koperasi 2017 r eformasi koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air....

20
No. 01 - Maret.2017 KOPERASI & UKM H.03 @KemenkopUKM Jurus Jitu Reformasi Koperasi LPDB Turunkan suku bunga. TGH M. Zainul Majdi: “KUKM harus jadi aktor utama ekonomi”. KOPERASI Ekonomi Berkeadilan

Upload: vothu

Post on 27-May-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

No. 01 - Maret.2017KOPERASI & UKM

H.03 @KemenkopUKMJurus JituReformasi Koperasi

LPDB Turunkansuku bunga.

TGH M. Zainul Majdi:“KUKM harus jadi aktorutama ekonomi”.

KOPERASIEkonomi Berkeadilan

Page 2: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

20172

Kepala Biro Umum Penanggung Jawab: Hardiyanto, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat: Darmono, MM Redaktur-Kepala Bagian Tata Usaha: Drs. Bambang Sunaryo, Penyunting/Editor-Kasubag Advokasi Hukum: M.Maulana, S.I.Kom, Penyunting/Editor: Edy Haryana, S.Sos, Desain: Muhammad Ali, Adhiguna Suryadi, Mulyadi, Fotografer: Timbul Priyono, Topik, Kurniawan, Sekretariat: Nurlailah, Fira Desiana Nasril, Suhandi, Imam Ahmad Al Hushori, Sutarsono. S.sos, Ali Imron Rasidi, Rr. Dwitya Suci, Pradityo Ariwibowo, Nur Sholeh, M. Kamal, Wira Suanda

[ ]Daftar isi

2 DAFTAR ISI

3 LIPUTAN KHUSUS

6 KELEMBAGAAN

7 PEMBIAYAAN

8 PRODUKSI & PEMASARAN Ukm Indonesia Akan Pameran di World Trade Center Beijing

13 LAYANAN PEMASARANSmesco Rumahku “Membuka Pintu” Masuk Bagi Perancang Lokal

14 INSPIRASI UKMBisnis Hijab Intan Hapsari, Menepis Gengsi Meraup Mimpi.

19 KABAR DAERAH Melalui BULo dan Koperasi Lorong Mengubah Jalan Sempit Jadi Produktif

20 GALERI FOTOGaleri Foto

7

Bisnis Hijab Intan Hapsari, Menepis Gengsi Meraup Mimpi.

Dinamika sosial saat ini

semakin berkembang diiringi

dengan teknologi yang

semakin canggih.

Platform online yang memungkinkan

setiap orang dapat mengaksesnya

kapanpun dan dimana pun.

Di lain sisi, di saat media

berkembang dan tumbuh di era

globalisasi ini, menjadikan kebutuhan

sebuah lembaga ikut berperan dalam

memberikan diversifikasi berita

melalui media.

Keadaan ini menjadikan peluang

bagi Kementerian Koperasi dan UKM

untuk meningkatkan citranya dalam

mendukung ekonomi kerakyatan.

Jurnal KUKM sebagai media internal

Kementerian Koperasi dan UKM

sempat vakum selama dua tahun

dan kini hadir dengan nama baru,

tampilan baru, dan format baru.

Kami merancang media internal

yang dinamakan “Cooperative” ini

sebagai media informasi bagi internal

maupun eksternal untuk mengenal

program-program Kementerian

Koperasi dan UKM.

Selain itu kami juga mengangkat

tokoh yang ikut serta membangun

perekonomian Indonesia, khususnya

untuk Koperasi dan UKM.

Serta kami juga tampilkan Koperasi

dan UKM terbaik yang akan hadir

disetiap edisinya.

Cooperative kami sajikan dalam

format PDF yang dapat dibaca dari

komputer dan smartphone yang

dapat diakses melalui media sosial

kami atau website Kementerian

Koperasi dan UKM, dan PPID

(www.ppid.depkop.go.id).

Media ini akan terbit setiap

bulannya dengan mengangkat tema

yang sedang hangat dibicarakan

sesuai dengan program unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM.

Semoga media ini dapat berguna

bagi kita semua.

KELEMBAGAAN:Fokus Peningkatan Layanan dan Kualitas Koperasi

Page 3: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

32017

Liputan Khusus

JURUS JITU REFORMASI KOPERASI

[ ]

Page 4: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

20174

Reformasi Koperasi menjadi

amunisi andal untuk mem-

benahi koperasi di tanah air.

Ketika kebijakan ini diluncurkan pada

2015, tanpa ampun langsung mela-

hap koperasi-koperasi yang tinggal

papan nama. Koperasi-koperasi ini

banyak bertebaran bahkan tak jarang

meski sudah tinggal papan jadi

bancakan oknum-oknum yang ingin

memanfaatkan keuntungan.

Lewat Reformasi Koperasi, pemer-

intah bisa mengetahui koperasi yang

benar-benar aktif. Koperasi-koperasi

tidak aktif dibubarkan. Ketegasan

ini menuntut koperasi tidak dibentuk

hanya untuk mencari bantuan tapi

harus dikelola serius.

“Tidak penting jumlah koperasi,

tapi kualitasnya. Koperasi harus

mandiri, sehat dan berkualitas,”

cetus Menteri Koperasi dan UKM

Puspayoga dalam berbagai kesem-

patan.

Lewat kebijakan ini juga Kementerian

Koperasi dan UKM memberikan ber-

bagai insentif kepada koperasi dan

anggotanya yang umumnya adalah

para UKM.

Sejumlah program unggulan yang

dilakukan melalui reformasi koperasi,

yaitu dalam penataan kelembagaan

adalah pendataan koperasi melalui

Online Base Data System dengan

menerbitkan Nomor Induk Kop-

erasi (NIK); membangun Sistem

Administrasi Badan Hukum Koperasi

secara online untuk mempermudah

pendirian Badan Hukum Koperasi.

Selain itu, program Pembebasan

Biaya Pembuatan Akta Pendirian

Koperasi untuk memberikan legalitas

bagi pelaku usaha mikro. Bahkan

juga menerbitkan Izin Usaha Mikro

dan Kecil (IUMK) bagi pelaku usaha

mikro dan kecil; dan memfasilitasi

kemudahan bagi UMKM mendaftar-

kan HAKI secara gratis.

Dari sisi pembiayaan dipermudah.

Penyaluran KUR dibenahi untuk

mengembangkan dan memberday-

akan UMKM dengan menurunkan

bunga KUR dari 22% menjadi 9%

untuk kredit mikro hingga Rp 25

juta. Tidak cuma itu, bunga pinjaman

melalui LPDB-KUMKM diturunkan.

Untuk sektor riil bunga pinjaman

turun dari 6% menjadi 4,5% per ta-

hun, untuk Koperasi Simpan Pinjam

turun dari 9% menjadi 8% per tahun.

Pada 2017, suku bunga pinjaman

kepada KSP kembali diturunkan dari

8% menjadi 7% per tahun.

Tak ketinggalan kompetensi

sumber daya manusia ditingkat-

kan melalui berbagai pelatihan dan

pemagangan.

Sisi teknologi juga disentuh,

dengan membangun PLUT-KUKM

bekerja sama dengan PT Telkom.

Untuk memperluas pemasaran,

melalui LLP – KUMKM, melak-

sanakan Perluasan dan Peningkatan

Akses Pemasaran Berbasis Online.

Program ini untuk meningkatkan

pemasaran produk melalui wadah

jejaring secara online. Untuk itu,

telah dibangun Web Trading Board

dengan jumlah anggota sebanyak

4.257 yang tersebar di seluruh Indo-

nesia.

Kontribusi PDB

Di tengah berjalannya kebijakan

Reformasi Koperasi dua tahun, ada

informasi menggembirakan. Ke-

menterian Koperasi dan UKM pada

awal 2017 melansir bahwa koperasi

memberi kontribusi terhadap PDB

nasional yang sangat signifikan.

Kementerian Koperasi dan UKM

mencatat kontribusi koperasi

terhadap PDB nasional mencapai

4,41% atau Rp 508.580 miliar.

Kontribusi Anggota Koperasi yang

jumlahnya mencapai 25.497.467

orang mencapai 21,80% atau Rp

2.516.205 miliar dari total PDB

Nasional. Kontribusi UMKM terhadap

PDB nasional adalah 60,7% atau Rp

7.005.950 Miliar.

Sekretaris Kementerian Kop-

erasi dan UKM Agus Muharram

mengatakan sangat optimistis jika

dilakukan perhitungan kontribusi

koperasi terhadap PDB akan terus

meningkat.

“Kinerja koperasi dan UMKM terus

bertumbuh karena banyaknya ke-

mudahan aturan serta insentif yang

diberikan pemerintah”, tandas Agus.

Agus menegaskan capaian tersebut

memang menjadi target dari RPJMN

Kementerian Koperasi dan UKM

2014-2019. Dia mengungkapkan

bahwa sasaran pengembangan

koperasi dan UMKM adalah me-

ningkatnya kontribusi koperasi dan

UMKM dalam perekonomian yang

ditunjukkan oleh pertumbuhan nilai

PDB koperasi dan UMKM rata-rata

6,5-7,5% pertahun.

Selain itu, meningkatnya daya

Page 5: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

52017

saing UMKM yang ditunjukkan oleh

pertumbuhan produktifitas UMKM

rata-rata sebesar 5-7% pertahun.

Bahkan, RPJMN juga menegaskan

cermin kinerja kelembagaan dan

usaha koperasi ditunjukkan oleh

peningkatan partisipasi anggota kop-

erasi dalam permodalan dari sebesar

52,5 persen menjadi 55 persen

dalam lima tahun, dan pertumbuhan

usaha koperasi rata-rata sebesar

15,5-18 persen pertahun.

Agus menambahkan, arah

kebijakan dan strategi yang akan

ditempuh, yaitu meningkatkan daya

saing koperasi dan UMKM sehingga

mampu tumbuh menjadi usaha yang

berkelanjutan dengan skala yang

lebih besar (naik kelas) dalam rangka

untuk mendukung kemandirian per-

ekonomian nasional.

“Untuk itu, strategi yang akan

dilaksanakan meliputi peningkatan

kualitas SDM, peningkatan akses

pembiayaan dan perluasan skema

pembiayaan, peningkatan nilai tam-

bah produk dan jangkauan pemasa-

ran, penguatan kelembagaan usaha,

serta kemudahan, kepastian, dan

perlindungan usaha”, jelas Agus.

Rasio Kewirausahaan

Tak hanya PDB, capaian kinclong

juga terjadi di program kewi-

rausahaan nasional. Sejak be-

berapa tahun lalu, pemerintah sudah

menjalankan Gerakan Kewirausa-

haan Nasional (GKN). Puspayoga

mengatakan GKN adalah gerakan

yang tumbuh dari bawah, sehingga

memiliki fondasi yang kuat untuk

berkembang.

“Hal itu yang antara lain membuat

ratio wirausaha Indonesia yang pada

2013/2014 lalu masih 1,67 persen,

kini berdasarkan data BPS sudah

naik menjadi 3,1 persen,” kata Pus-

payoga.

Berdasarkan data BPS 2016

dengan jumlah penduduk 252 juta,

jumlah wirausaha non pertanian yang

menetap mencapai 7,8 juta orang

atau 3,1 persen. Dengan demikian

tingkat kewirausahaan Indonesia

telah melampaui 2 persen dari

populasi penduduk, sebagai syarat

minimal suatu masyarakat akan

sejahtera.

Hanya saja, Menteri mengakui,

ratio wirausaha sebesar 3,1 persen

itu masih lebih rendah dibandingkan

dengan negara lain seperti Malaysia

5 persen, China 10 persen, Singa-

pura 7 persen, Jepang 11 persen

maupun AS yang 12 persen.

“Namun setidaknya sudah di atas

batas minimal 2 persen dan itu akan

terus berkembang,” tegas Pus-

payoga.

Bertumbuhnya wirausaha tak lepas

dari peran masyarakat bersama

pemerintah yang terus mendorong,

juga swasta dan kalangan maha-

siswa atau kampus. Puspayoga pun

mengajak mahasiswa peminat wi-

rausaha untuk memanfaatkan skim

kredit murah seperti KUR dan dana

bergulir dari LPDB serta kredit ultra

mikro dengan maksimum pinjaman

Rp 10 juta.

Bukan Tujuan Akhir

Ketua Harian Dewan Koperasi

Indonesia (Dekopin) Agung

Sudjatmoko menyambut baik adanya

terjadinya peningkatan

kontribusi koperasi dan anggota

koperasi (UMKM) signifikan tersebut.

Namun dia memberi catatan,

indikator eksistensi koperasi sebena-

rnya harus diukur pada beberapa

hal, yaitu, penerapan prinsip dan

nilai koperasi, kemanfaatan langsung

pelayanan koperasi pada anggota,

tingkat kesejahteraan anggota, dan

kinerja usaha koperasi.

Agung juga mengingatkan tinggin-

ya kontribusi terhadap PDB bukan

tujuan akhir akhir dari pembangunan

koperasi.

Koperasi dibangun oleh dan dari

anggota untuk memenuhi kepentin-

gannya. Besar dan majunya koperasi

ditentukan oleh partisipasi anggota

yang produktif dengan koperasinya.

“Partisipasi anggota tinggi jika man-

faat koperasi ke anggota, manfaat

berkoperasi besar, kepercayaan

timbal balik antar anggota dan

pengurus”, tegas Agung.

Bagi Agung, koperasi adalah

perusahaan bisnis yang sarat dengan

nilai. Koperasi harus membangun

bisnisnya secara optimal.

Pendekatan pengembangan bisnis

koperasi berbasis pada kebutuhan

anggota atau berbasis pada pasar. •

Page 6: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

20176

Deputi Bidang Kelembagaan

Kemenkop dan UKM men-

catat, sejak diluncurkan awal

2016 lalu, layanan online Sistem

Administrasi Badan Hukum Koperasi

(Sisminbhkop), mendapat respon

bagus dari koperasi yang belum ber

badan hukum. Dengan sistem ini

maka layanan terhadap masyarakat

dapat ditingkatkan karena dibuat

cukup sederhana.

Hingga akhir Januari 2017 atau

kurang dari 9 bulan setelah pelun-

curan telah dikeluarkan SK pengesa-

han akta pendirian sebanyak 1.992

koperasi, dengan rata-rata waktu

pemrosesan kurang lebih 2 hari.

Karena itu Sisminbhkop akan dilan-

jutkan di 2017 dengan target sekitar

3.000 koperasi baru. yang berbadan

hukum.

Sampai Januari 2017 tercatat

telah dilakukan pengesahan akta

pendirian koperasi baru sebanyak

308 koperasi dan 75 koperasi dalam

proses pengesahan.

Tahun 2017 layanan sistem online

Sisminbhkop, akan diperluas bagi

koperasi yang ingin mengajukan

registrasi Perubahan Anggaran Dasar

(PAD) Koperasi atau PAD online. Di-

harapkan paling lambat awal bulan

Maret 2017 PAD online sudah bisa

diberlakukan.

Sisminbhkop juga akan diintegra-

sikan dengan Online Data System

(ODS) sehingga koperasi baru yang

mendaftar lewat Sisminbhkop akan

langsung mendapatkan Nomor Induk

Koperasi (NIK) tanpa harus meminta.

fasilitasi Koperasi Mikro

Selain program diatas, Deputi

Kelembagaan juga melanjutkan fasili-

tasi/memberikan subsidi pembuatan

akta koperasi bagi pengusaha mikro,

Fokus Peningkatan Layanan dan Kualitas Koperasi

dengan target 1.000 akta.

Langkah-langkah yang telah dilaku-

kan untuk mempercepat proses

realisasi, yakni melakukan rapat

koordinasi dengan instansi terkait

yang memiliki kelompok masyarakat

binaan di bidang usaha produktif, di-

antaranya KKP, Kementan, dan KLH.

Program fasilitasi pembuatan akta

pendirian koperasi bagi pengusaha

mikro telah dilaksanakan pada tahun

2015. Berdasarkan nota kesepaha-

man bersama (MoU) antara Menkop

UKM dengan Ketua Pengurus Pusat

Ikatan Notaris Indonesia pada 21

November 2014.

Sedangkan dalam tahun 2017

telah dilakukan pengesahan akta

pendirian koperasi baru sebanyak

308 koperasi, yang sedang dalam

proses 73 koperasi. Untuk biaya

pembuatan per akta Rp 2,5 juta yang

merupakan dana subsidi dari pemer-

intah untuk dibayar kepada notaris.

Tujuan program fasilitasi pem-

buatan akta pendirian koperasi

untuk mendorong pemberdayaan

masyarakat, khususnya pengusaha

mikro dalam rangka pendirian kop-

erasi dan memberikan bantuan bagi

pengusaha mikro dalam pembuatan

akta pendirian koperasi oleh Notaris

Pembuat Akta Koperasi (NPAK).

Peningkatan kualitas koperasi, tak

lepas dari keberadaan PPKL (Petu-

gas.Penyuluh Koperasi Lapangan).

Hal ini tak lepas dari permasala-

han di daerah dimana jumlah SPKD

yang membidangi koperasi amat

terbatas sementara jumlah koperasi

yang dilayani cukup banyak. Selain

itu di daerah sering terjadi mutasi

aparat pembina koperasi yang me-

nyebabkan aparat pembina koperasi

kurang kompetensinya.

Saat ini (sejak2012-2016) ada

935 PPKL di 23 propinsi. Pada 2017

Kemenkop dan UKM akan merekrut

PPKL dengan jumlah sasaran 100

orang di 10 propinsi sehingga secara

kumulatif jumlah PPKL pada 2017

mencapai 1.035 orang di 33 propinsi.

Tahun ini juga, koperasi akan

merayakan hari lahirnya ke 70. Mo-

mentum ini akan dimanfaatkan untuk

menyelenggarakan kegiatan penilaan

koperasi berpretasi dan koperasi

award.

Pada 2017 ini akan dipilih 50 ko-

perasi berprestasi dengan penilaian

dari aspek organisasi, ketatalaksa-

naan, produktifitas, manfaat dan

dampak koperasi. Sedang penga-

nugerahan koperasi award akan

dipilih 10 koperasi dari 50 koperasi

berprestasi tersebut.•

Kelembagaan[ ]

Page 7: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

72017

Program kewirausahaan

nasional bertajuk Wirausaha

Pemula (WP) kembali

digulirkan pada 2017. Ini merupakan

salah satu program andalan

Kementerian Koperasi dan UKM

untuk mendorong masyarakat

menjadi wirausahawan. Tengok

saja, sejak program Gerakan

Kewirausahaan Nasional (GKN)

digulirkan pada 2013 lalu, Kemenkop

sudah melahirkan sekitar 193 ribu

wirausaha baru yang bergerak di

berbagai sektor usaha.

Mulai tahun ini, pelaksanaan

program WP berbeda dari

sisi administrasi pendaftaran

dan sasaran penerima. Deputi

Bidang Pembiayaan Kementerian

Koperasi dan UKM Braman Setyo

mengatakan mulai tahun ini program

WP akan diberlakukan dengan

pola e-Proposal, dimana semua

pengajuan WP secara online.

“Sesuai dengan arah kebijakan

alokasi WP 2017 terdapat tiga

fokus, yaitu daerah tertinggal

dan perbatasan, daerah kawasan

ekonomi khusus (KEK), serta

daerah antar kelompok pendapatan

(berpendapatan rendah/masyarakat

miskin),” kata Braman.

Menyadari belum semua daerah

melek teknologi, lanjut Braman,

pihaknya sudah meminta dinas-dinas

koperasi di provinsi, kabupaten, dan

Program Wirausaha Pemula 2017 Melalui Pola e-Proposal

Kota, untuk menyisir daerah-daerah

miskin yang berada jauh dari kota

yang belum familiar dengan internet.

“Dinas-dinas tersebut yang akan

mendata para WP di daerah yang

kemudian akan diajukan sebagai

peserta WP 2017. Khusus untuk

mereka, dibolehkan pengajuan

proposal WP secara hardcopy,”

kata Braman.

Sementara menyangkut

persyaratan WP, kata Braman,

diantaranya secara individu memiliki

rintisan usaha produktif (minimal

usahanya sudah berjalan enam bulan

dan maksimal tiga tahun).

Persyaratan lainnya, belum pernah

menerima bantuan sejenis dari

Kemenkop dan UKM, maksimal

usia 45 tahun, pendidikan minimal

SLTP/sederajat, memiliki KTP yang

berlaku, ada legalitas usaha (ijin

usaha mikro kecil) surat keterangan

dari kelurahan, pernah mengikuti

pembekalan kewirausahaan dengan

ditunjukkan sertifikat maksimal dua

tahun sebelum tahun anggaran

berjalan.

“Bagi yang belum memiliki

sertifikat dan memiliki prospek bisnis

akan diikutkan pembekalan atau

Bimbingan Teknis”, imbuh dia.

Tak kalah penting adalah memenuhi

persyaratan dengan memiliki rencana

usaha (business plan) dan memiliki

rekening tabungan yang masih aktif

(ada saldo minimal).

Braman menegaskan, bantuan

pemerintah melalui program WP

tersebut bertujuan untuk mengurangi

kesenjangan ketenagakerjaan

dan meningkatkan pendapatan

masyarakat, khususnya usaha mikro.

“Program ini merupakan

amanat RPJMN 2015-2019 yang

menargetkan satu juta wirausaha

baru dan Kemenkop UKM

mendapatkan alokasi 24.800

wirausaha baru”, kata dia.

Merujuk pada pelaksanaan WP 2015,

Braman menjelaskan, target WP

2015 sebanyak 3.560 WP dengan

anggaran Rp88,4 miliar, mampu

mencetak 8.362 WP atau 33,71%

dari target RPJMN.

Hasil evaluasi dan monitoring

program WP sebanyak 1.874

orang (nilai bantuan Rp32,8 miliar)

dipergunakan untuk modal kerja

sebesar Rp10,6 miliar dan modal

investasi sebesar Rp22,1 miliar.

“WP ini telah mampu menambah

tenaga kerja sebanyak 1.317 orang

meningkat 39,2% dari total tenaga

kerja sebelumnya 2.037 orang.

Meningkatkan aset usaha sebesar

Rp14,1 miliar atau 38,5% dari total

aset sebelumnya Rp22,5 miliar. Serta

meningkatkan omzet usaha sebesar

Rp6,1 miliar atau 29,15% dari total

omzet sebelumnya Rp14,9 miliar”,

pungkas Braman. •

Pembiayaan[ ]

Page 8: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

20178

K isah sukses produk UKM

Indonesia yang mampu

menembus pasar ekspor

mancanegara sudah jamak terden-

gar. Kabar gembira itu kerap

dibumbui dengan fakta semakin

diminatinya produk UKM Indonesia

bahkan menjadi primadona di

berbagai produk kerajinan tangan

tingkat dunia.

Maka untuk menambah panjang

daftar itu, Kementerian Koperasi dan

UKM berupaya memfasilitasi UKM di

Tanah Air agar semakin luas

menembus pasar-pasar di man-

canegara.

Awal tahun ini misalnya, melalui

penjajakan kerja sama dengan

Pemerintah Tiongkok yang telah

dilakukan sebelumnya, pada

akhirnya produk UKM Indonesia

terpilih berkesempatan untuk

dipasarkan di kawasan World Trade

Center (WTC) yang terletak di

jantung kota Beijing.

Kementerian Koperasi dan UKM

berperan sebagai fasilitator dalam

UKM INDONESIA AKAN PAMERAN DI WORLD TRADE CENTER BEIJING

program tersebut sekaligus

menyeleksi produk UKM terbaik

yang akan dipasarkan di kawasan

perdagangan elit di Tiongkok itu.

Menurut Deputi Bidang Produksi dan

Pemasaran Kementerian Koperasi

dan UKM I Wayan Dipta program itu

merupakan salah satu tindak lanjut

kerja sama dengan Tiongkok yang

telah dijajaki sebelumnya.

“Ini salah satu tindak lanjut dari

kunjungan Presiden Jokowi ke

Tiongkok beberapa waktu lalu,”

katanya.

Wayan Dipta mengatakan fasilitas

yang diberikan Pemerintah Tiongkok

tersebut memungkinkan produk

UKM Indonesia bisa secara gratis

masuk ke kawasan WTC Beijing.

Pemerintah Tiongkok secara khusus

memberikan fasilitas tersebut

kepada Indonesia bersama 25

negara Asia lainnya melalui ajang

China Asian Year of Handcrafts and

Arts.

Khusus untuk Indonesia,

pemerintah setempat memberikan

keistimewaan yakni satu lantai

khusus yang berada di lantai 8

gedung tersebut yang rencananya

akan diisi oleh UKM Indonesia,

dengan luas kurang lebih 739 m2.

Tidak hanya itu, Pemerintah

Tiongkok juga memberikan kesem-

patan bagi pengusaha Indonesia

untuk membuka restoran di lantai

bawah gedung yang sama.

Wayan mengatakan pihaknya akan

menyeleksi UKM-UKM terbaik di

Tanah Air untuk mempromosikan

dan memasarkan produknya di

Tiongkok di ajang tersebut.

Syarat utamanya adalah produk

UKM harus berkualitas tinggi,

berorientasi ekspor, dan berkemam-

puan produksi di atas rata-rata.

Untuk itu, pihaknya akan terus

berkomunikasi dengan Pemerintah

Tiongkok untuk segera merealisasi-

kan kerja sama di bidang pemasaran

produk UKM tersebut.

“Nanti kita akan bahas dulu karena

mereka (China) harus memberikan

rincian spacenya dimana, kita

komunkasikan dengan UKM kita,

mudah-mudahan nanti dalam waktu

yang tidak lama dan kita harapkan

UKM kita siap,” kata I Wayan Dipta.

Dalam waktu dekat, Menteri

Koperasi dan UKM AAGN Puspayo-

ga dijadwalkan akan meninjau ke

Tiongkok guna memastikan layak

atau tidaknya tempat yang dise-

diakan.

Wayan memperkirakan sekitar 70

UKM yang bisa difasilitasi masuk ke

Tiongkok dalam program tersebht,

namun tidak sembarang UKM yang

akan dipilih.

Berdasarkan informasi yang

diperoleh sampai saat ini China

Asian Year of Handcrafts and Arts

venue ini sudah siap digunakan.

Masyarakat Tiongkok bahkan

sudah menunggu produk UKM

Indonesia untuk dipamerkan di sana.

Sebab selama ini Tiongkok meru-

pakan salah satu negara yang sangat

menyukai produk UKM asal

Indonesia, mulai dari furniture,

kerajinan batik, mutiara, hingga

aksesoris. •

Produksi & Pemasaran[ ]

Page 9: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

92017

lain informasi dan teknologi, dan

perluasan jaringan kerja sama.

PLUT-KUMKM dan berbagai fasili-

tasinya diharapkan mampu mensin-

ergikan dan mengintegrasikan selu-

ruh potensi sumber daya produktif,

yang dimiliki Pemerintah Pusat dan

Daerah serta pemangku kepentingan

terkait dalam rangka penyediaan jasa

layanan bagi pengembangan usaha

KUMKM. Karena itu, tak berlebihan

jika Kemenkop dan UKM menjadi-

kan PLUT sebagai program strategis

dan menjadikannya sebagai salah

satu program prioritas kementerian.

Saat ini, di Indonesia terdapat 57

juta UKM yang masih memerlukan

pembinaan usaha agar bisa semakin

maju. Untuk itu, PLUT-KUMKM

melakukan terobosan dengan

memperkuat program pendampin-

gan kepadapara pelaku KUMKM.

Ini penting dilakukan guna mem-

percepat peningkatan daya saing

KUMKM kita.

Para pendamping PLUT-KUMKM

tersebut memiliki tujuh tugas. Tugas

itu adalah memberikan konsultasi

bisnis, pendampingan atau mentor

bisnis, promosi atau pemasaran, ak-

ses ke pembiayaan, pelatihan bisnis,

networking, dan layanan pustaka

entrepreneur. •

Upaya pemerintah melalui

Kementerian Koperasi dan

UKM untuk menfasilitasi

pelaku koperasi usaha mikro mikro

kecil dan menengah (KUMKM) untuk

berkembang dan mampu berdaya

saing global tak perlu diragukan.

Salah satu upaya itu adalah dengan

mendirikan Pusat Layanan Usaha

Terpadu Koperasi Usaha Mikro,

Kecil, Menengah (PLUT-KUMKM)

di sejumlah daerah. Hingga saat

ini sudah terbangun dan telah

beroperasi sebanyak 49 unit gedung

PLUT-KUMKM) di 24 provinsi.

Dari jumlah tersebut 19 diantaranya

pengelolaannya sudah diserahkan

kepada Pemda untuk dikelola, dan

10 sudah berbentuk SOTK (Struktur

Organisasi dan Rencana Kerja).

“PLUT diharapkan tetap sustain-

able, program berjalan terus tidak

PLUT-KUMKMAgar Pelaku KUMKM Berdaya Saing Global

berhenti ketika nanti kepala daerah

sudah habis masa jabatan lima ta-

hun. Jangan sampai PLUT menjadi

gedung lain. Apalagi gedung PLUT

dibangun dari dana APBN yang

besarnya bervariasi antara 3 hingga

4 miliar rupiah per wilayah,” kata

Deputi bidang Restrukturisasi Usaha

Kementerian Koperasi dan UKM,

Yuana Setyowati.

Gedung PLUT harus digunakan

seperti tujuan awalnya, dianta-

ranya sebagai tempat promosi dan

pengembangan produk-produk

KUMKM, menfasilitasi pedampingan

KUMKM melalui peran konsultan

pendamping. Selain itu, di bidang

jasa layanan non finansial, dianta-

ranya meliputi bidang kelembagaan,

SDM, pengembangan produk,

akses pembiayaan dan pemasaran.

Sedangkan fasilitasi teknologi, antara

Restrukturasi Usaha[ ]

Page 10: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

201710

Peningkatan jumlah wirausaha

tetap menjadi salah satu

program unggulan Kement-

erian Koperasi dan UKM. Berbagai

kegiatan pelatihan kewirausahaan

pun terus digalakkan agar Indonesia

tidak ketinggalan jauh dengan

negara lain.

Saat ini jumlah wirausaha di

Indonesia baru mencapai 1,65

persen atau sekitar 3,7 juta. Padahal

untuk menjadi negara maju, jumlah

wirausaha harus lebih banyak atau

minimal dua persen dari total

penduduk.

Belum lama ini Kementerian

Koperasi dan UKM melalui Deputi

bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

memberikan pelatihan tentang

kewirausahaan kepada para satri dan

mahasiswa di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya.

Dalam pelatihan yang diikuti

mahasiswa dan santri dari berbagai

universitas dan pesantren se-Yogya-

karta itu para peserta tampak

antusias. Dari 400 yang diundang,

yang hadir lebih dari 600 orang. Ini

membuktikan bahwa banyak

mahasiswa dan santri yang ingin

menjadi wirausaha.

Dalam kesempatan itu, Deputi

Sumber Daya Manusia (SDM)

Kemenkop dan UKM, Prakoso BS

terus memberi dorongan dan

motivasi kepada mahasiswa dan

santri agar memiliki semangat

kewirausahaan. Bahkan Prakoso

kembali mengingatkan para peserta

yang mayoritas masih muda itu

untuk merubah pola pikirnya dari

Peningkatan Jumlah Wirausaha Terus Digenjot

pencari kerja menjadi pencipta

lapangan kerja atau menjadi

wirausaha.

Menurutnya dengan bertambahnya

wirausaha dari kalangan pemuda

melalui pemberdayaan ekonomi

rakyat diharapkan bisa memecahkan

masalah penganguran dan kemiski-

nan di negeri ini.

“Gerakan Kewirausahaan ini

merupakan salah satu upaya

pemerintah mengatasi penganggu-

ran dan kemiskinan,” tambahnya.

Payung Hukum

Untuk meningkatkan jumlah

wirausaha diperlukan payung

hukum yang kuat yakni berbentuk

undang-undang. Saat ini pemerintah

dan DPR sedang menunggu

disahkannya Rancangan Undang

Undang (RUU) tentang Kewirausa-

haan menjadi undang-undang.

Dalam draft RUU Kewirausahaan

itu mengatur tentang penunjukan

satu wadah secara resmi untuk

pembinaan kewirausahaan yang

saat ini dipegang oleh 34 kement-

erian/lembaga. RUU Kewirausahaan

tersebut ditargetkan bisa disahkan

tahun ini setelah disahkannya RUU

Perkoperasian.

“Hal yang perlu diwujudkan dalam

RUU Kewirausahaan yakni agar

RUU ini menjadi payung hukum

yang kuat dalam menumbuhkan

semangat kewirausahaan di

kalangan masyarakat, sehingga

Indonesia punya SDM yang

berkualitas, berdaya saing, dalam

menghadapi era persaingan bebas,”

katanya.

Selain sebagai payung hukum,

keberadaan UU Kewirausahaan juga

akan mampu mendorong penghe-

matan anggaran. Selama ini,

anggaran pengembangan kewi-

rausahaan, termasuk pemberdayaan

koperasi dan UMKM hingga subsidi

untuk bahan bakar minyak menca-

pai Rp 100 triliun.

Khusus untuk pengembangan

wirausaha, koperasi dan UKM,

Prakoso menyebutkan, nilainya

hanya mencapai sekitar Rp 25

triliun. Untuk itu, tidak perlu

dibentuk lembaga baru yang fokus

mengelola kewirausahaan, tetapi

cukup menetapkan salah satu

kementerian/lembaga yang khusus

menangani kewirausahaan.

Selain itu, diperlukan komitmen dari

seluruh pemangku kepentingan.

Dalam pelaksanaan UU Kewirausa-

haan Nasional, perlunya ada pusat

informasi dan layanan pemasaran,

dan optimalisasi Pusat Layanan

Usaha Terpadu-KUMKM. •

Sumber Daya Manusia[ ]

Page 11: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

112017

Masih sering munculnya

kasus yang mencoreng

nama baik koperasi di

Tanah Air menjadi catatan tersendiri

bagi Kementerian Koperasi dan

UKM. Kasus itu diantaranya koperasi

berpraktik sebagai rentenir, dan

investasi dengan iming-iming bunga

di luar kewajaran.

Belum lama ini, kasus yang

mencoreng nama koperasi dilakukan

oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Pandawa Mandiri Group. KSP yang

berkantor di Jalan Raya Meruyung,

Kota Depok, Provinsi Jawa Barat itu

diduga melakukan praktik yang

menyimpang dari kaedah koperasi.

Sebagai KSP, Pandawa menawarkan

investasi dengan bunga sangat tinggi

yakni 10 persen setiap bulan kepada

setiap investor yang menanamkan

uangnya. Bunga yang ditawarkan itu,

jauh lebih tinggi dari bunga deposito

yang ditawarkan perbankan.

Akibat praktik yang tidak wajar dan

keluar dari norma perkoperasian

tersebut, KSP Pandawa Bangkrut,

dan masyarakat menjadi korban.

Dana anggota yang ikut menanam-

kan modalnya lenyap atau sulit

kembali. Pengurus dan Ketua

Koperasinya pun kini berurusan

dengan pihak berwajib setelah buron

dalam beberapa hari.

Deputy Pengawasan Kemenkop dan

UKM Suparno hanya bisa prihatin

atas masih adanya praktik-praktik

koperasi yang melakukan tindakan

seperti rentenir dan rentenir yang

berkedok sebagai koperasi.

“Kegiatan seperti ini tidak boleh

terjadi lagi. Makanya Kemenkop

melakukan pengawasan secara

berjenjang,” kata dia.

Tak Mudah Mengawasi Sepak Terjang Koperasi

Ia mengakui bahwa praktik semacam

itu ada di lapangan, dan pihaknya

sedang memetakannya. “Laporan

dari masyaralkat banyak. Dan kita

akan cek. Jadi sejauh ini kami belum

tahu jumlah pastinya,” katanya.

Kegiatan rentenir adalah kegiatan

melanggar hukum. Jika orang yang

melakukan kegiatan rentenir,

merupakan tindakan pelanggaran

hukum pidana yang penyelesaiannya

dilakukan aparat kepolisian.

Sementara jika pengurus koperasi

yang melakukan kegiatan rentenir, itu

melanggar aturan perkoperasian,

pelanggaran pidana dan perdata.

“Disinilah (koperasi) fungsi Deputy

Pengawasan. Pihaknya bisa

melakukan teguran dan pembinaan

kepada koperasi yang nakal,”

tegasnya.

Keberadaan Deputy Pengawasan

bukan untuk mencari-cari alasan

membubarkan dan mematikan

koperasi. Selama sebuah koperasi

masih berniat untuk sehat dan

mengembagkan diri, Deputy

Pengawasan akan melakukan

pembinaan.

Tak Mudah

Suparno mengakui bahwa tidak

mudah mengawasi sepak terjang

koperasi yang kini jumlahnya

mencapai 212.135 dan tersebar di

hampir seluruh wilayah di Tanah Air.

Dari jumlah itu, 150.223 merupak-

an koperasi aktif, sedangkan sisanya

sebanyak 61.912 berstatus tidak

aktif.

Dari jumlah yang aktif itu, tak sedikit

pula praktik usaha koperasi

menyimpang dari nilai-

jatidiri dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Karena itu,

diperlukan pembinaan secara teknis

dan pengawasan agar mampu

menghasilkan koperasi yang berkual-

itas dan menjalankan fungsi

perkoperasian secara benar.

Untuk melakukan pengawasan

Kemenkop tidak bisa berjalan

sendiri. Untuk perlu menggandeng

lembaga terkait, seperti Ototritas

Jasa Keuangan (OJK) dengan

pembentukan Satgas Waspada

Investasi, Komisi Pengawas

Persaingan Usaha (KPPU) tentang

Pelaksana Pengawas

Kemitraan Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil dan Mengah, dan Pusat

Pelaporan dan Analisa Transaksi

Keuangan (PPATK) dalam rangka

Penerapan Prinsip Mengenai

Penggguna Jasa Bagi koperasi

Simpan Pinjam Bersama Pembentu-

kan

“Kami juga bekerjasama dengan

pemerintah daerah dengan memben-

tuk Satgas Pengawas Koperasi.

Saat ini sudah ada 1.712 Satgas

pengawas koperasi yang tersebar di

provinsi dan kabupaten,” jelas

Suparno. •

Pengawasan[ ]

Page 12: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

201712

LPDB Turunkan Suku Bunga

L embaga Pengelola Dana

Bergulir Koperasi dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah

(LPDB-KUMKM) menurunkan tarif

layanan/bunga. Hal ini dilakukan

seiring dengan rencana pemerintah

yang akan menurunkan suku bunga

Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 9

persen menjadi 7 persen pada 2017

ini.

LPDB telah melakukan

penghitungan terkait berapa bunga

kredit yang diterapkan. Sektor Usaha

Simpan Pinjam dari sebelumnya 8,0

persen per tahun menjadi 7,0 persen

per tahun atau 0,30 persen per bulan

flat. Sedangkan sektor riil 4,5 persen

per tahun sliding atau 0,19 persen

per bulan flat.

Direktur Utama LPDB Kemas Danial

mengatakan pemberlakukan suku

bunga baru tersebut akan efektif

diterapkan mulai tahun 2017. Hal

itu dilakukan untuk membantu

kebutuhan permodalan para pelaku

Koperasi dan UKM.

“Sekarang baru tahap persiapan

koperasi mengajukan kepada kami.

Komite kami telah berlakukan

dengan bunga yang terbaru, karena

ini kan baru masuk 1 bulan 2017 ini,

artinya biasanya kalau awal tahun

kami tidak begitu kencang larinya

karena mempersiapkan energi dulu,

setelah itu baru kita berlari,” kata

Kemas di Jakarta.

Pasar merespon luar biasa,

sehingga rencana pemberlakukan

suku bunga baru tersebut akan

segera direalisasikan. Diharapkan

pengelolaan dana bergulir dapat

dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya untuk mencapai tujuan dan

menghasilkan manfaat berkelanjutan

atas dana negara yang menyasar

kalangan Koperasi dan UMKM.

“Bagaimana nanti KUMK bisa

memanfaatkan dana bergulir ini

dengan baik, sehingga target

pemerintah untuk mengentaskan

pengangguran dan kemiskinan bisa

tercapai. Itu sebetulnya yang kita

tempuh,” tukas Kemas.

Selain penurunan suku bunga,

LPDB-KUMKM rencananya juga

akan membatasi besaran suku

bunga dari Koperasi kepada para

anggotanya (end user) sebesar

18 persen per tahun (sliding) atau

sebesar 9,19 persen per tahun (flat)

atau kira-kira hanya sebesar 0,77

persen per bulan.

Hal ini dilakukan semata-mata

untuk menertibkan suku pinjaman

koperasi kepada para anggotanya,

yang kadang kala terkesan tidak

terkendali dengan menetapkan suku

bunga di luar kewajaran. Untuk itu

kata dia perlu ada pembatasan.

Untuk tahun 2017, LPDB-KUMKM

mempunyai target penyaluran dana

bergulir yang harus disalurkan

sebesar Rp 1,5 triliun. Terdiri dari

pinjaman syariah sebesar Rp 600

miliar dan pinjaman konvensional

sebesar Rp 900 miliar.

Sejak 2008 hingga 31 Desember

2016 LPDB telah menyalurkan dana

bergulir kepada KUKM sebesar Rp

8,08 triliun. Dana disalurkan kepada

965.685 UMKM melalui 4.251 mitra

di seluruh Indonesia. Sedangkan

pada 2016, dana bergulir mampu

terserap 100,55 persen dari total

target penyaluran Rp 1 triliun.

LPDB pun mampu membukukan

pendapatan Rp 205,43 miliar atau

130,02 persen pada 2016. Realisasi

pendapatan tersebut bersumber

dari pendapatan jasa layanan dana

bergulir sebanyak Rp 142,29 miliar

atau 112,43 persen dari target

rencana bisnis dan anggaran (RBA)

sebesar Rp 126,54 miliar. Selain

itu, dari pendapatan jasa lainnya

sebanyak Rp 63,13 miliar atau

444,88 persen dari target RBA Rp

14,08 miliar.

Adapun, jumlah tenaga kerja

yang terserap berkat kredit LPDB

mencapai 1,6 juta orang. Kemas

menegaskan hal tersebut belum

menghitung dampak positif

berganda yang dihasilkan oleh dana

tersebut.

Dengan kinerja yang cukup

mengesankan diharapkan nantinya

LPDB dapat berkembang sehingga

cakupan pelayanan yang diberikan

LPDB dan program stimulus

pemerintah dapat terserap secara

luas dan lebih maksimal di seluruh

Indonesia.

Lembaga ini dibentuk bertujuan

untuk memberdayakan dan

meningkatkan kemampuan, baik

secara kuantitas maupun kualitas

KUKM agar semakin maju dan

berkembang sehingga memiliki

competitive egde dalam persaingan

pasar dalam negeri maupun global.

Dana yang digulirkan LPDB ini

bukanlah dana hibah ataupun

dana cuma-cuma, melainkan dana

yang bersifat kredit yang diberikan

secara bergilir kepada Koperasi dan

UKM. Dana ini diberikan khusus

kepada Koperasi dan pelaku UKM

yang belum bankable namun

feasible. Inilah bentuk stimulus

pemerintah agar masyarakat mampu

mengembangkan usahanya. •

Pembiayaan Dana Bergulir[ ]

Page 13: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

132017

A da yang baru di Smesco

RumahKU. Gedung yang

dikelola oleh Lembaga

Layanan Pemasaran Koperasi dan

UKM (LLP-KUKM) kini membuka

Rumah Desain untuk para perancang

lokal. Langkah itu menjadi bukti

bagi Smesco RumahKU untuk

membuka pintu masuk bagi para

perancang lokal bergabung.

Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad

Zabadi mengatakan ada beberapa

perbedaan antara Rumah Desain

dengan Galeri Indonesia Wow (GIW)

yang lebih dulu ada.

“Dari sisi produk, Rumah Desain

secara spesifik menyediakan produk

fashion dan kulit, sedangkan GIW

lebih beragam. Dari sisi pengelolaan

GIW secara penuh dikelola oleh

LLP-KUKM termasuk dari sisi

manajemen dan SDM, sementara

Rumah Desain dikelola oleh

tenant-tenant,” jelas Zabadi.

Namun, Zabadi menegaskan

pihaknya tetap menerapkan standar

dan melakukan kurasi bagi produk-

produk yang akan dipromosikan dan

dipasarkan di Kampoeng Inovasi

tersebut.

“Jadi kami bisa memastikan bahwa

Rumah Desain akan menghadirkan

produk unggulan para desainer di

Smesco RumahKU,” katanya.

Rumah Desain disusun dengan

desain dan konsep display langsung

oleh para pelaku KUKM yang

bergerak di bidang fashion dan

kerajinan kulit.

Direktur Pemasaran LLP KUKM

Bagus Rachman menambahkan,

Rumah Desain dibuka untuk tujuan

sebagai pusat promosi dan

pemasaran produk-produk fashion

muslim dan produk fashion berbahan

dasar kulit di Indonesia.

Di samping tujuan utama untuk

menjadikan SMESCO RumahKU

sebagai destinasi belanja dan pusat

trend fashion muslim serta alas kaki.

Rumah Desain terletak di Area

Basement 1 Gedung Smesco Jakarta

menempati area seluas 2700 m2

terdiri dari 38 store dan 1 area

publik.

Rumah Desain ditempat dan

dirancang desainnya secara

langsung oleh para tenant yang

terdiri dari 23 UKM Muslim Fashion

(Asosiasi Perancang dan Pengusaha

Mode Indonesia/APPMI, Komunitas

Desainer Etnik Indonesia/KDEI,

Indonesian Modest Fashion

Designer/IMFD, dan Komunitas Cinta

Berkain/KCB,UKM Fashion).

Rumah Desain juga diramaikan 15

UKM Fashion Berbahan dasar kulit

(Asosiasi Pengrajin Alas kaki

Indonesia/APAI, UKM sepatu/tas),

Dapur Sunda, Salon, dan Spa.

Sementara area publik seluas 300

m2 digunakan untuk event promosi

Rumah Desain seperti talk show,

workshop, seminar, arisan, dan

pertemuan.

Rumah Desain menjadi langkah

nyata bagi Smesco-RumahKU untuk

membuktikan keberpihakan bagi

para perancang lokal di Tanah Air. •

SMESCO RUMAHKU “MEMBUKA PINTU” MASUK BAGI PERANCANG LOKAL

Layanan Pemasaran[ ]

Page 14: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

201714

T idak pernah terbersit di benak

Intan Hapsari untuk menjadi

seorang juragan sukses dari

hasil berdagang.

Bagi gadis muda yang baru saja

merampungkan studinya dari

Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa Banten, itu

berjualan awalnya hanya menyalur-

kan hobi.

Faktanya, kini perempuan 23 tahun

ini telah mampu menempatkan

brand produknya Agniya Collection

sebagai pemain hijab yang diperhi-

tungkan terutama di kawasan Banten

bahkan kini merambah Ibukota.

Bisnis hijabnya berawal dari langkah

kecilnya yang begitu sederhana. Ia

memulai semuanya saat masih

menempuh pendidikan pada

semester lima, yakni sekitar tahun

2013.

Uang jajan dari orang tuanya sebesar

Rp500.000 yang ia kumpulkan

digunakan untuk modal awal usaha

kecil-kecil skala mahasiswa ketika

itu. Berbekal uang jajan itu, Intan

“kulakan” hijab di Pasar Tanah

Abang, Jakarta Pusat. Hasil kulakan

yang terbatas itu ia coba tawarkan

kepada teman-temannya di kampus.

“Dulu awalnya saya itu dikasih uang

jajan sama ibu bulanan. Pas awal

bulan, uangnya agak banyak. Saya

berpikir untuk putar uangnya,” ujar

Intan.

Pada awalnya ia ragu dan malu,

ada sedikit rasa gengsi yang

membuatnya maju mundur untuk

menjalankan usaha tersebut. Namun,

mengingat sudah bertekad untuk

melakukan sesuatu maka Intan

hanya berpikir untuk bisa melakukan

INTAN HAPSARIBISNIS HIJAB, MENEPIS GENGSI MERAUP MIMPI

yang terbaik.

Pekerjaan rumah berikutnya yang tak

kalah sederhana bagi Intan adalah

memilih brand terbaik untuk usaha

rintisannya. Setelah mencari inspirasi

ke sana kemari, gadis berhijab itu

akhirnya mengambil nama Agniya

yang sarat filosofi dan makna.

“Nama Agniya dari asmaul husna

al-ghaniyu artinya yang maha kaya.

Kata guru ngaji saya, supaya saya

jadi orang kaya. Saya percaya

sebuah nama adalah doa, jadi saya

ikuti saran beliau,” kata dara

kelahiran Jakarta, 13 Mei 1993 ini.

Perkuatan Modal

Tidak pernah ada perjuangan yang

sia-sia. Kerja keras Intan mulai

menunjukkan hasil ketika ia berhasil

mendapatkan bantuan dana dari

program Wirausaha Pemula (WP)

yang diselenggarakan Kementerian

Koperasi dan UKM.

Berbekal saran sang kakak, Intan

mencoba ikut gerakan kewirausa-

haan nasional. Alhasil, Intan berhasil

lolos seleksi proposal bisnis

Wirausaha Pemula dan berhak

mendapatkan bantuan dana

Kementerian Koperasi dan UKM.

“Saya mendapatkan bantuan dana

Rp 14 juta rupiah dari yang saya

ajukan Rp18 juta. Alhamdulillah,” ujar

perempuan berhijab ini.

Tak ayal perkuatan modal tersebut

membuat bisnisnya semakin cerah,

arus keuangannya semakin baik dan

Intan pun semakin percaya diri. Ia

bahkan berani menggeser pola

bisnisnya dari semula menjual

produk jadi berubah menjadi

memproduksi sendiri.

Intan membeli bahan hijab di

Bandung dengan kualitas terbaik dan

harga terbaik. Ia pun bekerja sama

secara plasma dengan penjahit-

penjahit di perkampungan. Sejak itu

Intan bisa memproduksi hijab dua

kali dalam seminggu, atau antara

600 potong sampai 700 potong hijab

dalam sebulan dengan omset Rp 5

juta-Rp 7 juta dalam sebulan.

Saat ini, pemasaran hijab Agniya

dilakukan dengan sistem online dan

reseller. Intan sudah bermitra dengan

25 reseller yang tersebar di berbagai

kota di Indonesia.

Langkah dara cantik yang ternyata

punya hobi mengajar ini memang

penuh inspirasi, ia tak melulu meniti

sukses dari sesuatu yang manis.

Pahitnya kegagalan pun beberapa

kali ia rasakan. Namun, tekadnya

yang membajalah yang membuatnya

tetap tegak berdiri tak lekang

dihempas ancaman kegagalan.

Sebab wirausaha sukses tak

gampang menyerah, itulah pedoman

keberhasilan Intan Hapsari. •

Inspirasi UKM[ ]

Page 15: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

152017

Inspirasi Koperasi[ ]

Koperasi Simpan Pinjam Balo'

Toraja (KSP Balo'ta) dari

Kabupaten Tana Toraja

Propinsi Sulawesi Selatan didirikan

pada 1 Mei 1941 dengan nama Bank

Cooperatie Simpanan dan Pindjaman

bagi Bangsa Boemiputera Toradja.

Koperasi ini didirikan oleh Perserika-

tan Toradja Christen (PTC) dengan

anggota awalnya berjumlah sembilan

orang. Pembentukan PTC sendiri

diilhami oleh gerakan kebangsaan

dari para pemuda di Pulau Jawa

seperti Boedi Oetomo, Serikat Islam,

Muhammadiyah, Jong Java, Jong

Celebes, dan lain sebagainya, yang

tergerak untuk meningkatkan

kesejahteraan bumiputera.

Koperasi ini dibangun sebagai

bentuk keprihatinan terhadap

maraknya praktik lintah darat oleh

orang Toraja sendiri dengan bunga

yang amat mencekik leher rakyat

miskin. Mulanya lembaga ini memang

dibuat untuk membela kaum

Bumiputera (dalam hal ini orang

Toraja) yang ketika itu terpinggirkan di

kampung halamannya sendiri oleh

para pendatang.

Jumlah anggota awal koperasi ini

relatif sedikit, hanya sembilan orang.

Salah satu alasannya adalah karena

beratnya persyaratan yang ditetap-

kan. Meskipun demikian, pada akhir

tahun 1941, jumlah anggota koperasi

ini berkembang menjadi 30 orang.

Jumlah ini terus bertambah meski

berada dibawah intimidasi penjajah

Jepang kala itu.

Pada tahun 1973-1980 melalui

strategi menurunkan sukubunga

pinjaman, KSP Balo'ta berhasil

meningkatkan jumlah anggota.

Strategi ini juga tepat untuk mengha-

dapi persaingan karena disaat yang

sama, perbankan mulai masuk ke

Tana Toraja. Pada tahun 1980-1997

Kiprah KSP Balo'ta Jadi Koperasi Inklusi diterapkannya modernisasi sistem

KSP Balo'ta, melalui pembenahan

administrasi dan pelayanan,

penyusunan Anggaran Rumah

Tangga/ART (Anggaran Dasar sudah

ada tetapi ART belum ada), dan

pengurangan masa tunggu untuk

mendapatkan pinjaman, dari 3 bulan

menjadi 1 bulan.

Di samping itu, keanggotaannya

pun dibuat semakin terbuka bagi

orang non-Toraja. Jumlah anggota

KSP Balo'ta bertambah dari waktu ke

waktu, dari 9 orang pada 1941

menjadi 19.124 orang pada April

2012. Pada tahun 1999 KSP Balo'ta

mulai melebarkan sayap koperasi

simpan pinjam dengan membuka

kantor cabang/cabang pembantu,

dan saat ini memiliki 36 cabang yang

tersebar di lima Propinsi. Dengan

demikian, koperasi ini telah menjadi

koperasi yang terbuka bagi semua

lapisan masyarakat dengan beragam

latar belakang dan memenuhi

persyaratan yang ditetapkan oleh

koperasi.

Pada bulan April 2012 KSP Balo’ta

meluncurkan dana kesejahteraan bagi

anggota, menurunkan suku bunga

pinjaman, dan memperbaiki sistem

tata kelola koperasi dengan membuat

Standard Operating Procedure (SOP)

dibantu Yayasan Reka Desa dari

Jakarta dan Lembaga dari Belanda.

Tahun 2015 KSP Balo’ta

mendapat penghargaan sebagai

sepuluh koperasi terbesar di

Indonesia dan berada pada posisi

kedelapan. Hingga 2016 disebutkan

KSP Balo’ta mempunyai anggota

sampai dengan 28.000 orang dan

mempunyai permodalan sudah di

atas dari Rp 100 miliar.

KSP Balo’ta juga menjadi salah

satu koperasi yang menjadi obyek

kajian Kemenkop & UKM bekerja

sama dengan Bappenas tahun 2013.

Dari kajian yang bertujuan mengenal

keragaman model koperasi simpan

pinjam di Indonesia, KSP Balo’ta

dinilai setia pada prinsip koperasi.

Dalam usaha mensejahterahkan

anggotanya, koperasi ini menciptakan

produk pinjaman berbunga rendah, di

samping produk lain yang bersifat

perlindungan sosial seperti tabungan

pendidikan, tabungan hari tua, serta

dana kedukaan dan dana berobat.

KSP Balo’ta, merupakan salah

satu koperasi asal Sulsel yang

diusulkan ke pemerintah pusat

menjadi penyalur kredit usaha rakyat

(KUR). Koperasi tersebut dinilai memi-

liki peluang besar dalam memenuhi

kriteria penyaluran KUR. Adapun,

Kementerian Keuangan menyebut

kriteria koperasi sebagai lembaga

yang sehat.

Koperasi penyalur KUR harus bisa

memenuhi kriteria sebagai lembaga

yang produktif, serta menyalurkan

kredit untuk usaha bukan konsumsi.

Untuk memastikannya, Kemenkeu

dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

akan melakukan tinjauan berikutnya

terhadap koperasi.

Sementara, Menteri Koperasi dan

UKM AAGN Puspayoga mengatakan

modal, sistem IT jadi syarat koperasi

itu menjadi penyalur KUR. Selain itu,

persyaratan koperasi untuk menjadi

penyalur KUR pada dasarnya sama

dengan bank dan Lembaga Keuan-

gan Bukan Bank (LKBB).

Syarat itu diantaranya, non

performing loan (NPL) di bawah 5

persen, portofolio kredit di atas 5

persen, online system dengan Sistem

Informasi Kredit Program (SIKP), dan

melakukan kerja sama pembiayaan

dengan Kementrian Koperasi dan

UKM sebagai Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA). •

Page 16: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

201716

Wawancara Tokoh[ ]

TGH Muhammad Zainul Majdi KUKM Harus Jadi Aktor Utama Ekonomi

Page 17: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

172017

K eteguhan Gubernur Nusa

Tenggara Barat (NTB) TGH

Muhammad Zainul Majdi

untuk meningkatkan ekonomi rakyat

tidak diragukan lagi. Baginya

ekonomi kerakyatan harus menjadi

kekuatan ekonomi, bukan oleh

pemilik modal besar.

Gubernur kelahiran Pancor, Selong

1972 ini menilai bangkitnya ekonomi

kerakyatan adalah untuk mencapai

pertumbuhan yang berkeadilan dan

menurunkan ketimpangan kes-

ejahteraan.

“Saya menginginkan pertumbu-

han ekonomi terus diikuti penurunan

tingkat kesenjangan pendapatan.

Bukan sebaliknya, pertumbuhan

ekonomi bertambah, tapi kesenjan-

gan pendapatan juga ikut bertam-

bah,” kata Majdi, yang pernah

tercatat sebagai gubernur termuda di

Indonesia.

Dalam wawancara dengan Zainul

yang menjabat Gubernur pada usia

36 tahun, dia mengakui mengatasi

ketimpangan kesejahteraan di

masyarakat tidak mudah. Untuk itu,

dia mengatajak mengajak seluruh

masyarakat NTB bekerja keras dan

terus memupuk semangat dalam

rangka menghadapi persaingan

usaha yang semakin ketat.

Berikut wawncara selengkapnya

yang disela-sela acara Pelatihan

Peningkatan Kapasitas SDM

KUMKM di Kota Mataram, Senin

(13/3).

Bagaimana agenda pengemban-

gan ekonomi masyarakat di NTB?

Agenda pengembangan ekonomi

masyarakat NTB adalah memastikan

proses pembangunan itu mampu

menciptakan KUKM sebagai aktor

utama sehingga, mampu mencip-

takan pertumbuhan ekonomi daerah

yang berkeadilan dan pemerataan

kesejahteraan. Karena, saat ini,

ketika ritel moderen masuk maka

terjadi perubahan aktor ekonomi.

Ekonomi memang tumbuh, konsumsi

meningkat, tapi yang terjadi di

bawah adalah perubahan aktor

ekonomi, dari KUKM ke pemodal

besar.

Bagaimana kondisi riil ritel

moderen di NTB?

Contoh izin ritel modern ini nyata

terdengar di Pulau Lombok dan saya

dengar juga di Pulau Sumbawa.

Saya melihat di beberapa tempat,

penempatan ritel modern justru

berada di pusat perdagangan rakyat,

di mana sebelumnya masyarakat

sekitarlah yang berperan aktif

menjadi aktor-aktor utama untuk

perkembangan ekonomi di wilayah

tersebut. Misalnya, ada pemilik

warung, ibu-ibu yang ada di pasar,

tapi (ritel modern) diletakkan di situ.

Saya menilai, alasan pemerintah

kabupaten/kota yang memberi

perizinan lantaran sudah sesuai

prosedur. Tapi itu belumlah cukup

tanpa mengikutsertakan aspek

lainnya, terutama masyarakat sekitar.

Tugas pemda, mengatur bagaimana

regulasi yang dikeluarkan bisa

mengurangi kesenjangan yang ada

pada masyarakat.

Langkah antisipasi apa yang Anda

jalankan?

Saya meminta para Bupati dan

Walikota di daerahnya untuk

memperhatikan ketimpangan

pertumbuhan ekonomi yang

menyebabkan kesenjangan

pendapatan semakin melebar. Saya

minta bupati perhatikan masalah

pertumbuhan ekonomi yang tidak

berbanding lurus karena tidak

dikerjakan aktor ekonomi lokal, tapi

pemodal besar.

Badan Pusat Statistik (BPS)

mencatat kesenjangan pendapatan

atau “gini ratio” di NTB masuk

kategori menengah sebesar 0,365.

Idealnya untuk menjaga kesenjangan

pendapatan antara orang kaya

dengan yang miskin tidak terlalu

lebar atau berada di angka 0,2

persen.

Harusnya seperti apa?

Sebuah proses pembangunan harus

mampu memberikan manfaat yang

besar bagi kesejahteraan seluruh

rakyat. Cerminan dari manfaat yang

besar tersebut adalah kontribusi

pelaku UMKM terhadap inklusi

keuangan yang terus mengalami

peningkatan secara signifikan. Selain

itu, kesenjangan pendapatan yang

semakin menurun.

Tapi, pertumbuhan ekonomi NTB

dalam tiga tahun terakhir selalu di

atas rata-rata nasional.

Fakta tersebut memang patut

disyukuri. Namun, yang masih perlu

menjadi perhatian bersama adalah

pertumbuhan ekonomi yang tinggi

tersebut harus berkeadilan. Jangan

pertumbuhan ekonomi hanya

dinikmati oleh aktor yang memiliki

modal besar, tapi bagaimana seluruh

aktor pertumbuhan ekonomi bisa

menikmati secara berkeadilan.

Untuk itu, saya berharap pelatihan

yang diberikan Kementrian Koperasi

dan UKM kepada lebih dari 500

pelaku koperasi dan UMKM NTB

bisa menjadi salah satu solusi untuk

memperkecil jarak ketimpangan

ekonomi di daerahnya.

Apa harapan Anda dengan adanya

pelatihan seperti itu?

Pelatihan itu bertujuan untuk

meningkatkan kapasitas sumber

daya manusia koperasi dan UKM

melalui enam pola, yakni pemasyara-

katan kewirausahaan, pelatihan

kewirausahaan bagi masyarakat

nelayan dan perempuan. Selain itu,

pelatihan perkoperasian bagi sumber

daya manusia koperasi, pelatihan

kompetensi manajemen dan

pariwisata bagi pemandu wisata,

pelatihan pengelola tempat praktik

keterampilan usaha, dan pelatihan

Page 18: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

201718

vokasional pada daerah tertinggal.

Kami sangat membutuhkan pelatihan

seperti itu Saya mengucapkan

terimakasih kepada Menteri Koperasi

dan UKM yang telah menginisiasi

kegiatan pelatihan ini. Mudah-muda-

han ini menjadi satu dari rangkaian

yang panjang dan terus diupayakan

kementerian koperasi UMKM untuk

meningkatkan kualitas koperasi dan

para pelaku ekonomi mikro kecil dan

menengah.

Bagaimana kondisi perkoperasian

di NTB?

Walaupun NTB pernah menjadi

provinsi penggerak koperasi, tetapi

potret perkoperasian di daerah

belum seperti yang diharapkan

bahwa masih banyak koperasi yang

hanya bermodal ‘papan nama’ saja

tetapi koperasinya tidak aktif.

Harapan saya, dengan adanya

pelatihan-pelatihan seperti ini secara

alami ke depan akan tercipta atau

terwujud koperasi yang lebih

berkualitas dan para peserta

pelatihan bisa menjadi motor dalam

memperbaiki wajah perkoperasian di

NTB dan meningkatkan gerak dari

ekonomi mikro kecil dan menengah.

Lantas, bagaimana dengan

semangat berwirausaha di NTB?

Saya terus mengajak pelaku usaha

mikro, kecil dan menengah dan

masyarakat koperasi untuk terus

memupuk semangat berwirausaha,

sehingga daerah bisa dikenal

sebagai lumbung pengusaha. Saya

ingin NTB tidak hanya dikenal

sebagai daerah wisata dan lumbung

pangan nasional. Ke depan, NTB

juga jadi kantong enterpreneurship

tangguh.

Bagaimana sebenarnya pertumbu-

han ekonomi di NTB?

Pertumbuhan ekonomi NTB tanpa

sektor tambang mencapai lebih dari

6 persen, tertinggi secara nasional.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup

bagus tersebut juga diikuti dengan

“gini ratio” yang mengalami

penurunan dari 0,36 persen pada

2014, menjadi 0,29 pada 2015.

Pertumbuhan ekonomi dan penu-

runan kesenjangan pendapatan itu

sebagai dampak dari semangat

berwirausaha masyarakat NTB yang

luar biasa saat ini, mulai dari

anak-anak, mahasiswa, anak putus

sekolah hingga orang dewasa.

Mereka sangat termotivasi berwi-

rausaha.

Semangat ekonomi kerakyatan yang

tumbuh di kalangan masyarakatnya

diharapkan akan terus meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan menekan

kesenjangan pendapatan. Penurunan

rasio gini sebesar 0,07 persen bukan

sesuatu yang mudah. Naik 0,01

persen saja sudah tinggi. Jadi kita

semua harus tetap semangat

berusaha. •

Page 19: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

192017

Kabar Daerah[ ]

GANG sempit yang terkoneksi

dengan pemukiman padat

penduduk di Kota Makassar

kerap disebut lorong, di mana

selama ini identik dengan kehidupan

masyarakat pra sejahtera. Sejauh ini,

terdapat 7.525 titik yang diklasifikasi-

kan sebagai lorong di kota Angin

Mamiri itu.

Namun sejak dua tahun lalu,

walikota Makassar Muh. Rhamdan

Pomanto atau yang akrab dipanggil

Danny Pomanto telah mengubah

wajah lorong itu menjadi jalan

sempit yang produktif Lorong itu

dimanfaatkan menjadi lahan

menanam aneka sayuran dan buah,

juga dibuat lahan untuk menjajakan

produk UKM, melalaui Badan Usaha

Lorong (BULo) dengan badan hukum

berbentuk Koperasi. Saat ini sudah

berdiri 5.000 BULo.

Pada tahap awal pemberdayaan

masayarakat lorong dimulai dengan

langkah pembenahan lingkungan,

perbaikan infrastruktur jalan, saluran

drainase agar mampu memacu

kreativitas dana produktivitas warga

sesuai dengan potensi.

BULo mengadopsi sistem opera-

sional koperasi akan mendapatkan

penyertaan modal awal dari Pemkot

Makassar yang diharapkan bisa

merangsang pergerakan ekonomi

kerakyatan di kota tersebut.

Sementara itu, Wali Kota Danny

menuturkan BULo sebagai gerakan

koperasi yang anggotanya adalah

masyarakat yang bermukim di

lorong. Program BULo merupakan

kelanjutan dari program Longgar

(Lorong Garden).

Masyarakat yang telah sukses

mengubah wajah lorongnya menjadi

Longgar akan menanam cabai

vertikal di lorong – lorong. Bibitnya

berasal dari Dinas Ketahanan

Pangan (DKP) dan Dinas Kelautan,

Perikanan, Pertanian, dan Peter-

nakan (DKP3) Masyarakat.

“Hasil penjualan cabai BULo akan

dibeli oleh Pemerintah kota Makas-

sar, 30% dari hasil penjualannya

akan ditabung dalam bentuk

deposito pendidikan anak lorong,

sehingga anak – anak lorong di

Makassar dapat mengenyam

pendidikan hingga ke bangku

perguruan tinggi,” ungkap Danny

Pomanto

Harapannya, UKM lorong yang

bertumbuh pesat dapat menjanjikan

peluang usaha bagi warga yang

bermukim di lorong sehingga angka

pengangguran dapat ditekan.

Sisanya, 40% dari hasil penjualan

cabai BULo akan dikembalikan

kepada warga, pemanfaatannya bisa

untuk konsumsi rumah tangga atau

untuk memenuhi kebutuhan

lainnya.“BULo adalah skema

koperasi. Negara kita mampu

melewati krisis moneter di masa orde

baru karena ditopang oleh koperasi,”

beber Wali Kota Danny.

Dekopin Dukung

(BULo) juga mendapat apresiasi

dan dukungan dari Ketua Dewan

Koperasi Indonesia (Dekopin) Pusat

HAM Nurdin Halid. “Program BULo

wali kota Makassar akan kita

perkenalkan. BULo dapat mengger-

akkan ekonomi rakyat,” kata Nurdin

Halid.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia

(Dekopin) Sulawesi Selatan Rahman

Halid mengatakan, konsep pengem-

bangan koperasi yang direncanakan

Pemkot Makassar melalui BULo

diharapkan bisa mendorong

pertumbuhan koperasi dalam skala

besar dengan konsep yang jelas

Kabid Pengawasan Diskop dan UKM

Makassar, Duryatsyah mengapr-

esiasi pembentukan BULo ini dan

siap mendampingi dan memberikan

pelatihan khususnya dalam perkop-

erasian.

Koperasi yang akan di bentuk di 14

kecamatan ini nantinya akan

bertugas untuk membina usaha,

mulai dari sistem marketing,

permodalan, hingga pemasaran.

“Kami dari Dinas Koperasi dan

UKM hanya membantu dari segi

kelembagaannya. Sedangkan untuk

sistem pengoperasian, semua akan

ditangani oleh pengurus masing-

masing,” ujarnya.

Rencananya, program BULo

dengan jenis kegiatan penanaman

cabe ini akan dilakukan secara

serentak di 715 lorong, yang ada di

14 kecamatan se-Kota Makassar.

Rencananya yang akan ditanam

akhir Januari sebanyak 10.600

pohon.

Ketua Kelompok Kerja Percepatan

Bulo Kota Makassar, Sakka Pati

mengatakan saat panen Dinas

Perindag akan melakukan pengelo-

laan dan pemasaran. Hasil penjua-

lan cabai Bulo akan dibeli oleh

Pemerintah kota Makassar, 30% dari

hasil penjualannya akan ditabung

dalam bentuk deposito pendidikan

anak lorong sehingga anak – anak

lorong di Makassar dapat meng-

enyam pendidikan hingga ke bangku

perguruan tinggi.Sisanya yang 30%

akan digunakan untuk mengem-

bangkan Usaha Kecil Menengah

(UKM) lorong. Harapannya, UKM

lorong yang bertumbuh pesat dapat

menjanjikan peluang usaha bagi

warga yang bermukim di lorong

sehingga angka pengangguran dapat

ditekan. Selain itu, 40% dari hasil

penjualan cabai Bulo akan dikemba-

likan kepada warga, pemanfaatannya

bisa untuk konsumsi rumah tangga

atau untuk memenuhi kebutuhan

lainnya. •

Melalui BULo dan Koperasi Lorong Mengubah Jalan Sempit Jadi Produktif

Page 20: KOPERASI 2017 R eformasi Koperasi menjadi amunisi andal untuk mem-benahi koperasi di tanah air. Ketika kebijakan ini diluncurkan pada 2015, tanpa ampun langsung mela-hap koperasi-koperasi

201720

Galeri Foto[ ]

Menteri Puspayoga bersama Ketua

Umum PB Nahdlatul Ulama KH Said

Aqil Siroj dan Menteri Keuangan Sri

Mulyani, saat melakukan penan-

datanganan Nota Kesepahaman

(MoU) Kredit Ultra Mikro, di kantor

PBNU.

Menteri Koperasi dan UKM

Puspayoga melakukan

penandatangan kerjasama

mengenai pengembangan usaha

kecil dan menengah (UKM) dengan

otoritas UKM Kerajaan Arab Saudi

di Istana Bogor.

Menteri Puspayoga bersama Menteri

UKM Korea Selatan Young-Sup Joo

rapat membahas hubungan

kerjasama Korea -

Indonesia dalam hal meningkatkan

daya saing UKM, pada

kesempatan tersebut diserahkan juga

mesin penggilingan kopi.