2. hipertensi gestasional yessica febriany
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
1/57
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi pada kehamilan adalah penyakit yang sudah umum dan merupakan salah satu
dari tiga rangkaian penyakit yang mematikan, selain perdarahan dan infeksi, dan juga banyak
memberikan kontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu hamil. 1-3MenurutNational Center for
Health Statistics, hipertensi gestasional telah diidentifikasi pada 150.000 wanita, atau 3,!
kehamilan. "erg melaporkan bahwa hampir 1#! dari 3.$01 kematian berhubungan dengan
kehamilan di %merika &erikat adalah akibat dari komplikasi hipertensi kehamilan.',5
Morbiditas janin dari seorang wanita penderita hipertensi dalam kehamilan berhubungan
se(ara langsung terhadap penurunan aliran darah efektif pada sirkulasi uteroplasental, juga
karena terjadi persalinan kurang bulan pada kasus-kasus berat. )ematian janin diakibatkan
hipoksia akut, karena sebab sekunder terhadap solusio plasenta atau *asospasme dan diawali
dengan pertumbuhan janin terhambat +/.#i negara berkembang, sekitar $5! mortalitas
perinatal diakibatkan kelainan hipertensi dalam kehamilan. Mortalitas maternal diakibatkan
adanya hipertensi berat, kejang grand mal, dan kerusakan endorgan lainnya.',5,,1
%ngka kematian ibu +%) adalah indikator yang penting untuk menentukan status
kesehatan ibu di suatu wilayah, khususnya berkaitan dengan risiko kematian ibu hamil dan
bersalin.1i dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait
dengan kehamilan dan persalinan yaitu 1.'00 perempuan meninggal setiap hari atau 2 500.000.$,3
Menurut &udhaberata angka kejadian preeklampsia di dunia sebesar 0-13! dan di
&ingapura 0,13-#,#!. 4reeklampsia merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan
kematian ibu dan janin yang (ukup tinggi di ndonesia.,10 "erdasarkan 6aporan &ur*ei
emografi dan )esehatan ndonesia +&) $00-$00 %) sebesar 30 kematian per 100.000
kelahiran hidup. %ngka kejadian preeklampsia di ndonesia diperkirakan 3,' ! - ,5!, di /&Hasan &adikin "andung sebesar #,'!, /& 4alembang sebesar 5,1!, dan di /& r. &arjito
7ogyakarta sebesar 3,#3!. %) di pro*insi /iau saat ini masih tergolong tinggi. 4enyebab
kematian ibu di pro*insi /iau berturut-turut disebabkan karena perdarahan post partum
+35,#3!, eklampsia +$0,1$!, komplikasi abortus +$,'!, infeksi jalan lahir +$,! dan
penyakit lain sebesar 3#,5#!.',
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 1
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
2/57
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi dalam Kehamilan
stilah hipertensi gestasional digunakan sekarang ini untuk menjelaskan setiap bentuk
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. stilah ini telah dipilih untuk menekankan
hubungan sebab dan akibat antara kehamilan dan hipertensi 8 preeklamsi dan eklamsi.5
9anita hamil dengan hipertensi se(ara luas dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu
hipertensi kronis, hipertensi non-proteinuri +kadang dikenal sebagai pregnancy-induced
hypertension, dan pre-eklamsi.5
Menurut The International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy +&&H4
klasifikasi hipertensi pada wanita hamil dibagi menjadi :
1. Hipertensi gestasional dan;atau proteinuria selama kehamilan, persalinan, atau pada wanita
hamil yang sebelumnya normotensi dan non-proteinuri.
- Hipertensi gestasional +tanpa proteinuria
- 4roteinuria gestasional +tanpa hipertensi
- Hipertensi gestasional dengan proteinuria +pre-eklamsi
$. Chronic hypertension+sebelum kehamilan $0 minggu dan penyakit ginjal kronis +proteinuria
sebelum kehamilan $0 minggu
- Hipertensi kronis +without proteinuria
- 4enyakit ginjal kronis +proteinuria dengan atau tanpa hipertensi
- Hipertensi kronis dengnsuperimposed
- 4re-eklamsi +proteinuria
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 2
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
3/57
3. Unclassified hypertensiondan;atau proteinuria
'. 1'0mmHg atau tekanan darah diastolik > 0
mmHg didapatkan sebelum kehamilan atau sebelum $0 minggu usia kehamilan dan
tidak termasuk pada penyakit trophoblasti( gestasional, atau
=ekanan darah sistolik darah sistolik > 1'0mmHg atau tekanan darah diastolik > 0
mmHg didapatkan pada usia kehamilan 2 $0 minggu menetap 1$ minggu
postpartum
iagnosis sulit ditegakkan pada trisemester pertama kehamilan dan umumnya
didapatkan pada beberapa bulan setelah melahirkan.
Hipertensi !estasional
=ekanan darah sistolik darah sistolik > 1'0mmHg atau tekanan darah diastolik > 0
mmHg didapatkan pertama kali pada usia kehamilan 2 $0 minggu
=idak ada proteinuria maupun tanda dan gejala preeklampsia
=ekanan darah kembali normal pada '$ hari setelah post partum
efinisi ini meliputi wanita dengan sindroma preeklampsia tanpa disertai
manifestasi proteinuria
Mempunyai resiko hipertensi pada kehamilan selanjutnya
apat berkembang menjadi preeklampsia maupun hipertensi berat.
Preelampsia
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 3
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
4/57
Kriteria minimal
=ekanan darah sistolik darah sistolik > 1'0mmHg atau tekanan darah diastolik > 0
mmHg pada usia kehamilan 2 $0 minggu
isertai proteinuria > 300 mg ; $' jam atau > ?1 pada pemeriksaan urin sesaat
dengan urin dipstikatau rasio protein : kreatinin urine > 0.3
Kriteria tam"ahan #an$ memper%at dia$nosis
=ekanan darah > 1#0;110 mmHg
4roteinuria $.0 g;$' jam atau > ?$ pada pemeriksaan urin sesaat dengan urin
dipstik"
&erum kreatinin 2 1.$ mg;dl ke(uali sudah didapatkan peningkatan serum kreatinin
sebelumnya
=rombosit @ 100.000;Al
Hemolisis mikroangiopati 8 peningkatan 6H
4eningkatan kadar serum transaminase 8 %6= atau %&=
Byeri kepala yang menetap atau gangguan (erebral maupun *isual lainnya
Byeri epigastrium yang menetap
&. Elampsia
)ejang yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya pada wanita dengan preeklamsia
'. Hipertensi ronis superimposepreelampsia
9anita hipertensi dengan proteinuria > 300 mg ; $' jam yang baru mun(ul
dan tidak didapatkan sebelum usia kehamilan $0 minggu, atau
4eningkatan mendadak proteinuria dan tekanan darah atau jumlah
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 4
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
5/57
trombosit @ 100.000 ;Al pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum
usia kehamilan $0 minggu.
2.2 Pre(elampsia
2.2.1 De)inisi Pre(elampsia
4re-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria
yang timbul karena kehamilan. 4enyakit ini umumnya terjadi pada trimester ke-3 kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa.Menurut "obak dan Censen
+$000 4reeklampsia adalah perkembangan hipertensi dengan proteinuria dan edema setelah $0
minggu masa kehamilan.
Menurut Helen 4arrer +$001 4reeklampsia merupakan keadaan yangkhas pada kehamilan, dan keadaan ini ditandai oleh gejala edema hipertensi serta proteinuria.
4reeklampsia adalah penyakit primigra*ida dan timbul pada multigra*ida, terdapat faktor
predisposisi seperti hipertensi, diabetes, atau kehamilan ganda.11
2.2.2 Etiolo$i Pre(elampsia
&etiap teori yang memuaskan tentang etiologi dan patofisiologi preeklamsi harus
menerangkan pengamatan bahwa hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan jauh lebih
memungkinkan terjadi pada wanita yang :
1. =erpapar *ili korialis untuk pertama kalinya.
$. =erpapar *ili korialis yang berlimpah, pada gemeli atau mola hidatidosa.
3. Memiliki penyakit *askular yang telah ada sebelumnya.
'. &e(ara genetik memiliki predisposisi terhadap hipertensi yang berkembang selama
kehamilan.5
=ulisan-tulisan yang menjelaskan tentang eklamsia telah dibuat pada tahun $$00 &ebelum
Masehi. engan demikian tidaklah heran bahwa sejumlah mekanisme telah dikemukakan untuk
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 5
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
6/57
menerangkan penyebabnya. Menurut &ibai, sebab-sebab potensial yang mungkin menjadi
penyebab preeklamsi adalah sebagai berikut :
1. n*asi trofoblastik abnormal pembuluh darah uterus.
$. ntoleransi imunologis antara jaringan plasenta ibu dan janin.
3. Maladaptasi maternal pada perubahan kardio*askular atau inflamasi dari kehamilan normal.
'. Daktor nutrisi.
5. 4engaruh genetik.5
In*asi Tro)o"lasti A"normal
4ada implantasi normal, arteri spiralis uterus mengalami remodellingyang luas ketika
diin*asi oleh trofoblas endo*askular +ambar $.1. %kan tetapi, pada preeklamsi terdapat in*asi
trofoblastikyang tidak lengkap. 4ada kasus ini, pembuluh darah de(idua, tetapi bukan pembuluh
darah myometrial, menjadi sejajar dengan trofoblas endo*askular.
Meekins dan kawan-kawan menjelaskan jumlah arteri spiralis dengan trofoblas
endo*askular pada plasenta wanita normal dan wanita dengan preeklamsi. MadaEli dan kawan-
kawan membuktikan bahwa besarnya defek in*asi trofoblastik terhadap arteri spiralis
berhubungan dengan beratnya hipertensi.5,11,1'
!am"ar 2.1
Implantasi
plasenta
normal'
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 6
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
7/57
engan menggunakan mikroskop elektron, e 9olf dan kawan-kawan meneliti
pembuluh darah yang diambil dari tempat implantasi plasenta pada uterus. Mereka
memperhatikan bahwa perubahan pada preeklampsia awal meliputi kerusakan endotelial,
perembesan isi plasma pada dinding arteri, proliferasi sel miointimal, dan nekrosis tunika media.
Mereka menemukan bahwa lipid mengumpul pertama kali pada sel-sel myointimal dan
kemudian pada makrofag akan membentuk atherosis +ambar $.$. Fbstruksi lumen arteriol
spiral oleh atherosisdapat mengganggu aliran darah plasenta. 4erubahan-perubahan ini dianggap
menyebabkan perfusi plasenta menjadi berkurang se(ara patologis, yang pada akhirnya
menyebabkan sindrom preeklamsi.5
!am"ar
2.2
Atherosis'
+ator im%nolo$is
)arena preeklamsi terjadi paling sering pada kehamilan pertama, terdapat spekulasi
bahwa terjadi reaksi imun terhadap antigen paternal sehingga menyebabkan kelainan ini.5,15
Hanya ada sedikit data yang mendukung keberadaan teori bahwa preeklamsi adalah proses yang
dimediasi sistem imun. 4erubahan adaptasi pada sistem imun dalam patofisiologi preeklamsia
dimulai pada awal trimester kedua. 9anita yang (enderung mengalami preeklamsi memiliki
jumlah T helper cells #Th$
%yang lebih sedikit.dibandingkan dengan wanita yang normotensif.)etidakseimbangan ini terjadi karena terdapat dominasi =h$ yang dimediasi oleh adenosin.
6imfosit T helperini mengeluarkan sitokin spesifik yang memi(u implantasi dan kerusakan pada
proses ini dapat menyebabkan preeklamsi.3,5,1#
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 7
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
8/57
,as%lopati dan Per%"ahan In)lamasi
4erubahan-perubahan yang terjadi merupakan akibat dari respon dari plasenta karena
terjadi iskemik sehingga akan menimbulkan urutan proses tertentu. esidua juga memiliki sel-sel
yang bila diakti*asi maka akan mengeluarkan agen no&ious.
%gen ini dapat menjadi mediator yang mengakibatkan kerusakan sel endotel. &itokin
tertentu seperti tumor necrosis factor-a+=BD-a dan interleukin memiliki kontribusi terhadap
stres oksidatif yang berhubungan dengan preeklamsi. &tres oksidatif ditandai dengan adanya
oksigen reaktif dan radikal bebas yang akan menyebabkan pembentukan lipid peroksida. Hal ini
akan menghasilkan toksin radikal yang merusak sel-sel endotel, memodifikasi produksi Bitri(
FGide, dan mengganggu keseimbangan prostaglandin. Denomena lain yang ditimbulkan oleh
stres oksidatif meliputi pembentukan sel-sel busa pada atherosis, akti*asi koagulasi intra*askular
+trombositopeni, dan peningkatan permeabilitas +edema dan proteinuria.#,3,1
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 8
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
9/57
Ba$an 2.1 Pato)isiolo$i ter-adin#a $an$$%an hipertensi ai"at ehamilan. '
+ator n%trisi
=ekanan darah pada indi*idu-indi*idu yang tidak hamil dipengaruhi oleh sejumlah
pengaruh makanan, termasuk mineral dan *itamin. "eberapa studi telah membuktikan hubungan
antara kekurangan makanan dan insidensi terjadinya preeklamsi. Hal ini telah didahului oleh
studi-studi tentang suplementasi dengan berbagai unsur seperti Ein(, kalsium, dan magnesium
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 9
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
10/57
yang dapat men(egah preeklamsi. &tudi lainnya, seperti studi oleh Cohn dan kawan-kawan
+$00$, membuktikan bahwa dalam populasi umum dengan diet tinggi buah dan sayuran yang
memiliki efek antioGidant berhubungan dengan tekanan darah yang menurun.3,5,,1
+ator $eneti
4redisposisi herediter terhadap hipertensi tidak diragukan lagi berhubungan dengan
preeklamsi dan tendensi untuk terjadinya preeklamsi juga diturunkan. 4enelitian yang dilakukan
oleh )ilpatri(k dan kawan-kawan menunjukkan adanya hubungan antara antigen
histokompatibilitas H6%-/' dengan hipertensi proteinuria. Menurut Hoff dan kawan-kawan,
respon imun humoral maternal yang melawan antibodi imunoglobulin fetal anti H6%-/ dapat
menimbulkan hipertensi gestasional.3,5,1
2.2. +ator Predisposisi Pre(elampsia
9anita hamil (enderung dan mudah mengalami preeklampsia bila mempunyai faktor-
faktor predisposisi sebagai berikut: $0
1. 4aritas
Menurut kamus kedokteran +$00$ paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan
jumlah anak yang diinginkan. Menurut Harjono +1# paritas adalah jumlah anak yang
dilahirkan oleh seorang wanita,10 sedangkan menurut Manuaba +1 paritas adalah jumlah anak
yang dilahirkan oleh seorang wanita,15 dan menurut Helen Darrer +$001 paritas adalah status
melahirkan anak pada seorang wanita.
)lasifikasi paritas adalah :
a 4rimipara
b Multipara
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 1
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
11/57
&eorang wanita yang telah melahirkan anak $-3 orang atau lebih. 4aritas $-3 merupakan
paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal.15 ari kejadian 0! semua kasus
hipertensi pada kehamilan, 3 8 ! pasien terutama pada primigra*ida, pada kehamilan trimester
ke-$.$0atatan statistik menunjukkan dari seluruh insiden dunia, dari 5-! preeklampsia dari
semua kehamilan, terdapat 1$! lebih disebabkan oleh primigra*ida. $1
Daktor yang mempengaruhi preeklampsia, frekuensi primigra*ida lebih tinggi bila
dibandingkan dengan multigra*ida, terutama primigra*ida muda. 4ersalinan yang berulang-ulang
akan mempunyai banyak risiko terhadap kehamilan, telah terbukti bahwa persalinan kedua dan
ketiga adalah persalinan yang paling aman. 4ada The Ne' !ngland (ournal of )edicineter(atat
bahwa pada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia 3,!, kehamilan kedua 1,! , dan
kehamilan ketiga 1,!.$1
$. )ehamilan anda
4reeklampsia dan eklampsia 3 kali lebih sering terjadi pada kehamilan ganda dari 105
kasus kembar dua didapat $,#! preeklampsia dan satu kematian ibu karena eklampsia. ari
hasil pada kehamilan tunggal, dan sebagai faktor penyebabnya ialah dislensia uterus. ari
penelitian %gung &upriandono dan &ul(han &ofoewan menyebutkan bahwa +'! kasus
preeklampsia berat mempunyai jumlah janin lebih dari satu, sedangkan pada kelompok kontrol, $
+1,$! kasus mempunyai jumlah janin lebih dari satu.$$
3. mur @ $0 atau 2 35 tahun
Menurut Manuaba, umur kurang dari $0 tahun dan umur di atas 35 tahun merupakan
salah satu faktor kehamilan dengan risiko tinggi. mur $0-35 tahun merupakan umur yang aman
bagi kehamilan. Cadi umur adalah lama waktu hidup seorang wanita.15
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 11
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
12/57
4reeklampsia lebih sering didapatkan pada masa awal dan akhir reproduktif yaitu umur
remaja dan umur di atas 35 tahun, namun preeklampsia diatas 35 tahun menunjukkan hipertensi
yang diperberat oleh kehamilan.1#
mur yang aman bagi seorang wanita untuk hamil dan persalinan adalah $0-30 tahun.
4ada wanita umur kurang dari $0 tahun, alat reproduksi belum sempurna dalam menjalani
fungsinya, disamping itu juga hormon yang mempengaruhi seperti estrogen dan progestron
masih sedikit. 4ada wanita umur $0-35 tahun, alat reproduksi sudah sempurna dalam
menghadapi kehamilan, demikian juga dengan hormon estrogen dan progestron yang dihasilkan
sudah men(ukupi kebutuhan wanita hamil, selama kehamilan normal, kadar renin, angiotensin
dan aldosteron dalam plasma akan meningkat, pada wanita dengan preeklampsia dalam
kehamilan umumnya menurun hingga mendekati nilai normal seperti pada wanita yang tidak
hamil.
4ada wanita hamil trimester ke-3 ditemukan perubahan parsial progestron plasma
menjadi deoksikortikosteron. 4ada wanita hamil hampir menghasilkan aterm $50 mg progestron
per hari, jumlah deoksikosteroit yang dihasilkan 0,5 mg hingga 11 mg per $' jam, hal ini berbeda
pada wanita tidak hamil yang hanya menghasilkan rata-rata 0,15 mg deoksikostron perhari. 4ada
wanita yang (endrung mengalami preeklampsia, misalnya penderita diabetes, kehamilan ganda,
molahidatidosa, deoksikortikostron yang dihasilkan dari progesteron plasma dapat sangat besar.
4roduksi deosikortikosteron bukan merupakan satu-satunya faktor timbulnya hipertensi
karena kehamilan, melainkan kadar hormon pada wanita hamil yang sebenarnya menderita
hipertensi tidak lebih besar dibandingkan kelompok kontrol yang normotensi. 4eningkatan
progesteron menjadi deoksikortikosteron terjadi pada wanita hamil yang kemudian menderita
hipertensi karena kehamilan. 4ada umur lebih dari 35 tahun telah terjadi penurunan (urah
jantung yang disebabkan oleh kurangnya kontraksi miokardium, sedangkan pada saat hamil
(urah jantung meningkatkan aliran darah ke organ ginjal dan uterus. engan bertambahnyaumur, arteri menjadi kaku sehingga mengakibatkan tekan darah meningkat. &elain itu pada ginjal
timbul penurunan fungsi glomerolus yang mengakibatkan proteinuria serta retensi natrium dan
air.
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 12
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
13/57
isisi lain dengan bertambahnya umur diatas 35 tahun adalah grup umur dengan
hipertensi arterial, menghadapi risiko yang lebih besar untuk menderita superimposed pre-
eklampsia. &uperimposed preeklampsia adalah preeklempsia terjadi karena memang sudah ada
hipertensi yang diperberat oleh kehamilan disertai proteinuria dan edema.1#,$3-$5
'. /iwayat preeklampsia, eklampsia pada kehamilan sebelumnya.
Hasil penelitian %gung &upriandono dan &ul(han &ofoewan menyebutkan bahwa terdapat
3 +50,! kasus preeklapmsia mempunyai riwayat preeklapmsia, sedangkan pada kelompok
kontrol terdapat 1$ +,3! mempunyai riwayat preeklampsia.
5. /iwayat enetika
=erdapat bukti bahwa preeklampsia merupakan penyakit yang diturunkan, penyakit ini
lebih sering ditemukan pada anak wanita dari ibu penderita preeklampsia. 15%tau mempunyai
riwayat preeklampsia;eklampsia dalam keluarga.$0
&etelah dianalisa kehamilan pada 5.#$$ nulipara yang melahirkan di /umah &akit
4arkland, dan 1! wanita kulit putih, $0! wanita Hispanik serta $$! wanita kulit hitam
menderita hipertensi yang memperberat kehamilan. nsiden hipertensi dalam kehamilan untuk
multipara adalah #,$! pada kulit putih, #,#! pada Hispanik, dan ,5! pada kulit hitam, yang
menunjukkan bahwa wanita kulit hitam lebih sering terkena penyakit hipertensi yang mendasari.
&eparuh lebih dari multipara dengan hipertensi juga menderita proteinuria dan karena menderita
superimposed preeclampsia.1#
)e(enderungan untuk preekalmpsia-eklampsia akan diwariskan. hesley dan ooper
mempelajari saudara, anak, (u(u dan menantu perempuan dari wanita penderita eklampsia yang
melahirkan di Margareth Hague Maternity Hospital selama jangka waktu ' tahun. Mereka
menyimpulkan bahwa preeklampsia8eklampsia bersifat sangat diturunkan, dan bahwa model gen
tunggal dengan frekuensi 0,$5 paling baik untuk menerangkan hasil pengamatan ini. Bamun
demikian, pewarisan multifaktorial juga dipandang.1#
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 13
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
14/57
#. &tatus )esehatan
a. /iwayat Hipertensi
&alah satu faktor predisposisi terjadinya preeklampsia atau eklampsia adalah adanya
riwayat hipertensi kronis, atau penyakit *askuler hipertensi sebelumnya, atau hipertensi
esensial.$0, &ebagian besar kehamilan dengan hipertensi esensial berlangsung normal sampai
(ukup bulan. 4ada kira-kira sepertiga diantara para wanita penderita tekanan darahnya tinggi
setelah kehamilan 30 minggu tanpa disertai gejala lain. )ira-kira $0! menunjukkan kenaikan
yang lebih men(olok dan dapat disertai satu gejala preeklampsia atau lebih, seperti edema,
proteinuria, nyeri kepala, nyeri epigastrium, muntah, gangguan *isus #Supperimposed
Preeklampsia%, bahkan dapat timbul eklampsia dan perdarahan otak.1#,$#
b. /iwayat iabetes Melitus
Hasil penelitian %gung &upriandono dan &ul(han &ofoewan menyebutkan bahwa dalam
pemeriksaan kadar gula darah sewaktu lebih dari 1'0 mg ! terdapat $3 +1',1! kasus
preeklampsia, sedangkan pada kelompok kontrol +bukan preeklampsia terdapat +5,3!.1#
. Fbesitas.
)egemukan disamping menyebabkan kolesterol tinggi dalam darah juga menyebabkan
kerja jantung lebih berat, oleh karena jumlah darah yang berada dalam badan sekitar 15! dari
berat badan, maka makin gemuk seorang makin banyak pula jumlah darah yang terdapat di
dalam tubuh yang berarti makin berat pula fungsi pemompaan jantung.
2.2.& Pato)isiolo$i Pre(elampsia
&alah satu teori yang dikemukakan ialah bahwa eklampsia disebabkan is(haemia rahim
dan plas(enta +is(hemaemia uteropla(entae. &elama kehamilan uterus memerlukan darah lebih
banyak. 4ada molahidatidosa, hydramnion, kehamilan ganda, multipara, pada akhir kehamilan,
pada persalinan, juga pada penyakit pembuluh darah ibu, diabetes , peredaran darah dalam
dinding rahim kurang, maka keluarlah Eat-Eat dari pla(enta atau de(idua yang menyebabkan
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 14
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
15/57
*asospasmus dan hipertensi.1=etapi dengan teori ini tidak dapat diterangakan semua hal yang
berkaitan dengan penyakit tersebut. /upanya tidak hanya satu faktor yang menyebabkan
preeklampsia dan eklampsia.1
4ada pemeriksaan darah kehamilan normal terdapat peningkatan angiotensin, renin, dan
aldosteron, sebagai kompensasi sehingga peredaran darah dan metabolisme dapat berlangsung.
4ada preeklampsia dan eklampsia, terjadi penurunan angiotensin, renin, dan aldosteron, tetapi
dijumpai edema, hipertensi, dan proteinuria. "erdasarkan teori iskemia implantasi plasenta,
bahan trofoblas akan diserap ke dalam sirkulasi, yang dapat meningkatkan sensiti*itas terhadap
angiotensin , renin, dan aldosteron, spasme pembuluh darah arteriol dan tertahannya garam dan
air.15=eori iskemia daerah implantasi plasenta, didukung kenyataan sebagai berikut:
1. 4reeklampsia dan eklampsia lebih banyak terjadi pada primigra*ida, hamil ganda, dan
mola hidatidosa.
$. )ejadiannya makin meningkat dengan makin tuanya umur kehamilan
3. ejala penyakitnya berkurang bila terjadi kamatian janin.15
ampak terhadap janin, pada preeklampsia;eklampsia terjadi *asospasmus yang
menyeluruh termasuk spasmus dari arteriol spiralis desidua dengan akibat menurunya aliran
darah ke pla(enta. engan demikian terjadi gangguan sirkulasi fetoplasenta yang berfungsi baik
sebagai nutritif maupun oksigenasi. 4ada gangguan yang kronis akan menyebabakan gangguan
pertumbuhan janin didalam kandungan disebabkan oleh mengurangnya pemberian karbohidrat,
protein, dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang seharusnya diterima oleh janin.1#
4reeklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal plasenta dan in*asi
tromboblastik yang mengakibatkan berkurangnya perfusi plasenta. %rteria spiralis maternal gagal
mengalami *asodilatasi fisiologis normalnya, aliran darah kemudian mengalami hambatan akibat
perubahan aterotik yang menyebabkan obstruksi di dalam pembuluh darah.
4atologi peningkatan tahanan dalam sirkulasi uteroplasenta dengan gangguan aliran
darah inter*ilosa dan berakibat iskemia dan hipoksia yang bermanifestasi selama paruh kedua
kehamilan. ambaran serupa mengenai in*asi tromboblastik yang tidak adekuat juga tampak
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 15
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
16/57
pada kehamilan dengan komplikasi restriksi pertumbuhan janin pada ibu tanpa preeklampsia.
Fleh karena itu, sindrom maternal preeklampsia pasti berhubungan dengan faktor predisposisi.1
2.2.' Klasi)iasi Pre(elampsia
4reeklampsia digolongkan ke dalam preeklampsia ringan dan preeklampsia berat, meliputi :
1. Pre(elampsia rin$an
4reeklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema
setelah umur kehamilan $0 minggu atau segera setelah persalinan. ejala klinis preeklampsia
ringan meliputi :
a =ekanan darah sistolik 1'0 atau kenaikan 30 mmHg dengan inter*al pemeriksaan # jam.
b =ekanan darah diastolik 0 atau kenaikan 15 mmHg dengan inter*al pemeriksaan # jam.
( )enikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu.
d 4roteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif ?1 sampai ?$ pada urin kateter.
2. Pre(elampsia "erat
iagnosa 4
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
17/57
b bu hamil tidak dalam keadaan his.
( Figouria, urin kurang dari 500 ((;$' jam.
d 4oteinuria 5 gr;liter atau lebih atau '? pada pemeriksaan se(ara kuantitatif.
e =erdapat edema paru dan sianosis.
f angguan *isus dan serebral.
g )eluhan subjektif
h Byeri epigastrium
i angguan penglihatan
j Byeri kepala
k angguan pertumbuhan janin intrauteri
l 4emeriksaan trombosit13,$#
A"normalitas / 100 mmH$ 110 mmH$
=ekanan darah diastolik =ra(e - 1? 4ersisten > $?
4roteinuria =idak ada %da
&akit kepala =idak ada %da
Byeri perut bagian atas =idak ada %da
Fliguria =idak ada %da
)ejang +eklamsi =idak ada %da
&erum )reatinin Bormal Meningkat
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 17
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
18/57
=rombositopeni =idak ada %da
4eningkatan enEim hati Minimal Byata
Hambatan pertumbuhan janin =idak ada Byata
Fedem paru =idak ada %da
Ta"el 2.1 !e-ala Beratn#a Hipertensi Selama Kehamilan '
2.2. Dia$nosis Pre(elampsia
ignosis preeklampsia ditegakkan apabila pada seorang wanita hamil dengan umur
kehamilan $0 minggu atau lebih, ditemukan gejala hipertensi, proteinuria dan edema. 4enyakit
yang harus disingkirkan ialah penyakit ginjal, misalnya glumerulonefritis akut dan hipertensi
esensialis.$
4enyakit ini sulit dibedakan dengan penyakit hipertensi esensial. %dapun gejala-gejala
yang menuju kearah hipertensi esensialis yaitu :
a. =ekanan darah 2 $00 mmHg
b. 4embesaran jantung
(. Multiparitas terutama jika pasien diatas 30 tahun
d. =idak ada edema dan proteinuria
e. 4erdarahan dalam retina.1
Pemerisaan Sistem ,as%lar
1. Tes Tid%r 3irin$ 4TT35
=es ini dikenal dengar nama *oll-o+er test pertama kali diperkenalkan oleh ant dan
dilakukan pada usia kehamilan $-3$ minggu. 4asien berbaring dalam sikap miring ke kiri,
kemudian tekanan darah diukur, di(atat dan diulangi sampai tekanan darah tidak berubah.
)emudian penderita tidur terlentang, diukur dan di(atat kembali tekanan darahnya. =es dianggap
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 18
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
19/57
positif bila selisih tekanan darah diastolik antara posisi baring ke kiri dan terlentang
menunjukkan $0 mmHg atau lebih. =es ini mempunyai sensiti*itas !, spesifitas 5!, nilai
prediksi positif 3! dan nilai prediksi negatif 1!.1
2. In)%s An$iotensin II
9anita hamil yang normotensi relatif refrakter terhadap infus %ngiotensin. =es ini
dikerjakan pada kehamilan $-3$ minggu, dengan memberikan %ngiotensin per infus 2
ng;kgbb;menit menghasilkan respons tekanan darah $0 mmHg, tetap normotensi selama
kehamilan, sedangkan yang mendapat @ ng;kgbb;menit dan terjadi kenaikan tekanan diastolik
$0 mmHg, 0! akan terjadi hipertensi dalam kehamilan. Bamun tes ini mahal, rumit dan
memakan waktu sehingga tidak praktis dipakai sebagai tes penapisan. 1
. Tes Latihan Isometri (Isometric exercise test)
=es ini mempunyai sensiti*itas dan spesifitas (ukup tinggi. egani dkk berpendapat
bahwa tekanan darah diastol yang berespons terhadap tes hand grip ini menggambarkan
reaktifitas *askular pada wanita hamil, jadi dapat digunakan untuk deteksi hiperakti*itas *askular
dan untuk prediksi preeklampsia.1
=es dilakukan dengan (ara penderita baring kesisi lateral kiri, ukur tekanan darah,
kemudian penderita memijit bola karet tensimeter yang dipasang pada lengan lain, sampai
kontraksi maksimal untuk 30 detik dalam waktu 3 menit. =es dikatakan positif bila terdapat
kenaikan tekanan diastolik lebih dari $0 mmHg. 1
Pemerisaan Bioimia
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 19
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
20/57
1. Kadar Asam Urat
4ada hipertensi dalam kehamilan terjadi perubahan sistim hemodinamik seperti
penurunan *olume darah, peningkatan hematokrit dan *iskositas darah. %kibat dari perubahan-
perubahan tersebut akan terjadi perubahan fungsi ginjal, aliran darah ginjal menurun, ke(epatan
filtrasi glomerulus menurun yang mengakibatkan menurunnya klirens asam urat dan akhirnya
terjadi peningkatan kadar asam urat serum. /ata-rata kadar asam urat mulai meningkat # minggu
sebelum preeklampsia menjadi berat.1
)onsentrasi asam urat 2 350 umol;l merupakan pertanda suatu preeklampsia berat dan
berhubungan dengan angka kematian perinatal yang tinggi khususnya pada umur kehamilan $-
3# minggu. 4ada penderita yang sudah terbukti preeklampsia maka kadar asam urat serum
menggambarkan beratnya proses penyakit.1
2. Kadar Kalsi%m
"eberapa peneliti melaporkan adanya hipokalsiuria dan perubahan fungsi ginjal pada
pasien preeklampsia. 4erubahan-perubahan tersebut terjadi beberapa waktu sebelum mun(ulnya
tanda-tanda klinis. Hal ini terlihat dari perubahan hasil tes fungsi ginjal. /ondriIueE
mendapatkan bahwa pada umur kehamilan $'-3' minggu bila didapatkan mikroalbuminuria dan
hipokalsiuria ini dideteksi dengan pemeriksaan tes radioimunologik.1
. Kadar " ( H%man 6horioni7 !onadotrophin 4"(h6!5
"eberapa peneliti melaporkan bahwa kadar h meningkat pada penderita preeklampsia.
&orensen dkk melaporkan bahwa wanita hamil trimester dengan kadar b-h 2 $ kali nilai
rata-rata mempunyai risiko relatif 1, kali lebih besar untuk mengalami preeklampsia
dibandingkan dengan wanita yang mempunyai kadar b-h @ $ kali nilai rata-rata. =erakhir
Miller dkk melaporkan bahwa peningkatan kadar b-h pada kehamilan 15-$0 minggu
memprediksi timbulnya preeklampsia terutama preeklampsia berat. Bamun hingga saat ini
pemeriksaan kadar preeklampsia masih terbatas.1
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 2
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
21/57
Pemerisaan Hematolo$i
1. ,ol%me plasma
4ada keadaan hipertensi dalm kehamilan terjadinya penurunan *olume plasma sesuai
beratnya penyakit. =erjadinya penurunan *olume plasma sebesar 30!-'0! dari nilai normal,
bahkan ada beberapa peneliti yang melaporkan terjadinya penurunan *olume plasma jauh
sebelum mun(ulnya manifestasi klinik hipertensi.
Jolume plasma diukur dengan (ara : penderita tidur posisi miring ke kiri selama 30
menit, diambil 10 (( darah kemudian tambahkan dengan 3 ml !+ans dye ,lue selanjutnya
di(ampur dengan 10 ml Ba6. &etiap 10 menit diambil darah untuk 3 sampel kemudian
disentrifus untuk memisahkan serum. &el darah kemudian dibandingkan dengan serum
kontrol yang mempunyai ukuran #$0 nm, dengan mempergunakan spektofotometer "e(kman
%(ta . Hasil yang didapat dimasukkan ke dalam rumus 1:
ye inje(ted +ug
Jolume 4lasma + ml K --------------------------------
)onsentrasi dye + ug;ml
2. Kadar hemo$lo"in dan hematorit
4engurangan *olume plasma pada preeklampsia tampak pada kenaikan kadar hemoglobin
dan hematokrit. Murphy dkk menunjukkan bahwa pada wanita hamil terdapat korelasi yang
tinggi antara terjadinya preeklampsia dan kadar Hb. Mereka mendapatkan pada primigra*ida
frekuensi terjadinya hipertensi dalam kehamilan ! bila kadar Hb @ 10.5 gr! sampai '$! bila
kadar Hb 2 1'.5! gr!. erstner menyatakan adanya hubungan langsung antara nilai Ht dengan
indeks gestosis. ndeks gestosis 2 selalu disertai Ht 2 3!, dan dikatakan ada korelasi antara
hematokrit dan progesi*itas penyakit.1
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 21
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
22/57
. Kadar trom"osit dan )i"rone7tin
/edman menyatakan bahwa hipertensi dalam kehamilan didahului oleh menurunnya
trombosit sebelum tekanan darah meningkat, dan trombositopeni merupakan tanda awal
hipertensi dalam kehamilan. ikatakan trombositopenia bila kadar trombosit @ 150.000;mm 3.
"ukti adanya kelainan proses koagulasi dan akti*asi platelet pertama kali didapatkan pada tahun
13 dengan ditemukannya deposit fibrin dan trombosit pada pembuluh darah berbagai organ
tubuh wanita yang meninggal karena eklampsia.1
)elainan hemostatik yang paling sering ditemukan pada penderita preeklampsia adalah
kenaikan kadar faktor J dan penurunan kadar anti trombin . 4ada penderita hipertensi
dalam kehamilan didapatkan peningkatan kadar fibrone(tin. Dibrone(tin merupakan glikoprotein
pada permukaan sel dengan berat molekul '50.000, disintesis oleh endotel dan histiosit. )adar
normalnya dalam darah $50-'$0 ug;ml, biasanya berkonsentrasi pada permukaan pembuluh
darah. Dibrone(tin akan dilepaskan ke dalam sirkulasi bila terjadi kerusakan endotel pembuluh
darah. )eadaan ini memperkuat hipotesis bahwa kerusakan pembuluh darah merupakan dasar
patogenesis terjadinya hipertensi dalam kehamilan. "ellenger melaporkan peningkatan kadar
fibrone(tin sebagai tanda awal preeklampsia pada 31 dari 3$ wanita dengan usia kehamilan
antara $5-3# minggu. )adar fibrone(tin meningkat antara 3,# 8 1, minggu lebih awal dari
kenaikan tekanan darah atau proteinuria.1
Ultrasono$ra)i
alam $ dekade terakhir ultrasonografi semakin banyak dipakai alat penunjang
diagnostik dalam bidang obstetri. "ahkan dengan perkembangan teknik oppler dapat dilakukan
pengukuran gelombang ke(epatan aliran darah dan *olume aliran darah pada pembuluh darah
besar seperti arteri uterina dan arteri umbilikalis. 4ada wanita penderita hipertensi dalam
kehamilan sering ditemukan kelainan gelombang arteri umbilikalis, dimana dapat terlihat
gelombang diastolik yang rendah, hilang atau terbalik.1
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 22
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
23/57
u(ey dkk dalam penelitian terhadap 13# wanita hamil mendapatkan '3! penderita
preeklampsia mempunyai gambaran & ratio yang abnormal, dan mendapatkan adanya
penurunan aliran darah arteri uterina dan arteri umbilikalis pada mayoritas penderita
preeklampsia. Bilai prediktif positif pada penelitian ini sekitar 5!. 4ada penelitian lain,
)ofinas dkk memperlihatkan bahwa insidens preeklampsia pada plasenta letak unilateral $, kali
lebih besar dari pada pasien dengan plasenta letak sentral. 1
4enentuan letak plasenta ini dilakukan dengan pemeriksaan & real time. ikatakan
bahwa bila plasenta terletak unilateral maka arteri uterina yang terdekat dengan plasenta
mempunyai tahanan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya, sedang pada plasenta
letak sentral tahanan kedua arteri tersebut sama besarnya. 4ada tahanan yang lebih besar tersebut
dapat menurunkan aliran darah uteroplasenter yang merupakan salah satu kelainan dasar pada
preeklampsia. =erjadinya hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu mekanisme
kompensasi untuk meningkatkan aliran darah uterus yang disebabkan oleh iskemia.1
ltrasonografi dapat digunakan sebagai alat untuk pemeriksaan wanita hamil dengan
risiko tinggi sebab (ara ini aman, mudah dilakukan, tidak in*asif dan dapat dilakukan pada
kehamilan muda.1
2.2.8 Pen7e$ahan Pre(elampsia
"eragam strategi telah digunakan dalam melakukan pen(egahan terhadap terjadinya
preeklamsia dan eklamsi. &etelah dilakukan e*aluasi terhadap strategi-strategi ini, tidak ada
satupun yang terbukti efektif se(ara klinis.5
A. Pen7e$ahan preelamsi
1. 3anip%lasi diet
&alah satu (ara yang paling awal dalam men(egah preeklamsia adalah pembatasan garam.
&etelah beberapa tahun diselidiki, pembatasan garam tidaklah penting. 4ada penelitian yang
dilakukan )nuist dan kawan-kawan, pembatasan garam terbukti tidak efektif dalam men(egah
preeklamsia pada 3#1 wanita.5
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 23
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
24/57
&ekitar 1' penelitian se(ara a(ak dan sebuah meta-analisis menunjukkan bahwa
suplementasi kalsium pada waktu antenatal menghasilkan penurunan yang signifikan dari
tekanan darah dan insidensi preeklamsia.5,
&ebuah penelitian yang dilakukan oleh Flsen dan kawan-kawan menunjukkan bahwa
pemberian kapsul minyak ikan dalam rangka memperbaiki gangguan keseimbangan
prostaglandin pada patofisiologi eklamsia tidaklah efektif.5
Herrera dan kawan-kawan melakukan sebuah penelitian dengan tujuan untuk menemukan
efek suplementasi kalsium plus asam linoleat +Calcium-C. dalam menurunkan insidensi
disfungsi endotel *askular pada wanita hamil berisiko tinggi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian suplemen kalsium-6% menurunkan kejadian hipertensi dalam kehamilan dan
meningkatkan fungsi endotel.5,
2. Aspirin dosis rendah
ahulu pemberian aspirin #0 mg digunakan untuk menurunkan insidensi preeklamsi
karena bekerja dalam mensupresi tromboksan dengan hasil dominansi dari prostasiklin endotel.
&ekarang ini, pemberian aspirin terbukti tidak efektif dalam men(egah preeklamsi. Hal ini
terbukti pada penelitian yang dilakukan aritis dan kawan-kawan terhadap wanita risiko tinggi
dan rendah. Hanya ada satu penelitian yang se(ara spesifik dilakukan untuk menguji efek aspirin
terhadap wanita hamil dengan hipertensi kronis. 4enelitian dou,le ,lind place,o controlled trial
dilakukan untuk melihat efek aspirin pada hipertensi kronis yang dilakukan pada ' wanita.
osis rendah aspirin, #0 mg sehari, yang dimulai sejak masa kehamilan $# minggu tidak
menurunkan preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, perdarahan post partum, dan
perdarahan inter*entrikuler neonatal.5,
. Antiosidan
%ntioksidan memiliki mekanisme yang mengontrol peroksidasi lipid yang berperan
dalam kerusakan endotel. 4enelitian yang dilakukan oleh &(hiff dan kawan-kawan menunjukkan
bahwa konsumsi *itamin < tidak berhubungan dengan preeklamsi. Mereka menemukan bahwa
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 24
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
25/57
peninggian plasma *itamin < pada wanita dengan preeklamsi dan menyatakan bahwa hal ini
merupakan respon terhadap stres oksidatif. Bamun hal ini masih menjadi kontro*ersi karena ada
penelitian lain yang menyatakan terapi dengan *itamin ; < dapat menurunkan akti*asi endotel
yang pada akhirnya akan menurunkan preeklamsi.#. 4ada penelitian lain, dengan pemberian
*itamin sebanyak 1000 mg;hari dan *itamin < '00 ; hari pada usia kehamilan 1# 8 $$
minggu berhubungan dengan rendahnya insidensi preeklamsi. )arena itu masih perlu dilakukan
penelitian sebelum menyarankan penggunaan Jitamin dan < untuk penggunaan se(ara klinis.13
&.S%plemen alsi%m
"erdasarkan penelitian se(ara epidemiologis, terdapat hubungan antara asupan diet
rendah kalsium dengan terjadinya preeklamsi. engan pemberian suplemen kalsium sebanyak1,5 8 $ g;hari telah disarankan untuk upaya pen(egahan preeklamsi. ari hasil penelitian
o(hrane, diketahui bahwa pemberian suplementasi kalsium tidak dibutuhkan pada nulipara.
9alaupun demikian, mungkin pemberiannya bisa menguntungkan untuk mereka yang termasuk
kelompok dengan asupan kalsium yang memang kurang atau pada kelompok risiko tinggi,
seperti mereka dengan riwayat preeklamsi berat.#
5. N-Acetylcystein
iduga dapat men(egah preeklamsi karena sifatnya sebagai anti radikal bebas atau
antioksidan, sehingga pemberian obat ini diharapkan dapat men(egah terjadinya peningkatan
tekanan darah yang diakibatkan kerusakan sel endotel pembuluh darah. Bamun pemberian obat
ini masih kontro*ersi. Meskipun demikian beberapa ahli sudah men(oba menggunakan obat ini.#
2.2.9Penatalasanaan pre(elampsia
iagnosis dini, super*isi medikal yang ketat, waktu persalinan merupakan persyaratan
yang mutlak dalam penatalaksanaan preeklamsi. 4ersalinan merupakan pengobatan yang utama.
&etelah diagnosis ditegakkan, penatalaksanaan selanjutnya harus berdasarkan e*aluasi awal
terhadap kesejahteraan ibu dan janin. "erdasarkan hal ini, keputusan dalam penatalaksanaan
dapat ditegakkan, yaitu apakah hospitalisasi, ekspektatif atau terminasi kehamilan serta harus
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 25
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
26/57
memperhitungkan beratnya penyakit, keadaan ibu dan janin, dan usia kehamilan. =ujuan utama
pengambilan strategi penatalaksanaan adalah keselamatan ibu dan kelahiran janin hidup yang
tidak memerlukan perawatan neonatal lebih lanjut dan lama.$0 4enatalaksanaa pada preeklamsi
dibagi berdasarkan beratnya preeklamsi, yaitu :
1. Pre(elampsi rin$an
4ada preeklamsi ringan, obser*asi ketat harus dilakukan untuk mengawasi perjalanan
penyakit karena penyakit ini dapat memburuk sewaktu-waktu. %danya gejala seperti sakit
kepala, nyeri ulu hati, gangguan penglihatan dan proteinuri meningkatkan risiko terjadinya
eklamsi dan solusio plasenta. 4asien-pasien dengan gejala seperti ini memerlukan obser*asi ketat
yang dilakukan di rumah sakit. 4asien harus diobser*asi tekanan darahnya setiap ' jam,
pemeriksaan klirens kreatinin dan protein total seminggu $ kali, tes fungsi hati, asam urat,
elektrolit, dan serum albumin setiap minggu.
4ada pasien preeklamsi berat, pemeriksaan fungsi pembekuan seperti protrombin time,
partial tromboplastin time, fibrinogen, dan hitung trombosit. 4erkiraan berat badan janin
diperoleh melalui & saat masuk rumah sakit dan setiap $ minggu. 4erawatan jalan
dipertimbangkan bila ketaatan pasien baik, hipertensi ringan, dan keadaan janin baik.
4enatalaksanaan terhadap ibu meliputi obser*asi ketat tekanan darah, berat badan,
ekskresi protein pada urin $' jam, dan hitung trombosit begitu pula keadaan janin +pemeriksaan
denyut jantung janin $G seminggu. &ebagai tambahan, ibu harus diberitahu mengenai gejala
pemburukan penyakit, seperti nyeri kepala, nyeri epigastrium, dan gangguan penglihatan. "ila
ada tanda-tanda progresi penyakit, hospitalisasi diperlukan. 4asien yang dirawat di rumah sakit
dibuat senyaman mungkin. %da persetujuan umum tentang induksi persalinan pada preeklamsi
ringan dan keadaan ser*ik yang matang +skor "ishop 2# untuk menghindari komplikasi
maternal dan janin. %kan tetapi ada pula yang tidak menganjurkan penatalaksanaan preeklamsi
ringan pada kehamilan muda. &aat ini tidak ada ketentuan mengenai tirah baring, hospitalisasi
yang lama, penggunaan obat anti hipertensi dan profilaksis anti kon*ulsan. =irah baring
umumnya direkomendasikan terhadap preeklamsi ringan. )euntungan dari tirah baring adalah
mengurangi edema, peningkatan pertumbuhan janin, pen(egahan ke arah preeklamsi berat, dan
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 26
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
27/57
meningkatkan outcomejanin. Medikasi anti hipertensi tidak diperlukan ke(uali tekanan darah
melonjak dan usia kehamilan 30 minggu atau kurang.
4emakaian sedatif dahulu digunakan, tatapi sekarang tidak dipakai lagi karena
mempengaruhi denyut jantung istirahat janin dan karena salah satunya yaitu fenobarbital
mengganggu faktor pembekuan yang tergantung *itamin ) dalam janin. &ebanyak 3 penelitian
a(ak menunjukkan bahwa tidak ada keuntungan tirah baring baik di rumah maupun di rumah
sakit walaupun tirah baring di rumah menurunkan lamanya waktu di rumah sakit. &ebuah
penelitian menyatakan adanya progresi penyakit ke arah eklamsi dan persalinan prematur pada
pasien yang tirah baring di rumah. Bamun, tidak ada penelitian yang menge*aluasi eklamsi,
solusio plasenta, dan kematian janin. 4ada 10 penelitian a(ak yang menge*aluasi pengobatan
pada wanita dengan preeklamsi ringan menunjukkan bahwa efek pengobatan terhadap lamanya
kehamilan, pertumbuhan janin, dan insidensi persalinan preterm ber*ariasi antar penelitian. Fleh
karena itu tidak terdapat keuntungan yang jelas terhadap pengobatan preeklamsi ringan.5,$0,15
4engamatan terhadap keadaan janin dilakukan seminggu $ kali dengan B&= dan &
terhadap *olume (airan amnion. Hasil B&= non reaktif memerlukan konfirmasi lebih lanjut
dengan profil biofisik dan oksitosin challenge test. %mniosentesis untuk mengetahui rasio
lesitin:sfingomielin +6:& ratio tidak umum dilakukan karena persalinan awal akibat indikasi ibu,
tetapi dapat berguna untuk mengetahui tingkat kematangan janin. 4emberian kortikosteroid
dilakukan untuk mematangkan paru janin jika persalinan diperkirakan berlangsung $- hari lagi.
Cika terdapat pemburukan penyakit preeklamsi, maka monitor terhadap janin dilakukan se(ara
berkelanjutan karena adanya bahaya solusio plasenta dan insufisiensi uteroplasenter.5,15,$
2. Pre(elampsi "erat
=ujuan penatalaksanaan pada preeklamsi berat adalah men(egah kon*ulsi, mengontroltekanan darah maternal, dan menentukan persalinan. 4ersalinan merupakan terapi definitif jika
preeklamsi berat terjadi di atas 3# minggu atau terdapat tanda paru janin sudah matang atau
terjadi bahaya terhadap janin. Cika terjadi persalinan sebelum usia kehamilan 3# minggu, ibu
dikirim ke rumah sakit besar untuk mendapatkan B yang baik.15
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 27
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
28/57
4ada preeklamsi berat, perjalanan penyakit dapat memburuk dengan progresif sehingga
menyebabkan pemburukan pada ibu dan janin. Fleh karena itu persalinan segera
direkomendasikan tanpa memperhatikan usia kehamilan. 4ersalinan segera diindikasikan bila
terdapat gejala impendingeklamsi, disfungsi multiorgan, atau gawat janin atau ketika preeklamsi
terjadi sesudah usia kehamilan 3' minggu. 4ada kehamilan muda, bagaimana pun juga,
penundaan terminasi kehamilan dengan pengawasan ketat dilakukan untuk meningkatkan
keselamatan neonatal dan menurunkan morbiditas neonatal jangka pendek dan jangka
panjang.5,15,$0
4ada 3 penelitian klinis baru-baru ini, penatalaksanaan se(ara konser*atif pada wanita
dengan preeklamsi berat yang belum aterm dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas
neonatal. Bamun, karena hanya 11# wanita yang menjalani terapi konser*atif pada penelitian ini
dan karena terapi seperti itu mengundang risiko bagi ibu dan janin, penatalaksanaan konser*atif
hanya dikerjakan pada pusat neonatal kelas 3 dan melaksanakan obser*asi bagi ibu dan janin.
&emua wanita dengan usia kehamilan '0 minggu yang menderita preeklamsi ringan harus
memulai persalinan. 4ada usia kehamilan 3 minggu, wanita dengan preeklamsi ringan dan
keadaan ser*iks yang sesuai harus diinduksi. &etiap wanita dengan usia kehamilan 3$-3' minggu
dengan preeklamsi berat harus dipertimbangkan persalinan dan janin sebaiknya diberi
kortikosteroid. 4ada pasien dengan usia kehamilan $3-3$ minggu yang menderita preeklamsi
berat, persalinan dapat ditunda dalam usaha untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas
perinatal. Cika usia kehamilan @ $3 minggu, pasien harus diinduksi persalinan untuk terminasi
kehamilan.15
=ujuan obyektif utama penatalaksanaan wanita dengan preeklamsi berat adalah men(egah
terjadinya komplikasi serebral seperti ensefalopati dan perdarahan. bu hamil harus diberikan
magnesium sulfat dalam waktu $' jam setelah diagnosis dibuat. =ekanan darah dikontrol dengan
medikasi dan pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin. "atasan terapi biasanya
bertumpu pada tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih tinggi. "eberapa ahli menganjurkan
mulai terapi pada tekanan diastolik 105 mmHg , sedangkan yang lainnya menggunakan batasan
tekanan arteri rata-rata 2 1$5 mmHg. =ujuan dari terapi adalah menjaga tekanan arteri rata-rata
dibawah 1$# mmHg +tetapi tidak lebih rendah dari 105 mmHg dan tekanan diastolik @ 105
mmHg +tetapi tidak lebih rendah dari 0 mmHg. =erapi inisial pilihan pada wanita dengan
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 28
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
29/57
preeklamsi berat selama peripartum adalah hidralaEin se(ara J dosis 5 mg bolus. osis tersebut
dapat diulangi bila perlu setiap $0 menit sampai total $0 mg. "ila dengan dosis tersebut
hidralaEin tidak menghasilkan perbaikan yang diinginkan, atau jika ibu mengalami efek samping
seperti takikardi, sakit kepala, atau mual, labetalol +$0 mg J atau nifedipin +10 mg oral dapat
diberikan. %kan tetapi adanya efek fetal distres terhadap terapi dengan hidralaEin, beberapa
peneliti merekomendasikan penggunaan obat lain dalam terapi preeklamsi berat. 4ada
penelitian a(ak yang membandingkan hidralaEin dengan obat lain, hanya satu penelitian yang
menyebutkan efek samping dan kegagalan terapi lebih sering didapatkan pada hidralaEin.$0
"ila ditemukan masalah setelah persalinan dalam mengontrol hipertensi berat dan jika
hidralaEin intra *ena telah diberikan berulang kali pada awal puerperium, maka regimen obat lain
dapat digunakan. &etelah pengukuran tekanan darah mendekati normal, maka pemberian
hidralaEin dihentikan. Cika hipertensi kembali mun(ul pada wanita post partum, labetalol oral
atau diuretik thiaEide dapat diberikan selama masih diperlukan.5,,15,$0
4emberian (airan infus dianjurkan ringer laktat sebanyak #0-1$5 ml perjam ke(uali
terdapat kehilangan (airan lewat muntah, diare, diaforesis, atau kehilangan darah selama
persalinan. Fliguri merupakan hal yang biasa terjadi pada preeklamsi dan eklamsi dikarenakan
pembuluh darah maternal mengalami konstriksi +*asospasme sehingga pemberian (airan dapat
lebih banyak. 4engontrolan perlu dilakukan se(ara rasional karena pada wanita eklamsi telah ada
(airan ekstraselular yang banyak yang tidak terbagi dengan benar antara (airan intra*askular dan
ekstra*askular. nfus dengan (airan yang banyak dapat menambah hebat maldistribusi (airan
tersebut sehingga meninggikan risiko terjadinya edema pulmonal atau edema otak.$0
4ada masa lalu, anestesi dengan (ara epidural dan spinal dihindarkan pada wanita dengan
preeklamsi dan eklamsi. 4ertimbangan utama karena adanya hipotensi yang ditimbulkan akibat
blokade simpatis. %da juga pertimbangan lain yaitu pada keamanan janin karena blokade
simpatis dapat menimbulkan ipotensi dan menurunkan perfusi plasenta. )etika teknik analgesitelah mengalami kemajuan beberapa dekade ini, analgesi epidural digunakan untuk memperbaiki
*asospasme dan menurunkan tekanan darah pada wanita penderita preeklamsi berat. &elain itu,
klinisi yang lebih menyenangi anestesi epidural menyatakan bahwa pada anestesi umum dapat
terjadi penigkatan tekanan darah tiba-tiba akibat stimulasi oleh intubasi trakea dan dapat
menyebabkan edema pulmonal, edema serebral dan perdarahan intrakranial. 4ada penelitian
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 29
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
30/57
yang dilakukan oleh 9alla(e dan kawan-kawan menunjukkan bahwa penggunaan anestesi baik
metode anestesi umum maupun regional dapat digunakan pada persalinan dengan (ara seksio
sesarea pada wanita preeklamsi berat jika langkah-langkah dilakukan dengan pertimbangan yang
hati-hati.
9alaupun anestesi epidural dapat menurunkan tekanan darah, telah dibuktikan bahwa
tidak ada keuntungan signifikan dalam men(egah hipertensi setelah persalinan. )esimpulan yang
dapat ditarik adalah anestesi epidural aman digunakan selama persalinan pada wanita dengan
hipertensi dalam kehamilan, tetapi bukan merupakan terapi terhadap hipertensi. ',5,15,$0
ndikasi persalinan pada preeklamsi dibagi menjadi $, yaitu :
%. ndikasi ibu
sia kehamilan > 3 minggu
Hitung trombosit @ 100.000 sel;mm3
)erusakan progresif fungsi hepar
)erusakan progresif fungsi ginjal
&uspek solusio plasenta
Byeri kepala hebat persisten atau gangguan penglihatan
Byeri epigastrium hebat persisiten, nausea atau muntah
". ndikasi janin
/ berat
Hasil tes kesejahteraan janin yang non reassuring
Fligohidramnion.
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 3
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
31/57
2.2.: Penatalasanaan Pre(elampsia Intrapart%m
nduksi persalinan +atau persalinan spontan per*aginam pada kasus inpartu bila tidak ada
indikasi seksio sesar. ilakukan monitoring keadaan ibu dan anak 3 hal penting yang harus
dilakukan :
1. Men(egah kejang atau men(egah serangan ulang kejang
$. Mengendalikan tekanan darah
3. Mengamati adanya komplikasi L
awat janin
&indroma H
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
32/57
sebelum pemberian Mg&F' ulangan. ntuk men(egah kejadian intoksikasi maka sebelum
pemberian Mg&F' ulangan ada 3 syarat yang harus dipenuhi :
1. 4roduksi urine 2 $5 ml per jam
$. /eflek patela ?
3. DreIuensi pernafasan tidak kurang dari 1# kali per menit
"ila terjadi intoksikasi Mg&F'
1. Hentikan pemberian Mg&F'
$. "erikan )alsium lukonat 10 ml dalam larutan 10! intra*ena
3. "ila perlu : resusitasi pernafasan$,30
Cenis-jenis obat yang dipergunakan dalam penanganan hipertensi dalam kehamilan :
1. Hidrala=ine
Merupakan obat pilihan, golongan *asodilator arteri se(ara langsung yang dapat
menyebabkan takikardi dan meningkatkan cardiac outputakibat hasil respon simpatis sekunder
yang dimediasi oleh baroreseptor.
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
33/57
diastol turun sampai 0-100 mmHg tetapi tidak terdapat penurunan perfusi plasenta.
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
34/57
dengan / atau denyut jantung janin abnormal. 9alaupun nifedipin tampak lebih potensial,
obat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk digunakan dalam kehamilan.5,15
4emakaian obat anti hipertensi lain seperti *erapamil lewat infus 5-10 mg per jam dapat
menurunkan tekanan darah arteri rata-rata sebesar $0!. Fbat lain seperti nimodipin dapat
digunakan baik se(ara oral maupun infus dan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada
wanita penderita preeklamsi berat. Hal ini dinyatakan pada penelitian yang dilakukan oleh
"elforts dan kawan-kawan. 4emakaian ketanserin se(ara intra *ena juga memberikan hasil yang
baik menurut penelitian "olte dan kawan-kawan. Bitroprusid tidak direkomendasikan lagi oleh
BH"4
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
35/57
pemberian. 4aruh wakti $ jam.
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
36/57
&ebagai tambahan, obat ini meningkatkan sintesis prostaglandin *asodilatasi dan menurunkan
inakti*asi bradikinin +*asodilator poten. ontohnya seperti (aptopril, enalapril, dan lisinopril.13
>BAT 3ENDASI
H#drala=in imulai dengan dosis 5 mg J atau 10 mg M. Cika tekanan darah
tidak terkontrol, diulangi setiap inter*al $0 menit. Cika tekanan
darah sudah terkontrol, ulangi bila perlu +biasanya tiap 3 jam.
osis maksimal $0 mg J atau 30 mg M
La"etalol imulai dengan dosis $0 mg J se(ara bolus. Cika tidak optimal,
beri '0 mg setelah 10 menit dan 0 mg setiap 10 menit. unakan
dosis maksimal $$0 mg. Hindari pemberian labetalol pada wanita
dengan asma atau gagal jantung kongestif
Ni)edipine imulai dengan 10 mg oral P ulangi setiap 30 menit bila perlu.
=idak diperbolehkan penggunaan kerja singkat dalam terapi.
Sodi%m
nitropr%ssid
Hanya digunakan pada kasus hipertensi yang tidak berespon
terhadap obat yang terdaftar disini. imulai dengan dosis 0.$5-
5Ng;kg;menit. Detal sianida terjadi jika digunakan lebih dari ' jam.
Ta"el 2.& Pand%an >"at Anti Hipertensi 1'
Di%reti
Fbat ini memiliki efek menurunkan plasma dan
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
37/57
triamterene dihindari karena merupakan antagonis asam folat dan dapat meningkatkan risiko
defek janin.,15
2.2.10 Kompliasi Pre(elampsia
1 &olusio 4la(enta
$ Hipofibrinogenemia
3 agal ginjal akut
' Hemolisis
5
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
38/57
BAB III
LAP>
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
39/57
4ekerjaan
4endidikan
%gama
&uku
%lamat
Bo./M
=anggal masuk /&
bu /umah =angga
&M%
slam
haniago
=. "erulak
015
1# Mei $01' pkl. 0.$ 9"
9iraswasta
&M%
slam
haniago
=. "erulak
Anamnesis;
%utoanamnesis
Kel%han Utama;
Byeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak $ hari &M/&
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
40/57
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
41/57
H& : +-
="C : 3.'10 gram
Pemerisaan dalam ;
a J=4embukaan +-, ketuban +?
b nspe(ulotidak dilakukan
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
42/57
T!L
THN
USIA
KEHA3ILAN
TE3PAT JENIS
TINDAKAN
JK BB KET
1 1 3 "ulan /& (urratage - abortus
2 $005 %term "idan &pontan ; "idan 4/ ; 3000gr &ehat
$010 %term /&% & ; &p.F 4/ ; 3$00gr ?
& $013 %term /&% %ndini & ; &p. F 6) ;
3.$00gr
&ehat
' B
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
43/57
Badi : 0 kali;menit
4ernapasan : $' kali;menit
&uhu : 3# 0
Jital sign saat di ruangan:
=ekanan darah : 1'0;0 mmHg
Badi : ' kali;menit
4ernapasan : 1 kali;menit
&uhu : 3#,# 0
Pemerisaan )isi
Kepala dan Leher
Mata : )onjungti*a anemis +?;?, sklera ikterik +-;-, diameter pupil +3mm;3mm,
refleks
(ahaya +?;?.
6eher : 4eningkatan CJ4 +-, pembesaran )" +-.
Thora
Par%(par%
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 43
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
44/57
nspeksi : 4ergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan
4alpasi : Jokal fremitus kanan sama dengan kiri
4erkusi : &onor pada kedua lapangan paru
%uskultasi : Jesikuler kiri dan kanan, wheeEing +-, ronki +-
Jant%n$
nspeksi : ktus kordis tidak terlihat
4alpasi : ktus kordis teraba, di &) J linea midkla*ikula sinistra.
4erkusi : "atas jantung normal
%uskultasi : "unyi jantung 1 +&1 dan $ +&$ normal, mumur +-, gallop +-
A"domen
nspeksi : =ampak (embung, *enektasi +-, s(ar+-
%uskultasi : "ising usus +? normal frekuensi kali permenit
4erkusi : =idak dilakukan
4alpasi : $ jari dibawah pG
Estremitas
nspeksi :
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
45/57
)ekuatan Motorik
5 5
5 5
Pemerisaan
Pen%n-an$ ;
1 3ei 201&
Darah Len$ap
- Hemoglobin : ,# gr!
- 6eukosit : 10,0 10Q3;mmQ3
- Hematokrit : $5,3 !
- =rombosit : 3'1 10Q3;mmQ3
Urine
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
46/57
- "ilirubin : neg
- robilinogen: neg
- arah : 1?
- )eton : neg
Sediment
-
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
47/57
+aal Hemostati
- Masa 4embekuan : ,30 Menit
- Masa 4endarahan : 3,30 Menit
Pemerisaan Lain
- olongan arah : %" /h +?
Terapi
=irah baring
%wasi CC
JD /6 $ tts;i
=ransfusi 4/ 1 labu pkl. 1.00, sebelumnya di injeksi deGametaGon 1 ampul
bilas Bal
/en(ana &( (ito jam $$.00 9"
DA+TA< 3ASALAH
1. Hipertensi gestasional
2. 4roteinuria
. %nemia
&. 4re*ius s( $G dengan inter*al @ $ tahun
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 47
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
48/57
DIA!N>SIS KE
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
49/57
JD /l $ gtt; ? drip analgetik
nj. efotaGime $G1
nj. %sam traneksamat $G1
nj. )eterolak $G1
nj. MetronidaEole $G1
+ollo? Up 18 C 0' C 201&
S : Byeri 6F +?, perut kembung +-, mual muntah +-, sakit kepala +-,pandangan kabur +-, "%" P "%) normal
> :
&ens : m %nemia +-
= : 1'0;110 mmHg &yanosis +-
Badi : 0 G; i yspnoe +-
// : $0 G;i kterus +-
= : 3#,$ 0 Fedema +? tetapi sudah berkurang
6o(hia : /ubra
=D : $ jari di bawah umbili(us
Pemerisaan darah r%tin;
- Hemoglobin : ,$ gr!
- 6eukosit : 1#,3 10Q3;mmQ3
A : 4re-eklampsia /ingan ? 4ost & ? BH
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 49
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
50/57
P : diit M"=)=4
JD /6 $0 tpm
efotaGim inj $G1
%sam traneGamat inj $G1
)etorola( inj $G1
MetronidaEol $G1
+ollo? Up 19 C 0' C 201&
S : Byeri 6F +?, perut kembung +?, mual muntah +-, sakit kepala +?,
pandangan kabur +-, demam +-, "%" P "%) normal
> :
&ens : m %nemia +-
= : 1'0;0 mmHg &yanosis +-
Badi : 0 G; i yspnoe +-
// : $0 G;i kterus +-
= : 3#,$ 0 Fedema +? tetapi sudah berkurang
6o(hia : /ubra
=D : 3 jari di bawah umbili(us
A : 4re-eklampsia /ingan ? 4ost & ? BH
P : iit M"=)=4
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 5
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
51/57
%ff
JD /6 $ tpm
Mobbilisasi +?
efotaGim inj $G1
%sam traneGamat inj $G1
)etorola( inj $G1
MetronidaEol $G1
+ollo? %p t$l 1: C 0' C 201&
S : Byeri 6F +?, perut kembung +?, sakit kepala +?, mual muntah +-, sakit
kepala +-, pandangan kabur +-, "%" P "%) normal
> :
&ens : m %nemia +-
= : 150;0 mmHg &yanosis +-
Badi : # G; i yspnoe +-
// : $0 G;i kterus +-
= : 3#,5 0 Fedema +-
6o(hia : &anguielenta
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 51
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
52/57
=D : ' jari di bawah umbili(us
A : 4re-eklampsia /ingan ? 4ost & ? BH
P : Mobilisasi +?
iit M"=)=4
4;F : efadroGil =ab 500mg $G1
%sam mefenamat $G1
)etorola( $G1
BeurodeG 3G1
MetronidaEol $G1
+ollo? Up 20 C 0' C 201&
S : Byeri 6F+? berkurang, luka operasi kering, perut kembung sudah berkurang,
mual muntah+-, sakit kepala +-, pandangan kabur +-, "%" P "%) normal
> :
&ens : m %nemia +-
= : 1'0;0 mmHg &yanosis +-
Badi : G; i yspnoe +-
// : 1 G;i kterus +-
= : 3#,3 0 Fedema +-
6o(hia : sanguielenta
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 52
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
53/57
=D : ' jari di bawah umbili(us
A : 4re-eklampsia /ingan ? 4ost & ? BH J
P : 4asien diiEinkan pulang
iit M"=)=4
4;F : efadroGil =ab 500mg $G1
%sam mefenamat $G1
)etorola( $G1
BeurodeG 3G1
MetronidaEol $G1
BAB I,
PE3BAHASAN
4asien By. 7, perempuan, 3 tahun, datang ke /& "angkinang pada tanggal 1# Mei
$01' dengan keluhan utama nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak $ hari &M/&. 6endir +-,
darah +-, keluar air-air +-. 4asien sedang hamil anak ke-5 dengan usia kehamilan 3 minggu.
)eluar air dari jalan lahir sedikit sejak hari minggu, sekarang air tidak keluar lagi. )eluar lender
ber(ampur dengan darah +? 3 hari yang lalu. Fs mengeluh sakit kepala $ hari yang lalu,
pandangan kabur +? sejak $ hari yang lalu. )aki bengkak +? sejak $ mingu ini. /iwayat
hipertensi +- --2 setiap ke puskesmas = normal, riwayat penyakit jantung dan M tidak
diketahui, riwayat trauma +-. /iwayat penyakit keluarga hipertensi +-, sakit jantung tidak
diketahui, riwayat M tidak diketahui. 4asien bekerja sebagai ibu rumah tangga, jarang
mengkonsumsi santan,asin ataupun daging. H4H=$5-0-$013. =401-0#-$01', M= 31,$5
KKS ILMU OBSTETRI & GYNEKOLOGI RSUD BANGKINANG Page 53
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
54/57
kg;m$, tekanan darah pertama masuk 130;0 dan terus meningkat selama perawatan.
4emeriksaan fisik oedem ekstremitas bawah +?. ari pemeriksaan penunjang laboratorium
diketahui kadar Hb ,#gr! dan protein 1?, kadar & 5mg!, kadar ureum dan kreatinin dalam
batas normal.
"erdasarkan klasifikasi hipertensi pada kehamilan oleh Working Group of the NHP!P
preeklampsia ringan timbul hipertensi disertai proteinuria dan atau edema setelah umur
kehamilan $0 minggu atau segera setelah persalinan. 4ada ibu ini terdapat gejala klinis
preeklampsia ringan meliputi:
a =ekanan darah sistolik 1'0 atau kenaikan 30 mmHg dengan inter*al pemeriksaan
#jam.
b =ekanan darah diastolik 0 atau kenaikan 15 mmHg dengan inter*al pemeriksaan #
jam
( proteinuria ?1
Daktor risiko pada preeklamsi pada ibu ini karena multigra*ida, usia yang sudah 3
tahun. an sebaiknya dipantau dan dilakukan (ek laboratorium yang mengarah ke H
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
55/57
K + -,# R 5kg R 3
K 1,' G ' G 3
K 315 ((
Cadi pasien ini membutuhkan $ labu darah, 1 labu darah berisi 15 ((. 4ada pasien ini
baru di masukkan 1 labu darah karena tidak ada pengganti donor lagi dan Hb sudah meningkat
menjadi ,$ gr !.
4asien ini sudah pernah s( $G atas indikasi letak lintang dengan inter*al @ $ tahun.
&ebaiknya inter*alnya 2 $ tahun karena rentan terjadinya ruptur karena telah ada (a(at pada
rahim dan ketidak teraturan kontrol dari pasien.
DA+TA< PUSTAKA
1. %nonymous, Hypertension, dalam Mer(k Manual of iagnosisP=herapy, $5 Canuari
$00', diakses tanggal $' Fktober $00, dari http : ;;www.mer(k.(om
$. %ugust 4, Management of Hypertension in 4regnan(y, $00, diakses tanggal $' Fktober
$00, dari http : ;;www.uptodate.(om;patients;(ontent;topi(
3. "rooks M, 4regnan(yP4ree(lampsia, 5 Canuari $005, diakses tanggal $' Fktober $00,
dari http : ;;www.emedi(ine.(om
'. unningham D, 6e*eno ), "loom &, Hauth C, ilstrap 6, 9enstrom ), Hypertensi*e
isorders in 4regnan(y, dalam 9illiam Fbstetri(s, edisi ke-$$, Bew 7ork: M(raw-Hill,
$005 : #1-0
5. ibson 4, arson M, Hypertension and 4regnan(y, 30 Culi $00, diakses tanggal $'
Fktober $00, dari http : ;;emedi(ine.meds(ape.(om;arti(le;$#1'35
#. Herrera C, &hahabudin %,
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
56/57
. )elompok )erja 4enyusunan Hipertensi dalam )ehamilan-Himpunan )edokteran
Detomaternal 4F, 4edoman 4engelolaan Hipertensi dalam )ehamilan di ndonesia,
edisi ke-$, %ngsar M, penyunting, $005: 1-$
. )risnadi &, Mose C,
-
8/10/2019 2. Hipertensi Gestasional Yessica Febriany
57/57
$$. "obak, Censen. "uku ajar keperawatan maternitas.