21207480

10
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI Ayu Puspiningtias Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma [email protected] ABSTRAK Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi dapat menunjang dalam proses pemberian kredit yang diterapkan pada PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi dalam penjualan kredit yang ditetapkan dan untuk menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisa deskriptif melalui pendekatan kualitatif, dengan cara menganalisis masalah dan mendeskripsikannya dengan menggunakan flowchart, dan dokumen yang berkaitan dengan penjualan kredit untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi dengan membandingkan informasi yang ada dengan teori yang relevan sehingga akan memberikan hasil yang konkrit akan permasalahan yang ada. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan kredit jika dilihat dari tujuan sistem informasi akuntansi sudah memadai dan dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggungjawab setiap bagian yang sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan otoritas yang diberikan, namun prosedur sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang digunakan kurang memadai, karena terdapat kelemahan dan kekurangan yaitu tidak adanya fungsi kredit, karena fungsi tersebut dirangkap oleh fungsi penjualan. Akan tetapi jika dilihat dari persentase piutang tak tertagih periode 2009 sampai 2010 mengidentifikasi kinerja perusahaan terhadap piutang mengalami peningkatan. Sehingga dapat diketahui kualitas kolektibilitas kredit dapat dikatakan baik. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Kredit ABSTRACT In line with developments in information technology, application of accounting information systems can support the lending process is applied to the PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI. The research objective was to determine the accounting information system specified in the sale of credit and to analyze the application of accounting information system of credit sales at PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI. The method of analysis used is descriptive analysis method with qualitative approach, by analyzing the problem and describe it by using the flowchart, and documents related to credit sales to make conclusions and recommendations by comparing existing information with the relevant theory so that it will provide concrete results that will existing problems. From the analysis the conclusion that the accounting information system of credit sales when viewed from the objectives of accounting information systems are adequate and can be said to be good. It can be seen from the responsibilities of each part that has been carrying out their duties in accordance with the authority given, but the procedure of credit sales accounting information system used was inadequate, because there are weaknesses and deficiencies namely the lack of credit functions, because the function is concurrently performed by the sales function. However the percentage of bad debts from the period 2009 to 2010 identifies the company's performance against receivables have increased. So that can know the quality of loan collectibility can be said to be good. Keywords : Accounting Information Systems, Credit

Upload: chairun-roon

Post on 28-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

21207480

TRANSCRIPT

Page 1: 21207480

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

PADA PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI

Ayu Puspiningtias

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

[email protected]

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi

dapat menunjang dalam proses pemberian kredit yang diterapkan pada PT. UTAMA

ELEKTRIK ABADI. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi

dalam penjualan kredit yang ditetapkan dan untuk menganalisis penerapan sistem informasi

akuntansi penjualan kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisa deskriptif melalui pendekatan

kualitatif, dengan cara menganalisis masalah dan mendeskripsikannya dengan menggunakan

flowchart, dan dokumen yang berkaitan dengan penjualan kredit untuk membuat kesimpulan

dan rekomendasi dengan membandingkan informasi yang ada dengan teori yang relevan

sehingga akan memberikan hasil yang konkrit akan permasalahan yang ada.

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan kredit

jika dilihat dari tujuan sistem informasi akuntansi sudah memadai dan dapat dikatakan baik.

Hal ini dapat dilihat dari tanggungjawab setiap bagian yang sudah melaksanakan tugasnya

sesuai dengan otoritas yang diberikan, namun prosedur sistem informasi akuntansi penjualan

kredit yang digunakan kurang memadai, karena terdapat kelemahan dan kekurangan yaitu

tidak adanya fungsi kredit, karena fungsi tersebut dirangkap oleh fungsi penjualan. Akan

tetapi jika dilihat dari persentase piutang tak tertagih periode 2009 sampai 2010

mengidentifikasi kinerja perusahaan terhadap piutang mengalami peningkatan. Sehingga

dapat diketahui kualitas kolektibilitas kredit dapat dikatakan baik.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Kredit

ABSTRACT In line with developments in information technology, application of accounting information

systems can support the lending process is applied to the PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI.

The research objective was to determine the accounting information system specified in the

sale of credit and to analyze the application of accounting information system of credit sales

at PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI.

The method of analysis used is descriptive analysis method with qualitative approach, by

analyzing the problem and describe it by using the flowchart, and documents related to credit

sales to make conclusions and recommendations by comparing existing information with the

relevant theory so that it will provide concrete results that will existing problems.

From the analysis the conclusion that the accounting information system of credit sales when

viewed from the objectives of accounting information systems are adequate and can be said

to be good. It can be seen from the responsibilities of each part that has been carrying out

their duties in accordance with the authority given, but the procedure of credit sales

accounting information system used was inadequate, because there are weaknesses and

deficiencies namely the lack of credit functions, because the function is concurrently

performed by the sales function. However the percentage of bad debts from the period 2009

to 2010 identifies the company's performance against receivables have increased. So that can

know the quality of loan collectibility can be said to be good.

Keywords : Accounting Information Systems, Credit

Page 2: 21207480

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia usaha, pemberian

piutang dagang merupakan salah satu

strategi yang banyak diminati para

pengusaha.

Penjualan kredit dilakukan dengan

cara mengirimkan barang sesuai dengan

order yang diterima dari pembeli dan untuk

jangka waktu tertentu perusahaan

mempunyai tagihan kepada pembeli

tersebut. Sebelum perusahaan memberikan

piutang, pembeli harus di analisis dahulu

agar menghindari tidak tertagihnya piutang.

Hal yang tidak kalah penting adalah

bagaimana menerapkan sistem informasi

akuntansi dalam penjulan kredit.

1.2 Rumusan Masalah

Penjualan kredit merupakan salah

satu alternatif penjualan, selain penjualan

tunai dalam upaya meningkatkan omset

penjulan, namun karena ketidaktepatan

perusahaan dagang dalam menerapkan

sistem informasi akuntansi maka tidak

sedikit perusahaan dagang yang terpaksa

gulung tikar akibat banyak piutang yang

tidak terbayar. Oleh karena itu pertanyaan

yang akan dijawab adalah :

a. Bagaimana sistem informasi akuntansi

dalam penjualan kredit yang diterapkan

PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI?

b. Apakah sistem informasi akuntansi

penjualan kredit yang digunakan oleh

perusahaan sudah memadai dan dapat

diandalkan?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini membatasi masalah

pada analisis sistem informasi akuntansi

penjualan kredit PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI di kantor pusat pada periode

Januari 2009 sampai dengan Desember

2010 dan barang yang diteliti adalah semua

produk yang dijual di perusahaan tersebut.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30

Juli 2011 sampai dengan 21 Agustus 2011.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sistem informasi

akuntansi dalam penjualan kredit yang

ditetapkan oleh PT. UTAMA

ELEKTRIK ABADI.

b. Untuk menganalisis penerapan sistem

informasi akuntansi penjualan kredit

pada PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI.

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi

Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood

(2006), menyatakan bahwa, “Sistem

informasi akuntansi merupakan kumpulan

sumber daya, seperti manusia dan peralatan

yang dirancang untuk mengubah data

keuangan dan data lainnya ke dalam

informasi, informasi tersebut

dikomunikasikan kepada para pembuat

keputusan.”

La Midjan dan Azhar Susanto

(2003), “Sistem informasi akuntansi

merupakan seperangkat sumber manusia

dan modal dalam organisasi, yang

berkewajiban untuk menyajikan informasi

keuangan dan juga informasi yang

diperoleh dari pengumpulan dan

memproses data.”

”Sistem informasi akuntansi adalah

serangkaian dari satu atau lebih komponen

yang saling berelasi dan berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari

pelaku, serangkaian prosedur, dan

teknologi informasi.” Romney dan

Steinbart (2000).

Dalam uaraian di atas dapat

disimpulkan sistem informasi akuntansi

merupakan integrasi atau koordinasi dan

komponen-komponen yang membentuknya

(subsistem) yang terdiri dari manusia, alat,

prosedur, data/informasi dalam bentuk

dokumen, catatan dan laporan, untuk

mencapai suatu tujuan organisasi.

Page 3: 21207480

Tujuan sistem informasi akuntansi

menurut Mardi (2011), adalah:

1. Guna memenuhi setiap kewajiban

sesuai dengan otoritas yang diberikan

kepada seseorang (to fulfill obligations

relating to stewardship). Pengelolaan

perusahaan selalu mengacu kepada

tanggung jawab manajemen guna

menata secara jelas segala sesuatu yang

berkaitan dengan sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan

sistem informasi membantu

ketersediaan informasi yang dibutuhkan

oleh pihak ekternal melalui laporan

keuangan tradisional dan laporan

keuangan yang diminta lainnya,

demikian pula ketersediaan laporan

internal yang dibutuhkan oleh seluruh

jajaran dalam bentuk laporan

pertanggungjawaban pengelolaan

perusahaan.

2. Setiap informasi yang dihasilakan

merupakan bahan yang berharga bagi

pengambilan keputusan manajemen (to

support decision making by internal

decision makers). Sistem informasi

menyediakan informasi guna

mendukung setiap keputusan yang

diambil oleh pimpinan sesuai dengan

pertanggungjawaban yang ditetapkan.

3. Sistem informasi diperlukan untuk

mendukung kelancaran operasional

perusahaan sehari-hari (to support the-

day-to-day operations). Sistem

informasi menyediakan informasi bagi

setiap satuan tugas dalam berbagai level

manajemen, sehingga mereka dapat

lebih produktif.

2.2 Fungsi Yang Terdapat Dalam

Penjualan Kredit Di dalam sistem informasi

akuntansi penjualan kredit terdapat

beberapa fungsi diantaranya:

1. Fungsi penjualan

Dalam transaksi penjualan kredit,

fungsi ini bertanggung jawab untuk

menerima surat order pembeli,

mengedit surat order dari pelanggan

untuk menambahkan informasi yang

belum ada pada surat order tersebut

(seperti spesifikasi barang dan rute

pengiriman) meminta otorisasi kredit,

menentukan tanggal pengiriman dan

dari gudang mana yang akan dikirim

dan mengisi surat order pengiriman.

Fungsi ini juga bertanggung jawab

untuk membuat back order pada saat

diketahui tidak tersedianya persediaan

untuk memenuhi order pelanggan.

2. Fungsi kredit

Fungsi ini berada di bawah fungsi

keuangan yang dalam transaksi

penjualan kredit, bertanggung jawab

untuk meneliti status kredit pelanggan

dan memberikan otorisasi pemberian

kredit kepada pelanggan.

3. Fungsi gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk

menyimpan barang dan menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan,

serta menyerahkan barang ke fungsi

pengiriman.

4. Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk

menyerahkan barang atas dasar surat

order pengiriman yang diterimanya dari

fungsi penjualan.

5. Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk

mencatat piutang yang timbul dari

transaksi penjualan kredit dan membuat

serta mengirimkan pernyataan piutang

kepada para debitur, serta membuat

laporan penjualan. Di samping itu,

fungsi ini bertanggung jawab untuk

mencatat harga pokok persediaan yang

dijual ke dalam kartu persediaan.

6. Fungsi penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk

membuat dan mengirimkan faktur

penjualan kepada pelanggan, serta

menyediakan copy faktur bagi

kepentingan pencatatan transaksi

penjualan oleh fungsi akuntansi.

2.3 Teknik Analisis

Alat analisis yang digunakan adalah

bagan alir dokumen.

Page 4: 21207480

Menurut Hall (2009), menyatakan

bahwa : Bagan alir dokumen

(document flowchart) digunakan untuk

menggambarkan elemen-elemen dari

sistem manual, termasuk catatan

akuntansi (dokumen, jurnal, buku

besar, dan file), departemen

organisasional yang terlibat dalam

proses dan aktivitas (baik yang bersifat

administratif maupun fisik) yang

dilakukan dalam departemen tersebut.

Menurut Jogiyanto (2005),

menyatakan bahwa: Bagan alir

dokumen (document flowchart) atau

disebut juga bagan alir formulir (form

flowchart) atau paperwork flowchart

merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus data laporan dan

formulir termasuk tembusan-tembusan.

Menurut Jogiyanto (2005), bagan

alir dokumen ini menggunakan

simbol-simbol yang sama dengan yang

digunakan di dalam bagan alir sistem.

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang

diperlukan untuk melakukan penelitian

pada PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI

Kantor Pusat adalah mengunakan jenis

penelitian deskriptif.

3.1.1 Obyek Penelitian

PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI adalah sebuah perusahaan

dagang yang bergerak di bidang

penjualan alat-alat listrik. Didirikan

pada tahun 23 November 1999 di

Bekasi oleh Bpk Jeffry Setiawan.

Penelitian di lakukan pada tanggal 30

Juli 2011 sampai dengan 21 Agustus

2011 dan data yang diamati selama

dua tahun dari bulan Januari 2009

sampai dengan bulan Desember 2010.

3.1.2 Data Yang Digunakan

Data yang dibahas adalah

profil perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, prosedur-prosedur

penjualan kredit dan dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan

penjualan kredit.

3.1.3 Variabel

Variabel sistem informasi

akuntansi data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data piutang tak

tertagih tahun 2009 sampai dengan

2010 dan prosedur-prosedur

pencatatan yang berkaitan dengan

kegiatan penjualan kredit.

3.1.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode Field

Research. Dengan menggunakan

metode ini didapatkan data primer

merupakan pengumpulan data secara

langsung yaitu data yang merupakan

sumber-sumber dasar yang

merupakan bukti utama dari suatu

kejadian. Pengumpulan data primer

terdiri dari :

a. Observasi

Yaitu dengan pengamatan langsung

terhadap keadaan dan kegiatan

penjualan kredit yang dilakukan

perusahaan.

b. Wawancara

Yaitu tanya jawab dengan karyawan

dan pejabat yang berwenang.

Wawancara dilakukan untuk

mendapatkan informasi dan gambaran

tentang perancangan dan sistem

informasi akuntansi penjualan kredit.

c. Daftar Pertanyaan

Yaitu melakukan tanya jawab dalam

bentuk lisan maupun tulis dengan

pimpinan dan staf perusahaan yang

dianggap berwenang untuk

memberikan keterangan yang

diperlukan untuk melengkapi data

yang diperlukan.

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah metode secara non

acak yaitu elemen populasi tidak

mempunyai kemungkinan yang sama untuk

dijadikan sampel sehingga dapat langsung

menentukan objek yang akan diteliti, hal ini

dikarenakan terbatasnya waktu dengan

Page 5: 21207480

sistem serta prosedur pada setiap

perusahaan.

3.3 Metode Pengukuran Data

Metode pengukuran data yang

dipakai dalam penelitian ini yaitu metode

pengukuran data nominal yakni data yang

diukur melalui pengelompokan objek

berdasarkan kategori tertentu yang

menunjukkan entitas yang tidak dapat

dibandingkan.

3.4 Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakan adalah

metode analisa deskriptif melalui

pendekatan kualitatif, yakni dengan cara

menganalisis masalah dan

mendeskripsikannya dengan menggunakan

flowchart, dan dokumen yang berkaitan

dengan penjualan kredit untuk membuat

kesimpulan dan rekomendasi dengan

membandingkan informasi yang ada

dengan teori yang relevan sehingga akan

memberikan hasil yang konkrit akan

permasalahan yang ada. Berdasarkan

analisis yang telah dibuat kemudian

memberikan usulan pemecahannya, jika

sistem informasi akuntansi pada perusahaan

tersebut tidak tepat atau kurang tepat.

Selain itu metode analisis yang digunakan

yaitu dengan menganalisis piutang tidak

tertagih di mana standar maksimum piutang

tak tertagih yang ditetapkan perusahaan

adalah sebesar 10%.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini menerangkan hasil

penelitian yang berhubungan dengan

masalah mengenai “Analisis Penerapan

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI” penelitian dilakukan di PT.

UTAMA ELEKTRIK ABADI.

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PD. UTAMA ELEKTRIK

adalah perusahaan dagang bergerak di

bidang penjualan alat-alat listrik.

Didirikan pada tahun 23 November

1999 di Bekasi oleh Bapak Jeffry

Setiawan.

Pada awal pendirian

perusahaan ini dikelola oleh 6 orang di

antaranya terdiri dari 1 orang Direksi

sekaligus pemilik perusahaan, dan 5

orang staff mencakup administrasi dan

pelaksana lapangan.

Sehubungan dengan

berkembangnya usaha yang dijalankan

maka pemilik memutuskan untuk

merubah akte perusahaan menjadi

Perseroan Terbatas dengan nama PT.

UTAMA ELEKTRIK ABADI pada

tanggal 08 Agustus 2003. Saat ini

perusahaan dikelola dengan 25 orang

karyawan dengan 1 orang Direksi 1

orang wakil direksi, 1 orang manager

pimpinan dan 21 orang lagi pelaksana

administrasi dan lapangan.

Produk-produk yang menjadi

barang dagangan utama adalah lampu

lampu listrik, kabel listrik, pompa

listrik, aneka genset, power tools dan

berbagai macam kebutuhan listrik

rumah tangga pada umumnya.

4.1.2 Dokumen Yang Digunakan

a. Sales Order (SO)

Dokumen yang digunakan untuk

merekam terjadinya transaksi.

Dengan ini, data yang bersangkutan

dengan transaksi direkam pertama

kalinya sebagai dasar pencatatan.

b. Delivery Order (DO)

Dokumen pokok untuk memproses

penjualan kredit kepada customer.

c. Surat Jalan

Dokumen yang digunakan sebagai

syarat pengantar atas barang yang

tercantum di dalamnya yang

ditujukan kepada customer yang

mempunyai kekuatan hukum atas

legalitas yang diperlukan di jalan

raya mulai dari keluarnya barang

dari perusahaan sampai diterimanya

oleh customer sehingga barang

dengan quantity, spesifikasi yang

disertai dengan informasi lainnya

diterima oleh customer.

Page 6: 21207480

d. Nota

Dokumen yang dipakai sebagai

dasar untuk mencatat timbulnya

piutang. Dokumen ini berisikan

kode barang, keterangan barang

yang dikirim, total harga barang

yang akan dibayar dan jangka

waktu pembayaran.

4.1.3 Uraian Bagan Alir Dokumen

start

Menerima

Purchase Order

(PO) dan

persyaratan kredit

PODokumen

persyaratan

Dokumen

lengkap

Pelanggan

no

yes

Bagian Penjualan

1

Menyerahkan

Barang

Membuat surat

Delivery Order

(DO)

SO2DO1

Bagian Gudang

A

PO Dokumen

persyaratan

DO2

DO2

Membuat

Sales Order

(SO)

PO Dok.

persyaratan SO

Melakukan

Otorisasi

Kredit

PO Dok.

persyaratan SO

34

12 Pelanggan

Menyiapkan

Pesanan

Bersama

barang

3

Sumber : Data Diolah, 2011

Gambar 4.2

Bagan Alir Dokumen Penjualan Kredit 1

Berikut ini penjelasan gambar

4.2 bagan alir dokumen penjualan

kredit 1:

1. Fungsi Penjualan

Menerima Purchase Order

(PO) dari customer beserta

persyaratan penjualan kredit.

Memeriksa kelengkapan

persyaratan permohonan kredit.

Membuat Sales Order (SO)

Melakukan otorisasi kredit

terhadap Purchase Order (PO),

Sales Order (SO) dan dokumen

persyaratan penjualan kredit

Membuat Delivery Order (DO)

4 rangkap, Delivery Order

(DO) lembar 1 diarsip tetap,

Delivery Order (DO) lembar 2

diberikan ke bagian gudang,

Delivery Order (DO) lembar 3

ke bagian pengiriman dan

Delivery Order (DO) lembar 4

diberikan kepada customer.

Mengarsip tetap Purchase

Order, dokumen persyaratan

dan Sales Order (SO)

2. Bagian Gudang

Menerima Delivery Order

(DO) lembar 2 dari bagian

penjualan

Menyiapkan barang pesanan

Menyerahkan barang ke bagian

pengiriman bersama Delivery

Order (DO) lembar 2

Page 7: 21207480

Bagian Pengiriman

3

Mencocokkan

Barang

Membuat

Surat

Jalan

Mengirimkan

barang

DO2

DO2

Surat

Jalan 1 2

3 Surat

Jalan1 2

N

pelanggan

Meminta Customer

Untuk

Menandatangani

Surat Jalan

2

DO3

Bersama

barang

3

3DO2

3

Penagihan

Membuat

Nota

pelanggan

Nota 1

DO2

3

Surat

Jalan 2

DO2

3

Surat

Jalan 2

2

3

4

N

Bagian Penagihan

5

Sumber : Data Diolah, 2011

Gambar 4.3

Bagan Alir Dokumen Penjualan Kredit 2

Berikut ini penjelasan gambar 4.3

bagan alir dokumen penjualan kredit 2 :

3. Bagian Pengiriman

Menerima Delivery Order (DO)

lembar 3 dari bagian penjualan

dan Delivery Order (DO) lembar

2 dari bagian gudang bersama

barang

Mencocokkan barang pesanan

dengan Delivery Order (DO)

lembar 2 dan Delivery Order

(DO) lembar 3

Membuat surat jalan sebanyak 3

rangkap

Mengirimkan barang kepada

customer

Meminta tanda tangan customer

setelah barang diterima

Mengarsip tetap surat jalan

lembar 1

Memberikan Delivery Order (DO)

lembar 2, Delivery Order (DO)

lembar 3 dan surat jalan lembar 2

ke bagian penagihan serta surat

jalan lembar lembar 3 diberikan

kepada customer

4. Bagian Penagihan

Menerima Delivery Order

(DO) lembar 2, Delivery Order

(DO) lembar 3 dan Surat jalan

lembar 2 dari bagian

pengiriman

Membuat nota sebanyak 3

rangkap

Mengarsip tetap nota lembar ke

2

Delivery Order (DO) lembar 2,

Delivery Order (DO) lembar 3,

surat jalan lembar 2 dan nota 1

diberikan ke bagian akuntansi,

serta nota lembar 3 diberikan

kepada customer.

N

N

Membuat catatan/

rekapitulasi HPP

Rekapitulasi

HPP

Nota 1

Jurnal

umum

Surat

Jalan 2

DO2

3

Nota 1

Selesai

5

Bagian Akuntansi

Sumber : Data Diolah, 2011

Gambar 4.4

Bagan Alir Dokumen Penjualan Kredit 3

Page 8: 21207480

Berikut ini penjelasan gambar 4.4

bagan alir dokumen penjualan kredit 3 :

5. Bagian Akuntansi

Menerima Delivery Order (DO)

lembar 2, Delivery Order (DO)

lembar 3, surat jalan lembar 2 dan

nota lembar 1 dari bagian penagihan

Mengarsip tetap Delivery Order

(DO) lembar 2, Delivery Order

(DO) lembar 3 dan surat jalan

lembar 2

Membuat catatan rekapitulasi harga

pokok penjualan berdasarkan nota

lembar 1

Membuat jurnal penjualan

berdasarkan rekapitulasi harga

pokok penjualan dan nota lembar 1

Mengarsip tetap nota lembar 1 dan

rekapitulasi harga pokok penjualan.

4.1.4 KREDIBILITAS KREDIT

PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI

Tabel 4.1

Kredibilitas Kredit Tahun 2009 – 2010

KETERANGAN TAHUN

2009 2010

PIUTANG 1,090,580,666 911,093,498

PIUTANG TAK TERTAGIH 78,357,370 41,613,440

NPL 7,18% 4,57% Sumber :Data Diolah, 2011

Dari tabel di atas dapat dilihat

persentasi piutang tahun 2009 penjualan

kreditnya sebesar 1,090,580,666 dari

jumlah piutang tersebut yang tertagih

sebesar 1,012,223,296 (92,82%) dan yang

tidak tertagih sebesar 78,357,370 (7,18%),

sedangkan pada tahun 2010 penjualan

kreditnya sebesar 911,093,498 dari jumlah

piutang tersebut yang tertagih sebesar

869,480,058 (95,43%) dan yang tidak

tertagih sebesar 41,613,440 (4,57%).

4.2 Analisis dan Pembahasan

Sistem informasi akuntansi penjualan

kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI jika dilihat dari tujuan sistem

informasi akuntansi sudah memadai dan

dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat

dari tanggungjawab setiap bagian yang

sudah melaksanakan tugasnya sesuai

dengan otoritas yang diberikan, sehingga

mampu menghasilkan informasi yang

berguna baik untuk pihak internal maupun

pihak eksternal perusahaan. Setiap

informasi yang dihasilkan tersebut sudah

mampu memberikan informasi yang

berguna untuk pengambilan keputusan oleh

manajemen sesuai dengan

pertanggungjawaban yang ditetapkan.

Sistem informasi juga sudah mendukung

kelancaran operasional perusahaan yang

menghasilkan informasi bagi setiap bagian,

sehingga operasional perusahaan dapat

lebih produktif.

Sistem informasi akuntansi

penjualan kredit yang diterapkan jika

dilihat dari prosedur penjualan kredit yang

dilaksanakan masih kurang memadai. Hal

ini dapat dilihat dari semua tahap yang

telah dijalankan pada sistem penjualan

kredit, di mana ada satu fungsi atau bagian

dalam prosedur penjualan kredit yang tidak

ada dalam prosedur yang dilaksanakan,

fungsi tersebut adalah fungsi kredit yang

bertugas mengotorisasi kredit. Sehingga

ada satu fungsi yang merangkap melakukan

dua tugas yaitu fungsi penjualan.

Untuk lebih jelas di bawah ini

adalah tahap-tahap atau prosedur penjualan

kredit yang dilakukan, sebagai berikut :

1. Penjualan kredit

Di mana customer mengirimkan surat

Purchase Order (PO) beserta

dokumen-dokumen persyaratan

penjualan kredit yang diminta oleh

perusahaan kepada fungsi penjualan.

2. Otorisasi kredit (persetujuan kredit)

Sebelum perusahaan menyetujui

permohonan kredit, fungsi penjualan

melakukan pengecekaan keabsahan,

kelengkapan dokumen-dokumen yang

dikirimkan oleh pemohon kredit,

mengecek status kredit customer dan

menganalisis kelayakan customer serta

menerima persetujuan kredit dengan

menganalisis kemampuan customer

dalam membayar hutangnya dilihat

dari penghasilan yang didapat oleh

customer setiap bulannya.

Page 9: 21207480

3. Penyiapan Barang

Prosedur ini dilakukan oleh fungsi

gudang, sesuai dengan informasi yang

tercantum dalam surat Delivery Order

(DO) yang kemudian dikirimkan ke

fungsi pengiriman.

4. Pengiriman Barang

Prosedur dalam pengiriman barang

dilakukan oleh fungsi pengiriman yang

sesuai dengan informasi yang

tercantum dalam surat Delivery Order

(DO) yang diterima dari fungsi

penjualan dan fungsi gudang kemudian

fungsi pengiriman meminta

tandatangan customer sebagai bukti

bahwa barang telah diterima dan sesuai

dengan pesanan.

5. Penagihan

Setelah barang dikirim dan diterima

oleh customer kemudian fungsi

penagihan membuat nota penjualan

untuk dikirimkan kepada customer

pada saat penagihan.

6. Pencatatan

Prosedur ini dilakukan oleh fungsi

akuntansi dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang lengkap

tentang penjualan kredit yang sudah

terealisasi.

Setiap prosedur penjualan kredit

sudah dijalankan oleh masing-masing

fungsinya, namun karena ada satu fungsi

yang tidak ada dalam prosedur penjualan

kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI yaitu fungsi kredit yang bertugas

untuk mengotorisasi kredit sehingga ada

satu fungsi yang merangkap tugas fungsi

kredit yaitu fungsi penjualan. Oleh sebab

itu ada kemungkinan terjadi kecurangan-

kecurangan seperti penyalahgunaan atau

manipulasi data-data antara fungsi-fungsi

yang terkait dalam penjualan kredit

maupun dengan customer.

Namun jika dilihat dari persentase piutang

tak tertagih pada periode 2009 sampai

2010. Pada periode Desember 2009

persentasinya sebesar 7,18% dan pada

periode per Desember 2010 tingkat

persentase piutang sebesar 4,75%. Dengan

demikian persentase tersebut tetap

mengalami penurunan sebesar sebesar

2,61% dari tahun sebelumnya. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa kinerja

perusahaan terhadap piutang mengalami

peningkatan. Secara keseluruhan dapat

diketahui bahwa kualitas kolektibilitas

kredit dapat dikatakan baik, sehingga dapat

disimpulkan prosedur penjualan kredit yang

diterapkan pada PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI tidak mempengaruhi kolektibilitas

kredit perusahaan. Hal ini juga dapat dilihat

dari Non Performing Loan (NPL) atau

kredit yang bermasalah persentasenya

masih berada di bawah standar maksimum

yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu

sebesar 10%.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan

kredit yang diterapkan pada PT.

UTAMA ELEKTRIK ABADI adalah

dimulai dari customer mengirimkan

surat order pembelian (Purchase

Order) dan persyaratan yang

diperlukan seperti, SIUP/Tanda Daftar

Perusahaan, akte pendiri perusahaan

dan NPWP, dan copy rekening

koran/tabungan 3 bulan terakhir.

Kelengkapan persyaratan diperiksa

kemudian diotorisasi, jika kredit

disetujui fungsi penjualan memeriksa

status kredit customer dengan melihat

history hutang customer sekaligus

menganalisis kelayakan customer.

Setelah disetujui perusahaan

menyiapkan pesanan dan mengirimkan

surat Delivery Order (DO) ke fungsi

pengiriman beserta barang pesanan,

kemudian fungsi pengiriman

mencocokan Delivery Order (DO)

dengan barang pesanan apabila sudah

cocok barang langsung dikirimkan

bersama surat jalan. Setelah batas

waktu pembayaran/jatuh tempo fungsi

penagihan mengirimkan nota

penjualan kepada customer, kemudian

Page 10: 21207480

fungsi akuntansi membuat rekapitulasi

harga pokok penjualan dan jurnal

penjualan berdasarkan surat Delivery

Order (DO), surat jalan dan nota yang

diterima dari fungsi penagihan.

2. Sistem informasi akuntansi penjualan

kredit yang digunakan pada PT.

UTAMA ELEKTRIK ABADI kurang

memadai, karena terdapat kelemahan

dan kekurangan yaitu tidak adanya

fungsi kredit, karena fungsi tersebut

dirangkap oleh bagian penjualan.

Fungsi kredit harus terpisah dengan

fungsi penjualan agar lebih independen

dalam menilai kelayakan customer dan

untuk mencegah manipulasi data

customer.

Akan tetapi jika dilihat dari persentase

piutang tak tertagih pada periode 2009

sampai 2010 mengidentifikasi bahwa

kinerja perusahaan terhadap piutang

mengalami peningkatan. Sehingga

secara keseluruhan dapat diketahui

bahwa kualitas kolektibilitas kredit

pada PT. UTAMA ELEKTRIK

ABADI dapat dikatakan baik.

5.2 Saran

1. Disarankan sebaiknya untuk

mengurangi kecurangan-kecurangan

yang kemungkinan akan terjadi antara

fungsi-fungsi terkait pada prosedur

penjualan kredit, perusahaan harus

membuat fungsi kredit yang akan

menangani proses otorisasi kredit

antara lain menilai kelayakan calon

customer dalam prosedur penjualan

kredit dengan memisahkan antara

fungsi penjualan dan fungsi kredit.

2. Sebaiknya perusahaan lebih disiplin

melakukan penagihan terhadap

piutang-piutang yang telah jatuh tempo

dan mengingatkan customer untuk

melunasi hutangnya.

Sebaiknya prosedur diperbaiki, tetapi

kinerja perusahaan tetap

dipertahankan. Hal ini karena skala

perusahaan yang diamati mempunyai

skala kecil sehingga fungsi kredit tidak

langsung berhubungan dengan kinerja

kolektibilitas penagihan piutang.

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, Goerge H. dan William S.

Hopwood. 2006. Sistem

Informasi Akuntansi, Edisi 9.

Yogyakarta : ANDI.

Hall, James A..2009. Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi 5. Jakarta:

Salemba Empat.

Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain

Sistem Informasi, Yogyakarta :

ANDI

La Midjan, dan Azhar Susanto. 2000.

Sistem Informasi Akuntansi 1,

Edisi Keenam : Lembaga

Informasi Akuntansi.

Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.

Anggota IKAPI : Ghalia

Indonesia

Romney, Marshall B. and, Paul John

Steinbart, 2000. Accounting

Information System (8th ed.).

New Jersey : Prentice Hall.