21207480
DESCRIPTION
21207480TRANSCRIPT
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
PADA PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI
Ayu Puspiningtias
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi
dapat menunjang dalam proses pemberian kredit yang diterapkan pada PT. UTAMA
ELEKTRIK ABADI. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi
dalam penjualan kredit yang ditetapkan dan untuk menganalisis penerapan sistem informasi
akuntansi penjualan kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisa deskriptif melalui pendekatan
kualitatif, dengan cara menganalisis masalah dan mendeskripsikannya dengan menggunakan
flowchart, dan dokumen yang berkaitan dengan penjualan kredit untuk membuat kesimpulan
dan rekomendasi dengan membandingkan informasi yang ada dengan teori yang relevan
sehingga akan memberikan hasil yang konkrit akan permasalahan yang ada.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan kredit
jika dilihat dari tujuan sistem informasi akuntansi sudah memadai dan dapat dikatakan baik.
Hal ini dapat dilihat dari tanggungjawab setiap bagian yang sudah melaksanakan tugasnya
sesuai dengan otoritas yang diberikan, namun prosedur sistem informasi akuntansi penjualan
kredit yang digunakan kurang memadai, karena terdapat kelemahan dan kekurangan yaitu
tidak adanya fungsi kredit, karena fungsi tersebut dirangkap oleh fungsi penjualan. Akan
tetapi jika dilihat dari persentase piutang tak tertagih periode 2009 sampai 2010
mengidentifikasi kinerja perusahaan terhadap piutang mengalami peningkatan. Sehingga
dapat diketahui kualitas kolektibilitas kredit dapat dikatakan baik.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Kredit
ABSTRACT In line with developments in information technology, application of accounting information
systems can support the lending process is applied to the PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI.
The research objective was to determine the accounting information system specified in the
sale of credit and to analyze the application of accounting information system of credit sales
at PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI.
The method of analysis used is descriptive analysis method with qualitative approach, by
analyzing the problem and describe it by using the flowchart, and documents related to credit
sales to make conclusions and recommendations by comparing existing information with the
relevant theory so that it will provide concrete results that will existing problems.
From the analysis the conclusion that the accounting information system of credit sales when
viewed from the objectives of accounting information systems are adequate and can be said
to be good. It can be seen from the responsibilities of each part that has been carrying out
their duties in accordance with the authority given, but the procedure of credit sales
accounting information system used was inadequate, because there are weaknesses and
deficiencies namely the lack of credit functions, because the function is concurrently
performed by the sales function. However the percentage of bad debts from the period 2009
to 2010 identifies the company's performance against receivables have increased. So that can
know the quality of loan collectibility can be said to be good.
Keywords : Accounting Information Systems, Credit
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam dunia usaha, pemberian
piutang dagang merupakan salah satu
strategi yang banyak diminati para
pengusaha.
Penjualan kredit dilakukan dengan
cara mengirimkan barang sesuai dengan
order yang diterima dari pembeli dan untuk
jangka waktu tertentu perusahaan
mempunyai tagihan kepada pembeli
tersebut. Sebelum perusahaan memberikan
piutang, pembeli harus di analisis dahulu
agar menghindari tidak tertagihnya piutang.
Hal yang tidak kalah penting adalah
bagaimana menerapkan sistem informasi
akuntansi dalam penjulan kredit.
1.2 Rumusan Masalah
Penjualan kredit merupakan salah
satu alternatif penjualan, selain penjualan
tunai dalam upaya meningkatkan omset
penjulan, namun karena ketidaktepatan
perusahaan dagang dalam menerapkan
sistem informasi akuntansi maka tidak
sedikit perusahaan dagang yang terpaksa
gulung tikar akibat banyak piutang yang
tidak terbayar. Oleh karena itu pertanyaan
yang akan dijawab adalah :
a. Bagaimana sistem informasi akuntansi
dalam penjualan kredit yang diterapkan
PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI?
b. Apakah sistem informasi akuntansi
penjualan kredit yang digunakan oleh
perusahaan sudah memadai dan dapat
diandalkan?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi masalah
pada analisis sistem informasi akuntansi
penjualan kredit PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI di kantor pusat pada periode
Januari 2009 sampai dengan Desember
2010 dan barang yang diteliti adalah semua
produk yang dijual di perusahaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30
Juli 2011 sampai dengan 21 Agustus 2011.
1.4 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui sistem informasi
akuntansi dalam penjualan kredit yang
ditetapkan oleh PT. UTAMA
ELEKTRIK ABADI.
b. Untuk menganalisis penerapan sistem
informasi akuntansi penjualan kredit
pada PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood
(2006), menyatakan bahwa, “Sistem
informasi akuntansi merupakan kumpulan
sumber daya, seperti manusia dan peralatan
yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya ke dalam
informasi, informasi tersebut
dikomunikasikan kepada para pembuat
keputusan.”
La Midjan dan Azhar Susanto
(2003), “Sistem informasi akuntansi
merupakan seperangkat sumber manusia
dan modal dalam organisasi, yang
berkewajiban untuk menyajikan informasi
keuangan dan juga informasi yang
diperoleh dari pengumpulan dan
memproses data.”
”Sistem informasi akuntansi adalah
serangkaian dari satu atau lebih komponen
yang saling berelasi dan berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari
pelaku, serangkaian prosedur, dan
teknologi informasi.” Romney dan
Steinbart (2000).
Dalam uaraian di atas dapat
disimpulkan sistem informasi akuntansi
merupakan integrasi atau koordinasi dan
komponen-komponen yang membentuknya
(subsistem) yang terdiri dari manusia, alat,
prosedur, data/informasi dalam bentuk
dokumen, catatan dan laporan, untuk
mencapai suatu tujuan organisasi.
Tujuan sistem informasi akuntansi
menurut Mardi (2011), adalah:
1. Guna memenuhi setiap kewajiban
sesuai dengan otoritas yang diberikan
kepada seseorang (to fulfill obligations
relating to stewardship). Pengelolaan
perusahaan selalu mengacu kepada
tanggung jawab manajemen guna
menata secara jelas segala sesuatu yang
berkaitan dengan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan
sistem informasi membantu
ketersediaan informasi yang dibutuhkan
oleh pihak ekternal melalui laporan
keuangan tradisional dan laporan
keuangan yang diminta lainnya,
demikian pula ketersediaan laporan
internal yang dibutuhkan oleh seluruh
jajaran dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban pengelolaan
perusahaan.
2. Setiap informasi yang dihasilakan
merupakan bahan yang berharga bagi
pengambilan keputusan manajemen (to
support decision making by internal
decision makers). Sistem informasi
menyediakan informasi guna
mendukung setiap keputusan yang
diambil oleh pimpinan sesuai dengan
pertanggungjawaban yang ditetapkan.
3. Sistem informasi diperlukan untuk
mendukung kelancaran operasional
perusahaan sehari-hari (to support the-
day-to-day operations). Sistem
informasi menyediakan informasi bagi
setiap satuan tugas dalam berbagai level
manajemen, sehingga mereka dapat
lebih produktif.
2.2 Fungsi Yang Terdapat Dalam
Penjualan Kredit Di dalam sistem informasi
akuntansi penjualan kredit terdapat
beberapa fungsi diantaranya:
1. Fungsi penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit,
fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima surat order pembeli,
mengedit surat order dari pelanggan
untuk menambahkan informasi yang
belum ada pada surat order tersebut
(seperti spesifikasi barang dan rute
pengiriman) meminta otorisasi kredit,
menentukan tanggal pengiriman dan
dari gudang mana yang akan dikirim
dan mengisi surat order pengiriman.
Fungsi ini juga bertanggung jawab
untuk membuat back order pada saat
diketahui tidak tersedianya persediaan
untuk memenuhi order pelanggan.
2. Fungsi kredit
Fungsi ini berada di bawah fungsi
keuangan yang dalam transaksi
penjualan kredit, bertanggung jawab
untuk meneliti status kredit pelanggan
dan memberikan otorisasi pemberian
kredit kepada pelanggan.
3. Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyimpan barang dan menyiapkan
barang yang dipesan oleh pelanggan,
serta menyerahkan barang ke fungsi
pengiriman.
4. Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyerahkan barang atas dasar surat
order pengiriman yang diterimanya dari
fungsi penjualan.
5. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
mencatat piutang yang timbul dari
transaksi penjualan kredit dan membuat
serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada para debitur, serta membuat
laporan penjualan. Di samping itu,
fungsi ini bertanggung jawab untuk
mencatat harga pokok persediaan yang
dijual ke dalam kartu persediaan.
6. Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada pelanggan, serta
menyediakan copy faktur bagi
kepentingan pencatatan transaksi
penjualan oleh fungsi akuntansi.
2.3 Teknik Analisis
Alat analisis yang digunakan adalah
bagan alir dokumen.
Menurut Hall (2009), menyatakan
bahwa : Bagan alir dokumen
(document flowchart) digunakan untuk
menggambarkan elemen-elemen dari
sistem manual, termasuk catatan
akuntansi (dokumen, jurnal, buku
besar, dan file), departemen
organisasional yang terlibat dalam
proses dan aktivitas (baik yang bersifat
administratif maupun fisik) yang
dilakukan dalam departemen tersebut.
Menurut Jogiyanto (2005),
menyatakan bahwa: Bagan alir
dokumen (document flowchart) atau
disebut juga bagan alir formulir (form
flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus data laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusan.
Menurut Jogiyanto (2005), bagan
alir dokumen ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan yang
digunakan di dalam bagan alir sistem.
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang
diperlukan untuk melakukan penelitian
pada PT. UTAMA ELEKTRIK ABADI
Kantor Pusat adalah mengunakan jenis
penelitian deskriptif.
3.1.1 Obyek Penelitian
PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI adalah sebuah perusahaan
dagang yang bergerak di bidang
penjualan alat-alat listrik. Didirikan
pada tahun 23 November 1999 di
Bekasi oleh Bpk Jeffry Setiawan.
Penelitian di lakukan pada tanggal 30
Juli 2011 sampai dengan 21 Agustus
2011 dan data yang diamati selama
dua tahun dari bulan Januari 2009
sampai dengan bulan Desember 2010.
3.1.2 Data Yang Digunakan
Data yang dibahas adalah
profil perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, prosedur-prosedur
penjualan kredit dan dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan
penjualan kredit.
3.1.3 Variabel
Variabel sistem informasi
akuntansi data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data piutang tak
tertagih tahun 2009 sampai dengan
2010 dan prosedur-prosedur
pencatatan yang berkaitan dengan
kegiatan penjualan kredit.
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode Field
Research. Dengan menggunakan
metode ini didapatkan data primer
merupakan pengumpulan data secara
langsung yaitu data yang merupakan
sumber-sumber dasar yang
merupakan bukti utama dari suatu
kejadian. Pengumpulan data primer
terdiri dari :
a. Observasi
Yaitu dengan pengamatan langsung
terhadap keadaan dan kegiatan
penjualan kredit yang dilakukan
perusahaan.
b. Wawancara
Yaitu tanya jawab dengan karyawan
dan pejabat yang berwenang.
Wawancara dilakukan untuk
mendapatkan informasi dan gambaran
tentang perancangan dan sistem
informasi akuntansi penjualan kredit.
c. Daftar Pertanyaan
Yaitu melakukan tanya jawab dalam
bentuk lisan maupun tulis dengan
pimpinan dan staf perusahaan yang
dianggap berwenang untuk
memberikan keterangan yang
diperlukan untuk melengkapi data
yang diperlukan.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah metode secara non
acak yaitu elemen populasi tidak
mempunyai kemungkinan yang sama untuk
dijadikan sampel sehingga dapat langsung
menentukan objek yang akan diteliti, hal ini
dikarenakan terbatasnya waktu dengan
sistem serta prosedur pada setiap
perusahaan.
3.3 Metode Pengukuran Data
Metode pengukuran data yang
dipakai dalam penelitian ini yaitu metode
pengukuran data nominal yakni data yang
diukur melalui pengelompokan objek
berdasarkan kategori tertentu yang
menunjukkan entitas yang tidak dapat
dibandingkan.
3.4 Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan adalah
metode analisa deskriptif melalui
pendekatan kualitatif, yakni dengan cara
menganalisis masalah dan
mendeskripsikannya dengan menggunakan
flowchart, dan dokumen yang berkaitan
dengan penjualan kredit untuk membuat
kesimpulan dan rekomendasi dengan
membandingkan informasi yang ada
dengan teori yang relevan sehingga akan
memberikan hasil yang konkrit akan
permasalahan yang ada. Berdasarkan
analisis yang telah dibuat kemudian
memberikan usulan pemecahannya, jika
sistem informasi akuntansi pada perusahaan
tersebut tidak tepat atau kurang tepat.
Selain itu metode analisis yang digunakan
yaitu dengan menganalisis piutang tidak
tertagih di mana standar maksimum piutang
tak tertagih yang ditetapkan perusahaan
adalah sebesar 10%.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini menerangkan hasil
penelitian yang berhubungan dengan
masalah mengenai “Analisis Penerapan
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI” penelitian dilakukan di PT.
UTAMA ELEKTRIK ABADI.
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PD. UTAMA ELEKTRIK
adalah perusahaan dagang bergerak di
bidang penjualan alat-alat listrik.
Didirikan pada tahun 23 November
1999 di Bekasi oleh Bapak Jeffry
Setiawan.
Pada awal pendirian
perusahaan ini dikelola oleh 6 orang di
antaranya terdiri dari 1 orang Direksi
sekaligus pemilik perusahaan, dan 5
orang staff mencakup administrasi dan
pelaksana lapangan.
Sehubungan dengan
berkembangnya usaha yang dijalankan
maka pemilik memutuskan untuk
merubah akte perusahaan menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama PT.
UTAMA ELEKTRIK ABADI pada
tanggal 08 Agustus 2003. Saat ini
perusahaan dikelola dengan 25 orang
karyawan dengan 1 orang Direksi 1
orang wakil direksi, 1 orang manager
pimpinan dan 21 orang lagi pelaksana
administrasi dan lapangan.
Produk-produk yang menjadi
barang dagangan utama adalah lampu
lampu listrik, kabel listrik, pompa
listrik, aneka genset, power tools dan
berbagai macam kebutuhan listrik
rumah tangga pada umumnya.
4.1.2 Dokumen Yang Digunakan
a. Sales Order (SO)
Dokumen yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi.
Dengan ini, data yang bersangkutan
dengan transaksi direkam pertama
kalinya sebagai dasar pencatatan.
b. Delivery Order (DO)
Dokumen pokok untuk memproses
penjualan kredit kepada customer.
c. Surat Jalan
Dokumen yang digunakan sebagai
syarat pengantar atas barang yang
tercantum di dalamnya yang
ditujukan kepada customer yang
mempunyai kekuatan hukum atas
legalitas yang diperlukan di jalan
raya mulai dari keluarnya barang
dari perusahaan sampai diterimanya
oleh customer sehingga barang
dengan quantity, spesifikasi yang
disertai dengan informasi lainnya
diterima oleh customer.
d. Nota
Dokumen yang dipakai sebagai
dasar untuk mencatat timbulnya
piutang. Dokumen ini berisikan
kode barang, keterangan barang
yang dikirim, total harga barang
yang akan dibayar dan jangka
waktu pembayaran.
4.1.3 Uraian Bagan Alir Dokumen
start
Menerima
Purchase Order
(PO) dan
persyaratan kredit
PODokumen
persyaratan
Dokumen
lengkap
Pelanggan
no
yes
Bagian Penjualan
1
Menyerahkan
Barang
Membuat surat
Delivery Order
(DO)
SO2DO1
Bagian Gudang
A
PO Dokumen
persyaratan
DO2
DO2
Membuat
Sales Order
(SO)
PO Dok.
persyaratan SO
Melakukan
Otorisasi
Kredit
PO Dok.
persyaratan SO
34
12 Pelanggan
Menyiapkan
Pesanan
Bersama
barang
3
Sumber : Data Diolah, 2011
Gambar 4.2
Bagan Alir Dokumen Penjualan Kredit 1
Berikut ini penjelasan gambar
4.2 bagan alir dokumen penjualan
kredit 1:
1. Fungsi Penjualan
Menerima Purchase Order
(PO) dari customer beserta
persyaratan penjualan kredit.
Memeriksa kelengkapan
persyaratan permohonan kredit.
Membuat Sales Order (SO)
Melakukan otorisasi kredit
terhadap Purchase Order (PO),
Sales Order (SO) dan dokumen
persyaratan penjualan kredit
Membuat Delivery Order (DO)
4 rangkap, Delivery Order
(DO) lembar 1 diarsip tetap,
Delivery Order (DO) lembar 2
diberikan ke bagian gudang,
Delivery Order (DO) lembar 3
ke bagian pengiriman dan
Delivery Order (DO) lembar 4
diberikan kepada customer.
Mengarsip tetap Purchase
Order, dokumen persyaratan
dan Sales Order (SO)
2. Bagian Gudang
Menerima Delivery Order
(DO) lembar 2 dari bagian
penjualan
Menyiapkan barang pesanan
Menyerahkan barang ke bagian
pengiriman bersama Delivery
Order (DO) lembar 2
Bagian Pengiriman
3
Mencocokkan
Barang
Membuat
Surat
Jalan
Mengirimkan
barang
DO2
DO2
Surat
Jalan 1 2
3 Surat
Jalan1 2
N
pelanggan
Meminta Customer
Untuk
Menandatangani
Surat Jalan
2
DO3
Bersama
barang
3
3DO2
3
Penagihan
Membuat
Nota
pelanggan
Nota 1
DO2
3
Surat
Jalan 2
DO2
3
Surat
Jalan 2
2
3
4
N
Bagian Penagihan
5
Sumber : Data Diolah, 2011
Gambar 4.3
Bagan Alir Dokumen Penjualan Kredit 2
Berikut ini penjelasan gambar 4.3
bagan alir dokumen penjualan kredit 2 :
3. Bagian Pengiriman
Menerima Delivery Order (DO)
lembar 3 dari bagian penjualan
dan Delivery Order (DO) lembar
2 dari bagian gudang bersama
barang
Mencocokkan barang pesanan
dengan Delivery Order (DO)
lembar 2 dan Delivery Order
(DO) lembar 3
Membuat surat jalan sebanyak 3
rangkap
Mengirimkan barang kepada
customer
Meminta tanda tangan customer
setelah barang diterima
Mengarsip tetap surat jalan
lembar 1
Memberikan Delivery Order (DO)
lembar 2, Delivery Order (DO)
lembar 3 dan surat jalan lembar 2
ke bagian penagihan serta surat
jalan lembar lembar 3 diberikan
kepada customer
4. Bagian Penagihan
Menerima Delivery Order
(DO) lembar 2, Delivery Order
(DO) lembar 3 dan Surat jalan
lembar 2 dari bagian
pengiriman
Membuat nota sebanyak 3
rangkap
Mengarsip tetap nota lembar ke
2
Delivery Order (DO) lembar 2,
Delivery Order (DO) lembar 3,
surat jalan lembar 2 dan nota 1
diberikan ke bagian akuntansi,
serta nota lembar 3 diberikan
kepada customer.
N
N
Membuat catatan/
rekapitulasi HPP
Rekapitulasi
HPP
Nota 1
Jurnal
umum
Surat
Jalan 2
DO2
3
Nota 1
Selesai
5
Bagian Akuntansi
Sumber : Data Diolah, 2011
Gambar 4.4
Bagan Alir Dokumen Penjualan Kredit 3
Berikut ini penjelasan gambar 4.4
bagan alir dokumen penjualan kredit 3 :
5. Bagian Akuntansi
Menerima Delivery Order (DO)
lembar 2, Delivery Order (DO)
lembar 3, surat jalan lembar 2 dan
nota lembar 1 dari bagian penagihan
Mengarsip tetap Delivery Order
(DO) lembar 2, Delivery Order
(DO) lembar 3 dan surat jalan
lembar 2
Membuat catatan rekapitulasi harga
pokok penjualan berdasarkan nota
lembar 1
Membuat jurnal penjualan
berdasarkan rekapitulasi harga
pokok penjualan dan nota lembar 1
Mengarsip tetap nota lembar 1 dan
rekapitulasi harga pokok penjualan.
4.1.4 KREDIBILITAS KREDIT
PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI
Tabel 4.1
Kredibilitas Kredit Tahun 2009 – 2010
KETERANGAN TAHUN
2009 2010
PIUTANG 1,090,580,666 911,093,498
PIUTANG TAK TERTAGIH 78,357,370 41,613,440
NPL 7,18% 4,57% Sumber :Data Diolah, 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat
persentasi piutang tahun 2009 penjualan
kreditnya sebesar 1,090,580,666 dari
jumlah piutang tersebut yang tertagih
sebesar 1,012,223,296 (92,82%) dan yang
tidak tertagih sebesar 78,357,370 (7,18%),
sedangkan pada tahun 2010 penjualan
kreditnya sebesar 911,093,498 dari jumlah
piutang tersebut yang tertagih sebesar
869,480,058 (95,43%) dan yang tidak
tertagih sebesar 41,613,440 (4,57%).
4.2 Analisis dan Pembahasan
Sistem informasi akuntansi penjualan
kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI jika dilihat dari tujuan sistem
informasi akuntansi sudah memadai dan
dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat
dari tanggungjawab setiap bagian yang
sudah melaksanakan tugasnya sesuai
dengan otoritas yang diberikan, sehingga
mampu menghasilkan informasi yang
berguna baik untuk pihak internal maupun
pihak eksternal perusahaan. Setiap
informasi yang dihasilkan tersebut sudah
mampu memberikan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh
manajemen sesuai dengan
pertanggungjawaban yang ditetapkan.
Sistem informasi juga sudah mendukung
kelancaran operasional perusahaan yang
menghasilkan informasi bagi setiap bagian,
sehingga operasional perusahaan dapat
lebih produktif.
Sistem informasi akuntansi
penjualan kredit yang diterapkan jika
dilihat dari prosedur penjualan kredit yang
dilaksanakan masih kurang memadai. Hal
ini dapat dilihat dari semua tahap yang
telah dijalankan pada sistem penjualan
kredit, di mana ada satu fungsi atau bagian
dalam prosedur penjualan kredit yang tidak
ada dalam prosedur yang dilaksanakan,
fungsi tersebut adalah fungsi kredit yang
bertugas mengotorisasi kredit. Sehingga
ada satu fungsi yang merangkap melakukan
dua tugas yaitu fungsi penjualan.
Untuk lebih jelas di bawah ini
adalah tahap-tahap atau prosedur penjualan
kredit yang dilakukan, sebagai berikut :
1. Penjualan kredit
Di mana customer mengirimkan surat
Purchase Order (PO) beserta
dokumen-dokumen persyaratan
penjualan kredit yang diminta oleh
perusahaan kepada fungsi penjualan.
2. Otorisasi kredit (persetujuan kredit)
Sebelum perusahaan menyetujui
permohonan kredit, fungsi penjualan
melakukan pengecekaan keabsahan,
kelengkapan dokumen-dokumen yang
dikirimkan oleh pemohon kredit,
mengecek status kredit customer dan
menganalisis kelayakan customer serta
menerima persetujuan kredit dengan
menganalisis kemampuan customer
dalam membayar hutangnya dilihat
dari penghasilan yang didapat oleh
customer setiap bulannya.
3. Penyiapan Barang
Prosedur ini dilakukan oleh fungsi
gudang, sesuai dengan informasi yang
tercantum dalam surat Delivery Order
(DO) yang kemudian dikirimkan ke
fungsi pengiriman.
4. Pengiriman Barang
Prosedur dalam pengiriman barang
dilakukan oleh fungsi pengiriman yang
sesuai dengan informasi yang
tercantum dalam surat Delivery Order
(DO) yang diterima dari fungsi
penjualan dan fungsi gudang kemudian
fungsi pengiriman meminta
tandatangan customer sebagai bukti
bahwa barang telah diterima dan sesuai
dengan pesanan.
5. Penagihan
Setelah barang dikirim dan diterima
oleh customer kemudian fungsi
penagihan membuat nota penjualan
untuk dikirimkan kepada customer
pada saat penagihan.
6. Pencatatan
Prosedur ini dilakukan oleh fungsi
akuntansi dengan menggunakan
dokumen-dokumen yang lengkap
tentang penjualan kredit yang sudah
terealisasi.
Setiap prosedur penjualan kredit
sudah dijalankan oleh masing-masing
fungsinya, namun karena ada satu fungsi
yang tidak ada dalam prosedur penjualan
kredit pada PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI yaitu fungsi kredit yang bertugas
untuk mengotorisasi kredit sehingga ada
satu fungsi yang merangkap tugas fungsi
kredit yaitu fungsi penjualan. Oleh sebab
itu ada kemungkinan terjadi kecurangan-
kecurangan seperti penyalahgunaan atau
manipulasi data-data antara fungsi-fungsi
yang terkait dalam penjualan kredit
maupun dengan customer.
Namun jika dilihat dari persentase piutang
tak tertagih pada periode 2009 sampai
2010. Pada periode Desember 2009
persentasinya sebesar 7,18% dan pada
periode per Desember 2010 tingkat
persentase piutang sebesar 4,75%. Dengan
demikian persentase tersebut tetap
mengalami penurunan sebesar sebesar
2,61% dari tahun sebelumnya. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa kinerja
perusahaan terhadap piutang mengalami
peningkatan. Secara keseluruhan dapat
diketahui bahwa kualitas kolektibilitas
kredit dapat dikatakan baik, sehingga dapat
disimpulkan prosedur penjualan kredit yang
diterapkan pada PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI tidak mempengaruhi kolektibilitas
kredit perusahaan. Hal ini juga dapat dilihat
dari Non Performing Loan (NPL) atau
kredit yang bermasalah persentasenya
masih berada di bawah standar maksimum
yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu
sebesar 10%.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Sistem informasi akuntansi penjualan
kredit yang diterapkan pada PT.
UTAMA ELEKTRIK ABADI adalah
dimulai dari customer mengirimkan
surat order pembelian (Purchase
Order) dan persyaratan yang
diperlukan seperti, SIUP/Tanda Daftar
Perusahaan, akte pendiri perusahaan
dan NPWP, dan copy rekening
koran/tabungan 3 bulan terakhir.
Kelengkapan persyaratan diperiksa
kemudian diotorisasi, jika kredit
disetujui fungsi penjualan memeriksa
status kredit customer dengan melihat
history hutang customer sekaligus
menganalisis kelayakan customer.
Setelah disetujui perusahaan
menyiapkan pesanan dan mengirimkan
surat Delivery Order (DO) ke fungsi
pengiriman beserta barang pesanan,
kemudian fungsi pengiriman
mencocokan Delivery Order (DO)
dengan barang pesanan apabila sudah
cocok barang langsung dikirimkan
bersama surat jalan. Setelah batas
waktu pembayaran/jatuh tempo fungsi
penagihan mengirimkan nota
penjualan kepada customer, kemudian
fungsi akuntansi membuat rekapitulasi
harga pokok penjualan dan jurnal
penjualan berdasarkan surat Delivery
Order (DO), surat jalan dan nota yang
diterima dari fungsi penagihan.
2. Sistem informasi akuntansi penjualan
kredit yang digunakan pada PT.
UTAMA ELEKTRIK ABADI kurang
memadai, karena terdapat kelemahan
dan kekurangan yaitu tidak adanya
fungsi kredit, karena fungsi tersebut
dirangkap oleh bagian penjualan.
Fungsi kredit harus terpisah dengan
fungsi penjualan agar lebih independen
dalam menilai kelayakan customer dan
untuk mencegah manipulasi data
customer.
Akan tetapi jika dilihat dari persentase
piutang tak tertagih pada periode 2009
sampai 2010 mengidentifikasi bahwa
kinerja perusahaan terhadap piutang
mengalami peningkatan. Sehingga
secara keseluruhan dapat diketahui
bahwa kualitas kolektibilitas kredit
pada PT. UTAMA ELEKTRIK
ABADI dapat dikatakan baik.
5.2 Saran
1. Disarankan sebaiknya untuk
mengurangi kecurangan-kecurangan
yang kemungkinan akan terjadi antara
fungsi-fungsi terkait pada prosedur
penjualan kredit, perusahaan harus
membuat fungsi kredit yang akan
menangani proses otorisasi kredit
antara lain menilai kelayakan calon
customer dalam prosedur penjualan
kredit dengan memisahkan antara
fungsi penjualan dan fungsi kredit.
2. Sebaiknya perusahaan lebih disiplin
melakukan penagihan terhadap
piutang-piutang yang telah jatuh tempo
dan mengingatkan customer untuk
melunasi hutangnya.
Sebaiknya prosedur diperbaiki, tetapi
kinerja perusahaan tetap
dipertahankan. Hal ini karena skala
perusahaan yang diamati mempunyai
skala kecil sehingga fungsi kredit tidak
langsung berhubungan dengan kinerja
kolektibilitas penagihan piutang.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, Goerge H. dan William S.
Hopwood. 2006. Sistem
Informasi Akuntansi, Edisi 9.
Yogyakarta : ANDI.
Hall, James A..2009. Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi 5. Jakarta:
Salemba Empat.
Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain
Sistem Informasi, Yogyakarta :
ANDI
La Midjan, dan Azhar Susanto. 2000.
Sistem Informasi Akuntansi 1,
Edisi Keenam : Lembaga
Informasi Akuntansi.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Anggota IKAPI : Ghalia
Indonesia
Romney, Marshall B. and, Paul John
Steinbart, 2000. Accounting
Information System (8th ed.).
New Jersey : Prentice Hall.