soca dislipidemia (fix).doc

31
DISLIPIDEMIA Salzabila Siti Halida Zoraida Soraya Jangan lupa dibawa: Diktat dr kus lipid Handout dr Yeni ttg obat hipolipidemik modul EMG

Upload: riyan-santosa

Post on 27-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOCA dislipidemia (fix).doc

DISLIPIDEMIASalzabila

Siti Halida Zoraida Soraya

Jangan lupa dibawa:

Diktat dr kus lipid

Handout dr Yeni ttg obat hipolipidemik modul EMG

Page 2: SOCA dislipidemia (fix).doc

A. DEFINISI

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi

lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (≥ 240

mg/dl), kolesterol LDL( ≥ 160 mg/dl), kenaikan kadar trigliserida (≥ 200 mg/dl) serta penurunan kadar

HDL (<40 mg/dl).

B. EPIDEMIOLOGI

Di Indonesia prevalensi dislipidemia semakin meningkat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sudijanto

Kamso dkk. (2004) terhadap 656 responden di 4 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta,

dan Padang) didapatkan keadaan dislipidemia berat (total kolesterol >240 mg/dL)pada orang berusia

diatas 55 tahun didapatkan paling banyak di Padang dan Jakarta (>56%), diikuti oleh mereka yang tinggal

di Bandung (52,2%) dan Yogyakarta (27,7%). Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa prevalensi

dislipidemia lebih banyak didapatkan pada wanita (56,2%) dibandingkan pada pria (47%). Dari

keseluruhan wanita yang mengidap dislipidemia tersebut ditemukan prevalensi dislipidemia terbesar

pada rentang usia 55-59 tahun (62,1%) dibandingkan yang berada pada rentang usia 60-69 tahun

(52,3%) dan berusia diatas 70 tahun (52,6%).

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit

kardiovaskuler adalah dislipidemia. Oleh karena itu tingginya proporsi penyakit kardiovaskuler pada

masyarakat di kota Padang berkaitan dengan tingginya prevalensi dislipidemia. Penelitian juga

menyebutkan bahwa kontrol terhadap dislipidemia akan mencegah dan mengurangi kejadian penyakit

kardiovaskuler.

C. ETIOLOGI

Etiologi dari dislipidemia dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut

Primer /genetik

Sekunder : - karena penyakit lain: seperti DM, hipotiroid, sindroma nefrotik

← -diet tinggi karohidrat dan lemak

← -alkohol, kafein

Page 3: SOCA dislipidemia (fix).doc

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi dislpidemia:

a. Faktor Jenis Kelamin

Risiko terjadinya dislipidemia pada pria lebih besar daripada wanita. Hal tersebut disebabkan karena

pada wanita produktif terdapat efek perlindungan dari hormon reproduksi. Pria lebih banyak menderita

aterosklerosis, dikarenakan hormon seks pria (testosteron) mempercepat timbulnya aterosklerosis

sedangkan hormon seks wanita (estrogen) mempunyai efek perlindungan terhadap aterosklerosis. Akan

tetapi pada wanita menopause mempunyai risiko lebih besar terhadap terjadinya aterosklerosis

dibandingkan wanita premenopouse.

b. Faktor Usia

Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun, begitu juga dengan

penurunan aktivitas reseptor LDL, sehingga bercak perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan

menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL relatif tidak berubah. Pada

usia 10 tahun bercak perlemakan sudah dapat ditemukan di lumen pembuluh darah dan meningkat

kekerapannya pada usia 30 tahun.

c. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya dislipidemia. Dalam ilmu genetika

menyebutkan bahwa gen untuk sifat – sifat tertentu (spesific – trait) diturunkan secara berpasangan

yaitu kita memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah, sehingga kadar hiperlipidemia tinggi

dapat diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer karena faktor kelainan genetik.

d. Faktor Kegemukan

Kegemukan erat hubungannya dengan peningkatan risiko sejumlah komplikasi yang dapat terjadi

sendiri – sendiri atau bersamaan. Kegemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang

masuk bersama makanan, dengan energi yang dipakai. Kelebihan energi ini ditimbun dalam sel lemak

yang membesar. Pada orang yang kegemukan menunjukkan output VLDL trigliserida yang tinggi dan

kadar trigliserida plasma yang lebih tinggi. Trigliserida berlebihan dalam sirkulasi juga mempengaruhi

lipoprotein lain. Bila trigliserida LDL dan HDL mengalami lipolisis, akan menjadi small dense LDL dan HDL,

abnormalitas ini secara tipikal ditandai dengan kadar HDL kolesterol yang rendah.

e. Faktor Olah Raga

Olah raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida

menurun dalam darah, sedangkan kolesterol HDL meningkat secara bermakna. Lemak ditimbun dalam di

dalam sel lemak sebagai trigliserida. Olahraga memecahkan timbunan trigliserida dan melepaskan asam

Page 4: SOCA dislipidemia (fix).doc

lemak dan gliserol ke dalam aliran darah.

f. Faktor Merokok

Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan menekan kolesterol

HDL. Pada seseorang yang merokok, rokok akan merusak dinding pembuluh darah. Nikotin yang

terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin, sehingga akan mengubah

metabolisme lemak yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah.

g. Faktor Makanan

Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis. Asupan tinggi

kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total dan LDL sehingga mempunyai risiko

terjadinya dislipidemia.

D. LIPID- Lipid adalah senyawa organik yang merupakan ester antara alcohol dan asam lemak. Alkohol

yang membentuk lipid adalah gliserol, sfingol, kolesterol, sterol lain, dan alkohol alifatik rantai

panjang.

→contoh:

Alkohol Lipid

Gliserol Triasil gliserol

Sfingol Sfingolipid

Alifatik rantai panjang Wax (malam)

Kolesterol Kolesterol ester

- Pembagian lipid

1. Lipid sederhana (simple lipid) terdiri dari = Alkohol + asam lemak.

a. Lemak (fat) : asam lemak + gliserol

b. Minyak (oil) : lemak dalam bentuk cair

c. Wax (malam) : bila alkoholnya alifatik rantai panjang

2. Lipid majemuk (compound lipid) terdiri dari : alkohol + asam lemak + senyawa lain.

a. Fosfolipid : lipid + fosfor + suatu basa

b. Glikolipid : lipid + karbohidrat

Page 5: SOCA dislipidemia (fix).doc

c. Lipid majemuk lain seperti lipoprotein, yaitu lipid + protein

3. Precursor dan lipid turunan : kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid, alkohol

lain, aldehida lemak, dan benda keton, hidrokarbon, vitamin larut lemak, dan hormon.

ASAM LEMAK

1. Jenuh (tidak mengandung ikatan rangkap)

o Asetat

o Propionat

o Butirat, dll

2. Tidak jenuh (mengandung satu atau dua ikatan rangkap)

o Essensial : didapatkan dari luar tubuh

Asam linoleat

Asam linolenat

Asam arakidonat

o Non essensial : dapat dibentuk dalam tubuh

Oleat

Palmitoleat

- Asam lemak essensial dalam tubuh berfungsi sebagai :

o Merupakan struktur lipid sel (membrane)

o Membentuk fosfolipid yang penting untuk transport lipid

o Untuk membuat eicosanoid ( prostaglandin, tromboxan, leukotrien, prostasiklin)

- Pembentukan eicosanoid

Page 6: SOCA dislipidemia (fix).doc

E. KOLESTEROL

Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen structural essensial pada membrane

dan lapisan luar lipoprotein plasma.kolesterol terdapat dijaringan dan plasma sebagai kolesterol

bebas atau dalam bentuk simpanan (kolesterol ester), kedua bentuk tersebut diangkut dalam

bentuk lipoprotein.

Lipoprotein berdensitas rendah (LDL) plasma adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan

kolesterol ester ke banyak jaringan. Kolesterol bebas dikeluarkan dari jaringan oleh HDL plasma

Page 7: SOCA dislipidemia (fix).doc

dan diangkut ke hati, tempat senyawa ini dieliminasidari tubuh tanpa diubat atau setelah diubah

menjadi asam empedu.

Kolesterol yang terdapat dalam tubuh kita berasal dari makanan yang kita konsumsi dan dari

hasil sintesis tubuh.

Kolesterol khas merupakan produk hewani, bahan makanan nabati tidak mengandung

kolesterol. Bahan makanan yang banyak mengandung kolesterol adalah otak, sumsum, kuning

telur, jeroan, dan seafood (udang, cumi, kerang, kepiting).

SINTESIS KOLESTEROL

(Harper 239-240, diktat dr.Kus)

Tempat : mikrosom dan sitosol

Dalam semua sel yang mempunyai inti

Bahan utama untuk sintesis kolesterol : Asetil ko-a

1. Sintesis mevalonat dari Asetil-KoA

Note : 2 molekul Asetil-KoA bersatu untuk membentuk Aseto-asetil KoA dengan bantuan enzim tiolase sitosol (condensing enzyme) → Aseto-asetil KoA mengalami kondensasi dengan molekul

Page 8: SOCA dislipidemia (fix).doc

Asetil-KoA lain dengan bantuan enzim HMG KoA sintetase menjadi HMG-KoA → HMG KoA direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatalis oleh enzim HMG KoA reduktase

2. Mevalonat → isoprenoid → squalene

Note : mevalonat mengalami 3x fosforilasi oleh ATP dengan tiga kinase → lalu mengalami dekarboksilasi → setelah dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktif (isopentil difosfat) → yang akhirnya membentuk squalene.

3. Squalene → Lanosterol → Kolesterol

Page 9: SOCA dislipidemia (fix).doc

Note : penutupan cincin squalene (siklisasi) dikatalis oleh oksidosqualene lanosterol siklase → terjadi perpindahan ikatan rangkap dalam 2 langkah dan membentuk desmosterol → akhirnya ikatan rangkap rantai samping direduksi → menghasilkan kolesterol.

Sintesis kolesterol dikontrol oleh pengaturan HMG KoA reduktase dengan mekanisme represi-derepresi. Kolesterol apabila sudah cukup akan berikatan dengan SREBP (sterol regulatory element-binding protein) yang akan menekan HMG KoA reduktase.

Page 10: SOCA dislipidemia (fix).doc

EKSKRESI KOLESTEROL

Setiap hari, 1 gram kolesterol dikeluarkan dari tubuh. Separuhnya diekskresikan di dalam tinja

setelah mengalami konversi menjadi asam empedu. Sisanya diekskresikan sebagai kolesterol.

7α-hidroksilasi pada kolesterol adalah tahap regulatorik pertama dan terpenting dalam

biosintesis asam empedu. Jalur biosintesis asam ampedu terbagi menjadi satu subjalur yang

menghasilkan kolil-koA, dan jalur lain menghasilkan kenodeoksikolil-koA. Jalur kedua di

mitokondria yang melibatkan 27-hidroksi kolesterol sebagai langkah pertama menghasilkan

cukup banyak asam empedu primer. Sebagian asam empedu primer di usus mengalami

perubahan akibat aktivitas bakteri usus,yaitu terjadi dekonjugasi sehingga mengahilkan asam

empedu sekunder, asam deoksikolat dan asam litokolat.

Sebagian besar asam empedu kembali ke hati melalui sirkulasi porta. Hal ini dikenal sebagai

sirkulasi enterohepatik.

F. LIPOPROTEIN

Lipid tidak larut dalam air menggabungkan lipid nonpolar (TG dan ester kolesterol) dengan lipid

amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) serta protein untuk menghasilkan lipoprotein dapat bercampur

dengan air.

Lipoprotein Sumber Komponen lipid utama Apolipoprtotein

Kilomikron Usus TG B48, A

VLDL Hati dan usus TG B100, C

LDL VLDL Kolesterol ester B100, E

HDL Hati dan usus Fosfolipid dan koles

ester

A,C,E

Empat kelompok utama lipoprotein yang penting secara fisiologis dan penting dalam diagnosis klinis:

Kilomikron ; berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid lain di usus VLDL ; berasal dari hati dalam jumlah besar, dan sedikit berasal dari usus untuk ekspor

triasilgliserol (TG) dari hati ke jaringan ekstrahepatik LDL ; suatu tahap akhir metabolisme VLDL (sebagian besar) dan ada yang disintesis di hati

(sebagian kecil) HDL ; sintesis di hati (apo A dan apo C) dan usus (hanya apo A) berperan dalam transport

kolesterol dan pada metabolisme kilomikron dan VLDL

Page 11: SOCA dislipidemia (fix).doc

Triasilgliserol adalah lipid utama pada kilomikron dan VLDL, sedangkan kolesterol dan fosfolipid masing-masing adalah lipid utama pada LDL dan HDL.

Struktur lipoprotein:

Inti lipid non polar terutama terdiri dari TG dan ester kolesteril serta dikelilingi oleh satu lapisan

permukaan molekul kolsterol dan fosfolipid amfipatik. Gugus protein pada lipoprotein dikenal sebagai

apolipoprotein atau apoprotein, yang membentuk hampir 70% dari sebagian HDL dan hanya 1%

kilomikron. Sebagian apolipoprotein bersifat integral dan tidak dapat dikeluarkan, sementara yang lain

bebas untuk dipindahkan ke lipoprotein lain.

Lipoprotein terdapat 1 atau lebih apoprotein. Apoprotein utama pada HDL disebut A, pada LDL adalah B

(B-100) yang ditemukan juga pada VLDL. Kilomikron mengandung bentuk apo B yang terpotong (B-48)

yang disintesis di usus, sementara B-100 disintesis di hati.

METABOLISME LIPOPROTEIN

Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas 3 jalur :

Page 12: SOCA dislipidemia (fix).doc

1. Jalur Metabolisme Eksogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserida dan kolesterol. Selain kolesterol

yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekstresi bersama

empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal

dari hati disebut lemak eksogen. Trigliserida dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam

enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedang kolesterol

sebagai kolesterol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida,

sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama

dengan fosfolipid dan apoloprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikron.

Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus torasikus akan

masuk ke dalam aliran darah. Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim

lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas free tatty acid (FFA) non-

esterified fatty acid (NEFA). Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai trigliserid kembali dijaringan

lemak (adiposa), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati

menjadi bahan untuk pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian

besar trigliserid akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan

dibawa ke hati.

Page 13: SOCA dislipidemia (fix).doc

2. Jalur Metabolisme Endogen

Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati disekresi ke dalam sirkulasi sebagai

lipoprotein B100. Dalam sirkulasi, triglisirid di VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein

lipase (LPL), adan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis dan berubah

menjadi LDL. Sebagian dari VLDL, IDL dan LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati. LDL

adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian dari kolesterol di LDL akan

dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adreal, testis, dan ovarium yang

mempunyai reseptor untuk kolesterol– LDL. Sebagian lagi dari kolesterol – LDL akan mengalami

oksidasi dan ditangkap oleh reseptor seavebger – A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa

(foam cell).

Makin banyak kadar kolesterol-LDL dalam plasma makin banyak yang akan mengalami

oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari

kadar kolesterol yang terkandung di LDL. Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat oksidasi seperti:

• Meningkatnya jumlah LDL seperti pada sindrom metabolik dan diabetes militus.

Page 14: SOCA dislipidemia (fix).doc

• Kadar kolesterol – HDL, makin tinggi kadar HDL maka HDL bersifat protektif terhadap oksidasi

LDL.

3. Jalur Reverse Cholesterol Transport

HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang mengandung apoliprotein

(apo) A, C, dan E: dan disebut HDLnascent. HDL nascent berasal dari usushalus dan hati, mempunyai

bentuk gepeng dan mengandung apoliprotein A1. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk

mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol dari makrofag.

HDL nesecant berubah menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL

nescent , kolesterol (kolesterol bebas) dibagian dalam dari mikrofag harus dibawa kepermukaan

membran sel mekrofag oleh suatu transporter yang disebut adenosine triphosphate-binding

cassette transporter-1 atau disingkat ABC-1.

Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol bebas akan

diesterfikasi menjadi kolesterol ester enzim lecithin choles-trol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya

sebagian kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke

hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 dikenal denganSR-B1. Jalur kedua dari

Page 15: SOCA dislipidemia (fix).doc

VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi

HDL sebagai “penyerap” kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan

jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali ke hati.

Page 16: SOCA dislipidemia (fix).doc

KRITERIA DIAGNOSIS

G. KLASIFIKASI (Frederickson)Primer

Hiperkilomikronemia familial (I)

- Defisiensi Lipoprotein Lipase

Page 17: SOCA dislipidemia (fix).doc

Lipoprotein Lipase (LPL) merupakan enzim yang teletak di bagian endotel kapiler,

berfungsi menghidrolisis trigliserida dari kilomikron menjadi asam lemak. Ketika enzim

ini fungsinya terganggu atau mengalami defek fungsi, maka kilomikron yang terdiri dari

trigliserida akan terakumulasi di dalam serum1.

- Defisiensi Apolipoprotein-C2

Apo-C2 berada di dalam trigliserida kaya lipoprotein dan mengaktifkan LPL. Tanpa LPL,

kilomikron tidak dapat dihidrolisis dan akan menyebabkan pengakumulasian trigliserida

di dalam serum.

Hiperkolesterolemia familial (IIa)

Familial combine hyperlipidemia (IIb)

Disbetalipoproteinemia (III)

- Gangguan metabolisme lipid yang ditandai dengan adanya akumulasi dari dari residu

lipoprotein (residu kilomikron dan residu VLDL). Pada pasien ini, terdapat isoform

abnormal dari apo-E, yang disebut apo-E2. Isoform normal adalah apo-E3 dan apo-E4,

isoform-isoform ini membantu uptake residu-residu kilomikron dan VLDL oleh hati.

Karena adanya Apo-E2, uptake dari residu-residu kilomikro dan VLDL terganggu, yang

pada akhirnya dapat menyebabkan akumulasi residu ini di dalam serum1.

Hipertrigliseridemia familial (IV)

- Hepar memproduksi VLDL secara berlebihan (overproduksi). Defek yang mendasari

kelainan pada pasien ini belum diketahui secara pasti1. Namun ada yang menyebutkan

bahwa Obesitas, Diabetes Melitus dan alcohol merupakan faktor pencetus terjadinya

kelainan ini9.

Familial combine hipertrigliseridemia (V)

- Pada pasien dengan gangguan ini, terjadi kombinasi antara dua defek, yaitu defek pada

metabolisme trigliserida dan overproduksi dari VLDL. Kedua hal abnormal ini dapat

mempunyai penyebab yang berbeda-beda, misalnya defek pada enzim LPL, defek pada

LDL reseptor.

Page 18: SOCA dislipidemia (fix).doc

Sekunder

Penyakit :

1. DM

Pada DM ada defek pada hormone insulin, sedangkan hormon insulin dapat menghambat

aktivitas adenylyl cyclase pembentukan cAMP menurun aktivitas Camp dependent

protein kinase berkurang Tidak terjadi pengaktifan hormone sensitive lipase yang

berperan dalam pemecahan TG (lipolisis)

Pada DM, mekanisme tersebut tidak terjadi, malah yang terjadi adalah meningkatnya

lipolisis. Selain itu, peningkatan hormone glucagon pada pasien DM juga berperan dalam

meningkatkan lipolisis

Page 19: SOCA dislipidemia (fix).doc

2. Sindroma nefrotik

Pada penyakit ini terjadi proteinuria yang massif, sehingga protein dalam serum berkurang.

Protein berperan penting dalam pembuatan apolipoprotein yang berfungsi sebagai salah

satu struktur dari lipoprotein. Apabila lipoprotein berkurang, lipid yang diangkut oleh

lipoprotein tersebut juga akan meningkat jumlahnya.

3. Hipotiroid

Pada hipotiroid terdapat peningkatan kadar hormone TSH. Sedangkan TSH adalah salah satu

hormon yang dapat merangsang aktivitas adenylyl cyclase pembentukan cAMP

meningkat aktivitas Camp dependent protein kinase meningkat terjadi pengaktifan

hormon sensitive lipase yang berperan dalam pemecahan TG (lipolisis) lipolisis meningkat

FFA meningkat di dalam darah

Kafein : lihat gambar di atas

Alkohol abuse:

Alkohol menghambat proses β oxidasi (yaitu pembentukan acetyl coA dari acylcoA), karena itu

acylcoA lebih banyak yang digunakan untuk esterifikasi bersama dengan gliserol 3 fosfat untuk

pembentukan TG.

Page 20: SOCA dislipidemia (fix).doc
Page 21: SOCA dislipidemia (fix).doc

H. PRINSIP PENATALAKSANAAN

LIAT IPD JILID 3 HAL 1989 DAN BAWA HANDOUT DR YENNI TTG OBAT HIPOLIPIDEMIK MODUL EMG

JANGAN LUPA DIBAWA!!!

Page 22: SOCA dislipidemia (fix).doc
Page 23: SOCA dislipidemia (fix).doc

I. KOMPLIKASI Aterosklerosis

Aterosklerosis dapat menyebabkan beberapa penyakit, anatar lain PJK dan stroke.

Aterosklerosis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan penebalan dan pengerasan

dinding arteri. Lesi mengandung deposit lemak dan mengalami kalsifikasi,

mengakibatkan obstruksi pembuluh darah, agregasi trombosit dan vasokonstriksi

abnormal. Aterosklerosis diawali dengan sel endotel yang cedera. Sel yang cedera akan

meningkatkan peningkatan pengambilan makrofag ke daerah cedera. Makrofag

memfagositosis LDL teroksidasi dan dinamakan sel busa (foam cell). Akumulasi sel

tersebut memebtuk suatu lesi yang dinamakan lapisan berlemak (fatty streak) yang

menginduksi perubahan imunologis dan inflamasi lebih lanjut. Leukosit dan makrofag

melepaskan pejamu sitokin inflamasi dan mitogen yang selanjutnya merangsang

proliferai otot polos. Sel otot polos bermigrasi ke daerah yang diliputi sel busa sehingga

membentuk semacam topi yang dinamakan plak fibrosa (fibrous plaque). Remodeling

pembuluh darah terjadi dengan kalsifikasi dan fibrosis, apoptosis dan nekrosis lesi, dan

penonjolan ke dalam lumen pembuluh darah. Ketika plak berkembang, plak akan

rupture karena tekanan aliran darah mekanis, apoptosis sel pada tepi plak, dan akibat

interferon gama yang dihasilkan lmfosit T menurunkan produksi kolagen dan

melemahkan plak. Trombosit akan beragregasi dan melekat ke permukaan plak yang

Page 24: SOCA dislipidemia (fix).doc

rupture. Hasil keseluruhan adalah arteri yang menyempit dan rentan terhadap

vasokontriksi abnormal dan thrombosis.

→PJK:

Aterosklerosis pada arteri koronaria menyebabkan iskemia miokard akibat

berkurangnya aliran darah ke miokardium. Penyakit jantung koroner adalah

ketidakseimbangan antara demand dan supply oksigen miokard dimana terjadi

kebutuhan yang meningkat dan penyediaan yang menurun. Hal ini disebabkan karena

penyempitan atau penyumbatan arteri koronaria. Apabila terdapat stenosis a. koronaria

disertai kebutuhan O2 bertambah maka terjadilah angina pectoris, yaitu nyeri dada

karena jantung kekurangan darah dan supply O2.

→Stroke:

Aterosklerosis dapat menyebabkan stroke iskemik dengan cara thrombosis yang

menyebabkan tersumbatnya arteri-arteri besar terutama a. karotis interna, a. serebri

media atau a. basilaris, dapat juga mengenai arteri kecil yang mengakibatkan terjadinya

infark. Aterosklerosis tersebut menyebabkan perubahan aliran darah di tingkat

mikrosirkulasi otak dan terjadi perubahan seluler maupun subseluler akibat iskemi otak

sehingga terjadilah kecacatan neurologi.

Xanthoma & Xanthelasma

Pada dislipidemia terdapat kadar LDL dalam serum yang meningkat, akibatnya

terjadi pengikatan LDL terhadap reseptor scavenger yang memperantarai pengumpulan

kolesterol di makrofag, kulit dan dinding pembuluh darah. Akumulasi kolesterol yang

berawal didarah masuk melalui dinding vascular, trauma dan inflamasi pada dinding

menyebabkan perubahan permeabilitas vaskuler sehingga lipoprotein dapat masuk

kedalam kulit dan kemudian di fagositosis oleh sel dermal

Xanthoma mempunyai gambaran mikroskopik yang khas, yaitu adanya foam cell

atau sel busa. Foam cell adalah makrofag yang mengandung lipid di dalamnya. Pada

semua xantoma terlihat infiltrat lipid pada kulit, infiltratrasi sel radang dan keberadaan

sel lemak di luar sel.

Page 25: SOCA dislipidemia (fix).doc

Xantelasma dapat dibedakan dengan melihat lokasi dari xantelasma yang

terletak superfisial. Selain foam cell, pada xantelasma dapat ditemukan otot, rambut,

dan lapisan epidermis kulit1

Pancreatitis akut

Kadar trigliserida > 1000 mg/dl dapat mencetuskan episode pancreatitis akut.

Sampai saat ini belum ada penjelasan pastinya, mungkin karena efek toksik langsung lemak

pada sel pancreas itu sendiri.

J. PROGNOSIS UMUM

Apabila dislipidemi disebabkan karena kelainan genetik dan bawaan, pasien mempunyai

resiko lebih tinggi menderita atherosclerosis dan komplikasi penyakit kardiovascular lainnya,

selain itu komplikasi tersebut dapat terjadi di umur lebih muda daripada pasien dislipidemi

lainnya. Sehingga prognosis pada pasien tersebut adalah dubia ad malam.

Sedangkan untuk pasien dislipidemia dengan penyebab selain genetik, dengan

melakukan prinsip terapi dislipdemia seperti perubahan pola hidup yang merugikan, upaya

farmakologis, serta terapi untuk penyakit yang mendasari terjadinya dislipdemia, hal tersebut

dapat menurunkan resiko terjadinya komplikasi dari dislipidemia sehingga hal tersebut dapat

menurunkan resiko terjadinya komplikasi dari dislipidemia sehingga prognosis pasien dapat

menjadi dubia ada bonam.