2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

14
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Studi Tentang Kos-kos Kos merupakan salah satu tempat penyedia jasa penginapan atau tempat tinggal sementara yang terdiri dari beberapa kamar dan setiap kamar memiliki beberapa fasilitas yang ditawarkan atau disediakan dan juga mempunyai harga yang telah ditentukan oleh pemilik kos sedangkan lama waktu penyewaan ditentukan sendiri oleh si penyewa kamar. (Syahwari, 2012). Kos ini adalah salah satu tempat tinggal yang banyak diminati para pelajar khususnya mahasiswa sebab kos adalah salah satu tempat hunian yang di sewa untuk di tinggalkan sementara. Kota Gorontalo adalah salah satu wilayah yang strategis untuk pembangunan kos, kos yang ada di Kota Gorontalo lebih banyak kos yang memiliki surat izin usaha atau bangunan kos yang dikenakan pajak. Berdasarkan data yang didapatkan dari kontor DPPKAD kos yang ada di Kota Gorontalo terdapat 100 kos, kos ini adalah kos yang dikenakan pajak yaitu kos yang memiliki lebih dari 10 kamar. Sedangkan data yang di dapatkan dari kantor KPPT kos yang ada hanya sekitar 30 data, kos ini adalah kos yang pernah mengurus surat izin untuk pembangunan (SIUP). 2.1.2 Sistem Informasi Geografis GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa- peristiwa

Upload: ahmad-syarief

Post on 17-Jan-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Studi Tentang Kos-kos

Kos merupakan salah satu tempat penyedia jasa penginapan atau tempat tinggal

sementara yang terdiri dari beberapa kamar dan setiap kamar memiliki beberapa

fasilitas yang ditawarkan atau disediakan dan juga mempunyai harga yang telah

ditentukan oleh pemilik kos sedangkan lama waktu penyewaan ditentukan sendiri

oleh si penyewa kamar. (Syahwari, 2012). Kos ini adalah salah satu tempat tinggal

yang banyak diminati para pelajar khususnya mahasiswa sebab kos adalah salah satu

tempat hunian yang di sewa untuk di tinggalkan sementara.

Kota Gorontalo adalah salah satu wilayah yang strategis untuk pembangunan

kos, kos yang ada di Kota Gorontalo lebih banyak kos yang memiliki surat izin usaha

atau bangunan kos yang dikenakan pajak. Berdasarkan data yang didapatkan dari

kontor DPPKAD kos yang ada di Kota Gorontalo terdapat 100 kos, kos ini adalah

kos yang dikenakan pajak yaitu kos yang memiliki lebih dari 10 kamar. Sedangkan

data yang di dapatkan dari kantor KPPT kos yang ada hanya sekitar 30 data, kos ini

adalah kos yang pernah mengurus surat izin untuk pembangunan (SIUP).

2.1.2 Sistem Informasi Geografis

GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat

bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan

sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa- peristiwa

Page 2: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

6

yang terjadi dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan

data berbasis database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data

berdasarkan kebutuhan serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi

yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis

geografis melalui gambar-gambar tertentu (Qoriani,2012). Artinya sistem informasi

geografis adalah sebuah sistem data atau informasi yang bereferensi kepada lokasi

atau posisi obyek-obyek di bumi diistilahkan sebagai informasi spasial, sementara

atribut menggambarkan karakteristik dari data spasial tersebut. Lebih jelasnya,

komponen-komponen data spasial meliputi posisi/lokasi geografis, data atribut,

hubungan spasial dan waktu.

Sistem Informasi Geografis berbasis web adalah sebuah aplikasi sistem

informasi geografis yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web browser.

Aplikasi tersebut bisa dijalankan dalam suatu jaringan global yaitu internet, dalam

suatu jaringan lokal atau jaringan LAN, dan dalam suatu komputer yang memiliki

web server (Akmal, 2011)

2.1.3 Model Data SIG

Menurut (Akmal,2011) model data SIG terdiri atas 2 macam yaitu :

1) Data Spasial, mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada

posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial

merupakan salah satu sistem dari informasi, dimana didalamnya terdapat

informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi,

perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dan informasi turunannya

digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan

bumi. Contoh data spasial seperti kode pos, nama lokasi, jenis kelamin.

Page 3: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

7

2) Data non-spasial adalah data yang merepresentasikan aspek deskripsi dari

fenomena yang dimodelkan yang mencakup items dan properti, sehingga

informasi yang disampaikan akan semakin beragam. Contoh data non-spasial

adalah: Nama Kabupaten, Jumlah penduduk, Jumlah penduduk laki-laki, Jumlah

penduduk perempuan, Nama bupati, Alamat kantor pemerintahan, Alamat web

site, Nama gunung.

2.1.4 Kemampuan SIG

Kemampuan dari SIG adalah sebagai berikut (Islamadina dan nasarudin,2012).

1) Menggunakan data spasial maupun atributnya secara terintegrasi.

2) Dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha

meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan dan

unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.

3) Dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.

4) Memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi

kedalam beberapa layer atau coverage data spasial.

5) Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial

dan atributnya.

6) GIS dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik.

Semua operasi GIS dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah

dalam bahasa script.

2.1.5 Sub Sistem SIG

Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem, yaitu

(Wira,2011)

Page 4: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

8

1) Data input

subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial

dan atribut dari berbagai sumbernya.

2) Data output

subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian

basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.

3) Data management

subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam

sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan

diedit.

4) Data manipulasi dan analisis: subsistem ini menentukan informasi-informasi

yang dapat dihasilkan oleh SIG.

2.1.6 Peta

Definisi yang diuraikan oleh (Situmorang ,2011) Peta adalah sekumpulan dari

titik, garis dan area yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi atau tempat

yang mengacu pada sistem koordinat dan biasanya dipresentasikan dalam dua

dimensi, tetapi bisa juga pada dimensi yang lebih tinggi. Pada peta terdapat

legenda yang berfungsi sebagai penghubung antara data keruangan (spatial

attributes) dengan data bukan keruangan (non spatial attributes). Artinya sebuah

Peta dapat diartikan juga sebagai gambaran dari data / fakta yang bersifat

keruangan yang diwakili dalam bentuk titik, garis dan poligon.

Page 5: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

9

2.1.7 Google Map

Google Map adalah layanan aplikasi dan teknologi peta berbasis web yang

disediakan oleh Google secara gratis (bukan untuk kepentingan komersial),

temasuk di dalamnya website Google Map (http://maps.google.com), Google Ride

Finder, Google Transit, dan peta yang dapat disisipkan pada website lain

melalui Google Maps API (Utami, 2012).

2.1.8 Haversine Formula

Dalam penelitian ini akan dilakukan proses pencarian jarak, posisi di bumi dapat

direpresentasikan dengan posisi garis lintang (latitude) dan bujur (longitude). Untuk

menentukan jarak antara dua titik di bumi berdasarkan letak garis lintang dan bujur,

ada beberapa rumusan yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti memilih rumus

haversine untuk perhitungan jarak kos terdekat Universitas dan fasilas umum

terdekat kos.

Rumus haversine adalah persamaan yang penting pada navigasi, memberikan

jarak lingkaran besar antara dua titik pada permukaan bola (bumi) berdasarkan

bujur dan lintang. Penggunaan rumus ini cukup akurat untuk sebagian besar

perhitungan, juga mengabaikan ketinggian bukit dan kedalaman lembah di

permukaan bumi (Uyun dan Madikhatun,2011)

Berikut bentuk Rumus Haversine Formula :

Δlat = lat2− lat1 Δlong = long2− long1 a = sin2 (Δlat/2) + cos(lat1).cos(lat2).sin2(Δlong/2) c = 2.atan2 (√a, √(1−a)) d = R.c

Page 6: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

10

Keterangan :

R = jari-jari bumi sebesar 6371(km)

Δlat = besaran perubahan latitude

Δlong = besaran perubahan longitude

C = kalkulasi perpotongan sumbu

d = jarak (km)

2.1.9 Spherical Law of Cosines

Metode haversine formula di atas diciptakan ketika tingkat presisi hasil

penghitungan masih sangat terbatas. Namun sekarang, penghitungan komputer dapat

memberikan tingkat presisi yang sangat akurat sehingga dengan menggunakan

rumus spherical law of cosine sederhana, kita dapat menentukan posisi dengan

cukup akurat.

d = acos(sin(lat1).sin(lat2)+cos(lat1).cos(lat2).cos(long2-long1)).R

2.2 Metode Simple Hill Climbing

Teknik heuristic adalah teknik yang digunakan untuk mempercepat pencarian

solusi. Teknik heuristic digunakan untuk mengeliminasi beberapa kemungkinan

solusi tanpa harus mengeksplorasinya secara penuh. Selain itu, teknik heuristic juga

membantu memutuskan kemungkinan solusi mana yang pertama kali perlu

dievaluasi. Ada beberapa metode pencarian heuristic salah satunya adalah metode

hill climbing. Metode ini dikenal untuk pencarian lokal. Gagasan untuk motede hill

climbing adalah mulai secara acak dari state yang sudah ada ( Thiang dkk,2008)

Terdapat dua jenis Hill Climbing yang sedikit berbeda, yakni Simple Hill

Climbing dan Steepest-Ascent Hill Climbing. Simple Hill Climbing sebenarnya

Page 7: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

11

hampir sama dengan Steepest-Ascent Hill Climbing. Hanya saja gerakan pencarian

langsung memilih newstate yang memilki jalur yang lebih baik dari pada jalur-jalur

sebelumnya tanpa memperhitungkan jalur-jalur lain yang lebih baik dibandingkan

dengan Steepest-Ascent Hill Climbing gerakan pencariannya dilakukan kesemua

operator keseluruhan jika ditemukan jalur yang lebih baik maka jalur itulah yang

dipilih. Pada kasus pencarian kos penulis memilih Simple hill Climbing.

Pencarian ini akan digunakan pada proses pencarian jalur rute terpendek kos ke

fasilitas umum yang sebelumnya perhitungan jarak ini akan dihitung menggunakan

rumus Haversine Formula .

2.2.1 Proses Pencarian Simple Hill Climbing

Adapun proses pencarian pada metode simple hill climbing sebagai berikut:

Operator yang akan kita gunakan, adalah menukar urutan posisi 2 kota dalam suatu

lintasan. Apabila ada n kota, dan kita ingin mencari kombinasi lintasan dengan

menukar posisi urutan 2 kota, maka kita akan mendapatkan sebanyak :

n! 2!(n-2)!

Sehingga kalau ada 4 kota, kita bisa memperoleh kombinasi.

Gambar 2.1 Lintasan 4 kota

Jika dari soal terdapat 4 kota maka kombinasi 6 ini akan kita pakai semuanya sebagai operator, yaitu:

* Tukar 1, 2 (menukar urutan posisi kota ke-1 dengan kota ke-2).

Page 8: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

12

* Tukar 2, 3 (menukar urutan posisi kota ke-2 dengan kota ke-3).

* Tukar 3, 4 (menukar urutan posisi kota ke-3 dengan kota ke-4).

* Tukar 4, 1 (menukar urutan posisi kota ke-4 dengan kota ke-1).

* Tukar 2, 4 (menukar urutan posisi kota ke-2 dengan kota ke-4).

* Tukar 1, 3 (menukar urutan posisi kota ke-1 dengan kota ke-3).

Gambar 2.2 New State dan pencarian operator pertama

Pada Gambar 2.2 terlihat bahwa, pada keadaan awal, lintasan terpilih adalah ABCD

(19). Pada level pertama, hill climbing akan mengunjungi BACD (17) yang ternyata

memiliki nilai heuristic lebih kecil dibandingkan dengan ABCD (17<19).

Gambar 2.3 pencarian operator kedua

BACD menjadi pilihan selanjutnya dengan operator terpakai Tukar1,2. Pada level

kedua, hill climbing akan mengunjung ABCD. Karena operator Tukar 1, 2 sudah

digunakan oleh ABCD, maka dipilih node yang lain yaitu BCAD (15).

Page 9: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

13

Gambar 2.4 pencarian operator ketiga

Karena nilai heuristik BCAD lebih kecil dibanding dengan BACD (15<17), maka

node BCAD akan menjadi pilihan selanjutnya dengan operator Tukar 2,3 Kemudian

hill climbing akan mengunjungi CBAD (20). Karena nilai heuristik CBAD lebih

besar jika dibanding dengan BCAD (20>17), maka dipilih node lain. Pencarian

menuju ke node BACD, karena operator Tukar2,3 sudah pernah digunakan oleh

BCAD, maka dipilih node lain. Kunjungan berikutnya ke node BCDA (18). Nilai

inipun masih lebih besar dari niiai heuristic BCAD, sehingga dipilih node lain. Node

vang dikunjungi berikutnya adalah DCAB (19). Nilai heuristic DCAB ternyata juga

lebih besar dibanding dengan BCAD, sehingga pencarian dilanjutkan di node lainnya

lagi, yaitu BDAC (14).

Page 10: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

14

Gambar 2.5 pencarian operator keempat

Nilai heuristik ini sudah lebih kecil dari pada nilai heuristik node BCAD (14<15),

maka sekarang node ini yang akan diekplorasi. Pencarian pertama ditemukan node

DBAC (15), yang lebih besar daripada nilai BDAC. Nilai heuristik yang lebih kecil

diperoleh pada node BDCA (13). Sehingga node BDCA ini akan diekplorasi.

Gambar 2.6 pencarian operator kelima

Page 11: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

15

Pencarian pertama sudah mendapatkan node dengan nilai heuristik yang kebih kecil,

yaitu DBCA (12). Sehingga node ini diekplorasi juga.

Gambar 2.7 pencarian operator keenam

Dari hasil ekplorasi dengan pemakaian semua operator, ternyata sudah tidak ada

node yang memiliki nilai heuristik yang lebih kecil dibanding dengan nilai heuristik

DBCA, sehingga sebenarnya node DBCA (12) inilah lintasan terpendek yang kita

cari (SOLUSI).

2.2.2 Algoritma Simple Hill Climbing

1) Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka

berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan

awal.

2) Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan, atau sampai

tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang:

a) Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk

mendapatkan keadaan yang baru.

b) Evaluasi keadaan baru tersebut.

(a) Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar.

Page 12: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

16

(b) Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik dari pada keadaan sekarang,

maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang.

(c) Jika keadaan baru tidak lebih baik dari pada keadaan sekarang, maka

lanjutkan iterasi.

Pada simple hill climbing ini, ada 3 masalah yang mungkin, yaitu:

a) Algoritma akan berhenti kalau mencapai nilai optimum local,

b) Urutan penggunaan operator akan sangat berpengaruh pada penemuan

solusi. Tidak diijinkan untuk melihat satupun langkah sebelumnya.

2.3 Penelitian Terkait

Pada penelitian terkait ini dicantumkan beberapa penelitian yang terkait dengan

penelitian yang dilakukan sekarang. Terdapat berbagai keragaman pada masing-

masing penelitian yang ada.

(Syahwari,2012) merancang sebuah aplikasi kos aplikasi ini merupakan aplikasi

client-server dimana memfungsikan internet sebagai pertukaran informasi antara

pemilik kos dengan penyewa kos.mengirimkan paket data ke server seperti koordinat

atau data user. User juga dapat mengambil data-data yang di butuhkan pada basis

data server seperti data user dan informasi seperti data kos. Aplikasi ini tidak dapat

menampilkan peta lokasi dan alamat kos, hanya informasi kos misalnya nama kos

dan harga kos Sedangkan untuk penelitian yang dilakukan sekarang user dapat

mencari langsung alamat kos tersebut.

Sedangkan penelitian (Nailis,2011) rancang bangun sistem informasi

pengelolaan asrama mahasiswa (sipam) its surabaya dengan metode throw-away

prototyping, aplikasi yang di buat lebih cenderung ke kos itu sendiri yaitu media

untuk mengelola hal-hal administratif, seperti registrasi penghuni baru, informasi

kamar kosong, tarif kamar, perpanjangan waktu huni, penambahan fasilitas

Page 13: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

17

kamar dan lain-lain. Sedangkan penilitian yang penulis buat ini adalah sistem

informasi geografis dimana selain sistem ini bermanfaat bagi pemilik kos sistem ini

juga dapat membantu para pencari kos dalam pencarian kos yang diinginkan aplikasi

ini juga dapat menampilkan peta lokasi kos yang dapat membantu khalayak yang

ingin mengetahui atau mencari kos.

Aplikasi Metode Hill Climbing yang dilakukan oleh (Thiang dkk, 2008),

penelitian ini melakukan penerapan metode Simple Hill Climbing pada standolane

robot mobil, metode yang digunakan difungsikan untuk pencarian rute terpendek

yang akan dilalui robot mobil tersebut. Adapula penelitian dari (Kasim,2013)

penelitian tersebut berupa aplikasi LBS(Location Based Service) menggunakan

formula haversine untuk pencarian jarak fasilitas-fasilatas umum misalnya SPBU,

ATM, Hotel, dan Rumah makan.

Dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan sekarang dengan penelitian

diatas pemakaian metode yang dipakai tersebut sama namun penerapan objeknya

yang berbeda, selain untuk pencarian rute, simple hill climbing juga akan melakukan

pencarian kos yang memiliki jalur rute terdekat kampus. Adapun informasi pencarian

fasilitas umum terdekat kos, atau pencarian kos terdekat fasilitas umum yang jarak

terdekatnya digunakan haversine formula dalam perhitungan jaraknya.

Adapun penelitian dari (Utami, 2012) aplikasi sistem informasi geografis

tentang kos, penelitian ini dapat menampilkan proses pencarian lokasi namun pada

proses pencarian yang ada hanya proses pencarian dari harga kos serta pencarian

jarak/rute menuju lokasi tertentu. Sedangkan aplikasi dalam penelitian ini selain

pencarian harga kos dan pencarian rute,aplikasi ini dapat melakukan pencarian sesuai

Page 14: 2013-1-57201-531409060-bab2-31072013122617.pdf

18

multicriteria seperti pencarian kos terdekat kampus dan ditampilkan jarak kos ke

kampus tersebut, pencarian fasilitas umum yang ada dekat kos misalnya mesjid,

fotocopy, warnet, tempat laundry dan lain-lain.

Dari beberapa penelitian di atas terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian

yang dilakukan sekarang, antara lain dari segi objek penelitian, penerapan metode

dan fitur-fitur dalam penyajian informasi. Sedangkan untuk kekurangan dari masing-

masing penelitian di atas antara lain seperti ketersediaan informasi lebih ke pemilik

kos dan pencarian multicriteria kos sesuai keinginan . Oleh karena itu di angkat

masalah-masalah dari kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya untuk

kiranya dapat menjadi suatu keunggulan dari penelitian yang dilakukan saat ini.