20130321_3.modelspk

96
MODEL SPK Kusrini

Upload: widdhy-wardhany

Post on 23-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

model konsep DSS

TRANSCRIPT

MODEL SPK

Kusrini

Model Konseptual DSS

SUBSISTEM MENAJEMEN DATA memasukkan satu database

yang berisi data yang relevan untuk sistuasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS/Data Base Management System)

dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan.

SUB SISTEM MANAJEMEN MODEL

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat

Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukkan

Perangkat lunak ini sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS)

Komponen ini dapat dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model.

SUB SISTEM ANTARMUKA PENGGUNA

Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan DSS melalui subsistem ini

SUB SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN

Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan sifatnya optional

Ia memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan

Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

SUB SISTEM MANAJEMEN MODEL Basis Model Sistem Managemen Basis Model Model Dictionary Model Eksekusi dan Perintah

BASIS MODEL

Berisi model statistik, keuangan, pengetahuan managemen atau model quantitatif lain yang menyediakan kemampuan analisa seperti mencari, menjalankan, menggabungkan memeriksa model

Sistem Managemen Basis Model

Software pembuat model, pembaharuan model, pengubahan model dan manipulasi data

Model Dictionary

Katalog semua model dalam basis model yang terdiri dari definisi model dan fungsi utama untuk menjawab pertanyaan tentang keberadaan dan kemampuan model

Model Eksekusi, intelegensi dan Perintah

Eksekusi : mengontrol jalannya aktivitas nyata

Intelegensi : Menggabungkan operasi beberapa model

Perintah : Menerima dan menterjemahkan instruksi model dari model lain

LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN

Intelligence menentukan sasaran mencari prosedur mengumpulkan data identifikasi problem kepemilikan problem klasifikasi problem problem statemen

Design Memformulasikan

model Menentukan kriteria Mecari beberapa

alternatif model Memprediksi keluaran Menentukan variabel

model

Choice memilih model,

termasuk solusi dari model

melakukan analisis sensitifitas mengganti beberapa variabel

Membuat DSS

MACAM-MACAM MODEL SESUAI TINGKATAN MANAJERIAL

Model strategikMendukung tanggung jawab perencanaan strategik dari top managementContoh : Pengembangan perusahaan, pemilihan lokasi pabrik, perencanaan marger

Model taktikalDigunakan oleh management tingkat menengah dalam membantu pengalokasian dan pengontrolan sumber daya organisasi Contoh : Perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pembelajaran rutin,

Model OperasionalMendukung management level bawah untuk pelaksanaan aktivitas sehari-hari dalam cakupan waktu yang singkat

Model Operasional memasukkan prasyarat Quatitatif

Linier Programming Goal Programming Network Programming Integer Programming Transportation Problem Assign

Qualitatif/Descriptive influence flow scenario analisis markov analisis finansial planning

simulasi complex inventori decicion Environment Impact Analisis

Artificial Intelligent Jaringan Syaraf Tiruan Case Base Reasoning Rule Base

Pembagian Model Menurut Fungsi Model deskriptif, yaitu hanya

menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan.

Model prediktif, yaitu model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.

Model normatif, yaitu model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan

Pembagian Model Menurut Struktur Model Ikonik, yaitu model yang menirukan sistem

aslinya, tetapi dalam suatu skala tertentu. Model Analog, yaitu suatu model yang menirukan

sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog.

Model Simbolis, yaitu suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.

Pembagian Model Menurut Referensi Waktu

Statis, yaitu model statis tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya.

Dinamis, yaitu mempunyai unsur waktu dalam perumusannya

Pembagian Model Menurut Ref. Kepastian Deterministik. Dalam model ini pada setiap

kumpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti.

Probabilistik. Model ini menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut.

Game, yaitu teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti

MACAM-MACAM MODEL SESUAI TINGKATAN MANAJERIAL

Model strategikMendukung tanggung jawab perencanaan strategik dari top managementContoh : Pengembangan perusahaan, pemilihan lokasi pabrik, perencanaan marger

Model taktikalDigunakan oleh management tingkat menengah dalam membantu pengalokasian dan pengontrolan sumber daya organisasi Contoh : Perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pembelajaran rutin,

Model OperasionalMendukung management level bawah untuk pelaksanaan aktivitas sehari-hari dalam cakupan waktu yang singkat

Contoh Model

Gap Kompetensi Trend Moment Analytical Hierarchy Process (AHP)

PEMETAAN GAP KOMPETENSI Yang dimaksud dengan Gap disini adalah

beda antara profil jabatan dengan profil karyawan atau dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini:

Gap = Profil Karyawan - Profil Jabatan

Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda

KAPASITAS INTELEKTUAL

Keterangan: 1 : Common Sense 2 : Verbalisasi Ide 3 : Sistematika Berpikir 4 : Penalaran dan Solusi Real 5 : Konsentrasi 6 : Logika Praktis 7 : Fleksibilitas Berpikir 8 : Imajinasi Kreatif 9 : Antisipasi 10 : Potensi Kecerdasan

SIKAP KERJA

Keterangan: EP_2: Energi Psikis KT_2: Ketelitian dan

Tanggung Jawab KH_2: Kehati-hatian PP_2: Pengendalian

Perasaan DB_2: Dorongan

Berprestasi VP_2: Vitalitas dan

Perencanaan

PERILAKU

Keterangan: D_3: Dominance

(Kekuasaan) I_3: Influences

(Pengaruh) S_3: Steadiness

(Keteguhan Hati) C_3: Compliance

(Pemenuhan)

BOBOT NILAI GAP

TABEL BOBOT KARYAWAN K1001

PERHITUNGAN NILAI CORE FACTOR

Keterangan: NCF : Nilai rata-rata core factor NC(i, s, p): Jumlah total nilai core factor

(Intelektual, Sikap kerja, Perilaku) IC : Jumlah item core factor

PERHITUNGAN NILAI SECONDARY FACTOR

Keterangan: NSF : Nilai rata-rata secondary factor NS(i, s, p) : Jumlah total nilai secondary

factor (Intelektual, Sikap kerja, Perilaku) IS : Jumlah item secondary factor

KAPASITAS INTELEKTUAL

CORE FACTOR :1, 2, 5, 8 dan 9

SIKAP KERJA

Core Factor : 1,2,5

PERILAKU

Core Factor : 1, 2

NILAI TOTAL

Keterangan: (i,s,p) : (Intelektual, Sikap Kerja, Perilaku) NCF(i,s,p): Nilai Rata-rata Core Factor NSF(i,s,p): Nilai Rata-rata Secondary Factor N(i,s,p) : Nilai Total Dari Aspek (x)% : Nilai Persen Yang Diinputkan

Misal : Prosentase CF 60% Prosentase SF 40%

NILAI TOTAL KAPASITAS INTELEKTUAL

NILAI TOTAL SIKAP KERJA

NILAI TOTAL PERILAKU

PENENTUAN RANKING

Keterangan: Ni : Nilai Kapasitas Intelektual Ns : Nilai Sikap Kerja Np : Nilai Perilaku (x)% : Nilai Persen Yang Diinputkan

Misal: Prosentase Intelektual 20% Prosentase Sikap Kerja 30% Prosentase Perilaku 50%

Ranking Karyawan K2?

Siapa yang

terpilih?

LINEAR PROGRAMMING

Banyak keputusan utama yang dihadapi oleh seorang manajer perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dibatasi oleh situasi lingkungan operasi.

Batasan dapat berupa: Sumber daya Batasan Pedoman

Secara umum tujuan perusahaan : Memaksimalkan laba Meminimalkan biaya

Program Linear menggambarkan bahwa fungsi linier dalam model matematika adalah linier dan teknik pemecahan masalah terdiri dari langkah-langkah matematika yang telah ditetapkan disebut program

MASALAH

Perusahaan barang tembikar Colonial memproduksi 2 produk setiap hari, yaitu : mangkok cangkir

Perusahaan mempunyai 2 sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk memproduksi produk-produk tersebut yaitu: Tanah liat (120 kg/hari) Tenaga kerja (40 jam/hari)

Dengan keterbatasan sumber daya, perusahaan ingin mengetahui berapa banyak mangkok dan cangkir yang akan diproduksi tiap hari dalam rangka memaksimumkan laba

Kedua produk mempunyai kebutuhan sumber daya untuk produksi serta laba per item seperti ditunjukkan pada tabel

PEMBUATAN MODEL

Menentukan Variabel Keputusan Menentukan Fungsi Tujuan Menentukan Fungsi Batasan Memecahkan Model Implementasi Model

VARIABEL KEPUTUSAN

X1 = jumlah mangkok yang diproduksi/hari

X2 = jumlah cangkir yang diproduksi/hari

FUNGSI TUJUAN

Memaksimumkan

Z = 4000 X1 + 5000 X2

Z = total laba tiap hari 4000 X1 = laba dari mangkok 5000 X2 = laba dari

cangkirDengan

BATASAN

Batasan Tenaga Kerja

1 X1 + 2 X2 <= 40

Batasan Tanah Liat

3 X1 + 2 X2 <= 120

Batasan Non Negatif

X1, X2 > 0

PEMECAHAN MODEL

Metode yang dipakai dalam pemecahan masalah ini adalah metode simplex

IMPLEMENTASI

Mengubah Fungsi Tujuan dan batasan Menyusun persamaan-persamaan di

dalam tabel Memilih kolom kunci Perhitungan Indeks Memilih Baris Kunci Mengubah Niilai-Nilai Melanjutkan Perubahan

MENGUBAH FUNGSI TUJUAN DAN BATASAN-BATASAN

Fungsi TujuanZ = 4000 X1 + 5000 X2 MenjadiZ - 4000X1 -5000X2 = 0

Batasan Batasan1 X1 + 2 X2 <=403 X1 + 2 X2 <= 120Menjadi1 X1 + 2 X2 + X3 = 403 X1 + 2 X2 + x4 = 120

MENYUSUN PERSAMAAN-PERSAMAAN DALAM TABEL

MEMILIH KOLOM KUNCI

Kolom kunci : kolom yang merupakan dasar untuk mengubah tabel diatas

Kolom yang dipilih adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris fungsi tujuan yang bernilai negatif degnan angka terbesar

Jika tidak ada nilai negatif pada baris fungsi tujuan maka, solusi optimal sudah diperoleh

PERHITUNGAN INDEKS

Indeks diperoleh dari Nilai kolom Nilai Kanan dibagi dengan Nilai Kolom Kunci

MEMILIH BARIS KUNCI

Baris kunci dipilih baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil

Nilai kunci merupakan perpotongan antara kolom kunci dengan baris kunci

MENGUBAH NILAI-NILAI Baris kunci

Nilai Baru = Nilai Lama / Nilai Kunci

kolom X1 = ½kolom X2 = 2/2 = 1kolom X3 = ½kolom X4 = 0/2 = 0Kolom Nilai Kanan = 40/2 = 20

Bukan baris kunciNilai Baru = Nilai Lama- (Koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci

MELANJUTKAN PERUBAHAN

solusi maksimalnya adalah X1 = 40, X4 = 0 dan Z = 160000

Jika ini disubstitusikan ke persamaan

Z = 4000 X1 + 5000 X2

160000 = 4000*40 + 5000*X2

X2 = 0

solusi maksimalnya adalah X1 = 40, X2 = 0 dan Z = 160000

Ini berarti jumlah produksi mangkok per hari adalah 40, jumlah produksi cangkir per hari adalah 0 dengan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan sebesar Rp. 160.000,-

Dari hasil ini, kita juga bisa mengetahui bahwa jam kerja yang terpakai adalah sebesar:1 X1 + 2 X2 = 40 + 2 * 0

= 40 Karena sumber daya jam kerja yang dimiliki adalah 40 jam, berarti semua

sumber daya jam kerja dipakai untuk memproduksi. Sedangkan tanah liat yang dibutuhkan untuk produksi sehari sebesar:

3 X1 + 2 X2 = 3*40 + 2*0= 120

Karena sumber daya tanah liat yang tersedia di perusahaan sebesar 120 kg/hari, berarti semua sumber daya tanah liat dipakai untuk memproduksi.

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERAMALAN PENJUALAN BARANG (TUGAS:ADITYA WAHANA, JEMI YOHANIS BABYS , RUSMALA ,

WAHYU EFENDI)

Analisis peramalan penjualan barang menggunakan data penjualan barang pada bulan bulan sebelumnya yang diambil dari data internal sistem informasi penjualan barang.

Model peramalan yang digunakan adalah metode Trend Moment.

METODE

MTI-VI AMIKOM

Dimana :Y : nilai trend ( Peramalan )a : bilangan konstantb : slope atau koefisien kecondongan garis trendx : indeks waktu ( x = 0, 1, 2, 3, …, n )

(Adisaputro, 1998)

Pada perusahaan yang memproduksi buku-buku teks terutama buku teknologi informasi, seringkali permintaan terhadap produknya dipengaruhi oleh faktor musiman yang berkaitan dengan fluktuasi periodik serta bersifat relatif konstan. Oleh karena itu nilai-nilai ramalan yang telah didapat dari hasil peramalan dengan metode trend moment akan dikoreksi terhadap pengaruh musiman dengan menggunakan indeks musim. Perhitungan indeks musim adalah sebagai berikut ( Gaspersz, 1998 ) :

Bulanjumlah penjualan

buku (y)Januari 15Februari 23Maret 10April 7Mei 20Juni 5Juli 12Agustus 3September 7Oktober 10November 9Desember 23

Bulan xjumlah

penjualan buku (y)

xy x²

Januari 1 15 15 1Februari 2 23 46 4Maret 3 10 30 9April 4 7 28 16Mei 5 20 100 25Juni 6 5 30 36Juli 7 12 84 49Agustus 8 3 24 64September 9 7 63 81Oktober 10 10 100 100November 11 9 99 121Desember 12 23 276 144

∑ 78 144 895 650

rata- rata 6,5 12Y = a + bx

a =∑x²∑y

-

∑x∑xy ,

b =n∑xy

-

∑x∑y

n∑x² -

(∑x)² n∑x² -

(∑x)²

Indeks Musim =

rata-rata permintaan pada bulan tertentu rata-rata permintaan perbulan

Data Tahun 2012

a= 13,86b= -0,28a= 13,86b= -0,28

y =a+bxy = 13,86+ (-

0,28)x

Penjualan Bulan Agustus 2013?

x = 20y = a + bx = 13,86 + (-0,28 x 20) = 8,26

Index musim (im)= nilai rata- rata bulan tertentu (min) / nilai rata – rata perbulan

im = 3/12 = 0,25

Penjualan Bulan Agustus = 8,26 x 0,15

= 2.07

Penjualan Bulan Agustus = 8,26 x 0,15

= 2.07

Jumlah Pasien DBD Desember 2013?

AHP

Pada dasarnya proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif.

Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia.

Dengan adanya hirarki, masalah kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam sub-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk hirarki.

Prinsip AHP

Membuat hirarki Penilaian Kriteria dan Alternatif Synthesis of priority( Menentukan

Prioritas) Logical Consistency (konsistensi Logikal)

Prosedur AHP

Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan kemudian menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi (Penyusunan hirarki yaitu dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran system secara keseluruhan pada level teratas)

Menentukan prioritas elemen langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen

adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai criteria yang diberikan

Untuk mengisi matriks perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relative dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya

Sintesis menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom

pada matriks membagi setiap nilai dari kolom dengan

total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks

menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai raa-rata

Mengukur KonsistensiDalam pembuatan keputusan penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada, karena kita tidak ingin keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah:kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relative elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relarif elemen kedua dan seterusnyajumlahkan setiap barishasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relative yang bersangkutanjumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut dengan maks

Contoh Model AHP

Sebuah perusahaan ingin memilih karyawan berprestasi dengan memperhatikan beberapa kriteria. Kriteria yang dipertimbangkan oleh manajer,beserta penilaiannya adalah: Kedisiplinan : Baik, Cukup, Kurang Prestasi Kerja : Baik, Cukup, Kurang Pengalaman Kerja : Baik, Cukup, Kurang Perilaku : Baik, Cukup, Kurang

Proses Penilaian dengan AHP Mendapatkan Data Pegawai Mendapatkan kriteria yang dipakai dalam

penilaian pegawai Membentuk matriks untuk menentukan

skala prioritas AHP Menentukan matriks untuk menentukan

skala prioritas kriteria Melakukan penilaian pegawai Menetukan Pegawai Yang paling

berprestasi.

Data Pegawai

Kriteria Penilaian

Kriteria Penentu

Skala Penilaian Perbandingan

Menentukan Matriks Skala Prioritas

Matriks Skala Prioritas Kriteria (Contoh KEDISIPLINAN)

Indeks Rasio

Matriks Hasil

Nilai Pegawai

Seandainya CR > 0.1?

Buat matrik selisih absolut (Aij-Wi/Wj)Aij : elemen baris ke i kolom ke jWi : Prioritas baris ke iWj : Prioritas baris ke j

Ganti Aij elemen selisih tertinggi dengan Wi/Wj, demikian juga kebalikannya

Lakukan perhitungan ulang terhadap matrik revisi

Jika masih CR > 0.1, ulang sampai CR <= 0.1

Latihan

Diberikan data untuk penentuan beasiswa sebagai berikut

Tentukan siapakah dari urutan prioritas calon penerima beasiswa berikut:

Tugas

Rencanakan pembuatan sebuah aplikasi DSS Deskripsikan masalah yang akan diselesaikan,

beri contoh kasus Pilih model yang akan digunakan untuk

menyelesaikan masalah tersebut, deskripsikan dan terapkan untuk menyelesaikan contoh kasus

Lengkapi referensi model yang dipilij dengan paper dari jurnal/proseding

Presentasikan pada pertemuan yang akan datang