2-strategi bisnis kontraktor dalam usaha peningkatan daya saing-tanpa merah
DESCRIPTION
Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa MerahTRANSCRIPT
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
BAB II
STRATEGI BISNIS KONTRAKTOR INDONESIA
DALAM USAHA PENINGKATAN DAYA SAING
Pada bab ini akan diuraikan mengenai Strategi Bisnis Kontraktor Indonesia
Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing, dari salah satu hasil penelitian disertasi
kami. Bab ini akan dibagi menjadi beberapa subbab, yaitu tentang: 1) variabel strategi
bisnis kontraktor Indonesia dalam usaha peningkatan daya saing, 2) strategi bisnis
kontraktor Indonesia dalam usaha peningkatan daya saing, 3) strategi
pertumbuhan/growth strategy, 4) strategi penyehatan/stabilization strategy,
5) strategi pengurangan/retrencment strategy, 6) startegi bisnis kontraktor BUMN.
2.1. Variabel Strategi Bisnis Kontraktor Indonesia Yang Dapat Mempengaruhi
Peningkatan daya Saing
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pada dasarnya macam variabel
strategi bisnis kontraktor indonesia yang dapat mempengaruhi peningkatan daya
saing, dapat dikelompokkan menjadi empat macam yaitu:
a. Variabel internal kontraktor,
b. Variabel eksternal kontraktor,
c. Variabel daya saing kontraktor,
d. Variabel strategi bisnis guna pengembangan daya saing kontraktor.
Pentingnya ke empat variabel di atas sesuai dengan yang disampaikan oleh
Suwarsono (1994) yang menyatakan bahwa komponen pokok manajemen strategis
ada 4 yaitu: analisis lingkungan bisnis (variabel kondisi eksternal perusahaan) yang
diperlukan untuk mendeteksi peluang dan ancaman bisnis; analisis profil perusahaan
(variabel kondisi internal perusahaan) untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan; strategi bisnis (variabel strategi pengembangan daya saing
perusahaan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan (variabel daya saing
perusahaan), dengan memperhatikan misi perusahaan.
Pentingnya variabel-variabel strategi pengembangan daya saing perusahaan
(strategi), variabel internal (profil perusahaan atau kekuatan/kemampuan dan
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
kelemahan perusahaan) dan variabel eksternal (peluang & ancaman atau/dan
lingkungan bisnis) didukung juga dengan pendapat beberapa ahli dan peneliti
manajemen antara lain sebagai berikut:
a. Quinn dalam Grant (1995) menyatakan bahwa strategi yang baik disusun
berdasarkan kemampuan dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan
dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata
musuh.
b. Grant (1995) menyatakan bahwa guna menunjang keberhasilan organisasi ada
bebarapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan strategi, guna mencapai
tujuan yang diharapkan antara lain adanya empat faktor penentu strategi yang
berhasil, yaitu tujuan yang jelas, pemahaman lingkungan eksternal, apresiasiterhadap kelemahan dan kekuatan internal, serta implementasi yang efektif.
c. Porter (1985) dalam Rangkuti (1997) menyatakan bahwa strategi merupakan
respon terus menerus dan adaptif terhadap peluang & ancaman serta kekuatan
& kelemahan yang dapat mempengaruhi organisasi.
d. Perumusan strategi merupakan pengembangan rencana jangka panjang
manajemen yang efektif, terhadap kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat
dari kekuatan dan kelemahan perusahaan (Hunger & Wheelen, 1996).
e. Manajemen strategis dapat diartikan sebagai usaha manajerial dalam
menumbuh kembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang
bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
sesuai dengan misi yang telah ditentukan (Suwarsono, 1994).
f. Pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan
lingkungannya, terutama di sekitar lingkungan tugasnya (Porter, 1994; Wang
dan Yang, 2004; Hunger & Wheelen, 1996; Aaker, 1995).
Pentingnya variabel daya saing yang salah satu indikatornya kinerja atau
produktivitas perusahaan sesuai dengan yang disampaikan oleh Kaplan dan Norton
dalam Soedarto (2005) yang menyatakan bahwa tolok ukur kesuksesan perusahaan
jasa konstruksi dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang dihasilkan. Kaplan dan
Norton dalam Soedarto (2005) menambahkan bahwa kinerja perusahaan mempunyai
empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal,
perspektif pelanggan dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
2.1.1. Variabel Internal Kontraktor
Variabel internal yang sesuai dengan strategi bisnis kontraktor Indonesia
dalam usaha peningkatan daya saing adalah sebagai berikut:
a. Sasaran, nilai dan budaya perusahaan dengan indikator:
Tingkat pemahaman & pelaksanaan visi, misi & budaya perusahaan
Kualitas kinerja bagian penelitian & pengembangan
b. Struktur dan sistem manajemen, dengan indikator:
Tingkat efektifitas & efisiensi sistem manajemen perusahaan
c. Relationship / hubungan kerja, dengan indikator:
Jumlah & tingkat keharmonisan hubungan kerja sama
d. Sumber daya perusahaan, dengan indikator: Metode kerja/methode
Keuangan/money
Peralatan/machine
Logistik & pengadaan (material)
Sumber daya manusia/tenaga kerja/man
Pentingnya variabel-variabel sasaran, nilai dan budaya perusahaan, struktur
dan sistem manajemen serta sumber daya perusahaan didukung dengan pendapat
Grant (1995) yang menyatakan bahwa perusahaan merupakan suatu institusi yang
kompleks, tapi untuk tujuan analitis, kita dapat membaginya dalam tiga karakteristik
kunci, yaitu sasaran dan nilai perusahaan, sumber daya yang dimiliki serta struktur &
sistem organisasi perusahaan.
Pentingnya variabel-variabel sasaran, nilai dan budaya perusahaan dengan
indikator tingkat pemahaman & pelaksanaan visi, misi & budaya perusahaan serta
kualitas kinerja bagian penelitian & pengembangan didukung juga dengan pendapat
beberapa ahli dan peneliti manajemen antara lain sebagai berikut:
a. Pada setiap tahapan dari proses bisnis yang dilalui, perusahaan selalu memiliki
sasaran-sasaran yang harus dicapai sesuai dengan visi dan misinya (Kumalasari,
2008).
b. Pengembangan kontraktor secara umum dan dalam menjalankan roda bisnis
modern, perlu ditetapkan sasaran yang jelas dan benar benar terarah untuk jangka
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
waktu tertentu. Biasanya arah dan sasaran bisnis ditentukan dengan berpijak pada
salah satu dari bermacam kemungkinan situasi (Dipohusodo, 1995).
c. Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses
yang mendukung proses-proses operasional dalam perusahaan, yang berisi
kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan
suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi
(Kumalasari, 2008).
d. Perumusan strategi meliputi menentukan misi dan tujuan-tujuan yang dapat
dicapai perusahaan serta pengembangan strategi dan penetapan pedoman
kebijakan (Hunger & Wheelen, 1996).
e. Menurut Suwarsono (1996) strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai
tujuan perusahaan perlu memperhatikan misi perusahaan.
f. Di dalam bisnis jasa pembangunan terdapat sifat-sifat unik sehingga diperlukan
sejumlah asumsi dan perkiraan yang memungkinkan timbulnya resiko.
Sehubungan dengan itu diperlukan manajemen resiko untuk melihat resiko-resiko
yang dihadapi dan meninjau pengaruhnya terhadap sasaran kegiatan, sehingga
dapat mendukung terwujudnya sasaran (Anonimus, 2009).
Pentingnya variabel-variabel relationship / hubungan kerja, dengan indikator
jumlah & tingkat keharmonisan hubungan kerja sama didukung dengan pendapat
beberapa ahli dan peneliti manajemen antara lain sebagai berikut:
a. Grant (1995) yang menyatakan bahwa hampir semua keputusan strategi,
dipengaruhi oleh hubungan perusahaan dengan pelanggan, pesaing, dan
pemasok.
b. Porter (1994; Wang dan Yang (2004); Hunger & Wheelen (1996); Aaker (1995)
menyatakan bahwa pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkanperusahaan dengan lingkungannya, terutama di sekitar lingkungan tugasnya.
Pentingnya variabel-variabel sumber daya perusahaan, dengan indikator
metode kerja/methode, keuangan/money, peralatan/machine, logistik & pengadaan/
material, sumber daya manusia/tenaga kerja/man didukung juga dengan pendapat
beberapa ahli dan peneliti manajemen antara lain sebagai berikut:
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
a. Pengukuran kesuksesan bisnis kontraktor dimulai dari kepercayaan pelanggan
terhadap hasil kerja, sehingga membutuhkan proven track record untuk
menaikkan pamornya. Masing masing indikator menjadi kunci dalam melayani
owner tentunya didukung dengan SDM kompeten, manajemen konstruksi,
manajemen mutu, dan infrastruktur (Prasetyo, 1998).
b. Indikator tersebut quality, cost, delivery , safety, service akan bisa diwujudkan
jika pihak kontraktor mempunyai tenaga SDM yang kompeten, kemampuan
melakukan pengendalian proyek disemua faktor dan ditunjang dengan peralatan
yang memadai, serta didukung supplier material dan subkontraktor bila
membutuhkan. Dengan dasar tersebut, maka kontraktor bangunan mampu
menawarkan biaya proyek yang bersaing (Soeharto, 1995).
c. Proses Bisnis yang efektif dan efisien berorientasikan pada jumlah dan kualitas
produk output, minimal dalam menggunakan sumber daya dan dapat
menghasilkan nilai. Walaupun sifat dari suatu proyek konstruksi itu unik, tetapi
ada suatu fungsi lain dari life cycle project yaitu memberikan gambaran
mengenai unjuk kerja sumber daya (manusia, peralatan, metode, kemampuan
manajemen dan finansial) dan kemampuan organisasi dalam mengantisipasi suatu
besaran proyek (konstruksi) berikutnya (Soeharto, 1995).
d. Proses bisnis kontraktor dapat dikelompokkan dalam tiga fase yaitu fase
persiapan proyek (mengikuti tender, pembentukan tim dan perencanaan
pelaksanaan), fase eksekusi proyek (penentuan material, peralatan, tenaga kerja,
struktur organisasi, kriteria dan spesifikasi teknis, penyusunan prosedur
operasional), fase finalisasi proyek (pelaksanaan proyek hingga selesai/jadi)
(Bayusastra, 2006).
e. Quinn dalam Grant (1995) menyatakan bahwa strategi yang diformulasikan
dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumberdaya yang
dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan.
2.1.2. Variabel Eksternal Kontraktor
Variabel eksternal yang sesuai dengan strategi bisnis kontraktor Indonesia
dalam usaha peningkatan daya saing adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan mikro perusahaan, dengan indikator:
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
Lingkungan pekerjaan dengan resiko, kompleksitas, kesulitan & potensi
konflik yang ada.
Penyalur/pemasok/supplier.
Bowheer/pembeli.
Industri pendukung: bahan bangunan dll.
b. Persaingan usaha & infrastruktur, dengan indikator:
Kondisi pasar/market forces.
Persaingan antar perusahaan (termasuk pesaing & produk pengganti).
c. Lingkungan makro, dengan indikator:
Lingkungan sosial politik/pemerintahan.
Lingkungan makro ekonomi (termasuk dukungan dana pemerintah).
Lingkungan hukum/perundang undangan.
IPTEK (termasuk telekomunikasi).
Perburuhan/tenaga kerja.
Lembaga kerja sama bidang konstruksi.
Infrastruktur.
Hal di atas sesuai dengan pendapat beberapa pakar, yang secara singkat dapat
disampaikan sebagai berikut :
a. Grant (1995) lingkungan eksternal suatu perusahaan juga merupakan hal yang
kompleks, terdiri atas semua pengaruh eksternal terhadap keputusan yang
diambil, dan hasil yang diperoleh perusahaan termasuk di dalamnya faktor-
faktor ekonomi, sosial, politik, dan teknologi. Walaupun demikian, dalam
hampir semua keputusan strategi, inti lingkungan eksternal perusahaan adalah
industri milik perusahaan tersebut, yang dipengaruhi oleh hubungan perusahaandengan pelanggan, pesaing, dan pemasok.
b. Porter (1998) strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan-tindakan ofensif
ataupun defensif guna menciptakan posisi yang aman (defendable position)
terhadap kelima kekuatan persaingan yang mempengaruhi strategi bisnis, sifat
alaminya mengandung ancaman peserta baru, ancaman jasa/produk pengganti,
daya tawar penyalur, daya tawar pembeli & persaingan di antara pesaing .
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
2.1.3. Variabel Daya Saing Kontraktor
Variabel yang dapat menunjukkan daya saing kontraktor Indonesia
diantaranya adalah:
a. Kesehatan/perkembangan jangka panjang perusahaan, dengan indikator:
Nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan
Kemampuan perusahaan mencapai target dalam persaingan
b. Kinerja/produktivitas perusahaan, dengan indikator:
Nilai proyek yang diperoleh perusahaan tiap periode tertentu
c. Pelayanan pada pelanggan, dengan indikator:
Tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan perusahaan
Masalah variabel-variabel kesehatan/perkembangan jangka panjang
perusahaan dengan indikator nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan dan
kemampuan perusahaan mencapai target dalam persaingan didukung dengan pendapat
beberapa ahli dan peneliti manajemen antara lain sebagai berikut :
a. Porter (1994) menyatakan bahwa ada dua hal utama yang mendasari pilihan
strategi bersaing (strategi bisnis). Yang pertama, adalah daya tarik industri untuk
profitabilitas jangka panjang dan faktor-faktor yang menentukannya.
b. Daya saing dapat digambarkan sebagai suatu indikator yang bermanfaat bagi
kesehatan jangka panjang (Momaya dan Selby, 1998).
c. Asian Development Outlook-ADO (2003) menambahkan bahwa daya saing harus
dipahami secara baik sebagai tindakan yang merupakan suatu proses
berkelanjutan, untuk menganalisa jalan yang terbaik dalam mencapai
pertumbuhan terus menerus.
Masalah variabel-variabel kinerja/produktivitas perusahaan, dengan indikatornilai proyek yang diperoleh perusahaan tiap periode tertentu (target/hasil perusahaan)
didukung dengan pendapat beberapa ahli dan peneliti manajemen antara lain sebagai
berikut :
a. Daya saing suatu perusahaan secara umum dapat dilihat dari kapasitasnya
untuk mencapai targetnya (kinerja/produktifitas). Target itu akan secara khas
mengambil tanggung jawab penuh terhadap kompetisi (Porter, 1994).
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sa
b. Daya saing dapat diartikan sebagai suatu kemampuan perusahaan untuk tinggal di
bisnis dan mencapai beberapa hasil yang diinginankan (kinerja/produktifitas)
(Asian Development Outlook-ADO, 2003).
c. Daya saing dapat dikenali dari produktivitas perusahaan (Cattel dkk, 2004.
d. Peningkatan daya saing dapat dilihat dari faktor-faktor produksi & cara
peningkatan produktivitas (Cattel dkk, 2004).
e. Gambaran daya saing dapat dilihat dari kapasitas perusahaan dalam mencapai
target (Chew dan Cheah, 2004).
Masalah variabel pelayanan pada pelanggan, dengan indikator tingkat
kepuasan (kepercayaan) pelanggan atas pelayanan perusahaan didukung dengan
pendapat Prasetyo (1998) yang menyatakan bahwa pengukuran kesuksesan bisnis
kontraktor dimulai dari kepercayaan pelanggan terhadap hasil kerja, sehingga
membutuhkanproven track recorduntuk menaikkan pamornya .
Masalah variabel-variabel kinerja/produktivitas perusahaan dan variabel
pelayanan pada pelanggan, juga didukung dengan pendapat Prasetyo (1998) yang
menyatakan bahwa upaya untuk menjadi perusahaan konstruksi yang profesional dan
mendapatkan pengakuan internasional (berdaya saing), antara lain dengan cara
berupaya meningkatkan mutu pelayanan, melakukan ekspansi, peningkatan kinerja
secara terus menerus, pembinaan dan pelatihan secara periodik kepada seluruh SDM
nya.
2.1.4. Variabel Strategi Bisnis Guna pengembangan Daya saing Kontraktor
Daya Saing
Variabel yang dapat menunjukkan sebagai Strategi bisnis guna pengembangan
daya saing kontraktor diantaranya adalah:
a. Strategi Pertumbuhan/Growth Strategy, yang dapat dilakukan dengan alternatif
strategi detail:
1) Ekspansi/pengembangan usaha:
Pengembangan produk.
Perluasan pasar.
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
2) Go public (pengembangan dana).
3) Integrasi:
Integrasi horisontal (merger, joint venture, aquisisi).
Integrasi vertikal (ke depan & ke belakang).
4) Inovasi strategi pengembangan:
Inovasi produk,
Inovasi proses,
Inovasi pemasaran,
Inovasi manajemen.
b. Strategi Pertumbuhan Terbatas/Limited Growth Strategy, yang dapat dilakukan
dengan alternatif strategi detail:
1) Integrasi:
Integrasi horisontal (merger, joint venture, aquisisi).
Integrasi vertikal (ke depan & ke belakang).
2) Inovasi strategi pengembangan:
Inovasi produk,
Inovasi proses,
Inovasi pemasaran,
Inovasi manajemen.
c. Strategi Penyehatan /Stabilization Strategy, yang dapat dilakukan dengan
alternatif strategi detail:
1) Penyehatan strategis:
Kerja sama Strategis.
Konsentrasi produk/pasar.
Good corporate governance
2) Penyehatan operasional:
Pengembangan sumber daya.
Pengembangan manajemen yang lebih sesuai.
d. Strategi Pengurangan/Retrencment Strategy, yang dapat dilakukan dengan
alternatif strategi divestasi (divestment).
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
Penggolongan strategi menjadi 4 kelompok utama yaitu strategi
pertumbuhan, strategi pertumbuhan terbatas, strategi stabilisasi/penyehatan dan
strategi pengurangan di atas, menyempurnakan pendapat Suwarsono (1996) dan
Rangkuti (1997), yang tidak menggunakan nstrategi pertumbuhan terbatas.
Penentuan strategi di atas disusun berdasarkan kondisi internal perusahaan
dan lingkungan eksternal (lingkungan bisnis) perusahaan, dengan prinsip
pengembangan daya saing untuk mengatasi persaingan, dengan pendekatan/bentuk
seperti analisis SWOT atau strategi matriks, hal tersebut sesuai dengan beberapa
pendapat berikut ini :
a. Hunger & Wheelen (1996) menyatakan bahwa perumusan strategi merupakan
pengembangan rencana jangka panjang manajemen yang efektif, terhadap
kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan,
menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan
penetapan pedoman kebijakan.
b. Porter (1994) menyatakan bahwa proses pembuatan strategi menentukan
bagaimana organisasi mencapai tujuan-tujuannya. Prinsip pembuatan strategi
ialah bagaimana mengatasi persaingan.
c. Siagian (1995) menyatakan bahwa para ahli pada umumnya sependapat tentang
adanya tiga jenis pendekatan sebagai instrumen untuk menilai berbagai faktor
yang layak diperhitungkan dalam pemilihan strategi dasar pada tingkat satuan
bisnis, yakni: analisis SWOT, pendekatan matriks dan penyusunan model
kelompok strategi dasar. Penggunaan matriks dalam pemilihan strategi sangat
baik sebagai instrumen analisis karena memperhitungkan berbagai faktor
eksternal yang berpengaruh serta dikaitkan dengan kekuatan dan kelemahan
yang ada.
Adanya berbagai macam strategi di atas juga didukung degan pendapat para
ahli atau peneliti manajemen, antara lain sebagaimana uaraian berikut ini:
a. Suwarsono (1996) menyatakan bahwa macam-macam alternatif strategi yang
ada dapat diuraikan lebih detail sebagai berikut:
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
1) Strategi pertumbuhan adalah strategi bersaing yang berusaha
mengembangkan (membesarkan) perusahaan, yang secara ringkas jenis
strategi nya dapat dibedakan menjadi konsentrasi (produk, pasar), perluasan
pasar (jangkauan/lokasi, pelanggan), pengembangan produk (jenis/variasi),
integrasi (integrasi horisontal, integrasi vertikal (integrasi ke belakang atau
integrasi ke depan), diversivikasi konsentrik, diversivikasi konglomerasi.
2) Strategi penyehatan perusahaan adalah strategi yang diterapkan perusahaan
yang kurang sehat (lemah) untuk dapat mencapai momentum pertumbuhan
perusahaan. Secara ringkas jenis strategi penyehatan adalah penyehatan
stratejik dan penyehatan operasional.
3) Strategi divestasi adalah strategi perusahaan untuk keluar dari pasar
(menutup/melepas perusahaan), yang ditempuh karena perusahaan gagal
berkembang dan terlihat prospek yang cerah.
b. Rangkuti (1997) menyatakan bahwa penggunaan matrik dalam penentuan
strategi juga digunakan dalam bentuk Model Strategi Internal Eksternal, atau
sering disebutModel General Electric (GE-Model). Model ini memberikan tiga
alternatif strategi utama, yaitu:
1) Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy), bisa dilaksanakan dengan
konsentrasi melalui integrasi horizontal maupun vertikal, dan diversifikasi
konsentrik, Strategi ini dilaksanakan saat kemampuan internal sedang atau
baik/tinggi.
2) Strategi Stabilisasi (Stability Strategy), dapat dilakukan dengan
memantapkan arah strategi yang telah ada dengan hati-hati, Strategi ini
dapat dilakukan saat kondisi daya tarik industri sedang dan kemampuan
internal baik/tinggi.
3) Strategi Pengurangan (Retrenchment Strategy), bisa dilaksanakan dengan
putar haluan (turn around), melepaskan diri dari sebagian atau seluruh
usaha/divestasi (divestment), pembubaran perusahaan (likuidasi). Strategi
ini dilakukan saat kondisi kemampuan internal perusahaan lemah.
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
c. Beberapa upaya untuk menjadi perusahaan konstruksi yang profesional dan
mendapatkan pengakuan internasional, antara lain dengan cara berupaya
meningkatkan mutu pelayanan, melakukan ekspansi, peningkatan kinerja secara
terus menerus, pembinaan dan pelatihan secara periodik kepada seluruh SDM
nya (Prasetyo, 1998).
d. Empat pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal dan eksternal
perusahaan adalah strategi yang agresif, strategi diversifikasi, strategi defensif,
stra-tegi dengan orientasi putar balik (Siagian, 1995; Rangkuti, 1997).
e. Dengan memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal, empat alternatif
strategi dasar yang tampil ke permukaan, adalah integrasi vertikal, diversifikasi
perusahaan, integrasi horisontal, diversifikasi konsentrik, usaha patungan,
konsentrasi, perluasan pasar,pengembangan produk,inovasi,putar haluan/turn-
around, mengundurkan diri/mengakhiri keterlibatan, liquidasi (Rangkuti, 1997).
f. Chew dan Cheah (2004) menyatakan bahwa Pengembangan Strategi dapat
dilakukan melalui persekutuan strategis, diversifikasi/pembedaan strategis dan
inovasi strategis .
g. Wang dan Yang (2004) menunjukkan gambaran strategi bisnis berupa strategi
pertumbuhan, yang secara umum dapat dilaksanakan dengan strategi
konsentrasi, diversivikasi dan integrasi. Penerapan strategi umum tersebut dapat
dilakukan dengan strategi konsentrasi pada penetrasi/menembus pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk; diversifikasi/pembedaan
relasi/hubungan dan bukan relasi; integrasi/penyatuan ke depan dan ke
belakang, yang sekaligus bisa dilaksanakan dengan pengembangan internal,
Aliansi/persekutuan strategis, Merger/penggabungan perusahaan, dan Aquisisi.
Hasil dari penerapan strategi tersebut diharapkan dapat menjadikan perusahaan
sebagai pemimpin harga, beda dari yang lain dan lebih fokus pada suatu produk
atau pasar, yang pada akhirnya dapat menjadikan keunggulan bersaing bagi
perusahaan .
h. Wang dan Yang (2004) menunjukkan strategi bisnis untuk perusahaan
konstruksi di Australia yang berupa aliansi strategis dengan cara ekspansi ke
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
luar negeri dan integrasi, yang dapat menghasilkan diferensiasi umum maupun
khusus/fokus .
i. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam
perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan,
sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur
maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity) yang
umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau
sering disebut go public (Indonesia stock exchange, 2007).
j. Banyak keuntungan perusahaan go public, tidak heran semakin banyak
perusahaanprivate go public. Dengan berbagai keuntungan yang didapat, masa
depan pasar modal investasi saham Indonesia bisa lebih cerah (Wayan, 2010).
k. Di tengah iklim bisnis jasa konstruksi dewasa ini yang kian ketat, inovasi
menjadi harga mati yang harus dilakukan oleh para pelaku usaha di bisnis
tersebut jika masih ingin eksis. Karena itulah, inovasi menjadi wajib bagi
pengusaha konstruksi (Arditi dan Mochtar, 2000).
l. Inovasi memang menjadi hal wajib yang harus dilakukan pelaku usaha jasa
konstruksi. Hal tersebut bisa dimulai dari banyak hal. Inovasi dalam bisnis jasa
konstruksi, tidak hanya fokus pada teknis proyek, namun juga meliputi banyak
aspek, antara lain peningkatan kualitas SDM, memperkuat tim penelitian dan
pengembangan (Prasetyo, 2010).
2.2. Strategi Bisnis Kontraktor Indonesia dalam usaha Peningkatan Daya Saing
Strategi bisnis kontraktor Indonesia dalam usaha peningkatan daya saing dapat
dirumuskan dalam empat golongan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1, dan
penjelasan berikut ini:
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
Gambar 2.1. Strategi bisnis guna pengembangan daya saing kontraktor
Kon-
disi
Baik
Kon-
disi
Ku-
rang
Baik
K
O
N
D
I
S
I
I
N
T
E
R
N
A
L
KONDISI DAYA SAING
SANGAT KUAT Strategi Pertumbuhan/
Growth Strategy:
1..Ekspansi/pengembangan usaha:
a. pengembangan produk
b. pengembangan pasar
2..Go public/pengembangan dana)
3. Integrasi (persekutuan strategis):
a. integrasi horisontalb. integrasi vertikal
4. Inovasi strategi pengembangan:
a. inovasi produk,
b. inovasi proses,
c. inovasi pemasaran,
d. inovasi manajemen.
DAYA SAING RENDAH
Strategi pengurangan/
Retrenchment strategy:
Strategi divestasi:
usaha perusahaan untuk
mengurangi investasi
dan usaha yang kurang
menguntungkan.
DAYA SAING SEDANG
Strategi penyehatan/
Stabilitation Strategy:
1. Penyehatan strategis:
a.Kerja sama strategis
b.Konsentrasi produk
c. Good corporate governance
2. Penyehatan Operasional:
a. Pengembangan sumber daya
b. Pengembangan manajemen
KONDISI DAYA
SAING KUATStrategi Pertumbuhan
Terbatas/
Limited Growth Strategy:
1. Integrasi (persekutuan
strategis):
c. integrasi horisontal
d. integrasi vertikal
2. Inovasi strategi
pengembangan:
e. inovasi produk,
f. inovasi proses,
g. inovasi pemasaran,
h. inovasi manajemen.
Kondisi kurang baik Kondisi Baik
KONDISI EKSTERNAL
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
e. Pada saat kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan baik, perusahaan
berada pada Posisi Daya Saing Sangat Kuat, maka strategi yang tepat adalah
Strategi Pertumbuhan/Growth Strategy, yang dapat dilakukan dengan alternatif
strategi detail:
1) Ekspansi/pengembangan usaha:
Pengembangan produk.
Perluasan pasar.
2) Go public (pengembangan dana).
3) Integrasi:
Integrasi horisontal (merger, joint venture, aquisisi).
Integrasi vertikal (ke depan & ke belakang).
4) Inovasi strategi pengembangan:
Inovasi produk,
Inovasi proses,
Inovasi pemasaran,
Inovasi manajemen.
f. Pada saat kondisi lingkungan internal baik dan kondisi lingkungan eksternal
kurang baik, perusahaan berada pada Posisi Daya Saing Kuat, maka strategi yang
tepat adalah Strategi Pertumbuhan Terbatas/Limited Growth Strategy, yang dapat
dilakukan dengan alternatif strategi detail:
1) Integrasi:
Integrasi horisontal (merger, joint venture, aquisisi).
Integrasi vertikal (ke depan & ke belakang).
2) Inovasi strategi pengembangan:
Inovasi produk,
Inovasi proses, Inovasi pemasaran,
Inovasi manajemen.
g. Pada saat kondisi lingkungan internal kurang baik dan kondisi lingkungan
eksternal baik, perusahaan berada pada Posisi Daya Saing Sedang, maka strategi
yang tepat adalah Strategi Penyehatan /Stabilization Strategy, yang dapat
dilakukan dengan alternatif strategi detail:
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
1) Penyehatan strategis:
Kerja sama Strategis.
Konsentrasi produk/pasar.
Good corporate governance
2) Penyehatan operasional:
Pengembangan sumber daya.
Pengembangan manajemen yang lebih sesuai.
h. Pada saat kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal kurang baik,
perusahaan berada pada Posisi Daya Saing Lemah, maka strategi yang tepat
adalah Strategi Pengurangan/Retrencment Strategy, yang dapat dilakukan dengan
alternatif strategi divestasi (divestment).
Penjelasan lebih detail tentang pengertian, cara/metode, pedoman dan contoh
nyata dari berbagai macam strategi di atas, dapat dijabarkan sebagaimana uraian pada
subbab-subbab selanjutnya berikut ini.
2.3. Strategi Pertumbuhan/Growth Strategy
Strategi pertumbuhan/growth strategy adalah strategi yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mengembangkan perusahaan pada saat kondisi internal/profil
perusahaan dalam kondisi baik. Strategi pertumbuhan dapat dilakukan dengan
berbagai alternatif strategi, antara lain ekspansi/pengembangan usaha (pengembangan
produk, perluasan pasar), go public, integrasi (integrasi vertikal, integrasi horisontal)
dan inovasi strategi untuk pengembangan.
Berdasarkan uraian pada sub-bab strategi bisnis kontraktor indonesia dalam
usaha peningkatan daya saing (6.2), dapat dilihat bahwa pentingnya strategi
pertumbuhan didukung oleh pendapat Suwarsono (1996) dan Rangkuti (1997) yang
menggolongkan strategi bisnis menjadi 3 golongan, antara lain strategi pertumbuhan.
Adanya bermacam-macam strategi pertumbuhan sesuai dengan pendapat beberapa
ahli, antara lain sebagai berikut:
a. Strategi ekspansi (pengembangan usaha) sesuai dengan pendapat Prasetyo
(1998), Rangkuti (1997), Wang & Yang (2004) dan Suwarsono (1996).
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sain
b. Strategi go public sesuai dengan pendapat Indonesian stock exchange (2007)
dan Wayan (2010).
c. Strategi integrasi sesuai dengan pendapat Rangkuti (1997), Wang & Yang
(2004) dan Suwarsono (1996).
d. Strategi inovasi strategi untuk pengembangan sesuai dengan pendapat Hunger
& Whealen (1996), Rangkuti (1997) , Chew dan Cheah (2004), Arditi (2000)
dan Prasetyo (2010).
Penjelasan lebih detail tentang pengertian, macam strategi/metode, pedoman dan
fungsi/ aktifitas dari berbagai strategi pertumbuhan dijelaskan dari beberapa pendapat
ahli/pakar manajemen sebagaimana uraian pada sub-bab sub-bab selanjutnya (sub-bab
6.3.1 sampai 6.3.4), yaitu: 1) ekspansi/pengembangan usaha, 2) go public,
3) integrasi, 4) inovasi strategi untuk pengembangan.
2.3.1 Ekspansi/Pengembangan Usaha.
Ekspansi/pengembangan usaha adalah salah satu strategi pertumbuhan yang
bisa dilakukan dalam bentuk peningkatkan macam dan atau jumlah produk dan
pengembangan/perluasan pasar. Pengembangan produk adalah strategi yang
dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikai produk
yang ada saat ini. Pengembangan/perluasan pasar adalah memperkenalkan produk
yang ada pada pasar baru (new market) yang dapat dijalankan dengan memperluas
area geografi baru, menambah segmen baru, atau menambah konsumen baru pada
daerah yang sudah ada konsumennya.
A. Pengembangan Produk
Dalam sub-bab ini akan diuraikan tentang pedoman dan fungsi penting daristrategi pengembangan produk oleh Cross (1994) serta Fanshurullah, dkk (2008).
Selain itu akan diuraikan pula tentang proses pengembangan produk oleh Ulrich-
Eppinger (2001) dalam Kisyono (2008). Aplikasi dari strategi pengembangan produk
dicontohkan oleh PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya (PT. WIKA).
Cross (1994) dalam Kisyono (2008) menyampaikan bahwa dalam
menjalankan strategi pengembangan produk melibatkan pengeluaran yang besar,
pedoman yang harus dijalankan agar usaha pengembangan produk efektif adalah :
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
a. Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
b. Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
c. Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing.
d. Persaingan yang tajam dalam industriyang sedang tumbuh pesat
e. Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan.
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktifitas yang dimulai dengan
analisa persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktifitas lintas
disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada
diperusahaan, fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk
adalah (Cross, 1994 dalam Kisyono, 2008):
a. Pemasaran.
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan
pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang
produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan,
bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan
dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta
promosi produk.
b. Perancangan (design).Fungsi perancangan mempunyai peranan penting dalam mendefinisikan bentuk
fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks
tersebut, tugas bagian perancangan mencakup desain engineering.
Pengembangan produk merupakan contoh dari strategi yang menawarkan
keunggulan diferensiasi. Strategi fokus yang sukses tergantung pada segmen industri
artinya ukuran yang memadai, mempunyai potensi pertumbuhan yang baik, dan hal
ini tidak sangat menentukan bagi sukses pesaing utama yang lain. Strategi seperti
penetrasi pasar dan pengembangan pasar menawarkan cukup banyak keunggulan
untuk fokus (Fanshurullah dkk, 2008).
Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6
fase/tahapan proses, yaitu (Ulrich-Eppinger, 2001 dalam Kisyono, 2008):
-
5/26/2018 2-Strategi Bisnis Kontraktor Dalam Usaha Peningkatan Daya Saing-tanpa Merah ...
http:///reader/full/2-strategi-bisnis-kontraktor-dalam-usaha-peningkatan-daya-sai
a. Fase 1: Perencanaan produk.
Fase perencanaan produk sering dirujuk sebagai zero face karena kegiatan
ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan
produk.
b. Fase 2: Pengembangan konsep.
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,
alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau
lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
c. Fase 3: Perancangan tingkat sistem.
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk, struktur
produk dan uraian produk menjadi subsistem subsistem serta komponen-
komponen.
d. Fase 4: Perancangan detail.
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, peralatan,
material dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan
identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
e. Fase 5: Pengujian dan perbaikan.
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari
bermacam macam versi produk awal produk.
f. Fase 6: Produksi awal.
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi
yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih
tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses
produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi
sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa
peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan.
Contoh kontraktor BUMN yang telah melaksanakan strategi tersebut adalah:
1) PT. Adhi karya dalam mencermati kondisi eksternal termasuk kebutuhan dan
keinginan konsumen, serta perkembangan kemampuan perusahaan, setelah
melalui kajian yang panjang, menetapkan untuk menambah bidang usaha baru
yaitu investasi di bidang properti/perumahan dengan nama PT.Adhi Realty dan
dan di bidang beton siap pakai dengan nama PT.Adhimix (http://www.adhi.co.id,
2011).
http://www.adhi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&idhttp://www.adhi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id