2011 1-00426-ka 2

33
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep S istem Informasi Dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Rainer (2006, p48) sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang terorganisasi dan saling berhubungan atau berinteraksi secara sistematis untuk membangun atau mengolah data menjadi informasi. M enurut Bodnar dan Hopwood (2000, p4) sistem informasi adalah sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Menurut Alter (1999, p42) sistem informasi adalah bentuk tertentu dari sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi untuk menangkap (capture), transmisi, menyimpan, mencari kembali (revive), memanipulasi dan menampilkan informasi, serta mendukung satu kata atau lebih sistem kerja yang lain. Sedangkan menurut Thompson dan Cat-Baril (2003, p202) sebuah sistem informasi adalah sebuah sistem yang terintegrasi, berbasiskan teknologi informasi yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Menurut Turban (2003, p15) information system (IS) collects processes, stores, analyzes and disterminates information for a specific purpose. Definisi tersebut dapat dijelaskan sebagai sistem informasi yaitu mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan 7

Upload: dwitha

Post on 13-Nov-2014

1.177 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: 2011 1-00426-ka 2

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Rainer (2006, p48) sistem informasi adalah sekumpulan

komponen yang terorganisasi dan saling berhubungan atau berinteraksi secara

sistematis untuk membangun atau mengolah data menjadi informasi. Menurut

Bodnar dan Hopwood (2000, p4) sistem informasi adalah sekelompok

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data

menjadi informasi yang bermanfaat. Menurut Alter (1999, p42) sistem

informasi adalah bentuk tertentu dari sistem kerja yang menggunakan

teknologi informasi untuk menangkap (capture), transmisi, menyimpan,

mencari kembali (revive), memanipulasi dan menampilkan informasi, serta

mendukung satu kata atau lebih sistem kerja yang lain.

Sedangkan menurut Thompson dan Cat-Baril (2003, p202) sebuah

sistem informasi adalah sebuah sistem yang terintegrasi, berbasiskan

teknologi informasi yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen,

dan fungsi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Menurut Turban

(2003, p15) information system (IS) collects processes, stores, analyzes and

disterminates information for a specific purpose. Definisi tersebut dapat

dijelaskan sebagai sistem informasi yaitu mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan

7

Page 2: 2011 1-00426-ka 2

8

spesifik. Sistem informasi memerlukan teknologi komputer didalam

organisasi yang berfungsi untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh

user. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mengubah data menjadi

informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan

mencapai tujuan dalam suatu organisasi.

Dari definisi teori-teori diatas dapat kita disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah sistem kerja yang terdiri dari hardware, software, jaringan,

komputer, sumber daya yang mengumpulkan, menyimpan, menampilkan

informasi yang mendukung satu atau lebih sistem kerja yang lain didalam

suatu perusahaan.

2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Whitten (2004, p11) information technology is a contemporary

term that describes the combination of computer technology (hardware and

software) with the telecommunications technology (data, image, and voice

networks). Teknologi informasi adalah sebuah istilah yang menjelaskan

kombinasi dari teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi

telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara). Teknologi informasi

adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta

manajemen yang menjalankannya; meliputi infrastruktur teknologi informasi

dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan.

Infrastruktur teknologi informasi meliputi proses integrasi, operasi,

dokumentasi, pemeliharaan, dan manajemennya (Rainer, Turban, 2006, p49).

Menurut William Sawyer (2005, p3) information technology is a general term

Page 3: 2011 1-00426-ka 2

9

that describes any technology that helps to produces, maltipulate, store,

communicate, and/or disseminate information. Definisi tersebut dapat

diartikan sebagai teknologi informasi adalah istilah yang umum untuk

mendeskripsikan teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,

menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.

Teknologi informasi menggabungkan komputer dengan komunikasi yang

berkecepatan tinggi yang menghubungkan data, suara, dan video.

Menurut Thompson dan Cat-Baril (2003, p3), teknologi informasi

adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang dikemas sebagai suatu alat

untuk menangkap, menyimpan, memproses, dan menghasilkan digital.

Adapun pengertian teknologi informasi menurut Alter (1999, p42) adalah

perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi.

Perangkat keras adalah sekumpulan perangkat fisik yang digunakan dalam

pemrosesan informasi, seperti komputer, workstation, peralatan jaringan,

tempat menyimpan data (data storage), dan peralatan transmisi (transmission

devices). Perangkat lunak adalah program komputer yang menginterpretasikan

masukan (input) oleh user dan memberitahukan kepada komputer tentang apa

yang harus dilakukan. Menurut Remenyi (1995, p40) teknologi informasi

adalah suatu keuntungan atau kebalikan yang diperoleh dengan teknologi

informasi terhadap suatu perusahaan yang bersedia membayar atas

penggunaan teknologi informasi tersebut.

Page 4: 2011 1-00426-ka 2

10

Manfaat teknologi informasi menurut Bill Bysinger (1996, p44)

teknologi dapat menciptakan keuntungan strategis untuk sebuah organisasi

dalam kemajuan pada beberapa daerah dan kemampuannya, contohnya :

a. Pelayanan terhadap pelanggan

b. Kemampuan untuk mempercepat kemajuan

c. Menyesuaikan produk dan pelayanan

d. Mendapatkan pesan untuk stakeholder

e. Biaya operasi dan biaya tambahan

Menurut Anita Cassidy (1998, p27) teknologi informasi dapat

meningkatkan keuntungan bagi perusahaan karena Teknologi Informasi dapat

digunakan untuk menangkap nilai dari saingan organisasi mereka. Hal ini

dimaksudkan bahwa Teknologi Informasi akan berdampak pada :

a. Hubungan dengan pelanggan yang kuat

b. Pembagian pasar dengan para pesaing

c. Pengeluaran dari pemasok

d. Pembayaran karyawan

e. Pajak dan peraturan pemerintah

f. Jumlah dari diinvestasikannya modal

Dari penjelasan mengenai manfaat teknologi informasi diatas maka

dapat disimpulkan bahwa manfaat teknologi informasi meliputi :

a. Meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggan

b. Mengurangi biaya operasi dan tambahan

c. Dapat mengimbangi persaingan dengan perusahaan lain dengan usaha

sejenis

Page 5: 2011 1-00426-ka 2

11

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja para karyawan

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan teknologi yang menggabungkan antara perangkat keras,

perangkat lunak, dan sistem informasi yang dapat membantu mengelola,

menghasilkan, memamipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau

menyebarkan informasi serta merupakan komponen-komponen seperti

hardware, software serta jaringan yang merupakan bagian dari sistem

informasi (SI).

2.1.3 Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p35), yang menunjukkan kerangka konsep

dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi. Sistem

informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar

sistem informasi), hardware (mesin dan media), software (program dan

prosedur), data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media

komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan,

output, penyimpanan dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya

data menjadi produk informasi. Model sistem informasi ini memperlihatkan

hubungan antara komponen dan aktivitas sistem informasi. Model tersebut

memberikan kerangka kerja yang menekankan pada empat konsep utama yang

diaplikasikan ke semua jenis sistem informasi, yaitu : manusia, hardware,

software, data, jaringan adalah lima sumber daya dasar sistem informasi.

Page 6: 2011 1-00426-ka 2

12

2.1.3.1 Sumber Daya Data/Informasi

Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus ditangkap

dan disiapkan untuk pemrosesan melalui aktivitas input. Input

biasanya berbentuk aktivitas entri data seperti pencatatan dan

pengeditan.

Model sistem informasi menunjukan bahwa sistem informasi terdiri

dari lima sumber daya dasar : manusia, hardware, software, data dan

jaringan.

2.1.3.2 Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi.

Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem

informasi.

Pemakai akhir (juga disebut pemakai atau klien) adalah orang-orang

yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan

dari sistem tersebut. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang

mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

2.1.3.3 Sumber Daya Hardware

Hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan

dalam pemrosesan informasi.

Contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer

antara lain :

Page 7: 2011 1-00426-ka 2

13

1. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan data yang

berisi pemrosesan mikro dan berbagai peripheral yang salin g

berhubungan.

2. Komputer, yang berupa peralatan keyboard atau mouse elektronik

untuk input data dan perintah, layer, video, printer untuk output

informasi, dan disk magnetic atau optical untuk menyimpan

sumber daya data.

2.1.3.4 Sumber Daya Software

Software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi.

Contoh-contoh sumber daya software adalah :

1. Software sistem, seperti program sistem operasi, yang

mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer.

2. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi

pengguna komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah

program analisis penjualan, program penggajian, program

pengolahan kata (word processing).

2.1.4 Tujuan Implementasi Sistem Informasi

Menurut James O’Brien (2005, p10) tiga peranan penting yang dapat

dilakukan oleh sistem informasi untuk sebuah proses bisnis, yaitu mendukung

pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya, serta mendukung

berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.

Page 8: 2011 1-00426-ka 2

14

Tujuan sistem informasi yaitu :

a) Menyediakan dan mensistematikkan informasi yang merefleksikan

seluruh keadaan dan kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan

operasi-operasi organisasi.

b) Sistem informasi dirancang berdasarkan kebutuhan (permintaan).

c) Perencanaan maupun permintaan adalah hasil survey (studi) di

lingkungan suatu organisasi.

d) Penilaian terhadap sistem informasi (baik atau buruk, dan efektivitas)

dengan membandingkan nilai-nilai rancangan kebutuhan.

2.1.5 Fungsi dan Peranan Sistem Informasi

2.1.5.1 Peran Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2003, p10) terdapat tiga peran utama dari

sistem informasi aplikasi bisnis, yaitu :

1. Mendukung proses dan operasi bisnis.

Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur

dengan sistem informasi yang mendukung proses dan operasi

bisnis.

2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan

managernya.

Sistem informasi membantu praktisi bisnis untuk membantu

mengambil keputusan yang lebih baik.

3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetittif.

Mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing menbutuhkan

Page 9: 2011 1-00426-ka 2

15

penggunaan yang inovatif atas teknologi informasi.

2.1.5.2 Fungsi Sistem Informasi

Fungsi dan peranan sistem informasi bagi suatu organisasi,

menurut O’Brien (2003, p26) adalah :

a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam

keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan,

manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya

manusia.

b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan

moral pegawai, serta layanan kepuasan pelanggan.

c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk

menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para

manager dan praktisi bisnis.

2.2 Konsep Investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

2.2.1 Pengertian Investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Menurut Schniederians (2004, p9) yang dimaksud investasi teknologi

informasi adalah suatu keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe

dari manajemen sistem informasi, termasuk diantaranya manusia dan uang.

Sedangkan Weil (1989) mendefinisikan investasi teknologi informasi sebagai

biaya-biaya yang dihubungkan dengan perolehan komputer, komunikasi,

software, jaringan dan personal yang mengatur dan mengoperasikan sistem

informasi manajemen (SIM). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Page 10: 2011 1-00426-ka 2

16

investasi teknologi infomasi adalah keputusan investasi dalam

mengalokasikan biaya-biaya yang dihubungkan dengan perolehan komputer,

komunikasi, software, jaringan, dan personal yang mengatur dan

mengoperasikan sistem informasi manajemen (SIM).

Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi sistem informasi adalah cara

penanaman modal dibidang teknologi untuk meningkatkan kinerja perusahaan

dalam memproses dan menyimpan informasi, sehingga didapatkan manfaat

tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut.

Tujuan dan manfaat investasi ditinjau dari segi peranan strategis

teknologi informasi paling tidak dapat ditemukan lima jenis tujuan dari

dilakukannya investasi terhadap perangkat teknologi informasi, yaitu:

a. Karena alasan kelangsungan hidup perusahaan/bisnis itu sendiri, dalam

arti kata bahwa perusahaan melihat keberadaan teknologi informasi dalam

bisnis terkait sifatnya adalah mutlak. Contohnya adalah perusahaan

semacam bank retail, hotel kelas atas (bintang lima), transportasi

penerbangan dan lain sebagainya yang tidak mungkin dapat bertahan

lama dalam ketatnya persaingan bisnis tanpa diperlengkapi teknologi

informasi.

b. Perusahaan yang hendak melakukan investasi karena alasan ingin

memperbaiki efisiensi. Diharapkan diimplementasikannya teknologi

informasi dalam sejumlah bidang atau aktivitas tertentu, maka akan

dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi beragam

sumber daya perusahaan, seperti manusia, waktu, biaya, material, asset.

Page 11: 2011 1-00426-ka 2

17

c. Untuk memperbaiki efektivitas usaha. Contoh penerapan aplikasi

investasi TI terkait dengan hal ini adalah menerapkan sistem pengambilan

keputusan (decision support system), mengembangkan situs elektronik

commerce.

d. Perusahaan untuk mendapatkan suatu loncatan keunggulan kompetitif

(competitive advantage leap) agar dapat meninggalkan para pesaing

bisnisnya dengan mengembangkan teknologi yang perusahaan lain belum

miliki.

e. Suatu bentuk investasi yang dilatar belakangi oleh peranan TI sebagai

salah satu perangkat infrastruktur yang tidak dapat dihindari

keberadaannya bagi sebuah perusahaan di era global ini merupakan suatu

standar bagi perusahaan dewasa ini untuk memiliki corporate website

yang dapat diakses oleh para calon pelanggan diseluruh dunia dan lain

sebagainya.

Ada tiga alasan mengapa manajemen perlu mempertimbangkan tentang biaya

sampingan dari suatu investasi dibidang TI :

a. Pengeluaran untuk TI bersifat substansial

b. Pertumbuhan seberapa besar sebuah investasi TI itu tidak jelas

c. Pertumbuhan dari sebuah pengeluaran TI itu adalah invisible dan juga

tidak diatur oleh manajemen tingkat atas

Keuntungan terwujud (tangible benefits) dari suatu investasi diantaranya

sebagai berikut :

a. Pengurangan-pengurangan biaya operasi

b. Pengurangan kesalahan-kesalahan proses

Page 12: 2011 1-00426-ka 2

18

c. Peningkatan penjualan

d. Pengurangan biaya persediaan

e. Pengurangan kredit tak tertagih

Keuntungan tak terwujud (intangible benefits) dari suatu investasi adalah

keuntungan-keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam satuan

nilai uang. Keuntungan ini antara lain sebagai berikut :

a. Peningkatan pelayanan lebih baik kepada pelanggan

b. Peningkatan kepuasan kerja personil

c. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik

2.2.2 Karakteristik Khusus Investasi TI

Karakteristik khusus investasi TI menurut Remenyi (2000) dalam bidang

teknologi adalah sebagai berikut :

a. TI membawa resiko yang tinggi, biaya yang tinggi, tetapi memungkinkan

membawa keuntungan yang besar, jadi kita tidak dapat

mengesampingkannya.

b. Pengeluaran dalam TI merupakan sebuah proporsi yang signifikan

terhadap pengeluaran modal organisasi.

c. Laju dari perubahan teknologi dan macam-macam penggunaannya,

mendatangkan kesulitan bagi manajer untuk mengenalnya dengan semua

aspek dalam pengambilan keputusan.

d. Dalam kebanyakan organisasi tidak ada kepercayaan terhadap

pencataatan dalam anggaran belanja, ukuran biaya dan keuntungan.

Page 13: 2011 1-00426-ka 2

19

2.3 Metode Studi Kelayakan Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p515) studi kelayakan adalah studi awal untuk

merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber

daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan.

Yang dimaksud dengan studi kelayakan adalah penelitian tentang dapat

tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan

berhasil. Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak berbeda-beda.

Ada yang menafsirkan dalam artian yang terbatas, ada juga yang mengaitkan dalam

artian yang lebih luas. Artian yang lebih terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak

swasta yang berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi.

Sedangkan menguntungkan bisa dalam arti yang lebih relatif. Mungkin

dipertimbangkan berbagai faktor seperti manfaat bagi masyarakat luas yang bisa

berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di

tempat tersebut dan sebagainya. Bisa juga dikaitkan dengan misalnya penghematan

devisa ataupun penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah.

Dengan demikian suatu studi kelayakan proyek akan menyangkut tiga aspek yaitu:

1. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut

sebagai manfaat financial). Yang berarti apakah proyek itu dipandang cukup

menguntungkan apabila dibandingkan dengan resiko proyek tersebut.

2. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek dilaksanakan

(sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukkan

manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.

3. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Ini

merupakan studi yang relatif paling sulit untuk dilakukan. Semakin sederhana

Page 14: 2011 1-00426-ka 2

20

proyek yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian

yang akan dilakukan. Bahkan banyak proyek-proyek investasi yang mungkin

tidak pemah dilakukan studi kelayakan formal tetapi ternyata kemudian terbukti

berjalan dengan baik pula.

2.3.1 Jenis Studi Kelayakan

Jenis studi kelayakan menurut Whitten (2004, p382) antara lain sebagai

berikut :

2.3.1.1 Kelayakan Organisasional

Kelayakan organisasional (organizational feasibility) berfokus pada

sebaik apakah dukungan sistem yang diusulkan terhadap prioritas

bisnis strategi organisasi.

2.3.1.2 Kelayakan Ekonomi

Kelayakan ekonomi (economic feasibility) berhubungan dengan

apakah penghematan biaya, peningkatan pendapatan, peningkatan

keuntungan, pengurangan investasi yang diperlukan, dan manfaat lain

yang diharapkan akan melebihi biaya pengembangan dan biaya

operasional sistem yang diusulkan. Sebagai contoh, jika usulan sistem

sumber daya manusia tidak bisa menutupi biaya pengembangannya,

maka usulan itu tidak akan disetujui, kecuali dimandatkan oleh

peraturan pemerintah atau pertimbangan bisnis strategi.

Page 15: 2011 1-00426-ka 2

21

2.3.1.3 Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis (technical feasibility) dapat didemonstrasikan jika

hardware dan software yang dapat diandalkan dan mampu memenuhi

kebutuhan sistem yang diusulkan, bisa diperoleh atau dikembangkan

oleh bisnis dalam jangka waktu yang dibutuhkan.

2.3.1.4 Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional (operational feasibility) adalah kemauan dan

kemampuan manajemen, karyawan, pelanggan, pemasok, dan pihak

lain yang mengoperasikan, menggunakan, dan mendukung sistem

yang diusulkan. Sebagai contoh, jika software yang digunakan untuk

sistem bisnis baru terlalu sulit digunakan, pelanggan dan karyawan

mungkin sekali melakukan banyak kesalahan dan tidak mau

menggunakannya lagi. Jika hal ini terjadi artinya gagal memenuhi

kelayakan operasional.

2.3.2 Metode-Metode Penilaian Ekonomis Investasi TI

Ada beberapa macam metode dalam melakukan evaluasi terhadap

kelayakan investasi TI secara ekonomis (aspek finansial), yaitu antara lain :

2.3.2.1 Cost Benefit Analysis (CBA)

Remenyi (2001, p296) mendefinisikan CBA sebagai “the

process of comparing the various costs associated with an investment

with the benefit and profit that it returns”. Definisi tersebut

Page 16: 2011 1-00426-ka 2

22

diterjemahkan sebagai proses membandingkan bermacam-macam

biaya yang berhubungan dengan investasi dengan manfaat dan

keuntungannya yang dikembalikan. Keen (2003, p273) mendefinisikan

CBA sebagai “an analysis describing the business reasons why or why

not specific investment options should be selected.” Definisi tersebut

diterjemahkan sebagai analisis yang menjabarkan alasan bisnis, kenapa

atau kenapa tidak pilihan spesifik suatu investasi harus dipilih.

Sedangkan menurut Parker (1996, p90) CBA merupakan teknik yang

paling umum yang digunakan dalam melakukan perhitungan finansial

dari suatu proyek. Dalam CBA, dilakukan perhitungan atas biaya

pengembangan proyek (seperti : biaya hardware, biaya software, biaya

training, dll), biaya berjalan, dan penghematan/pengurangan biaya

yang mungkin terjadi.

Tujuan dilakukannya analisis cost and benefit adalah untuk

mengevaluasi apakah efektivitas dari fungsi TI sudah mencukupi

(Remenyi, 2000, p152).

Pengaplikasian Cost Benefit Analysis (CBA) berkaitan erat

dengan tiga hal penting dan saling berhubungan yaitu :

1. Manfaat (benefit) domain bisnis adalah berwujud penurunan biaya

dan atau peningkatan kinerja atau revenue.

2. Biaya (cost) domain teknologi adalah berupa biaya tetap dan

variabel yang diperlukan untuk membangun sistem.

3. Nilai (value) adalah manfaat yang diperoleh atas pembangunan TI,

yang tercermin pada peningkatan kinerja organisasi pada saat

Page 17: 2011 1-00426-ka 2

23

sekarang maupun masa yang akan datang.

Analisis biaya/manfaat biasanya termasuk dalam studi

kelayakan. Jika biaya dan manfaat dapat dihitung, hal ini disebut

berwujud (tangible), jika tidak bisa dihitung disebut tak berwujud

(intangible). Contoh biaya yang berwujud adalah biaya hardware dan

software, gaji karyawan dan biaya lain yang dapat dihitung yang

dibutuhkan untuk mengembangkan dan menerapkan solusi SI. Biaya

tak berwujud (intangible cost) adalah biaya yang sulit diukur, biaya itu

termasuk hilangnya niat baik pelanggan atau moral karyawan yang

disebabkan oleh kekeliruan dan gangguan instalasi sistem baru.

Manfaat berwujud (tangible benefit) adalah hasil yang

diharapkan, seperti penurunan biaya gaji yang disebabkan oleh

berkurangnya personel atau penurunan biaya persediaan yang

disebabkan oleh berkurangnya persediaan. Manfaat tak berwujud

(intangible benefit) lebih sulit diperkirakan misalnya pelayanan

pelanggan yang lebih baik atau lebih cepat serta lebih akuratnya

informasi untuk manajemen.

Teknik tradisional cost benefit analysis merupakan sarana

mengukur keuangan yang umum dalam menilai dan menentukan hasil

dari keuntungan investasi teknologi informasi secara langsung.

Keuntungan investasi yang diukur dalam hal ini adalah keuntungan

dari pengurangan biaya operasional perusahaan sejak investasi

teknologi informasi diimplementasikan.

Page 18: 2011 1-00426-ka 2

24

Cost benefit analysis melibatkan estimasi dan evaluas i

keuntungan bersih terkait dengan program alternatif tindakan. Teknik

ini membandingkan nilai manfaat yang terkait dengan investasi dengan

nilai sekarang dari biaya investasi yang sama. Cost benefit analysis

adalah sebuah alat pengambilan keputusan, banyak digunakan di kedua

pengaturan publik dan swasta untuk berbagai masalah yang berbeda,

termasuk investasi TI pengambilan keputusan (Brown, 2001). Cost

benefit analysis melibatkan identifikasi biaya dan manfaat untuk setiap

investasi alternatif, diskon biaya dan manfaat kembali ke masa

sekarang, dan memilih alternatif terbaik menurut kriteria yang

ditetapkan sebelumnya. Cost benefit analysis dapat digunakan untuk

mengevaluasi investasi independen dan untuk memilih satu atau

beberapa di antara serangkaian investasi independen atau tergantung.

Cost benefit analysis dapat digunakan untuk ex ante (sebelum analisis

proyek), ex post (setelah analisis proyek) dan di res media (dalam

analisis penyelesaian) evaluasi investasi. Seperti kebanyakan analisis,

cost benefit analysis melibatkan serangkaian langkah atau tahapan.

Urutan tahap-tahap meliputi: mendefinisikan masalah,

mengidentifikasi biaya dan manfaat, memilih kriteria, comparing

alternatif, dan melakukan analisis sensitivitas.

Mendefinisikan masalah sangat penting dalam semua jenis

pengambilan keputusan, termasuk pengambilan keputusan investasi TI.

Menganalisis masalah merupakan satu-satunya cara untuk

memungkinkan solusi alternatif yang tepat dapat dihasilkan. Definisi

Page 19: 2011 1-00426-ka 2

25

masalah melibatkan analisis situasi: menyelidiki kebutuhan dan

persyaratan di bidang TI. Setelah analisis, masalah dapat didefinisikan

dan solusi alternatif dapat diidentifikasi. Masalah yang jelas termasuk

spesifikasi tujuan untuk investasi TI dan rencana untuk mencapai

tujuan tersebut. Kemungkinan untuk investasi TI dapat diperbaiki oleh

customer service, inventory control enchanced, atau informasi yang

lebih baik. Masalah yang jelas juga mencakup rencana untuk mencapai

tujuan.

Ini bagian dari definisi masalah dimana melibatkan dan

menghasilkan semua program alternatif yang mungkin dilakukan

untuk kemudian menyeleksi alternatif yang dapat diterima. Alternatif

mungkin tidak dapat diterima orang yang tidak memenuhi beberapa

kendala dasar seperti yang dari anggaran, hukum sosial, politik, dan

kelembagaan. Karena cost benefit analysis, ia cenderung menjadi alat

pengambilan keputusan yang relatif mahal dibandingkan dengan

metodologi lain. Dengan mempersempit jumlah alternatif sebelum

melakukan analisis adalah mungkin untuk lebih baik mengelola biaya.

Tergantung pada keterbatasan anggaran, mungkin akan ideal untuk

memiliki sejumlah kecil alternatif, seperti dua alternatif untuk

mengevaluasi. Dalam keadaan lain, beberapa alternatif mungkin lebih

menguntungkan. Penting untuk diingat bahwa cost benefit analysis

membantu dalam mengidentifikasi alternatif terbaik di antara satu set

yang dipilih selama tahap definisi masalah.

Page 20: 2011 1-00426-ka 2

26

Setelah masalah telah didefinisikan dan alternatif yang layak

telah diidentifikasi, tahap selanjutnya dalam analisis ini adalah

mengidentifikasi semua biaya yang relevan dan manfaat. Menyadari

efek yang relevan dari investasi TI dapat menjadi salah satu tahapan

yang paling menantang cost benefit analysis. Sebuah penyelidikan

intensif harus dilakukan untuk mengidentifikasi semua efek yang

relevan dari investasi TI baik positif maupun negatif dan untuk

menetapkan nilai dolar. Menghadap biaya dan manfaat yang signifikan

atau tidak baik dapat mempengaruhi pilihan akhir serta sangat penting

karena terlalu tinggi atau meremehkan dapat mempengaruhi hasil cost

benefit analysis.

2.3.2.2 Capital Budgeting

Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (1995,

p121) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan

keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu

kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

tahun tersebut tidaklah mutlak, termasuk dalam pengeluaran dana ini

adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva, yaitu tanah,

bangunan, mesin, alat-alat lainya.

Page 21: 2011 1-00426-ka 2

27

Arti penting capital budgeting :

1. Dana yang dikeluarkan terikat dalam jangka waktu yang panjang.

Ini berarti perusahaan harus menunggu sampai keseluruhan dana

yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan.Investasi

dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan

dimasa yang akan datang.

2. Pengeluaran dana tersebut meliputi jumlah besar. Pengeluaran

dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi dana yang besar

itu mungkin tidak dapat diperoleh pada jangka waktu yang pendek

atau tidak mungkin diperoleh sekaligus, berhubung dengan itu

maka sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-hati dan teliti.

3. Kesalahan dalam pengambilan keputusan tentang pengeluaran

modal tersebut mempunyai akibat panjang dan berat. Kesalahan

dalam pengambilan keputusan dalam bidang ini tidak dapat

dperbaiki tanpa adanya kerugian.

Metode penilaian investasi :

1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat

menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan

proced atau aliran kas netto (net cash flow).

Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau

penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang

diperlukan untuk menutup kembali investasi. Oleh karena itu,

dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai berdasarkan

Page 22: 2011 1-00426-ka 2

28

apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh

manajemen, jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang

diperoleh dari investasi dapat menutup investasi yang

direncanakan.

Payback period = PV Investasi : PV Kas Masuk Bersih

Kelemahan payback method :

1. Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.

2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya

setelah investasi pokok kembali.

Kebaikan payback method :

1. Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan,

maka metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang

diperlukan untuk pengembalian investasi.

2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang

mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga

dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya

paling cepat.

3. Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk

penilaian usulan investasi

Page 23: 2011 1-00426-ka 2

29

2. Net Present Value (NPV) adalah menghitung selisih antara nilai

sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih

dimasa yang akan datang.

Teknik Net Present Value (NPV) merupakan teknik yang

didasarkan pada arus kas yang didiskontokan. Ini merupakan

ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh dari suatu

investasi dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu proyek

ditentukan dengan menghitung nilai sekarang dari arus kas yang

diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan

yang dikehendaki dan kemudian menguranginya dengan

pengeluaran kas neto awal.

Jikalau NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa

proyek tersebut diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan

sebesar jumlah positif dari NPV yang dihitung dari investasi

tersebut dan juga bahwa investasi tersebut diharapkan akan

menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada

tingkat keuntungan yang dikehendaki.

Net Present Value (NPV) adalah cara lain untuk melakukan

analisis nilai sekarang. NPV adalah nilai sekarang dari arus kas

dikurangi biaya investasi awal dan dapat dihitung sebagai berikut :

NPV = I0 +___C0___+___C1___+.....+___Cn___

(1 + r) (1 + r) ² (1+r)ⁿ

Page 24: 2011 1-00426-ka 2

30

3. Internal Rate of Return (IRR) adalah menghitung tingkat bunga

yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekaran g

penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang.

Pada dasarnya metode ini sama dengan metode present

value, perbedaannya adalah dalam present value tarif kembalian

sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam discounted cash

flow justru tarif kembalian yang dihitung sebagi dasar untuk

menerima atau menolak suatu usulan investasi. Penentuan tarif

kembalian dilakukan dengan metode trial and error, dengan cara

sebagai berikut:

1. Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tarif

kembalian yang dipilih secara sembarang di atas atau

dibawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.

2. Menginterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk

mendapatkan tarif kembalian sesungguhnya.

4. Profitability Index (PI) adalah menghitung perbandingan antara

nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang

dengan nilai sekarang investasi.

PI merupakan nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah

investasi awal dibagi dengan investasi awal.

PI = Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal : Investasi

awal

Page 25: 2011 1-00426-ka 2

31

Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya

memilih proyek yang memiliki PI lebih besar dari satu dan yang

paling tinggi.

5. Cost of Capital (COC) adalah untuk mendapatkan besarnya biaya

yang secara riil harus ditanggung perusahaan untuk memperoleh

dana dari berbagai sumber.

2.3.2.3 Return on Investment (ROI)

Menurut Parker (1998, p102) return on investment merupakan

pengukuran terhadap tingkat pengembalian suatu investasi kepada

perusahaan. Perhitungan return on investment didasarkan pada

perhitungan traditional cost benefit, value linking, dan inovation

valuation.

Menurut Dean Drysdale, Carole Bonanni, Phil Shuttlewood

(Journal : Return On Investment For Background Screening, Vol. 9,

Iss. 11; pg. 65, 6 pgs) “Return on investment is a simple ratio that is

typically used when companies are considering or evaluating a capital

expenditure, particularly one that has the potential to reduce future

expenditures. The ratio is simple: return/investment.”

Menurut Garrison/Noreen (2000, p602) return on investment

adalah tingkat pengembalian yang mampu dihasilkan oleh manager

pusat investasi pada aktiva mereka.

Page 26: 2011 1-00426-ka 2

32

Keunggulan ROI :

1) ROI merupakan gambaran tunggal keseluruhan yang dipengaruhi

oleh segala sesuatu yang telah terjadi.

2) ROI mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan

aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. ROI juga mempakan

cara yang baik untuk mengecek akurasi proposal investasi modal

yang diajukan.

3) ROI merupakan satuan umum yang dapat diperbandingkan dengan

banyak entitas bisnis lainnya.

4) ROI menyediakan sebuah insentif untuk menggunakan aktiva yang

ada dengan efisien.

5) ROI memberikan sebuah insentif untuk memperoleh aktiva baru

hanya bila penggunaan aktiva tersebut akan meningkatkan return

yang diinginkan.

Kelemahan ROI antara lain :

1) Kesukaran dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan

dengan perusahaan lain yang sejenis karena adanya praktik

akuntansi yang digunakan berbeda.

2) Adanya fluktuasi nilai dari uang (daya beli) khususnya bila dalam

kondisi inflasi.

3) Tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara

dua perusahaan atau lebih untuk dapat memperoleh simpulan yang

memuaskan.

Page 27: 2011 1-00426-ka 2

33

4) Tidak dapat memberikan gambaran atau pencerminan terhadap

struktur modal perusahaan.

Penggunaan ROI bertujuan untuk :

1. Mengetahui tingkat (%) kembalinya modal yang digunakan.

2. Merumuskan apakah untuk membiayai aktivitas bisnis digunakan

modal sendiri atau modal dari luar (pinjaman). Hal ini ditinjau dari

perbandingan antara ROI (%) dengan tingkat (%) pinjaman (dari

luar).

Rumus untuk menghitung ROI yaitu :

ROI = ____NCF___ x Pendapatan (dalam%)

Pendapatan Jumlah Investasi

2.4 Biaya (Cost) Implementasi TIK

2.4.1 Konsep Biaya Implementasi TIK

Menurut Hansen dan Moven (2000, p40), biaya didefinisikan sebagai kas atau

nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

diharapkan memberikan manfaat saat ini atau masa yang akan datang bagi

organisasi. Menurut Supriyono (2000, p16), biaya adalah harga perolehan yang

dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau

revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Sedangkan

menurut Mulyadi (2001, p8), biaya adalah sumber pengorbanan ekonomis yang

diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, yang sedang terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Menurut Henry Simamora

Page 28: 2011 1-00426-ka 2

34

(2002, p36), biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk

barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau masa

mendatang bagi organisasi. Menurut Harnanto dan Zulkifli (2003, p14), biaya

adalah sesuatu yang berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan

untuk memperoleh tujuan akhir yaitu mendatangkan laba.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya

merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan suatu

manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang.

2.4.2 Jenis-jenis Biaya Implementasi TIK

Terbagi 2 jenis biaya, yaitu :

a. Tangible Cost

Adalah biaya yang dapat dengan mudah diidentifikasi dan diukur dengan

analisis sistem. Contohnya : biaya furniture, biaya software biaya

peralatan, biaya perubahan.

b. Intangible Cost

Merupakan biaya yang sulit untuk diidentifikasi dan susah untuk

dikalkulasi dan diukur. Contoh : biaya perawatan hardware dan biaya

kehilangan persaingan kompetitif dari pesaing/saingan.

Page 29: 2011 1-00426-ka 2

35

2.4.3 Kategori Biaya Implementasi TIK

Dalam bisnis biaya manfaat, biaya dikategorikan menjadi 3 macam, antara lain:

1. Biaya Investasi

Merupakan modal pembayaran yang tidak diulang-ulang untuk

mendapatkan atau mengembangkan peralatan baru, sofware baru, fasilitas

baru, dan lain-lain. Contoh : komputer, storage, jaringan komunikasi,

software, training/pelatihan.

2. Biaya Implementasi

Adalah pembayaran satu kali untuk membuat atau meng-install

kemampuan baru, yang sama seperti biaya investasi dimana satu kali biaya

investasi dapat diubah ke biaya operasi tahunan (annual operating cost)

ketika peralatan dikontrakkan. Contoh : biaya pemindahan peralatan dan

personalia perusahaan, biaya penempatan saluran listrik dan telepon, biaya

penghapusan sistem sekarang, refurnishing cost/biaya pembaharuan ulang

dari biaya furniture.

3. Biaya Operasional Tahunan

Adalah biaya bila pembayaran berulang dibutuhkan. Ini dibutuhkan untuk

operasi dasar dari hari ke hari atau bulan ke bulan. Contoh : biaya

penyewaan peralatan dan fasilitas spesial, biaya perawatan peralatan dan

software, dan gaji tambahan personalia, biaya perbedaan persediaan, dan

biaya asuransi.

Page 30: 2011 1-00426-ka 2

36

2.4.4 Penggolongan Biaya Implementasi TIK

Menurut Mulyadi (2005, p13), biaya digolongkan sebagai berikut :

1. Menurut objek pengeluaran

Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu

berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran,

misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya

telepon”

2. Menurut fungsi dalam perusahaan

Biaya dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu :

1) Biaya Produksi

Biaya produksi yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi

atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya

produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja, dan biaya overhead pabrik.

2) Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk, contohnya: biaya iklan, biaya promosi,

biaya sampel, dll.

3) Biaya Administrasi dan Umum

Biaya administrasi dan umum yaitu biaya-biaya untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk,

contoh: gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll

Page 31: 2011 1-00426-ka 2

37

3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai

Ada dua golongan yaitu :

(1) Biaya Langsung (direct cost)

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya

adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai

itu tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan

demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasi dengan sesuatu

yang dibiayai.

(2) Biaya Tidak Langsung (indirect cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan

oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya

dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung

atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Biaya ini tidak

mudah diidentifikasi dengan produk tertentu.

4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat

digolongkan menjadi :

a. Biaya Tetap (fixed cost)

Biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan

volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu,

contohnya: gaji direktur produksi, dll.

Page 32: 2011 1-00426-ka 2

38

b. Biaya Variabel (variable cost)

Biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan

perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh : biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung.

c. Biaya Semi Variabel

Biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur

biaya tetap dan variabel, contoh: biaya listrik yang digunakan.

d. Biaya Semi Fixed

Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah

dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya

Biaya dibagi dua bagian, yaitu :

1) Pengeluaran Modal (capital expenditure)

Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah pengeluaran yang

akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau

pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode

akuntansi yang akan datang.

2) Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditure)

Page 33: 2011 1-00426-ka 2

39

Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) adalah pengeluaran

yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana

pengeluaran itu terjadi.

2.5 Manfaat (Benefit) Implementasi TIK

2.5.1 Definisi Manfaat Implementasi TIK

Menurut Remenyi (2000, p40), manfaat (benefit) dari teknologi informasi

adalah keuntungan yang diperoleh dengan bantuan dari komputer dan

komunikasi yang mana sebuah perusahaan aan bersedia membayar atas

penggunaan semua itu.

2.5.2 Jenis-jenis Manfaat Implementasi TIK

Menurut Remenyi (2000, p7), ada 2 jenis manfaat :

1. Tangible Benefit

Tangible benefit disebut juga hard benefit, adalah manfaat yang

dihasilkan dari investasi yang akan dapat diidentifikasi atau diukur secara

langsung dari segi finansial. Contohnya adalah penurunan total biaya

produksi, peningkatan laba.

2. Intangible Benefit

Intangible benefit disebut juga soft benefit adalah peningkatan lingkungan

kerja bagi karyawan sehingga menciptakan suasana kerja yang lebih baik.

Intangible benefit akan memberikan kontribusi yang paling penting

terhadap perusahaan.