bab ii landasan teori a koperasi 1. pengertian koperasi

34
10 BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata co dan operationyang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan. Dengan arti lain koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Menurut Muhammad Hatta ( 1994 ) : koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah- murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan. Secara umum koperasi ialah suatu kumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing- masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang

Upload: others

Post on 19-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari kata co dan operationyang mengandung arti

kerjasama untuk mencapai tujuan. Dengan arti lain koperasi adalah

suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan

yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota,

dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk

kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Menurut Muhammad Hatta ( 1994 ) : koperasi didirikan sebagai

persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya.

Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-

murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan

bersama, bukan keuntungan.

Secara umum koperasi ialah suatu kumpulan orang, biasanya

yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu

bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-

masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

11

diperlukan, dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan

yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.

Dalam undang-undang No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

atau badan hukum Koperasi,dengan pemisahan kekayaan para

anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang

memenuhiaspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial,

dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Dalam Subandi (2010 : 19 ) menurut H.E Erdman, dalam

bukunya “Passing Monopoly as an aim of cooperative”

mengemukakan bahwa koperasi ialah usaha bersama, merupakan

badan hukum, anggota ialah pemilik dan yang menggunakan jasanya

dan mengembalikan semua penerimaan di atas biayanya kepada

anggota sesuai dengan transaksi yang mereka jalankan dengan

koperasi.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

atau badan-badan usaha berdasarkan azas kekeluargaan dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

2. Pengertian Koperasi Indonesia

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

12

Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia adalah pasal 33 UUD

1945 dan UU No 17 tahun 2012. Dalam penjelasan pasal 33 ayat (1) UUD

1945 dikemukakan bahwa :

“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas

kekeluargaan” dan ayat (4) dikemukakan bahwa “perekonomian

nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan

prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan”,

sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 17

Tahun 2012 pasal 1 ayat (1) tentang perkoperasian menegaskan bahwa :

“Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang

perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan

kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan

usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di

bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan

prinsip Koperasi”.

Berdasarkan kutipan penjelasan pasal 33 UUD 1945 dan pasal 1 ayat

(1) tersebut, dapat diketahui bahwa Koperasi di Indonesia dipandang

sebagai bentuk badan usaha yang memiliki asas dan prinsip tersendiri,

selain itu Koperasi di Indonesia juga dipandang sebagai alat untuk

membangun sistem perekonomian. Hal ini sesuai dengan tujuan koperasi

sebagaimana dikemukakan di dalam pasal 4 UU No 17 tahun 2012

sebagai berikut

“koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian

nasional yang demokratis dan berkeadilan, berlandaskan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

13

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945”.

Dengan tujuan tersebut, Koperasi adalah sebagai salah satu-satunya

bentuk badan usaha yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan

susunan perekonomian yang hendak dibangun di Indonesia. Sebagaimana

dikemukakan dalam pasal 33 ayat (4) UUD 1945.

3. Tujuan Koperasi

Dalam UU Perkoperasian No. 17 Tahun 2012 Pasal 4 disebutkan

bahwa

“Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan

perekonomian nasional yang demokratis dan

berkeadilan”.

4. Prinsip Koperasi Indonesia

Menurut Subandi (2010 : 23) prinsip koperasi atau juga disebut

sebagai sendi-sendi dasar koperasi ialah pedoman pokok yang menjiwai

setiap gerak langkah pengelolaan dan usaha koperasi.

Dalam pasal 6 ayat (1) UU No 17 tahun 2012, Koperasi Indonesia

melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut:

a) keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;

b) pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;

c) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

14

d) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan

independen;

e) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota,

Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi

kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan

Koperasi;

f) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat

Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan

pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan

g) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan

dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.

Dalam pasal 6 ayat (2) dikemukan bahwa :

“Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara

keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi

sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya”.

Prinsip Koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja

Koperasisebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri

Koperasi yangmembedakannya dari badan usaha lainnya.

a) Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna

bahwa menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan siapapun.

Sifatkesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

15

dapatmengundurkan diri dari Koperasinya sesuai dengan syarat

yangditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi. Sedangkan sifat

terbukamemiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan

pembatasan ataudiskriminasi dalam bentuk apapun.

b) Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan Koperasi

dilakukanatas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota

itulah yangmemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

c) Pembagian Sisa Hasil Usaha kepada anggota dilakukan tidak

sematamataberdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam

Koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota

terhadap Koperasi.Ketentuan yang demikian ini merupakan

perwujudan nilai kekeluargaandan keadilan.

d) Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk

kemanfaatananggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan.

Oleh karena itubalas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para

anggota jugaterbatas, dan tidak didasarkan sematamataatas besarnya

modal yangdiberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar

dalam arti tidakmelebihi suku bunga yang berlaku dipasar.

e) Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri,

tanpatergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan

kepadapertimbangan, keputusan, kemampuan dan usaha sendiri.

Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

16

bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung

jawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri

sendiri.

Untuk pengembangan dirinya Koperasi juga melaksanakan dua

prinsip Koperasi yang lain yaitu pendidikan perkoperasian dan

kerjasamaantar Koperasi, hal tersebut merupakan prinsip Koperasi

yang pentingdalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan

anggota, danmemperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan

Koperasi. Kerja samadapat dilakukan antar Koperasi ditingkat lokal,

regional, nasional dan internasional.

5. Jenis-jenis Koperasi

Dalam Undang-undang perkoperasian No. 17 tahun 2012 pasal 83

sampai 84 disebutkan jenis koperasi dibagi dalam empat bagian yaitu

:

1. Koperasi konsumen;

2. Koperasi produsen;

3. Koperasi jasa; dan

4. Koperasi Simpan Pinjam.

Dalam pasal 84 dijelaskan pengertian jenis koperasi tersebut diatas

ialah :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

17

1) Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan

di bidang penyediaan barangkebutuhan Anggota dan non-

Anggota.

2) Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan

di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi

yang dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota.

3) Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa

non-simpan pinjam yang diperlukanoleh Anggota dan non-

Anggota. Koperasi Simpan Pinjam menjalankan usaha simpan

pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani

4) Koperasi Simpan Pinjam menjalankan usaha simpan pinjam

sebagai satu-satunya usaha yang melayani Anggota

B. Pengertian Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (PRIMKOPTI )

Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia ( PRIMKOPTI ) merupakan

sebuah perkumpulan koperasi yang merupakan wadah satu-satunya untuk

menghimpun dan menggerakkan daya kreasi dan potensi serta membina

produsen pengolah bahan makanan dari kedelai yang terdiri dari

pengrajin tempe, tahu dan makanan sejenisnya di seluruh Indonesia.

Pengertian KOPTI dari sudut fungsinya: sebagai wadah pemersatu

pengrajin, dan memenuhi kepentingan anggotanya dan sebagai pusat

pengelola makanan berbahan baku kedelai.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

18

C. . Anggota Koperasi

1. Pengertian Anggota Koperasi

Anggota Koperasi adalah orang-orang / badan hukum koperasi yang

memiliki kepentingan yang sama yaitu sebagai pemilik dan sekaligus

pengguna jasa Koperasi itu sendiri, berpartisipasi aktif untuk

mengembangkan usaha Koperasi dan syarat-syarat lain yang ditentukan

dalam Anggaran Dasar Koperasi serta terdaftar dalam buku anggota.

Menurut UU No 17 Tahun 2012 Pasal 26

“Anggota Koperasi merupakan pemilik dan sekaligus

pengguna jasa Koperasi. Keanggotaan Koperasi dicatat

dalam buku daftar Anggota.Keanggotaan Koperasi bersifat

terbuka bagi semua yang bisa dan mampu menggunakan jasa

Koperasi dan bersedia menerima tanggung jawab

keanggotaan”.

Yang dapat menjadi anggota Koperasi adalah setiap warga negara

Indonesia yang:

a. Mampu melakukan tindakan hukum

b. Menerima landasan idiil, azas-azas maupun sendi dasar Koperasi

c. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota

sebagaimana tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang

berlaku, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan

Koperasi yang lain.

2. Keanggotaan Koperasi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

19

Keanggotaan koperasi terdiri dari 4 macam, yaitu sebagai berikut:

a. Anggota Penuh

Anggota penuh adalah anggota yang mempunyai hak suara,

artinya telah memenuhi syarat-syarat keanggotaan sesuai yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

telah membubuhkan tandatangannya dalam buku daftar anggota.

b. Calon Anggota

Calon anggota adalah orang-orang atau koperasi yang belum

atau telah melunasi pembayaran simpanan pokok, secara formal

belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administrasi sebagaimana

ditentukan dalam Anggaran Dasar sehingga bisa diterima sebagai

anggota penuh. Memiliki hak bicara tetapi tidak memiliki hak

memilih dan dipilih untuk menjadi pengurus maupun pengawas.

Memperoleh pelayanan yang sama dari koperasi.

Calon anggota koperasi mempunyai kewajiban membayar

simpanan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan rapat anggota,

berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi, menaati ketentuan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan rapat

anggota dan ketentuan lain yang berlaku, memelihara nama baik dan

kebersamaan dalam koperasi.Ketentuan tentang calon anggota

koperasi harus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

20

c. Anggota Yang Dilayani

Anggota yang dilayani adalah warga masyarakat yang

mendapatkan pelayanan secara teratur dari koperasi dan potensi

menjadi anggota koperasi, namun belum mengajukan permohonan

sebagai anggota koperasi.

d. Anggota Luar Biasa

Seseorang dapat menjadi anggota koperasi luar biasa dari suatu

koperasi bila mana yang bersangkutan adalah warga negara yang

mampu melakukan tindakan hukum tetapi belum sepenuhnya dapat

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar

Koperasi. Selain itu warga negara asing yang telah memiliki Kartu

Ijin Menetap (KIM) yang ingin mendapatkan pelayanan dalam

koperasi namun tidak mempunyai persyaratan untuk menjadi anggota

dapat menjadi anggota luar biasa.

Anggota luar biasa mempunyai hak bicara tetapi tidak

mempunyai hak memilih dan dipilih untuk menjadi pengurus dan

pengawas.

Anggota luar biasa berhak atas Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai

dengan keputusan rapat anggota.Ketentuan mengenai anggota luar

biasa harus dicantumkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga koperasi.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

21

3. Hak Dan Kewajiban Anggota Koperasi

Hak dan kewajiban bagi semua anggota koperasi adalah sama tidak

ada prioritas diantara para anggota, tidak ada yang didahulukan baik

sebagai anggota ataupun sebagai pengawas semuanya mempunyai hak

dan kewajiban yang sama. Kewajiban anggota koperasi sesuai dengan UU

No 17 tahun 2012 pasal 29 adalah sebagai berikut:

1. mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan

keputusan Rapat Anggota;

2. berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha yang

diselenggarakan oleh Koperasi; dan

3. mengembangkan dan memelihara nilai sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5

Hak anggota koperasi sesuai dengan UU No 17 tahun 2012 pasal 30

adalah sebagai berikut:

1) menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara

dalam Rapat Anggota;

2) mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus di

luar Rapat Anggota baik diminta atau tidak;

3) memilih dan/atau dipilih menjadi Pengawas atau Pengurus;

4) meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan

dalam Anggaran Dasar;

5) memanfaatkan jasa yang disediakan oleh Koperasi;

6) mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi

sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; dan

7) mendapatkan Selisih Hasil Usaha Koperasi dan kekayaan sisa hasil

penyelesaian Koperasi.

D. Modal Koperasi

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

22

1. Pengertian Modal

Modal merupakan salah satu faktor produksi yang memegang

paranan penting bagi perusahaan untuk menjalankan usahanya. Modal

merupakan bagian yang harus dimiliki oleh perusahaan. Modal yang

dimiliki perusahaan berbeda-beda tergantung dari jenis usaha yang

dijalankan oleh perusahaan.

Menurut Bambang Riyanto (1998 : 10) “Modal adalah hasil

produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam

perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli

atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam

barang-barang modal”.

Menurut Drs. Moekijat ( 2000 : 63 )“Ada banyak perumusan yang

berlainan mengenai modal, biasanya modal dianggap terdiri dari

uang tunai , kredit, hak membuat dan menjual sesuatu (paten), mesin-

mesin dan gedung-gedung. Akan tetapi sering istilah tersebut

dipergunakan untuk menyatakan hak milik total yang terdiri atas

jumlah yang ditanam, surplus dan keuntungan-keuntungan yang tidak

dibagi.”

Menurut Prof. Bakker pengertian modal diartikan baik berupa

berupa barang-barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga

perusahaan perusahaan yang terdapat dineraca sebelah debit, maupun

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

23

berupa berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang

tercatat disebelah kredit.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

modal ialah segala sumber daya yang dimiliki perusahaan yang dapat

di gunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang

tidak dibagikan.

2. Pengertian Modal Koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan

kegiatan usahanya Koperasi memerlukan modal. Adapun modal

Koperasi terdiri atas Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.

Menurut Riyanto (2001:227-240) ada 2 (dua) macam modal yaitu

modal sendiri dan modal asing. Yang dimaksud modal Sendiri adalah

modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan laba) atau

berasal dari pengambil bagian, peserta atau pemilik (modal saham,

modal peserta). Dan yang dimaksud dengan modal asing adalah modal

yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di

dalam perusahaan, dan bagi perusahaan merupakan utang yang harus

dibayar kembali. Yang dimaksud dengan modal Sendiri adalah modal

yang menangung risiko atau disebut modal ekuiti. Apabila dalam suatu

tahun buku, Koperasi menderita kerugian maka yang harus

menanggung kerugian tersebut adalah komponen Modal Sendiri.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

24

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Martono

dan D. Agus Harsito bahwa “modal sendiri adalah modal yang

berasal dari pihak perusahaan baik dari pemilik perusahaan maupun

laba yang tidak dibagi”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

modal sendiri berasal dari perusahaan. Modal sendiri dalam koperasi

diperoleh dari anggota sebagai pemilik perusahaan berupa simpanan

yang disetorkan kepada koperasi, seperti simpanan pokok dan

simpanan wajib, selain itu dapat pula berasal dari dana hibah atau

modal sumbangan serta cadangan.

Modal sendiri koperasi bersumber dari :

1) Dari anggota-anggotanya sendiri, berupa simpanan-

simpanan (Simpanan pokok dan simpanan wajib )

Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama

banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota

kepada Koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah

ditentukan dalam anggran dasar jumlahnya dan

sama besarnya bagi setiap anggota. Simpanan poko

ini tidak boleh diambil selama menjadi anggota.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

25

Oleh sebab itu modal sendiri perlu di tambah

dengan simpanan wajib.

Simpanan Wajib adalah simpanan yang sudah

ditentukan jumlahnya dan wajib disimpan oleh

setiap anggota pada waktu tertentu. Simpanann

wajib hanya boleh diambil kembali dengan cara

yang sudah ditentukan dalam anggaran dasar, agar

modal koperasi tidak goncang.

2) Dari sisa hasil usaha koperasi, yaitu bagian yang

dimasukkan cadangan

Modal dari sisa hasil usaha, diperoleh sebagai

berikut : setiap tahun setelah diadakan perhitungan rugi

laba akan diketahui berapa sisa hasil usaha (

keuntungan bersih ). Menurut anggaran dasar sekurang-

kurangnya 25% dari sisa hasil usaha harus disisihkan

dan dimasukkan kedalam cadangan, maksudnya untuk

menutup kerugian bila hal itu terjadi. Dalam kenyataan,

uang cadangan hampir tidak pernah digunakan untuk

menutup kerugian, oleh karenanya dapat digunakan

sebagai modal.

3) Dana dari luar, Misalnya Pinjaman

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

26

Modal pinjaman adalah modal dari luar.

Pinjaman pada umumnya diperoleh dari bank, tetapi

dapat juga dari pihak luar lainnya. Pada dasarnya modal

pinjaman dari luar perlu dijalankan kalau modal sendiri

belum mencukupi.

Namun demikian modal utama koperasi berasal dari para

anggotanya dalam bentuk simpanan pokok dan simpanan wajib. Hal

ini berkaitan dengan beberapa alasan yaitu :

a. Alasan Kepemilikan

Modal yang berasal dari anggota merupakan salah satu wujud

kepemilikan anggota terhadap koperasi beserta usahanya.

Anggota yang memodali usahanya sendiri akan merasa lebih

bertanggung jawab terhadap keberhasilan usaha tersebut.

b. Alasan Ekonomi modal yang berasal dari anggota akan dapat

dikembangkan secara lebih efisien dan murah, karena tidak

dikenakan persyaratan bunga.

c. Alasan Resiko

Modal sendiri / anggota juga mengandung resiko yang lebih

kecil dibanding dengan modal dari luar khususnya pada saat

usaha tidak berjalan dengan lancar.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

27

3. Modal Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia Handayani

Salatiga

Modal Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia Handayani

Salatiga di peroleh dengan :

a) Membuka akses terhadap lembaga keuangan

b) Pemupukan modal sendiri melalui anggota

c) Menyiapkan aset-aset Primkopti “Handayani” yang layak

jamin

d) Mencari permodalan dari pihak lain ( Bank dan Non Bank)

E. Kredit

1. Pengertian kredit

Dalam kehidupan hari-hari, kata kredit bukan merupakan

perkataan yang asing bagi masyarakat kita. Munculnya kredit

disebabkan karena adanya kebutuhan manusia yang beraneka ragam

dan selalu meningkat. Sehingga kemampuan untuk mencapai sesuatu

yang diinginkan sangat terbatas.

Kredit berasal dari istilah “Credere” yang berasal dari bahasa

yunani yaitu kepercayaan atau “Creditum”yang berasal dari bahasa

latin bearti kepercayaan akan kebenaran. Demikian pengertian dasar

dari kredit adalah “kepercayaan bahwa seseorang yang memerlukan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

28

kredit berupa pinjaman baik dalam bentuk uang maupun barang, pada

masa yang akan datang untuk memenuhi segala sesuatu yang

dijanjikan terlebih dahulu. Atas dasar kepercayaan tersebut, pihak

yang memerlukan kredit/pinjaman akan menerima uang atau barang

dari pemberi kredit / pinjaman. Selanjutnya orang yang memerlukan

pinjaman tersebut akan mengembalikan kredit atau pinjamannya

kepada pemberi kredit/pinjaman sesuai dengan syarat-syarat

pengembalian yang telah disepakati bersama.

Pengertian kredit dalam penelitian ini adalah suatu pemberian

prestasi oleh suau pihak dengan pihak lain dan presasi itu akan

dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu.

Pengertian kredit tersebut terdapat unsur pokok kredit yaitu :

1. Kepercayaan

Pada dasarnya pinjaman (kredit) mengandung pengertian

kepercayaan. Pemberian kredit dapat dikatakan sebagai pemberian

kepercayaan oleh pemberi kredit kepada pihak yang menerima

kredit.

2. Waktu

Masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan

kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

29

Prestasi merupakan penyediaan barang, jasa / uang yang dipinjamkan

oleh kreditur kepada debitur. Sedangkan kontra prestasi menunjuk

pada barang, jasa, atau uang yang diperlukan kembali oleh debitur

kepada kreditur.

3. Degree of risk

Suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari

adanya jangka waktu yang memisahkan antara kemudian hari.

Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi tingkat resikonya,

karena sejauh kemampuan manusia unuk menerobos hari kedepan itu,

maka masih selalu terdapat unsur ketidak tentuan yang tidak dapat

diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko.

Adanya unsur resiko inilah maka timbul jaminan dalam pemberian

kredit.

4. Prestasi

Objek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi

juga dalam bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan

modern sekarang ini didasarkan pada uang, maka transaksi-

transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita

jumpai dalam praktek keuangan.

2. Tujuan Kredit

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

30

Tujuan kredit didasarkan kepada usaha untuk memperoleh

keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan

sekecil - kecilnya untuk memperoleh manfaat (keuntungan) yang

sebesar-besarnya. Oleh karena itu pemberian kredit dimaksudkan

untuk memperoleh keuntungan, maka bank hanya boleh meneruskan

simpanan masyarakat kepada nasabah yang akan menerima kredit itu

mampu dan mau mengembalikan kredit yang diterimanya. Faktor

kemampuan dan kemauan tersebut, tersimpan unsur keamanan (safety)

dan sekaligus juga unsur keuntungan (profability) dari suatu kredit.

Kedua unsur tersebut saling berkaitan. Keamanan atau safety yang

dimaksud adalah bahwa prestasi yang diberikan dalam bentuk uang,

atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya, sehingga

keuntungan / profabilty itu dapat menjadi kenyataan. Keuntungan atau

profabilty merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma

dalam bentuk bunga yang diterima. Pancasila adalah sebagai dasar dari

falsafah Negara kita, maka tujuan kredit tidak semata-mata mencari

keuntungan melainkan disesuaikan dengan tujuan Negara yaitu untuk

mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

3. Prinsip – Prinsip Perkreditan

Dalam pemberian kredit dikenal dengan adanya prinsip-prinsip

perkreditan yang disebut dengan istihah 5C, yang meliputi :

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

31

1. Character (watak atau kepribadian)

Merupakan data tentang kepribadian dari calon debitur seperti

sifat - sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan

latar belakang keluarga maupun hobinya. Kegunaan dari penilaian

tesebut untuk mengetahui sampai sejauh mana iktikad / kemauan calon

calon debitur untuk memenuhi kewajibannya (wilingness to pay)

sesuai dengan janji yang telah ditetapkan.

2. Capacity (kemampuan )

Capacity dalam hal ini merupakan suatu penilaian kepada calon

debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban - kewajibannya

dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan

kredit dari Bank. Jadi jelaslah maksud penilaian dari terhadap capacity

ini untuk menilai sampai sejauh mana hasil usaha yang akan

diperolehnya tersebut akan mampu untuk melunasinya tepat pada

waktunya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

3. Capital (modal)

Berguna untuk mengetahui dana atau modal yang dimiliki

calon debitur. Hal ini tampak kontradiktif dengan tujuan kredit yang

brfungsi sebagai penyedia dana.

4. Collateral

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

32

Barang - barang jaminan yang diserahkan oleh debitur

(peminjam) sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.

5. Condition of economy (kondisi ekonomi)

Situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan

lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat

atau kurun waktu tertentu.

F. Sisa Hasil Usaha ( SHU )

Secara kompleks arti dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi

adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (Total

Revenue) dengan biaya biaya atau biaya total (Total Cost) dalam satu

tahun waktu (Arifin Sitio dan Halomoan Tambah, 2001 : 87). SHU

setelah di kurangi dengan dana cadangan lalu di bagikan kepada

anggota sesuai dengan jasa masing-masing anggota,dan di gunakan

untuk pendidikan pengkoperasian. Semakin besar transaksi,maka

semakin besar SHU yang di terima.Besarnya SHU yang diterima oleh

setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal

dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.

Menurut UU No. 17 tahun 2012 pasal 78 ayat (1) menjelaskan bahwa

“mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan

keputusan Rapat Anggota, Surplus Hasil Usaha

disisihkan terlebih dahulu untuk Dana Cadangan dan

sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk:

Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang

dilakukan oleh masing-masing Anggota dengan

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

33

Koperasi; Anggota sebanding dengan Sertifikat Modal

Koperasi yang dimiliki; pembayaran bonus kepada

Pengawas, Pengurus, dan karyawan Koperasi;

pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan

Koperasi dan kewajiban lainnya; dan/atau penggunaan

lain yang ditetapkan dalam Anggaran”. Ayat (2)

menjelaskan bahwa “Koperasi dilarang membagikan

kepada Anggota Surplus Hasil Usaha yang berasal dari

transaksi dengan non-Anggota”.Menurut pasal (3),

“Surplus Hasil Usaha yang berasal dari non-Anggota

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan

untuk mengembangkan usaha Koperasi dan

meningkatkan pelayanan kepada Anggota”.

Pasal 79 menjelaskan tentang Defisit Hasil Usaha. Ayat (1)

menjelaskan bahwa :

“dalam hal terdapat Defisit Hasil Usaha, Koperasi dapat

menggunakan Dana Cadangan”. “Penggunaan Dana

Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan berdasarkan Rapat Anggota”. Dalam hal

Dana Cadangan yang ada tidak cukup untuk menutup

Defisit Hasil Usaha, defisit tersebut diakumulasikan dan

dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja

Koperasi pada tahun berikutnya.

Pasal 80 menyatakan bahwa :

“dalam hal terdapat Defisit Hasil Usaha pada Koperasi

Simpan Pinjam, Anggota wajib menyetor tambahan

Sertifikat Modal Koperasi”.

Suatu kebiasaan dalam koperasi, bahwa sisa hasil usaha yang

diperoleh dalam tahun berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran

dasar atau anggaran rumah tangga. Keharusan pembagian sisa hasil usaha

tersebut juga dinyatakan dalam Undang-Undang perkoperasian.

Penggunaan sisa hasil usaha yang dibagikan tersebut diantaranya untuk

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

34

anggota, dana pendidikan dan untuk koperasi sendiri. Jumlah yang

menjadi hak Koperasi diakui sebagai cadangan.

Pembagian sisa hasil usaha harus dilakukan pada akhir periode

pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui

sebagai kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena

jenis dan pembagian belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau

rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka sisa hasil

usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus

dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

1. Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU )

Sisa hasil usaha pada dasarnya adalah jumlah dari kelebihan

atau kekurangan yang harus dikembalikan kepada anggota-anggota

yang mengadakan transaksi dengan Koperasi (Kartasapoetra, dkk,

2007:171).

Pembagian sisa hasil usaha dibicarakan atau diputuskan dalam

rapat anggota kemudian ditetapkan dalam Anggaran Dasar Koperasi

sebelum dibagikan kepada anggota sesuai dengan hak anggota

tersebut, Sisa hasil usaha bersumber dari :

1. Dari usaha atau bisnis yang diselenggarakan dengan anggota.

2. Dari usaha atau bisnis yang diselenggarakan dengan bukan

anggota.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

35

Dari kedua sumber tersebut, maka sisa hasil usaha yang

dibagikan kepada anggota hanyalah Sisa Hasil Usaha yang memang

berasal dari usaha atau bisnis dengan anggota koperasi. Sisa hasil

usaha yang bersumber dari usaha yang bukan berasal dari anggota

dimasukkan ke dalam cadangan untuk modal koperasi atau untuk

keperluan lainnya.Sisa hasil usaha koperasi yang diterima oleh

anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

anggota sendiri, yaitu:

1. Sisa hasil usaha atas jasa modal

Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota

sebagai pemilikataupun investor, karena jasa atas modalnya.

2. Sisa hasil usaha atas jasa usaha

Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain

pemilik juga sebagaipemakai atau pelanggan.

Pembagian sisa hasil usaha koperasi diatur sebagai berikut:

(Anoraga dan Widiyanti, 2007: 87-88)

1. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang

diselenggarakan untuk anggota, dibagikan untuk:

a) Cadangan Koperasi

b) Para anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan

masingmasing

c) Dana Pengurus

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

36

d) Dana Pegawai/ karyawan

e) Dana Pendidikan Koperasi

f) Dana Sosial

g) Dana Pembangunan Daerah

2. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan

untukbukan anggota, dibagikan untuk:

a) Cadangan Koperasi

b) Dana Pengurus

c) Dana Pegawai/ karyawan

d) Dana Pendidikan Koperasi

e) Dana Sosial

f) Dana Pembangunan Daerah

Cara penggunaan Sisa Hasil Usaha tersebut, kecuali

cadangan, diatur dalam Anggaran Dasar dengan

mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan.

Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal Koperasi

bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh

dibagikan kepada anggota walaupun di waktu pembubaran.

Penggunaan dana sosial diatur oleh rapat anggota dan

dapatdiberikan antara lain pada fakir miskin, yatim piatu, atau

usaha usaha sosial lainnya. Penggunaan Dana Pembangunan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

37

Daerah seyogyanya dilakukansetelah mengadakan konsultasi

dengan pihak pemerintah daerah setempat.

Sisa hasil usaha yang diperoleh dari penjualan barang

kepada para anggota masyarakat bukan anggota, sebagian

besar atau ( 50 % ) akan digunakan untuk kepentingan

masyarakat / pembangunan daerah uang cadangan ( lebih

kurang 25% dari sisa hasil usaha ) merupakan kekayaan

koperasi yang tidak boleh dibagikan kepada anggota, sebab

dapat dipakai untuk :

a. Menutup kerugian apabila ternyata koperasi pada suatu

putaran usaha menderita kerugian;

b. Memperkuat modal atau memperluas usaha;

c. Ikut serta kepada koperasi lain; misalnya simapanan pada

pusat koperasi.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

Menurut Tri Ruli Yanti (2005) faktor yang mempengaruhi SHU

adalah:

Faktor dari dalam yaitu :

1. Partisipasi Anggota

Anggota Koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan

Koperasi karena tanpa adanya peran anggota maka Koperasi

tidak akan berjalan lancar.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

38

2. Jumlah Modal Sendiri

Sisa hasil usaha anggota yang diperoleh sebagian dari

Modal Sendiri yaitu dari Simpanan Wajib, Simpanan

Pokok, dana cadangan dan hibah.

3. Kinerja Pengurus

Kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua

kegiatan yang dilakukan oleh Koperasi, dengan adanya

kinerja yang baik dan sesuai persyaratan dalam Anggaran

Dasar serta Undang-Undang perkoperasian maka hasil yang

dicapaipun juga akan baik.

4. Jumlah unit usaha yang dimiliki

Setiap Koperasi pasti memiliki unit usaha hal ini juga

menentukan seberapa besar volume usaha yang dijalankan

dalam kegiatan usaha.

5. Kinerja Manajer

Kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan

yang dilakukan Koperasi dan memiliki wewenang atas

semua hal yang bersifat intern.

6. Kinerja Karyawan

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

39

Merupakan kemampuan seorang karyawan dalam

mengelola Koperasi.

Faktor dari luar yaitu :

1. Modal pinjaman dari luar

Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya

sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan

merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali

agar tidak menderita kerugian.

2. Para konsumen dari luar selain anggota koperasi

3. Pemerintah

Kekayaan koperasi yang merupakan pemberian bantuan

kepada pihak koperasi secara sukarela baik berwujud uang

maupun barang biasanya berasal dari pemerintah dan

merupakan hibah.

G. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir menurut Purwanto (2007:81) adalah argumentasi

dalam merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban yang bersifat

sementara dengan masalah yang diajukan. Kerangka berfikir yang

baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang

akan diteliti. Kerangka befikir merupakan penjelasan sementara

terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahan.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

40

Setiap kegiatan usaha bertujuan untuk mendapatkan laba pasti

memerlukan modal. Modal tersebut merupakan sumber pembiayaan

untuk kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh badan usaha termasuk

dalam kegiatan simpan pinjam pinjaman kepada bukan anggota

sangat memerlukan modal dan sangat banyak memberikan keuntungan

bagi koperasi karena bunga bagi para peminjam yang bukan anggota

koperasi berbeda dengan anggota koperasi yakni lebih banyak kepada

yang non anggota koperasi Karena itu, modal merupakan satu masalah

yang paling penting di dalam menjalankan suatu usaha demikian

halnya bagi koperasi. Tersedianya modal yang cukup, akan sangat

menentukan kelancaran kegiatan usaha koperasi dan besarnya volume

usaha, modal yang di kumpulkan oleh anggota koperasi dapat

dipinjamkan kepada anggota maupun yang bukan anggota koperasi

sehingga apabila modal yang berasal dari anggota di pinjamkan maka

laba atau sisa hasil usaha yang di dapat dari bunga baik anggota

amupun bukan anggota sangat banyak memberikan keuntungan,

demikian sebaliknya kurangnya modal bisa menghambat kelancaran

kegiatan usaha koperasi . Dengan cara menjaga kelancaran kegiatan

usaha, diharapkan kegiatan usaha akan terus mengalami pertumbuhan

dan perkembangan yang menguntungkan yang pada akhirnya akan

dapat meningkatkan perolehan Sisa hasil usaha koperasi. Hal ini

berarti semakin besar modal sendiri dan semakin banyak kredit yang

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

41

diberikan koperasi baik kepada anggota maupun non anggota koperasi

maka akan semakin besar pula sisa hasil usaha yang diperoleh

koperasi.

Keberhasilan koperasi dalam melaksanakan perannya sebagai

badan usaha tergantung pada kemampuan koperasi menghimpun

modal. Modal koperasi diutamakan berasal dari anggota. Modal

anggota tersebut bersumber dari Simpanan Pokok da Simpanan Wajib.

Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib akan semakin besar jumlahnya

apabila ada penambahan anggota, berarti modal koperasi menjadi

semakin banyak. Akan tetapi, apabila ada anggota yang keluar karena

merasa tidak sesuai lagi dengan anggaran dasar koperasi , maka

simpanan anggota yang akan keluar tersebut dapat diambil kembali

yang mengakibatkan modal koperasi berkurang. Karena itu pengurus

dituntut untuk bekerja lebih keras agar tidak ada anggota yang keluar,

sehingga modal yang berasal dari Simpanan Pokok dan Simpanan

Wajib tidak mengalami penurunan. Karena hal tersebut berhubungan

dengan perolehan sisa hasil usaha koperasi, untuk meningkatkan

perolehan sisa hasil usaha tergantung dari besarnya modal yang

berhasil dihimpun oleh Koperasi.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

42

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian

Keterangan :

X1 = Modal Sendiri

X2 = Kredit Non Anggota

Y = Perolehan Sisa Hasil Usaha

= Menggambarkan Hubungan Antara Variabel X1, X2 dan Y

H. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2010 : 96), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Hipotesis tersebut akan diuji menggunakan pendekatan

kuantitatif sehingga akan diketahui kebenarannya secara empiris.

Dengan mengacu pada rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang

telah dibuat, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut

Y

Perolehan SHU

X1

Modal Sendiri

X2

Kredit Non Anggota

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A Koperasi 1. Pengertian Koperasi

43

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara modal sendiri dengan

perolehan sisa hasil usaha di Primer Koperasi Tahu Tempe

Indonesia Handayani Salatiga Tahun 2009 – 2011.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kredit non anggota

dengan perolehan sisa hasil usaha di Primer Koperasi Tahu

Tempe Indonesia Handayani Salatiga Tahun 2009 – 2011.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara modal sendiri, kredit

non anggota dengan perolehan sisa hasil usaha di Primer

Koperasi Tahu Tempe Indonesia Handayani Salatiga Tahun 2009

– 2011.