rangkuman diare akut soca
TRANSCRIPT
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 1/16
Diare Akut pada Anak
Definisi
• Diare BAB dengan frekuensi > 3 x/hr, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair,
dengan /tanpa darah dan lendir.
Klasifikasi
• Menurut lamanya diare:
1. Diare akut berlangsung < 14 hari
2. Diare kronik berlangsung > 14 hari, tidak disebabkan oleh infeksi
3. Diare persisten berlangsung > 14 hari, disebabkan oleh infeksi
• Menurut mekanisme diare :
1. Diare osmotik
2. Diare sekretorik
3. Diare eksudatif
4. Gangguan motilitas usus
Epidemiologi
Setiap tahun diperikirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan 3,3 juta kasus
kematian sebagai akibatnya7. Diperkirakan angka kejadian di negara berkembang berkisar 3,5 – 7
episode per anak pertahun dalam 2 tahun pertama kehidupan dan 2 – 5 episode per anak per tahun
dalam 5 tahun pertama kehidupan8. Penyebab terbanyak pada usia 0-2 tahun adalah infeksi
rotavirus.Hasil survei oleh Depkes. diperoleh angka kesakitan diare tahun 2000 sebesar 301 per 1000
penduduk angka ini meningkat bila dibanding survei pada tahun 1996 sebesar 280 per 1000
penduduk. Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001
didapat proporsi kematian bayi 9,4% dengan peringkat 3 dan proporsi kematian balita 13,2% dengan
peringkat 29. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Diare pada anak merupakan penyakit yang
mahal yang berhubungan secara langsung atau tidak terdapat pembiayaan dalam masyarakat. Biaya
untuk infeksi rotavirus ditaksir lebih dari 6,3 juta poundsterling setiap tahunya di Inggris dan 352 juta
dollar di Amerika Serikat.
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 2/16
Etiologi
1. Infeksi :
Enteral virus (rotavirus)
Bakteri :
o Invasif : stafilokokus, disentri,
salmonella,amubiasis,camphilobacter
o Non invasif : kolera, ETEC
Parasit ( ascaris, trichiuris,strongyloides)
jamur
parenteral
2. Non infeksi:
Intolerance karbohidrat, protein
Intoksikasi
Psikis
Antibodi
Patofisiologi
viru
s
Bakteri
invasif
Bakteri noninvasif
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 4/16
• DEHIDRASI
Berdasarkan konsentrasi Natrium plasma tipe dehidrasi dibagi 3 yaitu : dehidrasi hiponatremia
( < 130 mEg/L ), dehidrasi iso-natrema ( 130m – 150 mEg/L ) dan dehidrasi hipernatremia ( > 150
mEg/L ). Pada umunya dehidrasi yang terjadi adalah tipe iso – natremia (80%) tanpa disertai
gangguan osmolalitas cairan tubuh, sisanya 15 % adalah diare hipernatremia dan 5% adalah diare
hiponatremia.
Kehilangan bikarbonat bersama dengan diare dapat menimbulkan asidosis metabolik dengan
anion gap yang normal ( 8-16 mEg/L), biasanya disertai hiperkloremia. Selain penurunan bikarbonat
serum terdapat pula penurunan pH darah kenaikan pCO2. Hal ini akan merangsang pusat pernapasan
untuk meningkatkan kecepatan pernapasan sebagai upaya meningkatkan eksresi CO2 melalui paru
( pernapasan Kussmaul ). Untuk pemenuhan kebutuhan kalori terjadi pemecahan protein dan lemak
yang mengakibatkan meningkatnya produksi asam sehingga menyebabkan turunnya nafsu makan
bayi. Keadaan dehidrasi berat dengan hipoperfusi ginjal serta eksresi asam yang menurun dan
akumulasi anion asam secara bersamaan menyebabkan berlanjutnya keadaan asidosis.17
Kadar kalium plasma dipengaruhi oleh keseimbangan asam basa , sehingga pada keadaan
asidosis metebolik dapat terjadi hipokalemia. Kehilangan kalium juga melalui cairan tinja dan
perpindahan K+ ke dalam sel pada saat koreksi asidosis dapat pula menimbulkan hipokalemia.
Kelemahan otot merupakan manifestasi awal dari hipokalemia, pertama kali pada otot anggota badan
dan otot pernapasan. Dapat terjadi arefleks, paralisis dan kematian karena kegagalan pernapasan.
Disfungsi otot harus menimbulkan ileus paralitik, dan dilatasi lambung. EKG mnunjukkan gelombang
T yang mendatar atau menurun dengan munculnya gelombang U. Pada ginjal kekurangan K+
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 5/16
mengakibatkan perubahan vakuola dan epitel tubulus dan menimbulkan sklerosis ginjal yang berlanjut
menjadi oliguria dan gagal ginjal.7
Tata Laksana
Penatalaksanaan
Pengantian cairan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam terapi efektif diare
akut.6 Beratnya dehidrasi secara akurat dinilai berdasarkan berat badan yang hilang sebagai persentasi
kehilangan total berat badan dibandingkan berat badan sebelumnya sebagai baku emas.18
Pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parateral. Pemberian secara oral
dapat dilakukan untuk dehidrasi ringan sampai sedang dapat menggunakan pipa nasogastrik,
walaupun pada dehidrasi ringan dan sedang. Bila diare profus dengan pengeluaran air tinja yang banyak ( > 100 ml/kgBB/hari ) atau muntah hebat (severe vomiting) sehingga penderita tak dapat
minum sama sekali, atau kembung yang sangat hebat (violent meteorism) sehingga upaya rehidrasi
oral tetap akan terjadi defisit maka dapat dilakukan rehidrasi parenteral walaupun sebenarnya
rehidrasi parenteral dilakukan hanya untuk dehidrasi berat dengan gangguan sirkulasi 15. Keuntungan
upaya terapi oral karena murah dan dapat diberikan dimana-mana. AAP merekomendasikan cairan
rehidrasi oral (ORS) untuk rehidrasi dengan kadar natrium berkisar antara 75-90 mEq/L dan untuk
pencegahan dan pemeliharaan dengan natrium antara 40-60mEq/L 11 Anak yang diare dan tidak lagi
dehidrasi harus dilanjutkan segera pemberian makanannya sesuai umur 6
.
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 6/16
1 Tanpa Dehidrasi : cairan rumah tangga (LGG,air tajin dll) dan ASI diberikan semaunya, oralit
diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau muntah dengan dosis :
• Kurang dari satu tahun : 50-100 cc
• 1-5 tahun : 100-200 cc
• Lebih dari 5 tahun : semaunya.
2 Dehidrasi Ringan – Sedang ( dehidrasi tidak berat )
Rehidrasi pada dehidrasi ringan dan sedang dapat dilakukan dengan pemberian oral
sesuai dengan umur dan deficit yang terjadi atau dengan oralit 75 cc/kg/BB dalam 4 jam
pertama,namun jika gagal dapat diberikan secara nasogastric tube 75 ml/kg bb/4jam. Jika
tetap gagal berikan dengan menggunakan intravena. Pemberian cairan oral dapat
dilakukan setelah anak dapat minum sebanyak 5ml/kgbb/jam. Biasanya dapat dilakukan
setelah 3-4 jam pada bayi dan 1-2 jam pada anak .17
Secara ringkas kelompok Ahli gastroenterologi dunia memberikan 9 pilar yang perlu
diperhatikan dalam penatalaksanaan diare akut dehidrasi ringan sedang pada anak,
yaitu12 :
1. Menggunakan CRO ( Cairan rehidrasi oral )
2. Cairan hipotonik
3. Rehidrasi oral cepat 3 – 4 jam
4. Realiminasi cepat dengan makanan normal
5. Tidak dibenarkan memberikan susu formula khusus
6. Tidak dibenarkan memberikan susu yang diencerkan
7. ASI diteruskan
8. Suplemen dengan CRO ( CRO rumatan )
9. Anti diare tidak diperlukan
3 Dehidrasi Berat
Penderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari 10% untuk bayi dan anak dan
menunjukkan gangguan tanda-tanda vital tubuh ( somnolen-koma, pernafasan Kussmaul,
gangguan dinamik sirkulasi ) memerlukan pemberian cairan elektrolit parenteral.
Penggantian cairan parenteral menurut panduan WHO diberikan sebagai berikut 12,15,17 :
Usia <12 bln: 30ml/kgbb/1jam, selanjutnya 70ml/kgbb/5jam
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 7/16
Usia >12 bln: 30ml/kgbb/⅟ ₂ jam, selanjutnya 70ml/kgbb/2½ jam
Minum peroral diberikan jika pasien sudah mau minum 5 cc/kgBB selama proses
rehidrasi.
Walaupun pada diare terapi cairan parenteral tidak cukup bagi kebutuhan penderita akan
kalori, namun hal ini tidaklah menjadi masalah besar karena hanya menyangkut waktu
yang pendek. Apabila penderita telah kembali diberikan diet sebagaimana biasanya .
Segala kekurangan tubuh akan karbohidrat, lemak dan protein akan segera dapat
dipenuhi. Itulah sebabnya mengapa pada pemberian terapi cairan diusahakan agar
penderita bila memungkinkan cepat mendapatkan makanan / minuman sebagai biasanya
bahkan pada dehidrasi ringan sedang yang tidak memerlukan terapi cairan parenteral
makan dan minum tetap dapat dilanjutkan.18
Nutrisi :
Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering, ( lebih kurang 6
kali sehari ), rendah serat, buah-buahan diberikan terutama pisang.
Hipernatremia : ( Na > 155 mEq/L )
Koreksi penurunan Na dilakukan secara bertahap dengan pemberian cairan dekstrosa 5%+ ⅟₂
salin. Penurunan kadar Na tidak boleh lebih dari 10 meq perhari karena bisa menyebabkan edem otak.
Hiponatremia : ( Na< 130 mEq/L )
Koreksi kadar Na dilakukan bersamaan dengan koreksi cairan rehidrasi yaitu memakai ringer
laktat atau normal salin, atau dengan memakai rumus :
Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125- kadar Na serum x 0,6 x berat badan; diberikan dalam 24
jam.
Hiperkalemia : ( K> 5 mEq/L )
Koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10% 0,5-1 ml/kgBB iv perlahan-lahan
dalam 5-10 menit, sambil memantau detak jantung.
Hipokalemia : ( K< 3,5 mEq/L )
Koreksi dilakukan menurut kadar K :
• Jika kadar K 2,5-3,5 mEq/L, berikan 75 mEq/kgBB peroral perhari dibagi tiga dosis.
• Jika kadar K< 2,5 mEq/L, berikan secara drip intravena dengan dosis :
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 8/16
o 3,5- kadar K terukur x BB (kg) x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam dalam 4 jam
pertama
o 3,5- kadar K terukur x BB(kg) X 0,4+1/6x 2 mEq x BB dalam 20 jam
berikutnya
Pemilihan jenis cairan
Cairan Parenteral dibutuhkan terutama untuk dehidrasi berat dengan atau tanpa syok, sehingga
dapat mengembalikan dengan cepat volume darahnya, serta memperbaiki renjatan hipovolemiknya.
Cairan Ringer Laktat (RL) adalah cairan yang banyak diperdagangkan dan mengandung konsentrasi
natrium yang tepat serta cukup laktat yang akan dimetabolisme menjadi bikarbonat. Namun demikian
kosentrasi kaliumnya rendah dan tidak mengandung glukosa untuk mencegah hipoglikemia. Cairan
NaCL dengan atau tanpa dekstrosa dapat dipakai, tetapi tidak mengandung elektrolit yang dibutuhkan
dalam jumlah yang cukup. Jenis cairan parenteral yang saat ini beredar dan dapat memenuhi
kebutuhan sebagai cairan pengganti diare dengan dehidrasi adalah Ka-EN 3B. Sejumlah cairan
rehidrasi oral dengan osmolaliti 210 – 268 mmol/1 dengan Na berkisar 50 – 75 mEg/L,
memperlihatkan efikasi pada diare anak dengan kolera atau tanpa kolera.19
Komposisi cairan Parenteral dan Oral :
Osmolalitas(mOsm/L)Glukosa(g/L)Na+(mEq/L)CI-
(mEq/L)
K +(mEq/L) Basa(mEq/L)
NaCl 0,9 % 308 - 154 154 - -
NaCl 0,45 %+D5 428 50 77 77 - -
NaCl 0,225%+D5 253 50 38,5 38,5 - -
Riger Laktat 273 - 130 109 4 Laktat 28
Ka-En 3A 290 27 50 50 20 Laktat 20
Ka-En 3B 264 38 30 28 8 Laktat 10
Standard WHO-
ORS 311 111 90 80 20 Citrat 10
Reduced osmalarity
WHO-ORS245 70 75 65 20 Citrat 10
EPSGAN
recommendation213 60 60 70 20 Citrat 3
Komposisi elektrolit pada diare akut :
Macam Komposisi rata-rata elektrolit mmol/L
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 9/16
Na K Cl HCO3
Diare Kolera Dewasa 140 13 104 44
Diare Kolera Balita 101 27 92 32
Diare Non Kolera
Balita56 26 55 14
Sumber : Ditjen PPM dan PLP,199920
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 11/16
V. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :
1. Pemeriksaan tinja
a. Makroskopis dan mikroskopis
b. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga
terdapat intoleransi gula.
c. Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
2. Pemeriksaan darah
a. pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium dan Fosfor)
dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.
b. Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 12/16
3. Doudenal Intubation
Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama
dilakukan pada penderita diare kronik.
VI. Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan
a. Jenis cairan
Cairan dehidrasi oral (Oral Rehidration Salt)
Formula lengkap (oralit) mengandung NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa.
- anak di atas 6 bulan dengan dehidrasi ringan/sedang/tanpa dehidrasi: kadar
natriumnya 90 mEg/l (untuk pencegahan dehidrasi)
- anak di bawah 6 bulan dengan dehidrasi ringan/sedang/tanpa dehidrasi : kadar
natriumnya 50-60 mEg/l.
Formula sederhana (tidak lengkap) mengandung NaCl dan Sukrosa atau Karbohidrat
lain.
Misalnya : larutan gula garam/LGG (1/4 sdt + 1 sdm + 200 ml air), larutan air tajin,
garam, larutan tepung beras garam dsb.
Ditujukan untuk pengobatan pertama di rumah pada semua anak dengan diare akut baik
sebelum ada dehidrasi maupun setelah ada dehidrasi ringan.
Cairan parenatal
- dengan aa (1 bagian larutan darrow + 1 bagian glukosa 5%)
- RL 9 (1 bagian RL + 1 bagian glukosa 5%)
- RL (ringen laktat)
- 3 (1 bagian NaCl 0,9% + 1 bagian glukosa 5% + 1 bagian natrium laktat 1/6 mol/l)
- DG 1 : 2 (1 bagian larutan Darrow + 2 bagian glukosa 5%)
- RLG 1 : 3 ( 1 bagian RL + 3 bagian glukosa 5%)
- Cairan 4 :1 (4 bagian glukosa 5-10% + 1 bagian NaHCO3 1,5% atau 4 bagian
glukosa 5-10% + 1 bagian NaCl 0,9%)
b. Jalan pemberian cairan
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 13/16
Parenal untuk dehidrasi ringan/sedang/tanpa dehidrasi bila anak mau minum dan
kesadaran baik.
Intragastrik untuk dehidrasi ringan/sedang/tanpa dehidrasi bila anak tidak mau minum
atau kesadaran menurun.
Intravena untuk dehidrasi berat.
c. Jumlah cairan
Jumlah cairan yang hilang menurut derajad dehidrasi pada anak di bawah
2 tahun.
Derajad dehidrasi PWL NW CWL Jumlah
Ringan
Sedang
Berat
50
75
125
100
100
100
25
25
25
175
200
250
d. Jadwal (kecepatan) pemberian cairan
belum ada dehidrasi
- Oral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas setiap kali buang air besar.
- Parental dibagi rata-rata 24 jam.
Dehidrasi ringan
- 1 jam pertama : 25-50 ml/kgBB peroral atau intragastrik.
- selanjutnya : 125 ml/kgBB/hari atau ad libitum
Dehidrasi sedang
- 1 jam pertama : 50-100 ml/kgBB personal atau intragastrik
- selanjutnya : 125 ml/kgBB/hari atau ad libitum
Dehidrasi berat, untuk anak 1 bulan – 2 tahun dengan BB 3-10 kg.
- 1 jam pertama : 40 ml/kgBB/jam atau 10 tetes/kgBB/menit (dengan infus berukuran 1
ml = 15 tetes) atau
13 tetes/kgBB/menit (dengan infus berukuran 1 ml = 20 tetes)
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 14/16
- 7 jam kemudian : 12 ml/kg/jam atau 3 tetes/kgBB/menit (dengan infus berukuran 1 ml
= 15 tetes) atau
4 tetes/kgBB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kgBB/menit (1 ml = 20 tetes.
2. Pengobatan Dietetik
Untuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg.
Jenis makanan :
- Susu (ASI dan susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tak jenuh
misalnya LLM, Almiron).
- Makanan setengah padat (bubur syusu) atau makanan padat (nasi tim) bila anak tidak
mau minum susu karena di rumah sudah biasa diberi makanan padat.
- Susu khusus yaitu susu yang tidak mengandung laktose atau susu dengan asam lemak tak
jenuh, sesuai dengan kelainan yang ditemukan.
- Hari 1 : setelah dehidrasi segera diberikan makanan peroral.
Bila diberi ASI atau susu Formula, diare masih sering, hendaknya diberikan
tambahan oralit atau air tawar selang-seling dengan ASI, misalnya : 2x
ASI/susu formula rendah laktosa, 1 x oralit/air tawar atau 1x ASI/susu
formula rendah laktosa, 1 x oralit/air tawar.
- Hari 2-4 : ASI/susu formula rendah laktosa penuh
- Hari 6 : Dipulangkan dengan ASI (susu formula sesuai dengan kelainan yang
ditemukan dari pemeriksaan laboratorium)
Bila tidak ada kelainan, dapat diberikan susu biasa seperti SGM, Lactogen,
Dancow dsb, dengan menu makan sesuai dengan umur dan BB bayi.
3. Obat-obatan
a. Obat anti sekresi
- Asetosal
Dosis : 25 mg/tahun dengan dosis minimum 30 mg
- Klorpiomazin
Dosis : 0,5 – 1 mg/kgBB/nasi
b. Obat antispasnolitik
7/27/2019 Rangkuman Diare Akut Soca
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-diare-akut-soca 15/16
Pada umumnya obat anti sparmolitik seperti papaverine, ekstrak beladona, opium,
laperamid dan sebagainya tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut.
c. Obat pengeras tinja
Obat pengeras tinja seperti kaolin, pelktin, diarcoal, tabonal dan sebagianya tidak adamanfaat untuk mengatasi diare.
d. Antibiotika
Pada umumnya antibiotika tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut, kecuali jika
penyebabnya jelas seperti :
- koleksi, diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hari
- campylobacter, diberikan eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari
B. Manajemen Asuhan pada Anak dengan GEA
I. Pengkajian
a. Data Subyektif
1. Identitas
Umur : lebih sering terjadi pada usia 6-11 bulan
2. Keluhan utama
BAB cair > 4x
3. Riwayat kesehatan sekarang
Mula-mula pasien cengeng, suhu badan meningkat, nafsu makan menurun, kemudian
timbul diare. Tinja cair dengan atau tanpa darah/lendir, warna makin lama berubah
menjadi kehijauan. Gejala muntah bisa timbul sebelum atau sesudah diare.
4. Riwayat penyakit dahulu
Anak pernah menderita penyakit campak.
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Riwayat imunisasi
7. Riwayat kehamilan dan persalinan
8. Riwayat tumbuh kembang
9. Riwayat psikologi