200745496-kimed-fix-2-doc

Upload: encarncaolubby

Post on 03-Mar-2018

320 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    1/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    2/75

    BAB II

    PEMBAHASAN

    HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT ANTIINFEKSI

    Obat antiinfeksi adalah senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatan

    penyakit infeksi yang disebabkan oleh spesies tertentu dari golongan serangga, metazoa,

    protozoa, "amur, bakteri, riteksia atau virus.

    Berdasarkan kegunaanya obat infeksi dibagi men"adi beberapa kelompok, yaitu

    ektoparasitisida obat antiinfeksi setempat (antiseptika dan desinfenfektan), anthelmintik,

    obat antimikobakteri (antituberkulosis dan antilepra), antiseptik saluran seni, obat anti

    "amur, obat antivirus dan obat antiprotozoa (antiamuba, antileismania, antitrikomonas,antitripanosoma dan antimalaria).

    A. OBAT ANTIINFEKSI SETEMPAT

    Obat antiinfeksi setempat adalah senyawa yang digunakan se&ara setempat

    untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, baik pada

    "aringan hidup maupun "aringan mati.

    Obat antiinfeksi setempat dibagi men"adi ' kelompok, yaitu antiseptika dan

    desinfektan.

    Antiseptika adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat

    pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme pada "aringan hidup, mempunyai

    efek membatasi dan men&egah infeksi agar tidak men"adi lebih parah. Antiseptika

    digunakan pada permukaan mukosa, kutan dan luka yang terinfeksi. Antiseptika

    yang ideal adalah dapat menghambat pertumbuhan dan merusak sel$sel bakteri,

    spora bakteri "amur, virus dan protozoa, tanpa merusak "aringan tubuh.

    Antiseptika digunakan dalam bentuk sediaan tunggal atau digabungkan

    dengan detergen, sabun, serbuk tabur, deodoran dan pasta gigi. ada penggunaan

    se&ara setempat, obat kadang$kadang menyebabkan iritasi kulit atau mukosa, dan

    menimbulkan reaksi alergi atau dermatitis. Bila terserap obat menimbulkan

    toksisitas sistemik.

    Desinfektan adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh

    mikroorganisme (bakterisid), biasanya pada benda mati, dan dengan &epat

    menghasilkan efek letal yanng tak terpulihkan.

    '

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    3/75

    esinfektan digunakan se&ara luas untuk sanitasi rumah atau rumah sakit.

    Antiseptika dan desinfektan dapat merusak sel dengan &ara koagulasi atau

    denaturasi protein protoplasma sel, atau menyebabkan sel mengalami lisis, yaitu

    dengan mengubah struktur membran sel sehingga menyebabkan kebo&oran isi sel.

    Mekanisme Ke!a

    *ekanisme ker"a senyawa antiseptika dan desinfektan sangat beragam dan

    se&ara skematik dapat dilihat pada +ambar %.

    Gam"a #. +ambaran skematik mekanisme ker"a dan sasaran utama antiseptikadan didefinisikan disinfektan.

    *ekanisme ker"a antiiseptika dan desinfektan dikelompokkan sebagai berikut :

    #. Pen$inaktifan en%im tetent&

    enginaktifan enzim tertentu adalah mekanisme umum dari senyawa antiseptika

    dan desinfektan, seperti turunan aldehida, amina, karbanilida, etilen oksida,

    halogen, senyawa merkuri dan senyawa$senyawa amonium kuartener.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    4/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    5/75

    -. Denet&asi p*tein

    6urunan alkohol, halogen dan halogenofor, senyawa merkuri, peroksida,

    turunan fenol dan senyawa amonium kuartener beker"a sebagai antiseptik dan

    desinfektan dengan &ara denaturasi dan koagulasi protein sel bakteri.

    T&&nan a'k*)*' dapat menimbulkan denaturasi protein sel bakteri dan

    proses tersebut memerlukan air. 1ali ini ditun"ang oleh fakta bahwa alkoholabsolut, yang tidak mengandung air, mempunyai aktivitas antibakteri "awuh

    lebih rendah dibanding alkohol yang mengandung air. 4elain itu turunan alkohol

    "uga menghambat sistem fosforilasi dan efeknya terlihat "elas pada mitokondria,

    yaitu pada hubungan substrat$nikotinamid adenin dinukleotida (7A).

    Sen+a,a mek&ipertama$tama membentuk ion -$1g2, dan kemudian

    bereaksi membentuk ikatan kovalen dengan gugus tiol enzimatik sel (misal pada

    sistein dan glutation) melalui pembentukan merkaptid.

    *ekanisme reaksinya di"elaskan sebagai berikut :

    T&&nan fen*' berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi

    yang melibatkan ikatan hidrogen. ada kadar rendah terbentuk kompleks

    protein$fenol dengan ikatan yang lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti

    penetrasi fenol ke dalam sel dan menyebabkan presipitasi serta denaturasiprotein. ada kadar tinggi fenol menyebabkan koagulasi protein dan sel

    membran mengalami lisis.

    T&&nan Pe*ksi(aadalah senyawa pengoksida dan ker"anya tergantung

    pada kemampuan pelepasan oksigen aktif. -eaksi oksidasi ini mampu

    membunuh banyak mikroorganisme.

    Sen+a,a peak, mekanisme ker"anya mirip dengan senyawa merkuri, yaitu :

    a. 8on perak berinteraksi dengan protein bakteri, menyebabkan ter"adinya

    presipitasi protoplasma bakteri sehingga bakteri mengalami kematian.

    9

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    6/75

    b. eme&ahan dan ionisasi perak proteinatum, menghasilkan ion dengan efek

    bakteriostatik ringan dan masa ker"a yang pan"ang.

    8on perak menimbulkan efek antibakteri karena dapat berinteraksi dengan

    gugus$gugus amino, karboksil, fosfat dan tiol, membentuk kompleks yang tidak

    larut dengan A-7, A7, riboflavin dan lain$lain makromolekul dalam sel

    bakteri. Bentuk kompleks ion perak dengan guanosin $monofosfat dan

    riboflavin digambarkan sebagai berikut :

    Sen+a,a am*ni&m k&atene, merupakan kation aktif yang dapat

    berinteraksi dengan gugus snion sel bakteri membentuk kompleks yang stabil,

    sehingga ter"adi keka&auan membran sel, denaturasi protein dan penghambatan

    enzim. ada kadar optimal senyawa dapat menyebabkan sel mengalami lisis.

    ada kadar yang lebih tinggi senyawa tidak menyebabkan lisis tetapi ter"adi

    denaturasi protein enzim bakteri.

    /. Men$&"a) pemea"i'itas mem"an se' "aktei

    8ni adalah model ker"a t&&nan amin (an $&ani(in t&&nan fen*' dan

    sen+a,a am*ni&m k&atene. engan mengubah permeabilitas membran sel

    bakteri, senyawa$senyawa di atas menimbulkan kebo&oran konstituen sel yang

    esensial sehingga bakteri mengalami kematian.

    K'*)eksi(in, suatu kation aktif, dapat berinteraksi dengan gugus$gugus

    yang bermuatan negatif pada dinding sel bakteri, menghasilkan netralisasimuatan, obat kemudian diadsorpsi dan menyebabkan kerusakan dinding sel.

    4elain mekanisme ker"a di atas klorheksidin "uga menyebabkan presipitasi

    protein plasma sel bakteri.

    0. Inteaka'asi ke (a'am ADN

    Beberapa zat warna, seperti turunan trifenilmetan dan akridin, beker"a

    sebagai antibakteri dengan mengikat se&ara kuat asam nukleat, menghambat

    sintesis A7 dan menyebabkan perubahan kerangka mutasi pada sintesis

    protein.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    7/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    8/75

    6urunan alkohol yang sering digunakan sebagai antiseptik adalah etil

    alkohol dan isopropil alkohol.

    a) Eti' a'k*)*' (etanol), 0101'O1, mempunyai ker"a bakterisid yang

    &epat dan digunakan sebagai antiseptik kulit. 3til alkohol "ugadigunakan sebagai pengawet, adstringen, pendingin (kompres),

    hipnotik ringan dan sebagai pelarut eliksir atau minuman. 3til alkohol

    efektif sebagai antiseptik pada kadar >$?9@, dan aktivitas

    bakterisidnya optimal pada kadar =>@.

    b) Is*p*pi' a'k*)*', 0101'01'O1, mempunyai aktifitas bakterisid

    lebih besar dibanding etil alkohol, karena lebih efektif dalam

    menurunkan tegangan permukaan sel bakteri dan denaturasi protein.

    8sopropil alkohol efektif sebagai antiseptik pada kadar 9>$?9@.

    arutan 5>@ daya antiseptiknya sama dengan larutan >@ etanol.

    ". T&&nan Ami(in (an G&ani(in

    0ontoh : klorheksidin glukonat dan klorheksidin asetat.

    K'*)eksi(in adalah senyawa kationik, terutama digunakan sebagai

    antiseptik kulit sebelum operasi, antiseptik luka dan desinfektan alat$alat

    bedah.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    9/75

    $aminoakridin dan ?$aminoakridin bersifat lebih basa disbanding

    turunan aminoakridin yang lain karena ter"adi stabilisasi resonansi dari

    bentuk terprotonasi. Bentuk terionisasinya makin besar (?%@ dan

    %>>@) sehingga makin efektif interaksinya dengan gugus anion protein

    sel bakteri.

    Bentuk resonansi dari dan ?$aminoakridin di"elaskan sebagai berikut :

    b. 6urunan akridin "uga memerlukan bentuk dan ukuran molekul tertentu

    serta kedudukan planar untuk menimbulkan aktivitas antibakteri

    maksimal.

    -6 T&&nan Tifeni'metan

    0ontoh : gentian violet dan mala&hite green.

    arutan %$'@ dari $entian 1i*'et digunakan se&ara setempat untuk

    pengobatan kandidiasis (infeksi Candida albicans) pada vagina dan mulut

    bayi.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas

    a. Bila salah satu gugus fenil dihilangkan aktivitasnya akan menurun.

    b. Cntuk aktivitas optimal diperlukan adanya gugus dimetilamino atau

    dietilamino. Bila gugus tersebut diganti dengan gugus amonium kuartener

    atau gugus lain, aktivitasnya akan menurun.

    (. Ha'*$en dan Ha'*$en*f*

    1alogen adalah kompleks antara halogen dengan senyawa organik.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    10/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    11/75

    ') Nit*mes*' terutama efektif terhadap kokus gram positif. 3fek iritasi

    obat terhadap kulit dan mukosa rendah. 7itromersol digunakan untuk

    antiseptik kulit dan mata dalam bentuk larutan dengan kadar % : 9>>.

    f. Sen+a,a fen*'

    0ontoh : fenol, para$klorfenol, diklorofen, resorsinol, timol, eugenol,

    heksaklorofen dan polikresulen (Albothyl).6urunan fenol mempunyai efek antiseptik, anthelmintik, anestetik,

    keratolitik, kaustik dan beker"a dengan mengendapkan protein sel bakteri.

    6urunan ini terutama digunakan sebagai antiseptik, disinfektan, anthelmintik

    dan keratolitik.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas

    %) ;enol sendiri mempunyai efek antiseptik. eningkatan sifat lipofil turunan

    fenol akan meningkatkan aktivitas antiseptiknya.

    ') emasukan gugus halogen, seperti klorin dan bromin, ke inti fenol akan

    meningkatkan aktivitas antiseptik. Aktivitas ini lebih meningkat bila

    "umlah halogen yang dimasukkan bertambah.

    ) emasukan gugus nitro dapat meningkatkan aktivitas antiseptik sampai

    dera"at yang moderat.

    5) emasukan gugus asam karboksilat dan asam sulfonat menurunkan

    aktivitas antiseptik karena dapat meningkatkan kelarutan dalam air dan

    menurunkan kelarutan dalam lemak sehingga penembusan ke membran sel

    bakteri menurun.

    9) emasukan gugus alkil ke dalam struktur fenol, kresol, resorsinol dan lain$

    lain, akan meningkatkan aktivitas antibakteri dan menurunkan

    toksisitasnya.

    ) emasukan gugus alkoksi "uga meningkatkan aktivitas antiseptik fenol.

    ada beberapa kasus peningkatan aktivitas antibakteri diikuti dengan

    penurunan toksisitas.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    12/75

    $. Disinfektan

    isinfektan dapat dibagi men"adi empat kelompok yaitu turunan

    aldehida, turunan klorofor, senyawa pengoksida dan turunan fenol.

    a. T&&nan A'(e)i(a0ontoh : formaldehid, paraformaldehid dan

    glutaraldehid.

    #6 La&tan f*ma'(e)i((olutio formaldehyde,;ormalin), mengandung

    formaldehid (10O1) =@, mempunyai efek antibakteri dengan ker"a

    yang lambat. arutan formaldehiddigunakan untuk disinfektan

    ruangan, alat$alat dan ba"u dengan kadar % : 9>>>. arutan formaldehid

    dalam air atau alkohol digunakan untuk mengeraskan kulit, men&egah

    keringat yang berlebihan dan untuk disinfektan tangan.

    -6 Paaf*ma'(e)i(, didapat dengan &ara menguapkan larutan

    formaldehid, dibuat untuk lebih memudahkan pengangkutan.enggunaannya serupa dengan formalin. ;ormalin dan

    paraformaldehid mempunyai bau kurang menyenangkan dan bila

    terhisap sangat merangsang.

    /6 G'&taa'(e)i(, digunakan untuk untuk sterilisasi larutan atau

    peralatan pembedahan yang tidak dapat disterilkan dengan pemanasan.

    4enyawa ini mempunyai keuntungan karena tidak berbau dan efek

    iritasi terhadap kulit dan mata lebih rendah dibanding formalin atau

    %'

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    13/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    14/75

    dalam air se&ara perlahan$lahan melepaskan 1'O', dan digunakan

    untuk antiseptik pada telinga dan pada kuku.

    5) Ka'i&m peman$anat dan s*(i&m pe"*at digunakan sebagai

    disinfektan dan antiseptik karena sifat aksidasinya. ada umumnya

    kedua senyawa di atas digunakan untuk pemakaian setempat dalam

    bentuk larutan dalam air.

    (. T&&nan Fen*'

    0ontoh : kresol, klorokresol, kreosot, betanaftol, timol dan klorotimol.

    B. OBAT ANTIMIKROBA

    Obat antimikrobakteri adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan

    penyakit parasit yang disebabkan oleh mikobakteri. Ada dua spesies mikobakteri

    yang sangat penting dalam klinik yaitu!ycobacterium tuberculosis dan!.leprae.Obat antimikrobakteri dibagi men"adi dua kelompok, yaitu obat

    antituberkulosis dan antilepra.

    #. O"at Antit&"ek&'*sis

    6uber&ulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh !ycobacterium

    tuberculosis, suatu basil +ram$ositif. Basil mikobakteri ini sangat sukar

    dibunuh dan sesudah pengobatan kemoterapi eliminasi basil dari tubuh sangat

    pelan sehingga pengobatan infeksi mikobakteri memerlukan waktu &ukup

    pan"ang.-. Mekanisme ke!a

    Etam"&t*' is*nia%i( dan tiaseta%*nmempunyai sifat sebagai ligan

    yang dapat membentuk kelat dengan logam$logam yang diperlukan untuk

    pertumbuhan mikroorganisme. *eskipun demikian sifat diatas tidak selalu dapat

    men"elaskan mekanisme ker"a beberapa obat antituberkulosis lain.

    Banyak obat antituberkulosis yang beker"a dengan menghambat biosintesis

    dinding sel mikobakteri, protein atau asam nukleat.

    a. *enghambat biosintesis dinding sel mikobakteri

    enghambat biosintesis dinding sel menyebabkan kelemahan "aringan

    dinding sel mikobakteri, ter"adi kerusakan membrane sel diikuti dengan

    pe&ahnya sel karenalisis osmoti& sehingga mikroorganisme mengalami

    kematian. Obat yang beker"a dengan mekanisme di atas adalah sikloserin dan

    isoniazid.

    Sik'*sein, adalah struktur analog $alanin, beker"a dengan

    menghambat se&ara kompetitif dua dari tiga enzim yang terlibat dalam

    penggabungan $alanin kedalam prekusor dinding sel, C$*ur7A&$

    %5

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    15/75

    pentapeptida, yaitu enzim alanin rasemase dan $alanin:$alanin sintetase.

    Afinitas enzim$enzim di atas terhadap sikloserin %>> kali lebih besar

    disbanding terhadap substrat normal

    *ekanisme ker"a sikloserin di"elaskan se&ara skematik sebagai berikut :

    Is*nia%i(, beker"a se&ara aktif dengan menghambat biosintesis asam mikolat

    dinding sel, kekosongan asam mikolat menyebabkan struktur dinding sel

    men"adi lemah dan kemudian pe&ah sehingga mikobakteri mengalami

    kematian.

    b. *enghambat biosintesis protein

    rotein adalah komponen yang penting dalam sistem kehidupan

    mikobakteri. enghambatan biosintesis protein dapat menyebabkan kematian

    mikobakteri.

    Asam p7amin*sa'isi'at dan turunan pra$obatnya, menghambat

    biosintesis protein dengan mekanisme ker"a mirip sulfonamide, yaitu se&ara

    penghambatan bersaing dengan asam p$aminobenzoat.

    Pia%inami(, eti*nami( dan p*ti*nami(, menghambat sintesis

    peptide dengan memblok penggabungan asam$asam amino yang mengandung

    sulfur, seperti sistein dan metionin.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    16/75

    spermin, yang terlibat dalam memelihara keutuhan asam nukleat, sehingga

    ter"adi hambatan biosintesis protein, A7 dan A-7.

    Rifampisin, dapat menghambat biosintesis A-7 bakteri dengan

    mengikat se&ara kuat subunit beta enzim A7$dire&ted A-7 polymerase

    (-), men&egah pengikatan enzim pada A7 sehingga ter"adi pemblokan

    pada tahap awal transkripsi A-7.

    Berdasarkan St&kt& kimian+a obat antituberkulosis dibagi men"adi lima

    kelompok yaitu, turunan salisilat, turunan hidrazida, turunan amida heterosiklik,

    golongan antibiotika dan golongan lain$lain.

    a. T&&nan sa'isi'at

    0ontoh : para$amino salisilat (A4), A4 7a, A4

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    17/75

    '. *odifikasi struktur turunan aminosalisilat telah dilakukan se&araluas, tetapi

    gagal untuk mendpaatkan senyawa yang lebih aktif. *eskipun demikian, hal

    tersebut dapat meningkatkan pengetahuan mengenai hubungan struktur dan

    aktivitas turunan aminosalisilat.

    Beberapa modifikasi struktur p$amino salisilat yang menghasilkan senyawa

    tidak aktif atau kurang aktif adalah sebagai berikut :

    a) enggantian gugus amino dengan gugus alkoksi, amida, amin tersier atau

    hidroksiE

    b) engubahan gugus asam karboksilat men"adi alkil ester, amida, amidin atau

    nitratE

    &) 4ubstitusi gugus hidoksi dengan gugus amino atau tiolE

    d) *odifikasi posisi dari gugus amino atau hidroksi terhadap gugus karboksilat.

    %. Bentuk ester atau asil dari gugus amino, menimbulkan efek samping iritasi

    lambung lebih rendah. Apabila bentuk ester atau asil tersebut &ukup labil

    untuk dihidrolisis se&ara in "i"o, kemudian dapat digunakan sebagai

    antituberkulosis. embentukan ester fenil, &ontoh: benzoilpas 7a, tidka

    mempengaruhi aktivitas karena senyawa berfungsi sebagai pra$obat dan

    mengalami regenerasi men"adi senyawa induk melalui proses hidrolisis yang

    lambat sehingga memperpan"ang masa ker"a obat. Bentuk ester fenil ini "uga

    mengurangi efek iritasi pada saluran &erna.'. embentukan garam 0a dapat menurunkan efek iritasi pada saluran &erna

    disbanding bentuk asam atau garam 7a$nya. Bentuk garam < diperlukan bagi

    penderita yang sedang diet natium.

    ". T&&nan Hi(a%i(a

    0ontoh : isoniazid dan iproniazid.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas

    %. Atom nitrogen u"ung dari gugus hidrazid yang bersifat basa sangat penting

    untuk aktivitasE

    '. emindahan gugus fungsi hidrazid ke posisi (orto) atau ke posisi ' (meta)menghasilkan senyawa yang kurang aktifE

    . *engubah gugus hidrazid dengan gugus karbonil lain, seperti amida dan

    asam hidroksamat menghasilkan senyawa yang tidak aktifE

    5. ','$dialkil hidrazid menun"ukan aktivitas yang baikE trialkilasi dari hidrazid

    akan menghilangkan aktivitasE

    9. enggantian satu atom 1 pada atom 7 u"ung dengan gugus isopropyl

    (iproniazid), meningkatkan aktivitas antituberkulosis dan psikostimulan,

    tetapi senyawa ini tidak digunakan lagi karena menimbulkan hepatotoksikE

    %=

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    18/75

    . 4enyawa hidrazon, yang terbentuk dari reaksi antara isoniazid dengan gugus

    aldehid atau keton, adalah pra$obat, didalam tubuh terhidrolisis melepaskan

    senyawa induk isoniazid.

    Is*nia%i((871, 8soneF), merupakan senyawa bakterisida, dalam bentuk

    tunggal digunakan untuk pen&egahan tuber&ulosis, sedang dalam bentuk

    kombinasi dengan rifampisin atau pirazinamid untuk pengobatan tuber&ulosis.

    8soniazid dapat menyebabkan neuritits perifer karena beker"a sebagai antagonis

    terhadap piridoksin (vitamin B) dan meningkatkan ekskresi piridoksin melalui

    gin"al. Oleh karena itu pada pengobatan dengan isoniazid harus diberikan

    bersama$sama dengan vitamin B. , "am. Orang yang

    ke&epatan asetilasinya &epat, misal orang$orang ,' "am. mgkg bbhari (oral) atau >> mghari

    (parenteral). Cntuk mengurangi ge"ala neuritis perifer perlu ditambahkan

    piridoksin 9>$%>> mghari.

    4. T&&nan Ami(a Hete*sik'ik

    0ontoh : pirazinamid, etionamid dan protionamid.

    %) Pia%inami( (7eotibi, ezeta, razina, harozinamid), mempunyai efek

    bakterisid, dugunakan terutama untuk pengobatan ulang tuber&ulosis dan

    %

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    19/75

    untuk pengobatan "angka pendek bila diduga penderita sudah kebal terhadap

    isoniazid. ada umumnya digunakan bersama$sama dengan obat

    antituberkulosis lain. riazinamid bukan obat primer pada pengobatan

    tuber&ulosis paru karena menimbulkan hepatotoksik yang potensial. Absorpsi

    obat dalam saluran &erna &epat dan hampir sempurna, kadar serum tertinggi

    di&apai dalam waktu D ' "am, dengan waktu paro eliminasi D %>$% "am.

    osis oral : '>$9 mgkg bbhari.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas t&&nan pia%inami(.

    1ampir seluruh modifikasi struktur pirazinamid akan menghilangkan

    aktivitas antituberkulosis.

    a. 4ubstitusi gugus$gugus amino, hidroksil, klor atau metal pada &in&in

    pirazin menghasilkan turunan yang tidak aktifEb. enggantian gugus karboksamida dengan asam, ester, tioamida, nitril atau

    asam hidroksamat menghilangkan aktivitas antituberkulosisE

    &. enggantian &in&in pirazin dengan heterosiklik lain, seperti &in&in furan,

    tiofen, tiazol dan pirimidin, menghilangkan aktivitasE

    ') Eti*nami(, aktivitas terhadap miko bakteri D %%> kali lebih rendah

    disbanding isoniazid dan menimbulkan toksisitas yang lebih besar sehingga

    penggunaannya terbatas. 3tionamid digunakan terutama untuk pengobatan

    ulang tuber&ulosis, dikombinasi dengan obat tuber&ulosis lain. Obat ini sering

    pula digunakan untuk pengobatan lepra. 3tionamid menyebabkan neuritis

    perifer karena beker"a sebagai antagonis terhadap piridoksin dan dapat

    meningkatkan ekskresinya melalui gin"al. Oleh karena itu pengobatan dengan

    etionamid harus diberikan bersama$sama dengan piridoksin. Absorpsi obat

    dalam saluran &erna &epat, kadar serum tertinggi di&apai dalam waktu D

    "am, dengan waktu paro biologis D '$5 "am. osis oral : >,9$% ghari %$ dd,

    sesudah makan. Cntuk mengurangi ge"ala neuritis perifer ditambahkanpiridoksin 9>$%>> mghari.

    %?

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    20/75

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas t&&nan eti*nami(.

    a) enggantian &in&in piridin dengan isosteriknya, seperti &in&in benzene atau

    pirazin, akan menghilangkan aktivitasEb) *engubah gugus tioamida dengan gugus amida, amidin atau tiourea akan

    menghasilkan aktivitasE

    &) emindahan gugus tioamida pada posisi ' atau akan menghilangkan

    aktivitas.

    ) P*ti*nami(, pada kadar rendah bersifat bakteriostatik, sedang pada kadar

    tinggi bersifat sebagai bakterisid. rotionamid digunakan untuk pengobatan

    tuber&ulosis bila obat tuber&ulosis primer telah kebal, biasanya dikombinasi

    dengan obat antituberkulosis lain. Absorpsi obat dalam saluran &erna &epat,

    kadar plasma tertinggi di&apai dalam waktu D '$ "am sesudah pemberian

    se&ara oral, dan waktu paro biologisnya D '$5 "am. osis oral : >,9$% ghari %$

    dd, pada waktu makan.

    (. G*'*n$an anti"i*tika

    +olongan antibiotika yang digunakan sebagai antituberkulosis antara lain

    adalah streptomisin sulfat, dehidrostreptomisin sulfat, kanamisin sulfat,

    rifampisin, sikloserin, viomisin sulfat dan kapreomisin sulfat.%) Stept*misin s&'fat, adalah senyawa bakterisida yang diisolasi dari

    treptomyces griseus. alam suasana asam, streptomisin terhidrolisis men"adi

    streptidin dan streptobiosamin, yang merupakan kombinasi dari $streptosa

    dan 7$metilH$glukosamin. 4treptomisin digunakan untuk pengobatan

    tuber&ulosis melalui pemberin intramus&ular, dalam bentuk tunggal atau

    dikombinasi dengan isoniazid. 4treptomisin dapat meningkatkan efek obat

    antituberkulosis yang diberikan se&ara oral, seperti etambutol dan isoniazid.

    4treptomisin "uga aktif terhadap se"umlah besar bakteri +ram$positif dan

    +ram$negatif, digunakan untuk pengobatan beberapa infeksi lain, seperti

    bakteri endokarditis, bru&ellosis dan pla#ue. emberian obat dalam "angka

    pan"ang dengan dosis besar dapat menimbulkan kerusakan saraf &ranial ke

    yang menyebabkan ketulian. Bila diberikan se&ara oral, ketersediaan

    hayatinya kurang dari %@ karena absorpsi obat dalam saluran &erna ke&il.

    ada pemberian se&ara intramus&ular, senyawa diabsorpsi dengan &epat dan

    sempurna. 3fek tertinggi obat di&apai dalam >$?> menit dan waktu paro

    '>

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    21/75

    plasmanya '$ "am. osis 8.* : '> mgkg bb % dd, selama '$ minggu,

    kemudian % ghari tiap ' hari dan akhirnya % g dua kali per minggu.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas t&&nan stept*misin

    Cntuk mengurangi efek toksisknya, telah dilakukan beberapa modifikasi pada

    gugus aldehid &in&in streptosa sebagai berikut:

    a) -eduksi men"adi al&ohol primer, menghasilkan (i)i(*stept*misin , yang

    mempunyai aktivitas sama dengan senyawa induk. 3fek toksik terhadap

    alat keseimbangan lebih rendah dibanding streptomisin tetapi

    menimbulkan kerusakan fungsi pendengaran lebih besarE

    b) *engubah men"adi oksim, fenilhidrazon dan semikarbazon, menghasilkan

    senyawa yang kurang aktifE

    &) Oksidasi men"adi asam karboksilat akan menghilangkan aktivitas.

    ') Di)i(*stept*misin s&'fat, mempunyai kegunaan yang sama dengan

    streptomisin. osis 8.* : ekivalen dengan 9>> mg dehidrostreptomisin basa,

    5 dd.

    ) Kanamisin s&'fat, adalah senyawa bakterisida, diisolasi dari treptomyces

    kanamyceticus. 4e&ara kromatografi dapat dibedakan tiga struktur kanamisin,

    yaitu kanamisin A, B dan 0. dalam perdagangan umumny adalah kanamisin

    A, karena mempunyai toksisitas lebih rendah disbanding kanamisin B atau 0.

    struktur kanamisin terdiri dari kanosamin, deoksistreptamin dan $

    glukosamin.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    22/75

    dd, selama 9$= hari, 8.* : ekivalen dengan 9 mgkg bb dd, waktu paronya '$

    "am.

    06 Rimfapisin (kalrifam, -ami&in, -ifampin, -ima&tane, 4&anrif), adalah

    antibioti& semisintetik yang dihasilkan oleh treptomyces mediterranea.

    *erupakan senyawa bakterisida, aktif terhadap sel bakteri yang sedang

    mengalami multiplikasi dan sel bakteri yang sedang istirahat. -ifampisin

    digunakan untuk pengobatan tuber&ulosis dan lepra, biasanya dikombinasi

    dengan obat antituberkulosis lain. ada tuber&ulosis dikombinasi dengan

    etambutol, isoniazid atau streptomisin, sedang pada lepra dikombinasi dengan

    dapson atau etionamid. > mg hari, % "am

    sebelum makan atau ' "am sesudah makan.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas t&&nan ifampisin

    a) *odifikasi pada bagian alifatik molekul rifampisin menyebabkan

    penurunan aktivitgasE

    ''

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    23/75

    b) 7,7$disubstitusi asetoksi amida (pada atom 0 dan 05) menghasilkan

    senyawa aktifE tetapi bila dilakukan trisubstitusi, aktivitasnya lebih rendah

    disbanding rifampisin.

    26 Sik'*sein, diisolasi dari treptomuces orchidaceus, . garyphalus dan .

    la"endulus. ada in "itro, sikloserin menun"ukkan aktivitas antivitas

    antibiotika yang relative lemah terhadap bakteri +ram$positif dan +ram$

    negatif, tetapi &ukup efektif sebagai antituberkulosis. enggunaannya terbatas

    karena menimbulkan toksisitas &ukup besar. 4ebaiknya sikloserin hanya

    digunakan sebagai antituberkulosis bila mikobakteri telah kebal terhadap

    obat$obatan yang lain. alam penggunaan, sikloserin biasanya dikombinasi

    dengan isonazid. osis oral: '9> mg '$5 dd

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas t&&nan sik'*sein

    a. $isomer sikloserin mempunyai aktivitas hanya %>@ disbanding $isomerE

    walaupun &ampuran rasematnya mempunyai efek sinergisE

    b. 1ilnagnya gugugs 5$amino menghasilkan $isoksazolidon, suatu senyawa

    yang tidak aktifE

    &. 6urunan $aminooksi (O71') tetap aktif sebagai antituberkulosis.

    36 Vi*misin s&'fat, merupakan peptide siklik yang bersifat basa kuat, dan

    diisolasi dari treptomyces "inaceus. Obat ini digunakan untuk

    antituberkulosis sebagai pengganti streptomisin, bila kuman sudah kebal.

    Aktivitasnya lebih rendah disbanding streptomisin (D '9@) dengan toksisitas

    yang lebih besar, yaitu dapat merusak saraf &ranial dan menimbulkan

    kerusakan gin"al. osis 8.* : ekivalen dengan %g viomisin, ' dd, ' kali per

    minggu.

    86 Kape*misin s&'fat, adalah peptide siklik yang bersifat basa kuat, dan

    diisolasi dari treptomyces capreolus.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    24/75

    dengan % g kapreomisin, % dd, selama '$5 bulan, kemduian %g '$ kali per

    minggu.

    e. G*'*n$an 'ain7'ain

    0ontoh : etambutol 10 dan tioasetazon.

    %) Etam"&t* )4' (Abbutol, Ba&butol, 3tibi, *yambutol), adaldah senyawa

    bakteriostatik, digunakan sebagai penun"ang pengobatan tuber&ulosis dari

    obat antimikrobakteri yang bersifat bakterisid, seperti isoniazid dan

    rifampisin. @), kadar plasma tertinggi di&apai dalam waktu D 5

    "am sesudah pemberin se&ara oral. @, sekitar 5>

    @ terikat oleh plasma protein dan waktu paro eliminasinya D $5 "am. osis

    oral : %9$'> mgkg bb % dd.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas etam"&t*'a) 8somer dekstro mempunyai aktivitas '>>$9>> kali lebih besar disbanding

    isomer levo.

    b) 6urunan metoksi, etoksi dan metilamino mempunyai aktivitas sama

    dengan senyawa induk, tetapi hanya pada in "i"o karena dealkilasi

    enzimatik hanya ter"adi di dalam tubuhE

    &) Cntuk aktivitas maksimal, "arak antara atom$atom nitrogen harus tetap.

    engubahan "arak, misal oleh penyisipan atom 0, O atau 4, akan

    menghilangkan aktivitasE

    '5

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    25/75

    d) enggantian gugus al&ohol dengan gugus$gugus amino, fenoksi atau tio,

    menghasilkan senyawa dengan aktivitas yang lebih rendahE

    e) enggantian gugus butyl sekunder dengan gugus butyl tersier atau gugus

    isopropyl yang tersubstitusi hidroksi, akan menghilangkan aktivitasEf) emindahan gugus hidroksi ke posisi atau 5 dari gugus butyl tersier,

    menghasilkan produk yang tidak aktif.

    ') Ti*aseta%*n, adalah senyawa bakteriostatik, digunanak untuk pengobatan

    tuber&ulosis paru, biasanya dikombinasi dengan antituberkulosis lain,

    terutama isoniazid. 6ioasetazon "uga efektif untuk pengobatan lepra. Absorpsi

    obat dalam saluran &erna &epat, kadar plasma tertinggi di&apai dalam waktu D

    5 "am sesudah pemberian se&ara oral, dengan watku paro biologis $%' "am.

    osis oral sebagai antituberkulosis : %9> mghari. 4ebagai antilepra dosis

    awal : 9> mghari, kemudian dinaikkan se&ara bertahap sampai %9> mghari.

    ) O"at anti'epa

    Obat antilepra adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan infeksi

    yang disebabkan oleh !ycobacterium leprae. engobatan lepra dan reaksi

    lepra &ukup sukar dan sangat kompleks dan harus terus$menerus di bawha

    pengawasan dokter.

    -eaksi lepra merupakan problem yang sangat serius bagi sebagian besar

    penderita.4e&ara umum reaksi lepra ada dua tipe :

    a) 6ipe %, reaksi bolak$balik dalam bentuk dimorfus dan tuberkuloidE

    b) 6ipe ', reaksi 37 (Erytema &odusum 'eprosum) dalam bentuk

    lepromatus dan kadang$kadang dimorfus.

    Berdasarkan struktur kimianya obat antilepra dibagi men"adi dua kelompok

    turunan sulfon dan turunan lain$lain.

    a. T&&nan s&'f*n

    0ontoh : dapson, asedapsin dan asetosulfon 7a.

    Daps*n adalah obat pilihan untuk pengobatan semua bentuk tipe reaksi

    lepra. Absorpsi obat dalam saluran &erna lambat tetapi sempurna, 9> @

    obat terikat oleh protein plasma.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    26/75

    rifampisin dan klofazimin. ama pengobatan lepra 9$%> tahun, kadang$

    kadang harus diberikan selama hidup. apson "uga merupakan obat pilihan

    untuk pengobatan dermatitis herpetiformis. *ekanisme ker"anya serupa

    dengan golongan sulfonamide, yaitu dengan menghambat se&ara bersaing

    asam p$aminobenzoat. osis untuk bentuk tuberkuloid : 9>$%>> mg % dd,

    selama ' tahunE untuk bentuk dimorfus dan lepromatus : %>> mg % dd,

    dikombinasi dengan rifampisin >> mg atau klofazimin %>> mg, selama

    tidak kurang dari ' tahun, diikuti dengan pemberian dapson tunggal dosis

    untuk pengobatan dermatitis herpetiformis : 9> mg $5 dd.

    ". T&&nan 'ain7'ain

    0ontoh : klofazimin, etionamid, isoniazid, protionamid, rifampisin dan

    tioasetazon.K'*fa%imin (amprene), adalah senyawa bakteriostatik yang efektif untuk

    pengobatan lepra. *erupakan obat pilihan untuk pengobatan lepra yang

    sudah kebal terhadap turunan sulfon.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    27/75

    %. 0a&ing yang melekat pada dinding usus, &ontoh : (aenia solum ,(aenia saginta,

    (richuris trichiura dan (richinella spiralis.

    '. 0a&ing yang melekat pada mukosa, &ontoh : trongyloides stercoralis.

    . 0a&ing yang tidak melekat pada saluran &erna, &ontoh : )scaris lumbricoides

    danEunterobiu "ermicularis.

    Mekanisme ke!a

    #. Ke!a 'an$s&n$ +an$ men+e"a"ka nak*sis paa'isis ata& kematian 4a4in$

    Befeni&m )i(*ksinaft*at, 'e1amis*' dan piante' pam*at beker"a

    sebagai agonis aselkolin tipe ganglionik nikotinik. -eseptor kolinergik pada

    penghubung saraf otot nematoda adalah tipe ganglionik nikotinik. Obat agonis di

    atas merpakan senyawa pemblok saraf otot se&ara depolarisasi, dapat

    merangsang ganglia se&ara kuat, diikuti pengaktifan nikotinik, menghasilkan

    kontraksi otot sehingga menyebabkan paralisis spastik pada &a&ing diikuti

    pengeluaran &a&ing dari tubuh tuan ruma (host).

    Dieti'ka"ama%in, menun"ukan dua tipe ker"a pada mikrofilaria, yaitu :

    a.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    28/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    29/75

    dapat mengikat makromolekul s&histosoma melalu ikatan kovalen, ter"adi

    penurunan kadar tiol nonprotein sehingga &a&ing mengalam kematian.

    Pa%ik&ante' beker"a dengan menghambat pompa 7a2,

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    30/75

    ') Dietika"ma%in sitat, adalah obat terpilih untuk pengobatan filariasis,

    loaiasis, on&hor&iasis dan wu&hereriasis. Absorpsi obat dalam saluran

    &erna &epat, kadar plasma tertinggi di&apai dalam waktu D "am pada

    pemberian dosis '>> mg dan D %' "am pada pemberian dosis Jmg.

    osis : 'mgkg bb dd, sesudah makan, selama %>$> hari.

    ". T&&nan Vini'pipei(in

    0ontoh : pirantel pamoat dan oksantel pamoat.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas

    1ubungan struktur dan aktivitas turunan vinilipiperidin di"elaskan sebagai

    berikut :

    %) Aktivitas maksimal di&apai bila n! dan F adalah /01!01$ dengan

    bentuk konformasi trans, bila K adalah /01'$01'$ atau &is /01!01$,

    aktivitanya lebih rendahE

    ') Aktivitas anthelmintik untuk gugusa aromatik (Ar) yang berbeda akan

    menurun, dengan urutan sebagai berikut : '$tienil L $tienil L fenil L '$

    furilE

    ) emasukan gugus pada posisi orto gugus Ar, dan substitusi 7$metil (-)

    dalam sistem siklik amidin tidak mengubah aktivitas, sedang substitusi

    pada posisi yang lain akan menghilangkan aktivias.

    Piante' pam*at (anthel&ide, 0ombantrin), adalah anthelmintik dengan

    spektrum luas dan merupakan obat terpilih utnuk pengobatan as&aris dan

    enterobiasis. irantel "uga efektif terhadap &a&ing tambang dan sebagai

    pilihan lain untuk pengobatan tri&huriasis. Absorpsi obat dalam saluran

    &erna rendah, sehingga dapat beker"a se&ara selektif terhadap nematoda

    usus.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    31/75

    dan enterobiasis : %% mgkg bb, dalam dosis tunggal, untuk &a&ing tambang

    pengobatan dilakukan selama hari.

    4. T&&nan imi(a%*tia%*'

    0ontoh : tetramisol 10 dan levamisol 10

    Tetamis*' H9L, adalah anthelmintik dengan spektrum luas dan

    merupakan obat terpilih untuk pengobatan as&ariasis. *erupakan senyawa

    rasemat, isomer levonya adalah levamisol, yang beberapa kali lebih aktif dan

    tidak lebih toksik dibanding isomer dekstro.

    Le1amis*' H9L(As&aridil, AskameF,

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    32/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    33/75

    '. 6iabendazol, merupakan obat terpilih untuk pengobatan infeksi .

    tercoralis, larva). $raziliense, dan tri&hinosis, serta obat pilihan lain

    untuk tri&huriasis. Absorpsi obat dalam saluran &erna &epat, kadar

    plasma tertinggi di&apai dalam %$' "am, dengan waktu paro %,' "am.

    osis '9 mgkg bb ' dd, sesudah makan, selama '$5 hari. ada

    pengobatan tri&hinosis dan "isceral lar"a mirgrans yang ada dalam

    mata, perlu penambahan kortikosteroid untuk mengurangi reaksi

    keradangan dari larva yang mati.

    . Albendazol (Mentel), adalah anthelmintik dengan spektrum luas, sangat

    berguna untuk pengobatan infeksi &ampuran. Albendazol efektif

    terhadap as&ariasis, tri&huriasis, enterobiasis, an&ylostomiasis,

    ne&atoriasis, strongyloidiasis dan taeniasis. Absorpsi obat dalam saluran

    &erna rendah, kurang dari 9 @, kadar plasma tertinggi di&apai setelah

    ',9 "am, dengan waktu paro dalam plasma ,9 "am. osis tunggal : 5>>

    mg, untuk strongyloidiasis selama hari. ada enterobiasis %>> mg

    dosis tunggal, sedang pada taeniasis dosis >> mg dd, selama hari.

    e. T&&nan %at ,ana sianin

    0ontoh : pirvinium pamoat.

    1ubungan struktur dan aktivitas, turunan ini mempunyai sistem ion

    amidinum, yang dikarakterisasi oleh atom nitrogen kuarterner yang

    dihubungkan dengan atom nitrogen tersier oleh rantai 0 yang terkon"ugasi

    dengan ikatan tunggal dan rangkap berganti$ganti.

    $72!0($0!0)n$7! N ! 72$ 0(!0$0)n!7

    2$

    4istem ion amidinum struktur resonansinya sangat penting untuk

    aktivitas anthelmintik karena terlibat dalam interaksi alih muatan. 6urunan ini

    praktis tidak larut dalam air sehingga tidak menembus membran usus. i usus

    obat akan mempengaruhi interaksi alih muatan dalam tubuh &a&ing sehingga

    &a&ing mengalami kematian.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    34/75

    irvinum pamoat, adalah obat yang dian"urkan untuk pengobatan

    enterobiasis atau oFyuriasis. Obat tidak diabsorpsi dalam saluran &erna,

    relatif tidak toksik dan menyebabkan warna tin"a men"adi merah. osis

    tunggal : ekivalen dengan 9 mg pirvinium basakg bb.

    f. T&&nan fen*'

    0ontoh : heksil resorsinol dan diklorofen.

    1eksil resorsinol, efektif terhadap as&ariasis, &a&ing tambang dan

    termatoda. 1eksil resorsinol menimbulkan efek iritasi pada kulit dan saluran

    napas. osis tunggal : %kg, dapat diulang dengan selang % minggu.

    $. T&&nan am*ni&m k&atene

    0ontoh : befenium hidroksinaftoat.

    Benefium hidroksinaftoat, terutama digunakan untuk pengobatan &a&ing

    tambang, meskipun "uga efektif terhadap as&ariasis dan tri&huriasis.

    4trukturnya mirip asetilkolin sehingga kemungkinan se&ara langsung dapat

    berinteraksi dengan reseptor kolinergik. Befenium adalah garam amonium

    kuarterner, bersifat basa kuat sehingga tidak diabsorpsi dalam saluran &erna

    dan tidak toksik. osis untuk an&ylostomiasis : ',9 mg 'dd, atau dosis

    tunggal 9 mg. Cntuk ne&atoriasis : ',9 mg ' dd, selama hari

    8. O"at anti4est*(a

    O"at anti4est*(aadalah senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi

    yang disebabkan oleh &estoda.

    Berdasarkan struktur kimianya golongan ini dibagi men"adi tiga kelompok

    yaitu turunan benzimidazol, fenol dan turunan lain$lain.

    a. T&&nan "en%imi(a%*'

    0ontoh : flubendazol dan mebendazol.

    b. T&&nan fen*'

    0ontoh : heksilresorsinol dan diklorofen.

    5

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    35/75

    &. T&&nan 'ain7'ain

    0ontoh : emiten, niklosamid, prazikuantel dan kuinakrin.

    Nik'*sami(merupakan obat terpilih untuk pengobatan infeksi &a&ing

    pita, (.saginata,(.soliumdan*.nana. ada infeksi (.solium, harus diberikan

    obat pen&ahar setelah %$' "am pemberian niklosamid, untuk mengeluarkan

    &a&ing yang terbunuh. 7iklosamid tidak diabsorpsi dalam saluran &erna dan

    dikeluarkan melalui tin"a.

    osis tunggal ' g berupa tablet hisap, harus dihisap dengan sempurna,

    dan diberikan waktu perut kosong. Cntuk infeksi *.nana obat diberikan

    selama 9 hari.

    %. O"at Antiemat*(aO"at antiemat*(a adalah senyawa yang efektif untuk pengobatan

    infeksi yang disebabkan oleh trematoda.

    Berdasarkan struktural kimianya golongan ini dibagi men"adi enam

    kelompok yaitu turunan alkaloida ipeka, benzimidazol, nitro heterosiklik,

    fenol, kuinolin dan turunan lain$lain.

    d. T&&nan a'ka'*i(a ipeka

    0ontoh : emetin dan dehidroemetin

    e. T&&nan Ben%imi(a%*'

    0ontoh : albendazol dan triklabendazol

    f. T&&nan Nit* Hete*sik'ik

    0ontoh : niridazol.

    3fek antis&histosoma pada umumnya dihasilkan oleh senyawa yang

    mengandung gugus nitro. +ugus ini terlibat pada proses mekanisme ker"a

    senyawa dan "uga bertanggung "awab terhadap efek toksiksnya.

    7iridazol, merupakan obat pilihan lain terhadap .mansoni,

    .haemotibium atau .japonicum. absorpsi obat pada saluran &erna lambat

    antara %>$%9 "am, kadar plasma tertinggi di&apai setelah "am. osis untuk

    s&histosomiasis : '9 mgkg bb ' dd, selama %> hari.

    9

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    36/75

    g. T&&nan Fen*'

    0ontoh : heksilresorsinol

    h. T&&nan K&in*'in

    0ontoh : razikuantel, oksamnikuin dan klorokuin fosfat.

    %) Pa%ik&ante' adalah obat terpilih untuk pengobatan s&histosomiasis,

    &lonor&hiasis, hymenolepasis dan taeniasis. @, kadar serum

    tertinggi di&apai dalam %$ "am, waktu paro dala serum antara >,$%,9 "am.osis : '>$> mgkg bb dd, pada waktu makan, selama %$ hari.

    6erhadap hymenolepsiasis : %9$'9 mgkg bb, dosis tunggal. 6erhadap

    taeniasis : %> mgkg bb, dosis tunggal.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas t&&nan pa%ik&ante'

    a) ada posisi ', aktivitas maksimal bila gugus yang diikat adalah

    sikloheksil karbonilE gugus p$aminobenzoil dan benzoil "uga &ukup

    aktifE

    b) +ugu okso harus ada pada posisi 5, pengganti dengan substituen lain

    menghilangkan aktivitasE

    &) razikuantel mempunyai pusat kiral pada 0%%b dan hanya isomer ($)

    yang aktif sebagai anthelmintik.

    d) Oksamnikuin, merupakan obat pilihan lain terhadap .mansoni, kurang

    efektif terhadap .haematobiumi atau .japanicum. absorpsi pada

    saluran &erna &ukup baik, kadar serum tertinggi di&apai dalam "am,

    dan waktu paro dalam serum antara %$',9 "am. osis : %9 mgkb bb %$'

    dd, sesudah makan, selama %$' hari.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    37/75

    i. T&&nan 'ain7'ain

    0ontoh : metrifonat.

    *etrifonat, merupakan obat pilihan lain terhadap .hamatobium, dan sangat

    efektif terhadap infeksi .haematobium dan .mansoni dalam saluran seni.

    *etrifonat "uga digunakan sebagai insektisida dalam bidang pertanian dan

    sebagai obat &a&ing pada hewan. Absorpsi obat pada saluran &erna &ukup

    baik, dan se&ara &epat dimetabolisis men"adi diklorvos yang aktif sebagaianthelmintik. mgkg bb dd, setiap '$

    minggu.

    D. ANTISEPTIK SALURAN SENI

    Antiseptik saluran seni adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan

    iinfeksi bakteri pada saluran seni

    Berdasarkan kelompok struktur kimianya antiseptik saluran seni dibagi

    men"adi 9 kelompok yaitu metenamin dan garamnya , asam mandelat dan garamnya,

    turunan nitrifuran , pipidin , pirimidin , dan turunan kuinolon

    #. Metenamin (an Gaamn+a

    0ontoh : *etenamin , *etenamin hipurat dan metenamin mendelat

    *etenamin

    -. Asam Man(e'at (an Gaamn+a

    0ontoh : asam mandelat, amonium mandelat dan &a mandelat

    Asam mandelat : diperdagangkan dalam bventuk &ampuran rasemat , dan dapat

    digunakan sebagai bakteriostatik dan bakterisid pada saluran seni, efektif

    terhadap infeksi 3.&oli dan salmonella sp. osis m : ghari.

    /. T&&nan nit*f&an

    =

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    38/75

    a. 7itrofuranation ( *a&rofuran ), merupan antiseptik saluran seni yang efektif

    terhadap bakteri gram$positif dan gram$negatif, dan obat pilihan untuk

    pengobatan sinusitis. *ekanisme ker"anya adalah dengan menghambat

    beberapa enzim yang terlibat pada pembentukan asetil koenzim a dari asam

    piruvat sehingga mempengaruhi produksi energi yang diperlukan untuk

    kehiduopan bakteri . aktifitasnya sangat tergantung pada gugus nitro, yang

    se&ara in vivo tereduksi inilah yang dapat menghambat fungsi dna dan

    menyebabkan kerusakan kromosom bakteri.

    *ekanisme ker"a nitrofuran di"elaskan se&ara skematik sebagai berikut :

    3fek samping nitrofuran &ukup besar, seperti gangguan saluran &erna,

    komplikasi paru, kerusakan darah , dan anemi hemolitik. 4ebaliknya

    diberikan Bersama / sama makanan karena dapat memperpan"ang masa ker"a

    obat . Absorpsi obat dalam saluran &erna kurang lebih > @ terikat oleh

    protein serum, dalam waktu paro serum kurang lebih '> menit. osis oral :

    9> $%>> mg $5 dd, untuk pen&egahan : 9> / %>> mg sebelum tidur.

    1idroksi metil nitrofuran, digunkan terutama untuk pengobatan infeksi

    bakteri pada saluran seni . 3fek samping obat &ukup besar serupa dengan

    nitrofuratoin. Cntuk mengurangi gangguan pada saluran &erna, obat dapat

    dikombinasi dengan antasida, seperti almunium hidroksida gel (urfadyn ).

    osis E 5> mg dd

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas k&in*'*n

    a. +ugus yang penting untuk aktivitas antibakteri adalah asam %,5$dihidro$

    5okso$$piridin$ karboksilat yang bergabung dengan &in&in aromatik.

    b. 4ubstituen terbaik pada -% adalah gugus etil atau isopropil.

    &. 3sterifikasi dan amidasi gugus karboksilat (-') pada umumnya senyawa

    tetap aktif tetapi memerlukan hidrolisis enzimatis terlebih dahulu untuk

    menun"ukkan efek. 4enyawa mempunyai awal ker"a yang lebih lambat dan

    masa ker"a yang lebih pan"ang.

    d. *eskipun dimungkinkan variasi luas yang apada &in&in kedua yang terikat

    pada posisi ?$%> tetapi efeknya sukar diramalkann. #ang aktif pada &in&in

    kedua adalah &in&in benzene (K ! 01, turunan 5$kuinolon), &in&in piridin

    ( K ! 7, turunan naftiridin) dan &in&in pirimidin (turunan pirido$

    pirimidin).*odifikasi isoterik yaitu penggantian atom 7 dengan 01

    menghasilkan senyawa dengan aktivitas antibakteri yang lebih baik.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    39/75

    e. 4enyawa aktif didapatkan bila pada 0$= (-) adalah gugs metal (asam

    nalidiksat), aktivitas lebih besar apabila gugus metal diganti dengan &in&in

    piridin (akrosoksasin), imidazol (asam piromidat) atau &in&in heterosiklik

    seperti piperazin (asam pipemidat, enoksasin, siprofloksasin dan

    norfloksasin), $metilpiperazin (lomefloksasin) atau &in&in 7$

    metilpiperazin ( pefloksasin, ofloksasin dan fleroksasin).

    f. emasukan substituen pada posisi ' akan menurunkan aktivitas , sedang

    pemasukan pada posisi 9, , = dan akan meningkatkan aktivitas.

    emasukan gugus fluorin (;) pada 0$ dan adanya &in&in iperazin pada

    0$= akan meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap +ram$negatif,

    termasuk . aeruginosa, dan "uga aktif terhadap beberapa +ram$positif.g. mg

    'dd selama =$%>hari, infeksi kronik : 5>>mg '$5dd selama %5 hari.

    Cntuk disentri basiler atau enteritis : 5>>mg 5dd selama $ hari.

    ). Sin*ksasin mempunyai aktivitas antibakteri serupa dengan asam

    nalidiksat. 4inoksasin digunakan untuk pengobatan infeksi saluran seni

    akut dan kronik yang disebabkan oleh bakteri +ram$negatif tertentu

    ?

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    40/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    41/75

    =). Pef'*ksasin mesi'at (i)i(at (Abaktal, efla&ine) adalah senyawa

    bakterisid turunan kuinolon terfluorinasi dengan spektrum antibakteri

    yang luas dan masa ker"a lebih pan"ang. efloksasin digunakan untuk

    pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri +ram$negatif seperti,

    3. 0oli, . mirabilis, 7. gonorrhea,

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    42/75

    b. IhordopoFviridae : virus variola ( &a&ar ! smallpoF), virus va&&inia (&a&ar

    sapi ! &owpoF) &hi&ken poF (&a&ar air) dan ekzem.

    &. 1erpesviridae : sitomegalovirus (penyakit sitomegalik), virus 3pstein$

    Barr (berhubungan dengan limfoma Burkitt dan infeksi

    mononu&leosis), herpes simpleks tipe % dan tipe '

    (infeksi genital, labial, keratitis kulit, keratokan

    kon"ungtivitas pada mata dan ensefalitis), vari&ella$

    zoster dan herpes$zoster (shingles).

    d. apovaviridae : vitus papiloma (kutil ! waris).

    '. Vi&s +an$ Men$an(&n$ ARN

    a. Arenaviridae : arenavirus (virus limpositik koriomeningitisdan virus

    demam assa).

    b. 0oronaviridae : koronavirus (penyakit pernapasan).

    &. OrthomyFoviridae : virus influenza A, B dan 0.

    d. aramyFoviridae : virus parainfluenza (bron&hitis, pneumonia, &roup),

    virus pernapasan (bronkiolitis, pneumonia), virus

    &ampak dan virus gondong.

    e. i&ornaviridae : rhinovirus (penyakit pernapasan, &ommon &old), virus

    polio (poliomyelitis), 0oF4a&kievirus dan e&hovirus

    (meningitis aseptik).f. -eoviridae : rotavirus (diare).

    g. -etroviridae : human immunodefi&ien&y virus (18I) atau 6lympho

    tropi& virus 888 (16I$888) atau a&uired

    immunodefi&ien&y syndrome (A84), human 6$&ell

    leukemia virus atau human 6$&ell lymphotropi& virus

    (16I$%), retrovirus yang berhubungan dengan

    limpadenopati atau hairy &ell leukimia (10) kanker

    payudara dan karsinoma nasofaring.h. -habdoviridae : virus rabies.

    i. 6ogaviridae : virus rubella, virus demam kuning (hepatitis) dan virus

    meningoensefalitis.

    1anya sedikit obat antivirus yang telah digunakan dalam klinik.

    Berdasarkan struktur kimianya obat antivirus dibagi men"adi tiga kelompok

    yaitu turunan adamantan amin, analog nukleosida dan turunan interferon.

    /. T&&nan A(amantan Amin

    0ontoh : amantadin 10, metisoprinol, rimantadin dan tromantadin.

    5'

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    43/75

    Mekanisme ke!a

    Amantadin dan turunannya beker"a dengan menghambat penetrasi

    partikel virus ke sel tuan rumah dan menghambat tahap awal replikasi virus,

    dengan &ara memblok protein inti yang tidak terlapisi sehingga men&egah

    pemindahan asam nukleat ke sel tuan rumah.

    0ontoh :

    a. Amanta(in H9L (4ymmetrel), suatu trisiklik amin yang simetrik. 4e&ara

    klinik obat hanya efektif untuk pen&egahan dan pengobatan infeksi yang

    disebabkan oleh virus influenza A.

    Absorbsi oabat dalam saluran &erna baik (?9@) dengan waktu paro eliminasi

    '>$'5"am. osis oral untuk pen&egahan influenza A : %>>mg 'dd.

    ". T*manta(in H9L (Iiru$*erz$4erol), digunakan se&ara setempat untuk

    pengobatan infeksi herpes simpleks pada kulit dan mukosa membrane,

    manifestasi dermal oleh herpes zoster dan ekzem herpetikatum.

    osis setempat : krim %@ dd.

    4. Metis*pin*'(8soprinosine), adalah kompleks % : dari inosin dan garam %$

    (dimetilamino)$'$propanol dari asam 5$asetamidobenzoat.

    3fek antivirusnya mempunyai spektrum luas, efektif terhadap virus herpes,

    rhino dan influenza. *ekanisme ker"anya melalui dua &ara, yaitu merangsang

    sel 6 tuan rumah yang berfungsi sebagai mediator kekebalan dan se&ara

    langsung menghambat replikasi sel virus. osis oral : 9>$>mgkg bbhari

    dalam dosis terbagi 5$ kali.

    5. Ana'*$ N&k'e*si(an

    0ontoh: zidovudin, asiklovir, idosuridin, ribavirin dan vidarahin.

    Mekanisme Ke!a

    Analog nukleosida mula$mula mengalami fosforilasi oleh sel tuan rumah

    membentuk turunan yang Aktif, kemudian bergabung ke dalam A7 virus dan

    tuan rumah sebagai pengganti nukleotida normal sehingga ter"adi hambatan

    proses replikasi sel.

    a. Midovudin (Azidotimidin, AM6, -etrovir), adalah antimetabolit timidin, yang

    mengalami fosforilasi anaboli& dalam sel 6 manusia men"adi nukleosida$9$

    trifosfat, kemudian berkompentisi dengan timidin$9$trifosfat dan bergabung

    dengan rantai pertumbuhan A7. Obat kemudian beker"a sebagai

    penghambat terminasi rantai 18I reserve trans&riptase, men&egah translasi

    kode A-7 retrovirus kedalam double stranded A7 sehingga menghentikan

    5

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    44/75

    pembuatan rantai A7 baru dan menghentikan raplikasi virus zidovudin

    digunakan terutama untuk memperbaiki fungsi kekebalan / kekebalan dan

    lain / lain ketidaknormalan yang berhubungan dengan A84. Obat ini dapat

    memperpan"ang kemungkinan hidup penderita A84 tetapi tidak dapat

    menghilangkan virus 18I dari organ penderita. 3fek samping obat yang

    serius adalah penekanan fungsi sumsum tulang belakang, sehingga

    menyebabkan anemia dan neutropenia. 4esudah pemberian se&ara oral,

    zidovudin mempunyai ketersediaan hayati yang baik dan mampu menembus

    sawar darah / otak dengan waktu paro kurang lebih % "am dosis Q.'>> mg,

    setiap 5 "am.

    b. Asiklovir (anovir,

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    45/75

    meringankan ge"ala penyakit. osis oral : '>> mg 9 dd, selama 9$= hari.

    osis setempat : salep 9@ 9 dd, selama %5 hari.

    &. +ansiklovir 7a (0ymevene), turunan asiklovir yang lebih mudah larut,

    mempunyai aktivitas lebih besar terhadap virus sitomegalo dan efektif

    terhadap virus yang telah resisten terhadap asiklovir. osis infuse : 9

    mgkgbb ' dd, selama %$' minggu.

    d. Ialasiklovir 1&l (IaltreF), merupakan pra$obat $valin ester dari asiklovir,

    mekanisme ker"a dan kegunaan mirip dengan asiklovir. osis : %>>> mg dd,

    selama = hari.

    e. 8doksuridin, strukturnya mirip timidin dan merupakan substrat enzim timidin

    kinase virus. *ula / mula idoksuridin mengalami fosforilasi men"adi bentuk

    aktifnya dan kemudian bergabung dengan A7 virus.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    46/75

    terlokalisasi pada penderita imunosupresif dan infeksi herpes simpleks

    neonatal. Gaktu paro serum vidarabin kurang lebih %9 menit sedang waktu

    paro arabinosilhipoFantin kurang lebih 5 "am. 3fek samping obat yang

    terutama adalah gangguan saluran &ernam , dalam dosis tinggi kemungkinan

    dapat menyebabkan penekanan sumsum tulang belakang. ada per&obaan

    dengan binatang, vidarabin mempunyai efek mutagenik, karsinogenik dan

    teratogenik sehingga tidak dian"urkan untuk wanita hamil. osis : salep 9@ 9

    dd, dengan selang "am.

    h. idanosin (videF), adalah nukleosida hipoksantin yang mempunyai efek

    antivirus. igunakan untuk pengobatan penderita 18I yang telah diberikan

    zidovudin dalam "angka waktu yang lama. osis : '>> mg ' dd.i. -itonavir (7orvir), merupakan penghambat petidomimetik 18I$% protease,

    digunakan untuk pengobatan infeksi 18I, osis : >> mg ' dd.

    ". amivudin (60$1BI), beker"a dengan menghambat pembalikan enzim

    trans&riptase. igunakan untuk pengobatan infeksi hepatitis B yang kronik.

    osis : %>> mg %dd.

    e. 4tavudin (Merit), digunakan untuk pengobatan penderita 18I yang telah

    diberikan zidovudin dalam "angka waktu yang lama. osis : > / 5> mg ' dd.

    9. T&&nan Intefe*n

    0ontoh : interferon alfa$n%, interferon alfa$'a dan interferon alfa$'b. 8nterferon,

    dapat beker"a melalui beberapa mekanisme sebagai berikut :

    a. *erangsang enzim yang mampu menghambat translasi m$A-7 virus,

    b. *enghambat pelepasan virion pada permukaan sel virus,

    &. *eningkatkan kekebalan tuan rumah terhadap infeksi virus melalui efek

    imunomodulasi.

    8nterferon alfa. alam perdagangan tersedia rekombinan interferon alfa$'a

    (-overon$A) dan alfa$'b (8ntron$A), yang masing$masing merupakan subtype

    tunggal, dan human lymphablastoid interferon alfa (interferon alfa$n%) yang

    mengandung &ampuran subtype alfa. 8nterferon alfa digunakan untuk pengobatan

    hairy &ell leukemia, myeloma, sar&oma kaposis dan venerral warts. 8nterferon alfa

    dapat menimbulkan sindrom interferon, dengan ge"ala seperti flu, lesu, leu&openia

    dan kebingungan. Bila diberikan se&ara intravena, obat se&ara &epat didistribusikan

    ke "aringan, dan setelah 5 "am tidak dapat dideteksi adanya interferon dalam plasma.

    Oleh karena itu interferon hanya diberikan se&ara intramus&ular atau subkutan,

    dengan waktu paro 5$%' "am. osis interferon alfa$'a 8.*. atau 4.0. : "uta 8Chari,

    5

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    47/75

    selama %$'5 minggu. osis 8nterferon alfa$'b. 8.*. atau 40. : ' "uta 8Cm, tiga kali

    per minggu.

    F. OBAT ANTI ;AMUR

    Obat Anti "amur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit

    infeksi yang disebabkan oleh "amur.

    Anti "amur terdiri dari : griseovulvin (oral), asam salisilat, asam benzoat, natrium

    kaprilat, klotrimazol, mikonazol dan haloprogin (setempat).

    Berdasarkan struktur kimianya obat anti "amur dibagi men"adi = kelompok

    yaitu :

    6urunan Asam, turunan tionokarbamat, turunan pirimidin, antibiotika, turunan

    imidazol, turunan halogen dan turunan lain$lain.

    #. T&&nan Asam6urunan asam pada umumnya digunakan sebagai anti"amur setempat

    pada kulit. *ekanisme ker"a anti"amur turunan ini desebabkan oleh efek

    keratolitiknya.

    0ontoh : asam salisilat, salisilanilid, asam benzoat, asam propionat, natrium

    kaprilat, dan asam undesilenat.

    a. Asam sa'isi'at

    *empunyai efek keratolitik, digunakan se&ara setempat untuk

    menghilangkan kutil. 3fek bakteriostatik dan fungisid asam salisilat "uga

    digunakan untuk pengobatan penyakit parasit kulit, psoriasis, ketombe dan

    ekzem.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    48/75

    01$(01')9$01'$0OO7a Asam bebasnya terdapat pada minyak

    kelapa dan minyak kelapa sawit. 7atrium kaprilat efektif terhadap

    (richophyton sp., !icrosporum sp., Candida sp.

    (. Asam &n(esi'enat

    (de&yline), 01'!01$(01')$0OO1, adalah anti"amur setempat,

    diberikan dalam bentuk larutan, emulsi, serbuk, atau salep dengan kadar

    sampai %>@.

    -. T&&nan Ti*n*ka"amat

    0ontoh : tosiklat, dan tolnaftat

    a. T*sik'at

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    49/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    50/75

    protein mikrotubuli dalam sel, kemudian merusak struktur spindle mitoti& dan

    menghentikan metafasa pembelahan sel "amur.

    H&"&n$an st&kt& (an akti1itas t&&nan $ise*f&'1in

    %). 4enyawa akan tetap aktif bila atom 0l diganti dengan atom ;, tetapi

    aktivitasnya menurun bila diganti dengan atom Br atau 1.

    '). enggantian substituen metoksi pada &in&in sikloheksan dengan gugus

    propoksi atau butoksi akan meningkatkan aktivitas se&ara in "itrokarena

    dapat meningkatkan kelarutan dalam asam lemak sehingga penembusan

    ke dalam membran bakteri lebih baik. 4ubstitusi dengan asam amino

    "ustru menghilangkan aktivitas biologis.

    ". Anti"i*tika T&&nan p*'ien

    4eperti nistatin, amfoterisin B dan kandisidin, mempunyai mekanisme

    ker"a yang berbeda dengan griseofulvin.

    a. Nistatin

    iisolasi dari treptomyces noursei, digunakan untuk pengobatan infeksi

    Candida sp.pada kulit, membran mukosa, saluran &erna vagina. 7istatin

    "uga digunakan se&ara oral atau setempat, untuk pengobatan infeksi yang

    disebabkan oleh Candida sp.an)spergillus sp.osis: >,9 "uta C8 dd,

    s&spensi : >,5$>, "uta C8 5dd, 1a$ina': >,%$>,' "uta C8hari, selama '

    minggu, setempat:krim atau salep >,% "uta Cnitg '$dd.

    9>

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    51/75

    ". Amf*teisin B

    iisolasi dari 4treptomy&es nodosus, efektif terhadap hampir semua

    mikosis sistemik, termasuk kutan dan mikokutan &andidiasis. Amfoterisin

    "uga efektif terhadap mukokutan leismaniasis, tetapi kurang efektif

    terhadap bakteri, protozoa atau virus. Absorpsi obat dalam saluran &erna

    sangat rendah, sehingga lebih banyak diberikan se&ara infus intravena.

    8katan obat dengan protein palsma sangat kuat dan mempunyai waktu paro

    plasma D '5"am.larutan obat dalam air &epat terurai sehingga harus dibuat

    baru dan tidak boleh lebih dari '5"am. osis 8nfus 8.I. : '9>Tgkg bb

    dalam 9>>ml larutan dekstrosa 9@ dalam "angka waktu "am.

    4. Kan(isi(in

    iisolasi dari 4treptomy&es griseus, dian"urkan untuk pengobatan infeksi

    monilia pada saluran vagina. osis salep vagina. osis vaginal: >,>@

    'dd, selama ' minggu, vaginal suppositoria : mg dd, selama ' minggu.

    2. T&&nan Imi(a%*'

    0ontoh : klotrimazol, ketokonazol, bufonazol, ekonazol nitrat, oksikonazol

    nitrat, mikonazol nitrat, isokonazol nitrat, flukonazol, tiokonazol danitrakonazol.

    Mekanisme Ke!a

    Aktivitas anti"amur turunan imidazol disebabkan senyawa dapat

    menimbulakan ketidakteraturan membran sitoplasma "amur.turunan imidazol

    dan asam lemak tidak "enuh, suatu komponen membran "amur, dapat membentuk

    interaksi hidrofob, mengubah permeabilitas membran dan fungsi pengangkutan

    senyawa esensial, menyebabkan ketidakseimbangan metabolik sehingga

    9%

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    52/75

    menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel "amur. 6urunan

    imidazol "uga menghambat biosintesis sterol, trigliserida, dan fospolipid pada

    "amur.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    53/75

    igunakan se&ara setempat untuk pengobatan mikosis kulit, seperti

    dermatomikosis, infeksi tine dan superfisial kandidiasis. Obat mulai beker"a

    sebagai anti"amur "am setelah pemberian setempat. osis setempat krim atau

    larutan: %@ %dd, selama '$5minggu.

    (. Ek*na%*' nitat

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    54/75

    oleh Candida sp. atau)spergillus sp.dosis setempat : krim atau lotion '@

    'dd.

    f. Oksik*na%*' nitat >mg %dd, diikuti '>>$5>>mg %dd,

    selama $minggu. Cntuk kandidiasis pada vagina: %9>mg %dd.

    i. Ti*k*na%*'

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    55/75

    iabsorpsi dengan baik oleh saluran &erna dan absorpsi lebih baik bila

    diberikan pada waktu makan. Obat terikat oleh plasma protein ??,@, kadar

    plasma tertinggi di&apai $5 "am setelah pemberian oral,dengan waktu paro

    eliminasi D '5 "am. 8trakonazol digunakan se&ara oral untuk pengobatan

    kandidiasis sistemik dan infeksi tinea. osis oral untuk kandidiasis sistemik

    dan infeksi tinea : %>>mg % dd, selama %9$> hari. Cntuk kandidiasis vagina

    '>>mg ' dd, selama %$ hari.

    3. T&&nan Ha'*$en

    0ontoh : 1aloprogin

    1aloprogin (polik), digunakan untuk pengobatan infeksi "amur superfisial

    pada kulit. osis: larutan atau krim.

    Mekanisme ke!a

    6urunan halogen dapat berinteraksi membentuk ikatan kovalen dengan

    gugus$gugus fungsional dari sel "amur, seperti gugus tio, yang terdapat pada

    koenzim A, sistein, glutation, asam lipoat dan tiamin. +ugus amino yang

    terdapat pada asparegin atau glutamin, serta gugus karboksil dan hidroksil.

    8nteraksi tersebut dapat melalui reaksi oksidasi, adisi kon"ugat atau eliminasi

    klorin. 8katan kovalen yang kuat menyebabkan masa ker"a obat men"adi pan"ang.

    -eaksi haloprogin dengan gugus tio di"elaskan sebagai berikut :

    G. OBAT ANTIPROTO5OA

    Obat antiprotozoal adalah senyawa yang digunakan untuk pen&egahan atau

    pengobatan penyakit parasite yang disebabkanoleh protozoa.

    99

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    56/75

    Berdasarkan penggunaaannya obat antiprotozoal dibagi men"adi enam kelompok

    yaitu obat antiamuba, antileismania, antitrikomonas, antitripanosoma dan obat

    antimalarial.

    #. O"at Antiam&"a

    Obat antiamuba, atau amubisida, adalah senyawa yang digunakan untuk

    pengobatan amubiasis, suatu infeksi pada tuan rumah (host) yang disebabkan

    oleh amuba parasite. 1abitat amuba biasanya pada usus besar, seperti

    3ntamoeba histolyti&a, 3. 0oli, 3.hartmanni, 3ndolimaF nana dan

    8odamoebabuts&hlii, atau padamulut, seperti 3. ginggivitis.

    Amubias biasanya dihubungkan dengan amuba disentri, suatu infeksi yang

    disebabkan oleh 3.histolyti&a. *erupakan salah satu penyakit parasite yang

    endemi& dan banyak menimbulkan kematian dibanyak 7egara, terutama di

    daerah tropis yang sanitasinya relative rendah.

    Obat anti amuba dibagi men"adi tu"uh kelompok yaitu turunan

    5Haminokuinolin, antibiotika, turunan $hidroksikuinolin, alkaloidaipeka,

    turunan 9$nitroimidazol, arsen organi& danturunan lain$lain.

    a. 6urunan 5$Aminokuinolin

    0ontoh : klorokuin dan garam$garamnya.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    57/75

    3fek samping turunan $hidroksikuinolin adalah suba&utemyelo$opti&

    neuropathy (4*O7) dan nyeri serebral akut, termasuk agitasi dan amnesia,

    bila digunakan dengan dosis besar pada waktu yang pendek. ada dosis

    terapi, pemakaian "angka pan"ang kemungkinan menyebabkan atropi opti&

    yang tetap dan kebutaan. ibeberapa 7egara, termasuk 8ndonesia, kliokuinol

    dilarang bereda rkarena efek samping di atas.

    d. Alkaloida8peka

    0ontoh :emetin10ldandehidroemetindi10l (1 3metine).

    Mekanisme ke!a

    Alkaloida ipeka adalah amubisid sistemik, digunakan untuk pengobatan

    amuba disentri yang berat dan abseshepatik. ada tingkat molekul, senyawa

    dapat menghambat perpan"angan rantai polipeptida, kemudian memblok

    sintesis protein dari organisme eukariotik. 3fek ini tidak ter"adi pada

    organisme prokariotik.

    1ubungan struktur dan aktivitas

    %. 4trereokimia merupakan dasar yang sangat penting untuk aktivitas

    antiamuba alkaloida ipeka. 3metin 10l, mempunyai 5 atom 0 asimetrik

    pada posisi ',, %%b dan %, sehingga dapat membentuk beberapa

    stereoisomer. ari u"i biologis didapatkan bahwa semua stereoisomer

    tersebut aktivitasnya lebih rendah dibanding ($) emetin, suatu alkaloida

    alam yang didapat dari ekstrak tanaman Crogoga ipe&a&uanhae.

    '.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    58/75

    subkutan atau intramus&ular, karena pada pemberian se&ara intravena

    menimbulkan efek samping &ukup besar. 4ekarang, penggunaan alkaloida

    ipeka sebagai antiamuba kurang popular dan diganti dengan turunan 9$

    nitro imidazol karena mempunyai aktivitas yang sama dan relative lebih

    aman. Alkaloida ipeka hanyadigunakan bila turunan 9$nitro imidazol tidak

    efektif atau kontra indikasi. osis 8.*. (yang dalam) atau4.0 : %$%,9 mgkg

    bb % dd, selama 9 hari.

    e. 6urunan 7itroimidazol

    6urunan nitroimidazol dibagi men"adi dua kelompok, yaitu :

    %) 6urunan '$nitroimidazol, &ontoh : benznidazol dan misonidazol.

    ') 6urunan 9$nitroimidazol, &ontoh : metronidazol, nimorazol, ornidazol,

    tinidazol dan seknidazol.

    N* R R> Nama O"at

    %

    '

    5

    9

    $01

    $01

    $01

    $01

    1

    $01'O1

    $01(O1)01'0l

    $01'4O'01'01

    $01(O1)01

    01'$7

    *etronidazol

    Ornidazol

    6inidazol

    4eknidazol

    7imorazol

    6urunan 9$nitroimidazol sampai sekarang merupakan obat pilihan untuk

    amubiasis usus dan sistemik, termasuk abses amuba, infeksi bakterial, giardiasis,

    trikomoniasis dan beberapa parasit protozoa. 6urunan 9$nitroimidazol lebih aktif

    terhadap amubiasis sistemik daripada amubiasis usus karena sebagian besar obat

    diabsorpsi melalui usus halus sehingga kemungkinan gagal untuk men&apai

    kadar terapetik dalam usus besar. ada pengobatan amubiasis usus yang berat,

    biasanya dikombinasi dengan antibiotika, seperti tetrasiklin atau paromomisin.

    Mekanisme Ke!a

    +ugus nitro pada posisi 9 sangat berperan untuk aktivitas amubiasis karena

    mampu mereduksi dan berfungsi sebagai elektron aseptor terhadap gugus

    elektron donor protein amuba. Akibatnya, ter"adi gangguan proses biokimia,

    seperti hilangnya struktur heliks A7, peme&ahan ikatan dan kegagalan fungsi

    A7 sehingga amuba mengalami kematian.

    0ontoh :

    9

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    59/75

    %) Met*ni(a%*' (3lyzol, ;lagyl, *etrofusin, *etrozine, 7idazole), merupakan

    senyawa kemoterapi dengan spektrum luas, selektif terhadap mikroorganisme

    anaerob, termasuk bakteri dan protozoa. *etronidazol adalah obat pilihan

    terhadap amubiasis usus dan sistemik, trikomoniasis dan giardiasis. Absorpsi

    obat dalam saluran &erna &epat dan sempurna, kadar serum tertinggi di&apai

    dalam %$' "am setelah pemberian se&ara oral, dengan waktu paro plasma D

    "am. osis oral untuk amubiasis : >,=9$% g dd, selama 9$%> hari. Cntuk

    trikomoniasis : '9> mg dd, selama =$%> hari. Cntuk giardiasis : ' g % dd,

    selama hari. Cntuk infeksi bakteri anaerobik, dosis oral mula$mula : % g

    kemudian 9>> mg, tiap "am. Cntuk infeksi bakteri anaerob yang serius,

    diberikan se&ara infus intravena dengan dosis awal : %9 mgkg bb, selama %

    "am, diikuti dosis pemeliharaan : =,9 mgkg bb % "am, dengan selang $ "am,

    selama =$%5 hari.

    ') Tini(a%*' (;asigyn, ;latin), merupakan senyawa kemoterapi dengan

    spektrum luas, aktif terhadap bakteri anaerob, seperti Ba&teroides sp,

    0lostridium sp., 3uba&terium sp., epto&o&&us sp. an ;usoba&terium sp.,

    dan protozoa, seperti 6ri&homonas vaginalis, 3.histolyti&a dan +iardia

    lambia. 6inidazol sering digunakan untuk men&egah infeksi sesudah operasi

    saluran &erna atau ginekologis yang disebabkan oleh bakteri anaerob.

    Absorpsi obat dalam saluran &erna &epat dan sempurna, kadar serum tertinggi

    di&apai dalam ' "am sesudah pemberian se&ara oral, dengan waktu paro

    eliminasi %'$%5 "am. osis untuk men&egah infeksi sesudah operasi : ' g, %'

    "am sebelum operasi. osis oral untuk amubiasis: >> mg ' dd, selama 9$%>

    hari. Cntuk trikomoniasis : %9> mg dd, selama 9$= hari dan untuk giardiasis

    : ' g % dd. Cntuk infeksi bakteri anaerobik, dosis oral mula$mula : ' g % dd,kemudian % g % dd atau 9>> mg ' dd, selama 9$= hari.

    ) 4eknidazol (;lagentyl), merupakan senyawa turunan 9$nitro$imidazol dengan

    waktu pro serum yang lebih pan"ang dibanding metronidazol, yaitu %= "am.

    4eknidazol selektif terhadap bakteri anaerob dan protozoa 3.histolyti&a,

    +.lambia dan 6ri&homonas vaginalis. osis oral amubiasis usus : 9>> mg

    dd, selama hari. Cntuk amubiasis di hati, dosis : 9>> mg dd, selama 9

    hari.

    9?

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    60/75

    5) 7imorazol (7aFogin), selektif terhadap bakteri anaerob dan protozoa E.

    *istolytica, +. 'ambia dan (richomonas "aginalis.osis oral untuk

    amubiasis usus : ' ghari, selama 9 hari. Cntuk amubiasis di hati, dosis : ',9

    ghari, selama %> hari. Cntuk giardiasis : % ghari, selama 9 hari.

    -. T&&nan Asen O$anik

    0ontoh : karbarson, difetarson dan glikobiarsol.

    6urunan arsen organik mengandung atom arsenik pentavalen. *ula$mula

    direduksi men"adi arsen trivalen kemudian membentuk kompleks dengan gugus

    tiol dari parasit dan menun"ukkan efek amubisid. 6urunan arsen organik

    sekarang "arang digunakan karena ekskresinya pelan dan akan ditimbun pada

    "aringan sehingga menimbulkan toksisitas yang besar.

    #6 Ka"as*n, digunakan se&ara oral untuk pengobatan amubiasis usus dan

    se&ara intravagina untuk pengobatan infeksi 6ri&homonas vaginalis. osis

    oral : untuk amubiasis '9> mg '$ dd, selama %> hari.

    -6 G'ik*"ias*', digunakan se&ara oral untuk pengobatan amubiasis usus dan

    se&ara intravagina untuk pengobatan infeksi 6ri&homonas vaginalis dan

    monilia vaginitis. osis oral : untuk amubiasis 9>> mg dd, selama =$%>

    hari.

    /. T&&nan Lain7'ain

    0ontoh : diloksanid furoat, bialamikol dan kuinakrin 10l.

    iloksanid furoat, adalah turunan haloasetamid, mengandung gugus dikloroamid

    ($7(-)$0O010l') yang terikat pada &in&in fenil, seperti pada antibiotika

    kloramfenikol. iloksanid furoat adalah obat pilihan untuk menghilangkan

    ge"ala$ge"ala amubiasis usus dan sistemik, termasuk abses amubik, sesudahpengobatan dengan turunan 9$nitroimidazol. iloksanid furoat &epat terhidrolisis

    dalam usus melepas diloksanid dan se&ara &epat diabsorpsi oleh saluran &erna.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    61/75

    eishmania donovani (leismaniasis viseral), . 6ropi&a (leismaniasis kutan), .

    Braziliense (leismaniasis mukokutan), . Aethiopi&a, .ma"or dan .meFi&ana.

    *erupakan parasit pada manusia dan hewan yang disebarluaskan melalui gigitan

    serangga lalat pasir (hlebotamus atau utzomyia).

    eishmania sp. *empunyai dua bentuk siklus kehidupan, yaitu :

    a. luar sel, bentuk promastigot bebas, dikembangkan dalam usus vektor

    (serangga), yang masuk dalam tubuh mamalia melalui gigitan seranggaE

    b. dalam sel, bentuk amastigot dalam tubuh mamalia.

    Antileismania dibagi men"adi lima kelompok yaitu golongan alkaloida,

    antibiotika, turunan diamidin, turunan 9$nitroimidazol dan turunan lain$lain.2. G*'*n$an A'ka'*i(a

    0ontoh : emetin 10l, dehidroemetin.

    a. Anti"i*tika

    0ontoh : amfoterisin B, griseofulvin dan paromomisin.

    ". T&&nan Diami(in

    0ontoh : hidroksistilbamidin isetionat dan pentamidin isetionat.

    Mekanisme ke!a

    *ekanisme ker"a turunan diamidin belum begitu "elas, kemungkinan

    disebabkan oleh interaksi obat dengan A7 atau nukleosida, melalui reaksi

    yang melibatkan aseptor$donor elektron yang menyebabkan hambatan

    biosintesis A7, A-7, fosfolipid dan protein.

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    62/75

    hari. Cntuk pen&egahan tripanosomiasis : 5 mgkg bb, dosis tunggal, setiap $

    bulan.

    4. T&&nan 27Nit*imi(a%*'

    0ontoh : metronidazol dan benznidazol.

    (. T&&nan Lain7'ain

    0ontoh : sodium stiboglukonat, alopurinol, sikloguanil pamoat, kuinakrin

    10l dan suramin 7a.

    S*(i&m sti"*$'&k*nat, merupakan turunan antimon dan obat pilihan untuk

    pengobatan segala bentuk leismaniasis. 6erhadap . Braziliense bila tidak

    efektif dapat diganti dengan amfoterisin B. iberikan se&ara 8.*. atau 8.I.,

    dengan dosis : > mg %$ dd, selama $%> hari.

    Mekanisme ke!a

    4odium stiboglukonat adalah senyawa antimon pentavalen yang berfungsi

    sebagai pra$obat, dalam tubuh direduksi men"adi bentuk trivalen aktif yang

    dapat bereaksi dengan gugus sulfhidril, yang ada dalam sistem enzim esensial

    parasit, membentuk ikatan kovalen dan menyebabkan efek toksik.

    3. O"at Antitik*m*nas

    Obat antitrikomonas, atau trikomonasida, adalah senyawa yang digunakan

    untuk pngobatan trikomoniasis, suatu infeksi parasit pada usus atau saluran

    genital, yang disebabkan oleh flagelata, seperti 6ri&homonas vaginalis, 6. 6enaF,

    ientamoeba fragilis dan entatri&homonas hominis. 8nfeksi pada manusia

    terutama adalah trikomoniasis yang disebabkan oleh 6. Iaginalis, yang biasanya

    hidup pada mukosa vagina dan bagian saluran genital wanita (5>@) atau pria

    (%>@).

    Obat antitrikomonas dikelompokkan men"adi dua yaitu obat yang beker"a

    se&ara sistemik dan yang beker"a se&ara setempat.

    a. O"at +an$ Beke!a Se4aa Sistemik

    '

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    63/75

    Obat pilihan untuk pengobatan trikomoniasis sistemik adalah metronidazol

    atau turunan nitroimidazol lain. Cntuk infeksi .fragilis sebagai obat pilihan

    adalah iodokuinol atau tetrasiklin.

    Obat yang menghambat efek sistemik trikomoniasis dibagi men"adi tiga

    kelompok yaitu golongan antibiotika, turunan $hidroksikuinolin dan turunan

    nitroimidazol.

    %. +olongan antibiotika

    0ontoh : tetrasiklin, natamisin dan pentamisin.

    '. 6urunan $hidroksikuinolin

    0ontoh : kliokuinol (Iioform) dan iodokuinol.

    . 6urunan nitroimidazol

    0ontoh : benznidazol, flunidazol, metronidazol, misonidazol, nimorazol,

    ornidazol, seknidazol dan tinidazol.

    ". O"at +an$ "eke!a Se4aa Setempat

    0ontoh : aminakrin 10l, klotrimazol dan povidon$iodin.

    8. O"at Antitipan*s*ma

    Obat antitripanosoma, atau tripanosida, adalah senyawa yang digunakan

    untuk pen&egahan dan pengobatan tripanosomiasis, suatu penyakit parasit yang

    disebabkan oleh flagelata, seperti 6rypanosoma gambiense, 6. 0ruzi dan 6.

    rhodesiense. 6. &ruzi dapat menyebabkan penyakit 9)a$as, dan vektor

    penyebarnya disebut kissing bugs, yaitu 6riatoma sp., anstrongylus sp., dan

    -hodnius sp. enyakit ini banyak tersebar di Amerika latin. enyebarannya

    melalui transfusi darah dan sekarang menimbulkan problem yang serius karena

    '>@ dari donor darah di Amerika latin telah terinfeksi dengan 6.&ruzi. 6.&ruzimempunyai tiga bentuk dalam siklus kehidupannya, yaitu amastigot (leismania),

    epimastigot dan tripomastigot. 1anya sedikit obat yang dapat digunakan untuk

    pengobatan penyakit 0hagas, antara lain yaitu, benznidazol dan nifurtimoks. 6.

    gambiense dan 6. rhodesiense dapat menyebabkan penyakit tidur atau

    tripanosomiasis Afrika, dan vektor penyebarnya adalah lalat tsetse (+lossina

    palpalis dan +.morsitans), 6.gambiense dan 6.rhodesiense mempunyai dua

    bentuk dalam siklus kehidupanny, yaitu epimastigot, ter"adi pada tubuh lalat

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    64/75

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    65/75

    efektif untuk pen&egahan terhadap tripanosomiasis. 1al ini disebabkan obat

    terikat se&ara kuat oleh plasma protein dan kemudian dilepaskan se&ara

    perlahan$lahan. 4uramin 7a tidak dapat men&apai &airan serebrospinal

    sehingga tidak efektif untuk pengobatan tripanosomiasis yang telah

    mempengaruhi sistem saraf pusat. Oleh karena itu pengobatan dilan"utkan

    dengan turunan arsen, seperti melarsoprol. osis 8.I. untuk tripanosomiasis

    Afrika, mula$mula : %>>$'>> mg untuk u"i toleransi, kemudian % g pada hari

    %,,=, %5 dan '%. Cntuk on&ho&er&iasis : %>> mg untuk u"i toleransi,

    kemudian % gminggu, selama 9 minggu.

    &. Me'as*p*', adalah obat pilihan untuk pengobatan lebih lan"ut

    meningoensefalitis yang disebabkan oleh tripanosomiasis Afrika, sesudah

    pengobatan dengan 4uramin 7a. *elarsoprol adalah turunan arsen trivalen,

    bersifat sangat toksik. 4ebagai antidotum adalah dimerkaprol. Bentuk trivalen

    aktif tersebut bereaksi dengan gugus sulfhidril yang ada dalam sistem enzim

    esensial parasit, seperti enzim piruvat kinase, pada akhir glikolitik kinase

    membentuk ikatan kovalen dan menyebabkan efek toksik. ada manusia

    melarsoprol se&ara &epat dioksidasi men"adi senyawa pentavalen yang relatif

    tidak toksik dan segera diekskresikan, sedang pada 6rypanosoma, sp. proses

    metabolismenya sangat lambat. osis 8.I. : , mgkg bbhari, selama $5

    hari dan dapat dilan"utkan sampai =$%> hari.

    d. Hi(*ksisti'"ami(in iseti*nat, merupakan obat pilihan untuk pen&egahan

    dan pengobatan tripanosomiasis Afrika, tetapi tidak dapat men&apai &airan

    serebrospinal sehingga tidak efektif untuk pengobatan tripanosomiasis yang

    telah mempengaruhi sistem saraf pusat. Oleh karena itu pengobatan

    dilan"utkan dengan turunan arsen, seperti melarsoprol. 1idroksistilbamidin

    "uga efektif untuk leismaniasis viseral. osis untuk leismaniasis dan

    tripanosomiasis 8.* atau infus 8.I. : ''9 mg % dd.

    ?. O"at Antima'aia

    Obat antimalaria adalah senyawa yang digunakan untuk pen&egahan dan

    pengobatan malaria, suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa, yaitu

    lasmodium sp., yang masuk ke dalam tubuh tuan rumah (host) melalui gigitan

    nyamuk Anopheles betina. Ada empat spesies malaria pada manusia, yaitu

    9

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    66/75

    .fal&iparum (malaria tertiana yang berbahaya), .vivaF (malaria tertiana yang

    kurang berbahaya), .malariae (malaria kuartana yang kurang berbahaya) dan

    .ovale (malaria tertiana yang kurang berbahaya). 6ertiana dn kuartana

    menun"ukkan siklus reproduksi parasit, yang ditandai oleh waktu selang antara

    pun&ak tertinggi demam pasien. Cntuk tertiana waktu selang demam tertinggi 5

    "am sedang kuartana =' "am.

    Obat antimalaria dapat dibagi men"adi beberapa kelompok berdasarkan

    &ara ker"a dan struktur kimianya.

    Berdasarkan perkembangan dan siklus kehidupan parasit dimana obat beker"a

    atau berdasarkan &ara ker"anya, antimalaria dikelompokkan sebagai berikut :

    #6 S4)i%*ntisi(a !ain$an

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    67/75

    Obat kelompok ini mnghan&urkan bentuk eritrositik seksual (gametosit)

    dari parasit malaria sehingga men&egah penyebaran plasmodia ke nyamuk

    Anopheles.

    0ontoh: klorokuin, primakuin dan kuinin.

    26 Sp**%*it*si(a

    Obat kelompok ini mampu membunuh sporozoit segera setelah masuk

    dalam darah sesudah gigitan nyamuk. Gaktu untuk beker"a obat sangat

    singkat oleh karena sporozoit se&ara &epat masuk ke sel hati sehingga banyak

    obat antimalaria kurang efektif terhadap bentuk sporozoit tersebut.

    0ontoh : klorguanid, pirimetamin dan primakuin.

    36 Sp**nt*si(a

    Obat kelompok ini beker"a pada tubuh nyamuk malaria yang

    menginfeksi tuan rumah yaitu dengan men&egah pembentukan oosist dan

    sporozoit.

    0ontoh : pirimetamin, klorguanid dan primakuin.

    Mekanismeke!a *"at antima'aia

    #6 Beinteaksi (en$an ADN

    6urunan @7amin*aki(in 07amin*k&in*'in ?7amin*k&in*'in (an

    k&in*'in*metan*'menun"ukkan efek s&hizontisid yang &epat dengan &ara

    berinteraksi dengan A7 parasit. 6urunan di atas mempunyai sistem

    &in&in datar, dapat mengadakan interkalasi dengan pasangan basa dobel

    heliks A7, melalui ikatan elektrostatik antara gugus amin tersier rantai

    samping dengan gugus fosfat A7. erhitungan orbital molekul

    menun"ukkan bahwa &in&in aromatik planar dari turunan di atas, terutama

    bentuk terprotonasi, mempunyai nilai 3*O rendah sedang pasangan basaguanin$sitosin mempunyai nilai 1O*O tinggi sehingga mudah

    membentuk kompleks obat$A7.

    K&inin, dapat mengikat A7 melalui tiga "alur, yaitu :

    a) 0in&in kuinolin berinterkalasi diantara pasangan basa dobel heliks

    A7, membentuk kompleks alih muatanE

    b) +ugus hidroksil alkohol membentuk ikatan hidrogen dengan salah satu

    pasangan basaE

    =

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    68/75

    &) +ugus kuinuklidin terpro"eksi pada salah satu alur A7, dan gugus

    amin alifatik tersier yang terprotonasi membentuk ikatan ion dengan

    gugus fosfat dobel heliks A7 yang bermuatan negatif.

    embentukan kompleks akan menurunkan keefektifan A7 parasit untuk

    beker"a sebagai template enzim A7 dan A-7 polimerase sehingga

    ter"adi pemblokan sintesis A7 dan A-7.

    T&&nan amin*k&in*'in membentuk kompleks dengan A7 melalui dua

    "alur, yaitu :

    a) +ugus amin alifatik tersier rantai samping yang terprotonasi,

    membentuk ikatan ion dengan gugus fosfat dobel heliks A7 yang

    bermuatan negatif, melalui &elah minorE

    b) Alih muatan yang lebih khas atau interaksi hidrofob yang melibatkan

    &in&in aromatik dan pasangan basa guanin$sitosin A7.

    K'**k&in dan am*(iak&in membentuk kompleks dengan A7 melalui

    dua "alur, yaitu :

    a) +ugus amin alifatik tersier rantai samping yang terprotonasi

    membentuk ikatan ion dengan gugus fosfat dobel heliks A7 yang

    bermuatan negatif.

    b) +ugus =$0l dapat membentuk ikatan elektrostatik dengan gugus '$

    amino guanin yang bersifat khas.

    -6 Men$)am"at en%im (i)i(*f*'at e(&ktase

    6urunan "i$&ani(a dan (iamin*piimi(in mempunyai aktivitas

    antimalaria karena menghambat se&ara selektif enzim dihidrofolat

    reduktase yang mengkatalisis perubahan asam dihidrofolat men"adi asam

    tetrahidrofolat pada parasit. enghambatan ini mempengaruhi biosintesis

    plasmodia terutama pembentukan basa purin, pirimidin dan A7.

    *eskipun turunan ini tidak beker"a se&ara selektif terhadap enzim parasit,

    tetapi dapat mengikat enzim dihidrofolat reduktase plasmodia lebih kuat

    dibanding isoenzim pada tuan rumah. 3fek pemblokan ini tidak berbahaya

    bagi tuan rumah karena asam folinat yang diperlukan dipasok dari luar

    melalui makanan.

    /6 Men$)am"at en%im (i)i(*pte*at sintetase

  • 7/26/2019 200745496-KIMED-FIX-2-doc

    69/75

    6urunan s&'f*nami(adan s&'f*nbeker