Care
yang bertarap internasional.
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL
2.1. Landasan Teori Penanganan Keluhan Pelanggan
2.1.1. Definisi Keluhan Pelanggan
Keluhan pelanggan dapat dijadikan evaluasi dalam meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan. Oleh karena itu, menagani keluhan pelanggan perlu mendapatkan
prioritas dalam penanganannya untuk mengetahui sumber permasalahan yang
menyebabkan pelanggan merasa tidak puas.
Keluhan pelanggan adalah ungkapan emosional pelanggan karena adanya sesuatu
yang tidak dapat diterimanya, baik yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan
maupun pelayanan (Sopiah, Sangadji. 2016:332).
Keluhan adalah satu pernyataan atau ungkapan rasa kurang puas terhadap satu
produk atau layanan, baik secara lisan maupun tertulis, dari pelanggan internal
maupun eksternal (Virja Dharma Gita, 2010)
Setiap keluhan yang muncul dari pelanggan, harus diidentifikasi berdasarkan jenis
dan tingkat penyelesaiannya, yang bertujuan untuk mencari jalan keluar yang
paling tepat sehingga kedua belah pihak (pelanggan dan produsen) merasa
diuntungkan.
Menurut Sopiah, Sangaji (2016), keluhan pelanggan merupakan indikasi atau
cermin untuk memperbaiki hal – hal yang tidak sesuai dalam perusahaan.
2.1.2. Penyebab TerJadinya Keluhan
Setiap keluhan pelanggan yang muncul harus diidentifikasikan berdasarkan jenis
dan tingkat penyelesaiannya, yang bertujuan untuk mencari jalan keluar yang
paling tepat dan menguntungkan kedua belah pihak.
10
Menurut Sopiah, Sangaji (2016), diantara keluhan pelanggan yang sering
ditemukan disebabkan karena hal – hal berikut:
1. Pelayanan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan calon konsumen /
pelanggan.
2. Diabaikan dab dibiarkan menunggu tanpa penjelasan (sikap penjual yang
acuh tak acuh).
3. Tidak menanggapi atau tidak diperhatikan.
4. Tidak ada yang mendengarkan
5. Mendapatkan pelayanan kasar atau tidak membantu.
6. Menganggap remeh atau tidak menghargai
7. Pernah mendapat pengalaman buruk.
8. Kesalahpahaman dalam komunikasi.
Selain keluhan-keluhan tersebut, ada pula keluhan pelanggan yang telah mencapai
puncak keluhannya yang dinyatakan dengan marah-marah. Biasanya, kemarahan
pelanggan tersebut disebabkan karena keluhan sebagai berikut:
1. Pelayanan tidak seperti yang dijanjikan.
2. Merasa tertipu atau dipermainkan.
3. Merasa diperlakukan dengan kasar.
4. Dilayani petugas yang tidak mengetahui tugasnya.
5. Sudah beberapa kali mengeluh, tetapi tidak ditanggapi.
6. Tidak ada yang bertangggung jawab atas suatu kesalahan.
7. Prosedur yang berbelit-belit dan mengesalkan.
8. Mendapati kesasalahan yang berulang-ulang.
9. Merasa dilayani dengan tidak professional.
10. Kesulitan dalam pembayaran barang.
11. Persaingan harga yang tidak seimbang.
11
2.1.3. Penanganan Keluhan Pelanggan
Tidak ada satu perusahaanpun yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam
pelayanan. Meskipun sudah dirancang sebaik mungkin agar berjalan lancar,
adakalanya tetap saja sebuah pelayanan tidak berjalan sesuai dengan harapan
pelanggan atau sesuai yang dijanjikan. Salah satu faktor dalam peningkatan
kepuasan pelanggan adalah penanganan keluhan pelanggan. Para petugas Customer
Care yang berhadapan langsung dengan pelanggan sering kali dituntut untuk dapat
mengatasi keluhan yang dialami pelanggan saat itu juga.
Menurut Rangkuti (2016). penanganan keluhan pelanggan terbagai menjadi tiga
sebagai berikut :
1. Menangani secara tatap muka
2. Menangani melalui telepon
3. Menangani melalui surat (konvesional dan e-mail)
Dan berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menangani keluhan
pelanggan.
1. Jangan berargumentasi dengan pelanggan. The customers is always right,
even when he / she is wrong.
2. Berikan solusi sebanyak mungkin ditahap awal.
3. Lakukan investasi dalam bentuk pelatihan bagi karyawan lini depan.
Karyawan lini depan, disamping mempunyai keahlian teknis, juga harus
memiliki keahlian interpersonal.
4. Pastikan organisasi telah mengalokasikan sumber daya yang cukup dalam
melayani pelanggan.
5. Secara formal, catatlah penanganan keluhhan pelanggan yang berakhir
dengan kepuasan pelanggan.
12
2.1.4. Sistem Penanganan Keluhan Pelanggan
Penanganan komplain, haruslah melalui suatu sistem. Tidak boleh reaktif dan tidak
boleh ditangani kasus per kasus. Sistem ini dapat diwujudkan dalam suatu standar
layanan penanganan komplain yang sudah disetujui oleh top manajemen. Dengan
demikian, setiap front-line staf sudah tahu apa yang harus dilakukan bila ada
keluhan dari pelanggannya.
Langkah pertama dalam pembuatan sistem ini dimulai dengan mengelompokkan
jenis masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Setiap masalah, haruslah jelas
petunjuk penyelesaian keluhan. Kedua, dalam standar layanan penanganan keluhan
ini, haruslah jelas, apa yang menjadi tanggung jawab front-line, supervisor, manajer
atau bahkan top managemen. Ketiga, dalam standar layanan ini juga harus jelas
service blueprint atau proses dalam menangani keluhan. Dan yang lebih penting,
standar layanan ini haruslah terus menerus dikomunikasikan kepada setiap
karyawan. Dengan sistem yang jelas, karyawan terutama bagian front-line akan
merasakan bahwa saat pelanggan komplain adalah saat terbaik memuaskan mereka.
(Zoel. 2011 diakes melalui situs www.marketing.co.id).
Menurut Rangkuti (2016:286), sistem standard pelayanan penanganan keluhan
pelangggan tertuang didalam SOP (Standard Operating Procedure). SOP
merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh oleh sebuah organisasi untuk
meningkatkan kerja. SOP merupakan sebuah intruksi tertulis untuk dijadikan
pedoman dalam menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang efektif dan efisien
guma menghindari terjadinya variasi atau penyimpangan dalam proses penyelesaian
oleh setiap karyawan yang akan mengganggu kinerja secara keseluruhan.
Jadi dalam SOP harus ada sistem dan prosedur. Sistem adalah jaringan prosedur
yang erat hubungannya satu sama lain, yang disusun menjadi satu kesatuan untuk
melaksanakan suatu aktivitas utama perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu
urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa tugas
13
dalam satu atau beberapa bagian dan yang ditetapkan untuk menjalankan suatu
transaksi perusahaan secara berulang-ulang.
Pengertian sistem dan prosedur adalah suatu suatu pikiran sehat yang terorganisasi
atau analisis dan kebijakan, prosedur, formulir, dan peralatan perusahaan agar
susatu operasi yang dilsskukan oleh perusahaan menjadi lebih sederhana dan dapat
distandarisasi, semuanya diarahkan agar proses berjalan cepat, mudah, dan tidak
berbelit-belit (Rangkuti, 2016:287).
Pada saat menghadapi masalah, setiap pelanggan selalau ingin berhubugan denagn
seorang “wakil perusahaan” yang memiliki jiwa melayani, kompeten, berwawasan,
dan dapat dipercaya sehingga dapat memecahkan masalah yang pelanggan hadapi
dengan cepat dan tuntas. Dalam hal ini, Customer Care sebagai media perwakilan
dari perusahaan yang bertugas melayani pelanggan harus melaksanakan proses
penanganan keluhan pelanggan yang efektif.
2.2. Customer Care
2.2.1. Definisi Customer Care
Customer Care jika diartikan secara harfiah adalah customer = pelanggan, care =
peduli, Jadi, dalam bahasa Indonesia customer care berarti peduli terhadap
pelanggan atau selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Definisi
tersebut merupakan makna yang secara umum dipakai oleh perusahaan-perusahaan
di Indonesia.
Menurut Rangkuti (2017:12), Customer Care adalah proses memberikan pelayanan
yang memiliki kualitas terbaik, baik kepada pelanggan internal maupun eksternal.
Customer Care yang diberikan secara luar biasa akan menghasilkan indeks
kepuasan pelanggan yang relatif tinggi sehingga dapat meningkatkan citra
perusahaan dan hubungan jangka panjang yang baik dengan semua pihak
(stackholder).
14
Sedangkan menutut menurut Yulian Agung, MBA (2016) yang dikutip dari situs
www.marketing.co.id, Customer Care merupakan layanan yang lebih
mempedulikan kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk dihormati, dihargai, dan
dicarikan solusi atas kebutuhannya yang belum dapat dipenuhi dalam key customer
related atau customer service process. Jadi Customer Care bersifat lebih luas dan
personal dibandingkan Customer Service.
2.2.2. Peranan Customer Care
Berdasarkan dari hasil aktifitas kerja sehari-sehari dan jobs desk peneliti sebagai
Customer Care, berikut adalah beberapa peran dari Customer Care yang sangat
diperlukan dalam bisnis internasional:
1. Melayani Keluhan
2. Penjelasan Alternatif Solusi
3. Penjelasan Prosedur Transaksi
4. Pelayanan Informasi
5. Kontrol Produk
6. Perencanaan dan memutuskan untuk mengeksekusi pengiriman produk ke
pelanggan
Menurut Rangkuti (2016), secara general menjelaskan bahwa peranan Customer
Care adalah memberikan pelayanan yang sangat luar biasa, cepat, penuh
perhatian, dan bertujuan membantu pelanggan yang mengalami kesulitan adalah
tujuan utama.
2.2.3. Manfaat Customer Care
Customer care mempunyai posisi penting dalam suatu system di perusahaan
untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan terhadap bisnis perusahaan tersebut.
Hal ini menjadi pertimbangan utama bagi setiap bisnis didalam memberikan
pelayanan serta menjaga pelangganya guna meningkatkan penjualan serta
profitabilitas.
15
Dilihat dari sisi aktifitas Customer Care, berikut adalah manfaat Customer Care
dalam suatu bisnis:
1. Memberikan layanan baik produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan
pelanggan
2. Efesiensi dan kehandalan dalam memenuhi pesanan
3. Dapat menyimpan informasi tentang pelanggan yang dapat dijadikan
acuan dalam pengembangan bisnis dimasa yang akan datang
4. Membangun dan menciptakan image perusahaan terhadap pelanggan
dalam meningkatkan penjualan
5. Dapat menjadi media komunikasi antara perusahaan penyedia barang atau
jasa dengan pelanggan dalam menghadapi masalah.
6. Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
7. Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
8. Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
9. Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa.
10. Memenangkan persaingan pasar.
11. Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan.
12. Memberikan keuntungan pada perusahaan.
(Sumber: Jobdesk Customer Care Tahun 2014 PT. XYZ)
Menurut Rangkuti (2016:6), manfaat yang diperoleh dari adanya Customer Care
adalah sebagai berikut:
1. Keamanan kerja lebih terjamin.
2. Suasana kerja menjadi lebih menyenangkan.
3. Meningkatkan kerja sama tim, semangat staf, dan dapat memotivasi
karyawan.
4. Memberikan perasaan baik atau nikmat dalam bekerja.
16
2.2.4. Keahlian Customer Care
Customer Care harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang kokoh seperti etiket
pelayanan, pengenalan produk, dan dasar-dasar lainnya. Pelayanan yang
diberikan akan berkualitas jika setiap petugas Customer Care dibekali
pengetahuan tentang dasar-dasar pelayanan yang sesuai dengan bidang
pekerjaan yang akan dihadapinya, termasuk kemampuannya menguasai
pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan yang
ditawarkan oleh perusahaan.
Selain itu, Customer Care dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima
kepada pelangganya, agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan pelangan
bisnisnya.
Terdapat beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh Customer Care, yaitu
sebagai berikut :
a) Disiplin
b) Keahlian berbicara, mendengarkan, membaca, menulis dan dapat
berkomunikasi dengan baik
c) Pengamatan langsung suatu standarisasi dan pengamatan bahsa
tubuhnya
d) Keahlian dalam menegakkan keputusan seperti ketegasan
e) Memahami tentang bisnis internasional
f) Memahami dan mempunyai wawasan tertang perdagangan
internasional
g) Memahami dan mempunyai wawasan tentang peraturan perdagangan
internasional dan peraturan yang terkait dengan kepabeanan
h) Memahami dan mempunyai wawasan terhadap moda transportasi darat,
udara dan laut
i) Memahami tentang INCOTERM
j) Memahami akan alur proses produksi dan aktifitas logistik
17
(Sumber: Jobdesk Customer Care Tahun 2014 di PT. XYZ)
Sedangkan menurut Rangkuti (2016:7), keahlian yang dibutuhkan oleh
Customer Care sebagai berikut:
1. Kedisiplinan.
2. Keahlian berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, dann
berkomunikasi dengan baik.
3. Penampilan yang baik.
4. Pengamatan langsung suatu standardisasi dan pengamatan terhadap
Bahasa tubuh
5. Keahlian dalam menegakkan keputusan, seperti ketegasan
2.3. Kerangka Konseptual
Untuk menganalisa penanganan keluhan pelanggan yang dikakukan oleh Customer
Care di PT. XYZ, peneliti menggambarkan dalam bentuk kerangka pemikiran sebagai
berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran
18
Pada kerangka pemikiran diatas dijelaskan bahwa:
1. Semua keluhan pelanggan yang terdiri masalah keterlambatab pengiriman,
pesanan pembelian tidak terpenuhi , pesanan pembelian yang melebihi forecast
serta kapasita produksi di sampaikan oleh pelanggan melalui Customer Care.
2. Semua keluhan pelanggan di terima oleh Customer Care untuk diproses ,
dianalisa dan ditanggapi.
3. Kemudian dari hasil analisa dilakukan tindakan sebagai solusi atas keuhan
yang disampaikan oleh pelanggan.
2.4. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Variabel Yang Digunakan Hasil Penelitian
1 Nurul Afriani (2012)
Analisis Penanganan Keluhan Pelanggan Oleh Instalasi Pemasaran Dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
Tahun 2012
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320382-S-Nurul%20Afriani.pdf.
(Diakses pada tanggal 01 Juni 2017)
Keluhan , Pelanggan, Sistem dan Fasilitas di RUP Fatmawati
Penangangan keluhan, Bagian Humas sebagau fasilitas dan media penyampaian keluhan. Training Customer Care
2 Natuhwera Christine.
(2011)
Thesis of Customer Care and Customer Satisfaction in Hotels. A Case Study of Sheraton Hotel
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320382-S-
Customer Care, Customer Satisfaction, Customer complain
Customer Care Activity, Level of Customer Satisfaction in Sheraton Hotel, and relationship between Customer
19
Nurul%20Afriani.pdfhttp://www.cees.mak.ac.ug/sites/default/files/publications/XTINE.pdf
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2017)
Care and Customer Satisfaction
3 Dera Sri Mega Putri Subekti (2013)
Manajemen Komplain Pelanggan Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan di RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapersDera%20Sri%20Mega%20Putri%20Subekti.pdf (Diakses pada tanggal 03 Juni 2107)
Service, Customer Complain, Customer Complain Management
Peningkatan manajemen complain pelanggan di RSUD Tulungagung.
4 Info entrepreneurs.
Canada Business Network
(2009)
Manage your customer care,
http://www.infoentrepreneurs.org/en/guides/manage-your-customercare/
(Diakses pada tanggal 26 Desember 2016)
Customer Care Jobs Desk
Mennjelaskan definisi, fungsi Customer Care diperusahaan.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan
dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis
(Sugiyono, 2016:2)
Jenis yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Dimana peneliti akan memposisikan dengan meneliti serta
mengamati dan memaparkan yang terjadi berkenaan dengan judul penelitian yang
diajukan. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi, tetapi penelitian ini adalah berdasarkan
kenyataan atau sesuai dengan kondisi dunia kerja atau dunia bisnis.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah perusahaan dimana tempat peneliti bekerja , yaitu di PT.
XYZ yang bergerak dibidang produksi dan penjualan petrochemical dengan
produknya bernama Carbon Black. Lokasi perusahaan tersebut untuk pabriknya
berada di Cilegon dan Merak, serta Kantor Pusatnya berada di Jakarta Selatan.
Peneliti melakukan wawancara kepada customer / pelanggan dari PT. XYZ yang
21
berlokasi di Bekasi Timur, Cikarang dan Karawang Timur dan peneliti melakukan
wawancara dengan pihak internal perusahaan PT. XYZ yang berada di plant
Cilegon dan Merak .
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi deskriptif
dengan tipe penelitian kualitatif dan dalam mengumpulkan data dengan teknik
wawancara secara mendalam (in depth interview) kepada para customer /
pelanggan yaitu dengan memilih dua customer terbesar, kemudian mewawancara
pihak customer yang mempunyai peran sebagai pengambil keputusan serta pihak
internal dari tempat perusahaan si peneliti bekerja yang berinteraksi dengan
pelanggan dan Customer Care.
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2016:231) mendefinisikan interview sebagai
berikut. ”a meeting of two persons to exchange information and idea through
question and responses, resulting in communication and joint construction of
meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Jenis
wawancara ini sudah termasuk dalam category in-dept interview. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana fihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam
melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat
apa yang dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2016:233)
3.4 Subject Penelitian
Subject penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan
informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain dari
subject penelitian lebih deikenal dengan responden, yaitu orang yang memberi
22
respon atau informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.
Subjek penelitian atau istilah responden inilah yang dinamakan informan, yaitu
pemberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan
penelitian yang sedang dilaksanakannya. Selanjutnya menurut Nasution dalam
bukunya Sugiyono yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (2016:223):
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya adalah bahwa segala sesuatu
belum mempunyai bentuk pasti. Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian,
hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat
ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu
dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan
jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-
satunya yang dapat mencapainya. Dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu
seperti daftar pertanyaan wawancara, buku catatan, serta dokumen-dokumen”.
Sumber atau informan yang menjadi narasumber pemberi informasi dalam
penelitian ini adalah:
1. Ibu Sasmiatin , Purchasing Supervisor di perusahaan Jepang pembuatan
ban untuk kendaraan roda empat , yang menerbitkan order dan mengatur
jadwal pengiriman dari supplier sesuai dengan jadwal produksi yang telah
ditetapkan oleh bagian planner.
2. Ibu Rina , Purchasing & Material Control Supervisor di perusahaan Korea
pembuat ban untuk kendaraan roda empat, yang menerbitkan order serta
mengatur jadwal pengiriman setiap order ke supplier yang diterbitkan
berdasarkan kondisi stok level di warehouse / gudang serta disesuaikan
dengan jadwal produksi dari bagain production planning.
3. Ibu Meta , Purchasing Supervisor di perusahaan Korea pembuat ban untuk
kendaraan roda empat, yang menerbitkan order serta mengatur jadwal
pengiriman setiap order ke supplier yang diterbitkan berdasarkan kondisi
23
stok level di warehouse / gudang serta disesuaikan dengan jadwal produksi
dari bagain production planning.
4. Pak Bintang , Country Procurement Manager di Perusahaan Korea yang
bergerak dibidang industry ban untuk roda empat, sebagai Manager yang
mengontrol aktivitas purchasing team , material control dan pembuat
keputusan dalam proses transaksi dan bisnis dengan para supplier.
5. Ibu Damaris, Supply Chain & WPS Ast. Mgr. di perusahaan Amerika
yang memproduksi Carbon Black untuk bahan baku ban dimana tempat
kerja peneliti (Cilegon Plant).
6. Pak Jefry, Supply Chain & WPS Ast. Mgr. di perusahaan Amerika yang
memproduksi Carbon Black untuk bahan baku ban dimana tempat kerja
peneliti (Merak Plant).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk menganalisa bagaimana peranan , keahlian dan manfaat Customer Care
dalam keputusan pembelian , peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan atau observasi serta melakukan wawancara
mendalam dengan nara sumber, responden atau informan. Sementara wawancara
mendalam adalah teknik pengumpulan data yang didasaran pada percakapan
sacara intensif dengan tujuan tertentu.
Menurut Sugiyono (2016:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.
Wawancara dilakukan kepada responden yang dianggap menguasai masalah
penelitian. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu :
24
3.5.1 Data Primer
Data ini bersumber dari responden secara langsung. Dalam prakteknya
diperoleh dari wawancara secara mendalam dan observasi. Selain itu dari
pengamatan langsung terhadap situasi lokasi penelitian.
1. Wawancara
Salah satu sumber informasi studi kasus yang sangat penting adalah
wawancaraMenurut Esterberg dalam Sugiyono (2016:231)
mendefinisikan interview sebagai berikut. ”a meeting of two persons to
exchange information and idea through question and responses,
resulting in communication and joint construction of meaning about a
particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara bisa mengambil beberapa bentuk, yang paling umum
wawancara studi kasus bertipe open-ended, dimana peneliti dapat
bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa
disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada.
Peneliti melakukan wawancara langsung dengan pihak yang dianggap
dapat memberikan informasi yang sesuai dengan permasalahan yang
dibahas. Wawancara yang dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan yang berupa tanya jawab secara langsung dengan para
customer / pelanggan dari perusahaan PT. XYZ yang memproduksi
dan menjual produk Carbon Black ke perusahaan pembuat ban dalam
menjawab pertanyaan mengenai masalah / keluhan pelanggan yang
berulang, peranan Customer Care dalam menangani keluhan pelanggan
, serta tanggapan perusahaan PT. XYZ terhadap keluhan pelanggan.
Serta dari pihak internal perusahaan itu sendiri yang berkaitan dengan
hasil wawancara dengan para pelanggan.
Langkah-langkah wawancara dalam penelitian ini meliputi :
a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.
25
b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
pembicaraan.
c. Mengawali atau membuka alur wawancara.
d. Melangsungkan alur wawancara.
e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan
mengakhirinya.
f. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah
diperoleh.
Alat-alat wawancara yang digunakan peneliti meliputi:
a. Kertas dan alat tulis yang berfungsi untuk mencatat poin-poin
penting yang disampaikan oleh narasumber.
b. Aplikasi perekam pada smartphone yang berfungsi untuk
mereka semua percakapan atau pembicaraan.
Waktu pelaksanaan wawancara pada hari kerja dengan durasi
wawancara satu jam untuk setiap informan. Proses wawancara
memakan waktu satu minggu karena disesuaikan dengan kondisi
waktu yang tersedia oleh informan.
2. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono,
2016:241).
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling
umum digunakan dan didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat
multiperspektif. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data untuk membanndingkan satu sama lainnya.
Adapun peneliti lakukan adalah peneliti mengumpulkan dan
menggunakan Trianggulasi Sumber yaitu menggunakan beragam
sumber data yang berbeda-beda yang tersedia dari narasumber yang
26
berbeda-beda pula posisinya dengan teknik wawancara, sehingga
informasi dari sumber yang satu dapat dibandingkan dengan informasi
dari narasumber lainnya dan bisa teruji kemantapan dan kebenarannya.
Artinya guna menarik suatu kesimpulan yang mantap dari berbagai
sudut pandang yang berbeda.
Gambar 3.1: Triangulasi “sumber” pengumpulan data
(Sugiyono 2016:242)
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan,
arsip, dokumentasi, jurnal, bukti fisik, yang fungsinya untuk melengkapi
data primer
3.6 Teknik Analisis Data
Bogdan menyatakan bahwa “Data analysis is the process of systematically
searching and arranging the interview transcripts, field notes, and otherm
materials that you accumulates to increase your own understanding of them and
enable you to present what you have discovered to others” Analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. (Bogdan dalam
Sugiyono, 2016:244).
27
Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan
hubungan tertentu atau menjadi hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data.
Metode ini bertujuan untuk menarik suatu kesimpulan terhadap hal- hal mengenai
data yang telah dikumpulkan melalui berbagai teknik yang akan disimpulkan
secara umum berdasarkan fakta atau kenyataan di lapangan dan berdasarkan teori.
Namun, analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Pada pada penelitian ini, peneliti akan mencari dan menganalisis tentang
pertanyaan mengenai masalah / keluhan pelanggan yang berulang, peranan
Customer Care dalam menangani keluhan pelanggan, serta tanggapan perusahaan
PT. XYZ terhadap keluhan pelanggan dengan menggunakan model analisis
interaktif.
Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2016:246 – 253), mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlansung secara terus menerus sampai tuntas, sehigga datanya sudah jenuh.
Teknis yang digunakan dalam menganalisis data dapat divisualisasikan sebagai
berikut:
Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu:
1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif
dan reflektif.
Catatan deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang dilihat,
didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya
pendapat dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami.
Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan
tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan
rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya.
28
2. Reduksi data
Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat reduksi data, guna memilih
data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk
memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara
sistematis dan menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan dan
maknanya. Pada proses reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang
berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan
data yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian dibuang. Dengan
kata lain reduksi data digunakan untuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta
mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk menarik
kesimpulan.
3. Penyajian data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik
dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi
sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar
peneliti tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara
keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti
harus membuat naratif, matrik atau grafik untuk memudahkan penguasaan
informasi atau data tersebut. Dengan demikian peneliti dapat tetap
menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan informasi yang
dapat membosankan. Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-pencar
dan kurang tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam
bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang memihak,
tersekat-sekat daan tidak mendasar. Untuk display data harus disadari
sebagai bagian dalam analisis data.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung
seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai
29
maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-
benar lengkap maka diambil kesimpulan akhir.
Gambar 3.2. Model Analisis Interaktif Milles dan Hubberman (1984)
3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas
internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reabilitas) dan
confirmability (obyektifitas).
1. Uji Kredibilitas
Dalam bukunya, Sugiyono (2016) menjelaskan uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan
dengan:
a. Perpanjangan pengamatan
b. Meningkatkan ketekunan
c. Triangulasi
d. Analisis kasus negative
e. Menggunakan bahan referensi
f. Mengadakan member check
30
2. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif.
Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada
kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian yang telah didapat, maka
peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci,
jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca
menjadi jelas atas hasil penelitian yang telah didapat sehinga dapat
memutuskan dapat atau tidaknya hasil penelitian di aplikasikan di tempat
lain (Sugiyono, 2016)
3. Pengujian Dependability
Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reabilitas. Dalam
penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian oleh auditor yang independen, atau
pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam
melakukan penelitian. Sanafiah Faisal menyatakan jika peneliti tak
mempunyai dan tak dapat menunjukan “jejak aktivitas lapangannya”,
maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan (dalam Sugiyono,
2016)
4. Pengujian Confirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji
obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian
telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji
konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya
dapat dilakukan secara bersamaan. (Sugiyono, 2016)
3.7.1 Validitas / Transferability
Membuktikan apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang
sesungguhnya ada dalam dunia kenyataan, dan apakah penjelasan yang di
berikan tentang dunia memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau
terjadi.
31
3.7.2 Relibilitas / Dependability
Berkenaan dengan pertanyaan apakah penelitian itu dapat diualangi atau
direplikasi oleh peneliti lain dan menemukan hasil yang sama. Jadi
relibilitas menunjukan adanya konsistensi, yakni membeberkan hasil yang
konsisten atau kesamaan hasil sehingga dapat dipercaya.
32
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan
PT. XYZ yang bergerak dibidang manufaktur dan penjualan produk Carbon Black
untuk bahan aditif penguat karet yang banyak digunakan dalam produk ban. PT.
XYZ mempunyai dua tempat produksi dalam melakukan aktifitas produksi dan
proses pengiriman ke pelanggannya, yaitu Cilegon Plant dan Merak Plant. Dan
posisi Customer Care sebagai ada di Kantor pusat di Jakarta selatan.
PT. XYZ menjadi produsen tunggal untuk produk Carbon Black di Indonesia, dan
yang menjadi pelanggan utama adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri
pembuatan ban untuk kendaraan roda empat dan roda dua, industri karet yang
membuat bahan-bahan aksesories yang digunakan di kendaraan roda empat dan
para distributor yang khusus mensuply ke industri yang bergerak dibidang sub-
contraktor dari perusahaan industry ban dan karet.
PT. XYZ ini merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi Carbon
Black di Indonesia. Sehingga pesaingnya hanya perusahaan yang ada di China,
Korea dan Jepang, Eropa dan Timur Tengah. Sehingga untuk pangsa pasar di
Indonesia, PT. XYZ ini menjadi pemain tunggal.
4.1.1. Visi, Strategi dan Nilai (Value) (PT. XYZ )
VISI
Kami akan menjadi pemimpin paling inovatif, dihormati dan bertanggung jawab
di pasar kami - memberikan kinerja yang membuat perbedaan.
33
STRATEGI
Strategi kami adalah untuk memperluas kepemimpinan kami di bahan kinerja
dengan berinvestasi untuk pertumbuhan bisnis inti kami, mendorong inovasi
aplikasi dengan pelanggan kami, dan menghasilkan arus kas yang kuat melalui
efisiensi dan optimasi.
NILAI (VALUE)
Kami menghargai integritas, rasa hormat, keunggulan dan tanggung jawab. Kami
berkomitmen untuk hidup nilai-nilai ini setiap hari karena mereka adalah bagian
integral dari cara kita melakukan bisnis dengan pelanggan, mitra, distributor,
pemegang saham dan rekan.
4.1.2. Struktur Organisasi (PT. XYZ)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. XYZ
4.2. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Dalam penelitian ini peneliti memaparkan focus dari penelitian ini yaitu Analisa
Penanganan Keluhan Pelanggan Oleh Custmer Care Di PT. XYZ perusahaan
34
Amerika yang bergerak di bidang produksi dan penjualan petrochemical dengan
produknya bernama Carbon Black dimana tempat peneliti bekerja saat ini.
Pada Bab IV ini dibagi menjadi tiga bagian agar lebih sistematis dan terarah yaitu
sebagai berikut:
1. Deskripsi informan penelitian
2. Deskripsi hasil penelitian
3. Pembahasan.
4.2.1 Deskripsi Informan Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menjamin kerahasian identitas dari informan karena
menyangkut privasi dan posisi di perusahaan informan tersebut, sehingga peneliti
hanya menjelaskan identitas dari informan tanpa menyebutkan nama
perusahaannya secara jelas. Peneliti melakukan wawancara kepada informan yang
mana statusnya sebagai pelanggan dari perusahaan tempat peneliti bekerja dan
melakukan penelitian, serta beberapa orang internal perusahaan dari tempat
peneliti bekerja dan melakukan penelitian yang berkaitan dengan pelanggan dan
bagian Customer Care. Adapun informan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ibu Sasmiatin, Purchasing Supervisor di perusahaan Jepang pembuatan
ban untuk kendaraan roda empat, yang menerbitkan order dan
mengatur jadwal pengiriman dari supplier sesuai dengan jadwal
produksi yang telah ditetapkan oleh bagian planner.
2. Ibu Rina , Purchasing & Material Control Supervisor di perusahaan
Korea pembuat ban untuk kendaraan roda empat, yang menerbitkan
order serta mengatur jadwal pengiriman setiap order ke supplier yang
diterbitkan berdasarkan kondisi stok level di warehouse / gudang serta
disesuaikan dengan jadwal produksi dari bagain production planning.
35
3. Ibu Meta , Purchasing Supervisor di perusahaan Korea pembuat ban
untuk kendaraan roda empat, yang menerbitkan order serta mengatur
jadwal pengiriman setiap order ke supplier yang diterbitkan
berdasarkan kondisi stok level di warehouse / gudang serta disesuaikan
dengan jadwal produksi dari bagain production planning.
4. Pak Bintang, Country Procurement Manager di Perusahaan Korea
yang bergerak dibidang industry ban untuk roda empat, sebagai
Manager yang mengontrol aktivitas purchasing team, material control
dan pembuat keputusan dalam proses transaksi dan bisnis dengan para
supplier.
5. Ibu Damaris, Supply Chain & WPS Ast. Mgr.di PT. XYZ yang
memproduksi Carbon Black untuk bahan baku ban dimana tempat
kerja peneliti (Cilegon Plant).
6. Pak Juffry, Supply Chain & WPS Ast. Mgr. di PT. XYZ yang memproduksi Carbon Black untuk bahanbaku ban dimana tempat kerja peneliti (Merak Plant).
4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Bagian ini merupakan deskripsi dan analisa terhadap penelitian yang telah
dilakukan peneliti kepada beberapa subject penelitian yang terdiri dari sumber
utama serta dilengkapi oleh sumber-sumber pendukung lainnya yang peneliti
jadikan sebagai data pelengkap atas sumber utama tersebut.
Subject penelitian utama (key information) dalam penelitian ini adalah Bapak
Bintang (Country Procurement Manager di Perusahaan Jepang yang bergerak
dibidang industry ban untuk roda empat) dan didukung oleh subject penelitian lain
(nara sumber), diantaranya: para purchasing di dua orang pelanggan yang berbeda,
pihak internal dari perusahaan Amerika yang bergerak di bidang produksi dan
penjualan petrochemical dengan produknya bernama Carbon Black dimana
tempat peneliti bekerja saat ini.
36
Pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh peneliti kepada subjek penelitian
baik sumber utama maupun sumber pendukung lainnya adalah pertanyaan rinci
agar penelitian ini dapat berlangsung secara terstruktur dengan baik. Pemilihan
narasumber tersebut berdasarkan keperluan peneliti dan dianggap orang-orang
penting yang berkaitan langsung dengan proses pembelian, monitoring dan
pengambilan keputusan serta memiliki kompetensi dalam memberikan informasi
yang akurat.
Berikut hasil dari wawancara dengan 6 informan:
1. Informan No. 1
Identitas Responden Nama : Ibu Sasmi Usia : 39 Thn Jenis Kelamin : Perempuan Perusahaan : Perusahaan Jepang Pembuat Ban Untuk Kendaraan Roda Empat Jabatan : Supervisor Buyer / Purchasing Pertanyaan & Jawaban:
1. Sejak kapan anda menjadi pelanggan perusahaan kami?
Jawaban:
Menjadi pelanggan sejak tahun 2005, pertama-tama beli
melalui plant anda di Cina kemudian direct ke Indonesia
tahun 2011.
2. Dari mana anda mengetahui tentang perusahaan kami?
Jawaban:
Tahu tentang perusahaan anda dari headquater di Jepang,
dan diintruksikan untuk membeli direct ke plant anda yang
ada di Indonesia.
3. Produk apa yang dibeli dari perusahaan kami? Volum dan
frekwensi pembelian?
37
Jawaban:
Perusahaan kami membeli produk Carbon Black grade
Regal 300 dan Vulcan 3. Volume pembelian perbulan
sekitar 3000 MT. Paling tinggi sampai 5000 MT.
Pembelian kami sifatnya continue, berkelanjutan.
4. Apa yang diharapkan dengan berbisnis / menjadi pelanggan
dari perusahaan kami?
Jawaban:
Perusaahan anda melayani perusahaan kami mulai dari
technical, quality, pembelian dan produk information. Yang
paling intens tentunya dalam hal pembelian dimana
masalah order, pengiriman, dokumentasi, pembayaran
yang mana berinteraksi / berkomunikasi dengan bagian
customer care.
5. Apakah ada hal / sesuatu yang tidak memuaskan anda
selama berbisnis / menjadi menjadi pelangggan perusahaan
kami?
Jawaban:
Hal yang tidak memuaskan selama ini ada, walaupun tidak
fatal namun sering terjadi dan berulang setiap
bulannya.Yaitu masalah pengiriman yang tidak tepat
waktu, order yang tidak terpenuhi sesuai dengan jadwal
pengiriman yang diminta karena alasan full capacity dan
over forecast.
6. Anda pernah menyampaikan complain / keluhan kepada
perusahaan kami?
Jawaban:
Ya, saya pernah menyampaikan keluhan / complain ke
perusahaan anda.
7. Kepada siapa anda menyampaikan keluhan anda?
38
Jawaban:
Saya menyampaikan keluhan / complain kepada bagian
Customer Care dan bagian Supply Chain
8. Seperti apa bentuk keluhannya?
Jawaban:
Bentuk keluhan saya sampaikan dalam bentuk NCR (Non
Conformity Report)
9. Bagaimana tanggapan dari perusahaan kami tentang
keluhan anda lalu apa yang anda lakukan dengan tanggapan
tersebut?
Lantas apa yang anda lakukan dengan jawaban dari
perusahaan kami?
Jawaban:
Dari perusahaan anda menanggapi keluhan kami dalam
bentuk report juga, tetapi dalam pelakasanaannya masih
lambat. Terutama masalah delivery, masih terus berulang
terjadi walaupun sudah perbaikan.
Jawaban dari NCR kita dokumentasikan, kita filing dan
kita follow up serta monitor cara perbaikan yang dilakukan
oleh perusahaan anda dan dilaporkan ke manager kita.
10. Berdasarkan dari keluhan / complain anda, apa harapan
anda terhadap perusahaan kami?
Jawaban:
Saya mengharapakan informasi yang lebih tepat dan
akurat dari bagian delivery untuk masalah pengiriman.
Kan dari pihak Customer Care sudah melayani dengan
baik dan efisien, tapi karena kualitas dari delivery yang
suka tidak tepat waktu sehingga dari Customer Care harus
dirubah oleh bagian produksi kita, jadinya kan dua kali
kerja buat kita.
39
11. Apakah kekurangan dan kelebihan yang anda rasakan
selama berbisnis / bekerja sama dengan perusahaan kami?
Jawaban:
Selama bekerjasama dengan perusahaan anda pastinya
ada kekurangan dan kelebihan.
Kekurangan:
1. Ketepatan waktu delivery yang harus diimprove lagi
2. Pemenuhan order sesuai dengan kuantiti yang
diinginkan lebih fleksibel dan bias membaca trend
order.
Kelebihan:
1. Orang-orangnya dapat bekerja sama dengan baik
2. Bagian customer care yang helpful, cepat dan akurat
serta mempunyai wawasan yang cukup
3. Terbuka terhadap informasi yang berkaitan dengan
produk, harga dan kualitas.
2. Informan No. 2
Identitas Responden Nama : Ibu Rina Ariani, SE Usia : 35 Thn Jenis Kelamin : Perempuan Perusahaan : Perusahaan Korea bergerak dibidang industri ban untuk roda empat Jabatan : Procurement Supervisor Pertanyaan & Jawaban:
1. Sejak kapan anda menjadi pelanggan perusahaan kami?
Jawaban:
Mulai jadi pelangga perusahaan anda mulai tahun 2011
sampai sekarang.
2. Dari mana anda mengetahui tentang perusahaan kami?
40
Jawaban:
Tahu tentang perusahaan anda dari headquater di Korea,
dan direkomendasikan untuk beli langsung ke perusahaan
anda yang ada di Indonesia dengan alasan lebih dekat,
memperpendek lead time , hemat tempat untuk
penyimpanan dan kualitas bisa terjaga dengan baik.
3. Produk apa yang dibeli dari perusahaan kami? Volum dan
frekwensi pembelian?
Jawaban:
Produk yang dibeli adalah Carbon Black grade Regal 300
dan Sterling V. Volume pembelian perbulan masing-masing
sekitar sekitar 4000 Matrix Ton. Pembelian kita routin
setiap bulan dan tidak pernah terputus karena grade ini
sifatnya dikita sebagai common use / digunakan disemua
type ban.
4. Apa yang diharapkan dengan berbisnis / menjadi pelanggan
dari perusahaan kami?
Jawaban:
Sebagai pelanggan tentunya kita mengharapkan pelayanan
yang baik, cepat dan akurat dari team Customer Care
terutama dalam menanggapi semua pertanyaan yang kami
ajukan mengenai order, delivery, dokumentasi serta
keluhan yang sering terjadi berkaitan dengan delivery dan
informasi ketersediaan barang. Intinya kita mengharapkan
pelayanan yang prima dan kerjasama yang baik disetiap
lini agar tidak menambah atau menimbulkan masalah di
internal kita.
5. Apakah ada hal / sesuatu yang tidak memuaskan anda
selama berbisnis / menjadi menjadi pelangggan perusahaan
kami?
41
Jawaban:
Selama ini sih ada, baik itu hal-hal yang sepele sampai hal
yang cukup krusial. Masalah yang mencolok akhir-akhir ini
adalah masalah pengiriman yang sering terlambat,
konfirmasi order yang kurang sesuai. Dan jawaban yang
kami terima selalu sama yaitu karena over forecast dan full
capacity yang mana menurut saya kalau masalahnya sudah
jelas karena over capacity, ya seharusnya anda menambah
capasitas dengan membuka plant baru atau mesin baru….
Karena kalau dibiarkan terus terjadi, bisa-bisa kita harus
order ke supplier di luar negeri seperti China atau Korea
langsung.
Tapi besar harapan saya sih jangan sampai order ke luar
negeri, karena kualitas dan lead time yang nantinya akan
bikin pusing, belum lagi komunikasi dan servicenya yang
enggak maksimal seperti yang saya dapat dari perusahaan
anda saat ini. Jadi tolong lah ya itu masalah capacity
dibenahi segera.
6. Anda pernah menyampaikan complain / keluhan kepada
perusahaan kami?
Jawaban:
Ya pasti, saya itu berkali-kali kan menyampaikan keluhan
masalah delivery dan orderan yang gak terpenuhi dibulan
yang sama sama Ibu Dede sebagai Customer Care. Karena
kan tau sendiri kita produksi itu 24 jam enggak pernah
berhenti dan produksi naik terus.
7. Kepada siapa anda menyampaikan keluhan anda?
Jawaban:
42
Saya menyampaikan keluhan / complain melalui Customer
Care dan copy atau cc ke bagian supply chain jika saya
kirimkan by email.
8. Seperti apa bentuk keluhannya?
Jawaban:
Dengan mengirimkan complain report dalam bentuk form
standard perusahaan kami yang kami kirim melalui email
ke Customer Care dan cc juga ke bagian supply chain
perusahaan anda
9. Bagaimana tanggapan dari perusahaan kami tentang
keluhan anda lalu apa yang anda lakukan dengan tanggapan
tersebut?
Lantas apa yang anda lakukan dengan jawaban dari
perusahaan kami?
Jawaban:
Selama ini perusahaan anda merespon dengan baik dan
terbuka. Dari bagian customer care langsung menjawab
komplainan kami dengan cepat, walaupun secara bertahap
tapi bisa memberikan solusi yang berarti. Ya saya paham
pastinya kan bukan diputuskan oleh customer care
semuanya, tapi sudah cukup baik dan membantu kami. Tapi
ya iu tadi karena masalah intinya soal capacity jadi untuk
masalah delivery yang tidak tepat waktu dan konfirmasi
order yang kuranng masih terus terjadi dan berulang.
Semua jawaban yang kami terima dari perusahaan anda
kami simpan dan didokumentasikan dengan baik sesuai
standard ISO kami, dan juga kami monitor
implementasinya dan jadi catatan kami untuk laporan
bulanan mengenai performance setiap supplier kepada
manager procurement.
43
10. Berdasarkan dari keluhan / complain anda, apa harapan
anda terhadap perusahaan kami?
Jawaban:
Yang kami harapkan tentunya ada perbaikan yang
berkelamjutan dan lebih fleksible, dari segi service /
pelayanan yang baik, cepat dan akurat dari Customer Care
dan informasi yang update dari bagian supply chain untuk
masalah pengiriman dan pemenuhan order.
Dan satu yang paling penting adalah tingkatkan capacity
produksinya, supaya semuanya jadi OK gitu.
11. Apakah kekurangan dan kelebihan yang anda rasakan
selama berbisnis / bekerja sama dengan perusahaan kami?
Jawaban:
Kekurangan dan kelebihan pasti ada, walaupun layanan
sudah diberikan semaksimal mungkin.
Kekurangan:
1. Delivery yang masih suka terlambat
2. Pemenuhan order yang kurang fleksibel
3. Capacity produksi yang belum dimaksimalkan.
4. Kalau bisa tambah armadanya biar bisa kejar trip
pengiriman pagi.
Kelebihan:
1. Kerjasama dan komunikasi yang baik dari Customer
Care
2. Dalam setiap menerima keluhan selalu customer cepat
berkordinasi dengan bagian terkait, dan tidak berbelit-
belit.
3. Harga OK , karena sudah berdasarkan global contract
ya,,, dan kualitas yang sangat bagus.
44
3. Informan No. 3
Identitas Responden Nama : Ibu Meta Usia : 35 Thn Jenis Kelamin : Perempuan Perusahaan : Perusahaan Korea yang memproduksi Ban untuk Kendaraan Roda Empat Jabatan : Supervisor Procurement Pertanyaan & Jawaban: 1. Sejak kapan anda menjadi pelanggan perusahaan kami?
Jawaban:
Menjadi pelanggan sejak tahun 2005 (Europe Plant),
Indonesia plant mulai tahun 2011, sebelum bagian customer
care ada sampai sekarang.
2. Dari mana anda mengetahui tentang perusahaan kami?
Jawaban:
Tahu tentang perusahaan anda dari headquater di Korea, dan
direkomendasikan untuk beli langsung ke perusahaan anda
yang ada di Indonesia.
3. Produk apa yang dibeli dari perusahaan kami? Volum dan
frekwensi pembelian?
Jawaban:
Produk yang dibeli adalah Carbon Black grade Regal 300 dan
Sterling V. Volume pembelian perbulan masing-masing sekitar
sekitar 4000 MT. Pembelian kami sifatnya continue, repeat
order.
4. Apa yang diharapkan dengan berbisnis / menjadi pelanggan
dari perusahaan kami?
Jawaban:
Yang kami harapkan tentunya service / pelayanan yang baik,
cepat dan akurat dari Customer Care dan informasi yang
45
update dari bagian supply chain untuk masalah pengiriman
dan pemenuhan order..
5. Apakah ada hal / sesuatu yang tidak memuaskan anda selama
berbisnis / menjadi menjadi pelangggan perusahaan kami?
Jawaban:
Ada, hal-hal yang tidak memuaskan adalah masalah delivery
yang sering terlambat, konfirmasi order yang kurang sesuai
karena over forecast dan full capacity.
6. Anda pernah menyampaikan complain / keluhan kepada
perusahaan kami?
Jawaban:
Ya, saya pernah menyampaikan keluhan ke perusahaan anda.
7. Kepada siapa anda menyampaikan keluhan anda?
Jawaban:
Saya menyampaikan keluhan / complain melalui Customer
Care.
8. Seperti apa bentuk keluhannya?
Jawaban:
Dengan mengirimkan complain report dalam bentuk form
standard perusahaan kami.
9. Bagaimana tanggapan dari perusahaan kami tentang keluhan
anda lalu apa yang anda lakukan dengan tanggapan tersebut?
Lantas apa yang anda lakukan dengan jawaban dari perusahaan
kami?
Jawaban:
Selama ini perusahaan anda merespon dengan cepat, tapi
untuk masalah delivery yang tidak tepat waktu dan konfirmasi
order yang kuranng masih terus terjadi dan berulang.
Jawaban yang kami terima dari perusahaan anda kami filling,
kami pantau implementasinya dan jadi catatan kami untuk
supplier review ke manager kami.
46
10. Berdasarkan dari keluhan / complain anda, apa harapan anda
terhadap perusahaan kami?
Jawaban:
Yang kami harapkan tentunya tentunya ada perbaikan dan
lebih fleksible, dari segi service / pelayanan yang baik, cepat
dan akurat dari Customer Care dan informasi yang update
dari bagian supply chain untuk masalah pengiriman dan
pemenuhan order
11. Apakah kekurangan dan kelebihan yang anda rasakan selama
berbisnis / bekerjasama dengan perusahaan kami?
Jawaban:
Kekurangan dan kelebihan pasti ada
Kekurangan:
1. Delivery yang masih suka terlambat
2. Pemenuhan order yang kurang fleksibel
3. Capacity produksi yang belum dimaksimalkan.
Kelebihan:
1. Kerjasama dan komunikasi yang baik dari Customer
Care
2. Selalu terbuka dalam menerima complain
3. Harga yang competitive dan kualitas yang sangat
bagus
4. Informan No. 4
Identitas Responden Nama : Pak Bintang ST Usia : 45 Thn Jenis Kelamin : Laki-laki Perusahaan : Perusahaan Jepang Pembuat Ban Untuk Kendaraan Roda Empat Jabatan : Country Procurement Manager.
47
Pertanyaan & Jawaban:
Pertanyaan untuk Pengambil Keputusan di pelanggan (level Manager) 1. Bagaimana proses pembelian di perusahaan anda?
Jawaban: Proses pembelian, procurement melakukan perbandingan dengan beberapa supplier dari segi leadtime, spesifikasi, kualitas, pengiriman, harga dan service after sales atau purna jualnya dan apakah ada garansi. Dari keempat faktor itulah kita menentukan siapa yang akan menjadi supplier kita.
2. Bagaimana anda memantau aktifitas kerjasama dengan supplier / pemasok diperusahaan tempat anda? Jawaban: Jika sudah menjadi supplier tetap atau kita sudah menjadi pelanggan, tentunya kita tidak berhenti untuk memantau 4 faktor proses pembelian tadi. Tentunya dengan tidak adanya complain dari user kita mengenai spesifikasi, quality yang diberikan itu akan sangat membanttu kita dalam proses pembelian selanjutnya. Dan ditambah lagi dengan ketepatan waktu pengiriman. Sebetulnya yang sering bermasalah adalah ketepatan waktu pemgiriman yang sering menjadi masalah, karena ada beberapa vendor mereka tidak menyimpan stock, sehingga pengiriman mereka terhambat. Sehingga mereka perlu waktu untuk melakukan pembelian lagi, entah itu principle ataupun import atau apapun cara pembelian mereka. Kemudian apabila barang itu mmenjadi consumable / repeat order, kita juga mengharapkan harga yang bersahabat dengan kita sehingga dapat memenuhi efisiensi untuk perusahaan kita. Jika membeli barang dalam volume besar secara terus menerus, tentunya kita mengharapkan ada cost cut / cost down sehingga kita mendapatkan efisiensi diperusahaan dan memotong biaya operasional perusahaan. Kemudian tentunya service, disini artinya kita mengharapakan supplier masih contact terhadap kita tentang kondisi barangnya bermasalah atau tidak, atau barang yang kita supply
48
mempunyai kontribusi terhadap perusahaan dan lain-lain. Dan untuk barang-barang yang sifat specific dan segala macam mungkin beberapa supplier akan melakukan inspection rutin dan free of charge sehingga kita bias menikmati cost efesiensi. Kita harapkan supplier dapat memberikan kontribusi secara efisiensi ke perusahaan kita.
3. Apa tindakan yang anda lakukan terhadap sesuatu yang tidak memuaskan dari perusahaan kami selaku supplier / pemasok di perusahaan tempat anda? Jawaban: Sebelum kita complain ke supplier, biasanya kita check dulu ke pengguna dilapangan apakah sudah menggunakan produk tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari produk tersebut. Jika mereka sudah menggunakan produk sesuai dengan ketetuan dari produk tersebut dan masih ada masalah, maka kita baru complain ke supplier. Dalam complain ini kita juga melakukan pemantauan bagaimana supplier merespon dengan cepat dan tepat atau mengirim tim mereka untuk melihat apa kejadiannya untuk memberikan solusi yang cepat. Tentunya kita mengharapkan solusi yang sapat mensuport produksi / operasional kita, misalnya memberikan spare selama proses investigasi agar operasional kita terganggu dan macam-macam caranya. Intinya kita sebagai pelanggan tidak mau produk tersebut dapat mengganggu. Apabila masih dalam masa garansi,tenntunya kita akan menuntut garansi tersebut tetap berlaku apabila memang kejadiannya tidak disebabkan oleh salah penanganan ditempat kami. Dan impact dari suatu kegagalan atau suatu complain bukan berarti mereka memberikan jaminan quality tapi jaminan bagaimana operasional kita tetap berjalan, mungkin saja kita bias memberikan penalty sesuai perjanjian awal pada saat dimulai melakukan transaksi.
4. Bagaimana jika masalah itu disebabkan dari internal perusahaan anda
49
Seperti overforecast sehingga tidak bisa memenuhi delivery? Jawaban Tentunya sebagai customer tentunya kurang satisfied dengan tidak bisa memenuhi order kita karena kesalahan dari internal kita, tentunya dari pihak supplier memberikan eviden apa yang menjadi kesalahannya. Namun yang kita harapkan adalah kepada supplier itu harus memberikan beberap eviden, dan dari eviden tersebut yang kita harapkan supplier dapat memberikan convenience kepada kita, misalnya dengan mengganti barang degan harga diskon, memberikan pelatihan agar tidak terjadi kesalahan lagi. Kalau itu way out nya tentunya kita merasa satisfied. Intinya meskipun kesalahan dari tempat kita, mereka masih melihat bahwa pelanggan itu sebagai suatu potensi, bukan melihat pelanggan sebagai musuh. Karena jika melihat pelanggan sebagai musuh, maka akan cepat berakhir kerjasamanya.Mungkin akan menjadi the last order. Yang kita harap dari supplier itu menjadi bagian dari suatu solusi bukan menjadi masalah.
5. Bentuk kerjasama seperti apa yang anda harapkan dari perusahaan kami? Jawaban: Kami berharap bahwa B to B (business to business) adalah anda mensupport kami dengan memberikan suatu produk, yang mana produk tersebut akan digunakan untuk membuat suatu bisnis kami jalan, tentunya dari term tersebut sudah jelas bahwa kita saling mendukung. Nah yang kita harapkan tentunya adalah supplier akan menjadi bagian suatu solusi, yang mana solusi tersebut bisa menunjang operasional kita menjadi efisien, dan bila hanya menjadi suatu beban tentunya yang kita pikirkan adalah bagaimana saya bisa menggantinya dengan yang bisa memberikan suatu inovasi bagi kita. Tentunya bukan itu yang kami harapkan, sebagai supplier adalah partner tentunya menjadi bagian dari suatu solusi dan bekerjasama dengan baik.
50
6. Apakah yang menjadi hal terpenting dalam menjalin kerjasama dengan supplier / pemasok? Jawaban: Yang paling penting adalah quality dan service, kenapa service itu penting karena seperti yang saya contohkan bahwa servise itu adalah bagian yang membuat customer itu satisfied. Satisfied artinya solutive , bukan hanya memandang customer kita itu sebagai pangsa / ladang duit, tapi menjadi bagian dari solusi dengan reasonable price.. Contohnya kita naik metromini dan transjakarta, tentunya akan lebih murah naik metromini daripada transjakarta, tetapi anda tidak mendapatkan service yang baik seperti transjakarta, kalau kata orang sunda bilang You Got What You Pay, ibaratnya bukan reasonable price.
5. Informan No. 5
Identitas Responden Nama : Ibu Damaris Usia : 40 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Perusahaan : Perusahaan Amerika di bidang Petrochemical memproduksi Carbon black (Bahan baku pembuat ban mobil & motor) Jabatan : Assistan Mgr. Suppply Chain & WPS PT. XYZ plant 1 (Cilegon Plant) Pertanyaan :
I. Pertanyaan Untuk Internal Perusahaan (Plant I , Cilegon) 1. Apakah anda pernah menerima complain / keluhan dari
pelanggan?
Jawaban:
Ohh pernah.
51
2. Ada dua complain / keluhan yang pernah anda terima
dari pelanggan, dan kita akan bahas satu persatu.
A. Complain tentang delivery yang sering terlambat,
bagaimana tanggapan anda?
Jawaban:
Delivery yang terlambat atau delay delivery ya, ini
penyebabnya bisa macam-macam. Contohnya jika
penyebabnya dari internal, yaitu dari perusahaan
kita sendiri, itu biasanya kita sudah tahu akan
terlambat, atau kita sudah bisa prediksikan. Jadi
biasanya kita akan konfirmasi ke customer kalau
akan delay pengirimannya.
Tapi kalau penyebabnya dari eksternal, misalnya
keluar dari pabriknya sudah on time tapi
diperjalanan ada masalah itu diluar kendali kita.
Nah yang bisa kita konfirmasikan ke customer itu
yang penyebabnya dari internal. Kalau kita sudah
tau akan terlambat, pastinya kita sudah tahu duluan
dong sebagai seorang PPIC, ini pasti terlambat.
Jadi kita konfirmasi diawal sebelum dikirim. Jadi si
Customer tuh akan tahu dulu kalau pengiriman
untuk PO ini akan terlambat.
Kalau penyebabnya dari eksternal, biasanya
penyebabnya dari forewarder kan. Itu biasanya
forwardernya sendiri yang akan konfirmasi ke
customer. Itu diluar kendali kita. Yang penting exit
factory atau keluar dari pabrik kita sudah on time
sesuai dengan schedule.
Kalau forecast yang berlebih, misalnya forecast
mereka per bulan 1 juta dan actual ordernya dua
kali lipat, nah itu kita ada pengaturan tersendiri. Itu
52
kan tidak bisa kita menaikan kapasitas tiba-tiba ya,
karena kita sudah ada planning awal yang
tersechedule sesuai dengan forecast yang mereka
kirim. Biasanya kita kirim, kalau memang
kebutuhan mereka mendesak atau kebutuhannya
tiba-tiba mendesak harus banyak kita kirim
semampu kita dan seadanya kita kirim. Dan sisanya
kita atur schedule ulang bisanya kapan seperti itu.
B. Complain tentang konfirmasi order yang tidak
sesuai dengan permintaan pelanggan, bagaimana
tanggapan anda?
Jawaban:
Itu kadang memang sering terjadi, misalnya
customer minta dikirim tanggal 5, tapi kita bisanya
kirim tanggal 20 misalnya… pokoknya enggak on
time sesuai dengan permintaan mereka.
Sebenarnya kita ada lead time yang sudah
disepakati ya, kalau masih masuk lead time, itu
customer enggak akan complain. Karena terkadang
customer juga tidak mengikuti lead time yang sudah
ditentukan, maunya cepat gitu, nah ini sudah gak
sesuai lead time.
Kalau stocknya memang kebetulan banyak, ya kita
kirim secepatnya sama dengan permintaan mereka.
Tapi kalau memang belum ada stocknya ya
sepanjang masih memenuhi leadtime customer
enggak akan complain kalau enggak sesuai
jadwalnya dengan harapan mereka.
B1. Jadi complain yang mengenai confirmasi order
tidak sesuai itu dikarenakan mereka short lead time
ya Bu? (penegasan kembali)
53
Jawaban:
Ya betul. Ada kesepakat kan…. Misalnya order ini
waktunya 2 bulan, kalau stocknya ada dan mereka
minta dalam satu bulan pun kita kirim. Tapi kalau
mereka memang mintanya enggak ada dalam satu
bulan, kita masih punya waktu dua bulan.
Sepanjang itu masih range leadtime mereka enggak
akan complain.
3. Solusi apa yang sudah diberikan terhadap keluhan
tersebut untuk jangka pendek dan jangka panjang?
Jawaban:
Kalau solusi jangka pendek, biasanya kita kirim
semampu kita atau partial yah. Mereka mintanya
melebihi dari forecast yang mereka kirim, kita kirim
partial semaximumnya ada stock kita berapa secara
partial. Sisanya kita schedule ulang dengan
mengkonfirmasi kepada mereka. Misalnya bisanya
tanggal segini gitu, kembali ke lead time yang tadi saya
sebutkan mengenai konfirmasi order. Sesuai dengan
kesepakan leadtime.
Kemudian kalau untuk solusi jangka panjang, kita
biasanya minta forecast untuk pembelian mereka untuk
6 bulan kedepan. Enam bulan kita lihat seperti apa…
jadi kita bisa meningkatkan kapasitas mesin, pelatihan
manpower lebih banyak atau penyedian bahan bakunya
bisa disiapkan lebih awal supaya tidak shortage pas
ditengah jalan.
4. Apakah solusi yang anda berikan dapat memuaskan
pelanggan?
54
Jawaban:
Selama ini kalau ada delay atau konfirmasi yang tidak
sesuai, dua kali konfirmasi mereka sudah cukup puas
dan tidak terlalu memaksa.
Jadi enggak ada masalah, sepanjang kita memberitahu
dari awal, jangan tidak konfirmasi tapi delay. Jadi
kofirmasi dari awal…. Komunikasi lah sama mereka .
Intinya komunikasi yang intents jika ada masalah dan
informasi lebih awal.
5. Jika solusi yang anda berikan tidak dapat memuaskan
pelanggan, selanjutnya langkah apa yang anda lakukan?
Jawaban :
None (Sudah ditegaskan ulang dengan mengulang lagi
pernyataan dari jawaban no. 3 dan 4)
6. Informan No. 6
1. Identitas Responden Nama : Pak Juffry M. Usia : 40 Thn Jenis Kelamin : Laki-laki Perusahaan : Perusahaan America di bidang Petrochemical
memproduksi Carbon Black (bahan baku untuk membuat ban)
Jabatan : Assistan Mgr. Supply Chain & WPS di PT. XYZ Plant.2 (Merak Plant)
2. Pertanyaan :
II. Pertanyaan Untuk Internal Perusahaan (Plat II , Merak)
1. Apakah anda pernah menerima complain / keluhan dari
pelanggan?
55
Jawaban:
Oh iya pernah. Pasti ada itu.
2. Ada dua complain / keluhan yang pernah anda terima
dari pelanggan, dan kita akan bahas satu persatu.
A. Complain tentang order yang melebihi dari
forecast (over forecast), bagaimana tanggapan
anda?
Jawaban:
Kalau yang melebihi foreacast itu sebenarnya
kita bertanya balik ke customer sebenarnya, ini
forecast bagaimana kok bisa over? ,tapi diluar
dari itu memang kita upayakan untuk tetap
mensuply kebutuhan pelanggan.
A1. Cara mensupplynya bagaimana?
Jawaban:
Ya solusi jangka pendeknya kita harus import
atau beli dari supplier yang bisa. Tapi yang
paling bisa sih kita import dari sister company
kita dari sekitar kawasan yang ada, yaitu kita
import untuk memenuhi kebutuhan customer itu.
Tapi sambil juga kita review trend ordernya itu
seperti apa. Kalau memang ada trend naik, nah
secara parallel itu menyiapkan untuk
meningkatkan kapasitas mesin atau mencari
settingan yang pas untuk bisa mengoptimumkan
kapasitas mesin.
a) Jadi aktifitas import dari sister company
itu sudah dilakukan ya pak?
56
(meyakinkan sudah dilakukan /
diimplementasikan atau belum untuk
solusi jangka pendeknya)
Jawaban.
Ya, sudah
b) Jadi selama ini untuk mencover
permintaan dari customer yang melebihi
foreacast mereka, Bapak cover dengan
cara mengimport ya? (mempertegas apa
sudah yang dilakukan saat ini)
Jawaban:
Iya, itu untuk solusi jangka pendeknya.
B. Complain tentang over capacity, bagaimana
tanggapan anda?
Jawaban:
Complain over capacity di internal kita atau
dari customer?
(Informan sepertinnya binggung, karena
complain untuk overcapacity juga diterima dari
pihak internal. Sehingga penanya kemudian
melakukan penjelasan sebagai berikut: Dari
customer, kan selama ini customer order banyak
ke kita tuh yang melebihi dari foreacast, dan
selama ini foreacast yang diberikan menjadi
acuan produksi, tapi pada kenyataannya mereka
oder melebihi dari batas forecast, sehingga
kapasitas yang sudah kita setting kan enggak
mengcover dari semua order yang diminta. Nah
itu gimana solusinya Pak?)
Jawaban:
Berarti complain itu dari internal kita kan ?
57
(Dijelaskan kembali : Ya efeknya bisa jadi
complain itu jadi dari internal kita karena efek
dari complain customer tadi. Karena selalu
alasannya kan ini sudah over capacity dan sudah
di maksimalkan).
Jawaban:
Ya kalau over capacity, berarti ya kita kembali
lagi tadi untuk pemenuhan jangka pendeknya ya
dari import tadi dari sister company kita. Nah
untuk mereduce over capacity itu, ya kita
pelajarin lagi forecastnya dan trendnya gimana.
Kalau memang kapasitas mesinnya sudah
maksimum / optimum, man powernya sudah
optimum, ya gak ada jalan lain selain setup
mesin baru. Kalau masih ada space yang
memungkinkan, kita bisa langsung setup mesin
baru, man power langsung tambah untuk
nambahin kapasitas produksi. Kalau memang
dirasa atau jangka panjangnya bakalan kira-
kira ada tambah customer baru, ya kita setup
line baru.
a) Jadi saat ini untuk memaksimalkan
mesin sampai tingkat optimum dan
meningkatkan kapasitasnya itu sudah
dilakukan atau sedang dilakukan Pak?
Jawaban:
Sebenarnya kita lagi on going proses
mempelajari itu. Misalnya apakah kita
harus atau perlu sampai tiga shift, jadi
produksi 24 jam walaupun dua shift
masih bisa cover. Nah kalau itu sudah
58
tidak bisa cover, otomatis harus invest
mesin baru
Kalau yang invest mesin baru, itu masih
dipelajari. Tapi kalau menambah
kapasitas jam produksi, itu sudah
dilakukan dan berjalan, jadi udah
menjadi solusi. Jadi current actionnya
yaitu kalau aktifitas order naik, ya kita
lemburkan gitu. Untuk solusi jangka
menengahnya shifnya ditambahin gitu
3. Solusi apa yang and berikan terhadap keluhan tersebut
untuk jangka pendek dan jangka panjang?
Jawaban:
Kalau jangka pendek, kita usahan untuk mengcover
kebutuhan customer kita dari sister company
(maksudnya dengan cara mengimport dari sister
company), kita jelaskan kepada customer bahwa kita
mempunyai sister company di kawasan itu dimana saja
dan ada berapa banyak supaya mereka merasa yakin
dan aman bahwa kita itu mampu mengcover. Jadi
mereka itu tau kemampuan kita, mereka tahu bahwa
kita itu punya sister company dikawasan, misalnya di
Thailand atau Vietnam. Jadi OK bisa aman kalaupun
ada over –over sedikit. Jadi yang paling penting sih
pointnya untuk menciptakan rasa aman dicustomernya.
Jangka panjangnya, sebenarnya itu lebih ke
pembahasan internal kalau mau meningkatkan
kapasitas dan segala macam. Cuman ya memang kita
bisa sampaikan secara general aja melalui diskusi.
Misalnya trendnya naik, kita pastinya diskusikan dan
minta data dari customer. Kalau memang trendnya naik
59
, kita akan menginformasikan ke customer secara
general, ya kita akan naikan kapasitas produksi dan
infokan begini kita akan setup mesin baru, tambah man
power baru dan segala macam. Jadi nanti kemapuan
kita akan menjadi segini. Jadi itu harus juga ada
semacam kerjasama dengan customer, semacam
kesepakatan kontrak untuk pembelian. Kira-kira seperti
itu, jadi supaya kita investnya juga enggak sia-sia.
A. Oo jadi sekarang bapak sedang memastikan
kalau trendnya customer ordernya dalam
setahun sekian, dan Bapak akan menganalisa
kapasitas kita, kemudian Bapak akan
mempertimbangkan mau dinaikin atau tidak
kapasitasnya. Itu solusi jangka panjang sudah
dilaksankan atau belum Pak?
Jawaban:
Untuk jangka panjangnya kita masih evaluasi
dan on going proses karena kan trendnya
sebenarnya automotive itu sedang turun, cuman
di tahun 2017 ini kan mulai naik lagi. Nah ini
yang mau kita pelajari lagi, jadi kan enggak
bisa buru-buru langsung setup, ternyata nanti
loyo … kan bahaya investnya.
B. Berarti sekarang Bapak lagi mempelajari
forecastnya dari customer dulu ya, jangka
panjangnya seperti apa nih sampai 6 bulan atau
satu tahu ke depan?
Jawaban:
Iya betul.
4. Apakah solusi yang anda berikan dapat memuaskan
pelanggan?
60
Jawaban:
Ya, memuaskan 100% mungkin enggak ya.
Tapi yang paling penting kan kebutuhan mereka paling
tidak kita sih usahakan 100% bisa terpenuhi. Kalaupun
tidak terpenuhi, ya seoptimal mungkin lah kita
penuhinya. Yang penting sih kalau kita bisa cover
misalnya dari import, kita bisa cover kebutuhan mereka
itu, ya itu cukup memuaskan bagi mereka. Cuman ya itu
memang bukan solusi jangka panjang bagi kita.
Kita akan kalang kabut kalau terus import, kita jadi
cost logisticnya kita jadi tinggi kalau selalu import, dan
pengaruh ke harga kita juga…. Jadi harus negosiasi
harga lagi dan segala macam, dan itu yang mungkin
menjadi mereka tidak puas 100%
A. Tapi at least untuk memenuhi kebutuhan
mereka, mereka puas ya Pak dengan solusi yang
bapak berikan tadi?
Jawaban:
YA.
5. Jika solusi yang anda berikan tidak memuaskan
pelanggan, selanjutnya langkah apa yang anda lakukan?
Jawaban:
None (Karena sudah ditegaskan di jawaban no.4)
4.2.3 Pembahasan
Telah dibahas di sub-bab metode penelitian, bahwa penelitian yang dilakukan
menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
61
Hasil wawancara dari 6 informan yang berkaitan dengan proses kerja seorang
Customer Care, menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian oleh pelanggan terhadap pemasoknya. Faktor – faktor
tersebut adalah Quality, Cost, Delivery dan Service.
Berkaitan dengan Service atau Pelayanan, dari hasil wawancara peneliti dengan
informan selaku pelanggan, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa Customer
Care di PT. XYZ selaku pemasok / supplier sangat berperan besar dalam
menjaga kelangsungan bisnis dan hubungan hubungan baik antara pihak-pihak
internal perusahaan dengan pelangggan terkait dengan aktivitas bisnis.
Berdasarkan hasil wawancara secara terbuka dengan para informan selaku
pelanggan, peneliti mendapkan penilaian serta apa saja peranan, aktivitas yang
dilakukan oleh Customer Care sebagai bagian ujung tombak di perusahaan dalam
memberikan pelayanan terhadap pelanggan yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Hasil penilaian tersebut adalah sebgai berikut:
1. Customer Care mempunyai wawasan yang cukup sesuai dengan
bidangnya, selalu membantu dan dapat bekerjasama serta
berkomunikasi dengan baik.
2. Dalam setiap menerima keluhan , Customer Care selalu cepat
berkordinasi dengan bagian terkait, dan tidak berbelit-belit
3. Terbuka terhadap informasi yang berkaitan dengan produk, harga dan
kualitas
4. Harga yang competitive dan kualitas yang sangat bagus
Dari empat point kesimpulan yang dihasilkan dari wawancara dengan informan
selaku pelanggan, ini secara langsung telah menunjukan bahwa apa yang menjadi
hal-hal penting yang harus dimiliki seorang Customer Care itu benar adanya, yaitu
bahwa Customer Care merupakan layanan yang lebih memedulikan kebutuhan
dan keinginan pelanggan untuk dihormati, dihargai, dan dicarikan solusi atas
kebutuhannya yang belum dapat dipenuhi dalam key customer related atau
customer service process. Jadi Customer Care bersifat lebih luas dan personal
62
dibandingkan Customer Service. Customer Care merupakan bagian dari strategi
Humas dalam memberikan kepuasan pelanggan.
Selain itu, dari hasil wawancara wawancara dengan informan selaku pelanggan
juga membuktikan bahwa kegiatan Customer Care tidak hanya berhubungan
dalam menangani segala bentuk complain, melainkan melayani kebutuhan
pelanggan dalam aktivitas bisnisnya. Kebutuhan pelanggan sangat beragam, antar
lain kebutuhan akan informasi, produk layanan yang dijual oleh perusahaan,
penjelasan alternatif solusi, penjelasan prosedur transaksi, mengontrol produk,
mengontrol pengiriman dan perencanaan pengiriman ke pelanggan sesuai dengan
permintaan pelanggan.
Sementara, selain mendapatkan gambaran dan informasi yang akurat tentang
peranan, manfaat serta keahlian seorang Customer Care, peneliti juga
mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang menjadi keluhan / complain dari
para informan selaku pelanggan selama melakukan kerjasama / bertransaksi
dengan PT. XYZ selaku pemasok / supplier sebagai berikut:
1. Delivery yang sering terlambat.
Para pelanggan mengeluhkan adanya kondisi delivery / pengiriman
yang tidak sesuai dengan jadwal / schedule yang diharapkan oleh
pelanggan.
2. Konfirmasi order yang tidak sesuai karena masalah over dari forecast.
Kondisi ini menjelaskan bahwa ada order diterbitkan oleh pelanggan
yang tidak terpenuhi oleh supplier / pemasok yang disebabkan jumlah
aktual order melebihi dari jumlah forecast yang diberikan oleh
pelanggan kepada pemasok
3. Capacity produksi yang belum dimaksimalkan.
Para pelanggan mengharapakan peningkatan kapasitas produksi di
tempat pemasok agar dapat memenuhi permintaan para pelanggan,
khususnya untuk order melebihi dari jumlah forecast yang diberikan
oleh pelanggan kepada pemasok
63
Dalam hal keluhan dari pelanggan, peneliti juga mendapatkan tangggapan yang
sangat baik dari pihak perusahaan. Yaiu dari pihak internal perusahaan selaku
pemasok, telah melakukan upaya yang sangat besar untuk dapat memberikan
pelayanan dan memuaskan pelanggannya agar aktifitas kerjasama dan bisnis
berjalan panjang.
Dari hasil wawancara dengan pihak internal Perusahaan American Petrochemical
tentang semua keluhan / complain dari para pelanggan mengenai masalah:
Delivery / pengiriman yang terlambat, Konfirmasi order yang kurang sesuai
karena masalah over dari forecast dan kapasitas produksi, peneliti mendapatkan
hasil atas tanggapan dari semua keluhan pelanggan yang sudah dilakukan upaya
dan tindakan yang signifikan baik secara jangka panjang maupun jangka pendek
yaitu sebagai berikut:
I. Keluhan / complain tentang Delivery yang sering terlambat.
Dari pihak Perusahaan American Petrochemical selaku pemasok
memberikan tanggapan dan solusi atas complain / keluhan ini dengan
melakukan hal-hal berikut:
- Solusi Jangka Pendek
Untuk tindakan jangka pendek pihak perusahaan melakukan analisa
terlebih dahulu yang menjadi penyebab dari keterlambatan delivery /
pengiriman tersebut, yaitu apakah karena faktor dari internal
perusahaan selaku pemasok atau dari pihak eksternal baik dari
pelanggan itu sendiri atau pihak ketiga yaitu pihak penyedia
transportasi atau sarana pengangkut / forwarder. Sehingga menjadi
jelas siapa yang harus bertanggung jawab dan tindakan yang harus
dilakukan.
- Solusi Jangka Panjang
1. Pihak perusahaan memberikan informasi atau konfirmasi lebih
awal kepada pelanggan / customer jika diketahui dan dipastikan
potensi terjadi keterlambatan pengiriman yang disebakan oleh
kondisi internal.
64
2. Memastikan barang keluar dari pabrik sesuai dengan jadwal
pengiriman yang telah disepakati dan diinformasikan kepada
pelanggan secara berkala.
3. Mengirim pesanan sesuai dengan leadtime yang telah disepakati
II. Konfirmasi order yang tidak sesuai karena masalah over dari
forecast.
Kondisi ini menjelaskan bahwa ada order diterbitkan oleh pelanggan yang
tidak terpenuhi oleh supplier / pemasok yang disebabkan jumlah aktual
order melebihi dari jumlah forecast yang diberikan oleh pelanggan kepada
pemasok.
Sebenarnya hal ini dapat terjadi didalam setiap aktifitas transaksi antara
pelangggan dan pemasok yang sifatnya pembelian jangka panjang dan
beerkelanjutan dikarekan kondisi pasar atau permintaan pasar yang
fluktuativ.
Dari pihak Perusahaan American Petrochemical selaku pemasok
memberikan tanggapan dan solusi atas complain / keluhan ini dengan
melakukan hal-hal berikut:
- Solusi Jangka Pendek
1. Menyediakan buffer stock untuk setengah sampai satu bulan
kedepan untuk antisipasi order yang short lead time atau melebihi
dari forecast.
- Solusi Jangkan Panjang
1. Mengkonfirmasi kesiapan barang berdasarkan jadwal yang
disanggupi untuk order yang sudah melebihi dari forecast.
2. Adanya komunikasi yang intents dengan pelanggan dengan
Customer Care sebagi media yang menjadi perantara
komunikasinya
65
III. Capacity produksi yang belum dimaksimalkan
Para pelanggan mengharapakan peningkatan kapasitas produksi di tempat
pemasok agar dapat memenuhi permintaan para pelanggan, khususnya
untuk order melebihi dari jumlah forecast yang diberikan oleh pelanggan
kepada pemasok.
Dari pihak Perusahaan American Petrochemical selaku pemasok
memberikan tanggapan dan solusi atas complain / keluhan ini dengan
melakukan hal-hal berikut:
- Solusi Jangka Pendek
1. Melakukan import dari sister company untuk barang-barang yang diorder oleh pelanggan yang mana kuantitinya sudah melebihi dari forecast yang telah disepakati dan dari pihak pelanggan memberikan lead time yang pendek.
2. Meningkatkan kapasitas produksi sampai tingkat optimum dengan
cara pengaturan / menseting ulang mesin ke tingkat optimum dan
mengatur jam kerja operator dengan penambahan shift untuk
meningkat hasil produksi agar dapat memenuhi permintaan
pelanggan
- Solusi Jangka Panjang
1. Mengkaji ulang dan mendiskusikan dengan pelanggan serta
internal perusahaan trend order yang terjadi dengan situasi industry
automotive secara actual dan kondisi pangsa pasar untuk
menentukan apakah akan dilakukan penambahan jumlah shift kerja
atau investasi mesin baru dalam rangkan meningkatkan kapasitas
produksi
Jadi pada penelitian ini fakor Service atau Pelayanan dari seorang Customer Care
amat sangat berperan besar didalam kelangsungan bisnis dan keputusan pembelian,
Sedangkan dari hasil wawancara dengan beberapa informan dengan posisi sebagai
pelanggan dari perusahaan dimana peneliti bekerja, peneliti mendapatkan inti dari
sumber masalah yang menjadi keluhan dari pelanggan yang berkaitan dengan
yaitu : keterlambatan pengiriman, konfirmasi order yang tidak sesuai
66
permintaan pelanggan, order yang melebihi dari forecast serta over capacity ,
semuanya akan terselesaikan jika sumber dari permasalah tersebut yaitu
memaksimalkan kapasitas produksi sampai tingkat optimum dilakukan serta
adanya kesepakatan lead time yang diikuti oleh masing-masing pihak yaitu pihak
pemasok dan pihak pembeli.
Dari semua yang dipaparkan tersebut diatas berdasarkan hasil dari pengamatan
peneliti selama wawancara dengan para informan dan menganalisa kinerja bagian
Customer Care serta beberapa departemen / bagian yang terkait dengan Customer
Care, dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang
menyebabkan timbulnya masalah tersebut serta solusinya, yaitu sebagai berikut :
1. Komunikasi
Terjadinya complain / keluhan dari pelanggan dikarenakan kurangnya
komunikasi yang intens antara pihak pelanggan dengan pemasok. Dalam
hal ini hal ini maksudnya adalah bahwa masing-masing pihak merasa
sudah saling memahami semua yang diharapkan dan diinginkan terhadap
proses bertransaksi. Namun pada kenyataannya masing-masing pihak baik
pelanggan dan pemasok mempunyai persepsi yang berbeda dalam
melakukan proses transaksi atau kerjasama. Sehingga hal yang menjadi
pemikiran dipihak pelanggan dan pemasok tidak tersampaikan secara jelas,
dan akibatnya timbul ketidaksesuaian yang menjadikan timbulnya
masalah-masalah tersebut diatas.
Dalam hal ini, Customer Care selaku bagian dari ujung tombak perusahaan
harus meningkatkan peranannya dalam menjadi mediator antar pihak
pelanggan dan internal pemasok dalam menjalin komunikasi yang lebih
intents.
Komunikasi dapat dilakukan dengan cara diadakannnya meeting bulanan
atau meeting mingguan dengan pihak internal perusahaan untuk
menyampaikan semua keluhan, permintaan dan apresiasi dari para
67
pelanggan terhadap pihak perusahaan selaku pemasok. Dari hasil meeting
tersebut, Customer Care dapat menyampaikan kepada pihak pelanggan
dalam bentuk informasi tertulis dan verbal mengenai semua informasi dari
internal perusahaan terkait dengan tanggapan terhadap keluhan, tindakan
perbaikan, peningkatan pelayanan serta progress yang terpantau serta
tercatat sehingga masalah yang sama tidak terulang kembali. Dan jika
perlu dijadwalkan meeting bersama antara pelanggan dengan pihak
internal perusahaan yang terkait dengan yang dikeluhkan oleh pelanggan
untuk menyamakan persepsi , mengetahui kondisi masing-masing pihak
dan membentuk suatu kesepakatan yang dapat menjadi solusi bagi kedua
belah pihak agar terjalin hubungan yang baik dalam mengembangkan
kerjasama dan bisnis yang lebih baik.
2. Kurang maksimal dalam menggunakan system yang ada
Di Perusahaan American Petrochemical selaku pemasok / supplier
sebenarnya sudah mempunyai system yang berfungsi untuk memantau dan
mencatat mengenai pelanggan yang berkaitan dengan data pemesanan,
keluhan pelanggan, tanggapan serta tindakan yang dilakukan dari
depatement terkait complain dari pelanggan serta laporan bulanan dari
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan terhadap perusahaan selaku
pemasok. Pada kenyataannya system ini tidak digunakan / difungsika
secara maksimal oleh semua departemen terkait yaitu Customer Care,
Produksi, Supply Chain, Warehouse dan Quality. Sehingga system yang
dapat digunakan sebagai tools / alat untuk memonitor semua yang
berkaitan denhan pelanggan tidak ada manfaatnya terhadap kinerja semua
departemen terkait tersebut.
Oleh karena itu, maka dari pihak management perusahaan pemasok perlu
melakukan pelatihan ulang mengenai system yang sudah ada kepada
semua department / bagian agar system dapat dimanfaatkan secara
68
maksimal, jika perlu dilakukan upgrade untuk system terkait agar lebih
mudah digunakan oleh user / pengguna system tersebut.
3. Pelatihan / training
Dalam menangani melayani pelanggan, dari pihak Customer Care sudah
melakukannya denagn baik dan para pelanggan telah mengapresiasi apa
yang telah mereka rasakan dan mereka terima selama mendaptkan
pelayanan dari Customer Care. Namun berkaitan dengan keluhan
pelanggan, dalam hal ini peneliti melihat apa yang dilakukan oleh
Customer Care masih ada kekurangan, yaitu pola kerjanya masih seperti
sebagai Customer Service yang mana hanya menerima complain dan
menginformasikan kepada internal perusahaan yaitu kepada departemen
terkait tanpa berusaha melibatkan diri untuk menjadi bagian dalam
menyelesaikan keluhan pelanggan tersebut, sehingga salah satu fungsi
Customer Care sebagai mediator antar pihak pelanggan dan internal
pemasok dalam menjalin komunikasi tidak dilakukan secara maksimal.
Oleh karena itu pelu adanya pelatihan ulang kepada semua Customer Care
mengenai peningkatan kemampuan, wawasan serta keterampilan dalam
melayani pelanggan serta penggunaan perangkat system yang ada sesuai
dengan standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
69
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa Penanganan Keluhana Pelanggan Oleh Customer di PT. XYZ,
dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan informan selaku
sebagai pelanggan dan pihak internal perusahaan pemasok menunjukkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keluhan pelanggan yang terjadi berulang-ulang terhadap masalah pemesanan
pembelian, keterlambatan pengiriman, pembelian yang melebihi dari forecast
serta kapasitas produksi, semua hal itu bermula dari sistem komunikasi yang
terjalin antara pihak pelanggan dan produsen belum maksimal, sehingga
masing-masing berasumsi sudah saling memahami. Namun pada
kenyataannya antara pelanggan dan produsen mempunyai persepsi yang
berbeda terhadap penanganan forecast yang mengakibatkan keterlambatan
pengiriman serta pemenuhan pemesanan pembelian tidak sesuai harapan
pelanggan. Selain masalah komunikasi, juga masalah kesepakatan dari
pelanggan dalam mematuhi lead time yang telah disepakati, yang mana hal
ini dapat menggangu proses penyediaan barang oleh pihak produsen.
Pada intinya Keluhan terjadi akibat adanya “gap” atau jarak yang sangat lebar
antara fakta yang sebenarnya berkaitan dengan dimensi atau atribut produk
atau jasa yang dijual dengan persepsi mengenai produk dan jasa tersebut di
benak pelanggan, sehingga Customer Care berfungsi untuk menutup gap
tersebut, atau menjadi jembatan penghubung antara fakta dan persepsi yang
sebenarnya.
70
2. Peranan Customer Care yang merupakan bagian ujung tombak perusahaan
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan telah dilakukan sesuai
dengan standard perusahaan, dimana hal ini Customer Care dalam melayani
dan memenuhi permintaan pelanggan telah sesuai dengan harapan pelanggan
mengharapkan layanan yang prima dari pemasok / supplier dalam aktivitas
bisnisnya. Yang mana ini sesuai dengan respon dari para informan selaku
para pelanggan sebagai berikut :
Customer Care mempunyai wawasan yang cukup sesuai dengan
bidangnya, selalu membantu dan dapat bekerjasama serta
berkomunikasi dengan baik.
Dalam setiap menerima keluhan, Customer Care selalu cepat
berkordinasi dengan bagian terkait, dan tidak berbelit-belit.
Serta terbuka terhadap informasi yang berkaitan dengan produk,
harga dan kualitas
3. Dalam hal menangani pemesanan pembelian / purchase order yang melebihi
forecast dari pelanggan, Customer Care bekerja sama dengan pihak internal
perusahaan yang terkait yaitu bagian supply chain dan WPS (Warehouse
Packing and Shipping) melakukan tindakan sebagai berikut :
Memberikan informasi atau konfirmasi lebih awal kepada pelanggan /
customer jika akan terjadi keterlambatan pengiriman yang disebakan
oleh kondisi internal.
Menyediakan buffer stock untuk setengah sampai satu bulan kedepan
untuk antisipasi order yang short lead time atau melebihi dari forecast.
Mengkonfirmasi kesiapan barang berdasarkan jadwal yang disanggupi
untuk order yang sudah melebihi dari forecast
Untuk memenuhi permintaan pelanggan terkait dengan pengiriman atau
delivery, Customer Care bekerja sama dengan pihak internal perusahaan yang
terkait yaitu bagian supply chain dan WPS (Warehouse Packing and
71
Shipping) melakukan perencanaan pengiriman dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Memastikan barang keluar dari pabrik sesuai dengan jadwal
pengiriman yang telah disepakati dan diinformasikan kepada
pelanggan
Mengirim pesanan sesuai dengan leadtime yang telah disepakati
Memantau pihak aktivitas ketiga selaku perusahaan ekspedisi
Dalam hal yang berkaitan dengan kondisi kapasitas produksi yang menurut
pelanggan masih belum maksimal, Customer Care berkordinasi dengan
bagian pabrik yaitu bagian Supply Chain dalam melakukan upaya-upaya yang
signifikan untuk solusi jangka pendek dan jangka panjang. Upaya yang
dilakukan oleh pihak perusahaan selaku pemasok yang diinformasikan
kepada pelanggan yaitu:
Melakukan import dari sister company untuk barang-barang yang
diorder oleh pelanggan yang mana kuantitinya sudah melebihi dari
forecast yang telah disepakati dan dari pihak pelanggan memberikan
lead time yang pendek.
Meningkatkan kapasitas produksi sampai tingkat optimum dengan
cara pengaturan / menseting ulang mesin ke tingkat optimum dan
mengatur jam kerja operator dengan penambahan shift untuk
meningkat hasil produksi agar dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Mengkaji ulang dan mendiskusiakan dengan pelanggan serta internal
perusahaan trend order yang terjadi dengan situasi industry
automotive secara actual dan kondisi pangsa pasar untuk menentukan
apakah akan dilakukan penambahan jumlah shift kerja atau investasi
mesin baru dalam rangkan meningkatkan kapasitas produksi
5.2. Saran
72
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh maka peneliti
memberikan beberapa saran:
1. Pihak Customer
Berdasarkan hasil penelitian, disini peranan customer / pelanggan amat sangat
besar. Yaitu pelangggan / customer diharapkan dapat memberikan informasi
perencanaan order / forecast jangka panjang yang lebih akurat dan
disesuaikan dengan trend order dipasaran. Dan data selalu diperbaharui
segera mungkin untuk menghindari salah perhitungan di pihak pemasok /
supplier yang mana akibatnya akan berdampak terhadap ketersediaan barang,
ketepatan waktu pengiriman serta biaya logistic.
Selain itu customer juga harus memperhatikan lead time erta perjanjian kerja
sama yang telah disepakati dan komukasi yang terbuka dari kedua belah
pihak (pelanggan dan pemasok)
2. Pihak Customer Care
Bagi Customer Care, peneliti menyarankan untuk melakukan penilaian
terhadap kinerjanya selama periode waktu tertentu dengan cara mengirimkan
questionare terhadap para pelanggan guna mengetahui akan tingkat kepuasan
pelanggan dan apa yang menjadi masalah di pelanggan guna meningkatkan
performa pelayanan terhadap para pelanggan untuk kedepannya.
Selain itu perlunya meningkatkan komunikasi dua arah antara pihak
pelanggan dan penjual yang lebih inten dengan dilakukan pengaturan
pertemuan setiap bulannya guna menjadi media komunikasi antar departemen
terkait dan pihak pelanggan / customer, sehingga dapat mengurangi masalah
yang sama terulang lagi dan adanya persamaan pandangan / persepsi antaran
pelanggan dan pemasok.
3. Pihak Internal Perusahaan Pemasok
73
Bagi pihak perusahaan pemasok harus meningkatkan kinerja yang lebih baik
lagi guna menjaga image perusahaan dimata pelanggan dan adanya standard
operasional yang lebih simple dan pendek didalam membangun komunikasi
antar department , terutama dengan bagian / department yang lokasinya
berjauhan dengan memanfaatkan fasilitas technology yang sudah ada.
74
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Prof. Dr. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-23. April 2016. Bandung: ALAFABETA CV.
Fandy Tjiptono, Ph.D & Gegorius Chandra. (2016). Service, Quality &
Satisfaction. Edisi 4. Yogyakarta: ANDI OFFSET Sopiah, Etta Mamang Sangadji. (2016). Salesmanship (Kepenjualan). Jakarta:
Bumi Aksara 2016. Dr. Freddy Rangkuti, M.sc. (2016). Customer Care Excellence, Meningkatkan
Kinerja Perusahaan melalui Pelayanan Prima, plus Analisis Kasus Jasa Raharja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip. (2012). Principles of Marketing – 14th ed. New Jersey: Prentice
Hall, 2012. Kotler, Philip. (2012). Marketing Management – 14th ed. New Jersey: Prentice
Hall, 2012. Skripsi
Nurul Afriani (2012). Analisis Penanganan Keluhan Pelanggan Oleh Instalasi Pemasaran Dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Tahun 2012. Universitas Indonesia, Juni 2012. Retrieved: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320382-S-Nurul%20Afriani.pdf (Diakses pada tanggal 01 Juni 2017)
Natuhwera Christine. (2011). Thesis of Customer Care and Customer Satisfaction
in Hotels. A Case Study of Sheraton Hotel. Makerere University, Uganda, July 2011. Retrieved: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320382-S-Nurul%20Afriani.pdfhttp://www.cees.mak.ac.ug/sites/default/files/publications/XTINE.pdf (Diakses pada tanggal 30 Mei 2017)
75
Journal
Info Entreprenurs, Manage your customer care, © Crown copyright 2009 Source: Business Link UK (now GOV.UK/Business).
Adapted for Québec by Info entrepreneurs Retrived:http://www.infoentrepreneurs.org/en/guides/manage-your-customer-care/ (Diakses pada tanggal 26 Desember 2016)
Dera Sri Mega Putri Subekti (2013), Manajemen Komplain Pelanggan Dalam
Rangka Peningkatan Pelayanan di RSUD Dr. Iskak Tulungagung. Universitas Airlangga 2013 Retrived: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapersDera%20Sri%20Mega%20Putri%20Subekti.pdf (Diakses pada tanggal 03 Juni 2107)
Article
Zoel (2012). Care dan Service: Bedakah?. Retrived: http://www.marketing.co.id/care-dan-service-bedakah/ (Diakses pada tanggal 26 Desember 2016)
Zoel (2011). Cara Menanagani Keluhan Pelanggan.
Retrived: http://www.marketing.co.id/menangani-keluhan-dengan-sistem/ (Diakses pada tanggal 01 Juni 2017)
Virja Dharma Gita. (2010). Menangani Keluhan Pelanggan.
Retrived: http://www.pembelajar.com/menangani-keluhan-pelanggan/ (Diakses pada tanggal 01 Juni 2017)
Jazak Yus Afriansyah. (2014). Author of Professional Skill Series.
Retrived: http://www.pembelajar.com/mengapa-keluhan-pelanggan-terjadi/ (Diakses pada tanggal 01 Juni 2017)
Electronic Resources
https://en.wikipedia.org/wiki/Carbon_Black_(company)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem.
http://www.infoentrepeuners.org/en/guides/manage-your-customer-care/
76
http://www.marketing.co.id/care-dan-service-bedakah/Mach27,2012
http://uangteman.com/blog/berita-bisnis/peran-customer-service-di-perusahaan/#
https://resources.alibaba.com/topic/45726/Definitions_of_Customer_care_.htm/ Posted 18 May 2007 02:46
http://www.marketingdonut.co.uk/node/181 (October 24, 2016 1:37 AM)
http://www.customercarephonenumber.in/what-is-customer-care/ (October 24, 2016 1:40 am)