pemberian bias pada rangkaian bjt masalah pemberian bias berkaitan dengan:

37
1 Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan: • penentuan arus dc pada collector yang harus dapat dihitung, diprediksi dan tidak sensitif terhadap perubahan suhu dan variasi harga β yang cukup besar. penentuan lokasi titik kerja dc pada bidang i C v CE yang memungkinkan simpangan sinyal tetap linier.

Upload: errol

Post on 25-Feb-2016

187 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan: penentuan arus dc pada collector yang harus dapat dihitung, diprediksi dan tidak sensitif terhadap perubahan suhu dan variasi harga β yang cukup besar. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

1

Pemberian bias pada rangkaian BJT

Masalah pemberian bias berkaitan dengan:• penentuan arus dc pada collector yang harus dapat dihitung, diprediksi dan tidak sensitif terhadap perubahan suhu dan variasi harga β yang cukup besar.• penentuan lokasi titik kerja dc pada bidang iC – vCE yang memungkinkan simpangan sinyal tetap linier.

Page 2: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

2

Gambar 19. Pemberian bias pada BJT(a) Menetapkan harga VBE yang tetap(b) Menetapkan harga IB yang tetap

Contoh pemberian bias yang tidak baik

Page 3: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

3

Cara klasik pengaturan bias untuk rangkaian diskrit

Gambar 20(a). Cara klasik pemberian bias untuk BJT menggunakan sebuah catu daya.

Gambar 20(b) menunjukkan rangkaian yang sama dengan menggunakan rangkaian ekivalen Thévenin-nya.

Page 4: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

4

1

21

21

21

2

BE

BEBBE

B

CCBB

RRVVI

RRRRR

VRR

RV

Untuk membuat IE tidak sensitif terhadap suhu dan variasi β, rangkaian harus memenuhi dua syarat berikut:

1

B

E

BEBB

RR

VV

Page 5: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

5

Untuk memenuhi persyaratan di atas. • Sebagai ‘rule of thumb’, VBB ≈ ⅓ VCC, VCB (atau VCE) ≈ ⅓ VCC dan ICRC ≈ ⅓ VCC

• Pilih R1 dan R2 sehingga arus yang melaluinya berkisar antara 0,1IE – IE.

Pada rangkaian pada gambar 20, RE memberikan umpan balik negatif sehingga dapat men-stabil-kan arus dc emitter.

Jika IE ↑ → VRE dan VE ↑. Jika tegangan pada base hanya ditentukan oleh pembagi tegangan R1, R2, yaitu bila RB kecil, maka tegangan ini akan tetap konstan, sehingga jika VE ↑ → VBE ↓ → IC (dan IE) ↓.

Page 6: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

6

Contoh soal 5:Rancanglah rangkaian pada gambar 20 sehingga IE = 1 mA dengan catu daya VCC = +12V. Transistor mempunyai harga nominal β = 100.

Jawab:Ikuti ‘rule of thumb’:⅓ tegangan catu daya dialokasikan untuk tegangan pada R2, ⅓ lainnya untuk tegangan pada RC dan sisanya untuk simpangan sinyal pada collector.

VB = +4 V (diperoleh dari 1/3 Vcc)VE = 4 – VBE ≈ 3,3 V

k 3,313,3

E

EE I

VR

Pilih arus pada pembagi tegangan = 0,1IE = 0,1 x 1 = 0,1 mA

Page 7: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

7

Abaikan arus base, jadi

V4

k 1201,0

12

21

2

21

CCVRR

R

RR

Jadi R2 = 40 kΩ dan R1 = 80 kΩ

Pada tahap ini, dapat dihitung IE yang lebih akurat dengan memperhatikan arus base yang tidak nol.

mA 93,0

10140//80)(3,3

7,04

kk

IE

Ternyata lebih kecil dari harga yang diinginkan. Untuk mengembalikan IE ke harga yang diinginkan kurangi harga RE dari 3,3 kΩ menjadi RE = 3 kΩ (harga pendekatan) yang akan menghasilkan IE = 1,01 mA ≈ 1 mA.

Page 8: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

8

Disain 2: jika diinginkan untuk menarik arus yang lebih tinggi dari catu daya dan resistansi masukan penguat yang lebih kecil, kita dapat menggunakan arus pada pembagi tegangan sama dengan IE (yaitu 1 mA), maka R1 = 8 kΩ dan R2 = 4 kΩ

mA 199,0027,03,37,04

EI

Pada disain ini harga RE tidak perlu diganti, Jika Vc=1/3 (Vcc), maka Rc

k 41

812mA 1 mA 99,0199,0

12

C

EC

C

CC

R

III

VR

Page 9: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

9

Cara klasik pengaturan bias dengan menggunakan dua catu daya

Gambar 21. Pemberian bias pada BJT dengan menggunakan dua catu daya

Page 10: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

10

1

BE

BEEEE RR

VVI

Persamaan ini sama dengan persamaan sebelumnya hanya VEE menggantikan VBB. Jadi kedua kendala tetap berlaku.Jika base dihubungkan dengan ground (konfigurasi common-base), maka RB dihilangkan sama sekali.Sebaliknya, jika sinyal masukan dihubungkan pada base, maka RB tetap diperlukan.

Page 11: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

11

Pemberian bias dengan menggunakan resistor umpan balik collector-ke-base.

Gambar 22(a) menunjukkan sebuah rancangan pemberian bias yang sederhana tapi efektif yang cocok untuk penguat common-emitter.

Resistor RB berperan sebagai umpan balik negatif, yang membantu kestabilan titik bias dari BJT

1

1

BC

BECCE

BEBE

CE

BEBBCECC

RRVVI

VRIRI

VRIRIV

Page 12: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

12

Gambar 22 Penguat common-emitter yang diberi bias dengan resistor umpan balik RB.

Untuk mendapatkan IE yang tidak sensitif terhadap variasi β, RB/(β+1) << RC. Harga RB menentukan simpangan sinyal yang terdapat pada collector, karena

1

B

EBBCBRIRIV

Page 13: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

13

Pemberian bias dengan menggunakan sumber arus

Gambar 23(a) Sebuah BJT diberi bias dengan sumber arus I.(b) Implementasi rangkaian sumber arus I.

Page 14: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

14

Rangkaian ini mempunyai keunggulan:• yaitu arus emitter tidak tergantung dari harga β dan RB → RB dapat dibuat besar → resistansi masukan pada base meningkat tanpa mengganggu kestabilan bias. • menyederhanakan rangkaian.

Implementasi sederhana dari sumber arus konstan I, terlihat pada gambar 23(b). Rangkaian menggunakan sepasang transistor yang ‘matched’ Q1 dan Q2, dengan Q1 dihubungkan sebagai dioda dengan menghubung – singkat collector dan base nya.Jika diasumsikan Q1 dan Q2 mempunyai harga β yang tinggi, arus base dapat diabaikan. Jadi arus melalui Q1 hampir sama dengan IREF.

R

VVVI BEEECCREF

Page 15: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

15

Karena Q1 dan Q2 mempunyai VBE yang sama, arus collectornya akan sama

RVVVII BEEECC

REF

Dengan mengabaikan efek Early pada Q2, arus collector akan tetap konstan selama Q2 tetap pada daerah aktif. Hal ini akan tetap terjaga jika tegangan collector lebih tinggi dari tegangan base (-VEE + VBE).

Hubungan Q1 dan Q2 seperti pada gambar 23(b) dikenal sebagai ‘current mirror’

Page 16: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

16

Cara kerja dan model sinyal kecil

Gambar 24 (a) Rangkaian konseptual untuk menunjukkan cara kerja transistor sebagai penguat(b) Rangkaian (a) tanpa sinyal vbe untuk analisa DC (bias)

Page 17: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

17

EBJ diberi forward bias oleh sebuah batere VBE. CBJ diberi reverse bias oleh catu daya DC VCC melalui resistor RC. Sinyal yang akan diperkuat, vbe, ditumpangkan pada VBE.

Langkah pertama keadaan bias DC dengan men-set vbe sama dengan nol. (Lihat gambar 24(b))

Hubungan antara arus dan tegangan DC:

CCCCCEC

CB

CE

VVSC

RIVVVIIII

eII TBE

Untuk bekerja pada mode aktif, VC harus lebih besar dari (VB – 0,4) dengan harga yang memungkinkan simpangan sinyal pada collector.

Page 18: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

18

Arus collector dan transkonduktansi.

Jika sinyal vbe dipasangkan seperti pada gambar 24(a) total tegangan base – emitter vBE menjadi

vBE =VBE + vbe

Dan arus collector menjadi:

Tbe

TbeTBE

TbeBETBE

VvCC

VvVVS

VvVS

VVSC

eIi

eeI

eIeII

Page 19: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

19

Jika vbe << VT maka:

T

beCC V

vIi 1

Persamaan (pendekatan) di atas hanya berlaku untuk vbe lebih kecil dari 10 mV, dan ini dikenal dengan pendekatan sinyal kecil. Maka arus collector total:

be

cm

bemc

beT

Cc

beT

CCC

vig

vgi

vVIi

vVIIi

gm disebut transkonduktansi

Page 20: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

20

Gambar 25.Cara kerja linier dari transistor dengan sinyal kecil

Page 21: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

21

Transkonduktansi BJT sebanding dengan arus bias collector IC.

BJT mempunyai transkonduktansi yang cukup tinggi dibandingkan dengan MOSFET, misal untuk IC = 1 mA, gm ≈ 40 mA/V

Interpretasi grafis gm dapat dilihat pada gambar 25, di mana gm sama dengan kemiringan kurva karakteristik iC – vBE pada iC = IC (titik bias Q). Jadi

CC IiBE

Cm v

ig

Pendekatan sinyal kecil → amplitudo sinyal harus dijaga cukup kecil → transistor bekerja pada daerah terbatas pada kurva iC – vBE di mana segmen masih bisa dianggap linier.

Page 22: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

22

Untuk sinyal kecil (vbe << VT), transistor berperan seperti sebuah sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan (VCCS).

Terminal masukan VCCS antara base dan emitter Terminal keluaran di antara collector dan emitter.

Transkonduktansi dari VCCS ini: gm Resistansi keluaran tidak terhingga (untuk keadaan ideal). Pada kenyataannya BJT mempunyai resistansi keluaran.

Page 23: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

23

Arus base dan resistansi masukan pada base

Untuk menentukan resistansi masukan, pertama hitung total arus base iB

bem

b

T

Cm

beT

Cb

CB

bBB

beT

CCCB

vgi

VIg

vVIi

II

iIi

vVIIii

1

1

Page 24: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

24

Resistansi masukan sinyal kecil antara base dan emitter, melihat ke arah base, disebut rπ dan didefinisikan sebagai

B

T

m

b

be

IVr

gr

ivr

jadi rπ berbanding lurus dengan β dan berbanding terbalik dengan arus bias IC.

Page 25: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

25

Arus emitter dan resistansi masukan pada emitter

Total arus emitter iE dapat ditentukan dari

beT

Ebe

T

Cce

CE

eEE

cCCE

vVIv

VIii

II

iIi

iIii

Resistansi masukan sinyal kecil antara base dan emitter, melihat ke arah emitter, disebut re atau resistansi emitter dan didefinisikan sebagai:

Page 26: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

26

mme

E

Te

e

bee

ggr

IVr

ivr

1

Hubungan antara rπ dan re dapat diperoleh dengan mengkombinasikan definisinya masing-masing

vbe = ibrπ = iere

Jadi: rπ = (ie/ib)re

rπ = (β+1)re

Page 27: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

27

Penguatan tegangan

Untuk mendapatkan tegangan sinyal keluaran, maka kita alirkan arus collector melalui sebuah resistor. Total tegangan collector:

vC = VCC – iCRC = VCC – (IC + ic)RC

= (VCC – ICRC) – icRC

= VC – icRC

VC adalah tegangan bias dc pada collector, dan tegangan sinyal adalah:

vc = –icRC = –gmvbeRC

= (–gmRC)vbe

Page 28: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

28

Jadi penguatan tegangan dari penguat, Av adalah

Cmbe

cV Rg

vvA

gm sebanding dengan arus bias collector, jadi

T

CCv V

RIA

Page 29: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

29

Memisahkan sinyal dengan harga-harga DC

Arus dan tegangan pada rangkaian penguat terdiri dari dua komponen: komponen dc dan komponen sinyal.

Komponen DC ditentukan dari rangkaian dc pada gambar 24(b), sedangkan cara kerja sinyal BJT dapat diperoleh dengan menghilangkan sumber DC, seperti pada gambar 26.

Gambar 26 Rangkaian penguat pada gambar 24(b) dengan sumber DC dihilangkan (di hubung singkat)

Page 30: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

30

Model Hybrid - π

Gambar 27 (a) BJT sebagai VCCS (penguat transkonduktansi)

Gambar 27 (b) BJT sebagai CCCS (penguat arus)

Page 31: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

31

Pada gambar 27(a), BJT digambarkan sebagai VCCS yang mempunyai resistansi masukan (melihat ke arah base) rπ, dengan sinyal kendali vbe. Hubungan arus dan tegangan pada rangkaian ini:

ebe

bebe

mbe

bembe

e

beb

bemc

rv

rvr

v

rgr

vvgr

vi

rvi

vgi

1

1

1

Pada gambar 27(b) BJT digambarkan sebagai CCCS, dengan sinyal kendali ib. Hubungan arus sebagai berikut:

bm

bmbem

irgrigvg

Page 32: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

32

Aplikasi rangkaian ekivalen sinyal kecil.

Proses yang sistimatis dalam menganalisa penguat transistor:1. Tentukan titik kerja dc BJT, terutama arus collector dc IC.

2. Hitung harga-harga parameter model sinyal kecil: gm = IC/VT, rπ = β/gm dan re = VT/IE = α/gm.

3. Hilangkan semua sumber dc dengan mengganti sumber tegangan dc dengan hubung singkat, dan sumber arus dc dengan hubung terbuka.

4. Ganti BJT dengan salah satu model rangkaian ekivalen.5. Analisa rangkaian yang didapat untuk menentukan penguatan

tegangan, resistansi masukan dan lain-lain.

Page 33: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

33

Contoh soal 6:Analisa penguat transistor pada gambar 28(a) dan tentukan penguatan tegangannya. Asumsikan β = 100

Gambar 28 (a) rangkaian

Page 34: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

34

Gambar 28 (b) analisa dc (c) model sinyal kecil

Page 35: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

35

Tentukan titik kerja. Asumsikan vi = 0.

V1,333,210

mA 3,2023,0100

mA 023,0100

7,03

CCCCC

BC

BB

BEBBB

RIVV

II

RVVI

Karena VB (+0,7 V) < VC → transistor bekerja pada mode aktif.

Page 36: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

36

Tentukan parameter model sinyal kecil:

k 09,192

100

mA/V 92mV 25mA 3,2

8,10mA 99,03,2

mV 25

m

T

Cm

E

Te

gr

VIg

IVr

Page 37: Pemberian bias pada rangkaian BJT Masalah pemberian bias berkaitan dengan:

37

Model rangkaian ekivalen terlihat pada gambar 28(c).Perhatikan tidak ada sumber tegangan dc. Terminal rangkaian yang terhubung ke sebuah sumber tegangan dc yang konstan selalu dapat dianggap sebagai sinyal ‘ground’.

V/V04,3

04,33011,092

011,009,101

09,1

i

ov

ii

Cbemo

ii

BBibe

vvA

vvRvgv

vv

Rrrvv

Tanda negatif menunjukkan pembalikan fasa.