2. indeks bias

8
Nama : Shinta Fitriyani NIM : 1111016300027 Kelas : Pend. Fisika VII SEJARAH INDEKS BIAS a. Sejarah Hukum Snellius Hukum Snellius adalah rumus matematika yang memerikan hubungan antara sudut datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium isotropic berbeda, seperti udara dan gelas. Nama hukum ini diuambil dari matematikawan Belanda, Willebrord Snellius yang merupakan salah satu penemunya. Hukum ini juga dikenal sebagai Hukum Descarles atau Hukum Pembiasan. Hukum ini menyebutkan bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias adalah konstan yang tergantung pada medium. Hukum Snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut datang atau sudut bias, dan dalam eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu bahan. Pada tahun 1637 Rene Descartes secara terpisah menggunakan argument heuristic kekekalan momentum dalam bentuk sinus dalam tulisannya Discourse on Method untuk menjelaskan hukum ini.Cahaya dikatakan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi pada medium yang lebih padat, karena cahaya adalah gelombang yang timbul akibat terusiknya plenum substansi kontinu yang membentuk alam semesta. Dalam bahasa

Upload: shinta-fitriyani

Post on 16-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

FIsika

TRANSCRIPT

Nama : Shinta FitriyaniNIM : 1111016300027Kelas : Pend. Fisika VII

SEJARAH INDEKS BIASa. Sejarah Hukum Snellius Hukum Snellius adalah rumus matematika yang memerikan hubungan antara sudut datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium isotropic berbeda, seperti udara dan gelas. Nama hukum ini diuambil dari matematikawan Belanda, Willebrord Snellius yang merupakan salah satu penemunya. Hukum ini juga dikenal sebagai Hukum Descarles atau Hukum Pembiasan. Hukum ini menyebutkan bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias adalah konstan yang tergantung pada medium. Hukum Snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut datang atau sudut bias, dan dalam eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu bahan. Pada tahun 1637 Rene Descartes secara terpisah menggunakan argument heuristic kekekalan momentum dalam bentuk sinus dalam tulisannya Discourse on Method untuk menjelaskan hukum ini.Cahaya dikatakan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi pada medium yang lebih padat, karena cahaya adalah gelombang yang timbul akibat terusiknya plenum substansi kontinu yang membentuk alam semesta. Dalam bahasa Prancis hukum Snellius disebut Ia loi de Descartes atau loi de Snell-Descrates.Sebelumnya antara tahhun 100 hingga 170 Ptolomeus dari Thebaid menemukan hubungan empiris sudur bias yang hanya akurat pada sudut kecil. Konsep hukum Snellius pertama klai dijelaskan secara matematis dengan akurat pada tahun 984 oleh Ibn Sahl daru Baghdad, dalam manuskripnya On Burning Miorrors and Lenses. Dengan konsep tersebut Ibn Sahl mampu membuat lensa yang dapat memfokuskan cahaya tanpa aberasi geometri yang dikenal sebagai kanta asperik. Manuskrip Ibn Sahl ditemukan oleh Thomas Harriotpda pada tahun 1602, tetapi tidak dipublikasikan walaupun ia bekerja dengan Johannes Keppler pada bidang ini. Pada tahun 1678, dalam Traite de Inpa a Lumiere, Christian Huygens menjelaskan hukum Snellius dari penurunan prinsip Huygens tentang sifat cahaya sevagai gelombang. Hukum Snellius dikatakan berlaku hanya pada medium isotropic atau teratur pada kondisi cahaya monokromatik yang hanya mempunyai frekuensi tunggal sehingga bersifat reversible.HukumSnellius dijabarkan kembali dalam rasio sebagai berikut:Pembiasan cahaya pada antarmuka antara dua medium dengan indeks biasberbeda, dengan n2> n1. Karena kecepatan cahaya lebih rendah di mediumkedua (v2< v1), sudut bias 2 lebih kecil dari sudut datang 1; dengan katalain, berkas di medium berindeks lebih tinggi lebih dekat ke garis normal.

Pemantulan cahaya terjadi dikarenakan cahaya tidak bisa melewati suatu benda, artinya sebab dari suatu benda itu dapat dilihat oleh mata karena cahaya yang menuju suatu benda tersebut sebagian atau seluruhnya dipantulkan kemata kita. Benda yang dapat memantulkan cahaya dengan sempurna adalah kaca yang dilapisi oleh malgama perak.Pada pemantulan cahaya ini ada suatu keteraturan yang sifatnya alami dan terus berlaku pada semua pemantulan pada suatu benda. Suatu keteraturan ini yang dinamakan hukum alam. hukum ini ditemukan oleh Snell oleh sebab itu disebut hukum Snellius. Hukum Snellius tentang pemantulan ada dua macam, pertama semua sinar yang jatuh pada suatu bidang benda pantul, sinar pantulnya dan garis yang tegak lurus terhadap bidang pantulnya terletak pada satu titik pada bidang datar tersebut. Kedua, sudut yang terbentuk antara sinar datang dan garis normalnya sama dengan sudut yang terbentuk antara garis normal dan sinar pantulnya.Suatu benda tidak semua memiliki permukaan yang datar. Ada yang permukaannya tidak teratur, hukum snellius ini juga berlaku pada suatu benda yang permukaannya tidak teratur. Pada benda yang permukaannya tidak teratur ini, garis normal tiap bidang tidak sejajar, jadi pemantulan tiap bagian dari permukaannya tidak sama. Sehingga pemantulan pada bidang yang tidak teratur ini disebut dengan pemantulan baur.sedangkan pemantulan pada bidang datar disebut pemantulan teratur.Pada pemantulan cermin cekung dan cermin cembung juga berlaku hukum snellius. Pada kedua cermin ini garis normalnya bertemu pada suatu titik yang disebut titik pusat kelengkungan cermin. Jarak titik ini dengan permukaan cermin tidak lain adalah jari-jari dari bola cermin. Seandaiya cermin tersebut dibuat berbentuk bola, maka garis normalnya bertemu pada satu titik menyebabkan,pada cermin cekung, sinar pantulnya terfokus juga pada satu titik, titik ini disebut dengan titik fokus yang secara alami jarak titik ini adalah setengah dari jari-jari pusat kelengkungan cermin. Sedangkan pada cermin cembung, sinar disebarkan secara teratur dari suatu titik yang juga jaraknya setengah dari pusat kelengkungan cermin. Pemantulan pada cermin cekung digambarkan dengan garis-garis yang menunjukkan bagaimana pola datangnya sinar dan pola pemantulan sinar setelah melewati cermin. Dalam kenyataannya pola datangnya sinar menuju ke cermin sangat bervariatif ada yang datang tegak lurus cermin, membentuk sudut 10 dari permukaan cermin dan bisa sangat variatif datang dengan susut antara 0 sampai 180 terhadap permukaan cermin. Untuk mengidealkan penggambaran sinar-sinar yang teratur dari suatu sumber cahaya menuju ke cermin maka dibuatlah tiga sinar istimewa. Sinar istimewa ini dibuat hanya untuk memudahkan untuk memahami bagaimana suatu proses jalannya sinar ketika melewati suatu cermin. Ketiga sinar istimewa ini adalah pertama, pola sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama cermin (garis yang di buat ditengah-tengah cermin dan tepat memotong titik dibagian tengah cermin atau titik vertex) dipantulkan melalui titik fokus cermin. Kedua, sinar yang menuju cermin melewati titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. Dan ketiga, sinar datang dari titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan segaris dengan sinar datangnya.Untuk menunjukkan posisi-posisi benda pada sumbu utama cermin, maka sumbu utama dibagi menjadi ruang-ruang yang disekati oleh titik-titik seperti titik vertex, titik fokus dan titik pusat kelengkungan cermin. daerah yang ada dibelakang cermin sampai disekati titik vertex disebut ruang IV, daerah antara titik vertex dengan titik fokus disebut ruang I, daerah antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan cermin disebut ruang II, dan terakhir daerah antara titik pusat kelengkungan cermin dan disekati sampai tak terhingga disebut ruang III. Pada ruang-ruang ini bisa ditempati benda atau bayangan. Jika saya mendefinisikan benda disini adalah obyek yang harus dipantulkan terhadap suatu cermin cekung A misalnya, maka tidak mungkin ada benda yang bisa ditempatkan pada ruang IV agar dapat dipantulkan oleh cermin cekung A tersebut.

Keterkaitan Indeks Bias dengan Al-Quran () () () () () () () () 141. Kemudian dia ikut berundi[5] ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. 142. Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela[6]. 143. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikr (bertasbih) kepada Allah[7], 144. niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari berbangkit[8]. 145. Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus[9], sedang dia dalam keadaan sakit[10]. Yakni ingatlah hamba dan rasul Kami Dzunnun, yaitu Yunus bin Mata dengan menyebutkan kebaikannya dan memujinya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengutusnya kepada penduduk Neinawa dan mengajak mereka beriman, namun ternyata mereka tidak beriman, maka Beliau mengancam mereka dengan azab yang akan turun setelah berlalu tiga hari. Ketika azab datang, dan mereka menyaksikannya dengan mata kepala, maka mereka keluar ke gurun membawa anak-anak dan hewan ternak mereka, lalu mereka bersama-sama berdoa kepada Allah dengan merendahkan diri kepada-Nya dan bertobat, maka Allah angkat azab itu dari mereka sebagaimana firman Allah Taala, Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. (Terj. Yunus: 98) dan firman-Nya, Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.---Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu. (Terj. Ash Shaffaat: 147-148) Kaum Yunus akhirnya beriman, akan tetapi Yunus pergi meninggalkan kaumnya karena marah kepada mereka padahal Allah belum mengizinkan, Beliau pergi bersama beberapa orang menaiki perahu dan ketika itu datang ombak yang besar, mereka pun khawatir akan tenggelam, maka mereka melakukan undian untuk melempar salah seorang di antara mereka ke laut agar beban perahu semakin ringan, ternyata hasil undian tertuju kepada Yunus, lalu mereka enggan melemparnya, maka mereka mengulangi lagi, dan ternyata tertuju kepada Yunus lagi, namun mereka tetap enggan melemparnya, maka dilakukan undian sekali lagi dan ternyata hasil undian tetap jatuh kepada Yunus, maka Yunus berdiri dan melepas pakaiannya lalu melemparkan dirinya ke laut, dan Allah telah mengirimkan ikan besar, maka ikan itu datang menelan Yunus. Allah mewahyukan kepada ikan itu agar tidak memakan dagingnya dan tidak meremukkan tulangnya karena Yunus bukanlah rezeki untuknya, perutnya hanyalah sebagai penjara baginya. Ada yang berpendapat, bahwa Beliau tinggal dalam perut ikan selama 40 hari. Ketika Beliau mendengar ucapan tasbih dari batu kerikil di tempatnya itu, maka Beliau mengucapkan, Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim. Beliau mengakui keberhakan Allah untuk diibadahi dan menyucikan-Nya dari segala aib dan kekurangan serta mengakui kezaliman dirinya, maka Allah mengabulkan doanya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,-Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.- Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit- Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis labu.