2.1. 2.1.1. - repository.usm.ac.id
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Manajemen Produksi
Fungsi manajemen yang paling mendasar yaitu adanya Perencanaan,
Pengorganisasian, penempatan Sumber Daya Manusia (Staffing), pemberian
motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kegiatan pengawasan yang mutlak harus
dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahaan.
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam
bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek
yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia.
lstilah-istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi,
produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan
produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
2.1.2. Sistem Produksi
Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan
satu sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input
dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan subsistem
yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan
rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output
melalui proses produksi. Sedangkan subsistem yang terlibat dalam kegiatan
produksi adalah subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan
subsistem pengendalian.
7
2.1.3. Peralatan Produksi
Pada umumnya peralatan produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas
buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun
jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Peralatan produksi akan
mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi, yang berupa
mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan
pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.
Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi terdiri
dari mesin yang bersifat umum atau mesin serba guna (General Purpose
Machines). Mesin serba guna ini yaitu mesin yang dibuat untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang produk atau bagian
produk. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines) yaitu mesin-
mesin yang direncanakan untuk mngerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan
yang sama.
Kriteria pemilihan alat produksi alasan diadakannya pembelian peralatan
antara lain: peralatan baru diperlukan untuk memproduksi produk dan jasa lebih
hanya volume penjualan yang terus meningkat, peralatan yang ada telah usang,
dan peralatan yang ada telah memasuki masa aus serta harus diganti. Untuk
memutuskan membeli peralatan baru maka perlu dilaksanakan survei terlebih
dahulu, yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu: pertama tahap pemakaian
(penyaringan teknologi) yang meliputi kapasitas, kedua perhitungan biaya atau
analisis ekonomi yang akan menentukan sejumlah alternatif teknis yang dipilih.
8
2.1.4. Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Adapun jenis proses
produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses
produksi terus menerus (Continuous processes) dan proses produksi yang
terputus-putus (Intermittent Process). Sedangkan jenis proses produksi yang
didasarkan atas kepentingan yang berbeda, maka jenis proses produksi terdiri dari
proses produksi menurut wujudnya dan proses produksi menurut pengawasan
proses produksi yang bersangkutan.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi Menurut Sofjan Assauri (2004 :
22) adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan(input).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode
tertentu.
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
9
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan(input)
pada kenyataanya dapat dilaksanakan.
2.1.5. Fungsi Produksi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dengan
pengolahan dan pentransformasian masuk menjadi keluar berupa barang atau jasa
yang memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan ( Sofjan Assaury, 2004:22).
Fungsi produksi dalam suatu perusahaan bukanlah sekedar fungsi untuk
mengadakan perubahan bentuk, penambahan tempat dan faedah waktu saja,
melainkan juga harus mempunyai beberapa pertimbangan tentang biaya yang
harus di keluarkan karena adanya kegiatan produksi dalam perusahaan tersebut.
Oleh karena itulah manajeman produksi yang di kembangkan saat ini menuju
mengarah kepada adanya beberapa penghematan biaya produksi yang dapat
dilaksanakan, penentuan tingkat produksi yang optimum dan bukan maksimum,
pemanfaatan teknologi baru yang cocok bagi perusahaan yang bersangkutan dan
lain sebagainya.
2.1.6. Pengendalian Produksi
Prinsip dalam perencanaan dan pengawasan produksi dalam berbagai macam
industri tidak banyak berbeda, demikian juga dengan tujuan yang akan
dicapainya. Walaupun dalam hal metode, organisasi maupun operasi masing-
masing perusahaan akan berbeda. Ada dua type proses produksi terdiri dari type
produksi untuk persediaan dan type produksi berdasarkan pesanan.
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai
segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi,
10
proses perubahan bentuk, prosesassembling, proses transportasi dan proses
penciptaan jasa-jasa administrasi (Ahyari. 2002).
Jenis proses produksi dapat di bedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Proses produksi terus menerus
Proses produksi terus menerus terdapat pola atau urutan yang pasti dan
tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan.
b. Proses produksi terputus-putus
Pelaksanaan produksi yang menggunakan proses produksi terputus-putus,
akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam
perusahaan. Adanya variasi produksi yang di hasilkan oleh perusahaan yang
menggunakan proses produksi terputus-putus akan menyebabakan
pengggunaan pola atau urutan pelaksanaan produksi yang berbagai macam.
Produksi adalah kegiatan manusia menghasilkan atau menambah nilai
guna barang / jasa. Dalam kaitanya dengan cara menambah nilai guna barang dan
jasa yang diakibatkan oleh kegiatan produksi dapat dikelompokkan menjadi enam,
yaitu sebagai berikut :
1. Kegunaan bentuk (from utility)
Suatu barang akan mempunyai kegunaan apabila telah mengalami perubahan
bemtuk, sebagai contoh : kayu akan lebih bernilai guna apabila sudah dirubah
menjadi meja, kursi, leari, pintu , jendela, dan lain sebagainya.
11
2. Kegunaan tempat (place utility)
Suatu barang akan mempunyai kegunaan apabila barang tersebut telah
dipindahkan tempat, contoh : pasir disungai akan mempunyai nilai guna lebih
setelah dipindah ke toko bahan bangunan.
3. Kegunaan waktu (time utility)
Suatu barang akan mempunyai nilai guna apabila digunakan pada waktu yang
tepat, contoh : jas hujan akan mempunyai nilai guna lebih ketika pada waktu
hujan.
4. Kegunaan milik (ownership utility)
Suatu barang atau benda akan mempunyai kegunaan bila telah dimiliki secara
sah, contoh : buku pelajaran di toko buku akan lebih mempunyai nilai guna
bila dipakai oleh siswa, baju renang akan lebih mempunyai nilai guna apabila
digunakan oleh seorang perenang.
5. Kegunaan pelayanan (service utility)
Suatu barang atau jasa akan lebih berguna apabila ada pelayanan dari pihak
lain, contoh : radio , televisi akan mempunyai nilai guna apa bila ada stasiun
yang siaran.
6. Kegunaan dasar (element utility)
Suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami proses
produksi untuk dijadikan bahan dasar dala proses produksi berikutnya, contoh
: kapas dipintal akan menjadi benang, sedangkan benang akan dijadikan bahan
baku dalam pembuatan tekstil.
12
2.1.7. Faktor-faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan
dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa
digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja
mansuia, modal dan kewirausahaan.
a) Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di
sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti : Tanah, tumbuhan,
hewan,udara, sinar matahari ,hujan ,bahan tambang, dan lain sebagainya.
b) Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia atau tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan
manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja
manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi
atas :
1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
13
3. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour),
adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.
c) Sumberdaya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala
untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala
merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan).
Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-
bahan. Modal dapat dibedakan menurut:
1. Kegunaan dalam proses produksi.
a) Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-
kali dalam proses produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
b) Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam
proses produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
2. Bentuk Modal
a) Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
14
b) Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
d) Sumberdaya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur
dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan
kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien. Pengusaha berkaitan dengan
managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki
kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan
faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.
2.1.8. Pemeliharaan Fasilitas (maintenance)
Fungsi pemeliharaan dan penanganan bahan merupakan dua fungsi pelayanan
yang sangat penting dalam kegiatan produksi. Pemeliharaan fasilitas produksi jika
dilaksanakan secara teratur akan beroperasi secara efektif. Tanggung jawab
pemeliharaan fasilitas biasanya ditugaskan kepada teknisi pabrik, yang berada di
bawah kepala teknisi. Jenis-jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan preventif,
perbaikan dan pemeliharaan kondisional. Tujuan diadakannya maintenance
adalah:
1. Memungkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas secara
tepat.
2. Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi.
3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan.
15
4. Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi.
5. Menjaga keamanan peralatan.
Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pemeliharaan adalah sebagai
berikut :
1. Agar mesin dan peralatan operasi dapat dipergunakan dalam waktu yang
relatif lebih panjang.
2. Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan lancer.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang direncanakan.
4. Menekan biaya pemeliharaan bagian mesin dan peralatan operasi.
5. Menjaga keselamatan para pekerja.
2.1.9. Penanganan Bahan (Material Handling)
Setiap perusahaan akan terlibat dalam masalah transportasi (pengangkutan)
bahan atau penanganan bahan. Karena dalam hal ini akan menyangkut proses
pemindahan bahan, pemindahan produk dalam proses dan pemindahan produk
jadi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penanganan bahan adalah;
jalur pengangkutan, sifat obyek yang diangkut, karakteristik bangunan, keadaan
ruangan dan kapasitas peralatan.
Pembelian material secara teratur akan membawa efek yang positif terhadap
proses produksi, misalnya hubungan dengan supplier bahan dapat berlangsung
secara berkesinambungan, harga bahan yang dipesan lebih murah, pengurusan
pembelian bahan lebih mudah, karena bersifat rutin. Selain itu ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam proses pengadaan bahan yaitu; standardisasi bahan
16
baku, supplier bahan baku, syarat pembelian, cara penyimpanan,
kemasan/pembungkus, dan spesifikasi bahan.
Setelah membahas masalah pengadaan bahan, maka suatu hal yang penting
mendapat perhatian adalah pengendalian material, terutama masalah pemakaian
bahan. Ketidakefisienan pemakaian bahan akan berpengaruh terhadap tingginya
harga pokok barang yang dihasilkan. Adapun metode-metode yang digunakan
dalam menilai bahan baku terdiri dari: metode FIFO, LIFO, rata-rata, rata-rata
bergerak, dan metode standar harga. Pertimbangan untuk membuat atau membeli
suku cadang dalam rangka memproduksi suatu barang didasarkan atas
pertimbangan teknis dan ekonomis.
2.1.10. Perencanaan Kualitas
Setiap rencana operasi yang lengkap harus memastikan bahwa barang-barang
diproduksi untuk memenuhi standar kualitas perusahaan. Kualitas ditingkatkan
melalui perbaikan metode kerja secara terus menerus. Pengawasan dilakukan pada
setiap tahap produksi dari awal sampai akhir, dari bahan mentah sampai barang
jadi. Program perbaikan kualitas bertujuan mengurangi pemborosan dan
meningkatkan kemampuan produksi. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu
dikatakan berkualitas, yaitu:
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
17
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
2.1.11. Manajemen Bahan Produksi
Manajemen bahan produksi meliputi perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian alur bahan produksi. 5 bidang utama dalam manajemen bahan
produksi adalah:
1. Transportasi: mencakup alat-alat transportasi sumber daya ke perusahaan dan
barang jadi ke pembeli.
2. Pergudangan baik bahan mentah, bahan pendukung, bahan setengah jadi
maupun barang jadi.
3. Pembelian (purchasing) adalah perolehan seluruh bahan produksi dan jasa
yang diperlukan suatu perusahaan untuk memproduksi produk-produknya.
4. Seleksi Pemasok (supplier selection) yaitu menemukan dan menentukan
pemasok mana yang dipilih untuk membeli kebutuhan jasa dan bahan
produksi.
5. Pengendalian persediaan (inventory control) termasuk penerimaan,
penyimpanan, penanganan, serta penghitungan seluruh bahan mentah, barang
setengah jadi maupun barang jadi. Hal ini untuk memastikan bahwa
persediaan bahan produksi cukup tersedia untuk memenuhi jadwal produksi.
Salah satu caranya dengan menetapkan batas minimum persediaan dengan
memperhatikan minimum order dan jangka waktu pengiriman barang sampai
ke pabrik dari tanggal pemesanan.
18
2.2 Profil Perusahaan
2.2.1 Sejarah berdirinya perusahaan
PT.Sinar Group Indocemerlang Semarang adalah perusahaan yang bergerak
pada bidang perakitan produk-produk rumah tangga yang berada di Kawasan
Industri Candi Tahap V Block.C-6 No.1 Semarang , perusahaan peralatan listrik
dari Taiwan yang berdiri sejak tahun 1976 dan telah menjadi perusahaan publik
sejak Mei 2000. Beragam perangkat rumah tangga yang dikembangkan dengan
motor sendiri seperti blender meja, blender tangan, mixer, rice cooker, toaster
menjadi produk adalah Airlux.
Bukan hanya alat dapur yang memudahkan kerja ibu dirumah, Airlux juga
menyasar produk rumah tangga lainnya. Perusahaan ini telah memenuhi sistem
Manajemen Mutu Internasional dengan diraihnya ISO9001:2008. Produk-produk
perusahaan tersebut juga telah mencapai standar kelayakan kualitas produk
Indonesia dengan diperolehnya sertifikat SNI. Terbukti memang jika Airlux
bukan hanya terpercaya dengan produk elektroniknya, tapi juga memiliki ide-ide
inovatif dan tingkat keamaan di setiap produknya. Visi dan Misi perusahan yaitu :
a) Visi Perusahaan adalah mengusung filsofi thankfull (berterimakasih untuk
semua pelanggan yang mebeli produk airlux) dan no regrets (tidak ada
penyesalan baik dalam kehidupan dan pekerjaan dimana setiap orang harus
bekerja keras melakukan yang terbaik).
b) Misi Perusahaan adalah selalu bekerja keras beupaya menjadi yang terdepan
dalam menciptakan produk-produk rumah tangga yang "Bermutu, Praktis, dan
19
Ekonomis". Untuk dapat memenuhi kebutuhan peralatan rumah tangga dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya di Indonesia.
2.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
2.2.2.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan oprasional untuk mencapai tujuan.
Menurut Handoko (2012:169) struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Tujuan suatu
organisasi adalah untuk mecapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat
mencapainya sendiri.
Menurut Murti Sumarni-Jhon Suprihanto (2010:179) ada beberapa bentuk
struktur organisasi yaitu :
1. Organisasi garis (lini organization)
Pada jenis organisasi ini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan
wewenang langsung secara vertikal dan sepenuhnya dari kepemimpinan
terhadap bawahannya.
2. Organisasi lini dan staff (line-staff organization)
Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang luas
daerah kerjanya serta memiliki bidang tugas yang kompleks.
3. Organisasi fungsional
Struktur ini merupakan bentuk organisasi yang susunannya berdasarkan atas
fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut, misalnya fungsi produksi,
20
keuangan, administrasi dan lain-lain.
Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi yang mengidentifikasikan
tugas dan tanggung jawab setiap posisi pekerjaan serta alur hubungan artara posisi
tersebut serta saling melengkapi. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi dan
efektifitas dalam menghasilkan produk dan pada akhirnya akan berdampak pada
nilai perusahaan. Adapun struktur organisasi pada PT Sinar Group Indocemerlang
Semarang menggunakan struktur organisasi lini dan gambar struktur
organisasinya di bawah ini:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi perusahaan
Sumber : PT.Sinar Group Indocemerlang Semarang
PURCHASING
MEKANIK
GUDANG
Ka.PRODUKSI
OPERATORTELPONASISTEN
MANAJER
MANAJERMARKETING
PERSONALIAMANAJER AREAAREA
STAFFKEUANGAN
LEADER
OPERATOR PRODUKSI
QUALITY CONTROL
PACKING
WAKIL DIREKTUR
DIREKTUR
SOPIR
21
2.2.2.2. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan adalah catatan yang sistematis dan teratur tentang
tugas dan tanggung jawab suatu jabatan,yang didasarkan pada kenyataan-
kenyataan apa, bagaimana, mengapa, kapan dan dimana suatu pekerjaan
dilaksanankan.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang ada didalam PT.Sinar Group
Indocemerlang Semarang beserta tugas dan tanggung jawab nya masing-masing:
a. Direktur
Disini yang menjabat sebagai direktur adalah pemilik perusahaan yaitu
bapak Surono, tugas dan tanggung jawabnya adalah:
Memimpin jalannya perusahaan untuk membawa perusahaan lebih maju dan
berkembang.
Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
Memahami dan mengatur semua staff-staffnya untuk bekerja sesuai
deskripsi pekerjaannya masig-masing.
b. wakil direktur
Mewakili tugas dan tanggung jawab direktur apabila direktur berhalangan
untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
c. Manager area
Di bagian ini tugas dan tanggung jawab sebagai manager area adalah:
22
Membantu mewakili tugas-tugas direktur dan wakil direktur apabila
berhalangan.
Mengontrol penghasilan /gaji karyawan untuk masing-masing lokasi
departemen.
Mengajukan permintaan karyawan bila ada lokasi yang kekurangan
personil.
Mengontrol lemburan sesuai aturan perusahaan yang di tentukan.
d. Personalia
Bagian personalia mempunyai tugas untuk menyusun rencana
pengembangan dan pengendalian personil karyawan serta pembinaan dan
keselamatan kerja, pelaksanaan program mutasi dan hubungan antar lembaga
juga hubungan dengan masyarakat sekitar perusahaan, untuk melaksanakan
tugas dari tanggung jawab bagian personalia adalah:
Mengatur dan melindungi peraturan-peraaturan perusahaan.
Berwenang untuk melakukan seleksi penerimaan karyawan baru dan
memberikan sanksi terhadap karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan.
Memperhitungkan semua gaji karyawan dan mengecek data hadir karyawan.
e. Manager marketing
Manager marketing bertugas untuk menawarkan produk kepada pelanggan
serta menjelaskan hal-hal yang terkait tentang produk perusahaan kepada
pelanggan, kemudian menerima pesanan order dari pelanggan.
Tugas dan tanggung jawabnya:
Bertangggung jawab terhadap naik turunnya omset perusahaan.
23
Mencari order dari pelanggan baru.
Menghubungi pelanggan-pelanggan lama.
Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survei seluruh tim sales
untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang di tentukan.
Bertanggung jawab terhadap bawahan nya.
f. Kepala produksi
Sebagai kepala bagian produksi mebel PT.Sinar Group Indocemerlang
Semarang memiliki tugas yang sangat berat untuk memeriksa semua produk
yang di hasilkan.
Tugas dan tanggung jawabnya:
Bertanggung jawab atas semua jalannya produksi hingga awal sampai akhir
proses produksi.
Mengatur jadwaal waktu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.
Mengatur posisi pengawas kualitas dimasing-masing titik pekerjaan.
g. Purchasing (pembeli)
Purchasing / pembeli adalah bagian yang mempunyai tugas dan wewenang
untuk menyediakan barang dan bahan untuk keperluan produksi pada PT.Sinar
group Indocemerlang Semarang.
Tugas dan tanggung jawab sebagai purchasing adalah:
Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang di perusahaan.
Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan sistematis.
Melakukan pemilihan / seleksi tekanaan pengadaan sesuai kriteria
perusahaan (bahan baku).
24
Bekerjasama dengan departeman terkait untuk memastikan kelancaran
oprasional perusahaan.
h. Staff keuangan
Bagian keuangan bertugas untuk mengelola keuangan perusahaan. Setiap
hal terkait keuangan baik itu dalam hal produksi ataupun pengeluaran serta
pengadaan akan menjadi tanggung jawab bagian keuangan.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
Melakukan transaksi keuangan.
Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalaam program.
Melakukan pembayaran kepada suplier.
Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan
aktifitas keuangan perusahaan.
Membuat laporan mengenai aktifitas perusahaan.
i. Operator telepon asisten manajer marketing
Di bagian ini operator telepon asisten manager marketing adalah orang
yang bertanggung jawab menyampaikan sambungan telepon yang masuk
kepada orang yang dituju, selain itu seorang operator telepon bertanggung
jawab membuka saluran telepon bila ada karyawan yang hendak menghubungi
pihak luar. Seorang operator telepon dalam sebuah perusahaan PT.Sinar Group
Indocemerlang Semarang biasanya merangkap menjadi asisten manager
marketing.
25
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
Menerima dan melakukan panggilan telepon untuk disambungkan kebagian-
bagian yang berkepentingan.
Bertindak sebagai customer service.
Mencatat order-order pesanan yang masuk via telpon untuk di data oleh
bagian marketing.
j. Operator produksi.
Tugas dan tanggung jawab sebagai operator produksi adalah :
Mengatur dan mengontrol bahan baku dalam proses produksi sehingga
menjadi bahan jadi dengan ketentuan target yang telah di tentukan oleh
perusahaan.
Memahami kerja dengan standar keaman dan keselamatan dalam bekerja.
Mengoprasikan mesin dan mengontrol proses produksi.
k. Leader
Tugas dan tanggung jawabnya adalaah:
Dapat memahami tujuan tim, visi dan misi.
Bertanggung jawab penuh terhadap hasil produksi dari operator produksi.
Dapat memahami keputusan dan tindakan dalam kemajuan tim guna
mendapatkan hasil yang baik.
Dapat memperhatikan individu dalam tim.
l. Quality Control (QC)
Tugas dan tanggung jawab sebagai Qc adalah :
Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
26
Bertanggung jawab untuk meperoleh kualitas dalam produk perusahaannya.
Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.
Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk
sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.
m. Bagian gudang
Tugas dan tanggung jawab sebagai kepala gudang adalah :
Bertanggung jawab terhadap alat – alat kerja karyawan.
Mengelola keluar masuknya barang.
Mengatur penataan gudang.
Bertanggung jawab terhadap penerimaan barang masuk dari suplier-suplier
n. Bagian mekanik (maintenance)
Sebagai mekanik yang melaksananakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin
produksi dan harus bertanggung jawab pekerjaannya kepada kepala
pelaksanaannya.
Tugas dan tanggung jawabnya:
Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin produksi agar tidak
mudah rusak.
Melakun order suku cadang mesin-mesin produksi berdasarkan order dari
kepala produksi.
o. Bagian packing
Di bagiaan ini tugas dan tanggung jawabnya packing adalah:
Menyiapkan pallet.
Melakukan proses packing
27
Memindahkan barang yang sudah jadi kegudang barang jadi.
Menghitung hasil packing dan menulis nya di bukti penerimaan barang.
p. Bagian trasportasi/sopir
Tugas dan tanggung jawab bagian transpotasi /sopir adalah mengantar
barang sampai ketempat tujuan,sesuai alamat yang di tujukan sesuai surat
jalan.
Dibawah ini adalah jam kerja seluruh staff dan karyawan produksi di
perusahaan
Table 2.2.2.2 jam kerja di PT. Sinar Group Indocemerlang
Hari Jam Masuk Jam Pulang
senin s/d jumat 08.00 16.30
sabtu 08.00 15.00
2.2.2. Bidang Kegiatan Perusahaan
PT.Sinar Group indocemerlang Semarang adalah perusahaan yang
bergerak di bidang perakitan yang berkembang di wilayah Semarang , dalam
melakukan kegiatan perakitan atau sebagai badan usaha yang mengoperasikan
mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah
bahan-bahan yang tingal dirakit menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.
Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan perakitan dilakukan
dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh
masing-masing bagian pekerjaan.
Dalam proses pemasaran produk-produknya PT.Sinar Group
indocemerlang Semarang memasarkan atau menjual produknya di kota-kota besar
misalnya Semarang, Surakarta, Solo, Jakarta dan Surabaya.