2011 9 14 psikolo umum rev.ppt

24
PSIKOLOGI UMUM Oleh: Drs. H. Darodjat Kadarisman, M.Ag

Upload: irul-anam

Post on 21-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • PSIKOLOGI UMUM

    Oleh: Drs. H. Darodjat Kadarisman, M.Ag

  • 1. Defenisi Psikologia. Psikologi sebagai bagian dari filsafat (IV SM) : Ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat dan hidup jiwa manusia.b. Menurut aliran ilmu-ilmu alam empiris dan rasionalisme (abad XVII) : Ilmu pengetahuan yang mempelajari kesadaran dan gejala-gejala kesadaranc. Menurut aliran psikologi-dalam (Freudianism abad IXX) : Ilmu yang mempelajari baik gejala-gejala kesadaran maupun gejala-gejala ketidaksadaran serta gejala-gejala dibawah sadar.d. Menurut aliran psikologi sosial (abad XX) : Ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dalam mana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.e. Menurut aliran behaviroisme (abad XX) : Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia (termasuk binatang) atau human behavior.f. Psikologi umum : ialah studi mengenai tingkah laku dan gejala-gejala kesadaran dari manusia budaya, dewasa dan normal. Gejala dalam konteks ini artinya peristiwa, kejadian khusus yang berlangsung secara singkat sampai lama, perbuatan atau aktivitas dan disposisi atau kesanggupan.

  • 2. Objek PsikologiSetiap cabang ilmu memiliki objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari, atau diselidiki, atau sesuatu unsur yang ditentukan dan dijadikan sasaran pemikiran. Objek formal adalah cara memandang atau cara meninjau yang dilakukan terhadap objek material serta prinsip-prinsip yang digunakan. Sudut dari mana objek meterial itu disorot disebut objek formal.Psikologi mempunyai objek material, yaitu manusia; dan objek formal atau sudut pandang kelimuan, yaitu tingkah laku manusia, termasuk gejala-gejala kesadarannya. Tigkah laku itu meliputi : gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan (emosi), gejala kemauan (konasi), dan gejala-gejala campuran (perhatian, kelelahan, dan sugesti)

  • 3. Tingkat-tingkat Tingkah Lakua. Tingkat An-organisPeristiwa anorganis berlangsung menurut hukum alam atau benda mati, cirinya serba pasti dan sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar, contoh : jatuh kebawah, terkena panas mengering, terkena air basah, dll.b. Tingkat VegetatifPeristiwa ini adalah proses tumbuh dan hidupnya sebagaimana tumbuh-tumbuhan, sumber daya hidup lazim disebut energi vital atau elan vital (Bergson) atau libido (Freud), contoh : fungsi pencernaan, pernafasan dan peredaran darah.c. Tingkat AnimalPada taraf ini sudah ada kesadaran, tapi belum ada kemampuan akal budi atau insight sehingga belum mampu merencanakan masa depan. Bekerjanya atas dorongan naluri atau insting, berdasarkan pengalaman yang telah dilaluinya.dalam rangka rahmatan lil alamin.

  • d. Tingkat HumanPada taraf ini ada kemampuan akal budi, pikiran dan kesadaran diri. Kemampuan tersebut didukung oleh bahasa, yaitu penggunaan kata-kata simbul dari pada semua benda dan peristiwa di dunia.Disamping itu terdapat unsur kemauan. Sehingga orang bisa membuat rencana, mengadakan pertimbangan, perubahan dan perbaikan, serta kreatifitas. Bagi manusia bekerja itu memberi kepuasan , makna dan kebahagiaan. Apalagi berprestasi. Beda dengan binatang yang dilatih terus menerus hingga berprestasi, yang puas orang yang melatihnya.Manusia juga punya unsur hati nurani, keinsyafan batin atau conscience. Manusia sadar norma : baik-buruk, nilai etis atau susila, serta estetika. Dengan hati nurani orang tahu mana yang layak, yang pantas, dan patut dilakukan, atau sebaliknya. e. Tingkat Religius, Metafisis atau transcendental Pada taraf ini terdapat unsur rohaniah atau spiritual yang membawa pada kesadaran total tingkat tinggi. Orang tidak lagi menilai diri dari jenis pekerjaannya, atau apa jabatannya, atau seberapa kekayaannya, tapi dari totalitas pribadinya.Semua orang punya semangat kembali kepada Yang Suci, Yang Maha Kasih, Yang Esa, dan Yang Maha Agung itulah makna manusia sebagai hamba Allah.Semua orang juga punya semangat untuk membangun suasana suci dalam kehidupannya, jalinan tali kasih antar sesama, kemandirian pribadi dan keagungan budi yang terpuji. Itu pula semangat beragama seseorang sebagai wakil Tuhan di bumi dalam rangka rahmatan lil alamin.

  • 4. Gejala Kesadarana. PengantarPsikologi umum adalah studi mengenai tingkah laku dan gejala kesadaran manusia. Penginderaan dan pengamatan dapat disebut sebagai gejala. Kegiatan mempertimbangkan dan berpikir bisa dikelompokkan sebagai perbuatan atau aktivitas. Sedangkan ingatan, fantasi dan kecerdasan masuk kelompok disposisi atau kesanggupan. Namun dalam peristilahan, semua kemampuan psikis tersebut dapat disebut sebagai gejala.

    b. Susunan SarafSusunan saraf adalah segenap otak yang ada di kepala beserta semua saraf dan sel-sel saraf di seluruh badan. Manusia punya susunan saraf sentral, yaitu otak besar dan otak kecil, sumsum perpanjangan dan sumsum tulang belakang. Juga saraf periferi, yaitu semua indera dan saraf-sarafnya.Sel-sel saraf bertugas sebagai penerima dan penyampai semua perangsang. Dari luar ke dalam (secara sentripetal) dan dari dalam ke luar (secara sentrifugal).Zat putih pada otak besar merupakan pusat hubungan tanggapan-tanggapan. Pada kulit otak yang berwarna kelabu terletak kesadaran. Otak kecil mengatur semua gerakan. Sumsum perpanjangan mengatur fungsi indera. Sedang sumsum tulang belakang mengatur perangsang dari dan ke otak, serta organ gerak-gerak refleks.

  • c. RefleksRepfleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang dan berlangsung diluar kemauan seseorang. Ada refleks bersyarat, akibat pengaruh lingkungan atau pendidikan. Ada refleks tidak bersyarat atau bawaan sejak lahir, seperti berkedip, batuk, dll

    d. Alat DriaIndera merupakan organ yang menjadi perantara antara dunia luar dengan kesadaran diri manusia. Indera juga merupakan ujung dari saraf-saraf yang khusus menerima sejenis perangsang tertentu.Mata alat penglihatan, telinga alat pendengaran, lidah organ pengecap, hidung organ pembau, dan kulit alat peraba. Masing-masing alat dria terdiri atas satu atau beberapa stasiun penerima, dilengkapi dengan saraf-saraf sensoris yang menghubungkannya dengan otak, sumsum tulang belakang dan pusat pernafasan.

  • e. Macam-macam Gejala KesadaranGejala pengenalan : Penghayatan, pengamatan, tanggapan, asosiasi, reproduksi, appersepsi, ingatan, fantasi, berpikir, dan intelegensi.Gejala perasaan :Perasaan indriawi, perasaan-perasaan inteltual, religius, estetika, dan sosial, rasa harga diri, afek, dan lain-lain.Gejala kemauan : Dorongan, nafsu-nafsu, keinginan, kecenderungan, instink, kemauan, dan seterusnya.Gejala campuran : Kecapaian, perhatian, dan sugesti

  • 5. Gejala Pengenalan (kognitif) a. Penginderaan dan Pengamatan.

    Penginderaan ialah penyaksian indera kita atas rangsangan yang merupakan suatu yang kompleks, kabur dan tidak jelas. Karena unsur-unsur rangsangan tersebut belum terurai, bahkan masih menyatu dengan jiwa kita yang pasif. Pengamtan adalah produk dari kesadaran dan pikiran, merupakan abstraksi yang dikeluarkan dari arus kesadaran. Pengamatan adalah kesan-kesan yang diterima sewaktu perangsang mengenai indera, dan perangsangnya masih ada. Jika perangsangnya sudah tidak ada, kesan-kesan atau peristiwa itu disebut tanggapan

  • b. Tanggapan, Reproduksi dan AsosiasiTangapan adalah gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan.Tanggapan ada yang bersifat laten tersembunyi di alam bawah sadar kita, dan ada yang aktual, yakni yang kita sadari.Reproduksi ialah pemunculan tanggapan dari keadaan bawah sadar ke dalam keadaan yang disadari, ketika seseorang mengingat kembali sesuatu yang pernah diamati dan dialami. Reproduksi dapat terjadi oleh karena adanya rangsangan atau muncul dengan sendirinya, spontan dengan sendirinya dan tanpa sebab.Asosiasi tanggapan ialah sangkut paut antara tanggapan satu dengan yang lain didalam jiwa. Tanggapan yang berasosiasi cenderung untuk mereproduksi, artinya apabila yang satu muncul dalam kesadaran yang lain ikut disadari pula. Asosiasi pada umumnya mengikuti hukum-hukum tertentu : sama waktu, berurutan, persamaan, perlawanan dan atau sebab akibat.

  • c. Persepsi dan AppersepsiPersepsi adalah pengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subyek dan objeknya belum terbedakan satu dari lainya.Appersepsi ialah menangkap tanggapan-tanggapan lama dengan tanggapan yang baru. Appersepsi juga berarti menangkap tanggapan-tanggapan baru yang berkaitan dalam hubungan kotegorial, lebih dari sekedar hubungan asosiasi biasaDalam peristiwa appersepsi terdapat unsur-unsur : pengamatan penuh minat, pemahaman tanggapan lebih matang, taraf hubungan yang lebih tinggi, dan merupakan proses psikologi aktif.

  • d. Ingatan, Fantasai dan BerpikirIngatan (memory) ialah kemampuan jiwa untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan sebagai isi kesadaran. Fungsi paling penting dari ingatan ialah menyimpan tanggapan-tanggapan. Ada ingatan mekanis yang prosesnya melalui pengamatan inderawi, dan ada ingatan logis yang prosesnya melalui kesadaran akal budi.Fantasi (khayalan) ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi seseorang dapat melepaskan diri dari keadaan yang sedang dihadapi untuk menjangkau ke depan, ke keadaan masa depan yang dibayangkan.Berpikir (thinking) adalah aktifitas psikis yang intensional, dan terjadi apabila seseorang menjumpai problema atau masalah yang harus dipecahkan. Dalam proses pengertian satu dengan pengertian lainya untuk menjawab pertanyaan yang dihadapi.

  • e. Intelegensi dan IntuisiIntelek, akal budi, atau intelegensi adalah kemampuan untuk meletakkan hubungan-hubungan dari proses berpikir. Intelegensi juga berarti daya menyesuaikan diri terhadap keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berpikir menurut tujuan yang ditetapkan.Instuisi ialah mata batin, atau pandangan batin, yang serta merta tembus mengenai satu peristiwa atau kebenaran, tanpa perurutan pikiran, ibarat ilham.Instuisi merupakan bentuk perkiraan samar-samar diatas kesadaran biasa, tanpa diiringi proses berpikir yang cermat sebelumnya, namun kemudian bisa menuntun pada satu keyakinan

  • 6.Gejala Perasaan (emosi)a.Pengertian Umum Perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Perasaan juga merupakan suatu pernyataan jiwa yang bersifat subyektif untuk merasakan senang atau tidak senang, dan tidak selalu tergantung kepada perangsang dan alat-alat indera. Ada dua rumpun perasaan, yaitu : perasaan biologis dan persaan ruhaniyah. Perasaan biologis meliputi : perasaan keinderaan, perasaan vital, perasaan tanggapan, dan perasaan instink. Perasaan rukaniyah meliputi : keindahan, intelek, kesusilaan, ketuhanan, harga diri, simpati, dan perasaan sosial.b. Perasaan BiologisPerasaan keinderaan (sensoris) ialah perasaan yang timbul waktu indera kita menerima perangsang.Perasaan vital (kehidupan) ialah perasaan yang bergantung kepada keadaan. tubuh kita. Senang karena sehat, sedih karena sakit.Perasaan tanggapan ialah perasaan mengiringi apabila sesuatu atau keadaan. contoh Sedih ingat kalah lomba.Perasaan instink ialah perasaan yang mengiringi suatu instink yang sedang timbul. Senang melihat bermacam hidangan tersedia diatas meja makan.

  • c. Perasaan RuhaniyahPerasaan keindahan, timbul kalau orang mengamati sesuatu yang bagus (positif) atau sebaliknya yang buruk (negatif).Perasaan intelek timbul sebagai akibat kerja intelektual.Perasaan Kesusilaan timbul manakala seseorang mengalami hal-hal yang baik atau yang buruk menurut norma kesusilaan.Perasaan Ketuhanan timbul manakala seseorang menghayati kehadiran Tuhan dalam batinnya.Perasaan harga diri timbul manakala seseorang dapat berbuat sama seperti orang lain atau melebihi, dan sebaliknya.Perasaan simpati timbul manakala seseorang mengetahui orang lain sedang mengalami rasa senang atau sebaliknya.Perasaan sosial timbul manakala seseorang menyadari keadaan yang ada di masyarakat.

  • d. EmosiEmosi adalah reaksi penilaian (positif atau negatif) yang kompleks dari sistem syaraf seseorang terhadap rangsangan dari luar atau dari dalam diri sendiri. Ada yang berpendapat emosi itu sebagai bawaan (pendapat nativistik), ada yang menyatakan emosi sebagai hasil belajar dan pengalaman (pendapat empirik)Emosi yang kuat pada umunya diikuti perubahan-perubahan pada anggota tubuh :Kulit meningkat bila terpesonaPeredaraan darah tambah cepat bila marahDeyut jantung tambah cepat bila terkejutPernafasaan panjang jika kecewaPupil/mata membesar bila sakitLiur mengering jika tegangBuluroma berdiri jika takut

  • 3. Kecerdasaan emosiKeberhasilan seseorang ternyata tidak terlalu ditentukan oleh IQ-nya (Intelektual Quotient) tetapi lebih ditentukan oleh EQ-nya (Emotional Quotient), yaitu mereka yang mampu :Mengenali emosinya sendiriMengendalikan emosi sesuai dengan situasi dan kondisiMenggunakan emosi untuk memotivasi diri, bukan sebaliknyaMengenali emosi orang lainBerinteraksi positif dengan orang lain

  • 4. Emosi yang sulit dikendalikan adalah :Takut, yaitu bentuk emosi yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu atau menghindari kontak dengan sesuatu. Bentuk ekstrim dari takut disebut phobia.Cemburu, yaitu bentuk kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan pada diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang atau perhatian dari seseorang.Marah, sumber kemauan adalah hal-hal yang menggangu aktivitas untuk dapat mencapai tujuan. Sehingga ketegangan (stress) yang terjadi adalam aktivitas tidak mereda, bahkan bertambah. Dalam rangka menyalurkan ketegangan-ketegangan itulah individu yang bersangkutan menjadi marah

  • 7. Gejala Kemauan (Konasi)a. Pengertian Kemauan ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai suatu tujuan. Kemauan merupakan kekuatan dari dalam yang tampak sebagai gerak-gerik. Dalam fungsinya kemauan ini bertautan dengan fikiran dan perasaan. Oleh karenanya, secara ringkas kemauan adalah aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dalam kaitannya degan pelaksanaan suatu tujuanKemauan atau kehendak dapat dibedakan sebagai berikut :Dorongan, ialah suatau kekuatan dari dalam yang bertujuan tapi berlangsung diluar kesadaraanKeinginan, ialah dorongan nafsu yang tertuju pada sesuatu tertentu atau yang kongret.Keinginan yang dipraktikkan dapat menjadi kebiasaan.Hasrat, yaitu keinginan tertentu yang diulang-ulang.Kecenderungan, yaitu hasrat yang aktif yang menyuruh kita segera bertindak.Hawa nafsu, yaitu hasrat yang kuat yang mampu menguasai fungsi jiwa dan kesadaran manusia.Kemauan, ialah kekuatan yang sadar dan hidup untuk menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan pikiran.

  • b. Dorongan Biologis Terdapat gejala kemauan yang berpusat pada jasmani, baik yang ada pada tumbuh-tumbuhan, binatang atau manusia. Gejala-gejala tersebut meliputi :Tropisme, yaitu gejala desakan yang menyebabkan timbulnya gerakan-gerakan ke satu arah tertentu. Mislanya serangga mengarah pada sinar lampu.Refleks, yaitu reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang diluar kesadaran. Misalnya kedipan mata.Instink, yaitu kesanggupan melakukan hal-hal yang kompleks tanpa latihan sebelumnya, terarah pada tujuan yang berarti bagi subyek, tapi tidak disadari dan berlangsung secara mekanis. Misalnya, upaya menyesuaikan diri dengan lingkungan.Otomatisme, ialah gejala gerak-gerak yang berlangsung dengan sendirinya, tidak disadari dan ada diluar kehendak. Seperti detak jantung dan peradaraan darah.Kebiasaan, yaitu bentuk tingkah laku yang tetap.

  • 8. Gejala Cempuran Gejala campuran meliputi : Perhatian, Kelelahan dan sugesti. Disebut gejala campuran karena ketiga pernyataan jiwa ini secara tegas tidak bisa dipisah satu sama lain. Juga karena ketiga gejala jiwa tersebut tidak bisa digolongkan kedalam gejala-gejala kognisi, emosi, maupun konasi.a. Perhatian adalah konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan, pengertian dan sebagainya dengan mengesampingkan obyek-obyek yang lain. Perhatian juga merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, serta pembatasan kesadaran pada satu obyek. Pembatasan pada satu obyek dengan mengesampingkan peristiwa-peristiwa yang lain disebut inhibisi. Sedang usaha menampilkan hal-hal yang perlu dan berkaitan dengan obyek yang diminati disebut appersepsi

  • b. Kelelahan Kelelahan ialah semacam peringatan terhadap kesadaran kita, bahwa jiwa dan raga telah terkuras kekuatannya secara maksimal. Kelelahan juga merupakan suatu keadaan atau kondisi, baik fisik maupun psikis, yang menjadi batas kekuatan seseorang untuk melakukan sesuatu lebih lanjut. Kelelahan fisik misalnya gejala menguap, kaki tangan pegal dan kaku, perhatian berkurang dan lain-lain, yang kesemuanya itu dapat menghambat kelancaran pekerjaan, termasuk belajar. Kelelahan psikis misalnya merasa lemas seluruh tubuh, seakan habis terkuras tenaga, daya konsentrasi berkurang, minat tidak ada lagi, hilang daya ingat, cepat lupa, dan bosan. Kelelahan baik fisik mapun psikis adalah gejala normal. Untuk pemulihannya perlu istirahat dan tidur. Tapi ada kalanya kelelahan bisa teratasi dengan melakukan kegiatan yang sangat diminati.

  • c. Sugesti Sugesti ialah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang sehingga pikiran, perasaan dan kemauannya terpengaruh dan dengan begitu orang tersebut menuruti saja pengaruh tersebut tanpa pertimbangan atau pemikiran yang mendalam. Banyak cara mensugesti, misalnya :Dengan membujukDengan memujiDengan manakut-nakutiDengan memperlihatkan kekurangan dan kelebihan. Alat sugesti, misalnya : pandangan mata, roman muka, keteladan, gambar-gambar, suara, warna dan juga slogan atau semboyan. Sugesti lazim digunakan dalam : pengobatan (dokter dan dukun), demonstrasi, rapat raksasa, guna-guna (hipnotis), pendidikan, dan kerja lain.